MountMag
INDONESIA MOUNTAIN MAGAZINE
No. 10 / 2012
headline
HANGUS DI SANA, HANGUS DI SINI. mountaineer
BONGKENG Djuakardi Adriana mountain route
Gunung Slamet - Jalur Kaliwadas expedition news
Pendakian Sempurna di Tebing Kwangde
FOREWORD
INDONESIA MOUNTAIN MAGAZINE
EDITORS Hendri Agustin M Anwar S Harley B Sastha Tuti Widiastuti
Welcome Mountaineer,
SALES Tak terasa sudah edisi ke sepuluh Mountmag mengunjungi Anda. Pada edisi kali ini kami mengusung topik kebakaran hutan-hutan di beberapa gunung Indonesia. Kebakaran yang membuat miris hati ini terkadang juga disebabkan oleh kelalai para pendaki gunung. Tahun ini ada beberapa gunung di pulau Jawa yang ludes oleh si jago merah, sebut saja Gunung Slamet, atau Sumbing misalnya. Gunung Slamet tertutup untuk didaki bulan lalu karena disebabkan kebakaran, dan tak jarang pula gunung yang indah padang rumputnya seperti Merbabu dan Argopuro menjadi hitam hangus karena kebakaran hutan yang faktor penyebabnya juga ada dari akibat kelalaian pendaki. Dengan niat untuk warning bagi kita semua, Mountmag mengangkat topik in sebagai Headlines pada edisi kali ini.
Account Executive Tuti Widiastuti
Untuk rubrik lainnya seperti biasa kami selalu menampilkan artikelartikel yang menarik dan berguna bagi para pembaca Mountmag untuk diaplikasikan dalam kegiatannya. Pada rubrik Galery Photo kami menampilkan beberapa photo indah yang kami terima dari para pembaca Mountmag.
Richard E. Paul
Bulan ini sudah mulai masuk musim hujan di beberapa wilayah Indonesia, namun bukan berarti kegiatan pendakian gunung ikut terhenti. Dengan kemajuan teknologi peralatan pendakian gunung pun semakin berkembang, dan dengan dukungan peralatan yang tepat serta skill yang terasah, meskipun musim hujan anda akan selalu bisa menikmati perjalanan pendakian gunung anda. Pergilah mendaki temui indahnya alam bebas, dan berbagilah cerita seru dan foto-foto indah anda bersama kami, ayo kita sebarluaskan racun mendaki gunung agar menjangkiti individu yang belum mengetahui akan nikmatnya sebuah perjalanan pendakian gunung.
Redaksi
Development Advisor Kamser Lumbanradja
DESIGN Ankayama Puteri
PHOTOGRAPHER Wahyu Widhi
WEBSITE DEVELOPMENT
email:
[email protected] website: www.mountmag.com twitter: @mountmag e-magazine MountMag terbit setiap dua bulan sekali Resiko dan Tanggung Jawab: Pembaca MountMag diingatkan bahwa kegiatan mendaki gunung beresiko terjadinya kecelakaan yang menyebabkan cacat bahkan kematian. Pelaku kegiatan ini harus mengerti dan menerima kemungkinan akan resiko serta bertanggungjawab terhadap aksi dan keterlibatannya dalam kegiatan ini. MountMag tidak bertanggungjawab terhadap resiko ini. Para pelaku sangat disarankan untuk selalu memperhatikan safety standart dalam kegiatan pendakian gunung atau mountaineering ini. DILARANG MENGUTIP ATAU MEMPERBANYAK SEBAGIAN ATAU SELURUH ISI MAJALAH INI TANPA IZIN TERTULIS DARI MOUNTMAG.
foto cover : Antara
CONTENTS
MOUNTAIN NEWS MOUNTAINEER
13
1
HEADLINE
5
BONGKENG DJUKARDI ADRIANA
HANGUS DI SANA, HANGUS DI SINI STUFF
9 11
Bahan Waterproof Bernafas Baru CLUB & COMMUNITY
MAPALA JAGRAWECYA OANC
20 JOURNAL Mendaki Gn. Fuji bersama Sang Buah Hati 25 Mountain Skill 27 Mountain Route Gn. Slamet - Jalur Kaliwadas 34 Tips & Trik 36 Review Buku 39 Expedition News: Pendakian Semperuna di Tebing Kwangde 45 Gallery Memotret dengan Kamera Poket
MOUNTAIN NEWS
DANA EVAKUASI KORBAN RINJANI Teks Anwar | Foto indonesiatourism.com
Pengurus
MUSIM EKSPEDISI HIMALAYA DIMULAI
Rinjani
Tracking
Management
Board
(RTMB)
menyatakan selalu menyiapkan dana evakuasi korban pendakian Gunung Rinjani, agar memudahkan penanganan terhadap pengunjung yang mendapat musibah.
Teks Anwar | Foto Google
Selama ini setiap pengunjung kawasan TNGR yang hendak
Musim
pendakian di Himalaya telah dimulai. Sejumlah tim
melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani atau hanya
ekspedisi maupun pendaki solo bersiap mencapai puncak-
masuk dalam kawasan TNGR, dipungut biaya sebesar Rp150
puncak tinggi bersalju.
ribu per orang untuk wisatawan mancanegara, dan Rp10 ribu untuk domestik. Pungutan itu dipadukan dengan Penerimaan
Seperti diulas situs Explorerweb (3/9), pendaki senior Carlos
Negara Bukan Pajak (PNBP) penggunaan kawasan hutan TNGR,
Soria telah berangkat ke Dhaulagiri, bukannya Kangchenjunga
sehingga nilai pungutan sebesar Rp150 ribu dan Rp10 ribu per
seperti rencana semula. Di usia 73 tahun, warga Spanyol itu telah
orang itu, sudah termasuk PNBP penggunaan kawasan hutan
mencapai 11 puncak dari 14 gunung berketinggian di atas 8 ribu
TNGR sebesar Rp20 ribu per orang, yang pengelolaannya berada
meter. Upayanya di gunung Annapur na telah dibatalkan beberapa
di pihak Balai TNGR. Dari Rp150 ribu per orang yang dipungut
waktu lalu karena risiko longsor salju.
petugas di pintu pendakian, pengurus RTMB mendapat porsi Rp88 ribu, Balai TNGR sebesar Rp20 ribu, Pemkab Lombok Utara
Sementara itu, pasangan Yuri Contreras dan Laura Gonzales dari
dan Lombok Timur masing-masing Rp26 ribu, Pemerintahan
Meksiko berangkat ke Makalu. Yuri sebelumnya sudah mencapai
Desa Senaru dan Desa Sembalun masing-masing Rp5 ribu,
puncak Everest, Cho Oyu, Manaslu, Lhotse dan Shisha tengah.
koperasi Rp10 ribu dan kelompok masyarakat adat Rp1.000 per pengunjung. Kantor berita Antara menyebut, dari Rp88 ribu itu,
Sebuah tim pendaki Polandia juga berangkat ke Lhotse.
dana sebesar Rp19,5 ribu atau 15% di antaranya dimanfaatkan
Sedangkan petualang gunung dan kutub es Ryan Water menuju
untuk program pengembangan kawasan pariwisata di TNGR,
Manaslu. Pendaki usia muda dari India, Arjun, juga mencoba
pemberdayaan masyarakat dan perbaikan sarana prasarana.
mencapai Manaslu, dan pendaki Sophie Denis akan mencoba
Dana 15% lainnya diperuntukkan sebagai dukungan konservasi,
peruntungannya di gunung Shishapangma.
dan 7,71% atau sebesar Rp10 ribu untuk kas koperasi, dan sebesar Rp39 ribu untuk operasional RTMB. Sedangkan 7,71% atau Rp10 ribu lainnya, dialokasikan untuk dana evakuasi korban pendakian.
1
Indonesia Mountain Magazine
RENCANA JALUR BARU RINJANI Teks Anwar | Foto Antara
Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung
inisiatif Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah, yang tengah berupaya membuka jalur baru pendakian Gunung Rinjani melalui kawasan hutan lindung Sesaot. Pemkab dengan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) selaku
STATUS WASPADA ANAK KRAKATAU
pihak yang berwenang dalam pengelolaan kawasan. Pemkab
Teks Anwar | Foto Detik 6
Lombok Barat dan Lombok Tengah diminta tetap berkoordinasi
Lombok Barat meyakini dapat menyediakan jalur baru pendakian Gunung Rinjani, karena relatif dekat jika pengunjung melintasi
Status
hutan Sesaot, Kecamatan Narmada.
Sunda sejak Minggu (2/9) sampai 7 September masih dinyatakan
Gunung Anak Krakatau yang terletak di perairan Selat
waspada atau level II. Wisatawan maupun nelayan diminta tidak Saat ini, masyarakat setempat sudah mulai menata kawasan
mendekati lokasi Anak Krakatau karena bisa membahayakan
yang dapat dijadikan jalur pendakian baru. Bupati
keselamatan jiwa.
Lombok
Tengah Suhaili FT, mengungkapkan kepada kantor berita Antara bahwa pihaknya tengah menata areal yang dapat
Seperti diungkap kantor berita Antara, ktivitas Anak Krakatau itu
dijadikan jalur baru pendakian Gunung Rinjani. Bahkan, Suhaili
antara lain adalah gempa vulkanik, t remor, hembusan, tetapi relatif
menyebut jalur pendakian baru itu lebih singkat dari jalur yang
kecil. Selain itu juga aktivitas Anak Krakatau tidak menimbulkan
selama ini ditempuh melalui Senaru, Kabupaten Lombok Utara,
gelombang tsunami.
dan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur. Ia mengatakan, di sebelah utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah akan ditata
Masyarakat pesisir Anyer dan Carita yang jaraknya 42 kilometer
‘trekking’ menuju Gunung Rinjani, sehingga untuk mencapai
dari Gunung Anak Krakatau terlihat masih melakukan aktivitas
Danau Segara Anak hanya butuh waktu delapan jam, biasanya
seperti biasa. Mereka mengaku sudah terbiasa dengan aktivitas
sampai 10 jam. Jalur pendakian yang sedang ditata itu dimulai
anak Gunung Krakatau yang terjadi hampir setiap tahun.
dari areal bekas perkebunan kopi pemerintahan Hindia Belanda seluas 350 hektare, di kaki Gunung Rinjani yang terletak sebelah utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah. Sejauh ini, untuk mengunjungi Danau Segara Anak dapat melalui dua jalur resmi yakni jalur pendakian Senaru dengan waktu tempuh 10 jam berjalan kaki karena jaraknya kurang l ebih delapan kilometer, dan jalur Sembalun dengan waktu tempuh relatif sama yakni 10 jam.
Indonesia Mountain Magazine
2
MOUNTAIN NEWS
Gelar Talkshow :
“CINTA ALAM DAN PARTISIPASI KONSERVASI GENERASI MUDA DALAM AKSI NYATA” Foto Harley
Pada
tahun 2012 ini, kiprah perkumpulan para penggiat
PJLKKHL – Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi
konservasi di Indonesia, yang diawali dengan terbentuknya
dan Hutan Lindung (Dr. Bambang Supriyanto), Kepala BBTNGP
Perhimpunan Perlindungan Alam Hindia Belanda (Nederlandsch
– Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (Ir. Agus
Indische Vereeniging Tot Natuurbescherming) pada tahun 1912
Wahyudi, MM.), Harley Bayu Sastha (Pecinta alam, p enulis, salah
yang dipelopori oleh DR. HS Koorders, genap menginjak usia
satu pendiri dan redaksi E-Magazine Mountmag) dan Tantyo
ke 100 tahun. Peringatan 100 tahun konservasi tersebut, diawali
Bangun (Pecinta alam, pemimpin redaksi pertama majalah
dengan acara talkshow bertemakan “Cinta Alam dan Partisipasi
National Geographic Indonesia, Mapala-UI dan salah satu
Konservasi Generasi Muda Dalam Aksi Nyata” yang digelar di
pendiriGreenWeb).
kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGP), Jum’at, 5 Oktober 2012. Rangkaian kegiatan dalam
Uraian yang disampaikan oleh ke empat pembicara sangat
peringatan kali ini, merupakan hasil kerjasama antara Direktorat
memukau peserta talkshow. Beberapa bait lagu “Edelweis” yang
Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan
disenandungkan oleh Direktur PJLKKHL mampu menghangatkan
Lindung bersama BBTNGP dan mitra lainnya yaitu Lawalata
suasana dingin malam itu. Edelweis sebagai lambang keabadian
IPB, Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB, Suaka Elang, Raptor
atau kelestarian merupakan kunci pokok dari konservasi yang
Conservation Society (RCS) dan Raptor Indonesia (RAIN).
didasarkan pada 3 (tiga) prinsip yaitu pemanfaatan, pengawetan dan pelestarian. Sementara itu, pendakian yang bertanggungjawab
Acara talkshow berlangsung mulai pukul 19.30-22.00 WIB, diikuti
mampu membuat seorang Harley menjadi sosok yang penuh
oleh generasi muda para p ecinta alam dari kawasan Bogor, Cianjur
simpati dan empati terhadap lingkungan sekitar. Pendakian
dan Sukabumi, yang sedang mengikuti kemah konservasi yang
pula yang kemudian membawanya pada dunia jurnalistik. Seri
diselenggarakan oleh BBTNGP, karyawan/karyawati Balai KSDA
Pendakian Gunung Indonesia (Mountain Climbing For Everybody)
DKI Jakarta, peserta pelatihan cinta alam yang diselenggarakan
dan Tarian Sang Kembara, merupakan dua buku yang sudah
oleh Lawalata IPB dan masyarakat umum.Talkshow berlangsung
berhasil dia tulis, diantara segudang tulisannya yang telah
meriah dengan menghadirkan 4 (empat) pembi cara yaitu Direktur
diterbitkan di beberapa media. Sedangkan bagi Tantyo Bangun,
3
Indonesia Mountain Magazine
MARAPI SEMBURKAN ABU VULKANIK Teks Anwar | Foto Antara
navigasi adalah ilmu yang wajib diketahui dan di pahami oleh para
Gunung
pendaki. Ilmu inilah yang kemudian mampu menegaskan langkah
dan Agam, Sumatera Barat, menyemburkan abu vulkanik
kakinya dalam menapaki kehidupan nyata. Berawal dari hobi cinta
pada Minggu (9/9) sekitar pukul 08.00 WIB. Abu vulkanik yang
alam pula, Tantyo meraih banyak prestasi yang membanggakan.
dikeluarkan gunung memiliki tinggi 2.891 mdpl itu berlangsung
TN Gunung Gede Pangrango, sebagai salah satu taman nasional
10 menit dengan ketinggian sekitar 200 meter dari atas puncak
tertua di Indonesia, haruslah menjadi kebanggaan masyarakat.
gunung. Menurut kantor berita Antara, abu vulkanik berwarna
Sebagaimana dituturkan Ir. Agus Wahyudi, MM. bahwa taman
hitam tebal tersebut diperkirakan jatuh di sekitar lereng
nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, habitat
gunung. Sebelum mengeluarkan abu vulkanik, gunung terlihat
bagi beberapa satwa langka. Salah satu keistimewaan lain adalah
mengeluarkan asap putih.
Marapi yang berada di antara Kabupaten Tanahdatar
taman nasional ini merupakan bagian jalur migrasi burungburung dari Jepang. Acara semakin meriah dengan dibagikannya
Saat ini Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
doorprize dari panitia berupa kaos dari berbagai taman nasional
(PVMBG) Bukittinggi masih merekomendasikan gunung waspada
di Indonesia, topi, rompi, novel Sarongge karya Tosca Santoso
level II. Warga oleh PVMBG masih dianjurkan untuk tidak mendaki
dan beberapa barang lainnya kepada peserta yang telah berhasil
lebih dari tiga kilometer dari puncak. Gunung Marapi mengalami
membuat pertanyaan yang menarik dan menjawab pertanyaan
peningkatan aktivitas pada tanggal 3 Agustus 2011. Sementara
dengan baik dari para pembicara.
itu, gempa berkekuatan 4,8 Skala Richter yang berpusat di 31 kilometer barat daya Kabupaten Bogor dan getarannya dirasakan
Kegiatan lainnya adalah Pelatihan Pemandu Wisata Berbasis
sampai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Sukabumi pada
Raptor dan Pameran Konservasi Alam yang berlangsung 12-14
awal September 2012 diduga akibat peningkatan aktivitas
Oktober, masing-masing di Telaga Warna dan area paralayang,
Kawah Ratu. Gunung Salak memang salah satu gunung berapi
Puncak. Sedangkan acara
Monitoring Raptor Migran akan
yang masih aktif dan keaktifan gunung tersebut bisa dilihat dari
dilakukan di area paralayang Puncak setiap hari Sabtu dan
aktivitas Kawah Ratu. Dalam kondisi normal Kawah Ratu kerap
Minggu selama bulan Oktober sampai November. (jasling.dephut.
mengeluarkan kepulan asap beracun yang bersumber dari lava
go.id/PJLKKHL/triwin/kus).
kawah tersebut.
Indonesia Mountain Magazine
4
MOUNTAINEER
“
BONGKENG
D j u k a r d i
A d r i a n a
“
Teks Harley Foto Dok. pribadi
Bongkeng atau kang Bongkeng. Demikian nama lelaki yang baru saja memasuki usia 62 tahun awal September lalu ini dikenal. Hampir semua puncak-puncak gunung tertinggi di Indonesia telah didakinya. Tidak itu saja. Beberapa puncak puncak gunung di luar negeri pun telah digapainya. Keahlian dan pengalamannya dalam operasi SAR Gunung Hutan tidak ada yang meragukannya. Berikut ini peti kan wawancara online redaksi Mountmag dengan lelaki kelahiran Bandung yang hingga kini masih aktif mendaki gunung. Apa artinya mendaki gunung untuk Anda?
Pertama olahraga, kedua sarana untuk mendidik diri dan
Apa pendapat Anda melihat perkembangan dunia pendakian
meningkatkan kualitas diri serta melalui kegiatan mendaki
gunung sekarang?
gunung banyak hal yang kita dapat pelajari dari isi alam
Perkembangan dunia pendakian sekarang menurut pendapat
semesta tempat kita bermain itu.
saya begitu pesat. Mungkin hal ini karena ditunjang dengan adanya kemudahan-kemudahan dari sisi peralatan atau perleng-
Bagaimana awal Anda mengenal aktiftas mendaki gunung?
kapan mendaki gunung di negeri kita ini sudah tidak sesulit
Awal saya beraktitas mendaki gunung, karena ajakan teman
seperti di jamannya saya dulu.
yang sering melakukan aktitas tersebut dan kebetulan juga
pada saat itu, jamannya saya masih remaja sekitar tahun 70-an
Anda juga dikenal aktif dalam dunia SAR, terutama SAR
olahraga mendaki gunung sedang berkembang dan mejamur.
di gunung. Menurut Anda apa perbedaan yang paling
Istilah kerennya lagi tren buat anak muda saat itu.
mendasar SAR di gunung dengan di tempat lain?
Menurut saya perbedaan yang mendasar dari SAR Gunung Saat mendaki gunung apa yang paling berkesan hingga
Hutan dengan SAR di tempat lain, kalo untuk SAR Gunung
akhirnya Anda mencintai aktiftas mendaki gunung?
Hutan jelas dalam kegiatan operasinya misi SAR harus bergerak
Hampir pasti buat saya...bahwa kesan dalam kegiatan mendaki
di medan tertutup/hutan dan semak belukar yang kadang sulit
gunung, bukan terkesan untuk menaklukkan gunung atau alam
untuk ditembus. Dan untuk itu diperlukan keterampilan khusus
itu (karena bagi saya alam takkan bisa ditaklukan ) tetapi adalah
seperti pengetahuan tentang Navigasi Darat Gunung Hutan dan
terkesan dimana saya dapat menaklukkan diri saya sendiri.
Ilmu Medan Peta dan Kompas, pengetahuan melacak jejak,
Menaklukkan diri sendiri buat saya adalah merupakan ungkapan
pengetahuan tentang cara Evakuasi di medan sulit dan lain-
yang sangat dalam, karena disini terkandung makna bahwa
lainnya. Jadi untuk SAR Gunung Hutan tidak semudah apa yang
dalam menghadapi kegiatan di alam terbuka atau mendaki
kita bayangkan, pelik dan rumit tentunya.
gunung yang punya resiko tinggi, seseorang harus betul-betul mempersiapkan dirinya seoptimal mungkin.
MOUNTAINEER
di daerah Curug Nangka menjadi sia-sia. Pos SAR akhirnya berpindah ke Sukamantri karena data jelas sudah pasti dan akhirnya walau tim SAR menemukan ke enam siswa tersebut, tapi sudah pasti ke enam orang itu ditemukan sudah tak bernyawa karena keterlambatan pencarian setelah 10 hari pencarian di Curug Nangka. Sementara itu pula survivor ditemukan ditempat yg sangat jauh dari jalur pendakian arah Sukamantri, dan yang tidak terduga survivor ditemukan di daerah Loji (sudah masuk wilayah Sukabumi). Pencarian ini pencarian terlama juga dalam kegiatan SAR selama itu, yaitu memakan waktu 41 hari pencarian. Apa saran Anda untuk para relawan yang akan terjun dalam operasi SAR di gunung?
Saran saya untuk para relawan yg akan terjun dalam operasi SAR, persiapkanlah segala sesuatu tentang prosedur SAR secara matang dengan artian menguasai Teknik/materi SAR Gunung Hutan pada khususnya, penguasaan pengetahuan Navigasi Darat Gunung Hutan dan Ilmu Medan Peta Kompas (IMPK), pengetahuan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat), dan lain-lain. Apa saran Anda juga untuk para pendaki gunung untuk Kecelakaan yang terjadi di gunung, selain menimpa para
meminimalisir terjadinya kecelakaan?
pendaki juga seringkali terjadi pada pesawat terbang.
Untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan dalam pendakian
Bagaimana Anda melihat hal tersebut?
gunung, yang harus menjadi dasar pemikiran dan harus diper-
Kecelakaan yang terjadi untuk para pendaki gunung adalah
hatikan adalah prosedur keselamatan (safety prosedure).
tanggung jawab kita bersama sebagai sesama pendaki gunung, karena kecelakaan bagi para pendaki gunung dianggap bukan
Saran Anda untuk kemajuan dunia pendakian gunung di
kecelakaan yang sifatnya nasional oleh pemerintah kita ini. Maka
Indonesia?
dengan demikian jangan berharap setingkat BASARNAS akan
Untuk kemajuan dunia pendakian gunung di Indonesia, para
ikut terlibat di dalam pencarian orang atau pendaki gunung
pendaki gunung atau para pencinta alam diharapkan bisa
yang hilang di gunung. Lain dengan pesawat terbang, pasti
menjalin suatu kebersamaan, saling berbagi pengetahuan
BASARNAS serta aparat pemerintah lainnya itu di wajibkan
tentang teknik hidup di alan terbuka dan juga pengalaman,
untuk menanganinya. Karena bagi pemerintah, itu sifatnya
jangan enggan dan gengsi untuk menggali ilmu kepada orang-
bencana Nasional.
orang yang ahli dibidangnya.
Dari berbagai operasi SAR di gunung yang Anda lakukan,
Terakhir, ceritakan secara singkat pengalaman Anda kepada
di mana yang menurut Anda tingkat kesulitannya paling
para pembaca MountMag mengenai gunung-gunung yang
komplek?
pernah di daki hingga kini?
Menurut pengalaman saya operasi SAR yang cukup komplek
Setelah banyak gunung yang saya daki, sering saya renungkan
pada saat SAR enam orang siswa STM Pembangunan Jakarta
kembali apa makna semua kegiatan yang saya lakukan dalam
yang hilang di Gunung Salak pada th. 1987. Kompleknya pada
pendakian gunung tersebut, sehingga dengan semua yang telah
saat itu data awal ke enam siswa itu mendaki Gunung Salak
saya lakukan, sampai pada kesimpulan bahwa yang
dari jalur mana mereka mendaki tidak jelas, sehingga pencarian
membanggakan dari suatu pendakian gunung buat saya
berlangsung di posisi yang salah (saat itu pencarian dilakukan
bukanlah pencapaian ke puncak gunungnya. Akan tetapi adalah
di daerah Curug Nangka) padahal mereka hilang dan melakukan
kemampuan saya dalam survive (bertahan hidup) nya sehingga
pendakian di daerah Sukamantri, sehingga 10 hari pencarian
saya dapat mencapai puncak tujuan.
7
Indonesia Mountain Magazine
Tim vertical rescue evakuasi korban Sukhoi
Dari tahun 1970 hingga sekarang hampir semua puncak-puncak
5. Mendaki Gunung Mount Blanc (4.808 m), Perancis
tertinggi lainnya di Indonesia telah didaki. Berikut ini sebagian
1999
pengalaman pendakian gunung baik yang di Indonesia maupun
Puncak Soekarno dan Puncak Somantri Pegunungan Jayawijaya
di luar negeri.
Papua.
1982
Ekspedisi Alpen, mendaki Mount Briethorn (4.164 m),
Mount Matterhorn (4.478 m) dan Monterosa/ Duforspit (4.634
2002
Ekspedisi Gabungan Mapala se Indonesia, mendaki:
EIGER – SWITZERLAND 2002 INDONESIAN
EXPEDITION Mendaki Mount EIGER (3.970 m), Swiss.
m) puncak tertinggi Swiss. Mendaki Mount Blanc (4.808 m) -
2010
puncak tertinggi di pegunungan Alpen, Perancis.
Papua, mendaki Carstenzs P iramide, Carstenzs Timur, Puncak
1983
Soekarno dan Puncak Somantri, ‘WWSE’2010’ Muont ELBRUS
Ekspedisi Panjat Tebing Bukit Serelo (Batu Telunjuk),
Lahat – Sumatera Selatan
1987
Pendakian Carstenz Piramide (4.884 m) – Papua,
Ekspedisi Panjat Tebing Batu Unta, Gn. Daya – Kalbar
1988
Pendakian empat puncak Pegunungan Jayawijaya,
– Rusia.
2011
Tim Jelajah EKSPEDISI BUKIT BARISAN KOPASSUS
– KOSTRAD 2011, Sumatera.
Ekspedisi Panjat Tebing Batu Lingga, Trenggalek –
Jatim
1989
Panjat Tebing - Batu Kelam – Sintang – Kalimantan-
Barat, Pendakian dan penjelajahan rimba (hutan gunung) gunung
BIODATA
Stenkol, Bintuni – Biak, Irian Jaya
Nama lengkap
: Djukardi Adriana
1989 – 1990
Nama panggilan
: Bongkeng
Negara Eropa Barat :
Tempat/tgl. Lahir
: Bandung, 1 September 1950
1. Mendaki Gunung Kleineglocner, Tresenta dan Grossglokner (
Pendidikan terakhir
: Akademi Seni Rupa Indonesia
Ekspedisi Pendakian Puncak tertinggi di 5
(ASRI) – Yogyakarta
3.798 m ) di Austria 2. Mendaki Gunung Grand Paradiso (4.061 m), Itali 3. Mendaki Gunung Zugspitze (2.962 m), Jerman Barat
Pelatihan yang diikuti
: - Pendidikan Dasar WANADRI - Pendidkan Kader Konservasi
4. Mendaki Gunung Monterosa (4.634 m), Swiss
Indonesia Mountain Magazine
8
STUFF
Teks Hendri Foto Hendri
Bahan Waterproof Bernafas Baru :
eVent DVL (lightweight, waterproof, breathable shells) Jaket yang dibuat dengan bahan eVent DVL ini akan lebih ringan dan lebih packable atau lebih mudah untuk dipacking dari pada bahan yang berteknologi dengan sebutan dua atau tiga layer yang ada saat ini, hal ini disebabkan karena cetak pelindung diterapkan langsung pada bahan waterproof eVent dan membrane ePTFE ( expanded polytetrauoroethylene).
Menurut eVent, cetakan yang berbentuk segitiga yang diuraikan secara berulang dalam betuk jaring laba-laba ini, memberikan lapisan perlindungan yang tahan lama terhadap membrane dan menghilangkan kebutuhan terhadap lapisan yang diistilahkan dengan drop liner (lapisan ini biasanya dipakai pada produk bahan yang mempunyai istilah two layers) atau lapisan rajut (yang biasa digunakan pada produk bahan three layers). Tidak seperti halnya dengan 2,5 layer shells yang dibuat dari lapisan berulang polyurethane (PU), eVent DVL memungkinkan proses ventilasi langsung dari pada panas dan kelembaban, seperti keringat anda, akan keluar melalui jutaan pori-pori bahan tersebut, namun bagian luarnya tetap waterproof . Demikian keterangan yang di umumkan oleh eVent. Mari kita tengok sejenak
A pakah
Anda menginginkan rain coat yang sangat ringan,
sangat bernafas (breathable) walaupun dipakai saat berlari atau memanjat, dan 100 persen waterproof? Hal inilah yang dijanjikan
dua produk yang sudah menggunakan bahan berteknologi baru ini.
oleh produsen bahan pemilik merek eVent, mereka menjanjikan
Rab Viper Jacket
hal tersebut pada produk baru mereka yaitu bahan laminasi baru
Rab akan memulai debutnya dengan bahan eVent DVL ini melalui
bergaris yang mereka namakan DVL eVent.
jaket dan celana Maverick serta Viper Jacket mereka pada musim semi 2013.
Anda nantinya akan menemukan eVent DVL (DVL singkatan dari Direct Venting Lite) pada jejeran jaket anti air untuk kegiatan trail
Celana dan jaket Maverick di arahkan untuk digunakan untuk
running, climbing, trekking, bersepeda dan lainnya.
seluruh penggiat alam bebas yang membutuhkan satu set pakaian
Rab dan Westcomb adalah produsen peralatan outdoor pertama
hujan yang kompak, bisa diandalkan, nyaman untuk digunakan
yang mengaplikasikan teknologi ini pada produk mereka yang
pada aktitas hiking, ski musim semi, hingga ke mountain biking
akan mereka launching di musim gugur dan semi pada tahun in
bahkan untuk berjalan santai pagi hari di pegunungan.
9
Indonesia Mountain Magazine
Viper adalah jaket pria yang ditujukan untuk kegiatan lebih teknis seperti alpine climbing, jaket ini didisain agar bisa dipakai dengan
Westcomb, Focust LT Hoody
ransel dan harness. Jaket ini memang diarahkan untuk para alpine climber hingga para mountaineer yang mebutuhkan jas
Focus LT Hoody, adalah produk dari Westcomb yang juga terbuat
hujan dengan ktur teknis, seperti hood atau tutup kepala yang
dari bahan eVent DVL, ringan hanya 195 gram (7 oz) dan sangat
kompertibel dengan climbing helmet, kantong yang waterproof
mudah di packing. Westcomb mengatakan produk ini bisa
untuk menyimpan peta, dan desain ramping yang panjang
dipacking hingga seukuran cangkir kopi biasa.
spesik desain untuk aktitas alpine
Jaket ultralight Focus LT Hoody ini dirancang dengan dengan
Speksifkasi
beberapa potongan, bukan disatukan seperti yang umumnya
Maverick Jacket:
pada beberapa produk ultralight dan termasuk beberapa tur
Berat: 14 oz (pria L) dan 13 oz (wanita M)
seperti tali pinggang elastis yang build-in, penutup lengan dari
Harga $225
velcrow dan stuff sack nya.
Maverick Pants:
Spesifkasi
Berat: 9 oz (pria L)
Focus LT Hoddy
Harga: $180
Berat: 7 oz (195 gram) Harga: $279.
Viper Jaket Berat: 14 oz (pria L) Harga: $180
Indonesia Mountain Magazine
10
CLUB & COMMUNITY
Mapala JAGRAWEÇYA Fakultas Ekonomi Universitas Soedirman, Purwokerto Jagraweçya
adalah organisasi
pendidikan karakter dan
berorganisasi dan berkegiatan olahraga alam bebas;
patriotisme yang mendasarkan pencapaian tujuannya melalui
3. Mengembangkan kegiatan – kegiatan alam bebas.
pelaksanaan kegiatan di alam bebas. Jagraweçya berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu terdiri dari kata Jagra yang berarti Patriot
Jagraweçya memiliki 4 divisi kegiatan, yaitu : 1. Divisi Gunung
dan weçya yang berarti alam yang hijau. Sehingga diharapkan
Hutan (mountaineering); 2. Divisi Panjat Tebing (Rock Climbing);
kedepannya agar anggota – anggota Jagraweçya akan menjadi
3. Divisi Telusur Gua (Caving); 4. Divisi Arung Jeram (Rafting).
patriot – patriot yang akan menjaga alam beserta lingkungan.
Kegiatan yang baru dilakukan adalah kemping perdana dengan calon anggota. Dalam waktu dekat akan mengadakan pendidikan
Beranjak dari kesamaan hobi mendaki gunung dari beberapa
dasar, rafting, caving, pendakian tradisi gunung Slamet dan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsoed. Atas prakarsa Riwut Salju
pengembaraan.
Tjokronolo, pada tanggal 25 Februari 1984 lahirlah organisasi yang bernama JAGRAWEÇYA. Mempunyai visi “Menjadi organisasi
Sekretariat :
yang mencetak manusia unggul melalui kegiatan alam bebas”.
Kompleks UKM / HMJ
Dan memiliki misi: 1. Menciptakan organisasi yang kondusif;
Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman
2. Meningkatkan intensitas dan partisipasi anggota dalam
Jl. Prof. Dr. HR. BoenyaminNo. 708 Grendeng - Purwokerto 53122
11
Indonesia Mountain Magazine
OANC
Outdoor Adventure and Nature Clubs Outdoor Adventure and Nature Clubs (OANC) berdiri tahun 2004. Forum komunitas dibawah naungan forum Kaskus. Meenjadi wadah diskusi bersama dan berbagi informasi seputar kegiatan alam bebas baik untuk kaskuser (user kaskus) dan umum. Siapapun dapat bergabung. Kegiatan yang dilakukan tidak hanya diskusi online, tetapi juga kegiatan ofine, seperti gathering, camping, pendakian bersama,
rafting, bakti sosial, dll. Anggota OANC tersebar diberbagai wilayah. Acara gathering nasional diadakan satu tahun sekali. Aktitas pendakian gunung telah dilakukan ke beberapa gunung
di Indonesia. Hasilnya dituliskan dalam bentuk cerita perjalanan yang dishare disubforum khusus. Dalam waktu dekat, rencananya akan mengadakan semacam pelatihan kegiatan alam bebas, terutama ditujukan untuk user yang belum pernah mengikuti/tergabung dalam organisasi pecinta alam sehingga belum pernah mendapatkan pelatihan khusus.
Indonesia Mountain Magazine
12
HEADLINE
HANGUS DI SANA, HANGUS DI SINI Ironisnya, seorang saksi mata menyebutkan api diduga berasal dari api unggun yang dibuat pendaki.
Teks Anwar | Foto Antara, Vivanews
K awasan hutan di sejumlah gunung di Indonesia hangus terbakar.
Meteorologi, Klimatologi dan Geosika (BMKG), potensi hujan
Penyebab kebakaran bervariasi, mulai dari akibat kemarau
sangat kecil dan kondisi hutan saat ini sangat kering sehingga
panjang sampai ulah manusia. Akibat kebakaran, beberapa jalur
bisa berpotensi menjadi kebakaran hutan,” tutur Kepala Balai
pendakian pun ditutup.
Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Agus Wahyudi (Antara 5/9).
“Gunung salak tutup, gunung gede juga -,- ga jadi dah” Demikian cetusan kekecewaan seorang pemilik akun Twitter beberapa
Berita tentang kebakaran mulai mengemuka dengan terbakarnya
waktu lalu. Bukan hanya dia, masih banyak yang kecewa karena
kawasan hutan lindung Gunung Papandayan di Garut, Jawa
jalur pendakian Gunung Gede masih ditutup sampai akhir
Barat, pada 21 Agustus 2012. Area yang terbakar mencapai
September 2012. Dan bukan Gede saja, gunung-gunung lain pun
lebih dari 40 hektare. Upaya pemadaman melibatkan kepolisian,
banyak yang ditutup.
TNI, polisi hutan dan dibantu masyarakat dan relawan dengan cara mencabut rumput untuk memutus kobaran api agar tidak
Penyebabnya karena kebakaran hutan di gunung-gunung.”Kami
meluas. Akibat kebakaran, pasokan air ke warga beberapa
tutup aktivitas pendakian untuk umum sampai akhir bulan
desa ikut terganggu karena api menghanguskan pipa saluran air
ini, karena saat ini dari pantauan kami dan laporan Badan
pegunungan sepanjang 900 meter.
HEADLINE STUFF
tersisa dan terbang dibawa angin dan membakar semak-semak. Gunung Agung di Bali juga tidak luput dari musibah kebakaran hutan pada 31 Agustus. Api telah menghanguskan sedikitnya 160 hektare hutan di gunung tertinggi di Bali itu. Musibah tersebut bukan terjadi baru pertama kalinya, karena sebelumnya di tahun 2006 menghanguskan sedikitnya 300 hektare. Kondisi medan yang terjal dan angin kencang cukup menyulitkan upaya pemadaman api. Memasuki bulan September, jalur pendakian Pegunungan Argopuro yang berada di perbatasan Kabupaten Probolinggo, Jember, Situbondo, dan Bondowoso, Jawa Timur, juga ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan akibat kebakaran hutan. Sekitar 250 hektare hutan hangus karena kondisi pegunungan didominasi vegetasi berupa hutan cemara dan ilalang yang Jawa Tengah, pada 25 Agustus. Lokasi kebakaran itu berada di
mudah terbakar. Titik api diperkirakan berawal dari kawasan
kawasan pos pendakian lima di atas wilayah Guci, Kabupaten
Selonyeng atau arah timur puncak Rengganis dan kebakaran
Tegal. Akibatnya, ratusan pendaki terpaksa dievakuasi. Ironisnya,
semakin meluas hingga kawasan hutan yang berada di Dataran
seorang saksi mata yang dikutip kantor berita Antara menyebut
Tinggi Hyang akibat embusan angin yang cukup kencang. Masih
api diduga berasal dari api unggun yang dibuat pendaki. Walaupun
ada beberapa kebakaran lainnya seperti di hutan Gunung Walat
sisa api unggun sudah ditimbun, diduga ada bara api yang masih
di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, seluas 3,7 hektare dan
17
Indonesia Mountain Magazine
di Gunung Halimun Salak seluas 3,5 hektare. Lalu di Gunung
Nasional Bromo Tengger Semeru dan hutan di Desa Pambon,
Sindoro di Jawa Tengah ada kawasan yang terbakar sekitar 15
Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,
hektare berupa alang-alang.
serta hutan dan lahan di bahu jalur Trans-Kalimantan, di wilayah Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, pada akhir Juli 2012, kawasan hutan lereng Sindoro di wilayah Kabupaten Wonosobo juga terbakar. Dampaknya kini
Sementara, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)
pendakian di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing ditutup
berupaya
sampai datangnya musim hujan. Kedua gunung selama ini dikenal
mengantitisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran kawasan
dengan jalur pendakian yang gersang dan terbuka tanpa banyak
hutan.Pada awal Agustus memang sempat terjadi kebakaran
pepohonan besar.
di Rinjani yang menghanguskan lahan seluas 120 hektare.
meningkatkan
kemampuan
petugasnya
guna
Lokasi kebakaran di sekitar Pos Pendakian 2 di Tengengean Merebaknya kebakaran hutan di wilayah pegunungan membuat
dan Pos 3 Padabalong. Penyebab utamanya adalah kondisi
pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah mewaspadai
medan didominasi semak alang-alang yang mudah terbakar.
titik api penyebab kebakaran di Gunung Ciremai, Kabupaten
Seperti yang diulas oleh Antara, pemerintah diminta menggal-
Cirebon, dan Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa
akkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar hutan untuk
Barat. Seperti diketahui, kebakaran sempat menjangkau kawasan
meminimalisasi perambahan. Selama ini perambahan hutan
di ketinggian 1.800 mdpl di Ciremai. Menurut harian Media
membuat kerapatan hutan berkurang dan diganti semak yang
Indonesia (6/9), kawasan tersebut merupakan daerah hut an alam
mudah terbakar. Pemerintah juga diminta untuk melakukan
yang ditumbuhi pepohonan besar. Selain itu, di areal tersebut
proteksi kehutanan melalui peraturan daerah ataupun peraturan
juga dihuni oleh satwa khas Gunung Ciremai. Areal lain yang
tertulis lainnya.
dilaporkan terbakar ialah sabana seluas 33,5 hektare di Taman Sebagai pendaki, kita juga diharap turut serta. Minimal dengan tidak melakukan tindakan yang bisa memperbesar risiko timbulnya kebakaran hutan di gunung-gunung seperti membuat api unggun sembarangan dan lainnya. Bukankah kita sendiri yang rugi jika jika gunung ditutup karena kebakaran? (Anwar)
Indonesia Mountain Magazine
18
HEADLINE STUFF
TRAGEDI API PANAS Teks Anwar | Foto Reuters “Tamu kami batal datang semua,” keluh Lorali Simmons, pemilik River Shuttles, sebuah perusahaan di Salmon, Idaho, yang mengantar wisatawan berkunjung ke kawasan Middle Fork dan Salmon River, kepada kantor berita Reuters. Kebakaran itu sendiri menghanguskan sekitar 32 hektare hutan pinus di kawasan tersebut. Amerika Serikat melalui Departemen Kehutanan negara itu telah menyusun serangkaian program yang bertujuan mengeduMusibah kebakaran hutan atau wildres merupakan fenomena
kasi publik soal bahaya kebakaran hutan. Yang paling terkenal
memprihatinkan di dunia. Tidak hanya Indonesia, negara-negara
kemudian adalah munculnya maskot Smokey Bear (Smokey si
lain juga mengalaminya. Dan bahkan dalam skala lebih besar
beruang) pada 9 Agustus 1944 sampai dengan sekarang. Dengan
dengan menelan korban nyawa dan harta.
topi khas penjaga hutan dan kadang membawa sekop yang dipakai untuk memadamkan api, Smokey mengingatkan orang-
Australia misalnya pernah mengalami kebakaran hutan terburuk
orang soal bahaya api dengan komentar “Only You Can Prevent
yang disebut Black Saturday 2009. Pada akhir Januari hingga
Wildres” (hanya anda yang bisa mencegah kebakaran hutan).
Maret 2009, tidak kurang dari 450 ribu hektare lahan terbakar dan ribuan rumah maupun bangunan lain hangus. Musibah di
Indonesia sendiri telah memiliki badan khusus untuk pemadaman
kawasan negara bagian Victoria itu juga menelan 173 korban
api di kawasan hutan yang disebut Manggala Agni atau Brigade
jiwa. Penyebab utama kebakaran adalah suhu udara yang begitu
Pengendalian Kebakaran Hutan Indonesia. Seperti diulas Kompas
panas saat itu, mencapai 43-45 derajat celsius. Angin kencang
(24/8), badan tersebut dibentuk sejak tahun 2003 dan kini memiliki
dan banyaknya kabel listrik yang tumbang dan memercikkan api
sekitar 5.000 personel. Pembentukan Manggala Agni merupakan
juga memperparah keadaan.
implementasi pasal 47 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Terutama setelah tercatat beberapa kejadian kebakaran besar yakni
Amerika Serikat adalah negara lain yang sering mengalami
pada tahun 1982/1983, 1987, 1991, 1994, 1997/98. Kesatuan
kebakaran hutan. Bahkan rekor kebakaran hutan mematikan
ini memiliki lambang orang utan yang disebut si Pongi dengan
masih dipegang oleh Negara Paman Sam tersebut (lihat tabel).
memakai topi rimba. Pongi ditetapkan berdasarkan Keputusan
Terakhir, gunung-gunung di kawasan barat AS dilalap si jago
Menteri Kehutanan No. 365/Kpts-II/1996. Dari asal katanya,
merah. Dampaknya adalah pemasukan daerah dari wisata
Manggala berarti panglima dan Agni berarti Api. Diterjemahkan
terganggu. Tutupnya sejumlah tempat rekreasi, perkemahan
lebih lanjut, Manggala Agni sebagai pelaksana langkah-langkah
lainnya membuat harapan mendapatkan dolar dari para turis
dalam pencegahan dan penanganan kebakaran serta pasca
sirna.
kebakaran.
8 Kebakaran Hutan Paling Mematikan (sumber Wikipedia) Ranking
Lokasi
Negara
Tahun
Korban jiwa
1
Peshtigo, Wisconsin
USA
1871
1200
2
Cloquet, Minnesota
USA
1918
453
3
Hinckley, Minnesota
USA
1894
418
4
The Thumb region, Michigan USA
1881
300
5
Matheson, Ontario
Canada
1916
282
6
Sumatra, Kalimantan
Indonesia
1997
250
7
Greater Hinggan
China
1987
213
8
Victoria
Australia
2009
173
Indonesia Mountain Magazine
18
HEADLINE
Langkah Membuat Perapian
Teks Anwar | Foto Anwar
Diakui atau tidak, musibah kebakaran hutan di sejumlah gunung
- awasi selalu api, jangan ditinggal
di Tanah Air belakangan ini ada kaitannya juga dengan t ingkah laku
- bakar kayu sampai habis. Jangan tambah kayu ke api jika sudah
para pengunjung gunung tersebut. Sebut saja misalnya mereka
hendak meninggalkan lokasi atau hendak tidur di camp supaya
yang membuat api unggun atau perapian namun kemudian
api tidak menyebar
tidak mematikan api dengan sempurna. Akibatnya, ketika angin
- kumpulkan kayu dengan berhati-hati. Pakai kayu yang sudah
kencang bertiup, bara dari perapian melayang mengena semak-
jatuh ke tanah, jangan memotong atau menebang batang kayu.
semak dan mengakibatkan kebakaran. Itu sebabnya mengapa
Pakai kayu yang kecil saja, jangan lebih besar dari pergelangan
kemudian beberapa pengelola gunung melakukan tindakan
tangan. Kayu itu harus bisa dipatahkan dengan tangan, tanpa
preventif. Pengelola Gunung Gede Pangrango misalnya membuat
bantuan kapak atau gergaji. Jangan sengaja menebang pohon
peraturan bahwa pengunjung dilarang membuat api unggun atau
hanya untuk mendapatkan kayu api unggun.
perapian.
- Jangan lupa membersihkan lokasi api unggun setelah dipakai. Singkirkan kayu-kayu yang tidak terpakai. Kayu-kayu yang sudah
Di sisi lain, apa yang kita bisa lakukan untuk meminimalisir risiko
hangus kemudian disiram dengan api. Pastikan bara api sudah
kebakaran tersebut? Menurut penganjur Leave No Trace dalam
betul-betul padam. Periksa lagi lokasi sebelum pulang. Jika perlu
situs leavenotracedude.com, ada beberapa langkah untuk
kubur sisa abu api unggun yang sudah padam dengan tanah,
mengurangi dan menghilangkan dampak perapian atau api
atau sebar abu hingga tidak tersisa.
unggun. Di antaranya adalah:
Kemudian ada beberapa situasi di mana kita sebaiknya tidak membuat api unggun. Contohnya adalah:
- buat api unggun di tempat yang sudah tersedia,
- jika risiko kebakaran cukup tinggi
jika memang ada
- jika ada larangan membuat perapian dan api unggun di lokasi
- buat api unggun jangan terlalu besar. Secukupnya saja
- jika kondisi angin kencang karena bisa menerbangkan bara api
- jangan buat api di dekat tenda atau bahan-bahan mudah
- jika sulit mencari kayu-kayu kering untuk dibakar.
terbakar
19
Indonesia Mountain Magazine
JOURNAL
Mendaki Gunung Fuji Bersama Sang Buah Hati Mendaki gunung membuat kami belajar mengenali diri sendiri. Kami jadi tahu keterbatasan fsik atau psikis dan kapan kami harus berhenti. Lebih dari itu, mendaki bersama orang-orang yang disayangi semakin menguatkan ikatan batin.
Teks : Arief Yudhanto Foto: Tuti Arief
Indonesia Mountain Magazine
20
JOURNAL
Tidak hanya melihatnya dari kejauhan saja. Begitu tekad saya
– 31 Agustus. Pada periode ini, ribuan orang mendaki Gunung
dan istri ketika melihat kembali pesona Gunung Fuji dari rumah
Fuji setiap harinya. Ini bersamaan dengan libur musim panas
kami. Pemandangan rutin yang setiap hari kami lihat jika cuaca
dan libur sekolah. Selebihnya, Gunung Fuji ditutup karena
sedang cerah. Namun, tidak hanya berdua. Kami akan
pertimbangan cuaca. Sebenarnya bisa juga didaki tetapi perlu
mendakinya bersama dengan putra kami Ezra Nadev Yudhanto
ijin dari pihak berwenang. Mendaki Gunung Fuji ketika musim
yang usianya enam tahun.
salju (Desember-Januari) sangat dilarang karena membahayakan nyawa pendaki.
Gunung Fuji termasuk kategori weekend mountain – dapat didaki akhir pekadan dan dengan peralatan yang minimum.
Kami mendaki Gunung Fuji 20-21 Agustus 2012. Artinya dua
Salah pepatah di Jepang yang terkenal mengatakan “Seseorang
minggu menjelang ditutupnya Gunung Fuji untuk pendakian
dikatakan belum ke Jepang jika belum mendaki gunung Fuji.
bebas.
Tetapi jangan mendakinya dua kali“ T-shirt, celana trek, backpack/carrier ukuran kira-kira 30 – 40 Gunung Fuji merupakan gunung yang paling populer di Jepang,
liter, kaos kaki, sarung tangan, pelindung kepala, oksigen
bahkan di dunia. Puncaknya simetris, dan putih tertimbun
kalengan, masker (untuk menghindari debu), jaket hangat,
salju. Sangat ikonik. Citra yang ditampilkannya mungkin dapat
kamera, sepatu gunung, gaiter (pelindung kaki agar sepatu tidak
menjadi imaji representatif tentang Jepang. Persis sebagaimana
kemasukan kerikil), rain coat, topi, sunglasses, sunscreen, lip
apa yang kami lihat selama ini melalui di majalah, kalender dan
balm, makanan kecil (coklat batangan, permen, roti, kue kering),
televisi.
handuk, sikat gigi, tisu basah & kering, koin 100 yen yang banyak (untuk membayar toilet), air minum 2 liter, climbing stick,
Di Indonesia, orang biasanya menyebut Gunung Fuji sebagai
rute perjalanan, buku catatan. Tidak ada orang yang membawa
Fujiyama (‘yama’ artinya gunung). Namun, di Jepang, orang
tenda ke Gunung Fuji.
memanggilnya Fuji-san. Kata san berarti gunung. Ini berbeda dengan sebutan san untuk mengakhiri panggilan orang Jepang.
Perjalanan dan Pendakian Ada empat rute pendakian yang umum dilalui pendaki, yaitu
Kami tinggal di Hino City, kota kecil di pinggiran Tokyo yang
Gotemba Trail, Subashiri Trail, Kawaguchiko (Yoshida) Trail dan
berpenduduk 178 ribu jiwa. Penduduk di kota ini rata-rata
Ohachimeguri Trail. Dari keempat rute itu, Yoshida Trail yang
berusia 46 tahun. Meskipun penduduknya beranjak menua
paling banyak dilalui. Kami menggunakan rute ini.
(greying society) mereka tetap punya semangat hidup yang tinggi. Tidak heran jika puluhan ribu orang dapat mencapai usia lebih dari 100 tahun.
Persiapan Pendakian Kami mencari tahu sebanyak-banyaknya tentang gunung Fuji sebelum melakukan pendakian. Informasi kami dapatkan dari teman yang sudah pernah mendaki dan melalui beberapa situs internet, diantaranya www.japan-guide.com dan www.mountfu jiguide.com. Walaupun masuk kategori weekend-mountain tetap memerlukan persiapan yang matang. Kami-pun mendapatkan informasi yang
5th Station
cukup lengkap. Mulai data geogra dan meteorologi Gunung Fuji
(cuaca sangat menentukan apakah kita dapat menikmati sunrise
Dari Hino, kami naik kereta ke Kawaguchiko 5th station. Dari
atau tidak), sampai data peralatan, pakaian dan makanan yang
Shinjuku station di Tokyo pusat, seseorang dapat naik bus
perlu dibawa. Tentu saja kami tidak lupa mencari peta rute
dengan tarif 2,600 yen dengan waktu tempuh 140 menit.
perjalanan. Do’s and dont’s di Gunung Fuji juga perlu diketahui. Fifth station adalah pos pertama pendakian. Pos ini mirip Menurut informasi yang kami peroleh, dalam satu tahun,
terminal terbuka dengan fasilitas restoran, hotel, toko peralatan
Gunung Fuji hanya dibuka dengan bebas pada periode 1 Juli
pendakian, pusat informasi, kantor pos, penjual cinderamata,
21
Indonesia Mountain Magazine
Kami putuskan untuk bermalam di penginapan. Sempat juga terlintas bahwa kami harus membatalkan pendakian. Tapi setelah istirahat sejenak di penginapan itu dan memberikan asupan oksigen secukupnya, kami memutuskan berangkat dan bergantian menggendong anak kami. Pukul 01:00, dari 8th station itu, kami berangkat menuju 9th station. Jalanan sangat antri karena banyak orang ingin mengejar sunrise (disebutnya goraiko). Karena jalanan antri, maka kami baru mencapai puncak, yaitu 10th station, pukul 4:20. Ini 15 menit menjelang matahari terbit. Total waktu butuhkan untuk mencapai puncak: 7 jam 20 menit.
Puncak Fuji Tanda bahwa pendaki akan mencapai puncak adalah sebuah tori – mirip gerbang khas Jepang dengan dua patung singa di kanan kirinya. Di depan tori kami duduk dan menikmati sunrise. Orang sangat ramai duduk di dekat tori ini. Kita harus pintar-pintar mencari spot untuk dapat mengambil foto sunrise yang indah. Banyak orang Jepang dengan khidmat berdoa dan menghormati matahari terbit – semacam ritual bagi mereka.
stasiun bus. Di setiap station biasanya ada toilet dan pos penjaga. Ada juga hotel kecil dan kios yang menjual makanan/ minuman. Di 5th station ini, banyak pemandu atau pemberi informasi yang dapat berbahasa Inggris. Tapi jika kita dapat bahasa Jepang (sedikit-sedikit) pasti sangat membantu. Fifth station berada di ketinggian 2300 mdpl. Pukul 14:30, kami berjalan kaki menuju 8th station. Trek yang dilalui cukup lebar namun berbatu. Namun, setelah melalui 6th station, trek mulai mengecil. Di setiap station, umumnya terdapat toilet. Kami mencapai 8th station pukul 18:30. Kami istirahat sejenak di depan penginapan kecil (kami lupa mencatat namanya, mungkin bernama Ue Edoya atau Shita Edoya; tarif 5,500 yen per malam/orang; anak-anak dikenai 4,500 yen). Di sini kami makan malam (nasi kare dijual dengan harga 1,400 per porsi). Pendakian belum juga dimulai, ketika anak kami mengalami mountain sickness dengan gejala pusing dan muntah-muntah. Penyebabnya adalah gagalnya aklimatisasi atau penyesuaian tubuh terhadap menipisnya oksigen di ketinggian 3000 meter.
Indonesia Mountain Magazine
22
JOURNAL
Di puncak, kita dapat berfoto di dekat tugu Gunung Fuji. Kami
batasan sik atau psikis dan kapan kami harus berhenti. Lebih
juga menyempatkan sarapan pagi di sebuah kedai kecil. Harga
dari itu, mendaki bersama orang-orang yang disayangi semakin
mi udon adalah 800 yen. Harga-harga makanan dan minuman
menguatkan ikatan batin
atau barang lain di sepanjang station dan puncak sekitar 2-4 kali lipat dibandingkan di Tokyo. Kami juga menyempatkan diri mengirim kartu pos dari kantor pos di puncak Gunung Fuji. Ini mungkin kantor pos tertinggi di dunia. Letaknya 30 menit dari tori. Kami pulang pukul 08:00 melalui Yoshida trail, dan mencapai 5th station pukul 13:30. Total waktu tempuh kami saat turun 5 jam 30 menit.
Hal-hal yang perlu diketahui saat mendaki Gunung Fuji Bagi saya cerita-cerita pendakian sangat menginspirasi dan
• Di setiap station ada toilet yang berbayar (200 yen per orang);
memotivasi untuk melakukan pendakian juga. Ada semacam
tidak ada penjaga; jadi pembayaran dilakukan secara sukarela.
dorongan untuk membuktikan diri bahwa kita mampu
Dilarang buang air sembarangan dan sampah
menempuh perjalanan berhari-hari tanpa fasilitas memadai.
sepanjang perjalanan.
Pendakian gunung juga mematuhi kaidah absurditas Albert
• Jika kita kebetulan membeli tongkat kayu, di setiap station
Camus, sastrawan Perancis, “Setelah naik gunung, kita pasti
tongkat kita bisa dicap dengan label station. Harga satu cap:
turun lagi. Seolah tidak ada yang didapat. Begitu terus berulang
200 yen.
dan berulang: naik gunung, turun gunung. Seolah tanpa makna”.
• Orang Jepang terkenal modis. Naik gunung pun penampilanya
modis, baik laki-laki maupun perempuan, baik tua maupun Namun, mendaki gunung yang kami rasakan telah membuat
muda. Tapi ini normal bagi kebanyakan mereka. Fashion is
kami untuk belajar mengenali diri sendiri. Kami jadi tahu keter-
number one (in Tokyo, Paris and Milan!).
23
Indonesia Mountain Magazine
MOUNTAIN SKILL
Memilih GPS yang Tepat Untuk Mendaki Gunung Dewasa ini GPS bukanlah sebuah sebutan yang baru di telinga
penentuan titik tersebut dilakukan oleh satelit, yang berjumlah
kita, teknologi ini bisa ditemukan di telepon genggam dan juga
sebanyak 24 satelit. Akan tetapi untuk p engeporasian GPS hanya
pada mobil. Akan tetapi kedua macam GPS tadi bukanlah didisain
butuh 3 satelit saja maka posisi anda sudah bisa diketahui. Sist im
untuk dipakai untuk pendakian gunung. Jadi GPS dengan tur
GPS dewasa ini, jika sistim WAAS (Wide Area Augmentation
seperti apa dan bagaimana caranya memutuskan untuk memilih
System) nya di aktifkan maka akan bisa mengkalkulasikan lokasi
GPS yang cocok untuk mendaki gunung? Mari kita mulai
anda paling tidak dalam diameter 3 meter.
mengulasnya. Karena GPS untuk mendaki gunung sangat tergantung pada
Bagaimana cara kerjanya?
satelit diatasnya, maka unit GPS itu sendiri mungkin akan
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, ini adalah
mengalami masalah dalam mengkalkulasikan posisi anda jika
cara keren mengatakan di mana anda berada. Secara simple
secara terus menerus tertutup dibawah pohon, atau didasar
seperti peta lokasi di mall atau pusat perbelanjaan ada titik yang
jurang dan lembah yang d ikelilingi oleh tebing-tebing tinggi. Lalu
mengatakan “You Are Here”, sama dengan hal tersebut hanya
apa yang bisa dilakukan oleh GPS untuk mendaki gunung?
25
Indonesia Mountain Magazine
Teks Hendri | Foto Hendri
• Ketahanan / waterproof
• Layar warna atau Monochrome
Hampir semua GPS untuk tujuan mendaki gunung kokoh dan
Jika anda akan bergantung pada peta topography, maka layar
tahan lama. Saat memilih GPS, pastikan benda tersebut cocok
warna akan lebih baik. Sedangkan jika anda hanya butuh untuk
untuk kegiatan anda serta GPS biasanya memiliki casing karet
ploting way point dan tidak perduli dengan detail peta, maka
untuk beberapa jenis tertentu yang bisa anda b eli untuk membantu
pilihlah GPS dengan layar monochrome yang lebih murah.
melindungi GPS tersebut. Pastikan saja jika seandainya anda
Faktor lain mengenai layar GPS adalah resolusinya. Jika daya
menjatuhkan GPS tersebut diatas permukaan batu yang keras
penglihatan anda sudah berkurang, maka akan lebih baik untuk
atau bisa terkena hujan tanpa membuat unit GPS tersebut
mencoba beberapa model dengan resolusi yang berbeda agar
kehilangan kemapuan fungsinya.
anda tau yang model mana GPS nya bisa mata anda baca dengan
• Tenaga Batery
baik. Namun resolusi tinggi dan layar lebih lebar sudah p asti akan
Periksalah jenis batery yang digunakan unit GPS yang akan dibeli,
memiliki harga yang lebih mahal, dan juga bahkan ada layar GPS
jika batery pack cek berapa lama daya tahannya. Batery lithium
yang bisa dibaca dibawah cahaya terang siang hari.
akan lebih tahan lama dibandingkan dengan batery yang bisa
• Altimeter
di charger, serta lithium batery juga berkerja sangat baik meski
Anda bisa mendapatkan perkiraan ketinggian posisi anda dari
didalam cuaca dingin dan di beberapa model GPS unit memiliki
tipe GPS unit apa saja, tapi angka yang dihasilkan bisa saja
sleep mode yang bisa menghemat tenaga batery.
tidak akurat. Jadi, beberapa model GPS menawarkan barometric
• Antena
altimeter untuk mengatasi hal ini. Unit ini bisa membuat chart
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam hal antena GPS
perubahan tekanan udara untuk memberitahukan anda tentang
Internal: jika antena didalam maka akan jauh dari kata rusak
perubahan cuaca.
karena benturan.
• Kapasitas Penyimpanan
Externel: besar kemungkinan akan rusak, namun kemampuan
Seluruh model GPS unit memiliki level penyimpanan yang sama.
dalam penerimaan sinyal akan lebih baik.
Jika anda ingin bisa untuk upload dan dowmload p eta-peta, maka
Plug-in: Beberapa model GPS unit ada yang memiliki antena
akan membutuhkan memory lebih. Beberapa model bahkan
sebagai opsional. Biasanya model seperti ini di gunakan pada
disetai dengan port MicroSD sehingga anda bisa menambahkan
mobil atau perahu.
memory penyimpanan yang lebih besar.
Tipe: ada dua tipe antena yaitu Quad Helix, tipe ini lebih banyak
• Catatan akhir
dipakai dan lebih bagus kerjanya meski berada di bawah kerim-
GPS untuk pendakian gunung bisa menjadi tambahan perleng-
bunan pepohonan. Tipe kedua adalah tipe Flat Patch yaitu antena
kapan yang bermanfaat sekali pada list perlengkapan pendakian
yang didisain untuk medan yang lebih terbuka bukan untuk
anda, tapi jangan sampai menjadi satu-satunya perlengkapan
medan hutan lebat.
navigasi di dalam ransel anda. Bahkan sebelum memutuskan
SiRF Star III : Ini adalah chip yang bisa dengan sangat besar
untuk membeli GPS, pastikan anda tahu cara membaca dan
menaikan kemampuan antena. Jika anda mencari GPS yang
mempergunakan peta dan kompas. Dua item ini haruslah selalu
memiliki kemampuan tinggi, carilah GPS unit yang memiliki chip
anda didalam ransel anda. GPS unit adalah peralatan berte-
set ini atau yang sama dengan chip set ini.
knologi maju dan meskipun begitu juga bisa gagal berfungsi.
• Peta
Batery nya bisa habis, chip nya bisa tidak berfungsi. Jangan
Fitur ini kemungkinan adalah salah satu yang palign berfariasi
mentang-mentang anda memiliki GPS akan berarti anda tak
diantara bodel-model GPS unit. Detail peta, jumlah penam-
akan kesasar. Secara umum hal yang perlu diperhatika jika anda
pungan penyimpanan peta, apakah anda bisa mengupload dan
seorang pendaki gunung dan akan membeli GPS adalah dua hal
mendownload peta dari CD atau internet. Aturan dasar untuk
yang penting, pertama kemampuan atau kekuatan GPS receiver
GPS unit mendaki gunung adalah semakin baik sistim petanya
menangkap sinyal satelit dari bawah conopy hutan serta tidak
maka akan semakin tinggi harganya. Ketahuilah seberapa tingkat
boros batery. Bayangkan saja berapa batery yang harus anda
ke detailan peta yang anda butuhkan dan lalu pilihlah model yang
bawa jika perjalanan pendakian anda ke gunung yang jarak
cocok.
tempuhnya sampai lebih dari sepuluh hari.
Indonesia Mountain Magazine
26
MOUNTAIN ROUTE
Gunung
Slamet JALUR KALIWADAS Teks Harley | Foto Harley
Gunung
Slamet merupakan gunung api berbentuk kerucut
Sampai kini pesona dan daya tarik Gunung Slamet selalu menarik
tertinggi di Jawa Tengah atau nomor dua di Pulau Jawa, setelah
setiap para pendaki gunung. Untuk mencapai puncaknya, ada
Gunung Semeru. Kondisi hutan hujan tropis bisa dikatakan
beberapa jalur pendakian yang bisa dilalui. Diantaranya, Jalur
masih cukup baik. Gunung ini masih aktif hingga kini. Beberapa
Bambangan, Jalur Baturraden, Jalur Guci, Jalur Gambuhan,
tahun belakangan tercatat sudah beberapa kali Gunung Slamet
Jalur Kaliwadas dan Jalur Kaligua. Dari beberapa jalur pendakian
munjukkan aktivitas vulkaniknya.
tersebut, Jalur Kaliwadas menjadi jalur yang kami bahas dalam edisi ini.
Sejak beratus tahun lalu Gunung Slamet telah didaki oleh masyarakat sekitarnya hingga tembus ke gigiran kawah. Hal
Akses Transportasi
tersebut tercatat dalam risalah pendakian Junhuhn, orang Eropa
Bumiayu, menjadi kota kecamatan terdekat menuju titik awal
pertama yang telah menjejakkan kakinya di puncak Gunung
pendakian, Dusun Kaliwadas. Dari Jakarta dapat menggunakan
Slamet, hampir 2 abad yang lalu. Saat itu beliau telah menemukan
bis jurusan Purwokerto, turun di terminal atau pasar Bumiayu.
tulang belulang manusia tidak jauh dari puncak.
Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan angkutan desa
MOUNTAIN ROUTE
menuju Desa Pengasinan. Lalu berganti kendaraan menggunakan angkutan desa jenis bak terbuka. Alternatif lain dari Desa Pengasinan dapat menggunakan ojeg mot or. Namun, yang harus diperhatikan angkutan desa waktunya terbatas hanya sampai pukul 18.00 WIB. Apabila Anda menggunakan kereta api, dapat turun di Stasiun Kereta Api Bumiayu. Kemudian dilanjutkan menggunakan angkutan umum menuju terminal atau pasar Bumiayu. Anda juga dapat turun di Stasiun Kereta Api Purwokerto. Kemudian dilanjutkan naik bis angkutan menuju Terminal Bis Purwokerto dan meneruskannya kembali dengan menggunakan bis jurusan Bumiayu dengan waktu tempuh sekitar 1 jam.
Akomodasi dan Perijinan
Dari dusun kecil ini awal pendakian dimulai. Tepatnya dari kediaman Ibu Rutiah. Selain dapat bermalam di basecamp pendakian, kediaman Ibu Rutiah, Anda juga dapat membeli makanan kecil atau cemilan serta nasi dengan lauk pauk yang sederhana dan nikmat. Jika cuaca cerah Gunung Slamet terlihat sangat jelas dari sini. Tuk Suci 7º15’07.01” S – 109º09’21.90 E (± 1.883 m)
Beberapa saat meninggalkan basecamp dan melewati ladang, Anda akan melalui jembatan kecil. Kemudian jalur sedikit menanjak dengan lembahan di sisi kiri. Lalu melalui jalan setapak Perijinan pendakian tidak terlalu sulit. Formalitas Anda dapat
yang landai dan sangat jelas dengan vegetasi hutan pinus. Di sisi
melaporkan data diri terlebih dahulu di basecamp pendakian
kanan jalan setapak terlihat pipa air berukuran besar melintasi
Jalur Kaliwadas – kediaman Ibu Rutiah atau Ibu Haji. Disini Anda
lembah. Jalur pendakian belok kanan (ikuti p ipa beton besar). Dari
juga dapat beristirahat atau bermalam sebelum dan sesudah
sisi kanan terdengar suara aliran dari dasar lembah. Tidak berapa
melakukan pendakian. Kediaman Ibu Rutiah berada persis di
lama kemudian Anda akan tiba di Tuk Suci – bendungan atau
depan masjid besar yang berada di Dusun Kaliwadas. Untuk
sumber air penduduk. Disini Anda dapat memenuhi kebutuhan
kebutuhan logistik dan lain-lainnya, sebaiknya Anda
air. Ada Sebuah shelter sederhana untuk sekedar berteduh di
melengkapinya di pasar Bumiayu. Jika dirasa masih ada yang
kanan atas bendungan. Waktu tempuh dari basecamp sekitar
kurang, Anda dapat mencarinya di pasar Desa Pengasinan.
30-40 menit.
Namun, karena pasar desa, tentu tidak selengkap di Bumiayu. Camp I, Pondok Growong
Rute Pendakian
S 7º15’16.06” – E 109º09’40.38” (± 1.951 m)
Basecamp Ibu Rutiah, Kaliwadas
Selepas Tuk Suci, jalur pendakian relative landai diselingi sedikit
S 7º14’31.87” – E 109º08’50.06” (± 1.756 m)
tanjakan dengan kemiringan sekitar 5 – 10 derajat. Kemudian
Merupakan dusun kecil yang terletak di sebelah barat daya
melewati hutan bambu kecil yang oleh masyarakat sekitar
lereng Gunung Slamet. Dusun yang mayoritas penduduknya
disebut pringgodani. Setelah melalui jalan setapak menanjak
bermatapencaharian sebagai petani sayuran ini masuk wilayah
seperti anak tangga, beberapa saat kemudian Anda akan tiba di
Desa Dawehan, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Pondok Growong. Disini terdapat shelter beukuran sekitar 4 x 4
Berada pada ketinggian sekitar 1.725 meter menjadikan dusun
meter dan sebuah pohon yang cukup besar dengan lubang pada
ini berhawa dingin.
bagian bawahnya. Kalau dilihat bentuknya seperti tripod raksasa.
29
Indonesia Mountain Magazine
Camp IV, Samyang Rakah S 7º15’25.49” – E 109º11’05.03” (± 2.402 m)
Beberapa saat meninggalkan Samyang Rakah, jalan masih landai sebelum kemudian kembali menanjak dengan kemiringan 25-35 derajat. Vegetasi rimbun dengan semak-semak dan beberapa pohon tumbang. Jalur menyusuri punggungan cukup tipis dengan lembahan di sisi kiri. Kira-kira 30 menit perjalanan dari camp sebelumnya Anda akan tiba di Camp IV, Samyang Rakah. Arealnya cukup untuk menampung sekitar 4 tenda.
Arealnya cukup luas dan dapat menampung sekitar 4 tenda. Dari Tuk Suci memerlukan waktu sekitar 30 menit untuk tiba disini. Camp II, Anjatan Dawa 1 S 7º15’42.66” – E 109º10’38.42” (± 2.112 m)
Sekitar lima menit selepas Pondok Growong, Anda akan melalui jembatan kecil dari kayu. Wilayah ini dikenal dengan sebutan Taman Wlingi. Tidak sampai lima meter ke depan setelah jembatan ada percabangan. Untuk menuju puncak atau jalur pendakian, ikuti jalur kiri diantara semak-semak. (Jalur lurus yang relative lebih jelas menuju areal Sumur Penganten). Jalur pendakian
Camp V, Samyang Wenah
berada diantara vegetasi tumbuhan hutan tropis dan semak. Jalan
S 7º15’09.16” – E 109º11’31.79” (± 2.689 m)
setapak mulai menanjak, namun masih relative landai. Sekitar 35 menit kedepan Anda akan melalui areal terbuka dengan vegetasi
Perjalanan menuju Camp V, Anda akan kembali memasuki hutan
yang didominasi tumbuhan semak. Sepanjang jalur ini juga
perdu dan semak dengan kemiringan jalur pendakian sekitar 15
terdapat tumbuhan jelatang. Lalu jalan setapak menanjak dengan
– 30 derajat. Kemudian lintasan kembali melebar saat memasuki
kemiringan sekitar 10-15 derajat hingga 10 menit kemudian Anda
kawasan yang disebut Igir Manis pada ketinggian sekitar 2.600
akan tiba di Camp II, Anjatan Dawa I. Arealnya tidak terlalu luas,
meter. Disini Anda sudah daat menemui vegetasi Edelweis, Arbei
namun dapat menampung sekitar 2 tenda. Total waktu tempuh
hutan dan Cantigi. Aromanya sangat harum dank khas. Lalu
dari pos sebelumnya sekitar 45 menit.
kemiringan jalur bervariasi tanjakan dan landai hingga tiba di areal Camp V, Samyang Wenah yang berada persis ditengah-tengah
Camp III, Anjatan Dawa 2
hutan. Arealnya cukup terlindung dari hempasan angin. dapat
S 7º15’38.75” – E 109º10’51.15” (±2.241 m)
menampung sekitar 3 tenda. Waktu tempuh dari camp sebelumnya sekitar 60 menit.
Selepas Anjatan Dawa 1, jalur pendakian terjal dengan kemiringan sekitar 40 – 45 derajat, hingga 15 menit kemudian tiba
Simpang Pertemuan Jalur Kaliwadas dan Baturraden
di camp bayangan. Arealnya datar sedikit memanjang. Kemudian
S 7º15’038.05” – E 109º12’04.27” (± 2.834 m)
lanjutkan pendakian ke kiri. Jalur kembali menanjak dengan kemiringan 25-30 derajat. Kira-kira 15-20 menit kemudian Anda
Dari Samyang Wenah, kondisi jalur pendakian treknya masih
akan tiba di Camp III, Anjatan Dawa 2. Arealnya berada diantara
bervariasi, menanjak dan landai. Lalu melalui medan pendakian
pohon besar dan cukup luas untuk menampung hingga 4 tenda.
yang landai dengan kemiringan 5 – 15 derajat. Di sisi kiri jalan
Indonesia Mountain Magazine
30
MOUNTAIN ROUTE
30 menit. Kondisi medan sudah bercampur dengan pasir dan batuan. Vegetasi berupa tumbuhan Edelweis dan Cantigi. Di sini banyak tempat untuk mendirikan tenda dan cukup terlindung dari hembusan angin karena terhalang oleh pepohonan. Anda dapat mendirikan tenda dan beristirahat sebelum kembali melanjutkan pendakian menuju puncak.
setapak Anda juga akan menjumpai tanda batas kabupaten berupa beton berukuran 50 x 50 meter. Dari batas kabupaten trek masih landai hingga 15 menit kemudian, Anda akan kembali melalui tanjakan dengan kemiringan antara 25 – 35 derajat. Kanan dan kiri punggungan yang Anda lalui tersebut ditumbuhi banyak Edelweis. Sampai sekitar 30 menit kemudian tiba di pertigaan yang disebut
Batas vegetasi atas batas tumbuhan terakhir berada pada
Simpang Semaya – titik pertemuan dengan jalur pendakian dari
koordinat S 7º14’51.59” – E 109º12’29.90”. Dari sini Anda dapat
Baturraden. Simpang Semaya ini dikenal juga masuk wilayah
melihat kondisi jalur dan kemiringan medan pendakian menuju
yang dikenal dengan kawasan Igir Tjowek. Arealnya terbuka dan
puncak.
cukup luas. Disini anda juga dapat mendirikan tenda. Dari sini Anda dapat melihat dengan jelas batas vegetasi dan punggungan
Puncak Tugu Surono
berpasir menuju gigiran kawah puncak Gunung Slamet. Dari pos
S 7º14’37.9” – E 109º12’57.7” (± 3.384)
sebelumnya total waktu tempuh sekitar 60 menit. Plawangan dan Batas Vegetasi S 7º14’51.59” – E 109º12’29.90” (± 2.963 m)
Menuju puncak dari batas vegetasi kondisi jalur pendakian berupa pasir dan batuan lepas dengan kemiringan sekitar 30 – 70 derajat. Setelah 60 – 90 menit pendakian dari batas vegetasi, Anda akan tiba di puncak Baturraden yang berada persis di gigiran kawah aktif. Anda dapat langsung melihat aktitas kawah Slamet. Anda
Simpang Semaya menuju plawangan jalur pendakian tidak terlalu
harus berhati-hati, karena gigirannya tipis. Karena dekat dengan
menanjak atau relative landai dengan waktu tempuh sekitar
sumbernya, aroma belerang disini cukup kuat.
31
Indonesia Mountain Magazine
Dari puncak Baturraden, Anda berjalan melipir gigiran ke kanan
Meninggalkan Tugu Surono, trek pendakian relative landai.
menanjak dengan kemiringan sekitar 30 derajat menuju Puncak
Beberapa menit kemudian Anda akan melalui patok Tugu Batas
Tugu Surono dengan waktu tempuh sekitar 20 – 25 menit. Disini
Kabupaten sebelum kembali melalui trek yang menanjak dan tiba
terdapat tumpukan batu yang disusun seperti patok sebagai
di puncak tertinggi gunung Slamet. Medan pendakian berupa
penanda puncak Tugu Surono.
pasir hitam dan sedikit batuan hasil aktitas vulkanik gunung
Slamet. Puncak Slamet S 7º14’20.6” – E 109º13’12.4” (± 3.438 m)
Puncak tertingginya berupa batuan dan pasir vulkanik berwarna hitam dengan sedikit campuran berwarna merah. Di puncak masih ada sisa bekas tower yang sudah patah. Di kawasan puncak Anda dapat menyaksikan aktitas kawah
yang masih aktif (terutama dari puncak Batturaden dan puncak Guci). Melihat hamparan kawah yang berpasir hitam dan berbatubatu yang luas dan dikenal dengan sebutan Segoro Wedi. Jika cuaca cerah dapat melihat panorama gunung Sundoro, Sumbing, Ciremai dan beberapa gunung lain disekitarnya. Hijaunya lembahan hutan lereng gunung Slamet dan desa-desa di sekitarnya.
Tips Pendakian Jalur Kaliwadas Batas waktu operasi angkutan umum dari Bumiayu menuju Desa Pengasinan dan Dusun Kaliwadas terbatas. Biasanya hanya sampai pukul 18.00 WIB. Sumber air terakhir, Dam Air Tuk Suci. Jangan pernah mengandalkan air di sekitar ceruk batuan batas vegetasi karena sumber air temporary atau musiman. Itupun hanya sedikit. Lebih baik menyiapkannya dari Tuk Suci.
Informasi Umum Nama
: Gunung Slamet
Type
: Strato
Posisi Geogras
: S 7º14’30” – E 109º12’30”
Posisi Administrasi : Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal dan Brebes. Tinggi
: ± 3.438 m
Indonesia Mountain Magazine
32
TIPS & TRIK
bahannya. • Jangan menjemur dibawah sinar matahari terik. • Selalu pelihara resletingnya selalu dalam keadaan bersih dan
lancar. • Simpan ditempat yang kering dengan aliran udara yang cukup
lancar, dan tidak ada salahnya menempatkan penyerap kelembaban (silica gel) didalam ransel tersebut. Untuk tahun pertama umur ransel, bahannya akan memberikan kemampuan waterproof yang memuaskan. Namun, jika terkena hujan lebat air akan bisa meresap lewat releting dan jahitannya.
BACKPACK MAINTENANCE Teks Hendri | Foto Hendri Bagaimana caranya agar ransel Anda agar bisa tahan lama dengan kondisi yang baik? Sebuah produk ransel ternama dunia “Deuter” memberikan saran sebagai berikut:
Jangan pernah cuci ransel dengan mesin cuci Ini akan menyebakan abrasi pada lapisan yang dipakai pada bahan ransel (PU Coating) dan akan menyebabkan kerusakan jangka panjang pada ransel, serta bahan deterjen yang dipakaipun belum tentu terbilas bersih secara keseluruhan dari ransel, kemudian ketika dipakai akan tercanpur dengan keringat dan kena sinar UV matahari sehingga semakin menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada material ransel. Lebih baik mencuci ransel dengan ditempatkan kedalam baskom atau bak shower yang diisi dengan air bisa juga Anda gunakan sabun dengan PH yang netral. Sikatlah noda yang ada pada ransel dengan sikat yang lembut. Lalu keringkan ditempat yang teduh jangan langsung terkena matahari. Setelah kering simpanlah dalam wadah yang kering dengan suhu kamar, tempatkan juga lembar-lembar penyerap kelembaban dalam tempat penyimpanan tersebut untuk mencegah terjadinya kelembaban yang menyebabkan tumbuhnya jamur pada lapisan waterproof ransel Anda. Lakukan langkah-langkah berikut untuk memelihara ransel Anda: • Setelah dipakai, kosongkan ransel sepenuhnya dan sikat daerah
yang kotor dengan air yang menggunakan sabun ber PH netral. • Jangan pernah mencuci ransel dengan mesin cuci serta
mengerinkannya dengan dryer karena ini akan merusak lapisan
Di area yang mempunyai curah hujan tinggi, sebaiknya anda menggunakan lagi kantong tahan air didalam ransel anda untuk melindungi barang-barang anda 100% kering dan terhindar dari resiko rembesan air. Gunakan juga rain cover untuk melindungi ransel Anda.
TIPS & TRIK
SLEEPING BAG MAINTENANCE
Teks Hendri | Foto Hendri
Dewasa ini di Indonesia sudah tidak sulit lagi untuk mendapatkan
• Jika mempunyai mesin pengering, keringkan sleeping bag
sleeping dengan kwalitas yang bagus namun seiring dengan hal
dengan suhu rendah sekitar 30º C atau juga bisa di keringkan
tersebut tentu anda ingin agar usia sleeping bag yang sudah
diluar.
anda beli dengan harga cukup tinggi tersebut umur pakainya bi sa
• Jemur dengan cara mebentangkan secara rata, jangan
lama. Berikut beberapa tips untuk memelihara sleeping bag yang
menggantungnya dalam keadaan basah ini akan merusak lapisan
berbahan isolasi sintetik.
dalamnya. Sebaiknya gunakan hammock jaring untuk mengeringkannya di luar.
• Setiap selesai penggunaan, Sleeping haruslah di angin-anginkan
• Jangan simpan sleeping bag dalam keadaan tergulung didalam
dan jika lembab keringkan terlebih dahulu baru simpan.
kantong packing nya. tempatkan dalam kontong yang besar ini
• Cucilah sleeping bag hanya bila benar-benar perlu untuk di cuci
akan memelihara kemampuan lapisan isolasinya agar tidak rusak.
• Setiap kali dicuci akan mengurangi daya isolasinya • Cucilah dengan tangan, jika bisa hanya mencuci bagian yang
kotor saja, tanpa mencuci keseluruhan • Tangani sleeping bag dengan hati-hati saat basah, tekan untuk
mengeluarkan airnya jangan dip eras atau dipelintir. • Sebaiknya pasangkan resleting sleeping bag sebelum dicuci • Sleeping bag dengan lapisan dari sintetik bisa dicuci dengan
mild soap dan bahan pelembut juga bisa digunakan. • Masukan sleeping bag kedalam baskom besar untuk
membilasnya dan lakukan secara merata jika mencuci keseluruhan sleeping bag tersebut. • Jika ada noda, bersihkan noda dengan menggunakan spons
dalam air hangat
35
Indonesia Mountain Magazine
REVIEW
Teks & Foto Anwar
LOST IN THE JUNGLE Penulis: Yossi Ghinsberg Alih bahasa: Shandy Tan Penerbit: PT Elex Media Komputindo, 2011
TE-WE (TRAVEL WRITER) Penulis: Gol A Gong Penerbit: KPG 2012
Gol A Gong adalah nama samaran. Dia rajin menuliskan cerita Liburan di Neraka. Mungkin itu judul lainnya yang tepat buat
pendek, terutama dulu di majalah Hai. Saat itu tokoh rekaannya,
buku ini. Bagaimana tidak? belasan hari Yossi Ghinsberg tersesat
Roy, mampu mengambil hati pembaca. Roy tokoh anak muda
di hutan. Dia bukan seorang survivalis handal. Hampir saja dia
yang gemar berkelana, bertualang dari satu daerah ke daerah.
berniat mengakhiri hidup ketika penderitaannya tidak tertahankan.
Persis seperti kegemaran Gol A Gong sendiri.
Tapi mukjizat selalu ada. Melalui buku ini penulis merangsang minat menulis d ari pembaca. Yossi adalah anak muda Israel yang tengah berlibur ke Amerika
Gol A Gong berkata, dia ingin membagikan pengalaman
Selatan saat dia bertemu Marcus, Kevin dan Karl. Mereka
bagaimana dulu dia melakukan perjalanan sambil menulis.
kemudian memutuskan bertualang menyusuri sungai. Namun
Dia berharap, buku ‘how-to’ yang sederhana ini bisa memberi
apa mau dikata, akhirnya Yossi harus berjuang seorang diri di
pelajaran. Gol A Gong sendiri, meski sempat ‘pensiun’ dari dunia
dalam hutan belantara. Penderitaan demi penderitaan dialaminya.
bertualang, kini ingin ‘turun gunung’ kembali. Berkelana dari satu
Termasuk harus berhadapan muka dengan jaguar yang buas.
negara ke negara lain. Menatap kisah hidup di benua baru. Lalu menuliskannya menjadi satu cerita.
Dengan membaca buku ini, saya merasa betapa banyak yang harus disyukuri dari hidup ini. Sesuatu yang kita anggap biasa
Dan ternyata, kemampuan menuliskan kisah perjalanan itu bisa
atau ‘taken for granted’, sebetulnya adalah karunia yang begitu
menjadi sumber nafkah. Tidak percaya? lihat saja Gol A Gong
besar dari-Nya. Kisah Yossi membuat kita merenung dan berpikir
sebagai buktinya. Dan penulis pun berbagi kiat-kiat memperoleh
lebih dalam lagi. (*)
rezeki dari tulisan travelling di buku ini. Menarik kan? (*)
Indonesia Mountain Magazine
36
REVIEW
JEJAK SANG BERUANG GUNUNG
Penulis: Ganezh Penerbit: CV Andi Offset, 2006
Ini memang buku lama. Tapi masih asyik dibaca dan masih tersedia bukunya, asal teliti mencarinya. Sekalian untuk mengingat lagi sosok Norman Edwin. Pendaki handal dan sekaligus penulis berkualitas. Dia meninggal dalam pendakian Gunung Aconcagua tahun 1992. Rasanya belum ada sosok yang sekarang mampu menggantikan posisi Norman. Dia unik karena tidak hanya menguasai teknik pendakian tapi juga brilian dalam menuangkan pengalamannya di alam bebas ke bentuk tulisan. Jika dibaca, gaya tulisannya mengalir, enak dan ringan. Di organisasi asalnya, Norman seolah seperti motor penggerak. Khususnya dalam ekspedisi ke gununggunung bersalju. Itu sebabnya mungkin setelah dia tiada maka ekspedisi-ekspedisi tadi seolah ikut mandek. Penulis mengambil sumber dari sekian wawancara dan berita yang sudah ada untuk menggambarkan sosok Norman Edwin. Tapi memang buku yang dibuat setelah sumbernya sudah tiada bakal kurang komplet dibandingkan jika penulis mewawancarai langsung Norman di masa masih hidup. (*)
Indonesia Mountain Magazine
38
EXPEDITION NEWS
Pendakian Sempurna di Tebing Kwangde Teks Anwar
EXPEDITION NEWS
Kwangde adalah sebuah gunung yang berada di jajaran pegunungan Himalaya. Tidak banyak yang mendakinya. Namun gunung ini menawarkan tantangan tersendiri. Simak saja pengalaman pendaki kenamaan David Breashears yang berhasil mencapai puncak Kwangde melalui tebing utara.
EXPEDITION NEWS
Pendakian Kwangde (6.187 mdpl) melalui tebing utara terjadi tahun 1982. Meski kurang terkenal karena dikelilingi puncak-puncak lainnya, pendakian ini boleh dibilang adalah salah satu yang paling berkesan bagi saya. Ditemani seorang sahabat baik, Jeff Lowe, kegiatan kami berlangsung pada awal Desember. Idenya datang dari Jeff. Dia ingin kami berdua mendaki Kwangde di musim dingin. Waktu saya mendaki Ama Dablam tahun 1979, saya sebetulnya tidak terlalu perhatian dengan gunung Kwangde. Meski tidak terlalu tinggi tapi tebing utaranya didominasi dinding batu dan es yang curam. Mustahil mendakinya di musim panas karena dinding itu akan dialiri air. Namun di musim dingin aliran air akan membeku dan bisa dipanjat. Pendakian ini berlangsung dengan gaya alpine. Artinya tidak akan banyak camp. Kami akan langsung mendaki atau gagal sama sekali. Dinding dengan tinggi dua kali lipat dari Half Dome seperti Kwangde sendiri membutuhkan sedikitnya empat kali bivak, serta sekali lagi saat turun. Dari lapangan udara Lukla, kami berjalan kaki selama empat hari menuju Kwangde. Sebelumnya kami ingin beradaptasi lebih dulu. Karena itu kami hiking menaiki tanjakan-tanjakan terjal ke pedesaan di Khumjung. Selama beberapa hari kami juga mendaki puncak-puncak lain. Satu minggu berlalu dan akhirnya kami sampai ke desa Hongu. Kami seolah jadi selebritas di sana, dengan tenda dan peralatan yang kami bawa. Hongu memang jauh dari mana-mana dan jarang dikun jungi pendatang. Buruknya kesehatan dan kemiskinan di desa terpencil ini terasa sekali, berbeda dengan desa yang lebih makmur di Namche Bazaar dan Khumjung
41
Indonesia Mountain Magazine
yang sering dilewati pendaki Barat. Kami membuat camp di sebuah ladang kentang di pinggir desa. Sherpa dan guide kami, Nima Tenzing, tinggal dengan keluarga pemilik ladang. Atas desakan mereka, Jeff dan saya ikut makan bersama di rumah pemilik ladang. Rumahnya kecil dengan tembok dari batu-batu. Di situ juga tinggal seorang Sherpa tua. Menurut dia, dalam 20 tahun terakhir hanya pernah ada sekitar enam pendaki asing yang pernah lewat di Honggu. Jalur penebang kayu membawa kami menuju ke kaki tebing Kwangde. Jalur itu berkelok-kelok melintasi hutan. Saya takjub saat pertama melihat langsung tebing itu. Dinding batu hitam yang menjulang ke angkasa. Kami mengamati tebing dengan seksama, menerka jalur pendakian yang dapat dilewati. Kami juga mendengarkan ada tidaknya suara batu dan es yang jatuh tapi tidak ada suara apapun. Tebing gelap itu tetap kaku dan dingin. Tebing itu begitu besar. Lebar dasarnya sampai ribuan kaki. Tiga alur besar es menjulang setinggi 1.500 kaki, diselingi masing-masing dengan bebatuan selebar 200 kaki. Salah satu dari alur es itu akan menjadi jalan kami dalam beberapa hari ke depan. Kami pilih untuk mulai dari alur paling kiri yang kelihatannya paling langsung menuju puncak. Dapat kami lihat bahwa nantinya kami harus mendaki di jalur gabungan antara es, salju dan bebatuan. Dari dasar tebing kami harus memanjat vertikal sampai 1.500 kaki untuk sampai ke bivak pertama di mana kami dapat memasang hammock. Pemanjatan dimulai dari jalur es yang menjulang. Bergantian kami membuka jalur, dengan ransel seberat 40 pon di punggung. Menggendong ransel memang menyusahkan, tapi kami tidak mau menariknya seperti teknik di tebing-tebing Yosemite karena membutuhkan waktu ekstra dan ransel itu bisa tersangkut batu atau salju.
EXPEDITION NEWS
Tingkat kehati-hatian yang tinggi ini mengingatkan saya saat melakukan pemanjatan yang begitu sulit di Eldorado Springs Canyon. Jalur es tipis yang tidak teratur merupakan keindahan sekaligus kesulitan tersendiri, membuat kami harus memiliki kekuatan dan ketahanan tubuh yang tinggi. Sering kami tergantung hanya pada satu ujung paku es dan ujung crampon. Jika memanjat air terjun beku dengan ketebalan es sampai satu meter, kita bisa saja memasang paku es dengan bantuan kapak es secara cepat. Tapi di sini kami harus lebih hati-hati karena lapisan esnya lebih tipis. Di Kwangde, terus-menerus saya harus mengukir secara halus lubang-lubang untuk menempatkan kapak es. Bergerak pelan agar lapisan es tidak hancur. Bergeser sedikit saja maka ujung kapak es itu bisa saja copot dari pegangannya.
tergantung di tebing. Saya mulai tidur sambil mendengarkan angin yang mendesau-desau menerpa puncak jauh di atas kami, sementara serpihan-serpihan es berjatuhan karena angin itu. Hari kedua tiba. Kami pandangi jalur es di atas yang masih panjang. Tidak mungkin untuk memakai panjang satu tali untuk sampai ke titik belay selanjutnya. Tidak ada pilihan lain sehingga kami memutuskan untuk mengikat dua tali jadi satu supaya panjangnya sampai 350 kaki. Giliran saya untuk membuka jalur. Dimulai dengan naik dan lalu bergerak diagonal menyebrangi tebing. Setelah melewati pemanjatan cukup sulit sejauh 200 kaki, saya tancapkan piton dan memasang tali melalui carabiner. Kini saya bisa memanjat sejauh 160 kaki lagi sebelum simpul gabungan tali tertahan di carabiner. Di atas saya, lapisan es kini lebih tipis dan lebih vertikal.
Kami lakukan pemanjatan sampai hari gelap. Seperti sudah diperkirakan, kegiatan di hari pertama ini akan perlu waktu lama. Matahari tenggelam di balik puncakSaya terus memanjat sampai nafas mulai tersengal-sengal puncak ketika kami sampai di tempat bivak pertama. dan mulai pegal di kaki dan tangan. Menyeberang sedikit Kami bongkar sedikit lapisan es untuk tempat memasang ke arah batu-batu, saya mampu menancapkan satu piton hammock. Sekarang para pendaki bisa membawa tenda lagi. Memanjat 50 kaki lagi dan kini ransel serta tali yang gantung portabel yang nyaman untuk disangkutkan ke saya bawa terasa semakin berat. Saya tancapkan kapak dinding, tapi ketika itu kami tidak memilikinya. Dan tidur di es dan beristirahat sejenak. Dari lirikan sekilas bisa terlihat dalam hammock yang terpasang di dinding sungguh tidak jauhnya saya dari tancapan piton terakhir. Terpeleset nyaman. Bahu jadi kaku, lalu sulit bergerak dan sleeping sedikit berarti saya akan jatuh bebas sedalam 100 kaki. bag ikut tertekan sehingga daya menghangatkannya jadi Saya lihat ke bawah, di antara celah kaki, dan Jeff sedang berkurang. Semalaman kami tidur dalam rasa dingin. memanjat, 350 kaki di bawah sana. Tak lama setelah masuk dalam hammock, Jeff mengulurkan segelas air jeruk panas yang dimasaknya memakai sebuah kompor kecil. Saya mendekap gelas itu, menyerap rasa hangatnya dan menunggu sampai cukup dingin untuk diminum. Tenggorokan terasa begitu kering karena seharian saya tidak minum. Air jeruk saya habiskan dan kami makan di dalam hammock. Semalaman kami
Ada sebuah ironi dalam dunia pemanjatan: kalau kita kehilangan kontrol saat memanjat karena takut jatuh, maka kita akan jatuh juga akibat rasa takut itu. Dan bukan hal mudah untuk tidak kalah dari rasa takut. Tapi saya menikmati pemanjatan ini. Merasakan ketegangan dan kesulitan. Berdiri di sana, memandang ke bawah dan menghirup udara pegunungan Himalaya, saya
Indonesia Mountain Magazine
42
EXPEDITION NEWS
percaya sepenuhnya akan kemampuan saya mengontrol diri. Dan dalam pemanjatan ini pun saya berhasil melakukan pemotretan yang luar biasa. Saat itu saya tengah membersihkan lapisan es di bawah hammock, terikat ke tebing Kwangde oleh beberapa piton, tali dan carabiner. Sambil beristirahat, saya menengok sebentar ke arah puncak-puncak gunung. Saya pun tertegun. Saat itu matahari hampir tenggelam, sinarnya tidak lagi menerangi Ama Dablam. Tapi puncak-puncak yang lebih tinggi masih merasakan hangatnya matahari. Berpendar-pendar keemasan di cakrawala sana adalah puncak dari Everest, Nuptse, Lhotse dan Makalu. Lebih tinggi lagi di atas mereka adalah cahaya keperakan dari bulan purnama di langit yang begitu biru. Tidak pernah saya menikmati pemandangan seindah itu. Kebetulan saya membawa kamera saku Rolei 35mm dengan lensa 40mm dan lm Kodachrome ASA 64. Suasana terlalu gelap buat lm itu, jadi saya harus
memakai kecepatan sangat lambat dengan risiko gambar akan kabur. Dengan berlutut di dataran tak lebih dari setengah meter, saya tahankan bahu di tebing granit, bernafas dalam-dalam dan kemudian membidikkan kamera. Setelah enam kali pengambilan foto, matahari pun tenggelam di balik Everest yang kemerahan. Di hari terakhir, kami ingin segera sampai ke puncak. Namun tebingnya terlalu vertikal dengan minim celahan di batu. Terpaksa kami memanjat miring, berpindah mencari sisi tebing lain. Lapisan esnya semakin tipis dan kadang saya merasa seolah tengah berpegangan di kapas saking tipisnya. Pemanjatan traversing seperti ini adalah yang
43
Indonesia Mountain Magazine
paling berbahaya karena risikonya kita akan jatuh seperti pendulum, terpental-pental menghantam tebing. Malam mulai tiba saat saya keluar dari tebing dan sampai di gigiran yang mengarah ke puncak. Selama ini kami terlindungi oleh tebing dari angin, tapi sekarang kami dihajar oleh angin itu. Lebih buruk lagi, di gigiran terbuka itu kami lihat tidak ada celah untuk membuat bivak. Kami hanya membawa hammock yang terbuat dari nilon tahan air. Setelah berdiskusi dengan cara berteriak-teriak, kami putuskan untuk terus mendaki sambil mencari celah yang sedikit terlindung. Akhirnya dengan bantuan sinar headlamp saya melihat sebuah bongkahan es cukup besar. Dalam gelap dan angin ini, tempat itu bakal nyaman. Kami cepat menggali lobang di es, cukup untuk ukuran dua orang berbaring. Sejam kemudian, kami masuk ke lobang itu dan memakai ransel untuk melindungi diri dari angin yang dingin. Esoknya, kami merangkak keluar dari lobang itu dengan badan pegal dan kaku. Matahari bersinar begitu cerah. Kehangatannya menyegarkan badan. Setengah jam kemudian kami pun tiba di puncak Kwangde. Saatnya turun dan kembali kesulitan menerpa. Kami harus rappeling 15 kali dengan jalur berbeda sebelum sampai di bawah tebing. Lalu kami masih harus menerobos tumpukan salju tebal sedalam pinggang, berjalan menerobos semak-semak pohon pinus. Perlu dua hari sebelum akhirnya sampai di tenda kami di desa Hongu. Ketika berjalan memasuki desa, orang-orang bersorak gembira. Anak-anak berlari menyambut. Nima Tenzing bergegas
EXPEDITION NEWS
datang memeluk. Kami tidak mengerti mengapa orangorang segembira itu. Saat semua sudah tenang, Nina menjelaskan bahwa orang desa mengira kami sudah tewas. Kami memang berjanji akan pulang dalam waktu seminggu. Tapi kami butuh waktu sepuluh hari. Penduduk telah datang ke kaki tebing saat kami memanjat dan mereka menemukan beberapa barang yang memang kami sengaja buang. Dikiranya kami mengalami kecelakaan. Istri Nima, Pema Chamgee, yang sudah pernah jadi bagian tim kami sebagai juru masak saat memanjat Ama Dablam, bergegas datang. Dia menggenggam tangan saya dan menunjuk ke langit. “David sudah sampai ke puncak?” “Ya,” jawab saya. Merasa puas, Pema berbalik dan masuk ke rumah untuk membuatkan teh bagi kami semua. Memanjat Kwangde bersama Jeff adalah pengalaman terbaik saya di Himalaya. Sebuah pemanjatan yang begitu murni karena hanya ada kami berdua. Dan saya juga mendapat hadiah tersendiri dari foto yang diambil dari kamera. Sebuah foto bulan purnama di atas Everest berhasil dicetak sempurna dan foto itu sekarang sudah muncul di berbagai majalah, termasuk menjadi foto sampul depan American Alpine Journal, Climbing, National Geographic dan buku-buku pemanjatan lainnya. Setiap kali saya memandang foto itu, saya selalu teringat peman jatan yang sempurna di Kwangde dan persahabatan yang terjalin dengan Jeff Lowe. (*) (Dicukil dari buku David Breashears - High Exposure)
Indonesia Mountain Magazine
44
GALLERY
Memotret Dengan Kamera Poket
Going down for home - Achmad Fitroni
Turunan Cinta - Achmad Fitroni
Jenis Kamera : SonEr K770i Lokasi : Puncak Mahameru
Jenis Kamera : SonEr K770i Lokasi : Tanjakan Cinta, Ranu Kumbolo, Semeru
Teletubies Valley Achmad Fitroni
Jenis Kamera : SonEr K770i Lokasi : Bantengan, TNBTS
Rainbow - Achmad Fitroni
Jenis Kamera : SonEr K770i Lokasi : Ranu Kumbolo, Semeru
GALLERY
Merekam Asap - Agus Irwanto
Jenis Kamera : Yashica model EZ-F1027L Lokasi : Gunung Ijen, Taman Wisata Alam Kawah Ijen – Jawa Timur
Menembus Asap - Agus Irwanto
Jenis Kamera : Yashica model EZ-F1027L Lokasi : Gunung Ijen, Taman Wisata Alam Kawah Ijen – Jawa Timur
Sunrise Ranu Kumbolo - Anggara WIkan
Jenis Kamera : NIKON COOLPIX L21 Lokasi : Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur
Puncak Merapi dari Pasar Bubar - Anggara WIkan
Jenis Kamera : EASTMAN KODAK COMPANY KODAK EASYSHARE Sport Camera, C123 Lokasi : Pos Pasar Bubar, Gunung Merapi, Jawa Tengah
GALLERY
Edelweiss dan lalat @jambangan, Semeru - Anggara Wikan
Jenis Kamera : NIKON COOLPIX L21 Lokasi : Pos Jambangan, Gunung Semeru, Jawa Timur
Sore di Mahameru - Anggara Wikan
Jenis Kamera : NIKON COOLPIX L21 Lokasi : Pos 1 Lendengan Dowo - Watu Rejeng, Gunung Semeru, Jawa Timur
Panasonic DMC-FS5 - Moh Yanuar
Jenis Kamera : Because Adventure is About Togetherness Lokasi : Gunung Sumbing (Jawa Tengah)
Letusan Penyemangat dari Puncak Mahameru - Rangga Rifa’i
Jenis Kamera : OLYMPUS DIGITAL CAMERA Lokasi : Watu Rejeng, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
GALLERY
Gn. Merapi dilihat dari Puncak Gn. Merbabu - Fajar Prasetyo
Jenis Kamera : Panasonic Lumix DMC-FS7 Lokasi : Gunung Merbabu via Selo - Boyolali
Menyusuri Jalur Merapi dari Boyolali - Fajar Prasetyo
Trek Jembatan Setan, Gn. Merbabu- Fajar Prasetyo
Jenis Kamera : Panasonic Lumix DMC-FS7 Lokasi : Gunung Merapi via Selo - Boyolali
Jenis Kamera : Panasonic Lumix DMC-FS7 Lokasi : Gunung Merbabu via Selo - Boyolali
Compas - Triyan Jenis Kamera : Fujilm Finepix E-500
Lokasi : Gunung Kawi, Malang-Jatim
Jungle Strawberry - Triyan Jenis Kamera : Fujilm Finepix E-500
Lokasi : Gunung Kawi, Malang-Jatim
Friendship - Triyan
Jenis Kamera : Canon IXY 10S Lokasi : Gunung Panderman, Batu, Malang-Jatim
Panderman’s Layer - Triyan
Jenis Kamera : Canon IXY 10S Lokasi : Gunung Panderman, Batu, Malang-Jatim