BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang Dalam perkembanganny perkembangannya, a, modifikasi modifikasi perilaku berkembang berkembang secara pesat mulai tahun
enam puluha puluhan. n. Modifik Modifikasi asi perilak perilaku u mulai mulai mempen mempengar garuhi uhi prakti praktik-p k-prka rkatik tik perlak perlakuan uan terhadap perilaku pada psikologi yang lain. Sebagai konsekuensinya, modifikasi perilaku tidak lagi begitu ketat, tidak memperlakukan manusia seperti binatang eksperimen dalam labora laborato toriu rium, m, teta tetapi pi perl perlak akua uany nyaa
lebih lebih manu manusia siawi wi.. Modi Modifik fikasi asi peril perilak aku u
bany banyak ak
mengasimilasi praktik-praktik psikologi lain. Sasaran utama tetap mengubah perilaku lahiriah, dalam arti menghilangkan gejala-gejala kelainan, bukan hanya mencapai insight meng mengen enai ai peny penyeb ebab ab peril perilak aku. u. Telah lah disad disadari ari oleh oleh para para peng pengem emba bang ngny nya, a, bahw bahwaa mengab mengabaik aikan an dasar dasar atau atau penyeb penyebab ab perilak perilaku u adalah adalah tindak tindakan an yang yang tidak tidak masuk masuk akal. akal. Namun insight mengenai dasar dan penyebab itu bukan tujuan utama dalam modifikasi perilaku, tetapi perhatian utama pada perilaku subjek sekarang here and now!, bukan pada saat usul perilaku. "erilaku sebagai hasil proses belajar menyatakan bahwa sebagian besar perilaku tak adaptif adaptif atau simtom-simtom simtom-simtom kelainan sampai tingkat tertentu diperoleh sebagai hasil proses belajar. #enyataan ini ternyata tidak menjadi perdebatan, bahwa perilaku seseorang berasal dari dasar pembawaan! dan ajar diperoleh dari lingkungan!. Modifikasi perilaku memanfaatkan penelitian-penelitian yang cermat mengenai caracara lingkungan lingkungan mempengaruhi mempengaruhi perilaku perilaku manusia manusia terutama terutama penelitian-pe penelitian-peneliti nelitian an yang menggunakan prinsip proses belajar yang telah teruji. "erilaku tak-adaptif dapat diubah dengan menggunakan prinsip-prinsip proses belajar. $ara-cara pengubahan disesuaikan dengan dengan perilk perilkau au sasaran sasaran dan dengan dengan situas situasii dan kondis kondisii serta serta interak interaksi si klien klien dengan dengan lingkungan. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah %. &pa konsep konsep dasar dari prosedu prosedurr peneladana peneladanan n atau modeling modeling ' (. &pa konsep konsep dasar dasar dari dari tabungan tabungan kepinga kepingan n atau token ekonomi ekonomi ' ). *agaim *agaimana ana bent bentuk uk pelati pelatihan han asert aserti+i i+itas tas ' . *aga *agaim iman anaa prosed prosedur ur a+e a+ers rsii ' . *agaim *agaimana ana prosed prosedur ur rileks rileksasi asi ' . *agaim *agaimana ana kons konsep ep peng pengelo elolaan laan diri diri ' /. *agaim *agaimana ana bentuk bentuk pelati pelatihan han ketera keterampi mpilan lan sosial sosial ' 1.3 Tu Tujuan juan %. Mengetahui Mengetahui konsep konsep dasar dari dari prosedur prosedur penelad peneladanan anan atau atau modeling modeling.. (. Mengetahui Mengetahui konsep konsep dasar dari dari tabungan tabungan keping kepingan an atau token ekonomi. ekonomi.
1 | Modifikasi Perilaku
). . . . /.
Menget Mengetahu ahuii bentuk bentuk pelat pelatiha ihan n aserti+ aserti+itas itas.. Meng Mengeta etahu huii prosed prosedur ur a+er a+ersi. si. Menget Mengetahu ahuii prosed prosedur ur rileksa rileksasi. si. Menget Mengetahu ahuii konse konsep p penge pengelol lolaan aan diri diri.. Menget Mengetahu ahuii bentuk bentuk pelatiha pelatihan n keteramp keterampilan ilan sosial sosial..
BAB II PENDAHULUAN 2.1 PENATAAN PENATAAN A AAL DAN TU!UAN Sebagian besar perilaku manusia dapat diubah melalui modifikasi perilaku. 0al ini
juga bergantung pada kemampuan subjek mencerna informasikognitif!, konpleksitas
2 | Modifikasi Perilaku
kendali kendali gerak, kepauhan kepauhan subjek pada pelaksanaan pelaksanaan program, ketahanan subjek dalam melaksanakan program modifikasi perilaku. "ada umumnya penerapan modifikasi perilaku sellu berawal dari1 %. #ejelasa #ejelasan n dalam dalam mendefini mendefinisik sikan an perilaku perilaku yang akan diubah diubah jelas dan rinci!2 rinci!2dal dalam am hal ini perilaku tersebut harus dapat diamati. (. "enetapan "enetapan tujuan tujuan harus teramati, teramati, spesifik, spesifik, dan dan dapat diukur diukur perubah perubahanny annyaa dari waktu ke waktu. "enerapan modifikasi perilaku pada anak luar biasa sangat bergantung pada kelainan perilaku anak. Setelah mempelajari bab ini diharapkan anda1 %. Memahami Memahami prinsip prinsip pelaksanaan pelaksanaan prosedur prosedur menelada meneladanimo nimodellin delling! g! (. Menerapkan Menerapkan prosedur prosedur menelada meneladani ni dalam dalam mengub mengubah ah perilaku perilaku anak. ). Memahami Memahami prinsip prinsip-prins -prinsip ip pelaksan pelaksanaan aan tabung tabungan an keping kepingan. an. . Menerapkan Menerapkan prosedu prosedurr tabungan tabungan kepingan kepingan dalm dalm mengubah mengubah perilaku perilaku anak. anak. . Memaha Memahami mi konsep konsep dasar dasar pelati pelatihan han aserti aserti+it +itas. as. . Menerapkan Menerapkan konsep konsep pelatiha pelatiha aserti+itas aserti+itas dalam dalam mengub mengubah ah perilaku perilaku anak. anak. /. Memaha Memahami mi prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip prosed prosedur ur a+ersi a+ersi 3. Menerapkan Menerapkan prosedur prosedur a+ersi a+ersi dalam dalam mengub mengubah ah perilak perilaku u anak. anak. 4. Memaha Memahami mi prinsip prinsip-pr -prins insip ip prosedu prosedurr rilaksasi rilaksasi.. %5. Menerapkan prosedur rilaksasi dalam mengubah mengubah perilaku anak %%. Memahami prinsip pengelolahan pengelolahan diri dalam mengubah perilku perilku anak. %(. Menerapkan prosedur pengellahan diri untuk untuk mengubah perilaku anak %). Memahami prnsip pelatihan pelatihan sosial dalam mengubah mengubah perilaku anak. %. Menerapkan pelatihan keterampilan sosial dalam mengubah mengubah perilaku anak. anak.
2.2 PR"#EDUR PENELADANAN $M"DELLIN%& 1. '(nse '(nse) ) *asar *asar )ene )enela* la*ana anan n "rosedur meneladani adalah prosedur yang memanfaatkan proses belajar mellui
pengamatan, dimana perilaku seseorang atau bebrapa orang teladan, berperansebagai perangsang terhadap pikiran, sikap,atau subjek pengamat tindakan untuk ditiru atau diteladani*andura,%4//2soetarlinah Soekadji, %43)! "rosedu "rosedurr menelad meneladani ani berjala berjalan n wajar wajar dalam dalam kehidu kehidupan panseh sehariari-har harii baik baik secara secara lan gsung ng ekspresi ataupu ataupun nwajak lewat lewat media med ia cetak, cetak, elektro elektronik nik dll.da dll.dalam lam modifik modifikasi asi perilak perilaku, u, Misal langsu 6meniru anak autisme7 prosedur meneladanidapat digunakan sebagai alternatif untuk melatih anak-nak luar Tujuan 1 &nak me meniru ek ekspresi wajah ag agar an anak le lebih sadar ak akan dirinya se sendiri biasa, normal maupun pekerja, terutama bila instruksi +erbal gagal. &ndi suka judi dan Target perilaku 1 *uka mulut menipu, hal ini terjadi karena bapaknya seorang penjudi dan penipu. "ada &*# autis! Media 1 $ermin prosedur peneladanan dikikuti dengan prosedur lain yang hasilnya lebih efektif 8angkah-langkah 1 dibanding hukuman. %. Duduklah Duduklah bersama bersama depan depan cermin pastika pastikan n anak melihat melihat bayangan bayangan anda anda di cermin cermin lalu lalu katakan 6tirukan97 lalu buka mulut anda lebar-lebar (. *ila anak anak belum belum meni meniru ru berik berikan an bantu bantuan. an. 3 | Modifikasi Perilaku ). Sesudah Sesudah anak meniruka menirukan n membuka membuka mulut dihadap dihadapan an cermin, cermin, mulailah mulailah mengajarkan mengajarkan ia dalam posisi berhadapan muka. . &jarkan anak anak beberapa beberapa ekspresi. ekspresi. &jarkan &jarkan perilaku perilaku tersebut tersebut seperti seperti anda mengajar mengajarkan kan imitasimeniru! gerakan motorik kasar.
2. Pr+ns+),)r+ns+) )r(se*ur )enela*anan "rosedur meneladani berlangsung dalam dua tahap, yaitu1 a. Tahap pemilikan. Tahap masuknya perilaku dalam pernendaharaan subjek. Subjek
memperoleh dan mempelajari teladan yang diamati. Terdapat dua prinsip, yaitu1 %! "engamatan intensif dan mengesankan, mempercepat pamilikan perilaku ini. (! "erilaku yang dipersiapkan untuk diteladani berulang-ulang. b. Tahap pelaksanaan. Tahap subjek melakukan perilaku yang telah dipelajari.ada dua prinsip, yaitu1 %! :aktor penunjang berupa prasarat perilaku dan sarana untuk melakukan perilaku tersebut. (! #ehadiran pengukuh, yaitu dapat meningkatkan intensitas perilaku. "erilaku yang diteladani tidak hanya berupa tindakan akan tetapi juga berupa ketrampilan, teknik, gaya, dan ucapan, bahkan sikap emosi, pikiran dan peran pun dapat diteladani Soetarlinah Soekadji, %43)!. 3. Im)lementas+ )r(se*ur tela*anan "rosedur meneladani terlihat sederhana akan tetapi perlu di lakukan dengan cermat
agar memperoleh hasil yang makssimal.rambu-rambu langkah dasar yang perlu diperhatikan yaitu1 a. Mengenali danmenentukan garis awal perilaku yang akan diubah melalui prosedur meneladani. b. Menemtukan prakiraan urutan perilaku yang akan diperagakan dri yang paling kecil tingkat resiko kecemasannya yang paling besar. c. Menentukan pengukuh yang akan diberikan bila subjek berhasil melakukan yang dirancangkan. d. Melaksanakan rancangan prosedur meneladani yang telah dirancang. e. Mempertahankan perilaku subjek yang telah terbentuk dan berupaya melakukan generalisasi perilaku. ;ambu-rambu langkah-langkah dasar dalam implementasi prosedur meneladani menurut Soetarlinah Soekadji %43)! 1
4 | Modifikasi Perilaku
a. Memusatkan "erhatian Subjek "erilaku dapat dipelajari bila subjek memusatkan perhatian pada perilaku tersebut. "emusatan perhatian merupakan tahap pertama, dimana subjek memperoleh dan mempelajari perilaku yang diamati melalui perilaku teladan. *agi subjek normal, pemusatan perhatian akan lebih efektif bila perilaku yang harus diamati ini dibicarakan, diartikan, diberi nama atau label, dan dibuat menarik perhatian. $ontoh1 mengajarkan anak memasukkan +ersenelling mobil. 68etakkan tangan menghadap ke kiri bila akan memindahkannya ke sebelah kiri. Dibicarakan agar perhatian pengamat tertuju pada posisi telapak tangan!.7 *agi subjek tidak normal, seperti anak autisme, perlu ada paksaan pertolongan, arahan, model prompt! untuk membentuknya sehingga mereka mau memperhatikan. $ontoh1 6lihat9 #atakan, Ma97. *ila ia belum mengarahkan perhatiannya, maka dipegangi kepalanya, diarahkan supaya melihat ke arah mulut terapis. 6#atakan
5 | Modifikasi Perilaku
belum
mengesankan,
perlu
dibuat
berulang-ulang
secara
wajarmenghindari
kejenuhan!. e. Meminta Menirukan dengan Segera dan *erulang-ulang >ngatan terhadap perilaku sasaran akan lebih tertanam bila subjek secara aktif meniru dan latihan selama perilaku it dipamerkan atau segera setelah pameran berakhir. "ada anak autisme diajarkan melalui bantuan prompt! diikuti dengan pemberian pengukuh dapat benda atau +erbal. Setelah terbentuk, diulang-ulang sehingga perilaku itu menjadi milik dirinya.Mengulang dan berlatih juga membantu subjek menjabarkan perilaku sasaran dan mengembangkan keterampiln motorik atau keterampilan +erbal yang dibutuhkan. Dengan demikian, pelaksanaan perilaku akan lancar dan efisien, dan seterusnya dapat merupakan pengukuh positif bagi subjek. f. Melakukan *ertahap *ila perlu "erilaku yang kompleks sulit untuk diteladani. ?ntuk itu perilaku yang kompleks hendaknya dijabarkan menjadi perilaku yang sederhana dan disajikan tahap demi tahap. Sajikan dahulu langkah-langkah paling dasar sebelum menyajikan seluruh urutan perilaku.#egagalan mencontoh model sering terjadi karena perilaku yang harus ditirukan terlalu kompleks, sehingga sukar dijabarkan dan sukar diingat urutannya. g. Mengikuti "elaksanaan "erilaku *ila diperlukan *eberapa program memerlukan teladan berpartisipasi dalam pelaksanaan participant modelling!. $ontoh1 ami ikut mengelus-elus anjing susi, selagi susi memangku anjing kesayangannya. Tangan susi ditempelkan di atas tangan ami untuk membimbing gerakan mengelus. *eberapa program memerlukan dukungan +erbal, umpan baik, penilaian, bimbingan, atau saran-saran tambahan dalam pelaksanaannya. h. Memberi "engaruh Segera "erilaku yang diperoleh dari mencontoh tidak berbeda dengan perilaku-perilaku lain. *ila perilaku ini mendapat pengukuh dengan segera, maka perilaku ini cenderung berulang. #arena itu perilaku yang tidak dapat dipisahkan dari konsekuensi positifnya, cenderung cepat terkukuhkan. Segera setelah dicoba dilaksanakan. Selain rambu-rambu positif dalam implementasi prosedur meneladani, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan dalam penerapannya pada kehidupan sehari-hari. "rosedur meneladani dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi secara tidak sadar. @rang secara wajar memamerkan kemampuan,kekayaan, dan perilaku-perilaku lain. "ara pengamat secara tidak sadar mencontoh perilaku yang dipamerkan secara langsung tanpa memperhatikan konteksnya. ?ntuk menghindari subjek mencontoh perilaku yang tidak sepatutnya, perlu
6 | Modifikasi Perilaku
dikomunikasikan hal-hal yang menyangkut perilaku yang dicontoh. *eberapa hal tersebut Soetarlinah Soekadji,%43)! adalah sebagai berikut 1 a! 8atar *elakang dan Dasar "ikiran "erilaku 8atar belakang dan dasar pikiran perilaku seyogyanya diinformasikan kepada subjek yang diberi teladan agar ia memahami konteks kejadian dan dasar pemikirannya. *anyak orang, terutama anak-anak dan remaja, mencontoh perilaku yang mereka amati tanpa melihat latar belakang kejadian dan dasar pemikirannya. b! #onsekuensi Aangka "anjang dan 8ebih 8uas #onsekuensi jangka panjang dan lebih luas dari meneladani perlu diinformasikan kepada subjek. *eberapa perilaku yang secara langsung diikuti dengan konsekuensi hukuman bila dijadikan teladan dicontoh! cenderung perilaku tersebut tidak diulang. c! "endukung yang tidak Dipamerkan "endukung yang tidak dipamerkan perlu diinformasikan agar tidak ditiru secara superficial. *eberapa pengamat meniru gaya hidup seorang teladan secara superficial. Mereka meniru bagian yang enak, tetapi enggan pada bagian lain. Bfek teleno+ela di acara TC menjadikan sebagian besar pemirsanya meniru secara superficial. Selain rambu-rambu positif dan kondisi yang perlu diperhatikan dalam inplementasi prosedur meneladani adalah efek yang timbul dari penggunaan prosedur meneladani. &da empat macam efek diperoleh menggunakan prosedur meneladani1 &. *. $. D.
*elajar hal baru melalui pengamatan obser+ational learning!2 Bfek pelepasan perilaku tertahan disinhibitory effect!2 Bfek menahan perilaku inhibitory effect!2 dan Bfek mempermudah timbulnya perilaku yang sudah ada facilitation effect! Soetarlinah Soekadji,%43)!
?raian dari masing-masing efek meneladani adalah sebagai berikut 1 &. Bfek *elajar 0al *aru "rosedur meneladani mendorong subjek untuk belajar hal yang baru. Subjek mendapat memperoleh peristiwa baru yang merupakan perilaku yang belum pernah dilakukan sebelum ia mengamati perilaku seorang teladan. "erilaku baru ini dapat berupa 6sepotong perilaku7,dapat juga berupa integrasi atau pola kumpulan perilaku. @rang dewasa normal, jarang sekali belajar perilaku yang sama sekali baru. *iasanya perilaku baru merupakan kombinasi dan integrasi atau pola kumpulan dari perilaku yang telah ada dalam dirinya. *. Bfek pelepasan "erilaku Tahanan
7 | Modifikasi Perilaku
Bfek pelepasan perilaku subjek sering tertahan. Subjek yang telah dimiliki perilaku baru
sering
tidak
memanfaatkan
karena
berbagai
hal,
diantaranya
karena
ketakutan,ragu-ragu,enggan. &danya teladan dapat melepaskan perilaku ini untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. $. Bfek Menahan "erilaku *erbeda dengan pelepasan perilaku tertahan, menahan perilaku adalah menunda munculnya perilaku yang telah dimiliki karena mengamati konsekuensi perilaku tersebut bila dilakukan. "erilaku yang pada awalnya dikuasai bebas atau ragu-ragu, ditahan untuk tidak dilakukan akibat mengamati perilaku seorang teladan. D. Bfek Mempermudah Timbulnya "erilaku Seseorang cenderung akan mudah meniru perilaku yang sudah dikuasai orang lain mana kala orang tersebut menjadi teladan. #ekuatan teladan ini akan menjadi lebih efektif bila orang tersebut merupakan significance other’s bagi orang yang meneladaninya.
2.3 TABUN%AN 'EPIN%AN $T"'EN E'"N"MI-& 1. '(nse) *asar taungan ke)+ngan Tabungan kepingan adalah salah satu tekhnik modifikasi perilaku dengan cara
pemberian satu kepingan atau satu tanda,satu isyarat! sesegera mungkin setiap kali setelah perilaku-sasaran muncul. #epingan kepingan ini nantinya dapat ditukar dengan benda akti+itas pengukuh lain yang diingini subjek. "engukuh lain acap kali disebut dengan pengukuh idaman. "engertian lain dari tabungan kepingan adalah suatu cara atau tekhnik untuk pengukuhan tingkah laku yang ditujukan seseorang anak yang sesuai dengan targer yang telah disepakati, dengan menggunakan hadiah untuk penguatan secara simbolik alket, et.al. %43%2 Napsiah >brahim dan ;ohana &ldy, %44! anak menerima uanguangan uang simbolik!, kertas ataupun logam, yang dapat ditukarkan di kantin sekolah dengan harga sesuai dengan nilai kepingan. *erbagai jenis kepingan token! sebagai symbol pengukuhan yang sering digunakan antara lain adalah1 bintang emas, kertas kupon, sepotong kecil kertas warna, uang logam, stiker, perangko, kancing plastic, dan sebagainya. "rosedur tabungan kepingan tidak berbeda dengan orang bekerja yang menerima upah berupa uang langsung setelah satu porsi pekerjaannya selesai. ?ang adalah semacam kepingan, yang bila telah terkumpul dapat dibelikan sesuatu yang diingini pemiliknya.
8 | Modifikasi Perilaku
"rogram kepingan dapat diterapkan pada anak-anak normal, pada anak-anak atau orang-orang yang perkembangannya terlambat, yang cacat mental, atau yang mengalami penyimpangan kepribadian. 2. Pr+ns+),)r+ns+) Taungan 'e)+ngan Tabungan kepingan merupakan prosedur kombinasi untuk meningkatkan,
mengajar, mengurangi, dan memelihara berbagai perilaku. Tabungan kepingan token program! dicadangkan untuk menangani perilaku-perilaku yang tidak mempan dengan program-program lain. @leh karena itu perencanaan dalam penggunaan program ini harus cermat. Salah satu prinsip yang harus diperhatikan oleh pengembang adalah berkaitan dengan kepingan tokennya! itu sendiri. Meskipun jenis dan ukuran kepingan itu berbeda-beda, tetapi karakteristik tertentu harus dimiliki oleh semua kepingan. #aEdin, %435, @llendick F $erny yang dikutip oleh Morris %43! menyebutkan bahwa kepingan itu harus dapat dilihat dengan jelas oleh anak, dapat diraba, dan dapat pula dihitung. Maksudnya bahwa salah satu dari ) karakteristik kepingan itu harus terpenuhi. &nak harus memahami cara menggunakan kepingan tersebut, mengetahui berapa harga kepingan yang dimilikinya, sehingga prosedur ini benar-benar dapat menjadi alat pendorong dan penguat secara fakta. #epada anak diberitahukan bahwa kepingan dapat ditukarkan dengan barang-barang atau kegiatan yang ia sukai. >kuran token seyogyanya dipilih benda yang dapat dimasukkan dalam dompet anak.Selain berkaitan dengan kepingannya sendiri, alker. et.al %43%! mengatakan ada elemen pokok sebagai prinsip dalam tabungan kepingan. Blemen pokok tersebut adalah1 a. 8ingkungan dapat dikontrol2 maksudnya bahwa dalam pelaksanaan program kepingan lingkungan yang
menimbulkan
perilaku dapat
diprediksi dan
dikendalikan. b. Sasaran perilaku harus spesifik2 maksudnya bahwa perilaku yang akan diubah harus dideskripsikan dengan jelas. Misalnya1 tidak berkelahi2 tidak keluar rumah2 mengucapkan salam2 mandi dengan bersih. c. Tujuan dapat terukur2 maksudnya bahwa tujuan yang telah ditetapkan dapat diukur kemunculannya. "engukuran dapat dari segi frekuensi, besaran, atau intensitasnya. d. *entuk atau jenis benda sebagai kepingan jelas2 maksudnya bahwa benda yang digunakan sebagai kepingan token! tertentu bentuk dan jenisnya. Misalnya uanguangan dari plastik, materai, perangko. e. #epingan sebagai hadiah2 maksudnya bahwa kepingan tersebut dapat berfungsi sebagai hadiah bagi anak yang telah menjalankan program sesuai dalam
9 | Modifikasi Perilaku
rancangan. @leh karena itu, kualitas kepingan seyogyanya yang lenih menarik, supaya makna hadiah dapat terpenuhi. f. Sesuai dengan perilaku yang diinginkan2 maksudnya bahwa bila perilaku yang diinginkan telah muncul atau terjadi, maka segera diberi kepingan. Dalam hal ini ketepatan wakti timing! dalam memberikan dapat meningkatkan efekti+itas pelaksanaan prosedur tabungan kepingan. g. Mempunyai makna lebih sebagai pengukuh2 maksudnya bahwa kepingan yang diperolehnya mempunyai makna sebagai pengukuh perilaku berikutnya. M isalnya1 >wan tidak berkelahi sepanjang hari, ia sukses di hari itu maka ia mendapatkan perangko sebagai kepingan. "erangko tersebut menjadi penguat bagi >wan untuk tidak berkelahi pada hari berikutnya, sehingga ia akan memperoleh tambahan satu perangko lagi. 3. Im)lementas+ taungan ke)+ngan "elaksanaan tabungan kepingan dibagi dalam ) tahap, yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, dan tahap e+aluasi. Masing-masing tahap ada hal-hal yang harus diperhatikan agar pelaksanaan program tabungan kepingan dapat berjalan dengan baik. a. Tahap "ersiapan "ada tahap persiapan ini ada empat hal yang perlu dipersiapkan Napsiah >brahim dan ;ohana &ldy, %44!, yaitu %! menetapkan tingkah laku atau kegiatan yang akan diubah disebut sebagai tingkah laku yang akan ditargetkan2 (! menetukan barang benda! atau kegiatan apa saja yang mungkin dapat menjadi penukar kepingan. Guru atau orangtua harus yakin benar bahwa kegiatan atau barang tersebut disukai oleh anak hiperaktif pada umunya. Dalam hal ini, guru atau orang tua dapat juga memilih barang-barang atau kegiatan dengan cara menanyakan kepada anak barang-barang atau kegiatan apa yang disukai anak s ebagai hadiah2 )! memberi nilai taua harga untuk setiap kegiatan atau tingkah laku yang ditargetkan dnegan kepingan. Mislanya, apabila anak menyerahkan "; pekerjaan rumah!-nya kepada guru setiap pagi sebelum masuk kelas, ia akan menerima ( poin kepingan2 ! menetapkan harga barang-barang atau kegiatan penukar reinforcersH sebagai pengukuh! dengan kepingan. Misalnya anak boleh menggunakan +ideo game selama % menit dnegan harga )5 kepingan. *agan di bawah ini contoh pembayaran kegiatan atau tingkah laku yang ditargetkan dnegan kepingan, dan harga barang-barang atau kegiatan sebagai
10 | Modifikasi Perilaku
pendorong atau pengukuh reinforcers! tingkah laku yang ditargetkan dengan kepingan Morris, %43! -(nt(h Pema/aran *an Harga Pr(gram 'e)+ngan N(
'eg+at
D+a N(
Pen*(r(
an0Per+
/ar
ng0Pengu
laku
Harga
kuh $Re+n(r
%.
Menyer
( kp
ahkan
.
komputer
yang
selama
selesai
% menit "ergi
kan
selama
kepada
( menit
)5 kp
arkan
k
musik di
seseora
ruang
ng
musik
sepanja
selama
ng pagi
% menit
di ).
Mendeng
menola
sekolah Mempe roleh nilai $ pada
Memaink )5 kp
an suling sekolah selama ( menit
suatu
Melucu
tes
di
11 | Modifikasi Perilaku
( kp
5 kp
aan
pagi
guru Tidak
)5 kp
ke
perpustak
setiap
)5 kp
akan
";
dikerja
(.
ers& Menggun
muka
(5 kp
.
Mempe
5 kp
kelas
roleh
selama
nilai *
%5 menit
pada suatu .
tes Mempe
5 kp
roleh nilai & pada suatu .
tes Menunj
% kp
uk tangan sebelu m bertany a
Dari contoh pada bagan di atas dapat dilihat bahwa setiap tingkah laku yang ditargetkan telah ditetapkan berapa poin kepingan yang diterima. Demikian pula dari contoh tersebut terlihat pula setiap kegiatan atau benda! sebagai pengukuh atau pendorong dihargai dengan kepingan.
b. Tahap "elaksanaan "ada tahap pelaksanaan diawali dnegan pembuatan kontrak antara subjek dengan terapis. #egiatan yang sederhana, biasanya kontraknya cukup secara lisan dan keduanya dapat saling memahami, tetapi pada kegiatan yang kompleks sering kontrak ditulis dan ditandatangani oleh keduanya dan bahkan ada saksinya. $ontoh kontrak untuk perilaku umum dari ;osenberg, et.al. %44(!. -(nt(h '(ntrak T+ngkah Laku Umum >ni adalah kontrak antara...................$Nama Peserta D+*+k&................................
dan ...................................... $Nama %uru&....................................
12 | Modifikasi Perilaku
Peserta didik............................................................. setuju melaksanakan beberapa tingkah laku berikut: 1. ...................................................... 2. ...................................................... 3. ...................................................... Jika saya melaksanakan apa yang tertera di atas, maka saya akan menerima dari guru: ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ .. ebagai hadiah khusus. Jika isi kontrak tidak dilaksanakan oleh peserta didik, semua hadiah akan ditangguhkan !ditahan". #anda tangan dan tanggal .......................................... Peserta didik .......................................... $uru .......................................... aksi
......................................... #anggal .......................................... #anggal
.......................................... #anggal
%ami akan memeriksa kembali kontrak ini pada: ......................................................... &ntuk menyepakati ulang nilai kontrak ini "ada tahap pelaksanaan guru dan pembimbing, serta orang yang ditugasi untuk mencatat peristiwa yang timbul dalam melaksanakan kontrak tingkah laku melaksanakan tugas sesuai dengan pos masing-masing. *ila tingkah laku yang ditargetkan muncul, maka segera subjek mendapat hadiah kepingan. Setelah kepingan cukup subjek dibimbing ke tempat penukaran kegiatan dengan membeli kegiatan sesuai dengan nilai kepingannya.
13 | Modifikasi Perilaku
"ada tahap awal pelaksanaan bimbingan perlu dilakukan, tetapi setelah kegiatan berjalan beberapa kali subjek diminta melaksanakan sendiri penukaran kepingan yang ia peroleh di tempat yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan diperlukan ketelitian dalam melaksanakan rencana, staf pelaksana yang terlatih, dan staf pencatat kegiatan dari dekat yang merekam kegiatan anak. 8amanya pelaksanaan bergantung kesepakatan dalam kontrak, tetapi biasanya guru terapis! telah menentukan sesuai dengan bobot perilaku yang akan diubah. Dalam kaitannya dengan rambu-rambu bagi pelaksana program tabungan kepingan Martin dan "ear, %44(! menyarankan1 %! "elaksana perlu menyiapkan alat merekam data, siapa yang mengambil data, dan kapan data direkam2 (! Menentukan siapa yang akan mengelola pengukuh2 )! Menentukan jumlah kepingan yang dapat diperoleh setiap perilaku setiap subjek, setiap hari2 ! aspada terhadap kemungkinan hukuman2 seyogyanya menggunakan sedikit hukuman. c. Tahap B+aluasi "ada tahap ini akan diketahui faktor-faktor apa yang perlu ditambah ataupun dikurangi dalam daftar pengukuhan ataupun pengubahan tingkah laku yang telah dilaksanakan tersebut. Misalnya apakah nilai-nilai kepingan perlu diuji untuk setiap tingkah laku yang akan diubah2 apakah subjek tertarik atau terlibat dalam program yang dibuat. #eberhasilan dan kekurangan dalam program yang dibuat. #eberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan didiskusikan untuk merencanakan program selanjutnya. Tabungan kepingan juga dapat diterapkan untuk memodifikasi perilaku anak tunalaras yang belajar bersama dengan anak normal integrasi!. Di bawah ini contoh program tabungan kepingan untuk anak yang mengalami gangguan tingkah laku agresif!. "erilaku yang sering muncul adalah memukul, menolak teman sebelahnya, bicara dengan teman dikala sedang diterangkan guru, sering melempar objek ke udara di ruang kelas. &nak tersebut berusia %5 tahun dan belajar dalam kelas integrasi penuh Morris, %43!. -(nt(h Pr(gram 'e)+ngan *alam Ruang 'elas
14 | Modifikasi Perilaku
N(
'eg+at
D+a/ N(
Pen*(r(
an0Per
ar
ng0Peng
+laku
Harga
ukuh $Re+n(r
%.
Menye
( kp %.
ers& Memakai
rahkan
ruang
tugas
kompute
";
r
kepada
menit!
(5 kp
%
guru setiap (.
pagi Setiap
%5 kp (.
Makan
loncen
siang
g
dengan
berbun
guru
yi
kantin
(5 kp
di
*obby tidak bicara denga n teman, tetap duduk, dan dada mengh adap ke ).
depan Memp eroleh
15 | Modifikasi Perilaku
)5 kp ).
Melawak di muka
(55 kp
nilai $
kelas %
dari
menit!
duatu .
tes Memp
5 kp .
Mendeng
eroleh
arkan
nilai *
musik
dari
dengan
suatu
tape
tes
recorder
( kp
% .
Memp
5 kp .
menit! Mendapa
eroleh
tka
nilai &
tambaha
dari
n
suatu
istirahat
tes
%
5 kp
menit! pada satu .
Tidak
)5 kp .
tes #e
memu
perpusta
kul
kaan %
teman
menit!
)5 kp
di dalam kelas selama hari sekola /.
h &ngka
% kp /.
Memban
t
tu murid
tangan
kelas >
16 | Modifikasi Perilaku
(5 kp
sebelu m bertan ya dan menja wab pertan yaan 3.
4.
guru Tidak
)5 kp 3.
Menggu
menol
nakan
ak
kolam
seseor
renang
ang
waktu
selama
istirahat
hari
)5
sekola
menit!
h Tidka
5 kp 4.
Di
menco
gedung
ret
olahraga
dindin
waktu
g
istirahat
selama hari sekola %5.
h Tidak
)5 kp %5.
aktu
memb
istirahat
uang
di ruang
sampa
musik
h melalu i
17 | Modifikasi Perilaku
/ kp
5 kp
jendel a selama hari sekola h *eberapa aturan dan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam implementasi tabungan kepingan agar efektif dikemukakan oleh Soetarlinah Soekadji %43)! antara lain sebagai berikut1 a. 'indari Penundaan Salah satu keunggulan tabungan kepingan diperoleh dari pemenuhan persyaratan efekti+itas pengukuhan, ialah pemberian pengukuhan dilakukan seketika setelah perilaku sasaran muncul. Meskipun pengukuh yang sebenarnya baru dapat diberikan kemudian, tetapi kepingan-kepingan mewakili, menandai, merupakan isyarat, atau merupakan simbol bahwa sebagian pengukuh idaman telah ada di tangan subjek. Seandainya dalam contoh Tining dan &ji yang masih kecil-kecil itu harus menunggu Ipemberian pengukuh sampai perjalanan usai, maka mereka akan 6lupa7 atau bahkan sudah tidak tertarik untuk berusaha mendapatkan pengukuh idaman mereka. b. (erikan %epingan ecara %onsisten "emberian pengukuh yang terus menerus continuous! dan konsisten akan mempercepat peningkatan perilaku sasaran. "ada program tabungan kepingan, setiap kali perilaku yang telah disetujui dilaksanakan, secara konsisten diberi imbalan kepingan sesuai dengan jumlah yang telah disepakati dalam kontrak. aktu pemberian kepingan perlu diperhatikan, karena bila mundur atau maju cukup lama intensitas program berkurang. Misalnya, dalam contoh kasus Tining dan &ji di depan, bila mereka tidak berkelahi sepanjang pagi, setiap jam %% mereka masing-masing mendapat satu meterai. Selesai makan, setelah mereka makan tanpa banyak cingcong, mereka langsung mendapat satu meterai. c. )emperhitungkan Pengukuh dengan 'arga %epingan 0arga kegiatan dan penguat dalam nilai kepingan perlu mendapat perhatian. Dalam perencanaan perlu dipertimbangkan banyaknya kepingan yang akan diterima cukup untuk ditukar dnegan pengukuh idaman. 0arga pengukuh yang terlalu banyak atau dihargai terlalu tinggi, akan menimbulkan kejenuhan.
18 | Modifikasi Perilaku
Seandainya setiap meterai Tining dapat ditukar dnegan seperangkat cangkircawan-sendok, Tining paling banter hanya butuh %5 meterai, sesudah itu meterai tidak menarik minat lagi. sebaliknya bila kepingan dihargai terlalu rendah, sehingga program berjalan terlalu lama untuk dapat mencapai pengukuh idaman, maka subjek akan enggan berusaha memperoleh kepingan. "engukuh idaman bagi Tining yang berbentuk bagian-bagian cangkir, teko, dan baki! lebih fleksibel daripada pengukuh idaman bagi &ji. #arena itu &ji perlu mendapat penerangan, apa yang harus ia lakukan nanti bila ia tidak dapat memperoleh 5 meterai. Misalnya, ia akan mendapat kesempatan lain sesudah tiba kembali di rumah. *ila &ji diberi tahu bahwa ia tidak akan mendapat apa-apa bila meterai yang diperoleh kurang dari 5, maka ia akan drop-out dari program segera setelah pertama kali gagal memperoleh meterai. 8ebih celaka lagi, ia akan menganggur agar Tining sulit memperoleh meterai. d. Persyaratan 'endaknya Jelas Sebelum penandatanganan kontrak atau kesepakatan pelaksanaan program tabungan kepingan, aturan yang akan dipakai harus jelas dan mudah diikuti. 8ebih baik lagi bila subjek diajak berdiskusi mengenai aturan-aturan dan persyaratan untuk memperoleh kepingan. #ekeliruan-kekeliruan karena salah pengertian hendaknya segera dijelaskan. Demikian juga peringatan dnegan simbol-simbol dan dukungan perlu diberikan agar subjek ingat bahwa program kepingan masih berjalan ini terutama diperlukan bila jarak memperoleh kepingan agak lama!. e. Pilih Pengukur yang )acam dan %ualitasnya )emadai &gar pengukur idaman yang ditawarkan efektif, perlu dicocokkan macam dan kualitasnya dengan situasi dan kondisi subjek. *ermacam-macam pengukuh idaman dapat digunakan, misalnya berbagai benda, berbagai aktifitas yang cocok dengan suasana maupun yang dibuat-buat artifisial!. Misalnya suatu program kepingan dilaksanakan bagi anak-anak dalam kelas anak hiperaktif untuk pelajaran-pelajaran menggambar. "engukuh idaman yang dipilih dapat saja berupa nonton sirkus, tetapi pengukuh ini tidak ada hubungannya dengan pelajaran menggambar. "engukuh secara artifisial semacam ini jangan dipakai dahulu, bila ada acara yang lebih wajar dnegan suasana program yang ditumpangi. "engukuh yang lebih pas misalnya mendapatkan gambar karton yang paling disukai, atau masuk ke studi gambar selama % menit.
19 | Modifikasi Perilaku
"emilihan pengukuh idaman juga perlu memperhatikan masalah etika dan persetujuan masyarakat. ?ntuk membantu menentukan pengukuh beberapa disarankan oleh Martin dan "ear %44(!, di antaranya adalah1 %! menarik bagi subjek2 (! menggunakan prinsip "remack dalam menentukan pengukuh kegiatan2 )! mendaftar kegiatan, barang yang disukai subjek dari yang biasa sampai yang paling disukai dan dapat dilaksanakan2 ! bila berupa benda, pengukuh tersebut harus ringan, menarik, mudah dibawa, f.
atau disimpan. %elancaran Pengadaan Pengukuh *daman "erlu dipikirkan cara-cara pengadaan pengukuh, sebab banyak program kepingan terbentur pada pengadaan pengukuh idaman ini. Tanpa pengukuh idaman yang 6berharga7, kepingan sebagai pengukuh akan tidak efektif. "engukuh idaman yang berupa benda atau barang sering kesulitan dalam pengadaan karena berhubungan dengan harga. ?ntuk itu berbagai jalan harus ditempuh misalnya, mengumpulkan danaJbarang dari orang tua murid, dari
dermawan, dari perusahaan-perusahaan, bila ini program untuk sekelompok anak. g. Pemasaran Pengukuh *daman Tidak berbeda dengan pemasaran barang di dunia ekonomi tertutup, maka pemasaran pengukuh idaman perlu memperhitungkan hukum penawaran dan permintaan. Makin banyak permintaan suatu barang J akti+itas, makin dapat dipasang harga tinggi nilai tukarnya. &rtinya, pengukuh yang banyak peminatnya berharga lebih tinggi daripada pengukuh yang tidak banyak minatnya. Demikian juga, bila sempit pilihan yang disediakan, makin tinggi jumlah peminatnya daripada bila disediakan pilihan yang luas. 60arga7 pengukuh ini dapat diubahubah. Misalnya suatu saat bermain kelereng lebih berharga daripada bermain karambol, atau sebaliknya. h. Jodohkan Pemberian %epingan dengan Pengukuh osial Positif *ila akti+itas J tindakan sosial positif telah efektif sebagai pengukuh, tentu tidak dibutuhkan program kepingan. Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam penggunaan kepingan adalah agar subjek dapat berpindah dari pengukuh kepingan ke pengukuh sosial. @leh karena itu pemberian kepingan hendaknya bersama-sama dengan pengukuh sosial. Martin dan "ear, %44(! %etika +rdi !anak ebil" telah berhasil membenahi kamar tidurnya: -ah, begitulah. %amarmu sudah kau benahi. *ni kepinganmu/, dengan menunjukkan senyum dan muka senang. Senyum dan muka senang merupakan pengukuh sosial yang sengaja dipasangkan dengan pengukuh kepingan yang diberikan kepada &rdi.Dengan
20 | Modifikasi Perilaku
merencanakan memasangkan kepingan dengan pengukuh sosial positif ini, juga melatih pengelola subjek guru, terapis, atau petugas! untuk memberi penghargaan pada perilaku subjek. &da kemungkinan sebelum program kepingan berjalan, pengelola subjek kurang memberi penghargaan J pengakuan terhadap usaha subjek tetapi malah mencela bila subjek bila ia tidak berusaha. Aadi, program kepingan dapat mendidik ketrampilan social pengelola maupun subjek.Dengan berpindah dari pengukuh kepingan ke penukuh sosial, pengukuh ini dapat diterapkan pada perilaku-perilaku lain yang tidak dikenai program i.
kepingan. Perhitungkan 0feknya #erhadap rang ain "rogram tabungan kepingan seyogyanya melibatkan satu kelompok. #arena itu perlu diusahakan agar mereka ikut membantu subjek memperoleh kepingan, yang bila sampai jumlah tertentu seluruh kelompok akan ikut menikmati pengukuhnya. Namun perlu dijaga, agar mereka tidak mendorong terlalu keras
j.
atau mengancam subjek. Perlu Persetujuan (erbagai Pihak "elaksanaan program tabungan kepingan mengganggu dan mericuhi acara program utama yang ditumpanginya. #arena itu perlu ijin pelaksanaan dari orangtua, guru, kepala sekolah, dan orang-orang lain yang mengelola program yang ditumpangi. Misalnya program tabungan kepingan untuk menekan perilaku merusak yang diterapkan ketika sedang belajar berhitung. Guru pelajaran berhitung jangan sampai merasa terganggu karena pelaksanaan program ini. Gangguan ini timbul karena kadang-kadang subjek terlalu banyak mencurahkan perhatian pada program kepingan sehingga tugas-tugas lain terganggu. "emberian benda sebagai imbalan juga sering tidak disetujui, dengan
anggapan mendidik anak jadi materialistis. k. Perlu %erjasama ubjek "rogram tabungan kepingan sulit berhasil bila tidak ada komunikasi yang jelas dengan subjek. Makin jelas aturan main, makin setuju subjek pada program yang akan dilaksanakan, makin lancar pelaksanaan program dan makin efektif hasilnya. *agi anak-anak bentuk kepingan yang menarik dapat menambah gairah mengumpulkannya. "engukuh idaman dapat direklamekan dengan gambarl.
gambar untuk mengingatkan dan memikat subjek agar lebih giat berusaha. Perlu atihan (agi Pelaksana "rogram tabungan kepingan sering membutuhkan bantuan dalam pelaksanaannya, misalnya guru yang lain, orangtua, perawat, atau oranglain,
21 | Modifikasi Perilaku
maka pelaksana tersebut perlu mendapat latihan-latihan dan pengetahuan yang diperlukan dalam pelaksanaan program tabungan kepingan. 8atihan tersebut berhubungan dengan ketepatan dalam mengamati perilaku yang muncul, ketepatan dalam memberikan kepingan, ketepatan dalam menukarkan nilai kepingan
dengan
pengukuhannya,
dan
kepekaannya
terhadap
perilaku
pengganggu yang lain. m. Perlu Pencatatan "encatatan cermat mengenai frekuensi-sasaran dan perilaku lain perlu dilakukan. Selain ini mungkin dibutuhkan sebagai pertanggungjawaban, juga untuk mendeteksi keberhasilan program. *ila program tidak berhasil mencapai sasaran, perlu dilakukan perubahan bahkan mungkin dihentikan. n. %ombinasi dengan Prosedur ain Sebaik apapun program tabungan kepingan, nilai fantasinya mesti ada, sehingga diperlukan penerapan bersama dengan program yang lain. "rogram kepingan dapat dikombinasikan dengan program lain, seperti denda dan penyisihan. Meskipun dapat meningkatkan efekti+itas, kombinasi dengan program yang menggunakan stimulus a+ersif perlu pertimbangan mengenai efek sampingnya. Misalnya, yang paling menyusahkan dalam mengelola Tining dan &ji ialah bila mereka berebut. Maka dalam program kepingan untuk mereka berdua ditetapkan 1 siapa yang merebut hak J milik orang lain tempat duduk, mainan, giliran, dan lain-lain yang biasa mereka perebutkan! akan didenda ( materai. o. ollo45up dan Penundaan Pengukuhan *ila program kepingan telah berhasil meningkatkan perilaku, sedang pengukuh social belum dapat menggantikan keseluruhan program kepingan, maka perlu diadakan latihan penundaan pemberian kepingan. >ni mirip dengan praktek pemberian upah mingguan. Misalnya dalam panti asuhan anak, subjek harus membersihkan kamar, mengatur tempat tidur, mandi dan merapihkan diri sebelum mendapat sejumlah kepingan, pujian. 2. PELATIHAN A#ERTI4ITA# 1. '(nse) Dasar Pelat+han Asert+5+tas &serti+itas mempunyai makna kemampuan dan kemauan untuk menyatakan
secara langsung berdasarkan kondisi interpersonalnya. "ada situasi interpersonal, indi+idu sering dihadapkan pada situasi yang mengalami kesulitan untuk menyatakan atau menegaskan pendirian dirinya adalah tindakan yang layak dan benar. "elatihan aserti+itas adalah prosedur pengubahan perilaku yang mengajarkan, membimbing, melatih, dan mendorong klien untuk menyatakan dan berperilaku tegas
22 | Modifikasi Perilaku
dalam situasi tertentu alter, et.al. %43%!. #lien diajarkan untuk menguasai perilakunya dalam menghadapi perilaku yang problematik untuk meningkatkan efekti+itas kehidupan dan mencegah kecemasan. )isalnya +ni diajak makan oleh temannya6 padahal pada 4aktu yang sama +ni mempunyai tugas yang lebih penting, yaitu menylesaikan P75nya. +ni menuruti ajakan teman dengan perasaan gundah dan bingung kalau P75nya tidak selesai, padahal ia ingin sekali menyelasaikan P7 tersebut. alam kasus seperti ini +ni berada dalam kondisi tidak asertif. ain halnya bila +ni memberikan ja4aban -)aaf, saya ada acara yang harus saya selesaikan sekarang8/, dalam kasus ini +ni dalam kondisi +sertif. "ada masyarakat kita, perilaku tidak asertif sering kali muncul dan terbentuk melalui tata krama yang diajarkan oleh orang tua atau masyarakat di sekitarnya. 0al ini tampak lebih 6kental7 pada masyarakat jawa dengan berbagai ajaran tentang sopan santun, andhap asor, tabu bila berterus terang , dan sebagainya. "ada tingkat tertentu perilaku ini memang menjadi tidak asertif, dan akhirnya akan merugikan dirinya sendiri. 2. Pr+ns+),)r+ns+) Pelat+han Asert+5+tas Menurut Getald $orey %44/!, latihan aserti+itas akan membantu bagi orang-
orang yang a! tidak mampu mengungkapakan kemarahan dan perasaan tersinggung2 b! menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang lain untuk mendahuluinya2 c! memiliki kesulitan untuk mengatakan 6tidak72 d! mengalami kesulitan untuk mengungkapkan afeksi dan respon-respon positif lainnya2 dan e! merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran sendiri. "erilaku asertif adalah perilaku interpersonal yang melibatkan aspek kejujuran dan keterbukaan
pikiran
dan
perasaan.
"erilaku
asertif
dilakukan
dengan
mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan orang lain. $ristoffs #elly dalam Singgih D. Gunarso %44(!, mengemukakan bahwa perilaku asertif dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu 1 a. &sertif "enolakan &sertif penolakan dapat dilakukan dengan halus, misalnya 6maaf7. "ada anak hiperaktif, guru atau terapis dapat melakukan dengan tegas, misalnya 6jangan97,
23 | Modifikasi Perilaku
6tidak boleh97. "ada anak dapat dilakukan untuk menyatakan 6Maaf, saya tidak mau97, 6Aangan diambil, itu milikku97, 6Todak boleh97. b. &sertif "ujian &sertif pujian ditandai dengan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan setuju, cocok, senang, mencintai, mengagumi, memuji, dan bersyukur. "erilaku ini lebih diarahkan pada kemampuan mengapresiasikan sesuatu atau peristiwa yang dialami dalam dirinya. Misalnya 1 6Saya mencintaimu972 6ah, ini cocok untuk kamu97, dsb. c. &sertif "ermintaan &sertif permintaan merupakan ltihan untuk meminta orang lain melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu tanpa tekanan atau paksaan. Misalnya 1 6&pakah *apak mau membantu saya menjelaskan penerapan rumus matematika ini'7, dan sebagainya. 3. Im)lementas+ Pelat+han Asert+5+tas "elatihan aserti+itas menggunakan prosedur bermain. *ermain merupakan kegiatan
yang
dilakukan
untuk
kesenangan
yang
ditimbulkan
tanpa
mempertimbangkan hasil akhir, dilakukan dengan sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar 0urlock, %44)!. Aohnson dan Brshler dalam 0endrick, %44%! memberikan batasan bermain sebagai perilaku yang didorong oleh moti+asi dari dalam, memilih kegiatan secara bebas, berorientasi pada proses, dan mendapatkan kesenangan dalam kegiatan tersebut. &da dua bentuk bermain yang sering digunakan dalam pelatihan aserti+itas, yaitu pretend play pemain pura-pura! dan bermain peran "urwandari dan Tin Suharmini, (55(!. "retend play atau permainan pura-pura merupakan permainan aktif yang dulu banyak dilakukan anak-anak. "ermainan ini hampir serupa dengan permainan sisiodrama, namun lebih menekankan pada alat permainan, misalnya permainan pasar, dokter dan rumah sakit, kemah, perjalanan, sekolah, dan lain-lain. Setting yang dipilih untuk permainan biasanya sesuai denga perkembangan jaman dan minat anak. Menurut 0endrich %44%! setting sudah dikelompokkan dalam kelompok permainan tertentu, misalnya alat-alat yang digunakan dalam permainan perjalanan adalah tiket pesawat, peta, majalah, makanan kecil, topi untuk "ilot dan $o-"ilot. &nak-anak yang bermain bebas berdialog mengenai tujuan penerbangan atau segala sesuatu yang terjadi. Dari sinilah anak belajar berkomunikasi dengan yang lain, mengungkapkan perasaan secara langsung, jujur, dan belajar berpikir mengenai rencana perjalanan yang akan dilakukan.
24 | Modifikasi Perilaku
Di dalam permainan ini jelaslah nampak bahwa anak seolah-olah menghadapi dunia nyata sebagai perannya. &nak dapat mengekspresikan segala harapan, keinginan, cita-cita, hambatan dalam permainan ini, sehingga dapat meningkatkan keterampilan sosial anak dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat permainan pura-pura selain diperolehnya kesengangan adalah meningkatkan kemampuan berbahasa anak, karena perbendaharaan kata menjadi meningkat2 kemampuan menyatakan perasaan secara terus terang, karena anak tidak terhambat dalam berekspresi2 dan secara kognitif anak mampu memahami berbagai situasi atau permasalahan yang timbul dalam permainan dan mampu memecahkannya. "enelitian tentang penggunaan permainan pura-pura telah banyak dilakukan, terutama untuk mengurangi gangguan emosi anak. &nak tunalaras mempunyai gangguan emosi, sehingga mengalami problem perilaku. "enelitian Dewi ;etno Suminar %44/! dan "urwandari dan Tin Suharmini (55(!, menunjukkan bahwa permainan pura-pura efektif untuk mengurangi perilaku menyimpang seperti mengancam, berbicara kotor, melempar kapur kepada guru, memaki-maki agresif!, kecemasan, dan anak withdrawal untuk berterus terang. *entuk bermain lainnya yang dipergunakan dalam pelatihan aserti+itas adalah prosedur-prosedur bermain peran. Suatu masalah yang khas yang biasa dikemukakan klien dalam menghadapi atasannya di kantor. Misalnya, klien mengeluh bahwa ia acap kali merasa ditekan oleh atasannya untuk pertama-tama klien memainkan peran sebagai atasan member contoh bagi terapis, sementara terapis mencontoh cara berpikir dan cara klien menghadapi atasannya. #emudian mereka saling menukar peran sambil klien mencoba tingkah laku baru dan terapis memainkan peran sebagai atasannya. "ada saat klien mampu menunjukkan perilaku asertif terhadap sikap yang semestinya dilakukan klien, saat itu juga terapis segera memberikan pengukuh. Misalnya, *agus9, ternyata kamu cukup tegas9 Tingkah laku menegaskan diri pertama-tama dipraktekkan dalam situasi bermain peran, dan dari sana diusahakan untuk digeneralisasikan ke situasi-situasi kehidupan yang nyata. "elatihan aserti+itas banyak direkomendasikan pada anak yang mengalami Social ithdrawal. "ada anak ini dapat dilaksanakan secara indi+idual, maupun kelompok, yaitu melalui bermain peran. $atatan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pelatihan ini adalah bahwa perilaku yang akan diubah harus dirumuskan lebi dahulu. Misalnya 6berani menyatakan tidak mau7, maka focus pelatihan juga hanya pada perilaku tersebut.
25 | Modifikasi Perilaku
2.6 PR"#EDUR A4ER#I 1. '(nse) Dasar Pr(se*ur A5ers+ "rosedur a+ersi telah digunakan secara luas untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan gangguan perilaku yang spesifik, melibatkan pengasosiasian tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan atau tidak menyenangkan sampai tingkah laku yang tidak diinginkan terhambat kemuncullanya $orey, %44/!. #endali prosedur a+ersi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penarikan atau tidak menghadirkan pengukuh positif dan penggunaan berbagai bentuk hukuman. $ontoh penarikan pengukuhan positif adalah mendiamkan atau mengabaikan kemarahan anak yang meledak-ledak tat kala anak sedang marah agar kebiasaan marahnya hilang2 atau mendiamkan anak yang 6cengeng7 agar kebiasaan cengeng anak hilang. $ontoh penggunaan hukuman pada prosedur a+ersi misalnya pemberian kejutan listrik kepada anak autism ketika tingkah laku spesifik yang tidak diinginkan muncul2 pemberian obat mual kepada peminum alcohol untuk mengurangi keinginan untuk minum alcohol2 memberikan hadiah sesuatu yang tidak menyenangkan kepada seseorang. 2. Pr+ns+),Pr+ns+) Pr(se*ur A5ers+ "rosedur a+ersi adalah metode yang banyak digunakan para ahli terapi perilaku sebagai metode untuk membawa orang-orang kepada tingkah laku yang diinginkan. Sebagian besar lembaga social menggunakan prosedur a+ersi untuk mengendalikan para nanggotanya dan untuk membentuk perilaku indi+idu agar sesuai dengan apa yang telah digariskan. Dalam setting yang lebih formal dan teraputik prosedur a+ersi digunakan dalam penanganan berbagai tingkah laku maladapti+e, mencakup minum alcohol secara berlebihan, ketergantungan obat bius, merokok, kompulsi, fetisisme, berjudi, homoseksualitas, dan penyimpangan seksual yang lain $orey, %44/!. "rosedur a+ersi merupakan metode utama dalam penanganan alkoholisme. Seorang alkoholik tidak dipaksa untuk menjauhi diri dari alcohol, tetapi justru disuruh meminum alcohol. &kan tetapi setiap tegukan alcohol disertai dengan pemberian ramuan yang membuat si alkoholik merasa mual dan kemudian muntah. Si alkoholik lambat laun akan merasa sakit, bahkan meskipun hanya melihat botol alcohol saja ia merasa sakit. *ila ini sudah terjadi, maka ia akan berangsur-angsur akan menghentikan minum alcohol. Namun demikian perlu diperhatikan kemungkinan terjadi spontaneous reco+ery kembali secara spontan! bila masa penahanan diri hanya berjalan singkat.
26 | Modifikasi Perilaku
*eberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam prosedur a+ersi adalah $orey, %44/! sebagai berikut1 a. "rosedur a+ersi menyajikan cara-cara menahan respons-respons maladapti+e dalam suatu periode, sehingga terdapat kesempatan untuk memperoleh tingkah laku alternati+e yang adaptif dan yang akan terbukti memperkuat dirinya sendiri. b. "rosedur a+ersi yang menggunakan hukuman sedapat mungkin dikurangi, bila ada alternati+e lain yang lebih mengarah pada pengukuh positif. *ila terpaksa menggunakan hukuman, hindari cara-cara yang mengakibatkan klien merasa ditolak secara pribadi. c. #lien dibantu agar ia mengetahui bahwa kosekuaensi-konsekuensi a+ersi diasosiasikan hanya dengan tingkah laku maladapti+e yang spesifik, bukan tingkah laku pada umumnya. Menurut #anfer dan "hillips %4/5! dan alker, at.al. %43%! menyatakan bahwa ada tiga paradigm prosedur a+ersi dasar, yaitu1 a. 0ukuman1 stimulus yang tidak menyenangkan diberikan dengan segera bila munculnya respon dengan tujuan mengurangi terjadinya perilaku yang menyertai tidak diinginkan secara khusus. b. Melarikan diri dan menghindar1 pada kondisi melarikan diri stimulus yang tidak diingikan diakhiri pada saat terjadinya pola respon yang diinginkan telah dipilih sebelumnya2 sedangkan kondisi menghindar terjadi pada saat perilaku yang diinginkan dan telah dipelajari mencegah munculnya perilaku yang tidak diinginkan dan telah dipilih sebelumnya. c. #ondisioning klasik1 suatu stimulus yang tidak diinginkan dipasangkan dengan stimulus lain yang dipilih2 pada akhirnya menghasilkan stimulus lain yang memperoleh sifat yang menyebabkan reaksi-reaksi yang tidak menyenangkan sama dengan reaksi yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak diinginkan.
3. Im)lementas+ Pr(se*ur A5ers+ Meskipun prosedur a+ersi dapat mengontrol perilaku dengan berbagai cara,
prosedur a+ersi tersebut pada dasarnya digunakan dengan dua alasan alker, et.al %43%!, yaitu pertama, prosedur a+ersi digunakan untuk mengurangi atau menghambat perilaku yang tidak diinginkan dengan memberikan konsekuensi-konsekuensi a+ersi sesuai dengan perilaku yang muncul. #edua2 prosedur a+ersi digunakan untuk membuat stimulus menyenangkan menjadi kurang menarik dengan menghubungakan stimulus itu dengan beberapa stimulus yang tidak diinginkan dan telah dipilih sebelumnya.
27 | Modifikasi Perilaku
alter F Grusec %4//!, menyatakan bahwa hukuman dapat efektif dalam menekan perilaku, bahkan dapat berfungsi sebagai pengukuh yang kuat. Namun demikian, penggunaan hukuman sebaiknya dilakukan secara etis sehingga dapat diterima oleh subjek sebagai upaya perbaikan dalam dirinya. *eberapa proble perilaku yang berupa kecanduan alcohol, kecanduan narkotika, berjudi, agresif baik fisik maupun +erbal, serta pelupa, obisitas dapat dimodifikasi secara efektif melalui prosedur a+ersi Bdi "urwanta, %443!. 2.7 PR"#EDUR RILE'#A#I 1. '(nse) Dasar Pr(se*ur Releksas+ "rosedur rileksasi merupakan prosedur atau teknik yang digunakan untuk
mengurangi tekanan darah dan perasaan cemas dengan melatih klien untuk dapat santai melalui kesanggupan mengendorkan otot kapan saja mereka menghendaki. Sasaran prosedur rileksasi adalah mengurangi tingkat kecemasan indi+idu secara umum, membuat senang, dan pernyataan nyaman alker, et.al. , %43%!. &sumsi umum yang mendasari prosedur rileksasi adalah bahwa orang dapat terganggu oleh persoalan-persoalan yang mencemaskan dan selalu mendorong serta mempengaruhi system saraf sentral, sehingga mempengaruhi tekanan darah. #eadaan ini dapat berulang secara intensif, sehingga merupakan stimulus terhadap kecemasan yang ada menjadi lebih meningkat. ?ntuk menguranginya dapat dilakukan dnegan memotong siklus yang mempengaruhi kecemasan. "emotongantersebut dapat dimulai dengan pengendoran otot, baik partial maupun keseluruhan secara berulang-ulang. #eadaan ini bias dilakukan dengan rileks akan menurunkan tensi secara progresif. Turunnya tensi akan mempengaruhi system saraf sentral sehingga rasa cemas berangsur-angsur akan berkurang. 2. Pr+ns+),)r+ns+) Pr(se*ur R+leksas+ "rosedur rileksasi telah banyak digunakan pada klien yang mengalami gangguan dengan symptom psikosomatis, diantaranya adalah sakit kepala migrant!, ulcer tukak lambung!, eKEim. Selain itu prosedur rileksasi dapatt juga untuk membantu sebjek yang mengalami insomnia, hiperaktif, gangguan bicara, phobia.&da beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penerapan prosedur rileksasi, alker, et.al., %43%!, yaitu1 a. Subjek perlu disadarkan akan kebutuhan rileksasi sebagai upaya untuk mengurangi kecemasan yang selama ini dialaminya. b. "rosedur rileksasi akan lebih efektif bila subjek mampu melakukan self-control.
28 | Modifikasi Perilaku
c. Situasi sekitar, ruangan, peralatan lain yang digunakan termasuk terapis mampu menjamin subjek untuk bebas dalam berekspresi, sehingga subjek dapat bergerak dengan leluasa. d. ;ileksasi dapat dilakukan bagian per bagian tubuh mulai dari yang paling mudah dengan menggerak-gerakkan otot tangan, kaki, leher, baru secar a keseluruhan. 3. Im)lementas+ Pr(se*ur R+leksas+ ?ntuk memulai latihan rileksasi, subjek dapat disuruh berbaring pada suatu kursi atau dipan yang nyaman dan bebas dari pengaruh akti+itas lain. Situasi ruangan dijamin sepi, dan sinar lampu tidak langsung mengenai mata. Terapis meminta subjek untuk mulai merileksasikan kelompok otot tertentu, misalnya tangan, lengan, kaki, muka mata terpejam!, baru secara keseluruhan. Terapis seyogyanya menggunakan suara yang tenang, lembut, dan +olume yang rendah. Misalnya1*aiklahL9 Silahkan sekarang tidur telentang dengan tangan diletakkan disamping badan, telapak tangan menghadap ke atas. #aki membujur bebas dan mata dipejamkan sambil menarik napas kuat dan dihembuskan dengan pelan2 mata dipejamkan, sambil tarik napas dan hembuskan dengan pelan. $oba ulangi tiga kaliL Setelah mengikuti perintah, jika subjek belum rileks, perintah dapat diulangi dan menyuruh subjek untuk lebih santai dari pada waktu pertama. Sampai subjek mendapatkan perasaan rileks dan nyaman. "rosedur rileksasi dapat dikombinasikan dengan prosedur modifikasi perilaku yang lain. "rosedur ini dapat medahului prosedur yang lain atau diberikan setelah prosedur yang lain diterapkan. 2.8 PEN%EL"LAAN DIRI 1. '(nse) Dasar Pengel(laan D+r+ Terminologi yang sama dan digunakan dalam modifikasi perilaku dan terapi dari
pengelolaan diri adalah elf 9ontrol . "engelolaan diri dalam arti luas ialah prosedur dimana seseorang mengarahkan atau mengatur perilakunya sendiri Soertarlinah Soerkadji, %43)!. "ada prosedur ini biasanya subjek terlibat langsung minimal pada beberapa kegiatan atau seluruh lima kegiatan komponen! dasar yaitu 1 menentukan perilaku sasaran, memonitor perilaku tersebut, memilih prosedur yang akan diterapkan, melaksanakan prosedur tersebut, dan menge+aluasi efekti+itas prosedur tersebut. "ada umumnya perilaku sasaran yang dipilih mengandung suatu aspek yang dinikmati oleh subjek. Misalnya 1 eKhibisionis, ketagihan kecanduan! obat-obatan atau orang yang senang mengambil barang oranglain kleptomani!. &da dua perilaku yang saling bertentangan pada diri subjek, yaitu mengeluh kesengsaraan sebab
29 | Modifikasi Perilaku
banyak konsekuensi a+ersif yang diterimanya!, dan ingin menghilangkannya, tetapi perilaku ini juga mengandung aspek yang menyenangkan atau yang memuaskan bagi dirinya sebagai akibat dari pengukuhan perilakunya. ?mumnya pengukuhan ini terjadi dengan segera, sedang hukuman terjadi setelah tertunda. *eberapa wanita &merika mengingatkan rekan mereka yang suka makan coklat yang menggemukkan 6>t stays one minute in your mouth, one year in your hip7. Bnaknya makan coklat memang terasa segera setelah masuk mulut 2 kegemukkan baru terasa kemudian, setelah kumpulan lemak tertimbun dipantat. Soertarlinah Soerkadji, %43)! Dari contoh kasus diatas, tampak ada hambatan pertama yang harus disisihkan ialah menanggulangi godaan aspek yang menyenangkan ini. #adang-kadang godaan ini cukup memikat sehingga subyek berusaha agar tidak terhindar dari konsekuensi a+ersif yang akan dideritanya. "engelolaan diri tidak mungkin disarankan bagi subyek yang tidak yakin bahwa tujuan pengelolaan ini bermanfaat baginya, atau tidak yakin bahwa program ini dapat mencapai sasaran2 misalnya bila perilaku ini sudah lama diderita, atau kekhawatiran akan kemungkinan kebahagian hidup yang diperoleh dengan gaya hidup cara lama akan ikut hilang. #arena itu seorang terapis perlu dengan usaha2 menanamkan kesediaan dan moti+asi pada klienJpasien. *anyak hal dapat mempengaruhi kesediaan subyek. Misalnya pada seorang wanita yang kegemukan, mempengaruhi kesehatan, dapat menyebabkan baju-baju fa+orit terbuang karena
kekecilan,
pengaruh banyak
teman
memutuskan
untuk
diet
dapat
mempengaruhi moti+asi untuk ikut diet. *eberapa problem dalam kehidupan sehari-hari dapat ditangani dengan pengelolaan diri, antara lain Sutarlinah Soekadji, %43)2 alker, %43%! 1 a. "erilaku tidak menyangkut orang lain secara meluas, tetapi menganggu dalam kehidupan diri sendiri2 hubungan suami-isteri, hubungan dengan anak, hubungan dengan teman dekat. Misalnya 1 perilaku yang bersifat pribadi seperti perilaku seK, pikiran-pikiran yang timbul pada saat sendirian *da sehabis menonton film horor, selalu timbul pikiran ada sesuatu yang menakutkan dikamarnya", tukak lambung, ketergantungan
alkohol,
hipertensi,
insomnia,
kesulitan
belajar
spesifik,
kecemasan, obsesi kompulsi dan sebagainya. b. "erilaku yang sering timbul dan timbulnya tidak menentu saatnya, sehingga pengontrolan dari orang lain kurang ekonomis. Misalnya 1 menghentikan merokok, menghentikan dorongan untuk terus Imenerus makan. c. "erilaku sasaran terbentuk +erbal, yang berkaitan dengan e+aluasi diri, reaksi diri, atau kontrol diri. Misalnya terlalu mengkritik diri sendiri 1 6 +h. 9uma saya saja,
30 | Modifikasi Perilaku
siapa yang perduli /, selalu menyalahkan diri sendiri terus menerus 1 -)emang saya jelek, saya tidak tampan/. d. "erilaku yang berhubungan dengan tanggung jawab perubahan atau pemeliharaan perilaku
harus
dipegang
sendiri.
Misalnya
1
menulis
karanganJtesisJskripsiJdesertasi, mendidik diri sendiri autodidak! baik pada remaja, maupun pada orang dewasa yang bertekat meningkatkan diri. Dalam pengelolaan diri hampir seluruh kegiatan dapat diserahkan kepada subjek, terapis berperan sebagai pencetus gagasan, fasilitator yang membantu merancang perilaku yang akan dikukuhkan, memberikan pengukuhan dan moti+ator gagasan."ada aspek lain, terapis dapat diminta bantuannya untuk memonitor perubahan yang terjadi pada diri klien. 2. Pr+ns+) 9 )r+ns+) Pengel(laan D+r+ &da beberapa persyaratan yang perlu diperhatiakn dalam menggunakan pengelolaan
diri, yaitu berhubungan dengan perilaku subjek itu sendiri dan lingkungan subjek. "erilaku subjek yang akan memprakarsai pengelolaan diri harus memenuhi lima hal alker,%43%!, yaitu 1 a. Sasaran perilaku harus dinyatakan dengan jelas. Misalnya 1 mengurangi rokok lima batang sehari. b. "erilaku alternatif
sebagai
treatmen
perlu
diidentifikasi
kemungkinan
keterlaksanaanya dalam jangkauan si subjek. Misalnya 1 mengganti dengan permen, mengambil buku yang diminati untuk dibaca. c. "erilaku pilihan harus ditawarkan kepada subjek, lebih diutamakan perilaku yang diusulkan oleh si subjek. Dalam bagian ini "rinsi "remac dapat diterapkan sebagai pengukuh. -)isalnya bila ia berhasi mengurangi rokok, ia dapa melihat film yang paling ia sukai !le4at ;9" d. Tujuan treatmen harus dapat diamati dengan jelas dan dapat diukur. e. Subjek harus diberi kemudahan dalam berkonsultasi manakala memerlukan bantuan dalam menge+aluasi atau melaksanakan treatmen. Dari sisi lingkunga, pengelolaan diri memerlukan pengaturan lingkungan agar mempermudah terlaksananya. "engaturan lingkungan ini terutama dibutuhkan untuk menghilangkan anteseden maupun dukungan atau pengukuhan terhadap perilaku yang akan dikurangi. "engaturan lingkungan ini dibutuhkan, paling tidak pada permulaan program. "engaturan lingkungan dapat berupa Soetarlinah Soekadji, %43)! 1 a. Mengubah lingkungan fisik sedemikian rupa sehingga perilaku yan tidak dikehendaki sulit atau tidak mungkin dilaksanakan.
31 | Modifikasi Perilaku
(agi orang yang suka -ngemil/, diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada persediaan makanan kecil dirumah. !*bu5ibu biasanya membuat alasan : persedian bagi tamu" (agi orang yang suka nyomot barang ditoko, diatur agar ia tidak pergi ke toko bila perlu, dan ini pun harus dika4al oleh orang lain. b. Mengubah lingkungan sosial sedemikian rupa sehingga lingkungan sosial ikut mengontrol perilaku subjek, paling tidka diharapkan tidak menimbulkan godaan 1 #ekad diet akan luntur bila keluarga dirumah suka kumpul5kumpul makan besar bersama, yang bila subjek tidak ikut akan merasa tersisih dari keluarganya. c. Mengubah lingkungan atau mengubah kebiasaan sehingga perilaku yang tidak dikehendaki hanya dapat berlangsung atau hanya boleh berlangsung pada saat dan tempat tertentu saja 1 (agi orang yang harus mengurangi frekuensi makan, diatur hanya makan pada saat tertentu dan ditempat tertentu. )isalnya sehari makan dua kali pagi dirumah dan sore jam 1<.== dirumah juga. (anyak mahasis4a lebih berhasil belajar diperpustakaan sebab perpustakaan berasosiasi dengan membaca dan belajar d. Mengubah keadaan dari fisik atau fisiologis, agar menimbulkan perubahan perilaku 1 )ita yang selalu terganggu keinginan berbaring sambil membaca majalah 4aktu belajar, mengatur lingkungan diri sendiri demikian : pada 4aktu belajar ia berpakaian lengkap sampai kaos kaki dan sepatu, s eperti bila belajar diperpustakaan sekolah. 3. Im)lementas+ )engel(laan *+r+ "engelolaan diri paling tidak ada empat tahap Soetarlinah Soekadji, %43)! yaitu
tahap monitor diri atau obser+asi diri, tahap pengaturan lingkungan tahap e+aluasi diri dan tahap pemberian pengukuh, penghapusan atau hukuman. a. Tahap Monitor atau @bser+asi Dalam tahap ini subjek dengan sengaja dan cermat mengamati perilaku sendiri dan mencatat jenis, waktu, durasi perilaku yang ada pada diri subjek yang akan dimodifikasi. "ada tahap ini subjek kadang-kadang minta bantuan terapis untuk memilih cara pencatatan atau perekanam perilaku yang praktis. Misalnya dapat berbentuk format atau formulir."encatatan data ini penting sekali untuk melihat perubahan dengan cermat, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan kesan bahwa ada perubahan perilaku yang sebenarnya hanya harapan saja. #adang I kadang pencatatan data perilaku saja sudah menimbulkan perilaku ini berubah frekuensinya. Mungkin ini disebabkan subjek lebih menyadari perilakunya yang tadinya bersifat automatis!, atua mungkin juga sudah ada
32 | Modifikasi Perilaku
pengukuhan atau hukuman terharap diri sendiri pada saat mencatat perubahan perilaku. Makin cermat dalam mengobser+asi perilaku dan memonitornya hasil perilaku yang diharapkan akan lebih baik. b. Mengatur 8ingkungan 8ingkungan perlu diatur sehingga dapat mengurangi atau bahkan meniadakan perilaku-perilaku
yang
memungkinkan
mendapatkan
pengukuhan
segera.
"engaturan lingkungan juga bertujuan untuk memilih perilaku a+ersi yang mungkin dapat ditimbulkan. Misalnya bila akan mengurangi rokok, dikamar atau diruangan rumah tidak ada asbak, korek, dibebaskan dari putung rokok, diberi pewangi untuk menghilangkan bau rokok, gambar rokok dihingkan dari kamar dsb. c. Tahap B+aluasi Diri Dalam tahap ini subjek membandingkan apa yang tercatat sebagai kenyataan dengan apa yang seharusnya dilakukan. $atatan data obser+asi-perilaku yang teratur sangat penting untuk menge+aluasi efisiensi dan efekti+itas program. *ila e+aluasi data menunjukkan bahwa program tidak berhasil, maka perlu ditinjau kembali. 8etak kegagalan mungkin pada tidak cocoknya perilaku sasaran, pengukuh, atau prosedurnya yang harus ditinjau kembali. #adang-kadang semuanya ini sudah merupakan pilihan yang tepat, tetapi prosedur tidak dilaksanakan sebagai mana mestinya. *4an telah berhasil tidak merokok dalam 4aktu sehari. #ernyata hadiah yan harus ia berikan sendiri tidak terpenuhi : *a lupa memuji diri sendiri. d. Tahap "emberian "engukuh, "enghapusan, atau 0ukuman. Tahap ini diperlukan kemauan diri yan kuat untuk menentukan dan memilih pengkuh apa yang perlu segera dihadirkan, atau perilaku mana yang segera dihapus, dan bahkan hukuman diri sendiri apa yang harus segera ditetapkan. @rang dewasa biasanya lebih konsekuen terhadap program yang telah ditetapkan dirinya. *agi anak- anak sering diperlukan pengawasan agar komitmen dirinya dapat terjaga. 2.: PELATIHAN 'ETERAMPILAN #"#IAL 1. '(nse) *asar )elat+han keteram)+lan s(+al Menurut *aron dan *yrne %44! bahwa keterampilan social merupakan wujud
dari perilaku social. "erilaku social dapat terbentuk melalui kondisi-kondisi yang meliputi tindakan, perasaan, kepercayaan, ingatan, dan penarikan kesimpulan tentang orang lain. Di bagian lain, entEel dan Brdley %44)!, "urwandari, %44/! mengatakan bahwa perilaku seseorang dapat dihubungkan dengan strategi berteman.
33 | Modifikasi Perilaku
Strategi berteman merupakan salah satu aspek kemampuan social yang merupakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah-masalah interpersonal dengan cara yang efektif dan adaptif. 8ebih lanjut entEel dan Brdley %44)! menjelaskan bahwa strategi berteman yang memadai meliputi lima kategori hal-hal yang harus dilakukan dalam berteman, yaitu 1 a. >nisiatif, terdiri dari mempelajari tentang temannya, memulai perilaku prososial meliputi mengenalkan dirinya sendiri, memulai pembicaraan, melakukan kegiatan bersama. b. *ersikap menyenangkan, menjadi orang yang menyenangkan, ramah, dan penuh perhatian. c. "erilaku prososial, meliputi kejujuran dan sifat dapat dipercaya, bermurah hati, berbagi rasa dan dapat di ajak bekerjasama. d. Menghargai diri sendiri dan orang lain, terdiri dari menhargai orang lain dan memiliki kebiasaan yang baik, sopan, menjadi pendengar yang baik, memiliki sikap dan kepribadian yang positif, menjadi diri sendiri dan meningkatkan reputasi diri. e. Memberikan dukungan social, terdiri dari bersikap suportif, terlibat dalam akti+itas bersama, memuji orang lain. Strategi berteman yang tidak memadai meliputi tiga kategori hal-hal yang harus dihindari dalam berteman, yaitu 1 a. &gresi secara psikologis, yaitu menunjukkan sikap yang buruk, tidak menghargai, berprasangka buruk, menyalahgunakan orang lain, kasar, memaki, tidak kooperatif, mengabaikan orang lain, tidak mau berbagi rasa, merugikan reputasi orang lain menyebar gossip, mengkritik orang lain !. b. "enampilan diri yang negati+e, terdiri dari membanggakan diri sendiri, sombong, cemburu, sok aksi, pemberang, merusak, kejam, bermusuhan, penggerutu, marah dalam setiap saat, merugikan diri sendiri, bertindak bodoh, cerewet, menyulut masalah. c. "erilaku antisocial yang negati+e, terdiri dari agresi secara fisik berkelahi, menyerang, merusak, meludahi !, agresi +erbal berteriak, mengusik orang lain !, tidak jujur, tidak setia, melanggar peraturan sekolah, membolos, menggunakan obat-obatan terlarang. "elatihan keterampilan social merupakan suatu prosedur pelatihan yang di buat untuk melatih keterampilan subjek yang mempunyai perilaku menarik diri, sukar
34 | Modifikasi Perilaku
bergaul "urwandari,%44/!2 ;amadhani,N. %44!. Teknik pelatihan ini disusun berdasarkan terapi kognitif beha+iouristik, yaitu suatu terapi yang menggunakan pendekatan terstruktur, aktif, direktif, dan berjangka waktu singkat untuk menghadapi berbagai hambatan dalam kepribadian Gunarso, %44(!. Teknik ini menitik beratkan pada perubahan yang terjadi pada aspek kognitif dengan keyakinan akan diikuti oleh perubahan pada perilakunya #aEdin, %4/3!. Dengan memperhatikan berbagai batasan tersebut, pelatihan keterampilan social lebih menekankan pada peranan kognitif dalam mendorong perubahan perilaku pada diri subjek. "erubahan akan cepat terjadi bila ada konsekuensi yang mengikutinya, dimana konsekuensi tersebut telah mendapatkan kendali dari segi kognitif. 2. Pr+ns+),)r+ns+) Pelat+han 'eteram)+lan #(s+al "elatihan keterampilan social merupakan terapi kognitif beha+ioristik. Terapi ini
mempunyai tiga anggapan dasar, yaitu bahwa a! akti+itas kognitif mempengaruhi perilaku, b! akti+itas kognitif dapat di pantau dan diubah-ubah, c! perubahan perilaku yang di kehendaki dapat dilakukan melalui perubahan kognitif Gunarsa, %44( !. Menurut Meichenbaum dalam Gunarsa, %44( ! perubahan perilaku terjadi melalui proses yang melibatkan interaksi dari berbicara dalam pikiran, struktur kognitif, dan perilaku dengan akibat-akibatnya. Selanjutnya dikatakan bahwa ada tiga tahap dalam proses perubahan perilaku yang terjadi saling berkaitan, yaitu 1 a. Tahap pertama, adalah pengamatan terhadap diri sendiri yang merupakan proses belajar tentang bagaimana melihat perilakunya, yaitu melalui dialog internal yang ditandai oleh penilaian negati+e terhadap keadaannya. >ndi+idu perlu melepaskan diri dari pikiran-pikiran negati+e tersebut agar diperoleh perubahan yang konstruktif. . Tahap kedua, dimulai dengan bidang internal baru dalam tahap ini indi+idu mulai menyadari perilakunnya yang malasuai dan mulai melihat kemungkinankemungkinan perubahan pada aspek-aspek perilakunnya baik yang kognitif maupun afektif. . Tahap ketiga, adalah
mengajarkan
kepada
indi+idu
tentang
bagaimana
mempergunakan keterampilannya secara lebih efektif yang di gunakan dalam kehidupan nyata sehari-hari. 3. Im)lementas+ Pelat+han 'eteram)+lan #(s+al
35 | Modifikasi Perilaku
&rgyle %44! mengatakan bahwa keterampilan social diperlukan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan keluarga, teman-teman, tetangga, orang-orang
di
took-toko,
perkantoran
dan
sebagainya.
Disebutkan
dalam
penelitiannya bahwa kurang dari / orang-orang mengalami kurang mampu menjalin persahabatan atau berteman, sehingga pelatihan keterampilan social yang di berikan pada anak-anak dapat membantu perilaku berteman mereka menjadi lebih baik. >nter+ensi untuk meningkatkan perilaku prososial. &tau pengubahan perilaku menarik diri seperti model kelompok sebaya, pelatihan keterampilan social dan pengukuh social dapat dihasilkan melalui perbaikan-perbaikan dari sisi kualitas interaksi anak di dalam kelompok sebayannya&rgyle, %44!. >nter+ensi terhadap anak yang kurang melakukan interaksi social berhubungan dengan strategi berteman mereka. "endapat lain dikatakan oleh ;osenberg, et.al. %44(! bahwa perilaku menarik diri dapat dikurangi dengan menggunakan program pengubahan. Martin dan "ear %44(! sependapat dengan ;osenberg secara lebih rinci mengatakan bahwa masalahmasalah yang berhubungan
perilaku kemungkinan
dapat
dikurangi dengan
menggunakan pengubahan perilaku. &pabila identifikasi terhadap sumber-sumber pengukuh perilaku sudah didapatkan, maka kemungkinan untuk mengubah atau menghilangkan perilaku akan dapat berhasil. Strategi alternati+e untuk mengurangi perilaku antara lain dengan instruksi, keteladanan model-modeling!, dan gladian role playing!. "elatihan keterampilan social dapat digunakan untuk melatih indi+idu-indi+idu yang merasa sendiri dan menyendiri. 8ebih lanjut dijelaskan mengenai keterampilan yang perlu diberikan kepada subjek menurut &rgyle %44! antara lain adalah a!komunikasi non +erbal, terutama lebih pada penggunaan senyum, tatapan mata, dan nada suara yang ramah2 b! keterampilan percakapan, terutama memulai percakapan, memberi perhatian kepada orang lain, sikap terbuka, percaya, dan menemukan sesuatu persamaan dengan orang lain2 c! menjadi lebih asertif, tidak pasif, lebih berguna dan tidak egosentris. &danya pengukuh positif dan negati+e mungkin dapat mempengaruhi yang lain dalam situasi yang paling dekat dengan keadaan subjek. "engukuh positif didasarkan pada kebutuhan untuk berafiliasi dapat berbentuk senyum, persetujuan, anggukan kepala, dan sebagainya."engukuh negati+e dapat berupa mengerutkan dahi, membuang muka, melihat dengan bosan, melihat arloji, tidak setuju, dan sebagainnya.
36 | Modifikasi Perilaku
"urwandari %44/! mengimplementasikan pelatihan keterampilan social dalam program pelatihan strategi berteman ternyata subjek lebih dapat mengenali dirinya baik yang menyangkut kelebihan-kelebihannya maupun kekurangan-kekurangannya, sehingga subjek dapat memperbaiki perilaku yang kurang menguntungkan dirinya dan kecenderungan perilaku menarik diri subjek dapat berkurang. "elatihan ini menggunakan empat langkah, yaitu pertama, subjek diajarkan untuk mengenali dirinya, sehingga akan diketahui kelebihan dan kekurangannya. #edua, subjek diperkenalkan perubahan-perubahan yang menyangkut psikis, fisik, dan social. #etiga, subjek diperkenalkan kepada cara-cara berteman yang memadai, sehingga ia makin mengerti mengapa perilaku dapat terjadi. #eempat, subjek diberi kesempatan untuk latihan keterampilan mengenai cara-cara berteman. "engukuh positif maupun negati+e diberikan pada setiap tahap pelatihan, sehingga intensitas penguasaan perilaku akan lebih kuat.
37 | Modifikasi Perilaku