LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULUA N DAN ASUHAN KEPERAW KEPERAWATAN GASTROINTESTINAL HEMORRHAGIC
Widiya Addiarto, Addiarto, S. Kep., Ns
Keo!po" # $ A%!ad &'"%ari Ra%!ati( Hasia%
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES HA)SHAW HA)SHAWAT* +AINUL HASAN GENGGONG PAARAKAN - PRO&OLINGGO /01 KATA KATA PENGAN PE NGANT TAR Assaa!'aai"'! Wr. W2. Puji syukur Alhamdulillah pada Allah swt atas bimbingan dan pertolongan-
Nya
sehingga
makalah
Kegawat
Daruratan
Sistem
2
yang
berjudul
Gastroi(testi(a Gastroi(testi(a He!orr%a3i4 ini dapat disusun dengan baik. Semoga sholawat
dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi uhammad saw! yang telah membawa kita dari "aman jahiliyah menuju "aman terang akan pengetahuan seperti saat ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepada pihakpihak-pih pihak ak yang yang telah telah memban membantu tu dalam dalam menyel menyelesai esaikan kan makala makalah h ini! ini! khususnya kepada # 0.
Ketu
a $ayasan Pesantren %ainul &asan 'enggong K&. och. &asan utawakkil Alallah! S&. . .
Direk
tur S()K*S &a+shawati %ainul &asan 'enggong yaitu# Ns. )in Aini )snawati! S.kep. .kep 5.
Ketu
a program studi S, keperawatan S()K*S &a+shawati %ainul &asan genggong yaitu# Achmad Khusyairi! .Kep.!Ns 6.
Dose
n pembimbing mata kuliah 'adar yaitu# Ns. idiya Addiarto! Addiarto! S.Kep 7.
Semu
a pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu! yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. Dengan disusunnya makalah ini
yang
berjudul
Gastroi(testi(a
He!orr%a3i4 diharap diharapkan kan dapat dapat memban membantu tu dalam dalam proses proses pembela pembelajara jaran n dan
mena menamb mbah ah peng penget etah ahua uan n bagi bagi pemb pembac aca. a. aka akala lah h ini ini masi masih h jauh jauh dala dalam m kesempurnaan! untuk itu kami mengharap kritik dan saran dari pembaca terutama dosen pembimbing. Wassaa!'aai"'! assaa!' aai"'! Wr Wr.. W2. Pro2oi(33o, Pro2oi(33o, )e2r'ari /01
Pe('is DA)TAR ISI
embar /udul................................................................................................... Kata Pengantar........................................... Pengantar.................................................................. ....................................................... ................................ Da+tar )si.............................................. )si..................................................................... ............................................................. ...................................... &A& I PENDAHULUAN ,.,.atar 0elakang .................................................................. .................................................................................... .................... .. ,.2.1umusan asalah............................................ asalah................................................................... ..................................... ................ ,..(ujuan akalah.................................................................................... akalah.................................................................................... . &A& II PEM&AHASAN
2.,........................................................................................................Anat omi dan 3isiologi................................................................................. 2.2........................................................................................................Peng ertian.................................................................................................... 2. *tiologi................................................................................................ 2.4 Klasi+ikasi........................................................................................... 2.5 anie+estasi........................................................................................ 2.6 Pemeriksaan penunjang...................................................................... 2.7 Penatalaksanaan.................................................................................. 2.8 Komplikasi......................................................................................... 2.9 Asuhan Keperawatan........................................................................... &A& III PEM&AHASAN OURNAL 5.0 /udul /urnal......................................................................................... .2 )si /urnal.............................................................................................. . Pembahasan /urnal.............................................................................. .4 Kesimpulan......................................................................................... &A& I8 PENUTUP 4., Kesimpulan........................................................................................... 4.2 Saran..................................................................................................... DA)TAR PUSTAKA &A& I PENDAHULUAN
0.0 Latar 2ea"a(3
Pertolongan penderita gawat darurat dapat terjadi dimana saja baik di dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit! dalam penanganannya melibatkan tenaga medis maupun non medis termasuk masyarakat awam. Pada pertolongan pertama yang cepat dan tepat akan menyebabkan pasien:korban dapat tetap bertahan hidup untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut. Adapun yang disebut sebagai penderita gawat darurat adalah penderita yang memerlukan pertolongan segera karena berada dalam keadaan yang mengancam nyawa! sehingga memerlukan suatu pertolongan yang cepat! epat!
cermat
untuk
mencegah kematian maupun kecacatan. ;ntuk
memudahkan dalam pemberian pertolongan korban harus diklasi+ikasikan
termasuk dalam kasus gawat darurat! darurat tidak gawat! tidak gawat tidak darurat dan meninggal. Salah satu kasus gawat darurat yang memerlukan tindakan segera dimana pasien berada dalam ancaman kematian karena adanya gangguan hemodinamik adalah trauma abdomen di mana secara anatomi organ-organ yang berada di rongga abdomen adalah organ-organ pencernaan. Selain trauma abdomen kasus-kasus kegawatdaruratan pada system pencernaan salah satunya perdarahan saluran cerna baik saluran cerna bagian atas ataupun saluran cerna bagian bawah bila hal ini dibiarkan tentu akan berakibat +atal bagi korban atau pasien bahkan bisa menimbulkan kematian.
0.
R'
!'sa( Masaa% 0erdasarkan latar belakang diatas penulis mengambl rumusan masalah yaitu
bagaimana konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit gastrointestinal hemorrhagic = 0.5
T'9'
a( Pe('isa( 0.5.0
T'9'a( U!'!
ahasiswa keperawatan mampu memahami teori penyakit gastrointestinal hemorrhagic dan asuhan keperawatan yang berkaitan dengan penyakit gastrointestinal hemorrhagic 0.5.
T'9'
a( K%'s's ,.
aha
siswa
mampu
menjelaskan
pengertian
penyakit
gastrointestinal
hemorrhagic 2.
aha
siswa mampu menjelaskan jenis penyakit gastrointestinal hemorrhagic . aha siswa mampu menjelaskan etiologi gastrointestinal hemorrhagic 4.
aha
siswa mampu menjelaskan manie+estasi gastrointestinal hemorrhagic
5.
aha
siswa mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang dari penyakit gastrointestinal hemorrhagic 6.
aha
siswa mampu menjelaskan penatalaksanaan pada pasien dengan penyakit gastrointestinal hemorrhagic= 7.
aha
siswa mampu menjelaskan Komplikasi pada penyakit gastrointestinal hemorrhagic 8. siswa
mampu
aha menjelaskan
Asuhan
Keperawatan
pada
pasien
gastrointestinal hemorrhagic
&A& II TINAUAN PUSTAKA
.0 A(ato!i Da( )isioo3i
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal >mulai dari mulut sampai anus? adalah sistem organ dalam manusia yang ber+ungsi untuk menerima makanan! mencernanya menjadi "at-"at gi"i dan energi! menyerap "at-"at gi"i ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari #
,?
ulu
t erupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. ulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. ulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. 0agian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relati+ sederhana! terdiri dari manis! asam! asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh sara+ ol+aktorius di hidung dan lebih rumit! terdiri dari berbagai macam bau. akanan dipotong-potong oleh gigi depan >incisi@us? dan di kunyah oleh gigi belakang >molar! geraham?! menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. udah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian bagian dari makanan tersebut dengan en"im-en"im pencernaan dan mulai mencernanya. udah juga mengandung antibodi dan en"im >misalnya liso"im?! yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. 2?
(eng
gorokan >+aring? erupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. 0erasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Skema melintang mulut! hidung! +aring! dan laring. Didalam lengkung +aring terdapat tonsil > amandel ? yaitu kelenjar lim+e yang banyak mengandung kelenjar lim+osit dan merupakan pertahanan terhadap in+eksi! disini terletak bersimpangan antara jalan na+as dan jalan makanan! letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung! didepan ruas tulang belakang Keatas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung! dengan perantaraan lubang bernama koana! keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang yang disebut ismus +ausium (ekak terdiri dari 0agian superior Bbagian yang sangat tinggi dengan hidung! bagian media B bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian in+erior B bagian yang sama tinggi dengan laring.
0agian superior disebut naso+aring! pada naso+aring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga!0agian media disebut oro+aring!bagian ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian in+erior disebut laring go+aring yang menghubungkan oro+aring dengan laring ?
Kero
ngkongan! Kerongkongan adalah tabung >tube? berotot pada @ertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. akanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut eso+agus>dari bahasa $unani# oeso Cmembawa! dan phagus Cmemakan?. *so+agus bertemu dengan +aring pada ruas ke-6 tulang belakang. enurut histologi. *so+agus dibagi menjadi tiga bagian# a.
0agia
n superior >sebagian besar adalah otot rangka? b.
0agia
n tengah >campuran otot rangka dan otot halus? c.
Serta
bagian in+erior >terutama terdiri dari otot halus?. 4?
amb
ung erupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. (erdiri dari bagian yaitu# Kardia! 3undusdan Antrum. akanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin >s+inter?! yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal! s+inter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. ambung ber+ungsi sebagai gudang makanan! yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan en"imen"im. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan "at penting # endir! Asam klorida >&El? dan Prekursor pepsin >en"im yang memecahkan protein? 5? halus
;sus
;sus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut "at-"at yang diserap ke hati melalui @ena porta. Dinding usus melepaskan lendir >yang melumasi isi usus? dan air >yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna?. Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil en"im yang mencerna protein! gula dan lemak. apisan usus halus lapisan mukosa > sebelah dalam ?! lapisan otot melingkar > sirkuler ?! lapisan otot memanjang > ongitidinal ? dan lapisan serosa > Sebelah uar ?. 6?
;sus
besar! ;sus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. 3ungsi utama organ ini adalah menyerap air dari +eses. ;sus besar terdiri dari # Kolon asendens >kanan?! Kolon trans@ersum! Kolon desendens >kiri?! Kolon sigmoid >berhubungan dengan rektum?. 0anyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar ber+ungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan "at-"at gi"i. 0akteri di dalam usus besar juga ber+ungsi membuat "at-"at penting! seperti @itamin K. 0akteri ini penting untuk +ungsi normal dari usus. 0eberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air! dan terjadilah diare. 7?
1ectu
m! dan Anus. 1ektum >0ahasa atin# regere! Cmeluruskan! mengatur? adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar >setelah kolon sigmoid? dan berakhir di anus.
0A0?. engembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem sara+ yang menimbulkan keinginan untuk melakukan de+ekasi. /ika de+ekasi tidak terjadi! sering kali material akan dikembalikan ke usus besar! di mana
penyerapan air akan kembali dilakukan. /ika de+ekasi tidak terjadi untuk periode yang lama! konstipasi dan pengerasan +eses akan terjadi. Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan! dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh >kulit? dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. 3eses dibuang dari tubuh melalui proses de+ekasi >buang air besar F 0A0?! yang merupakan +ungsi utama anus. . De:i(isi
Perdarahan bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan! mulai dari mulut sampai anus. 0isa berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah!tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu. Perdarahan saluran cerna adalah suatu perdarahan yang bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan! mulai dari mulut sampai anus. 0isa berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah! tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu. Perdarahan yang terjadi di saluran cerna bila disebabkan oleh adanya erosi arteri akan mengeluarkan darah lebih banyak dan tidak dapat dihentikan dengan penatalaksanaan medis saja. >ansjoer! 2GGG?
.5
Kas
i:i"asi Perdarahan saluran cerna dapat dibagi menjadi 2 yaitu ,.
Perda
rahan saluran cerna bagian atas Perdarahan saluran cerna bahagian atas >dide+inisikan sebagai perdarahan yang terjadi di sebelah proksimal ligamentum Treitz pada duodenum distal . Sebagian besar perdarahan saluran cerna bahagian atas terjadi sebagai akibat penyakit ulkus peptikum > PUD! peptic ulcer disease? >yang disebabkan oleh H. Pylori atau penggunaan obat-obat anti-in+lamasi nonsteroid >Dubey! S.! 2GG8?
2.
Perda
rahan saluran cerna bagian bawah :ower gastrointestinal bleeding >')0? >ansjoer! 2GGG? .6 Etioo3i Penyebab perdarahan pada saluran pencernaan #
,.
Kera
ngkongan a?
1obe
kan jaringan Sindroma allory-eiss adalah luka robek >lecet? pada bagian bawah kerongkongan dan bagian atas lambung selama muntah-muntah atau cegukan yang sangat kuat. 'ejala awal biasanya berupa perdarahan karena pecahnya arteri. Sindroma allory-eiss adalah penyebab dari 5H perdarahan di saluran pencernaan atas. Diagnosis ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan eso+agoskopi atau arteriogra+i. uka robek >lecet? tidak dapat dideteksi dengan +oto rontgen biasa. b?
Kank
er kerongkongan /enis yang paling sering terjadi pada kanker kerongkongan adalah sIuamous sel carcinoma dan adenocarcinoma! yang terjadi di dalam sel yang melewati dinding pada kerongkongan. Kanker ini bisa terjadi dimana saja di dalam kerongkongan dan bisa terlihat sebagai penyempitan
pada
kerongkongan
>penyempitan?!
sebuah
pembengkakan! daerah +lat yang tidak normal >plaIue?! atau jaringan yang tidak normal >+istula? di antara kerongkongan dan saluran pernapasan yang mensuplai ke paru-paru. 2.
amb
ung a.
uka
kanker atau non-kanker (umor jinak di lambung agaknya tidak menimbulkan gejala atau masalah medis. (etapi kadang-kadang! beberapa mengalami perdarahan atau berkembang menjadi kanker ganas. Sekitar 99H kanker lambung
adalah
adenokarsinoma.
Kanker
lambung
lainnya
adalah
leiomiosarkoma >kanker otot polos? dan lim+oma. b.
)ritasi
>gastritis? karena aspirin atau &elicobacter pylori Penggunaan aspirin harus dihindari karena dapat memperberat iritasi lambung hingga menyebabkan perdarahan dilambung. .
;sus
halus a.
uka
usus dua belas jari non-kanker &al ini bisa terjadi akibat beberapa penyebab salah satunya adalah adanya in+eksi! trauma dan lain lain. b.
(umo
r ganas atau jinak (umor adalah semua pertumbuhan jaringan biologis secara abnormal yang terjadi pada makhluk hidup. c.
Kank
er ;sus halus! terutama ileum! adalah bagian yang paling sering terkena tumor karsinoid. (umor bisa menyebabkan penyumbatan dan perdarahan ke dalam usus! yang bisa menimbulkan gejala berupa darah dalam tinja! nyeri kram perut! perut menggelembung dan muntah. 4.
;sus
besar a.
Kank
er Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma! yang dalam stadium awal membentuk polip >sel yang tumbuh sangat cepat?. b.
Polip
non-kanker Penyakit peradangan usus >penyakit Erohn atau kolitis ulserati@a?. Penyakit Erohn >*nteritis 1egionalis! )leitis 'ranulomatosa! )leokolitis? adalah peradangan menahun pada dinding usus. Penyakit ini mengenai
seluruh ketebalan dinding usus. Kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus >ileum? dan usus besar! namun dapat terjadi pada bagian manapun dari saluran pencernaan! mulai dari mulut sampai anus! dan bahkan kulit sekitar anus c. akit di@ertikulum Di@ertikula
dalam
bahasa
Peny latinnya
>di@erticulum?
adalah
Penonjolan keluar abnormal berbentuk katong yang terbentuk dari lapisan usus yang meluas sepanjang de+ek di lapisan otot!merupakan penonjolan dari mukosa serta submukosa. Di@ertikula biasanya merupakan mani+estasi motalitas yang abnormal.Di@ertikulum dapat terjadi di mana saja sepanjang saluran gastrointestinal. d.
Pemb
uluh darah abnormal di dinding usus >angiodisplasia? Angiodysplasia dari usus besar adalah pembuluh darah membesar dan rapuh dalam usus besar yang mengakibatkan kerugian kadangkadang darah dari saluran gastrointestinal >')?. 5.
1ekt
um a.
Kank
er Kebanyakan kanker menyebabkan perdarahan! tapi biasanya perlahan. Pada kanker rektum! gejala pertama yang paling sering adalah perdarahan selama buang air besar. /ika rektum berdarah! bahkan bila penderita diketahui juga menderita wasir atau penyakit di@ertikel! juga harus di+ikirkan kemungkinan terjadinya kanker. b.
Polip
non-kanker Polip adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam usus dan biasanya tidak ganas. 6.
Anus &em
a. oroid &emoroid
>asir?
adalah
pembengkakan
jaringan
yang
mengandung pembuluh balik >@ena? dan terletak di dinding rektum dan anus.
&emoroid
bisa
mengalami
peradangan!
menyebabkan
terbentuknya bekuan darah >trombus?! perdarahan atau akan membesar dan menonjol keluar. asir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna >wasir dalam? dan wasir yang keluar dari anus disebut hemoroid eksterna >wasir luar?. b.
1obe
kan di anus >+isura anus? Anus 3isura adalah sejenis penyakit yang mana adanya luka:robek bagian
dinding
dubur!
penyebab utamanya banyak
disebabkan oleh terlalu kerasnya kotoran saat 0A0! disertai mengejen dengan kuat. Akibatnya dinding dubur robek! dan kadang2 disertai dengan tetesan darah segar! juga dapat menyebabkan rasa nyeri:sakit yang berkepanjangan. .7 Ma(i:estasi "i(is 'ejalanya perdarahan pada saluran pencernaan adalah #
,.
unt
ah darah >hematemesis? untah darah dan mengindikasikan adanya perdarahan saluran cerna atas! yang berwarna coklat merah atau Ccoffee ground . >Porter! 1.S.! et al.! 2GG8? 2.
eng
eluarkan tinja yang kehitaman >melena? Kotoran > feses? yang berwarna gelap yang dikarenakan kotoran bercampur asam lambung biasanya mengindikasikan perdarahan saluran cerna bahagian atas! atau perdarahan daripada usus-usus ataupun colon bahagian kanan dapat juga menjadi sumber lainnya. >Porter! 1.S.! et al.! 2GG8? . eng eluarkan darah dari rektum >hematoske"ia? Keluarnya darah dari rectum yang diakibatkan perdarahan saluran cerna bahagian bawah! tetapi dapat juga dikarenakan perdarahan saluran cerna bahagian atas yang sudah berat. >Porter! 1.S.! et al.! 2GG8? (inja yang kehitaman biasanya merupakan akibat dari perdarahan di saluran pencernaan bagian atas! misalnya lambung atau usus dua belas jari. arna hitam terjadi karena darah tercemar oleh asam lambung dan oleh
pencernaan kuman selama beberapa jam sebelum keluar dari tubuh. Sekitar 2GG gram darah dapat menghasilkan tinja yang berwarna kehitaman. Penderita dengan perdarahan jangka panjang! bisa menunjukkan gejala-gejala anemia! seperti mudah lelah! terlihat pucat! nyeri dada dan pusing. /ika terdapat gejala-gejala tersebut! dokter bisa mengetahui adanya penurunan abnormal tekanan darah! pada saat penderita berdiri setelah sebelumnya berbaring. 'ejala yang menunjukan adanya kehilangan darah yang serius adalah denyut
nadi
yang
cepat!
tekanan
darah rendah dan
berkurangnya
pembentukan air kemih. (angan dan kaki penderita juga akan teraba dingin dan basah. 0erkurangnya aliran darah ke otak karena kehilangan darah! bisa menyebabkan bingung! disorientasi! rasa mengantuk dan bahkan syok. 'ejala kehilangan darah yang serius bisa berbeda-beda! tergantung pada apakah penderita memiliki penyakit tertentu lainnya. Penderita dengan penyakit arteri koroner bisa tiba-tiba mengalami angina >nyeri dada? atau gejala-gejala dari suatu serangan jantung. Pada penderita perdarahan saluran pencernaan yang serius! gejala dari penyakit lainnya! seperti gagal jantung! tekanan darah tinggi! penyakit paru-paru dan gagal ginjal! bisa bertmbah buruk. Pada penderita penyakit hati! perdarahan ke dalam usus bisa menyebabkan pembentukan racun yang akan menimbulkan gejala seperti perubahan kepribadian! perubahan kesiagaan dan perubahan kemampuan mental >ense+alopati hepatik?. .1 Pe!eri"saa( Pe('(9a(3
abo
0.
ratorium#
&itun
g darah lengkap# penurunan &b! &t! peningkatan leukosit
*lekt
rolit# penurunan kalium serum peningkatan natrium! glukosa serum dan laktat.
Pro+il
hematologi# perpanjangan masa protrombin! tromboplastin
darah arteri# alkalosis respiratori! hipoksemia.
'as
Peme
.
riksaan 1adiologis
Dilak
ukan dengan pemeriksaan esopagogram untuk daerah esopagus dan double contrast untuk lambung dan duodenum.
Peme
riksaan tersebut dilakukan pada berbagai posisi terutama pada ,: distal esopagus! kardia dan +undus lambung untuk mencari ada tidaknya @arises! sedini mungkin setelah hematemisis berhenti. Peme
5.
riksaan *ndoskopi
;ntu
k menentukan asal dan sumber perdarahan
Keun
tungan lain# dapat diambil +oto! aspirasi cairan dan biopsi untuk pemeriksaan sitopatologik
Dilak
ukan sedini mungkin setelah hematemisis berhenti 6.
Peme
riksaan ultrasonogra+i dan scanning hati Pemeriksaan dengan ultrasonogra+i atau scanning hati dapat mendeteksi penyakit hati kronik seperti sirosis hati yang mungkin sebagai penyebab perdarahan saluran makan bagian atas. Pemeriksaan ini memerlukan peralatan dan tenaga khusus yang sampai sekarang hanya terdapat dikota besar saja .; Pe(ataa"sa(aa( Pada lebih dari 8GH penderita! tubuh akan berusaha menghentikan
perdarahan. Penderita yang terus menerus mengalami perdarahan atau yang memiliki gejala kehilangan darah yang jelas! seringkali harus dirawat di rumah sakit dan biasanya dirawat di unit perawatan intensi+. 0ila darah hilang dalam jumlah besar! mungkin dibutuhkan trans+usi. ;ntuk menghindari kelebihan cairan dalam pembuluh darah! biasanya lebih sering diberikan trans+usi sel darah merah >P1E:Packed 1ed Eell? daripada trans+usi darah utuh >whole blood?. Setelah @olume darah kembali normal! penderita dipantau secara ketat untuk mencari tanda-tanda perdarahan yang
berlanjut! seperti peningkatan denyut nadi! penurunan tekanan darah atau kehilangan darah melalui mulut atau anus. Perdarahan dari @ena @arikosa pada kerongkongan bagian bawah dapat diobati dengan beberapa cara. Diantaranya dengan memasukkan balon kateter melalui mulut ke dalam kerongkongan dan mengembangkan balon tersebut untuk menekan daerah yang berdarah. Eara lain ialah dengan menyuntikan bahan iritati+ ke dalam pembuluh yang mengalami perdarahan! sehingga terjadi peradangan dan pembentukan jaringan parut pada pembuluh balik >@ena? tersebut. Perdarahan pada lambung sering dapat dihentikan melalui endoskopi. Dilakukan kauterisasi pembuluh yang mengalami perdarahan dengan arus listrik atau penyuntikan bahan yang menyebabkan penggumpalan di dalam pembuluh darah. 0ila cara ini gagal! mungkin perlu dilakukan pembedahan. Perdarahan pada usus bagian bawah biasanya tidak memerlukan penanganan darurat. (etapi bila diperlukan! bisa dilakukan prosedur endoskopi atau pembedahan perut. Kadang-kadang lokasi perdarahan tidak dapat ditentukan dengan tepat! sehingga sebagian dari usus mungkin perlu diangkat. Adapun Penatalaksanaan secara umum ialah sebagai berikut 1esu
sitasi cairan Kum
bah lambung dengan menggunakan normal saline Perda
rahan dari pembuluh darah >@arises! kelainan @askuler? yang persisten# Jaso o presin 2G unit:,!7m2 selama 2G menit atau ocreotide 25-G g:m2:jam! keduanya dapat diberikan selama 24 jam apabila diperlukan o
Pema
sangan Sengstaken-lakemore tu!e o
Skler
oterapi o
ul bedah anak
Kons
Perda
rahan akibat ulkus # antasida! dekompresi gaster! elektrokauter! injeksi epine+rin lokal! pembedahan darurat. .$
Ko!
pi"asi ,.
Ane
mia 2.
Dehi
drasi .
Nyeri
Dada F jika ada juga penyakit jantung 4.
Kehil
angan darah 5. 6.
Syok Kem
atian
&A& 5 PEM&AHASAN URNAL
Primary
(emuan
Sur@ey Airway
Penatalaksanaan (idak ada
(idak ada 0reathing
(idak ada
(idak ada Eirculatio n
Penurunan
onitoring tanda-tanda @ital
curah jantung
(akikardi
perdarahan
'elisah
Pantau +rekuensi:irama jantung
Ajarkan teknik relaksasi
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tran+usi darah
Disability
Dapat terjadi
Pemantauan status kesadaran
penurunan kesadaran
Dapat terdapat
Dikaji adanya luka atau trauma yang menyertai
Secondary
luka dan trauma (emuan
sur@ey 'ES
Dapat terjadi
Pemantauan status kesadaran untuk
gangguan
mengetahui terjadinya penurunan kesadaran
*posure
Penatalaksanaan
kesadaran
5.0
'd'
'r(a (rans+usion Strategies +or Acute ;pper 'astrointestinal 0leeding 5.
Isi
'r(a Ambang hemoglobin trans+usi sel darah merah pada pasien dengan
gastro akut pendarahan usus kontro@ersial. Kami membandingkan e+ikasi dan keamanan dari re strategi trans+usi stricti@e dengan orang-orang dari strategi trans+usi liberal! Kami menemukan bahwa di antara pasien dengan akut parahperdarahan saluran cerna atas! hasilyang meningkat secara signi+ikan dengan membatasi strategi trans+usi! di mana hemoglobinthreshold adalah 7 g per desiliter! dibandingkan dengan strategi trans+usi liberal! di mana hemoglobin threshold adalah 9 g per desiliter. $ang paling (emuan yang rele@an adalah peningkatan kelangsungan hidup tingkat yang diamati dengan trans+usi restrikti+ strategi. Keuntungan
ini
mungkin
terkait
dengan
kontrol yang lebih baik dari +aktor yang berkontribusi terhadap kematian! seperti perdarahan lebih lanjut! kebutuhan untuk penyelamatan terapi! dan e+ek samping yang serius. Semua +aktor ini secara signi+ikan berkurang dengan strategi restrikti+. &asil kami konsisten dengan orang-orang dari studi
obser@asional sebelumnya dan percobaan acak yang dilakukan dalam pengaturan lainnya! yang telah menunjukkan bahwa trans+usi restrikti+ Strategi tidak meningkat! 5!,9 dan bahkan menurun! 4!2G mortalitas diamati dengan
liberal
strategi
trans+usi.
pedoman
internasional
saat
ini
merekomendasika penurunan tingkat ambang batas hemoglobin untuk trans+usi pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal! dari ,G g per deciliter,5!,6 ke 7 g per deciliter.!2, Penurunan jumlah trans+usi dilakukan mungkin telah menyumbang penurunan angka kematian dari perdarahan gastrointestinal
yang
telah
diamati
di
years.22!2
baru-baru
ini
Namun! pedoman saat ini didasarkan pada temuan dari uji pemicu trans+usi melibatkan pasien kritis dengan uji anemia normo@olemic yang pasien dengan
perdarahan
akut
telah
ecluded.4!5
persyaratan
(rans+usi
mungkin berbeda untuk pasien dengan akut perdarahan karena +aktor-+aktor seperti hemodinamik ketidakstabilan atau onset cepat anemia untuk sangat kadar hemoglobin yang rendah. Sekarang Penelitian ditujukan e+ek trans+usi dalam hal ini pengaturan. Sebelumnya studi obser@asional dan kecil percobaan
terkontrol
telah
mendukung
penggunaan
membatasi
Strategi trans+usi untuk pasien dengan gastrointestinal bleeding.8-,, &asil kami!
yang
konsisten
dengan
hasil
dari
studi
tersebut!
menunjukkan bahwa strategi membatasi secara signi+ikan mengurangi tingkat +aktor yang berhubungan dengan terapi Kegagalan seperti pendarahan lebih lanjut dan kebutuhan untuk terapi penyelamatan! serta mengurangi lama tinggal di rumah sakit. *+ek berbahaya dari trans+usi mungkin terkait dengan penurunan nilai hemostasis. (rans+usi dapat menangkal splanchnic (anggapan @asokonstriksi yang disebabkan oleh hipo@olemia! mendorong peningkatan aliran darah splanknik dan tekanan yang dapat mengganggu pembentukan clots.24!25 (rans+usi juga dapat menyebabkan kelainan di koagulasi properties .8!,G Kekhawatiran tentang trans+usi telah diajukan terutama sehubungan dengan pasien yang memiliki sirosis dengan hipertensi portal. *ksperimental penelitian
telah
menunjukkan
bahwa
restitusi
darah
Jolume
dapat
menginduksi peningkatan rebound Portal tekanan yang dapat memicu hypertensi@erelated Portal Studi klinis bleeding.,2-,4 memiliki juga
menunjukkan bahwa trans+usi meningkat tekanan portal selama perdarahan @arises akut! peningkatan yan dapat dicegah dengan somatostatin.,7 Sesuai dengan pengamatan ini! kami menemukan bahwa e+ek menguntungkan dari strategi trans+usi restrikti+ sehubungan dengan perdarahan lebih lanjut diamati terutama pada pasien dengan hipertensi portal. Kami juga mengamati bahwa meskipun
pengobatan
dengan
somatostatin! pasien dalam liberal-strategi kelompok memiliki peningkatan yang signi+ikan dalam tekanan portal selama perdarahan @arises akut yang tidak diamati pada pasien dalam membatasi-strategi kelompok. )ni mungkin telah menyumbang lebih tinggi tingkat lanjut perdarahan dengan strategi liberal. Kami menemukan penurunan tingkat komplikasi dengan strategi trans+usi restrikti+. )ni (emuan ini konsisten dengan hasil dari sebelumnya percobaan yang melibatkan adults.4 sakit kritis Namun! bertentangan &asil telah ditunjukkan dalam pengaturan lainnya. 5!,9 0eberapa +aktor! seperti kondisi hidup bersama atau usia! dapat menjelaskan perbedaan ini. komplikasi jantung! terutama paru edema! terjadi lebih sering dengan liberal strategi trans+usi! baik dalam penelitian ini dan dalam persidangan yang melibatkan adults.4 sakit kritis Semakin tinggi tingkat komplikasi jantung mungkin menunjukkan risiko lebih tinggi dari kelebihan beban sirkulasi terkait dengan strategi trans+usi liberal. ain e+ek trans+usi! seperti trans+usi terkait
immunomodulation!
26
dapat
meningkatkan
risiko
komplikasi atau kematian. )ni tidak mungkin untuk memiliki terjadi dalam penelitian ini diberi sejenis kejadian in+eksi bakteri dalam dua kelompok dan penggunaan uni@ersal prestorage leukocytereduced sel merah. hasil yang merugikan harus juga dikaitkan dengan waktu penyimpanan yang lama ditrans+usikan blood.27 Dalam penelitian kami! waktu penyimpanan adalah serupa pada kedua kelompok. Namun! median durasi penyimpanan adalah ,5 hari! dan lesi penyimpanan menjadi jelas setelah sekitar ,4 days.28
sehubungan dengan trans+usistrategi. Kami menemukan bahwa trans+usi restrikti+ Strategi secara signi+ikan menurun nomor unit trans+usi dan persentase pasien yang tidak menerima trans+usi F (emuan yang juga terlihat di trials.4!5!,9 sebelumnya tujuan dari trans+usi merah-sel adalah untuk meningkatkan pengiriman oksigen ke jaringan. $ang paling aman danpaling strategi trans+usi e+ekti+ tergantung tidak hanya pada tingkat hemoglobin memicu tetapi juga pada +aktor seperti kondisi hidup bersama! usia! dan hemodinamik status.,! Akibatnya! kita diperbolehkantrans+usi yang akan dilakukan
pada
kebijaksanaanmenghadiri
dokter
bila
gejala
yang
berhubungan dengan anemia dikembangkan! ketika pendarahan besar terjadi! atau ketika inter@ensi bedah diperlukan. (rans+usi yang tidak disesuaikan dengan kadar hemoglobin dan pelanggaran trans+usi protokol terjadi lebih sering dalam strategi membatasi kelompok dibandingkan kelompok liberalstrategi. 5.5
Kesi
!p'a( Dibandingkan dengan strategi trans+usi liberal! strategi membatasi
secara signi+ikan hasil yang lebih baik pada pasien dengan perdarahan saluran cerna
atas
akut.
>Didanai
oleh
3undaciL
)n@estigaciL
Sant
Pau
Elinical(rials.go@ nomor! NE(GG4,47,.? perdarahan saluran cerna atas lucu adalah suatu kondisi darurat umum yang terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. , )ni merupakan indikasi yang sering untuk merah-sel trans+usi! karena kehilangan darah akut dapat menurunkan per+usi jaringan dan pengiriman oksigen ke jaringan. (rans+usi mungkin hidup hemat pada pasiendengan perdarahan esanguinating besar. Namun! dalam banyak kasus perdarahan tidak begitu parah! dan di keadaan seperti yang paling aman dan paling e+ekti+ Strategi trans+usi kontro@ersial. Strategi trans+usi dibatasi mungkin tepat
di beberapa
pengaturan. uji coba terkontrol memiliki menunjukkan bahwa untuk pasien sakit kritis! sebuah membatasi strategi trans+usi setidaknya sama e+ekti+ sebagai Strategi liberal! sementara secara substansial mengurangi penggunaan supplies.4!5 darah Namun! penelitian ini pasien dikecualikan dengan perdarahan gastrointestinal. studi obser@asional dan percobaan terkontrol
kecil telah menyarankan bahwa trans+usi mungkin berbahaya pada pasien dengan anemia hipo@olemik! 6!7 bahkan di mereka dengan bleeding.8-,2 gastrointestinal Selanjutnya! Studi pada hewan menunjukkan trans+usi yang dapat sangat berbahaya pada pasien denganperdarahan dari sumber hipertensi portal! sejak restitusi @olume darah setelah perdarahan bisa menyebabkan peningkatan rebound dalam tekanan portal! yang dikaitkan dengan risiko perdarahan ulang Kami melakukan uji coba! acak terkontrol di mana kita menilai apakah ambang ketat untuk trans+usi merah-sel pada pasien dengan akut perdarahan gastrointestinal lebih aman dan lebih e+ekti+ dari strategi trans+usi liberal yang berdasarkan ambang batas yang dianjurkan dalam pedoman.
&A& 6 PENUTUP
6.0 Kesi!p'a(
Perdarahan bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan! mulai dari mulut sampai anus. 0isa berupa ditemukannya darah dalam tinja atau muntah darah!tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan tertentu. Perdarahan pada system pencernaan antara lain dapat disebabkan oleh # 1obekan jaringan! Kanker kerongkongan! uka kanker- non kanker! iritasi gastritis! luka pada usus! kanker pada usus! tumor pada usus! penyakit di@ertikulum! pembuluh darah abnormal! hemoroid dan robekan pada dianus. Pada penderita pendarahan saluran pencernaan! mani+estasi klinis yang terlihat antara lain# untah darah >hematemesis?! engeluarkan tinja yang
kehitaman
>melena?
dan
engeluarkan
darah
dari
rektum
>hematoske"ia?. Selain itu juga menunjukkan gejala-gejala anemia! seperti mudah lelah! terlihat pucat! nyeri dada dan pusing.
;ntuk pengobatan atau penatalaksanaan pada pasien gawat darurat dengan perdarahan saluran pencernaan dilakukan sesuai dengan penyebab terjadinya perdarahan. Secara umum penatalaksanaan tersebut ilah dengan cara menghentikan perdarahan yang terjadi.
6. Sara(
Adapun saran F saran yang dapat penulis berikan dalam usaha keperawatan pada pasien gawat darurat dengan perdarahan saluran pencernaan ini adalah # 0. " Pasie( Pasien
U(t'
diharapkan
harus
senantiasa
tetap
memelihara
kesehatannya!menjaga pola makan dengan baik dan harus mengerti +actor apa saja yang mencetuskan terjadinya perdarahan saluran percernaan. Klien juga diharapkan mampu melakukan pencegahan dan tindakan pengobatan awal jika terjadi perdarahan saluran pencernaan. .
U(t'
" Te(a3a Kese%ata(
0agi teman sejawat! diharapkan benar-benar memahami konsep dasar penyakit perdarahan saluran pencernaan! karena berdasarkan pengetahuan dan keterampilan itulah maka perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang komprehensi+. 5.
U(t'
" Pe(didi"a( ;ntuk institusi diharapkan lebih melengkapi literature yang berkaitan
dengan masalah ini! sehingga dalam penyusunan makalah ini lebih mempermudah penulis sehingga makalah yang dihasilkan lebih bernilai.
DA)TAR PUSTAKA
A""am! 1ohman. 2GG9. Perdarahan gastrointestinal hematemesis dan melena karena pecahnya @arises esophagu. 0runner M Suddarth. 2GG,. 0uku Ajar Keperawatan edikal 0edah. >*disi 8 Jolume 2?. /akarta # *'E Price A. Syl@ia dan orraine . ilson. ,995. Pato+isiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. > *disi 4?. /akarta # *'E