1
Soal No. 2 Diketahui: - berat ba bahan 5 gram - dilarutkan menjadi filtrat 250 ml ----- 100 ml ------ 250 ml ----- 20 ml, dimana filtrat 20 ml ini ≈ 14,5 ml tiosulfat 0,085N - titr titras asii bla blank nko o sej sejum umla lah h 35 35 ml ml - Y = 0,357 X + 1.173, dimana X dalam mg dan Y dalam ml Thiosulfat 0,1 N Ditanya: a. berapa faktor pengencerannya ? Berapa kadungan gula pereduksi per 20 ml filtrat yang dipakai ? b. c. Berapa kadar gula pereduksi (%)? Jawab: a. FP (250ml/100ml) x (250 ml/20ml) = ----- b. titer terkoreksi terkoreksi pada penetapan 20 ml fitrat sampel : 35 ml – 14,5 ml = 20,5 ml thiosulfat dg dg Normalitas 0,085 N, sehingga untuk thio 0.1 N sejumlah (0,085 N x 20,5 ml)/0,1= 17,425 ml. sehingga kandungan gula pereduksi per 20 ml filtrat adalah: 17,425 ml = 0,357 X + 1.173 X = (17,425 – 1,173)/0,357 = c. kadar gula pereduksi : % = (45,52 mg . 31,25 . 100 %)/ (5 . 1000 mg) =
-
ber berat bahan ahan 10 gram ram pi pisang sang - dilarutkan menjadi filtrat 250 ml ----- 15 ml, dimana filtrat 15 ml ini ≈ 9.5 ml Iod 0,0075 N - 1 ml Iod 0,01 N ≈ 0.88 mg Vit. C Ditanya: Apa dasar metode ini ? Alat volumetri yang digunakan? Berapa kadar vitamin C/ 100 gram? Jawab: a. Vitamin C merupakan reduktor kuat dan mempuyai ikatan rangkap (tidak (tidak jenuh) yang dapat diadisi oleh Iod, titer dihentikan jika ikatan rangkap telah jenuh yang ditandai warna biru (indikator amilum) Karena metode tersebut bersifat volumetri, maka alat volum yang digunakan buret, pipet b. volum dan labu takar, dimana alat ini mempuyai ketelitian/ketepan k etelitian/ketepan yang tinggi c. Kadar vitmin C/100 gr bahan: = {(0,0075 N. 9,5 ml) . (0,88 mg/0,01N. ml). =
gr. (250 ml/5 ml)}/
dalam 100 gr bahan -----
gr