ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. G DENGAN DIAGNOSA MEDIS GIZI BURUK DI BANGSAL CENDANA RSUD SLEMAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Keperawatan Anak Dosen Pembimbing : Eko Suryani, S.Pd, S.Kep, MA
Disusun oleh : Dhea Dhea Amanat anatii P. P.
! P"# P"#$% $%"% "%$& $&"" ""' '(
)issa Kurniasih
! P"#$%"%$&"%* (
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK POLITEKN IK KESEHATAN KESEHATAN YOGYAKARTA D-IV KEPERAWATAN 2016
HALAMAN PENGESAHAN
Asuhan Keperawatan pada An. + dengan diagnosa +ii -uruk di bangsal endana /S0D Sleman, telah disahkan pada: 1ari : Tanggal :
Mahasiswa,
Dhea Amanati P. P"#$%"%$&""'
)issa Kurniasih P"#$%"%$&"%*
Mengetahui, Pembimbing 2apangan
Pembimbing Pendidikan
3snaini /omdhiah, S.ST
Eko Suryani, S.Pd, S.Kep, MA KATA PENGANTAR
Pu4i dan syukur senantiasa saya pan4atkan kehadirat Tuhan 5ang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia6)ya , sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Asuhan Keperawatan terhadap pasien An. + dengan diagnosa medis +ii -uruk di bangsal endana /S0D Sleman ini dengan lan7ar. Penulisan asuhan keperawatan ini bertu4uan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan yaitu Keperawatan Anak. Asuhan keperawatan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu atas bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih kepada yang terhormat : $. Direktur Politeknik Kesehatan 5ogyakarta yang telah menyetu4ui adanya praktik lab klinik ini. %. Ketua 8urusan yang telah mengadakan Praktik 2ab Klinik Keperawatan Medikal -edah sehingga kami dapat berlatih dan mendapatkan keterampilan yang 7ukup banyak. *. Direktur /S0D Sleman yang telah menerima kami untuk praktik sehingga kami mendapatkan pengalaman menangani pasien se7ara langsung. &. Para perawat bangsal endana yang telah menerima, membimbing, menga4ari serta mendampingi kami dalam melaksanakan praktik lab klinik ini. '. Eko Suryani, S.Pd, S.Kep, MA sebagai pembimbing akademik yang telah mendampingi dan membimbing kami selama kami men4alani praktik lab klinik. 9. 3snaini /omdhiah,
S.ST
sebagai
pembimbing
lapangan
yang
telah
mendampingi dan membimbing kami selama praktik maupun dalam penyusunan laporan harian dan asuhan keperawatan ini. #. /ekan6rekan
kelas
D6&
Keperawatan
yang telah
memberi beberapa
masukan.Se7ara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga ter7inta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang
besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap, Asuhan Keperawatan ini dapat memberi manaat bagi kita semua, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pemba7a demi perbaikan menu4u arah yang lebih baik.
Sleman, * ktober %"$9
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
A. 2atar -elakang Masalah gii merupakan masalah yang ada di tiap6tiap negara, baik negara miskin, negara berkembang dan negara ma4u. )egara miskin 7enderung dengan masalah gii kurang, hubungan dengan penyakit ineksi dan negara ma4u 7enderung dengan masalah gii lebih. Saat ini di dalam era globalisasi dimana ter4adi perubahan gaya hidup dan pola makan, 3ndonesia menghadapi permasalahan gii ganda. Di satu pihak masalah gii kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gii. Selain itu masalah gii lebih yang disebabkan oleh kema4uan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gii. Penanganan gii buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam men7iptakan sumber daya manusia yang sehat, 7erdas, dan produkti. 0paya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan 7ara penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gii dan perawatan yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya ineksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat aktor6aktor seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat menentukan dalam membentuk anak yang tahan gii buruk. -. Tu4uan $. Tu4uan 0mum Mengetahui penerapan asuhan keperawatan pasien dengan +ii -uruk %. Tu4uan Khusus a. Mengetahui deinisi +ii -uruk b. Mengetahui isologi +ii -uruk 7. Mengetahui a7tor6aktor yang mempengaruhi +ii -uruk
d. e. . g. h. i. 4.
Mengetahui etiologi +ii -uruk Mengetahui maniestasi klinis +ii -uruk Mengetahui komplikasi +ii -uruk Mengetahui pen7egahan +ii -uruk Mengetahui tatalaksana +ii -uruk Mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan pada +ii -uruk Menggambarkan asuhan keperawatan pasien tentang pengka4ian, analisa data, diagnosa, peren7anaan, pelaksanaan, dan e;aluasi proses< hasil pada pasien dengan +ii -uruk.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Deinisi Menurut Depkes !%""%(, status gii merupakan tanda6tanda penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran at gii yang berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori dan indikator yang digunakan. +ii buruk adalah keadaan kekurangan energi dan protein tingkat berat akibat kurang mengkonsumsi makanan yang bergii dan atau menderita sakit dalam waktu lama. 3tu ditandai dengan status gii sangat kurus ! menurut -terhadap T- ( dan atau hasil pemeriksaan klinis menun4ukkan ge4ala marasmus, kwashiorkor atau marasmik kwashiorkor !Supriyatno Edi, %"$%( Dalam menetukan klasiikasi status gii harus ada ukuran baku yang sering disebut reeren7e. -aku antropometri yang sering digunakan di 3ndonesia adalah =orld 1ealth rganiation > )ational entre or 1ealth Statisti7 !=16)1S(. -erdasarkan baku =1 6 )1S status gii dibagi men4adi empat : $. +ii lebih untuk o;er weight, termasuk kegemukan dan obesitas. 2. +ii baik untuk well nourished. 3. +ii kurang untuk under weight yang men7akup mild dan moderat, PM !Protein alori Malnutrition(< disebut 4uga Protien Energi Malnutrisi ! PEM ( atau !MEP( Malnutrisi Energi dan Protein. . +ii buruk untuk se;ere PM, termasuk marasmus, marasmik6kwasiorkor dan kwashiorkor : !. Marasmus yaitu keadaan kurang kalori. ". Kwarshiorkor ialah deisiensi protein yang disertai deisiensi nutrien lainnya yang biasa di4umpai pada bayi masa disapih dan anak prasekolah !balita(. #. Marasmus kwashiorkor yaitu keadaan peralihan antara marasmus dan kwashiorkor.
Klasiikasi MEP ditetapkan dengan patokan perban dingan berat badan terhadap umur anak sebagai berikut: 1$ -erat badan 9"6?"@ standar tanpa edema : gii kurang !MEP ringan(. 2$ -erat badan 9"6?"@ standar dengan edema : kwashiorkor !MEP
berat(. 3$ -erat badan 9"@ standar tanpa edema : marasmus !MEP berat(. &( -erat badan 9"@ standar dengan edema : marasmik kwashiorkor !MEP berat(. -. Etiologi -anyak aktor yang mengakibatkan ter4adinya kasus gii buruk. Menurut 0)3EB ada dua penyebab langsung ter4adinya gii buruk, yaitu : !. Kurangnya asupan gii dari makanan. 1al ini disebabkan terbatasnya 4umlah makanan yang
dikonsumsi
atau
makanannya
tidak
memenuhi unsur gii yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan. ". Akibat ter4adinya penyakit yang mengakibatkan ineksi. 1al ini disebabkan oleh rusaknya beberapa ungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap at6 at makanan se7ara baik. a. Baktor lain yang mengakibatkan ter4adinya kasus gii buruk yaitu: $( Baktor ketersediaan pangan yang bergii dan ter4angkau
oleh
masyarakat %( Perilaku dan budaya dalam pengolahan pangan dan pengasuhan asuh anak 3$ Pengelolaan yang buruk dan perawatan kesehatan yang tidak memadai. Menurut 3katan Dokter Anak 3ndonesia
!3DA3(,
ada
* aktor penyebab gii buruk pada balita, yaitu: $( Keluarga miskin %( Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gii yang baik bagi anak *( Baktor penyakit bawaan pada anak , seperti: 4antung, T-, 13C
$. Se7ara umum anak tampak sembab, letargik, 7engeng, dan mudah terangsang. Pada tahap lan4ut anak men4adi apatik, sopor atau koma. %. +e4ala terpenting adalah pertumbuhan yang terhambat, berat dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan dengan -- baku. Penurunana -- ini tidak men7olok atau mungkin tersamar bila di4umpai edema anasarka. *. Sebagian besar kasus menun4ukkan adanya edema, baik dera4at ringan maupun berat. Edema ini mun7ul dini, pertama kali ter4adi pada alat dalam, kemudian muka, lengan, tungkai, rongga tubuh, dan pada stadium lan4ut mungkin edema anasarka. &. 8aringan otot menge7il dengan tonusnya yang menurun, 4aringan subkutan tipis dan lembek. '. Kelainan gastrointestinal yang men7olok adalah anoreksia dan diare. Diare terdapat pada sebagian besar penderita, yang selain ineksi penyebabnya mungkin karena gangguan ungsi hati, pankreas, atau usus !atroi(. 3ntoleransi laktosa 4uga bisa ter4adi. 9. /ambut berwarna pirang, berstruktur kasar dan kaku, serta mudah di7abut. Pada taho lan4ut, terlihat lebih kusam, 4arang, kering, halus, dan berwarna pu7at atau putih, 4uga dikenal signo de bandero. D. Patoisiologi Pada deisiensi protein murni tidak ter4adi katabolisme 4aringan yang sangat berlebih, karena persediaan energi dapat dipenuhi oleh 4umlah kalori dalam dietnya. Kelainan yang men7olok adalah gangguan metabolik dan perubahan sel yang menyebabkan edema dan perlemakan hati. Karena kekurangan protein dalam diet, akan ter4adi kekurangan berbagai asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme. Selama diet mengandung 7ukup karbohidrat, maka produksi insulin akan meningkat dan sebagian asam amino dalam serum yang 4umlahnya sudah kurang tersebut akan disalurkan ke 4aringan otot. Makin berkurangnya asam amino dalam serum ini akan menyebabkan kurangnya produksi albumin hepar, yang berakibat timbulnya edema. Perlemakan hati ter4adi karena gangguan pembentukan beta6lipoprotein,
sehingga transport lemak dari hati ke depot terganggu, dengan akibat ter4adinya penimbunan lemak di hati. E. Komplikasi 1. 1ipotermi Penyebab 1ipotermi : tidak
B. Pathway
+. Pen7egahan +ii -uruk Pen7egahan Malnutrisi antara lain: mempertahankan status gii anak seoptimal mungkin, menurunkan resiko timbulnya penyakit ineksi dan memperbaiki diit
anak malnutrisi, meminimalkan akibat penyakit ineksi pada anak, merehabilitasi anak6anak yang menderita KEP ase dini !malnutrisi ringan(. perasional dari kebi4aksanaan pen7egahan Malnutrisi tersebut antara lain: $. Program promosi AS3 %. Program peningkatan kualitas makanan dengan bahan6bahan lokal. 3bu hamil dan ibu menyusui diharapkan untuk meningkatkan kebutuhan at6at giinya antara lain dengan : pemberian tablet besi, pemberian dan perbaikan makanan ibu hamil, program peningkatan makanan keluarga, misalnya: penyuluhan tentang proses pemasakan daging yang direbus tidak terlalu lama, sebab akan menurunkan lemak serta ;itamin yang larut dalam lemak !;itamin A, D, E, K(. *. Program imunisasi, perbaikan sanitasi lingkungan. &. Deteksi dini dan pengobatan semua penyakit ineksi serta program oral dan internal pada dehidrasi karena diare '. Meningkatkan hasil produksi pertanian 9. Penyediaan makanan ormula yg mengandung tinggi protein dan tinggi energi untuk anak6anak yang disapih #. Memperbaiki inrastruktur pemasaran ?. Subsidi harga bahan makanan . Pemberian makanan suplementer $". Pendidikan gii $$. Pendidikan dan pemeliharaan kesehatan 1. Tatalaksana +ii -uruk $. Men7egah dan mengatasi hipoglikemia %. *. &. '.
: berikan dekstrose $"@ baik
intra;ena maupun oral. Men7egah dan mengatasi hipotermia : pertahankan suhu tubuh. Men7egah dan mengatasi dehidrasi : berikan resomal Memperbaiki gangguan elektrolit : berikan mineral mi Mengobati ineksi : dengan atau tanpa demam berikan antibiotik. a. Tanpa komplikasi
: kotrimoksasol.
b. Dengan komplikasi
: gentamisin F ampisilin diikuti
amoksisilin oral.
9. Memperbaiki kekurangan at gii mikro a. A+-
: berikan tablet besi setelah % minggu !setelah ase stabilisasi(
b. KCA: Tidak ada ge4ala !hari ke6$ : $ kapsul( ada ge4ala : hari ke $,% dan $' G $ kapsul sesuai dosis usia. Setiap hari diberikan multi;itamin dan asam olat. #. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi. stabilisasi : B #' : men7egah hipoglikemia resomal : men7egah dehidrasi transisi : bertahap dari B #' > B $"". ?. Memberikan makanan untuk tumbuh ke4ar. a. Energi : $'"6%%" kkal C3 : $
3. Pemeriksaan Penun4ang
1. Pemeriksaan laboratorium: kadar gula darah, darah tepi lengkap, eses
lengkap, elektrolit serum, protein serum !albumin, globulin(, eritin. Pada pemeriksaan laboratorium, anemia selalu ditemukan terutama 4enis nor mositik normokrom karena adanya gangguan sistem eritropoesis akibat hipoplasia kronis sumsum tulang di samping karena asupan at besi yang kurang dalam makanan, kerusakan hati dan gangguan absorbsi. Selain itu dapat ditemukan kadar albumin serum yang menurun. 2. Pemeriksaan radiologi !dada, AP dan lateral( 4uga perlu dilakukan untuk menemukan adanya kelainan pada paru. 3. Tes mantou . EK+
BAB III ASKEP TEORI
A. Pengka4ian 1. Anamnesis Keluhan yang sering ditemukan adalah pertumbuhan yang kurang, anak kurus, atau berat badannya kurang. Selain itu ada keluhan anak kurang
makan, sering menderita sakit yang berulang atau timbulnya bengkak pada kedua kaki, kadang sampai seluruh tubuh 2. Pengka4ian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan peker4aan anggota keluarga, ungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan keper7ayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain6lain. 3. Pengka4ian se7ara umum dilakukan dengan metode head to too yang meliputi: keadaan umum dan status kesadaran, tanda6tanda ;ital, area kepala dan wa4ah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito6urinaria. Bokus pengka4ian pada anak dengan Kwashiorkor adalah : &. Keadaan 0mum Pu7at, kurus, atroi pada ekstremitas, adanya edema pedis dan pretibial serta asites. Muka penderita ada tanda moon a7e dari akibat ter4adinya edema. Penampilan anak kwashiorkor seperti anak gemuk !sugar baby(. &&. Tumbuh Kembang +e4ala penting ialah pertumbuhan yang terganggu. Selain berat badan, tinggi badan 4uga kurang dibandingkan dengan anak sehat. &&&. Keadaan Psikologis -iasanya penderita 7engeng, hilang nasu makan dan rewel. i;. Status 7airan dan elektrolit ;. /ambut Sangat khas untuk penderita kwashiorkor ialah rambut kepala yang mudah ter7abut tanpa rasa sakit. Pada penderita kwashiorkor lan4ut, rambut akan tampak kusam, halus, kering, 4arang dan berubah warna men4adi putih. ;i. Kulit Kulit penderita biasanya kering dengan menun4ukkan garis6garis kulit yang lebih mendalam dan lebar. Sering ditemukan hiperpigmentasi dan persisikan kulit karena habisnya 7adangan energi maupun protein. ;ii. +igi dan Tulang Pada tulang penderita kwashiorkor didapatkan dekalsiikasi, osteoporosis, dan hambatan pertumbuhan. Sering 4uga ditemukan 7aries pada gigi penderita. ;iii. 1epar
Pada biopsi hati ditemukan perlemakan, bisa 4uga ditemukan biopsi hati yang hampir semua sela hati mengandung ;akuol lemak besar. i. Sirkulasi Anemia ringan selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor. . Pankreas Pada pankreas ter4adi atroi sel asinus sehingga menurunkan produksi enim pankreas terutama lipase. i. +astrointestinal +e4ala gastrointestinal merupakan ge4ala yang penting. Anoreksia kadang6 kadang demikian hebatnya, sehingga segala pemberian makanan ditolak dan makanan hanya dapat diberikan dengan sonde lambung. ii. tot Massa otot berkurang karena kurangnya protein. Protein 4uga dibakar untuk di4adikan kalori demi penyelamatan hidup. iii. +in4al Malnutrisi energi protein dapat mengakibatkan ter4adi atroi glomerulus sehingga +B/ menurun. &. Pemeriksaan isik a. 3nspeksi b. Mata : agak menon4ol 7. =a4ah : membulat dan sembab d. Kepala : rambut mudah rontok dan kemerahan e. Abdomen : perut terlihat bun7it . Kulit : adakah ray pa;ement dermatosis, keadaan turgor kulit, odema b. Palpasi Pembesaran hsti I $ in7hi 7. Auskultasi Peristalti7 usus abnormal -. Diagnose Keperawatan 1. )utrisi kurang dari kebuituhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat 2. +angguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan asupan kalori dan protein yang tidak adekuat 3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubah an nutrisi, dehidrasi &. /esiko ineksi berhubungan dengan malnutrisi
%. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang inormasi tentang kondisi,
prognosi dan kebutuhan nutrisi . 3nter;ensi dan 3mplementasi i. Diagnose $ a. Diagnose $ : )utrisi kurang dari kebuituhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat b. Tu4uan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama * %& 4am, diharapkan nutrisi klien terpenuhi dengan kriteria hasil : $. Klien tidak muntah lagi %. )asu makan kembali normal *. Edema -erkurang <1ilang &. -- sesuai dengan umur !berat badan ideal $" kg tanpa edema( 7. 3nter;ensi : 1$ -eri asupan makanan
iii. Diagnose * a. Diagnose * : Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan nutrisi, dehidrasi b. Tu4uan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama * %& 4am, diharapkan integritas kulit klien kembali normal dengan 7riteria hasil : $( +atal hilang
;. Diagnose ' a. Diagnose ' : Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang inormasi tentang kondisi, prognosi dan kebutuhan nutrisi b. Tu4uan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama * %& 4am, diharapkan pengetahuan keluarga bertambah dengan 7riteria hasil : 1$ Keluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan. 2$ Dapat mengulangi isi penyuluhan. 3$ Mampu menerapkan isi penyuluhan di rumah sakit dan nanti sampai di rumah. 7. 3nter;ensi :
1$ Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan untuk bela4ar. 2$ 8elaskan tentang: )ama penyakit anak Penyebab penyakit Akibat yang ditimbulkan Pengobatan yang dilakukan
D. E;aluasi !. -- klien naik sesuai dengan umur !berat badan ideal $" kg tanpa edema( b. Pertumbuhan isik !ukuran antropometrik( sesuai standar usia #. Kulit kembali halus, kenyal dan utuh d. Menun4ukkan kemampuan untuk men7egah timbulnya ineksi '. Keluarga mengerti dan memahami isi penyuluhan
DA(TAR PUSTAKA
Anonim. %""?. Kalori Tinggi Untuk Gizi Buruk . Diakses tanggal * ktober %"$9: /epublika nline.
8udith. %"$&. Diagnose Keperawatan. 8akarta: E+
Krisnansari, Diah. %"$". Malnutrisi dan +ii -uruk. Mandala o 1ealth Colume $. Bakultas Kedokteran 0ni;ersitas 8enderal Soedirman Purwokerto
Santosa, -udi. %"$'. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2015-201 . 8akarta: Prima Medika
)urati, Amin 1uda dan 1ardhi Kusuma. %"$'. Aplikasi Asu!an Keperawatan Berdasarkan Diagnosa "edis # NANDA N$%-N&% . etakan $. 5ogyakarta : Media7tion
)urati, Amin 1uda dan 1ardhi Kusuma. %"$'. Aplikasi Asu!an Keperawatan Berdasarkan Diagnosa "edis # NANDA N$%-N&% . etakan $. 5ogyakarta : Media7tion
Ariani,
2eadisti.
J2aporan
Pendahuluan
+ii
-uruk.
https:<
*
ktober
%"$9