BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Viskositas dapat dinyatakan dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan gesekan antara molekul-molek molekul-molekul ul cairan satu dengan dengan yang lainnya. lainnya. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Viskositas secara umum juga dapat diartikan sebagai suatu tendensi untuk melawan aliran cairan karena internal friction atau resistensi suatu bahan untuk mengala mengalami mi deform deformasi asi bila bila bahan bahan terseb tersebut ut dikena dikenaii suatu suatu gaya. gaya. Semakin Semakin besar besar resistensi suatu zat cair untuk mengalir maka semakin besar pula viskositasnya. Viskositas Viskositas menggambar menggambarkan kan penolakan penolakan dalam fluida fluida terhadap terhadap aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Pada Pada hukum hukum aliran aliran fluida fluida pada pada viskos viskosita itas. s. Newton Newton mengat mengataka akan n bahwa bahwa hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskositas sebagai gesekan dalam fluida adalah konstan sehubungan dengan gesekannya. Hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newton nya, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan kecepatan geser (∂) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan viskositas. Viskositas menggamabarkan penolakkan dalam fluida terhadap aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki nilai nilai visk viskos osit itas as yang rend rendah ah seda sedang ngka kan n miny minyak ak sayu sayurr memi memilik likii visk viskos osit itas as besar/tinggi. Dimana nilai viskositas air adalah 8,90 x 10-4 k∂/m.s. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antar molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Oleh Oleh sebab sebab itulah itulah dilaku dilakukan kan prakti praktikum kum tentan tentang g viskos viskosita itass zat cair agar agar praktikan dapat mengetahui apa yang dimaksud viskositas, bagaimana cara agar dapat dapat menent menentuka ukan n harga harga visko viskosita sitass suatu suatu cairan cairan serta serta mengeta mengetahui hui mana mana yang yang
termaksud viskositas rendah dan viskositas tinggi berdasarkan sampel yang telah di bawa dalam praktikum.
1.2
Tujuan
- Untuk mengetahui mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi mempengaruhi viskositas viskositas - Untuk mengetahui mengetahui hukum-huk hukum-hukum um viskositas viskositas - Untuk mengetah mengetahui ui konsep viskositas viskositas fluida fluida
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak, atau benda yang padat yang bergerak di dalam fluida. Besarnya gesekan ini biasanya juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda padat bergerak di dalam zat tersebut. Viskositas zat cair, yang berperan adalah gaya kohesi antara partikel zat cair. Viskositas Viskositas dapat dinyatakan dinyatakan sebagai sebagai tahanan tahanan aliran fluida yang merupakan merupakan gesekan antara molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang yang mudah mudah mengal mengalir, ir, dapat dapat dikatak dikatakan an memilik memilikii viskos viskosita itass yang yang rendah rendah,, dan sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan tidak memiliki viskositas yang tinggi. Viskositas suatu fluida adalah sifat yang menunjukkan besar dan kecilnya tahan dalam fluida terhadap gesekan. Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air mempunyai tahanan dalam terhadap gesekan yang lebih kecil dibading dengan fluida yang mempunyai viskositas yang lebih besar. Gejala Gejala ini dapat dapat dianal dianalisis isis dengan dengan mengon mengontro trodu dusir sir suatu suatu besaran besaran yang yang disebut kekentalan atau viskositas. Oleh karena itu, viskositas berkaitan dengan gerak relatif antar bagian-bagian fluida, maka besaran ini dapat dipandang sebagai ukuran ukuran tingka tingkatt kesulit kesulitan an aliran aliran fluida fluida tersebu tersebut, t, makin makin besar besar kekent kekentalan alan suatu suatu fluida maka makin sulit fluida itu untuk mengalir. Adany Adanyaa zat terlaru terlarutt makrom makromolek olekul ul akan akan menaik menaikkan kan viskos viskosita itass laruta larutan. n. Bahkan Bahkan padan padan konsen konsentras trasii rendah rendahpun pun,, efekny efeknyaa besar besar karena karena moleku molekull besar besar mempengaru mempengaruhi hi aliran fluida pada jarak yang yang jauh. Viskositas Viskositas intrisik intrisik merupakan merupakan analog dari koefisien visial (dan mempunyai dimensi/konsentrasi). Viskos Viskosita itass suatu suatu cairan cairan murni murni atau atau larutan larutan merupa merupakan kan indeks indeks hambat hambatan an aliran aliran cairan. cairan. Viskos Viskosita itass dapat dapat diukur diukur dengan dengan menguk mengukur ur laju alir alir cairan cairan yang yang melalui tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas.
Aliran dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran lamine laminerr atau atau aliran aliran kental kental,, yang yang secara secara umum umum mengg menggamb ambarka arkan n laju alir kecil kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran yang lain adalah aliran “turbu “turbulen len”” yang yang mengga menggamba mbarka rkan n laju aliran aliran yang yang besar besar melalu melaluii pipa pipa dengan dengan diameter yang lebih besar (Bird, 1987). Aliran Ukur Viskositas
Untuk Untuk menguk mengukur ur besarny besarnyaa visko viskosita sitass menggu menggunak nakan an alat alat viskos viskosime imeter ter.. Berbagai tipe viskosimeter dikelompokkan menurut kerjanya : 1. Tipe Ka Kapiler Pengukuran ini berdasarkan atas waktu yang diperlukan oleh cairan untuk melewati melewati sepanjang sepanjang pipa kapiler kapiler pada volume tertentu. Viskosimeter Viskosimeter Ostwald adalah salah satu tipe viskosimeter kapiler yang sederhana. 2. Office Ty Type Tipe viskosimeter ini merupakan kapiler yang pendek. Prinsip pengukuran juga sama dengan tipe kapiler (berdasarkan waktu). Alat ini sangat simpel, murah dan dapat digunakan secara cepat dan digunakan untuk cairan, newtonia maupun non newtonia. Alat yang dipakai disebut zhan viskosimeter. 3. Visk Viskos osim imet eter er Rota Rotasi si Peng Penguk ukur uran an berd berdasa asark rkan an rota rotasi si (put (putar aran an)) dalam dalam sili silind nder. er. Alat Alat yang ang diguna digunakan kan stroime stroimerr viskom viskometer eter.. Alat Alat ini banya banyak k diguna digunakan kan untuk untuk menguk mengukur ur visk viskosi osita tass susu susu kent kental al mani manis, s, prod produk uk toma tomatt dan dan lain lainny nya. a. Prins Prinsip ip alat alat ini ini berdasarkan atas waktu yang diperlukan. 4. Visk Viskos osim imet eter er Lehm Lehman an Nilai viskosimeter Lehman didasarkan pada waktu kecepatan alir cairan yang akan diuji atau dihitung nilai viskositasnya bebanding terbalik dengan waktu kecepatan alir cairan pembanding, dimana cairan pembanding yang digunakan adalah air. Adapun jenis cairan dibedakan menjadi dua tipe, yaitu cairan newtonian dan non newtonian. 1. Cair Cairan an Newt Newton onia ian n adal adalah ah caira cairan n yang visko viskosit sitasn asny ya beru beruba bah h deng dengan an berubahnya gaya irisan ini adalah aliran kental (viscous) sejati.
Contohnya : air, minyak, sirup dan gelatin Cairan Newtonian ada 2 jenis, harga viskositas yang tinggi disebut viscous dan harga viskositas yang rendah disebut mobile. 2. Cair Cairan an nonnon-ne newt wton onia ian n meru merupa paka kan n caira cairan n yang yang visk viskos osit itasn asny ya beru beruba bah h dengan adanya perubahan gaya irisan dan dipengaruhi kecepatan tidak linear. Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas - Temperatur - Massa ssa jeni enis zat - Luas pe penampa ampan ng - Tekanan - Panjang ang ta tabung Suhu berpengaruh terhadap viskositas, semakin tinggi suhu, viskositasnya semakin rendah. Hal ini disebabkan pada suhu tinggi pergerakkan molekul akan semakin semakin meningkat meningkat yang yang menyebabka menyebabkan n terjadinya terjadinya perenggang perenggangan an pada molekul molekul sehingga viskositas semakin kecil (Atkins, 1996) Hukum Stokes
Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk fluida ideal viskositas sama dengan nol sehingga dianggap bahwa benda yang bergerak pada fluida ideal tidak mengalami gesekan yang diseba disebabka bkan n fluida fluida.. Akan Akan tetapi tetapi,, bila bila benda benda terseb tersebut ut berger bergerak ak dengan dengan kelajua kelajuan n tertentu dalam fluida kental, maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh gaya gesekan fluida benda tersebut. Sebuah benda yang bergerak jatuh di dalam fluida bergerak, ada tiga macam gaya yaitu : 1.
Gaya Gaya grav gravit itasi asi atau atau gay gayaa berat berat (W (W)) Gaya gravitasi inilah yang menyebabkan menyebabkan benda bergerak ke bawah dengan
suatu kecepatan. 2.
Gaya apung (buoyant force) atau gaya Archimedes (B) Arah gaya buoyant force atau gaya Archimedes ini keatas dan besarnya
sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut.
Menurut Archimedes adalah suatu benda yang dicelupkan pada sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair maka benda itu akan mengalami gaya ke atas yang yang besarn besarnya ya itu sama sama dengan dengan berat zat cair cair yang yang dipind dipindahk ahkan an oleh oleh benda benda tersebut. 3.
Gaya Gaya gese gesek k (fri (frict ctio iona nall forc force) e) ata atau u Fg Gaya gesek frictional frictional force atau Fg arahnya arahnya besarnya besarnya lebih besar dari berat
fluida. Viskositas cairan juga dapat ditentukan berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair yaitu berdasarkan hukum stokes. Dimana benda bulat dengan radius r dan rapat d yang jatuh karena gaya gravitasi melalui fluida dengan rapat dm/db, akan dipengaruhi oleh gaya gravitasi sebesar : F 1 = 4 / 3 π r 3 ( d − dm ) g Perbedaan antara viskositas cairan dengan viskositas gas adalah sebagai berikut : Jenis Perbedaan Gaya Gesek
Viskositas Cairan Lebih besar
Koefisien Viskositas Temperatur
mengalir Lebih besar Temperatur
Tekanan
viskositas turun viskositas naik Tekanan naik viskositas Tidak Tidak tergant tergantung ung pada pada naik
Viskositas Gas untuk Lebi Lebih h keci kecill diba diband ndin ing g viskositas cairan Lebih kecil naik Temperatur
naik
tekanan
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe, yang pertama laminar dan yang kedua turbulen. Hal ini lebih lanjut dikelompokkan menurut bilangan Reynoldnya yaitu : RN =
dvR µ
Dimana R adalah jari-jari, d adalah kerapatan cairan, v adalah kecepatan rata-rata cairan sepanjang pipa dan µ adalah koefisien viskositas. Jika RN lebih besar dari 4000, aliran turbulen dan jika lebih kecil dari 2100 aliranya laminar (Dogra, 1990)
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Alat dan Bahan
3.1.1 3.1.1 Alat-ala Alat-alatt - Viskometer Ostwald
- Pikn Piknom omet eter er - Stop Stopwa watc tch h - Nera Neraca ca Cha Chaus us - Term Termom omet eter er - Beke Bekerr gel gelas as - Pipe Pipett tet tetes es - Pompa - Gela Gelass kim kimia ia
3.1.2 3.1.2 Bahan-bahan Bahan-bahan - Akua Akuad des - Etanol - Minyak goreng
- Bensin - Sabu Sabun n cair cair - Tisu
3.2 3.2
Pros Prosed edur ur Perc Percob obaa aan n
3.2.1 3.2.1 Pengukuran Pengukuran densitas densitas larutan - Ditimbang piknometer yang masih kosong - Dimasukkan bensin ke dalam piknometer hingga penuh dan jangan sampai
terdapat gelembung udara pada saat piknometer ditutup - Ditimb Ditimbang ang pikn piknom ometer eter - Dicata Dicatata ta massany massanyaa - Diulangi langkah diatas dengan sample aquadest, minyak goreng, alkohol
secara berturut-turut.
3.2.2 3.2.2 Pengukuran Pengukuran suhu fluida/larutan fluida/larutan - Dimasuk Dimasukkan kan termome termometer ter ke dalam dalam masing masing-mas -masing ing laruta larutan n (aquad (aquadest, est,
alkohol, minyak goreng, dan bensin). - Diukur Diukur masing-m masing-masing asing suhu larutan - Dica Dicata tatt suhu suhu nya nya
3.2.3 3.2.3 Pengukuran Pengukuran viskositas viskositas larutan - Dimasuk Dimasukkan kan keemp keempat at jenis jenis cairan cairan kedalam kedalam viskom viskometer eter ostwol ostwold d secara secara
bertahap, sebelum itu diukur suhunya suhunya masing-masing - Dihubungkan mulut pipa kapiler viskometer lainnya dengan pemompa gas
manual - Dituan Dituang g secukup secukupny nyaa cairan cairan yang yang akan akan diukur diukur,, kemudi kemudian an pompa pompa cairan cairan tersebut hingga melewati tanda batas A - Ditu Ditutu tup p luba lubang ng/m /mul ulut ut pipa pipa kapi kapiler ler visk viskom omet eter er yang terb terbuk ukaa deng dengan an menggunakan jari dan lepaskan pemompa gas manual - Dinyalakan Dinyalakan stopwatch sesaat setelah jari dilepas sehingga cairan turun
melewati batas A dan matikan stopwatch sesaat setelah melewati tanda batas B - Dilakukan tiga kali perlakuan yang sama untuk setiap jenis larutan yang
akan diukur.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
4.1.1 4.1.1 Pengukuran Pengukuran viskositas viskositas larutan
1.
Aquadest
Waktu (s) t1 t2 t3 1,74 1,51 1,35
2.
Bensin
1,52
1,11
1,04
28
3.
Alkohol
1,70
1,80
1,80
29
4.
Minyak Goreng
55,80
52,85
45,02
29
No
Zat Cair
Suhu ( oC)
4.1.2 4.1.2 Pengukuran Pengukuran densitas densitas larutan Massa Massa pikn piknom ometer eter kosong kosong = 15,4 15,45 5 gr gr Volume piknometer No
Zat Cair
= 10 mL Piknometer +
Massa
zat cair (gr)
Zat cair (gr)
1.
Aquadest
25,64
10,19
2.
Bensin
23,09
7,64
3.
Alkohol
23,70
8,25
4.
Minyak Goreng
24,72
9,27
4.2 Perhitung Perhitungan an
Waktu rata-rata (t)
4.2.1
t =
t 1
+
t 2
+
t 3
3
- Waktu Waktu rata-ra rata-rata ta aquade aquadest st t = =
1,74
+
1,51 + 1,35 3
1,53 s
- Waktu Waktu ratarata-rat rataa bensin bensin t = =
1,52
+
1,11 3
1,22 s
+
1,04
25
- Waktu Waktu rata-ra rata-rata ta alkoho alkoholl t = =
1,70
1,80
+
+
1,80
3 1,76 s
- Waktu Waktu rata-rat rata-rataa minyak minyak goreng goreng t = =
55,80
+
52,85
+
45,02
3 51,22 s
4.2.2 4.2.2 Pengukuran Pengukuran densitas densitas larutan p x
=
M x V x
- Densita Densitass aquade aquadest st P air
10,19 gr
=
=
10 ml 1,019
gr ml
- Dens Densit itas as ben bensi sin n P ben sin
7,64 gr
=
=
10 ml 0,764
gr ml
- Dens Densit itas as alkoh alkohol ol P alkohol
=
=
8,25 gr 10 ml 0,825
gr ml
- Densita Densitass minya minyak k goreng goreng P min yak goreng
9,27 gr
=
=
10 ml 0,927
gr ml
4.2.3 4.2.3 Pengukuran Pengukuran viskositas viskositas secara teori
Diket :
µ1
=>
=
µ2
µ1
=
0,0080 P, T1
=
30 o C H 2 O
µ1
=
0,0100 P, T1
=
30 o C Etanol
µ1
=
0,0056 P, T1
=
30 o C Bensin
µ1
=
0,0316 P, T1
=
30 o C Minyak goreng
T 1 T 2
- Viskos Viskosita itass aqua aquades destt 0,0080
=
µ2 µ2
=
25 30 0,0096 P
- Viskos Viskosita itass bensin bensin 0,0056
=
µ2 µ2
=
28 30 0,0006 P
- Viskos Viskosita itass alko alkohol hol 0,0100 µ2 µ2
= =
29 30 0,0103 P
- Viskos Viskosita itass minyak minyak goreng goreng 0,0316 µ2 µ2
29
=
30 0,0327 P
=
4.2.4 4.2.4 Pengukuran Pengukuran viskositas viskositas secara praktek H2O sebagai pembanding µ1 µ2
=
P 1 . t 1 P 2 . t 2
- Viskos Viskosita itass alko alkohol hol 0,0080 µ2 µ2
1,019 . 1,53
=
0,825 . 1,76
=
0,0089 P
- Viskos Viskosita itass bensin bensin 0,0080 µ2 µ2
= =
1,019 . 1,53 0,764 . 1,22 0,0057 P
- Viskos Viskosita itass minyak minyak goreng goreng 0,0080 µ2 µ2
= =
1,019 . 1,53 0,927 . 51,22 0,2935 P
4.3 Pembahasa Pembahasan n
Viskositas fluida (zat cair) merupakan gesekan yang ditimbulkan oleh fluida yang bergerak atau benda yang bergerak di dalam fluida. Besarnya gesekan ini biasa nya juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair. Jadi semakin besar
viskos viskosita itass zat cair, cair, maka maka semaki semakin n susah susah benda benda padat padat berger bergerak ak di dalam dalam zat tersebu tersebut, t, dalam dalam viskos viskosita itass zat cair cair yang yang berper berperan an adalah adalah gaya gaya kohesi kohesi antara antara partikel zat cair. Viskositas akan berkurang dengan cepat apabila temperaturnya bertambah dan semakin besar nilai viskositas dari larutan maka tingkat kekentalan larutan tersebut semakin besar pula, karena viskositas ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, ada pun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai viskositas adalah : 1. Suhu Faktor Faktor suhu terhadap viskositas viskositas yaitu yaitu berbanding berbanding terbalik terbalik dengan dengan suhu jika suhu naik maka viskositas viskositas akan turun dan begitu pula sebaliknya jika suhu turun maka viskositas akan naik. Hal ini disebabkan karena adanya gesekan partikel partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu ditinggikan dan menurun kekentalannya. 2. Konsentrasi Konsentrasi larutan viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan satuan volum volumee karena karena semakin semakin banya banyak k partik partikel el yang yang terlaru terlarut, t, geseka gesekan n antar antar partikel semakin tinggi dan nilai viskositas nya semakin besar pula. 3.
Berat molekul solut
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute karena dengan adanya solute yang besar akan menghambat atau membebankan yang berat pada cairan sehingga akan menaikkan viskositasnya. 4. Tekanan Semakin besar tekanannya cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang dikenakannya. dikenakannya.
Adapun hukum viskositas yaitu hukum Poiseville dan hukum Stokes 1. Huku Hukum m Pois Poiseu eull llee Hukum Hukum ini berbun berbunyi yi “Banya “Banyakny knyaa cairan cairan yang yang mengal mengalir ir persat persatuan uan waktu waktu melalui penampang melintang berbentuk silinder berjari-jari r yang panjang nya 1
selain ditentukan oleh beda tekanan (ΔP) pada kedua ujung yang memberikan gaya pengaliran juga ditentukan oleh viskositas cairan dan luas penampang pipa”. Hubungan tersebut dirumuskan oleh Poiseulle sebagai : Q
=
( ∆ P ) π r 4 8µl
atau
V t
=
( ∆ P ) π r 4 8µl
Dengan Q adalah kecepatan aliran volume (volume cairan V yang melewati pipa persatuan waktu t dinyatakan dengan satuan S1 (m3/s).
2. Huku Hukum m Stok Stokes es Apabil Apabilaa benda benda padat padat brgerak brgerak dengan dengan kecepa kecepatan tan terten tertentu tu dalam dalam medium medium fluida, maka benda tersebut akan mengalami hambatan yang diakibatkan oleh gaya gesekan fluida. Gaya gerak tersebut dirumuskan sebagai berikut : Av A F = η atau F = ZV = k η v Z Z Dimana k = koefisien yang besarnya tergantung bentuk geometrik benda. Dari hasil percobaan, untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r diperoleh : F = G π r η v Persam Persamaan aan ini dinya dinyataka takan n pertam pertamaa kali kali oleh oleh Sir George George Stokes Stokes (1845) (1845) yang kemudian dikenal dengan Hukum Stokes. Bila gaya F diterapkan pada partikel berbentuk bola dalam larutan, maka stokes menunjukkan bahwa untuk aliran laminar berlaku : F = G π r η Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan digunakan empat larutan yaitu, aquades, alkohol, bensin dan minyak goreng. .1
Aquades
Aqua Aquade dess atau atau air air atau atau H2O yang ang memi memilik likii nama nama IUPA IUPAC C dihy dihydr drig igen en,, monox monoxide, ide, oxidan oxidane, e, merupa merupakan kan jenis-je jenis-jenis nis syarat syarat liquid liquid yang yang tidak tidak berwarn berwarna, a, tidak berbau dan juga tidak berasa pada keadaan standar. Aquadest memiliki rumus rumus molek molekul ul H2O dengan titik didih 100 o C, 212 o F (373,15 K), viskositas aquadest 0,001 Pa/s pada suhu 20 o C dan memiliki bentuk heksagonal.
.2
Alkohol
Alkohol atau nama lainnya adalah etanol merupakan senyawa liquid yang tidak berwarna dan sangat mudah menguap pada suhu yang rendah serta mudah terb terbak akar ar pada pada suhu suhu yang yang ting tinggi gi.. Alko Alkoho holl memi memilik likii rumu rumuss molek molekul ul CH3OH, kerapatan kerapatan 0,79 gr/cm3, titik didih 78 o C (351 K). Alkohol ini mudah bercampur dengan air dan juga mudah bercampur dengan pelarut organik. .3
Bensin
Bensin merupakan cairan bening agak kekuning-kuningan dan berasal dari pengolahan minyak bumi yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar. Secara Secara sederh sederhana ana bensin bensin tersusu tersusun n dari dari hidrok hidrokarb arbon on rantai rantai lurus lurus mulai mulai dari dari C7 (heptana) sampai dengan C 11. Bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hidrog hidrogen en dan karbon karbon
yang yang terikat terikat antara antara satu satu dengan dengan yang yang lainny lainnyaa sehing sehingga ga
membentuk rantai. 1 galom bensin (4,5 liter) mengandung 132 x 10 6 Joule energi yang ekuivalen dengan 125.000 BTU (British Thermal Unit) atau 37 Kwh. .4
Minyak Goreng
Minyak goreng tidak larut dalam air kecuali minyak lirak dan minyak sedikit larut dalam alkohol, etil, eter dan pelarut halogen lainnya. Minyak tidak mencair dengan cepat pada pelarut dengan suatu nilai temperatur tertentu. Titik didih akan semakin meningkat dengan bertambahnya rantai karbon asam lemak. Dala Dalam m perc percob obaa aan n kali kali ini ini terd terdap apat at bebe bebera rapa pa fakt faktor or kesa kesala laha han n yang ang menyebabkan hasil percobaan tidak sempurna yaitu : -
Tidak Tidak teliti teliti saat mengu menguku kurr suhu larut larutan an sehing sehingga ga hasil hasil perhit perhitung ungan an kurang kurang tepat
-
Alat Alat yang yang digu diguna naka kan n kuran kurang g bers bersih ih sehin sehingg ggaa meny menyeb ebabk abkan an perh perhit itun unga gan n kurang tepat
-
Tida Tidak k teli teliti ti saat saat perh perhit itun unga gan n waktu waktu yang mele melewa wati ti dua dua tanda tanda pada pada viskositas Ostwald Dalam praktikum kali ini terdapat 2 percobaan yaitu penentuan densitas
(massa (massa jenis) jenis) dan penent penentuan uan viskos viskosita itass (keken (kekental talan) an) dari dari beberap beberapaa zat cair. cair. Penentuan densitas (massa jenis) larutan yang diukur massa jenisnya yaitu bensin, minyak goreng, alkohol, dan aquades. Alat untuk mengukur densitas (massa jenis)
suatu larutan adalah piknometer. Piknometer merupakan alat gelas yang berfungsi untuk untuk menguk mengukur ur berat berat jenis jenis suatu suatu zat. zat. Zat yang akan akan diukur diukur densitas densitas (massa (massa jenisnya) terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk larutan, selanjutnya dimasukkan ke dalam piknometer. Bentuknya cukup mungil dan rumit. Seperti botol kecil yang yang dileng dilengkap kapii dengan dengan penutu penutupny pnya. a. Dari Dari percob percobaan aan kali kali ini dipero diperoleh leh hasil hasil pengukuran densitas larutan pada sampel yaitu ρaquades = 1,019 gr/ml, ρ bensin = 0,764 gr/m gr/ml, l, ρalkohol = 0,82 0,825 5 gr/m gr/mll dan dan ρ minyak minyak
goreng goreng
= 0,927 0,927 gr/ml. gr/ml. pada pada percob percobaan aan
penentuan viskositas mengguanakan alat yang bernama viskosimeter ostwold. Pada Pada viskosi viskosimet meter er ostwol ostwold, d, visko viskosita sitass ditent ditentuka ukan n dari dari waktu waktu yang yang diguna digunakan kan cairan untuk melewati jarak antara “A” dan “B”. dari percobaan ini didapatkan µ bensin = 0,0057 P, µ alkohol = 0,0089 P dan µ
minyak goreng
= 0,2935 P.
Berikut adalah urutan nilai viskositas Liquids Gasoline
Viskosity (P) 0,006
Temperatur (oC) 20
H2O
0,01
20
Alcohol
0,012
20
Oil 1,1 20 (Source.hyperphysic.phy.asist.gsu.edu/hbase/takles/viskositas.html) Metode-metod Metode-metodee dalam pengukuran pengukuran viskositas viskositas yaitu dengan viskosimeter viskosimeter ostwold, viskosimeter hoppler, viskosimeter cone dan plate, dan viskosimeter Cup dan Bob. 1.
Metode Viskosimeter Ostwold
Metode Metode ini ditent ditentuka ukan n berdas berdasark arkan an hukum hukum Poiseu Poiseulle lle menggu menggunak nakan an alat viskosimeter ostwold. Penetapannya dilakukan dengan jalan pengukuran waktu yang diperlukan untuk mengalirnya cairan dalam pipa kapiler dari “A” ke “B”. 2.
Metode Viskosimeter Hoppler
Berd Berdasa asark rkan an huku hukum m Stok Stokes es pada pada kece kecepa pata tan n bola bola maks maksim imum um,, terja terjadi di keseimbangan sehingga gaya gerak = gaya berat - gaya Archimedes. 3. Metode Metode Viskos Viskosime imeter ter Cone Cone dan Plate Plate Cara pemakai pemakaiann annya ya adalah adalah sampel sampel ditemp ditempatk atkan an diteng ditengahah-ten tengah gah papan, papan, kemudian kemudian dinaikkan dinaikkan dengan hingga hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut Kerucut digerakkan digerakkan
oleh motor deringan bercaman kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang semi transparan yang diam kemudian kerucut yang berputar. 4. Metode Metode Viskos Viskosime imeter ter Cup dan Bob Prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruang antara dinding luar dari Bob dan dinding dalam dari Cup dimana Bob masuk persis di tengah-tengah. Dari percobaan yang telah dilakukan pada pengukuran viskositas zat cair diperoleh µ
alkohol
= 0,0089 P dengan waktu rata-rata 1,76 sekon, µ
dengan waktu rata-rata 1,22 sekon, dan µ
miyak goring
bensin
= 0,0057 P
= 0,2935 P dengan waktu rata-
rata 51,22 sekon. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin kental suatu larutan maka semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk melewati pipa kapiler Viskosimeter Ostwold. Dari hasil pengukuran densitas diperoleh ρaquades = 1,019 gr/ml, ρ bensin = 0,764 gr/ml, ρ alkohol = 0,825 gr/ml, dan ρ minyak goring = 0,927 gr/ml dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aquadest memiliki massa jenis yang lebih besar dibandingkan minyak minyak goreng, bensin, dan alkohol. Aplikasi viskositas dalam kehidupan sehari-hari adalah : -
Pada ada indu indust stri ri per perm miny inyakan akan
-
Pada keran-keran air/PDAM
BAB 5 PENUTUP
5.1
Kesimpulan
-
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
konsentrasi, berat molekul, dan tekanan.
viskositas
adalah
suhu,
-
Hukum-hukum viskositas adalah : Hukum Pouseville dan hukum
Stokes. -
Visk Visko osita sitas/ s/k keken ekenta tala lan n sebe seben narn arnya maup aupun gaya aya gesek esekan an anta antara ra
molekul-mo molekul-molekul lekul yang menyusun menyusun suatu fluida. fluida. Jadi molekul-mo molekul-molekul lekul yang membentuk membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek gesek-menggesek karena fluida fluida tersebu tersebutt mengal mengalir ir pada pada zat cair, cair, viskos viskositas itas diseba disebabka bkan n adany adanyaa gaya gaya kohesi antar molekul jenis.
5.2
Saran
Seba Sebaik ikny nyaa pada pada prak prakti tiku kum m selan selanjut jutny nyaa dapa dapatt juga juga digu diguna naka kan n meto metode de vissometer Hopller.
DAFTAR PUSTAKA
Atikins, P.N. 1996. Kimia 1996. Kimia Fisik Jilid II Edisi IV . Jakarta. Erlangga Bird, Tony. 1987. Kimia 1987. Kimia Fisik Untuk Universitas. Universitas. Jakarta : PT. Gramedia Dogra, S.K dan Dogra S. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal Soal-Soal . Jakarta. UI Press