LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DEKOMPENSASI CORDIS
disusun guna memenuhi tugas pada praktik mata kuliah komprehensif II
oleh Riski Dafianto NIM 12231010102
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI!ERSITAS "EM#ER 201
LAPORAN PENDAHULUAN
JUDUL: DEKOMPENSSI !O"DIS Oleh: "iski Dafianto NIM #$$%#&'$ #$$%#&'$ 1$ Kas%s (diagnosa medis) De*ompensasi !ordis (+agal Jantung) 2$ P&os's
t'&(a)in*a
+as +asa,a-
(pen (penge gerti rtian an,,
penpen-e. e.a. a.,,
pato patofis fisio iolo logi gi,,
tanda/ge0ala, penanganan) a$ P'n.'&tian De*ompensasi kordis atau gagal 0antung adalah suatu keadaan dimana ter0adi ter0adi penuru penurunan nan kemamp kemampuan uan fungsi fungsi kontrak kontraktil tilitas itas -ang -ang .eraki .eraki.at .at pada pada penurunan fungsi pompa 0antung (Pri*e, #11')2 +agal 0antung sering s ering dise.ut gagal 0antung kongestif, adalah ketidakmampuan 0antung untuk memompa darah -ang adekuat untuk memenuhi ke.utuhan 0aringan akan oksigen dan nutrisi (Smelt3er, $&)2 +agal 0antung adalah sindrom klinik dengan a.normalitas dari struktur atau fungsi 0antung sehingga mengaki.atkan ketidakmampuan 0antung untuk memompa darah ke 0aringan dalam memenuhi ke.utuhan meta.olisme tu.uh (rdin (rdini, i, $&&4)2 $&&4)2 Kadang Kadang orang orang salah salah mengar mengartik tikan an gagal gagal 0antun 0antung g se.agai se.agai .erhentin-a
0antung2 Se.enarn-a
istilah
gagal
0antung menun0ukkan
.erkurangn-a kemampuan 0antung untuk mempertahankan .e.an ker0an-a2 +agal 0antung ini .erdampak gangguan terhadap sistem lain pada tu.uh, kehidupan kehidupan sehari5hari dan men-e.a.ka men-e.a.kan n kematian kematian apa.ila apa.ila tidak ditangani se*ara *epat dan tepat, oleh karena itu perlu penanganan -ang optimal dan kompre komprehen hensif sif untuk untuk mening meningkat katkan kan dan mengur mengurang angii kompli komplikas kasi, i, resiko resiko kam.uh ulang dan menurunkan angka kematian -ang dise.a.kan pen-akit de*ompensasi *ordis2
Klasifikasi fungsional gagal 0antung menurut Ne6 7ork 8eart sso*iation (N78), -aitu:
#2 Dera0at #: 9anpa keluhan, masih .isa melakukan aktiitas fisik sehari5hari tanpa disertai kelelahan ataupun sesak napas2 $2 Dera0at $: "ingan, aktiitas fisik sedang men-e.a.kan kelelahan atau sesak napas, tetapi 0ika aktiitas ini dihentikan maka keluhan pun hilang2 %2 Dera0at %: Sedang, aktiitas fisik ringan men-e.a.kan kelelahan atau sesak napas2 ;2 Dera0at ;:
-ang
menurunkan
kontraktilitas
miokardium2
Keadaan
-ang
meningkatkan .e.an a6al seperti regurgitasi aorta, dan *a*at septum entrikel2
miokarditis iral (termasuk infeksi 8I>) dan kardiomiopati dilatasi tanpa pen-e.a. pasti (kardiomiopatiidiopatik)2 %2 8ipertensi Sistemik?pulmonal (peningkatan afterload), meningkatkan .e.an ker0a 0antung mengaki.atkan hipertropi sera.ut otot 0antung2 Efek terse.ut (hipertropi miokard) dianggap se.agai kompensasi karena meningkatkan kontraktilitas 0antung, karena alasan -g tidak 0elas hipertropi otot 0antung dapat .erfungsi se*ara normal, akhirn-a ter0adi gagal 0antung2 ;2 Peradangan dan pen-akit m-o*ardium degeneratif .erhu.ungan dengan gagal 0antung karena kondisi ini se*ara langsung merusak sera.ut 0antung, men-e.a.kan kontraktilitas menurun2 '2 Pen-akit 0antung lain, misaln-a pada mekanisme gangguan aliran darah melalui 0antung (stenosis atau pen-empitan katup semilunar dan katup aleonar), pada peningkatan afterload mendadak hipertensi maligna (peningkatan tekanan darah .erat disertai kelainan pada retina, gin0al dan kelainan sere.al)2 @2 =aktor sistemik : demam, tirotoksikosis, hipoksia, anemia ini memerlukan peningkatan *urah 0antung untuk memenuhi ke.utuhan oksigen sistemik2 8ipoksia dan anemia dapat menurunkan suplai oksigen ke0antung2 sidosis (respiratorik ? meta.oli*) dan a.normalitas elektrolit dapat menurunkan kontraktilitas 0antung2 Disritmia 0antung akan ter0adi dengan sendirin-a se*ara sekunder aki.at gagal 0antung menurunkan efisiensi keseluruhan fungsi 0antung2
$ Patofisio,o.i Pen-e.a. de*ompensasi *ordis atau gagal 0antung menurut Smelt3er ($&),
-aitu mekanisme -ang mendasari gagal 0antung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas 0antung, -ang men-e.a.kan *urah 0antung le.ih rendah dari *urah 0antung normal, .ila *urah 0antung .erkurang si stem saraf simpatis akan memper*epat frekuensi 0antung untuk mempertahankan perfusi 0aringan -ang memadai maka olume sekun*up harus men-esuaikan diri untuk
mempertahankan *urah 0antung2 9etapi pada gagal 0antung masalah utaman-a adalah kerusakan dan kekakuan sera.ut otot 0antung dan olume sekun*up itu dipengaruhi tiga fak tor -aitu preload, kontraktilitas dan afterload, 0ika salah satu dari ketiga fak tor terse.ut terganggu maka *urah 0antungn-a akan .erkurang2
!urah 0antung -ang menurun men-e.a.kan kongesti 0aringan -ang ter0adi aki.at peningkatan tekanan arteri atau ena kongesti paru ter0adi karena entrikel kiri gagal memompa darah dari paru2 Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru men-e.a.kan *airan terdorong ke paru, manifestasin-a meliputi dispnea, .atuk, mudah lelah, takikardi, .un-i 0antung S%, ke*em asan dan kegelisahan2
0aringan
perifer,
se.agai
aki.at
sisi
kanan
0antung
tidak
mampu
mengosongkan darah se*ara adekuat2 Manifestasin-a -aitu edema dependen, hepatomegali, pertam.ahan .erat .adan, asites, distensi ena 0ugularis2 Menurut Nettina ($&&$), penurunan kontraktilitas miokardium, pada a6aln-a hal ini han-a tim.ul saat aktiitas .erat atau olah raga dan tekanan ena 0uga mulai meningkat dan ter0adilah asokontiksi luas, hal ini kemudian meningkatkan afterload sehingga *urah 0antung semakin turun2 Menurut 8udak
(#114),
respon
terhadap
penurunan
*urah
0antung
untuk
mempertahankan perfusi normal -aitu peningkatan tonus otot simpatis sehingga meningkatkan frekuensi 0antung, tekanan darah, kekuatan kontraksi dan respon fisiologis kedua adalah ter0adin-a retensi air dan natrium, aki.at adan-a penurunan olume darah filtrasi2
Patofisiologi de*ompensasi *ordis?gagal 0antung menurut Pri*e, (#11') adalah se.agai .erikut: #2
+agal 0antung kiri Kegagalan dari pemompaan oleh entrikel kiri mengaki.atkan *urah 0antung menurun2 ki.at ke depan menim.ulkan ge0ala kelemahan atau kelelahan2 Sedangkan aki.at ke .elakang mengaki.atkan toleran dan olume akhir diastole meningkat sehingga ter0adi .endungan ena pulmonalis, kemudian ter0adi di paru5paru2 ki.at adan-a sisa tekan di
entrikel kiri mengaki.atkan rangsang hipertrofi sel -ang men-e.a.kan kardiomegali2
+agal 0antung kanan +angguan pompa entrikel kanan mengaki.atkan aliran darah ke paru5 paru menurun mengaki.atkan *urah 0antung menurun2 9ekanan dan olume akhir diastole entrikel meningkat sehingga ter0adi .endungan di atrium kanan -ang mengaki.atkan .endungan ena kaa2 ki.at .endungan di ena kaa maka aliran ena hepatikum, ena dari limpa ter.endung akhirn-a tim.ul hepatosplenomegali, asites, edema perifer terutama kaki2 )$ Tan)aG'(a,a Manifestasi klinis gagal 0antung diantaran-a: a$ Dispnea Manifestasi gagal 0antung -ang paling umum2 Dispnea dise.a.kan
oleh peningkatan ker0a pernapasan aki.at kongesti askular paru -ang mengurangi kelenturan paru2 Meningkatn-a tahanan aliran udara dapat menim.ulkan dispnea2 Dispnea saat .eraktifitas menunukkan ge0ala a6al dari gagal 0antung kiri (Pri*e and Ailson, $&&')2
.2 Ortopnea Sesak napas saat .er.aring dise.a.kan olehredistri.usi aliran darah dari .agian5.agian tu.uh -ang di.a6a ke arah sirkulasi sentral2 "ea.sor.si *airan intertisial dari ekstremitas .a6ah 0uga akan men-e.a.kan kongesti askular paru le.ih lan0ut2 *2
d2 8emoptisis Dise.a.kan oleh perdarahan ena .ron*hial -ang ter0adi aki.at distensi ena2 Distensi atrium kiri atau ena pulmonalis dapat men-e.a.kan kompresi esophagus2 e2 Disfagia atau kesulitan menelan f2 8epatomegali Pem.esaran hati dan n-eri tekan pada hati karena peregangan kapsula hati2 +e0ala saluran *erna -ang lain sperti anoreksia, rasa penuh pada perut, atau mual dapat dise.a.kan karena kongesti hati dan usus2 g2 Edema perifer 9er0adi aki.at penim.unan *airan dalam ruang intertisial2 h2 Nokturia Dise.a.kan karena redistri.usi *airan dan rea.sor.si *airan pada 6aktu .er.aring dan .erkurangn-a asokontriksi gin0al pada 6aktu i2
istirahat2 Edema perifer Penam.ahan .erat .adan aki.at peningkatan tekanan ena sistemik2
'$ P'nata,aksanaan Penatalaksanan utama adalah penderita merasa n-aman dalam melakukan
aktiitas fisik dan .isa memper.aiki kualitas hidup serta meningkatkan harapan hidup2 da tiga pendekatan, -aitu: #2 Mengo.ati pen-akit pen-e.a. gagal 0antung a) Pem.edahan .isa dilakukan untuk memper.aiki pen-empitan? ke.o*oran pada a.normal
katup
diantara
0antung, ruang5ruang
memper.aiki 0antung,
hu.ungan
memper.aiki
pen-umpatan arteri koroner .) Pem.erian anti.ioti* untuk mengatasi infeksi *) Kom.inasi o.at, pem.edahan dan terapi pen-inaran terhadap kelen0ar tiroid -ang terlalu aktif d) Pem.erian o.at anti5hipertensi $2 Menghilangkan faktor5faktor -ang .isa memper.uruk gagal 0antung misaln-a merokok, konsumsi garam -ang .erle.ihan, o.esitas
(kenaikan le.ih dari # kilogram per hari menun0ukkan .ah6a adan-a kelainan pada 0antung), konsumsi alkohol2 %2 Mengo.ati gagal 0antung Pen*egahan atau pengo.atan dini terhadap pen-e.a.n-a, -aitu: #2 Digitalis Se*ara kronotropik dan inotropik maka digitalis akan memper.aiki ker0a 0antung dengan memperlam.at, memperkuat kontraksi otot 0antung, dan meninggikan *urah 0antung2
total
digitalis,
dosisi
tiap
kali
dan
0ad6al pem.eriann-a2 Pada klien -ang .ero.at 0alan di.erikan penerangan -ang 0elas pada orang tuan-a tentang pemakaian, *ara pen-impanan dan kemungkinan tanda5tanda kera*unan .2 DigoBin O.at ini dapat meningkatkan kekuatan setiap den-ut 0antung danmemperlam.at
den-ut
0antung
-ang
terlalu
*epat2
Ketidakteraturan irama 0antung (aritmia) dapat diatasi dengan o.at atau alat pa*u 0antung .uatan2 Merupakan preparat -ang .an-ak dipakai2 Dosis digitalis pada keadaan gagal 0antung sesuai dengan umur dan .erat .adan2 Dosis digitalis dapat di.erikan dalam # C % hari tergantung pada keadaan2 *2 Diuretik Diuretik sangat .erguna di.erikan pada keadaan digitalis -ang tidak memadai2 Pemakai diuretikum dalam 0angka 6aktu lama memerlukan pemeriksaan elektrolit se*ara .erulang untuk men*egah tim.uln-a ganguan elektrolit terutama hipokalemia2 d2 >asodilator (!E Inhi.itor ) >asodilator dapat mele.arkan arteri, ena atau keduan-a2 Pele.aran arteri akan mele.arkan arteri dan menurunkan tekanan darah, -ang selan0utn-a akan menurunkan .e.an ker0a 0antung2 e2 ntikoagulan
respon
terhadap
pem.erian
o.at2
Kardiomioplasti merupakan pem.edahan dimana se0umlah .esar otot diam.il dari punggung penderita dan di.ungkuskan di sekeliling 0antung, kemudian dirangsang dengan alat pa*u 0antung .uatan supa-a .erkontraksi se*ara teratur2 g2 Istirahat Ker0a 0antung dalam keadaan dekompensasi harus .enar5.enar dikurangi dengan tirah .aring mengingat konsumsi O$ -ang relatif meningkat2 9irah .aring dan istirahat sdengan .enar, ge0ala5ge0ala gagal 0antung dapat 0auh .erkurang2 h2 Diit Umumn-a di.erikan makan lunak dengan rendah garam2 Jumlah kalori sesuai dengan ku.utuhan2 Klien dengan gi3i kurang di.erikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein2 !airan di .erikan &5#&& ml?kg <
%2 "ontgen dada: dapat menun0ukkan pem.esaran 0antung, .a-angan men*erminkan dilatasi atau hipertropi entrikel, peru.ahan pem.uluh darah men*erminkan peningkatan tekanan pulmonal2 ;2 Sonogram
(ekokardiogram5ekokardiogram
menun0ukkan
dimensi pem.esaran
.ilik,
Doppler):
dapat
peru.ahan
dalam
fungsi?struktur katup, atau area penurunan kontraktilitas entrikular2 '2 "ontgen Dada: menun0ukan pem.esaran 0antung, .an-akn-a men*erminkan dilatasi? hipertropi .ilik2 Peru.ahan dalam pem.uluh darah men*erminkan peningkatan pulmonal2
3$ a$ Po-on +asa,aKelainan miokardium
Kontraktilitas 0antung menurun
Peningkatan ke.utuhan meta.olisme
Preload meningkat
Kontraktilitas menurun 8am.atan pengosongan entrikel
+agal 0antung +agal pompa entrikel kanan
+agal pompa entrikel kiri
=or6ard failure
Suplai darah ke 0aringan menurun
Suplai O$ otak turun
L>ED naik "enal flo6
9ek2 >ena pulmonalis naik
9ekanan diastole naik
sinkop
Penurunan perfusi 0aringan
" meningkat
9ek2 Kapiler paru naik
ldosteron meningkat
Edema paru
D8 meningkat "etensi Na dan 8$O
lien
hepar
splenomegali
hepatomegali
"onkhi .asah
Mendesak diafragma N*'&i
Iritasi mukosa paru
Sesak napas
"efleks .atuk
Ansi'tas Po,a naas ti)ak
Into,'&ansi akti4itas
/$ Masa,ak''&aatan )an )ata *an. '&,% )ika(i K','/i-an 4o,%+' Edema 'f'ktif ai&an
paru
#2 Masalah kepera6atan D'fisit '&aatan )i&i a) Ketidakefektifan .ersihan 0alan napas K'ti)ak'f'ktifan Penumpukan .) Pola napas tidak efektif /'&si-an (a,an naas sekret *) Penurunan *urah 0antung d) Kele.ihan olume *airan e) N-eri f) Intoleransi aktiitas g) Defisit pera6atan diri h) nsietas $2 Data -ang perlu dika0i a) Pengka0ian #2 Identitas pasien $2 Keluhan utama %2 "i6a-at pen-akit dahulu ;2 "i6a-at pen-akit sekarang .) Pemeriksaan fisik 1. Airway O.struksi total dise.a.kan oleh tertelann-a .enda asing -ang men-um.at dipangkal laring2 O.struksi parsial dise.a.kan oleh *airan (darah, sekret, aspirasi lam.ung, lidah 0atuh ke.elakang, pen-rmpitan dilaring dan trakea)2 8al -ang paling penting dilakukan pada pasien tidak sadar adalah mem.uka 0alan napas2 2. Breathing Dispnea pada saat .eraktiitas, tidak sam.il duduk? dengan .e.erapa .antal2
sputum, penggunanan .antuan pernapasan misal: oksigen2
Circulation a) Aarna kulit: pu*at? sianosis .) 9ekanan darah mungkin rendah *) Nadi mungkin lemah menun0ukan penuruna olume sekun*up d) =rekuensi 0antung: disritmia e) Nadi api*al mungkin men-e.ar dan meru.ah posisi se*ara inferior ke kiri f)
(nadi 0ugularis dan karotis) i) Pengisian kapiler (Capillery Refill Time) lam.at ;2 Makanan dan !airan a) Kehilangan nafsu makan: mual? muntah .) Penam.ahan .erat .adan se*ara signifikan *) Pem.engkakan pada ekstremitas .a6ah d) Pakaian? sepatu terasa sesak e) Diit tinggi garam?makanan -ang telah diproses: lemak, gula, dan kafein f) Distensi a.domen (asites) g) Edema '2 ktiitas? Istirahat a) Keletihan? kelelahan terus menerus sepan0ang hari .) Insomnia *) N-eri dada dengan aktiitas d) Dispnea saat istirahat?.eraktiitas e) +elisah, peru.ahan status mental misal, letargi f) 9anda ital .eru.ah saat aktiitas 5$ Dia.nosis K''&aatan #2
%2 Kele.ihan olume *airan .erhu.ungan dengan .erkurangn-a *urah 0antung aki.at retensi *airan dan natrium oleh gin0al ;2 Intoleransi aktiitas .erhu.ungan dengan kelemahan aki.at turunn-a *urah 0antung '2 nsietas .erhu.ungan dengan pen-akit kritis, takut kematian atau ke*a*atan,
peru.ahan
peran
ketidakmampuan -ang permanen2
dalam
lingkungan
so*ial
atau
5.
No #
R'nana Tin)akan K''&aatan
Diagnosa Kepera6atan Ketidakefektifan .ersihan 0alan
9u0uan?Kriteria 8asil NO!
napas .erhu.ungan dengan
"espirator- status: entilation "espirator- status: air6a- paten*-
penumpukan sekret aki.at reflek .atuk menurun
Kriteria 8asil: 5
mendemonstrasikan .atuk efektif
5
tidak sianosis dan d-spneu (mampu .ernafas dengan mudah, tidak ada pursued lips)
5
Menun0ukkan 0alan nafas -ang paten (klien tidak merasa ter*ekik, frekuensi pernafasan, irama nafas dalam rentang normas, tidak terdapat suara nafas tam.ahan)
"en*ana 9indakan NI! #) uskultasi paru akan ronkhi atau mengi2 "asional : melihat adekuatn-a pertukaran gas dan adan-a sekret $)
ketidakpatenan status oksigenasi 4) Kola.orasikan pem.erian .ronkodilator 0ika perlu "asional : untuk memudahkan pengeluaran sekret $
Penurunan *urah 0antung
NO!
.erhu.ungan dnegan peru.ahan
!ardia* Pump effe*tieness !ir*ulation Status >ital Sign Status
kontraktilitas miokard
NI! #) monitor tanda5tanda ital "asional : mengetahui keadaan umum pasien $) ealuasi adan-a n-eri dada(intensitas, lokasi, durasi)
Kriteria 8asil: 9anda >ital dalam rentang normal (9ekanan darah, Nadi, respirasi) Dapat mentoleransi aktiitas, tidak ada kelelahan 9idak ada edema paru, perifer, dan tidak ada asites 9idak ada penurunan kesadaran
"asional : mendeteksi se*ara *epat tanda5tanda gagal 0antung %) monitor status pernapasan -ang menandakan gagal 0antung "asional : respirasi -ang tidak adekuat merupakan tanda a6al gagal 0antung (ke.utuhan oksigen tidak terpenuhi) ;) monitor aktiitas pasien
"asional: mengetahui tingkat?klasifikasi gagal antung pasien ') an0urkan pasien untuk mengurangi aktiitas -ang .erle.ihan "asional : aktiitas .erle.ihan dapat %
Kele.ihan olume *airan
NO!
.erhu.ungan dengan
#2 ele*trolit and a*id .ase .alan*e $2 fluid .alan*e %2 h-dration
.erkurangn-a *urah 0antung, retensi *airan dan natrium oleh gin0al
Kriteria 8asil: 5 5
ter.e.as dari edema, efusi .un-i napas .ersih, tidak ada
5
dispneu?ortopneu ter.e.as dari distensi ena
5
0ugularis, reflek hepato0ugular (F) melihara tekanan ena sentral, tekanan kapiler paru, output 0antung dan ital sign dalam .atas
5
normal 9er.e.as dari kelelahan,
meningkatkan sesak napas dan kelelahan NI! #) pantau intake dan output *airan selama $; 0am "asional : meningkatkan keseim.angan *airan pasien $) pertahankan posisi duduk atau semifo6ler selama masa akut "asional : meningkatkan filtrasi gin0al dan menurunkan produksi D8 sehingga meningkatkan diuresis %) tim.ang peru.ahan .erat .adan tiap hari "asional : peningkatan .erat .adan mengetahui edema pasien aki.at gagal 0antung
5
ke*emasan atau ke.ingungan Men0elaskan indikator kele.ihan *airan
;) pantau hasil pemeriksaan la.oratorium "asional : mengetahui perkem.angan pen-akit ') pertahankan diet pem.atasan natrium sesuai dengan indikasi "asional : natrium .erle.ih mengaki.atkan olume *airan tu.uh meningkat aki.at retensi
;
Intoleransi aktiitas .erhu.ungan
NO!
dengan kelemahan aki.at
5 5
turunn-a *urah 0antung
*tiit- toleran*e Self *are: DLs
Kriteria 8asil: 5
5
tekanan darah, nadi dan ""2 Mampu melakukan aktiitas
5 5
se*ara mandiri 9anda5tanda ital normal Status respirasi dan entilasi
5 5
adekuat Leel kelemahan Mampu .erpindah dengan atau
urine NI! #) o.serasi tanda5tanda ital se.elum dan sesudah aktiitas "asional : hipotensi ortostatik dapat ter0adi dengan aktiitas aki.at perpindahan *airan?pengaruh fungsi 0antung $) *atat respon kardiopulmonal terhadapp aktiitas (takikardi, disritmia, dispnea, .erkeringat, pu*at) "asional : penurunan?ketidakmampuan miokardium untuk meningkatkan olume sekun*up selama aktiitas dapat
tanpa .antuan alat
men-e.a.kan peningkatan segera pada frekuensi 0antung dan ke.utuhan O$ %) ka0i faktor presipitasi atau pen-e.a. kelemahan "asional : kelemahan .isa ter0adi aki.at efek samping o.at (.eta .lo*ker) ;)
'
nsietas .erhu.ungan dengan
NO!
pen-akit kritis, takut kematian
5 5
atau ke*a*atan, peru.ahan peran dalam lingkungan so*ial atau ketidakmampuan -ang permanen
nBiet- *ontrol !oping
Kriteria 8asil: 5
Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan ge0ala *emas
NI! #) gunakan pendekatan -ang menenangkan "asional : men0alin hu.ungan saling per*a-a dengan pasien $) 0elaskan semua prosedur dan apa -ang
5
Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
dirasakan selama prosedur "asional : mengurangi ke*emasan pasien
menun0ukkan tehnik untuk 5 5
mengontol *emas >ital sign dalam .atas normal Postur tu.uh, ekspresi 6a0ah, .ahasa tu.uh dan tingkat aktiitas menun0ukkan .erkurangn-a ke*emasan
%) temani pasien untuk mem.erikan keamanan dan mengurangi takut "asional : mengurangi ke*emasan pasien ;) identifikasi tingkat ke*emasan "asional : mengetahui se.erapa .esar tingkat ke*emasan pasien ') dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi "asional : pengungkapan perasaan merupakan kriteria kontrol *emas @) intruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi "asional: teknik relasksasi napas dalam dapat menurunkan ke*emasang
6$ Dafta& P%staka
rdini, Desta N2 $&&42 Perbedaaan Etiologi Gagal antung !onge"tif pada #"ia $anut dengan #"ia %ewa"a %i Rumah &a'it %r. !ariadi (anuari ) %e"ember 2**+. Semarang: UNDIP2