MEMAHAMI LATAR BELAKANG PERLUNYA BK BAGI SISWA DILIHAT DARI BERBAGAI SEGI
LATAR BELAKANG PSIKOLOGI BELAKANG PSIKOLOGI A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu berintraksi dengan mahluk lainnya. Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitar nya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari, sebagai contoh: orang tua kita dalam mendidik kita kadang terpengaruh oleh orang tuanya ketika mendidiknya, atau seorang guru yang menganut faham gurunya dalam me ndidik muridnya. Dari pengaruh itulah, kadang tanpa disadari kita telah mempelajari psikologi. Yang mana psikologi adalah disiplin ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “Tidak ada orang pada kini yang mengaku tidak mengenal psikologi”. Maka dari itu penulis mencoba untuk menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan psikologi. Dengan mengangkat judul “objek,ruang lingkup lingkup dan manfaat psikologi” B. PENGERTIAN PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya. Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses bel ajar yang di mungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksikontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[ Agus Sujanto, 2001:1]. Psikologi sendiri mempunyai banyak pengertian, diantaranya : 1.Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan proses proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku. 2.Menurut Ernest Hilgert (1957) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya. 3.Menurut George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku. 4.Menurut Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan. 5.Menurut Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan, juga
penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan. 6.Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. 7.Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakekat jiwa serta prosesnya. Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya. C. OBYEK DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Objek Material Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia(Alex Sobur,2003:41). 2. Objek formal Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari matanya[ ibid, 2003:42]. D. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI
Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan manusia. Yang sampai saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu : 1.Psikologi Umum Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab (berkultur)[ Agus Sujanto,2001:41]. 2.Psikologi khusus Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi-situasi khusus. Psikolgi khusus ini meliputi berikut ini.[Alex Sobur,2003:57] a) Psikologi perkembangan Psikolgi perkembangan adalah psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai masa tua. Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai person; artinya, masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut. Psikologi perkembangan ini mencakup: psikologi anak(termasuk masa bayi), psikologi puber dan adolensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.
b) Psikologi social Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi sosial. c)Psikologi pendidikan Psikologi sosial adalah sub disiplin dari psikologi yang mencari yang pengertian tentang hakikat dan sebab-sebab dari prilaku dan pikiran-pikiran individu dalam situasi sosial. d) Psikologi pendidikan Psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan,yang meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar. e) Psikologi kepribadian dan tipologi Psikologi kepribadian dan tipologi adalah psikologi yang menguraikan tentang struktur kepribadian manusia sebagai suatu keseluruhan, dan jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian. f) Psikopatologi Psikopatologi adalah psikologi yang khusus mempelajari kegiatan atau tingkah laku individu yang abnormal (tidak normal). g) Psikologi diferensial dan psikodiognostik Psikologi ini menguraikan perbedaan-perbedaan antarindividu dalam taraf inteligensi, kecakapan, cirri-ciri kepribadian lainnya, dan tentang cara-cara guna menentukan perbedaan-perbedaan tersebut. h) Pesikologi criminal psikologi criminal adalah psikologi yang khusus berhubungan dengan tindak kejahatan atau kriminalitas. i) Parapsikologi parapsikologi adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari fenomena supermormal dengan alatalat eksperimen atau alat-alat sistematis lain. j) Psikologi komparatif Psikologi komparatif adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia yang dibandingkan dengan hewan, atau sebaliknya. k) Psikologi penyesuaian Psikologi penyesuaian adalah suatu cabang psikologi yang menggambarkan sejumlah cabang ilmu lainya, psikologi perkembangan, klinis, kepribadian, social, dan eksperimental.[ ibid, 2003:58] E. MANFAAT PSIKOLOGI
Pada garis besarnya orang mempelajari ilmu jiwa (psikologi) adalah menjadikan manusia supaya hidupnya menjadi lebih baik, bahagia dan sempurna.Betulkah demikian ? memang karena ilmu psikologi ternyata telah memasuki bidang-bidang yang banyak sekali.Banyak persoalan-persoalan yang dapat dibantu dan diselesaikan oleh ilmu psikologi, misalnya persoalan-persoalan manusia yang hidup di pabrik,di sekolah, disawah, di kantor, dan dimanapun kita berada. Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa manfaat mempelajari ilmu psikologi adalah sebagai berikut: 1. Untuk memeperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna adalah tentang tingkah laku manusia. 2. Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia.
3. Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan lebih baik. 4. Supaya tidak ragu-ragu lagi mengubah cara hidup, tingkah laku, dan pergaulan dalam masyarakat. 5. Menjadikan kehidupan yang lebih baik, bahagia dan sempurna. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Semarang : Rineka Cipta Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka Rama, Tri. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Suraba ya: Karya Agung Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara http://www.wikipedia.com
LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA A. Latar Belakang Istilah Sosiologi berasal dari kata Socius dan Logos. Socius artinya kawan dan Logos (Yunani) berarti kata atau berbicara. Jadi, Sosiologi adalah ilmu yang berbicara mengenai masyarakat. Sosiologi memusatkan kajiannya pada kehidupan m\kelompok dan produk kehidupan kelompok tersebut. Adat istiadat, tradisi, nilai-nilai hidup suatu kelompok, pengaruhnya terhadap kehidupan kelompok, proses interaksi di antara kelompok dan perkembangan lembaga-lembaga sosial adalah merupakan perhatian sosiologi. Secara singkat Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang objek studinya adalah masyarakat. Sosiologi ditinjau dari sifatnya digolongkan sebagai ilmu pengetahuan murni ( pure science) bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science). Sosiologi dimaksudkan untuk memberikan kompetensi kepada peserta didik dalam memahami konsep-konsep sosiologi seperti sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Sosiologi menurut para ahli di definisikan sebagai berikut : a. Menurut Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang memberikan pengertian tentang tindakan sosial dan merupakan penjelasan secara kausal mengenai arah dan konsekuensi dari tindakan sosial tersebut. b. Menurut Selo Soedjarman dan Soelaiman Soemardi, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial c. Menurut Auguste Comte, sosiologi merupakan studi ilmiah tentang masyarakat. Sosiologi mempunyai dua pengertian dasar yaitu sebagai ilmu dan sebagai metode. Sebagai ilmu, sosiologi merupakan kumpulan pengetahuan tentang masyarakat dan kebudayaan yang disusun secara sistematis berdasarkan analisis berpikir logis. Sebagai metode, sosiologi adalah cara berpikir untuk mengungkapkan realitas sosial yang ada dalam masyarakat dengan prosedur dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dalam kedudukannya sebagai sebuah disiplin ilmu sosial yang sudah relatif lama berkembang di lingkungan akademika, secara teoritis sosiologi memiliki posisi strategis dalam membahas dan mempelajari masalah-masalah sosial-politik dan budaya yang berkembang di masyarakat dan selalu siap dengan pemikiran kritis dan alter natif menjawab tantangan yang ada. Melihat masa depan masyarakat kita, sosiologi dituntut untuk tanggap terhadap isu globalisasi yang di dalamnya mencakup demokratisasi, desentralisasi dan otonomi, penegakan HAM, good governance (tata kelola pemerintahan yang baik), emansipasi, kerukunan hidup bermasyarakat, dan masyarakat yang demokratis. Pembelajaran sosiologi dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman fenomena kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran mencakup konsep-konsep dasar, pendekatan, metode, dan teknik analisis dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang ditemui dalam kehidupan nyata di masyarakat. A. Sosiologi sebagai Ilmu Pengetahuan Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan? Pengetahuan muncul karena ada rasa ingin tahu yang dimiliki manusia tentang hal-hal dalam kehidupan yang tidak ia mengerti. Tidak semua pengetahuan merupakan ilmu. Hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran saja yang dapat disebut ilmu pengetahuan (Science). Setiap ilmu memiliki unsur pokok yang tergabung dalam satu kebulatan. Unsur tersebut adalah pengetahuan (knowledge) tersusun secara sistematis, menggunakan pemikiran dan dapat diselidiki secara kritis oleh orang lain atau umum. Tokoh pertama yang meletakkan sosiologi sebagai sebuah ilmu pengetahuan adalah Emile Durkheim. Durkheim menyatakan bahwa sosiologi memiliki objek kajian yang jelas. Yaitu fakta sosial. Durkheim mendefinisikan fakta sosial ini sebagai sebuah cara bertindak, berpikir, dan merasa yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. Sementara untuk metofelogi, Ia menemukakan konsep bebas nilai. Menurut konsep ini, seorang
a.
b.
c.
d.
A.
a. b. c. d.
sosiolog dalam melakukan penelitian terhadap masyarakat perlu melakukan batasan antara peneliti dengan yang diteliti. Ciri-ciri Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan antara lain sebagai berikut : Sosiologi bersifat Empiris Sosiologi dalam melakukan kajian tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif, dan hanya menggunakan akal sehat. Sosiologi bersifat Teoritis Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsurunsur yang didapat di dalam observasi, disusun secara logis serta memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat. Sosiologi bersifat Komulatif Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori-teori lama. Sosiologi bersifat Non-Etis Yang dilakukan sosiologi bukan mencari baik buruknya suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta tersebut secara analitis. Itu sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk berkhotbah dan mempergunjingkan baik buruknya tingkah laku sosial suatu masyarakat. Interaksi Sosial Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu (seseorang) dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa interkasi sosial tidak akan ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam amas yarakat. Menurut Soerjono Soekanto, proses sosial diartikan sebagai cara-cara berhubungan yang dapat dilihat jika individu dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial. Ciri - Ciri Interaksi Sosial Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri-ciri interaksi sosial, antara lain (p.23) : Jumlah pelakunya lebih dari satu orang Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
B. Konsep-Konsep Dasar tentang Realitas Sosial Budaya 1. Masyarakat Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah tertentu dan membina kehidupan bersama dalam berbagai aspek kehidupan atas dasar norma sosial tertentu dalam waktu yang cukup lama. Dari pengerti tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat merupakan organisasi manusia yang selalu berhubungan dan memiliki unsur berikut: a. Orang-orang dalam jumlah relatif besar yang saling berinteraksi, baik antara individu dengan kelompok maupun antar kelompok. b. Adanya kerja sama yang secara otomatis terjadi dalam setiap masyarakat, baik dalam skala kecil(antar individu) maupun dalam skala luas. c. Berada dalam wilayah dengan batas - batas tertentu yang merupakan wadah/tempat berlangsungan suatu tata kehidupan bersama d. Berlangsung dalam waktu relatif lama, serta memiliki norma sosial tertentu yang menjadi pedoman dalam sistem tata kelakuan dan hubungan warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Status dan Peran Status adalah posisi seseorang dalam masyarakat yang merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat statis. Peran merupakan pola tindakan dari orang yang memiliki status tertentu dan merupakan aspek masyarakat yang kurang lebih bersifat dinamis. 3. Nilai Nilai adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar oleh anggota masyarakat dan merupakan sesuatu yang diidam-idamkan. Pergeseran nilai akan mempengaruhi kebiasaan dan tata kelakuan. 4. Norma Norma merupakan wujud konkret dari nilai sosial, dibuat untuk melaksanakan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat yang telah dianggap baik dan benar. Ada empat macam norma yang ada dalam masyarakat antara lain: a. Norma agama, yaitu petunjuk hidup yang berupa perintah dan larangan agar manusia berada dalam jalan yang diridhoi Tuhan. b. Norma adat, yaitu norma yang berkaitan dengan sistem penyelanggaraan hidup yang terjadi secara berulang-ulang karena dibakukan dan diyakini. c. Norma kesusilaan dan kesopanan, yaitu tuntutan perilaku yang harus dipatuhi oleh setiap warga masyarakat. Norma ini memiliki substansi pokok mengenai penghargaan terhadap harkat dan martabat orang lain. d. Norma hukum, yaitu norma masyarakat yang dibuat oleh lembaga-lembaga berwenang pidana. 5. Lembaga Sosial Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt, lembaga adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir dan mewujudkan nilai-nilai dan tata cara umum tertentu dan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Lembaga merupakan satu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting. 6. Sosialisasi Sosialisasi merupakan proses individu belajar berinteraksi di tengah masyarakat. Melalui proses sosialisasi ,seorang individu akan memperoleh pengetahuan,nilai-nila dan norma-norma yang akan membekalinya dalam proses pergaulan. 7. Perilaku Menyimpang / Penyimpangan Sosial Merupakan bentuk perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. 8. Pengendalian Sosial Setiap masyarakat menginginkan adanya suatu ketertiban agar tata hubungan antar warga masyarakat dapat berjalan secara tertib dan lancar, untuk kepentingan ini masyarakat membuat norma sebagai pedoman yang pelaksanaannya memerlukan suatu bentuk pengawasan dan pengendalian. 9. Proses Sosial Proses sosial merupakan proses interaksi dan komunikasi antar komponen masyarakat dari waktu ke waktu hingga mewujudkan suatu perubahan. Dalam suatu proses sosial terdapat komponen-komponen yang saling terkait satu sama lain, yaitu: a. Struktur sosial, yaitu susunan masyarakat secara komprehensif yang menyangku tindividu, tata nilai, dan struktur budayanya. b. Interaksi Sosial,yaitu keseluruhan jalinan antarwarga masyarakat. c. Struktur alam lingkungan yang meliputi letak, bentang alam, iklim, flora dan fauna. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang turut mempengaruhi bagaimana jalannya proses sosial dalam suatu masyarakat.
10. Perubahan Sosial Budaya Perubahan Sosial adalah perubahan struktur sosial dan budaya akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsurnya sehingga memunculkan suatu corak sosial budaya baru yang dianggap ideal. 11. Kebudayaan Kebudayaan adalah semua hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti luas, kebudayaan merupakan segala sesuatu yang ada dimuka bumi yang keberadaannya diciptakan oleh manusia. Dibentuk oleh: a. artefak, yaitu benda hasil karya manusia. b. sistem aktivitas, seperti berbagai jenis tarian, olahraga, kegiatan sosial, ritual. c. sistem ide atau gagasan,yaitu pola pikir yang ada di dalam pikiran manusia. C.
Hubugan antara Berbagai Konsep Realitras Sosial Budaya Realitas sosial budaya mengandung arti kenyataan-kenyataan social budaya disekitar lingkungan masyarakat tertentu. Misalkan di jalan raya kamu melihat orang berlalu-lalang, baik yang mengendarai kendaraan bermotor atau para pejalan kaki. Contoh tersebut dikenal sebagai realitas social di masyarakat. Sebagai kumpulan mahluk yang dinamis, kita senantiasa menemukan realitas social dalam masyarakat. Masyarakat terbentuk karena manusia menggunakan pikiran, perasaan dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia mempunyai dua kinginan pokok yaitu, keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya. Menurut Soerjono Soekanto, merumuskan beberapa ciri masyarakat sebagai berikut: Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Tingkatan hidup bersama ini bisa dalam dimulai dari kelompok Hidup bersama untuk waktu yang cukup lama. Dalam hidup bersama ini akan terjadi interaksi. Interaksi yang berlangsung terus menerus akan melahirkan system interaksi yang akan nampak dalam peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan Mereka merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya. 1. Masyarakat sebagai sistem sosial Sistem sosial Adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen social yangterdiri dari ; tindakan sosial yang dilakukan individu yang berinteraksi satu dengan lainnya dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut 2. Struktur sosial Struktur sosial mencakup susunan status dan peran yang terdapat di dalamsatuan sosial, ditambah nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur interaksi antar status dan peran sosial. Didalam struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial,kelompok-kelompok sosial dan lapisanlapisan sosial. Unsur-unsur sosialterbentuk, berkembang, dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses sosial adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan dalam masyarakat dan memahami norma-norma yang berlaku. 3. Organisasi Sosial Organisasi sosial adalah cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisir secara sosial. Dengan kata lain, organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga sosal, peranan dan kelas-kelas sosial.
4. Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kumplan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Klasifikasi kelompok sosial menurut Robert Bierstedt : a. Kelompok Sosial yang Teratur - In-group dan Out-group In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinyadalam kelompok tersebut, biasa disebut dengan ”kita”. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktkor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya, biasanya dikenal dengan “mereka”. b. Kelompok Primer dan Sekunder Menurut Cooley kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal, dan langgeng, contohnya keluarga. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu dan hubungan antar anggota bersifat impersonal sehingga biasanya tidak langgeng, misalnya, kesebelasan sepak bola. c. Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (gesselschaft) Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggotanya terikat oleh hubungan batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk ini dapat ditemui dalam keluarga, kelompok kekerabatan. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi dan eklusif. d. Kelompok Formal dan Informal Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Contohnya, birokrasi, perusahaan, Negara. Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti, terbentuk karena pertemuan yang berulang-ulang sehingga terjadi pertemuan kepentingan dan pengalaman. Contohnya, klik (ikatan kelompok terdekat atau pertemanan). e. Membership Group dan Reference Group Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadian dan perilakunya. 1. Kelompok sosial yang tidak teratur yaitu, kerumunan dan publik. Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan pada waktu yang bersamaan. Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan. Peranan adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya 1. Dinamika Sosial Dinamika sosial adalah penelaahan tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam fakta-fakta sosial yang saling berhubungan satu dengan lainnya, meliputi pengendalian sosial, penyimpangan sosial, mobilitas sosial, dan perubahan sosial. 2. Masalah Sosial Masalah sosial adalah gejala atau fenomena sosial yang tidak sesuai antara apayang dikehendaki masyarakat dengan apa yang terjadi. Beberapa masalah sosial penting yang sering muncul dalam kehidupan di masyarakat diantaranya; kemiskinan, kejahatan, disorganisas keluarga, masalah remaja, masalah kelainan seksual dan masalah kependudukan. DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/57691924/makalah-sosiologi-sebagai-ilmu http://pelangi-sosiologisma.blogspot.com http://tiga-angka-enam.blogspot.com/2011/01/pentingnya-isd-ilmu-sosial-dasar-bagi.html http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab1_ruan g_lingkup_sosiologi.pdf
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Pra sekolah Terlahir sebagai bagian dari masyarakat kampung Tibujae desa Rensing Lombok Timur di tahun 1979, seakan serta merta mengindikasikan saya, bahwa fase Pra sekolah dilalui lebih banyak hanya dengan bertambah besar dan bertambah umur tanpa ada suatu treatment khusus untuk pembentukan kepribadiannya. Tidak dikenal istilah “play group” dalam kamus kampungku, dan meskipun TK (Taman Kanak-kanak) sudah mulai dikenal di kampungku, tapi hal itu tidak menjadikan saya serta merta bisa masuk dalam komunitas tersebut. Singkatnya, saya tidak masuk TK atau lainnya. Namun yang menarik, karena orang tua saya seorang guru SD, menjadikanku akrab dengan lingkungan sekolah. Sehingga tidak jarang, saya ikut mas uk kelas mengikuti ayah saya mengajar ataupun kadang-kadang mengikuti kakakku masuk kelasnya. Sekolah Dasar Saya mulai masuk sekolah dasar pada tahun 1986, dan mendaftar di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Wathan (MI NW) Montong Beter di Rensing. Saya masuk sekolah ini, dikarenakan ajakan teman sepermainanku. Padahal orang tuaku tidak terlalu setuju. Temanku waktu itu mengajakku masuk sekolah ini dengan alasan kami nantinya bisa melihat motor atau mobil, yang kebetulan dengan sekolah kami ini, persis di pinggir jalan besar dan ramai waktu itu, dan tidak terlalu jauh dari pasar desa Rensing yang bernama “Peteluan”. Namun sayangnya, saya di MI NW Montong Beter tersebut cuma sekitar 8 bulan. Karena ayah saya dipindah-tugaskan ke SDN No. 2 Lepak yang letaknya cukup jauh dari tempat kami, akhirnya saya masuk di SD tersebut di kelas 1 (satu). Di SDN 2 Lepak juga tidak bertahan lama, orang tua saya dipindah lagi ke SDN 3 Gunung Rajak. Ayah saya sering dipindah-pindah, karena waktu itu keutuhan keluarga orang tua saya sedang diuji. Setelah pengumuman kenaikan kelas dan pembagian raport, saya diajak ibuku untuk tinggal di kampung kakekku di Batu Keliang desa Sukarara, tanpa adanya status sekolahku yang jelas. Saya tidak punya surat pindah yang akan melegalkanku untuk sekolah di tempat baru, sementara sekolah lama, jelas tidak mungkin karena letaknya berpuluh kilometer dan saya tidak punya siapa-siapa disana. Kedua orangtuaku telah meninggalkan desa Lepak. Mungkin sekitar satu atau dua bulan lamanya saya ikut-ikutan sekolah di SD Selayar, nama sekolah terdekat dari rumah kakekku. Akhirnya ayah saya datang menjemputku ke SD Selayar itu dan membawakanku surat pindah ke SDN 3 Gunung Rajak tempat ayah saya mengajar. Dan akhirnya saya masuk di kelas 2 SDN 3 Gunung Rajak, dan saya harus beradaptasi lagi dengan lingkungan baruku. Tidak lama berselang, sekitar tiga bulan di SD tersebut, karena kesepakatan perdamaian kedua orangtuaku, mereka memindahkan saya sekolah kembali ke SDN 3 Rensing yang dekat dengan kampung asliku di desa Rensing. Di SD ini, saya hanya menjalaninya selama 2 catur wulan. Karena membaiknya kerukunan kedua orangtuaku, kami sekeluarga tinggal di kampung ibuku, dan sayapun dipindah sekolah kembali ke SDN Sela yar. Saya masuk kelas 3 dan menamatkan pendidikan dasarku di SD ini pada tahun 1991. SMP (Sekolah Menengah Pertama) Setamat SD, saya melanjutkan ke SMP Negeri 3 Sakra yang berlokasi di desa Rensing (sekarang menjadi SLTP 1 Sakra Barat, karena Rensing dimekarkan menjadi ibukota kecamatan Sakra Barat terlepas dari kecamatan Sakra). SMP ini terletak sekitar 5 km dari tempat tinggal saya di desa Sukarara. Orang tuaku sempat keberatan dengan pilihanku ke SMP. Mereka lebih setuju kalau saya bersekolah ke Madrasah Tsanawiyah saja. Terlebih ayah saya juga seorang pemuka agama di kampungku, sehingga mereka merasa kurang pantas dan tidak memberi contoh yang baik ke warga lainnya, dengan tidak menyekolahkanku ke sekolah-sekolah agama. Namun akhirnya orang tuaku setuju, tapi dengan catatan, saya harus belajar agama lebih banyak lagi. Syarat itu saya terima. Seiring dengan semakin rukunnya keluarga kami, pada saat saya duduk di kelas 2 SMP, keluarga saya pindah kembali ke kampung asal saya di Tibujae desa Rensing. Di kampung ini, kehidupan
masyarakatnya sangat religius. Tidak ada warga masyarakatnya yang bersekolah di SMP, dan sayalah satu-satunya yang bersekolah di SMP. Karena saya telah menyetujui untuk belajar agama lebih banyak, orang tua saya memasukkan saya ke TPA Sakinah untuk memperdalam ilmu Tajwid membaca Al-Qur’an serta belajar ilmu-ilmu Fiqh, Dasar-dasar Bahasa Arab, serta dasar-dasar Nahwu Sharaf. Dan memang begitulah standar pengajaran TPA di tempatku waktu itu, karena ustadz yang mengajar di sana adalah alumnus atau santri dari Ma’had Daarul Qur’an Wal Hadits Pancor Lombok Timur. Maka demikianlah, meski saya sekolah di SMP, saya betul-betul ditempa dengan dasar-dasar memasuki pondok pesantren. Sampai akhirnya saya me namatkan SMP ku pada tahun 1994. SMU (Sekolah Menengah Umum) Sekitar bulan Juni 1994, saya mendaftarkan diri sekolah di SMU 1 Selong, yang merupakan SMU paling favorit di kabupaten Lombok Timur. Hal itu wajar, karena merupakan SMU tertua di kota kabupatenku Lombok Timur. Beberapa alasan ingin saya kemukakan di s ini, mengapa saya memilih SMU yang letaknya cukup jauh dari kampungku padahal banyak SMU Negeri atau swasta di kampungku sendiri. Selain karena masuk SMU 1 Selong cukup bergengsi, banyaknya saudarasaudara sepupu saya yang tamat di SMU ini, juga mendorong saya memasukinya. Di samping itu juga, waktu itu kakakku baru saja menamatkan MA (setingkat SMU) di MA NW Rensing dan akan melanjutkan nyantri di Ma’had Daarul Qur’an wal Hadits NW Pancor di kota Selong. Sehingga orang tuaku berprinsip, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, dan saya pun ikut dengan kakakku tinggal di kota Selong, kota kabupaten Lombok Timur. Saya yang cuma lulusan SMP di kampung, awalnya merasa agak berat bersaing dengan temantemanku yang lulusan SMP di kota, meskipun sekelas kota Selong. Namun lama-kelamaan akhirnya saya terbiasa juga, dan pada cawu pertama, saya hanya mampu menduduki ranking 7 di kelas 1-5 (baca; satu-lima) kelasku waktu itu. Memasuki kelas 3, saya memilih jurusan IPA, mengingat saya merasa lebih cocok pada bidang studi IPA. Tidak banyak yang special dari saya, prestasi te rbaik sewaktu kelas 3 hanya menduduki ranking 4 saja di kelasku, kelas 3-IPA3 waktu itu. Pendidikan Tinggi Menjelang pendidikanku di SMU 1 Selong berakhir, teman-temanku mulai sibuk berdiskusi kemana nantinya melanjutkan pendidikan. Dengan reputasi akademikku yang tidak terlalu bagus (tapi nilaiku masih masuk 10 besar SMU 1 Selong, yang merupakan salah satu SMU favorit di NTB) dan kondisi ekonomi keluargaku yang sangat saya sadari, membuatku tidak bermimpi terlalu bagus tentang dimana nantinya tempat kuliahku. Meski harus saya akui, ITB atau UGM adalah impian utamaku, namun alasan-alasan tersebutlah yang memaksaku sehingga tidak pernah merasakan bagaimana rasanya mengikuti tes UMPTN. Waktu itu, memang beberapa perguruan tinggi negeri mengirimkan brosur pendaftaran seleksi mahasiswa jalur khusus (tanpa test) ke sekolahku. UGM mengirimkan brosur PBUD (Penjaringan Bibit Unggul Daerah), namun sayangnya terbatas hanya untuk 5 orang saja. Selain UGM, beberapa PTN juga mengirimkan brosur yang sama diantaranya UI, IPB, Undip, Unibraw, Unud, Unhas, Unram, Unsri dan Unej. Saya sempat mendaftar ke Unibraw dengan mengambil jurusan Teknik Elektro, namun sayangnya, berdasar informasi dari guru-guru SMU 1 Selong, Unibraw seakan memberi hukuman pada sekolahku, karena tahun-tahun sebelumnya, banyak kakak kelasku yang diterima, tapi akhirnya tidak kuliah di sana. Dan kamipun menerima dampaknya. Waktu itu, tidak seorangpun siswa-siswa terbaik SMU 1 Selong diterima di Unibraw melalui jalur khusus tersebut. Namun saya memang tidak berharap banyak untuk kuliah di luar Pulau Lombok, makanya saya juga mendaftar PMJK (Penerimaan Mahasiswa Jalur Khusus) Universitas Mataram dan mengambil jurusan Teknik Mesin. Dan alhamdulillah, akhirnya saya diterima di Teknik Mesin Universitas Mataram. Perguruan Tinggi Seperti disebutkan di atas, saya diterima di Teknik Mesin Universitas Mataram. Meskipun hanya PTN lokal NTB, namun untuk kawasan ti mur Indonesia, Universitas Mataram (Unram) cukup disegani. Sehingga saya merasa cukup bangga kuliah di sana. Memasuki semester-semester awal kuliah, orientasi Teknik Mesin belum begitu jelas dan benar dalam pikiran
saya dan juga teman-teman kuliah lainnya. Saya sering berpikir, kuliah di Teknik Mesin berarti belajar menjadi seorang montir sepeda motor atau mobil. Dan memasuki semester 3 dan seterusnya, sayapun akhirnya cukup memahami bahwa lulusan Teknik Mesin tidak disiapkan menjadi seorang montir, tapi menjadi seorang engineer Mekanikal yang fungsi dan perannya cukup spread di dunia industri. Akhirnya pada saat mengambil kerja praktek, pertama kali saya memilih di PDAM kota Mataram, namun saya merasa tidak terlalu puas dengan pengalaman yang minim. Meski hanya diwajibkan mengambil PKL sekali saja, namun saya bertekad untuk bisa PKL di luar pulau Lombok. Akhirnya saya mencoba mendaftar di PT. Badak NGL, tapi sayangnya oleh perusahaan itu, proposal PKL saya tidak diterima. Dan bersama teman-temanku yang lain, kami mengajukan proposal juga ke PT. Aneka Tambang (Antam) di Pomalaa Sulawesi Tenggara, dan sekitar bulan Agustus 2001, saya berangkat ke sana. Sepulang dari PT. Antam, bersama seorang teman saya Bambang Yulianto mengajukan permohonan PKL di PT. Nusantara Turbin Propulsi (NTP) Bandung, dan kami berdua berangkat ke Bandung, meskipun akhirnya kami ti dak bisa menyelesaikan PKL kami di sana pada waktunya, karena buru-buru mau mudik lebaran waktu itu. Setelah dari PT. NTP yang merupakan subsidiarry dari PT. Dirgantara Indonesia, beberapa teman saya mengajakku untuk PKL di PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Sumbawa. Ketika surat permohonan kami diterima, kamipun segera berangkat ke lokasi site tambang PT. NNT. Awalnya, saya mengajukan usulan agar bisa PKL di area Power Plant, namun karena keterbatasan tr ainer yang bersedia, maka kami akhirnya bersama-sama ditempatkan di MMA (Mine Maintenance Area) yang merupakan area maintenance alat-alat berat tambang. Di sana kami banyak berkenalan dengan alat-alat berat merk Caterpillar, yang merupakan peralatan yang dimiliki PT. NNT, tapi dimaintain oleh PT. Trakindo Utama selaku distributor dan dealer resmi Caterpillar. Dan akhirnya saya menyelesaikan PKL sa ya di PT. NNT dengan membuat sebuah paper berjudul “Reduksi Total Downtime Haul Truck 793C Caterpillar saat Refueling di Fuel Station”. Selesai melaksanakan PKL, saya meneruskan skripsi saya yang tertunda karena hoby PKL saya, Skripsiku berjudul “Redesain Pendingin Udara pada Sistem Refrigerasi Oxygen Plant II PT. Aneka Tambang Pomalaa Sulawesi Tenggara” yang mengambil kasus sewaktu PKL di PT. Antam. Akhirnya pada 20 Agustus 2002, saya diwisuda sebagai seorang Sarjana Teknik. Daftar Pustaka
Boediono, (1994). Pendidikan dan Latihan Dalam Periode Tinggal Landas. Mimbar Pendidikan, No. 1 Tahun XIII. Dertouzas, M.L., Lester, R.K., dan Solow, R.M., (1989). Made In America: Regaining the Productive Edge. Cambridge, MA: Harper Perennial. Gilley, J.W., dan Eggland, S.E., (1989). Principles of Human Resource Development. Reading, MA: Addison-Wisley Publishing Company, Inc. Jones, J dan Walter, L. Donald, (2008). Human Resource Management in Education. Manajemen Sumberdaya Manusia dalam Pendidikan. Yogyakarta: Q-Media, Megginson, D., Joy-Mattews, J., dan Banfield, P., (1993). Human Resource Development. London: Kogan-Page Limited. Simanjuntak, P., (1985). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Suryadi, A. (1995). Kebijaksanaan Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia: Transisi Menuju era Indonesia Modern. Jakarta: Pusat Informatika, Balitbang Dikbud
LATAR BELAKANG IPTEK DAN GLOBALISASI