PRAKTIKUM PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN “ PRIMARY PRI MARY ASESSMENT,LEGALITAS ASESSMENT,LEGALITAS P3K,CHOKING P3K,CHOKI NG DAN CPR “
KELOMPOK 2 : 1. GHANIY ANIY FIRMA IRMAS SNYA NYAH
051 051404 4040066 0066
2.YASRI 2.YASRI FARDIANSYA FARDIANSYAH H 051404006 05140400 6
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KER!A 2016
"A" I PENDAHULUAN 1.1 L#$#% "&'#(#)*
Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit sakit atau atau cedera cedera/k /kece ecelak lakaa aan n yang yang meme memerlu rluka kan n pert pertol olon onga gan n medi mediss dasar dasar.. Kesegeraan dan keefektifan pertolongan pertama dapat mengurangi keparahan dari cedera atau sakit dan mendorong pemulihan dengan cepat. Pengetahuan tentang pertolongan pertama tentu sangat penting untuk kehidupan sehari-hari di rumah, tempat kerja, atau di dalam komunitas. Dalam praktikum kali ini terdiri dari empat sub bab yaitu Primary yaitu Primary asessment (ppada korban tujuannya yaitu agar kita mengetahui kondisi awal korban dalam suatu kejadian,spek legal P!K pada berbagai "egara guna mengetahui hal-hal yang dapat dilakukan pada sebuah kecelkaan bagi pemberi pertolongan pertama, #hocking (tersedak$ korban mengalami gangguan jalannya pernafasan entah karena makana makanan n atau non-ma non-makan kanan an bisa bisa dilaku dilakukan kan pertol pertolong ongan an lanjuta lanjutan n yaitu yaitu dengan dengan pemberian %esusitasi &antung Paru (#P%$. 'al ini perlu diketahui dengan baik, "egara ndonesia sendiri melarang adanya pemberian batuan pada suatu kondisi keelakaan jika bukan orang yang tersertifikasi P), atau bahkan seorang penolong dapat dituduh sebagai pelaku. *leh karena pentingnya mempelajari ke empat sub bab tersebut maka dilakukannya praktikum pertolongaan pertolongaan pertama pada kecelakaan. 1.2 R++-#) M#-#'#
dapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah + . . !. 0.
agaim agaimana ana prima primary ry assessm assessment ent pada pada pende penderita rita agaimana agaimana spek spek legal legal P!K P!K yang yang dibahas dibahas pada pada beberapa beberapa negara negara agaimana agaimana pertolon pertolongan gan pertama pertama pada pada korban korban tersedak tersedak (#hokin (#hoking$ g$ agaimana agaimana cara pertolo pertolongan ngan pertama pertama %esusitas %esusitasii &antung &antung Paru Paru (#P%$ (#P%$
"A" I PENDAHULUAN 1.1 L#$#% "&'#(#)*
Pertolongan Pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit sakit atau atau cedera cedera/k /kece ecelak lakaa aan n yang yang meme memerlu rluka kan n pert pertol olon onga gan n medi mediss dasar dasar.. Kesegeraan dan keefektifan pertolongan pertama dapat mengurangi keparahan dari cedera atau sakit dan mendorong pemulihan dengan cepat. Pengetahuan tentang pertolongan pertama tentu sangat penting untuk kehidupan sehari-hari di rumah, tempat kerja, atau di dalam komunitas. Dalam praktikum kali ini terdiri dari empat sub bab yaitu Primary yaitu Primary asessment (ppada korban tujuannya yaitu agar kita mengetahui kondisi awal korban dalam suatu kejadian,spek legal P!K pada berbagai "egara guna mengetahui hal-hal yang dapat dilakukan pada sebuah kecelkaan bagi pemberi pertolongan pertama, #hocking (tersedak$ korban mengalami gangguan jalannya pernafasan entah karena makana makanan n atau non-ma non-makan kanan an bisa bisa dilaku dilakukan kan pertol pertolong ongan an lanjuta lanjutan n yaitu yaitu dengan dengan pemberian %esusitasi &antung Paru (#P%$. 'al ini perlu diketahui dengan baik, "egara ndonesia sendiri melarang adanya pemberian batuan pada suatu kondisi keelakaan jika bukan orang yang tersertifikasi P), atau bahkan seorang penolong dapat dituduh sebagai pelaku. *leh karena pentingnya mempelajari ke empat sub bab tersebut maka dilakukannya praktikum pertolongaan pertolongaan pertama pada kecelakaan. 1.2 R++-#) M#-#'#
dapun rumusan masalah dalam praktikum ini adalah + . . !. 0.
agaim agaimana ana prima primary ry assessm assessment ent pada pada pende penderita rita agaimana agaimana spek spek legal legal P!K P!K yang yang dibahas dibahas pada pada beberapa beberapa negara negara agaimana agaimana pertolon pertolongan gan pertama pertama pada pada korban korban tersedak tersedak (#hokin (#hoking$ g$ agaimana agaimana cara pertolo pertolongan ngan pertama pertama %esusitas %esusitasii &antung &antung Paru Paru (#P%$ (#P%$
1.3 T+ T+/+#) /+#)
dapun tujuan praktikum sesuai dengan rumusan masalah yang ada adalah + . . !. 0.
)enget )engetahu ahuii primary primary assess assessmen mentt pada pende penderita rita )engetahui )engetahui spek spek legal legal P!K yang dibaha dibahass pada beberap beberapaa negara negara )engetahui )engetahui pertolo pertolongan ngan pertama pertama pada korban korban tersedak tersedak (#hok (#hoking$ ing$ )engetahui )engetahui cara cara pertolong pertolongan an pertama pertama %esusitasi %esusitasi &antun &antung g Paru (#P%$ (#P%$
1.4 R+#)* L)*(+
dapun dapun ruang lingkup lingkup dalam praktikum praktikum Praktikum Praktikum Pertolonga Pertolongan n Pertama Pada Kecelakaan ini adalah + . Prakti Praktikum kum Pertolo Pertolonga ngan n Pertam Pertamaa Pada Pada Kecelak Kecelakaan aan ini dilaksa dilaksanak nakan an pada ruang ruang 1aboratorium 2rgonomi Politeknik Perkapalan "egeri 3urabaya . Prakti Praktikum kum Pertolo Pertolonga ngan n Pertam Pertamaa Pada Pada Kecelak Kecelakaan aan ini dilaksana dilaksanakan kan pada hari %abu, 0 3eptember 45 pukul 46.44-!.44 7 !. Praktikum Praktikum Pertolo Pertolongan ngan Pertama Pertama Pada Pada Kecelakaan Kecelakaan ini ini membahas membahas tentang tentang Primary Primary ssesment, spek legal P!K pada beberapa negara, Pertolongan pertama pada korban tersedak, dan %esusitasi &antung Paru (#P%$
1.5 M#)##$
dapun manfaat dari Praktikum Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan ini adalah + . )endapatkan )endapatkan wawasan wawasan tentang tentang materi Pertolongan Pertolongan Pertama Pertama Pada Kecelakaa Kecelakaan n . )enambah )enambah pengalama pengalaman n untuk untuk menjadi menjadi first first aider (penol (penolong ong pertama$ pertama$ !. )eng )engeta etahu huii cara cara bert bertin inda dak k deng dengan an bena benarr sesu sesuai ai pros prosed edur ur jika jika ada ada korb korban an kecelakaan beserta langkah-langkahnya.
"A" II TIN!AUAN PUSTKA 2.1 P&)*&%$#) P&%$')*#) P&%$##
Pertolongan pertama adalah perawatan awal yang diberikan kepada seseorang yang tiba-tiba jatuh sakit, atau yang telah terluka, sampai perawatan lebih lanjut disediakan atau orang tersebut telah pulih. Kesegeraan dan keefektifan pertolongan pertama dapat mengurangi keparahan dari cedera atau sakit dan mendorong pemulihan dengan cepat. Pengetahuan tentang pertolongan pertama tentu sangat penting untuk kehidupan sehari-hari di rumah, tempat kerja, atau di dalam komunitas. 8idak setiap kejadian
membutuhkan
pertolongan pertama mengancam kehidupan, namun lebih banyak orang dengan dasar pengetahuan pertolongan pertama, membuat kemungkinan-kemungkinan buruk akan menjadi baik dan dapat menyelamatkan kehidupan seseorang. Penolong pertama tidak diharapkan untuk bisa sempurna, dan tidak diharapkan setiap kejadian akan berubah sempurna. 8api pertolongan pertama harus masuk akal dan bijaksana juga bertindak dengan itikad baik untuk kepentingan terbaik korban dan melakukan pertolongan pertama 9untuk yang terbaik dari kemampuan mereka. 0 Pertimbangan utama untuk pertolongan pertama adalah+ Persetujuan
•
8ugas Perawatan
•
Kelalaian
•
%ekaman
•
2.2 Primary Assessment .
Primary assessment atau penilaian pertama pada kecelakaan adalah suatu upaya menilai kondisi awal seorang korban sebelum dilakukannya tindakan lanjutan. da beberapa tujuan diadakannya penilaian keadaan pertama ini,diantaranya + . ertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang kejadian kecelakaan. . )engetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung ataupun mendukung pelaksanaan pertolongan pertama.
!. )enilai mengenai bahaya lain yang dapat terjadi baik terhadap penderita, penolong maupun orang lain di sekitar tempat kejadian. 0. Pada tahap ini penolong juga perlu melakukan langkah-langkah pengamanan lokasi, penderita, diri sendiri maupun orang lain di tempat kejadian. 3elain hal tersebut penolong juga menilai bantuan apa saja yang diperlukan jika dianggap perlu dan memungkinkan. 1angkah : langkah penilaian pada penderita adalah sebagai berikut+ a. b. c. d. e. f.
Penilaian Keadaan Penilaian Dini Pemeriksaan ;isik %iwayat Penderita Pemeriksaan erkala atau 1anjut 3erah terima dan pelaporan 2.2.1 P&)'##) (##)
Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam suatu upaya pertolongan. 3ebagai penolong kita harus memastikan apa yang sebenarnya kita hadapi, apakah ada bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang penolong. ngatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah lagi dengan penolong yang menjadi korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu. . Keamanan lokasi Pelaku pertolongan pertama saat mencapai lokasi kejadian, haruslah • tanggap dan dengan serta merta melakukan penilaian keadaan dengan mengajukan pertanyaan : pertanyaan seperti dibawah. a. agaimana kondisi saat itu b. Kemungkinan apa saja yang akan terjadi c. agaimana mengatasinya. 3etelah keadaan di atasi barulah kita mendekati dan menolong korban. dakalanya kedua ini berjalan •
bersamaan. 8indakan saat tiba di lokasi bila penolong sudah memastikan bahwa keadaan aman maka tindakan selanjutnya adalah +
a. )inta bantuan baik kepada orang disekitar dan menelpon unit gawat darurat b. )emastikan keselamatan penolong, penderita, dan orang-orang di sekitar lokasi kejadian. c. Penolong harus memperkenalkan diri, bila memungkinkan+ < "ama Penolong < "ama *rganisasi < Permintaan i=in untuk menolong dari penderita / orang d. )enentukan keadaan umum kejadian (mekanisme cedera$ dan mulai melakukan penilaian dini dari penderita. e. )engenali dan mengatasi gangguan /cedera yang mengancam nyawa. f. )enstabilkan penderita dan meneruskan pemantauan. . 3umber nformasi nformasi tambahan mengenai kasus yang kita hadapi dapat diperoleh dari + Kejadian itu sendiri. • Penderita (bila sadar$. • Keluarga atau saksi. • )ekanisme kejadian. • Perubahan bentuk yang nyata atau cedera yang jelas. • >ejala atau tanda khas suatu cedera atau penyakit. • 2.2.2P&)'##) D)
Penolong harus segera mampu untuk mengenali dan mengatasi keadaan yang mengancam nyawa korban. 1angkah-langkah penilaian dini a. Kesan umum 3eiring mendekati penderita, penolong harus menentukan apakah situasi penderita tergolong kasus trauma atau kasus medis. Kasus 8rauma, mempunyai tanda : tanda yang jelas terlihat atau • teraba. Kasus )edis, tanpa tanda : tanda yang terlihat atau teraba • b. Periksa %espon #ara sederhana untuk mendapatkan gambaran gangguan yang berkaitan dengan otak penderita. 8erdapat 0 tingkat %espons penderita + ? was. Penderita sadar dan mengenali keberadaan dan • lingkungannya.
•
3 ? 3uara. Penderita hanya menjawab/bereaksi bila dipanggil atau
•
mendengar suara. " ? "yeri. Penderita hanya bereaksi terhadap rangsang nyeri yang
•
diberikan oleh penolong, misalnya dicubit, tekanan pada tulang dada. 8 ? 8idak respon. Penderita tidak bereaksi terhadap rangsang apapun yang diberikan oleh penolong. 8idak membuka mata, tidak bereaksi
terhadap suara atau sama sekali tidak bereaksi pada rangsang nyeri. c. )enilai sirkulasi dan menghentikan perdarahan berat (#irculation$. )emastikan denyut jantung cukup baik. )emastikan bahwa tidak ada perdarahan yang dapat mengancam nyawa yang tidak terlihat. Pakaian tebal dapat mengumpulkan darah dalam jumlah yang cukup banyak. d. )emastikan jalan napas terbuka dengan baik (irway$. &alan napas merupakan pintu gerbang masuknya oksigen ke dalam tubuh manusia. papaun usaha yang dilakukan, namun bila jalan napas tertutup semuanya akan gagal. )enurut P) (Palang )erah ndonesia$ adalah sebagai berikut+ Pasien dengan respon. #ara sederhana untuk menilai adalah dengan • memperhatikan peserta saat berbicara. danya gangguan jalan napas •
biasanya akan berakibat pada gangguan bicara. Pasien yang tidak respon. Pada penderita yang tidak respon, penolonglah yang harus mengambil inisiatif untuk membuka jalan napas. #ara membuka jalan napas yang dianjurkan adalah angkat dagu tekan dahi. )emastikan juga bahwa mulut korban harus bersih, tidak ada sisa makanan atau benda lain yang mungkin menyumbat saluran napas 8indakan pertama kali yang harus dilakukan adalah memeriksa responsi@itas pasien dengan mengajak pasien berbicara untuk memastikan ada atau tidaknya sumbatan jalan nafas. 3eorang pasien yang dapat berbicara dengan jelas maka jalan nafas pasien terbuka. Pasien yang tidak sadar mungkin memerlukan bantuan airway dan @entilasi. 8ulang belakang leher harus dilindungi selama intubasi endotrakeal jika dicurigai terjadi cedera pada kepala, leher atau dada.
Aang perlu diperhatikan dalam pengkajian airway pada pasien antara lain + $ Kaji kepatenan jalan nafas pasien. pakah pasien dapat berbicara atau bernafas dengan bebas $ 8anda-tanda terjadinya obstruksi jalan nafas pada pasien antara lain+
Adanya snoring atau gurgling
3tridor atau suara napas tidak normal
gitasi (hipoksia$
Penggunaan otot
bantu
pernafasan
/ paradoxical
chest
movements
3ianosis
!$ Look dan listen bukti adanya masalah pada saluran napas bagian atas dan potensial penyebab obstruksi +
)untahan
Perdarahan
>igi lepas atau hilang
>igi palsu
8rauma wajah
0$ &ika terjadi obstruksi jalan nafas, maka pastikan jalan nafas pasien terbuka. B$ 1indungi tulang belakang dari gerakan yang tidak perlu pada pasien yang berisiko untuk mengalami cedera tulang belakang. 5$ >unakan berbagai alat bantu untuk mempatenkan jalan nafas pasien sesuai indikasi +
Chin lift / jaw thrust
1akukan suction (jika tersedia$
*ropharyngeal Mask Airway
airway/nasopharyngeal
airway, Laryngeal
1akukan intubasi
e. )enilai pernapasan (reathing$. Pengkajian pada pernafasan dilakukan untuk menilai kepatenan jalan nafas dan keadekuatan pernafasan pada pasien. )emeriksa ada tidaknya napas dengan jalan 1ihat, Dengar dan %asakan (1D%$, nilai selama ! : B detik. Pernapasan yang cukup baik • < Dada naik dan turun secara penuh < ernapas mudah dan lancar < Kualitas pernapasan normal (C6 /menit dewasa, C4 /menit anak •
: anak, 4 /menit bayi$ Pernapasan yang kurang baik < Dada tidak naik atau turun secara penuh < 8erdapat kesulitan bernapas < #yanosis (warna biru/abu : abu pada kulit, bibir, atau kuku$ < Kualitas pernapasan tidak normal Aang perlu diperhatikan dalam pengkajian breathing pada pasien
antara lain + 1 Look, listen dan feel E lakukan penilaian terhadap @entilasi dan oksigenasi pasien.
nspeksi dari tingkat pernapasan sangat penting. pakah ada tandatanda sebagai berikut + cyanosis, penetrating injury, flail chest , sucking chest wounds, dan penggunaan otot bantu pernafasan.
Palpasi untuk adanya + pergeseran trakea, fraktur ruling iga, subcutaneous emphysema, perkusi
berguna
untuk diagnosis
haemothorax dan pneumotoraks.
uskultasi untuk adanya + suara abnormal pada dada.
! uka dada pasien dan obser@asi pergerakan dinding dada pasien jika perlu. " 8entukan laju dan tingkat kedalaman nafas pasienE kaji lebih lanjut mengenai karakter dan kualitas pernafasan pasien. # Penilaian kembali status mental pasien. $ Dapatkan bacaan pulse oksimetri jika diperlukan
% Pemberian inter@ensi untuk @entilasi yang tidak adekuat dan / atau oksigenasi+
Pemberian terapi oksigen
ag-Fal@e )asker
ntubasi (endotrakeal atau nasal dengan konfirmasi penempatan yang benar$, jika diindikasikan
#atatan+ defibrilasi tidak boleh ditunda untuk advanced airway procedures
& Kaji adanya masalah pernapasan yang mengancam jiwa lainnya dan berikan terapi sesuai kebutuhan. . 2.2.3 P&&%(-##) -(
Pemeriksaan fisik harus dilakukan dengan rinci dan sistematis mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. 8iga metode pemeriksaan fisik + . Penglihatan (nspection$ . Perabaan (Palpation$ !. Pendengaran (uscultation$ eberapa hal yang dapat dicari pada saat memeriksa korban yakni dengan metode P1" antara lain sebagai berikut + •
• • •
Perubahan bentuk (Deformities$ + membandingkan sisi yang sakit dengan yang sehat 1uka 8erbuka (*pen juries$ + biasanya terlihat adanya darah "yeri (8enderness$ + daerah yang cedera lunak bila ditekan engkak (3welling$ + daerah yang cedera mengalami pembengkakan. eberapa tanda cedera mungkin dapat jelas terlihat, banyak yang tidak terlihat dan menyimpan serius cedera potensial. Dengarkan penderita. Dengan
mendengarkan
dapat
menunjukkan
kepedulian
dan
memungkinkan mendapat informasi. . Pemeriksaan fisik ('ead to 8oe$ mati dan raba (menggunakan kedua tangan dan dengan tekanan$, bandingkan (simetry$, cium bau yang tidak biasa dan dengarkan (suara napas atau derit anggota tubuh$, dalam urutan berikut +
$ Kepala o Kulit Kepala dan 8engkorak o 8elinga dan 'idung o Pupil )ata o )ulut $ 1eher Pada saat memeriksa leher, periksa adanya deformitas tulang atau krepitasi, edema, ruam, lesi, dan massa , kaji adanya keluhan disfagia (kesulitan menelan$ dan suara serak harus diperhatikan, cedera tumpul atau tajam, de@iasi trakea, dan pemakaian otot tambahan. Palpasi akan adanya nyeri, deformitas, pembekakan, emfisema subkutan, de@iasi trakea, kekakuan pada leher dan simetris pulsasi. 8etap jaga imobilisasi segaris dan proteksi ser@ikal.
&aga
airway, pernafasan, dan oksigenasi. Kontrol perdarahan, cegah kerusakan otak sekunder. !$ Dada o Periksa perubahan bentuk, luka terbuka, atau perubahan kekerasan. o %asakan perubahan bentuk tulang rusuk sampai ke tulang belakang o 1akukan perabaan pada tulang 0$ bdomen o Periksa rigiditas (kekerasan$ o Periksa potensial luka dan infeksi o )ungkin terjadi cedera tidak terlihat, lakukan perabaan o Periksa adanya pembengkakan B$ Punggung )emeriksa punggung dilakukan dilakukan dengan log roll' memiringkan penderita dengan tetap menjaga kesegarisan tubuh$. Pada saat ini dapat dilakukan pemeriksaan punggung (;ulde, 44G$. PeriksaHadanya perdarahan, lecet, luka, hematoma, ecchymosis, ruam, lesi, dan edema serta nyeri, begitu pula
pada kolumna @ertebra
periksa adanya deformitas. 5$ Pel@is Pel@is dan perineum diperiksa akan adanya
luka, laserasi ,
ruam, lesi, edema, atau kontusio, hematoma, dan perdarahan uretra. #olok dubur harus dilakukan sebelum memasang kateter uretra. 'arus diteliti akan kemungkinan adanya darah dari lumen rectum, prostat letak tinggi, adanya fraktur pel@is, utuh tidaknya rectum dan tonus
musculo sfinkter ani. Pada wanita, pemeriksaan colok @agina dapat menentukan adanya darah dalam @agina atau laserasi, jika terdapat perdarahan @agina dicatat, karakter dan jumlah kehilangan darah harus dilaporkan (pada tampon yang penuh memegang 4 sampai !4 m1 darah$. &uga harus dilakuakn tes kehamilan pada semua wanita usia subur. Permasalahan yang ada adalah ketika terjadi kerusakan uretra pada wanita, walaupun jarang dapat terjadi pada fraktur pel@is dan straddle injury. ila terjadi, kelainan ini sulit dikenali, jika pasien hamil, denyut jantung janin (pertama kali mendengar dengan Doppler ultrasonografi pada sekitar 4 sampai kehamilan minggu$ yang dinilai untuk frekuensi, lokasi, dan tempat. Pasien dengan keluhan kemih harus ditanya tentang rasa sakit atau terbakar dengan buang air kecil, frekuensi, hematuria, kencing berkurang, 3ebuah sampel urin harus diperoleh untuk analisis. I$ lat gerak atas 6$ lat gerak bawah . Pemeriksaan tanda @ital •
;rekuensi nadi, termasuk kualitas denyutnya, kuat atau lemah, teratur
•
atau tidak ;rekuensi napas, juga apakah proses bernapas terjadi secara mudah,
• •
o o
atau ada usaha bernapas, adakah tanda-tanda sesak napas. 8ekanan darah, tidak dilakukan pemeriksaan oleh K3% dasar 3uhu, diperiksa suhu relatif pada dahi penderita. Periksa juga kondisi kulit+ kering, berkeringat, kemerahan, perubahan warna dan lainnya. Denyut "adi "ormal + ayi + 4 - B4 /menit nak + 64 - B4 /menit Dewasa + 54 - G4 /menit ;rekuensi Pernapasan "ormal +
o o
ayi + B - B4 / menit nak + B - !4 / menit Dewasa + - 4 / menit
2.2.4 R##$ P&)&%$#
3elain melakukan pemeriksaan, jika memungkinkan dilakukan wawancara untuk mendapatkan data tambahan. 7awancara sangat penting jika menemukan korban dengan penyakit. )engingat wawancara yang dilakukan dapat berkembang sangat luas, untuk membantu digunakan akronim + K*)PK K ? Keluhan Jtama (gejala dan tanda$ sesuatu yang sangat • •
dikeluhkan penderita. * ? *bat-obatan yang diminum. Pengobatan yang sedang dijalani penderita atau obat yang baru saja diminum atau obat yang seharusnya
•
diminum namun ternyata belum diminum. ) ? )akanan/minuman terakhir. Peristiwa ini mungkin menjadi dasar terjadinya kehilangan respon pada penderita. 3elain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalani
•
pembedahan kemudian di rumah sakit. P ? Penyakit yang diderita %iwayat penyakit yang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita pada saat ini, misalnya keluhan sesak napas dengan
•
riwayat gangguan jantung ! tahun yang lalu. ? lergi yang dialami. Perlu dicari apakah penyebab kelainan pada pasien ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi, biasanya
•
penderita atau keluarganya sudah mengetahuinya K ? Kejadian. Kejadian yang dialami korban, sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala dan tanda penyakit yang diderita saat ini.7awancara ini dapat dilakukan sambil memeriksa korban, tidak perlu menunggu sampai pemeriksaan selesai dilakukan.
2.2.5 P&&%(-##) "&%(&'#)/+$#)
3etelah selesai melakukan pemeriksaan dan tindakan, selanjutnya lakukan pemeriksaan berkala, sesuai dengan berat ringannya kasus yang kita hadapi. Pada kasus yang dianggap berat, pemeriksaan berkala dilakukan setiap B menit, sedangkan pada kasus yang ringan dapat dilakukan setiap B
menit sekali. eberapa hal yang dapat dilakukan pada pemeriksaan berkala adalah + $ Keadaan respon $ )enilai kembali jalan napas dan perbaiki bila perlu !$ )enilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya 0$ )emeriksa kembali nadi penderita dan bila perlu lakukan secara rinci bila waktu memang tersedia. B$ )enilai kembali keadaan kulit + suhu, kelembaban dan kondisinya Periksa kembali dari ujung kepala sampai ujung kaki, mungkin ada bagian yang terlewat atau membutuhkan pemeriksaan yang lebih teliti. 5$ )emeriksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja dilewati karena melakukan pemeriksaan terarah. I$ )enilai kembali penatalaksanaan penderita, apakah sudah baik atau masih perlu ada tindakan lainnya. Periksa kembali semua pembalutan, pembidaian apakah masih cukup kuat, apakah perdarahan sudah dapat di atasi, ada bagian yang belum terawat. 6$ )empertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman 2.2.6 P&'#%#) #) S&%# T&%#
Pada pelaporan dan serah terima harus membiasakan untuk membuat laporan secara tertulis. 1aporan ini berguna sebagai catatan penolong , P) dan bukti medis. 'al-hal yang sebaiknya dilaporkan adalah + < Jmur dan jenis kelamin penderita < Keluhan Jtama < 8ingkat respon < Keadaan jalan napas < Pernapasan < 3irkulasi < Pemeriksaan ;isik yang penting < K*)PK yang penting < Penatalaksanaan < Perkembangan lainnya yang dianggap penting ila ada formulirnya sertakan form laporan ini kepada petugas yang mengambil alih korban dari tangan anda. 3erah terima dapat dilakukan di lokasi, yaitu saat tim bantuan datang ke tempat anda, atau anda yang mendatangi fasilitas kesehatan.
2.3 P&%$')*#) T&%-&#( 7C()*8
enda asing yang menghalangi jalan napas atau tersedak mungkin parsial atau lengkap dan dapat hadir dalam korban sadar atau korban tidak sadar. 8anda-tanda dan gejala akan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi.
3umbatan
jalan
napas
dapat
mengancam
kehidupan
keadaan darurat. tulah mengapa kali ini kita akan bahas sedikit tentang bagaimana menangani kasus seperti di atas baik pada orang dewasa maupun bayi. 8ersedak sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya+ •
)emakan makanan yang terlalu besar dan tidak dikunyah dengan baik
•
)akan sambil berbicara
•
)eminum alkohol sebelum makan
•
)emakai gigi palsu
•
Kecerobohan pada anak anak
•
)akan sambil berjalan
•
ermain : main dengan makanan Pada prinsipnya yang terganggu pada kasus tersedak adalah jalan nafas atau
airway. &ika jalan nafas tidak dibebaskan dengan metode tertentu, penderita akan mengalami kesulitan dalam bernafas yang pada akhirnya jatuh pada kondisi hipoksia hingga anoksia yang dapat mengancam jiwa jika dibiarkan terlalu lama. 2.3.1 T&%-&#( O'& M#(#)#) #) "&)# N) P#)*#) 9 T&%-&#( O'& M#(#)#)
3eperti diilustrasikan pada 8abel B, makanan adalah penyebab tersedak yang signifikan. nak-anak tidak bisa mengunyah makanan secara efektifE makanan padat tidak dipecah menjadi bagian kecil sebelum ditelan. &uga, anak-anak tidak bisa dengan mudah mencegah dan membatalkan potensi terjadinya tersedak.0 Pada anak-anak kurang dari lima tahun, makanan bulat (misalnya, hot dog, kacang, anggur, permen$ merupakan penyebab utama asphyiation yang fatal.B 3atu studi menemukan bahwa hot dog bertanggung jawab atas B4 (enam dari $ insiden tersedak yang berhubungan dengan makanan yang fatal pada anak-anak yang berumur kurang dari 4 tahun.5 3ebuah erita kematian baru-baru ini melibatkan seorang anak berusia sembilan tahun di Kenora. )akanan umum lainnya yang menyebabkan tersedak pada anak-anak termasuk kacang-kacangan, biji bijian, wortel mentah, dan popcorn kernels. Dua artikel baru-baru ini telah menyoroti bahaya yang terkait dengan permen gel sia yang mengandung agen konjac mengikat dan dapat menyebabkan sumbatan saluran napas atas. 2nam kasus yang fatal digambarkan dengan korban yang berusia mulai dari delapan bulan sampai lima tahun. Dua kasus adalah perempuan, dan dalam dua kasus tersebut kasusnya adalah ibu yang menyediakan permen. Dianjurkan bahwa dokter memberikan orang tua dengan bimbingan antisipasi tentang bahaya permen ini. 3ementara ;ood and Drug dministration telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya tersedak oleh permen gel untuk anak-anak yang berusia di bawah ! tahun. Korban jiwa mungkin saja tidak terbatas pada usia ini.
9 T&%-&#( O'& "&)# N)9P#)*#)
3ebuah studi baru-baru ini terhadap anak-anak usia 0 tahun atau kurang di merika 3erikat menunjukkan bahwa penyebab 0 kematian yang disebabkan karena tersedak adalah karena makanan dan BG lainnya adalah karena benda-benda non-pangan. eberapa penelitian, termasuk laporan )anitoba #'%PP , mengkonfirmasi bahwa koin adalah benda non pangan yang paling umum menyebabkan tersedak pada anak-anak. 3atu studi menunjukkan bahwa kematian yang disebabkan karena tersedak benda non pangan sering disebabkan dari menelan benda-benda kecil, bulat, dan kadangkadang benda lentur (misalnya, bola, balon$. enda non-pangan yang kurang umum menyebabkan insiden tersedak bisa termasuk jepit, jepit rambut, tutup botol, bungkus plastik, krayon, fragmen cangkir plastik, dan bahan plastik dari produk anak (misalnya, kursi mobil$. enda hemispherical atau berbentuk telur berongga seperti mainan, tutup, dan wadah juga menimbulkan risiko bahaya karena mereka dapat menutupi kedua hidung dan mulut, sehingga menciptakan segel dan menyebabkan kehabisan napas. ni berbahaya jika digunakan selama bermain dan sebagai benda pelengkap dalam kotak bermain anak. 3ebuah studi mengenai perilaku kunyah-mengunyah menemukan bahwa anak-anak enam sampai sembilan bulan adalah usia yang paling mungkin untuk menempatkan barang-barang di mulut mereka. )ereka sangat tertarik untuk mengunyah dan memainkan mainan tersebut di dalam mulut mereka. perilaku ini mulai menurun setelah sembilan bulan. erbagai mainan dan barang-barang lainnya yang dikunyah antara lain 0G adalah plastik dan 0 adalah bahan kain.
2.3.2 "#( "' #) A;)#' T%+-$
Di bawah ini kami akan berusaha menjelaskan bagaimana melakukan "#( "' #) A;)#' T%+-$ sebagai pertolongan awal pada kasus
tersedak. )etode dapat digunakan untuk membersihkan objek yang menghalangi jalan napas pada orang dewasa/anak-anak dan bayi. Prinsip utama metode ini adalah memukul bagian punggung korban dan mengangkat diafragma dan menciptakan dorongan udara dari paru-paru untuk mendorong objek yang menghalangi jalan napas atas untuk keluar. A. U)$+( %#)* D&#-# #) A)#(9#)#( •
8anyakan,
Lpakah
nda
tersedakM
*rang
tersebut
mungkin
menunjukkan tanda tersedak dengan hanya mengangguk saja. &angan memberikan inter@ensi jika ia dapat berbicara, batuk, atau bernapas. •
&ika tidak dapat berbicara, batuk, bernapas, atau bahkan wajah (terutama bibir$ tampak membiru, segera berikan B ack low dan B bdominal 8hrust.
•
Posisikan diri dibelakang korban lalu,taruh satu tangan secara diagonal di bagian dada dan lengkungkan tubuh korban ke depan hingga bagian atas tubuh sejajar tanah.1akukan pukulan secara kontinyu pada bagian tengah antara tulang belikat bahu korban dengan tangan satunya.
•
%angkul sekitar pinggang korban dari belakang. uatlah kepalan tangan. 8empatkan di atas pusar, tetapi di bawah tulang rusuk. Pegang kepalan tangan nda dengan tangan anda yang lain. Perintahkan korban untuk sedikit menundukkan badannya dengan kedua kaki agak terbuka. Kemudian 8ekan kepalan tangan nda ke arah perut dengan gerakan yang
cepat namun pasti, sebanyak B kali (abdominal trush$, dengan arah belakang atas. •
Jlangi dorongan ke atas hingga objek dapat keluar atau korban menjadi tidak sadarkan diri.
•
&ika korban menjadi tidak sadar, mintalah bantuanN 'ubungi bantuan dokter atau rumah sakit terdekat. )iringkan kepala ke belakang dan angkat dagu untuk membuka (head tilt chin lift method $ dan memeriksa jalan napas. erikan napas penyelamatan dengan pelan. &ika ini tidak membantu, miringkan kepala lebih jauh lagi (hanya jika tidak ada cedera kepala, leher, atau punggung cedera$. Kemudian berikan napas penyelamatan lagi. &ika orang tersebut tidak merespons atau bergerak, berikan
B
penekanan
dada
(chest
compressions$. Jlangi napas
penyelamatan dan penekanan dada hingga obyek dapat terlihat. 3etiap kali nda membuka saluran udara untuk memberikan napas penyelamatan, periksa mulut korban untuk melihat objek telah terlihat atau tidak dan mengeluarkannya jika nda bisa dengan dengan jari telunjuk yang bersih ( finger
swab$.
8eruskan
melakukan
resusitasi
jantung
paru
(#P%?#ardipulmonary %esuscitation$ tersebut sesuai kebutuhan, sampai objek yang memblokir jalan napas dapat keluar atau sampai bantuan medis datang dan mengambil alih. •
<#'#++) ;/&( ##$ (&'+#%(#) &)*#) -+(-&-, (%;#) #%+$&$# &)&+ ($&% -&-&*&%# +)*() .
>ambar . Pemberian ack low dan bdominal 8hrust untuk dewasa
( 3umber + ;irst id/2D/#P% ParticipantOs )anual merican %ed #ross,40$
". U)$+( ;# +-# = 1 $#+) •
&angan melakukan inter@ensi jika bayi dapat batuk kuat, menangis, atau bernafas lancar.
•
&ika bayi sadar, posisi kepala bayi (menghadap bawah$ di satu tangan. aringkan bayi di atas lengan nda. 1etakkan lengan nda pada kaki nda untuk menstabilkan posisi. Pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
•
Dengan tumit tangan lainnya, pukul bayi pada punggung di antara tulang scapula atau tulang belikat (back blows$ B kali. 1akukan dengan cepat dan kuat. Jlangi prosedur ini ! sampai 0 kali. &ika objek masih menghalangi jalan napas, lanjutkan ke langkah 0
•
Putar posisi bayi menghadap atas (wajah menghadap atas$. aringkan bayi di lengan nda. Dukung kepala dengan satu tangan. Pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. 1etakkan tangan nda pada kaki nda untuk menstabilkan posisi. 8empat jari / inci di bawah dan di antara puting dada bayi. erikan B dorongan (chest thrusts ke arah bawah dengan cepat. 8ekanlah sternum / sampai inci pada setiap dorongan.
•
Jlangi langkah ! dan 0 sampai objek keluar atau bayi menjadi tidak sadar.
•
&ika bayi
tidak sadar, mintalah pertolongan. )intalah seseorang
memanggil bantuan dokter atau rumah sakit terdekatN &ika tidak ada yang membantu memanggil bantuan dokter atau rumah sakit terdekat, berikan pertolongan pertama selama menit, kemudian berhentilah untuk memanggil bantuan dokter atau rumah sakit terdekat, setelah menelpon bantuan lanjutkan upaya penyelamatan. •
Jntuk mengecek apakah upaya kita berhasil, 1etakkan bayi pada punggungnya. )iringkan kepala ke belakang dan mengangkat rahang (head tilt chin lift $. erikan napas penyelamatan pelan-pelan. &ika ini tidak membantu, berikan napas penyelamatan lagi. erikan B pukulan punggung (back blows$, kemudian B tekanan dada (chest thrusts$. &ika objek tersebut dapat dikeluarkan, hentikan tindakan.
•
Periksa dan keluarkan objek di jalan napas jika terlihat. Jlangi langkah I dan 6 sesuai dengan kebutuhan.
•
&angan menyerahN erikan pertolongan pertama sampai bantuan medis mengambil alih atau sampai objek dikeluarkan. 7alaupun objek dapat dikeluarkan, segera antar bayi mendapatkan perawatan medis untuk mengetahui apakah ada efek samping dari tindakan yang kita lakukan.
>ambar . Pemberian ack low dan #hest 8hrust pada ayi ( 3umber + ;irst id/2D/#P% ParticipantOs )anual merican %ed #ross,40$
2.4 R&-+-$#- !#)$+)* P#%+ 7CPR8
#ardiopulmonary resusitasi (#P%$ adalah prosedur darurat bagi orang-orang dalamserangan jantung atau, dalam beberapa keadaan, pernapasan. #P% melibatkan inter@ensi fisik untuk membuat sirkulasi buatan melalui beriramamenekan dada pasien secara manual memompa darah melalui jantung, yangdisebut penekanan dada, dan biasanya juga melibatkan penyelamatmenghembuskan napas ke pasien (atau menggunakan perangkat untuk mensimulasikan ini$ untuk @entilasi paru-paru dan lulus dengan oksigen dalamdarah, yang disebut pernafasan buatan.
2.4.1 C#%# M&)*(%&- D##
)engkompresi dada sangat efektif dan penting untuk #P%, dengan mengsirkulasi darah dari otak ke organ @ital lainnya. 2fektifitas #P% dapat ditingkatkan jika + . Korban yang tergeletak dan masih berada di area perusahaan.
. )engkompresi dengan kedalaman yang pantas. !. Jntuk orang dewasa atau anak : anak, letakkan lengan anda dengan baik, bahu anda berada di atas lengan. Jntuk bayi, posisi tangan anda di atas jari anda. 0. Dada sepenuhnya kembali ke posisi awal setelah dikompresi. B. Kompresi paling sedikit kira 44 kali per menit. 5. #P% ini dilakukan tanpa interupsi, jika terdapat gangguan maka dilakukan pada beberapa menit. 2.4.2 K&$&)$+#) /(# CPR ## (%;#) &)$(#)
#P% tidak boleh dihentikan kecuali terdapat dalam situasi berikut ini+ . . !. 0. B.
nda melihat tanda tanda kehidupan, seperti bernafas lat 2D telah siap untuk digunakan Personil penolong korban yang datang untuk ambil alih #P% Personil kesehatan medis yang datang untuk ambil alih #P% nda tidak diperkenankan diperintahkan untuk tidak menyadarkan korban dengan melakukan #P% 5. nda terlalu lelah untuk melanjutkan #P% I. Keadaan semakin gawat/ kritis.
2.4.3 P&'#(+ CPR ## (%;#)
Penyelamat korban melalui #P% dapat dilakukan dengan personil maupun personil, berikut ketentuan yang harus diperhatikan apabila tindakan #P% pada korban dilakukan oleh personil atau personil.
. Penyelamatan korban melalui #P% dengan personil
-
8ahapan pertama 8ekan dengan keras dan cepat
>ambar .! Kompresi
( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $ -
Kompresi di tengah tengan dada dengan ketentuan sedikitnya inci untuk orang dewasa, dan inci untuk anak anak dengan Q inci untuk bayi pada rata rata sedikitnya 44 per menit.
-
>ambar .0 Kompresi ayi ( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $ -
-
iarkan dada naik mengembang kembali dengan baik sebelum ditekan kembali. #atatan + hitung dengan keras pada diri anda walaupun di dalan situasi ruangan atau tempat yang sunyi. 8ahapan kedua eri @entilasi
>ambar .B eri Fentilasi ( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $
. Penyelamatan korban melalui #P% dengan personil Aang dilakukan penyelamat pertama
-
Penyelamat pertama menemukan posisi tangan yang benar untuk memberikan kompresi dada
>ambar .5 Kompresi Petugas ( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $ -
Jntuk orang dewasa atau anak- anak, tempatkan kedua tangan pada bagian tengah dada. Jntuk bayi seorang bayi gunakan dua jempol dengan teknik melingka pada dada bayi.
>ambar .I Kompresi pada ayi ( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $ -
8empatkan jari jempol disamping satu sama lain di bagian tengah dada tepat dibawah puting dada. 8empatkan kedua tangan di bawah punggung bayi dan dorong punggung bayi dengan jari anda. Pastikan tangan anda tidak menekan bagian pinggir tulang rusuk. &ika tersedia, tempatkan sebuah handuk atau bantal dibawah pundak bayi untuk membantu menjaga kepala dengan posisi alami. Aang dilakukan penyelamat kedua
-
)emberikan @entilasi
>ambar .6 )emberi @entilasi ( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $ -
3etelah melakukan tindakan tersebut di atas sekitar setiap menit
-
8indakan penyelamat pertama berganti posisi dengan mengucapkan kata L>antiM di akhir kompresi. Jntuk orang dewasa, menggunakan kata L>antiM dengan L!4M Jntuk anak anak menggunakan kata L>antiM dengan LBM
>ambar .G )emberi Fentilasi lagi ( 3umber + #P%/2D for Profesional %escuers and 'ealth #are Pro@iders merica %ed #ross,4 $
-
-
8indakan penyelamat kedua )emberikan @entilasi Penyelamat pertaman dengan sigap pindah ke kepala korban dengan menutupinya saat penyelamat kedua pindah dengan cepat ke dalam posisi di dada korban. )erubah posisi paling tidak kurang dari B detik. Penyelamat kedua mulai mengkompresi dada.
-
Penyelamat pertama maupun penyelamat kedua melanjutkan putaran tindakan mengkompresi dada dan @entilasi.
2.5 A-&( K&'&*#'#) #'# P&;&%#) P&%$')*#) P&%$## P## K&&'#(##) "&%;#*# N&*#%#
spek Kelegalan/ 1egal spect yaitu perlindungan hukum kepada orang-orang yang memberikan bantuan yang cukup untuk mereka yang, atau yang mereka yakini, luka, sakit, dalam bahaya, atau sebaliknya lumpuh. Perlindungan ini dimaksudkan untuk mengurangi rasa ragu-ragu pengamat 9untuk membantuO karena takut dituntut atau diadili untuk cedera yang tidak disengaja atau kematian. Dibawah ini merupakan beberapa hukum kelegalan seseorang memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di berbagai "egara+
2.5.1
I))&-#
spek 1egal yang erlaku di ndonesia dasar hukumnya + P#-#' 531 KUHP Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong P#-#' 322 KUHP Penyelenggara medis harus menjaga kerahasiaan penderita yang ditolong K&#/;#) P&'#(+ P&%$')*#) P&%$## . )enjaga keselamatan diri, *rang lain,Penderita dan *rang disekitarnya. . Dapat menjangkau Penderita. !. )engenali mengatasi masalah yang mengancam nyawa. 0. )eminta bantuan / rujukan. B. )emberikan pertolongan secara cepat tepat. 5. )embantu pelaku PP lainnya. I. )elakukan komunikasi dengan petugas lainnya. 6. )empersiapkan penderita untuk ditransportasi. G. )enjaga kerahasiaan medis penderita. K+#'(#- P&'#+ P&%$')*#) P&%$## . &ujur dan bertanggung jawab. . erlaku Profesional. !. Kematangan emosi. 0. Kemampuan bersosialisasi. B. Kemampuan nyata terukur sesuai sertifikasi P).
5. I.
2.5.2
Kondisi fisik baik. )empunyai rasa bangga.
A+-$%#'#
Penolong (PP$ tidak harus sempurna dalam segala kecelakaan. 8api, yang sangat dibutuhkan penolong adalah kebijaksanaan, rasa ingin menolong dan tindakan yang tepat semaksimal mungkin yang dapat dilakukan penolong.
0 Pertimbangan Jtama Penolong . =in : L)endapatkan i=in untuk melakukan Pertolongan PertamaM Peraturan di ustralia mengatur bahwa setiap orang berhak menolak ataupun menerima pertolongan pertama yang akan diberikan oleh penolong. "amun, jika korban tidak sadarkan diri ataupun sangat membutuhkan pertolongan pertama untuk keselamatan hidupnya penolong dapat memberikan pertolongan.
. Kewajiban untuk )elindungi Peraturan ustralia menyatakan bahwa kita dapat menolak korban untuk tidak diberikan pertolongan pertama apabila penolong tidak dapat menunjukan tanda pengenal diri bahwa dia terlatih untuk melakuak pertolongan pertama. !. Keahlian 3eorang penolong dengan pelatihan dasar harus dapat melakukan+ 'arus mengetahui prioritas pertolongan yang harus dilakukan serta • •
selalu menghubungi pihak medis yang ada. )enjaga kondisi korban tetap stabil sampai pihak medis profesional
datang )engikuti buku petunjuk pertolongan pertama. • 0. )encatat )encatat semua kegiatan ataupun pertolongan yang telah dilakukan oleh penolong. 8ak lupa bubuhkan dengan tanda tangan penolong.
2.5.3
I)**%-
'ukum L>ood 3amaritanM tidak berlaku di nggris. Di nggris, tidak ada hukum yang akan menghukum seseorang yang gagal dalam melakukan
pertolongan pertama. "amun terdapat pengecualian, yakni apabila orang tersebut malah semakin menambah cedera korban setelah melakukan pertolongan pertama. )ereka akan dikenakan hukum kegagalan dalam mengambil tindakan pertolongan pertama. "amun pada hukum nggris, kelalaian tersebut akan dibuktikan dalam ! hal, yakni + a. 8ugas Perawatan 3etelah menolong korban dengan melakukan pertolongan pertama, maka orang tersebut wajib untuk melakukan perawatan pada korban untuk selanjutnya akan ditangani oleh rumah sakit
b. 3tandar perawatan tidak terpenuhi 8idak melakukan pertolongan pertama tidak sesuai standar pelatihan. c. Penyebab Kerusakan atau cedera yang disebabkan oleh kesalahan penolong. (8he 1egal 3tatus of 8hose who ttempt %esuscitation, 4B$ 2.5.4 A&%(#
'ukum yang berlaku di merika 3erikat ber@ariasi berdasarkan tingkat kekebalan dan tanggung jawab seperti dokter, perawat, penolong pertama, dan lain-lain yang dikenal dengan nama hukum L>ood 3amaritanM. (8he 1egal 3tatus of 8hose who Pro@ide ;irst id$
2.5.5 K#)##
'ukum L>ood 3amaritanM berlaku pada negara ini, dan hukum ini pada masing-masing pro@insi atau negara bagian dapat berbeda. #ontoh seperti hukum pada negara bagian *ntario, seseorang akan dilindungi pada hukum pertolongan pertama adalah + a. Perawatan kesehatan professional yang memberi pertolongan pertama pada orang yang sakit, terluka atau kehilangan kesadaran akibat dari kecelakaan atau keadaan darurat lainnya di tempat lain selain di rumah sakit atau tempat pelayanan lain yang memilki fasilitas perawatan kesehatan
b. ndi@idu, selain perawat kesehatan professional yang dijelaskan dalam ayat (a$, yang memberikan pertolongan pertama bantuan gawat darurat untuk orang yang sakit, terluka atau kehilangan kesadaran akibat dari kecelakaan atau keadaan darurat lainnya. (8he >ood 3amaritan ct, 44$
"A" III METODOLOGI PERCO"AAN 3.1 A'#$ #) "##)
. 3arung tangan . )asker
3.2 L#)*(# P&%;##)
.#hoking - Pada Dewasa dan nak-anak •
8anyakan, Lpakah nda tersedakM *rang tersebut mungkin menunjukkan tanda tersedak dengan hanya mengangguk saja. &angan memberikan inter@ensi jika ia dapat berbicara, batuk, atau bernapas.
•
&ika tidak dapat berbicara, batuk, bernapas, atau bahkan wajah (terutama bibir$ tampak membiru, segera berikan B ack low dan B bdominal 8hrust.
•
Posisikan diri dibelakang korban lalu,taruh satu tangan secara diagonal di bagian dada dan lengkungkan tubuh korban ke depan hingga bagian atas tubuh sejajar tanah.1akukan pukulan secara kontinyu pada bagian tengah antara tulang belikat bahu korban dengan tangan satunya.
•
%angkul sekitar pinggang korban dari belakang. uatlah kepalan tangan. 8empatkan di atas pusar, tetapi di bawah tulang rusuk. Pegang kepalan tangan nda dengan tangan anda yang lain. Perintahkan korban untuk sedikit menundukkan badannya dengan kedua kaki agak terbuka. Kemudian 8ekan kepalan tangan nda ke arah perut dengan gerakan yang cepat namun pasti, sebanyak B kali (abdominal trush$, dengan arah belakang atas.
•
Jlangi dorongan ke atas hingga objek dapat keluar atau korban menjadi tidak sadarkan diri.
•
&ika korban menjadi tidak sadar, mintalah bantuanN 'ubungi bantuan dokter atau rumah sakit terdekat. )iringkan kepala ke belakang dan angkat dagu untuk membuka (head tilt chin lift method $ dan memeriksa jalan napas. erikan napas penyelamatan dengan pelan. &ika ini tidak membantu, miringkan kepala lebih jauh lagi (hanya jika tidak ada cedera kepala, leher, atau punggung cedera$. Kemudian berikan napas penyelamatan lagi. &ika orang tersebut tidak merespons atau bergerak, berikan B penekanan dada (chest compressions$. Jlangi napas penyelamatan dan penekanan dada hingga obyek dapat terlihat. 3etiap
kali nda
membuka
saluran
udara untuk
memberikan napas
penyelamatan, periksa mulut korban untuk melihat objek telah terlihat atau tidak dan mengeluarkannya jika nda bisa dengan dengan jari telunjuk yang bersih ( finger
swab$.
8eruskan
melakukan
resusitasi
jantung
paru
(#P%?#ardipulmonary %esuscitation$ tersebut sesuai kebutuhan, sampai objek yang memblokir jalan napas dapat keluar atau sampai bantuan medis datang dan mengambil alih. •
<#'#++) ;/&( ##$ (&'+#%(#) &)*#) -+(-&-, (%;#) #%+- $&$# &)&+ ($&% -&-&*&%# +)*() .
- Pada ayi C tahun
•
&angan melakukan inter@ensi jika bayi dapat batuk kuat, menangis, atau bernafas lancar.
•
&ika bayi sadar, posisi kepala bayi (menghadap bawah$ di satu tangan. aringkan bayi di atas lengan nda. 1etakkan lengan nda pada kaki nda untuk menstabilkan posisi. Pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya.
•
Dengan tumit tangan lainnya, pukul bayi pada punggung di antara tulang scapula atau tulang belikat (back blows$ B kali. 1akukan dengan cepat dan kuat. Jlangi prosedur ini ! sampai 0 kali. &ika objek masih menghalangi jalan napas, lanjutkan ke langkah 0
•
Putar posisi bayi menghadap atas (wajah menghadap atas$. aringkan bayi di lengan nda. Dukung kepala dengan satu tangan. Pastikan kepala bayi lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. 1etakkan tangan nda pada kaki nda untuk menstabilkan posisi. 8empat jari / inci di bawah dan di antara puting dada bayi. erikan B dorongan (chest thrusts ke arah bawah dengan cepat. 8ekanlah sternum / sampai inci pada setiap dorongan.
•
Jlangi langkah ! dan 0 sampai objek keluar atau bayi menjadi tidak sadar.
•
&ika bayi tidak sadar, mintalah pertolongan. )intalah seseorang memanggil bantuan dokter atau rumah sakit terdekatN &ika tidak ada yang membantu memanggil bantuan dokter atau rumah sakit terdekat, berikan pertolongan pertama selama menit, kemudian berhentilah untuk memanggil bantuan dokter atau rumah sakit terdekat, setelah menelpon bantuan lanjutkan upaya penyelamatan.
•
Jntuk mengecek apakah upaya kita berhasil, 1etakkan bayi pada punggungnya. )iringkan kepala ke belakang dan mengangkat rahang (head tilt chin lift $. erikan napas penyelamatan pelan-pelan. &ika ini tidak membantu, berikan
napas penyelamatan lagi. erikan B pukulan punggung ( back blows$, kemudian B tekanan dada (chest thrusts$. &ika objek tersebut dapat dikeluarkan, hentikan tindakan. •
Periksa dan keluarkan objek di jalan napas jika terlihat. Jlangi langkah I dan 6 sesuai dengan kebutuhan.
•
&angan menyerahN erikan pertolongan pertama sampai bantuan medis mengambil alih atau sampai objek dikeluarkan. 7alaupun objek dapat dikeluarkan, segera antar bayi mendapatkan perawatan medis untuk mengetahui apakah ada efek samping dari tindakan yang kita lakukan
.#P% !. Penyelamatan korban melalui #P% dengan personil
-
8ahapan pertama 8ekan dengan keras dan cepat Kompresi di tengah tengan dada dengan ketentuan sedikitnya inci untuk orang dewasa, dan inci untuk anak anak dengan Q inci untuk
-
bayi pada rata rata sedikitnya 44 per menit. iarkan dada naik mengembang kembali dengan baik sebelum ditekan
-
kembali. #atatan + hitung dengan keras pada diri anda walaupun di dalan situasi ruangan atau tempat yang sunyi.
-
8ahapan kedua eri @entilasi
0. Penyelamatan korban melalui #P% dengan personil Aang dilakukan penyelamat pertama - Penyelamat pertama menemukan posisi tangan yang benar untuk -
memberikan kompresi dada Jntuk orang dewasa atau anak- anak, tempatkan kedua tangan pada
-
bagian tengah dada. Jntuk bayi seorang bayi gunakan dua jempol dengan teknik melingka pada dada bayi.
-
8empatkan jari jempol disamping satu sama lain di bagian tengah dada
-
tepat dibawah puting dada. 8empatkan kedua tangan di bawah punggung bayi dan dorong punggung
-
bayi dengan jari anda. Pastikan tangan anda tidak menekan bagian pinggir tulang rusuk. &ika tersedia, tempatkan sebuah handuk atau bantal dibawah pundak bayi untuk membantu menjaga kepala dengan posisi alami.
-
-
Aang dilakukan penyelamat kedua )emberikan @entilasi 3etelah melakukan tindakan tersebut di atas sekitar setiap menit 8indakan penyelamat pertama berganti posisi dengan mengucapkan kata L>antiM di akhir kompresi. Jntuk orang dewasa, menggunakan kata L>antiM dengan L!4M Jntuk anak anak menggunakan kata L>antiM dengan LBM 8indakan penyelamat kedua )emberikan @entilasi Penyelamat pertaman dengan sigap pindah ke kepala korban dengan menutupinya saat penyelamat kedua pindah dengan cepat ke dalam posisi
-
di dada korban. )erubah posisi paling tidak kurang dari B detik. Penyelamat kedua mulai mengkompresi dada.
-
Penyelamat pertama maupun penyelamat kedua melanjutkan putaran tindakan mengkompresi dada dan @entilasi.