1
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Nokturia adalah sering berkemih pada malam hari. Keadaan yang menyebabkan nokturia : 1. Kelain Kelainan an traktu traktuss urineari urinearius us bagia bagian n bawah bawah Infeks Infeksi, i, obstru obstruksi ksi,, kontrak kontraktili tilitas tas kandun kandung g kemih kemih yang yang berleb berlebiha ihan, n, defisiensi estrogen, kelemahan sfingter, hipertropi prostat. 2. Kela Kelain inan an neur neurol olog ogis is Otak ( stroke, stroke, alaimer, alaimer, demensia demensia multiinfark multiinfark,, !arkinson, !arkinson, multipel sklerosis". #edula spinalis (sklerosis ser$ikal atau lumbal, trauma, multipel sklerosis", dan persarafan perifer (diabetes neuropati, trauma saraf". %. Kela Kelain inan an siste sistema mati tik k &agal 'antung, insufisiensi insufisiensi $ena, diabetes melitus, melitus, gangguan gangguan tidur, abnormalitas arginin $asopresin. . Kondis Kondisii fungsio fungsional nal dan dan ting tingkah kah laku laku Konsum Konsumsi si alkoho alkoholl dan kafein kafein berleb berlebiha ihan, n, kebiasa kebiasaan an makan makan yang yang buruk dan konstipasi, gangguan gangguan mobilitas, kondisi psikologis. ). *fek *fek samp sampin ing g peng pengob obata atan n +iuretik, antikolionergik, narkotika, kalsium hanel bloker, inhibitor kolinestrase.
I.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan : -ntuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang nokturia. -ntuk mengetahui anatomi raktus -rinarius. -
Manfaat : -
/gar dapat mengetahui bagaimana mekanisme nokturia. /gar dapat mengetahui ge'ala dan penyebab nokturia.
2
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Nkturia
Nokturia adalah sering berkemih di malam hari. Nokturia bias ter'adi pada stadium awal penyakit gin'al, tetapi bisa 'uga ter'adi karena sebelum tidur seseorang terlalu banyak minum, terutama alkohol, kopi, atau teh. II.2. Anat!i Traktu" Urinariu" II.2.1 #injal
&in'al merupakan organ yang berbentuk seperti kaang, terdapat sepasang (masing 0 masing satu di sebelah kanan dan kiri $ertebra" dan posisinya retroperitonal. &in'al kanan terletak sedikit lebih rendah ( kurang lebih 1 m" dibanding gin'al kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak gin'al sebelah kanan. Kutub atas gin'al kiri adalah tepi atas iga 11 ($ertebra 12", sedangkan kutub atas gin'al kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. /dapun kutub bawah gin'al kiri adalah proessus trans$erses $ertebra 2 (kira 0 kira ) m dari Krista iliaka" sedangkan kutub bawah gin'al kana adalah pertengahan $ertebra %. +ari batas 0 batas tersebut dapat terlihat bahwa gin'al kanan posisinya lebih rendah dibandingkan gin'al kiri. eara umum, gin'al terdiri dari beberapa bagian : •
Koretks, yaitu bagian gin'al di mana di dalamnya terdapat3terdiri dari korpus renalis3#alpighi (glomerulus dan kapsul browman", tubulus
•
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis. #edula, yang terdiri dari 4 0 1 pyramid. +i dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung 5enle dan tubulus pengumpul (dutus
•
olligent". 6olumna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid gin'al
3
•
!roessus renalis, yaitu bagian pyramid3medulla yang menon'ol kea
•
rah korteks 5ilus renalis, yaitu suatu bagian3area di mana pembuluh darah,
•
serabut saraf atau duktus memasuki3meninggalkan gin'al. !apila renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus
• • •
•
pengumpulan dan aly7 minor. 6ali7 minor, yaitu perabangan dari aly7 ma'or. 6ali7 ma'or, yaitu perabangan dari pel$is renalis. !el$is erenalis, disebut 'uga piala gin'al, yaitu bagian yang menghubungkan anatara aly7 ma'or dan ureter. -reter, yaitu saluran yang membawa urine menu'u $esia urinaria. -nit fungsional gin'al disebut nefron. Nefron terdiri dari korpus
renalis3#alpighi (yaitu glomerulus dan kapsul 8owman", tulus kontortus proksimal, lengkung 5enle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpulan. +i sekelilig tubulus gin'al tersebut te rdapat pembuluh kapiler, yaitu arteriol (yang membawa darah dari dan menu'u glomerulus" serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi 'aringan gin'al" 8erdasarkan letaknya nefron dapat di bagi men'adi : (1" nefron kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang relati$e 'auh dari medulla serta hanya sedikit sa'a bagian lengkung 5enle yang terbenam pada medulla, dan (2" nefron 'u7ta medulla, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di tepi medulla, memiliki lengkung 5enle yang terbenam 'auh ke dalam medulla dan pembuluh 0 pembuluh darah pan'ang dan lurus yang disebut $asa rekta.
4
&ambar 2.1. 8agian &in'al &in'al diperdarahi oleh a3$ renalis. /. 9enalis merupakan perabangan dari aorta abdominal, sedangkan $.renalis akan bermuara pada $ena a$a inferior. etelah memasuki gin'al melalui hilus, a.renalis akan berabang men'adi arteri sublobaris yang akan memperdarahi segmen 0 segmen tertentu pada gin'al, yaitu segmen superior, anteriorsuperior, anterior inferior, inferior serta posterior. &in'al memiliki persyarafan simpatis da parasimpatis. -ntuk persarafan simpatis gin'al melalui segmen 1;1 atau 2, melalui n.splanhnisus ma'or, n.splanhnius imus dan n.lumbalis. araf ini berperan untuk $asomotorik dan aferen $iseral. edangkan persarafan smpatis melalui n.$agus. II.2.2 Ureter
-reter merupakan saluran sepan'ang 2)%; m yang memebawa hasil penyaringan gin'al (filtrasi,reabsorpasi, sekresi" dari pel$is renalis menu'u $esia urinaria. erdapat sepasang ureter yang terletak retroperitoneal, masingmasing satu untuk setiap gin'al. -reter setelah keluar dari gin'al (melalui pel$is" akan turun di depan m.psoas ma'or, lalu menyilang pintu atas panggul dengan a.iliaa ommunis. -reter ber'alan seara posteroinferior di dinding lateral pel$is lalu mlengkung seara $entromedial untuk menapai $esia urinaria. /danya katup uretero$esial menegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih. erdapat beberapa tempat di mana ureter mengalami penyempitan yaitu peralihan pel$is renalisureter, fleksura marginalis serta muara ureter ke dalam $esia urinaria. empattempat seperti ini sering terbentuk batu3kalkulus. -reter diperdarahi oleh abang dari a.renalis, aorta abdominalis, a.iliaa ommunis, a.testiularis3o$aria serta a.$esialis inferior, sedangkan
5
persarafan ureter melalui segmen 1;1 atau 2 melalaui pleksus renalis, pleksus aortius, serta pleksus hipogastrius superior dan inferior. II.2.$ %e"i&a urinaria
&ambar 2.2
merupakan suatu bagian berbentuk mirip
segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan ollum $esiae, bagian ini berwarna lebih puat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
6
-retra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari $esia urinaria menu'u lingkungan luar. erdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. -retra pada pria memiliki pan'ang sekitar 2; m dan 'uga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kalen'er prostat", sedangkan uretra pada wanita pan'angnya sekitar %,) m. selain itu, !ria memiliki dua otot sphinter yaitu m.sphinter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat in$olunter" dan m.sphinter e7terna (di uretra pars membranosa, bersifat $olunteer". !ada pria, uretra dapat di bagi atas pars preprostatika, pars protastika, pars membranosa dan pars spongiosa. •
!ars preprostatika (11,) m", merupakan bagian dari ollum $esiae dan aspek superior kelen'er prostat. !ars preprostatika dikelilingi otot m.sphinter urethrae internel yang berlan'ut dengan kapsul kelen'er
•
prostat. 8agian ini disuplai oleh persyarafan simpatis. !ars prostatika (% m", merupakan bagian yang melewati3menembus kelen'er prostat. 8agian ini dapat lebih dapat berdilatasi3melebar
•
dibandingkan bagian lainnya. !ars membranosa (1214 mm", merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. 8agian ini menghubungkan dari prostat menu'u bulbus penis melintasi diafragma urogenital. +iliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphinter urethrae eksternal yang berada dio bawah kendali $olunteer (somati".
7
•
!ars spongiosa (1) m", merupakan bagian uretra paling pan'ang membentang dari pars membranosa sampai orifisium di u'ung kelen'er penis. 8agian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.
&ambar 2.%. -retra edangkan uretra pada wanita berukuran lebih pendek (%,) m" di banding uretra pada pria. etelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pria orifisiumnya di antara klitoris dan $agina ($agina opening". erdapat m.sphinter urethrae yang bersifat $olunteer di bawah kendali somati, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada wnaita tidak memeiliki fungsi reproduksi. II.$ (i"ilgi Miktrui"i )Berke!i*+
#iktruisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. #iktruisi melibatkan dua tahap utama,pertama kandung kemih terisi seara progresif hingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui nilai ambang batas = keadaan ini akan menetuskan tahap kedua, yaitu adanya
refle7 saraf (disebut refle7 miktruisi " yang akan
mengosongkan kandung
kemih
atau,
'ika gagal, setidaknya
akan
menyebabkan keinginan berkemih yang disadari. #eskipun refle7 miktruisi adalah refle7 medulla spinalis yang bersifat autonom, refle7 ini dapat di hambat atau di fasilitasi oleh pusatpusat di korteks serebri atau batang otak.
8
Kandungan kemih merupakan suatu ruangan otot polos yang terdiri dari dua bagian utama : (1" bagian korpus, yang merupakan bagian utama kandung kemih, dan tempat pengumpulan urin, (2" bagian leher berbentuk orong, yang perluasan bagian korpus kandungan kemih, ber'alan ke bawah dan kedepan menu'u segitiga urogenital dan berhubungan dengan urtera. 8agian bawah leher kandung kemih disebut 'uga uretra posterior karena bagian ini berhubungan dengan uretra. Otot polos kandung kemih disebut otot detrusor , erabutserabut ototnya meluaskesegala arah dan , ketika berkontraksi, dapat meningkatkan tekanan didalam kandung kemih hingga ;>; mm 5g. ?adi , kontraksi otot detrusor merupakan tahap utama pada proses pengosongan kandung kemih. elsel otot polos pada otot detrusor bergabung satu sama lain sehingga terbentuk 'alur elektrik bertahan rendah dari sel otot yang satu ke yang lain. Oleh karena itu, potensi aksi dapat menyebar keseluruh otot detrusor, dari satu sel otot ke sel berikutnya, menyebabkan seluruh kandung kemih pada saat bersamaan. !ada saat dinding posterior kandung kemih, tepat diatas leher kandung kemih, terdapart daerah segitiga keil yang disebut trigonum. !ada bagian dasar apeks trigonum, leher kandung kemih pada sudut pinak trigonum. rigonum dapat dikenali mukosanya ( lapisan bagian dalam kandung kemih " yang halus, berbeda
dengan mukosa di bagian lain kandungan
kemih yang berlipatlipat membentuk rugae. etiap ureter, saat memasuki kandungan kemih, ber'alan miring melintasi otot detrusor dan kemudian ber'alan lagi 1 sampai 2 sentimeter di bawah mukosa kandungan kemih sebelum mengkosongkan urine ke kandungan kemih. !an'ang leher kandung kemih (uretra posterior" adalah 2% sentimeter, dan dindingnya tersusun atas otot detrusor yang membentuk 'alinan dengan se'umlah besar 'aringan elasti. Otot di daerah ini sfingter interna. onus alamiahnya menahan leher kandungan kemih dan uretra posterior untuk mengosongkan urine dan, dengan demikian menegah pengosongan kandung kemih hingga tekanan padsa bagian utama kandung kemih meningkat melampaui nilai ambang. etelah melewati uretra posterior, uretra ber'alan melalui diafragma urogenital , yang mengandung suatu suatu lapisan oyot yang disebut sfingter
9
eksterna kandung kemih. Otot ini merupakan otot rangka yang $olunteer, berbeda dengan otot pada bagian korpus dan leher kandung kemih, yang seluruhnya merupakan otot polos. Otot sfengteer eksterna berada dibawah kendali $olunter oleh system syaraf dan dapat digunakan untuk menegah miksi seara sadar bahkan ketika kendali in$olunter berusaha untuk mengosongkan kandung kemih. Kandung kemih mendapat persyarafan utama dari syaraf-syaraf pelvis, yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sakralis,terutama berhubugan dengan segmen s2 dan s% dari medulla spinalis. !er'alanan malalui syaraf pel$is terdapat dalam dua bentuk persyarafan yaitu serabut syaraf sensorik dan serabut syaraf motorik. erabut sensorik mendeteksi dera'at regangan dalam dinding kandung kemih. inyalsinyal yang kuat dan terutama berperan untuk memiu refle7 pengosongan kandung kemih. !ersyarafan motorik yang
dibawa dalam
syarafsyaraf pel$is
merupakan serabut parasimpatis. araf ini berakhir di sel ganglion yang terletak
didalam
dinding
kandung
kemih.
Kemudian
syarafsyaraf
postganglioni yang pendek akan mempersyarafi oto detrusor. eklai syaraf sel$is, terdapat dua 'enis persyarafan yang lain yang penting untuk mengatur fungsi kandung kemih. @ang paling penting adalah serabut motorik skeletal yang dibawa melalui saraf pudendus ke sfingter eksterna kandung kemih. araf ini merupakan serabut syaraf somatik yang mempersyarafi dan mengatur otot rangka $olunteer pada sfinger tersebut. Kandung kemih 'uga mendapatkan persyarafan simpatis dari rangkaian simpatis melalui syaraf-syaraf hipogastrik, yang terutama berhubungan dengan segmen 2 dari medulla spinalis. erabut simpatis ini terutama merangsang pembuluh darah dan memberi sedikit efek terhadap proses kontraksi kandung kemih. 8eberapa serabut syaraf sensorik 'uga ber'alan maelalui persyarafan simpatis dan mungkin penting untuk sensasi rasa penuh dan nyeri (pada beberapa kasus". II.' ,eadaan -ang !en-eakan Nkturia
1. Kelainan traktus urinearius bagian bawah
10
Infeksi, obstruksi, kontraktilitas kandung kemih yang berlebihan, defisiensi estrogen, kelemahan sfingter, hipertropi prostat. 2. Kelainan neurologis Otak (stroke, alaimer, demensia multiinfark, parkinson, multipel sklerosis". #edula spinalis (sklerosis ser$ikal atau lumbal, trauma, multipel sklerosis", dan persarafan perifer (diabetes neuropati, trauma saraf". %. Kelainan sistematik &agal 'antung, insufisiensi $ena, diabetes melitus, gangguan tidur, abnormalitas arginin $asopresin. . Kondisi fungsional dan tingkah laku Konsumsi alkohol dan kafein berlebihan, kebiasaan makan yang buruk dan konstipasi, gangguan mobilitas, kondisi psikologis. ). *fek samping pengobatan +iuretik, antikolionergik, narkotika, kalsium hanel bloker, inhibitor kolinestrase.
II./ Patfi"ilgi 0eflek" Miktrui"i )Berke!i*+
eiring dengan pengisian kandung kemih mulai tampak peningkatan kontraksi mikturnisi oleh bentuk runing yang terputusputus, kontraksi ini dihasilkan dari refle7 regang yang dipiu oleh reseptor regang senorik dialam dinding kandung kemih, terutama oleh reseptor diuretra posterior ketika area ini mulai terisi dengan urin pada tekanan kandung kemih yang lebih tinggi. inyal sensorik dari resptor regang kandung kemih dikirim ke segmen sakralis dari medulla spinalis melalui syaraf pelvis, dan kemudian di kembalikan seara refle7 ke kandung kemih melalui serabut syaraf parasimpatis dengan menggunakan persyarafan yang sama. 8ila kandung kemih hanya terisi sebagian , kantraksi mikturisi ini biasanya akan berelaksasi seara sepontan dalam waktu kurang dari semenit, otot detrusor berhenti berkontraksi, dan tekanan turn kembali ke nilai dasar. Ketika kandung kemih terus terisi, refle7 mikturisi men'adi semakin sering dan menyebabkan kontraksi otot detrusor yang lebih kuat. ekali refle7 mikturisi dimulai, refle7 ini bersifat Aregenerasi sendiri.B @ang artinya, kontraksi awal kandung kemih akan mengaktifkan reseptor
11
regang yang menyebabkan peningkatan impuls sensorik yang lebih banyak ke kanung kemih dan aretsa posterior, sehingga menyebabkan peningkatan refleks kontrafisi kandung kemih selan'utnya: 'adi, siklus ini akan berulang terus menerus sampai kandung kemih menapai dera'at kontraksi yang ukup kuat. Kemudian, setelah beberapa detik sampai lebih dari semenit, refleks yang beregenerasi sendiri itu mulai kelelahan dan siklus regenerati$e pada refleks mikturisi men'adi terhenti, memungkinkan kandung kemih berelaksi. ?adi, refleks mikturisi merupakan sebuah siklus yang lengkap yang terdiri dari (1" kenaikan tekanan seara epat dan progreif, (2" periode tekanan menetap, dan (%" kembalinya tekanan kandung kemih ke nilai tonus basal.
8ila
refleksi
miktruisi
yang
telah
ter'adi
tidak
mampu
mengkosongkan kandungan hamil, elemen persyarafan pada refleksi ini nisanya akan tetap dalam keadaan terinbisi selama beberapa menit hingga 1 'am atau lebih, sebelum ter'adi refleksi mikturisi berikutnya. 8ila kandung kemih terusmenerus di isi, akan terk'adi refleks yang semakin sering dan semakin kuat. 8ila refleks mikturisi sudah ukup kuat, akan memiu refleks lain yang ber'alan melalui
syaraf pudendus ke sfingter eksternal untuk
menghambatnya. ?ika inhibisi ini lebih kuat di dalam otak dari pada sinyal kontriktor $olunteer ke sfinger eksternal, maka akan ter'adi mengeluaran urine. ?ika tidak, pengeluaran urin tidak akan ter'adi sehingga kandung kemih terus terisi dan refleks mikturisi men'adi lebih kuat lagi. II. Diagn"tik II..1 Ana!ne"i" :
1. 2. %. .
/pa efek dari gangguan gin'al terhadap ereksi obat melalui gin'alC /pa efek dari gangguan gin'al terhadap ker'a obatC /pa efek dari obat terhadap gin'al itu sendiriC 8agaimana mengubah resep itu apabila terdapat kemungkinan gangguan gin'alC II..2 Pe!erik"aan (i"ik :
1. Kandung kemih dapat teraba atau tidak
12
2. /danya pembesaran atau tidak %. !ermukaan yang liin . est penekanan akibat batuk, untuk menilai adakah inkontinensia akibat stress. ). !emeriksaan pel$is yang biasanya normal pada penderita o$eraktif kandung kemih, untuk menilai adakah kontribusi dari ge'ala o$eraktif kandung kemih dan 'uga pemeriksaan retal harus dinilai. >. /danya massa atau tidak. II..$ Pe!erik"aan enunjangan :
1. 2. %. .
!engukuran kadar kreatinin serum -ltrasonografi saluran gin'al -rodinamika !enentuan kadar antigen spesifikprostat ( prostate-specific antigen D!/E" II..' Penatalak"anaan
1.
!enggunaan bloker aadrenergik seperti praosin (yang merelaksasi
otot polos prostat dan leher kandung kemih". 2. Finasterid (suatu inhibitor )areduktase yang menghambat kon$ersi testosteron men'adi metabolit aktifnyadihidrotestosteron, sehingga mengurangi hipertrofi prostat". %. indakan pembedahan untuk memperbaiki aliran urin. . indakan ereksi prostat transuretra (transuretra resection of the prostate D-9!E" dilakukan dengan endoskopi.
13
BAB III PENUTUP
III.1 ,e"i!ulan
Nuktoria adalah sering berkemah di malam hari. Nokturia bisa ter'adi pada stadium awal penyakit gin'al, tetapi bisa 'uga ter'adi karena sebelum tidur seseorang terlalu banyak minum, terutama alkohol, kopi, atau teh. Keadaan yang menyebabkan nokturia : 1. +emam dam malaise. 2. Frekuensi tanpa disertai peningkatan dalam 'umlah total air kemih dalam sehari. %. omor atau massa lainnya yang menekan kandung kemih. . Iritasi kandung kemih 'uga bisa menyebabkan disuria (nyeri ketika berkemih" dan urgensi (desekan untuk berkemih", yang bisa di rasakan sebagai tenesmus (nyeri ketika mengedan yang hampir dirasakan terusmenerus".
14
DA(TA0 PUSTA,A
Guyton A.C & Hall J. !uku A"ar #isiologi $edokteran disi %% Jakarta. GC. ''( )nell ) *ichard Anatomi $linik $edokteran disi + . Jakarta. GC. ''+ httpmedicastore.compenyakit('biologi/Gin"al/&/)aluran/kemih.ht ml