MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR
MODUL Seri : M7.32A Untuk : Peserta Pendidikan dan Pelatihan
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN
KURIKULUM SMK TAHUN 2004
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN JAKARTA 2004
MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR Untuk Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kelompok Teknologi dan Industri Bidang Keahlian
: Teknik Mesin
Program Keahlian : Teknik Pemesinan Kurikulum SMK Edisi 2004
SERI MODUL : M7.32A 160 JAM
Penyusun : Dadang S. Iskandar
Editor : Tim Teknik Mesin ITB
Cetakan Pertama
: Tahun 2004
Illustrasi Cover
: DSI
Dicetak Oleh
:
Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
KATA PENGANTAR Modul ini diterbitkan sebagai panduan bagi pelaksanaan pemelajaranpeserta pendidikan dan pelatihan pada kelompok teknologi dan industri, bidang keahlian teknik mesin, program keahlian teknik proses permesinan, kurikulum sekolah menengah kejuruan (SMK).
Optimalisasi pemakaian modul ini terletak pada penggunaannya selama melaksanakan kegiatan belajar, sehingga peserta diklat dituntut untuk mengikuti setiap langkah pemelajaranyang ada.
Pengembangan pemelajarandari materi yang ada pada modul ini dapat senantiasa dilakukan oleh peserta diklat dengan tetap dibimbing oleh guru dan pengajar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengoptimalkan penggunaan modul ini, dan dihjartapkan peserta didik dapat cepat menguasai materi kompetensi yang dipersyaratkan.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penyelesaian, penyusunan, dan penerbitan modul ini. Semoga dapat bermanfaat bagi pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan kejuruan.
Bandung, 26 Januari 2004 Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,
Dr. Ir. Gatot Hari Priowiryanto NIP. 130675814
Modul Seri : M7.32A
i
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………………
i
Daftar Isi ………………………………………………………………………
iii
Peta Kedudukan Modul ……………………………………………………...
iv
Glosarium ……………………………………………………………………..
vi
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………...
1
A. Deskripsi ………………………………….…………………………..
1
B. Prasyarat ……………………………….……………………………
2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ……………………………………….
2
1. Penjelasan Bagi Siswa …………………………………………..
2
2. Peran Guru ……………………………………………………….
4
D. Tujuan Akhir ………………………………….………………………
5
E. Kompetensi………………………………….…………………………
6
F. Cek Kemampuan …………………………………………………….
9
II. PEMBELAJARAN ……………………………………………………….
10
A. Rencana Belajar Peserta Peserta didik………………………………………
10
B. Kegiatan Belajar ………………………………………………………
12
1. Kegiatan Belajar Belajar 1 : Menentukan Persyaratan Kerja …….
12
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
……………………………
12
b. Uraian Materi …………………………………………………
12
1) Memahami Gambar Kerja ………………………………
12
2) Memahami Instruksi Kerja ………………………………
21
3) Memahami Peralatan Keselamatan Kerja ……………..
22
4) Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan Kerja ……
25
5) Memahami Material yang Akan Digunakan Digunakan ……………
26
6) Membuat Rencana Langkah Kerja………………………
27
7) Menentukan Mesin-mesin yang Akan Akan Digunakan Digunakan ……
27
c. Rangkuman …………………………………………………...
32
Modul Seri : M7.32A
ii
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
d. Tugas ………………………………………………………….
34
e. Tes Formatif …………………………………………………..
35
f.
Kunci Jawaban Formatif …………………………………….
38
2. Kegiatan Belajar Belajar 2 : Mempersiapkan Mempersiapkan Mesin Mesin ……………….
40
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ……………………………
40
b. Uraian Materi …………………………………………………
40
1) Menentukan Peralatan yang Akan Digunakan Digunakan ……….
40
2) Memilih Peralatan yang Diperlukan ……………………
64
3) Memeriksa Peralatan yang yang Sudah Sudah Dipilih …………….
64
4) Mengasah Alat Potong yang Akan Akan Digunakan Digunakan ……….
65
5) Memasang Peralatan pada Mesin ……………………..
73
6) Mengidentifikasi Peralatan Pengaman yang Akan Digunakan ……………………………………………….
81
7) Memasang Peralatan Pengaman ………………………
81
8) Memeriksa Kesiapan Mesin ……………………………
84
c. Rangkuman …………………………………………………..
85
d. Tugas ………………………………………………………….
87
e. Tes Formatif …………………………………………………..
88
f.
Kunci Jawaban Formatif ……………………………………
93
3. Kegiatan Belajar Belajar 3 : Mengoprasikan Mengoprasikan Mesin Mesin ………………..
95
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran ……………………………
95
b. Uraian Materi …………………………………………………
95
1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja …………….
95
2) Memakai Peralatan Keselamatan Kerja ……………….
96
3) Memasang Benda Kerja pada Mesin …………………..
96
4) Mencekam Benda Kerja Kerja dengan Alat Bantu Pencekaman ………………………………………………
102
5) Mengoperasikan Mesin …………………………………
107
6) Memeriksa Proses Miring………...………………………
121
c. Rangkuman …………………………………………………...
122
d. Tugas …………………………………………………………..
124
Modul Seri : M7.32A
iii
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
e. Tes Formatif ………………………………………………….
125
f.
131
Kunci Jawaban Formatif ……………………………………..
4. Kegiatan Belajar Belajar 4 : Memeriksa Komponen Komponen Yang Yang Dikerjakan ……………………………………………………….
133
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran …………………………….
133
b. Uraian Materi …………………………………………………
133
1) Mengidentifikasi Alat-alat Ukur Ukur yang Diperlukan …….
133
2) Memilih Alat-alat Alat-alat Ukur yang Diperlukan ……………….
136
3) Mengkalibrasi Alat Ukur yang Akan Digunakan Digunakan ………
136
4) Mengukur Benda Kerja ………………………………….
136
5) Mencatat Hasil Pengukuran ……………………………
138
6) Membandingkan Hasil Pengukuran dengan Spesifikasi Teknis yang Dipersyaratkan ……………….
138
7) Melaporkan Hasil Pemeriksaan Pemeriksaan Benda Kerja …………
138
c. Rangkuman …………………………………………………..
139
d. Tugas ………………………………….………………………
140
e. Tes Formatif ………………………………………………….
141
f.
Kunci Jawaban Formatif …………………………………….
144
III. EVALUASI ……………………………………………………………….
146
A. Kognitif Skill …………………………………………………………..
146
B. Psikomotor Skill ………………………………….…………………
154
C. Attitude Skill ………………………………….………………………
154
D. Batasan Waktu yang Telah Ditetapkan …………………………..
155
E. Kunci Jawaban ………………………………….……………………
155
IV. PENUTUP ………………………………….……………………………
157
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
158
Modul Seri : M7.32A
iv
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
PETA KEDUDUKAN MODUL
M7.10A
M7.15A
M7.16A
M7.18A
M7.11A
M7.21A
Menggerinda pahat dan alat potong
Mengeset dan memprogram mesin NC/CNC (dasar)
Mengeset dan mengedit program mesin NC/CNC
Memperogram mesin NC/CNC (dasar)
Mempergunakan mesin frias (kompleks)
Mempergunakan mesin bubut (kompleks)
M7.8A
M7.7A
M7.6A
Mempergunakan mesin gerinda
Mempergunakan mesin frias
Mempergunakan mesin bubut
M7.5A Bekerja dengan mesin umum
M7.28A
M7.32A
M9.2A
Mengoperasikan mesin NC/CNC (dasar)
Menggunakan mesin untuk operasi dasar
Membaca gambar teknik
M7.24A
M12.3A
M18.1A
M2.5C11A
M2.7C10
M2.8C10
M2.13C5
Mengoperasikan dan mengamati mesin/proses
Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
Menggunakan perkakas tangan
Mengukur dengan menggunakan alat ukur
Melakukan perhitungan dasar
Melakukan perhitungan lanjut
Melakukan perhitungan matematis
Modul Seri : M7.32A
v
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
GLOSARIUM
Modul Seri : M7.32A
vi
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
I PENDAHULUAN A. Deskripsi Judul modul ini adalah “Menggunakan
Mesin u ntuk Operasi Dasar”,
berisi 4 (empat) bagian utama yaitu Pendahuluan, Pembelajaran, Evaluasi dan Penutup. Modul
ini
digunakan
setelah
peserta
didik
mempelajari
dan
menyelesaikan modul seri M18.1A, dan digunakan sebagai prasayarat untuk melanjutkan ke modul seri M.75A dan M7.15A. Hasil belajar yang akan dicapai oleh peserta didik setelah mempelajari dan menyelesaikan modul ini adalah memahami prinsip-prinsip dasar mengenai persiapan dan penggunaan mesin untuk operasi dasar, mampu secara mendasar mengoperasikan mesin untuk membuat benda-benda kerja sederhana, dan mampu mengevaluasi hasil belajar secara mandiri, serta melakukan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang diperoleh setelah melakukan pembelajaran. Pemahaman mengenai prinsip-prinsip menyiapkan pekerjaan dasar, mengoperasikan
mesin
perkakas,
dan
melakukan
evaluasi
terhadap
pekerjaan, akan sangat berguna bagi peserta diklat sebagai pembentukan watak dalam bekerja di bidang keahlian teknik mesin, dan akan menjadi kebiasaan positif setelah bekerja di industri sehingga menjadi salah satu penunjang budaya mutu dan kerja profesional. profesional. Hal ini akan menunjang pula terhadap peningkatan kemampuan (pengetahuan, keteerampilan dan sikap) peserta didik dalam menguasai kompetensi lainnya dalam bidang keahlian yang sama.
Modul Seri : M7.32A
1
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
B. Prasyarat Persyaratan untuk mempelajari dan menggunakan modul ini adalah : 1. Peserta didik
telah menyelesaikan dan d an telah
dinyatakan berhasil
menguasai kompetensi yang dipersyaratkan dalam modul seri M18.1A (Menggunakan Perkakas Tangan). Hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat, surat keterangan atau portofolio dari lembaga diklat berwenang. 2. Peserta didik kemampuan
telah mengikuti dan dinyatakan lulus test penguasaan penguasaan awal
yang
dipersyaratkan
untuk
mempelajari
dan
menggunakan modul ini. Test tersebut dilakukan oleh pihak berwenang untuk melakukan uji kompetensi.
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Penjelasan Bagi Siswa Dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan modul ini, peserta diklat perlu memperhatikan memperhatikan beberapa beberapa hal yaitu a. Langkah-langkah belajar yang ditempuh 1) Menyiapkan semua bukti penguasaan kemampuan awal yang diperlukan sebagai persyaratan untuk mempelajari modul . 2) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini. 3) Mempelajari modul secara seksama. b. Perlengkapan yang perlu disiapkan 1) Buku modul 7.32A. 2) Pakaian untuk melaksanakan praktek. 3) Mesin dan perlengkapannya. perlengkapannya. 4) Alat-alat ukur dan alat pemeriksaan pemeriksaan benda kerja. 5) Lembar kerja / Job Sheet. 6) Bahan dan dan material lain yang yang diperlukan. diperlukan. 7) Buku-buku referensi. 8) Dan perlengkapan lain yang yang diperlukan. diperlukan.
Modul Seri : M7.32A
2
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
c. Hasil pelatihan yang diperoleh 1) Daftar nilai hasil pelatihan. 2) Portofolio. 3) Benda hasil pekerjaan. 4) Surat keterangan keterangan atau atau sertifikat penguasaan kompetensi. 5) Bukti berupa hasil yang diperoleh lainnya. d. Prosedur sertifikasi kompetensi Secara umum prosedur rekomendasi penerbitan sertifikasi mengikuti mekanisme seperti diagram berikut :
Modul Seri : M7.32A
3
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Gambar 1.1. Mekanisme rekomendasi penerbitan sertifikasi
1) Melengkapi semua bukti pelaksanaan pelatihan. 2) Melengkapi semua bukti penilaian penilaian hasil hasil pelatihan. pelatihan. 3) Mengajukan uji kompetensi kepada pihak berwenang. berwenang. 4) Mengikuti uji kompetensi kompetensi yang dipersyaratkan. 5) Mengikuti perbaikan jika diperlukan. 6) Mendapatkan rekomendasi penerbitan sertifikat kompetensi.
2. Peran Guru Peran guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan modul ini, adalah : a. Membantu peserta peserta didik dalam merencanakan merencanakan proses belajar. belajar. b. Membimbing peserta
didik
melalui
tugas-tugas pelatihan
yang
dijelaskan dalam tahapan belajar. c. Membantu peserta didik didik dalam memahami konsep dan praktek praktek baru, serta
menjawab
pertanyaan
peserta
didikmengenai
materi
pembelajaran. d. Membantu peserta didik didik untuk menentukan menentukan dan mendapatkan mendapatkan sumber pelajaran lainnya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran dalam modul ini. e. Mengorganisasikan Mengorganisasikan kegiatan kegiatan belajar kelompok, jika diperlukan. diperlukan. f.
Merencanakan tenaga ahli atau pendamping pendamping guru dari tempat kerja, kerja, apabila diperlukan.
g. Menyiapkan proses dan perangkat perangkat penilaian. h. Melaksanakan penilaian. i.
Menjelaskan kepada peserta didik tentang sikap, pengetahuan, pengetahuan, dan keterampilan dari suatu kompetensi, serta kelanjutan pembelajaran setelah kompetensi dimaksud dikuasai.
j.
Mencatat pencapaian pencapaian kemajuan peserta didik.
Modul Seri : M7.32A
4
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
D. Tujuan Akhir Tujuan akhir yang dapat dicapai setelah mempelajari modul seri M7.32A ini adalah
1. Kinerja yang Diharapkan a. Peserta didik mampu memahami persyaratan kerja yang yang ditentukan. b. Peserta didik mampu menyiapkan menyiapkan mesin yang yang akan digunakan untuk operasi dasar. c. Peserta didik mampu mengoperasikan mesin perkakas untuk pekerjaan dasar d. Peserta didik mampu memeriksa memeriksa benda benda hasil hasil pekerjaan
2. Kriteria Keberhasilan a. Persyaratan kerja dapat dipahami. b. Mesin untuk
pekerjaan operasi
dasar dapat
disiapkan sesuai
prosedur. c. Mesin perkakas untuk pekerjaan operasi dasar dapat dapat dioperasikan sesuai prosedur. d. Benda
hasil
pekerjaan
dapat
diukur
dan
diperiksa
dengan
menyesuaikannya menyesuaikannya terhadap spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
3. Kondisi atau Variable Variable yang Diberikan a. Persyaratan kerja dapat dipahami atau belum dipahami. b. Mesin untuk pekerjaan operasi operasi dasar dapat dapat disiapkan sesuai atau tidak tidak sesuai dengan prosedur. c. Mesin perkakas untuk pekerjaan operasi operasi dasar dapat dioperasikan sesuai atau belum belum sesuai dengan prosedur. d. Benda kerja sudah diperiksa sesuai sesuai prosedur atau belum. e. Benda hasil pekerjaan sudah atau atau belum sesuai dengan spesifikasi spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
Modul Seri : M7.32A
5
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
E. Kompetensi Kompetensi : Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar Kode : M7.32A Durasi Pemelajaran : 80 Jam @ 45 menit Table 1.1 Kompentesi
Materi Utama Pembelajaran Sub Kompetensi 1. Menentukan persyaratan kerja
Kriteria Untuk Kerja
2. Mempersiapkan mesin
Persyaratan kerja dipahami Mesin yang sesuai dipilih untuk memenuhi kebutuhannya.
Alat-alat dipilih jika diperlukan.
Alat potong diasah sesuai keperluannya.
Lingkup Belajar
Sikap
Pengetahuan
Persyaratan kerja.
Identifikasi pemilihan mesin yang sesuai dengan pekerjaan.
Identifikasi pemilihan alat-alat untuk pekerjaan.
Pengasahan alat-alat potong sederhana.
Pengasahan alat-alat potong sederhana sesuai prosedur
Keterampilan
Memahami persyaratan kerja. Memahami pemilihan mesin yang sesuai dengan pekerjaan. Memahami pemilihan alatalat untuk pekerjaan. Pengasahan alat-alat potong sederhana.
Mengasah alat-alat potong sederhana.
6
Modul Seri : M7.32A
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Materi Utama Pembelajaran Sub Kompetensi
Kriteria Untuk Kerja
3. Mengoperasikan mesin
Perkakas dipasang dengan benar menggunakan prosedur pengoperasian.
Pengaman yang tepat diset dan dipasang sesuai keperluan. Bahan yang akan dimachining di posisikan dan di cekam.
Lingkup Belajar
Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin.
Pemasangan alat pengaman Alat-alat pencekam benda kerja Metode pencekaman benda kerja Pencekaman benda kerja.
Sikap
Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin sesuai prosedur
Pengetahuan
Sikap pencekaman benda kerja sesuai prosedur
Modul Seri : M7.32A
Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin.
Pemasangan alat pengaman Alat-alat pencekam benda kerja Metode pencekaman benda kerja Pencekaman benda kerja.
Keterampilan
Memasang alat-alat pada mesin.
Memasang alat pengaman Menjepit benda kerja pada mesin
7
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Materi Utama Pembelajaran Sub Kompetensi
Kriteria Untuk Kerja
3. Mengoperasikan mesin
Perkakas dipasang dengan benar menggunakan prosedur pengoperasian.
Pengaman yang tepat diset dan dipasang sesuai keperluan. Bahan yang akan dimachining di posisikan dan di cekam.
Lingkup Belajar
Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin.
Pemasangan alat pengaman Alat-alat pencekam benda kerja Metode pencekaman benda kerja Pencekaman benda kerja.
Sikap
Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin sesuai prosedur
Pengetahuan
Sikap pencekaman benda kerja sesuai prosedur
Pemasangan dan pencekaman alat-alat pada mesin.
Pemasangan alat pengaman Alat-alat pencekam benda kerja Metode pencekaman benda kerja Pencekaman benda kerja.
Keterampilan
Memasang alat-alat pada mesin.
Memasang alat pengaman Menjepit benda kerja pada mesin
7
Modul Seri : M7.32A
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Materi Utama Pembelajaran Sub Kompetensi
Kriteria Untuk Kerja
Mesin dioperasikan secara tepat sesuai pekerjaan dan material yang diperlukan.
Lingkup Belajar
4. Memeriksa komponen yang telah selesai
Modul Seri : M7.32A
Komponen yang telah dimachining dicek sesuai dengan persyaratan dan keinginan akhir.
Sikap
Identifikasi mengopersikan mesin. Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/putaran
Pemeriksaan ukuran benda kerja. Pemeriksaan permukaan benda kerja.
Pengetahuan
Pengukuran benda benda kerja sesuai prosedur
Identifikasi mengopersikan mesin. Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/putaran Pemeriksaan ukuran benda kerja. Pemeriksaan permukaan benda kerja.
Keterampilan
Mengidentifikasi dan mengopersikan mesin. Mengidentifikasi keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Mengidentifikasi dan menyetel kecepatan potong/putaran
Memeriksa ukuran benda kerja. Memeriksa permukaan benda kerja.
8
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Materi Utama Pembelajaran Sub Kompetensi
Kriteria Untuk Kerja
Mesin dioperasikan secara tepat sesuai pekerjaan dan material yang diperlukan.
Lingkup Belajar
4. Memeriksa komponen yang telah selesai
Komponen yang telah dimachining dicek sesuai dengan persyaratan dan keinginan akhir.
Sikap
Identifikasi mengopersikan mesin. Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/putaran
Pemeriksaan ukuran benda kerja. Pemeriksaan permukaan benda kerja.
Pengetahuan
Pengukuran benda benda kerja sesuai prosedur
Identifikasi mengopersikan mesin. Keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Identifikasi dan penyetelan kecepatan potong/putaran Pemeriksaan ukuran benda kerja. Pemeriksaan permukaan benda kerja.
Keterampilan
Mengidentifikasi dan mengopersikan mesin. Mengidentifikasi keselamatan kerja dalam mengopersikan mesin Mengidentifikasi dan menyetel kecepatan potong/putaran
Memeriksa ukuran benda kerja. Memeriksa permukaan benda kerja.
8
Modul Seri : M7.32A
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
F. Cek Kemampuan Tabel 1.2. Cek Kemampuan
Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan Menentukan Persyaratan Kerja 1. Memahami gambar kerja 2. Memahami instruksi kerja 3. Memahami peralatan keselamatan kerja 4. Memahami tanda-tanda keselamatan kerja 5. Memahami material yang yang akan digunakan 6. Membuat rencana langkah kerja dibuat 7. Mentukan mesin-mesin yang akan digunakan Mempersiapkan Mesin 1. Menentukan peralatan yang akan digunakan digunakan 2. Memilih peralatan yang diperlukan 3. Memeriksa peralatan yang yang sudah dipilih 4. Mengasah alat potong yang akan digunakan digunakan 5. Memasang peralatan pada mesin 6. Mengidentifikasi peralatan pengaman 7. Memasang peralatan pengaman
Cek Kemampuan Ya Tidak
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
F. Cek Kemampuan Tabel 1.2. Cek Kemampuan
Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan
Cek Kemampuan Ya Tidak
Menentukan Persyaratan Kerja 1. Memahami gambar kerja 2. Memahami instruksi kerja 3. Memahami peralatan keselamatan kerja 4. Memahami tanda-tanda keselamatan kerja 5. Memahami material yang yang akan digunakan 6. Membuat rencana langkah kerja dibuat 7. Mentukan mesin-mesin yang akan digunakan Mempersiapkan Mesin 1. Menentukan peralatan yang akan digunakan digunakan 2. Memilih peralatan yang diperlukan 3. Memeriksa peralatan yang yang sudah dipilih 4. Mengasah alat potong yang akan digunakan digunakan 5. Memasang peralatan pada mesin 6. Mengidentifikasi peralatan pengaman 7. Memasang peralatan pengaman 8. Memeriksa kesiapan mesin Mengoperasikan Mesin 1. Memeriksa peralatan keselamatan kerja 2. Menggunakan peralatan keselamatan kerja 3. Memasang benda kerja pada mesin 4. Mencekam benda kerja dengan dengan alat alat pencekam pencekam 5. Mengoperasikan mesin 6. Memeriksa proses machining Memeriksa Komponen yang Dikerjakan 1. Mengidentifikasi alat-alat ukur ukur yang yang diperlukan 2. Memilih alat-alat ukur yang diperlukan 3. Mengkalibrasi alat ukur yang akan digunakan digunakan 4. Memeriksa benda kerja diukur dan 5. Mencatat hasil pengukuran dicatat 6. Membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan 7. Melaporkan hasil pemeriksaan pemeriksaan benda kerja
Modul Seri : M7.32A
9
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
II PEMBELAJARAN A. Rencana belajar Siswa Rencana pelaksanaan belajar adalah sebagai berikut : Kompetensi
: Menggunakan mesin untuk operasi dasar
Kode kompetensi
: M7.32A
Tabel 2.1 Rencana belajar siswa
Kegiatan belajar
Tgl
Waktu Tempat Perubahan
Paraf Guru
Kegiatan belajar 1 Menentukan persyaratan persyaratan kerja 1. Memahami gambar kerja kerja 2. Memahami instruksi kerja 3. Memahami peralatan Keselamatan kerja 4. Mengidentifikasi Mengidentifikasi tandatanda keselamatan kerja 5. Memahami Memaham i material yang akan digunakan 6. Membuat rencana langkah kerja 7. Menentukan mesin-mesin yang akan digunakan Kegiatan belajar 2 Mempersiapkan mesin 1. Menentukan peralatan yang akan digunakan 2. Memilih peralatan yang diperlukan 3. Memeriksa peralatan yang sudah dipilih 4. Mengasah alat potong yang akan digunakan 5. Memasang peralatan pada mesin 6. Mengidentifikasi Mengidentifikasi peralatan pengaman yang akan digunakan 7. Memasang peralatan pengaman
Modul Seri M7.32A
10
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
Kegiatan belajar
Tgl
Waktu Tempat Perubahan
Paraf Guru
8. Memeriksa kesiapan mesin
Kegiatan belajar 3 Mengoperasikan Mesin 1. Memeriksa peralatan Keselamatan kerja 2. Memakai peralatan Keselamatan kerja 3. Memasang benda kerja Pada Mesin 4. Mencekam benda kerja dengan alat bantu pencekaman 5. Mengoperasikan mesin 6. Memeriksa proses machining Kegiatan belajar 4 Memeriksa komponen yang dikerjakan 1. Mengidentifikasi Mengidentifikasi alat - alat ukur yang diperlukan 2. Memilih alat - alat ukur yang diperlukan 3. Mengkalibrasi Mengkalibras i alat ukur yang akan digunakan 4. Meng ukur benda kerja 5. Mencatat Hasil pengukuran 6. Membandingkan Membandingk an Hasil pengukuran dengan spesifikasi spesifik asi teknis yang dipersyaratkan 7. Melaporkan hasil pemeriksaan pemeriksa an benda kerja
Modul Seri M7.32A
11
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
B. Kegiatan belajar 1. Kegiatan belajar 1 Menentukan Persyaratan kerja a. Tujuan Kegiatan Pem belajar an Peserta diklat dapat : 1). Memahami gambar kerja 2). Memahami Memahami Instruksi kerja 3). Memahami peralatan Keselamatan kerja 4). Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan kerja 5). Memahami Material yang
akan digunakan
6). Membuat Rencana langkah kerja 7). Menentukan Mesin-mesin yang
akan digunakan
b. Uraian Materi 1) Memahami gambar kerja Gambar lambang
adalah “bahasa teknik” dalam bentuk lambang -
kerja yang
dipergunakan
untuk memberikan informasi
mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda Gambar yang
dipergunakan sebagai informasi tersebut, dalam
bidang teknik mesin dibuat
dengan
mengikuti
standar
dan
ketentuan yang ada, seperti standar ISO. Pada umumnya gambar kerja
yang
ditunjukkan pada lembar
pengerjaan (Job Sheet) dapat berupa
gambar persepktif atau
gambar proyeksi . gambar perspektif merupakan menunjukkan suatu benda gambar proyeksi merupakan sisi pandang dari proyeksi
ini
lebih
benda benda sering
gambar yang
dengan 3 (tiga) dimensi, sedangkan gambar yang yang
akan
ditampilkan
menunjukkan satu dikerjakan,
mengingat
gambar
lebih
tepat
menunjukkan ukuran-ukuran dari setiap bagian benda . Beberapa hal dasar dalam gambar kerja
yang
harus dipahami
antara lain :
Modul Seri M7.32A
12
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
a) Garis-garis gambar Tabel 2.2. Garis-garis gambar No. Nama Garis (1) Tebal kontinu (2)
Tipis kontinu
(3)
Tipis kontinu bebas Garis strip tebal
(4)
(5)
Garis strip tipis
(6)
Garis strip titik tipis
(7)
Garis strip titik tipis yang ujung dan sudutnya tebal Garis strip titik tebal
(8)
(9)
Modul Seri M7.32A
Garis strip titik ganda tipis
Gambar
Penggunaan Garis tepi Garis nyata Garis berpotongan Garis ukur Garis proyeksi Garis penunjukkan Garis arsir Garis ulir Garis sumbu pendek Garis batas dari potongan benda Garis nyata terhalang Garis tepi terhalang Garis nyata terhalang Garis tepi terhalang Garis sumbu Garis simetri Garis Lintasa Garis (bidang) potong
Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penanganan khusus Bagian yang berdampingan Batas kedudukan benda bergerak Garis sitem (pada baja profil) Bentuk awal (sebelum dibentuk) Bagian benda yang berada di depan bidang potong
13
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
b) gambar Perspektif dan Proyeksi
a
b
c
Gambar 2.1. Gambar perspektif (a). perspektif isometrik, (b) perspektif denetrik dan (c) perspektif kovalir
Gambar 2. 2 proyeksi amerika
gambar 2.3 proyeksi eropa
Modul Seri M7.32A
14
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
c) Permberian ukuran pada gambar (1) Penunjukkan bagian benda
a
b
Gambar 2.4 (a) Penunjukan bagian benda yang nyata terlihat (b) Penunjukan bagian benda yang diuraikan
(2) Penunjukkan ukuran besaran Ukuran besaran benda terdiri dari ukuran panjang, lebar, tinggi secara menyeluruh.
Gambar 2.5 Penunjukan ukuran besaran
(3) Tanda anak panah
Gambar 2.6 Tanda anak panah
Modul Seri M7.32A
15
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
(4) Penunjukkan ukuran radius Garis yang menunjukkan ukuran radius dari suatu benda, mengarah ke atau dari titik pusat radius tersebut.
Gambar 2.7 Penunjukan ukuran radius
(5) Penunjukkan ukuran ulir Ukuran ulir seperti gambar berikut ditulis dengan kode ukuran M untuk ulir Metrik atau W untuk ulir Witworth.
Gambar 2.8 Penunjukan ukuran ulir
(6) Penunjukkan ukuran sejajar Ukuran sejajar memberikan pengertian bahwa bidang lain lain selalu di ukur dari bidang patokan.
Modul Seri M7.32A
16
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
Gambar 2.9 Penunjukan ukuran sejajar
(7) Penunjukkan ukuran gabungan
Gambar 2.10 Penunjukan ukuran gabungan
(8) Penunjukkan ukuran ber step
Gambar 2.11 Penunjukan ukuran ber step
Modul Seri M7.32A
17
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
(9) Penunjukkan ukuran sistem koordinat
Gambar 2.12 Penunjukan ukuran koordinat
(10) Chamfer Untuk chamfer yang
ukurannya melebihi 1 x 45o pada
umumnya dicantumkan pada gambar benda .
Gambar 2.13 Chamfer
(11) Penunjukkan Penunjukkan ketirusan Bidang tirus ditunjukkan dengan lambang
.
Gambar 2.14 Penunjukan ketirusan
Modul Seri M7.32A
18
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
(12) Penunjukkan pendakian Bidang mendaki ditunjukkan dengan lambang
.
Gambar 2.15 Penunjukkan pendakian
d) Toleransi Bagian-bagian benda
yang
satu dengan
yang
lainnya
harus dapat dapat dipasang-pasang menjadi suatu suatu susunan jadi yang mempunyai
benda
lengkap. ukuran masing-masing benda tersebut ukuran
toleransi, yaitu batas
ukuran
yang
menyimpang dari ukuran nominal yang dipersyaratkan. Beberapa pengertian mengenai ukuran toleransi ini adalah adalah :
ukuran Nominal (N) adalah ukuran
tertulis pada gambar
yang dibaca tanpa toleransi.
Toleransi (T) adalah batasan penyimpangan
ukuran
dari
ukuran nominal. Penyimpangan Penyimpangan tersebut tersebut dapat membesar membesar atau mengecil dari ukuran nominal.
Penyimpangan mengecil (L) adalah batasan ukuran terkecil yang diperbolehkan dari ukuran nominal.
Penyimpangan membesar (U) adalah batasan
ukuran
terbesar yang diperbolehkan dari ukuran nominal.
Garis penunjukkan dasar adalah garis nol yang dinyat akan dengan ukuran nominal ± 0,000.
ukuran sesungguhnya adalah ukuran
yang diperoleh dari
hasil pengukuran setelah benda kerja selesai dikerjakan .
Modul Seri M7.32A
19
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
Gambar 2 .16 Contoh penunjukkan ukuran toleransi
Angka 60 ± 0,05 menunjukkan bahwa adalah 60,
ukuran
nominalnya
ukuran penyimpangan terbesar yang
adalah 60,05 dan
ukuran
diijinkan
penyimpangan terkecil
yang
diijinkan adalah 59,95.
e) Tanda pengerjaan Tabel 2.3. Simbol-simbol tanpa perintah tambahan : Simbol dasar yang tidak mempunyai arti untuk pengerjaan. Permukaannya harus dikerjakan, dikerjakan, simbol pokok ditambah garis mendatar. Permukaannya tidak boleh dikerjakan sedikitpun.
Tabel 2.4. Simbol-simbol dengan perintah tambahan : N6
Harga kekasaran yang harus dicapai setelah dikerjakan adalah N6.
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai sebelum. mendapat pengerjaan lebih lanut adalah N6.
N6
Harga kekasaran yang harus dicapai tanpa dikerjakan sedikitpun.
Modul Seri M7.32A
20
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
Tabel 2.5. Simbol-simbol dengan tambahan perintah pengerjaan : Perintah harus dikerjakan dengan cara
Digerinda
digerinda. Harus diberi ukuran kelebihan sebesar 0,3 0,3
untuk pengerjaan berikutnya. Arah alur/serat permukaan bekas bekas pengerjaan dengan mesin : ┴ ; X ; M ; C ; R.
Tabel 2.6. Penempatan Penempatan perintah, perintah, kekasaran dan simbol pada tanda pengerjaan : a = harga kekasaran
b
b = cara/proses pengerjaan
a c
d
c = ukuran yang dilebihkan d = arah alur/ serat bekas pengerjaan
2) Memahami Instruksi kerja Pekerjaan yang siapa
yang
akan yang
mengerjakan
akan dilakukan akan terkait dengan apa
dibuat, kapan waktu pengerjaan, bagaimana, dan akan
mengerjakannya mengerjakannya . Orang
yang
akan
sesuatu perlu memahami beberapa instruksi kerja
yang menyangkut : a). Apa yang
akan dibuat, apa pula tujuan dan fungsinya.
b). Berapa jumlahnya. c). Berapa lama barang tersebut tersebut harus selesai dikerjakan. d). Peralatan
apa saja
yang
harus disiapkan untuk
mengerjakannya. e). Bagaimana urutan serta langkah- langkah pekerjaannya. f). Dan informasi lainnya yang perlu diketahui pekerja. g). Instruksi kerja ini akan lebih lengkap apabila dikonsultasikan atau ditanyakan kepada staf staf atau atasan pekerja.
Modul Seri M7.32A
21
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
3) Memahami peralatan keselamatan kerja Dalam pekerjaan dasar pada program keahlian proses pemesinan terdapat beberapa alat keselamatan kerja
yang
perlu untuk
dipergunakan selama bekerja, antara lain :
a) Pakaian kerja dan pelindung badan Gunakan pakaian kerja tersebut sesuai dengan tempat dan jenis pekerjaan yang dilakukan.
Gambar 2.17 Pakaian kerja dan pelindung badan
b) Pelindung mata Jenis-jenis pelindung mata berdasarkan penggunaannya penggunaannya a. Kacamatan Kacamatan
yang
berfungsi untuk melindungi mata dari
terkena serbuk atau pecahan
benda,
pekerjaan
mengefrais,
membubut,
digunakan
pada
menyekrap,
menggerinda, memahat, dan pekerjaan lain yang sejenis. Kacamata ini pada umumnya mempunya kaca
yang
bening.
Gambar 2.18 Kacamata untuk pekerjaan pemesinan
Modul Seri M7.32A
22
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
(2) Kacamata yang berfungsi melindungi mata dari sinar yang dapat membahayakan, membahayakan,
digunakan
pada
pekerjaan
mengelas. Kacamata ini pada umumnya berwarna biru, ada yang
dipasang
dengan
bentuk kacamata atau pula
dipasang pada pelindung wajah seperti topeng las.
Gambar 2.19 Kacamata untuk pekerjaan pengelasan
c) Pelindung telinga (ear protection), Pelindung teling digunakan
apabila berada di ruangan kerja
dengan suara bising, atau pada saat mengerjakan benda
yang
menimbulkan suara
yang
sesuatu
memekakkan
telinga, seperti pada pekerjaan menempa.
d) Pelindung hidung, Digunakan
apabila dari
pekerjaan
menimbulkan asap atau debu yang
yang
dilakukan
dapat membahayakan
pernafasan.
Gambar 2.20 Pelindung hidung
Modul Seri M7.32A
23
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
e) Pelindung kepala. Alat
keselamatan
dipergunakan
pada
kerja
ini berbentuk helm
saat
bekerja
di
tempat
yang yang
kemungkinan terjadi benda jatuh.
Gambar 2.21 Pelindung kepala
f) Pelindung kaki Pelindung kaki atau sepatu mempunyai syarat-syarat
kerja
yang
pada umumnya
tidak mudah mudah slip, slip, tahan api, tahan
benturan benda berat, dan tahan terhadap zat kimia. Syaratsyarat tersebut disesuaikan dengan tempat di mana pekerjaan dilakukan.
Gambar 2.22 Pelindung kaki
g) Pelindung tangan. Pada
pekerjaan
pemesinan , sarung tangan jarang sekali
digunakan, kecuali kecuali pada saat bekerja di dapur pemanas. Pada Pada umumnya sarung tangan tidak dipergunakan bangku,
membubut,
menyekrap,
mengefrais,
pada
kerja
mengebor,
menggergaji atau menggerinda.
Modul Seri M7.32A
24
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
4) Mengidentifikasi Mengidentifikasi Tanda-tanda Tanda-tanda Keselamatan Keselamatan kerja Beberapa tanda-tanda keselamatan kerja di ruangan ruangan proses pemesinan
yang mungkin berada
dan perlu dipahami oleh pekerja
adalah :
a) Tanda larangan
Gambar 2.23 Tanda larangan merokok
b) Tanda perintah
a
b
c
d
e
f
Gambar 2.24. Tanda-tanda perintah (a) Memakai kacamata (b) Memakai helm ( c) Memakai sepatu (d) Memakai sarung (e) Memakai pelindung (f) Memakai masker
Modul Seri M7.32A
25
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
c) Tanda peringatan
Gambar 2.25 Tanda peringatan ada bahan mudah terbakar
5) Memahami Memahami material yang
akan digunakan
Bagan berikut menunjukkan kelompok dan jenis material. Warna kuning merupakan
bahan-bahan
yang
pada umumnya
digunakan pada pekerjaan operasi pemesinan .
Gambar 2.26 Kelompok dan jenis bahan
Beberapa faktor dalam memilih material atau bahan yang
akan
digunakan adalah : a) Bentuk komponen yang
akan dibentuk dibentuk
b) Toleransi ukuran benda c) Sifat mekanik d) Harga bahan e) Harga processing Sedangkan pemilihan bahan untuk kebutuhan khusus harus mempertimbangkan : a) Kemampuan bahan saat dipakai
Modul Seri M7.32A
26
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
b) Cara pembentukannya pembentukannya c) Harga keseluruhan keseluruhan dari dari bahan dan pembentukan pembentukan
6) Membuat Rencana langkah kerja Pembuatan rencana langkah langkah kerja dengan urutan yang benar dilakukan dengan
terlebih dahulu mempelajari
sehingga dapat ditentukan bidang benda
yang
dikerjakan
pekerjaan
gambar
kerja,
mana dari suatu
dikerjakan lebih dahulu, dan bidang mana yang
selanjutnya. Beberapa hal penting dalam membuat
langkah kerja adalah : a) Pelajari gambar kerja b) Buat rencana rencana urutan pengerjaan/ pembentukan bidang benda c) Tentukan peralatan serta bahan yang
akan dipergunakan
d) Siapkan mesin dan peralatan lainnya e) Pasang alat potong dan benda kerja sesuai prosedur f) Gunakan alat - alat keselamatan kerja sesuai ketentuan g) Lakukan proses pemotongan benda sesuai metode dan urutan pengerjaan yang telah ditentukan. h) Lakukan pemeriksaan/ pengukuran benda selama dan setelah proses pemotongan i) Bersihkan semua
peralatan
yang
digunakan , kemudian
kembalikan dan simpan pada tempatnya semula. j) Laporkan hasil pekerjaan kepada atasan. atasan.
7) Menentukan Menentukan Mesin-mesin yang
akan digunakan
Pada pekerjaan operasi dasar, terdapat terdapat beberapa mesin perkakas yang
dapat digunakan. Mesin perkakas yang digunakan harus
disesuaikan dengan spesifikasi pekerjaan dan benda benda
yang
akan dibuat. Beberapa mesin perkakas yang
digunakan
pada operasi dasar
adalah :
Modul Seri M7.32A
27
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
a) Mesin sekrap
Gambar 2.27. Mesin sekrap
Mesin sekrap (shaping ) merupakan salah satu mesin perkakas yang
dipergunakan
untuk membentuk bidang rata pada
permukaan benda kerja . Prinsip kerja nya adalah memotong permukaan benda
kerja
dengan penyayatan pahat sekrap
yang bergerak lurus mendatar.
b) Mesin bor
Gambar 2.28. Mesin bor.
Mesin bor adalah mesin perkakas membuat lubang pada benda bor yang
kerja
yang
berfungsi untuk
dengan bantuan mata
dipasang pada arbour. Mesin Bor pada umumnya
terdiri dari mesin bor tangan, mesin bor bangku, mesin bor standar, mesin bor radial, dan mesin mesin bor jig. Pada pekerjaan
Modul Seri M7.32A
28
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
dasar, mesin bor yang atau mesin bor
digunakan adalah mesin bor bangku
standar/lantai seperti
yang
terlihat pada
gambar.
c) Mesin bubut
Gambar 2.29. Mesin bubut Mesin bubut mempunyai fungsi untuk membentuk benda kerja dengan bentuk silindris. Prinsip kerja nya adalah benda kerja berputar dan disayat oleh pahat bubut
yang
digerakkan
searah, menyudut, atau tegak lurus terhadap sumbu
benda
kerja .
d) Mesin frais
a
b
Gambar 2.30. (a) Mesin frais horizontal (b) Mesin frais vertikal
Modul Seri M7.32A
29
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
Mesin frais mempunyai prinsip kerja memotong benda yang
kerja
dicekam pada meja mesin dengan pisau frais yang
berputar dan bergerak bergerak mendatar, mendatar, vertikal atau menyudut. menyudut. Pada umumnya dilihat dari kedudukan arbornya, mesin frais terdiri dari 3 (tiga) tipe yakni : (1) Mesin frais vertikal (2) Mesin frais horisontal (3) Mesin frais universal
e) Mesin gerinda
Gambar 2.31. Mesin gerinda
Mesin gerinda diantaranya terdiri dari mesin gerinda tangan, mesin gerinda bangku, mesin gerinda lantai/ standar, mesin gerinda alat, mesin gerinda datar, datar, mesin gerinda silindris, dan mesin gerinda universal. Untuk pekerjaan dasar seperti untuk mengasah pahat bubut, digunakan
mesin gerinda lantai atau
mesin gerinda bangku seperti terlihat pada gambar
Modul Seri M7.32A
30
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
f) Mesin gergaji
Gambar 2.32. Mesin gergaji
Untuk memotong benda
kerja
yang
ber ukuran besar dan
jumlahnya banyak serta akan sulit apabila dipotong dengan mengGunakan
tangan, maka
digunakan
mesin gergaji
dengan alat potong berupa sengkang gergaji.
Modul Seri M7.32A
31
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
c. Rangkuman
1). gambar kerja adalah “bahasa teknik” dengan bentuk lambanglambang
yang
dipergunakan
untuk memberikan informasi
mengenai bentuk, ukuran, jumlah dan cara membuat suatu benda . Hal-hal penting yang harus dipahami pada gambar teknik adalah megenai
gambar perspektif dan
gambar proyeksi, garis-garis
gambar, penunjukkan penunjukkan ukuran, toleransi dan tanda pengerjaan.
2). Memahami Memahami Instruksi kerja Agar instruksi kerja dapat dipahami maka harus melihat beberapa hal, yaitu tujuan yang
pekerjaan ; bentuk, fungsi dan jumlah
dibuat ; waktu pengerjaan ;
; urutan serta
peralatan
yang
benda
digunakan
langkah pengerjaan pengerjaan ; dan informasi pelaksanaan pelaksanaan
tugas dari atasan.
3). Memahami peralatan keselamatan kerja peralatan
keselamatan
kerja
yang
perlu untuk dipahami
penggunaannya penggunaannya pada operasi dasar pemesinan
antara lain
:pelindung mata; pelindung kepala; pelindung badan; pelindung telinga; pelindung kaki; dan pelindung tangan.
4). Mengidentifikasi tanda-tanda keselamatan kerja Tanda-tanda keselamatan
kerja
terdiri dari tiga, yaitu : tanda
larangan; tanda perintah; dan tanda peringatan.
Modul Seri M7.32A
32
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
5). Memahami material yang yang
akan digunakan
Material atau bahan terdiri dari bahan logam dan bahan non logam, sedangkan bahan yang pada umumnya digunakan pada proses pemesinan adalah kelompok kelompok bahan logam besi terutama baja.
6). Membuat rencana langkah kerja a) Pelajari gambar kerja b) Buat rencana rencana urutan pengerjaan/ pembentukan bidang benda c) Tentukan peralatan serta bahan yang
akan dipergunakan
d) Siapkan mesin dan peralatan lainnya e) Pasang alat potong dan benda kerja sesuai prosedur f) Gunakan alat - alat keselamatan kerja sesuai ketentuan g) Lakukan proses pemotongan benda sesuai metode dan urutan pengerjaan yang telah ditentukan. h) Lakukan pemeriksaan/ pengukuran benda selama dan setelah proses pemotongan i) Bersihkan semua
peralatan
yang
digunakan , kemudian
kembalikan dan simpan pada tempatnya semula. j) Laporkan hasil pekerjaan kepada atasan. atasan.
7). Menentukan mesin-mesin yang Mesin-mesin
yang
dapat
akan digunakan digunakan
pada operasi dasar
pemesinan adalah : a) Mesin bor b) Mesin sekrap c) Mesin bubut d) Mesin frais e) Mesin gerinda f) Mesin gergaji
Modul Seri M7.32A
33
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
d. Tugas 1) Mempelajari gambar kerja 2) Mempelajari Instruksi kerja 3) Mengidentifikasi peralatan Keselamatan kerja 4) Mengidentifikasi Tanda-tanda Keselamatan kerja 5) Mempelajari Mempelajari Material yang
akan digunakan
6) Membuat Rencana langkah kerja 7) Memilih Mesin-mesin yang
Modul Seri M7.32A
akan digunakan
34
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
e. Tes Formatif 1) Tes Tertulis Pertanyaan Pilihan Ganda :
(1)
Garis strip titik tipis ( __ . __ . __) pada
gambar
kerja
digunakan untuk : (a) Garis arsiran (b) Garis sumbu (c) Garis ulir (d) Garis ukur
(2)
Gambar berikut adalah menunjukkan lambang proyeksi : (a) Proyeksi Eropa (b) Proyeksi Amerika (c) Proyeksi ISO (d) Proyeksi Asia
(3) yang tidak termasuk kedalam batas toleransi dari penunjukkan ukuran berikut adalah : (a) 59,50 (b) 59,95
60 ± 0,05
(c) 60,05 (d) 60
(4) Instruksi kerja sebaiknya didapat dari : (a) Atasan langsung (b) Manajer (c) Direktur (d) Sesama teman
Modul Seri M7.32A
35
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
(5) yang
termasuk kedalam
peralatan
keselamatan kerja
adalah (a) Kipas angin, helm, kacamata, dan pakaian kerja . (b) Helm, sepatu kerja, blower, dan kipas angin. (c)
alat pemadam kebakaran, blankar, dan helm.
(d) Kacamata, masker, apron, sepatu kerja, dan topeng las.
(6) Tanda keselamatan kerja berikut berarti : (a) Tanda larangan menyal akan api (b) Tanda peringatan peringatan adanya adanya bahan mudah terbakar terbakar (c) Tanda perintah untuk membakar benda (d) Tidak berarti apa-apa
(7) Baja special merupakan
bahan yang
termasuk kedalam
kelompok : (a) Baja paduan (b) Logam non besi (c) Non logam (d) Logam besi
(8) yang
tidak termasuk kedalam mesin perkakas
yang
digunakan untuk operasi dasar pemesinan adalah :
Modul Seri M7.32A
(a)
Mesin bor
(b)
Mesin gerinda
(c)
Mesin press
(d)
Mesin bubut
36
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
2) Tes Unjuk kerja
Tabel 2.7. Tes unjuk kerja
Kegiatan belajar 1. Gambar
Kompeten Belum Tanggal
kerja
sudah
kerja
sudah
dipahami 2. Instruksi dipahami 3. Peralatan keselamatan kerja sudah dipahami 4. Tanda-tanda
keselamatan
kerja sudah diidentifikasi 5. Material
yang
akan
digunakan sudah dipahami 6. Rencana
langkah
kerja
sudah dibuat 7. Mesin-mesin
yang
akan
digunakan sudah ditentukan
Modul Seri M7.32A
37
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
e. Kunci Jawaban Tes Formatif Tertulis
Tabel 2.8. Kunci jawaban tes tertulis
No. Pertanyaan
Modul Seri M7.32A
No. Jawaban
1.
b.
2.
a.
3.
a.
4.
a.
5.
d.
6.
b.
7.
d.
8.
c.
38
Menggun akan Mesin untuk Operasi Operasi Dasar
Peserta telah mengikuti Kegiatan belajar 1 mengenai
Menentukan Persyaratan Kerja dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan
Kompeten dalam Menentukan Persyaratan Kerja untuk Pekerjaan Dasar sehingga berhak untuk melanjutkan pem belajar an kepada Kegiatan belajar 2
Dibuat di
: ……………….……………….
Pada Tanggal
: ……………….……………….
Penilai,
_____________________ _____________________
Peserta diklat,
_____________________ _____________________
Komentar/Saran Penilai :
……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Modul Seri M7.32A
39
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
2. Kegiatan Belajar 2 Mempersiapkan Mesin a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Peserta diklat dapat : 1) Menentukan peralatan yang akan digunakan 2) Memilih peralatan yang diperlukan 3) Memeriksa peralatan yang sudah dipilih 4) Mengasah alat potong yang akan digunakan 5) Memasang peralatan pada Mmsin 6) Mengidentifikasi peralatan pengaman yang akan digunakan 7) Memasang peralatan pengaman 8) Memeriksa kesiapan mesin
b. Uraian Materi 1) Menentukan peralatan yang akan digunakan digunakan a) Peralatan menyekrap (1) Pencekam benda kerja
Gambar 2.33 ragum mesin sekrap yang dapat diputar Gambar 2.33 memperlihatkan ragum yang dapat diputar untuk mencekam benda kerja.
Modul Seri M7.32A
40
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.34 penggunaan pelat penahan Untuk menghindari kerusakan pada mulut ragum, dugunakan pelat pebahan yang terbuat dari pelat alumunium atau pelat baja lunak.
Gambar 2.35 Pencekaman berbagai bentuk benda Pada Gambar 2.35 diperlihatkan contoh pencekaman berbagai bentuk dengan ragum mesin sekrap.
Gambar 2.36 pencekaman benda dengan batang dan baud klem Pencekaman benda kerja dengan klem dan baut yang dipasang pada alur T meja mesin
sekrap, digunakan untuk mencekam
bendan kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum.
(2) Pencekam alat potong
Gambar 2.37 Pencekam alat potong
Modul Seri M7.32A
41
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Pencekam alat potong yang dipasang pada bagian depan lengan ayun mesin sekrap. Alat potong dapat dicekam pada posisi vertikal
atau posisi
horizontal, atau disesuaikan dengan kebutuhan
Gamgbar 2.38. Pencekaman pahat sekrap dalam Bentuk pahat potong yang dicekam seperti terlihat pada gambar, digunakan untuk penyekrapan bagian dalam benda kerja.
Gambar 2.39 pemeriksaan dengan dial indikator Untuk memeriksa penyetelan alat potong dengan bidang potong vartikal, digunakan dial indikator. Untuk menyetel pencekaman alat potong dengan bidang potong vertikal diperiksa dengan menggunakan dial indicator
Gambar 2.40 Pemasangan pahat sekrap Modul Seri M7.32A
42
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Langkah pemasangan pahat sekrap : (a) Longgarkan baut pengunci tool post (b) Masukkan pahat pada lubang tool post (c) Periksa kedudukan vertikal tool post (d) Kencangkan baut pengunci yang berada di depan (e) Atur kemiringan posisi tool post sesuai kebutuhan.
(3) Alat-alat potong
Gambar 2.41 Sudut potong pahat sekrap Sudut potong pahat sekrap : A = Sudut potong B = Sudut baji C = Sudut bebas ujung D = Sudut buang E = Sudut sayat sisi F = Sudut sayat puncak
Tabel 2.9. Jenis-jenis pahat sekrap No.
(a)
Modul Seri M7.32A
Jenis pahat sekrap
Gambar
Pahat sekrap kasar lurus
43
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar No.
Modul Seri M7.32A
Jenis pahat sekrap
(b)
Pahat sekrap kasar lengkung
(c)
Pahat sekrap datar
(d)
Pahat sekrap runcing
(e)
Pahat sekrap sisi
(f)
Pahat sekrap sisi kasar
(g)
Pahat sekrap sisi datar
(h)
Pahat sekrap alur
(i)
Pahat sekrap profil/bentuk
Gambar
44
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (4) Alat Ukur
Gambar 2.42 Dial indikator Dial indikator digunakan untuk memeriksa kesejajaran antara gerakan pahat dengan posisi permukaan benda kerja.
Gambar 2.43 Jangka sorong Jangka sorong digunakan untuk memeriksa ukuran banda kerja yang disekrap.
Gambar 2.44 Busur derajat Digunakan untuk memeriksa bidang bersudut pada benda kerja yang disekrap.
(5) Alat benda bantu kerja Alat bantu lain yang digunakan digunakan yaitu
c a
b d
Gambar 2.45. (a) Kunci ragum mesin sekrap Modul Seri M7.32A
45
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (b) Kunci engkol poros utama (c) Kunci engkol poros meja (d) Kunci pas
Gambar 2.46. Klem dan blok V Digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silindris.
Gambar 2.47. Batang dan baud klem Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum pada meja mesin .
Gambar 2.48. Paralel pad Digunakan sebagai landasan benda kerja yang dicekam dengan ragum mesin , dimaksudkan agar permukaan benda yang disekrap sejajar dengan meja mesin .
Gambar 2.49. Palu plastik Palu plastik digunakan untuk mengepaskan posisi pencekaman benda kerja pada ragum mesin .
Modul Seri M7.32A
46
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar b) Peralatan Mengebor (1) Pencekam benda kerja
Gambar 2.50. Ragum tangan Digunakan untuk benda kerja ukuran kecil dan ringan, ragum dipegang langsung oleh tangan selama proses pengeboran
Gambar 2..51. Ragum mesin bor Ragum dijepit dengan baut T pada meja mesin bor.
Gambar 2.52. Klem Digunakan untuk benda kerja dengan bentuk tidak beraturan dan tidak dapat dicekam dengan ragum.
Modul Seri M7.32A
47
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.53. Benda kerja yang dipegang tangan Untuk benda kerja panjang dengan ukuran hasil pengeboran tidak presisi, benda kerja cukup dipegang dengan tangan
(2) Pencekam alat potong
Gambar 2.54. Chuck bor/drill chuck Pencekam bor ini terdiri dari batang arbor
drill chuck yang
berbentuk konis, kepala chuck bor dan pengunci.
Gambar 2.55. Sarung pengurang Alat ini digunakan untuk mencekam mencekam mata bor yang ukurannya lebih besar dan tidak dapat dicekam dengan drill chuck .
Modul Seri M7.32A
48
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (3) Alat potong Tabel 2.10. Jenis alat potong
No.
Jenis alat potong
(a)
Mata bor batang lurus
(b)
Mata bor batang konis/tirus
(c)
Mata bor karbida
(d)
Reamer Mesin batang lurus
(e)
Reamer Mesin batang tirus
(f)
(g)
(h)
Gambar
Reamer mesin untuk lubang tirus
Counter bors untuk kepala baut Counter bors untuk kepala sekrup
(i)
Counter bors dengan mata bor
(j)
Counter shank / center remaers
(k)
Center bor
(4) Alat Ukur dan pemeriksa
Gambar 2.56 mikrometer dalam Alat ini digunakan untuk mengukur mengukur llubang yang presisi. presisi.
Modul Seri M7.32A
49
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.57 Limit plug gauge Limit plug gauge digunakan untuk memeriksa kesesuaian lubang hasil mereamer
Gambar 2.58 Taper gauge
Taper gauge . digunakan untuk memeriksa lubang tirus hasil proses reamer,
(5) Alat bantu lainnya Alat
benda
lain
yang digunakan yaitu kunci.kunci,
penitik,
penggores, palu, busur derajat,
Gambar 2.59 Penggores (scriber) Untuk menandai benda kerja yang akan dibor digunakan penggores seperti terlihat pada Gambar 2.57 .
Gambar 2.60 Palu
Gambar 2.61 Penitik Untuk menandai titik pusat benda kerja yang akan dibor Modul Seri M7.32A
50
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
c) Peralatan Membubut (1) Pencekam benda kerja
Gambar 2.62 Chuck rahang 3 Pencekam rahang tiga digunakan untuk mencekam benda silindris, segitiga, dan segienam.
Gambar 2.63 Chuck rahang empat
Shcuk rahang tiga untuk mencekam benda segi empat atau bentuk kerja yang tidak silindris, digunakan pencekaman rang empat
Gambar 2.64 Pelat pembawa Pelat pembawa digunakan sebagai pembawa lathe dog pada pembubutan diantara dua senter.
Gambar 2.65 Face plate
Modul Seri M7.32A
51
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Faceplate untuk mencekam benda tipis atau tidak beraturan digunakan face place.
Gambar 2.66 Kacamata jalan Kacamat jalan digunakan sebagai sebagai penahan benda benda yang berukuran berukuran panjang saat dibubut.
Gambar 2.67 Kacamata tetap Kacamata tetap untuk mencekam atau menahan benda panjang saat dibubut, digunakan kacamata tetap.
Gambar 2.68 Lathe dog
Lathe dog digunakan untuk mencekam benda yang dibubut diantara dua senter.
Modul Seri M7.32A
52
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
(2) Pencekam alat potong
Gambar 2.69 Tool post Untuk mencekam alat potong yang berupa pahat, baik pahat luar maupun pahat dalam. Bentuk tool post pada masing-masing mesin bubut dapat berbeda sesuai dengan spesifikasi mesin yang bersangkutan.
Gambar 2.70. Sarung pengurang Untuk mencekam alat potong sejenis bor dengan batang silindris, sarung pengurang ini dipasang pada kepala lepas mesin
Gambar 2.71 Kepala lepas Kepala lepas dengan bantuan chuck bor atau sarung pengurang dapat pula dijadikan sebagai pencekam alat potong seperti bor, senter bor , reamer dan alat potong lainnya untuk lubang.
Modul Seri M7.32A
53
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (3) Alat potong Alat potong pada pembubutan adalah berupa pahat dengan berbagai bentuk yang dibuat sesuai dengan bidang benda kerja yang akan dibuat.
Gambar 2.72 Bentuk-bentuk pahat bubut HSS Pahat bubut pada gambar 2.70 diatas terbuat dari terbuat dari bahan HSS (High Speed Steel = Baja kecepatan tinggi)Pahat kasar kanan bertekuk 1. Pahat kasar kanan lurus 2. Pahat kasar kiri lurus 3. Pahat bubut muka bertekuk 4. Pahat bubut siku 5. Pahat alur sudut 6. Pahat alur sudut 7. Pahat poles 8. Pahat rata kanan bertekuk 9. Pahat rata kiri bertekuk 10. Pahat alur 11. Pahat ulir segitiga 12. Pahat pemotong 13. Pahat bentuk radius 14. Pahat dalam tembus t embus 15. Pahat bubut dalam bertingkat 16. Pahat alur dalam 17. Pahat alur dalam 18. Pahat ulir dalam Modul Seri M7.32A
54
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.73 Pahat bubut karbida Pahat bubut
dengan bahan karbide karbide dipasang pada holdernya
dengan cara dilas atau didiklem dengan baud. Kekerasan pahat karbide ini lebih tinggi daripada HSS sehingga penggunaannyapun untuk membubut benda-benda yang tidak dapat dibubut dengan pahat HSS
Gambar 2.74 Senter drill Senter drill, digunakan untuk membuat titik pusat lubang pada benda kerja
Gambar 2.75 Mata bor
Mata bor, digunakan untuk membuat atau memperluas lubang pada benda kerja
Gambar 2.76 Countersank
Countersank, digunakan untuk membut lubang sebagai dudukan ujung senter putar Modul Seri M7.32A
55
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
(4) Alat Ukur Alat ukur yang digunakan pada proses pembubutan yaitu jangka dorong, mokrometer, pemeriksa lubang atau poros tirus dan mal ulir.
Gambar 2.77 Mikrometer
Mikrometer, digunakan untuk mengukur benda kerja dengan ukuran yang lebih teliti
Gambar 2. 78 Pemeriksaan lubang atau poros tirus Untuk pemeriksa ukuran tirus benda kerja digunakan alat seperti pada Gambar 2. 76.
Gambar 2.79 Mal ulir
Mal ulir, untuk memeriksa ulir hasil pembubutan, terdiri dari ukuran Inchi dan Metrik
Modul Seri M7.32A
56
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (5) Alat bantu lainnya Alat-alat Bantu lainnya pada pekerjaan pekerjaan dasar dengan mesin bubut antara lain kunci-kunci pas, kunci L, dan lain sebagainya.
d) Peralatan mengefrais (1) Pencekam benda kerja
Gambar 2.80 Ragum mesin
Ragum
Mesin ,
untuk mencekam benda kerja dengan posisi tetap,
digunakan ragum mesin .
Gambar 2.81 Ragum mesin yang dapat diputar
Untuk mencekam benda kerja dengan posisi dapat di ubah ubah terlihat seperti Gambar 2.81
Gambar 2.82 Ragum mesin universal
Ragum
Mesin
Universal,
untuk mencekam benda kerja yang
harus dicekam dengan berbagai perubahan posisi
Modul Seri M7.32A
57
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
2.83 Klem dengan baud klem
Klem dengan baud klem, untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum
(2) Pencekam alat potong
Gambar 2.84 Pencekam pisau frais jari
Pencekam pisau frais jari, dilengkapi dengan collet , untuk mencekam pisau frais jari dengan batang silindris
Gambar 2.85 2.85 Arbor Arbor lubang tirus
Arbor
lubang tirus, digunakan untuk mencekam pisau frais
dengan batang tirus
Gambar 2.86 Arbor Pisau frais muka atau shell end mill.
Modul Seri M7.32A
58
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.87 Batang arbor arbor horizontal
Batang arbor horizontal, untuk mencekam pisau frais sisi
(3) Alat potong
A
B
C
D
E
F
G
H
K
L
I
M
J
N
Gambar 2.88 Jenis-jenis pisau frais
A. End Mill Cutter, Two flute B. End Mill Cutter, Four flute C. Shell end Mill Milling Cutter D. T-Slot Cutter Modul Seri M7.32A
59
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar E. Sliting Saw F. Side Milling Cutter G. Pisau Frais Frais Muka Muka dengan karbida tips H. Plain Milling Cutter regular teeth I. Plain Milling Cutter roughing type J. Angle Milling Cutter K. Concave Milling Cutter L. Convex Milling Cutter M. Gear Hobs N. Involute bevel gear cutter cutter
(4) Alat Ukur Alat ukur yang biasa digunakan pada pekerjaan dasar mesin frais antara lain mikro dan jangka sorong. sorong.
(5) Alat bantu lainnya
Gambar 2.89 Pengunci arbour pisau frais Pengunci orbor pisau frais peralatan bantu yang digunakan pada proses frais yaitu pengunci arbour pisau frais, kunci pas, baud dan klem dan dan arbor arbor pisau frais.
Gambar 2.90 Kunci pas untuk mengencangkan mur arbor Modul Seri M7.32A
60
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.91 Baud dan klem
Gambar 2.92 Palu untuk proses frais
e) Peralatan menggerinda Untuk penggerindaan dasar, mesin gerinda yang digunakan adalah
mesin gerinda bangku atau mesin gerinda standar (lantai). Peralatan menggerinda yang diperlukan antara lain : Penyekat Ring bertakik
Roda gerinda Penyekat Ring bertakik
Mur Pengunci
Gambar 2.93 Bagian-bagian roda gerinda
Modul Seri M7.32A
61
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Pemasangan roda gerinda dilakukan dengan alat pencekaman yang benar untuk menghindari goyangnya putaran roda gerinda sewaktu digunakan, serta menghindari rusaknya roda gerinda
Gambar 2.94 Perata roda gerinda
Perata roda gerinda, untuk meratakan permukaan roda gerinda, biasanya terbuat dari intan atau karbida
Gambar 2.95 Palu dan kunci batang roda gerinda
Gambar 2.96 Dresser
Dresser digunakan untuk mepertajam permukaan roda gerinda. a. Pemasangan dresser pada alat pencekam b. Dresser terbuat dari alumunium
Modul Seri M7.32A
62
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar c. Menajamkan bagian sisi roda gerinda dengan dresser yang langsung dipegang oleh tangan
f) Peralatan menggergaji
Gambar 2.97 Pencekam gergaji
Gambar 2.98 Daun gergaji
Gambar 2.99 Ragum /penjepit benda kerja
Modul Seri M7.32A
63
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.100 Pengukur posisi benda kerja
Pengukur posisi benda kerja. Untuk mengukur posisi benda kerja dengan panjang yang sama.
2) Memilih Peralatan yang Diperlukan Peralatan yang akan digunakan dipilih sesuai dengan keperluan. (a) Pencekam benda kerja dipilih sesuai dengan dengan bentuk dan ukuran benda yang akan dicekam (b) Pencekam alat alat potong dipilih sesuai dengan bentuk dan ukuran ukuran alat potong yang akan digunakan. (c) Alat potong potong dipilih berdasarkan berdasarkan pertimbangan : (1) Jenis bahan benda kerja yang akan dipotong dengan alat potong tersebut. (2) Bentuk benda kerja yang akan dikerjakan. (d) Alat ukur atau alat pemeriksa dipilih sesuai dengan dengan dimensi dan bentuk benda kerja yang akan diukur atau diperiksa.
mesin an (e) Alat bantu dipilih sesuai dengan dengan pelaksanaan pelaksanaan operasi per mesin yang akan dilakukan.
3) Memeriksa Peralatan yang Sudah Dipilih Alat-alat yang telah dipilih sesuai dengan keperluan, diperiksa terlebih dahulu kondisinya. Beberapa cara pemeriksaan alat dapat dipelajari pada penjelasan berikut ini : (a) Pemeriksaan alat pencekam benda kerja (1) Periksa kondisi alat pencekam yang bersangkutan. (2) Periksa kemampuan mencekamnya. mencekamnya. Modul Seri M7.32A
64
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (3) Periksa klem atau baud penjepitnya. (4) Periksa kesejajaran atau at au kesikuan posisi penjepit terhadap gerakan pahat atau pisau pemotong. (b) Pemeriksaan pencekam alat potong (1) Periksa kondisi pencekam alat potong. (2) Periksa kekuatan pemasangan pencekam alat potong pada mesin . (3) Periksa kekuatan pencekamannya. (4) Periksa kondisi gerakan alat potong. (c) Pemeriksaan alat potong (1) Periksa kondisi alat potong. (2) Tentukan bagian mana dari alat potong yang rusak dan tidak dapat digunakan, serta tandai bagian yang rusak t ersebut. (d) Pemeriksaan alat ukur dan alat pemeriksa. (1) Periksa kondisi alat ukur dan alat pemeriksa. (2) Periksa ketelitian pembacaan pada alat ukur tersebut. (e) Pemeriksaan alat bantu lainnya (1) Periksa jumlah alat bantu yang dipilih. (2) Periksa kondisi alat bantu sebelum digunakan. (3) Periksa kemampuan dan kegunaan alat Bantu tersebut.
4) Mengasah Alat Potong yang Akan Digunakan (a) Menyetel
mesin
gerinda bangku
Gambar 2.101 Landasan benda
Modul Seri M7.32A
65
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Landasan benda atau pahat pahat harus dapat
diatur posisinya secara
menyudut sesuai dengan sudut bagian benda yang akan diasah
Gambar 2.102 Jarak landasan Jarak antara landasan benda kerja atau pahat dengan roda gerinda tidak boleh lebih dari 2 mm, hal ini untuk menghindari tertariknya pahat oleh roda gerinda selama pengasahan.
(b) Mengasah Mata bor
Gambar 2.103 Bagian mata bor Modul Seri M7.32A
66
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Bagian-bagian mata bor yang disah adalah bidang bebas dengan sudut ujung bor yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 2.104 Sudut mata bor
Sudut mata bor, A. Untuk mengebor kuningan kuningan dan perunggu. perunggu. B. Untuk baja, besi tuang, tuang, besi biasa, biasa, dan baja tuang tuang C. Untuk alumunium, tembaga, tembaga, timah putih, seng, seng, dan timah hitam hitam
Gambar 2.105 Mal mata bor
Mal mata bor, Digunakan untuk mengukur panjang bibir mata bor. A. Bibir baik B. Bibir tidak sama panjang C. Bibir tidak sama besar
Modul Seri M7.32A
67
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.106. Gerakan pengasahan
Gerakan pengasahan, Pahat dipegang oleh kedua tangan dan bibir bor yang diasah digerakan naik turun terhadap roda gerinda.
Gambar 2.107 Bidang asah pahat bubut kasar
Pemeriksaan bibir dan sudut mata bor, Pemeriksaan mata bor dilakukan terhadap sudut dan terhadap panjang bibir mata bor. Pemeriksaan dilakukan terhadap kedua bibirnya.
Modul Seri M7.32A
68
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (c) Mengasah pahat bubut dan pahat sekrap
Gambar 2.108. 2.108. Menyetel sudut landasan landasan Landasan pahat disetel sehingga sudutnya sama dengan sudut bebas ujung pahat. Bila dilakukan pengasahan pada bagian sisi roda gerinda, maka, Landasan pahat juga disetel sesuai dengan sudut bebas ujung pahat.
Gambar 2.109 Bidang asah asah pahat bubut kasar kasar
Bidang asah pahat bubut kasar Aγ Bidang buang δ
Sisi potong ujung
S
Sisi potong
A Bidang bebas ujung A Bidang bebas
Modul Seri M7.32A
69
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.110 Sudut pahat bubut kasar
Sudut pahat bubut kasar, Susut bebas Sudut buang Sudut potong Sudut baji Sudut sisi potong
Gambar 2.111 Bidang asah pahat bubut rata
Bidang asah pahat bubut rata, Aγ Bidang buang δ
Sisi potong ujung
S
Sisi potong
A Bidang bebas ujung A Bidang bebas
Modul Seri M7.32A
70
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2. 112 Sudut pahat bubut rata Sudut pahat bubut kasar, Susut bebas Sudut buang Sudut potong Sudut baji
Gambar 2. 113 Posisi menggerinda pahat.
Gambar 2.114 Bidang asah pahat sekra Modul Seri M7.32A
71
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Bidang asah pahat sekrap
Sudut bebas Sudut buang Sudut potong Sudut baji
Gambar 2.115 Pemeriksaan hasil mengasah dengan busur derajat Pemeriksaan hasil pengasahan dapat dilakukan dengan busur derajat dengan menyetel pengurkur sudutnya sesuai dengan bidang asah pahat
Gambar 2.116 Pemeriksaan hasil mengasah pahat dengan mal pahat Pemeriksaan hasil pengasahan dapat dilakukan pula dengan mal pahat yang sudut-sudutnya sudah disesuaikan dengan sudut-sudut pahat.
Modul Seri M7.32A
72
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 5) Memasang Peralatan Pada
Mesin
(a) Memasang peralatan pada
mesin
sekrap
Gambar 2.117 Pemasangan pahat pada holder Untuk pahat ukuran kecil, pencekaman dilakukan dengan holder.
gambar 2.118 Sususnan pencekaman alat potong Susunan pencekaman alat potong, 1. Kepala mesin sekrap 2. Kepala putar 3. Eretan 4. Spindel pemakanan 5. Pengatur kemiringan posisi pahat
6. Tool post 7. Rumah pahat 8. Ring rumah pahat
Modul Seri M7.32A
73
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
(b) Memasang peralatan pada
mesin
bor
Gambar 2.119 Pemasangan mata bor Pemasangan bor
mata bor dicekam pada chuck bor dan
dikencangkan dengan kunci chuck bor. Chuck bor dipasang pada arbor mesin .
Gambar 2.120 Pencekam alat potong
Gambar 2.121 Pencekam alat potong
Modul Seri M7.32A
74
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar A. Sarung pengurang B. Sarung pengurang bertingkat C. Batang tirus alat potong D. Tangkai pembuka alat potong potong pada sarung pengurang E. Chuck bor dengan kunci chuck bor.
(c) Memasang peralatan pada
mesin
bubut
Gambar 2.122 Penyetelan ketinggian pahat bubut Pahat bubut dipasang dengan ujung pahat potongnya sejajar dengan sumbu mesin bubut. Pengaturan ketinggian pahat dilakukan dengan bantuan pelat pengganjal pahat.
Gambaran 2.123 Pencekaman pahat
Pencekaman pahat pahat yang ujung potongnya sudah disetel sejajar dengan sumbu mesin bubut, dicekam dengan mengencangkan baut pencekam pada rumah pahat
Modul Seri M7.32A
75
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.124 Jarak ujung pahat potong Panjang bagian ujung pahat dengan sisi rumah pahat harus sependek mungkin untuk menghindari getaran dan kemungkinan patahnya pahat
Gambar 2.125 Pemasangan alat bantu pada kepala lepas Alat bantu lainnya seperti seperti senter putar dipasang pada kepala kepala lepas
mesin bubut
Tabel 2.11. Sudut-sudut pahat dan penggunaannya penggunaannya No.
1.
2.
Modul Seri M7.32A
Gambar penggunaan pahat
Penggunaan Untuk benda kerja dengan bahan Kuningan, Perunggu, Bahan yang rapuh dan keras. Untuk Baja dan baja Tuang yang berkualitas 34-50 kg/mm2
76
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar No.
Gambar penggunaan pahat
Penggunaan Untuk Baja dan baja Tuang yang berkualitas lebih dari 70kg/mm2, Kuningan Merah, Perunggu
3.
Untuk Perunggu Liat dan lunak
4.
Untuk Baja dan baja Tuang yang berkualitas 50-70 kg/mm2
5.
Untuk Bahan lunak, Alumunium murni.
6.
Tabel 2.12. Letak tinggi pahat No.
Gambar tinggi pahat
Letak tinggi pahat
1.
1. Letak ujung sisi pemotong harus tepat dengan sumbu benda kerja
2.
2. Letak pahat yang lebih tinggi dari sumbu akan mengakibatkan sisi depan bagian bawah pahat tergesek, dan kecenderungan benda kerja melentur.
3.
3. Letak pahat yang lebih rendah dari sumbu akan mengakibatkan benda kerja terangkat/melentur.
Modul Seri M7.32A
77
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (d) Memasang peralatan pada
mesin
frais
Gambar 2.226 Pemasang ragum Ragum dipasang pada meja mesin dengan diikat oleh baut pengikat.
Gambar 2.127 Pemasang pisau frais (a) Pisau frais jari dipasang pada holder pisau frais (b) Pisau dipasang pada collet yang merupakan bagian dari holder. (c) Pencekaman pisau dilakukan dengan cara mengencangkan mur penutup holder
Gambar 2. 128 Pemasangan shell end mill cutter. (a) Pisau frais dipasang pada ujung holder. (b) Untuk menghindari luka pada tangan saat memegang, maka pisau diganjal dengan kain.
Modul Seri M7.32A
78
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (c) Pisau frais dicekam dengan cara mengencangkan baut pengunci di bagian ujung holder.
Gambar 2.129 2.129 Pemasangan Pemasangan arbor vertikal Pasang holder shell end mill cutter pada spindel mesin . Cekam holder dengan cara mengencangkan baut pengunci di bagian atas spindel.
Modul Seri M7.32A
79
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.130. Memasang pisau frais sisi ( side mill cutter ), ), (a) Pasang Pasang arbor arbor pada spindle mesin (b) Pasang cincin arbor dan pasaknya pasaknya pada jarak yang sesuai dengan posisi penempatan pisau frais. (c) Pasang pisau frais pada arbor , sesuai dengan posisi pasak atau jarak yang diinginkan . (d) Pasang cincin arbor sebagai penjepit penjepit pisau frais, paling ujung pasang bantalan luncur, kemudian mur pengencang arbor . (e) Pasang blok penahan penahan arbor pada kepala kepala mesin sampai posisi bantalan luncur arbour tepat pada lubang penahan arbour. (f) Kencangkan baud baud pengunci pengunci arbour, sehingga semua cincin dan dan pisau frais terkunci. (g) Kencangkan mur pengunci penahan arbour sampai blok penahan tersebut terkunci dengan baik.
Modul Seri M7.32A
80
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 6) Mengidentifikasi Peralatan Pengaman Pengaman yang yang akan Digunakan Digunakan Peralatan pengaman yang perlu untuk digunakan pada pekerjaan dasar, baik dengan mesin bor, sekrap, bubut, frais, gerinda maupun mesin gergaji, pada umumnya terdiri dari pakaian kerja
dan kacamata
pengaman, atau alat pengaman lainnya yang dipasang pada mesin seperti kaca pelindung gram, tutup belt motor, dan tutup roda gigi.
7) Memasang Peralatan Pengaman (a) Memasang peralatan pengaman pada
mesin
sekrap
Gambar 2.131. Pengaman percikan bram Untuk menjaga agar lokasi pekerjaan menyekrap tidak dipenuhi oleh geram dipasang alat pelindung percikan geram.
(b) Memasang peralatan pengaman pada
mesin
bor
Gambar 2.132. Pelindung belt Pasang
penutup
belt
motor
untuk
menghindari
kemungkinan
tergulungnya tangan atau benda lain kedalam putaran belt dan puly.
Modul Seri M7.32A
81
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (c) Memasang peralatan pengaman pada
mesin
bubut
Alat-alat pengaman yang perlu diperhatikan untuk dipasang pada
mesin bubut antara lain : (1) Penutup kotak roda gigi
Gambar 2.133. Penutup kotak roda gigi Jangan biatkan kotak roda gigi terbuka. (2) Alat pengaman percikan geram (3) Alat pengaman belt motor (4) Pipa air pendingin (Coolant )
(d) Memasang peralatan pengaman pada
mesin
frais
Gambar 2.134 Pemasangan peralatan pengaman pada mesin frais. Tutup sabuk motor (belt ) dipasang untuk menjaga kecelakaan pada saat bekerja.
Modul Seri M7.32A
82
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (e) Memasang peralatan pengaman pada
mesin
gerinda
Gambar 2.135 Pemasangan peralatan pada mesin gerinda
Tutup roda gerinda, landasan benda, dan kaca pengaman untuk menjaga agar serbuk bekas menggerinda tidak menyebar, harus dipasang sebaik mungkin.
(f) Memasang peralatan peralatan pengaman pada mesin gergaji
Gambar 2.136 Pemasangn peralatan pengaman pada mesin gergaji Tutup kotak roda gigi dan sabuk motor harus terpasang dengan baik, demikian pula pipa saluran air pendingin.
Modul Seri M7.32A
83
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Untuk menggergaji benda yang yang panjang, panjang, gunakan gunakan penahan penahan benda benda dengan benar, jangan ditahan langsung dengan tangan.
8) Memeriksa Kesiapan
Mesin
Untuk memeriksa sejauh mana mesin siap digunakan, maka diperlukan perlu dilakukan beberapa hal, yaitu : (a) Periksa kelengkapan mesin yang akan digunakan. (b) Periksa pemasangan alat potong dan benda kerja. (c) Periksa pemasangan peralatan pengaman. (d) Periksa bagian-bagian penting pada mesin seperti : fungsi alat-alat pencekam alat potong dan alat pencekam benda kerja; gerakan sliding pada penggerak alat potong; keadaan dan jumlah persediaan pelumas pada kotak pelumas; roda gigi; sabuk atau belt pada motor penggerak, bagian lainnya dari mesin yang akan digunakan selama proses pengerjaan benda kerja.
Modul Seri M7.32A
84
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
c. Rangkuman 1) Menentukan peralatan yang akan digunakan digunakan Peralatan yang akan digunakan perlu ditentukan dengan menyangkut : alat pencekam benda kerja ; pencekam alat potong ; alat potong yang akan digunakan ; alat-alat ukur dan pemeriksa ; peralatan bantu lainnya lainnya. 2) Memilih peralatan peralatan yang diperlukan Peralatan yang diperlukan dipilih sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. 3) Memeriksa Peralatan yang yang Sudah Sudah Dipilih Pemeriksaan terhadap peralatan yang sudah dipilih dilakukan dengan memeriksa ukuran, fungsi, serta kondisi rusak atau ti daknya peralatan. 4) Mengasah alat alat potong yang akan akan digunakan digunakan Untuk pekerjaan dasar, pengasahan alat-alat potong dilakukan pada gerinda bangku atau gerinda lantai. Pengasahan dilakukan terhadap alat potong berupa pahat sekrap, pahat bubut, dan mata bor. 5) Memasang peralatan pada mesin Peralatan yang dipasang pada mesin menyangkut pemasangan alatalat potong dan alat- alat pencekam benda kerja serta bantu lainnya. 6) Mengidentifikasi peralatan peralatan pengaman pengaman yang akan digunakan digunakan Peralatan
pengaman
diidentifikasi
sesuai
dengan
rencana
penggunaannya, seperti alat pengaman badan serta alat pengaman yang dipasang pada mesin . 7) Memasang peralatan pengaman Peralatan pengaman yang dipasang pada mesin adalah : pengaman percikan bram atau serbuk pemotongan benda, tutup kotak roda gigi, tutup sabuk atau belt motor; penahan benda serta alat pengaman lainnya yang diperlukan. 8) Memeriksa kesiapan Mmsin Pemeriksaan terhadap kesiapan mesin
untuk digunakan dilakukan
terhadap : pemasangan alat potong dan benda kerja; pemasangan peralatan pengaman ; fungsi pencekam alat potong dan alat pencekam Modul Seri M7.32A
85
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar benda kerja; gerakan sliding pada penggerak alat potong; keadaan dan jumlah persediaan pelumas pada kotak pelumas; roda gigi; kondisi sabuk atau belt belt pada motor penggerak, bagian lainnya lainnya dari mesin yang akan digunakan selama proses pengerjaan benda kerja.
Modul Seri M7.32A
86
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
d. Tugas Tabel 2.13. Daftar tugas belajar
Tugas-tugas yang ditampilkan
Kompeten
Belum
Tanggal
1. Peralatan yang diperlukan untuk
proses machining sudah ditentukan 2. Peralatan yang diperlukan sudah
dipilih 3. Peralatan yang dipilih sudah
diperiksa 4. Alat potong yang telah dipilih sudah
diasah 5. Peralatan sudah dipasang di mesin
sesuai SOP/manual 6. Peralatan pengaman yang
diperlukan sudah diidentifikasi 7. Peralatan pengaman sudah
dipasang sesuai SOP/manual 8. Kesiapan mesin sudah diperiksa
Modul Seri M7.32A
87
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
e. Tes Formatif 1) Tes Tertulis (1)
Salah satu alat pencekam benda kerja pada mesin sekrap adalah
(a) Lathe dog (b) Chuck (c) Ragum mesin
(d) Collet
(2)
Salah satu pencekam alat potong pada mesin bor adalah (a) Drill chuck / chuck bor ) (b) Ragum tangan
(c) Collet (d) Tap matic
(3)
Salah satu bahan alat alat potong yang digunakan digunakan pada proses proses membubut adalah : (a) Pahat karbide (b) Pahat kasar (c) Pahat rata (d) Pahat ulir
(4)
Alat ukur untuk memeriksa sudut mata bor adalah : (a) Mal (b) Mal Mata Bor (c) Mal Pahat (d) Pengukur Sudut
(5)
Fungsi Dresser pada penggerindaan adalah untuk (a) Meratakan permukaan roda gerinda (b) Membentuk roda gerinda (c) Menajamkan permukaan permukaan roda gerinda (d) Mengasah roda gerinda
Modul Seri M7.32A
88
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (6)
Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah : (a) Bentuk alat potong dan bentuk benda kerja. kerja . (b) Jenis bahan benda kerja dan bahan alat potong. (c) Bentuk dan jenis alat potong. (d) Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk benda yang akan dikerjakan.
(7)
Beberapa hal yang yang termasuk ke dalam pemeriksaan alat potong, potong, kecuali : (a) Bentuk alat potong yang akan digunakan. (b) Kondisi alat potong sebelum digunakan. (c) Menentukan bagian alat potong yang rusak. (d) Menandai bagian alat potong yang sudah rusak
(8)
Berapa maksimal jarak antara landasan benda yang yang diasah dengan roda gerinda (a) 2,5 mm (b) 2 mm (c) 3 mm (d) 3,5 mm
(9)
Bagian mata bor yang manakah yang diasah ? (a) Bidang ujung (b) Bidang bebas (c) Bidang buang (d) Panjang bibir
(10) Berapakah sudut mata bor yang digunakan untuk mengebor mengebor bahan baja ? (a) 140 (b) 112 (c) 80 (d) 118 Modul Seri M7.32A
89
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
(11) Berapa sudut baji () pahat bubut untuk membubut bahan baja berkualitas 70 kg/ m2 ? (a) 81 (b) 62 (c) 67 (d) 55
(12) Pahat sekrap dicekam pada pada : (a) Kepala mesin (b) Spindel (c) Rumah pahat (d) Eretan
(13) Akibat dari pemasangan pemasangan pahat yang terlalu tinggi tinggi dari sumbu benda kerja adalah : (a) Sisi depan bagian bawah pahat tergesek (b) Ujung pahat cepat tumpul (c) Sisi potong pahat terangkat (d) Benda kerja terangkat
(14) Pisau frais Shell End Mill dipasang atau dicekam pada :
(a) Collet (b) Holder (c) Batang arbor
(d) Mandrell
(15) Untuk menghindari agar geram atau serbuk penggerindaan tidak menyebar sebaiknya dipasang : (a) Tutup mesin gerinda (b) Penahan serbuk gerinda (c) Kacamata pengaman (d) Tutup roda gerinda dan kaca pengaman Modul Seri M7.32A
90
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
(16) Berikut ini adalah pemeriksaan pemeriksaan terhadap kesiapan mesin , kecuali : (a) Memeriksa alat-alat ukur dan pemeriksa (b) Memeriksa kelengkapan mesin (c) Memeriksa pemasangan alat potong dan benda benda kerja (d) Memeriksa peralatan pengaman
Modul Seri M7.32A
91
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 2) Tes Unjuk Kerja Tabel 2.14. Daftar Tes unjuk kerja Tugas-tugas yang ditampilkan
Kompeten
Belum
Tanggal
1. Apakah peralatan yang diperlukan untuk proses machining sudah ditentukan? 2. Apakah peralatan yang diperlukan sudah dipilih? 3. Apakah peralatan yang dipilih sudah diperiksa? 4. Apakah alat potong yang telah dipilih sudah diasah? 5. Apakah peralatan sudah dipasang di mesin sesuai SOP/manual? 6. Apakah peralatan pengaman yang diperlukan sudah diidentifikasi? 7. Apakah peralatan pengaman sudah dipasang sesuai SOP/manual? 8. Apakah kesiapan mesin sudah diperiksa?
Modul Seri M7.32A
92
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
f. Kunci Jawaban Formatif Tabel 2.15. Daftar kunci jawaban tes tertulis
No. Pertanyaan
Modul Seri M7.32A
No. Jawaban
1.
c
2.
a
3.
a
4.
b
5.
c
6.
d
7.
a
8.
b
9.
b
10.
d
11.
b
12.
c
13.
a
14.
b
15.
d
16.
a
93
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 2 mengenai
Mempersiapkan Mesin dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan
Kompeten dalam Mempersiapkan Mesin Perkakas untuk Pekerjaan Dasar sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan Belajar 3
Dibuat di
: ……………….……………….
Pada Tanggal
: ……………….……………….
Penilai,
_____________________ _____________________
Peserta diklat,
_____________________ _____________________
Komentar/Saran Penilai : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Modul Seri M7.32A
94
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
3. Kegiatan Belajar 3 Mengoperasikan Mesin a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Peserta diklat dapat : 1) Memeriksa peralatan keselamatan kerja 2) Memakai peralatan keselamatan kerja 3) Memasang benda kerja pada mesin 4) Mencekam benda benda kerja dengan dengan alat bantu bantu pencekaman pencekaman 5) Mengoperasikan mesin 6) Memeriksa proses machining
b. Uraian Materi 1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja Peralatan keselamatan kerja yang perlu untuk diperiksa pada pekerjaan permesinan adalah : a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh operator mesin. Peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh operator mesin seperti kacamata pengaman, baju kerja, sepatu kerja, helm, masker, dan peralatan keselamatan kerja lainnya yang
dipakai selama
bekerja. b) Peralatan keselamatan keselamatan kerja yang dipasang dipasang pada mesin Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin yaitut tutup roda gigi mesin, kaca pelindung pada mesin bubut dan mesin gerinda, penahan
percikan
geram,
tutup
sabuk
mesin,
dan
peralatan
keselamatan lainnya. c) Peralatan keselamatan keselamatan kerja kerja yang disiapkan di ruang kerja Peralatan ini termasuk tanda-tanda larangan, peringatan, atau perintah perihal keselamatan kerja. Selain itu juga peralatan peralatan seperti alat pemadan kebakaran, penghisap debu atau asap, dan sebagainya.
Modul Seri M 7.32A
95
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 2) Memakai Peralatan Keselamatan Kerja a) Memakai peralatan keselamatan kerja kerja pada pekerjaan menyekrap menyekrap (1) Kacamata kerja. (2) Penahan tatal. b) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan mengebor seperti kacamata kerja c) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pada pekerjaan pekerjaan membubut (1) Kacamata kerja. (2) Kaca penahan tatal pada mesin. (3) Pengait bram. d) Memakai peralatan keselamatan kerja pada pekerjaan mengefrais seperti kacamata kerja e) Memakai peralatan keselamatan kerja kerja pada pekerjaan menggerinda menggerinda (1) Kacamata kerja. (2) Tutup roda gerinda pada mesin. (3) Kaca pelindung percikan serbuk gerinda yang dipasang pada mesin gerinda.,
3) Memasang Benda Kerja Pada Mesin a) Memasang benda benda kerja kerja pada mesin sekrap sekrap
Gambar 2.137 Ragum mesin sekrap
Ragum mesin sekrap merupakan salah satu alat pencekam benda kerja. Ragum ini posisinya dapat dirubah sesuai dengan sekala derajat yang terdapat pada skala nonius.
Modul Seri M 7.32A
96
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.138 Pemasangan blok paralel
Blok paralel, digunakan sebagai alas benda kerja yang dicekam pada ragum agar permukaan benda kerja yang disekrap sejajar dengan permukaan meja mesin.
Gambar 2.139. Blok Paralel
Blok paralel, mempunyai ukuran yang presisi dan ukuran yang bermacam-macam, sehingga dapat dipilih sesuai dengan ketebalan alas yang diperlukan
Gambar 2.140. Posisi penempatan blok paralel paralel
Blok paralel harus disimpan seimbang diantara kedua ujung benda kerja, sehingga benda kerja berada pada posisi yang rata mengikuti permukaan blok paralel.
Modul Seri M 7.32A
97
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.141. Penggunaan paku Untuk pencekaman benda kerja yang baik serta kuatnya blok paralel menahan benda kerja, maka pada saat pencekaman, pukulah benda kerja dengan palu plastik. Apabila blok paralel sudah tidak bergeser maka kencangkan pengikatan pada ragum.
b) Memasang benda benda kerja pada mesin bor
Gambar 2.142. Pemasangn benda kerja pada mesin bor Benda kerja dipasang pada ragum tangan. Agar posisi benda kerja terhadap meja mesin lebih sejajar, maka gunakan blok paralel sebagai alas penjepitan benda kerja. Gunakan palu untuk memukul memukul benda kerja pada pada saat pengikatan. pengikatan.
Modul Seri M 7.32A
98
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar c) Memasang benda benda kerja kerja pada mesin bubut bubut
Gambar 2.143. Pencekaman benda silindris panjang chuck rahang 3 Untuk mencekam benda silindris panjang, digunakan chuck rahang dengan ketiga rahangnya pada posisi normal. Tepatkan posisi benda kerja, lalu kencangkan lubang pengunci dengan kunci chuck
Gambar 2.144. pencekaman benda kerja silindris pendek Untuk mencekam benda silindris yang relatif pendek dengan diameter chuck rahang 3 dengan ketiga rahangnya pada lebih besar, digunakan chuck rahang posisi dibalik.
Modul Seri M 7.32A
99
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.145. Pencekaman benda silindris berdiameter besar Posisi rahang yang dibalik, digunakan pula untuk mencekam benda silindris berdiamater besar pada bagian lubangnya.
Gambar 2.146. Penggunaan senter putar kepala lepas Untuk benda yang lebih panjang, maka gunakan senter putar kepala lepas sebagai penahan benda
Gambar 2. 147. Pencekaman benda kerja bersegi
Modul Seri M 7.32A
100
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Chuck 4 rahang, dipergunakan untuk mencekam benda kerja segi empat atau segi tidak beraturan. Posisi rahangnya dapat diatur sendiri-sendiri. Keempat rahangnya dikencangkan setelah titik pusat bagian benda yang akan dibubut telah sejajar dengan sumbu mesin.
d) Memasang benda benda kerja pada mesin frais
Gambar 2.148. Pemasangan benda kerja pada ragum mesin frais Benda kerja yang berbentuk balok, dicekam pada ragum mesin frais. Blok paralel
digunakan agar permukaan benda yang difrais lebih
sejajar dengan bidang di bawahnya
Gambar 2.149. Pemakaian palu pada mesin frais Untuk pencekaman benda yang lebih baik, digunakan palu untuk memukul benda. Setelah balok paralel tidak bergeser, kemudian ragum dikencangka di kencangkan n
Modul Seri M 7.32A
101
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 4) Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman a) Memasang Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman pada Mesin Sekrap
Gambar 2.150. Pencekaman benda tipis Untuk benda kerja yang bentuknya tipis dan yang disekrap bagian sisinya, maka benda dicekam pada blok siku. Benda kerja tersebut diikat dengan klem.
Gambar 2.151. Pengikatan benda kerja pada meja mesin Pencekaman benda kerja yang ukurannya lebih besar dan sulit dicekam dengan ragum dilakukan dengan mengikatnya langsung pada meja mesin. Pengikatan benda pada meja mesin juga dapat dilakukan dengan menggunakan klem pengikat.
Modul Seri M 7.32A
102
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.152. Pengikatan benda kerja dengan klem pengikat Bagian dari klem adalah baut T yang dipasang pada alur T meja mesin dan balok T klem dipasang diantara balok penahan klem dengan
benda
kerja.
Pengikatan
dilakukan
dengan
cara
mengencangkan baut klem
b) Memasang Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman pada Mesin Bor
Gambar 2.153. Pemasangan benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum Untuk benda kerja yang tidak dapat dicekam pada ragum, maka benda kerja dicekam langsung pada meja mesin dengan bantuan baut T, Klem, dan balok penahan klem sebagai pengikat.
Gambar 2.154. Pencekaman benda kerja silindris pada mesin bor Untuk mencekam benda kerja silindris, gunakan blok dan Klem V sebagai pengikat benda. Modul Seri M 7.32A
103
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
c) Memasang benda kerja dengan alat bantu pencekaman pada mesin bubut
Gambar 2.155. Pencekaman benda diantara dua senter
Pencekaman benda diantara dua senter alat Bantu pencekaman yang digunakan adalah : 1 = Piring pembawa 2 = Senter tetap 3 = Lathe dog 4 = Senter putar
Gambar 2.156. Pencekaman benda dengan kacamat tetap
Mencekam benda dengan kacamata tetap untuk mencekam benda panjang, maka digunakan kacamatan tetap untuk menahan agar benda kerja tidak melentur selama berputar. Kacamatan tetap dipasang pada Bed mesin
Modul Seri M 7.32A
104
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.157. Kacamat jalan
Kacamata jalan digunakan untuk menjaga agar benda kerja tidak melentur selama pemotongan. Kacamata jalan dipasang pada eretan melintang.
Gambar 2.158. Pencekaman benda tipis dengan face plate
Mencekam benda tipis untuk mencekam benda tipis maka digunakan Face plate. Benda kerja diikat dengan menggunakan baut dan klem penjepit.
d) Memasang benda kerja dengan alat bantu pencekaman pada mesin frais
Gambar 2.159. Pencekaman benda kerja dengan klem
Modul Seri M 7.32A
105
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Mencekam benda kerja dengan klem, alat bantu yang digunakan : a. Balok klem b. Balok penahan c. Mur/baut pengunci d. Blok V
Gambar 2.160. Pencekaman benda kerja yang lebar Benda kerja yang lebih lebar dapat pula dicekam langsung di atas meja dengan bantuan klem penjepit.
Gambar 2.161. Pembentukan benda silindris menjadi segi beraturan Untuk mencekam benda silindris yang akan difrais menjadi bidang rata secara beraturan, maka digunakan ragum. Ragum tersebut dapat dipasang pada kepala pembagi atau pada ragum putar.
Modul Seri M 7.32A
106
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 5) Mengoperasikan Mesin a) Mengoperasikan mesin sekrap
Gambar 2.162. Bagian-bagian pengatur posisi dan panjang langkah pemahaman pada mesin sekrap Bagian-bagian
untuk
mengatur
posisi
serta
panjang
langkah
pemakanan adalah : a = motor penggerak b = roda gigi penggerak c = Roda pemutar d = Blok engkol e = Poros lengan ayun f = Lengan ayung g = Kepala luncur h = Pengikat kepala luncur
Modul Seri M 7.32A
107
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.163. Panjang langkah penyekrapan Untuk langkah pemakanan yang panjang, maka lengan ayun harus dipasang pada posisi terjauh dari sumbu poros roda pemutar. pemutar. Lengan ayun akan bergerak dari A sampai B dan sebaliknya ( ). Karena lebih besar dari maka langkah kebelakang akan lebih cepat.
Untuk langkah pemakanan yang pendek, maka lengan ayun harus dipasang pada posisi terdekat terdekat dari sumbu poros roda pemutar. pemutar.
Langkah kerja / mundur
Pahat Benda Kerja
lb
la
l L
Gambar 2.164. Panjang langkah pemotongan Panjang langkah (L) disesuaikan dengan panjang benda (l), panjang awal (la) dan panjang sisa (lb)
Modul Seri M 7.32A
108
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar L = l + la + lb la = 20 mm lb = 10 mm
Menentukan jumlah langkah maju mundur. Jumlah kangkah maju mundur per menit (n) tergantung kepada kecepatan potong bahan (v) dan panjang langkah (L)
Langkah maju mundur (n) =
n=
Kec. Potong (m/menit) . Panjang langkah maju mundur (m)
V . (langkah per menit) 2L
Untuk mengatur jumlah langkah per menit, dilakukan dengan menempatkan handel pengatur jumlah langkah pada posisi yang paling sesuai atau memdekati angka hasil perhitungan. Handel pengatur jumlah langkah biasanya ditempatkan di bagian belakang mesin sekrap.
Tombol menghidupkan dan mematikan Apabila panjang langkah, jumlah langkah dan posisi pemotongan sudah disetel, maka untuk menghidupkan mesin tekan tombol on pada saklar utama yang tersedia pada mesin. Untuk menghentikan gerakan kepala ayun sementara mesin tetap hidup, dilakukan dengan cara menekan tuas kopling yang ada pada bagian mesin, dan untuk menjalankannya kembali tuas kopling tersebut harus ditarik. Untuk mematikan mesin, dilakukan dengan cara menekan tombol off pada saklar uatama mesin.
Modul Seri M 7.32A
109
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Gerakan pemotongan
a
s Gambar 2.165. Kedalaman pemakanan. Banyaknya pemakanan (A) tergantung kepada kerataan pengerjaan mesin (kasar/halus)
Penampang tatal (A) = kedalaman pemakanan (a) x lebar penyayatan (s)
Gambar 2.166. Mengatur kedalaman pemakanan. Untuk posisi awal, skala nonius handle eretan diseting pada angka nol. Pengaturan kedalaman pemakanan dilakukan dengan cara memutar handle eretan sambil melihat angka skala nonius yang menunjukkan jumlah kedalaman pemakanan pemakanan
Modul Seri M 7.32A
110
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.167. Mengatur tebal pemakanan. Pengaturan tebalnya pemakanan
dilakukan dengan cara memutar
poros penggerak meja mesin setiap kali awal pergerakkan langkah memotong.
b) Mengoperasikan Mesin Bor Menentukan dan menyetel putaran mesin Kecepatan putaran spindle mesin bor (n) ditentukan oleh kecepatan potong bahan (v) dalam meter per menit, dan diameter mata bor yang digunakan (d).
Kecepatan putar (n) = 1000 x v xd
Gambar 2.168. Belt pengatur kecepatan putaran Penyetelan putaran mesin dilakukan dengan mengatur pasangan sabuk putaran pada pully motor penggerak dan pully poros utama mesin bor. Posisi pasangan sabuk dengan pully dipilih dengan mengikuti tabel putaran pada mesin
Modul Seri M 7.32A
111
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Menepatkan posisi pengeboran
Gambar 2.169. Menepatkan titik pusat lubang Sebelum dilakukan pengeboran, benda kerja yang akan dibor dilukis terlebih dahulu (a), kemudian titik pusat lubang ditandai dengan penitik (b), Posisi ujung mata bor ditepatkan terhadap titik pusat lubang yang sudah ditandai. Pemusatan ujung mata bor tersebut dilakukan dengan menggeser benda kerja. Apabila ujung mata bor sudah tepat dengan titik pusat lubang, maka pengeboran dapat dilakukan. Pendinginan dilakukan selama proses pengeboran berlangsung.
Kecepatan dan kedalaman pemotongan
Gambar 2.170. Tuas-tuas pengatur kedalaman mengebor. Kecepatan mengebor tergantung kepada kecepatan potong benda serta jenis mata bor. Dalam hal ini diperlukan keterampilan teknisi dalam menekan tuas penggerak selama mengebor. Untuk membatasi kedalaman pengeboran dalam membuat lubang tidak tembus, perlu digunakan poros dan mur pembatas kedalaman.
Modul Seri M 7.32A
112
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Menghidupkan dan mematikan mesin Untuk menghidupkan dan mematikan mesin, gunakan saklar pada mesin, biasanya dipasang di bagian depan atau kiri kepala mesin.
c) Mengoperasikan Mesin Bubut Gerakan-gerakan Gerakan-gerakan dalam membubut
Gambar 2.171. Gerakan-gerakan dalam membubut Pada proses pembubutan terdapat tiga gerakan utama : 1. Gerakan berputar, yaitu berputarnya benda kerja pada sumbo poros.
2. Gerakan
pengikatan,
yaitu
pencekaman
benda
kerja
dan
pengikatan pahat bubut.
3. Gerakan pemotongan, yaitu benda yang berputar disayat oleh pahat yang bergerak sejajar, tegak lurus atau menyudut terhadap sumbu benda kerja.
Modul Seri M 7.32A
113
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Pengaturan putaran dan kecepatan potong benda kerja
Gambar 2.172. Kecepatan potong (v). Jika benda dengan garis tengah d dipotong dalam satu putaran selama 1 menit, maka panjang tatal yang tersayat adalah d x (keliling). Jika dalam satu menit lebih dari satu putaran maka panjang tatal adalah d x x n v = d (mm) x x n (rpm) karena kecepatan potong dinyatakan dalam m/menit, sedangkan ukuran benda dalam mm, maka :
v = d (mm) x x n (rpm) (m/men) 1000 n = 1000 . v (r.p.m.) d. .
Gambar 2.173. Tuas-tuas pengatur kecepatan putaran Untuk memilih kecepatan putaran mesin, maka stel posisi tuas pengatur kecepatan putaran mesin sesuai dengan angka kecepatan putar yang terdapat pada tabel. Tuas-tuas tersebut terdapat pada kepala tetap mesin bubut.
Modul Seri M 7.32A
114
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Tidak selamanya hasil perhitungan sesuai dengan jumlah kecepatan putaran yang terdapat pada table, oleh karenanya angka yang dipilih adalah angka yang paling mendekati hasil pergitungan.
Pergerakan Eretan
Gambar 2.174. Pergerakan eretan mesin bubut Tuas No. 1 berfungsi untuk memutarkan spindle utama mesin bubut (memutarkan benda kerj) Eretan memanjang (2) digerakan dengan handle (3), berfungsi untuk menggerakan pahat sejajar dengan sumbu benda kerja Eretan melintang (4) digerakan dengan handle (5), berfungsi untuk menggerakan pahat ke arah melintang terhadap sumbu benda kerja. Eretan atas (6) posisinya dapat diatur sejajar, melintang atau menyudut terhadap sumbu benda kejra, digerakan dengan handle (7), berfungsi untuk pemotongan pendek sejajar, melintang atau untuk membubut bentuk tirus.
Modul Seri M 7.32A
115
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar Arah pemotongan
a
Gambar 2.175. Arah pemotongan sejajar, pahat bergerak menyayat sejajar dengan sumbu benda kerja. Arah pemotongan ini berfungsi untuk mengurangi diameter benda kerja
b
Gambar 2.176. Arah pemotongan melintang, pahat bergerak menyayat tegak lurus terhadap sumbu benda kerja Arah pemotongan ini berfungsi untuk membubut permukaan/ujung benda, atau untuk memotong benda
c
Gambar 2.177. Arah pemotongan menyudut, pahat bergerak menyayat menyudut terhadap sumbu benda kerja. Arah pemotongan ini berfungsi berfungsi untuk membubut tirus benda benda
Modul Seri M 7.32A
116
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
e
Gambar 2.178. Arah pemotongan melingkar, pahat bergerak sejajar dan melintang terhadap sumbu benda kerja. Arah pemotongan ini berfungsi untuk membentuk contur radius pada permukaan benda.
Menghidupkan dan mematikan mesin
Untuk menghidupkan dan mematikan mesin, gunakan saklar listrik utama mesin. Untuk menjalankan putaran mesin, gunakan tuas (1) yang terdapat di bagian eretan mesin.
d) Mengoperasikan Mesin Frais Gerakan-gerakan Gerakan-gerakan dalam pengefraisan
Gambar 2.179. Gerakan-gerakan dalam mengefrais
A = Gerakan berputar , yaitu gerakan berputarnya pisau frais pada sumbu arbour.
B = Gerakan pengikatan, yaitu gerakan pencekaman pisau frais pada sumbu arbour dan pencekaman benda kerja.
C = Gerakan pemotongan. Gerakan ini merupakan gerakan gabungan dari kedua gerakan sebelumnya. Pisau frais yang
Modul Seri M 7.32A
117
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar berputar menyayat benda kerja yang bergerak berlawanan atau searah dengan putaran pisau frais.
Mengatur kecepatan putaran spindle mesin dan kecepatan potong
Kecepatan potong dihitung dengan rumus : V= d..n 1000
m/menit,
Maka kecepatan putaran spindle mesin atau putaran pisau frais adalah : V= d..n 1000
r.p.m. ,
d = adalah diameter pisau frais v = adalah kecepatan potong dalam m/menit n = adalah kecepatan putaran spindle mesin dalam rev. per menit. (put/menit)
Metode pengefraisan
Gambar 2.180. Pengefraisan searah, Sisi pisau frais yang memotong searah dengan gerakan benda kerja selama penyayatan.
Modul Seri M 7.32A
118
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.181. Pengefraisan berlawanan arah, Sisi pisau frais yang memotong berlawanan arah dengan gerakan benda kerja selama penyayatan.
Gambar 2.182. Pengefraisan netral, Sisi pisau frais yang memotong berlawanan dan searah dengan gerakan benda kerja selama penyayatan. Metode ini digunakan apabila menggunakan pisau shell end mill.
Mengatur arah gerakan pengefraisan
Gambar 2.183. Gerakan memanjang, Dengan memutar handle meja memanjang maka benda kerja akan bergerak ke arah memanjang.
Modul Seri M 7.32A
119
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Gambar 2.184. Gerakan melintang. Gerakan melintang benda kerja dilakukan dengan memutar handle meja
melintang
yang
dilengkapi
dengan
skala
nonius
untuk
mengetahui ukuran gerakan.
Gambar 2.185. Gerakan vertikal. Kedalaman pengefraisan benda diatur dengan cara menaikan meja mesin dan untuk membebaskan benda dengan pisau dengan cara menurunkannya. Handle penggerak naik turun meja terdapat di bagian depan mesin.
Menghidupkan dan mematikan mesin Untuk menghidupkan dan mematikan mesin, gunakan saklar utama listrik yang ada pada mesin. Untuk menghentikan putaran pisau frais sementara mesin tetap dalam keadaan hidup, maka tekan tuas kopling yang ada di samping badan mesin, dan menariknya untuk menjalankan kembali putaran.
Modul Seri M 7.32A
120
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
6) Memeriksa Proses Machining a) Memeriksa Proses Penyekrapan Penyekrapan Pemeriksaan proses penyekrapan dilakukan terhadap : (1) Panjang langkah pemotongan (2) Posisi panjang langkah. Dilihat dari posisi langkah paling depan dan paling belakang terhadap ujung benda kerja yang dipotong. (3) Jumlah langkah per menit. (4) Ketebalan dan kedalaman pemakanan pahat
b) Memeriksa Proses Pengeboran Pemeriksaan proses pengeboran dilakukan terhadap : (1) Kecepatan putaran spindle mesin (n), dan (2) Kecepatan dan kedalaman pengeboran
c) Memeriksa Proses Pembubutan Pemeriksaan proses pembubutan dilakukan terhadap : (1) Kecepatan putaran spindle mesin (n), dan (2) Arah putaran spindle (3) Arah pemotongan (4) Ketebalan sayat dan kecepatan pemotongan
d) Memeriksa Proses Pengefraisan Pemeriksaan proses pengafraisan dilakukan terhadap : (1) Kecepatan putaran spindle mesin (n), dan (2) Arah putaran spindle (3) Arah pemotongan (4) Ketebalan sayat dan kecepatan pemotongan
Modul Seri M 7.32A
121
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
c. Rangkuman 1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja Peralatan keselamatan kerja yang perlu untuk diperiksa pada pekerjaan permesinan adalah : a) Peralatan keselamatan keselamatan kerja yang digunakan oleh operator mesin. b) Peralatan keselamatan keselamatan kerja yang dipasang dipasang pada mesin c) Peralatan keselamatan keselamatan kerja yang yang disiapkan di ruang kerja
2) Memakai Peralatan Keselamatan Kerja Peralatan keselamatan kerja yang dipakai pada saat bekerja pada mesin sekrap, mesin bor, mesin bubut, mesin frais dan mesin gerinda adalah kacamata pelindung, pakaian kerja, sepatu kerja, masker (khusus pada pekerjaan menggerinda), dan peralatan lainnya yang dianggap perlu.
3) Memasang Benda Kerja Pada Mesin a) Pemasangan benda kerja pada mesin sekrap adalah dengan menggunakan ragum mesin sekrap. b) Pemasangan
benda
kerja
pada
mesin
bor
adalah
dengan
bubut adalah
dengan
menggunakan ragum tangan c) Pemasangan benda kerja
pada mesin
menggunakan chuck rahang 3 untuk benda silindris dan chuck rahang 4 untuk bentuk segi empat atau bentuk tidak beraturan. d) Pemasangan
benda
kerja
pada
mesin
f rais
adalah
dengan
menggunakan ragum mesin frais.
4) Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman a) Pencekaman benda benda kerja pada mesin sekrap, mesin bor, dan mesin frais yang tidak dapat menggunakan ragum, dicekam dengan bantuan klem penjepit benda. b) Pencekaman benda pada mesin bubut yang tidak dapat dicekam dengan chuck rahang 3 atau chuck rahang 4, dilakukan dengan bantuan face plate. Dan untuk menjaga kelenturan benda kerja yang Modul Seri M 7.32A
122
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar panjang selama pembubutan, digunakan kacamata jalan atau kacamata tetap.
5) Mengoperasikan Mesin Dalam mengoperasikan mesin, perlu dilakukan langkah-langkah utama diantaranya : a) Menyetel handel kecepatan kecepatan putaran mesin b) Menggunakan saklar saklar atau tuas untuk menghidupkan menghidupkan atau mematikan mematikan mesin. c) Menentukan
arah
pemotongan
dengan
menggerakan
bagian
penggerak benda kerja atau alat potong pada mesin. d) Menentukan ketebalan penyayatan benda kerja. kerja.
6) Memeriksa Proses Machining Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memeriksa proses permesinan antara lain : a) Kecepatan dan arah putaran spindle spindle mesin b) Arah gerakan gerakan pemotongan pemotongan benda kerja kerja c) Kecepatan dan ketebalan penyayatan d) Ukuran benda yang yang dikerjakan setiap setiap periode langkah langkah pemakanan pemakanan e) Permukaan hasil penyayatan penyayatan benda benda kerja kerja
Modul Seri M 7.32A
123
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
d. Tugas Tabel 2.16. Daftar tugas belajar
Tugas-tugas Tugas-tugas yang ditampilkan
Kompeten
Belum
Tanggal
1) Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja 2) Memakai
Peralatan
Keselamatan
Kerja 3) Memasang Benda Kerja Pada Mesin
4) Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman Pencekaman 5) Mengoperasikan Mesin 6) Memeriksa Proses Machining
Modul Seri M 7.32A
124
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
e. Tes Formatif 1) Tes Tertulis
(1)
Peralatan keselamatan keselamatan kerja yang yang paling sering digunakan pada pekerjaan permesinan adalah : (a) Kacamata pelindung (b) Sarung tangan (c) Helm (d) Pelindung telinga (ear protection)
(2)
Berikut ini adalah adalah 3 jenis peralatan peralatan keselamatan kerja kerja yang digunakan pada pekerjaan mesin, kecuali : (a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan pekerja (b) Peralatan keselamatan keselamatan yang pada kotak PPPK PPPK (c) Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin (d) Peralatan keselamatan kerja yang disiapkan di ruangan
(3)
Alat pencekam pencekam benda kerja pada mesin bor, mesin sekrp dan mesin frais pada umumnya dalah ; (a) Klem paralel (b) Lathe dog (c) Ragum (d) Alat Bantu pencekaman
(4)
Fungsi dari blok paralel adalah : (a) Agar pencekaman benda kerja lebih kuat (b) Agar ragum tidak cepat rusak (c) Agar selama pemotongan, benda tidak bergetar. (d) Sebagai alas benda kerja yang dicekam pada ragum agar permukaan yang dipotong lebih sejajar dengan bagian alasnya.
Modul Seri M 7.32A
125
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (5)
Untuk mencekam mencekam benda benda kerja kerja yang tidak dapat dapat dicekam dicekam dengan dengan ragum maka digunakan : (a) Baut penjepit (b) Klem paralel (c) Klem penjepit (d) Balok penahan
(6)
Untuk mencekam benda benda silindris pada pada pekerjaan mengefrais, mengefrais, digunakan tambahan alat bantu pencekam, yaitu: (a) Blok V (b) Blok paralel (c) Blok siku (d) Balok penahan
(7)
Pencekaman benda silindris yang tidak terlalu panjang pada mesin bubut menggunakan : (a) Chcuk rahang 4 (b) Lathe dog (c) Chcuk rahang 3 (d) Face plate
(8)
Untuk mencekam mencekam benda yang bentuknya tidak beraturan dan tipis pada mesin bubut, dipergunakan : (a) Chcuk rahang 4 (b) Piring pembawa (c) Lateh dog (d) Kacamata jalan
(9)
Fungsi piring pembawa dan lathe dog adalah untuk : (a) Mencekam benda tipis. (b) Mencekam benda berbentuk tidak beraturan (c) Mencekam benda kerja panjang (d) Mencekam benda kerja diantara dua senter
Modul Seri M 7.32A
126
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (10) Kacamatan tetap pada mesin bubut berfungsi untuk untuk : (a) Menahan benda kerja agar tidak bergetar (b) Memudahkan penyayatan (c) Menjaga agar benda kerja tidak patah (d) Menahan benda agar tidak melentur selama berputar..
(11) Kacamata jalan pada mesin bubut dipasang pada : (a) Eretan atas (b) Eretan melintang (c) Eretan memanjang (d) Bed mesin
(12) Jika kecepatan potong benda kerja (v) = 25 m/menit, dan panjang langkah (L) = 100 mm, maka jumlah langkah maju mundur mesin sekrap (n) adalah : (a) 500 langkah per menit (b) 50 langkah per menit (c) 100 langkah per menit (d) 250 langkah per menit
(13) Jika kecepatan potong (v) = 30 m/menit, diameter mata bor yang digunakan (d) = 11,5 mm, maka kecepatan putaran spindle mesin bor (n) harus disetel pada kecepatan : (a) 810 rpm (b) 830 rpm (c) 820 rpm (d) 840 rpm
(14) Berikut ini adalah gerakan-gerakan gerakan-gerakan dalam membubut, kecuali kecuali : (a) Gerakan berputar (b) Gerakan melingkar (c) Gerakan pencekaman (d) Gerakan pemotongan Modul Seri M 7.32A
127
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar (15) Berapa kecepatan
putaran
spindle mesin
bubut
(n)
untuk
membubut benda jika kecepatan potong (v) = 25 m/menit dan diameter bahan yang dibubut (d) = 25 mm. (a) 320 rpm (b) 318 rpm (c) 310 rpm (d) 330 rpm
(16) Berikut ini adalah arah pemotongan pemotongan membubut, kecuali kecuali : (a) Memanjang (b) Melintang (c) Tirus (d) Menyudut
(17) Yang tidak termasuk gerakan-gerakan gerakan-gerakan dalam pengefraisan pengefraisan adalah : (a) Gerakan berputar (b) Gerakan berlawanan (c) Gerakan mengikat (d) Gerakan pemotongan
(18) Jika kecepatan putaran spindle mesin frais (n) = 450 r.p.m. dan diameter pisau frais (d) = 50 mm, maka kecepatan potong (v) adalah : (a) 75 m/menit (b) 80 m/menit (c) 65 m/menit (d) 70 m/menit
(19) Yang tidak termasuk metode pengefraisan adalah : (a) Muka (b) Searah (c) Berlawanan (d) Netral Modul Seri M 7.32A
128
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
(20) Pemeriksaan proses machining dilakukan terhadap hal-hal berikut, kecuali : (a) Pemasangan alat potong dan benda kerja. (b) Kecepatan dan arah putaran spindle mesin (c) Kecepatan dan tebal pemotongan (d) Arah dan gerakan pemotongan
Modul Seri M 7.32A
129
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar 2) Tes Unjuk Kerja Tabel 2.17. Daftar tes unjuk kerja Tugas-tugas yang ditampilkan a) Apakah
peralatan
Kompeten
Belum Tanggal
keselamatan
kerja yang dipersyaratkan sudah diperiksa? b) Apakah
peralatan
keselamatan
kerja yang dipersyaratkan sudah dipakai? c) Apakah
benda
kerja
sudah
dipasang di mesin? d) Apakah benda benda kerja sudah dicekam dicekam dengan
alat
bantu
yang
dipersyaratkan? e) Apakah mesin sudah dioperasikan? f) Apakah
pelaksanaan
machining
sudah diperiksa?
Modul Seri M 7.32A
130
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
f. Kunci Jawaban Formatif Tabel 2.18. Daftar kunci jawaban tes tertulis
No. Pertanyaan
Modul Seri M 7.32A
No. Jawaban
1.
a
2.
b
3.
c
4.
d
5.
c
6.
a
7.
c
8.
a
9.
d
10.
d
11.
b
12.
a
13.
b
14.
b
15.
b
16.
c
17.
b
18.
d
19.
a
20.
a
131
Menggunakan Mesin Mesin untuk Operasi Dasar Dasar
Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 3 mengenai
Mengoperasikan Mesin dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan
Kompeten dalam Mengoperasikan Mesin Perkakas untuk Pekerjaan Dasar sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan Belajar 4
Dibuat di
: ……………….……………….
Pada Tanggal
: ……………….……………….
Penilai,
_____________________ _____________________
Peserta diklat,
_____________________ _____________________
Komentar/Saran Penilai : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Modul Seri M 7.32A
132
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
4. Kegiatan Belajar 4 Memeriksa Komponen Yang Dikerjakan a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Peserta diklat dapat : 1.) Mengidentifikasi Alat-alat Alat-alat Ukur Yang Diperlukan 2.) Memilih Alat-alat Alat-alat Ukur Yang Diperlukan 3.) Mengkalibrasi Alat Ukur Yang Akan Digunakan Digunakan 4.) Mengukur Benda kerja 5.) Mencatat Hasil Pengukuran 6.) Membandingkan Hasil Pengukuran Dengan Spesifikasi Teknis Yang Dipersyaratkan 7.) Melaporkan Hasil Pemeriksaan Benda kerja
b. Uraian Materi 1) Mengidentifikasi Mengidentifikasi Alat-alat Ukur Yang Diperlukan Alat-alat yang digunakan untuk memeriksa dan mengukur benda kerja antara lain :
a) Alat-alat Pemeriksa :
Gambar 2.186. Inside Calipers
Inside Calipers, digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar lubang benda kerja .
Gambar 2.187. Spring Calipers Modul Seri M7.32A
133
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Spring Calipers, dengan dengan baud dan mur yang yang digunakan untuk mengatur jarak pada ujung pemeriksa. Digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar lubang benda kerja .
Gambar 2.188. Jangka kaki.
Jangka kaki, digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar bagian luar benda benda kerja .
Gambar 2.189. Jangka kaki dengan baud pengikat.
Jangka kaki, dengan baud dan mur yang yang digunakan untuk mengatur jarak pada ujung pemeriksa pemeriksa Digunakan untuk memeriksa kesejajaran atau lebar bagian luar benda kerja .
Gambar 2.190. Batang mal ulir
Batang mal ulir, untuk memeriksa ukuran ulir dalam
Gambar 2.191. Mal ulir luar
Mal ulir luar, untuk memeriksa ukuran ulir luar
Modul Seri M7.32A
134
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Gambar 2.192. Mal mata bor
Mal mata bor, untuk memeriksa sudut dan lebar ujung mata bor..
Gambar 2.193. Limit plug gauge Untuk memeriksa kesesuaian lubang hasil mereamer.
Gambar 2.194. Taper gauge. Untuk memeriksa lubang tirus hasil mereamer tirus.
Gambar 2.195. Mal lubang dan poros tirus.
Pemeriksa lubang atau poros tirus , untuk memeriksa ukuran tirus benda kerja . Selain alat pemeriksa yang yang disebutkan tadi, tadi, dipergunakan dipergunakan pula alat pemeriksa lainnya seperti busur derajat dan mal ulir.
b) Alat-alat Ukur Alat-alat ukur yang digunakan antara lain jangka sorong, micrometer luar dan micrometer dalam.
Modul Seri M7.32A
135
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
2) Memilih Alat-alat Ukur Yang Yang Diperlukan Pemilihan akat ukur ukur yang akan digunakan digunakan didasarkan kepada kepada : a) Bentuk benda yang akan diukur. b) Besar kecilnya kecilnya atau panjang pendeknya pendeknya benda yang akan diukur diukur c) Ketelitian ukuran yang diinginkan
3) Mengkalibrasi Mengkalibrasi Alat Ukur Yang Akan Digunakan a) Mengkalibrasi jangka sorong - Rapatkan kedua permukaan rahang ukur - Longgarkan baud pada pelat skala nonius - Tepatkan garis garis nol skala nonius dengan dengan garis nol pada batang utama jangka sorong - Kencangkan kembali baud pada pelat pelat skala skala nonius nonius b) Mengkalibrasi micrometer luar - Rapatkan kedua permukaan ujung pengukur, dengan dengan cara memutar batang rechet sampai terdengar bunyi giginya. - Longgarkan rumah skala nonius - Tepatkan garis nol pada rumah skala nonius dengan dengan garis nol pada batang utama - Kencangkan kembali rumah skala nonius
4) Mengukur Benda kerja Pada pelaksanaan pengukuran perlu diperhatikan beberapa hal antara lain : a) Prosedur penggunaan alat-alat ukur yang operasi pengukuran yang
sesuai dengan manual
dikeluarkan pabrik pembuat alat ukur ukur
tersebut. b) Tempat pengukuran yang tepat c) Posisi pengukuran yang dilakukan petugas d) Pembacaan ketelitian pada pada saat pengukuran
Modul Seri M7.32A
136
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Gambar 2.196. Bidang yang diukur dengan jangka jangka sorong
Jangka sorong, digunakan untuk mengukur dimensi luar dan dalam benda kerja sampai ketelitian 0,02 mm
Gambar 2.197. Bidang yang diukur dengan micrometer luar
Mikrometer luar, digunakan untuk mengukur bagian luar benda kerja sampai ketelitian 0,001 mm.
Gambar 2.198. Bidang yang diperiksa dengan dengan jangka kaki
Jangka kaki, digunakan untuk memeriksa kesejajaran dua bidang luar dari benda kerja
Modul Seri M7.32A
137
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Gambar 2.199. Bidang yang yang diperiksa dengan dengan inside calipers
Inside calipers , digunakan untuk memeriksa dan mengukur kesejajaran dua bidang di bagian dalam benda kerja . 5) Mencatat hasil pengukuran pengukuran Setiap hasil hasil pengukuran pengukuran atau pemeriksaan terhadap benda benda kerja kerja dicatat sebagai bahan untuk membandingkan dengan ukuran benda yang diinginkan.
6) Membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan Hasil pemeriksaan atau pengukuran benda kerja
yang
telah dicatat
kemudian dibandingkan dibandingkan dengan dengan ukuran yang yang tertera pada gambar atau pada lembaran kerja. Setiap hasil perbandingan disimpulkan, apakah sesuai atau tidak antara hasil pengukuran pengukuran dengan spesifikasi teknis yang yang
dipersyaratkan dan
dicatat berapa besar penyimpangannya apabila terjadi ketidak samaan.
7) Melaporkan hasil pemeriksaan benda kerja Catatan hasil pemeriksaan benda dicatat sebagai bahan laporan termasuk letak ukuran ukuran mana yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.
Modul Seri M7.32A
138
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
c. Rangkuman
Pada kegiatan belajar belajar 4, dilakukan kegiatan belajar yang yang menyang kut : 1) Identifikasi alat-alat ukur ukur yang yang diperlukan, antara antara lain alat-alat alat-alat pemeriksa pemeriksa dan alat-alat ukur. 2) Memilih alat-alat ukur Yang
diperlukan sesuai dengan bentuk dan
dimensi benda kerja yang akan diperiksa atau diukur. 3) Mengkalibrasi alat ukur yang akan digunakan, digunakan, dilakukan dilakukan terhadap terhadap alat ukur yang
tidak tepat dan dimaksudkan agar pengukuran dapat
dilakukan secara lebih teliti. 4) Mengukur benda kerja , dilakukan dengan prosedur yang benar, tempat dan posisi pengukuran yang
tepat, serta pembacaan ketelitian yang
akurat oleh petugas. 5) Mencatat hasil pengukuran. 6) Membandingkan hasil pengukuran dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan. 7) Melaporkan hasil pemeriksaan benda kerja kepada atasan.
d. Tugas Tabel 2.19.Daftar tugas belajar
Tugas-tugas Tugas-tugas yang ditampilkan
Kompeten
Belum
Tanggal
1.) Mengidentifikasi alat-alat ukur yang Diperlukan 2.) Memilih
alat-alat
ukur
yang
diperlukan 3.) Mengkalibrasi alat ukur yang akan digunakan 4.) Mengukur benda kerja 5.) Mencatat hasil pengukuran 6.) Membandingkan hasil pengukuran
Modul Seri M7.32A
139
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Tugas-tugas Tugas-tugas yang ditampilkan dengan
spesifikasi
teknis
Kompeten
Belum
Tanggal
yang
dipersyaratkan 7.) Melaporkan
hasil
pemeriksaan
benda kerja
e. Tes Formatif
1) Tes Tertulis
(1) Apakah Apakah diantara diantara alat berikut yang tidak termasuk termasuk alat pemeriksa :
(a) Spring Calipers (b) Busur derajat (c) Mal Ulir (d) Mikrometer (2) Apakah Apakah diantara diantara alat berikut yang tidak termasuk termasuk alat ukur : (a) Mal bor. (b) Jangka sorong (c) Mikrometer luar (d) Mikrometer dalam (3) Berikut adalah beberapa pertimbangan untuk memilih alat ukur , kecuali : (a) Spesifikasi teknis ukuran yang dipersyaratkan (b) Keteitian hasil pengukuran (c) Bentuk benda (d) Jumlah benda (4) Alasan mengapa harus dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang kondisinya kurang baik adalah : (a) Agar tidak terjadi kesalahan kesalahan ukuran ukuran dari hasil mengukur. mengukur. (b) Agar alat ukur ukur terjaga terjaga kondisinya kondisinya (c) Agar benda kerja dapat terukur dengan baik (d) Agar petugas tidak melakukan melakukan kesalahan kesalahan mengukur. mengukur.
Modul Seri M7.32A
140
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(5) Untuk mengukur bagian luar dan dalam benda dengan bentuk sederhana, maka digunakan alat ukur : (a) Mal bor (b) Mikrometer luar (c) Jangka sorong (d) Busur derajat
(6) Mengapa hasil pengukuran perlu dicatat ? (a) Untuk menjaga menjaga agar ukuran tetap tetap dapat diketahui (b) Untuk menjaga menjaga agar petugas petugas yag mengukur tidak lupa (c) Untuk memudahkan perbandingan perbandingan hasil pengukuran dengan dengan ukuran sebenanrnya sebenanrnya yang diinginkan. (d) Untuk memudahkan petugas dalam mengukur. (7) Laporan hasil pengukuran berguna untuk : (a) Menjaga kualitas benda yang dibuat (b) Menentukan benar tidaknya benda yang dibuat (c) Menentukan layak tidaknya benda kerja untuk digunakan (d) Memudahkan atasan dalam dalam menilai petugas petugas pembuat pembuat benda.
2) Tes Unjuk Kerja
Tabel 2.20. Daftar tes unjuk kerja Tugas-tugas yang ditampilkan
Kompeten
Belum Tanggal
a) Apakah alat ukur yang diperlukan untuk
pemeriksaan
sudah
diidentifikasi? b) Apakah alat
ukur yang
akan
digunakan sudah dipilih? c) Apakah alat
ukur yang
akan
digunakan sudah dikalibrasi? d) Apakah
Modul Seri M7.32A
sudah
dilakukan
141
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Tugas-tugas yang ditampilkan
Kompeten
Belum Tanggal
pengukuran? e) Apakah hasil pengukuran sudah dicatat? f) Apakah hasil pengukuran sudah dibandingkan
dengan
spesifikasi
teknis yang dipersyaratkan? g) Apakah hasil pengukuran sudah dilaporkan kepada atasan?
f. Kunci Jawaban Formatif Tabel 2.21. Daftar kunci jawaban tes tertulis
Modul Seri M7.32A
No. Pertanyaan
No. Jawaban
1.
d
2.
a
3.
d
4.
a
5.
c
6.
c
7.
b
142
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 4 mengenai
Pemeriksaan Komponen yang Dikerjakan dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan
Kompeten dalam Memeriksa Memeriksa Komponen Komponen Yang Yang Dikerjakan sehingga berhak untuk mempelajari Unit Kompetensi berikutnya.
Dibuat di
: ……………….……………….
Pada Tanggal
: ……………….……………….
Penilai,
_____________________ _____________________
Peserta diklat,
_____________________ _____________________
Komentar/Saran Penilai : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Modul Seri M7.32A
143
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
III EVALUASI A. Kognitif Skill (Tes Tertulis / Lisan) (1) Garis strip titik tipis ( __ . __ . __) pada gambar kerja digunakan untuk : (a) Garis arsiran (b) Garis sumbu (c) Garis ulir (d) Garis ukur (2) Gambar berikut adalah menunjukkan lambang proyeksi : (a) Proyeksi eropa (b) Proyeksi amerika (c) Proyeksi ISO (d) Proyeksi asia (3) Yang tidak termasuk kedalam batas toleransi dari penunjukkan ukuran berikut adalah : (a) 59,50 60 ± 0,05 (b) 59,95 (c) 60,05 (d) 60 (4) Instruksi kerja sebaiknya didapat dari : (a) Atasan langsung (b) Manajer (c) Direktur (d) Sesama teman (5) Yang termasuk kedalam peralatan keselamatan kerja adalah (a) Kipas angin, helm, kacamata, dan pakaian kerja. (b) Helm, sepatu kerja, blower, dan kipas angin. (c) Alat pemadam kebakaran, blankar, dan helm. (d) Kacamata, masker, apron, sepatu kerja, dan topeng las. (6) Tanda keselamatan kerja berikut berarti : (a) Tanda larangan menyalakan api (b) Tanda peringatan adanya bahan mudah terbakar (c) Tanda perintah untuk membakar benda (d) Tidak berarti apa-apa
Modul Seri M7.32A
146
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(7) Baja special merupakan bahan yang termasuk kedalam kelompok : (a) Baja paduan (b) Logam non besi (c) Non logam (d) Logam besi (8) Yang tidak termasuk kedalam mesin perkakas yang digunakan untuk operasi dasar permesinan adalah : (a) Mesin bor (b) Mesin gerinda (c) Mesin press (d) Mesin bubut (9) Salah satu alat pencekam benda kerja pada mesin sekrap adalah (a) Lathe dog (b) Chuck (c) Ragum mesin (d) Collet (10) Salah satu pencekam alat alat potong pada mesin bor adalah adalah (a) Drill chuck / chuck bor) (b) Ragum tangan (c) Collet (d) Tap matic (11) Salah satu bahan alat potong yang digunakan pada proses membubut adalah : (a) Pahat karbida (b) Pahat kasar (c) Pahat rata (d) Pahat Ulir (12) Alat ukur untuk memeriksa sudut mata bor adalah : (a) Mal (b) Mal Mata Bor (c) Mal Pahat (d) Pengukur Sudut (13) Fungsi Dresser pada penggerindaan penggerindaan adalah untuk untuk (a) Meratakan permukaan roda gerinda (b) Membentuk roda gerinda (c) Menajamkan permukaan roda gerinda (d) Mengasah roda gerinda
Modul Seri M7.32A
147
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(14) Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah adalah : (a) Bentuk alat potong dan bentuk benda kerja (b) Jenis bahan benda kerjja dan bahan alat potong (c) Bentuk dan jenis alat potong. (d) Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk benda yang akan akan dikerjakan. (15) Beberapa hal yang termasuk termasuk kedalam pemeriksaan pemeriksaan alat potong, kecuali : (a) Bentuk alat potong yang akan digunakan (b) Kondisi alat potong sebelum digunakan (c) Menentukan bagian alat potong yang rusak. (d) Menandai bagian alat potong yang sudah rusak sebelum digunakan. (16) Berapa maksimal jarak antara landasan benda yang diasah dengan roda gerinda (a) 2,5 mm (b) 2 mm (c) 3 mm (d) 3,5 mm (17) Bagian mata bor yang manakah manakah yang diasah ? (a) Bidang ujung (b) Bidang bebas (c) Bidang buang (d) Panjang bibir (18) Berapakah sudut mata bor yang digunakan digunakan untuk mengebor bahan baja ? (a) 140 (b) 112 (c) 80 (d) 118 (19) Berapa sudut baji () pahat bubut untuk membubut bahan baja berkualitas 70 kg / mm2 ? (a) 81 (b) 62 (c) 67 (d) 55 (20) Pahat sekrap dicekam pada pada : (a) Kepala mesin (b) Spindel (c) Rumah Pahat (d) Eretan
Modul Seri M7.32A
148
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(21) Akibat dari pemasangan pahat yang terlalu tinggi tinggi dari sumbu benda kerja adalah : (a) Sisi depan bagian bawah pahat tergesek (b) Ujung pahat cepat tumpul (c) Sisi potong pahat terangkat (d) Benda kerja terangkat (22) Pisau frais Shell End Mill dipasang atau atau dicekam pada : (a) Collet (b) Holder (c) Batang arbor (d) Mandrell (23) Untuk menghindari agar bram atau serbuk penggerindaan penggerindaan tidak menyebar menyebar maka sebaiknya dipasang : (a) Tutup mesin gerinda (b) Penahan serbuk gerinda (c) Kacamata pengaman (d) Tutup roda gerinda dan kaca pengaman (24) Berikut ini adalah pemeriksaan terhadap terhadap kesiapan mesin, mesin, kecuali : (a) Memeriksa alat-alat ukur dan pemeriksa (b) Memeriksa kelengkapan mesin (c) Memeriksa pemasangan alat potong dan benda kerja (d) Memeriksa peralatan pengaman (25) Peralatan keselamatan kerja yang paling sering digunakan pada pekerjaan permesinan adalah : (a) Kacamata pelindung (b) Sarung tangan (c) Helm (d) Pelindung telinga (ear protection) (26) Berikut ini adalah 3 jenis peralatan keselamatan kerja yang digunakan pada pekerjaan mesin, kecuali : (a) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan pekerja (b) Peralatan keselamatan yang pada kotak PPPK (c) Peralatan keselamatan kerja yang dipasang pada mesin (d) Peralatan keselamatan kerja yang disiapkan di ruangan (27) Alat pencekam benda kerja pada mesin mesin bor, mesin sekrp dan mesin frais pada umumnya dalah ; (a) Klem paralel (b) Lathe dog (c) Ragum (d) Alat Bantu pencekaman
Modul Seri M7.32A
149
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(28) Fungsi dari blok parallel adalah : (a) Agar pencekaman benda kerja lebih kuat (b) Agar ragum tidak cepat rusak (c) Agar selama pemotongan, benda tidak bergetar. (d) Sebagai alas benda kerja yang yang dicekam pada ragum agar permukaan yang dipotong lebih sejajar dengan bagian alasnya. (29) Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum maka digunakan : (a) Baud penjepit (b) Klem paralel (c) Klem penjepit (d) Balok penahan (30) Untuk mencekam benda silindris pada pekerjaan mengefrais, digunakan tambahan alat bantu pencekam, yaitu: (a) Blok V (b) Blok paralel (c) Blok siku (d) Balok penahan (31) Pencekaman benda silindris pendek pada mesin bubut menggunakan menggunakan : (a) Chcuk rahang 4 (b) Lathe dog (c) Chcuk rahang 3 (d) Face plate (32) Untuk mencekam benda yang bentuknya tidak beraturan dan tipis pada mesin bubut, dipergunakan : (a) Chcuk rahang 4 (b) Piring pembawa (c) Lathe dog (d) Kacamata jalan (33) Fungsi piring pembawa dan lathe dog adalah untuk : (a) Mencekam benda tipis. (b) Mencekam benda berbentuk tidak beraturan (c) Mencekam benda kerja panjang (d) Mencekam benda kerja diantara dua senter (34) Kacamatan tetap pada mesin bubut berfungsi untuk untuk : (a) Menahan benda kerja agar tidak bergetar (b) Memudahkan penyayatan (c) Menjaga agar benda kerja tidak patah (d) Menahan benda agar tidak melentur selama berputar..
Modul Seri M7.32A
150
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(35) Kacamata jalan pada mesin bubut dipasang pada : (a) Eretan atas (b) Eretan melintang (c) Eretan memanjang (d) Bed mesin (36) Jika kecepatan potong benda kerja (v) = 25 m/menit, dan panjang langkah (L) = 100 mm, maka jumlah langkah maju mundur mesin sekrap (n) adalah : (a) 500 langkah per menit (b) 50 langkah per menit (c) 100 langkah per menit (d) 250 langkah per menit (37) Jika kecepatan potong (v) = 30 m/menit, diameter mata bor yang digunakan (d) = 11,5 mm, maka kecepatan putaran spindle mesin bor (n) harus disetel pada kecepatan : (a) 810 rpm (b) 830 rpm (c) 820 rpm (d) 840 rpm (38) Berikut ini adalah gerakan-gerakan gerakan-gerakan dalam membubut, kecuali kecuali : (a) Gerakan berputar (b) Gerakan melingkar (c) Gerakan pencekaman (d) Gerakan pemotongan (39) Berapa kecepatan putaran spindle mesin bubut (n) untuk membubut benda jika kecepatan potong (v) = 25 m/menit dan diameter bahan yang dibubut (d) = 25 mm. (a) 320 rpm (b) 318 rpm (c) 310 rpm (d) 330 rpm (40) Berikut ini adalah arah pemotongan pemotongan membubut, kecuali : (a) Memanjang (b) Melintang (c) Tirus (d) Menyudut (41) Yang tidak termasuk gerakan-gerakan gerakan-gerakan dalam pengefraisan pengefraisan adalah : (a) Gerakan berputar (b) Gerakan berlawanan (c) Gerakan mengikat
Modul Seri M7.32A
151
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(d)
Gerakan pemotongan
(42) Jika kecepatan putaran spindle mesin mesin frais (n) = 450 r.p.m. dan diameter pisau frais (d) = 50 mm, maka kecepatan potong (v) adalah : (a) 75 m/menit (b) 80 m/menit (c) 65 m/menit (d) 70 m/menit (43) Yang tidak termasuk metode metode pengefraisan adalah : (a) Muka (b) Searah (c) Berlawanan (d) Netral (44) Pemeriksaan proses machining dilakukan terhadap hal-hal hal -hal berikut, kecuali : (a) Pemasangan alat potong dan benda kerja. (b) Kecepatan dan arah putaran spindle mesin (c) Kecepatan dan tebal pemotongan (d) Arah dan gerakan pemotongan (45) Apakah diantara alat berikut berikut yang tidak termasuk alat pemeriksa pemeriksa : (a) Spring Calipers (b) Busur derajat (c) Mal Ulir (d) Mikrometer (46) Apakah diantara alat berikut berikut yang tidak termasuk alat ukur : (a) Mal bor. (b) Jangka sorong (c) Mikrometer luar (d) Mikrometer dalam (47) Berikut adalah beberapa pertimbangan pertimbangan untuk memilih alat alat ukur , kecuali : (a) Spesifikasi teknis ukuran yang dipersyaratkan (b) Keteitian hasil pengukuran (c) Bentuk benda (d) Jumlah benda (48) Alasan mengapa harus dilakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang kondisinya kurang baik adalah : (a) Agar tidak terjadi kesalahan ukuran dari hasil mengukur. (b) Agar alat ukur terjaga kondisinya (c) Agar benda kerja dapat terukur dengan baik (d) Agar petugas tidak melakukan kesalahan mengukur.
Modul Seri M7.32A
152
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
(49) Untuk mengukur bagian luar dan dalam benda dengan bentuk sederhana, sederhana, maka digunakan alat ukur : (a) Mal bor (b) Mikrometer luar (c) Jangka sorong (d) Busur derajat (50) Mengapa hasil pengukuran pengukuran perlu dicatat ? (a) Untuk menjaga agar ukuran tetap dapat diketahui (b) Untuk menjaga agar petugas yag mengukur tidak lupa (c) Untuk memudahkan perbandingan hasil pengukuran dengan ukuran sebenanrnya yang diinginkan. (d) Untuk memudahkan petugas dalam mengukur. (51) Laporan hasil pengukuran pengukuran berguna untuk : (a) Menjaga kualitas benda yang dibuat (b) Menentukan benar tidaknya benda yang dibuat (c) Menentukan layak tidaknya benda kerja untuk digunakan (d) Memudahkan atasan dalam menilai petugas pembuat benda.
B. Psikomotor Skill Tabel 3.1. Daftar tes psikomotor
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Psikomotor Skill Alat potong yang telah dipilih sudah diasah Peralatan sudah dipasang di mesin sesuai SOP/manual Peralatan pengaman sudah dipasang sesuai SOP/manual Memasang Benda Kerja Pada Mesin Mencekam Benda Kerja Dengan Alat Bantu Pencekaman Mengoperasikan Mesin Mengkalibrasi Alat Ukur Yang Akan Digunakan Mengukur Benda Kerja
Modul Seri M7.32A
Kompeten
Belum
153
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
C. Attitude Skill Tabel 3.2. Daftar tes sikap Psikomotor Skill Kompeten 1. Tanda-tanda Keselamatan Kerja sudah diidentifikasi 2. Rencana Langkah Kerja sudah sudah dibuat dibuat 3. Mesin-mesin Yang Akan Digunakan sudah ditentukan 4. Peralatan yang diperlukan untuk proses machining sudah ditentukan 5. Peralatan yang diperlukan sudah dipilih 6. Peralatan yang dipilih sudah diperiksa 7. Peralatan pengaman pengaman yang diperlukan sudah diidentifikasi 8. Kesiapan mesin sudah diperiksa 9. Memeriksa Peralatan Keselamatan Kerja 10. Memakai Peralatan Keselamatan Kerja 11. Memeriksa Proses Machining 12. Mengidentifikasi Alat-alat Ukur Yang Diperlukan 13. Memilih Alat-alat Ukur Yang Diperlukan 14. Mencatat Hasil Pengukuran 15. Membandingkan Hasil Pengukuran Dengan Spesifikasi Teknis Yang Dipersyaratkan 16. Melaporkan Hasil Pemeriksaan Benda Kerja
Modul Seri M7.32A
Belum
154
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
D. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan No. 1. 2. 3. 4.
Tabel 3.3. Daftar batasan waktu belajar Waktu (45 menit / Tahapan Belajar jam pelajaran) Kegiatan Belajar 1 20 jam Kegiatan Belajar 2 20 jam Kegiatan Belajar 3 30 jam Kegiatan Belajar 4 10 jam Jumlah 80 jam
E. Kunci Jawaban Tabel 3.4. Daftar kunci jawaban tes tertulis No. soal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27)
Modul Seri M7.32A
Huruf jawaban b. a. a. a. d. b. d. c. a a a a b c d a b b d b c a b d a b c
155
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
No. soal (28) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36) (37) (38) (39) (40) (41) (42) (43) (44) (45) (46) (47) (48) (49) (50) (51)
Modul Seri M7.32A
Huruf jawaban d c a c a d d b a b b b c b d a a d a d a c c b
156
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
IV PENUTUP
Peserta telah mengikuti pembelajaran Unit Kompetensi :
Menggunakan Mesin Untuk Operasi Dasar dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan
Kompeten sehingga berhak untuk mempelajari Unit Kompetensi berikutnya yang dipersyaratkan.
Dibuat di
: ……………….……………….
Pada Tanggal
: ……………….……………….
Penilai,
_____________________ _____________________
Peserta diklat,
_____________________ _____________________
Komentar/Saran Penilai : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………
Modul Seri M7.32A
157
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
DAFTAR PUSTAKA Alois Schonmetz, Peter Sinnl, Johann Heuberger, Pengerjaan Logam Dengan Mesin , Angkasa, Bandung, Bandung, 1985. B.M. Surbakty, Kasman Barus, Menyekrap, Mengebor dan Menggerinda , CV. Sinar Harapan, Madiun, 1983. Butar Manik, Keselamatan dan Kesehatan Kerja , Divisi Pengembangan Bahan Belajar PPPGT, Bandung, 1992. D. Sugianto, Keselamatan Kerja , Politeknik Mekanik Swiss-ITB, Bandung, 1978. Departemen Pendidian Nasional, Kurikulum SMK Edisi 2004 Program Keahlian Teknik Pemesinan , Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan - Depdiknas, Jakarta, 2004. Elias, R. Rachmad M, Petunjuk Kerja Mesin Bubut, Sekrap dan Frais 1, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1978. Frets, Buergler, Urwyler, Teknik Bengkel , Politeknik Mekanik Swiss-ITB, Bandung, 1978.
nggambar Mesin Menurut Standar ISO , G. Takeshi Sato, N. Sugiarto Hartanto, Me nggambar PT. Dainippon Gitakarya Printing, Jakarta, 1986. Georg Westermann Verlag, Westermann Tables for The Metal Trade , Rekha Printers Private Limited, India, 1978 H.R. Wegmueller, Menggambar Teknik , Politeknik Mekanik Swiss-ITB, Bandung, 1981. Hadi Soewito, Mesin Frais , Divisi Pengembangan Bahan Belajar PPPGT, Bandung, 1992. Heinrich Gerling, All about Machine Tools , Thomson Press, India, 1974. L. Budi Prastawa, H.F. Gultom, Pengetahuan Bahan , Politeknik Mekanik SwissITB, Bandung, 1978. Nazwir, I.A. Rukmana, Menggambar Teknik Mesin 1, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1977. Politeknik Manufaktur Bandung, Dasar-dasar Membubut , Polman-ITB, Bandung, 1992
Modul Seri M7.32A
158
Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar
Politeknik Manufaktur Bandung, Dasar-dasar Memfrais , Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Keselamatan Kerja , Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Membubut Benda Suaian , Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Memfrais Benda Suaian , Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Menggerinda Alat Potong , Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Menggerinda Pisau Frais , Polman-ITB, Bandung, 1992 Politeknik Manufaktur Bandung, Teori Gerinda Alat , Polman-ITB, Bandung, 1992 Seodjono, Frais Vertika dengan Mesin , Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1985. Seodjono, Menggergaji Dengan Mesin , Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1985. Seodjono, Menggerinda Dengan Mesin , Bhratara Karya Aksara, Jakarta, 1985. Sugihartono, Pengasahan Pisau Perkakas , Divisi Pengembangan Bahan Belajar PPPGT, Bandung, 1992. Suha Madsuha, Teknologi Pengerjaan Logam , Media Cetak PPPG Teknologi, Bandung, 1995. Wagirin, Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur Pengerjaan Logam , Divisi Pengembangan Bahan Belajar PPPGT, Bandung, 1992.
Modul Seri M7.32A
159