MAKALAH
IDI/KEPENDIDIKAN ISLAM 1 “Pendidikan Islam Pada Masa Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin” Dsen ! Ri"a Prana#a"i
Disusun leh Kelm$k %! Nama An&&"a Kelm$k 1' ( ( la Alfrida S )1**11+,1-. +' Ra0hma"ia Ra0hma"ia (udha (udha Nin&sih Nin&sih )11*11+,* )11*11+,*- - 2' Re Reni Hera#a"i )11*11+,*3* %' Sar Sarinin inin&" &"ya yas s D#i D#i 4"a 4"ami )11*1 11*11 1+,*3 +,*3% % ,' Su0i Ramadhani )11*11+,*3. ' 5anny 6e&uh 6e&uh A7"uri A7"urida da )11*11+,1% )11*11+,1%3 3 Kelas/Prdi ! 38 9 Pendidikan Ma"ema"ika
:AK4L6AS KE84R4AN DAN ILM4 PENDIDIKAN 4NI5ERSI6AS M4HAMMADI( M4HAMMAD I(AH AH PR;:' PR;:' DR' DR ' HAMKA HAM KA +*12
<' Rumusan Masalah . /agaimanakah sejarah pendidikan Islam pada masa Rasulullah SA 0 1. /agaimanakah sejarah pendidikan Islam pada masa Khula#aur Rasyidin 0
Pola pendidikan pada masa Rasulullah SA tidak terlepas dari metode, e"aluasi, materi, kurikulum, pendidik, peserta didik, lembaga dasar, tujuan dan sebagainya yang berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan Islam, baik secara teoritis maupun praktis. 1' Pelaksanaan Pendidikan Islam $ada fase Mekah Sebelum 2abi (uhammad SA memulai tugasnya sebagai Rasul, yaitu melaksanakan pendidikan Islam terhadap umatnya, Allah telah mendidik lewat (alaikat 3ibril dan mempersiapkannya untuk melaksanakan tugas tersebut secara sempurna, melalui pengalaman, pengenalan serta peran sertanya dalam kehidupan masyarakat lingkungannya, pada posisi ini 2abi (uhammad sebagai murid yang diajari oleh (alaikat 3ibril yang diutus oleh Allah S+. 4engan potensi !trahnya yang luar biasa, beliau mampu secara sadar mengadakan penyesuaian diri dengan masyarakat lingkungannya, tetapi beliau tidak larut sama sekali kedalamnya. 2abi (uhammmad SA memulai melakukan pendidikan sebagai murid, atau beliau menerima materi pelajaran dari Allah SA lewat malaikat 3ibril AS sejak beliau menerima wahyu yang pertama pada bulan Ramadhan di ua %ira, hal ini sesuai dengan pernyataan !rman Allah S+ surah Al-/a5arah ayat 67 8
!" #$%&' ())*+," -./0*12345
672
8%9:!"
;<=!"5 >
Artinya : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)”. Adapun materi yang diterima pertama kali itu adalah surat Al-9Ala5 ayat s:d 7 ; !
1?@AB4
ED+F GH; NED+
GO;
CBD4
ED+F 67/IJK.L M7 !
CP45
Q!RSF
G;
1?D+<!"B4 GV;
6?T+U
6?T+U 67/IJK.L
@?<" WX
Artinya : “Baalah dengan (menyebut) nama !uhanmu yang "eniptakan. #ia telah meniptakan manusia dari segumpal darah. Baalah, dan !uhanmulah yang "aha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. #ia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. Ayat ini merupakan peringatan dan pengetahuan bagi umat manusia tentang awal penciptaan manusia dari segumpal darah dan sesungguhnya di antara kemurahan Allah S+ adalah mengajarkan kepada umat manusia sesuatu yang belum diketahui. Allah mengangkat dan memuliakan manusia dengan ilmu, oleh karena itu melalui ayat ini Allah S+ menganjurkan bahkan mewajibkan supaya manusia agar melakukan membaca dan belajar tentang segala permasalahan kehidupan di dunia dan di akhirat. Perintah dan petunjuk tersebut pertama-tama tertuju kepada 2abi (uhammad SA tentang apa yang harus beliau lakukan, baik terhadap dirinya maupun terhadap umatnya. Itulah petunjuk awal kepada 2abi (uhammad SA agar beliau memberikan peringatan kepada umatnya. Kemudian bahan atau materi pendidikan selanjutnya diturunkan berangsur-angsur, sedikit-demi sedikit. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh 2abi, mula-mula kepada kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyisembunyi. Setelah banyak orang memeluk Islam, lalu 2abi menyediakan rumah Al-Ar5am bin Abil Ar5am untuk tempat pertemuan sahabat-sahabat dan pengikutnya. 4i tempat itulah pendidikan islam pertama dalam sejarah pendidikan Islam. Setiap kali menerima wahyu, segera beliau sampaikan kepada umatnya, diiringinya penjelasan-penjelasan dan contoh-contoh bagaimana pelaksanaannya. Intinya pendidikan dan pengajaran yang diberikan 2abi selama di (ekah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia, agar mempergunakan akal pikirannya untuk memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan 9a5liyah dan ilmiah. Sejak itu peran Rasulullah SA mulai bertambah, disamping beliau sebagai murid yang sekali waktu beliau juga tetap belajar kepada malaikat 3ibril, selain itu beliau berperan sebagai guru atau pendidik yang harus mengajar para sahabat. Sejarah menjelaskan
kepada kita bahwa pendidik khususnya pada Rasulullah SA dan para sahabat bukan merupakan pro#esi atau pekerjaan untuk menghasilkan uang atau sesuatu yang dibutuhkan bagi kehidupannya, melainkan ia mengajar karena panggilan agama, yaitu sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah S+, mengharap keridlaan-2ya, menghidupkan agama, mengembangkan seruannya, dan menggantikan peranan Rasulullah SA setelah tiada dalam memperbaiki umat. +' Pelaksanaan Pendidikan Islam Pada :ase Madinah %ijrah dari (ekah ke (adinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari tekanan dan ancaman kaum
diantara (uhajirin dan Anshar. 4engan lahirnya persaudaraan itu bertambah kokohlah persatuan kaum muslimin. 1' )ntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, 2abi (uhammad menganjurkan kepada kaum (uhajirin untuk berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan dan pekerjaan masingmasing seperti waktu di (ekah. >' )ntuk menjalin kerjasama dan saling menolong dalam rangka membentuk tata kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, turunlah syariat $akat dan puasa, yang merupakan pendidikan bagi warga masyarakat dalam tanggung jawab sosial, baik secara materil maupun moral. ?' Suatu kebijaksanaan yang sangat e#ekti# dalam pembinaan dan pengembangan masyarakat baru di (adinah, adalah disyariatkannya media komunikasi berdasarkan wahyu, yaitu shalat jumat yang dilaksanakan secara berjamaah dan ad$an. 4engan sholat jumat tersebut hampir seluruh warga masyarakat berkumpul untuk secara langsung mendengar khutbah dari 2abi (uhammad SA dan shalat jamaah jumat. Rasa harga diri dan kebanggaan sosial tersebut lebih mendalam lagi setelah 2abi (uhammad SA mendapat wahyu dari Allah untuk memindahkan kiblat dalam shalat dari /aitul (a5dis ke /aitul %aram (ekah, karena dengan demikian mereka merasa sebagai umat yang memiliki identitas. Setelah selesai 2abi (uhammad mempersatukan kaum muslimin, sehingga menjadi bersaudara, lalu 2abi mengadakan perjanjian dengan kaum @ahudi, penduduk (adinah. 4alam perjanjian itu ditegaskan, bahwa kaum @ahudi bersahabat dengan kaum muslimin, tolong- menolong, bantumembantu, terutama bila ada serangan musuh terhadap (adinah. (ereka harus memperhatikan negeri bersama-sama kaum muslimin, disamping itu kaum @ahudi merdeka memeluk agamanya dan bebas beribadat menurut kepercayaannya. Inilah salah satu perjanjian persahabatan yang dilakukan oleh 2abi (uhammad SA. b' Pendidikan sosial politik dan kewarganegaraan. (ateri pendidikan sosial dan kewarganegaraan Islam pada masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi (adinah, yang dalam prakteknya diperinci lebih lanjut dan di sempurnakan dengan ayat-ayat yang turun selama periode (adinah. +ujuan pembinaan adalah agar secara
berangsur-angsur, pokok-pokok pikiran konstitusi (adinah diakui dan berlaku bukan hanya di (adinah saja, tetapi luas, baik dalam kehidupan bangsa Arab maupun kehidupan bangsa-bangsa di seluruh dunia. c' Pendidikan anak dalam Islam. 4alam Islam, anak merupakan pewaris ajaran Islam yang dikembangkan oleh 2abi (uhammad SA dan generasi muda muslimlah yang akan melanjutkan misi menyampaikan Islam ke seluruh penjuru alam. leh karenanya banyak peringatanperingatan dalam al-
Pada surat At-+ahrim ayat B terdapat peringatan agar kita menjaga diri dan anggota keluarga &termasuk anak-anak' dari kehancuran &api neraka'.
•
Pada surat An-2isa ayat C, terdapat agar jangan meninggalkan anak dan keturunan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya menghadapi tantangan hidup.
•
Pada surat Al-*ur5an ayat D?, Allah S+ memperingatkan bahwa orang yang mendapatkan kemuliaan antara lain adalah orang-orang yang berdoa dan memohon kepada Allah S+, agar dikaruniai keluarga dan anak keturunan yang menyenangkan hati.
2' Lem?a&a Pendidikan dan Sis"em Pem?ela=aran Eembaga pendidikan Islam pada #ase (ekah ada dua tempat, yaitu 8 4arul Ar5am:rumah Ar5am ibn Ar5am dan Kuttab. 4alam Sejarah Pendidikan Islam, istilah Kuttab telah dikenal dikalangan bangsa Arab pra-Islam. Ahmad Syalaby mengatakan bahwa $uttab sebagai lembaga pendidikan terbagi dua, yaitu ; Pertama, $uttab ber#ungsi mengajarkan baca tulis dengan teks dasar puisi-puisi Arab, dan sebagian besar gurunya adalah non muslim $uttab jenis pertama ini merupakan lembaga pendidikan dasar yang hanya mengajarkan baca tulis. Pada mulanya pendidikan Kuttab berlangsung di rumah-rumah para guru atau di pekarangan sekitar (asjid. (ateri yang diajarkan dalam pelajaran baca tulis ini adalah puisi atau pepatah-pepatah arab yang mengandung nilainilai tradisi yang baik. Adapun penggunaan Al-
kegiatan kodi!kasi pada masa kehali#ahan )tsman bin AFan. Kebanyakan guru $uttab pada masa awal Islam adalah non muslim, sebab (uslim yang dapat membaca dan menulis yang jumlahnya masih sedikit sibuk dengan pencatatan wahyu. Kedua, sebagai pengajaran Al-
lutut para siswa saling bersentuhan. /ila ditinjau lebiih lanjut, bahwa sistem hala%ah seperti demikian, adalah bentuk pendidikan yang tidak hanya menyentuh perkembangan dimensi intelektual, akan tetapi lebih menyentuh dimensi emosional dan spiritual peserta didik. Adalah merupakan kebiasaan dalam hala%ah bahwa murid yang lebih tinggi pengetahuannya duduk di dekat Syekh, murid yang le"el pengetahuannya lebih rendah dengan sendirinya akan duduk lebih jauh, sementara berjuang belajar keras agar dapat mengubah posisinya dalam kon!gurasi hala%ah-nya, sebab dengan sendirinya posisi dalam hala%ah menjadi sangat signi!kan. (eskipun tidak ada batasan resmi, sebuah hala%ah biasanya teridiri dari 1G orang siswa atau murid. (etode diskusi dan dialog kebanyakan dipakai dalam berbagai hala5ah. 4ikte &imla ' biasanya memainkan peranan pentingnya, tergantung kepada kajian dan topik bahasan. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan oleh syekh atas materi yang lebih didiktekan. )raian disesuaikan dengan kemampuan peserta hala5ah. (enjelang akhir kelas, waktu akan diman#aatkan oleh syekh untuk menge"aluasi kemampuan peserta hala5ah. J"aluasi bisa berbentuk tanya jawab, dan terkadang syekh menyempatkan untuk memeriksa catatan murid-muridnya, mengoreksi dan menambah seperlunya. Kemajuan suatu hala5ah ini tergantung kepada kemampuan syekh dalam pengelolaan sistem pendidikan. /iasanya apabila suatu hala5ah telah maju, maka akan banyak dikunjungi para peserta didik dari berbagai penjuru. %' Ma"eri dan Kurikulum Pendidikan Islam Salah satu komponen operasional pendidikan Islam adalah kurikulum, ia mengandung materi yang diajarkan secara sistematis dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pada hakikatnya antara materi dan kurikulum mengandung arti yang sama, yaitu bahanbahan pelajaran yang disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan. Seseorang yang akan membuat lesson plan tidak cukup hanya mempunyai kemampuan membuat rumusan tujuan pengajaran. Ia juga harus menguasai materi pengajaran. /ahkan rumusan tujuan pengajaran itu diilhami oleh antara lain materi pengajaran. leh karena itu, guru harus menguasai materi pengajaran. Kurikulum pendidikan Islam pada periode Rasulullah SA baik di (ekah maupun (adinah adalah Al-
sesuai dengan kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwa yang dialami umat Islam saat itu. Karena itu dalam praktinya tidak saja logis dan rasional tetapi juga secara !trah dan pragmatis. %asil dari cara yang demikian itu dapat dilihat dari sikap rohani dan mental para pengikutnya yang dipancarkan ke dalam sikap hidup yang bermental dan semangat yang tangguh, tabah dan sabar, tetapi akti# dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. 4alam perkembangan sejarah selanjutnya ternyata mereka ini merupakan kadar inti mubaligh dan pendidik pewaris 2abi yang brilian dan militan dalam menghadapi segala tantangan dan cobaan. (ahmud @unus mengklasi!kasikan materi pendidikan kepada dua macam, yaitu materi pendidikan yang diberikan di (ekah dan materi pendidikan yang diberikan di (adinah. Pada #ase (ekah terdapat tiga macam intisari materi yang diberikan di (ekah, yaitu 8 Keimanan, Ibadah dan Akhlak. Intisari pendidikan agama yang diterapkan 2abi di (adinah dapat diklasi!kasikan yaitu 8 Pendidikan keimanan, Pendidikan ibadah, Pendidikan akhlak, Pendidikan kesehatan &jasmani', Pendidikan kemasyarakatan &sosial'. ,' Me"de Pen&a=aran Rasulullah SA> (etode pengajaran ialah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. leh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses mengajar dan belajar. 4engan metode diharapkan tumbuh dengan berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan kegiatan mengajar guru. 4engan kata lain terciptalah interaksi edukati#. 4alam interaksi ini guru-guru berperan sebagai penerima atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses ini akan berjalan baik kalau siswa banyak akti# dibandingkan dengan guru. leh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa. )ntuk menciptakan suasana kondusi# dan menyenangkan dalam mengajar para sahabatnya, Rasulullah SA menggunakan bermacam-macam metode. %al itu dilakukan untuk menghindari kebosanan dan kejenuhan siswa. 4i antara metode yang diterapkan Rasulullah SA adalah 8 ' (etode Keteladanan
(enurut %arun, salah satu tokoh pendidikan Islam Indonesia, kualitas para pendidik Islam setidaknya memiliki empat kriteria sebagai seorang pendidik, diantaranya 8 a' Sanggup member contoh keteladanan yang baik. b' (enguasai ilmu-ilmu pengetahuan. c' (enguasai pengetahuan tentang agama. d' (enguasai pengetahuan umum. Sebagai seorang guru &pendidik dan pengajar' harus dapat memberikan keteladanan yang baik kepada peserta didiknya. 4alam tercapainya kualitas yang baik dalam pengajaran harus didasarkan pada akhlak dan tingkah laku dari seorang guru. 4asar kaedah ini adalah bahwa pengajaran yang dilakukan melalui keteladanan yang didapatkan oleh peserta didik dari gurunya lebih baik dari pada sekadar menyampaikan pemikiran melalui lisan kepada peserta didiknya. /egitu pula bila seorang guru yang hanya memberikan nasehat-nasehat berupa akhlak yang mulia, tetapi tingkah laku guru tersebut sangat berlawan dengan yang disampaikannya, dapat menimbulkan kegagalan dalam memberikan keteladanan terhadap peserta didik. Sehingga untuk dapat dijadikan sebagai sebuah keteladan, seorang guru harus dapat memberikan pemikiran-pemikiran berupa nasehat-nasehat akhlak serta mampu untuk mengaplikasikannya pada kepribadiannya. (elirik pada kata-kata berikut, H2abi (uhammad saw sebagai seorang pribadi adalah contoh terbaik bagaimana Al-
Perlu untuk ditekankan bahwa belajar dan mengajar dalam kaca mata Rasulullah adalah mengubah prilaku dan mendidik jiwa dan kepribadian manusia. Sehingga peserta didik memilki tingkat kecerdasan emosi yang tinggi. Sebagai seorang guru &pendidik dan pengajar' untuk menstrans#er ilmu-ilmu pengetahuan, sepatutnya memiliki modal dasar yaitu berupa ilmu pengetahuan yang akan diajarkan kepada peserta didik. %al ini adalah sebuah poin yang amat penting dalam kelancaran sebuah proses belajar mengajar dan merupakan salah satu #aktor yang menentukan tercapainya tujuan pendidikan itu. /ila seorang guru tidak menguasai bahan yang akan diajarkan, tidak mempunyai pemahaman tentang sebuah ilmu pengetahuan, maka dikawatirkan akan terjadi pembodohan &kesalahan pentrans#eran ilmu pengetahuan' kepada peserta didik. J#eknya, peserta didik mendapat ilmu pengetahuan yang salah &tidak sesuai dengan #akta atau kebenaran'. /ahwasnya 2abi (uhammad saw mengecam pada seseorang yang memberikan atau memberitakan sesuatau yang tidak benar, yang tidak secara pasti ia ketahui tentang kebenarannya. leh karena pentingnya #aktor ini, maka diaharapkan, bahkan diharuskan setiap guru untuk mempelajari &belajar' ilmu-ilmu pengetahuan yang kelak akan ditrans#er &diajarkan' kepada peserta didik. Sehingga terciptalah generasi yang berilmu yang akan tetap mewariskan dan terus mengembangkan ilmu pengetahuan pada setiap generasi. Sehingga terbentuk generasi yang memiliki tingkat kecerdasan rasio yang tinggi. Ilmu agama adalah sebuah kebutuhan bagi setiap indi"idu. Agama Islam ditujukan pada setiap insan, mengenalkan kepadanya siapa +uhan mereka, apa hakekat hidup mereka, apa dosa dan pahala itu, dan lain sebagainya. 4engan dimilikinya &memahami' ilmu agama maka akan terciptalah ketenangan batin pada diri seorang pribadi tersebut. Sehingga ilmu agama tidak dapat dipisahkan dari setiap penyampaian ilmu pengetahuan. 3adi seorang guru harus paham terhadap ilmu agama Islam. Sehingga diharapkan akan dapat memberikan e#ek positi# terhadap peserta didik yang berupa pengetahuan ilmu agama yang dapat diaplikasikan dengan amal berbuatan yang baik dan benar. 4alam hal ini, maka diharapkan tercipta generasi yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi.
Pada $aman sekarang, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, sangat cepat dalam pencarian dan penyebaran in#ormasi, sehingga sebuah in#ormasi itu dapat diakses oleh siapaun dengan cepat dan mudah. leh sebab itu, maka seorang guru harus senantiasa menambah wawasannya dengan senantiasa menguasai dan menambah wawasan tentang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. 3adi, menjadi seorang guru adalah seseorang yang menjadi keteladanan bagi setiap peserta didiknya, baik dari segi akhlaknya dan keilmuannya. 1' (etode Pentahapan dan Pengulangan 4alam menyampaikan ilmu-ilmu pengetahuan kepada peserta didik, 2abi (uhammad saw tidak serta merta langsung memberikan semua bahan materi yang ada. 2amun, beliau memberikan &menstrans#er' ilmu tersebut melalui sistem pentahapan. Sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam memahami ilmu yang diberikan. (elalui metode pentahapan ini, peserta didik lebih dapat memahami materi yang disampaikan secara maksimal daripada langsung tanpa sebuah pentahapan. /eliau menyampaikan secara bertahap &sedikit demi sedikit' hingga semua materi yang beliau ajarkan dapat diterima dan dipahami dengan mudah dan lebih kuat dalam ingatan peserta didik. Rasulullah sangat memperhatikan urut-urutan pentahapan dalam penyampaian bahan materi. Pada materi dasar, beliau ajarkan pada penyampaian pada tahap awal. Setelah tersampaikan, beliau menyampaikan materi yang berikutnya, yang sesuai dengan urutan-urutan materi yang akan diberikan oleh beliau. /ila peserta didik belum paham akan sebuah materi maka Rasulullah tidak melanjutkan ke materi berikutnya sebelum materi itu sudah peserta kuasai. 4iantara ilmu-ilmu pengetahuan yang disampaikan pada setiap tahapan, beliau memerhatikan kesinambungan antar materi pada tahap sebelumnya ke tahap berikutnya. Sehingga ada hubungannya antara materi yang sebelumnya dengan materi yang sesudahnya. %al tersebut menjadi tidak membingungkan peserta didik dalam memahami materi yang sangat banyak dari Rasulullah.
Agar materi-materi yang telah diberikan tidak cepat hilang dari ingatan para peserta didik, 2abi (uhammad saw sering kali mengulang-ulang materi-materi yang sudah beliau sampaikan. %al tersebut sangat berguna untuk membantu agar tetap dapat mengingat dan mengulang kembali apa-apa yang telah diberikan. Karena pentingnya materi-materi yang diajarkan oleh 2abi (uhammad saw tersebut, maka beliau sering mengulangulang materi yang telah disampaikan agar peserta didik beliau tidak lupa dan senantiasa dapat memahami materi-materi yang diberikan oleh beliau. >' (etode +anya-3awab dan 4iskusi (etode ini diterapkan oleh 2abi (uhammad saw dalam rangka memberikan kesan perhatian kepada peserta didik, memberikan moti"asi, dan mengetahui potensi akal peserta didik untuk dapat menjelaskan lagi apa yang telah peserta didik ketahui. 4an metode ini dapat dijadikan sebagai tolok ukur akan pemahaman yang dikuasai peserta didik terhadap materi-materi yang telah diberikan oleh Rasulullah &menyelami sejauh mana tingkat kecerdasan dan pemahaman peserta didik'. 2abi (uhammad saw selalu membuka lebar atas pengajuan pertanyaan dari peserta didik beliau dan Rasulullah senantiasa memberikan jawaban kepada peserta didik beliau secara proposional &ringkas' atas pertanyaan-pertanyaan yang peserta didik ajukan. +erkadang pula Rasulullah memberikan jawaban kepada peserta didik secara panjang lebar. %al ini beliau lakukan bila hal tersebut dianggap penting, agar peserta didik beliau dapat mengetahui beberapa penjelasan tambahan atas jawaban dari pertanyaan peserta didik, dimana jawaban tambahan tersebut sangat berhubungan dengan jawaban yang ditanyakan dan sangat berman#aat bagi peserta didik beliau. (etode tanya jawab berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan orang lain, serta mempunyai man#aat bagi pelaku dan pendengarnya, melalui dialog, perasaan dan emosi pembaca akan terbangkitkan, jika topik pembicaraan disajikan bersi#at realistik dan manusiawi. 4alam beberapa kesempatan, 2abi (uhammad SA tak jarang melontarkan kepada peserta didik beliau yang lain untuk menjawab pertanyaan atas pertanyaan salah seorang peserta didik beliau. %al ini beliau lakukan untuk melatih peserta didik
beliau dalam menjawab beberapa masalah keilmuan. 4an yang diharapkan oleh beliau adalah peserta didik ikut mengungkapkan pandangan dan argumennya untuk menyelesaikan masalahmasalah ilmu pengetahuan. Setelah itu, barulah beliau menjelaskannya secara lebih detail dan sensiti#, supaya penjelasan tersebut lebih kuat tertanam pada pemahaman dan ingatan peserta didik beliau. ?' (etode Alat Peraga dan Jksperimen (etode pengajaran Rasulullah ini adalah dengan cara mendemonstrasikan sesuatu &alat peraga' oleh beliau ketika hendak mengajarkan sesuatu. 4alam metode ini, cara yang beliau terapkan adalah dengan menunjukkan atau mendemonstrasikan sesuatu yang menjadi objek pembahasan ke hadapan peserta didik beliau. 4engan metode ini, dapat menarik perhatian peserta didik untuk lebih tergugah dalam memperhatikan apa yang sedang beliau ajarkan. 4an metode ini dapat lebih mempermudah peserta didik untuk memahami materi-materi yang sedang diajarkan oleh beliau. (etode demonstrasi dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkan suatu gerakan atau proses kerja sesuatu. Pekerjaannya dapat saja dilakukan oleh pendidik atau peserta didik yang diminta mempraktekkan sesuatu pekerjaan. (etode demonstrasi bertujuan agar pesan yang disampaikan dapat dikerjakan dengan baik dan benar. (etode demonstrasi dapat dipergunakan dalam organisasi pelajaran yang bertujuan memudahkan in#ormasi dari model &model hidup, model simbolik, deskripsi "erbal' kepada peserta didik sebagai pengamat. 4alam penerapan metode ini, Rasulullah terkadang menggunakan alat-alat atau benda-benda yang ada di lingkungan sekitar, dan terkadang pula beliau meman#aatkan anggota-anggota tubuh beliau. 2abi (uhammad SA mengajarkan kepada peserta didik beliau tentang suatu kaedah yang besar yaitu tentang ilmu pengetahuan, dan menanamkan metode umum dalam penelitian ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan. %al tersebut merupakan hasil perubahan dan pengalaman, pengamatan dan penelitian. leh karena itu, diperlukan metode eksperimen untuk mendapatkan hakekat ilmu pengetahuan.
)ntuk menguatkan kaedah ini dan mengajarkannya serta agar senantiasa terekam kuat dalam ingatan peserta didik, 2abi (uhammad SA membimbing peserta didik beliau untuk melakukan suatu percobaan dan pengamatan, bukan hanya sekedar menyampaikan teori. 7' (etode Situasional dan Kondisional Ketika memberikan pengajaran kepada peserta didik, Rasulullah senantiasa memperhatikan waktu dan kondisi yang tepat, disesuaikan dengan waktu dan kondisi yang tepat bagi peserta didik beliau. %al ini berman#aat agar peserta didik tidak merasakan sebuah rasa kejenuhan. /ila timbul rasa kejenuhan maka kelangsungan proses belajar mengajar menjadi tidak maksimal, bahkan menjadi sia-sia. leh karena itu, perlu diantisipasi akan munculnya rasa kejenuhan tersebut. Rasulullah senantiasa meman#aatkan kesempatan &momentum' yang sesuai atas hal yang hendak beliau ajarkan. /eliau berusaha memadukan antara kesesuaian momentum dan ilmu pengetahuan yang hendak diajarkan secara kondusi#, dengan harapan agar lebih jelas dalam memberikan sebuah kepahaman keilmuan. 4alam sudut pandang keseragaman kemampuan peserta didik dalam memahami suatu trans#er ilmu pengetahuan, 2abi (uhammad saw sangat memperhatikan kondisi kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik dalam setiap akti"itas pengajaran. /eliau senantiasa memberikan pengajaran kepada peserta didik beliau sesuai dengan kadar pemahaman peserta didik. /eliau tidak mengajarkan kepada peserta didik pemula sesuatu hal yang beliau ajarkan kepada peserta didik senior. /eliau juga tidak mengucilkan peserta didik yang masih junior terhadap peserta didik yang sudah senior. B' (etode (embangkitkan Perhatian, Pujian dan %ukuman, dan 2asehat dan (oti"asi, serta %adiah. 4alam membangkitkan perhatian peserta didik, Rasulullah menggunakan beberapa cara yaitu dengann cara mengulangi penjelasan dan menunda jawaban, memanggil peserta didik, memegang tangan atau bahu peserta ddidik, dan merubah posisi. %al ini dimaksudkan agar perhatian peserta didik menjadi bertambah, serta demi mengarahkan pendengaran penglihatan,
dan hati peserta didik agar secara !sik dan psikologis lebih siap dan lebih memperhatikan apa yang beliau ajarkan. Ketika didapati ada peserta didik beliau yang menampilkan sikap atau berbuatan yang tak semestinya ia lakukan, maka dengan segera Rasulullah memperingatkannya. 2amun bila sikap dan berbuatan tersebut sudah terlampau batas kewajaran &keterlaluan' maka Rasulullah pun mulai menampakkan kemarahannya. Kemarahan disini bukanlah luapan emosi yang tak terkendali, namun adalah sebuah sikap yang berupa jalan untuk mendidik atau mengarahkan ke jalan yang benar. (endidik dengan +arghib dan +arhib, kata targhib berasal dari kata kerja ragghaba yang berarti; menyenangi, menyukai dan mencintai, kemudian kata itu diubah menjadi kata benda targhib yang mengandung makna, suatu harapan untuk memperoleh kesenangan, kecintaan, dan kebahagiaan. Semua itu dimunculkan dalam bentuk janji-janji berupa keindahan dan kebahagiaan yang dapat merangsang atau mendorong seseorang sehingga timbul harapan dan semangat untuk memperolehnya. (etode pengajaran ini memberikan dorongan &moti"asi' kepada peserta didik melakukan sesuatu kebajikan. 4alam memberikan moti"asi, beliau senantiasa mengupayakan secara optimal dan totalitas agar moti"asi tersebut dapat terealisasi secara maksimal. Secara psikologi, cara itu akan menimbulkan daya tarik yang kuat untuk menggapainya. Sedangkan istilah tarhib berasal dari kata rahhaba yang berarti; menakut nakuti atau mengancam. Ealu kata itu diubah menjadi kata benda tarhib yang berarti; ancaman hukuman. 4alam memberikan ancaman, beliu senantiasa mengupayakan agar peringatan atau ancaman terebut senantiasa dihindarkan dan menjadikan peserta didik terhindar dari perbuatan yang tak berguna. 4engan berdalil pada Al-
4i masa hayat Rasulullah seluruh 3a$irah Arab telah masuk dalam wilayah Islam. +ugas pemeliharaan, pembinaan, dan perluasan selanjutnya menjadi kewajiban ka!lah dan umat Islam pada umumnya, termasuk urusan pendidikan umat. Prinsip-prinsip pokok dan idealisme Islam, diajarkan oleh 2abi kepada para sahabat, hingga memberikan kesan mendalam yang hidup dalam jiwa dan pribadinya masing-masing. (eskipun masih banyak pesoalanpersoalan yang belum terselesaikan oleh 2abi terutama ketika wilayah Islam telah meluas keluar 3a$irah Arab. (asalah-masalah baru banyak bermunculan. Pada masa ini tempat bertanya sudah tiada, jika mereka menjumpai masalah yang tidak ditemukan jawabannya dalam Al- %' Sebagai khali#ah pertama, Abu /akar menghadapi masalah umat cukup serius yang harus disegera diselesaikan dengan tegas dan pasti. Kesulitan yang harus dihadapinya adalah kaum murtad, orang yang mengaku dirinya sebagai nabi beserta pendukungnya dan kaum yang tidak mau lagi membayar Lakat. Selain menghadapi kaum pemberontak juga didorong oleh rasa kewajiban melaksanakan amanah Rasulullah maka Abu /akar, memberangkatkan pasukannya ke Syiria yang telah dipersiap sesaat sebelum 2abi wa#at. 4alam menghadapi kaum pemberontak, terlebih dahulu mereka dikirimi surat dengan maksud untuk menginsa#kan dan menyadarkan kembali kepada jalan yang benar. +etapi karena pemberontak itu tetap membangkang maka tindakan kekerasan dari Khali#ah Abu /akar tidak dapat dihindarkan lagi. Setelah kaum pemberontak berhasil ditumpas maka tugas pendidikan memegang peranan penting. Sebab penyelesayannya merupakan tugas dan wewenang pendidikan.
Keberhasilan Abu /akar menumpas pemberontak dan pengiriman ekspedisi tentaranya ke Persia, membuka kemungkinan ekspedisi dakwah dan pendidikan Islam. Setelah kemenangan operasi militer, dilanjutkan dengan konsolidasi dan operasi teritorial terhadap penduduk yang baru dikalahkan. perasi teritorial ini sangat menguntungkan kepentingan pengamanan wilayah dan dakwah serta pelaksanaan pendidikan Islam. (asa pemerintahan Khali#ah Abu /akar tidak lama, tapi beliau berhasil memberikan dasar-dasar kekuatan bagi perjuangan perluasan dakwah dan pendidikan Islam. b' (asa Khali#ah )mar bin Al-Khattab &> 1> %' Ketika Abu /akar menjabat Khali#ah )mar senantiasa memberikan bantuan dan dukungan terhadap kebijakan yang dijalankan Abu /akar. Sesaat sebelum Abu /akar meninggal, beliau menunjuk )mar sebagai penggantinya setelah dimusyawarahkan dengan sahabat yang lainnya. (eluasnya wilayah Islam mengakibatkan meluas pula kebutuhan disegala bidang, untuk memenuhi kebutuhan itu diperlukan tenaga manusia yang memiliki keterampilan dan keahlian. %al itu berarti butuh peranan pendidikan. Pada masa khali#ah )mar pendidikan Islam lebih maju dan lebih luas serta lengkap dari keadaan sebelumnya. Sebelum lahirnya agama Islam di Arab telah ada semacam sekolah yang mengajarkan menulis dan membaca. )ntuk mencegah kesimpangsiuran pemahaman agama, baik yang menyangkut dasar-dasar pokok iman, ibadah dan muamalah sudah mulai dirintis. Al-
tablig serta mengajarkan agama Islam dengan giat. Earangan )mar itu sebenarnya lebih bersi#at politik. Sejak $aman Rasulullah saw, para sahabat mempelajari isi kandungan Al- >7 %' Kegiatan pendidikan masih berjalan seperti yang dilakukan khali#ah sebelumnya. %asil pendidikan yang dilaksanakan oleh para sahabat Rasul, menghasilkan ulama tabiin. Pada masa pemerintahan Khali#ah )mar para sahabat Rasul tidak diperkenankan keluar dari (adinah, sedang pada masa Khali#ah )sman larangan tersebut tidak berlaku lagi. Para sahabat Rasul diperbolehkan pergi ke luar (adinah, menurut kesukaannya dan menetap di mana saja yang mereka inginkan. Sikap )sman ini dalam segi politik sebenarnya merugikan, sebab akan menimbulkan hal-hal yang merugikan seperti yang dialami, )sman sendiri. 4i antara para sahabat yang tinggal diluar (adinah mendapatkan kehormatan dan dimuliakan oleh penduduk setempat. Selanjutnya menghidupkan rasa simpatik yang berlebihan akhirnya, menimbulkan #anatisme kepemimpinan. 4ari segi pendidikan sikap )sman itu menguntungkan. 4i daerah mereka memberikan pelajaran ilmuilmu yang mereka miliki dari Rasulullah. 4an ini berarti bahwa murid-murid yang berasal dari daerah itu, tidak perlu pergi ke (adinah untuk menuntut ilmu. Perluasan dan pengembangan materi pelajaran, memperoleh pengaruh yang cukup kuat dari kondisi budaya daerah. Pengaruh ini sangat berman#aat untuk memperkuat argumentasi a5idah agama dan untuk menghapus hal-hal yang menyimpang dari ajaran agama Islam. +etapi, kerugiannya bila pengaruh budaya daerah itu dominan, justru akan memberikan jalan untuk masuknya khu*arat dan cerita-cerita israiliyah ke dalam ajaran
Islam, sehingga akhirnya akan dijadikan pegangan kepercayaan. 4engan demikian, a5idah islamiyah pun mulai tercemar. )saha konkrit yang dilakukan )sman terhadap kegiatan pendidikan Islam, dapat dikatakan tidak ada. (ungkin )sman menganggap, bahwa usaha dan kegiatan pendidikan yang sudah berjalan sebelumnya sudah memadai dan memenuhi kebutuhan umat. 3ika umat merasa kurang puas terhadap pendidikan agama, pasti mereka akan memintanya. %al ini nyata terjadi dan dilaksanakan )sman, tatkala %ud$ai#ah Ibnul @aman melaporkan bahwa ia telah menyaksikan adanya perselisihan mengenai kitabnya. Ada pun obyek pendidikan pada masa itu terdiri dari 8 •
rang dewasa dan atau orang tua yang baru masuk Islam.
•
Anak-anak, baik orang tuanya telah lama memeluk Islam maupun yang baru memeluk Islam.
•
rang dewasa dan atau orang tua yang telah lama memeluk Islam.
•
rang yang mengkhususkan dirinya menuntut ilmu agama
secara luas dan mendalam. 4alam #ase pendidikan, lebih ditekankan pada ilmu-ilmu praktis dengan maksud agar mereka dapat mengamalkan ajaran dan tuntutan agama dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan sehari-hari. +empat belajar masih seperti keadaan sebelumnya, mereka belajar di kuttab, di masjid atau rumah-rumah yang disediakan mereka sendiri atau rumah para gurunya. (asjid-masjid telah bertebaran di seluruh wilayah Islam, baik di kota-kota maupun di desa-desa. (asalah pendidikan pada masa )sman ini lebih banyak diserahkan kepada )mat.
d) (asa Khali#ah Ali Ibnu Abi +halib &>7 ?G %' Setelah wa#atnya )sman, untuk sementara Ali mendapatkan dukungan masyarakat dan terpilih menjadi Khali#ah. Perluasan wilayah Islam ke luar 3a$irah Arab mengakibatkan masuknya alam pikiran dan pandangan hidup agama @ahudi, Kristen, Loroster dan (a$dak. 4alam perkembangan selanjutnya, alam pikiran dan pandangan hidup agama %indu dan /udha pun turut mengambil bagian, mempengaruhi jalan pikiran umat Islam yang
masih dangkal dan urusan pendidikan pun terbengalai begitu saja. Pro#. 4r. Ahmad Syalabi mengatakan, HSebetulnya tidak sehari pun, keadaan setabil selama pemerintahan Ali. +ak ubahnya beliau sebagai seorang menambal kain sarung, jangankan menjadi baik malah bertambah sobek. Sudah demikianlah rupanya nasib beliau. Karena itu dapat diduga, bahwa kegiatan pendidikan pun pada saat itu mengalami hambatan perang saudara, meskipun tidak terhenti sama sekali. Stabilitas dan keamanan sosial merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya perkembangan itu sendiri; baik ekonomi, politik, sosial, budaya, maupun pengembangan intelektual dan agama. Ali sendiri pada saat itu tidak sempat memikirkan masalah pendidikan karena seluruh perhatatianya tumpah pada masalah yang lebih penting dan sangat mendesak untuk memberikan jaminan keamanan, ketertiban dan ketentraman dalam segala kegiatan kehidupan, yakni mempersatukan kembali kesatupaduan umat, tetapi Ali tidak sempat meraihnya.
+' Pusa"9$usa" Pendidikan Pada Masa Khulafaur Rasyidin Secara umum pusat Pendidikan Islam pada (asa Khula#aur Rasyidin terbagi dibeberapa wliayah antara lain 8 ' (ekah uru pertama di (ekah adalah (uad$ bin 3abal yang mengajarkan Al-' /ashrah Sahabat yang termasyhur antara lain 8 Abu (usa al-Asyari, dia adalah seorang ahli !kih dan al-
)baidah, dan Abu 4arda. Ketiga sahabat itu mengajar di Syam pada tempat yang berbeda. Abu 4arda di 4amsyik, (ua$ bin 3abal di Palestina, )baidah di %ims. B' (esir Sahabat yang mula-mula mendirikan madrasah dan menjadi guru di (esir adalah Abdullah bin Amru bin Ash, ia adalah seorang ahli hadist. Sedangkan Sistem pendidikan Islam secara umum pada masa Khula#aur Rasyidin dilakukan secara mandiri, tidak dikelola oleh pemerintah, kecuali pada masa khali#ah )mar bin Khattab yang turut campur dalam menambahkan materi kurikulum pada lembaga kuttab. (ateri pendidikan Islam yang diajarkan pada masa khali#ah al-Rasyidin sebelum masa )mar bin Khattab, untuk pendidikan dasar 8 a. (embaca dan menulis. b. (embaca dan mengha#al al-
DA:6AR P4S6AKA http8::in#odiknas.net:pendidikan-islam-pada-masa-khula#aur-rasyidin.html http8::www.bisosial.com:1G1:GB:makalah-pendidikan-islam-padamasa.html
