Supining Supiningtyas tyas P
BAB 1 AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. LINGKUNGAN LINGKUNGAN AKUNTANSI AKUNTANSI KEUANGAN KEUANGAN Akuntansi dapat didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: 1) Pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang 2) entitas ekonomi kepada 3) Pemakai yang berkepentingan.
Akuntansi keuangan ( financial financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Pemakai laporan keuangan meliputi investor, kreditur, manajer, serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah. Akuntansi manajerial (managerian accounting) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, penganalisisan, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi sebuah perusahaan. Terdapat perbedaan antara Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan. Yang dimaksud dengan Laporan Keuangan (financial statement) adalah sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini berisi tentang sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter, misalnya Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Modal. Informasi lain selain yang dilaporkan dalam laporan keuangan dapat disajikan melalui Pelaporan Keuangan ( financial financial reporting), misalnya surat Presiden Direktur, Prospektus, perkiraan perkiraan manajemen, deskripsi deskripsi mengenai dampak social, dll.
B. TUJUAN TUJUAN LAPORA LAPORAN N KEUAN KEUANGAN GAN Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi: 1. yang bergun bergunaa bagi investor investor dan kreditur kreditur saat ini atau atau potensial potensial dan para para pemakai pemakai lainnya untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan serupa secara rasional. 2. Untuk memban membantu tu para investo investorr dan kreditur kreditur saat ini ini atau potensial potensial dan dan para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerimaan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas atau pinjaman.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.1 Hal .1 dar darii 58 hal
Supining Supiningtyas tyas P
3. Tentang Tentang sumber sumber daya ekonomi ekonomi dari dari sebuah perusah perusahaan, aan, klaim klaim terhadap terhadap sumber sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut. Singkatnya, tujuan pelaporan keuangan keuangan adalah untuk menyediakan: 1) informasi informasi yang yang berguna berguna bagi bagi keputusan keputusan investas investasii dan kredit, kredit, 2) informasi informasi yang yang berguna berguna dalam dalam menilai menilai arus arus kas masa depan depan 3) informasi informasi mengenai mengenai sumber sumber daya perusaha perusahaan, an, klaim terhadap terhadap sumber sumber daya daya tersebut, dan perubahan didalamnya.
C. KARA ARAKTERIST RISTIIK MENURUT IAI
KUA KUAL LITAT TATIF
LAP LAPO ORAN RAN
KEUANG UANGA AN
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Laporan Keuangan memiliki empat karakteristik kualitatif pokok, yakni: 1) Dapa Dapatt Dip Dipah aham amii Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami oleh pemakainya. 2) Relevan Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi ekonomi pemakainya. pemakainya. Relevansi Relevansi informasi informasi bermanfaat bermanfaat dalam peramalan peramalan dan penegasan. 3) Kean eandalan lan Informasi memiliki kualitas andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan menyesatkan,, kesalahan kesalahan material material dan dapat diandalkan diandalkan pemakainy pemakainyaa sebagai penyajian yang tulus/jujur tulus/jujur dari yang seharusnya seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4) Dapa Dapatt Diba Diband ndin ingk gkan an Pemakai harus dapat membandingkan Laporan Keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingkan Laporan Keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
D. ASUMSI dan dan KONSEP KONSEP DASAR DASAR PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI AKUNTANSI ASUMSI 1. Kesatuan Usaha Khusus (Separate/Economic (Separate/Economic Entity) Asumsi ini mengandung arti bahwa perusahaan dipandang sebagai sebuah unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya dan dari kesatuan usaha lainnya dimana akuntansi itu berada. berada. Artinya akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas ekonomis yang dialami perusahaan itu sendiri bukan melaporkan aktivitas ekonomi pemiliknya sehingga ada pemisahan yang jelas antara a ntara perusahaan dengan pemiliknya.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.2 Hal .2 dar darii 58 hal
Supining Supiningtyas tyas P
3. Tentang Tentang sumber sumber daya ekonomi ekonomi dari dari sebuah perusah perusahaan, aan, klaim klaim terhadap terhadap sumber sumber daya tersebut (kewajiban perusahaan perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi kejadian, serta situasi yang mengubah sumber daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut. Singkatnya, tujuan pelaporan keuangan keuangan adalah untuk menyediakan: 1) informasi informasi yang yang berguna berguna bagi bagi keputusan keputusan investas investasii dan kredit, kredit, 2) informasi informasi yang yang berguna berguna dalam dalam menilai menilai arus arus kas masa depan depan 3) informasi informasi mengenai mengenai sumber sumber daya perusaha perusahaan, an, klaim terhadap terhadap sumber sumber daya daya tersebut, dan perubahan didalamnya.
C. KARA ARAKTERIST RISTIIK MENURUT IAI
KUA KUAL LITAT TATIF
LAP LAPO ORAN RAN
KEUANG UANGA AN
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Laporan Keuangan memiliki empat karakteristik kualitatif pokok, yakni: 1) Dapa Dapatt Dip Dipah aham amii Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami oleh pemakainya. 2) Relevan Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi ekonomi pemakainya. pemakainya. Relevansi Relevansi informasi informasi bermanfaat bermanfaat dalam peramalan peramalan dan penegasan. 3) Kean eandalan lan Informasi memiliki kualitas andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan menyesatkan,, kesalahan kesalahan material material dan dapat diandalkan diandalkan pemakainy pemakainyaa sebagai penyajian yang tulus/jujur tulus/jujur dari yang seharusnya seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. 4) Dapa Dapatt Diba Diband ndin ingk gkan an Pemakai harus dapat membandingkan Laporan Keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja perusahaan. Pemakai juga harus dapat membandingkan Laporan Keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.
D. ASUMSI dan dan KONSEP KONSEP DASAR DASAR PRINSIP PRINSIP AKUNTANSI AKUNTANSI ASUMSI 1. Kesatuan Usaha Khusus (Separate/Economic (Separate/Economic Entity) Asumsi ini mengandung arti bahwa perusahaan dipandang sebagai sebuah unit usaha yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya dan dari kesatuan usaha lainnya dimana akuntansi itu berada. berada. Artinya akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas ekonomis yang dialami perusahaan itu sendiri bukan melaporkan aktivitas ekonomi pemiliknya sehingga ada pemisahan yang jelas antara a ntara perusahaan dengan pemiliknya.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.2 Hal .2 dar darii 58 hal
Supining Supiningtyas tyas P
2. Kontinuitas Usaha Usaha (Going Concern/Continuity) Concern/Continuity) Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap perusahaan akan memiliki umur yang panjang atau tidak akan dilikuidasi di masa yang akan datang untuk memenuhi tujuan dan komitmen mereka, meskipun pada kenyataannya umur perusahaan adalah tidak pasti berapa lama. Asumsi ini berpengaruh berpengaruh terhadap prinsip penilaian atas pos pos laporan keuangan keuangan misalnya aset dimana aset umumnya dinilai dengan menggunakan prinsip biaya historis daripada menggunakan nilai likuidasi. Asumsi ini tidak akan berlaku jika suatu entitas usaha didirikan dengan batasan umur yang telah ditetapkan. 3. Penggunaan unit unit moneter dalam Pencatatan (Monetary unit) Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap transaksi yang terjadi akan dicatat dengan menggunakan satuan uang (unit moneter) meskipun dapat dicatat dengan menggunakan satuan ukuran yang yang lain. Unit moneter yang yang digunakan adalah mata uang dari Negara dimana perusahaan itu berdiri.
4. Periode Waktu (Time Period/Periodicity) Period/Periodicity) Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terus menerus dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Kalau ada pihak pihak yang membutuhkan informasi mengenai posisi keuangan dan kinerja perusahaan, sebetulnya cara yang paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas operasi perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Cara ini tentu saja tidak mungkin dilakukan, mengingat pihak pihak yang membutuhkan informasi tadi harus segera dipenuhi untuk membuat keputusan. Untuk itu aktivitas ekonomi sebuah perusahaan harus dapat dipisahkan ke dalam periode waktu yang ditetapkan batasannya, misalnya tahunan, semesteran atau bulanan. Oleh karena itu akuntansi atau laporan keuangan dapat disusun dan disajikan secara periodik untuk memberikan informasi baik posisi keuangan maupun kinerja perusahaan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2004) menetapkan dua asumsi dasar yaitu: 1. Dasa Dasarr Akru Akrua al Asumsi ini mengandung arti bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan bukan pada saat kas atau setara setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan.
2. Kela Kelang ngsu sung ngan an Usaha Usaha Asumsi ini memiliki arti bahwa perusahaan perusahaan diasumsikan akan beroperasi terus di masa depan tanpa batasan, tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.3 Hal .3 dar darii 58 hal
Supining Supiningtyas tyas P
KONSEP DASAR 1. Prinsip Prinsip biaya biaya histor historis is (histor (historical ical cost cost principl principle) e) Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, hutang, modal dan biaya. Harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang melakukan suatu transaksi.
2. Prinsip pengakuan pengakuan pendapatan (Revenue recognition principle) principle) Besarnya pendapatan ditentukan oleh jumlah kas/ekuivalennya yg diterima dari transaksi penjualan Untuk penjualan barang atau jasa, pendapatan diakui pada saat penyerahan barang/jasa. untuk barang pada saat produksi selesai, masa produksi dan saat kas diterima •
•
•
3. Prinsip mempertemukan (Matching principle) Mempertemukan biaya dan pendapatan yg timbul dari biaya tersebut. 4. Prinsip konsistensi konsistensi (Consistency principle) Metode dan prosedur yang digunakan harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke. ke. tahu tahun n 5. Prinsip pengungkapan pengungkapan lengkap (Full (Full disclosure) Menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.4 Hal .4 dar darii 58 hal
Supining Supiningtyas tyas P
BAB 2 LAPORAN RUGI-LABA, NERACA, DAN ARUS KAS
A. PEND PENDAHU AHULU LUAN AN Penentuan Income (Income Determination) Laba ( Income Income) yaitu pengembalian ( return) yang melebihi investasi Menurut para ekonom, income sebagai jumlah yang dapat dikembalikan oleh entitas kepada investornya sambil tetap mempertahankan tingkat kesejahteraan entitas bersangkutan. Ada 2 konsep pemeliharaan modal yang dipertimbangkan oleh FASB dalam kerangka konseptualnya yaitu : Financial Capital 1. Konsep Pemeliharaan modal keuangan – Penentuan Income ( Financial Maintenance Concept of Income Determination) 2. Konsep Pemeliharaan modal fisik – Penentuan Income maintenance Concept of Income Determination)
( physical physical capital
1. Financial Financial Capital Capital Mainten Maintenance ance Concept Concept of of Income Income Determinat Determination ion Menurut konsep ini, sebuah perusahaan menghasilkan menghasilkan income income hanya jika jumlah financial net assets (assets – liabilities, or owners’ equity) perusahaan pada akhir periode lebih besar daripada jumlah finansial dari net assets pada awal periode bersangkutan setelah mengeluarkan pengaruh transaksi pemilik (owners) Contoh: Diasumsikan Indofood Inc. memiliki assets dan liabilities berikut pada awal dan akhir suatu periode:
Sald Saldo o Awa Awall Sald Saldo o Akh Akhir ir Total Assets 1.020.000 1.120.000 Total Liabilities 860.000 780.000 Net assets (owners’ equity) 160.000 340.000
Asumsi 1: Jika tidak ada investment oleh owners atau pembagian kepada owners selama periode itu, income akan menjadi 180.000, artinya jumlah tersebut me ningkatkan net assets. Penjelasan : Cara 1 Mencari selisih antara net assets akhir dan dan awal
Net Assets End End of Period Period - Net Assets Beginn Beginning ing of of Period = 340. 340.000 000 - 160.00 160.000 0 = 180.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.5 Hal .5 dar darii 58 hal
Supiningtyas P
Cara 2 Dengan membuat statement of Owners Equity
Modal awal
160.000
+ Investasi tambahan
0
(1) (1)
(3)
Net Income
? 0 (1)
- Deviden Kenaikan/penurunan
180.000
Modal akhir
340.000
(2) (1)
Langkah-langkah: 1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas) 2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal 3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal 340.000 – 160.000 = 180.000 4. Hitung net income dengan rumus : Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan 0 + ? - 0 = 180.000 Jadi net income = 180.000 – investasi tambahan (0) + deviden (0) = 180.000
Asumsi 2 Asumsikan bahwa owners menginvestasikan kembali sebesar Rp 80.000, pada bisnis ini dan menerima dividend sebesar Rp 30.000. Maka income selama periode itu akan menjadi sebesar Rp 130.000, dihitung sebagai berikut: Cara 1 Net assets, akhir periode Net assets, awal periode Perubahan (kenaikan) net assets -/- investment pemilik Ditambah pembagian (devidend) untuk owners Income
340.000 160.000 180.000 (80.000) 30.000 130.000
Cara 2 Dengan membuat statement of Owners Equity (1) Modal awal 160.000 + Investasi tambahan
80.000
(1)
(3)
Net Income
? 30.000 (1)
- Deviden Kenaikan/penurunan
180.000
Modal akhir
340.000
(2) (1)
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.6 dari 58 hal
Supiningtyas P
Langkah-langkah: 1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas) 2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal
(1)
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal 340.000 – 160.000 = 180.000
(2)
(3)
4. Hitung net income dengan rumus : Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan 80.000 + ? - 30.000 = 180.000 Jadi net income = 180.000 – investasi tambahan (80.000) + deviden (30.000) = 130.000 2. Physical Capital Maintenance Concept of Income Determination
Income terjadi hanya jika kapasitas produksi fisik dari perusahaan pada akhir periode lebih besar daripada kapasitas produksi fisik pada awal periode, juga setelah mengeluarkan pengaruh transaksi dengan owners. Konsep ini mensyaratkan agar productive assets (inventory, building, and equipment) dinilai sebesar harga periode berjalan. Contoh: Jika the beginning net asset sebesar 160.000 (dari contoh sebelumnya) yang diukur dengan memakai cost, tetapi bernilai 200.000 dengan memakai cost pada akhir tahun, dan new investments and dividends seperti di atas, maka income akan menjadi 90.000 dan bukan 130.000
Penjelasan Cara 1 Net assets, akhir periode Net assets, awal periode Perubahan (kenaikan) net assets -/- investment pemilik Ditambah pembagian (devidend) untuk owners Income
340.000 200.000 140.000 (80.000) 30.000 90.000
Cara 2 Dengan membuat statement of Owners Equity (1) Modal awal 200.000 + Investasi tambahan
80.000
(1)
(3)
Net Income
? 30.000 (1)
- Deviden Kenaikan/penurunan
140.000
Modal akhir
340.000
(2) (1)
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.7 dari 58 hal
Supiningtyas P
Langkah-langkah: 1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas) 2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal
(1)
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal 340.000 – 200.000 = 140.000
(2)
(3)
4. Hitung net income dengan rumus : Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan 80.000 + ? - 30.000 = 140.000 Jadi net income = 140.000 – investasi tambahan (80.000) + deviden (30.000) = 90.000
B. PENENTUAN PENDAPATAN Pengguna laporan keuangan, mengetahui bahwa pendapatan merupakan hal yang sangat penting untuk membantu memperkirakan pendapatan masa mendatang dan cash flow. Bagi Investor dan Kreditor, angka income berguna untuk pengalokasian sumber daya. Bagi Pemerintah, angka laba digunakan untuk menetapkan pajak.
Pendekatan Transaksi untuk Penentuan Income (Transaction Approach to Income Determination)
Pendekatan Transaksi (Transaction Approach) Transaction approach dipakai oleh para akuntan untuk mengukur income yang menekankan pada perhitungan langsung revenue dan expense. Pendekatan penilaian menekankan bahwa income adalah suatu konsep residual. Jika selisih antara aktiva dan kewajiban yang dikenal sebagai aktiva bersih atau Ekuitas, meningkat setelah semua investasi yang baru dieliminasi, maka laba telah dihasilkan. Sedangkan jika tidak ada perubahan, maka tidak ada laba. Jika bagian ekuitas menurun terjadi laba yang negatif atau disebut rugi. Pendekatan ini oleh para ekonom disebut sebagai pendekatan ekonomi. Contoh: PT Teramui mengalami: Kenaikan total asset tercatat sebesar Rp 4.800.000 Kenaikan liabilities tercatat sebesar Rp 2.000.000 Investment tambahan sebesar Rp 800.000 Pembagian dividend sebesar Rp 1.200.000 • • • •
Berapakah income perusahaan ?
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.8 dari 58 hal
Supiningtyas P
Cara 1 Kenaikan total asset Kenaikan total liabilities Kenaikan net assets Dikurangi : tambahan investment Ditambah dividend Income
4.800.000 2.000.000 2.800.000 (800.000) 1.200.000 3.200.000
Cara 2 Dengan menggunakan asumsi
Asset Liabiliti es Equity
Awal
Akhir
8.000.00 0 4.000.00 0 4.000.00 0
12.800.00 0 6.000.000
Kenaikan/ Penurunan 4.800.000 2.000.000
6.800.000
2.800.000
NB: Nilai awal dan akhir merupakan asumsi, dan yang harus diperhatikan bahwa kenaikan/penurunan antara akhir dan awal harus sesuai dengan data soal.
Modal awal
4.000.000
+ Investasi tambahan
(1)
(3)
Net Income - Deviden Kenaikan/penurunan Modal akhir
800.000
(1)
? 1.200.000 (1) 2.800.000 6.800.000
(2) (1)
Langkah-langkah: 1. Buatlah laporan statement of Owners Equity (seperti di atas) 2. Isikan setiap data yang ada berdasarkan soal
(1)
3. Hitung kenaikan/penurunan antara modal akhir dengan modal awal 6.80.000 – 4.000.000 = 2.800.000
(2)
(3)
4. Hitung net income dengan rumus : Investasi tambahan + net income – deviden = kenaikan/penurunan 800.000 + ? - 1.200.000 = 2.800.000 Jadi net income = 2.800.000 – investasi tambahan (800.000) + deviden (1.200.000) = 3.200.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.9 dari 58 hal
Supiningtyas P
Elemen-elemen komponen Pendapatan (Component Elements of Income) a. Pendapatan (Revenue) Arus masuk atau penambahanlain atas asset suatu entitas atau penyelesaian liabilities (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas b. Expenses (Beban) Arus keluar atau pemakaian lain asset atau terjadinya liabilities (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau operasi inti yang berkelanjutan dari suatu entitas. c. Gains (Keuntungan) Kenaikan equity (net asset) yang berasal dari transaksi periferal (sesuatu menyatakan sesuatu yang bersifat sampingan, tidak merupakan hal yang utama / inti) atau insidental pada suatu entitas dan dari transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari revenue atau investment oleh pemilik. d. Losses (Kerugian) Penurunan equity (net assets) yang berasal dari transaksi periferal atau insidental pada suatu entitas dan dari semua transaksi lain dan kejadian serta situasi lain yang mempengaruhi entitas kecuali yang dihasilkan dari expense atau distribusi kepada pemilik. Pengakuan Pendapatan dan Keuntungan (Revenue and Gain Recognition) Sesuai dengan prinsip akuntansi akrual yang sudah diterima secara umum, pengakuan tidak harus terjadi pada saat uang kas diterima. Kerangka konseptual mengidentifikasikan adanya 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan: a. Bilamana pendapatan dan keuntungan harus diakui (realisasi) b. Proses menghasilkan laba (earning process) Revenue dan Gain umumnya diakui jika: a. Revenue dan Gain tersebut telah direalisasikan b. Revenue dan Gain tersebut telah dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan earning telah diselesaikan
Agar revenue dan gain direalisasikan, inventory atau other asset harus dipertukarkan dengan cash atau klaim terhadap cash Revenue dapat direalisasi bila aset yang di dapat atau di terima dari suatu pertukaran dapat dipertukarkan secara cepat dengan sejumlah uang cash atau klaim terhadap cash.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.10 dari 58 hal
Supiningtyas P
Ada beberapa variasi yang perlu diketahui untuk mencatat pengakuan a. Jika produk atau other assets dapat dengan cepat direalisasikan tersebut dapat dijual pada harga yang telah ditentukan secara memerlukan usaha penjualan yang berarti, revenue dapat penyelesaian produksi.
revenue yaitu:
(reality realizable) cukup pasti tanpa diakui pada saat
b.
Jika suatu produk atau jasa dikontrakkan di muka, revenue dapat diakui ketika produksi dilaksanakan atau jasa diberikan, khususnya jika periode produksi atau pemberian jasa lebih panjang daripada satu tahun fiskal. Metode akuntansi persentase penyelesaian dan pelaksanaan proporsional telah dikembangkan untuk mengakui revenue pada beberapa titik waktu dalam siklus produksi atau jasa selesai dilakukan.
c.
Jika ketertagihan atau kolektibilitas atas aktiva yang diterima untuk pertukaran produk atau jasa diragukan, pendapatan dan keuntungan mungkin harus diakui pada saat cash diterima. Meskipun earning process sebagian besar tela h selesai, receivable yang diragukan tidak bisa memenuhi kriteria realisasi. Metode akuntansi penjualan cicilan dan pemulihan biaya ( cost recovery methods ) telah dikembangkan untuk mengakui revenue dalam keadaan semacam ini.
Pengakuan beban dan kerugian (Expense and Loss Recognition) Beberapa expense dan Loss harus ditentukan dengan jelas. Beberapa expense berkaitan langsung dengan revenue dan dengan demikian dapat diakui dalam periode yang sama seperti revenue yang berkaitan dengannya. Other expenses yang tidak berkaitan dengan revenue tertentu dan diakui dalam periode
pembayaran atau periode terjadinya expense. Masih ada pengeluaran lain yang tidak diakui saat ini sebagai expense karena hal itu berkaitan dengan pendapatan masa depan dan karenanya harus dilaporan sebagai assets. Dengan demikian pengakuan Expense dapat dibagi menjadi 3 kategori: 1. Penandingan langsung (Direct Matching) Mempertemukan Expenses dengan revenue tertentu sering kali disebut proses penandingan (Matching Process). Contoh: Cost of Goods sold jelas merupakan beban langsung yang dapat ditandingkan dengan revenue yang dihasilkan dari penjualan barang. 2. Pengakuan segera (Immediate Recognition) Banyak expenses tidak berkaitan dengan revenue tertentu, tetapi dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa yang secara tidak langsung membantu menghasilkan revenue. Contoh: office salaries, utility, dan general advertising an selling expenses. 3. Alokasi sistematik dan rasional (Systematic and Rational Allocation) Kategori pengakuan expense umum yang ketiga bersangkut-paut dengan asset yang bermanfaat lebih dari satu periode akuntansi. Contoh: expenses yang termasuk pada kategori ini yaitu: depreciation dan amortization
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.11 dari 58 hal
Supiningtyas P
Perubahan Estimasi (Changes in Estimates) Accounting Principles Board (APB) menyatakan bahwa (Opinion no 20) bahwa perubahan estimasi harus dicerminkan dalam periode berjalan (ketika estimasi tersebut direvisi) dan dalam periode mendatang yang mungkin dipengaruhi. Tidak ada penyesuaian berlaku surut (retroaktif) yang harus dilakukan untuk perubahan estimasi. Perubahan-perubahan ini dianggap merupakan bagian yang biasa dari proses akuntansi, dan bukan merupakan kesalahan yang dilakukan dalam periode-periode sebelumnya. Dampak Perubahan Harga (Effects of Changing Prices) Financial Accounting Board dalam Statement no 33 mewajibkan beberapa perusahaan publik yang besar untuk mengungkapkan informasi tertentu mengenai perubahan harga sebagai laporan tambahan, dan bukan pada laporan keuangan utama serta tidak perlu di audit. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum terutama masih didasarkan pada hargaharga pertukaran historis dan pendekatan transaksi pada penentuan pendapatan mengakui perubahan harga bila ada indikasi penurunan nilai
Pelaporan Income (Reporting of Income) GAAP mensyaratkan pengungkapan atas banyak pos informasi tertentu, tidak ada bentuk baku perhitungan rugi laba atau laporan keuangan umum lainnya. Pertimbangan pokoknya yaitu manfaat informasi untuk pengambil keputusan. Bentuk Income Statement (Form of the Income Statement) Ada 2 bentuk income statement yaitu: 1. Bentuk langkah tunggal (single step) 2. Bentuk langkah bertahap (multiple step) Dalam bentuk Single Step, semua revenue dan gains yang diidentifikasikan sebagai pospos operasi ditempatkan pada bagian pertama income statement diikuti dengan semua expenses dan losses yang diidentifikasikan sebagai pos-pos operasi. Selisihnya dilaporkan sebagai income from operations. Dalam bentuk langkah bertahap (Multiple Step), perhitungan income statement dibagi menjadi bagian terpisah dan berbagai subtotal dilaporkan sehingga mencerminkan tingkat profitabilitas yang berbeda.
Isi Perhitungan Rugi Laba Langkah Bertahap (content of a Multiple Step Income Statement) Perhitungan rugi laba mempunyai 2 kategori laba dan sembilan bagian yang terpisah: 1. Laba dari operasi berlanjut (Income from continuing operations) a. Penjualan bersih (Net Sales) b. Harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold) c. Beban operasi (Operating Expenses) d. Pendapatan dan keuntungan lain (Other Revenues and Gains) e. Beban dan kerugian lain (Other Expenses and Losses) f. Pajak penghasilan atas operasi berlanjut (Income Taxes on Contiunuing Operations) Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.12 dari 58 hal
Supiningtyas P
2. Pos-pos yang tidak biasa dan luar biasa (Irregular or extraordinary Items) g. Operasi yang dihentikan (Discontinued Operations) h. Pos-pos luas biasa (Extraordinary items) i. Dampak kumulatif perubahan prinsip akuntansi (Cumulative Effects of Changes in accounting principles)
Tinjauan atas perhitungan rugi laba langkah bertahap mengungkapkan adanya beberapa subtotal, khususnya dalam kategori operasi yang diidentifikasi sebagai berikut: 1. Gross Profit Net Sales – Cost of goods sold 2. Operating income Gross Profit – Operating Expenses 3. Income from continuing operations before income taxes Operating Income + Other revenues and gains – Other expenses and losses 4. Income from continuing operations Income from continuing operations before income taxes – income taxes 5. Net Income Income from continuing operations -+ or – irregular and extraordinary items
Net Sales Melaporkan total sales ke customers selama periode bersangkutan. Dalam total sales ini tidak boleh dimasukkan penambahan dalam rekening/faktor tagihan untuk pajak penjualan atau PPN dan pajak cukai yang akan dipungut perusahaan atas nama pemerintah. Tambahan diatas diakui sebagai current liabilities. Sales Return and allowance dan sales discount harus dikurangkan dari gross sales . Jika harga jual dinaikkan untuk menutup ongkos kirim (cost of freight) kepada customer , dan customer ditagih sesuai dengan jumlah itu, maka cost of freight yang dibayarkan perusahaan juga harus dikurangkan dari sales untuk mendapatkan net sales. Cost of freight yang tidak dibebankan ke buyer diakui sebagai selling expenses.
Cost of Goods Sold Berisikan jumlah beginning inventory, net purchases , dan all other buying, pengangkutan (freight) dan storage cost yang berkaitan dengan perolehan barang-barang. Saldo net purchases diperoleh dengan gross purchases dikurangkan dengan purchases return and allowance serta purchases discount . COGS kemudian dikalkulasikan dengan mengurangkan the ending inventory dari cost of goods availble for sale. Operating Expenses Operationg Expenses dilaporkan dalam 2 bagian yaitu: 1. Selling Expenses meliputi pos-pos seperti gaji dan komisi penjualan dan pajak penghasilan karyawan yang berhubungan dengannya, iklan dan pemajangan di toko, perlengkapan toko yang digunakan, penyusutan peralatan dan perabot tolo dan beban pengiriman. 2.
General and administrative expenses meliputi gaji staf dan pekerja kantor serta pajak
penghasilan karyawan yang berhubungan dengannya, perlengkapan kantor yang digunakan, penyusutan perabot kantor, telepon, pengiriman pos, biaya ijin dan biaya usaha, jasa akuntan dan hukum, sumbangan sosial dan pos-pos lain yang serupa.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.13 dari 58 hal
Supiningtyas P
Other Revenues and Gains Mencakup pos-pos yang identifikasikan dengan aktivitas periferal (kegiatan sampingan) perusahaan. Contoh: revenue dari financial activity seperti rents, interest, dividend dan gains from sale of assets (seperti equipment or investment)
Other Expenses and Losses Mencakup kegiatan periferal yang hasilnya mengurangi operating income dan bukan menambah. Meliputi interest expense, bond discount amortisation, dan losses from the sale of assets. Income Tax on Continuing Operations Total income tax expense untuk suatu periode dialokasikan pada berbagai komponen income. Satu jumlah dihitung untuk income from continuing operation, dan perhitungan terpisah dilakukan untuk setiap pos yang tidak biasa (irreguler) dan luar biasa (Extraordinary). Discountinued Operations Mencakup disposisi atau pelepasan segmen utama suatu perusahaan, baik melalui penjualan ataupun penghentian operasi semata. Segmen perusahaan yang dilepaskan dapat berupa: lini produk, divisi atau perusahaan anak. Alasan mengapa manajemen mungkin memutuskan untuk melepaskan suatu segmen yaitu: 1. Segmen itu tidak menguntungkan. 2. Segmen itu terletak pada daerah terisolasi 3. Segmen itu tidak sesuai untuk perencanaan jangka panjang perusahaan 4. Manajemen mungkin memerlukan dana untuk mengurangi hutang jangka panjang atau untuk memperluas usaha ke bidang lain 5. Manajemen khawatir dengan pengambilalihan perusahaan oleh investor baru yang ingin mengendalikan perusahaan.
Persyaratan pelaporan untuk Operasi yang dihentikan (Reporting Requirements for Discontinued Operations) Jika perusahaan menghentikan operasi suatu segmen usahanya, maka semua elemen yang bersangkutan dengan operasi yang dihentikan harus diidentifikasikan dan dipisahkan dari operasi berlanjut agar di masa depan tetap dapat diperbandingkan. Pos-pos tidak biasa semuanya dilaporkan sesudah dampak pajak masing-masing diperhitungkan. Jika pos merupakan keuntungan, jumlahnya akan dikurangi dengan pajak atas keuntungan. Jika pos itu kerugian, jumlahnya dikurangkan dari laba lain dan dengan demikian kerugian ini akan menghemat pajak penghasilan. Kerugian menyeluruh perusahaan akan berkurang sebesar penghematan pajak karena kerugian tersebut bida dikurangkan dari laba yang seharusnya kena pajak. Jika suatu perusahaan memutuskan untuk melepaskan suatu segmen perusahaan pada tanggal tertentu (tanggal pengukuran), tapi akan mempunyai periode pelepasan bertahap antara tanggal itu dan tanggal penjualan sebenarnya dari segmen itu (tanggal pelepasan).
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.14 dari 58 hal
Supiningtyas P
Keuntungan dan kerugian pada pelepasan akan mencakup semua laba atau rugi dari operasi segmen itu selama periode pelepasan bertahap. Dalam menghitung keuntungan atau kerugian dari pelepasan suatu segmen, setiap laba atau rugi selama periode pelepasan bertahap harus dimasukkan dalam penghitungan keuntungan dari kerugian.
Extraordinaty Items Merupakan pos kejadian dan transaksi yang sekaligus bersifat tidak biasa dan tidak sering terjadi. Jadi syarat sebagai pos-pos luar biasa, yaitu pos tersebut harus memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan jelas tidak berkaitan dengan atau hanya berkaitan secara insidental dengan, aktivitas yang umum, dan biasa dari entitas bersangkutan dan menurut perkiraan yang wajar tidak akan berulang di masa dekat. Selain itu pos tersebut jumlahnya harus material Contoh keuntungan dan kerugian yang tidak boleh dilaporkan sebagai pos-pos luar biasa yaitu: 1. Penurunan nilai atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dileasekan kepada pihak yang lain, atau aktiva tak berwujud 2. Keuntungan dan kerugian dari pertukaran atau penjabaran mata uang asing, termasuk yang berhubungan dengan devaluasi atau revaluasi yang besar 3. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan suatu segmen perusahaan 4. Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pelaporan kekayaan, pabrik, atau peralatan yang digunakan di dalam perusahaan 5. Pengaruh pemogokan 6. Penyesuaian akrual ata kontrak jangka panjang Cumulative Effects of Changes in Accounting Principles Dalam profesi telah mengakui pentingnya konsistensi dalam penerapan prinsip-prinsip akuntansi namun ada situasi di mana kondisi-kondisi yang ada membenarkan perubahan dari prinsip-prinsip yang satu ke prinsip yang lain. Ada kalanya kondisi ini timbul karena badan perumus standar mengeluarkan pengumuman baru yang mengharuskan perubahan prinsip. Jika terjadi perubahan prinsip akuntansi, maka manajemen harus memutuskan apakah prinsip baru tersebut akan dicerminkan dalam laporan masa kini dan masa lalu. Jika prinsip baru itu hanya berlaku untuk operasi yang akan datang, maka tidak diperlukan ayat jurnal khusus dalam periode terjadinya perubahan akuntansi. Jika entitas tersebut memutuskan untuk menerapkan perubahan itu pada operasi masa lalu, maka diperlukan ayat jurnal dalam tahun berjalan guna menyesuaikan laporan tersebut terhadap pengaruh kumulatif perubahan tersebut. Accounting Principles Board, mengeluarkan Opinion no 15 yang mensyaratkan semua perusahaan untuk mencantumkan suatu seksi khusus dalam penghitungan rugi laba, guna menyajikan berbagai komponen laba dalam bentuk laba per saham. Jumlah laba per saham dihitung dengan membagi laba dari operasi berlanjut serta dari setiap pos tidak biasa dan luar biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang lembar saham biasa yang bereda selama periode pelaporan.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.15 dari 58 hal
Supiningtyas P
Opinion APB no 15 juga mengharuskan penyajian tambahan informasi mengenai laba per saham jika ada dilusi laba yang potensial karena adanya sekuritas konvertibel, opsi saham, atau waran.
Pelaporan Perubahan Laba yang Ditahan (Reporting Changes In Retained Earnings) Dimulai dengan opening balance retained earning kemudian diikuti dengan penambahan dan pengurangan guna mendapatkan saldo akhir (ending balance). Net Income dimasukkan sebagai penambahan, dividend yang dibagikan sebagai pengurangan dan setiap special credit atau charges ditambahkan atau dikurangkan sebagaimana mestinya. Contoh retained earning statement
PT ABC Retained Earning statement For the year ended Des, 31, 2000 Retained earning, januari 1, 2000 Ditambah penyesuaian periode sebelumnya – (koreksi atas persediaan yang dimiliki terlalu rendah sesudah memperhitungkan pajak penghasilan) Adjusted retained earnings, januari 1, 2000 Di tambah net income dari income statement Dikurangi : dividends yang diumumkan Retained earning, Dec, 31 2000
999.999.999 999.999.999
999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999
Pelaporan Implikasi Kerangka Konseptual (Reporting Implications of The Conceptual Framework) FASB merekomendasikan peristilah baru untuk melaporkan perubahan ekuitas pemilik. Salah satu dari ke 10 elemen yang didefinsikan di dalam concept statemen no 6, dan disajikan di dalam bab 2 adalah “Laba Komprehensif”. Dewan mendefinisikan istilah ini sebagai berikut: “Laba komprehensif yaitu perubahan ekuitas suatu entitas sela ma periode akibat adanya transaksi dan kejadian serta situasi lainnya yang tidak bersumbu pada pemilik. Hal ini mencakup semua perusahan ekuitas selama suatu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik” FASB juga mendefinisikan istilah baru untuk baris terakhir (bottom line) dari perhitungan rugi laba, yang biasanya disebut “Laba Bersih (Net Income). Namun FASB tidak mendefinisikan laba bersih melainkan merekomendasikan pemakaian istilah penghasilan (earning). Dalam statement tersebut, istilah earnings identik dengan laba bersih (net income) kecuali pos terakhir dari pos- pos tidak biasa yaitu “ Dampak Kumulatif Perubahan Prinsip Akuntansi” tidak termasuk dalam penghasilan (earnings)
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.16 dari 58 hal
Supiningtyas P
BAB 3 KAS (CASH) A. PENGERTIAN Kas adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. Kas memiliki, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya. Sifat/Karakteristik kas: Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank (bank), Cek, demand deposit, money order dll. Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan, piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua kepentingan tersebut. •
•
Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa: - Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan - Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima - Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan
Manajemen Kas Kas adalah aktiva yang paling mudah untuk disalahgunakan. Permasalahan akuntansi yang biasanya dihadapi oleh manajemen dalam transaksi kas adalah: a. Pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan. b. Informasi yang diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi kas harus tersedia. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi untu kas, pengendalian internal (internal contro) yang efektif atas kas merupakan keharusan. Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas Adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan oleh perusahaan untuk: 1. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalah gunaan kas 2. Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi tentang kas 3. Mendorong dicapainya efisiensi, serta 4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.17 dari 58 hal
Supiningtyas P
Pengawasan Internal Pengawasan akuntansi; berkaitan dengan mengamankan kekayaan perusahaan, menjamin ketelitian & dapat dipercaya/tidaknya data akuntansi Pengawasan administrasi; berkaitan dengan efisiensi operasi & kepatuhan terhadap kebijakan manajemen . Prinsip yang berkaitan dengan pengawasan akuntansi: Karyawan yang jujur dan kompeten, serta memiliki tanggung jawab Tanggung jawab yang terkait harus dilaksanakan oleh fungsi -fungsi yang terpisah Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi pelaksana Catatan akuntansi yang memadai harus terselenggara setiap saat Melaksanakan rotasi tugas untuk karyawan yang melaksanakan kegiatan klerikal Adanya sistem otorisasi Adanya kebiasaan yang baik dalam perusahaan Pengawasan internal thd kas didesain untuk menjamin bahwa: 1. Adanya pemisahan antara bagian-bagian yang menangani kas 2. Semua kas yang diterima harus segera disetor ke bank 3. Pengeluaran kas harus ada otorisasi dan sesuai tujuan 4. Semua pengeluaran kas harus menggunakan cek, kecuali pengeluaran yang jumlahnya kecil menggunakan petty cash
B. PELAPORAN KAS Walaupun pelaporan kas secara relative bersifat langsung, namun terdapat sejumlah masalah yang perlu mendapat perhatian khusus. Masalah-masalah ini berhubungan dengan palaporan, yakni: a. Kas yang dibatasi atau restriktif Saldo Kompensasi, adalah saldo kas minimum yang harus tersedia dalam rekening giro atau tabungan, bagi para nasabah yang meminjam uang kepada bank yang bersangkutan. Kas kecil, penggajian dan dana deviden, juga merupakan contoh kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu, Sertifikat deposito (certificates deposit / CDs), sertifikat deposito harus diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan kas. Sebab CDs dapat dicairkan apbl telah jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan kas Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan pada tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah tanggal cek tsb dapat diuangkan Cek kosong ( Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan sebagai piutang daripada kas Biaya yang dibayar dimuka , item seperti perangko, uang muka karyawan, asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, lebih tepat dilaporkan sebagai biaya dibayar dimuka drpd kas Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang telah dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak yang berhak menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas. -
-
-
-
-
-
-
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.18 dari 58 hal
Supiningtyas P
Kas yang dibatasi ( restricted cash) diklasifikasi dalam kelompak Aktiva Lancar atau Aktiva Jangka Panjang, tergantung pada tanggal ketersediaan atau pengeluaran.
b. Overdraft Bank Terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang melebihi rekening kas. Hal itu harus dilaporkan dalam kelompok kewajiban lancer dan biasanya ditambahkan ke dalam jumlah yang dilaporkan sebagai hutang usaha. c. Ekuivalen kas Merupakan investasi jangka pendek yang sangat likuid, yang: Segera bisa dikonversi menjadi sejumlah kas yang diketahui, dan Begitu dekat dengan jatuh temponya sehingga risiko perubahan suku bunga tidak signifikan. -
-
C. AKUNTANSI TERHADAP KAS Untuk menampung transaksi yang menyangkut kas dalam perusahaan, diselenggarakan akun/rekening berikut: Kas atau Bank, digunakan untuk menampung transaksi penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir (di dalam perusahaan), termasuk penerimaan dari dan pengeluaran (setoran tunai ke bank). Kas Kecil , Merupakan sejumlah dana yang dibentuk khusus untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil jumlahnya. Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara periodik atau setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali. Selisih kas, digunakan untuk menampung perbedaan jumlah fisik kas berdasarkan cash opname dengan jumlah kas menurut catatan pembukuannya. Hal ini bersifat sementara saja, sebelum sebab terjadinya selisih ditemukan
Kas Kecil (Petty Cash) Adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin perusahaan dan jumlahnya relatif kecil
Metode pencatatan Kas kecil 1. Sistem dana tetap (imprest fund system) 2. Sistem dana berfluktuasi (Fluctuating fund system) 1. Sistem dana tetap (imprest fund system ) Sistem dana tetap bekerja sebagai berikut: 1) Seseorang yang ditugasi untuk mengawasi kas kecil diberikan sejumlah kecil uang untuk melakukan pembayaran bernilai kecil. Transfer dana ke kas kecil dicatat sbb; Kas Kecil 300.000 Kas 300.000 Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.19 dari 58 hal
Supiningtyas P
2) Ketika pengeluaran di lakukan, pengawas kas kecil mendapatkan tanda terima yang telah ditanda-tangani dari setiap individu yang menerima pembayaran kas tersebut. Petugas ini tidak melakukan pencatatan sampai dana diisi kembali. Ayat jurnal terkait dicatat oleh orang yang berbeda, bukan oleh pengawas kas kecil. 3) Ketika kas kecil mulai menipis, pengawas dapat meminta tambahan kas dari kasir umum untuk pengisian kembali yang didukung oleh tanda terima kas kecil dan bukti pengeluaran lain. Pencatatan transaksi dilakukan berdasarkan penerimaan kas kecil: Misal: Beban perlengkapan kantor 42.000 Beban perangko 53.000 Beban Hiburan 76.000 Selisis Kas 2.000 Kas 173.000 (“selisih kas” istilah lain dr akun “kelebihan dan kekurangan kas”)
4) Jika diputuskan bahwa jumlah jas yang terdapat dalam dana kas kecil berlebihan, penyesuaian dibuat sebagai berikut. Misal untuk penurunan dana kas kecil dari 300.000 menjadi 250.000. Kas 50.000 Kas Kecil 50.000
2. Sistem dana berfluktuasi Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya: (1) Pembentukan dana kas kecil, (2) Penggunaan/pengeluaran dana kas kecil, (3) Pengisian dana kas kecil, (4) penambahan dana kas kecil, maupun (5) pengurangan/penarikan kembali dana kas kecil. Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas kecil, tidak ditangguhkan s.d. saat pengisian kembali dana kas kecil (spt pada sisitem dana tetap). Akun kas kecil pada dasarya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil. Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan buku jurnal khusus (tersendiri)
Contoh kasus: Pada tanggal 31 Desember 2005, PT. Shifa membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan dengan kas kecil selama bulan Desember 2005:
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.20 dari 58 hal
Supiningtyas P
5 Desember membayar rekening air & listrik Rp. 47.500 7 Desember membayar rekening telpon & Fax Rp. 125.250 9 Desember dibeli supplies kantor Rp. 17.500 12 Desember Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250 19 Desember dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000 20 Desember pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp. 196.500 diserahkan kepada kasir kas kecil 23 Desember Dibayar biaya langganan koran Rp. 12.500 27 Desember dibeli Perangko sebesar Rp. 5.000
Jurnal yang dibuat: Tgl 1/12 5/12 7/12 9/12 12/12 19/12 20/12 23/12 27/12
Tgl
Rincian Kas Kecil Kas (Bank) Biaya Air & Listrik Kas Kecil Biaya Telp & Fax Kas Kecil Supplies Kantor Kas Kecil Biaya Rapat & Pertemuan Kas Kecil Biaya Makan & Minum Karyawan Kas Kecil Kas Kecil Kas (Bank) Biaya langganan Koran Kas Kecil Biaya Pos (Perangko) Kas Kecil Rincian
Debit Rp. 250.000
Rp. 250.000 Rp. 47.500 Rp. 47.500 Rp. 125.250 Rp. 125.250
Pembentukan Kas Kecil
5/12
Air & Listrik
7/12
Rp.
17.500
Rp.
31.250
Rp.
25.000
Rp. 17.500 Rp. 31.250 Rp. 25.000 Rp. 196.500 Rp. 196.500 Rp. 12.500 Rp. 12.500 Rp
5.000 Rp
Debit
1/12
Kredit
Kredit
5.000 Saldo
Rp. 250.000
Rp.250.000 47.500
202.500
Telepon & Fax
125.250
77.250
9/12
Supplies Kantor
17.500
59.750
12/12
Rapat & Pertemuan
31.250
28.500
19/12
Makan/Minum kary.
25.000
3.500
20/12
Pengisian kas kecil
23/12
Langganan Koran
27/12
Pos (Perangko)
196.500
200.000 12.500
187.500
5.000
182.500
Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap harus dilakukan kas opname. Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil berbeda dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu dibuat jurnal penyesuaian ( adjustment ).
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.21 dari 58 hal
Supiningtyas P
Contoh: Pada tgl. 31/12 dilakukan kas opname dan ditemukan: 1. kas bon perjalanan dinas Direktur Utama Rp. 150.000 tertgl. 29/12 2. Uang kertas Rp. 24.750 3. Uang logam Rp. 6.250 4. Perangko yang belum terpakai Rp. 3.750 Karena dalam neraca, kas (termasuk kas kecil) harus disajikan sebesar jumlah uang yang benar-benar ada, maka berdasar kas opname tadi perlu dibuat jurnal penyesuaian sbb: Jurnal penyesuaian:
Tgl 31/12
Rincian Persediaan Perangko Uang muka perjalanan dinas Selisih kas*) Biaya Pos Kas Kecil
Debit Rp. 3.750 150.000 1.500
Kredit
Rp.
3.750 151.500
*) selisih kas: 182.500 – (150.000+31.000) Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun kas kecil yang harus disajikan di neraca per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp. 31.000, sesuai dengan dana kas kecil yang ada (uang logam + uang kertas)
D. REKONSILIASI BANK Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek. Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca. Rekonsiliasi bank adalah skedul yang menjelaskan setiap perbedaan antara catatan kas bank dengan catatan kas perusahaan. Apabila perbedaan ini hanya berasal dari transaksi yang belum dicatat oleh bank, maka catatan kas perusahaan dianggap yang benar. Namun apabila beberapa bagian dari perbedaan itu berasal dari pos-pos lain, maka catatan bank atau catatan perusahaan harus disesuaikan.
Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank:
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.22 dari 58 hal
Supiningtyas P
No
Keterangan
Buku Perusahaan
Buku Bank
1.
Deposit in transit (Setoran dalam perjalanan)
Sudah menambah saldo Kas
Belum menambah saldo Kas
2.
Out standing check (Cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan tetapi belum dicairkan)
Sudah mengurangi saldo Kas
Belum mengurangi saldo Kas
3.
Kesalahan pencatatan
Pengaruhnya tergantung j enis kesalahan pencatatannya
4.
Tagihan wesel & Bunga langsung ditagihkan bank
Belum menambah saldo Kas
Sudah menambah saldo Kas
5.
Bunga giro bank
Belum menambah saldo Kas
Sudah menambah saldo Kas
6.
Biaya administrasi bank
Belum mengurangi saldo Kas
Sudah mengurangi saldo Kas
7.
Not Sufficient Fund (NSF Check); Cek kosong
Sudah menambah saldo kas, harus dikurangi
Tidak mempengaruhi
8.
Kekeliruan memasukkan setoran rekening giro oleh bank
Sudah menambah saldo kas
Belum menambah saldo kas
Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank Jenis Rekonsiliasi
Tujuan
Rekonsiliasi dua kolom
Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat kolom
Mencari saldo awal, penerimaan satu periode, pengeluaran satu periode & saldo akhir yang sesuai dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan kolom
Mencari saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/ benar
Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom dibuat oleh a kuntan pemeriksa (auditor)
CONTOH PT. “VAN PERSIE” mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari 2003 sebagai berikut:
Laporan Bank: Saldo 1 Januari Rp. 29.477.100 Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2002 yang diterima pada 2 Januari 2003 Rp. 2.577.000 dan wesel ditagihkan oleh bank Rp. 2.492.500)
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.23 dari 58 hal
Supiningtyas P
Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan desember 2002 yang baru dicairkan pada bulan Januari 2003 Rp. 4.052.500, Biaya bank Rp. 15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong Rp. 594.700 ) Saldo akhir bulan Januari 14.898.600
Catatan Perusahaan: Saldo bulan Januari 28.001.600 Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari diterima bank 1 Februari 2003 Rp. 3.292.500 ) Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan Januari belum dicairkan sampai akhir Januari Rp. 3.519.150 ) Saldo Akhir Rp. 12.762.450 Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000 , dicatat Rp. 320.000 dalam buku perusahaan (cek sudah ditulis dengan benar)
REKONSILIASI DUA KOLOM Catatan Perusahaan Saldo sebelum disesuaikan
Catatan Bank Rp xxx,-
Ditambah: •
•
Bank sudah menambah, perusahaan belum Kesalahan yg menyebabkan penambahan
Rp xxx,-
•
•
Rp xxx,Rp xxx,-
Dikurangi:
•
Rp xxx,-
Ditambah:
Jumlah penambahan
•
Saldo sebelum disesuaikan
Perusahaan sudah menambah, bank belum Kesalahan yg menyebabkan penambahan
Jumlah penambahan
Rp xxx,Rp xxx,Rp xxx,-
Dikurangi:
Bank sudah mengurangi, perusahaan belum Kesalahan yg menyebabkan pengurangan
Rp xxx,-
• •
Rp xxx,-
Perusahaan sudah mengurangi, bank belum Kesalahan yg menyebabkan pengurangan
Rp xxx,Rp xxx,-
Jumlah pengurangan
Rp xxx,-
Jumlah pengurangan
Rp xxx,-
Saldo yang benar
Rp xxx,-
Saldo yang benar
Rp xxx,-
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.24 dari 58 hal
Supiningtyas P
PT “VAN PERSIE” Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar Per 31 Januari 2003 Saldo (akhir) per perusahaan
Rp. 12.762.450
Ditambah:
Saldo (akhir) per bank
Rp. 14.898.600
Ditambah:
Wesel ditagihkan bank
2.492.500
Koreksi kesalahan
Setoran dalam perjalanan
3.292.500
90.000
Dikurangi:
Dikurangi:
Biaya Bank
(15.800)
Biaya penagihan wesel
(62.500)
Cek kosong
Cek beredar
(3.519.150)
(594.700)
Saldi yang benar
Rp. 14.671.950
Saldo yang benar
Rp. 14.671.950
REKONSILIASI EMPAT KOLOM PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bankke Saldo Buku (Saldoawal, penerimaan, pengeluaran dansaldo akhir) Periode bulan Januari 2003 Uraian Saldo menurut bank
Saldo awal periode
Penerimaan satu periode
Pengeluaran satu periode
Saldo akhir
Rp. 29.477.100
Rp. 106. 062.000
Rp. 120. 640. 500
Rp. 14.898.600
2.577.000
(2.577.000)
-
-
3.292.500
-
3.292.500
Setoran dlm perjalanan: 1/1/2003 31/1/1988 Cek yang beredar sampai: 1/1/2003
(4.052.500)
-
(4.052.500)
31/1/1988
-
-
3.519.150
(3.519.150)
Wesel ditagihkan bank
-
(2.492.500)
-
(2.492.500)
Biaya Penagihan
-
-
(62.500)
62.500
Biaya Adm Bank
-
-
(15.800)
15.800
Cek kosong
-
-
(594.700)
594.700
Kesalahan catat
-
-
90.000
(90.000)
Rp. 28.001.600
Rp. 104. 285.000
Rp. 119.524.150
Rp. 12.762.450
Saldo per Perush.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.25 dari 58 hal
Supiningtyas P
REKONSILIASI DELAPAN KOLOM PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bankke Saldo Buku (Saldoawal, penerimaan, pengeluaran dansaldo akhir) Periode bulan Januari 2003 Uraian Saldo menurut bank
Saldo awal periode
Penerimaan satu periode
Pengeluaran satu periode
Saldo akhir
Rp. 29.477.100
Rp. 106. 062.000
Rp. 120. 640. 500
Rp. 14.898.600
2.577.000
(2.577.000)
-
-
3.292.500
-
3.292.500
Setoran dlm perjalanan: 1/1/2003 31/1/1988 Cek yang beredar sampai: 1/1/2003
(4.052.500)
-
(4.052.500)
31/1/1988
-
-
3.519.150
(3.519.150)
Saldo yg benar
Rp. 28.001.600
Rp. 106.777.500
Rp. 120.107.150
Rp. 14.671.950
Saldo menurut perusahaan
Rp. 28.001.600
Rp. 104.285.000
Rp. 119.524.150
Rp. 12.762.450
Wesel ditagihkan bank
-
2.492.500
-
2.492.500
Biaya Pengihan
-
-
62.500
(62.500)
Biaya Adm Bank
-
-
15.800
(15.800)
Cek kosong
-
-
594.700
(594.700)
Kesalahan catat
-
-
(90.000)
90.000
Rp. 28.001.600
Rp. 106.777.500
Rp. 120.107.150
Rp. 14.671.950
Saldo per Perush.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.26 dari 58 hal
Supiningtyas P
BAB 4 PIUTANG (RECEIVABLES) A. PENGERTIAN Klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya Dalam neraca dikelompokkan menjadi 2: 1. PIUTANG DAGANG(TRADE RECEIVABLES) Adalah jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian dari operasi bisnis normal. Piutang dagang dapat diklasifikasikan lagi menjadi dua yakni: a. Piutang usaha (accounts receivable), adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar barang atau jasa yang dijual. b. Wesel Tagih (notes receivable), adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa depan.
2. PIUTANG NonDAGANG ( NonTRADE RECEIVABLES) Berasal dari berbagai transaksi dan dapat berupa janji tertulis untuk membayar atau mengirimkan sesuatu. Sebagai contoh: a. Uang muka kepada karyawan dan staf (Advances to officers and employees)
b. Uang muka kepada anak perusahaan (Advances to subsidiaries) c. Deposito untuk menutup kemungkinan kerugian dan kerusakan (Deposits to cover potential damages or losses)
d. Deposito sebagai jaminan penyediaan jasa atau pembayaran (Deposits as a guarantee of performance or payment) e. Piutang deviden dan bunga (Dividends and interest receivable)
f. Klaim terhadap: Perusahaan asuransi untuk kerugian yang dipertanggungkan Terdakwa dalam suatu perkara hokum Badan-badan pemerintah untuk pengembalian pajak Perusahaan pengangkutan untuk barang yang rusak dan hilang Kreditor untuk barang yang dikembalikan, rusak atau hilang Pelanggan untuk barang-barang yang dapat dikembalikan kontainerm dsb).
(krat,
B. PENGAKUAN PIUTANG USAHA Sebagian besar transaksi piutang, jumlah yang harus diakui adalah harga pertukaran di antara kedua belah pihak. Harga Pertukaran (the exchange price) adalah jumlah yang terhutang dari debitur dan umumnya dibuktikan dengan beberapa jenis dokumen bisnis. Faktor yang memperumit pengukuran harga pertukaran adalah: 1. Ketersediaan diskon (diskon dagang dan diskon tunai) 2. Lamanya waktu antara tanggal penjualan dan tanggal jatuh tempo pembayaran (elemen bunga).
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.27 dari 58 hal
Supiningtyas P
Diskon Dagang Diskon dagang biasanya digunakan untuk menghindari perubahan yang sering terjadi dalam katalog, untuk mengutip harga yang berbeda bagi pembelian dalam kuantitas yang berbeda, atau untuk menyembunyikan harga faktur yang sebenarnya dari pesaing. Contoh. Sebuah penerbit buku menjual buku teks seharga 75.000 kepada pelanggannya dengan diskon 20%.Maka piutang yang dicatat oleh penerbit tersebut adalah sebesar 75.000 – (20% x 75.000) = 60.000. Diskon Tunai (Diskon Penjualan) Tujuan diberikannya diskon tunai adalah sebagai perangsang agar pembeli melakukan pembayaran secepatnya. Diskon seperti ini biasanya dinyatakan dengan istilah seperti 3/10, n/30 (diskon 2% jika dibayarkan dalam 10 hari, jumlah kotor jatuh tempo 30 hari), atau 2/10, E.O.M (diskon 2% jika dibayarkan dalam waktu 10 hari dari akhir bulan) Dua metode yang dapat digunakan untuk mencatat penjualan adalah: a. Metode Kotor (Gross Method) Diskon penjualan hanya diakui dalam akun apabila pembayaran diterima dalam periode diskon. Diskon penjualan akan ditunjukkan dalam laporan laba rugi sebagai pengurang atas penjualan untuk mendapatkan penjualan bersih.
b. Metode Bersih (Net Method) Pendapat lain memandang, bahwa diskon penjualan yang tidak diambil mencerminkan pinalti atau denda yang ditambahkan pada harga yang ditetapkan untuk merangsang pembayaran secepatnya. Yaitu, penjual menawarkan penjualan kredit pada harga lebih tinggi dibanding penjualan tunai, dan kenaikannya di offset oleh diskon tunai yang ditawarkan. Jadi, pembeli yang membayar dalam periode diskon membeli secara tunai, mereka yang membayar setelah berakhirnya periode diskon, akan didenda karena harus membayar dengan jumlah yang melebihi harga tunai. Contoh Jurnal untuk mencatat diskon tunai menggunakan metode bersih vs metode kotor. Gross Method (Metode Kotor)
Net Method (Metode bersih)
Penjualan Senilai $10.000, syarat 2/10, n/30
Piutang usaha Penjualan
10.000 10.000
Piutang usaha Penjualan
9.800 9.800
Pembayaran sebesar $4.000 diterima dalam periode diskon:
Kas Diskon Penjualan Piutang Usaha
3.920 80
Kas
3.920 Piutang Usaha
3.920
4.000
Pembayaran sebesar $6.000 diterima ssdh periode diskon:
Kas
6.000 Piutang Usaha
6.000
Piutang Usaha Diskon Penjl. Yg hilang Kas Piutang Usaha
120 120 6.000 6.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.28 dari 58 hal
Supiningtyas P
PENILAIAN PIUTANG USAHA Piutang yang diperkirakan akan tertagih dalam satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang, diklasifikasikan sebagai lancar; sementara semua piutang lainnya diklasifikasikan sebagai jangka panjang. Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi bersih (net realizable value), yakni jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas, yang tidak selalu berupa jumlah yang secara resmi merupakan piutang.
Piutang Usaha yang tidak tertagih Penjualan atas dasar selain penjualan tunai, beresiko menimbulkan kegagalan untuk menagih piutang. Piutang usaha tak tertagih adalah kerugian pendapatan. Kerugian pendapatan dan penurunan laba diakui dengan mencatat beban piutang ragu-ragu (atau beban piutang tidak tertagih atau kerugian piutang). Dua metode pencatatan piutang tidak tertagih, yakni: 1. Metode Penghapusan Langsung ( direct write-off method) Tidak ada ayat jurnal yang dibuat, sampai suatu akun khusus telah ditetapkan secara pasti sebagai tidak tertagih. Kemudian kerugian tersebut dicatat dengan mengkredit Piutang Usaha dan mendebet Beban Piutang Tak Tertagih . Metode ini memiliki kelemahan karena biasanya tidak menandingkan biaya dengan pendapatan pada periode yang bersangkutan.
Jurnal penghapusan piutang Beban piutang tak tertagih Piutang usaha
-
xxx xxx
-
2. Metode Penyisihan ( allowance method) Suatu estimasi dibuat menyangkut perkiraan piutang tak tertagih dari semua penjualan kredit atau dari total piutang yang beredar. Estimasi ini dicatat sebagai beban dan pengurang tidak langsung terhadap piutang usaha (melalui kenaikan akun penyisihan) dalam periode dimana penjualan itu dicatat. Metode penyisihan hanya tepat dalam situasi dimana terdapat kemungkinan bahwa nilai aktiva telah menurun dan jumlah penurunan (kerugian) tersebut dapat diestimasi secara layak. Estimasi ini biasanya dibuat atas dasar: a. Prosentase penjualan ( Percentage of sales approach) b. Prosentase piutang atau neraca ( percentage of receivable or balance sheet approach)
a. Pendekatan prosentase penjualan Pendekatan ini menandingkan antara biaya dengan pendapatan karena hal itu mengaitkan beban pada periode dimana penjualan dicatat.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.29 dari 58 hal
Supiningtyas P
Ilustrasi
Example Data Credit sales $500,000 Estimated % of credit sales not collected 1.25% Accounts receivable balance $72,500 Estimated % of A/R not collected 8% Allowance for Doubtful Accounts: Case 1 $150 (credit balance) Case 2 $150 (debit balance)
Charge sales $500,000 Estimated percentage x 1.25% Estimated expense $ 6,250 =================================================== What should the ending balance be for the allowance account? -- Case 1 and Case 2
Percentage of Sales
Actual balance (credit)
Case 1
Case 2
(150)
150
Adjustment
(6,250)
(6,250)
Ending balance
(6,400)
(6,100)
Journal entry: Bad debt expense (Beban Piutang Tdk Tertagih)
6,250
Allowance for doubtful accounts (Penyisihan Piutang tdk Tertagih)
6,250
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.30 dari 58 hal
Supiningtyas P
Percentage of Receivables Accounts receivable $ 72,500 Estimated percentage x 8% Desired balance $ 5,800 =================================================== What should the ending balance be for the allowance account? -- Case 1 and Case 2
Percentage of Receivables Actual balance (credit)
Case 1
Case 2
(150)
150
Desired balance
(5,800)
(5,800)
Adjustment
(5,650)
(5,950)
Journal entry – Case 1: Bad debt expense 5,650 Allowance for doubtful accounts
5,650
Journal entry – Case 2:
Bad debt expense 5,950 Allowance for doubtful accounts
5,950
b. Pendekatan Prosentase piutang atau neraca Tujuan dari pendekatan ini adalah melaporkan nilai realisasi bersih piutang dalam neraca. Pendekatan ini dapat diaplikasikan dengan menggunakan suatu tariff gabungan (composite rate) yang mencerminkan estimasi piutang tak tertagih. Pendekatan lainnya yang lebih sensitif terhadap status aktual dari piutang usaha adalah menetapkan skedul umur piutang (aging schedule) dan menerapkan prosentase yang berbeda berdasarkan pengalaman masa lalu pada berbagai kategori umur. Skedul umur piutang dapat mengindikasikan akun mana yang memerlukan perhatian khusus dengan memperlihatkan umur piutang usaha.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.31 dari 58 hal
Supiningtyas P
Ilustrasi
Nama Pelanggan CV Lestari PT Permata PT Sinaran Fa. Dayto
Saldo per 31 Des’08
575,000 780,000 545,000 980,000 2,880,000
PT SULATRA Skedul Umur Piutang 61 – 90 < 60 hari hari 300,000 200,000 195,000 750,000 150,000 1,250,000 345,000
% estimasi tidak tertagih 1,250,000 3 < 60 hari 345,000 12 61 – 90 hari 455,000 20 91-120 hari 575,000 25 >120 hari Saldo penyisihan piutang tak tertagih akhir tahun Umur
Jumlah
91-120 hari 275,000
>120 hari
100,000 80,000 455,000
325,000 250,000 575,000
Penyisihan 37,500 41,400 91,000 143,750
313,650
Asumsikan bahwa akun penyisihan memiliki saldo kredit sebesar 8.000 sebelum penyesuaian. Jumlah yang harus ditambahkan ke dalam akun penyisihan adalah sebesar 313.650 – 8.000 = 305.650.
Jurnal yang dibuat adalah sbb: Beban Piutang tak Tertagih Penyisihan untuk Piutang tak Tertagih
305.650 -
305.650
Apabila, penyisihan memiliki saldo debit sebesar 8.000 sebelum penyesuaian, makan yang harus dicatat sebagai Beban Piutang tak Tertagih adalah sebesar 313.650 + 8.000 = 321.650.
Jurnal yang dibuat adalah sbb: Beban Piutang tak Tertagih Penyisihan untuk Piutang tak Tertagih
321.650 -
321.650
Skedul umur piutang biasanya tidak disusun untuk menentukan Beban Piutang tak Tertagih, tetapi sebagai alat untuk pengendalian dalam menentukan komposisi piutang dan mengidentifikasi piutang yang di ragukan. Metode Prosentase piutang menghasilkan penilaian piutang yang lebih akurat di neraca. Akan tetapi, dari sudut penandingan, pendekatan prosentase penjualan memberikan hasil yang lebih baik.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.32 dari 58 hal
Supiningtyas P
Prosentase Penjualan Penandingan Penjualan
Beban Piutang tak Tertagih
Income Statement Approach (Pendekatan Laba-Rugi)
Prosentase Piutang Nilai Realisasi Bersih Piutang Ush
Penyisihan utk Piutang tak Tertagih
Balance Sheet Approach (Pendekatan Neraca
Penagihan Piutang Usaha yang telah Dihapus Piutang usaha yang sudah dipastikan tidak akan tertagih, maka saldonya harus dipindahkan dari pembukuan dengan mendebit akun Penyisihan untuk Piutang tak Tertagih dan mengkredit akun Piutang Usaha.
Penghapusan Piutang
Penyisihan untuk Piutang tak Tertagih Piutang Usaha
XXX -
XXX
Apabila Piutang Usaha yang telah dihapus akan dilakukan pembayaran oleh Debitur, maka Piutang Usaha harus dimunculkan kembali, jurnalnya:
Pada saat ada Piutang Usaha Penyisihan untuk Piutang tak informasi, Piutang Tertagih yg telah dihapus, akan dibayar Pada saat diterimanya pelunasan
Kas Piutang Usaha
XXX -
XXX
XXX -
XXX
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga Retur penjualan dan pengurangan harga dilaporkan sebagai pengoffset atas pendapatan penjualan dalam laporan laba rugi. Retur dan pengurangan diakumulasikan seraca terpisah, bukan didebit secara langsung ke akun penjualan agar pembaca laporan mengetahui jumlahnya masing-masing. CONTOH PT Dinamika menyadari bahwa 6% dari piutang usahanya yang beredar sebesar Rp 50.000.000 akan dikembalikan atau harus dilakukan beberapa penyesuaian terhadap harga jualnya. Penghilangan beban sebesar (6% x 50.000.000) = 3.000.000 memiliki pengaruh yang material terhadap laba bersih periode berjalan. Ayat jurnal untuk mencerminkan retur penjualan dan pengurangan harga yang diantisipasi adalah: Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.33 dari 58 hal
Supiningtyas P
Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 3.000.000 Penyisihan untuk Retur Penjualan dan Pengurangan Harga 3.000.000
C. PENGAKUAN WESEL TAGIH Suatu wesel didukung oleh promes ( promissory note ) formal, yakni janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Wesel tagih terkadang diterima dari pelanggan karena ingin memperpanjang periode pembayaran piutangnya. Ada 2 jenis wesel tagih: a. Wesel Berbunga
Memiliki suku bunga ditetapkan b. Wesel tanpa Bunga
Bunga nol; memasukkan bunga sebagai bagian dari nilai nominal yang tidak dinyatakan secara eksplisit. Wesel jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal (dikurangi penyisihan) karena bunga implicit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak material. Wesel tagih yang diperlakukan sebagai ekuivalen kas (jatuh tempo < 3 bulan), bukan merupakan subyek amortisasi premi/diskonto. Wesel jangka panjang, harus dicatat dan dilaporkan pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan tertagih. Apabila suku bunga ditetapkan (yang tertera pada kontrak) atas wesel berbunga sama dengan suku bunga efektif (pasar), maka wesel tersebut dijual pada nilai nominal. Jika suku bunga ditetapkan berbeda dengan suku bunga pasar, maka kas yang dipertukarkan (nilai sekarang) berbeda dengan nilai nominal wesel. Selisih antara nilai nominal dengan kas yang ditukarkan, merupakan diskonto/premi, dan akan dicatat dan diamortisasikan sepanjang umur wesel, agar mendekati suku bunga efektif (pasar).
Wesel yang diterbitkan pada Nilai Nominal Ilustrasi PT Karunia Sejati meminjamkan $10.000 kepada CV Permadani dan menerima wesel berbunga dengan jk wkt 3 tahun senilai $10.000, dengan suku bunga tahunan 10%. Suku bunga pasar wesel dengan risiko serupa juga 10%. Nilai sekarang atau harga pertukaran wesel dihitung sebagai berikut: Nil. Nominal Wesel
10.000
Nil. Skrg Pokok
$10.000 (PVF(3,10%) = $10.000 (0,75132)=
7.513
Nil. Skrg. Bunga
$ 10.000 (PVF-OA(3,10%) =$1.000 (2,48685)=
2.487
Nil Skrg. Wesel
10.000
Selisih
0
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.34 dari 58 hal
Supiningtyas P
Jurnal yang dibuat:
Account Title
Debit
Penerimaan Wesel Wesel Tagih Kas Penerimaan Bunga Kas Pendapatan Bunga
Credit
10,000 10,000 1,000 1,000
a. Wesel Tanpa Bunga Jika yang diterima sebagai pengganti kas adalah wesel berbunga nol, maka nilai sekarangnya adalah kas yang dibayarkan kepada penerbit wesel. Selisih antara nilai nominal (jumlah kas yang akan diterima pada saat jatuh tempo), dengan nilai sekarang (kas yang dibayarkan), dicatat sebagai diskonto dan diamortisasikan ke pendapatan bunga sepanjang umur wesel tersebut. Ilustrasi PT karunia menerima wesel tanpa bunga berjangka waktu 3 tahun, senilai $10,000. Nilai sekarangnya 7.721,80. Suku bunga implisit 9% (nilai sekarang dari 1-3 periode tersebut pada 9% adalah 0,77218). Present value of Principle:
$10.000( PVF 3,9%)
=
$10.000 x 0.77218 = $7.721,80
Jurnal: Wesel Tagih Diskonto atas Wesel Tagih Kas
10.000 -
2.278,20 7.721,80
Diskonto atas wesel tagih merupakan akun penilaian ( evaluation account) dan dilaporkan dalam neraca sebagai akun kontra aktiva. Diskonto ini kemudian harus diamortisasi, dan pendapatan bunga diakui setiap tahunnya dengan menggunakan motode bunga efektif .
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.35 dari 58 hal
Supiningtyas P
SKEDUL AMORTISASI DISKONTO WESEL METODE BUNGA EFEKTIF Wesel 0% yang Didiskontokan pada 9% 9% Kas Pendapatan Diterima Bunga
Nilai Buku Wesel
Amortisasi Diskonto
Date of issue
7,721.80
End of yr.1
-
694.96
694.96
8,416.76
End of yr.2
-
757.51
757.51
9,174.27
End of yr.3
-
825.68
825.68
9,999.95
2,278.15
2,278.15
Jurnal untuk mencatat amortisasi tahun pertama, sebagai beri kut: Diskonto atas Wesel Tagih Pendapatan bunga
694,96 -
694,96
b. Wesel Bunga Ilustrasi PT Patriot bangsa memberikan pinjaman kepada PT Lestari dan menerima wesel bernilai $100,000, berjangka waktu 5 tahun, dan bunga per tahun 8%. Suku bunga pasar untuk wesel dengan risiko serupa adalah 10%.
Nilai Sekarang Pokok: $100,000 (PVF5, 10%) = $100,000 x 0.62092 =
$ 62,092
Nilai Sekarang Bunga $8,000 (PVF5, 10%) = $8,000 x 3.79079 =
Nilai Sekarang Wesel
30,326
$ 92,418
Selisih ($100.000 - $92.418) = 7.582 (Diskonto) Pada kasus di atas, suku bunga efektif (10%) lebih besar daripada suku bunga ditetapkan (8%), maka nilai sekarang wesel lebih kecil dari nilai nominalnya: yakni, wesel dipertukarkan pada diskonto.
Jurnal untuk mencatat penerimaan wesel pada diskonto: Wesel Tagih Diskonto atas Wesel Tagih Kas
10.000 -
7.582 92.418
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.36 dari 58 hal
Supiningtyas P
SKEDUL AMORTISASI DISKONTO WESEL METODE BUNGA EFEKTIF Wesel 8% yang Didiskontokan pada 10% 10% Kas Pendapatan Diterima Bunga
Nilai Buku Wesel
Amortisasi Diskonto
Date of issue
92,418.00
End of yr.1
8,000.00
9,241.80
1,241.80
93,659.80
End of yr.2
8,000.00
9,365.98
1,365.98
95,025.78
End of yr.3
8,000.00
9,502.58
1,502.58
96,528.36
End of yr.4
8,000.00
9,652.84
1,652.84
98,181.19
End of yr.5
8,000.00
9,818.12
1,818.12 99,999.31
40,000.00
47,581.31
7,581.31
Jurnal untuk mencatat amortisasi tahun pertama, sebagai beri kut: Kas Diskonto atas Wesel Tagih Pendapatan bunga
8.000 1.242 -
9.242
PENILAIAN PIUTANG WESEL Wesel tagih jangka pendek dicatat dan dilaporkan pada nilai realisasi bersihnya, yakni pada jumlah nominalnya dikurangi semua penyisihan yang diperlukan.
Wesel tagih dipandang berkurang nilainya (impaired) jika terdapat kemungkinan bahwa kreditor tidak akan mampu menagih seluruh jumlah yg terhutang (baik pokok/bunga) sesuai dengan ketentuan kontraktual pinjaman.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.37 dari 58 hal
Supiningtyas P
BAB 5 AKTIVA TETAP BERWUJUD A. PENGERTIAN Aktiva tetap berwujud adalah aktiva-aktiva yang mempunyai wujud yang sifatnya relatif permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Karakteristik utama aktiva tetap berwujud adalah: 1. Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali. Contoh: sebuah bangunan yang tidak digunakan, lebih tepat diklasifikasikan sebagai investasi. Tanah yang dimiliki oleh pengembang tanah, lebih cocok diklasifikasikan sebagai persediaan. 2. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subyek penyusutan. Perusahaan mengalokasikan biaya investasi dalam aktiva-aktiva ini pada periode masa depan melalui beban penyusutan periodik. Tapi, hal ini tidak berlaku untuk tanah, yang tidak disusutkan. 3. Aktiva tersebut memiliki substansi fisik. Properti, pabrik dan peralatan merupakan aktiva berwujud yang mempunyai karakteristik eksistensi atau substansi fisik. Tidak seperti bahan baku, aktiva tetap berwujud secara fisik bukan merupakan bagian dari produk yang dimiliki untuk dijual kembali.
B. PRINSIP PENILAIAN Menurut PSAK No. 16
Cari PSAK 16 berbasis IFRS
“Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap, pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan ”
Pencantuman di Neraca: Aktiva yg umurnya terbatas harga perolehan – akumulasi depresiasi/deplesi Aktiva yg umurnya tdk terbatas harga perolehan
C. AKUISISI DAN PENILAIAN AKTIVA TETAP BERWUJUD Umumnya perusahaan menggunakan biaya historis sebagai dasar untuk menilai aktiva tetap berwujud. Biaya historis, diukur oleh kas atau harga ekuivalen kas untuk memperoleh aktiva dan membawanya ke lokasi serta kondisi yang diperlukan untuk tujuan penggunaannya.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.38 dari 58 hal
Supiningtyas P
Alasan digunakannya biaya historis adalah: 1. Pada tanggal akuisisi, biaya mereflesikan nilai wajar 2. Biaya historis melibatkan biaya actual, bukan transaksi hipotetis, sehingga merupakan hal yang peling dapat diandalkan. 3. Keuntungan serta kerugian sebaiknya tidak diantisipasi, tetapi harus diakui ketika aktiva dijual.
a. Tanah Semua pengeluaran untuk mendapatkan tanah dan membuatnya siap digunakan dianggap sebagai bagian dari biaya tanah. Contoh, 1) harga beli, 2) biaya penutupan seperti SHM, honor jasa PPAT, 3) biaya yang dikeluarkan hingga tanah siap untuk digunakan, 4) asumsi mengenai hak gadai beban atau hipotik, 5) biaya perbaikan tanah lainnya yang memiliki umur tidak terbatas. b. Bangunan Biaya bangunan harus melibatkan semua pengeluaran yang berhubungan langsung dengan akuisisi atau konstruksinya. Biaya ini meliputi, 1) biaya bahan, tenaga kerja dan overhead yang terjadi, 2) honor professional, 3) Ijin mendirikan bangunan, 4) Biaya balik nama, 5) pajak bumi dan bangunan, 6) dll. c. Peralatan Dalam akuntansi, peralatan meliputi peralatan pengiriman, peralatan kantor, mesinmesin, perabotan dan perkakas, perlengkapan tetap, peralatan pabrik dan aktiva sejenis lainnya. Biaya ini meliputi harga beli, biaya pengangkutan dan penanganan, asuransi peralatan ketika masih dalam perjalanan, biaya pemasangan dan perakitan, dll. d. Kendaraan Kendaraan juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda. Biaya kendaraan meliputi harga beli, bea balik nama, biaya asuransi, biaya pajak kendaraan bermotor, dll e. Tempat Barang yg dapat dikembalikan Yang termasuk dalam barang yang dapat dikembalikan adalah barang-barang yang dipakai sebagai tempat dari produk yang dijual seperti botol, drum, tangki, dll.
D. PEROLEHAN AKTIVA TETAP a. Pembelian Tunai (terpisah/gabungan) Ilustrasi (Terpisah) PT “Gegana” membeli aktiva tetap dari sebuah perusahaan berupa Kendaraan dengan harga senilai Rp 500.000.000.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.39 dari 58 hal
Supiningtyas P
Jurnal Kendaraan Kas
500.000.000 -
500.000.000
Ilustrasi (Gabungan) PT “Gegana” membeli aktiva tet ap dari sebuah perusahaan berupa tanah, Kendaraan, gedung dengan harga paket senilai Rp 500.000.000. Apabila harga pasar diketahui sebagai berikut: tanah = Rp 150.000.000 kendaraan = Rp 75.000.000 gedung = Rp 225.000.000
b. Pertukaran •
Ditukar dengan Surat Berharga Ilustrasi PT “Jimbaran” membeli sebuah gedung dengan menerbitkan 1.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal per lembar Rp 50.000 sebagai ganti pembayaran tunai. Pada saat pertukaran, harga pasar saham sebesar Rp 52.000 per lembar.
Jurnal Gedung (1.000 lbr x Rp 52.000) 52.000.000 Saham Biasa Tambahan Modal Disetor (agio saham)
50.000.000 2.000.000
Apabila selain dengan menerbitkan saham biasa PT “Jimbaran” juga menambah dengan uang tunai sebesar Rp 20.000.000. Maka jurnalnya: Gedung (1.000 lbr x Rp 52.000)+kas Saham Biasa Tambahan Modal Disetor (agio saham) Kas •
72.000.000 -
50.000.000 2.000.000
-
20.000.000
Ditukar dengan aktiva tetap lain/non moneter PSAK No. 16 menyatakan: “harga peroleh an yang diperoleh dinilai sebesar nilai wajar aktiva tetap yang dilepas atau diperoleh, mana yg lebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar AT yg dilepaskan setelah disesuaikan jumlah kas atau setara kas yang ditransfer”
Bagaimana kalau harga pasar tidak diketahui? Bagaimana pengakuan laba atau rugi pertukaran?
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.40 dari 58 hal
Supiningtyas P
a) Ditukar dengan aktiva tetap TIDAK sejenis Pertukaran aktiva tetap tidak sejenis adalah, pertukaran dengan aktiva yang sifat dan fungsinya tidak sama. CONTOH Pada awal tahun 2009, PT “Seloka” menu karkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp 20 jt, akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp 15 jt sehingga nilai bukunya sebesar Rp 5 jt. Nilai wajar mesin produksi tersebut sebesar Rp Rp 8 jt dan PT “Seloka” harus membayar uang sebesar Rp 17 jt.
Nilai wajar mesin produksi Uang tunai yang dibayarkan Harga perolehan truk Nilai wajar mesin produksi Harga Perolehan Mesin Akumulasi Depresiasi Mesin Nilai Residu Laba Pertukaran
8.000.000 17.000.000+ 25.000.000 8.000.000 20.000.000 15.000.000 5.000.000 3.000.000
Jurnal Truk Akumulasi Depresiasi Mesin Kas Mesin Laba Pertukaran Mesin
25.000.000 15.000.000 -
17.000.000 20.000.000 3.000.000
b) Ditukar dengan aktiva tetap sejenis PSAK No. 16: “Laba atau rugi yg timbul akibat perbedaan nilai wajar AT yg diperoleh dengan yg diserahkan tidak boleh diakui, sehingga selisihnya akan digunakan untuk mengkoreksi nilai wajar aktiva yg diperoleh ”
Apabila terdapat selisih nilai wajar, maka nilai wajar aktiva tetap baru ditetapkan sebesar nilai buku aktiva yang dilepaskan. Sebaliknya, apabila nilai buku aktiva yang dilepaskan lebih tinggi dari nilai wajar aktiva yang diterima, maka nilai buku aktiva yang diserahkan harus diturunkan (write down), dan nilai baru sesudah penurunan digunakan sebagai nilai wajar aktiva yang diterima.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.41 dari 58 hal
Supiningtyas P
CONTOH PT “Gegana” menukarkan truk merk Toyota dengan truk baru merk Suzuki. Harga perolehan truk Toyota Rp 100 jt dan akumulasi depresiasi sebesar Rp 40 jt. Harga pasar (nilai wajar)Truk Suzuki Rp 250 jt. Dalam pertukaran tersebut, PT “Gegana” masih harus menambah uang tunai sebesar Rp 200 jt.
Perhitungan: Harga Perolehan truk Toyota Akumulasi Depresiasi truk Toyota Nilai Buku truk Toyota Kas yang dibayarkan Harga Perolehan truk Suzuki
100.000.000 40.000.000 60.000.000 200.000.000 260.000.000
+
Jurnal: Truk Suzuki Akumulasi Depresiasi Toyota Kas Truk Toyota
260.000.000 truk 40.000.000 -
200.000.000 100.000.000
c. Pembelian Angsuran Apabila ada bunga, maka TIDAK BOLEH diakui sebagai harga perolehan. Bunga diakui terpisah sebagai biaya bunga. CONTOH PT “Jimbaran” membeli gedung seharga Rp 500 jt pada tanggal 01 Januari 2009. Pembayaran pertama sebesar Rp 200 jt dan sisanya diangsur tiap tanggal 31 Desember selama 3 tahun dengan bunga 10% per tahun.
Penyelesaian: 1 Januari 2009 Pembelian Gedung
31 Desember 2009 Angsuran 1 Bunga: 10% x 30.000.000 31 Desember 2010 Angsuran 2 Bunga: 10% x 20.000.000 31 Desember 2011 Angsuran 3 Bunga: 10% x 10.000.000
Gedung Kas Utang
500 jt -
200 jt 300 jt
100.000.000 300jt =
Utang Beban Bunga Kas
100 jt 30 jt -
130 jt
100.000.000 200jt =
Utang Beban Bunga Kas
100 jt 20 jt -
120 jt
100.000.000 100jt =
Utang Beban Bunga Kas
100 jt 10 jt -
110 jt
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.42 dari 58 hal
Supiningtyas P
d. Hadiah/Donasi Aktiva Tetap yang diterima dicatat sebesar harga pasar. CONTOH PT “Jimbaran” menerima hadiah berupa tanah dan gedung. Diketahui harga pasar untuk tanah dan gedung adalah sebagai berikut: tanah = Rp 75 jt gedung= Rp 100 jt a. Hak atas tanah dan gedung l angsung diterima PT “Jimbaran” mengeluarkan biaya untuk penerimaan hadiah sebesar Rp 1jt. b. Hak atas tanah dan gedung baru akan diserahkan apabila perusahaan sudah berjalan selama 2 tahun. Setelah 2 tahun, dalam pengurusan kepemilikan, PT “Jimbaran” mengeluarkan biaya sebesar Rp 5 jt.
Jurnal Tanah Gedung Modal-Hadiah
75.000.000 100.000.000 175.000.000
Apabila dalam penerimaan hadiah tersebut PT Jimbaran mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.000.000, maka jurnal untuk mencatat penerimaan hadiah tersebut adalah: Tanah Gedung Modal-Hadiah Kas
75.000.000 100.000.000 174.000.000 1.000.000
Apabila donasi yang diterima itu belum pasti akan menjadi milik perusahaan (karena tergantung pada terlaksananya perjanjian), maka aktiva dan modal dicatat sebagai elemen yang belum pasti ( contingent). Apabila hak atas aktiva tersebut sudah diterima, maka contingent asset tadi dicatat sebagai harta (aktiva).
CONTOH Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Purnama mendapat donasi berupa tanah dengan harga pasar 175 juta. Hak atas tanah tersebut baru akan diserahkan jika perusahaan sudah berjalan selama 1 tahun. Pada saat hak atas tanah tersebut diterima, PT Purnama mengeluarkan biaya untuk administrasi sebesar Rp 2.000.000.
Jurnal: 1 Agus’11
Aktiva yg blm pasti – Tanah
175.000.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
-
Hal.43 dari 58 hal
Supiningtyas P
Modal yg blm pasti – Hadiah 31 Juli’12
Tanah Modal yg blm pasti - Hadiah Kas Aktiva yg blm pasti - Tanah Modal-Hadiah
-
175.000.000
175.000.000 175.000.000 2.000.000 175.000.000 173.000.000
e. Dibuat Sendiri Harga perolehan diperoleh dari semua biaya yg dapat dibebankan langsung spt bahan, upah langsung, Factory overhead langsung. Biaya factory overhead tidak langsung dialokasikan kepada aktiva yg dikerjakan dengan cara: 1. Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pd aktiva yg dibuat. 2. Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif kepada pembuatan aktiva dan produksi
E. BIAYA-BIAYA SELAMA PENGGUNAAN a. Reparasi dan Pemeliharaan Ada dua perlakuan untuk mencatat biaya reparasi • Menambah harga perolehan AT, apabila biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan AT dan tidak menambah umur • Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya ini dikeluarkan untuk memperpanjang umur AT dan mungkin juga nilai residunya b. Penggantian Yang dimaksud dengan penggantian adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama. Apabila bagian-bagian yang diganti tersebut biayanya cukup besar, maka harga perolehan bagian tersebut dihapuskan dari rekening aktiva dan digantikan dengan harga perolehan yang baru. Begitu juga akumulasi depresiasi untuk bagian yang diganti dihapuskan.
CONTOH Sebuah Mesin harga perolehannya Rp 100 jt sesudah didepresiasi 70%, sebuah suku cadang yang diperkirakan harga perolehannya sebesar 20% dari harga perolehan mesin, diganti dengan suku cadang yang baru, yang harganya Rp 30 jt. Jurnal Akumulasi depresiasi - Mesin Rugi penggantian suku cadang Mesin
14.000.000 6.000.000 -
20.000.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.44 dari 58 hal
Supiningtyas P
Perhitungan
Harga Perolehan suku cadang yang diganti: 20% x 100 jt = 20.000.000 Akumulasi depresiasi: 70% x 20.000.000 14.000.000 Rugi sebesar nilai buku suku cadang tersebut 6.000.000 Pemasangan suku cadang yang baru dicatat dengan jurnal sebagai ber ikut: Mesin Kas
30.000.000 -
30.000.000
F. PEMBERHENTIAN AKTIVA TETAP Pemberhentian aktiva tetap dapat terjadi karena aktiva tersebut rusak, dijual ataupun ditukarkan. Pada waktu aktiva tersebut dihentikan dari pemakaiannya, maka akun aktiva tersebut harus dihapus. Apabila Aktiva tetap tersebut dijual, maka selisih antara harga jual dan nilai buku (nilai residu), dapat dicatat sebagai Laba/Rugi.
CONTOH Sebuah truk merk Daihatsu yang dibeli pada tanggal 1 Maret 2007 dengan harga Rp 320.000.000, pada tanggal 1 Juli 2011 dijual dengan harga Rp 100.000.000. Umur truk Daihatsu tersebut diperkirakan selama 5 tahun dan didepresiasi dengan garis lurus. Taksiran nilai residu sebesar Rp 80.000.000. Jurnal 1 Juli’11
(mencatat depresiasi truk)
Depresiasi Truk Akumulasi Depresiasi Truk
24.000.000 -
24.000.000
6/12 x 1/5 (320.000.000 – 80.000.000) = 24.000.000 1 Juli’11
(mencatat penjualan)
Kas Akumulasi Depresiasi Truk Rugi Penjualan Truk Truk
100.000.000 208.000.000 12.000.000 320.000.000
Perhitungan
Harga Jual Harga Perolehan Akumulasi Depresiasi: 2007: 10 bulan = 40.000.000 2008: 12 bulan = 48.000.000 2009: 12 bulan = 48.000.000 2010: 12 bulan = 48.000.000 2011: 6 bulan = 24.000.000 + Nilai Buku Rugi Penjualan Aktiva Tetap
100.000.000 320.000.000
208.000.000 112.000.000 12.000.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.45 dari 58 hal
Supiningtyas P
BAB 6 PENYUSUTAN (Depreciation) A. PENYUSUTAN – METODE ALOKASI BIAYA Menurut para Akuntan, penyusutan bukan merupakan masalah penilaian, namun merupakan alat untuk alokasi biaya. Penyusutan (depreciation), adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut. Pendekatan alokasi biaya digunakan karena nilai aktiva dapat berfluktuasi antara pada saat aktiva tersebut dibeli atau ketika • aktiva tersebut dijual. Penandingan antara biaya dan pendapatan harus dilakukan • Fluktuasi nilai pasar tidak pasti dan sulit untuk diukur • Beberapa istilah alokasi biaya yang digunakan untuk aktiva tetap jangka panjang: Penyusutan ( depreciation) • Istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa aktiva tetap telah menurun nilainya. Deplesi (depletion) • Istilah yang digunakan untuk sumber daya alam (kayu, batu, minyak, batu bara dll) Amortisasi (amortization) • Istilah untuk aktiva tidak berwujud sepert paten, goodwill telah habis masa berlakunya Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam proses penyusutan: 1. Dasar penyusutan yang digunakan untuk aktiva 2. Masa manfaat aktiva 3. Pemilihan metode pengalokasian biaya yang paling tepat untuk suatu aktiva.
B. METODE PENYUSUTAN 1. Metode Aktivitas (unit penggunaan dan produksi) Metode aktivitas ( activity method) juga disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit produksi, mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu. 2. Metode Garis Lurus Metode ini mempertimbangkan penyusutan sebagai fungsi dari waktu, bukan fungsi dari penggunaan. Keberatan utama penggunaan metode ini adalah karena metode ini didasarkan pada dua asumsi yang tidak realistis: Kegunaan ekonomi aktiva itu sama setiap tahunnya Beban reparasi dan pemeliharaan pada dasarnya sama setiap tahunnya
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.46 dari 58 hal
Supiningtyas P
3. Metode beban menurun (dipercepat) Metode beban menurun menyediakan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada tahuntahun awal dan beban yang lebih rendah pada periode mendatang. Justifikasi pendekatan beban menurun adalah: lebih banyak penyusutan harus dibebankan pada tahun-tahun awal karena aktiva lebih produktif pada tahun-tahun tersebut. Metode dipercepat memberikan biaya yang konstan karena beban penyusutan lebih rendah dalam periode berakhir, sebaliknya biaya reparasi dan pemeliharaan lebih tinggi. •
•
Metode yang umum digunakan: -
Jumlah angka tahun (sum of the years digits method)
Menghasilkan beban penyusutan yang menurun berdasarkan pecahan yang menurun dari biaya yang dapat disusutkan (biaya awal dikurangi nilai sisa). Jumlah angka tahun dapat dihitung dengan rumus = n (n + 1) 2 -
Metode saldo menurun (declining balance method)
Menggunakan tarif penyusutan (prosentase) berupa beberapa kelipatan dari metode garis lurus. Dalam metode saldo menurun nilai sisa tidak dikurangkan dalam menghitung dasar penyusutan. Dalam prakteknya, banyak perusahaan yang menggunakan berbagai kelipatan dalam penentuan penyusutan per tahunnya, misalnya 2 kali lipat ( double declining balance method)
4. Metode penyusutan khusus Metode kelompok dan gabungan/komposit Metode Kelompok (group method), sering digunakan apabila aktiva bersangkutan cukup homogeny dan memiliki masa manfaat yang hampir sama. Metode Gabungan (composite method), digunakan apabila aktiva bersifat heterogen dan memiliki umur manfaaat yang berbeda. Metode perhitungan untuk kelompok dan gabungan pada dasarnya sama, yaitu, menemukan rata-rata dan menyusutkannya atas dasar rata-rata tersebut. Tarif penyusutan gabungan dihitung dengan cara membagi penyusutan per tahun dengan total biaya aktiva. Metode kelompok/gabungan menyederhanakan proses pembukuan dan cenderung merata-ratakan kesalahan yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan penyusutan. Akibatnya, laba periodik tidak terdistorsi oleh keuntungan atau kerugian atas pelepasan aktiva. -
Metode campuran/kombinasi Metode penyusutan yang kembangkan sendiri secara bebas oleh setiap perusahaan tidak bertentangan dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dengan syarat metode yang digunakan menghasilkan pengalokasian biaya aktiva selama umur aktiva dengan cara yang sistematis dan rasional.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.47 dari 58 hal
Supiningtyas P
ILUSTRASI PT Eka Perkasa Tunggal, pada tanggal 30 September 2007 membeli sebuah mesin Derek tambahan untuk tujuan penggalian. Data terkait pembelian mesin tersebut adalah sebagai berikut: Biaya Mesin Derek $117.900 Estimasi masa manfaat 5 tahun Estimasi nilai sisa $ 12.900 Umur produktif dalam jam 1.000 jam Hitunglah depresiasi mesin Derek tersebut dengan menggunakan metode penyusutan di atas!
Penyelesaian 1) Metode Aktivitas
(($117.900-$12.900)/1,000 hours = $105/jam)) a un 2007 2008 2009 2010 2011
(Given) am er a mes n 200 150 250 300 100 1,000
x x x x x
Depresiasi epres as per per am a un $105 = $ 21,000 105 = 15,750 105 = 26,250 105 = 31,500 105 = 10,500 $ 105,000
a umu as eprs as $ 21,000 36,750 63,000 94,500 105,000
Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007: Depresiasi Mesin Akumulasi Depresiasi Mesin
21.000 -
21.000
2) Metode Garis Lurus Depresiasi per tahun
epres as a un per a un 2007 2008 2009 2010 2011 2012
= ($117.900 - $ 12.900) / 5 = $21.000 aya epres as
$ 21,000 = $ 5,250 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 21,000 = 15,750 $ 105,000
umu as epres as $ 5,250 26,250 47,250 68,250 89,250 105,000
a
u u
, 112,650 91,650 70,650 49,650 28,650 12,900
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.48 dari 58 hal
Supiningtyas P
Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007: Depresiasi Mesin Akumulasi Depresiasi Mesin
5.250
-
-
5.250
3) Metode beban menurun (dipercepat) a. Jumlah angka tahun (sum of the years digits method)
asar a un penyusu an 2007 2008 2009 2010 2011 2012
$ 105,000 105,000 105,000 105,000 105,000 105,000
eca an enyusu an x x x x x x
5/15 4.75/15 3.75/15 2.75/15 1.75/15 .75/15
aya aya per a un penyusu an = $ 35,000 = 33,250 = 26,250 = 19,250 = 12,250 = 5,250
umu as epres as
$
8,750 33,250 26,250 19,250 12,250 5,250 $ 105,000
$ 8,750 42,000 68,250 87,500 99,750 105,000
a uu , 109,150 75,900 49,650 30,400 18,150 12,900
Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007: Depresiasi Mesin Akumulasi Depresiasi Mesin
8.750 -
8.750
b. Metode saldo Menurun Berganda (double declining balance method)
a un 2007 2008 2009 2010 2011 2012
asar enyusu an $ 117,900 106,110 63,666 38,200 22,920 13,752
ar aya epres as umu as a per a un per a un per a un epres as uu x 40% = $ 47,160 $ 11,790 $ 11,790 $ 106,110 x 40% = 42,444 42,444 54,234 63,666 x 40% = 25,466 25,466 79,700 38,200 x 40% = 15,280 15,280 94,980 22,920 x 40% = 9,168 9,168 104,148 13,752 x 40% = 5,501 852 105,000 12,900 $ 105,000
Keterangan: 11.790 47.160 x 3/12 852 Dalam metode ini, nilai buku tidak boleh lebih rendah dari nilai sisa (13.752 – 12.900).
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.49 dari 58 hal
Supiningtyas P
Jurnal untuk mencatat depresiasi tahun 2007: Depresiasi Mesin Akumulasi Depresiasi Mesin
11.790 -
11.790
4) Metode kelompok dan gabungan/komposit Ilustrasi
Aktiva Mobil Sedan Truk Mobil Van
Biaya Awal 145,000 44,000 35,000 224,000
Biaya Estimasi Penyusutan Nilai yg dapat Umur per tahun Sisa disusutkan (tahun (garis lurus) $25,000 = $ 120,000 3 $ 40,000 4,000 = $ 40,000 4 $ 10,000 5,000 = $ 30,000 5 $ 6,000 $34,000 190,000 $ 56,000
Tarif penyusutan gabungan = $ 56.000 $224.000 = 25% Umur gabungan = $ 190.000 $ 56.000 = 3,39 tahun
Jurnal untuk mencatat depresiasi per tahun: Depresiasi Sedan, Truk Van (25% x 224.000) Akumulasi Depresiasi Mesin
56.000
-
-
56.000
Penyusutan per tahun ketiga aktiva tersebut sebesar $ 56.000, dan akan akan disusutkan dalam waktu 3,39 tahun.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.50 dari 58 hal
Supiningtyas P
LATIHAN KASUS KASUS 1 PT DIAS pada tanggal 1 Desember 2007 membentuk dana kas keeil sebesar Rp 5.000.000,- Dana kas kecil tersebut diisi setiap tanggal 1 dan 15 setiap bulannya. Berikut ini pengeluaran kas yang dibayar dengan dana kas kecil selama bulan Desember 2007 : Tanggal, 1 - 7
Biaya supplies kantor Langganan surat kabar Biaya listrik
Rp 600.500,Rp 600.000,Rp 800.500,-
Tanggal 8-14
Perangko & Meterai Biaya Angkut Penjualan Biaya Konsumsi Rapat Biaya Rupa-rupa
Rp 300.000,Rp 700.000,Rp 1.200.000,Rp 400.500,-
Tanggal 15
Dana kas kecil diisi kembali dan jumlahnya dinaikkan menjadi Rp 8.000.000,-
Tanggal 15-22
Biaya supplies kantor Biaya Pemeliharaan luran/Retribusi
Rp 700.500,Rp1.500.000,Rp 500.000,-
Tanggal 23-31
Perangko & Meterai Biaya Angkut Penjualan Pinjaman Karyawan Biaya Rupa-rupa
Rp 600.000,Rp 1.700.500,Rp 2.500.000,Rp 200.500,-
Berdasarkan data di atas, buatlah jurnal yang diperlukan untuk transaksi yang berkaitan dengandana kas kecil bulan Desember 2007: 1. Jika perusahaan menggunakan Imprest System. 2. Jika perusahaan menggunakan Fluctuating System.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.51 dari 58 hal
Supiningtyas P
KASUS 2 PT “KUMBAYAH” melakukan pertukaran aktiva tetap berikut ini selama tahun 2011:
a. Membeli mesih seharga Rp 25 juta dengan membayar tunai Rp 10 jt dan menukar mesin sejenis yang harga perolehannya Rp 40 j t dan nilai bukunya Rp 20 jt. b. Membeli gedung senilai Rp 100 jt dengan membayar tunai Rp 20 jt dan menyerahkan tanah yang harga perolehannya Rp 50 jt c. Membeli sebuah truk seharga 300 jt, ditukar dengan truk lama yang harga perolehannya Rp 250 jt dan nilai bukunya Rp 200 jt. Harga pasar truk lama sebesar Rp 280 jt. PT ”KUMBAYAH” membayar Rp 20 jt tunai. d. Membeli mesin seharga Rp 150 jt dengan membayar tunai Rp 50 jt dan menyerahkan mesin yang sama dengan harga perolehan Rp 100 jt dan nilai bukunya Rp 60 jt. e. Membeli perabotan seharga Rp 20 jt dan menyerahkan perabotan lama dengan harga perolehan Rp 50 jt dan nilai bukunya Rp 25 jt. PT ”KUMBAYAH” menerima uang sebesar Rp 2.500.000.
Diminta: 1. Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi pertukaran di atas untuk PT. KUMBAYAH! 2. Hitunglah jumlah laba atau rugi PT. ”KUMBAYAH” akibat transaksi -transaksi di atas selama tahun 2011!
KASUS 3 Pada tanggal 31 Juli 2008, PT Arimbi menerima wesel dari Tn. Baruna untuk menggantikan utangnya sebesar Rp 750.000. Wesel ini berjangka waktu 6 bulan (akan jatuh tempo pada tanggal 31 Januari 2009), bunga 12% per tahun. Pada tanggal 31 Oktober 2008, PT Arimbi mendiskontokan wesel ini ke Bank DKI dan dikenai diskonto 10% per tahun. PT Arimbi meng endorse, berarti PT Arimbi akan melunasinya apabila Tn. Baruna tidak membayar.
Diminta: Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi di atas dalam buku PT. Arimbi dengan anggapan: A. Pada tanggal jatuh tempo, Tn. Baruna melunasi weselnya B. Pada tanggal jatuh tempo, Tn. Baruna tidak melunasi weselnya, Bank DKI menagih PT. Arimbi plus biaya penagihan Rp 10.000.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.52 dari 58 hal
Supiningtyas P
KASUS 4 Misalnya saldo kas PT DIASWATI di Bank TAMARA pada tanggal 31 Desember 2008 menurut catatan perusahaan adalah Rp 720.000.000,- Sedangkan menurut Laporan Bank adalah sebesar Rp 755.000.000,-. Setelah diperiksa, perbedaan tersebut disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1. Bank telah berhasil menagihkan Piutang Wesel perusahaan sebesar Rp 100.000.000,berikut bunga wesel tersebut sebesar Rp 4.500.000,- Perusahaan baru mengetahui hal tersebut setelah menerima Laporan Bank. 2. Berdasarkan Laporan Bank tersebut, Bank membebani perusahaan sebesar Rp 5.000.000,- untuk biaya administrasi bank. 3. Berdasarkan Kredit Memo yang dikirim bersamaan dengan Laporan Bank, perusahaan memperoleh jasa giro bank untuk bulan Desember 2008 sebesar Rp 2.500.000,. 4. Perusahaan keliru membukukan setoran dari penjualan barang dagangan sebesar Rp 152.000.000,- yang seharusnya adalah sebesar Rp 125.000.000,. 5. Dalam Laporan Bank tersebut belum tampak, setoran perusahaan dalam bulan Desember 2008 sebesar Rp 150.000.000,- dan Cek yang dikeluarkan oleh perusahaan Nomor XII-15 sebesar Rp 170.000.000,6. Cek dari PT DjPA sebesar Rp 50.000.000,- yang diterima perusahaan dan diuangkan ke Bank beberapa waktu yang lalu. Oleh Bank dikembalikan ke perusahaan dan ditolak pencairannya, karena cek tersebut tidak cukup dananya. 7. Bank telah keliru mendebit rekening PT DIMAS sebesar Rp 10.000.000,- ke rekening perusahaan. Berapakah saldo yang benar PT. DIASWATI per Desember 2008?
KASUS 5 Pada tanggal 31 Desember 2005, dihitung taksiran kerugian piutang s ebesar Rp 100.000. Tanggal 15 April 2006, pelanggan A yang piutangnya sebesar Rp 150.000 bangkrut dan menyatakan tidak dapat melunasi utangnya. Tetapi pada tanggal 1 Juli 2006, pelanggan A datang dan menyatakan akan melunasi utangnya pada tanggal 1 Agustus 2006. Buatlah jurnal untuk mencatat semua transaksi di atas!
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.53 dari 58 hal
Supiningtyas P
KASUS 6 Berikut adalah informasi yang berhubungan dengan Merapi Corporation: a. Saldo kas per buku pada tanggal 31 Oktober 2010 sebesar $ 41.847,85. Penerimaan $ 173.523,91, Pengeluaran $ 166.193, 54. b. Saldo per laporan bank pada tanggal 30 Nopember 2010 adalah $ 56.274,20 c. Cek-cek berikut masih beredar pada tanggal 30 Nopember 2010: No. 1224 $1.635.29 No. 1230 $2.468,30 No. 1232 $3.625,15 No. 1233 $ 482,17 d. Termasuk dalam laporan bank dan belum dicatat oleh perusahaan adalah: - memo debit sebesar $27,40 yg mencakup beban bank untuk bulan yg bersangkutan. - Memo debit sebesar $572,13 untuk cek pelanggan yang dikembalikan dan ditandai kosong - Memo kredit sebesar $1.400 yang merupakan bunga obligasi yang ditagih oleh bank atas nama Merapi corporation. e. Kas di tangan pada tanggal 30 Nopember 2010 dicatat dan menunggu didepositokan sejumlah $1.915,40.
Diminta: 1. Berdasarkan informasi di atas, buatlah rekonsiliasi bank untuk Merapi corporation pada tanggal 30 Nopember 2010 guna mendapatkan saldo kas yang tepat. 2. Buatlah setiap ayat jurnal yang diperlukan untuk menyesuaikan akun kas pada tanggal 30 Nopember 2010.
KASUS 7 Berikut buku jurnal penjualan dan pengkreditan piutang yang dilakukan oleh PT Merbabu sampai dengan Mei 2012:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pelanggan Gani Fauzan Indra Kasan Gani Mahmud Lukman Fauzan Hisam
Tanggal 10 Peb 12 Peb 21 Peb 4 Maret 6 Maret 9 Maret 13 April 20 Ap 26 Ap
No. Faktur 3676 3679 3810 4103 4182 4222 4714 4917 5300
Jumlah (Rp) 21.510.000 110.000.000 30.740.000 11.185.000 28.000.000 60.820.000 50.350.000 38.130.000 34.460.000
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.54 dari 58 hal
Supiningtyas P
No 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pelanggan Gani Indra Fauzan Hisam Lukman Jaya Lukman Indra
Tanggal
No. Faktur 5614 5839 5902 5966 6034 6110 6299 6416
29 Ap 3 Mei 11 Mei 13 Mei 14 Mei 18 Mei 28 Mei 31 Mei
Jumlah (Rp) 30.190.000 21.800.000 12.480.000 60.675.000 3.980.000 13.110.000 10.335.000 49.330.000
Berikut daftar piutang yang dikreditkan:
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tanggal 26 Peb 13 Mar 14 Mar 20 Mar 06 Apr 08 Apr 16 Apr
Pelanggan Fauzan Fauzan Gani Indra Gani Indra Mahmud
Jumlah (RP) 15.000.000 95.000.000 21.510.000 26.000.000 28.000.000 4.740.000 20.000.000
Keterangan Retur dr 12 Peb Pelunasan Pelunasan Pelunasan Diganti wesel Retur dr 21 Peb Pelunasan
Saldo rekening Cadangan Kerugian Piutang pada tanggal 1 Pebruari 2012 diketahui sebesar Rp 1.520.000. Syarat penjualan kredit dengan umur 30 h ari.
Diminta: 1. Membuat analisa umur piutang per 31 Mei 2012 dengan kolom: belum menunggak, menunggak 1-30 hari, menunggak lebih dari 30 hari. 2. Membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat kerugian piutang apabila diketahui persen kerugian piutang sebagai berikut: a. Belum menunggak = 0% b. Menunggak 1-30 hari = 10% c. Menunggak 31 – 60 hari = 15 d. Menunggak > 60 hari = 25%
KASUS 8 Pada tanggal 31 Desember 2012, Menachem Inc. Menyediakan kasa kepaDA Begin Corporation dengan harga $91.844,10 dan menerima uang muka $36.000 serta setuju menerima sisanya dalam 4 tahun angsuran yang sama besar sebesar $18.000 setiap tanggal 31 Desember. Suku bunga yang tersirat dalam transaksi ini adalah 11%.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.55 dari 58 hal
Supiningtyas P
Diminta: Buatlah ayat jurnal yang akan dicatat oleh Menachen Inc. Untuk penjualan dan untuk penerimaan serta bunga pada tanggal-tanggal berikut (asumsikan bahwa suku bunga efektif digunakan untuk tujuan amostisasi): a. 31 Desember 2012 c. 31 Desember 2014 e. 31 Desember 2016 b. 31 Desember 2013 d. 31 Desember 2015
KASUS 9 Berikut adalah serangkaian situasi yang tidak berhubungan. 1. Neraca saldo yang belum disesuaikan dari Sinar Mentari Co., per 31 Desember 2012 meliputi akun-akun berikut:
Penyisihan piutang tak tertagih Penjualan
Debit $ 4.000
Kredit $ 1.500.000
Sinar Mentari Co. Mengestimasikan bahwa beban piutang tak tertagih adalah 1,5% dari penjualan bersih. Hitunglah beban piutang tak tertagih untuk tahun 2012. 2. Teratai Co. Menetapkan penyisihan untuk piutang tak tertagih atas dasar 3% dari penjualan kredit. Data-data berikut tersedia untuk tahun 2012: Penjualan kredit selama tahun 2012 Penyisihan untuk piutang tak tertagih, 1 Januari 2012 Penagihan piutang yang telah dihapus pada tahun sebelumnya (kredit pelanggan dinyatakan kembali) Perkiraan pelanggan yang dihapus sebagai tak tertagih selama tahun 2012
$ 2.100.000 17.000 8.000 30.000
3. Akun-akun berikut diambil dari PT. Termasyur
Penyisihan piutang tak tertagih Piutang usaha Penjualan kredit bersih
Debit $ 24.000 430.000
Kredit
$ 900.000
KASUS 10 Sebuah truk merk Daihatsu yang dibeli pada tanggal 31 Mei 2007 dengan harga Rp 450.000.000, pada tanggal 1 Juli 2014 dijual dengan harga Rp 120.000.000. Umur truk Daihatsu tersebut diperkirakan selama 10 tahun dan didepresiasi dengan garis lurus. Taksiran nilai residu sebesar Rp 75.000.000.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.56 dari 58 hal
Supiningtyas P
KASUS 11 Perusahaan taksi Cinde Laras pada tanggal 30 Juni 2001 membeli 2 sedan untuk taksi dengan harga @ Rp 280 juta. Kendaraan tersebut diberi identitas dengan nomor 1 dan 2. Pada tanggal 30 September 2001 dibeli lagi 3 buah mobil sedan, yaitu nomor 3, 4 dan 5 dengan harga @ Rp 300 juta. Depresiasi berdasarkan kilometer yang ditempuh, dan masing-masing kendaraan diperkirakan dapat menempuh jarak secara ekonomis 250.000 km, dengan nilai residu per kendaraan Rp 80 juta. 1 Januari 2002 30 Juni 2002
1 Juli 2002
1 November 2002
1 Desember 2002
Kendaraan nomor 1 rusak karena kecelakaan dan tidak laku dijual. Kendaraan tersebut telah menempuh jarak 27.000 km. Masing-masing kendaraan telah menempuh jarak: Kendaraan nomor 2 = 41.600 km Kendaraan nomor 3 = 30.800 km Kendaraan nomor 4 = 28.000 km Kendaraan nomor 5 = 28.200 km Kendaraan nomor 2 dan 3 ditukarkan dengan yang baru (nomor 6 dan 7). Harga kendaraan baru tersebut @ Rp 320 juta, sedangkan kendaraan lama (nomor 2 dan 3) dihargai Rp 250 juta. Tambahan kas yang harus dibayarkan Rp 390 juta. Dibeli 5 kendaraan baru (nomor 8, 9, 10, 11 dan 12) dengan harga keseluruhan Rp 1.700.000.000. Sebagai pembayarannya, kendaraan nomor 4 dihargai Rp 70 juta dan sisanya dibayar tunai. Sejak dimiliki sampai dengan tanggal 1 November 2002, kendaraan nomor 4 telah menempuh jarak 42.000 km. Kendaraan nomor 5 dijual kepada Tn. Wanbo dengan harga Rp 290 juta, kendaraan ini secara keseluruhan telah menempuh jarak 49.000 km.
Diminta: Membuat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi t ahun 2001 dan 2002. Tahun buku perusahaan taksi Cinde Laras adalah 1 juli s/d 30 Juni.
KASUS 12 Pada awal tahun 2009, PT “Seloka” menukarkan mesin produksi dengan truk baru. Harga perolehan mesin produksi sebesar Rp 20 jt, akumulasi depresiasi sampai tanggal pertukaran sebesar Rp 15 jt sehingga nilai bukunya sebesar Rp 5 jt. Nilai wajar mesin produksi tersebut sebesar Rp Rp 8 jt dan PT “Seloka” harus membayar uang sebesar Rp 17 jt.
Akuntansi Keuangan Menengah 1-A
Hal.57 dari 58 hal