LA TRIANI NURJANAH.pdf

ANALISA PENGARUH PEMASANGAN PEM ASANGAN TRANSFORMATOR SISIPAN DI GARDU I.1913 DAN I.762 PADA PENYULANG KRESNA PT PLN (PERSERO) RAYON SUKARAMI

LAPORAN AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III Pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik

Oleh: TRIANI NURJANAH 0612 3031 1564

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2015

Titles you can't find anywhere else

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.

























ANALISA PENGARUH PEMASANGAN TRANSFORMATOR SISIPAN DI GARDU I.1913 DAN I.762 PADA PENYULANG KRESNA PT PLN (PERSERO) RAYON SUKARAMI

Oleh: Triani Nurjanah 0612 3031 1564

Menyetujui,

Pembimbing I,

Palembang, Juli 2015 Pembimbing II,

Herman Yani, S.T., M.Eng. NIP. 19651001 199003 1 006

Ir. Muhammad Muhammad Yunus, M.T. NIP. 19570228 198811 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Ketua Program Studi Teknik Listrik,



























MOTTO















































ANALISA PENGARUH PEMASANGAN TRANSFORMATOR SISIPAN DI GARDU I.1913 DAN I.762 PADA PENYULANG KRESNA PT PLN (PERSERO) RAYON SUKARAMI Triani Nurjanah Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Listr ik Politeknik Negeri Sriwijaya E-mail: [email protected] Herman Yani, S.T., M.Eng., Ir. Muhammad Yunus, M.T.

ABSTRAK

Pembebanan transformator yang melebihi 80% dari kapasitas ratingnya dapat berbahaya bagi transformator itu sendiri. Terlebih lagi, banyaknya pelanggan yang dilayani oleh suatu transformator, dengan jarak yang cukup panjang dapat menyebabkan drop drop tegangan dan rugi daya sepanjang saluran tegangan rendah. Untuk memperbaiki hal ini, PT PLN (Persero) Rayon Sukarami memilih memasang transformator sisipan. Transformator sisipan akan melayani beban yang terdapat pada transformator yang mengalami pembebanan berlebih ataupun beban yang lain sehingga akan bedampak baik pada perbaikan drop tegangan ujung dan penekanan losses. losses. Tujuan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk mengetahui kondisi pembebanan transformator, drop drop tegangan dan rugi daya sebelum dan sesudah dipasangnya transformator sisipan. Hasil dari pembahasan didapatkan, transformator pada gardu I.1913 yang mengalami beban lebih sebesar 102,6%, pembebanannya menjadi 29% setelah dipasang transformator sisipan. Selanjutnya drop drop tegangan tertinggi sebelum pemasangan transformator sisipan didapatkan sebesar 18,29%, melebihi standar drop tegangan drop tegangan yang diizinkan oleh PT PLN yakni sebesar 4%. Sete lah dipasangnya transformator sisipan drop drop tegangan menjadi 2,95%. Kemudian, untuk rugi daya menjadi berkurang dari 19,29 kW menjadi menjadi 11,014 kW. Kata kunci: transformator sisipan, beban lebih, drop tegangan, drop tegangan, rugi daya.



























ANALYSIS OF THE EFFECT OF ADDITIONAL TRANSFORMER INSTALLATION ON DISTRIBUTION TRANSFORMER I.1913 AND I.762 AT KRISNA FEEDER PT PLN (PERSERO) BRANCH OF SUKARAMI Triani Nurjanah Electrical Engineering Department, Electricity Engineering Study Program Program State Polytechnic of Sriwijaya E-mail: [email protected] Herman Yani, S.T., M.Eng., Ir. Muhammad Yunus, M.T.

AB ST R AC T

Transformer loading which exceeds 80% of its capacity rating can be harmful to the transformer itself. Moreover, the capacity of the load served by a transformer, with long distance can cause voltage drop and power loss along the line of low voltage. To fix this, PT PLN (Persero) Branch of Sukarami choose to install the additional transformer. Additional transformer will overcome the load on the transformer with excess load, so that it will impact on the improvement of voltage drop and reduced power losses. The purpose of this final report is to determine the transformer loading conditions, the voltage drop and power losses before and after the installation of the additional transformer. The results of calculation obtained, the transformer at the substation I.1913 loading in excess of 102.6%, after the installation of additional transformer, loading is reduced to 29%. Furthermore, the highest voltage drop before the installation of additional transformer obtained by 18.29%, exceeding the permitted standard voltage drop by PT PLN is 4%. After the installation, the voltage drop is reduced to 2.95%. Then, for the power loss is reduced from 19.29 kW to 11.014 kW. Keywords: additional transformer, over load, voltage voltage drop, power loss.



























KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas berbagai nikmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir dengan judul “ Analisa Pengaruh Pemasangan Transformator Sisipan di Gardu I.1913 dan I.762 pada Penyulang Kresna PT PLN (Persero) Rayon Sukarami” tepat pada waktunya. Tak lupa penulis hanturkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penulisan laporan akhir ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III, Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri Sriwijaya. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada: 1. Bapak Herman Yani, S.T., M.Eng., selaku Dosen Pembimbing I penulisan laporan akhir. akhir. 2. Bapak Ir. Muhammad Yunus, M.T., selaku Dosen Pembimbing II penulisan laporan akhir. akhir. yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikirannya dalam membimbing, memberikan pengarahan dan masukan yang baik selama penulisan laporan akhir ini, serta kesabaran beliau dalam menghadapi keterbatasan-keterbatasan penulis. Penulis menyadari bahwa laporan akhir ini tidak dapat terwujud tanpa arahan, bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu baik moril maupun materil dalam proses penyusunan laporan akhir ini terutama kepada kedua orang tua penulis. Selanjutnya, dengan setulus hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

Bapak RD. Kusumanto, S.T, M.M., selaku Direktur Politeknik Negeri Sriwijaya.

2.

Bapak Ir. Ali Nurdin, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro





























3.

Bapak Ir. Siswandi, M.T., selaku Sekretaris Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya.

4.

Bapak Herman Yani, S.T, M.Eng., selaku s elaku Ketua Program Studi Teknik Listrik di Politeknik Negeri Sriwijaya.

5.

Bapak Iwan Arissetyadhi, selaku Manager di PT PLN (Persero) Rayon Sukarami Palembang.

6.

Bapak Ricky Nugroho, selaku pembimbing di PT PLN (Persero) Rayon Sukarami Palembang.

7.

Staf dan kepegawaian di Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

8.

Staf dan kepegawaian di PT PLN (Persero) Rayon Sukarami Palembang.

9. 10.

Teman-teman seperjuangan kelas kerjasama PT PLN dan POLSRI. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam membantu saya untuk menyelesaikan laporan akhir ini.

Penulis juga sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak ditemui dite mui kesalahan, kesalaha n, baik berupa kata maupun cara penulisan. Oleh O leh karena kar ena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaannya penyempurnaannya di waktu mendatang. Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan siapa saja yang membacanya khususnya bagi mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik, Politeknik Negeri Sriwijaya.





























DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................... .......... ................... ................... .................. ................... ................... .................. ................ ....... i HALAMAN PENGESAHAN ................... .......... ................... ................... .................. ................... ................... ........... .. ii MOTTO MOTTO ................................... ................................................... ................................. ................................. ................................. ................... iii ABSTRAK ABSTRAK ....................................... ....................................................... ................................. .................................. .......................... ......... iv KATA PENGANTAR ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ................... ............... ..... vi DAFTAR ISI ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ................... ................... ................... .......... viii DAFTAR TABEL ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ................... ................... ........... .. xi DAFTAR GAMBAR ................... .......... ................... ................... .................. ................... ................... .................. ................ ....... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................. ......... ................... ................... ................... ................... .................. .................. ............. .... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang ................... .......... ................... ................... .................. ................... ................... .............. ..... 1

1.2

Rumusan Masalah ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ........... 2

1.3

Tujuan dan Manfaat .................. ......... ................... ................... ................... ................... ................. ........ 2 1.3.1 Tujuan ......................................................................... 2 1.3.2 Manfaat ....................................................................... 2

1.4

Ruang Lingkup Penulisan .................. ......... ................... ................... .................. ................... .......... 3

1.5

Metodologi Penulisan ................... .......... ................... ................... ................... ................... .............. ..... 3

1.6

Sistematika Penulisan ................... .......... ................... ................... ................... ................... .............. ..... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA





























2.5

2.4.1

Transformator sisipan .................. ........ ................... .................. ................... ............... ..... 17

2.4.2

Pembebanan transformator ................... .......... ................... ................... .............. ..... 17

Daya Listrik Listrik .............................................................. .................................................................................... ...................... 18 2.5.1

Daya semu .................. ......... ................... ................... .................. ................... ................... ........... .. 19

2.5.2

Daya aktif ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ............. .... 20

2.5.3

Daya reaktif ................... .......... ................... ................... ................... ................... ................. ........ 20

2.5.4

Faktor daya .................. ......... ................... ................... .................. ................... ................... ........... .. 21

2.6

Resistansi Penghantar Penghantar ..................................... ..................................................................... ................................ 23

2.7

Jatuh Tegangan ( Drop Tegangan Drop Tegangan)) .................................................. .................................................. 24

2.8

Rugi Daya ( Power Power Losses Losses) ............................................................. ............................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penyulang Kresna Kresna pada PT PLN (Persero) Rayon Rayon Sukarami Sukarami ..... 28 3.2 Gardu Distribusi Sisipan ................... ......... ................... .................. ................... ................... ........... .. 28 3.3 Pengumpulan Data .................. ......... ................... ................... .................. ................... ................... ........... .. 29 3.4 Tempat dan Waktu Pengambilan Data ................... ......... ................... ................... .......... 30 3.5 Prosedur Perhitungan............ ................... ......... ................... ................... ................... .............. ..... 30 3.6 Flowchart Pembuatan Pembuatan Laporan Akhir dan Prosedur Pr osedur Perhitungan Perhitungan ................................. ................................................. ................................. ............................. ............ 32 3.7 Gardu Distibusi I.1913 dan I.762 ................... .......... ................... ................... ................. ........ 34 3.8 Data Beban Beban Gardu I.1913, I.762 dan PC0777 ................... .......... ................. ........ 37 3.8.1

Data beban gardu distribusi I.1913 ................... .......... ................... ............. ... 37 3.8.1.1 Daya terpasang gardu distribusi distribusi I.1913

38





























BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Gardu distribusi I.1913 dan I.762 dan Gardu Distribusi Sisipan PC0777 ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ................ ....... 50 4.1.1

Perhitungan pembebanan transformator distribusi I.1913 sebelum sebelum pemasangan transformator sisipan ........ 52

4.1.2

Perhitungan pembebanan transformator distribusi I.762 sebelum sebelum pemasangan transformator sisipan .......... 53

4.2 Drop Tegangan Drop Tegangan dan Rugi Daya pada Gardu distribusi I.1913 dan I.762 Sebelum Sebelum Pemasangan Transformator Transformator Sisipan ............ ........ .... 54 4.2.1 Perhitungan drop tegangan drop tegangan dan rugi daya pada gardu distribusi I.1913 sebelum pemasangan transformator sisipan .................. ......... ................... ................... .................. ................ ....... 55 4.2.2 Perhitungan drop tegangan drop tegangan dan rugi daya pada gardu distribusi I.1913 sebelum pemasangan transformator sisipan .................. ......... ................... ................... .................. ................ ....... 64 4.3 Pengaruh Pemasangan Transformator Distribusi Sisipan PC0777 PC0777 ................................ ................................................. .................................. ................................. .................. 70 4.3.1

Pembebanan pada transformator sisipan PC0777 ........... ......... .. 71

4.3.2 Perhitungan pembebanan di gardu I.1913 dan I.762 setelah pemasangan transformator sisipan ................... .......... ........... .. 72 4.3.3 Drop tegangan Drop tegangan dan rugi daya pada gardu distribusi sisipan PC0777 .................. ......... ................... ................... ................... ................... .............. ..... 74 4.3.4 Perubahan drop tegangan drop tegangan dan rugi daya pada gardu I.1913





























DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1

Hasil pengukuran arus beban induk Gardu I.1913 sebelum dipasang gardu sisipan ................... .......... ................... ................... ................. ........ 37

Tabel 3.2

Hasil pengukuran tegangan induk Gardu I.1913 sebelum dipasang gardu sisipan ................... .......... ................... ................... ................. ........ 37

Tabel 3.3

Hasil pengukuran arus beban induk Gardu I.1913 setelah dipasang gardu sisipan .................. ......... ................... ................... .................. ........... .. 38

Tabel 3.4

Hasil pengukuran tegangan induk Gardu I.1913 setelah dipasang gardu sisipan .................. ......... ................... ................... .................. ........... .. 38

Tabel 3.5

Daya terpasang pada Gardu I.1913 ................... ......... ................... .................. ............. .... 39

Tabel 3.6

Hasil pengukuran arus beban induk Gardu I.762 sebelum dipasang gardu sisipan ................... .......... ................... ................... ................. ........ 41

Tabel 3.7

Hasil pengukuran tegangan induk Gardu I.762 sebelum dipasang gardu sisipan ................... .......... ................... ................... ................. ........ 42

Tabel 3.8

Hasil pengukuran arus beban induk Gardu I.762 setelah dipasang gardu sisipan .................. ......... ................... ................... .................. ........... .. 42

Tabel 3.9

Hasil pengukuran tegangan induk Gardu I.762 setelah dipasang gardu sisipan .................. ......... ................... ................... .................. ........... .. 43

Tabel 3.10

Daya terpasang pada Gardu I.762 ................... .......... ................... ................... .............. ..... 44

Tabel 3.11

Hasil pengukuran arus saat beban puncak pada gardu sisipan PC 0777

47































Tabel 3.17

KHA kabel pilin udara pada suhu keliling maksimum ............ ........ .... 49

Tabel 4.1

Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan B I.1913 Sebelum Trafo Sisipan ................... .......... ................... ............. ... 59

Tabel 4.2

Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan D I.1913 Sebelum Trafo Sisipan ................... .......... ................... ............. ... 61

Tabel 4.3

Total Drop Total Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya I.1913 Sebelum Trafo Sisipan Sisipan ................................ ................................................. .................................. ................................. .................. 63

Tabel 4.4

Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan A I.762 Sebelum Trafo Sisipan ................... ......... ................... .............. ..... 66

Tabel 4.5

Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan B I.762 Sebelum Trafo Sisipan ................... ......... ................... .............. ..... 68

Tabel 4.6

Total Drop Total Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya I.762 Sebelum Trafo Sisipan ......................................................................... 69

Tabel 4.7

Perubahan Presentase Pembebanan Transformator (%) pada I.1913 dan I.762 ..................................................................... 74

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan B Gardu Sisipan PC0777

75































Tabel 4.16

Perubahan Rugi Daya pada Keadaan Sebelum dan Sesudah Pemasangan Transformator Sisipan ................... .......... ................... ................... ........... .. 85































DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1

Pengelompokan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Listr ik .................. .......... ........ 6

Gambar 2.2

Diagram Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik ................ ......... ....... 7

Gambar 2.3

Bagian-bagian Sistem Distribusi Primer ................... ......... ................... .............. ..... 8

Gambar 2.4

Skema Saluran Sistem Radial ................... .......... ................... ................... .................. ........... .. 9

Gambar 2.5

Skema Saluran Tie Line ................... .......... ................... ................... .................. ................... .......... 10

Gambar 2.6

Skema Saluran Sistem Loop .................. ........ ................... .................. ................... ............... ..... 10

Gambar 2.7

Skema Saluran Sistem Spindel ................... ......... ................... .................. ................... .......... 11

Gambar 2.8

Skema Saluran Sistem Cluster .................. ......... ................... ................... .................. ........... .. 12

Gambar 2.9

Hubungan tegangan menengah ke tegangan rendah dan konsumen ................... ......... ................... .................. ................... ................... .................. ................ ....... 12

Gambar 2.10 Gambar fluks magnet transformator .................. ......... ................... ................... ........... .. 15 Gambar 2.11 (a) Transformator Transformator tipe tipe inti inti dan (b) Tipe Tipe cangkang cangkang ................... ......... .......... 16 Gambar 2.12 Tegangan AC AC yang diterapkan pada pada beban dan diagram diagram fasor. (a) Rangkaian R dan X, (b) Diagram Diagram Vektor I dan V

18































Gambar 3.8

Gardu Distribusi Sisipan PC 0777 .................. ......... ................... ................... .............. ..... 46

Gambar 3.9

LV Panel Gardu Distribusi Sisipan PC 0777................... .......... ................. ........ 46

Gambar 4.1

Keadaan Sebelum Pemasangan Transformator Sisipan ........... ......... .. 50

Gambar 4.2

Keadaan Setelah Pemasangan Transformator Sisipan ............. ......... .... 52

Gambar 4.3

Grafik Presentasi Pembebanan Transformator Sebelum dan Sesudah Pemasangan Transformator Sisipan .................. ......... ................. ........ 86

Gambar 4.4

Grafik Perbandingan Drop Perbandingan Drop Tegangan Tegangan Sebelum dan Sesudah Pemasangan Transformator Sisipan Sisipan pada Jurusan B I.1913..... 87

Gambar 4.5

Grafik Perbandingan Drop Perbandingan Drop Tegangan Tegangan Sebelum dan Sesudah Pemasangan Transformator Sisipan pada Jurusan Jurusan A I.762 ...... 88

Gambar 4.6

Grafik Perubahan Rugi Daya (kW) Sebelum dan Sesudah Pemasangan Transformator Sisipan ................... .......... ................... ................... ........... .. 89































LAMPIRAN

Lampiran 1

Lembar Rekomendasi Ujian Laporan Akhir

Lampiran 2

Lembar Bimbingan Laporan Akhir

Lampiran 3

Surat Kesepakatan Bimbingan

Lampiran 4

Surat Permohonan Permohonan Magang

Lampiran 5

Absensi Magang

Lampiran 6

Catatan Kegiatan Harian Magang Laporan Akhir

Lampiran 7

Nota Dinas Pengukuran Beban Gardu

Lampiran 8

Surat Pengajuan untuk Pengambilan Data ke PT PLN

Lampiran 9

Single Line Diagram Gardu Induk Talang Kelapa

Lampiran 10 Single Line Diagram Penyulang Kresna Lampiran 11 Foto Gardu I.1913, I.762, dan PC0777 Lampiran 12 Data Meeting Gardu 2014 Lampiran 13 Hasil Pengukuran Meeting Gardu 2015 Lampiran 14 Mapping JTR Gardu I.1913, I.1913, I.762 dan PC0777 Lampiran 15 Data Pelanggan Pelanggan Gardu I.1913 dan I.762

































BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didapatkan bahwa tingkat pertumbuhan kebutuhan energi listrik nasional dapat mencapai 8,2 persen rata-rata per tahun. (www.energi.lipi.go.id) Seiring dengan pertumbuhan tersebut maka akan terjadinya perluasan jaringan listrik dan berakibat pada penambahan beban pada pada transformator distribusi. Penggunaan transformator distribusi ini sangatlah penting, karena hal ini berkaitan untuk kontinuitas kontinuitas penyediaan listrik. Namun, permasalahan yang sering terjadi di ruang lingkup jaringan distribusi listrik yakni terdapat transformator-

































2

Dalam hal ini, penulis akan menganalisis penggunaan transformator sisipan dan mengangkat judul “Analisa Pengaruh Pemasangan Tra nsformator Sisipan di Gardu I.1913 dan I.762 pada Penyulang Kresna PT PLN (Persero) Rayon Sukarami”

1.2 Perumusan Masalah

Adapun permasalahan yang dibahas dalam laporan akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keadaan pembebanan pada gardu distribusi I.1913 dan I.762 sebelum pemasangan transformator sisipan? 2. Berapa besar drop tegangan drop tegangan dan rugi daya pada gardu distribusi distr ibusi I.1913 dan

































3

2.

Dapat menjelaskan tentang perhitungan drop drop tegangan dan besar rugi daya pada gardu I.1913 dan I.762 sebelum pemasangan transformator sisipan.

3.

Dapat menjelaskan pengaruh pemasangan gardu sisipan PC0777 terhadap transformator pada gardu distribusi I.1913 dan I.762.

4.

Dapat membantu pengembangan pembelajaran mahasiswa pada jurusan Teknik Elektro terutama Teknik Listrik, sebagai referensi bagi mahasiswa dalam proses pembuatan karya ilmiah, sebagai bahan masukan bagi PT. PLN Persero untuk u ntuk terus meningkatkan kinerja.

1.4 Ruang Lingkup Penulisan

































4

3. Wawancara Melakukan tanya jawab secara langsung mengenai permasalahan yang akan di bahas kepada pembimbing di lapangan dan kepada pembimbing laporan akhir akhir di Politeknik Negeri Sriwijaya.

1.6 Sistematika Sistematika Penulisan

Adapun tujuan dari sistematika penulisan ini adalah untuk memberikan pengarahan secara lengkap dan jelas. Dari permasalahan tugas akhir ini dan juga merupakan garis dari permasalahan tiap-tiap tiap-t iap yang diuraikan sebagai berikut:

































BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik 1

Sistem distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (bulk (bulk power source) source) sampai ke konsumen. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh Gardu Induk (GI) dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV, 154 kV, 220 kV atau 500



































6

pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan transformator step-down. step-down. Dalam hal ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting penting dalam sistem tenaga listrik listr ik secara keseluruhan.

































7

transformator distribusi dari 20 kV menjadi 380/220 Volt, jaringan ini dikenal pula dengan jaringan distribusi sekunder. Jaringan distribusi sekunder terletak antara transformator distribusi dan sambungan pelayanan (beban) menggunakan penghantar udara terbuka atau kabel dengan sistem tiga fasa empat kawat (tiga (t iga kawat fasa dan satu kawat netral). Dapat

































8

































9

penghubung penghubung ( Tie Line), Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan Spindel dan Sistem Gugus atau Kluster. a. Jaringan Radial Merupakan jaringan sistem distribusi primer yang sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini terdapat beberapa penyulang yang menyuplai beberapa gardu

































10



































11

































12

































13

































14

































15





















































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































































46

Gambar 3.8 Gardu Distribusi Sisipan PC 0777

Gambar 3.9 LV Panel Gardu Distribusi Sisipan PC 0777



























47

Tabel 3.11 Hasil pengukuran arus saat beban puncak pada gardu sisipan PC 0777 No.

Jurusan

1.

Arus (A) R

S

T

B

146

131

147

2.

C1

0

4

5

3.

C2

82

71

35

228

206

187

Total

Tabel 3.12 Hasil pengukuran tegangan saat beban puncak pada gardu sisipan PC 0777 TEGANGAN INDUK

No.

PHASA

1.

R-S

377

2.

S-T

373

3.

R-T

374

4.

R-N

215

5.

S-N

217

6.

T-N

215

(V)

3.9 Jaringan Tegangan Rendah Gardu Distribusi

Jaringan tegangan rendah 230/400 V di gardu distribusi I.1913, I.762 dan PC0777 merupakan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) yakni saluran tegangan rendah yang penghantarnya ditempatkan di atas tiang (di udara). Kabel yang digunakan disini adalah jenis LVTC (NFA2X) 3 x 70 + 50 mm 2 pada masing-masing jurusan. Berikut data panjang saluran pada jaringan tegangan rendah masingmasing gardu sebelum dan sesudah pemasangan pemasangan tranformator sisipan. sisipan.



























48

Tabel 3.13 Panjang Penghantar Gardu I.1913 I .1913 sebelum dan sesudah pemasangan transformator sisipan Sebelum Pemasangan Transformator Sisipan Panjang Jurusan Jurusan (m) B 684 D 380

Setelah Pemasangan Transformator Sisipan Panjang Jurusan Jurusan (m) D

380

Tabel 3.14 Panjang Penghantar Gardu I.762 I. 762 sebelum dan sesudah pemasangan transformator sisipan Sebelum Pemasangan Transformator Sisipan Panjang Jurusan Jurusan (m) A 531 B 196

Setelah Pemasangan Transformator Sisipan Panjang Jurusan Jurusan (m) A (Baru) 361 B 196

Tabel 3.15 Panjang Jaringan Gardu Distribusi Sisipan PC0777 Jurusan

Panjang Jurusan (m)

B C1 C2

510 121 261

3.10 Data Resistansi dan Reaktansi Penghantar

Berikut data-data tambahan yang dibutuhkan dalam perhitungan sebagai berikut : a. Besar fak tor tor daya (cos θ) = 0,85 b. Frekuensi

= 50 Hz



























49

Tabel 3.16 Data resistansi dan reaktansi kabel penghantar yang digunakan (berdasarkan SPLN 42-10:1993) Penghantar Jenis

Kabel

Resistansi Penghantar pada

Reaktansi pada

200C (ohm/km)

F = 50 Hz

Ukuran

Fasa

Netral

(ohm/km)

3x35+1x50 mm 2

0,867

0,581

0,3790

3x50+1x50 mm 2

0,641

0,581

0,3678

3x70+1x50 mm 2

0,443

0,581

0,3572

3x95+1x50 mm 2

0,308

0,581

0,3449

Twisted (NFA2X)

Tabel 3.17 KHA kabel pilin udara pada suhu keliling maksimum 30 0 C. (Berdasarkan PUIL 2000) Penampang Nominal KHA terus Jenis kabel Penggunaan (mm2) menerus (A) 2 x 25 + 25 103 2 x 35 + 25 125 2 x 50 + 35 154 2 x 70 + 50 196 LVTC 2 x 95 + 70 242 Saluran Tegangan (NFA2X) 3 x 25 + 25 103 Rendah 3 x 35 + 25 125 3 x 50 + 35 154 3 x 70 + 50 196 3 x 95 + 70 242



























BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Keadaan Gardu distribusi I.1913 dan I.762 dan Gardu Distribusi Sisipan PC0777

Gardu distribusi I.1913 dan I.762 merupakan gardu distribusi yang masih di bawah wilayah kerja PT PLN (Persero) Rayon Sukarami. Di bawah ini merupakan peta jaringan sebelum dilakukannya pemasangan transformator sisipan. Peta jaringan ini menggunakan software menggunakan software “Mapsource” Mapsource”.

Gambar 4.1 Keadaan Sebelum Pemasangan Transformator Sisipan

Dapat dilihat pada gambar di atas, untuk garis yang diberi warna merah, merupakan jurusan jurusan pada gardu distribusi I.1913. Pada gambar gambar tersebut, diberikan keterangan jurusan yang ada, untuk gardu distribusi I.1913 terdapat dua jurusan B dan D sebelum pemasangan transformator sisipan. Sedangkan, untuk garis yang diberi warna hijau, merupakan jurusan pada gardu I.762. Pada I.762 terdapat





























51

Selanjutnya, berdasarkan data hasil pengukuran yang telah dilakukan pada transformator

masing-masing

gardu

distribusi,

dapat

diketahui

keadaan

pembebanan pada kedua transformator ini sebelum dilakukannya pemasangan transformator sisipan. Untuk diketahui bahwa besar kapasitas transformator gardu distribusi I.1913 dan I.762 yakni masing-masing masing- masing 160 kVA dan 200 kVA. Dibawah ini, akan ditunjukkan peta jaringan gardu distribusi setelah ditambahnya pemasangan transformator sisipan.

Gambar 4.2 Keadaan Setelah Dipasang Transformator Sisipan

Setelah dipasang transformator sisipan, jaringan tegangan rendahpun





























52

Berdasarkan hasil pengukuran arus dan tegangan yang ada pada masingmasing jurusan, maka dapat diketahui besar pembebanan yang terjadi baik kondisi sebelum dan sesudah pemasangan transformator t ransformator sisipan PC0777.

4.1.1 Perhitungan pembebanan transformator distribusi I.1913 sebelum pemasangan transformator sisipan

Berdasarkan hasil pengukuran langsung beban pada gardu distribusi I.1913 pada Tabel 3.1, maka dapat dihitung besarnya kapasitas daya pada tiap jurusan menggunakan Persamaan 2.2. Pada gardu distribusi I.1913 ini terdapat dua jurusan yakni jurusan B dan jurusan D. Pembebanan transformator setiap jurusannya yakni sebagai berikut: 1. Beban jurusan B kVA beban terukur

=

=

(178 x 223 )+ (168 x 220 )+ (143 x 218 ) 1000 39649 + 36960 + 31174 1000

= 107,8 kVA

2. Beban jurusan D kVA beban terukur

=

=

(88 x 223 )+ (90 x 220 )+ (78 x 218) 1000 19624 + 19800 + 17004 1000





























53

Selanjutnya, dengan mengetahui jumlah dari kapasitas daya pada masingmasing jurusan dapat diketahui besar presentase pembebanan pada transformator. Untuk menghitung presentasi pembebanan trafo dapat digunakan Persamaan 2.3. Persentase Pembebanan Trafo (%)

=

6,  100 % 6

= 102,6 % Berdasarkan hasil perhitungan, maka pada transformator ini terjadi pembebanan yang yang melebihi kapasitasnya. Menurut standar PLN, pembebanan pembebanan pada transformator tidak boleh melebihi 80% dari rating transformator ter sebut.

4.1.2 Perhitungan pembebanan transformator distribusi I.762 sebelum pemasangan transformator sisipan

Berdasarkan hasil pengukuran beban pada gardu I.762 seperti pada Tabel 3.6, maka dapat dihitung besarnya kapasitas daya pada tiap jurusan menggunakan Persamaan 2.2. Pada gardu distribusi distr ibusi I.762 ini terdapat dua jurusan yakni jurusan A dan jurusan B. Pembebanan transformator setiap jurusannya yakni sebagai berikut: 1.

Beban jurusan A kVA beban terukur

=

=

(186 x 23 0 )+ (156 x 229 )+ (102 x 228 ) 1000 42780 + 35724 + 23256 1000

= 101,7 kVA

2.

Beban jurusan B





























54

total beban

= beban jurusan A + beban jurusan B = 101,7 kVA + 13,3 kVA = 115 kVA.

Selanjutnya, dengan mengetahui jumlah dari kapasitas daya pada masingmasing jurusan dapat diketahui besar presentase pembebanan pada transformator. Untuk menghitung presentasi pembebanan trafo dapat digunakan Persamaan 2.3. Persentase Pembebanan Trafo (%)

=

  100 % 

= 57,5 %

4.2. Drop Tegangan dan Rugi Daya pada Gardu distribusi I.1913 dan I.762 Sebelum Pemasangan Transformator Sisipan

Sebelum dilakukannya pemasangan gardu sisipan, maka perlu diketahui seberapa besar drop tegangan drop tegangan dan rugi daya yang terjadi dengan pembebanan yang ada pada perhitungan di at as. Namun, untuk melakukan perhitungan drop tegangan drop tegangan dan rugi daya, maka perlu diketahui besar resistansi res istansi yang ada pada penghantar yang digunakan. Untuk Untuk mengetahui berapa besar resistansi res istansi pada saat arus maksimum saat beban puncak sebagai berikut berikut : 1. Berdasarkan Tabel 3.16, resistansi untuk penghantar jenis NFA2X atau penghantar jenis LVTC ukuran 3x70 mm 2 sebesar 0,443 ohm/km pada temperatur 200 C. 2. Berdasarkan buku PLN PLN 1 hal hal 3 bab bab 3, temperatur temperatur saat beroperasi pada waktu beban puncak (WBP) adalah ada lah 350 C. Dimana tahanan saluran dapat dihitung menggunakan koreksi pada





























55

Karena kabel twisted yang digunakan di gardu I.1913 dan I.762 menggunakan jenis dan ukuran kabel yang sama tiap jurusan, jadi R t semua kabel sama antara satu dengan yang lainnya. lainnya.

4.2.1 Perhitungan Perhitungan drop tegangan dan rugi daya pada gardu distribusi I.1913 sebelum pemasangan transformator sisipan

Adapun gardu I.1913 sebelum ditambah pemasangan transformator sisipan melayani beban sebanyak 91 pelanggan. Pada gardu distribusi ini terdapat dua jurusan yakni jurusan B dan D. Pada jurusan B terdapat 62 pelanggan dan pada jurusan D terdapat 29 pelanggan. pelanggan. Perhitungan drop drop tegangan dan rugi daya akan dibagi menjadi dua berdasarkan jurusan jurusan tersebut, mengingat beban beban dan panjang panjang jurusan jurusan berbeda. Untuk Untuk perhitungan drop drop tegangan sendiri menggunakan Persamaan 2.23 dan untuk menghitung rugi daya menggunakan Persamaan 2.27. Pada jurusan B, titik tiang dimulai dari angka 1 sa mpai 23. Kemudian untuk jurusan D, titik tiang dimulai dari 24 sampai 34. Keterangan pelanggan pada masing-masing titik dapat dilihat pada Tabel 3.5 Sebelumnya diketahui bahwa jumlah arus pada jarak yang terdekat dengan transformator distribusi merupakan arus total dari semua daya yang terpasang pada suatu jurusan. Sehingga, drop drop tegangan dan rugi daya pada masing-masing titik dapat dicari sebagai berikut. 

Jurusan B Gardu I.1913

Titik 23 (Jarak terjauh dari gardu I.1913)































56

66 = 30 A 

IS

=

IT

=0A

Selanjutnya mencari impedansi penghantar; Z

= (0,46 + j0,3572) Ω/km x L = (0,46 + j0,3572) j0,3572) x 0,054

Z

= 0,02484 + j 0,0193 = √ (0,02484) (0,02484)   (0,0193) = 0,031 Ω

Drop tegangan Drop tegangan pada masing-masing fasa di t itik 23 adalah sebagai berikut: ∆VR

= IR x x Z = 15,9 x 0,031 = 0,5 V

∆VS

= IS x Z = 30 x 0,031 = 0,94 V

∆VT

= IT x Z = 0 x 0,031































57

Impedansi Penghantar (Z)

= (0,46 + j0,3572) Ω/km

Jarak titik 22 dari titik 21

= 55 m = 0,055 km

Langkah pertama, mencari arus beban maksimum yang melalui penghantar, pada titik 22, arus yang melalui penghantar bukan hanya untuk beban terpasang di titik tersebut melainkan berpengaruh juga dari beban terpasang yang ada di t itik 23; IR

=

6  + IR titik 23 

= 11,8 A + 15,9 A = 27,7 A IS

= 0 + IS titik 23 = 0 + 30 A = 30 A

IT

=

7 + IS titik 23 

= 25,9 A + 0 A = 25,9 A Selanjutnya mencari impedansi penghantar; Z

= (0,46 + j0,3572) Ω/km x L































58

Rugi daya pada masing-masing fasa di titik 22 menggunakan Persamaan 2.30 adalah sebagai berikut; ∆PR

= (27,7)2 x (0,46 x 0,055) = 19,451 W

∆ PS

= (30)2 x (0,46 x 0,055) = 22,77 W

∆ PT

= (25,9)2 x (0,46 x 0,055) = 16,983 W Selanjutnya, perhitungan dilakukan per titik dengan memperhatikan

penjumlahan arus dari titik tit ik yang terjauh. Hasil perhitungan telah dirangkum untuk jurusan B pada Tabel 4.1 dan untuk untuk jurusan D pada Tabel.4.2.































59

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan B I.1913 Sebelum Trafo Trafo Sisipan PERHITUNGAN ARUS, DROP ARUS, DROP TEGANGAN TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA SETIAP TITIK PERCABANGAN JTR Arus Total 198,182 177,273

JURUSAN B L Z (R+jXl) (m) 29 0,01334+0,0103588j 29 0,01334+0,0103588j

Z (ohm) 0,017 0,017

Titik

Fasa

Total Daya (VA)

1

R S

3100 2200

Arus (A) 14,091 10,000

T

0

0

153,182

29

0,01334+0,0103588j

2

∆V Drop ∆V Drop per titik

Rugi Daya (W)

3,35 2,99

523,942 419,218

0,017

2,59

313,019

R

0

0

184,091

50

0,023+0,01786j

0,029

5,36

779,458

S T

5700 5700

25,909 25,909

167,273 153,182

50 50

0,023+0,01786j 0,023+0,01786j

0,029 0,029

4,87 4,46

643,544 539,687

R

4800

21,818

184,091

59

0,02714+0,0210748j

0,034

6,33

919,760

3

S T R

4800 0 1300

21,818 0 5,909

141,364 127,273 162,273

59 59 55

0,02714+0,0210748j 0,02714+0,0210748j 0,0253+0,019646j

0,034 0,034 0,032

4,86 4,37 5,20

542,357 439,623 666,211

4

S T

0 3900

0 17,727

119,545 127,273

55 55

0,0253+0,019646j 0,0253+0,019646j

0,032 0,032

3,83 4,08

361,565 409,818

R

10500

47,727

156,364

49

0,02254+0,0175028j

0,029

4,46

551,094

S

6100

27,727

119,545

49

0,02254+0,0175028j

0,029

3,41

322,122

T R

900 4400

4,091 20,000

109,545 108,636

49 62

0,02254+0,0175028j 0,02852+0,0221464j

0,029 0,036

3,13 3,92

270,485 336,589

5

9

S

2200

10,000

91,818

62

0,02852+0,0221464j

0,036

3,32

240,440

T

11400

51,818

105,455

62

0,02852+0,0221464j

0,036

3,81

317,161





















60

R S

0 1300

0 5,909

88,636 81,818

115 115

0,0529+0,041078j 0,0529+0,041078j

0,067 0,067

5,94 5,48

415,604 354,124

T

2200

10,000

53,636

115

0,0529+0,041078j

0,067

3,59

152,186

R

9000

40,909

88,636

41

0,01886+0,0146452j

0,024

2,12

148,172

S

7000

31,818

75,909

41

0,01886+0,0146452j

0,024

1,81

108,675

T R

0 4400

0 20,000

43,636 47,727

41 37

0,01886+0,0146452j 0,01702+0,0132164j

0,024 0,022

1,04 1,03

35,912 38,770

20

S

0

0

44,091

37

0,01702+0,0132164j

0,022

0,95

33,087

T

2600

11,818

43,636

37

0,01702+0,0132164j

0,022

0,94

32,408

21

R S

0 3100

0 14,091

27,727 44,091

71 71

0,03266+0,0253612j 0,03266+0,0253612j

0,041 0,041

1,15 1,82

25,109 63,491

T

1300

5,909

31,818

71

0,03266+0,0253612j

0,041

1,32

33,065

22

R S

2600 0

11,818 0

27,727 30,000

55 55

0,0253+0,019646j 0,0253+0,019646j

0,032 0,032

0,89 0,96

19,451 22,770

15

19

23

T

5700

25,909

25,909

55

0,0253+0,019646j

0,032

0,83

16,983

R

3500

15,909

15,909

54

0,02484+0,0192888j

0,031

0,50

6,287

S T

6600 0

30,000 0

30,000 0

54 54

0,02484+0,0192888j 0,02484+0,0192888j

0,031 0,031

0,94 0,00

22,356 0,000























61

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan D I.1913 Sebelum Trafo Sisipan

Titik

24

25

26

27

28

29

PERHITUNGAN ARUS, DROP ARUS, DROP TEGANGAN TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA SETIAP TITIK PERCABANGAN JTR JURUSAN D Daya L Fasa Terpasang Arus (A) Arus Total Z (R+jXl) Z (ohm) ∆V Drop ∆V Drop per titik Rugi Daya (W) (m) (VA) R 3900 17,727 92,727 19 0,00874+0,0067868j 0,011 1,03 75,150 S 0 0 92,727 19 0,00874+0,0067868j 0,011 1,03 75,150 T 0 0 81,818 19 0,00874+0,0067868j 0,011 0,91 58,507 R 1800 8,182 75,000 30 0,0138+0,010716j 0,017 1,31 77,625 S 3500 15,909 92,727 30 0,0138+0,010716j 0,017 1,62 118,657 T 0 0 81,818 30 0,0138+0,010716j 0,017 1,43 92,380 R 0 0 66,818 35 0,0161+0,012502j 0,020 1,36 71,881 S 4800 21,818 76,818 35 0,0161+0,012502j 0,020 1,57 95,007 T 0 0 81,818 35 0,0161+0,012502j 0,020 1,67 107,777 R 0 0 66,818 28 0,01288+0,0100016j 0,016 1,09 57,505 S 5500 25,000 55,000 28 0,01288+0,0100016j 0,016 0,90 38,962 T 900 4,091 81,818 28 0,01288+0,0100016j 0,016 1,33 86,221 R 3500 15,909 66,818 54 0,02484+0,0192888j 0,031 2,10 110,902 S 0 0 30,000 54 0,02484+0,0192888j 0,031 0,94 22,356 T 3500 15,909 77,727 54 0,02484+0,0192888j 0,031 2,44 150,072 R 11200 50,909 50,909 18 0,00828+0,0064296j 0,010 0,53 21,460 S 0 0 30,000 18 0,00828+0,0064296j 0,010 0,31 7,452

































62

30

31

32

33

34

R S T R S T R S T R S T R S T

0 3500 0 0 3100 4400 0 0 4400 0 0 2600 0 0 2200

0 15,909 0 0 14,091 20,000 0 0 20,000 0 0 11,818 0 0 10,000

0 30,000 61,818 0 14,091 61,818 0 0 41,818 0 0 21,818 0 0 10,000

35 35 35 43 43 43 35 35 35 39 39 39 41 41 41

0,0161+0,012502j 0,0161+0,012502j 0,0161+0,012502j 0,01978+0,0153596j 0,01978+0,0153596j 0,01978+0,0153596j 0,0161+0,012502j 0,0161+0,012502j 0,0161+0,012502j 0,01794+0,0139308j 0,01794+0,0139308j 0,01794+0,0139308j 0,01886+0,0146452j 0,01886+0,0146452j 0,01886+0,0146452j

0,020 0,020 0,020 0,025 0,025 0,025 0,020 0,020 0,020 0,023 0,023 0,023 0,024 0,024 0,024

0,00 0,61 1,26 0,00 0,35 1,55 0,00 0,00 0,85 0,00 0,00 0,50 0,00 0,00 0,24

0,000 14,490 61,526 0,000 3,927 75,589 0,000 0,000 28,155 0,000 0,000 8,540 0,000 0,000 1,886

































63

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui besar total drop tegangan drop tegangan dan rugi daya pada masing-masing fasa di jurusan B maupun jurusan D, yakni dengan menjumlahkan total drop sesuai drop sesuai dengan masing-masing fasanya. Kemudian untuk rugi daya juga dapat langsung ditambahkan, dalam hal ini penulis memisahkannya untuk masing-masing fasa. Adapun hasil perhitungan tersebut ditampilkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Total Drop Total Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya I.1913 Sebelum Trafo Sisipan Hasil Perhitungan

Jurusan pada Gardu I.1913 Fasa B

D

































64

= 10,12 kW

-Jurusan D Perhitungan

presentase

menggunakan Persamaan 2.27: % ∆VR

=

7, x 100 % 

= 3,37 % % ∆VS

=

7, x 100 % 

= 3,33 % % ∆VT

=

, x 100 % 

drop drop tegangan

pada

masing-masing

fasa

































65

Perhitungan drop drop tegangan dan rugi daya akan dibagi menjadi dua berdasarkan jurusan jurusan tersebut, mengingat beban beban dan panjang jurusan jurusan berbeda. berbeda. Untuk perhitungan drop drop tegangan sendiri menggunakan Persamaan 2.23 dan untuk menghitung rugi daya menggunakan Persamaan 2.30. Pada jurusan A, titik tiang dimulai dari angka 39 sampai 55. Kemudian untuk jurusan B, titik tiang dimulai dari 35 sampai 38. Setelah diketahui jumlah pelanggan pada masing-masing titik, yang dapat dilihat pada Tabel 3.10 maka perhitungan drop tegangan drop tegangan dapat dilakukan berdasarkan total arus yang mengalir pada titik tersebut. Perhitungan ini pada dasarnya sama dengan perhitungan yang dilakukan untuk gardu distribusi I.1913 pada subbab 4.2.1. Hasil perhitungan telah dirangkum



































66

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan A I.762 Sebelum Trafo Sisipan

Titik

39

40

PERHITUNGAN PERHITUNGAN ARUS, DROP ARUS, DROP TEGANGAN TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA SETIAP TITIK PERCABANGAN JTR JURUSAN A Daya L Fasa Terpasang Arus (A) Arus Total Z (R+jXl) Z (ohm) ∆V Drop ∆V Drop per titik Rugi Daya (W) (m) (VA) R 7700 35,000 170,455 73 0,03358+0,0260756j 0,043 7,25 975,659 S 0 0 161,591 73 0,03358+0,0260756j 0,043 6,87 876,828 T

1800

8,182

155,000

73

0,03358+0,0260756j

0,043

6,59

806,760

R

2600

11,818

135,455

26

0,01196+0,0092872j

0,015

2,05

219,441

S

0

0

161,591

26

0,01196+0,0092872j

0,015

2,45

312,295

































67

49

50

51

52

R S T

1300 900 0

5,909 4,091 0

27,727 25,909 80,909

39 39 39

0,01794+0,0139308j 0,01794+0,0139308j 0,01794+0,0139308j

0,023 0,023 0,023

0,63 0,59 1,84

13,792 12,043 117,440

R

0

0

21,818

31

0,01426+0,0110732j

0,018

0,39

6,788

S T

3500 4400

15,909 20,000

21,818 80,909

31 31

0,01426+0,0110732j 0,01426+0,0110732j

0,018 0,018

0,39 1,46

6,788 93,350

R

4800

21,818

21,818

32

0,01472+0,0114304j

0,019

0,41

7,007

S

0

0

5,909

32

0,01472+0,0114304j

0,019

0,11

0,514

T

0

0

60,909

32

0,01472+0,0114304j

0,019

1,14

54,610

R S

0 1300

0 5,909

0,000 5,909

41 41

0,01886+0,0146452j 0,01886+0,0146452j

0,024 0,024

0,00 0,14

0,000 0,659

































68

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan B I.762 Sebelum Trafo Trafo Sisipan PERHITUNGAN ARUS, DROP ARUS, DROP TEGANGAN TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA SETIAP TITIK PERCABANGAN JTR JURUSAN B Daya Arus L Z ∆V Drop ∆V Drop per per Rugi Daya Titik Fasa Terpasang Arus (A) Z (R+jXl) Total (m) (ohm) titik (W) (VA) R 3500 15,909 15,909 61 0,02806+0,0217892j 0,036 0,57 7,102 35

36

S

0

0,000

0,000

61

0,02806+0,0217892j

0,036

0,00

0,000

T

1300

5,909

58,182

61

0,02806+0,0217892j

0,036

2,07

94,987

R S

0 0

0,000 0,000

0,000 0,000

45 45

0,0207+0,016074j 0,0207+0,016074j

0,026 0,026

0,00 0,00

0,000 0,000

































69

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui besar total drop tegangan drop tegangan dan rugi daya pada masing-masing fasa di jurusan A dan B, yang ditampilkan ditampilkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Total Drop Total Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya I.762 Sebelum Trafo Sisipan

































70

-Jurusan B % ∆VR

=

,7 x 100 % 

= 0,26 % % ∆VS

=

 x 100 % 



































71

































72

































73

































74

































75

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Drop Perhitungan Drop Tegangan Tegangan dan Rugi Daya pada Jurusan B Gardu Sisipan PC0777























































































































































































































































































































































































































































LA TRIANI NURJANAH.pdf

Recommend Documents