1. Menilai kinerja sektor Kinerja yang tidak optimal dengan cara yang tidak tepat. Dapat dinilai dari: Sampah yang tidak diolah dengan benar
sampah menumpuk
timbulnya penyakit,
daerah kumuh, pecemaran tanah, pencemaran air, dan pencemaran udara. Benchmark: Swiss, negara pengimpor sampah 2. Identifikasi masalah/ kesempatan Proses penanganan sampah oleh pemerintah yang tidak tepat membuat sampah tersebut tidak terolah dengan baik dan menumpuk sehingga menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan dan masyarakat. Seharusnya pemerintah memberi kebijakan pengolahan sampah yang benar dengan melibatkan peran masyarakat di dalamnya. Proses
pengangkutan sampah tidak diimbangi oleh penanganan yang benar sehingga sampah hanya berpindah tempat saja tidak menghilangkan sampah itu sendiri. Dari masalah ini masalah yang harus ditangani yakni proses pengolahan sampah mulai dari lingkup terkecil yakni rumah tangga. Mulai dari lingkup terkecil itulah masalah sampah lebih akan mudah diatasi. Dengan kebijakan atau himbauan saja tidak akan berjalan dengan lancar sehingga dalam hal ini diperlukan pengawasan dari lembaga lokal. Selain itu proses sosialisasi diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Stakeholder RT
Efek Terhadap Masalah
Sebagai pengawas dalam lingkup rumah tangga RW Mengawasi RT Kelurahan Mengawasi RW Kecamatan Mengawasi Kelurahan, mengumpulkan sampah Kota Mengelola sampah Provinsi Menerima hasil pengelolaan, mendistribusikan manfaatnya. Stakeholder Dampak Positif RT Rumah tangga mengelompokkan sampah dengan benar RW Lingkup RT mengelompokkan sampah dengan benar Kelurahan Lingkup RW mengelompokkan sampah dengan benar Kecamatan Pengangkutan sampah berjalan lancar dengan pengelompokkan yang benar Kota Sampah terkelola dengan baik Provinsi Hasil pengelolaan dapat dimanfaatkan 3. Analisis sebab-akibat
Kapasitas Partisipasi 25%
Hubungan dengan Stakeholder Lain Saling mendukung
15% 10% 15%
Saling mendukung Saling mendukung Saling mendukung
25% 10%
Saling mendukung Saling mendukung
Dampak Negatif Pengawasan yang tidak ketat, sampah tidak dikelompokkan dengan benar Kurang tegas terhadap pelanggaran Kurang tegas terhadap pelanggaran Tercampurnya sampah yang sudah dikelompokkan Tidak mengolah sampah dengan baik Pendistribusian tidak merata
4. Perumusan Tujuan
5. Analisis/ Pemilihan Alternatif - penggolongan sampah perbaikan jaringan sanitasi - pengelolaan sampah menjadi sumber energi panah perbaikan dan penambahan manajemen sanitasi - masyarakat disiplin panah perbaikan kebijakan pemerintah
6. Program Planning Matrix – ppm
Dampak
Hasil
Keluaran
Masukan/ kegiatan
Ringkasan Desain Sampah dapat diolah dengan baik Sampah berubah menjadi sumber energi Sampah mendatangkan keuntungan Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat
Target Kinerja Kebijakan pemerintah yang tegas selaras dengan kedisiplinan masyarakat serta lembagalembaga pengawas
Mekanisme Monitoring Benchmark Negara Swiss, sampah dapat ditekan sampah 1% bahkan mengimport sampah untuk memenuhi kebutuhan energi di negaranya.
Resiko dan Asumsi Membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jaringan sanitasi yang baik, kedisiplinan, dan ketegasan yang sulit terpenuhi. Agar tercapai dibutuhkan kesabaran dan keinginan yang besar untuk memulai serta dibutuhkan kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.