Blade jenis ini sangat cocok untuk berbagai kondisi medan, blade ini merupakan modifikasi dari U-blade. Banyak digunakan untuk mendorong material cohesive, penggalian struktur dan penimbunan. Dengan memiringkan blade dapat berfungsi untuk menggali tanah keras. Manuver blade jenis ini lebih mudah dan dapat menangani material dengan mudah. (Gambar 1b.) c.
ANGLING BLADE (A – BLADE) Blade dengan posisi lurus dan menyudut, juga dibuat untuk : • Pembuangan kesamping ( side casting ). • Pembukaan jalan ( pioneering roads). • Penggalian saluran (cutting ditches). • Sangat effektif untuk pekerjaan side hill cut atau back filling . • dan lain-lain pekerjaan yang sesuai. ( Gambar 1c.)
d. CUSHION BLADE (C – BLADE) Blade tipe ini dilengkapi dengan rubber cushion (bantalan karet) untuk meredam
2. Ripper
Ripper pada bulldozer berfungsi untuk memecahkan atau memberaikan batuan atau tanah yang menghalangi pekerjaan bulldozer. Ripper pada bulldozer biasanya berjumlah satu dan maksimal berjumlah tiga (Gambar 2a .). Gigi-gigi ripper dapat diganti apabila sudah aus, tetapi penggantiannya jangan sampai dilakukan setelah keausan mencapai inti gigi, karena akan sia-sia. Bila hal ini terjadi maka ripper harus diganti seluruhnya. Macam-macam shank dapat dilihat pada ( Gambar 2b .). 3. Mounted (Alat Gerak) Menurut alat geraknya (mounted ), bulldozer dibagi menjadi dua tipe, yaitu crawler tractor dozer (dengan roda rantai), wheel tractor dozer (dengan roda karet), dan swamp bulldozer (untuk daerah rawa). Kelebihan dan kekurangan antara crawler dan wheel terdapat pada tabel dibawah ini. Crawler mounted 1. Daya dorong besar, terutama pada tanah
Wheel Mounted 1. Kecepatan lebih besar
1. Slot Dozing Teknik slot dozing dibuat semacam penghalang disisi pisau yang berfungsi untuk menghindari adanya spillage dari dozer. Ketentuan teknik slot dozing adalah sebagai berikut: a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. Teknik ini banyak dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran. b. Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe dijaga agar tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban. c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi blade.
b. Berhati-hati bila bekerja di lereng agar tidak terbalik, bila tractor tergelincir kesamping segera putar tractor kearah menurun. c. Jangan memotong bagian bawah tebing berlabihan karena akan mempertajam tebing, jaga jarak jangan terlalu dekat dengan pinggiran jurang atau persis di bawah tebing. (Gambar B.3c .) d. Melakukan pekerjaan dari daerah rendah ke daerah yang lebih tinggi akan memaksa dozer berkerja lebih berat, untuk itu operator harus selalu menggunakan gigi transmisi satu dan perhatikan indikator suhu oli transmisi agar tidak overheating, hindarkan slip pada track shoe. e. Memotong lereng bukit: jika mungkin, mulailah melakukan potongan menurun. berkerjalah dengan posisi traktor agak miring kesebelah dalam pemotongan teras yang dibuat harus cukup lebar. f. Bila operator akan memotong suatu perbukitan maka lakukan tehnik mendorong mulai dari depan seperti gambar dibawah. 4. Dozing di disposal
b. Setelah shank diturunkan, operator harus mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk mengantisipasi kekerasan material yang akan di ripping. sambil bergerak maju, masukkan shank ripper kedalam material. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan, gerakkan shank ripper kedepan agar besarnya sudut pada posisi yang paling efektip. sudut tersebut biasanya terletak diantara posisi tegak lurus dan maju. c. Atur kecepatan putaran engine (rpm) bersamaan dengan mengatur posisi shank mengarah kedalam material. gerakkan shank ripper kedepan atau posisi ”shank in” bila menghadapi material yang sulit diangkat. d. Setelah posisi shank diarahkan kedalam, disesuaikan dengan jenis kekerasan material, operator diharuskan tetap mengatur kecepatan putaran engine (rpm) untuk menjaga agar tidak terjadi slip pada track shoe. gerakkan shank ripper kebelakang atau posisi ”shank out” bila diperlukan jarak yang lebih lebar antara shank ripper dan track. e. Pada saat melakukan ripping, operator harus tetap mempergunakan gigi transmisi satu, dan tidak dibenarkan mempergunakan gigi transmisi tinggi. f. Pada saat melakukan ripping, operator dilarang untuk membelokkan bulldozer. g. Pada saat melakukan pembongkar (ripping) bisa dilakukan dengan cara menyilang,
4. Swell 30% atau load factor = 0,769 5. Koefisien traksi: a. Track = 0,5 atau lebih b. Wheel = 0,4 6. Blade dengan hydraulic controlled. 7. Faktor grade correction
Selain faktor tersebut di atas, ada satu faktor lagi yang harus dihitung ialah faktor grade correction yaitu koreksi akibat landai jalan yang ditempuh yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
( Keter angan gambar: +landai naik -landai turun)
CONTOH SOAL.
Jadi produksi nyata = 410 * 0.80 * 0.84 * 1.20 * 0.75 * 0.84 * 0.856 = 178.29 m 3/jam (LM)
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Bulldozer adalah alat penunjang pertambangan dan keefektifan kerja bulldozer ditentukan oleh penggunaan blade, ripper, dan alat geraknya. Pada dasarnya bulldozer merupakan traktor yang telah dilengkapi dengan berbagai macam attachment dozer, sehingga lebih dikenal dengan bulldozer. Bulldozer secra umum berguna untuk meratakan tanah atau memotong pohon pada saat melakukan land clearing. Untuk menghitung produksi dari sebuah bulldozer perlu diperhatikan faktor-faktor koreksinya, sehingga nilai estimasi produksinya akan mempunyai error yang lebih kecil serta estimasinya lebih nyata.
DAFTAR PUSTAKA Diakses Senin, 15 September 2014
Anonim, http://www.realminers.com/2012/12/teknik-operasi-bulldozer.html
Anonim, http://infotambang.com/clients/infotambang/Dozer1.jpg
Anonim,
http://hartono-exca.blogspot.com/2012/08/troubleshooting-bulldozer-dan-
wheel_31.html
Anonim, http://wibiparts.com/mengenal-jenis-blade-dan-fungsinya-pada-bulldozer/
Anonim, http://wibiparts.com/category/caterpillar/
Anonim, http://pertambangankita.wordpress.com/category/peralatan-tambang/
Anonim, http://alatberat1985.blogspot.com/2012/12/bulldozer.html
www.cat.com
Buku Alat-Alat Berat.
LAMPIRAN Gambar A .
Gambar 1a.
Gambar 1c.
Gambar 1d.
Gambar 1f.
Gambar 2a.
Gambar 2b.
Gambar B.3c
19