LAPORAN KASUS “GASTROENTERITIS” DI RUANG MELATI RSUD M. YUNUS BENGKULU
Oleh: LESTI YUNIT YU NITA A NIM. 1614901096
PRESEPTOR
CO PRESEPTOR
N. L!""! #"e$"%&!'S.Ke(' M.Ke(
N.#%)"% Ye*%' S.Ke(
PROGRAM PENDIDIKAN PRO#ESI NERS #AKULTAS ILMU KESE+ATAN UNI,ERSITAS MU+AMMADIYA+ BENGKULU -01
LAPORAN PENDA+ULUAN ANEMIA
1.KONSEP TEORITIS A. PENGERTIAN
Anemia adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin (Hb) atau sel darah merah (eritrosit) sehingga menyebabkan penurunan kapasitas sel darah merah dalam membawa oksigen (Badan POM, 2!!)" Anemia adalah penyakit kurang darah, yang ditandai dengan kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit) lebih rendah dibandingkan normal" #ika kadar hemoglobin kurang dari !$ g%dl dan eritrosit kurang dari $!& pada pria, maka pria tersebut dikatakan anemia" 'emikian pula pada wanita, wanita yang memiliki kadar hemoglobin kurang dari !2 g%dl dan eritrosit kurang dari &, maka wanita itu dikatakan anemia" Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pen*erminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan +ungsi tubuh" e*ara +isiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan" Anemia dide+inisikan sebagai penurunan -olume eritrosit atau kadar Hb sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat" Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tidak adekuat atau kurang nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah dan ada banyak tipe anemia dengan beragam penyebabnya (Marilyn ., 'oenges, #akarta, 22)" Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin turun dibawah normal (/ong, 2)"
B. ETIOLOGI
Menurut Badan POM (2!!), Penyebab anemia yaitu0 !" 1urang mengkonsumsi makanan yang mengandung at besi, -itamin B!2, asam +olat, -itamin 3, dan unsur4unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah" 2" 'arah menstruasi yang berlebihan" /anita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan at besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki *ukup persediaan at besi" " 1ehamilan" /anita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap at besi dan -itamin untuk pertumbuhannya" $" Penyakit tertentu" Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus4 menerus di saluran pen*ernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan anemia" 5" Obat4obatan tertentu" Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, anti in+l amasi, dll)" Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan at besi dan -itamin (antasid, pil 1B, antiarthritis, dll)" 6" Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi)" 7ni dapat menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap at besi dan -itamin B!2" " Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah" 8" Pada anak4anak, anemia dapat terjadi karena in+eksi *a*ing tambang, malaria, atau disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah"
C. KLASI#IKASI ANEMIA
9erdapat beragam jenis pengklasi+ikasian anemia, pada klasi+ikasi anemia menurut mor+ologi, mikro dan makro menunjukkan ukuran pada sel darah merah sedangkan kromik menunjukkan warnanya" e*ara mor+ologi, pengklasi+ikasian anemia terdiri atas0 !" Anemia normositik normokrom Pato+isiologi anemia ini terjadi karena pengeluaran darah atau destruksi darah yang berlebih sehingga menyebabkan umsum tulang harus bekerja lebih keras lagi dalam eritropoiesis" ehingga banyak eritrosit muda (retikulosit) yang terlihat pada gambaran darah tepi" Pada kelas ini, ukuran dan bentuk sel4sel darah merah normal serta mengandung hemoglobin dalam jumlah yang normal tetapi indi-idu menderita anemia" Anemia ini dapat terjadi karena hemolitik, pas*a pendarahan akut, anemia aplastik, sindrom mielodisplasia, alkoholism, dan anemia pada penyakit hati kronik" 2" Anemia makrositik normokrom Makrositik berarti ukuran sel4sel darah merah lebih besar dari normal tetapi normokrom karena konsentrasi hemoglobinnya normal" Hal ini diakibatkan oleh gangguan atau terhentinya sintesis asam nukleat ':A seperti yang ditemukan pada de+isiensi B!2 dan atau asam +olat" 7ni dapat juga terjadi pada kemoterapi kanker, sebab terjadi gangguan pada metabolisme sel " Anemia mikrositik hipokrom Mikrositik berarti ke*il, hipokrom berarti mengandung hemoglobin dalam jumlah yang kurang dari normal" Hal ini umumnya menggambarkan insu+isiensi sintesis hem (besi), seperti pada anemia de+isiensi besi, keadaan sideroblastik dan kehilangan darah kronik, atau gangguan sintesis globin, seperti pada talasemia (penyakit hemoglobin abnormal kongenital)" 1ekurangan -itamin penting seperti -itamin B!2, asam +olat, -itamin 3 dan besi dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah tidak e+ekti+ sehingga menimbulkan anemia" ;ntuk menegakkan diagnosis anemia harus digabungkan pertimbangan mor+ologis dan etiologi" Berikut adalah pengklasi+ikasian anemia menurut etiologinya0 !" Anemia aplastik
Anemia aplastik adalah suatu gangguan pada sel4sel induk di sumsum tulang yang dapat menimbulkan kematian, pada keadaan ini jumlah sel4sel
darah yang dihasilkan tidak memadai" Penderita
mengalami pansitopenia yaitu kekurangan sel darah merah, sel darah putih dan trombosit" e*ara mor+ologis sel4sel darah merah terlihat normositik dan normokrom, hitung retikulosit rendah atau hilang dan biopsi sumsum tulang menunjukkan suatu keadaan yang disebut
lemak"
>angkah4langkah
pengobatan
terdiri
dari
mengidenti+ikasi dan menghilangkan agen penyebab" :amun pada beberapa keadaan tidak dapat ditemukan agen penyebabnya dan keadaan ini disebut idiopatik" Beberapa keadaan seperti ini diduga merupakan keadaan imunologis" 2" Anemia de+isiensi besi Anemia de+isiensi besi se*ara mor+ologis diklasi+ikasikan sebagai anemia mikrositik hipokrom disertai penurunan kuantitati+ pada sintetis hemoglobin" 'e+isiensi besi merupakan penyebab utama anemia di dunia" 1hususnya terjadi pada wanita usia subur, sekunder karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan besi selama hamil" D. MANI#ESTASI KLINIS !" >emah, letih, lesu dan lelah 2. ering mengeluh pusing dan mata berkunang4kunang 3. ?ejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan
menjadi pu*at" Pu*at oleh karena kekurangan -olume darah dan Hb, -asokontriksi $" 9akikardi dan bising jantung (peningkatan ke*epatan aliran darah) Angina (sakit dada) 5" 'ispnea, na+as pendek, *epat *apek saat akti+itas (pengiriman O2 berkurang) 6" akit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada P " Anemia berat gangguan ?7 dan 3H@ (anoreksia, nausea, konstipasi atau diare)
E. PATO#ISIOLOGI
Adanya suatu anemia men*erminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya" 1egagalan sumsum (misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, in-asi tumor atau penyebab lain yang belum diketahui" el darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi)" >isis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel +agositik atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa" Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah" etiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera dire+leksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ! mg%dl, kadar diatas !,5 mg%dl mengakibatkan ikterik pada s*lera)" Apabila sel darah merah mengalami penghan*uran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan mun*ul dalam plasma (hemoglobinemia)"
Apabila
konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas
haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdi+usi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria)" 1esimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghan*uran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak men*ukupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar0!" hitung retikulosit dalam sirkulasi darah 2" derajat proli+erasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan *ara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia"
#. PEMERIKSAAN PENUN/ANG a" 1adar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih,
kadar @e, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar +olat, -itamin B!2, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial"
b" Aspirasi dan biopsy sumsum tulang" ;nsaturated iron4binding *apa*ity serum *" Pemeriksaan diagnosti* untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis"
G. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk men*ari penyebab dan mengganti
darah yang hilang 0 !" Anemia aplastik0 o 9ransplantasi sumsum tulang o Pemberian terapi imunosupresi+ dengan globolin antitimosit(A9?) 2" Anemia pada penyakit ginjal o Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam +olat o 1etersediaan eritropoetin rekombinan " Anemia pada penyakit kronis 1ebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat" $" Anemia pada de+isiensi besi 'i*ari penyebab de+isiensi besi o o Menggunakan preparat besi oral0 sul+at +eros, glukonat +erosus dan +umarat +erosus" 5" Anemia megaloblastik 'e+isiensi -itamin B!2 ditangani dengan pemberian -itamin B!2, bila di+isiensi disebabkan oleh de+ekabsorbsi atau tidak tersedianya +aktor intrinsik dapat diberikan -itamin B!2 dengan injeksi 7M" ;ntuk men*egah kekambuhan anemia terapi -itamin B!2 harus diteruskan selama
hidup
pasien
yang
menderita
anemia
pernisiosa
atau
malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi" Anemia de+isiensi asam +olat penanganannya dengan diet dan penambahan asam +olat ! mg%hari, se*ara 7M pada pasien dengan gangguan absorbsi" -.KONSEP ASU+AN KEPERAATAN A. PENGKA/IAN !" >akukan pengkajian +isik
2" 'apatkan riwayat kesehatan, termasuk riwayat diet " Obser-asi adanya mani+estasi anemia a. Mani+estasi umum o 1elemahan otot Mudah lelah1ulit pu*at o b. Mani+estasi system sara+ pusat o akit kepala o Pusing 1unang4kunang o Peka rangsang o o Proses berpikir lambat o Penurunan lapang pandang o Apatis o 'epresi *" yok (anemia kehilangan darah) o Per+usi peri+er buruh o 1ulit lembab dan dingin 9ekanan darah rendah dan tekanan darah setral o Peningkatan +rekwensi jantung o
B.D%!*2! Ke(e"!3!)!* $!* I*)e"e*%
'iagnosa keperawatan yang mungkin mun*ul dan inter-ensi 0
NO
!
DIANGOSA TU/UAN DAN KRITERIA KEPERAATAN +ASIL Per+usi jaringan tidak etelah dilakukan tindakan e+ekti+ b%d penurunan keperawatan selama CCC konsentrasi Hb dan jam per+usi jaringan klien darah, suplai oksigen adekuat dengan kriteria 0 berkurang 4 Membran mukosa merah 4 1onjungti-a tidak anemis 4 Akral hangat 4 9anda4tanda -ital dalam rentang normal
INTER,ENSI M!*!5ee* e*!% (e"%7e" 4 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas%dingin%tajam%tumpul 4 Monitor adanya paretese 4 7nstruksikan keluarga untuk mengobser-asi kulit jika ada lesi atau laserasi 4 ?unakan sarun tangan untuk proteksi 4 Batasi gerakan pada kepala, leher dan punggung 4 Monitor kemampuan BAB 4 1olaborasi pemberian analgetik
4 Monitor adanya tromboplebitis 4 'iskusikan menganai penyebab perubahan sensasi 2
1etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b%d intake yang kurang, anoreksia
4
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama CCC" status nutrisi klien adekuat dengan kriteria 4 Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan 4 Beratbadan ideal sesuai dengan tinggi badan 4 Mampumengidenti+ikasi kebutuhan nutrisi 4 9idk ada tanda tanda malnutrisi 4 Menunjukkan peningkatan +ungsi penge*apan dari menelan 4 9idak terjadi penurunan berat badan yang berarti 4 Pemasukan yang adekuat 4 9anda4tanda malnutri si 4 Membran konjungti-a dan mukos tidk pu*at 4 :ilai >ab"0 Protein total0 648 gr& Albumin0 "545, gr & ?lobulin !,84,6 gr & HB tidak kurang dari ! gr &
N8)"%)%2* M!*!ee*) 4 1aji adanya alergi makanan 4 1olaborasi dengan ahli gii untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien" 4 Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake @e 4 Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan -itamin 3 4 Berikan substansi gula 4 Dakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk men*egah konstipasi 4 Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gii) 4 Ajarkan pasien bagaimana membuat *atatan makanan harian" 4 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 4 Berikan in+ormasi tentang kebutuhan nutrisi 4 1aji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan N8)"%)%2* M2*%)2"%* 4 BB pasien dalam batas normal 4 Monitor adanya penurunan berat badan 4 Monitor tipe dan jumlah
4
4 4
4 4 4
4 4
4 4 4
4 4
4
'e+isit perawatan diri b%d kelemahan +isik
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama CCC" jam kebutuhan mandiri klien terpenuhi dengan kriteria 4 1lien terbebas dari bau badan
akti-itas yang biasa dilakukan Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan Monitor lingkungan selama makan #adwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor mual dan muntah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht Monitor makanan kesukaan Monitor pertumbuhan dan perkembangan Monitor pu*at, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungti-a Monitor kalori dan intake nuntrisi 3atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan *a-itas oral" 3atat jika lidah berwarna magenta, s*arlet
el7 C!"e !%)!*e : ADL 4 Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri yang mandiri" 4 Monitor kebutuhan klien untuk alat4alat bantu untuk
4 Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan A'>s 4 'apat melakukan A'> dengan bantuan
$
Eesiko in+eksi
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama CCC" jam status imun klien meningkat dengan kriteria 4 1lien bebas dari tanda dan gejala in+eksi 4 Menunjukkan kemampuan untuk men*egah timbulnya in+eksi 4 #umlah leukosit dalam batas normal 4 Menunjukkan perilaku hidup sehat
kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan" 4 ediakan bantuan sampai klien mampu se*ara utuh untuk melakukan sel+4 *are" 4 'orong klien untuk melakukan akti-itas sehari4hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki" 4 'orong untuk melakukan se*ara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya" K2*)"2l %*7e&% 4 Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 4 Pertahankan teknik isolasi 4 Batasi pengunjung bila perlu 4 7nstruksikan pada pengunjung untuk men*u*i tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 4 ?unakan sabun antimikrobia untuk *u*i tangan 4 3u*i tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan 4 ?unakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung 4 Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
5
7ntoleransi akti+itas b"d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama CC"" klien dapat berakti-itas dengan kriteria 4 Berpartisipasi dalam akti-itas +isik dgn 9', HE, EE yang sesuai 4 Menyatakan gejala memburuknya e+ek dari OE F menyatakan onsetnya segera 4 /arna kulit normal, hangat F kering 4 Mem-erbalissikan pentingnya akti-itas se*ara bertahap 4 Mengekspresikan pengertian pentingnya keseimbangan latihanFistirahat 4 Peningkatan toleransi akti-itas
T2le"!*% !&)%%)!% 4 Menentukan penyebab intoleransi akti-itasFmenentukan apakah penyebab dari +isik, psikis%moti-asi 4 Obser-asi adanya pembatasan klien dalam berakti+itas" 4 1aji kesesuaian akti-itasFistirahat klien sehari4hari 4 G akti-itas se*ara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat perubahan posisi, berpindah F perawatan diri 4 Pastikan klien mengubah posisi se*ara bertahap" Monitor gejala intoleransi akti-itas 4 1etika membantu klien berdiri, obser-asi gejala intoleransi spt mual, pu*at, pusing, gangguan kesadaranFtanda -ital 4 >akukan latihan EOM jika klien tidak dapat menoleransi akti-itas 4 Bantu klien memilih akti+itas yang mampu untuk dilakukan
DA#TAR PUSTAKA
Brunner F uddarth" 22" Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3" #akarta0 .?3 3arpenito, >"#" 2" Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6 " #akarta0 .?3 #ohnson, M", et all. 2" ursing !ut"omes #lassi$i"ation %!#& 'e"ond (dition" :ew #ersey0 ;pper addle Ei-er Marlyn ." 'oenges, 22" )en"ana Asuhan Keperawatan, #akarta, .?3 M* 3loskey, 3"#", et all " !6" ursing *nterventions #lassi$i"ation %*#& 'e"ond (dition" :ew #ersey0 ;pper addle Ei-er Patri*k 'a-ay, 22, At A ?lan*e Medi*ine, #akarta, .M antosa, Budi" 2" Panduan Diagnosa Keperawatan ADA +-+6 " #akarta0 Prima Medika melter F Bare" 22" Keperawatan /edikal Bedah ** " #akarta0 .?3 /ilkinson, #udith M" 26" Buku 'aku Diagnosis Keperawatan, edisi 0 " .?3 0 #akarta"