PENCEGAHAN KANKER LEHER RAHIM &
KANKER PAYUDARA
KANKER
LEHER RAHIM
Kanker Leher Rahim
Apakah leher rahim? • Leher rahim : bagian rahim yang terdapat pada puncak vagina (liang sanggama) yang hanya dapat dilihat dengan alat (spekulum)
Apakah itu kanker leher rahim? • penyakit tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain dan menyebabkan kematian
Penyebab dan bagaimana terjadinya kanker leher rahim
Apa penyebab kanker leher rahim? • Virus: HPV (Human Papiloma Virus) Bagaimana terjadinya kanker leher rahim? • ditularkan melalui hubungan seksual • Penderita yang terinfeksi virus HPV tidak merasakan gejala • Dalam beberapa tahun akan terjadi kelainan pada leher rahim yang disebut LESI PRA KANKER. • Lesi pra kanker bila tidak ditemukan dan diobati dapat berubah menjadi kanker leher rahim
Faktor Risiko :
merokok
Sistem imun Berganti-ganti Pasangan seksual
Ibu & saudara perempuan terkena kanker leher rahim
Usia hub sex <20 tahun
Penyakit menular seksual
Riwayat papsmear (+)
Siapa saja yang mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker leher rahim? • • • • • • •
Aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun Berganti-ganti pasangan seksual Terpapar infeksi yang ditularkan secara seksual (IMS) Ibu atau kakak yang menderita kanker serviks Papsmear sebelumnya yang abnormal Perokok aktif maupun pasif Penurunan daya tahan tubuh : – HIV/AIDS – Penggunaan kortikosteroid lama
Catatan (masalah pemakaian kondom, faktor nutrisi - belum establish): – Penggunaan kondom sedikit mengurangi risiko penularan Virus HPV – Vitamin dapat mengurangi risiko terjadinya kanker leher rahim
Pencegahan
Papsmear
IVA
Bagaimana mencegah terjadinya kanker leher rahim? 1) Mencegah terinfeksi dengan virus HPV – Hubungan seksual yang sehat – Dengan vaksinasi
2) Menemukan kelainan/penyakit/lesi pra kanker – Papsmear – IVA
3) Menemukan kanker leher rahim
TES IVA Untuk siapa?
Dimana ? Bidan/dokter
30 – 50 tahun
Kapan dilakukan? • Setiap saat • Minimal 5 tahun sekali
Puskesmas
Rumah Sakit
Siapa yang dianjurkan untuk tes IVA? – Wanita usia 30 - 50 tahun yang sudah berhubungan seksual Dimana dapat dilakukan tes IVA? - Bidan/dokter - Puskesmas - Rumah Sakit Kapan dilakukan? – Pemeriksaan IVA dapat dilakukan kapan saja – Minimal 5 tahun sekali
IVA positip
dilakukan Krioterapi
IVA positip Apa artinya IVA positip? IVA positip berarti ibu mempunyai kelainan/lesi prakanker. Ibu belum menderita kanker, tetapi bila tidak diobati akan berkembang menjadi kanker Apa pilihan pengobatan? Krioterapi Electrocautery LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) Konisasi Histerektomi
Tindak lanjut
Tindak lanjut • Bila IVA negatip pemeriksaan IVA ulang 5 tahun kemudian. • Bila IVA positip dan telah mendapatkan pengobatan krioterapi – Kontrol pasca tindakan 2 minggu – Pemeriksa ulang IVA 3 bulan
KANKER PAYUDARA
Payudara & Strukturnya
Bagaimana struktur payudara? • Payudara : adalah bagian tubuh tubuh manusia yang terdapat pada daerah dada, yang terdiri dari: – Kelenjar susu dan salurannya (termasuk puting susu sebagai muara pengeluaran air susu) – Jaringan lemak – Kelenjar getah bening – Otot-otot dada – Jaringan kulit
Bagaimana perubahan struktur payudara mulai dari anak-anak sampai dewasa? • Pada masa anak – anak payudara hanya terlihat puting susu dan otot-otot dada. • Pada masa akil balik kelenjar susu dan salurannya serta jaringan lemak berkembang agar siap mengeluarkan air susu. • Perkembangan ini terjadi sampai pada usia dewasa.
KANKER PAYUDARA
Apakah itu kanker payudara? • penyakit tumor ganas di seluruh jaringan payudara kecuali jaringan kulit payudara yang dapat menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain dan menyebabkan kematian
FAKTOR RISIKO • Usia lebih dari 40 tahun • Haid pertama kurang dari usia 12 tahun • Berhenti haid (menopause) pada usia lebih dari 50 tahun • Tidak menyusui • Tidak mempunyai anak • Kehamilan pertama pada usia lebih dari 35 tahun • Riwayat tumor jinak sebelumnya • Riwayat keluarga
FAKTOR RISIKO • Perempuan usia lebih dari 40 tahun lebih sering terkena kanker payudara • Perempuan yang mempunyai riwayat haid pertama kurang dari usia 12 tahun • Perempuan yang berhenti haid (menopause) pada usia lebih dari 50 tahun • Perempuan yang tidak menyusui • Perempuan yang tidak mempunyai anak • Riwayat kehamilan pertama pada usia lebih dari 35 tahun • Adanya riwayat tumor jinak pada perempuan itu • Riwayat keluarga (lihat pada lembar berikutnya)
RIWAYAT KELUARGA • Adanya riwayat kanker payudara pada keluarga yang berusia dibawah 40 tahun • Adanya riwayat kanker pada kedua buah payudara pada keluarga • Banyaknya keluarga yang menderita kanker payudara • Adanya riwayat pada keluarga yang menderita kanker indung telur, usus dan payudara
RIWAYAT KELUARGA • Adanya riwayat kanker payudara pada keluarga yang berusia dibawah 40 tahun • Adanya riwayat kanker pada kedua buah payudara pada keluarga • Banyaknya keluarga yang menderita kanker payudara • Adanya riwayat pada keluarga yang menderita kanker indung telur, usus dan payudara
SADARI
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
ULTRASONOGRAFI
MAMOGRAFI
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA • SADARI (pemerikSAan payuDAra sendiRI) • Pemeriksaan klinis Payudara yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih (Bidan/perawat/dokter) • Pemeriksaan dengan alat ultrasonografi atau mamografi
SADARI
Kuadran atas luar Kuadran atas dalam
Kuadran bawah dalam Kuadran bawah luar
CARA MELAKUKAN SADARI 1.
2.
3.
4. 5.
6.
Kita mengamati dengan teliti kedua payudara kita di muka cermin tanpa berpakaian dengan kedua tangan diangkat ke atas, pindahkan tangan ke pinggang dan kemudian condongkan badan ke depan, lihat apakah sama bentuk antara payudara kiri dan kanan Rapatkan dan tekanlah telapak tangan dengan kuat sehingga payudara menonjol ke depan sambil terus mengamati apakah ada benjolan, kulit mengerut seperti kulit jeruk, atau cekungan seperti lesung pipi dan puting susu yang tertarik ke dalam. Pencet dan urutlah pelan-pelan daerah sekitar puting sampai ujung puting dan amati apakah keluar cairan yang tidak normal, seperti kekuningkuningan yang terkadang bercampur darah seperti nanah. Harus dibedakan dengan ASI pada perempuan yang menyusui. Pada posisi berbaring letakkan bantal dibelakang punggung, tangan kanan diletakkan di belakang kepala, dan gunakan tangan kiri untuk memeriksa payudara sebelah kanan. Rabalah dengan ujung dari tiga jari tengah yang dirapatkan, lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tapi mantap dimulai dari pinggir menuju ke puting searah putaran jarum jam. Lakukan hal yang sama pada payudara kiri seperti pada payudara kanan Beri perhatian khusus pada daerah kuadran atas luar dekat ketiak karena sebagian besar kanker ditemukan pada daerah tersebut.
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH TENAGA KESEHATAN
1. INSPEKSI (DILIHAT – DIAMATI)
2. PALPASI (PERABAAN)
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH PETUGAS KESEHATAN TERLATIH 1. Pemeriksaan klinis oleh tenaga kesehatan dimulai dengan inspeksi atau pengamatan. •
Pengamatan dilakukan untuk melihat apakah ada ada perbedaan antara payudara kiri dan kanan, adanya benjolan, perubahan kulit dan lain-lain.
2. Dilanjutkan Palpasi atau perabaan payudara dilakukan untuk mencari kemungkinan adanya benjolan yang belum tampak. •
Apabila ditemukan benjolan, harus diperiksa apakah ada kemungkinan keganasan dll
PEMERIKSAAN KLINIS PAYUDARA OLEH TENAGA KESEHATAN
3. PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING
PEMERIKSAAN KELENJAR GETAH BENING
• Setelah pemeriksaan payudara juga akan dilakukan pemeriksaan kelenjar getah bening di daerah sekitar tulang belikat dan sekitar ketiak.
PEMERIKSAAN LANJUTAN
ULTRASONOGRAFI
MAMOGRAFI
Mamografi PEMERIKSAAN LANJUTAN • Deteksi dini lebih lanjut dapat dilakukan dengan pemeriksaan: – Ultrasonografi (USG) • Dianjurkan terutama bagi perempuan usia kurang dari 35 tahun
– Mamografi • Dianjurkan terutama bagi perempuan usia lebih dari 35 tahun
HASIL PEMERIKSAAN • Normal • Benigna (jinak) • Dicurigai benigna periksa ulang 6 bln kemudian
• Dicurigai kanker biopsi di RS
HASIL PEMERIKSAAN • Gambar lingkaran-lingkaran: – Lingkaran terbesar adalah perkiraan besar benjolan hasil pemeriksaan perempuan yang tidak terlatih melakukan SADARI (ukuran + 3,75 cm) – Lingkaran diatasnya adalah perkiraan hasil pemeriksaan oleh perempuan yang melakukan SADARI teratur (ukuran 1,2 cm) – Lingkaran diatasnya adalah perkiraan benjolan yang ditemukan bagi perempuan yang melakukan mamografi pertama kali (ukuran 0,6 cm) – Sedangkan perempuan yang melakukan mamografi setiap tahun, benjolan dapat ditemukan pada ukuran 0,2 cm
• Hasil pemeriksaan deteksi dini kanker payudara: – Normal atau tidak ada kelainan – Terdapat tumor benigna (jinak) – Dicurigai benigna (jinak) harus dilakukan follow – up (periksa ulang) 6 bulan kemudian – Dicurigai maligna (ganas)
Disusun oleh : • dr. Omo Abdul Madjid, SpOG(K) • dr. Sukardi Gozali, MRCOG • dr. Shirley Anggraini T • dr. Kardinah, Sp. Rad Terima kasih kepada : • Dr. dr. Laila Nuranna, SpOG (K) • Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG (K) • drg. Rini Noviani (Depkes) • dr. Theresia Sandra, MHA (Depkes) • dr. Djoko Soetikno, MPH (JHPIEGO) • dr. Mohammad Baharuddin, SpOG • Sisca (JHPIEGO) • Rekan-rekan lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.