BAB 1 PENDAHULUAN
I.1 I.1 LAT LATAR BELAK BELAKAN ANG G Eritromisin merupakan antibiotik yang aktif secara oral, yang
ditemukan oleh McGuire pada tahun 1952 dalam produk metabolisme Streptomyces erythraeus. erythraeus. Spesies mikroba penghasil eritromisin lainnya adalah Streptomyces griseoplanus dan Arthobacter dan Arthobacter sp., sp., dari ketiganya yang merupakan penghasil utama eritromisin adalah Streptomyces erythraeus. erythraeus. ama dari mikroba telah mengalami retaksonomi men!adi Saccharopolyspora erythraea. erythraea. Seno " #utchinson $19%&' menyatakan bah(a mikroba ini bukan tergolong tergolong dalam genus Streptomyces, Streptomyces, karena dinding sel dari genus Streptomyces terdiri Streptomyces terdiri dari asam )*+imetilamino pimelat $)*+M', sedangkan pada Saccharopolyspora Saccharopolyspora erythraea er ythraea terdapat pula meso*+M yang umum terdapat pada genus Saccharopolyspora $-mura Saccharopolyspora $-mura " anaka, 19%/'. Eritromisin termasuk dalam golongan antibiotik makrolida. ma krolida. 0ntibiotik 0ntibiotik makrolida merupakan suatu golongan obat anti mikroba yang menghambat sintesis protein mikroba. Makrolid adalah suatu golongan senya(a yang berkaitan erat dan ditandai oleh sebuah cincin lakton makrosiklik $biasanya mengandung 1/ atau 1& atom', tempat gula*gula deoksi melekat. -bat prototype, eritromisin, yang terdiri dari dua gugus gula gula yang melekat kesebuah cincin lakton 1/ atom. laritromisin dan aitromisin adalah turunan semisintetik eritromisin. Struktur umum eritromisin diperlihatkan dengan cincin makroid dan gula desosamin dan kladinosa. -bat ini kurang larut dalam air $3,14', tetapi mudah larut dalam pelarut organic. )arutan relatif stabil pada 233 dan pada p# asam. Eritromisin biasanya dibuat dalam bentuk ester dan garam. Eritromisin adalah obat pilihan pada infeksi klorinebakterium $atung et al ., ., 231/'. -bat ini digunakan untuk pengobatan penyakit akibat bakteri Gram positif khususnya Staphylococcus dan Staphylococcus dan Diphtheroids Diphtheroids,, serta beberapa bakteri yang sudah resisten terhada penisilin $Galeet et al ., ., 19%1'. Saat ini, produksi skala industri menggunakan bakteri !enis Saccharopolyspora Saccharopolyspora erythraea er ythraea..
roses produksi antibiotik biasanya menggunakan sistem kultur pertumbuhan biakan6sel bakteri $Martin " 7ushell, 199&'. I.2 TUJUAN
u!uan dari pembuatan makalah ini adalah untuk 8 1. Memenuhi tugas asisten mahasis(a baru akultas Matematika dan :lmu engetahuan 0lam rogram Studi armasi tahun 231/. 2. Mengetahui dan memahami tentang obat antibiotik eritromisin. ;. Mengetahui tentang indikasi, mekanisme ker!a, efek samping, dosis dan kontra indikasi obat antibiotik eritromisin.
BAB II PEMBAHASAN II. 1 PROFIL OBAT
Gambar 2.1
Struktur
Se!a"a Obat
Er#tr$m#%#
&'()H*)NO1(+ emerian
menurut 231/ antara 1.
husus 0shutosh ar, lain 8 0ntibiotik ini
ber(u!ud kristal atau serbuk putih atau sedikit kuning, tidak berbau atau praktis tidak berbau, bersifat sedikit higroskopik, memiliki titik lebur 1;5*1/33. 2. 7ahan ini tampak memadat kembali dan memiliki titik lebur kedua 193* 19;3. ;. Sering menun!ukan reaksi dasar dan mudah membentuk garam dengan asam, misalnya asetat, estolat, glukoheptanoat, dan asam*asam se!enis. /. elarutan dalam air mendekati 2 mg per ml*1. 5. Mudah larut dalam alcohol, aseton, kloroform,asetonitril, dan cukup larut dalam pelarut eter, etilen diklorida, dan amil asetat. $0shutosh, 231/' Eritromisin merupakan salah satu antibiotika pilihan utama yang penting, terutama bagi pasien yang sensitif serta resisten terhadap turunan penisilin $Sis(andono, 1995'. Eritromisin dapat diproduksi melalui fermentasi dengan menggunakan bakteri Streptomyces sp. $arp, 2335'. Saat ini, produksi skala industri memanfaatkan bakteri !enis Saccharopolyspora erythraea. roses produksi antibiotik biasanya menggunakan sistem kultur pertumbuhan biakan6sel bakteri $Martin " 7ushell, 199&'. Eritromisin merupakan antibiotik yang aktif secara oral, yang ditemukan oleh McGuire pada tahun 1952 dalam produk metabolisme
Streptomyces erythraeus $ilipina, 1952'. Spesies mikroba penghasil eritromisin lainnya adalah Streptomyces griseoplanus dan Arthobacter sp $-mura " anaka, 19%/'. +ari ketiganya yang merupakan penghasil utama eritromisin adalah Streptomyces erythraeus. ama dari mikroba telah mengalami retaksonomi men!adi Saccharopolyspora erythraea $Seno " #utchinson, 19%&'. 0ntibiotik eritromisin memiliki akti
egunaan antibiotik eritromisin menurut ur(anto, 2332 antara lain8 1. Eritromisin merupakan pilihan pertama pada khususnya infeksi paru* paru dengan !agionella pneumophila. 2. :nfeksi saluran pernapasan bagian atas ringan sampai sedang yang disebabkan Streptococcus pyogenes, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae.
;. :nfeksi saluran pernapasan bagian ba(ah ringan sampai agak berat yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes dan Streptococcus pneumoniae. /. :nfeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh "ycoplasma pneumoniae. 5. ertusis yang disebabkan oleh Bordetella pertussis. &. :nfeksi kulit dan !aringan lunak ringan sampai agak berat yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus. >. Mengatasi radang panggul akut yang disebabkan oleh #eisseria gonorrhoeae pada penderita yang alergi terhadap penisilin dan deri
Eritromisin basa dihancurkan oleh asam lambung dan harus diberikan bersama salut enterik. Makanan dapat mengganggu penyerapan.bentuk stearat dan ester cukup resisten terhadap asam dan sedikit lebih baik diserapnya. Garam lauril dari ester propionil eritromisin merupakan sediaan oral yang paling baik penyerapannya. amun, hanya bentuk basa yang secara mikrobiologis aktif, dan konsentrasinya cenderung serupa apa pun formulasinya. Eritromisin tidak memerlukan penyesuaian dosis untuk gagal gin!al. Eritromisin tidak dikeluarkan dengan dialisis. Se!umlah besar obat yang diberikan diekskresikan dalam empedu dan keluar melalui tin!a, dan hanya 54 yang diekskresikan di urin. -bat yang terserap didistribusikan secara luas, kecuali ke otak dan cairan serebrospinal. Eritromisin diserap oleh leukosit polimorfonukleus dan makrofag. -bat ini menembus plasenta dan mencapai !anin $atung et al ., 231/'. Efek antibakteri eritromisin dan makrolid lain mungkin inhibitorik atau bakterisidal, terutama pada konsentrasi tinggi, bagi organisme yang rentan. 0kti
melalui pengikatan ke ?0 ribosom 53S. empat pengikatan terletak dekat dengan pusat peptidiltransferase, dan peman!anagan rantai peptide $yi. ranspeptidasi' dicegah dengan menghambat saluran keluar polipeptida. 0kibatnya, peptidil t?0 terlepas dari ribosom. Eritromisin !uga menghambat pembetukan subunit ribosom 53S. Eritromisin aktif terhadap galur*galur rentan organism positif*gram, khususnya pneumokokus, streptokokus, stafilokokus, dan korinebakteri. ?esistensi terhadap eritromisin biasanya disandi oleh plasmid. elah diketahui terdapat tiga mekanisme, yakni 8 $1' berkurangnya permeabilitas membran sel atau efluks aktif@ $2' pembentukan $oleh $nterobacteriaceae' enterase yang menghidrolisis makrolid@ dan $;' modifikasi tempat pengikatan di ribosom $yang disebut sebagai proteksi ribosom' oleh mutasi kromosom atau oleh metilase yang terbentuk secara konstituitif atau akibat induksi makroli. Efluks dan produksi metilase adalah mekanisme resistensi terpenting pada organism gram*positif. ?esistensi*silang antara eritromisin dan makrolid lain bersifat sempurna. roduksi metilase konstituitif !uga menimbulkan resistensi terhadap senya(a yang secara struktural tidak berhubungan, tetapi secara mekanistis serupa, misalnya klindamisin dan sterptogramin 7 $yang dinamakan resistensi makrolid linkosamid* streptogramin atau tipe*M)S', yang memiliki tempat pengikatan yang sama di ribosom, karena non*makrolid merupakan penginduksi metilase yang buruk, galur*galur yang mengekspresikan suatu metilasi inducible akan tampak rentan in
Sebagian besar pasien pulih dari reaksi ini, tetapi hepatitis kambuh !ika obat diberi kembali. ?eaksi alergik lain mencakup demam, eosinofilia, dan ruam. Metabolit eritromisin menghambat enim*enim sitokrom /53 dan karenanya, meningkatkan kosentrasi banyak obat dalam serum, termasuk teofilin, (arfarin, dan metilprednisolon. Eritromisin meningkatkan konsentrasi serum digoksin oral dengan meningkatkan ketersediaan* hayatinya $atung et al%, 231/'. II. - DOSIS
+osis oral de(asa eritromisin basa, stereat, atau estolat adalah 3,25* 3,5 g setiap & !am $253*533 mg6& !am' dan dosis untuk anak adalah /3 mg6kg6hari. +osis eritromisin etilsuksinat adalah 3,/*3,& g setiap & !am $/33*&33 mg6& !am'. Eritromisin basa oral $1 g' kadang dikombinasikan dengan neuromisin atau kanamisin oral untuk persiapan praoperasi kolon. +osis intra
ontraindikasi dari senya(a obat ini adalah8 1. ehamilan trimester pertama. 2. #ipersensitif terhadap eritromisin. $atung et al ., 231/'
BAB III PENUTUP III. 1 KESIMPULAN 1. Eritromisin merupakan obat antibiotik golongan makrolida. 2. Eritromisin dihasilkan melalui fermentasi dengan menggunakan bakteri
Streptomyces sp. ;. 0ntibiotik eritromisin memiliki akti
/. Eritromisin digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan, pertusis, infeksi kulit dan !aringan lunak dalam skala ringan sampai agak berat. 5. Eritromisin beker!a dengan menghambat sekresi protein melalui pengikatan ke ribosom 53S serta menghambat pembentukan ribosom subunit 53S. &. 7eker!a aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif. >. Efek samping dari penggunaan obat ini adalah dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. III.2 SARAN
1. 7agi masyarakat, obat eritromisin seharusnya hanya dikonsumsi sesuai resep dokter dan dengan dosis yang tepat. 2. 7agi para pembaca, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun tentang penulisan serta isi makalah ini. ;. ami masih memerlukan bimbingan kakak agar lebih memahami cara pembuatan makalah yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
atung, 7ertram G et al. 231/. &armakologi Dasar dan 'linik% 7uku edokteran EG. =akarta. ar, 0shutosh. 231/. &armakognosi dan &armakobioteknologi% 7uku edokteran EG. =akarta. ?ahman, :?. et al. 2311. ()i Stabilitas &isik dan Daya Antibakteri Suspensi $ritromisin dengan Suspending Agent *ummi Arabici. Pharmacon. Aol. 12. o. 2. #al. //*/9. B?) 8 http866publikasiilmiah.ums.ac.id6 +iakses pada tanggal
Suted!o, 0C. 233%. "engenal +bat+batan Secara "udah dan Aplikasinya dalam Pera-atan. 0mara 7ooks. Cogyakarta. !ay, . #. " irana ?. Penting . EleD =akarta.
233>. +bat+bat Media omputindo.
MAKALAH ERITROMISIN
D#%u%u $e/ 0
1. +yah ?etno idyastuti :M =1E11/35% 2. Eka Mai Sari :M =:E11/3&3
A%#%te 0 1. #erlinda )estari amelia asya :M =1E11;321 2. hoirunnisa Muslima(ati :M =1E11;329
PROGRAM STUDI FARMASI S1 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 231, LEMBAR PENGESAHAN Makalah ini dibuat dan telah disetu!ui sebagai tugas asistensi mahasis(a baru
akultas Matematika dan :lmu engetahuan 0lam rogram Studi armasi ahun 231/. =udul 8 E?:?-M:S: 1. +yah ?etno idyastuti :M =1E11/35%
2. Eka Mai Sari :M =1E11/3&3
7an!arbaru, 23 September 231/ 0sisten
$#erlinda )estari amelia asya' :M =1E11;321
$hoirunnisa Muslima(ati' :M =1E1;329
KATA PENGANTAR u!i syukur kami pan!atkan kehadirat uhan Cang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia*ya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang ber!udul FE?:?-M:S: Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas asistensi mahasis(a baru.
Terimakasih penulis haturkan kepada para pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan kritik, saran, serta bimbingan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dapat lebih baik. Semoga bermanfaat dalam memberikan pengetahuan, khususnya tentang eritromisin.
Banjarbaru, 20 September 20!
Penulis
DAFTAR ISI
"O#$%....................................................................................... i &$'B(% P$)*$S(+()............................................................... ii (T( P$)*()T(%...................................................................... iii -(T(% /S/................................................................................. i BAB I PENDAHULUAN.............................................................
/. &(T(% B$&(()*................................................................. 2 /.2 T11()................................................................................. 3 BAB II PEMBAHASAN.............................................................. 3 //. P%O/& OB(T........................................................................ 4 //.2 /)-/(S/............................................................................... 5 //.3 '$()/S'$ $%(............................................................... 6 //.! $$ S('P/)*..................................................................... 0 //.7 -OS/S................................................................................... 0 //.4 O)T%( /)-/(S/................................................................. 0 BAB III PENUTUP..................................................................... ///. $S/'P1&()....................................................................... ///.2 S(%()................................................................................. -(T(% P1ST((....................................................................... 2 &('P/%()