JARINGAN KOMPUTER II
LAPORAN BAB 2
SETTING DHCP
Oleh :
Nama : Meyla Yan Sari
Kelas : IK-2B
NIM : 3.34.13.1.10
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2015
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah menyelesaikan praktik ini, mahasiswa dapat :
Menjelaskan konsep DHCP
Menyebutkan Paket DHCP
Mengkonfigurasi Server DHCP
Mengkonfigurasi Klien DHCP
II. DASAR TEORI
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk membuat konfigurasi TCP/IP komputer klien secara otomatis. Jika menggunakan cara statis, kita harus memberikan alamat IP secara manual pada tiap komputer klien. Setiap komputer harus memiliki alamat IP yang berbeda atau unik. Bayangkan jika kita memiliki jaringan dengan 100 komputer klien, tentu akan melelahkan. Dengan adanya teknik DHCP, pemberian alamat IP dapat dilakukan secara otomatis.
Server DHCP adalah komputer yang memberi layanan DHCP, sedangkan klien DHCP adalah komputer yang meminta layanan DHCP. Klien DHCP terhubung pada sebuah server DHCP. Konfigurasi TCP/IP yang diberikan oleh server DHCP kepada klien DHCP antara lain IP address, gateway dan DNS server. DHCP sangat berguna untuk mengirimkan konfigurasi jaringan kepada komputer klien secara cepat. Kemudian karena sifatnya yang terpusat, DHCP ini akan mempermudah System Administrator untuk mengkonfigurasi dan mengendalikan jaringan komputer secara keseluruhan. Di samping itu, dari sisi user, penggunaan DHCP ini juga akan mempermudah pemakai jaringan komputer karena mereka tidak perlu repot untuk mengkonfigurasi jaringan pada komputer yang digunakan.
1. Konfigurasi
Untuk membuat klien DHCP, anda cukup mengatur Network Configuration dan memilih pilihan Automatically obtain IP address settings with dhcp. Untuk membuat server DHCP, perlu dilakukan beberapa langkah sebagaimana dijelaskan berikut. Terdapat 2 file konfigurasi Server DHCP. File utama adalah /etc/dhcpd.conf dan file pendukung yang digunakan untuk mencatat track pemakaian IP address, yaitu /var/lib/dhcpd.leases yang biasanya belum dibuat saat instalasi program server DHCP. Mudahnya, buat kedua file itu sendiri.
Di dalam file /etc/dhcpd.conf terdapat pernyataan-pernyataan yang menentukan bagaimana suatu tugas dikerjakan, opsi-opsi konfigurasi jaringan apa yang akan dikirm ke klien, juga menggambarkan topologi jaringan, menggambarkan klien, menyediakan alamat untuk klien. Beberapa pernyataan harus dimulai oleh kata kunci option yang menunjukkan bahwa pernyataan tersebut bersifat opsional. Langkah pertama dalam konfigurasi server DHCP adalah membuat file konfigurasi yang menyimpan informasi network client. Opsi-opsi global dapat dideklarasikan sebelum suatu bagian yang dibatasi oleh kurung kurawal da berlaku untuk semua klien, sedangkan opsi-opsi khusus dapat diterapkan untuk klien atau kelompok klien tertentu. Secara garis besar, langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat server DHCP adalah :
Buka file dhcpd.conf dengan mengetik instruksi seperti berikut. Namun sebelumnya masuk sebagai user root.
Gambar 1 Buka File dhcpd.conf
Maka akan muncul jendela gedit yang berisi file dhcpd.conf.
Gambar 2 File dhcpd.conf sebelum diedit
Masukkan baris-baris pernyataan sesuai dengan kebutuhan. Edit file berikut hingga seperti ini. Atur rangenya menjadi 192.168.1.1 hingga 192.168.1.30. Berarti klien yang terhubung akan mendapat id host 1 hingga 30.
Gambar 3 File dhcpd.conf setelah diedit
Restart server DHCP dengan perintah : service dhcpd restart
Gambar 4 Hasil restart DHCP Berikut ini adalah contoh file /etc/dhcpd/conf sederhana :
subnet 192.168.100.0
netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.11 192.168.1.50; option domain-name-servers ns1.informatika.elektro.org; option domain-name "informatika.elektro.org"; option routers 192.168.1.1; option broadcast-address 192.168.1.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; }
Keterangan contoh file /etc/dhcpd.conf diatas adalah sebagai berikut :
default-lease-time 600;
Server DHCP memberikan waktu sewa (lease time) kepada klien selama 3600 detik (1 jam).
max-lease-time 7200;
Waktu sewa maksimal adalah 7200 detik (2 jam).
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.11 192.168.1.50; option domain-name-servers ns1.informatika.elektro.org; option domain-name "informatika.elektro.org"; option routers 192.168.1.1; option broadcast-address 192.168.1.255;
Klien yang akan menerima layanan DHCP adalah :
Klien yang mempunyai subnet mask 255.255.255.0 (netmask kelas C default), mempunyai alamat broadcast 192.168.1.255, menjadikan alamat IP 192.168.1.1 menjadi gatewaynya, menjadikan alamat ns1.informatika.elektro.org sebagai rujukan DNS primer dan sekundernya. Zona domain yang dirujuk adalah informatika.elektro.org.
range 192.168.1.11 192.168.1.50;
Pernyataan – pernyataan tersebut digunakan untuk menyewakan alamat-alamat IP :
- blok 192.168.1.11 hingga 192.168.1.50.
Sehingga klien yang terhubung ke server akan otomatis mendapat IP dari di atas. DHCP mempermudah dalam pengaturan IP bagi klien. Sehingga tidak kesulitan untuk mengeset manual IP addressnya.
2. Mencatat Daftar Sewa
Setelah konfigurasi server DHCP dilakukan, Anda harus membuka file /etc/init.d/gedit isc-dhcp-server yang akan membuat daftar semua klien yang menggunakan server DHCP tersebut. Anda akan sering mengakses file sewa ini untuk mendapatkan informasi dan telah berapa lama klien menggunakan layanan DHCP.
3. Menjalankan Daemon DHCP
Setelah konfigurasi, Anda perlu mengaktifkan server DHCP agar dapat menerima permintaan konfigurasi jaringan dari klien. Anda dapat menggunakan instruksi berikut :
Saat DHCP sudah berhasil dijalankan restart DHCP terlebih dahulu dengan instruksi berikut :
Untuk memastikan status dari DHCP, ketik instruksi berikut :
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
PC Komputer sebagai server 1 unit
PC Komputer sebagai klien/workstation 8 unit atau lebih
Alat penghubung switch/hub 1 unit
Kabel UTP secukupnya
Port 45 secukupnya
Crimping tools
Tester Kabel
IV. LANGKAH / LEMBAR KERJA
Hidupkan komputer Anda, login sebagai root, masukkan password root.
Gambar 4 Login Sebagai User root 2.
Atur komputer sehingga membentuk jaringan sebagai berikut :
Gambar 5 Susunan Komputer dalam jaringan server klien
Kerjakan latihan-latihan berikut ini :
Latihan 1 : Instalasi Paket DHCP pada Komputer1 sebagai server DHCP
PC dikoneksikan dengan internet.
Install file dhcp3-server dengan login sebagai user root. Atau ketikkan perintah sudo apt-get –f install
Gambar 6 instalasi paket dhcp3 server melalui internet
Edit file isc-dhcp-server pada folder /etc/default/ dengan menetapkan NIC yang akan digunakan :
Gambar 7 Edit file isc-dhcp-server INTERFACES="eth0"
Buka file dhcpd.conf, dengan mengakses direktori /etc/dhcp/dhcdp.conf
Gambar 9 Akses Direktori etc/dhcp/dhcpd.conf
Edit isi filenya menjadi seperti berikut :
Gambar 10 file dhcpd.conf
Kemudian restart dhcp dengan instruksi berikut :
Gambar 11 Restart Servis DHCP
Kemudian cek DHCP dengan instruksi dengan dhcp-server status
Bila dalam message ISC DHCP Server dhcpd running maka DHCP sudah siap.
Latihan 2 : Mengkonfigurasi Server DHCP
Bagi komputer1 Server DHCP
Buka file dhcpd.comf, dengan mengakses direktori cd /etc/dhcp3.
Gambar 13 Akses Direktori /etc/dhcp/dhcpd.conf
Kemudian edit settingan filenya menjadi seperti berikut :
Gambar 14 file dhcpd.conf
Simpan file tersebut, lalu keluar.
Buka file /var/lib/dhcp/dhcpd.leases dengan command :
/var/lib/dhcp/dhcpd.leases
Restart service DHCP dengan command :
Gambar 15 instruksi restart DHCP
Latihan 3: Mengkonfigurasi Klien DHCP
Bagi komputer klien dapat juga digunakan sistem operasi windows. Komputer ini dilakukan pada komputer yang akan difungsikan sebagai klien DHCP.
Konfigurasi dapat dilakukan menggunakan tool network connection.
Gambar 16 Network Connection
Praktik Server Klien dengan DHCP
Setting pada komputer server (Meyla PC):
Atur IP untuk komputer server. Buka network connection.
Gambar 17 Ikon Network Connection
Maka akan muncul kotak dialog network connection seperti berikut :
Gambar 18 Kotak Dialog Network Connection 3.
Klik Add, klik pada ipv4 setting seperti ini :
Gambar 19 Kotak dialog Editing Wired Connetion 1
Atur Methodnya menjadi Manual. Pada Addresses klik Add. Kemudian ketikkan IP secara manual, isikan 192.168.100.1 untuk address, 255.255.255.0 untuk netmask, dan 192.168.100.1 untuk gateway.
4. Jika telah selesai mengisi, klik save. Maka akan muncul Wired Connection 1 pada kotak dialog Network Connection.
Berarti Komputer server telah mempunyai IP, untuk mengecek ketik ifconfig.
Gambar 21 Hasil Ifconfig pada komputer server
IP Address : 192.168.100.1
Broadcast : 192.168.100.63
Subnet mask : 255.255.255.0
Setting pada komputer klien (Dwisurim-PC):
Siapkan kabel UTP.
Sambungkan kabel UTP ke PC klien, pastikan switch sudah siap. Begitu juga dengan komputer server juga terhubung ke switch.
Cek status dari LAN PC klien sudah terhubung. Dengan melihat pada network connection. PC klien menggunakan sistem operasi windows 7.
Gambar 22 Network Connection (Local Area Connection sudah terkoneksi)
Kemudian klik kanan pada Local Area Connection, pilih properties. Maka akan muncul kotak dialog seperti berikut. Klik pada TCP/Ipv4. Klik properties.
Gambar 23 Local Area Connection Properties
Kemudian pastikan IP Address PC Klien dibuat obtain, seperti berikut. Klik OK.
Gambar 24 Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) Properties 6.
Pada windows, jalankan command prompt. Kemudian ketikkan instruksi berikut.
ipconfig –release : untuk menghilangkan IP Address.
Ipconfig – renew : untuk mendapatan kembali IP address
Gambar 25 Hasil Perintah ipconfig –release
Gambar. Hasil perintah ipconfig -renew
Latihan 4 : pengujian Koneksi Klien-Server pada semua komputer
Pengujian Koneksi Dari Sisi Komputer Klien
Cek Koneksi dari PC klien ke server, dengan membuka prompt dan ketikkan perintah ping
192.168.100.1. Amati hasilnya jika ada reply from 192.168.100.1 maka koneksi telah berhasil.
Gambar 27 Command Prompt (Cek Koneksi) Koneksi Berhasil
Gambar. mendapatkan IP dari server
Pada PC klien juga bisa mengecek dari ubuntu, pastikan wired connection methodnya diganti Automatic(DHCP) Addresses Only.
Gambar 28 Editing Wired Connection 1
Sehingga IP Address akan kosong, klik save untuk menyimpan konfigurasinya.
Gambar 29 Editing Wired Connection 1
Buka terminal dan ketikkan instruksi berikut :
Gambar 30 Hasil ping ke server (berhasil tersambung)
Pengujian pada Sisi Server (Meyla PC)
1. Buka terminal dan ketikkan ping 192.168.100.2. Cek hasilnya, berhasil tersambung ke klien.
Gambar 31 Cek Koneksi ke Dwiwurim-PC
Gambar 32 Cek Koneksi ke maharani-PC
Latihan 5 : Mencatat Daftar Klien DHCP
Bagi komputer server (Anisa-PC)
Buka file /var/lib/dhcp/dhcpd.leases, seperti berikut. (Pastikan komputer server telah dilakukan konfigurasi dengan tepat). Dengan perintah #cat /var/lib/dhcp/dhcpd.leases.
Gambar 33 Terminal (Membuka File /var/lib/dhcp/dhcpd.leases)
Catat daftar klien pada file /var/lib/dhcp/dhcpd.leases tersebut.
No.
IP Address
Waktu Mulai
Waktu Selesai
1
192.168.100.2
03:37:24
03:37:24
2
192.168.100.3
03:50:14
04:00:14
3
192.168.100.4
04:04:58
04:14:58
4
192.168.100.5
02:12:57
02:22:57
V. PERTANYAAN
Jelaskan apa yang dilakukan, bila dalam melakukan konfigurasi DHCP pada klien tidak menemukan nomor IP yang disediakan oleh server?
Jawab :
Atur Local Area Connection hingga keadaannya Disabel dengan cara klik kanan Local Area Connection lalu pilih Disable. Setelah itu kembalikan lagi keadaan Local Area Connection menjadi Enable.
Pastikan IP Address PC Klien dibuat obtain.
Refresh Local Area Connection dengan cara klik kanan Local Area Connection lalu pilih Refresh.
Jelaskan keuntungan dan kelebihan setting menggunakan DHCP dengan menggunakan cara normal ?
Jawab :
Tidak perlu melakukan pencatatan alamat IP pada masing-masing PC client.
Mungkin untuk kebutuhan sampai dengan 10 atau 20 PC client masih bisa kita tangani,
namun jika klien yang kita tangani sampai dengan 50 atau 100, bisa Anda
bayangkan betapa rumit dan melelahkan pekerjaan yang harus kita tangani.
memberikan pengaturan IP address secara tersentralisasi melalui suatu server daripada harus melakukan konfigurasi satu persatu pada setiap mesin klien.
Sebuah mesin klien yang dikonfigurasi menggunakan DHCP tidak dapat mengatur IP address secara static dengan sendirinya, semuanya diatur dan ditentukan oleh server DHCP yang telah ditentukan.
mengenali alamat hardware terlebih dahulu dari setiap network card (MAC Address, biasanya alamat ini fixed) kemudian memberikan klien tersebut setting IP address yang identik setiap kali ia terhubung ke server.
DHCP juga dapat di konfigurasi sedemikian rupa sehingga server DHCP dapat memberikan alamat-alamat IP secara dinamis pada host yang terhubung dengannya, dengan menggunakan range IP address yang telah ditentukan.
Kerja para administrator jaringan menjadi lebih mudah.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum di atas, dapat disimpulkan bahwa :
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang untuk membuat konfigurasi TCP/IP komputer klien secara otomatis.
Server DHCP adalah komputer yang memberi layanan DHCP
klien DHCP adalah komputer yang meminta layanan DHCP.
Klien DHCP terhubung pada sebuah server DHCP. Konfigurasi TCP/IP yang diberikan oleh server DHCP kepada klien DHCP antara lain IP address, gateway dan DNS server.
Kelebihan DHCP untuk mengirimkan konfigurasi jaringan kepada komputer klien secara cepat, mempermudah System Administrator mengkonfigurasi dan mengendalikan jaringan komputer secara keseluruhan serta untuk mempermudah pemakai jaringan komputer.
Laporan Jaringan Komputer II Setting DHCP 24
Laporan Jaringan Komputer II Setting DHCP 1