BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang
Proses korosi terjadi hampir pada semua material terutama logam terjadi secara perlahan tetapi pasti, korosi dapat menyebabkan suatu material mempunyai keterbatasan umur pemakaian, dimana material yang diperkirakan untuk pemakain dalam waktu lama ternyata mempunyai umur yang lebih singkat dari umur pemakaian rata-ratanya. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. dikehendaki.
Di dalam dunia industri, korosi merupakan salah satu hal yang sering menimbulkan kendala bagi jalannya proses kerja di lingkungan industri. Korosi banyak menyerang semua peralatan peralatan pabrik terutama mesin-mesin dan bangunan dari logam. Korosi dapat terjadi pada semua logam logam , teruta terutama ma yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan udara udara atau atau cairan cairan yang yang korosi korosif. f. MesinMesin-mes mesin in yang yang bersinggungan langsung dengan air atau cairan lain yang korosif akan mudah terserang korosi lebihlebih jika mesin tersebut berhubungan langsung dengan air secara terus menerus. eperi halnya pada sistem pendingin yang mana berfungsi sebagai penyuplai air dingin ke mesin-mesin industri seperti kompresor kompresor,, kondensor kondensor dan chiller, chiller, air bersirkula bersirkulasi si di dalam sistem pendingin dan terjadi terjadi kontak kontak langsu langsung ng dengan dengan semua semua kompon komponenny ennya. a. !kiba !kibatny tnyaa kompon komponenen-kom kompon ponen en terseb tersebut ut akan akan mudah mudah terserang. terserang. !danya !danya kerusakan-k kerusakan-kerusak erusakan an pada sistem pendingin akibat akibat korosi korosi mengakiba mengakibatkan tkan sistem pendingin tidak bisa bekerja secara optimal. optimal. Dari Dari sinilah sinilah masalah masalah korosi korosi mulai mulai mendap mendapat at perhat perhatian ian serius serius dari dari semua semua pihak. pihak. "paya "paya pencegahan korosi mulai dijalankan . Karena seluruh komponen dalam sistem pendingin kontak langsung dengan dengan air dimana air merupakan salah satu fluida yang korosif maka dari air sinilah ditambahkan zat-zat anti korosi atau yang lebih dikenal dengan zat inhibitor.
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran aliran air dengan dengan cara mengek mengekstra straksi ksi panas panas dari dari air dan mengem mengemisi isikan kannya nya ke atmosfir atmosfir.. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari peralatan-peralatan yang hanya menggu menggunak nakan an udara udara untuk untuk membua membuang ng panas. panas. Pada Pada makalah makalah inilah inilah akan akan dibaha dibahass tentan tentang g korosi pada menara pendingin cooling tower.
BAB II 1
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Korosi
Kerusakan merupakan proses redoks pada permukaan logam dan lingkungannya. Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Korosi ini, yaitu reaksi kimia antara logam dengan zat-zat yang ada di sekitarnya atau dengan partikel-partikel lain yang ada di dalam matrik logam itu sendiri. Korosi merupakan proses degradasi # deteriosasi # perusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang bersifat kemis, fisis dan biologis. $eberapa hal penting yang menyangkut mengenai definisi korosi yang perlu ditekankan yaitu %
A. &eaksi Korosi sejati yaitu %
M
M n' ' ne- ,
jadi hanya setengah reaksi. B. Penggunaan istilah penurunan mutu berarti menunjukkan bahwa korosi adalah suatu proses yang
tidak diinginkan. C. &eaksi yang terjadi tidak hanya reaksi kimia namun juga reaksi elektrokimia, karena bahan-
bahan yang bersangkutan terjadi perpindahan electron.
&eaksi kimia adalah reaksi penggabungan antara unsur-unsur maupun senyawa sederhana membentuk senyawa yang lebih kompleks atau reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana atau menjadi unsure-unsur. (ingkungan yang dimaksud pada pengertian ini adalah semua unsur di sekitar logam yang terkorosi pada saat reaksi korosi berlangsung.
Pada saat korosi terjadi , logam mengalami reaksi oksidasi sehingga logam akan terurai menjadi ion dan elektron, seperti ditunjukkan oleh persamaan di bawah ini %
M
M
n'
-
' ne
Mn' ' ne)e
M *'
)e ' *e
-
+ika tidak terjadi reaksi oksidasi atau reaksi reduksi,reaksi totalnya adalah sebagai berikut %
2
Zn*
Zn
*e
(Reaksi Anodik !ksidasi "
* H
*e
( Persamaan 2.1)
H
* gas
Reaksi katodik red#ksi "
Zn * H 2.2
Zn* H *, gas-
Menara Pendingin $ooling %o&er
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfir. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir. ebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan secara signifikan ambar /.
'a)ar 2.1 Menara 0ooling 1ower
0ooling 1ower % suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara memindahkan panas dari air ke udara. !plikasi % mendinginkan air proses yang panas # hangat sehingga dapat dipergunakan untuk proses kembali. yarat % area proses jauh dari sumber air
2.*
+aktor ,ang Me-engar#i Korosi Pada $ooling %o&er
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara lain% a. Kontak (angsung logam dengan 2*3 dan 3* 3
Korosi pada permukaan logam merupakan proses yang mengandung reaksi redoks. &eaksi yang terjadi ini merupakan sel 4olta mini. sebagai contoh, korosi besi terjadi apabila ada oksigen 3 * dan air 2*3. +ika jumlah 3 * dan 2*3 yang mengalami kontak dengan permukaan logam semakin banyak, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut. b. Kecepatan aliran air Kecepatan aliran air yang tinggi diatas kecepatan kritisnya di dalam pipa berpotensi menimbulkan korosi. Kerusakan permukaan logam yang disebabkan oleh aliran fluida yang sangat deras itu yang disebut erosi. Proses erosi dipercepat oleh kandungan partikel padat dalam fluida yang mengalir tersebut atau oleh adanya gelembung-gelembung gas. Dengan rusaknya permukaan logam, rusak pula lapisan film pelindung sehingga memudahkan terjadinya korosi . c.
Kalau hal ini terjadi maka proses ini disebut karat erosi. P2
'a)ar 2.2 rafik hubungan P2 dan laju korosi
emakin tinggi P2 maka laju korosi akan semakin cepat, sehingga air dalam system pendingin dikontrol agar P2 sekitar P2 netral yaitu 5,6 7 8,
d. Keberadaan 9at Pengotor 9at Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. ebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil pembakaran $$M pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan logam yang mengakibatkan proses korosi semakin cepat pula.
e.
1emperatur 1emperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. ecara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. 2al ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar dan laju korosi pada logam semakin meningkat.
4
'a)ar 2.* rafik hubungan laju korosi dan temperatur
f.
Mikroba !danya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. 2al ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain% protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. 1hiobacillus thioo:idans 1hiobacillus ferro:idans. ecara teoritis apabila tidak terdapat zat asam , maka laju korosi pada baja relatif lambat, namun pada kondisi-kondisi tertentu ternyata laju korosinya justru tinggi sekali. etelah diselidiki ternyata di daerah tersebut hidup sejenis bakteri anaerobic yang hanya bertahan dalam kondisi tanpa zat asam. $akteri ini mengubah reducing garam sulfat menjadi asam yang reaktif dan menyebabkan korosi Sri Widharto, 1999 )
'a)ar 2./ Korosi Pada Permukaan (ogam yang Disebabkan oleh Mikroba
5
'a)ar 2.0 Koloni $akteri 1hiobacillus ferroo:idans Pada Permukaan (ogam $esi yang 1erkorosi
'a)ar 2. Koloni $akteri 1hiobacillus thioo:idans yang Dapat Menyebabkan Korosi Pada (ogam 2./
Bent#kBent#k Korosi
$entuk-bentuk korosi yang umum ditemukan pada korosi logam, yaitu; 2./.1
Korosi Merata (Uni3or Atta4k"
logam secara merata sehingga ketebalan logam berkurang sebagai akibat permukaan terkon=ensi oleh produk karat yang biasanya terjadi pada peralatan-peralatan terbuka, misalnya permukaan luar pipa. $entuk korosi ini adalah sangat umum dan dicirikan oleh baja yang berkarat dilingkungan udara. Disebut merata karena semua permukaan metal tere:pose diserang dengan laju yang kurang lebih sama, tetapi metal yang hilang jarang sekali betul-betul merata. Menurut teori electrochemical mi:ed potential, proses anodic dan katodik terdistribusi merata pada seluruh permukaan metal. Dengan demikian agar bentuk korosi ini terjadi, diperlukan sistem korosi yang menunjukkan keseragaman homogenitas baik pada metal, media perbedaan konsentrasi dan faktor-faktor korosi lainnya. Pada korosi tipe ini, laju korosi dapat dinyatakan dalam bentuk kehilangan ke tebalan metal menurut waktu misalnya mm#tahun atau mikrometer#tahun. $iasanya laju korosi hanya dinyatakan pada satu muka saja, dan bila kedua metal terserang korosi, total kehilangan ketebalan metal menjadi dua kali. Mekanisme "niform 0orrosion % dengan distribusi seragam dari reaktan katodik atas seluruh permukaan logam yang terekspose. Pada lingkungan asam p2 > 5, terjadi reduksi ion hidrogen dan pada lingkungan basa p2 ? 5 atau netral p2 @ 5, terjadi reduksi oksigen. Kedua berlangsung secara AseragamA dan tidak ada lokasi preferensial atau lokasi untuk reaksi katodik atau anodik. Katoda dan anoda terletak secara acak dan bergantian dengan waktu. 2asil akhirnya
6
adalah hilangnya kurang lebih yang seragam dimensi. 0ara pengendalian korosi menyeluruh, sebagai berikut % / Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material yang lebih anodik * Melakukan inhibitas dan proteksi katodik cathodik protection 2./.2
Korosi 'al5anik ('al5anik $orrosion" $entuk korosi ini terjadi bila dua atau lebih logam yang berbeda secara listrik
berhubungan satu sama lainnya berada dalam lingkungan korosif yang sama. Dalam kasus demikian, logam yang berpotensial paling negatif dalam keadaan tidak berhubungan atau terkorosi, sebaliknya logam lain logam mulia dengan potensial korosi tinggi akan kurang terkorosi. Korosi gal=anik cenderung terlokalisir, kearah pembentukan sumuran, dan dalam sistem pipaakan terjadi kebocoran-kebocoran. Dia merupakan masalah perencanaan karena dalam pabrik, sistem pipa dan rangka banyak melibatkan pemakaian lebih dari satu macam metal. $ila berbagai macam paduan digunakan dalam perencanaan dapat diharapkan akan terjadi masalah-masalah dan masalah tersebut lebih kritis pada lingkungan laut. 3leh karena ituharus diusahakan pemakaian paduan logam yang berbeda-beda, haruslah jangan sampai menimbulkan masalah korosi.
'a)ar 2.6 Korosi al=anic
Mekanisme korosi gal=anik % korosi ini terjadi karena proses elektro kimiawi dua macam metal yang berbeda potensial dihubungkan langsung di dalam elektrolit sama. Dimana electron mengalir dari metal kurang mulia !nodik menuju metal yang lebih mulia Katodik, akibatnya metal yang kurang mulia berubah menjadi ion 7 ion positif karena kehilangan electron. Bon-ion positif metal bereaksi dengan ion negatif yang berada di dalam elektrolit menjadi garam metal. Karena peristiwa tersebut, permukaan anoda kehilangan metal sehingga terbentuklah sumur sumur karat urface !ttack atau serangan karat permukaan.
7
'a)ar 2.7 Mekanisme Korosi al=anis
Metode-metode yang dilakukan dalam pengendalian korosi ini adalah% Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti reaksi anoda dan katoda
•
Mengisolasi logam dari lingkungannya
•
•
Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal dengan mineralisasi
•
Mengurangi oksigen yang larut dalam air
•
Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis Memilih logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan
•
•
Mencegah celah atau menutup celah
•
Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan. 2./.*
Korosi S##ran (Pitting" Korosi sumuran termasuk korosi setempat dimana daerah kecil dari permukaan metal,
terkorosi membentuk sumuran. $iasanya kedalaman sumur lebih besar dari diameternya. Mekanisme terbentuknya korosi sumuran, sangat kompleks dan sulit diduga, sungguhpun demikian ada situasi tertentu dimana korosi sumuran dapat diantisipasi% b. Pada baja karbon yang dilapisi oleh mill scale di bawah kondisi tercelup, terutama air laut, akan terbentuk beda potensial antara mill scale dan baja hingga pecahnya mill scale c.
mengarah pada situasi anode kecil # katoda besar. Pada paduan yang mengandalkan pada lapis pasif untuk sifat tahan korosinya seperti
stainless steel, setiap rusaknya pecah lapis pasif, cenderung pembetukan korosi sumuran. d. Dari segi praktis korosi sumuran terbentuk di dalam air mengandung chloride, oleh karena itu sering terjadi pada kodisi di lingkungan laut.
8
'a)ar 2.8 korosi sumuran pada westafle
Mekanisme Pitting 0orrosion % "ntuk material bebas cacat, korosi sumuran disebabkan oleh lingkungan kimia yang mungkin berisi spesies unsur kimia agresif seperti klorida. Klorida sangat merusak lapisan pasif oksida sehingga pitting dapat terjadi pada dudukan oksida. (ingkungan juga dapat mengatur perbedaan sel aerasi tetesan air pada permukaan baja, misalnya dan pitting dapat dimulai di lokasi anodik pusat tetesan air.
'a)ar 2.19 mekanisme pitting corrosion
0ara pengendalian korosi sumuran adalah sebagai berikut% • • •
2indari permukaan logam dari goresan. Perhalus permukaan logam. Menghindari komposisi material dari berbagai jenis logam.
2././
Korosi erosi erakan air laut, seperti juga fluida lainnya dapat menimbulkan aksi mekanis misalnya erosi
pengikisan, dengan korosi yang di timbulkannya tetap elektrokimia sifatnya. Bmmpingement attack dan ca=itation adalah bentuk e:trem dari tipe korosi ini. Korosi erosi cenderung mengarah pada penghilangan lapis protektif dari permukaan metal oleh aksi partikel abrasi=e yang ada di dalam air. "mumnya laju serangan korosi membesar dengan membesarnya kecepatan. !da lagi bentuk erosi atau mekanisme lain, misalnya korosi lembaran baja yang terpancang di pantai, dipengaruhi oleh aksi abrasi=e dari pasir, dibantu oleh aksi pasang#surut atau angin. Pada kasus ini lapis protektif di hilangkan.
9
'a)ar 2.11 sebuah blade akibat korosi erosi
Mekanisme erosion corrosion % efek mekanik aliran atau kecepatan fluida dikombinasikan dengan aksi cairan korosif menyebabkan percepatan hilangnya dari logam. 1ahap awal melibatkan penghapusan mekanik film pelindung logam dan kemudian korosi logam telanjang oleh cairan korosif yang mengalir. Proses siklus ini sampai pelubangan komponen terjadi.
'a)ar 2.12 mekanisme korosi erosi
0ara pengendalian korosi erosi adalah% Menghindari partikel abrasi=e pada fluida. Mengurangi kecepatan aliran fluida.
2./.0
Per#sakan $a5itasi $entuk perusakan korosi ini disebabkan oleh terbentuk dan pecahnya gelembung di dalam
air laut, pada permukaan metal. Kondisi pada kecepatan tinggi dan perubahan tekanan cenderung menimbulkan korosi ca=itasi. erangan biasanya terlokalisir dan terjadi di daerah tekanan rendah, air bergejolak boil dan terbentuk dari partial =acumm. $ila air kembali ke tekanan 10
normal, ca=ity pecah, dengan membebaskan energi. 2al ini mengarah pada perusakan permukaan paduan logam. !pabila karena tingginya kecepatan cairan menciptakan daerah-daerah bertekanan tinggi dan rendah secara berulang-ulang pada permukaan peralatan dimana cairan tersebut mengalir, maka terjadilah gelembung 7gelembung uap cairan pada permukaan tersebut, yang apabila pecah kembali menjadi cairan yang menimbulkan pukulan pada permukaan yang cukup besar untuk memecahkan film oksida pelindung permukaan tadi &achmat upardi , /CC5
'a)ar 2.1* Mekanisme ka=itasi )ontana, /CC5
Mekanisme ka=itasi secara skematis ditunjukkan oleh gambar *.8. yakni melalui beberapa langkah-langkah sebagai berikut % /. elembung ka=itasi terbentuk pada film pelindung. *. elembung-gelembung tersebut pecah dan merusak lapisan film tersebut. . Permukaan logam yang sudah tak terlindungi mulai terkorosi dan film terbentuk kembali. E. elembung-gelembung ka=itasi yang baru, terbentuk lagi pada tempat yang sama . 6. elembung pecah dan merusak lapisan film. Daerah yang terbuka tak terlindungi lapisan film terkorosi lagi dan lapisan film terbentuk kembali dan seterusnya
2./.
Korosi 4ela (4re5i4e 4orrosion" Korosi ini terbentuk apabila terbentuk celah antara dua permukaan dengan bagian dalam
celah lebih anodic dari permukaan luar. Pada dasarnya korosi celah timbul dari formasi differensial aeration cell, dimana metal yang tere:pose di luar cri=ice lebih katodic terhadap metal di dalam celah. !rus katodic yang besar bekerja pada daerah anodic yang kecil menghasilkan serangan korosi lokal yang intensif, Korosi celah mengacu pada serangan lokal pada permukaan logam pada, atau berbatasan langsung dengan, kesenjangan atau celah antara dua permukaan bergabung. Kesenjangan atau celah dapat terbentuk antara dua logam atau logam dan bahan non-logam. Di luar kesenjangan atau tanpa celah, kedua logam yang tahan terhadap korosi. Kerusakan yang disebabkan oleh korosi celah biasanya dibatasi pada satu logam di wilayah lokal dalam atau dekat dengan permukaan yang bergabung. Mekanisme 0re=ice 0orrosion % dimulai oleh perbedaan konsentrasi beberapa kandungan kimia, biasanya oksigen, yang membentuk konsentrasi sel elektrokimia perbedaan sel aerasi dalam kasus oksigen. Di luar dari celah katoda, kandungan oksigen dan p2 lebih tinggi - tetapi klorida lebih rendah.
11
'a)ar 2.1/ mekanisme korosi celah
0ara pengendalian korosi celah adalah sebagai berikut% 2indari pemakaian sambungan paku keeling atau baut, gunakan sambungan las. • unakan gasket non absorbing. • "sahakan menghindari daerah dengan aliran udara. • 2.0
Da-ak Korosi Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung
spontan, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses kerusakannya. Korosi pada logam menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung berupa terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur bangunan. edangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya akti=itas produksi, karena terjadinya pergantian peralatan yang rusak akibat korosi, bahkan kerugian tidak langsung dapat berupa terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban jiwa, seperti kejadian runtuhnya jembatan akibat korosi, terjadinya kebakaran akibat kebocoran pipa gas karena korosi, dan meledaknya pembangkit tenaga nuklir akibat terjadinya korosi pada pipa uapnya. korosi yang menyebabkan kebocoran pada pipa yang terbuat dari logam. $eberapa efek yang ditimbulkan oleh adanya korosi pada cooling tower adalah •
•
•
•
•
2.
Merusak logam dari cooling system. Korosi menghasilkan deposit dalam penukar kal or. Ffisiensi perpindahan panas berkurang oleh adanya deposit. Kebocoran pada perlengkapan maupun peralatan. 1erjadi kontaminasi pada proses dan airnya sendiri.
Ko-onen dari $ooling %o&er :ang Bisa %erserang Korosi istem pendigin bekerja berdasarkan perpindahan panas antara udara dan air. Di dalam sistem
pendingin terjadi suatu siklus panas dan dingin. !ir yang telah didinginkan oleh cooling tower dipompa dan didistribusikan ke mesin-mesin industri seperti kompresor, kondensor dan chiller untuk
12
mendinginkan fluida kerjanya. !ir panas yang keluar dari penukar kalor mesin-mesin tersebur selanjutnya kembali lagi ke cooling tower untuk didinginkan lagi hingga seterusn ya.
Di sistem pendingin ini karena permukaan logam selalu kontak dengan air maka korosi di sistem pendingin ini sering dikatakan sebagai korosi dalam air. emua air dapat jadi penyebab korosi karena air dapat berfungsi sebagai pereaksi, katalisator, sebagai pelarut , maupun sebagai elektrolit untuk terjadinya korosi padsa logam. 1etapi korosi=itas dari masing-masing air ini akan berlainan terhadap logam yang sama karena agresi=itas berbeda disebabkan mempunyai kom posisi zat terlarut yang tidak sama. Komponen-komponen dari cooling system yang biasa terserang korosi adalah sebagai berikut % 1. Pompa dan pipa pompa. 2. Pipa masuk after cooler kompresor. 3. Katup-katup ,elbow , dan sambungan-sambungan
2.6
$ara Men4ega Korosi Pada $ooling %o&er
Korosi adalah merupakan kerusakan atau pengikisan logan dikarenakan bahan kimia atau reaksi elektrokimia dengan lingkungan sekitarnya. Masalah yang disebabkan karena terjadinya korosi adalah pengurangan transfer panas heat transfer oleh karena penumpukan hasil korosi di permukaan transfer panas dari heat e:changer dan pengurangan laju alir air dikarenakan oleh tersumbatnya pipa, =al=e, strainer, dll. +uga keausan yang berlebih dari mo=ing parts seperti pompa, shaft, impeller dan mechanical seal, dll memungkinkan akan menahan gerakan dari eGuipment tersebut. 3leh karena itu preformance dari cooling tower bisa turun. /. 0orrosion Bnhibition menghambat Korosi Metode water treatment yang sesuai untuk sistem pendingin cooling water pada cooling tower. Metode ini akan meminimalisir resiko penggunaan cooling tower, dan mengoptimasi performance sistem operasi pada water treatment. Metode pencegahan korosi pada cooling tower system antara lain dengan% a memilih material konstruksi yang cocok untuk menahan korosi, b mengontrol proses korosi dengan bahan kimia penghambat korosi, c mengontrol pengerakan, d mengontrol pertumbuhan mikrobiologi. *. Metode 0hemical 1reatment $eberapa metode chemical treatment bisa digunakan untuk meminimalisir masalah pada operasi oleh korosi dan memastikan sistem operasi cooling water efisien dan handal. Pemilihan program water treatment untuk sistem spesifik tergantung pada karakteristik sistem, yaitu%
13
a desain system, terdiri dari kapasitas sistem, tipe cooling tower, kedalaman kolam basin, material konstruksi, laju alir, laju transfer panas, penurunan temperatur dan aksesoris terkait; b air water, terdiri dari komposisi # kualitas make up water, pretreatment dan asumsi siklus konsentrasi c kontaminan, terdiri dari kebocoran proses dan kotoran udara; d pembatasan pengeluaran air limbah; e lingkungan sekitar dan kualitas udara. . Penambahan Bnhibitor Bnhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil ukuran ppm guna mengendalikan korosi. Bnhibitor korosi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi. Bnhibitor anodik • Bnhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. 0ontoh inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat dan senyawa molibdat. •
Bnhibitor katodik Bnhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik, misalnya penangkapan gas oksigen o:ygen sca=enger atau pengikatan ion-ion hidrogen. 0ontoh inhibitor katodik adalah
•
hidrazin, tannin, dan garam sulfit. Bnhibitor campuran Bnhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. 0ontoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat,
•
dan fosfat. Bnhibitor teradsorpsi Bnhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. 0ontoh jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol dan /,,6,57tetraaza7 adamantane. Penggunaan inhibitor dimaksudkan untuk melindungi permukaan metal dari serangan
korosi dengan tujuan untuk % a. Memperpanjang usia pakai peralatan. b. Mencegah penghentian pabrik shut down c. Mencegah kecelakaan karena rusaknya peralatan. d. Mencegah kehilangan pertukaran panas heat transfer e.
Mempertahankan rupa permukaan yang menarik.
14
"ntuk menambahkan inhibitor ke sistem pendingin bisa dilakukan dengan % •
Bnjeksi terus menerus Dilakukan dengan sistem injeksi air pada cooling sistem.$entuk inhibitor adalah cair dan diinjeksikan ke dalam sistem dengan pompa injeksi bahan kimia dosing Pump . Dosing pump dapat daatur dengan memutar stroke sehingga inhibitor yang diinjeksikan bisa diatur sesuai kebutuhan.. Bnhibitor disimpan di dalam cartridge# profil tank dan dipasang pada pipa penyalur, sehingga zat tersebut merembes sedikit demi sedikit leached out berikut air soft water yang melewati pipa-pipa dari supply header.
•
Pemasokan secara batch setakar-setakar atau dituang langsung ke sistem etakar inhibitor dimasukkan ke dalam system pendingin basin cooling tower untuk melindungi hingga waktu tertentu.Pengunaan ini biasanya pada sistem tertutup close loop.
BAB III KESIMPULAN
*.1
Kesi-#lan
Korosi adalah suatu gejala kimia yang menyerang logam dan mengakibatkan kerusakan pada logam tersebut. !dapun faktor-faktor yang mempengaruhi korosi, yaitu % /. /. *. . E. 6. H.
Kontak (angsung logam dengan 2 *3 dan 3 * Kecepatan aliran air Keberadaan 9at Pengotor Kontak dengan Flektrolit 1emperatur p2 Mikroba Korosi dapat dicegah dengan cara %
/. 0orrosion Bnhibition menghambat Korosi *. Metode 0hemical 1reatment . Penambahan Bnhibitor Bnhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil ukuran ppm guna mengendalikan korosi. Bnhibitor korosi dapat dikelompokkan
15
berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitor • • • •
campuran, dan inhibitor teradsorpsi. Bnhibitor anodik Bnhibitor katodik Bnhibitor campuran Bnhibitor teradsorpsi
DA+%AR PUS%AKA
Mansano. *I/I. Korosi dan 0ara Pencegahannya. Diakses di http%##kimia/*sma.wordpress.com#*I/I#IE#*I#korosi-dan-cara-pencegahannya#. !kses pada tanggal Mei *I// //%IE pm.
16
17