Analisis Soal dengan Iteman
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Katalog Dalam Terbitan: KDT
Bagaimana Menganalisis Soal dengan Program Iteman
ISBN 978 – 979 – 1228 – 36 - 7
Judul Buku: Bagaimana Menganalisis Soal dengan Program Iteman
Penulis: Dra. Rahmah Zulaiha, MA
Penerbit: PUSPENDIK Jakarta, 2008
ii
Analisis Soal dengan Iteman
KATA PENGANTAR
Salah satu ciri dari pembakuan (standardisasi) tes prestasi adalah adanya ujicoba dan analisis butir soal. Jawaban siswa (respon) merupakan data empirik yang dapat dijadikan alat untuk mengukur apakah suatu butir soal dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Terdapat berbagai macam metoda psikometrik untuk menganalisis butir soal. Metoda yang umum dipakai adalah metoda klasik dan metoda modern dengan pendekatan Item Response Theory (IRT). Untuk memenuhi kebutuhan akan analisis psikometrik klasik, program komputer (soft¬ ware) “Item and Test Analysis” (ITEMAN) merupakan pilihan yang cukup memadai untuk analisis tersebut. Untuk menjalankan program ITEMAN tersebut diperlukan panduan sebagai acuan dan referensi yang memberikan kemudahan bagi pemakai (user). Buku ini memberikan beberapa informasi tentang gambaran umum, bagaimana menyiapkan data, menjalankan program, dan menginterpretasi hasil analisis. Mudah-mudahan manual ini dapat bermanfaat bagi para pemakai program dalam melakukan analisis butir soal maupun analisis tes. Jakarta, Maret 2008 Kepala Pusat Penilaian Pendidikan
Burhanuddin Tola, Ph.D NIP 131099013
Analisis Soal dengan Iteman
iii
DAFTAR ISI Lembar Data Terbitan
Halaman ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
BAB I.
Analisis Soal Pilihan Ganda
1
BAB II.
File Data
4
BAB III. Iteman
9
BAB IV IV.. Hasil Analisis
16
BAB V.
34
Interpretasi Interp retasi Hasil Analisis
Daftar Pustaka
iv
40
Analisis Soal dengan Iteman
BAB I ANALISIS SOAL Untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik setiap butir soal perlu dilakukan analisis soal, baik analisis kualitatif maupun analisis kuantitatif. Hasil analisis soal dapat digunakan untuk menguji apakah suatu soal akan berfungsi (analisis kualitatif) atau telah berfungsi (analisis kuantitatif) dengan baik. Di samping itu, hasil analisis soal dapat digunakan untuk mengetahui apakah soal termasuk kategori soal baik, soal perlu diperbaiki, atau soal jelek. Analisis kualitatif atau yang dikenal dengan telaah mutu soal dilakukan sebelum soal diujikan kepada peserta tes. Analisis ini dilakukan berdasarkan pertimbangan (professional judgement) ahli materi, konstruksi tes, dan bahasa. Hal tersebut dilakukan untuk meyakinkan bahwa soal berkualitas baik. Selain itu analisis ini dilakukan dengan berpedoman pada kaidah penulisan soal yang dilihat dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Berikut ini adalah kaidah penulisan soal pilihan ganda.
Analisis Soal dengan Iteman
1
Materi 1. Soal harus sesuai dengan indikator. 2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. 3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau yang paling benar.
Konstruksi 4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. 5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. 6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar. 7. Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. 8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. 9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, “Semua pilihan jawaban di atas salah”, atau “Semua pilihan jawaban di atas benar”. 10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologisnya. 11. Gambar, grak, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. 12. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa 13. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. 14. Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional. 15. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif. 16. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang
2
Analisis Soal dengan Iteman
bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui apakah soal berkualitas baik atau tidak berdasarkan data empirik yang diperoleh melalui ujicoba soal. Soal-soal diujicobakan pada sejumlah siswa yang mempunyai ciri (karakteristik) yang sama dengan siswa yang akan menempuh soal-soal tersebut di kemudian hari. Analisis kuantitatif dilakukan diantaranya untuk mengetahui apakah sebuah soal dapat membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan kemampuan rendah, dan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Khusus untuk soal pilihan ganda, analisis dilakukan untuk mengetahui penyebaran pilihan jawaban yaitu melihat berfungsi tidaknya pengecoh (pilihan jawaban selain kunci). Dari hasil analisis kuantitatif akan diperoleh soal baik, soal perlu diperbaiki, dan soal jelek. Analisis kuantitatif dapat dilakukan secara manual atau dapat juga menggunakan program komputer, salah satunya adalah dengan menggunakan ITEM AND TEST ANALYSIS (ITEMAN). ITEMAN merupakan perangkat lunak (software) yang dibuat melalui bahasa pemrograman komputer dan diciptakan khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes. Program ini dibuat dengan pendekatan analisis statistik butir soal secara klasikal yang berguna untuk menentukan kualitas butir soal dan tes berdasarkan data empiris hasil ujicoba. Hasil analisis butir soal mencakup informasi mengenai tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal, dan statistik penyebaran jawaban. Selain menghasilkan statistik butir soal, program ini juga menghasilkan statistik tes yang meliputi kehandalan/reliabilitas tes, kesalahan pengukuran (standard error), dan distribusi skor. Program ini juga memberikan output skor untuk setiap peserta tes.
Analisis Soal dengan Iteman
3
BAB II FILE DATA Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan program iteman perlu disiapkan le data yang berisi identitas siswa dan jawaban siswa. Identitas siswa dapat berupa kode atau nama siswa. Kode disesuaikan dengan kebutuhan. Panjang identitas paling banyak 80 karakter/digit. Identitas dihitung mulai dari kolom pertama sampai sebelum jawaban siswa (termasuk spasi). Jawaban siswa dapat berupa huruf (A, B, C, D, dan E) atau berupa angka (1, 2, 3, 4, dan 5) untuk soal dengan 5 pilihan jawaban. Sedangkan bila soal dengan 4 pilihan jawaban dapat menggunakan (A, B, C, dan D) atau (1, 2, 3, 4). Berikut ini beberapa contoh le data. IDENTITAS
1. 2. 3. 4.
4
Fikri Irfan Maula Rayhan
JAWABAN SISWA
ABABDDBECDCBDCE BAABDDBECDCBDCE ABCBDDBECDCBDCE ACABDCBECDCBDCE
Analisis Soal dengan Iteman
IDENTITAS
1. 2. 3. 4.
Fikri Irfan Maula Rayhan
IDENTITAS
1506020001 1506020002 1506020003 1506020004
JAWABAN SISWA
121244253432435 211244253432435 123244253432435 131243253432435
JAWABANS ISWA
121244253432435 211244253432435 123244253432435 131243253432435
Mata Pelajaran Kelas Paket Nomor Siswa File data dapat dibuat dengan menggunakan program pengolah kata (Word Processor) seperti KEDIT, Microsoft Word, Notepad, atau program pengolah kata lainnya. File data tersebut harus disimpan dalam bentuk ASCII. Untuk KEDIT dan Notepad secara otomatis tersimpan dalam bentuk ASCII. Nama le data paling banyak 8 karakter. Analisis Soal dengan Iteman
5
Bila le data dibuat dengan menggunakan Microsoft Word, langkahlangkah yang harus dilakukan adalah: 1. 2. 3.
4.
Buka Microsoft Word. Ubah jenis huruf menjadi Courier atau Courier New. Ketik datanya yang terdiri dari identitas dan jawaban siswa. Jawaban siswa harus terletak pada kolom yang sama (satu garis vertikal). Setelah data terketik, le disimpan dengan cara: • Klik File • Klik Save As • Ketik nama le pada kotak File name. Misalnya MAT12 • Pilih Plain Text atau Text Only pada kotak Save as type. • Kemudian klik Save. File data akan tersimpan dengan nama MAT12.TXT.
Bila le data dibuat dengan menggunakan Notepad, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: 1. 2.
3.
Buka Notepad. Ketik datanya yang terdiri dari identitas dan jawaban siswa. Jawaban siswa harus terletak pada kolom yang sama (satu garis vertikal). Setelah data terketik, le disimpan dengan cara: • Klik File • Klik Save • Ketik nama le pada kotak File name. Misalnya MAT12 • Pada kotak Save as type.secara otomatis tersimpan dalam Text Documents (*.txt) • Kemudian klik Save. File data akan tersimpan dengan nama MAT12.TXT.
Bila le data dibuat dengan menggunakan Kedit, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: 6
Analisis Soal dengan Iteman
1.
Buka Kedit dengan cara mengklik Kedit sebanyak dua kali. Pada layar akan tampak:
What file do you want to edit?
2.
Ketik nama le, misalnya MAT12.DAT lalu tekan tombol Enter ( ). Pada layar akan tampak: C:\MAT12.DAT
Line=0
Col=1
Size=0
Alt=0,0
New File
Top of File
End of File
⇒
3.
4. 5.
6.
Karena data akan diketik di antara Top of File dan End of File, maka tekan tombol F2 beberapa kali yang berfungsi untuk menyisipkan atau menambah baris. Letakkan kursor dengan menggunakan anak panah ke atas (↑) pada Line=1 dan Col=1. Ketik datanya yang terdiri dari identitas dan jawaban siswa. Jawaban siswa harus terletak pada kolom yang sama (satu garis vertikal). Untuk menghapus satu baris, letakkan kursor pada baris yang akan dihapus lalu tekan tombol Alt dan D bersama-sama. Setelah data terketik, le disimpan dengan cara menekan tombol F10 atau Home lalu keti SAVE bila menyimpan sementara dan masih tetap bekerja atau FILE bila menyimpan dan keluar dari Kedit, lalu tekan tombol Enter ( ).
Analisis Soal dengan Iteman
7
Catatan:
Kesalahan yang sering terjadi pada waktu membuat le data adalah: 1. Nama le data lebih dari 8 karakter, sehingga pada waktu akan dibuka dengan kedit, le tersebut tidak ada isinya. 2. Pada waktu mengetik identitas dan jawaban siswa menggunakan tombol tab sehingga mengakibatkan jawaban pertama tidak berada pada satu garis vertikal. 3. Jawaban pertama siswa tidak pada satu garis vertikal, misalnya jawaban pertama siswa dimulai pada kolom 11, maka semua jawaban pertama siswa harus berada pada kolom 11. 4. Ada baris kosong di antara atau di akhir jawaban siswa. Bila hal itu terjadi, maka baris kosong tersebut akan dianggap sebagai siswa dengan tidak menjawab soal.
8
Analisis Soal dengan Iteman
BAB III ITEMAN Program Item and Test Analysis (ITEMAN) hanya dapat menganalisis le data dengan format ASCII. Pro¬gram ITEMAN mampu menganalisis maksimal 250 butir soal dengan 3.000 responden. Lebar karakter maksimal dalam satu le data adalah 255 karakter termasuk identitas responden. Agar le data dapat dianalisis dengan program ITEMAN diperlukan 4 (empat) baris perintah sebagai baris kontrol (control line) yang diketik mulai dari baris pertama kolom pertama. Jadi empat baris perintah tersebut tepat berada di atas data. Empat baris pertama sebagai baris kontrol tersebut adalah sebagai berikut:
Baris Pertama Baris pertama berisi 10 digit/kolom yang berkaitan soal dan jawaban siswa. Adapun kesepuluh kolom tersebut adalah: Kolom 1 – 3 : diisi dengan angka yang menunjukkan banyak butir soal yang dianalisis. Kolom 1 untuk ratusan, kolom 2 untuk puluhan, dan kolom 3 untuk satuan. Banyak soal yang dapat dianalisis paling banyak 250 soal.
Analisis Soal dengan Iteman
9
Kolom 4 Kolom 5
: kosong/spasi : diisikan dengan angka atau huruf selain angka atau huruf yang digunakan sebagai pilihan jawaban. Angka atau huruf tersebut menun jukkan soal yang tidak dijawab atau dijawab lebih dari satu. Misalnya kita memilih angka 9. Bila ada siswa yang tidak menjawab soal no. 21, maka pada waktu kita mengetik jawaban siswa tersebut untuk no. 21 diketik 9. Kolom 6 : kosong/spasi Kolom 7 : diisikan dengan angka atau huruf selain angka atau huruf yang digunakan sebagai pilihan jawaban. Angka atau huruf tersebut menun jukkan soal yang belum sempat dikerjakan. Kolom 8 : kosong/spasi Kolom 9 – 10: diisi dengan banyak karakter untuk identitas siswa.
Baris Kedua Baris kedua berisi kunci jawaban. Bila data jawaban siswa diketik dengan huruf kecil, maka kunci jawaban diketik dengan huruf kecil. Bila data jawaban siswa diketik dengan huruf kapital/besar, maka kunci jawaban diketik dengan huruf kapital/besar. Bila data jawaban siswa diketik dengan angka, maka kunci jawaban diketik dengan angka.
Baris Ketiga Baris ketiga berisi banyak pilihan jawaban (option) untuk setiap soal. Dimungkinkan dalam satu paket tes, banyak pilihan jawaban (option) setiap soal berbeda.
Baris Keempat Baris keempat berisi kode “Y” atau “N”. Bila sebuah soal akan dianalisis, maka ketik “Y” untuk soal tersebut. Bila tidak dianalisis karena soal tersebut tidak ada kunci atau kunci lebih dari
10
Analisis Soal dengan Iteman
satu, maka ketik “N”. Baris keempat dapat juga berisi skala tes (“0”, “1”, “2”, dan seterusnya). Bila sebuah perangkat tes terdiri dari subtes-subtes yang akan dianalisis per subtes, maka untuk setiap soal diketik skala tesnya (“0”, “1”, “2”, dan seterusnya). Berikut ini dua contoh empat baris kontrol sesuai dengan data jawaban siswa. 030 0 n 20 BDBCAAAEDCCEABEBCDEEDAAADCAEEC 555555555555555555555555555555 YNYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY IIS SUMIYATI BECAAAEADCCEABECBEEAADADCAAEBD FARIZ BARJAH EDACBDEBDCAECBABBEEADACDDEAECC MEGA MUSTIKA BECCAEEDEAAEABEBEEEADACDDEAECC RITASUGIARTI BDBCBBAEACDEABCABCCCDAAACCAACB GILANG M R BBCBBAEADCDECBEBADEADACDEE ECA KEVIN NIKMATULLOH ABECBAEDDAACCBECCDEAAAADBACDCA
Baris Baris Baris Baris Baris
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
030 0 n 20 242311154335125234554111431553 555555555555555555555555555555 YNYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY IIS SUMIYATI 253111514335125325511414311524 FARIZ BARJAH 541324524315321225514134451533 MEGA MUSTIKA 253315545115125255514134451533 RITASUGIARTI 242322151345123123334111331132 GILANG M R 22322151434532521451413455 531 KEVIN NIKMATULLOH 125321544113325334511114213431
Baris Baris Baris Baris Baris
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Pada contoh di atas, penjelasan untuk masing-masing baris adalah sebagai berikut.
Baris Pertama Baris pertama berisi 015 0 S 10 • 015 menyatakan banyak soal ada 15. Penulisannya sebaiknya dengan menggunakan angka nol di depan 15. Bila penulisannya di kolom 1 diketik 15, maka akan dianggap sebagai 150. • 0 menyatakan kode untuk jawaban siswa yang tidak men-
Analisis Soal dengan Iteman
11
• S
• 10
jawab atau menjawab lebih dari satu. Pada contoh Maula tidak menjawab soal no. 6 dan 7, maka pada jawaban Maula untuk soal no. 6 dan 7 diketik 0. menyatakan kode untuk soal yang belum sempat dijawab. Diasumsikan siswa mengerjakan berurut dan belum sempat menjawab terletak di bagian akhir. Pada contoh Irfan belum sempat menjawab soal no. 14 dan 15, maka pada jawaban Irfan untuk soal no. 14 dan 15 diketik S. menyatakan banyak karakter untuk identitas. Karena banyak karakternya 10, maka jawaban soal nomor satu dimulai pada kolom 11.
Baris Kedua Pada contoh pertama kunci jawaban diketik dengan huruf kapital/besar ABCBDDBECDCBDCE karena data jawaban siswa diketik dengan huruf kapital/besar. Sedangkan pada contoh kedua, kunci jawaban diketik dengan angka 123244253432435 karena data jawaban siswa diketik dengan angka.
Baris Ketiga Baris ketiga berisi 555555555555555 karena semua soal mempunyai 5 pilihan jawaban (option).
Baris Keempat Baris keempat berisi YNYYYYYYYYYYYYY berarti semua soal akan dianalisis kecuali soal nomor dua.
Berikut ini contoh lainnya dimana dalam suatu paket tes matematika yang terdiri dari 15 soal dengan soal nomor 1 sampai 5 tentang Bilangan, soal nomor 6 sampai 10 tentang Aljabar, dan soal nomor 11 sampai 15 tentang Geometri. Misalkan subtes Bilangan diberi kode 1, subtes Aljabar diberi kode 2, dan subtes Geometri diberi kode 3. Yang berbeda hanya pada baris keempat yaitu tidak berisi YNYYYYYYYYYYYYY tetapi 1N1112222233333 seperti contoh berikut ini. 12
Analisis Soal dengan Iteman
030 0 n 20 BDBCAAAEDCCEABEBCDEEDAAADCAEEC 555555555555555555555555555555 1N1111111122222222223333333333 IIS SUMIYATI BECAAAEADCCEABECBEEAADADCAAEBD FARIZ BARJAH EDACBDEBDCAECBABBEEADACDDEAECC MEGA MUSTIKA BECCAEEDEAAEABEBEEEADACDDEAECC RITASUGIARTI BDBCBBAEACDEABCABCCCDAAACCAACB GILANG M R BBCBBAEADCDECBEBADEADACDEE ECA KEVIN NIKMATULLOH ABECBAEDDAACCBECCDEAAAADBACDCA
Baris Baris Baris Baris Baris
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
030 0 n 20 242311154335125234554111431553 555555555555555555555555555555 1N1111111122222222223333333333 IIS SUMIYATI 253111514335125325511414311524 FARIZ BARJAH 541324524315321225514134451533 MEGA MUSTIKA 253315545115125255514134451533 RITASUGIARTI 242322151345123123334111331132 GILANG M R 22322151434532521451413455 531 KEVIN NIKMATULLOH 125321544113325334511114213431
Baris Baris Baris Baris Baris
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5
Setelah le data jawaban siswa ditambah dengan empat baris kontrol langkah selanjutnya adalah menganalisis soal tersebut dengan cara menjalankan program ITEMAN. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut. 1.
Program ITEMAN dan le data harus berada pada satu folder yang sama.
2.
Klik dua kali le ITEMAN.EXE, maka akan tampil di layar:
ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM > > > ********************************************** < < < Enter the name of the input file:
Analisis Soal dengan Iteman
13
3.
Ketik nama le data, pada contoh di atas nama le data adalah MAT12.TXT setelah itu tekan tombol Enter ( ).
4.
Kemudian akan tampil di layar: Enter the name of the output file:
5.
Ketik nama le hasil analisis, misalnya MAT12.HSL setelah itu tekan tombol Enter ( ). Kemudian akan tampil di layar: Do you want the scores written to a fi le? (Y/N)
6.
Bila kita tidak menginginkan skor siswa, maka kita ketik N lalu tekan tombol Enter ( ), maka akan tampil di layar: ITEM ANALYSIS IS COMPLETE
Bila kita menginginkan skor siswa, maka kita ketik Y lalu tekan tombol Enter ( ), maka akan tampil di layar: Enter the name of the score file:
7.
Ketik nama le skor siswa, misalnya MAT12.SKR setelah itu tekan tombol Enter ( ). Kemudian akan tampil di layar: ITEM ANALYSIS IS COMPLETE
14
Analisis Soal dengan Iteman
Setelah soal dianalisis, maka akan ada dua le yaitu le hasil analisis dan le skor. Interpretasi hasil analisis dan skor siswa akan dijelaskan pada Bab 4. Catatan:
Kesalahan yang sering terjadi pada waktu membuat baris kontrol dan menjalankan program ITEMAN adalah: 1. Pada baris pertama kolom 9-10, banyak identitas sering diisi dengan banyak siswa. 2.
Pada waktu menjalankan program ITEMAN, le data tidak ada karena tidak berada satu folder dengan program ITEMAN.
3.
Pada waktu memasukkan nama le pada “Enter the name of the input le:” sering tidak lengkap penulisannya. Misalnya, seharusnya MAT12.TXT tetapi hanya diketik MAT12.
4.
Pada waktu memasukkan nama le pada “Enter the name of the output le:” sering sama dengan nama input le, sehingga le data akan tertimpa dan akibatnya le data akan kosong (tidak ada datanya)
Analisis Soal dengan Iteman
15
BAB IV HASIL ANALISIS Setelah data dianalisis dengan program ITEMAN akan dihasilkan dua le, yaitu le hasil analisis (MAT12.HSL) dan f ile skor (MAT12. SKR). File hasil analisis berisi statistik butir soal dan statistik tes. Pada statistik butir soal berisi statistik soal dan statistik pilihan jawaban (option). Statistik soal berisi daya pembeda soal (Biser. dan Point Biser.) dan tingkat kesukaran (Prop. Correct). Sedangkan statistik pilihan jawaban berisi daya pembeda setiap pilihan jawaban (Biser. dan Point Biser.) dan penyebaran jawaban setiap pilihan jawaban seperti berikut ini ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<< Item analysis for data from file mat12.txt
Seq. No. ---1
16
Scale -Item ----0-1
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ----------------0.838
0.456
0.304
Page
1
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ----------- --1 2 3 4 5 Other
0.040 0.838 0.027 0.005 0.089 0.002
-0.311 0.456 -0.493 -0.071 -0.321 -0.337
-0.137 0.304 -0.189 -0.015 -0.182 -0.044
*
Analisis Soal dengan Iteman
Berdasarkan hasil analisis di atas, berikut ini penjelasannya. 1.
Statistik soal •
Seq. No.
Nomor urut soal pada le data.
•
Scale-Item
Nomor urut soal yang dianalisis atau nomor urut soal pada skala atau subtes.
•
Prop. Correct Proporsi siswa yang menjawab benar yang dikenal dengan tingkat kesukaran. Tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Tingkat kesukaran dikategorikan menjadi tiga bagian seperti nampak pada tabel berikut ini: Tingkat Kesukaran (TK) TK < 0,3
•
Biser
Analisis Soal dengan Iteman
Keterangan Sukar
0,3 ≤ TK ≤ 0,7
Sedang
TK > 0,7
Mudah
Daya pembeda soal dengan menggunakan koesien korelasi biserial. Nilai positif menunjukkan bahwa peserta tes yang men jawab benar butir soal mempunyai skor yang relatif tinggi dalam tes/skala tersebut. Daya pembeda berkisar dari -1 sampai dengan 1. Berikut ini kriteria daya pembeda soal. Kriteria Daya Pembeda
Keterangan
DP > 0,25
Diterima
0 < DP ≤ 0,25
Diperbaiki
DP ≤ 0
Ditolak
17
•
2.
Point Biser
Daya pembeda soal dengan menggunakan koesien korelasi point biserial. Kriteria yang digunakan sama dengan kriteria biserial.
Statistik pilihan jawaban (option) • Alt. Pilihan jawaban (option). 1 berarti a, 2 berarti b, 3 berarti c, 4 berarti d, dan 5 berarti e. • Prop. Endorsing Penyebaran pilihan jawaban (option) atau persentase siswa yang menjawab pilihan jawaban. Diharapkan pengecoh (selain kunci) paling sedikit dipilih oleh 2,5% atau 0,025. • Biser
Daya pembeda pilihan jawaban dengan menggunakan koesien korelasi biserial. Nilai biser untuk pengecoh (selain kunci) sebaiknya negatif sedangkan untuk kunci sebaiknya positif dan di atas 0,25.
• Point Biser
Daya pembeda soal dengan menggunakan koesien korelasi point biserial. Kriteria yang digunakan sama dengan kriteria biserial. Begitu pula nilai point biser untuk pengecoh (selain kunci) sebaiknya negatif sedangkan untuk kunci sebaiknya positif dan di atas 0,25.
• Key
Kunci jawaban.
Catatan :
•
18
Nilai -9. 000 menunjukkan bahwa statistik butir soal atas pilihan jawaban tidak dapat dihitung. Hal ini seringkali terjadi apabila tidak ada peserta tes yang menjawab butir soal/pilihan jawaban tersebut. Analisis Soal dengan Iteman
Berikut ini contoh hasil analisis yang berisi statistik soal dan pilhan jawaban beserta penjelasannya. ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<< Item analysis for data from file mat12.txt
Seq. No. ---1
3
Scale -Item ----1-1
1-2
4
1-3
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- --- --- -----0.838 0.446 0.297
0.188
0.251
0.234
0. 039
0.161
0.029
CHECK THE KEY 1 was specified, 4 works better
11
1.
2-1
0.060
0.295
0.148
Page
1
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ --- --- --1 0.040 -0.298 -0.131 2 0.838 0.446 0.297 * 3 0.027 -0.522 -0.200 4 0.005 -0.072 -0.015 5 0.089 -0.305 -0.172 Other 0.002 -0.286 -0.038 1 2 3 4 5 Other
0.315 0.188 0.208 0.062 0.201 0.027
-0.074 0.234 -0.082 -0.028 -0.040 0.023
-0.056 0.161 -0.058 -0.014 -0.028 0.009
1 2 3 4 5 Other
0.251 0.040 0.010 0.114 0.580 0.005
0.039 -0.428 -0.728 0.114 0.075 -0.495
0.029 -0.188 -0.195 0.069 0.059 -0.102
1 2 3 4 5 Other
0.662 0.112 0.060 0.052 0.111 0.003
-0.094 -0.070 0.295 0.057 0.017 0.303
-0.072 -0.042 0.148 0.027 0.010 0.053
*
*
?
*
Statistik soal •
Seq. No. Nomor urut soal pada le data. Karena soal nomor 2 tidak dianalisis, maka Seq. No. 2 tidak ada.
•
Scale-Item Nomor urut soal yang dianalisis. Karena soal nomor
Analisis Soal dengan Iteman
19
2 tidak dianalisis, maka urutan Seq. No. 3 pada soal yang dianalisis adalah 2 sehingga akan menghasilkan Scale-Item 1-2. Karena soal nomor 11 termasuk subtes 2 akan menghasilkan scale-item 2-1.
20
•
Prop. Correct Pada soal nomor 1, prop. correct = 0,838 berarti tingkat kesukaran adalah soal mudah. Pada soal nomor 3, prop. correct = 0,188 berarti tingkat kesukaran adalah soal sukar . Pada soal nomor 4, prop. correct = 0,251 berarti tingkat kesukaran adalah soal sukar. Pada soal nomor 11, prop. correct = 0,060 berarti tingkat kesukaran adalah soal sukar.
•
Biser Daya pembeda soal dengan menggunakan koesien korelasi biserial. Pada soal nomor 1, biser = 0,446 berarti soal ini baik (diterima) karena > 0,25. Pada soal nomor 3, biser = 0,234 berarti soal ini harus diperbaiki karena berada diantara 0 dan 0,25. Pada soal nomor 4, biser = 0,039 berarti soal ini harus diperbaiki karena berada diantara 0 dan 0,25. Pada soal nomor 11, biser = 0,295 berarti soal ini baik (diterima) karena > 0,25.
•
Point Biser Daya pembeda soal dengan menggunakan koesien korelasi point biserial. Pada soal nomor 1, point biser = 0,297 berarti soal ini sudah baik (diterima) karena > 0,25. Pada soal nomor 3, point biser = 0,161 berarti soal ini harus diperbaiki karena berada diantara 0 dan 0,25. Pada soal nomor 4, point biser = 0,029 berarti soal ini harus diperbaiki karena berada diantara 0 dan 0,25. Pada soal nomor 11, point biser = 0,148 berarti soal ini harus diperbaiki karena berada diantara 0 dan 0,25. Analisis Soal dengan Iteman
2.
Statistik pilihan jawaban (option) •
Alt.
Pilihan jawaban 1 berarti a, 2 berarti b, 3 berarti c, 4 berarti d, dan 5 berarti e.
•
Prop. Endorsing Pada soal nomor 1, pengecoh a (0,040), c (0,027), dan e (0,089) sudah berfungsi karena > 0,025 tetapi pengecoh d (0,005) tidak berfungsi karena < 0,025. Pada soal nomor 3, pengecoh a (0,315), c (0,208), d (0,062), dan e (0,201) sudah berfungsi karena > 0,025. Pada soal nomor 4, pengecoh b (0,040), d (0,114), dan e (0,580) sudah berfungsi karena > 0,025 tetapi pengecoh c (0,010) tidak berfungsi karena < 0,025. Pada soal nomor 11, pengecoh a (0,662), b (0,112), d (0,052), dan e (0,111) sudah berfungsi karena > 0,025.
•
Biser Daya pembeda pilihan jawaban dengan menggu nakan koesien korelasi biserial. Pada soal nomor 1, semua pengecoh mempunyai biser negatif berarti semua pengecoh sudah baik. Pada soal nomor 3, semua pengecoh mempunyai biser negatif berarti semua pengecoh sudah baik. Pada soal nomor 4, pengecoh b dan c mempunyai biser negatif berarti pengecoh b dan c sudah baik, sedangkan pengecoh d dan e mempunyai biser positif berarti pengecoh d dan e kurang baik karena yang terkecoh lebih banyak dari kelompok atas. Pada soal nomor 11, pengecoh a dan b mempunyai biser negatif berarti pengecoh a dan b sudah baik, sedangkan pengecoh d dan e mempunyai biser positif berarti pengecoh d dan e kurang baik karena yang terkecoh lebih banyak dari kelompok atas.
Analisis Soal dengan Iteman
21
•
Point Biser Daya pembeda soal dengan menggunakan koesien korelasi point biserial. Pada soal nomor 1, semua pengecoh mempunyai point biser negatif berarti semua pengecoh sudah baik. Pada soal nomor 3, semua pengecoh mempunyai point biser negatif berarti semua pengecoh sudah baik. Pada soal nomor 4, pengecoh b dan c mempunyai point biser negatif berarti pengecoh b dan c sudah baik, sedangkan pengecoh d dan e mempunyai point biser positif berarti pengecoh d dan e kurang baik karena yang terkecoh lebih banyak dari kelompok atas. Pada soal nomor 11, pengecoh a dan b mempunyai point biser negatif berarti pengecoh a dan b sudah baik, sedangkan pengecoh d dan e mempunyai point biser positif berarti pengecoh d dan e kurang baik karena yang terkecoh lebih banyak dari kelompok atas.
•
Key
Kunci jawaban soal nomor 1 adalah B, soal nomor 3 adalah B, soal nomor 4 adalah A, dan soal nomor 11 adalah C.
Catatan :
•
Pada soal nomor 4 tampak “CHECK THE KEY, 1 was specied, 4 works better”. Kalimat tersebut akan ada bila biser atau point biser salah satu pengecoh lebih besar dari biser atau point biser kunci jawaban. Pengecoh d mempunyai biser 0,114 sedangkan kunci jawaban mempunyai biser 0,039. Pengecoh d mempunyai point biser 0,069 sedangkan kunci jawaban mempunyai point biser 0,029.
•
Untuk daya pembeda hanya dipilih salah satu yaitu biser atau point biser.
22
Analisis Soal dengan Iteman
Kesimpulan dari hasil analisis di atas bila daya pembeda yang digunakan point biser adalah sebagai berikut. No. Soal
Daya Pembeda
Tingkat Kesukaran
Penyebaran Jawaban
1
Diterima
Mudah
Pengecoh D tidak berfungsi
3
Direvisi
Sukar
Semua pengecoh berfungsi
4
Direvisi
Sukar
Penecoh C tidak berfungsi
11
Direvisi
Sukar
Semua pengecoh berfungsi
Pada soal nomor 1 tampak soal diterima tetapi pengecoh D tidak berfungsi, maka soal tersebut harus direvisi. Berikut ini adalah statistik tes berisi banyak soal dan banyak siswa. Yang berkaitan dengan skor ada nilai maksimum, nilai minimum, nilai median, nilai rata-rata, skew, dan kurtosis. Sedangkan untuk tes terdapat koesien reliabilitas, kesalahan pengukuran, ratarata daya pembeda, rata-rata tingkat kesukaran. Untuk tes yang terdiri dari beberapa subtes akan tampak korelasi antarsubtes. Dua macam hasil analisis berupa statistik tes adalah sebagai berikut, yang pertama adalah tes tanpa subtes-subtes dan yang kedua tes yang terdiri dari 3 subtes.
Analisis Soal dengan Iteman
23
ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<< Item analysis for data from file mat12.txt Page 6 There were 597 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:
0 ------ N of Items 29 N of Examinees 597 Mean 15.017 Variance 10.733 Std. Dev. 3.276 Skew -0.229 Kurtosis 0.168 Minimum 2.000 Maximum 23.000 Median 15.000 Alpha 0.507 SEM 2.300 Mean P 0.518 Mean Item-Tot. 0.255 Mean Biserial 0.348
Statistik tes •
N of Items Banyak butir soal yang dianalisis. Karena soal nomor 2 tidak dianalisis, maka banyak soal ada 30 – 1 = 29.
•
N of Examinees Banyak peserta tes. Yang mengikuti tes ini ada 597 orang.
•
Mean Skor rata-rata peserta tes. Skor rata-rata peserta tes ini adalah 15,017
24
Analisis Soal dengan Iteman
•
Variance Varian dari distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang sebaran skor peserta tes. Varian tes ini adalah 10,733.
•
Std. Dev. Standar deviasi atau simpangan baku dari distribusi skor peserta tes. Simpangan baku adalah penyimpangan ratarata dari meannya. Simpangan baku dari tes ini adalah 3,276.
•
Skew Kemiringan distribusi skor peserta tes yang memberikan gambaran tentang bentuk distribusi skor peserta tes. Kemiringan negatif menunjukkan bahwa sebagian besar skor berada pada bagian atas (skor tinggi) dari distribusi skor. Sebaliknya, kemiringan positif menunjukkan bahwa sebagian besar skor berada pada bagian bawah (skor rendah) dari distribusi skor. Kemiringan nol menunjukkan bahwa skor berdistribusi secara simetris di sekitar skor rata-rata (mean). Skew berada pada -1 sampai 1. Berikut ini gambar dari skew negatif, skew positif, dan skew nol. Skew Positif Skew Negatif
Skor
Skor Skew Nol
Skor
Analisis Soal dengan Iteman
25
Skew tes ini adalah – 0,229 berarti sebagian besar skor berada pada bagian atas (skor tinggi) dari distribusi skor. •
Kurtosis Puncak distribusi skor yang menggambarkan kelandaian distribusi skor dibanding dengan distribusi normal. Nilai positif menunjukkan distribusi yang lebih lancip (memuncak) dan nilai negatif menunjukkan distribusi yang lebih landai (merata). Kurtosis unutk distribusi normal adalah nol. Berikut ini gambar dari kurtosis negatif, kurtosis positif, dan kurtosis nol.
Positif
Negatif Nol
Skor
Kurtosis tes ini adalah 0,168 berarti distribusi skor agak lancip. •
Minimum Skor terendah peserta tes. Skor terendah pada tes ini adalah 2.
•
Maximum Skor tertinggi peserta tes. Skor tertinggi pada tes ini adalah 23.
•
Median Skor tengah dimana 50% skor berada pada atau lebih ren dah dari skor tersebut. Median tes ini adalah 15.
26
Analisis Soal dengan Iteman
•
Alpha Koesien reliabilitas alpha merupakan tingkat konsistensi tes. Koesien alpha berada pada 0 sampai 1. Koesien alpha hanya cocok digunakan pada tes yang bukan mengukur kecepatan (speeded test) dan yang hanya mengukur satu dimensi (single-trait). Makin mendekati 1, tesnya makin reliabel. Koesien reliabilitas tes ini adalah 0,507.
•
SEM Kesalahan pengukuran standar untuk setiap tes/skala. SEM merupakan estimit dari deviasi standar kesalahan pengukuran dalam skor tes. SEM tes ini adalah 2,300. berarti dengan keyakinan 68% skor seseorang kemungkinan akan berada di antara 2,3 skor di atas atau di bawah skor yang diperoleh.
•
Mean P Rata-rata tingkat kesukaran soal. Rata-rata tingkat kesukaran soal-soal pada tes ini adalah 0,518 berarti rata-rata soal-soal pada tes ini adalah sedang.
•
Mean Item-Tot. Nilai rata-rata daya pembeda dari semua soal dalarn tes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata point¬ biserial dari semua soal dalam tes. Rata-rata daya pembeda soal-soal pada tes ini adalah 0,255 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima).
•
Mean Biserial Nilai rata-rata daya pembeda dari semua soal dalarn tes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata biserial dari semua soal dalam tes. Rata-rata daya pembeda soalsoal pada tes ini adalah 0,348 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima).
Analisis Soal dengan Iteman
27
Berikut ini statistik tes yang terdiri dari 3 subtes. ITEM & TEST ANALYSIS PROGRAM >>> ************************************************************** <<< Item analysis for data from file mat12.txt Page 6 There were 597 examinees in the data file. Scale Statistics ---------------Scale:
1 2 3 ------- ------- ------ N of Items 9 10 10 N of Examinees 597 597 597 Mean 4.415 5.186 5.415 Variance 1.901 2.068 3.727 Std. Dev. 1.379 1.438 1.931 Skew -0.163 -0.287 -0.380 Kurtosis -0.297 -0.110 -0.177 Minimum 1.000 0.000 0.000 Maximum 8.000 8.000 9.000 Median 4.000 5.000 6.000 Alpha 0.153 0.123 0.516 SEM 1.269 1.346 1.343 Mean P 0.491 0.519 0.542 Mean Item-Tot. 0.352 0.328 0.422 Mean Biserial 0.482 0.455 0.562
Scale Intercorrelations ----------------------1 2 3 1 2 3
1.000 0.032 0.206
0.032 1.000 0.326
0.206 0.326 1.000
Statistik tes •
N of Items Setiap subtes terdiri dari 10 soal. Karena soal nomor 2 tidak dianalisis, maka banyak soal pada subtes 1 ada 9, sedangkan banyak soal pada subtes 2 ada 10 dan pada subtes 3 ada 10.
•
N of Examinees Banyak peserta tes yang mengikuti tes ini ada 597 orang.
28
Analisis Soal dengan Iteman
•
Mean Skor rata-rata pada subtes 1 adalah 4,415, pada subtes 2 adalah 5,186, dan pada subtes 3 adalah 5,415.
•
Variance Varian subtes 1 adalah 1,901, subtes 2 adalah 2,068, dan subtes 3 adalah 3,727.
•
Std. Dev. Simpangan baku subtes 1 adalah 1,379, subtes 2 adalah 1,438, dan subtes 3 adalah 1,931.
•
Skew Skew subtes 1 adalah – 0,163, subtes 2 adalah -0,287, dan subtes 3 adalah -0,380 berarti sebagian besar skor pada ketiga subtes ini berada pada bagian atas (skor tinggi) dari distribusi skor.
•
Kurtosis Kurtosis subtes 1 adalah -0,297, subtes 2 adalah -0,110, dan subtes 3 adalah -0,177 berarti distribusi skor pada ketiga subtes agak landai.
•
Minimum Skor terendah pada subtes 1 adalah 1, subtes 2 adalah 0, dan subtes 3 adalah 0.
•
Maximum Skor tertinggi pada subtes 1 adalah 8, subtes 2 adalah 8, dan subtes 3 adalah 9.
•
Median Median subtes 1 adalah 4, subtes 2 adalah 5, dan subtes 3 adalah 6.
Analisis Soal dengan Iteman
29
•
Alpha Koesien reliabilitas subtes 1 adalah 0,153, subtes 2 adalah 0,123, dan subtes 3 adalah 0,516. Koesien reliabilitas subtes 1 dan 2 cukup rendah dibanding subtes 3.
•
SEM SEM subtes 1 adalah 1,269 berarti dengan keyakinan 68% skor seseorang kemungkinan akan berada di antara 1,269 skor di atas atau di bawah skor yang diperoleh. SEM subtes 2 adalah 1,346 berarti dengan keyakinan 68% skor seseorang kemungkinan akan berada di antara 1,346 skor di atas atau di bawah skor yang diperoleh. SEM subtes 3 adalah 1,343 berarti dengan keyakinan 68% skor seseorang kemungkinan akan berada di antara 1,343 skor di atas atau di bawah skor yang diperoleh.
•
Mean P Rata-rata tingkat kesukaran soal-soal pada subtes 1 adalah 0,491 berarti rata-rata soal-soal pada subtes 1 adalah sedang. Rata-rata tingkat kesukaran soal-soal pada subtes 2 adalah 0,519 berarti rata-rata soal-soal pada subtes 2 adalah sedang. Rata-rata tingkat kesukaran soal-soal pada subtes 3 adalah 0,542 berarti rata-rata soal-soal pada subtes 3 adalah sedang.
•
Mean Item-Tot. Nilai rata-rata daya pembeda dari semua soal dalarn subtes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata point¬ biserial dari semua soal dalam subtes.Rata-rata daya pembeda soal-soal pada subtes 1 adalah 0,352 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima). Rata-rata daya pembeda soal-soal pada subtes 2 adalah 0,328 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima). Rata-rata daya pembeda soal-soal pada subtes 3 adalah 0,422 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima).
30
Analisis Soal dengan Iteman
•
Mean Biserial Nilai rata-rata daya pembeda dari semua soal dalarn subtes yang diperoleh dengan menghitung nilai rata-rata biserial dari semua soal dalam subtes. Rata-rata daya pembeda soal-soal pada subtes 1 adalah 0,482 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima). Rata-rata daya pembeda soal-soal pada subtes 2 adalah 0,455 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima). Rata-rata daya pembeda soal-soal pada subtes 3 adalah 0,562 berarti soal-soal pada tes ini sudah baik (diterima).
•
Scale Intercorrelations Korelasi antara skor-skor peserta tes yang diperoleh dari setiap subtes. Korelasi antara subtes 1 dan 2 adalah 0,032, antara subtes 1 dan 3 adalah 0,206, dan antara subtes 2 dan 3 adalah 0,326.
Catatan:
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu membaca hasil analisis adalah: 1.
Bila pada statistik tes yaitu pada minimum tertera 0, maka kita perlu melihat kepada le datanya. Kesalahan yang mung kin adalah ada baris kosong karena baris kosong akan dianggap sebagai jawaban siswa. Bila ada baris kosong pada data, maka baris tersebut kita hapus lalu dianalisis ulang.
2.
Bila ada kalimat “CHECK THE KEY”, maka kita lihat kuncinya, apakah sudah benar atau belum. Bila kunci salah, maka pada baris kedua pada baris kontrol harus diganti lalu dianalisis ulang.
Analisis Soal dengan Iteman
31
20 IIS
1
Scores
for
SUMIYATI
FARIZ
BARJAH
examinees
MAT12.TXT
14.00 15.00
RITASUGIARTI
16.00
GILANG
13.00
R
file
14.00
MEGA MUSTIKA M
from
. . . RAI
WARSITA
RENA
RAHAYU
RENDY
NUR
YUDHA
PRIMADITYA
YUNITA
ISKANDAR
SILFIANI
17.00 17.00 21.00 14.00 19.00
Program ITEMAN juga memberikan hasil skor untuk setiap peserta tes yang menunjukkan banyak jawaban benar. Pada le skor di atas tampak identitas siswa beserta skornya yaitu banyak jawaban benar untuk setiap siswa dari 29 soal. Panjang identitas di atas adalah 20 yaitu “IIS SUMIYATI ”. Tampak pada tabel di atas Iis Sumiyati memperoleh skor 14 berarti Iis Sumiyati menjawab benar 14 soal dari 29 soal. Berikut ini le skor siswa dimana tesnya terdiri dari 3 subtes dengan subtes 1 ada 9 soal, subtes 2 ada 10 soal, dan subtes 3 ada 10 soal.
32
Analisis Soal dengan Iteman
20 3 Scores for examinees from file mat12.dat IIS SUMIYATI 5.00 6.00 3.00 FARIZ BARJAH 3.00 4.00 6.00 MEGA MUSTIKA 3.00 6.00 6.00 RITASUGIARTI 6.00 3.00 6.00 GILANG M R 4.00 6.00 3.00 . . . ANDRI TRI KUS* AH 4.00 2.00 6.00 ANGGI HERDIYANSYAH 3.00 5.00 2.00 MIRA PUSPITA A 3.00 6.00 6.00 LEVINA HARDILA 5.00 6.00 4.00 RITAMEDIANRAMDHANI 8.00 6.00 7.00
Pada le skor di atas tampak identitas siswa beserta skornya yaitu banyak jawaban benar untuk setiap siswa pada 3 subtes. Panjang identitas di atas adalah 20 yaitu “IIS SUMIYATI ”. Tampak pada tabel di atas Iis Sumiyati memperoleh skor 5 untuk subtes 1, skor 6 untuk subtes 2, skor 3 untuk subtes 3. Skor total Iis Sumiyati adalah 5 + 6 + 3 = 14.
Analisis Soal dengan Iteman
33
BAB V INTERPRETASI HASIL ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan beberapa contoh soal beserta hasil analisis soal-soal tersebut dengan menggunakan program ITEMAN. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana menginterpretasi sebuah soal. Bila ada masalah dengan soal tersebut akan diberikan kemungkinan pemecahannya. Hasil analisis soal terdiri dari statistik soal dan statistik pilihan jawaban. Pada statistik soal berisi daya pembeda soal (Biser. dan Point Biser.) dan tingkat kesukaran (Prop. Correct). Sedangkan statistik pilihan jawaban berisi daya pembeda setiap pilihan jawaban (Biser. dan Point Biser.) dan penyebaran jawaban setiap pilihan jawaban. Dari setiap contoh soal diikuti dengan hasil analisis dan diakhiri dengan pembahasan. Pada pembahasan berisi interpretasi hasil analisis dan perbaikan soal tersebut bila soal tersebut harus diperbaiki.
34
Analisis Soal dengan Iteman
Contoh 1
4. Suhu pada termometer Celsius adalah 50°, maka suhu pada termometer Fahrenheit adalah .... a. 40° b. 58° c. 90° d. 122°
Item Statistics ----------------------Seq. Scale Prop. Point No. -Item Correct Biser. Biser. ---- ----- ------- ------ -----4 0-4 0.489 0.420 0.335
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --1 0.345 -0.065 -0.050 2 0.091 -0.507 -0.289 3 0.048 -0.084 -0.039 4 0.489 0.420 0.335 * Other 0.027 -0.833 -0.321
Pembahasan Berdasarkan daya pembeda soal (biser dan point biser), soal nomor 4 diterima karena lebih dari 0,25. Tingkat kesukaran soal ini sedang. Semua pengecoh berfungsi karena lebih dari 0,025. Semua daya pembeda pengecoh negatif berarti yang banyak terkecoh adalah dari kelompok bawah. Jadi soal nomor 4 ini adalah soal yang baik dengan kategori soal sedang.
Analisis Soal dengan Iteman
35
Contoh 2 3. Hasil dari 53 – 27 = …. a. 26 b. 27 c. 28 d. 29
Seq. No. ---3
Scale -Item ----0-3
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ -----0.996 0.550 0.106
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --1 0.996 0.550 0.106 * 2 0.000 -9.000 -9.000 3 0.003 -0.628 -0.103 4 0.000 -9.000 -9.000 Other 0.001 -0.307 -0.038
Pembahasan Berdasarkan daya pembeda soal (point biser), soal nomor 3 harus direvisi/diperbaiki karena 0 < DP ≤ 0,25. Soal ini termasuk kategori soal mudah. Semua pengecoh tidak berfungsi karena kurang dari 0,025. Berarti soal ini harus diperbaiki yaitu pengecoh B, C, dan D. Pengecoh B, C, dan D tidak dipilih oleh siswa karena pengecoh tersebut tidak ada dasarnya. Berikut ini perbaikan ketiga pengecoh. 3. Hasil dari 53 – 27 = …. a. 26 b. 34 c. 36 d. 80
36
Analisis Soal dengan Iteman
Dasar memilih pengecoh 34 adalah salah konsep yaitu mengurangkan angka yang besar dengan angka yang kecil, pengecoh 36 adalah lupa meminjam, dan pengecoh 80 adalah salah operasi (+). Contoh 3
50.
Kontruksi, Menjiplak, Mendaftar, Embrio, Hektar, Iklan. 1 2 3 4 5 6 Urutan kata yang tepat secara alfabetis untuk menjadi kamus kecil adalah .... a. 4 – 5 – 6 – 1 – 3 – 2 b. 4 – 5 – 6 – 1 – 2 – 3 c. 3 – 4 – 5 – 6 – 2 – 1 d. 3 – 4 – 5 – 6 – 1 – 2
Seq. Scale No. -Item ---- ----50 0-50
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ -----0.104 -0.134 -0.079
CHECK THE KEY 3 was specified, 1 works better
Alternative Statistics ----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --1 0.830 0.317 0.214 ? 2 0.046 -0.485 -0.224 3 0.104 -0.134 -0.079 * 4 0.017 -0.143 -0.047 Other 0.001 -0.578 -0.072
Pembahasan Berdasarkan daya pembeda soal (biser dan point biser), soal nomor 50 ditolak karena kurang dari 0. Soal ini termasuk kategori soal sukar. Pengecoh D tidak berfungsi karena kurang dari 0,025. Kunci jawaban soal ini adalah C tetapi daya pembeda pengecoh A (0,214) lebih besar dari kunci jawaban (-0,079). Hal tersebut terjadi karena kelompok atas lebih banyak memilih pengecoh A dibanding kelompok bawah. Analisis Soal dengan Iteman
37
Berdasarkan analisis kualitatif, soal ini sudah baik tetapi berdasarkan data empiris, soal ini ditolak. Hal ini dikarenakan konsep kamus kecil ini sering salah diajarkan, akibatnya pengecoh A jauh lebih banyak dipilih yaitu oleh 83% (0,830). Kesalahan konsep yang dimaksud adalah mengurutkan kata-kata tersebut langsung bukan mengurutkan kata dasarnya. Contoh 4 5. Nilai tempat angka 5 pada bilangan 85.763 adalah .... a. 5.000 b. 1.000 c. ribuan d. ratusan
Seq. No. ---5
Scale -Item ----0-5
Item Statistics ----------------------Prop. Point Correct Biser. Biser. ------- ------ -----0.231 -0.072 -0.052
CHECK THE KEY B was specified, C works better
Alternative Statistics -----------------------------------Prop. Point Alt. Endorsing Biser. Biser. Key ----- --------- ------ ------ --A 0.205 0.014 0.010 B 0.231 -0.072 -0.052 * C 0.410 0.741 0.464 ? D 0.128 -0.239 -0.189 Other 0.026 -0.742 -0.280
Pembahasan Berdasarkan daya pembeda soal (biser dan point biser), soal nomor 5 ditolak karena kurang dari 0. Soal ini termasuk kategori soal sukar. Semua pengecoh sudah berfungsi karena lebih dari 0,025. Kunci jawaban soal ini adalah B tetapi daya pembeda pengecoh C (0,464) lebih besar dari kunci jawaban (-0,052). Hal tersebut terjadi karena kelompok atas lebih banyak memilih pengecoh C dibanding kelompok bawah. 38
Analisis Soal dengan Iteman
Berdasarkan analisis kualitatif, soal ini sudah baik tetapi berdasarkan data empiris, soal ini ditolak. Berdasarkan data dari lapangan, konsep nilai tempat ini sering salah diajarkan, akibatnya pengecoh C jauh lebih banyak dipilih yaitu oleh 41% (0,410).
Analisis Soal dengan Iteman
39