MINIMARKET INDOMARET DAN ALFAMART DALAM PERKEMBANGAN PERUSAHAAN RETAIL SISTEM FRANCHISE DI
INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g
Perkembangan usaha melalui sistem franchise sistem franchise (waralaba) di Indonesia saat saat ini ini mula mulaii tumb tumbuh uh deng dengan an pesat pesat.. Seba Sebaga gaii suatu suatu cara cara pema pemasar saran an dan dan distribusi, franchise
meru erupak pakan
alte altern rnat atif if
lain lain
di
sam samping ing
salu salura ran n
konvensional yang dimiliki perusahaan sendiri. Cara ini memungkinkan untuk mengem mengemban bangka gkan n saluran saluran eceran eceran yang yang berhasi berhasill tanpa tanpa harus harus membut membutuhk uhkan an inve investa stasi si besar besar-b -besa esara ran n
dari dari peru perusa saha haan an indu indukn knya ya..
Bisn Bisnis is francishing
bagaimanpun bentuknya, bertujuan untuk memperpanjang atau memperlebar duni duniaa bisni bisniss dan dan indu industr stri. i. Hal Hal ini ini tida tidak k dapa dapatt disam disamak akan an deng dengan an bisn bisnis is penyewaan seragam ataupun dokter gigi. Aktivitas ini dapat digunakan di banyak
kegiatan
ekonomis
dimana
sistemnya
terbentuk
karena
ada
manufacturer , proses, dan/atau distribusi barang-barang atau usaha pemberian jasa. Dalam Dalam perkem perkemban bangan gan ekonom ekonomii pasar pasar di banya banyak k negara negara,, penjua penjualan lan barang dan jasa melalui model franchising tumbuh dengan pesat sejak tahun 1950-an. Di Amerika Serikat misalnya, banyaknya bentuk franchising terdapat franchising terdapat lebih dari tiga digit retail sales yang berkembang. berkembang. Di Australia Australia diperkiraka diperkirakan n banyaknya franchise banyaknya franchise fast food untuk food untuk 90% atau lebih dari total penjualan dalam suatu pasar. Ini semua merupakan laporan yang setidaknya mewakili bahwa franchising dipraktikkan franchising dipraktikkan secara bersamaan oleh lebih dari 70 negara di selurug negara (Suyud Margono dan Amir Angkasa, 2002: 67). Cepatnya perkembangan dan suksesnya bisnis waralaba ini disebabkan oleh oleh bebe bebera rapa pa fakt faktor or.. Fakt Faktor or yang ang pali paling ng mend mendas asar ar adal adalah ah bisn bisnis is ini ini merupakan merupakan kombinasi kombinasi dari pengetahuan pengetahuan dan kekuatan satu usaha bisnis yang sudah sudah ada/ma ada/mapan pan.. Pemilik Pemilik nama nama bisnis bisnis franchising ( franchisor franchisor ) deng dengan an semangat entrepreneur sebagai pelaku bisnis di satu pihak. Di lain pihak, terdapat penerima franchising ( franchisee) franchisee) yang dengan segala kemungki kemungkinan nan dapat mengembangkan beberapa bisnis franchising berdasarkan berdasarkan kondisi pasar
setem setempa pat. t. Baga Bagaim iman anap apun un juga juga,, bisn bisnis is ini ini hany hanyaa dapa dapatt dijal dijalan anka kan n oleh oleh organi organisasi sasi yang yang stabil stabil yang yang dapat dapat berkem berkemban bang, g, termoti termotivas vasi, i, dan sunggu sungguhhsungguh menjalankan inti bisnis kecil dengan penuh semangat. Pada Pada saat sekaran sekarang g ini, ini, franchising yang ada merupakan merupakan “generasi kedua”, yang biasa disebut dengan ”format bisnis franchise.” franchise.” Format bisnis franchise pada franchise pada dasarnya adalah suatu pembiakan komersial dimana franchisor dimana franchisor yang mempunyai produk atau jasa yang ingin dijual, lalu perusahaan tersebut memilih untuk tidak memperluas usahanya sendiri, melainkan menjual hak untuk menggunakan namanya, produk atau jasanya kepada franchisee yang menjala menjalanka nkan n tokony tokonyaa secara secara semi-in semi-indep depend enden. en. Dalam Dalam hal ini, ini, franchisor menyediakan paket yang mencakup pengetahuan (know-how ( know-how)) dari usahanya (Wirjono Prodjodikoro, 1992: 11). Prosedur operasi penyediaan produk dan cara promosi penjualan. Sedangkan franchisee Sedangkan franchisee umumnya membayar sejumlah uang uang kepada kepada franchisor dan menyed menyediaka iakan n dana dana untuk untuk menyi menyiapk apkan an toko, toko, mengadakan sediaan, membeli peralatan, dan membayar royalty. Di antara antara bebera beberapa pa perusa perusahaa haan n di Indone Indonesia sia yang yang mengem mengemban bangka gkan n usaha dan bisnis secara franchise secara franchise atau waralaba adalah Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart. Dalam beberapa tahun terakhir, kedua minimarket ini secara ekspansif telah melakukan pengembangan usaha franchise secara besar-besaran.
Hal ini dapat dilihat dengan tumbuhnya minimarket-
mini minima mark rket et baru baru hing hingga ga ke kotakota-ko kota ta keci kecill dan dan kecam kecamata atan-k n-keca ecama mata tan. n. Keberadaan minimarket-minimarket baru dan yang sudah ada sebelumnya dari kedua kedua pemain pemain bisnis bisnis retail retail ini menand menandaka akan n suatu suatu perkem perkemban bangan gan bisini bisiniss franchise retail yang retail yang semakin subur.
B. Perm Permas asal alah ahan an
Didasarkan atas latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: bagaimanakah sejarah dan perkembangan perusahaan retail sistem franchise minimarket Indomaret dan Alfamart di Indonesia?
BAB II PEMBAHASAN
A. Tinja Tinjauan uan Umum Umum tenta tentang ng Franchise 1. Peri Perist stil ilah ahan an dan dan Defin Definis isii Franchise
Franchise dalam bahasa Indonesia disebut dengan istilah waralaba. Franchise berasal Franchise berasal dari bahasa Perancis, yang berarti bebas atau bebas dari penghambaan atau perbudakan. Bila dihubungkan dalam konteks usaha, franchise berarti kebebasan yang diperoleh seseorang untuk menjalankan sendiri suatu usaha tertentu di wilayah tertentu. Sehingga pewaralabaan ( franchising franchising ) ( franchise) franchise)
meru erupaka pakan n yaitu
suatu
suat suatu u sistem
akti aktiv vitas itas
den dengan gan
keterkaitan
sist sistem em
usaha
wara warala lab ba
yang
saling
mengun menguntun tungka gkan n antara antara pember pemberii waralab waralabaa ( franchisor franchisor ) dan dan pene peneri rima ma waralaba ( franchisee) franchisee) (Iman Sjahputra Tunggal, 2004:1). Sedangkan PH Collin (Gunawan Widjaja, 2001:7) dalam Law dictionary mendefinisikan Franchise Franchise sebagai sebagai “Lisence to trade using a brand name and paying a royalty for it” dan Frachising untuk untuk pewaralabaan pewaralabaan didefinisika didefinisikan n sebagai sebagai “ Act of selling a lisence to trade as a franchise”. franchise”. Defini Definisi si tersebu tersebutt mene meneka kank nkan an pada pada pent pentin ingn gnya ya pera peran n nama nama daga dagang ng dalam dalam pemb pemberi erian an waralaba dengan imbalan royalti. Berb Berbed edaa deng dengan an defin definisi isi yang terda terdapa patt dalam dalam Black’s Law Dictionary, Dictionary, Franchise didefinisikan sebagai: A special privilege granted or sold, such as to use name or to sell products or services. In its simple terms, a franchise is a licence from owner of a trademark or trade name permitting another to sell a product or service under that name or mark. More broadly stated, a franchise has involved into an elaborate agreement under which the franchisee undertakes to conduct a business or sell a product or service in accordance with methods and procedures prescribed by the franchisor, and the franchisor undertakes to assist assist the franch franchisee isee trough trough adverti advertisin sing, g, promot promotion ion and other other advisory services. services. Pada Pada rumusa rumusan n tersebu tersebutt ditunj ditunjuka ukan n waralab waralabaa meneka menekanka nkan n pada pada pemberian hak untuk menjual produk berupa barang atau jasa dengan
memanfaatkan memanfaatkan merek dagang dagang franchisor (pembe (pemberi ri warala waralaba) ba) di mana mana pihak franchisee (pener (penerima ima waralab waralaba) a) berkew berkewajib ajiban an untuk untuk mengik mengikuti uti metode dan tata cara atau prosedur yang telah ditetapkan oleh pemberi wara waralab laba. a. Dalam Dalam kait kaitan anny nyaa deng dengan an pemb pemberi erian an izin izin dan dan kewa kewaji jiba ban n pemenuhan standar dari pemberi waralaba, pemberi waralaba akan memberikan bantuan pemasaran, promosi maupun bantuan teknis lainnya agar penerima waralaba dapat menjalankan usaha dengan baik. Menurut Black’s Law Dictionary, Dictionary, pemberian waralaba ini didasarkan pada suatu franchisee agreement (Gunawan agreement (Gunawan Widjaja, 2001:7). Menurut IFA (International Franchise Association) Franchise atau Waralaba merupakan : “…Continuing relationship in which the franchisor provides a licensed privilege to do business, plus assistance in organizing, training, training, merchandisin merchandising g and managemen management…” t…” . Waralab Waralabaa adalah adalah suatu suatu hubu hubung ngan an yang yang teru teruss mene meneru russ dima dimana na franchisor memberi memberikan kan ijin istimewa untuk melakukan bisnis beserta bantuan untuk mengorganisir, melatih, menjual dan mengatur. Sementara dalam pertemuan ilmiah yang dilaksanakan di Jakarta oleh IPPM pada tanggal 25 Juni 1991 mengenai konsep perdagangan baru yang disebut dengan istilah waralaba yang merupakan sistem pemasaran vertikal, dikemukakan beberapa definisi waralaba, sebagai berikut: a. Franchise atau waralab waralabaa adalah adalah sistem sistem pemasar pemasaran an atau atau distrib distribusi usi barang dan jasa, dimana sebuah perusahaan induk ( franchisor ) memberikan kepada individu atau perusahaan lain ( franchisee) franchisee) yang berskala kecil dan menengah, hak istimewa untuk melakukan suatu sistem usaha tertentu dengan cara tertentu, waktu tertentu, dan disuatu tempat tertentu. b. Franchise atau waralaba adalah sebuah metode pendistribusian barang dan jasa kepada masyarakat konsumen, yang dijual kepada pihak lain yang berminat. Pemilik dari metode yang dijual ini disebut franchisor seda sedang ng pem pembeli beli hak hak untu untuk k meng menggu guna naka kan n franchisee. franchisee.
meto metode de itu itu dise disebu butt
c. Franchising atau atau Wa Waral ralab abaa adala adalah h suat suatu u hubu hubung ngan an berd berdasa asark rkan an kontrak antara franchisor antara franchisor dan dan franchisee franchisee.. Franchisor menawarkan Franchisor menawarkan dan berkewajiban menyediakan perhatian terus menerus pada bisnis dari franchisee
mela melalu luii
peny penyed edia iaan an
peng penget etah ahua uan n
dan dan
pela pelay yanan anan..
Franchisee beroperasi dengan menggunakan nama dagang, format, atau prosedur yang dipunyai serta dikendalikan oleh franchisor oleh franchisor . Kata Kata “W “Wara arala laba ba”” kali kali pert pertam amaa dipe diperk rken enalk alkan an oleh oleh lemba lembaga ga Pendid Pendidika ikan n dan Pembin Pembinaan aan Manaje Manajemen men (LPPM) (LPPM) sebaga sebagaii padana padanan n kata kata Franchise. Franchise. Amir Karamoy menyatakan bahwa waralaba bukan terjemahan langsung langsung konsep konsep franchise. franchise. Dalam Dalam kont kontek ekss bisn bisnis, is, Franchise berarti kebebasan untuk menjalankan usaha secara mandiri di wilayah tertentu (Lindawaty S. Sewu, 2004:12). Sementara Pasal 1 Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 tahun 1997 tentang tentang Waralaba Waralaba dikatakan: dikatakan: “ Franchise adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau mengunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa”. Lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1997 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan Pemberi Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan memanfaatkan dan atau menggunakan menggunakan hak atas kekayaan intelektual intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah ini, pemberi waralaba lazim disebut Franchisor disebut Franchisor . Selanjutny Selanjutnya, a, yang yang dimaksud dimaksud dengan dengan Penerima Penerima Waralaba Waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan menggunakan hak atas kekayaan intelektual intelektual atau penemuan atau ciri khas khas yang dimi dimilik likii pemb pemberi eri waral waralab aba. a. Dalam Dalam penje penjela lasan san pera peratu tura ran n pemerintah ini, Penerima waralaba lazim disebut Franchisee disebut Franchisee..
2. Tipe-Tipe Waralaba
Mencerm Mencermati ati perkem perkemban bangan gan dan penggo penggolon longan gan usaha usaha waralab waralaba, a, menurut Iman Sjahputra Tunggal, berikut dapat disebutkan beberapa tipe usaha waralaba , antara lain; a. Product Franchising (trade name-franchising) Dalam Dalam pengat pengatura uran n ini, ini, dealer diberi diberi hak untuk untuk mendis mendistrib tribusi usikan kan produk
untuk
pabrikan.
Untuk
hak
tersebut,
dealer
( franchisee/pener franchisee/penerima ima waralaba) waralaba) membayar membayar fee untuk untuk hak menjual menjual kepada produsen ( franchisor /pemberi /pemberi waralaba) b. Manufacturing franchising (Product-distribution franchising) franchising) Pengat Pengatura uran n ini sering sering diguna digunakan kan dalam dalam indust industri ri minuma minuman n ringan ringan (Pepsi, Coca-Cola). Coca-Cola). Dengan Dengan mengguna menggunakan kan ini franchisor memberi dealer (bottler ) hak hak ekslu ekslusi siff memp mempro rodu duks ksii dan dan mend mendist istri ribu busik sikan an produk di daerah tertentu. c. Business-format franchising (Pure/comprehensive franchising) Yait Yaitu u
suat suatu u
peng pengat atur uran an deng dengan an jala jalan n franchisor menawarkan
serangkaian jasa yang luas kepada franchisee, franchisee, mencakup pemasaran, advertensi, advertensi, perencanaan perencanaan strategi, strategi, pelatihan, pelatihan, produksi produksi dari manual dan standar operasi (Iman Sjahputra Tunggal, 2004:16). Ada dua tipe tipe dasar dasar warala waralaba, ba, pertam pertamaa adalah adalah Waralab Waralabaa Produk Produk,, dimana pada waralaba tipe ini penerima waralaba menjual suatu produk manufaktur manufaktur atau mendistribu mendistribusikan sikan barang-baran barang-barang g yang yang diproduksi diproduksi oleh pemberi waralaba. Tipe yang kedua adalah Waralaba Rencana Usaha, yaitu suatu jasa atau rencana usaha yang dijadikan elemen utama untuk dijual. . Menurut IFA ( Intenational Franchise Association) Association) terdapat 4 jenis Franchise mendasar yang biasa digunakan di Amerika Serikat. 1) Product Franchise Produsen menggunakan produk waralaba untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen
memberikan
hak
kepada
pemilik
toko
untuk
mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko toko untuk untuk menggu menggunak nakan an nama nama dan merek merek dagang dagang pabrik pabrik.. Pemilik Pemilik toko toko haru haruss memb membay ayar ar biay biayaa atau atau memb membeli eli perse persedi diaa aan n mini minimu mum m sebag sebagai ai timba timball bali balik k dari dari hakhak-ha hak k ini. ini. Cont Contoh oh terba terbaik ik dari dari jeni jeniss waralaba ini adalah toko ban yang menjual produk dari franchisor atau franchisor atau pemberi
waralaba,
menggunakan
nama
dagang,
serta
metode
pemasaran yang ditetapkan oleh franchisor oleh franchisor atau atau pemberi waralaba. 2) Manufacturing Franchises Jenis Jenis warala waralaba ba ini member memberika ikan n hak pada pada suatu suatu badan badan usaha usaha untuk untuk membua membuatt suatu suatu produk produk dan menjual menjualny nyaa pada pada masya masyaraka rakat, t, dengan dengan meng engguna gunaka kan n
merek erek
daga dagan ng
dan
merek erek
pem pemberi eri
waral aralab abaa
( Franchisor Franchisor ). ). Jenis Waralaba ini seringkali ditemukan dalam industri makan makanan an dan dan minu minuma man. n. Keba Kebany nyaka akan n pemb pembua uatt minu minuma man n boto botoll menerima waralaba dari perusahaan dan harus menggunakan bahan baku yang sama jenisnya seperti yang digunakan oleh pemberi wara warala lab ba
untu ntuk
memp emprod roduksi uksi,,
menge engem mas
dala dalam m
boto otol
dan
mendistrubusikan minuman tersebut. 3) Business Opportunity Ventures Bentuk ini secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribu mendistribusikan sikan produk-pro produk-produk duk dari suatu perusahaan tertentu. tertentu. Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis, dan sebagai timbal-baliknya pemilik bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya. 4) Business Format Francising Ini merupakan bentuk waralaba yang paling populer, di dalam praktek. Melalui pendekatan ini, perusahaan menyediakan suatu metode yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan menggunak menggunakan an nama dan merek dagang dari perusahaan. perusahaan. Umumnya Umumnya perusahaan menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik bisnis untuk memulai dan mengatur perusahaan. Sebaliknya, pemilik bisnis membayar sejumlah biaya atau royalty. royalty. Terkadang perusahaan juga
meng mengha haru rusk skan an
pem pemilik ilik
bisn bisnis is
untu untuk k
mem membeli beli
pers persed edia iaan an
dari dari
perusahaan. 3. Unsur-unsur dari Pewaralabaan Pewaralabaan
Pada setiap model bisnis franchise sekurang-kurangnya terdapat unsur-unsur sebagai berikut. a. Adan Adany ya minim inimal al 2 (dua (dua)) piha pihak, k, yait yaitu u piha pihak k franchisor franchisor dan pihak pihak franchisee. franchisee.
Pihak franchisor seba sebaga gaii
franchise, franchise,
sem sementa entara ra piha pihak k franchisee
piha pihak k
yang ang
meru merupa paka kan n
membe emberi rika kan n piha pihak k
yang yang
diberikan/menerima franchise diberikan/menerima franchise atau waralaba tersebut. b. Adanya penawaran paket usaha dari pemberi waralaba. c. Adan Adany ya kerj kerjas asam amaa peng pengel elol olaa aan n unit unit usah usahaa anta antara ra piha pihak k pemb pember erii waralaba dengan pihak penerima waralaba. d. Dimi Dimili liki kiny nyaa unit unit usaha usaha tert terten entu tu (outlet (outlet ) oleh pihak penerima waralaba yang yang akan akan memanf memanfaatk aatkan an paket paket usaha usaha milikn miliknya ya dari dari pihak pihak pemberi pemberi waralaba. e. Seri Sering ngka kali li terd terdap apat at kont kontra rak k tertu tertuli liss anta antara ra piha pihak k pemb pemberi eri waral waralab abaa dengan pihak penerima waralaba (Munir Fuady , 2002:339). 4. Manfaat dan Keunggulan Keunggulan Serta Serta Kelemahan Sistem Waralaba
Sistem waralaba sebagai strategi perluasan dari suatu usaha yang telah berhasil dan ingin bermitra dengan pihak ketiga yang serasi dan ingin berusaha sendiri, selain memberi keuntungan kepada pelaku usaha tersebut (Pemberi dan Penerima waralaba) juga memberikan manfaat yang lebih luas dalam dunia perekonomian. Seperti Seperti yang yang dikata dikatakan kan oleh oleh Anang Anang Sukand Sukandar, ar, Ketua Ketua Asosia Asosiasi si Franchise Indonesia dalam seminar di Universitas Gajah Mada, 2 Oktober 2004, bahwa ada beberapa manfaat luas dari sistim usaha waralaba, yakni: a. Menggiatkan perekonomian b. Menciptakan lapangan pekerjaan c. Secara konsisten konsisten menjaga menjaga mutu/ mutu/ produk/jasa produk/jasa yang ditawarkan. d. Memberi pemerataan kesempatan kesempatan pada semua pihak.
Dije Dijelas laska kan n pula pula oleh oleh Anan Anang g Suka Sukand ndar ar dala dalam m buku bukuny nyaa yang yang berjudul Franchising berjudul Franchising di Indonesia, bahwa Indonesia, bahwa keunggulan dari pola franchise dapat dilihat dari peningkata peningkatan n efektivitas efektivitas dan efisiensi efisiensi dari operasinya operasinya melalui jaringan yang terbentuk dan mendapatkan efek skala ekonomi, karena karena pembelian pembelian dalam partai besar, berpromosi berpromosi dan memasarkan dalam skala yang besar pula. Sementara keuntungan sistem waralaba bagi pelaku usaha waralaba sendiri secara spesifik dijabarkan oleh Martin Mandelson dalam bukunya yang berjudul berjudul Franchising : Petunjuk Praktis Bagi Franchisor dan Franchisee adalah sebagai berikut. a. Keuntungan bagi pemberi waralaba 1) Warala Waralaba ba merupa merupakan kan suatu suatu organi organisasi sasi sentral sentral kecil yang yang secara secara ideal terdiri dari beberapa manajer yang berpengalaman luas dan mengkhususkan pada berbagai macam aspek bisnis yang menjadi perhatian dan tulang punggung organisasi tersebut. Organisasi semacam ini dapat menghasilkan keuntungan yang memadai tanpa perlu terlibat dengan resiko modal yang tinggi maupun dengan masalah-masalah detail sehari-hari yang timbul dari pengelolaan dan dan mana manaje jeme men n gera geraii ecer eceran an yang ang keci kecil. l. Semu Semuaa kegi kegiat atan an administrasi dan pengelolaan jalannya bisnis dan atau produk yang diwaralabak diwaralabakan an akan diselenggarak diselenggarakan an sepenuhny sepenuhnyaa oleh penerima penerima waralaba. Pemberi waralaba akan mempunyai lebih banyak waktu untuk memikirkan kebijakan ( policy) policy) untuk mengembangkan bisnis yang diwaralabakan tersebut. 2) Tidak ada kebutuhan kebutuhan untuk menyuntikk menyuntikkan an sejumlah besar modal untuk untuk meningkatk meningkatkan an kecepatan kecepatan pertumbuha pertumbuhan n yang besar. MasingMasingmasing outlet (gerai) yang terbuka memanfaatkan sendiri sumber daya financial yang yang disedi disediaka akan n oleh oleh setiap setiap penerim penerimaa waralab waralaba. a. Dana yang ada pada penerima waralaba dapat dipergunakan untuk mengembangkan bisnis dan produk yang diwaralabakan.
3) Orga Organi nisas sasii pemb pemberi eri waral waralab abaa memp mempun uny yai kema kemamp mpua uan n untu untuk k memperluas jaringan secara lebih cepat pada tingkat nasional dan tentunya juga di tingkat internasional, dengan menggunakan modal yang resikonya seminimal mungkin. 4) Pemberi Pemberi waralaba akan lebih mudah mudah untuk melakukan melakukan eksploitasi eksploitasi wilayah yang belum masuk dalam lingkungan organisasinya. 5) Pemberi waralaba hanya akan mempunyai permasalahan staf yang yang lebi lebih h sedik sedikit it kare karena na ia tida tidak k teli teliba batt dalam dalam masal masalah ah staf staf pada pada masing-masin masing-masing g pemilik pemilik gerai. Setiap karyawan karyawan pada outlet (gerai) bisnis penerima waralaba menjadi tanggung jawab penerima waralaba sepenuhnya. 6) Penerim Penerimaa waralab waralabaa akan akan mengko mengkonse nsentr ntrasik asikan an diri diri secara secara lebih lebih optimu optimum m pada pada bisnis bisnis yang yang diwara diwaralab labaka akan n tersebu tersebut, t, oleh oleh karena karena mereka mereka adalah pemilik bisnis itu sendiri. sendiri. Penerima Penerima waralaba waralaba yang berpikiran
tajam,
bermotifasi
kuat,
dan
tajam
dalam
pengamatannya dalam meminimalkan biaya serta memaksimalkan penjualan, memiliki nilai lebih yang jauh lebih banyak daripada yang harus dan dapat diselesaikan oleh seorang s eorang manajer yang harus dibayar oleh pemberi waralaba. 7) Pemberi Pemberi waralaba cenderung untuk tidak memiliki memiliki asset outlet (ger (gerai ai)) daga dagang ng send sendir iri. i. Tang Tanggu gung ng jawa jawab b bagi bagi aset aset ters terseb ebut ut diserahkan pada penerima waralaba yang memilikinya. 8) Seor Seoran ang g pemb pemberi eri waral waralab abaa yang meli meliba batk tkan an bisni bisnisn snya ya dalam dalam kegiatan manufaktur/pedagang besar bisa mendapatkan distribusi yang lebih luas dan kepastian bahwa ia mempunyai outlet (gerai) untuk produknya. 9) Tipe-tipe Tipe-tipe skema waralaba tertentu mampu menangani menangani penerima penerima warala waralaba ba secara secara nasiona nasional. l. Pember Pemberii waralab waralaba, a, dalam dalam skala skala yang yang besar lebih dapat bernegosiasi dengan pihak-pihak yang sangat mena menaru ruh h perh perhat atia ian n dan dan memp mempun unya yaii sejum sejumla lah h pabr pabrik ik,, kant kantor or,, gudang gudang,, depot, depot, atau tempat tempat-tem -tempat pat lain lain diselu diseluruh ruh negeri negeri,, dan
meng mengat atur ur
masin masing-m g-mas asin ing g
waral waralab abaa
loka lokall
untu untuk k
mena menang ngan anii
pekerjaan yang muncul diperusahaan-perusahaan di wilayah waralabany waralabanya. a. Hal ini akan mengefisienkan mengefisienkan waktu para penerima waralaba. b. Keuntungan bagi penerima waralaba 1) Penerima waralaba dapat mengatasi kurangnya pengetahuan pengetahuan dasar dan pengetahuan khusus yang dimiliki melalui program pelatihan yang terstruktur dari pemberi waralaba. 2) Penerima Penerima waralaba mendapatkan mendapatkan insentif insentif dengan memiliki bisnis sendiri yang memiliki keuntungan tambahan dan bantuan terusmene meneru russ dari dari pemb pemberi eri wara warala laba ba.. Pene Peneri rima ma waral waralab abaa adal adalah ah pengusaha independen yang beroperasi di dalam kerangka perjanjian waralaba. Dia memiliki peluang melalui kerja keras serta usahanya untuk memaksimalka memaksimalkan n penghasilan penghasilan dari bisnis dan nilai investasinya. 3) Di dalam banyak kasus, penerima waralaba mendapat mendapat keuntungan dari kegiatan operasional dibawah nama yang telah mapan dalam pandangan dan pikiran masyarakat. masyarakat. 4) Penerima waralaba biasanya akan membutuhkan modal yang yang lebih kecil dibanding bila ia mencoba untuk menjalankan bisnis secara mandiri. 5) Penerima waralaba akan menerima menerima bantuan sebagai berikut: berikut: a) Peny Penyele eleks ksian ian temp tempat; at; b) Mempersiapkan rencana untuk memperbaiki model gedung termasuk rencana tata ruang yang diperlukan atau persyaratan persyaratan hukum yang diperlukan; c) Mend Mendap apat atka kan n dana dana untu untuk k sebag sebagian ian biaya biaya akui akuisi sisi si dari dari bisni bisniss yang diwaralabakan; d) Pela Pelati tiha han n stafn stafnya ya;; e) Pemb Pembeli elian an pera peralat latan an;; f) Seleks Seleksii dan dan pembeli pembelian an suku suku cadang cadang;;
g) Memb Memban antu tu membu embuka ka bisn bisnis is dan dan menj menjal alan anka kann nny ya deng dengan an lancar. 6) Penerima Penerima waralaba mendapatkan mendapatkan keuntungan keuntungan dan aktivitas aktivitas iklan dari dari promos promosii pemberi pemberi waralab waralabaa pada pada tingka tingkatt nasion nasional al dan atau atau internasional. 7) Penerima Penerima waralaba mendapatkan mendapatkan keuntungan keuntungan dan daya beli yang besar dari kemampuan negosiasi yang dilakukan pemberi waralaba atas nama seluruh penerima waralaba dalam jaringannya. 8) Penerima waralaba mendapatkan pengetahuan pengetahuan khusus khusus dan ber- skill tinggi tinggi serta serta berpen berpengal galama aman n dalam dalam organi organisasi sasi dan manajem manajemen en kantor pusat dari pemberi waralaba, walaupun dia tetap mandiri dalam bisnisnya sendiri. 9) Resiko bisnis bisnis penerima penerima waralaba berkurang sangat besar. besar. 10) Penerima Penerima waralaba mendapatkan mendapatkan jasa-jasa dan para staf lapangan pemberi waralaba yang berada disana untuk membantunya mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul dari waktu ke waktu dalam pengelolaan bisnis. 11) Penerima Penerima waralaba waralaba mendapatkan mendapatkan keuntungan keuntungan dari pengggunaan pengggunaan paten, merek dagang, hak cipta, rahasia dagang, serta proses, formula, dan resep rahasia milik pemberi waralaba. 12) Penerima Penerima waralaba mengambil mengambil keuntunga keuntungan n dari program program riset dan pengembangan yang dilakukan dilakukan oleh pemberi waralaba secara terusmener enerus us,,
yang ang
dila dilaku kuka kan n
untu untuk k
mempe emperb rbai aik ki
bisn isnis
dan
membuatnya tetap up to date dan kompetitif. 13) Pemberi Pemberi waralaba waralaba mengumpul mengumpulkan kan informasi informasi dan pengalaman pengalaman yang terse tersedi diaa
seban sebanya yak-b k-ban anya yakn knya ya
untu untuk k
diba dibagi gi
kepa kepada da
selur seluruh uh
penerima waralaba dalam sistemnya. Hal ini tentu saja juga didukung oleh seluruh penerima waralaba, yang juga memberikan kontribusi kontribusi dari pengetahua pengetahuan n dan pengalamann pengalamannya ya yang yang diperoleh diperoleh selama menjalankan kegiatan waralaba, yang tersedia bagi seluruh penerima waralaba dalam jaringan pemberi waralaba.
14) Kadang Kadang-ka -kadan dang g terdap terdapat at jamina jaminan n teritor teritorial ial untuk untuk memasti memastikan kan bahwa tidak ada penerima waralaba lain di dalam wilayah bisnis penerima waralaba. Meskipun demikian, jaminan seperti itu tidak ditem ditemuk ukan an disem disemua ua kont kontra rak, k, karen karenaa jamin jaminan an sepert sepertii itu itu akan akan menimbulkan masalah-masalah pada hukum kompetisi (anti ( anti trust ). ). 15) 15) Deng Dengan an duku dukung ngan an yang ang dibe diberi rika kan n bank bank-b -ban ank k kepa kepada da siste sistem m wara warala laba ba pemb pemberi eri wara waralab laba, a, pene penerim rimaa wara warala laba ba akan akan sanga sangatt mungk mungkin in mendap mendapatk atkan an akses akses ke sumber sumber-sum -sumber ber pinjam pinjaman an dan syarat-syarat pinjaman yang tersedia baginya. Mesk Meskip ipun un bany banyak ak keun keuntu tung ngan an yang dapa dapatt dipe dipero role leh h seper seperti ti diuraikan diuraikan di atas, namun sebagai suatu pranata ekonomi, ekonomi, sistem waralaba tidak tidak bebas bebas dari dari kelema kelemahan han-kel -kelema emahan han,, yakni yakni adany adanyaa kemung kemungkin kinan an kerugian yang dapat terjadi baik pada pemberi waralaba maupun pada penerima waralaba. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain: a. Beb Beberap erapaa
Pen Penerim erimaa
wara warala laba ba
cend cender eru ung
menga engang ngga gap p
diri diriny nyaa
independen independen.. Sehingga Sehingga pemberi pemberi waralaba waralaba harus memiliki keyakinan keyakinan untuk menjamin bahwa standar kualitas barang dan jasa narus terus terja terjaga ga melal melalui ui rant rantai ai waral waralab aba. a. Pemb Pemberi eri wara waralab labaa haru haruss dapa dapatt menyediakan staf pendukung lapangan yang akan bertindak sebagai penyelia dari standar-standar tersebut, serta dapat memberikan bantuan bagi penerima waralaba untuk mengatasi masalah yang mungkin diha dihada dapi pi oleh oleh pene penerim rimaa warl warlab abaa dalam dalam opera operasio siona nall pela pelaksa ksana naan an kebijakan yang diberikan oleh pemberi waralaba. b. Ada penerima waralaba wa ralaba yang tidak tertarik pada peluang-peluang yang mereka mereka dapatk dapatkan an dari dari bisnis bisnis tersebu tersebut. t. Untuk Untuk itu hindar hindarii timbul timbulnya nya kemung kemungkin kinan an kekura kekurangp ngperc ercaya ayaan an dianta diantara ra pember pemberii warala waralaba ba dan penerima waralaba yang berasal dari ketidak seimbangan antara penerima waralaba dan atau individu-individu dalam organisasi penerima waralaba dengan pihak-pihak yang harus dihubunginya dihubunginya dalam organisasi pemberi waralaba.
c. Pemberi Pemberi waralaba waralaba khawatir khawatir bahwa bahwa semua semua hasil hasil kerja kerja dan usaha yang yang ia berikan dalam pelatihan kepada penerima waralaba hanya akan mengha menghasilk silkan an pesain pesaing g dimasa dimasa mendata mendatang. ng. Dalam Dalam hal ini pember pemberii waral waralab abaa haru haruss yaki yakin n bahw bahwaa oran orang g yang ang tela telah h disel diselek eksi si sebag sebagai ai waral waralab abaa sesua sesuaii deng dengan an tipe tipe waral waralab abaa terte tertent ntu u dan dan memp mempun unya yaii kapasitas untuk menerima tanggung jawab dan tekanan untuk memiliki dan menjalankan bisnisnya sendiri. Pemberi waralaba menyerahkan sepenu sepenuhny hnyaa pertum pertumbuh buhan an bisnis bisnis milik milik penerim penerimaa warala waralaba ba kepada kepada penerima waralaba itu sendiri. d. Adan Adany ya
kemu kemung ngki kina nan n
terj terjad adin iny ya
kesu kesuli lita tan n
untu untuk k
menda endapa patk tkan an
kerjasama dari penerima waralaba dalam mendekorasi dan merenovasi temp empat-t at-tem emp patn atnya,
memperbaharui rui
perlengkapann annya
dan
menyesuaikannya dengan standar lain agar masyarakat selalu diberikan pelayanan yang sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam perjanjian waralab waralabaa secara secara konsist konsisten en dengan dengan merek merek dan citra citra milik milik pemberi pemberi waralaba. B. Profil Profil Minimark Minimarket et Indoma Indomaret ret dan Alfamar Alfamartt 1. Mini Minima mark rket et Indo Indoma mare rett
Indom Indomaret aret merup merupaka akan n jaringa jaringan n minimarket yang menyediakan menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari dari 200 m2. m2. Dikelo Dikelola la oleh oleh PT. Indom Indomarco arco Prisma Prismatam tama, a, gerai gerai pertam pertamaa dibuka dibuka pada pada Novemb November er 1968 1968 di kalima kalimanta ntan. n. Tahun Tahun 1997 1997 perusa perusahaa haan n mengem mengemban bangka gkan n bisnis bisnis gerai gerai waralab waralabaa pertam pertamaa di Indone Indonesia sia,, setelah setelah Indomaret teruji dengan lebih dari 230 gerai. Pada Mei 2003 Indomaret meraih penghargaan “perusahaan waralaba 2003” dari presiden Megawati Soekarnoputri. Kini Indomaret mencapai lebih dari 1400 gerai, dari total itu 52% adalah milik sendiri dan sisanya milik masyarakat yang tersebar diko dikota ta-k -kot otaa Jabo Jabode deta tabe bek, k, Jawa Jawa Bara Barat, t, Jawa Jawa Timu Timur, r, Jawa Jawa Teng Tengah ah,, Jogjak Jogjakarta arta,, Bali, Bali, dan lampun lampung. g. Indom Indomaret aret mudah mudah ditemu ditemukan kan di daerah daerah pemukiman, gedung perkantoran dan fasilitas umum karena penempatan
lokasi gerai di dasarkan pada motto “mudah dan hemat”, lebih dari 3.500 jenis makanan dan nonmakanan tersedia dengan harga bersaing, memenuhi hampir semua kebutuhan konsumen sehari-hari, didukung oleh pusat distribusi, yang menggunakan teknologi mutahir, Indomaret merupakan salah satu asset bisnis yang sangat menjanjikan, keberadaan Indo Indoma maret ret dipe diperk rkua uatt oleh oleh anak anak peru perusah sahaan aan diba dibawah wah bend bender eraa grup grup INTRACO yaitu Indogrosir, Finco, BSD Plaza dan Charmart. Sasaran pemasaran Indomaret adalah konsumen semua kalangan masyarakat, masyarakat, lokasi gerai yang yang strategis strategis dimaksudk dimaksudkan an untuk memudahkan memudahkan Indo Indoma maret ret melay melayani ani sasara sasaran n demo demogr grafi afiny nyaa
yaitu aitu kelu keluarg arga. a. Siste Sistem m
distribusi distribusi dirancang dirancang seefisien seefisien mungkin mungkin dengan dengan jaringan jaringan pemasok pemasok yang yang handal dalam menyediakan produk terkenal dan berkualitas serta sumber day daya manu manusia sia yang komp kompete eten, n, menja menjadi dika kan n Indo Indoma maret ret memb member erik ikan an pelayanan terbaik kepada konsumen. Saat ini Indomaret memiliki 8 pusat distribusi di Ancol Jakarta, Cimanggis Depok, Tangerang, Bekasi, Parung, Band Bandun ung, g, Sema Semara rang ng dan dan Surab Surabay aya. a. Deng Dengan an menj menjali alin n lebi lebih h dari dari 500 500 pemasok, Indomaret memiliki posisi baik dalam menentukan produk yang akan akan dijual dijualny nya. a. Laju Laju pertum pertumbuh buhan an gerai gerai Indom Indomaret aret yang yang pesat pesat dengan dengan jumlah transaksi 14,99 juta transaksi per bulan didukung oleh sistem teknologi teknologi yang handal. handal. Sistem teknologi teknologi informasi informasi Indomaret Indomaret pada setiap point of sales di setiap gerai mencakup sistem penjualan, persediaan dan penerimaan barang. Sistem ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan saat ini ini deng dengan an memp memperh erhati atika kan n perk perkem emba bang ngan an jumlah jumlah gera geraii dan dan juml jumlah ah transaksi di masa mendatang. Indom Indomaret aret berupa berupaya ya mening meningkat katkan kan pelay pelayanan anan dan kenya kenyaman manan an belanja
konsumen
dengan
menggunakan scanner di
menerapkan
sistem
seti setiap ap kasir asir dan dan
chec checkk
out out yang
pem pemasan asanga gan n
fasi fasili lita tass
pembayaran Debit BCA. Pada setiap pusat distribusi diterapkan digital picking system (DPS). (DPS). Sistem Sistem tekno teknolog logii inform informasi asi ini memung memungkin kinkan kan pelayanan permintaan dan suplai barang dari pusat distribusi ke toko-toko dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan efisiensi yang optimal.
Visi Indomaret sendiri adalah menjadi aset nasional nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan global. Sedangkan mottonya adalah “mudah “mudah & hemat”. hemat” . Budaya yang diterapkan dalam tubuh perusahaan Indomaret adalah Dalam bekerja kami menjunjung tinggi nilainilai: a. Kejujur Kejujuran, an, kebena kebenaran ran dan keadil keadilan an b. Kerja sama tim c. Kemajuan melalui inovasi yang ekonomis d. Kepuasan pelanggan (sumber: www.Indomaret.co.id). 2. Mini Minima mark rket et Alfa Alfama mart rt
PT Sumb Sumber er Alfa Alfari riaa Trija Trijay ya (SAT (SAT)) atau atau Alfam Alfamar artt meru merupa paka kan n perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang perdagangan umum dan jasa eceran yang menyediakan kebutuhan pokok dan sehari-hari. Alfa Alfama mart rt dapa dapatt dimi dimili liki ki masy masyar arak akat at luas luas deng dengan an cara cara kemi kemitr traa aan. n. Perusahaan ini didirikan pada 27 Juni 1999. Pada saat berdiri, perusahaan bernama PT. Alfamart Mitra Utama (AMU). Pemegang saham perusahaan ini adalah PT. Alfamart Retailindo Tbk. dengan saham sebesar 51% dan PT. Lancar Distrindo sebesar 49%. Toko pertama dibuka dengan nama Alfa Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi di Jl. Beringin Raya, Karawaci, Tangerang. Pada tanggal 1 Agustus 2002, Kepemilikan beralih ke PT Sumber Alfaria Trijaya dengan komposisi pemegang saham: PT HM Sampoerna, Tbk sebesar 70% dan PT Sigmantara Alfindo sebesar 30%. Pada tanggal 1 Januari 2003 nama Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart. Hingga saat ini, perusahaan telah memiliki toko lebih dari 2.266 buah toko.
Toko Toko pert pertam amaa dibu dibuka ka 18 okto oktobe berr 1999 1999 deng dengan an nama nama ”Alfa ”Alfa Minima Minimart” rt” di Jl. Bering Beringin in Raya, Raya, Karawac Karawaci, i, Tanger Tangerang ang.. Pada Pada tangg tanggal al 1 Januari 2003 berubah nama menjadi Alfamart. Visi dari Alfamart adalah Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, lua s, ber berori orient entasi asi kep kepada ada pem pember berday dayaan aan pen pengus gusaha aha kec kecil, il, pem pemenu enuhan han kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global, sedangkan misinya adalah: a. Mem Memberi berikan kan kepuasan kepuasan kepada kepada pel pelang anggan gan/ko /konsum nsumen en den dengan gan berfokus berfokus pada produk dan pelayanan pelayanan yang berkualitas unggul. b. Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi. c. Ikut
berpartisipasi
dalam
membangun
negara
dengan
menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha. d. Memb Memban angu gun n orga organi nisas sasii glob global al yang terp terper ercay caya, a, terse terseha hatt dan dan teru teruss bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan , pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya. umumnya. Budaya yang dijunjung dalam bekerja adalah: a. Inte Integr grit itas as yang yang ting tinggi gi.. b. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik. c. Kualit Kualitas as & Prod Produkt uktivi ivitas tas yang yang terti tertingg nggi. i. d. Kerj Kerjas asam amaa Team Team.. Yang Yang menjad menjadii target target dari dari pemasar pemasaran an Alfamar Alfamartt adalah adalah area perum perumaha ahan, n, fasilitas publik, dan gedung perkantoran, sedangkan s edangkan motto yang digunakan Alfamart adalah “belanja puas harga pas”. C. Perkemban Perkembangan gan Perusa Perusahaan haan Retai Retaill Sistem Sistem Franchise di Indonesia
Di Indonesia, franchise Indonesia, franchise atau yang lebih dikenal dengan waralaba sudah dike dikena nall sejak sejak seki sekitar tar tahu tahun n 1970 1970-a -an, n, hal hal ini ini terb terbuk ukti ti deng dengan an masu masukn kny ya restora restoran-r n-resto estoran ran sengan sengan penya penyajian jian pelay pelayanan anan cepat cepat ( fast fast food ), ) , sepert sepertii
Kentucky Fried Chicken dan Pizza Hut. Namun, sebelumnya sudah ada usaha franchise asing yang masuk ke Indonesia, seperti Hotel Hyatt, Hotel Sheraton, dan produksi minuman Coca-cola, tetapi usaha tersebut belum begitu dikenal masyarakat masyarakat sebagai sebagai usaha franchise, franchise, karena karena konsum konsumen en baru baru dari dari kalang kalangan an tertentu saja. Kemudian sistem franchise sistem franchise mulai berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 1980-an, 1980-an, terutama bisnis bisnis franchise dengan merek asing atau luar negeri. Pemerintah mengijinkan kegiatan usaha franchise ini dengan harapan untuk meningkatkan kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkembangan perusahaan-perusahaan eceran di Indonesia dewasa ini sangat pesat. Hal ini dikarenakan bisnis ini merupakan usaha yang memiliki prospek cerah, lebih-lebih di Indonesia yang jumlah penduduknya penduduknya sangat besar dengan kebutuhan yang besar pula. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bisnis eceran tersebut tersebut adalah Minimarket Minimarket Alfamart Alfamart dan Minimarket Minimarket Indomaret Indomaret yang dikelola dengan sistem franchise sistem franchise atau waralaba. waralaba. Akhir-akhir Akhir-akhir ini memang sedang maraknya bisnis waralaba. Dengan konsep waralaba ini sebuah perusahaan bisa berkembang dengan sangat cepat. Perusahaan sebesar Mac Donald Donald,, KFC, KFC, starbuc starbuck, k, mengala mengalami mi pertum pertumbuh buhan an yang yang sangat sangat cepat. cepat. Dalam skala nasional, perkembangan bisnis waralaba semacam minimarket atau retail juga sangat baik. Sebagai contoh Indomaret Indomaret dan Alfamart. Bicara soal soal bisn bisnis is franc franchi hise se di Indo Indone nesi sia, a, ada ada 2 nama nama besar besar bran brand d ritel ritel yaitu yaitu Indo Indoma maret ret dan dan Alfam Alfamart art yang yang cuku cukup p eksis eksis saat. saat. Kedu Keduaa reta retail il ini ini selal selalu u bersanding berdekatan di berbagai lokasi. Tidak Tidak banyak banyak yang yang bisa bisa diband dibanding ingkan kan kedua kedua kompeti kompetitor tor ini. ini. Total Total investa investasi, si, pembag pembagian ian royalti royalti,, dan fasili fasilitas tas yang yang diberik diberikann annya ya juga juga hampir hampir sama. sama. Untuk Untuk bergab bergabung ung dalam dalam franch franchise ise Alfama Alfamart, rt, dibutu dibutuhka hkan n investa investasi si sebesar Rp 300-380 juta di luar sewa bangunan dengan biaya rotalti pada kisaran 2-3% selisih omzet dengan nilai bawah tiap golongan. Begitu pula dengan dengan Indomaret, Indomaret, total investasi investasi yang dibutuhkan dibutuhkan yaitu Rp 300 juta atau Rp 350 juta di luar sewa bangunan, tergantung kategori fasilitas yang didapat. Pemberian Pemberian royaltiny royaltinyaa antara 2-4% dari omzet. Persyaratanny Persyaratannyaa pun hampir sama, karena terkait dengan Undang-Undang mengenai waralaba.
BAB III PENUTUP
Waralaba (franchising), yaitu yaitu suatu suatu sistem sistem pemasar pemasaran an atau atau distrib distribusi usi barang dan jasa, di mana sebuah perusahaan induk (franchisor) memberikan kepada kepada indivi individu du atau perusa perusahaa haan n lain lain (franchisee) yang yang bersk berskal alaa keci kecill atau atau menengah dengan hak-hak istimewa untuk melakukan suatu sistem usaha tertentu melalui cara yang sudah ditentukan, selama waktu tertentu dan di suatu tempat tertentu pula. Franchisor pula. Franchisor biasanya biasanya menyediakan peralatan, produk atau jasa yang dijua dijual, l, dan dan pelay pelayana anan n mana manajer jerial ial.. Seba Sebaga gaii imbal imbalan anny nya, a, franchisee harus membayar uang pangkal (initial franchise fee) dan royalti atas penjualan kotor, membayar management fee. membayar biay a sewa peralatan franchisor (bila ada), serta memasarkan produk dan jasa dengan cara-cara yang ditentukan oleh franchisor. Salah satu keuntungan dari membeli hak waralaba ini adalah tetap independen (meskipun tidak sepenuhnya), tetapi memperoleh manfaat dari nama merek dan dari pengalaman jaringan waralaba tersebut. Ada tiga bentuk sistem waralaba, yaitu pertama, product franchise. franchise . Dalam bentuk yang dikenal pula dengan sebutan product distribution franchising atau franchising model model perusa perusahaa haan n minuma minuman n Coca-C Coca-Cola ola,, franchisor memberikan kekeluasaan bagi para franchisee untuk memproduksi dan mendistribusikan lini produk tertentu dengan menggunakan nama merek dan sistem pemasaran yang ditentukan ditentukan/dikem /dikembangk bangkan an oleh franchisor. Misalny Misalnyaa keagen keagenan an sepatu sepatu,, mobil mobil (Ford, Honda), pompa bensin, dan minuman ringan (Coca-Cola). Bentuk Bentuk kedua kedua yang yang paling paling umum umum dan banyak banyak berkem berkemban bang g dewasa dewasa ini adalah business format franchising (entrepreneurship franchising). Dalam bentuk ini, franchisor mengembangkan usahanya dengan membuka outlet yang dikelola oleh franchisee yang berminat membuka usaha dengannya. Franchising bentuk Franchising bentuk ini banyak berkembang di industri restoran siap santap (misalnya Kentucky Fried Chicken dan McDonald’s) serta toko retail, seperti Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart.
Sedangkan bentuk ketiga adalah business opportunity venture. Franchisor meran meranca cang ng suatu suatu siste sistem m jalur jalur dist distrib ribus usi, i, lalu lalu franchisee mendistribusikan barang/jasa sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan oleh franchisor. Produk/jasa yang didistribusikan tersebut bukanlah produk/jasa yang dihasilkan oleh franchisor. oleh franchisor. Contohnya adalah distribusi komponen kendaraan bermotor. Di
Indonesia,
perkembangannya
bentuk
cukup
pesat.
waralaba Hal
ini
mulai
banyak
dibuktikan
diminati
dengan
dan
semakin
berkembangnya jumlah outlet Minimarket Indomaret dan Minimarket Alfamart. Kedua outlet minimarket pengecer (retail) ini sudah menyebar hingga ke berbagai pelosok wilayah di Pulau Jawa.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Widjaja. 2001. Seri Hukum Bisnis Waralaba. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Iman Iman Sjah Sjahpu putr traa Tung Tungga gal. l. 2004 2004.. Franchising Konsep dan Kasus. Kasus . Jakart Jakarta: a: Harvarindo. Lindawaty Lindawaty S.S. 2004. 2004. Franchise Pola Bisnis Spektakuler (Dalam Perspektif Hukum dan Ekonomi). Ekonomi). Bandung: CV. Utomo. Suyud Margono dan Amir Angkasa. 2002. Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis. Bisnis. Jakarta: Gramedia. Wirjono Wirjono Prodjodiko Prodjodikoro. ro. 1992. 1992. Hukum Perdata tentang Persetujuan-persetujuan Tertentu. Tertentu. Bandung: Sumur. Peraturan Pemerintah (PP) No. 16 tahun 1997 tentang Waralaba. www.Indomaret.co.id.