MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING ATAS PADA PERMAINAN PERMAINAN BOLA VOL OLII DENGAN METODE PEMBELAJARAN DEMONS EMONST TRASI SISWA KELAS XI SMK 1 SUWAWA
MOHAMAD RIZAL ISH ISHAK NIM : 831 409 086 Jurusan Pendidikan Keolah Keolahrragaan Universitas Negeri Goronta Gorontallo Penjask Penjask esrek rek 2013
ABSTRAK Mohamad Rizal Ishak 831409086. Judul Skripsi “ Meningkatkan Meningkatkan Kemampuan passing atas pada permainan bola voli dengan metode pembelajaran pembelajaran demonstrasi kelas XI siswa si swa SMK 1 Suwawa” Suwawa” pembimbing I Suriyadi datau, S.Pd,. M.Pd dan pembimbing II Edy Dharma P Duhe, S.Pd,. M.Pd M.Pd Masalah Masalah dalam penelitian penelitian ini adalah: masih masih kurangnya kurangnya kemamp kemampuan uan Passing atas pada permainan bola voli siswa kelas XI SMK 1 Suwawa. Cara pemecahannya yaitu dilakukan dilakukan dengan de ngan menggun menggunakan akan metode Demonstrasi Demonstrasi dalam pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran. pembelajaran. Langkah angkah-la -lang ngkah kahny nyaa guru guru menjela enjelask skan an dan mendem endemons onstra trasi sikan kan bagai bagaima mana na cara cara melakukan Passing atas, Passing atas, kemudian guru memberikan tugas gerak kepada siswa. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini, yaitu terjadi peningkatan kemampuan Passing atas atas pada pada perm permain ainan an bola bola voli voli siswa siswa kelas kelas XI SMK SMK 1 Suwa Suwawa, wa, setelah setelah di terapakan metode pembelajaran demonstrasi di kelas itu maka Hipotesis tindakan Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka kemampuan Passing atas pada permainan bola voli tersebut akan meningkat. Indikator kerja adalah presentase rata-rata jumlah siswa yang sudah mampu dalam melakukan Passing atas Passing atas tersebut dapat di tingkatkan minimal menjadi 75%. Kesim Kesimpu pulan lan dari dari peneli penelitian tian ini ini adal adalah ah data data pada pada obse observa rvasi si awal awal yaitu aitu 69,0 69,00 0 kemudian meningkat pada siklus I 2,39% menjadi 71,39. Pada siklus II meningkat 2,84 menjadi 74,23, pada siklus III meningkat 2,96 menjadi 77,39. Jadi hipotesis dari penelitia penelitian n ini diterima. Kata Kunci : Demonstrasi, Bola Voli, Passing Atas
1
ABSTRACT
Mohamad Rizal Ishak 831 409 086. Proposal title " Enhancing Capabilities passing on the game of volleyball with the demonstration of learning methods class XI student of SMK 1 Suwawa " Mentors I Suriyadi datau, S. Pd,. M.Pd And mentors II Edy Dharma P Duhe,S.Pd,.M.Pd The problem in this study are: the lack of ability of Passing on the game of volleyball class XI student of SMK 1 Suwawa. Of the solution is done by using the method of demonstration in the implementation of learning. The steps the teacher explains and demonstrates how to do Passing Over , then the teacher gives the students the task motion. The purpose of this classroom action research, namely an increase in the ability of Passing on the game of volleyball class XI student of SMK 1 Suwawa, after at learning methods in the classroom demonstration that the hypothesis action if teachers use demonstration method, the ability of Passing on the game of volleyball will increase. Employment indicator is the percentage of the average number of students who are able to perform on the Passing can be increased at least to 75%. The conclusion from this study is that the data on initial observations 69,00 and then increased in the first cycle by 2.39% to 71.39. In the second cycle increased 2.84 to 74.23, the third cycle rose 2.96 to 77.39. So the hypothesis of this study is accepted.
Keywords: Demonstration, Volleyball, Top Passing
2
3
PENDAHULUAN
Olahraga pemersatu
Yaitu pada saat siswa melakukan merupakan
bangsa
di
mana
suatu
passing atas, pada saat melakukan passing
dengan
atas tersebut banyak dari sebagian siswa
olahraga antar negara bisa memberikan
belum begitu mampu dalam hal melakukan
suatu persahabatan yang baik antar negara,
passing atas. Hampir semua dari jumlah
baik dari sportifitas dengan penuh rasa
siswa di dalam kelas tersebut belum begitu
solidaritas,
negara
mampu dalam melakukan passing atas
Indonesia olahraga yang tergolong terkenal
yakni berjumlah dari 20 jumlah siswa di
yaitu : Sepak bola, bulutangkis, Sepak
kelas tersebut, terdapat 18 Orang siswa
takraw dan bola voli, contoh yang dekat
tergolong kategori cukup (C) atau sekitar
dari olahraga bola voli.
90%.
misalnya
dalam
Salah satu yang menjadi faktor
Berdasarkan penjelasan di atas maka
permasalahan dalam olahraga yaitu suatu
di harapkan dengan adanya penelitian
teknik
akan
terhadap hasil passing atas pada permainan
memberikan suatu hasil yang baik pula,
bola voli, agar bisa memberikan dampak
contoh dalam olahraga bola voli, banyak
positif dari permainan itu dengan metode
permasalahan yang di hadapai dalam hal
pembelajaran
permainan bola voli ini khususnya dalam
memberikan contoh terhadap passing atas
melatih suatu taknik dasarnya yaitu dengan
tersebut.
dasar
yang
baik
dan
servis, passing , dan smash, yang menjadi
Apakah
demonstrasi
dengan
atau
menggunakan
hal yang bermasalah pada penelitian ini
metode pembelajaran demonstrasi dapat
yaitu mengenai suatu teknik dasar passing
memberikan peningkatan kepada siswa
atas pada permainan bola voli ini.
dalam hal melakukan passing atas dengan
Permainan bola voli memerlukan
benar,
dengan
memberikan
metode
yang namanya teknik dasar yang baik,
pembelajaran
dalam hal teknik dasar dan juga kondisi
meningkatkan kemampuan passing atas
fisik, hal ini terjadi di SMK 1 Suwawa,
yang benar ?
demonstrasi
dapat
siswa disana sering bermain bola voli baik
Passing Atas Passing atas adalah
dari tingkat kelas, jurusan, sekolah bahkan
suatu usaha atau gerakan dasar dalam
tingkat
kabupaten, siswa di SMK 1
permainan bola voli yang digunakan oleh
Suwawa ini sudah lumayan baik dalam hal
seseorang pemain dalam mengumpan
kondisi
menjadi
kepada temannya untuk bisa memberikan
permasalahan dalam penelitian ini yaitu
peluang serangan dalam permainan bola
teknik dasar.
voli.
fisik
namun
yang
4
Selain
itu
juga
menambahkan
(2007:10)
adalah
usaha
suatu
Muhajir mengumpan
ataupun
upaya
dasar yang harus dimiliki pemain bola voli baik dari gerakan kaki maupun gerakan tubuhnya. Masing-masing individu tidak
seseorang pemain bola voli dengan cara
akan sama dalam setiap gerak dasarnya ini,
menggunakan suatu teknik tertentu yang
tergantung dari postur tubuh dan gerak
tujuannya adalah untuk menyajikan bola
multilateral setiap orang. Oleh karena itu
yang dimainkan kepada teman seregunya
sebagai pelatih
yang
jasmani
selanjutnya
dapat
melakukan
serangan terhadap lawan.
atau guru pendidikan
hendaknya
mengetahui
hal
tersebut sehingga materi latihan yang akan
Selanjutnya Isnaini & suranto (2009:
diberikan hendaknya disesuaikan dengan
4-5) passing dalam permainan bola voli
karakteristik
merupakan
Dalam permainan bola voli paling tidak 6
usaha
seseorang
pemain
masing-masing
individu.
dengan menggunakan teknik tertentu untuk
teknik dasar yang harus dikuasai oleh
mengoperkan bola ke teman seregunya
setiap orang yang akan bermain yaitu : A)
untuk dimainkan dilapangan sendiri baik
Servis, B) Passing bawah, C) Passing atas,
passing atas
D) Smash, E) Blok, F) Sliding.
maupun
passing bawah,
teknik dasar passing dapat dilakukan
jenis permainan olahraga beregu yang masing-
dengan cara sebagai berikut : a). Melakukan passing atas dan bawah secara berpasangan dengan gerakan maju, mundur dan menyamping kearah kanan dan kiri. Bola dilambungkan oleh teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara berlangsung, gerakan
dilakukan secara
b). Melakukan passing atas dan melalui
net,
lakukan
secara
berkelompok dengan formasi berbanjar kebelakang. teman dilakukan
masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu yang bertanding berada
dalam setiap
lapangan
permainan yang dipisahkan oleh net atau
jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap
regu
yang
bermain
berusaha
melewatkan bola secara baik melalui atas
bergantian.
bawah
Iskandar (2011). Bola voli merupakan
Bola
terlebih secar a
dilambungkan dahulu langsung,
oleh
kemudian gerakan
dilakukan secara bergantian. Bola Voli menurut Sujarwo (2009:
28) merupakan teknik dasar suatu gerak
net di antara dua antena (rod) sampai bola tersebut menyentuh tanah atau lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan sendiri. Wisahati,
Santosa
(2010:
9)
Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan dengan dipisahkan oleh sebuah jaring di tengah 5
lapangan dan setiap regu terdiri dari 6 orang yang dibatasi setiap satu setnya
penguasaan teknik-teknik dasar yang harus di kuasai. Tehnik dalam permainan bola
terdiri dari 25 poin dengan sistem rally point dan dipimpin oleh dua orang wasit. Tahki, Herlansyah (2010: 85-86) Permainan bola voli merupakan salah satu
voli
dapat
diartikan
sebagai
cara
memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang
dari sekian sekian banyak cabang olahraga yang anyak diminati semua kalangan masyarakat di Indonesia baik tua, muda maupun
anak-anak.
Perkembangan
berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan
tehnik
dan
taktik
olahraga bola voli di Indonesia semakin hari semakin menunjak tingkat kemajuan yang pesat. Berbagai macam peraturan telah Seperti
banyak
mengalami
diketahui
olahraga
perubahan. bola
berada dalam pwetak-petak lapangan dan dengan posisinya masing-masing, dengan tiang
net.
mer aih
lapangan
untuk
dalam
setiap
kemenangan
pertandingan.Penguasaan
teknik-teknik
voli
merupakan olahraga beregu. Setiap regu
dibatasi oleh kedua
memainakan bola di
dasar dalam permainan bola voli terdiri bawah : service, passing, block, dan smash.
Semua
teknik
dasar
pada
Bola
dimainkan oleh dua atau satu tangan maupun dengan anggota badan lainnya, bolak balik melintasi net secara teratur
permainan bola voli harus di kuasai oleh pemain baik pemain ber tipe menyerang ataupun pemain ber tipe bertahan karena
sampai bola menyentuh lantai di pihak lawan dan
mempertahankan agar bola
tidak mati di daerah sendiri. Dalam permainan bola voli setiap tim terdiri dari
sangat
menentukan
dalam
sebuah
pukulan
pertama
pertandingan. a)
Service
6enam pemain di lapangan, susunan posisi Servis adalah
pemain diawal pertandingan menentukan urutan
servis
selama
pertandingan
berlangsung. Kedua tim berada dalam rotasi masing-masing sesuai peraturan. Widoni, Santoso (2011) Dalam
dengan bola sebagai awal mulainya suatu pertandingan. mula-mula servis ini hanya diangap sebagai pukulan permulaan saja, cara
melempar
bola
untuk
memulai
permainan. Tetapi servis ini kemudian permainan bolavoli ada beberapa bentuk
berkembang menjadi suatu senjata ampuh 6
untuk menyerang. jadi, tehnik dasar ini tak
mengajar bukan asal saja melainkan telah
boleh kita abaikan, dan harus kita latih
dipilih dan disesuaikan dengan tujuan
dengan baik terus menerus. Servis yang
pembelajaran, jarang sekali melihat guru
baik,
merumuskan tujuan pembelajaran hanya
sangat
mempengaruhi
seluruh
jalannya pertandingan.
satu
Pembelajaran Suryani & Aguna
(2012:
34)
Proses
belajar
mengajar
mempunyai makna dan pengertian yang
rumusan,
tetapi
guru
juga
merumuskan lebih dari satu rumusan, olah karena itu gurupun selalu menggunakan metode pembelajaran yang lebih dari satu. Menurut
Muhibbin
lebih luas dari pada pengertian mengajar,
Demonstrasi
dalam proses belajar mengajar tersirat
Syah (2002:208),
adanya satu kesatuan kegiatan yang tak
adalah metode mengajar dengan cara
terpisahkan antar a siswa yang belajar
memperagakan barang, kejadian, aturan
dengan guru yang mengajar. Antara kedua
dan urutan melakukan suatu kegiatan,
kegiatan ini terjalin interaksi yang saling
baik secara langsung maupun melalui
menunjang. Komponen yang lain dalam
penggunaan media pembelajaran yang
kegiatan belajar mengajar
relevan dengan
yang
turut
metode demonstrasi
pokok
bahasan atau
menentukan keberhasilan suatu program
materi yang sedang disajikan. Metode
pembelajaran adalah adanya tujuan, bahan
demonstrasi menurut Zain & Bahri (2010
pelajaran, model dan metode, media atau
: 90) bahwa metode demonstrasi adalah
alat evaluasi.
cara
Hal
sedana
dikemukakan
oleh
penyajian
memperagakan
pelajaran atau
dengan
mempertunjukan
Sujana dalam Suriyani & Agung (2012:
kepada siswa suatu proses, situasi, atau
35) Bahwa belajar adalah suatu proses
benda tertentu yang sedang dipelajari,
yang ditandai adanya perubahan pada diri
baik sebenarnya ataupun tiruan, yang
seseorang yang sedang belajar. Perubahan
sering disertai dengan penjelasan lisan.
sebagai hasil dari proses belajar dapat
Dengan
ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti
penerimaan siswa terhadap pembelajaran
berubah pengetahuan, pemahaman, dan
akan lebih berkesan secara mendalam,
tingkah laku, keterampilan, kecapakan,
sehingga membentuk pengeritan dengan
kebiasaan
perubahan-perubahan
baik dan sempurna. Juga siswa dapat
aspek lain yang ada pada individu yang
mengamati dan memperhatikan apa yang
belajar. Suryani & Agung (2012: 50)
diperhat ikan
menambahkan bahwa metode mengajar
berlangsung.
dan
yang digunakan oleh guru setiap kali
metode demonstrasi
selama
proses
pelajaran
Metode demonstrasi menurut Bahri
& Zain (2006: 91) memiliki kelebihan
terutama dalam pemahaman konsep dan
dalam proses pembelajaran yaitu, dapat
gerakan pada permainan bola voli ini.
membuat pengajaran menjadi lebih jelas
Dalam bola voli yaitu pada saat melakukan
dan lebih kongkret, sehingga menghindari
Passing atas. S iswa tersebut kurang begitu
verbalisme (pemahaman secara kata-kata
mampu sehingga di adakan tindakan dalam
atau
kelas tersebut.
kalimat),
Siswa
lebih
mudah
memahami apa yang dipelajari, Proses pengajaran
lebih
dirangsang
untuk
menarik, aktif
Siswa
mengamati,
menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan coba untuk melakukannya sendiri.
3.2 Variabel Penelitian
Adapun
variabel-variabel
penelitian ini telah ditetapkan sebagai berikut : a.
Variabel Input : Dalam hal ini
Dalam demonstrasi diharapkan setiap
veriabel
langkah pembelajaran dari hal-hal yang
adalah siswa kelas XI TKJC
didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan
SMK
mudah oleh murid dan melalui prosedur
mengikuti proses pembelajaran
yang benar dapat pula dimengerti materi
yang sesuai dengan rencana
yang disajikan.
kegiatan
dan Karakteristik Subyek
(masukan)
Suwawa,
Untuk
guru,
guna
kemampuan
Passing atas pada permainan bola voli.
Penelitian
b. Variabel Proses : Tindakan
3.1.1 Latar Penelitian
Penelitian di laksanakan di SMK 1 Suwawa,
1
meningkatkan
METODE PENELITIAN 3.1 Latar
input
kec.
Suwawa,
Kab.
didalamnya
terdapat
Bone
Bolango. Penelitian ini merupakan suatu penelitian Kaji tindak atau
yang
penelitian
tindakan kelas dengan kata lain PTK.
interaksi antara guru dan siswa yaitu dengan tindakan ialah metode demonstrasi dan juga
3.1.2 Karakteristik Subyek Penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJC SMK 1 Suwawa dengan jumlah 20 orang, yang terdiri dari
guru
menjelaskan
beberapa
aspek penilaian dalam gerakan passing atas
tersebut,
serta
17 putra dan 3 orang putri, tingkat kemampuan dan pemahaman siswa dalam mata
pelajar an pendidikan
olahraga kurang
begitu
jasmani
faham,
aktifitas siswa untuk mengikuti proses
pelaksanaan
yaitu 6
pembelajaran
kemampuan
dalam meningkatkan kemampuan
Passing atas pada permainan
passing atas pada permainan bola
bola voli.
voli.
c. Variabel
Output
pencapain belajar
:
ak hir atau
siswa
pada
Hasil
6. Merancang
hasil
dan
membuat
alat
evaluasi untuk melihat kemampuan
meteri
siswa dalam melakukan passing
pembelajaran yang diwujudkan
atas pada permainan bola voli
dalam bentuk skor penilaian
dengan
melalui praktek
pembelajaran demonstrasi.
kemampuan
menggunakan
metode
passing atas pada permainan bola voli.
3.3.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan
Tahapan
3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Tahap Persiapan
laksanakan
penelitianini
bersama
guru
di mitra
Kegiatan yang dilakukan meliputi : melaksanakan tindakan, semua skenario 1. Meminta
izin
kepada
kepala pembelajaran sudah dibuat pada tahapan
sekolah serta persetujuan dari guru se belumnya. Tahapan ini dilaksanakan mata pelajaran penjaskes di sekolah atau
berlangsung
se bagaimanaproses
tersebut. pembelajaran di kelas. Penelitian dimulai 2. Menentukan tindakan apa yang dengan observasi awal dengan melihat akan di lakukan dalam penelitian. siswa
yang
kurang
mampu
dalam
3. Menyusun skenario pembelajaran. melakukan
passing
atas
sehingga
4. Menyusun lembar observasi untuk dilaksanan tindakan pada
tia psiklus.
melihat kondisi pembelajaran bola Penelitian dilaksanan dalam III siklus. voli di kelas tersebut. 3.3.3 Pemantauan dan Evaluasi
5. Menyiapkan pembelajaran
alat yang
bantu dibutuhkan 7
Pemantauan
oebservasi
sebagai acuan untuk melaksanakan siklus
berlangsung dalam setiap siklus yang
berikutnya, apabila kemampuan dari hasil
dilaksanakan
passing atas
menggunakan
dan
dan
dilakukan dengan
lembar
observasi
pengamatan pembelajaran
pada
atau siswa,
lembar pengamatan oleh siswa selama
siswa
yang
di berikan
tindakan atau perlakuan belum mencapai 75%
maka
perlu
diadakan
tindakan
selanjutnya.
proses pembelajaran berlangsung adalah ada tiga aspek yang menjadi penilaian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
yaitu (a). Tahap persiapan, (b), Tahap
Setelah dari tahapan analisis data
pelaksanaan dan (c) Gerakan lanjutan, hal
dan juga refleksi data, maka akan di
ini juga untuk mengobservasi kemampuan
lakukan
pengumpulan
siswa dalam melakukan passing atas pada
lakukan
penelitian
permainan bola voli.
dikumpulan dari hasil pemantauan atau
3.3.4 Tahap Ananlisis Dan Refleksi
obeservasi awal
data
yang
tersebut.
di Data
dengan memberikan
Pada tahap ini data yang di peroleh
kesempatan kepada siswa bagaimana cara
dari hasil observasi dan informasi balikan
passing atas pada permainan bola voli
dikumpulkan
tanpa ada tindakan pertama, pada teknik
selanjutnya
dan di
di
analisis
refleksikan
dan untuk
pengumpulan data
ini
di
laksanakan
mengetahui apakah kegiatan tersebut di
dengan pedoman pengamatan dan juga
lakukan
dengan
observasi langsung dari peneliti. Dengan
kemampuan
siswa
meningkatkan dalam
melakukan
menggunakan lembaran penilaian pada
passing atas pada permainan bola voi
gekaran passing atas tersebut dengan 3
tersebut.
aspek
penilaian
yaitu
:
(a).
Tahap
yang
persiapan, (b), Tahap pelaksanaan dan (c)
dilaksanakan pada tahap ini di pergunakan
Gerakan lanjutan, hal ini juga untuk
Hasil
analisis
data
observasi
kemampuan
siswa
dalam
melakukan passing atas pada permainan
ini diawali dengan observasi awal pada bulan april. Pada
bola voli.
observasi
awal
yang
dilakukan oleh peneliti dan guru mitra yaitu menggunakan lembar pengamatan
3.5 Teknik analisis data
Setelah
peneliti
yang terdiri dari 3 aspek penilaian dalam
melakukan
melakukan passing atas tersebut, yaitu (1) pengumpulan data yang di laksanakan
Tahap persiapan, (2) Tahap Pelaksanaan, dan (3) Gerakan lanjutan, Aspek-Aspek
melalui observasi, maka data tersebut perlu
tersebut
di lakukan analisis, pada analisis data
dinilai
berdasarkan
krtiteria
penilaian yaitu Sangat Baik (SB) 85-100, berikut ini yaitu masih banyak siswa yang
Kriteria Baik (B) 75-84, krtiteria Cukup (C) 65-74. Kriteria Kurang (K) 55-64,
kurang faham dan kurang mampu dalam
Dan Kriteria Kurang Sekali (KS) 0-54
melakukan passing atas pada permainan bola voli, hal ini berangkat dari data yang sudah
di
kumpulkan
pada
teknik
pengumpulan data tersebut. Kelas tersebut yakni berjumlah 20 orang siswa. Dari 18 Orang siswa tergolong kategori cukup (C) atau sekitar 90%. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Penelitian
ini
dilaksanakan
Di
No 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 1. Hasil pengamatan Kegiatan Siswa Observasi Awal Kriteria Rentang Jumlah Persentase Penilaian Nilai Siswa (%) Sangat 85-100 Baik 75-84 2 10% Baik 65-74 18 90% Cukup 55-64 Kurang 0-54 Kurang Sekali Jumlah 20 100% Dari hasil data diatas dapat dilihat
hanya 2 orang siswa mendapat nilai Baik
SMK N 1 Suwawa Kec. Suwawa Kab.
atau 10% dan 18 orang nilai Cukup atau
Bone bolango, yang menjadi penelitian
90%. Dengan aspek penilaian (1) Tahap
adalah kelas XI TKJ C yang berjumlah 20
persiapan, (2) Tahap Pelaksanaan, dan (3)
orang yang terdiri dari 17 Laki-Laki dan 3
Gerakan lanjutan, Aspek-Aspek tersebut
Perempuan
yang
dinilai berdasarkan krtiteria
nilai
yaitu Sangat Baik (SB) 85-100, Kriteria
masih
dengan
dibawah
kemampuan
rata-rata
dari
Indikator kerja. Penelitian Tindakan Kelas
penilaian
Baik (B) 75-84, krtiteria Cukup (C) 6574. Kriteria Kurang (K) 55-64, Dan 8
Kriteria Kurang Sekali (KS) 0-54 Dari pengamatan kegiatan
siswa
pada siklus 1 menunjukan bahwa dari 20 jumlah siswa yang mengikuti tes evaluasi pada siklus I Tabel 2. Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I Kriteria Rentang Jumlah Persentase No Penilaian Nilai Siswa (%) 1. Sangat 85-100 1 5% 2. Baik 75-84 6 30% Baik 3. 65-74 13 65% 4. Cukup 55-64 Kurang 5. 0-54 Kurang Sekali
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Sik lus II Kriteria Rentang Jumlah Persentase No Penilaian Nilai Siswa (%) 1. Sangat 85-100 1 5% 2. Baik 75-84 9 45% 3. Baik 65-74 10 50% Cukup 4. 55-64 Kurang 5. 0-54 Kurang Sekali Jumlah Dari
data
20 II
siklus
100% diatas
menunjukan bahwa dari 20 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi siklus II, Kriteria sangat baik (SB) yaitu 1 orang
Jumlah
20
100%
siswa atau sekitar 5%, kriteria baik (B)
Dari pengamatan kegiatan siswa
yaitu 9 orang siswa dengan persentase
pada siklus 1 menunjukan bahwa dari 20
45%, kemudian kriteria cukup (C) yaitu
jumlah siswa yang mengikuti tes evaluasi
10 orang dengan persentase 50%.
pada siklus I, 1 orang siswa atau sekitar
Pengamatan siklus
III
dibawah
5% mendapat nilai Sangat Baik (SB) 85-
menunjukan bahwa dari 20 orang siswa
100, dan 6 orang siswa atau sekitar 30%
yang mengikuti tes evaluasi siklus III.
mendapat nilai Baik (B) dengan rentang nilai 75-84, dan 13 orang siswa atau sekitar 65% mendapat nilai Cukup (C) dengan rentang nilai 65-74. Dari
pengamatan
siklus
II
menunjukan bahwa dari 20 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi siklus II
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Sik lus III Kriteria Rentang Jumlah Persentase No Penilaian Nilai Siswa (%) 1. Sangat 85-100 2 10% 2. Baik 75-84 15 75% 3. Baik 65-74 3 15% 4. Cukup 55-64 5. Kurang 0-54 Kurang Sekali Jumlah Dari
20 data
siklus
III
100% diatas
menunjukan bahwa dari 20 orang siswa yang mengikuti tes evaluasi siklus III, Kriteria sangat baik (SB) yaitu 2 orang 9
siswa atau sekitar 10%, kriteria baik (B) yaitu 15 orang siswa dengan persentase
Pada siklus II kemampuan siswa dalam melakukan passing atas belum
75%, kemudian kriteria cukup (C) yaitu 3 mengalami
orang dengan persentase 15%.
peningkatan
yang
baik
sebagaimana yang telah ditentukan dalam Pada penelitian tindakan kelas yang ber judul
“Meningkatkan
kemampuan
passing atas pada permainan bola voli dengan metode demonstrasi siswa kelas XI SMK 1 suwawa” dengan melihat judul penelitian tindakan kelas tersebut maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah “Jika
Guru
demonstrasi, dalam
menggunakan maka
melakukan
metode
kemampuan passing
atas
siswa pada
permainan bola voli akan meningkat”. Dengan adanya hipotesis tersebut maka peneliti
melakukan
penelitian.
Untuk
memudahkan peneliti, maka ditetapkan indikator
kerja
keberhasilan
sebagai
dalam
tolak
ukur
penelitian
ini.
Indikator kerja dalam penelitian ini adalah 75% keatas dari jumlah siswa yang diberi tindakan apa bila melewati indikator kerja tersebut, maka penelitian ini dinyatakan berhasil.
indikator kerja atau KKM, dimana pada siklus II rata-rata presentase 50% yang tergolong
dalam
kategori
cukup,
sedangkan 45% tergolong kategori baik, dan 5% tegolong kategori sangat baik. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa dalam menggunakan
metode
demonstrasi
tersebut, sehingga peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya atau siklus III. Pada siklus III kemampuan siswa dalam melakukan passing atas sudah mengalami
peningkatan
yang
baik
sebagaimana yang telah ditentukan oleh peneliti dan guru mitra dalam indikator kerja yakni dengan KKM 75, dimana pada siklus
III
rata-rata
presentase
10%
tergolong kategori sangat baik yakni 2 orang siswa, 75% tergolong kategori baik atau 15 orang siswa, sedangkan 15% tergolong kategori cukup atau 3 orang siswa.
Sehingga
rata-rata
presentase 10
peningkatan
kemampuan
passing atas
siswa kelas XI SMK 1 Suwawa sebesar
Saran
a). Dalam melaksanan proses kegiatan pembelajaran,
85% atau dengan nilai keseluruhan 77,39
seorang
guru
memilih
metode pembelajaran yang baik sehingga siswa dapat menerima proses pembelajaran
dari jumlah siswa 20 orang.
dengan baik.
SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan
b). Metode pembelajaran demonstrasi
Berdasarkan deskripsi penelitian dan
merupakan
metode
yang
untuk
penelitian yang telah diuraikan pada bab
melaksanakan
sebelumnya,
dimana metode ini merupakan metode
maka
dapat
ditarik
a). Penerapan pendekatan pembelajaran dapat dijadikan kegiatan
pembelajaran,
yang memberikan gambaran atau contoh
kesimpulan sebagai berikut :
dalam
proses
baik
pembelajaran,
metode alternatif untuk
kepada siswa agar bisa melakukan gerakan yang
diberikan
oleh
guru.
Metode
demonstrasi harusnya memiliki persiapan
meningkatkan kemampuan passing atas
yang matang, agar metode ini dapat
pada
digunakan dengan relevan oleh guru.
permainan
bola
voli.
Sebab
pendekatan ini mengutamakan aktivitas siswa dalam menyelesaikan tugas gerak yang diberikan oleh guru. b). Penggunaan metode demonstrasi dalam pemberian tindakan pada setiap siklus
ternyata
dapat
meningkatkan
kemampuan passing atas yang dimiliki siswa kelas XI SMK 1 Suwawa. Dimana pada observasi awal dengan nilai 69,00% kemampuan siswa meningkat 2,39 pada siklus I hingga menjadi 71,39%, pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 2,84 hingga menjadi 74,23%. Kemudian pada siklus III mengalami peningkatan 2,96 menjadi 77,39%. Dengan demikian rata-rata kemampuan meningkat dari data awal hingga siklus III adalah 8,19.
11
DAFTAR PUSTAK A
Ahmadi Nuril. 2007: 20-26. Panduan olahraga bola voli .Penerbit Era Pustaka Utama Surakarta. Darwyn Syah. 2007:133. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Muhajir. 2007:10. pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan. Erlangga Santoso, Widoni, Beutelstahl. 2011. Hakikat Permainan Bola Voli. (online). (http//www.yodoni,blogspot.com bola voli-kls-x-semester-semester1.19-html). Diakses 20 Maret 2013
Sujarwo 2009. Pendidik an jasmani keshatan olahraga kelas XI SMK/MA. Pustaka pelajar. Jakarta Sujarwo, 2009. Volley ball For All ( bola voli untuk semua). Fakultas Ilmu keolahragaan. Yogyakarta. Suryani & Agung. 2012. Strategi belajar
mengajar. Penerbit Ombak. Uzer
Usman dkk. 2001. Optimali sasi kegiatan mengajar. Bandung. Rosdakarya.
Upaya belajar Remaja
Vieira & Ferguson. 2004: 55. Bola Voli tingkat Pemula. Jakarta : PT RajaGrafindo Wisahati, Santosa. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta. Kementerian Pendidikan Nasional
12