ISOFLURANE
Novi Elis Khumaesa Kepaniteraan Klinik Anestesi RSMM Bogor
Definisi
Isoflurane (foran,eran)
halogenasi eter atau derivat eter yg pada dosis anastetik atau subanastetik
me↓kan laju metabolisme otak terhadap O2 tapi me↑kan aliran darah ke otak dan tek. Intrakranial.
Struktur Bentuk sediaan cair, cairan nonflammable Metil etil eter terhalogenasi berbentuk cairan bening. Struktur kimia 2-kloro-2(difluorometoksi)-1,1,1- trifluoro-etan merupakan eter berhalogenasi yang digunakan untuk anestesi inhalasi. Karakteristik fisik isofluran antara lain
Sifat Mudah menguap dan tidak mudah terbakar
Memiliki bau menyengat
tidak berwarna, tidak eksplosif, tidak mengandung zat pengawet, dan relatif tidak ralut dalam darah tapi cukup iritatif terhadap jalan nafas pada saat induksi inhalasi batuk dan tahanan nafas
Derajat kelarutan dalam darah sedang, potensi tinggi, sehingga memiliki onset dan pemulihan anestesi yang cepat
Mekanisme kerja
interaksi isofluran dengan berbagai reseptor pada transmisi sinaptik.
Isofluran mengikat reseptor GABA, reseptor glutamat, dan reseptor glisin
serta mengham bat konduksi kanal kalium.
Pengham batan glisin akan membant u mengham bat fungsi motorik.
Aktivasi kalsium ATPase akan meningkat kan permeabili tas membran.
Farmakodinamik Efek terhadap respirasi • Depresi respirasi terjadi selama anestesi. Penurunan pada ventilasi semenit. Isofluran merupakan bronkhodilator yang baik tetapi tidak sebaik halotan
Efek terhadap serebral •Pada konsentrasi > 1 MAC, meningkatkan CBF dan TIK, mengurangi kebutuhan O2 metabolik serebral, dan pada 2 MAC menghasilkan electrical silent dari EEG
Efek terhadap neuromuskuler •merelaksasikan otot skelet, menghasilkan peningkatan efek obat penghambat neuromuskuler dan dapat mencetuskan hipertermia maligna
Efek terhadap renal • menurunkan RBF, GFR, dan output urin
Efek terhadap hepar •Total aliran darah hepar (aliran arteri hepatica dan vena porta) berkurang selama anestesi dengan isofluran. Suplai O2 hepar lebih terjaga dengan isofluran di banding halotan.
Biotransformasi Mengalami biotransformasi minimal pada manusia Ekskresi melalui udara ekspirasi, hanya 0,2% dimetabolisme di dalam tubuh. Konsentrasi metabolitnya sangat rendah, tidak cukup untuk menimbulkan gangguan fungsi ginjal Post anastesi 0,17% nya di metabolit pada ginjal.
Pegunaan klinik komponen hipnotik dalam pemeliharaan anestesi umum. efek analgetik ringan dan relaksasi ringan. Untuk merubah menjadi uap alat penguap (vaporizer) khusus isofluran.
Indikasi dan Dosis induksi
pemeliharaan
• konsentrasi yang diberikan pada udara inspirasi • 2-3% bersama-sama dengan N2O.
• pola nafas spontan • konsentrasinya berkisar antara 1-2,5%,
•berkisar antara 0,5-1%. nafas kendali
kontraindikasi
Hati-hati terhadap pasien dengan hipovolemia berat tidak dapat mentolerir efek vasodilatasi
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
• induksi cepat dan lancar, • pemulihannya lebih cepat dari halotan, • tidak menimbulkan mual muntah, dan tidak menimbulkan menggigil • tidak mudah meledak atau terbakar. • tidak menimbulkan guncangan terhadap fungsi kardiovaskuler, • Tidak megubah sensitivitas otot jantung terhadap katekolamin, sangat sedikit yang mengalami pemecahan dalam tubuh • dan tidak menimbulkan efek eksitasi SSP. •batas keamanan sempit (mudah terjadi kelebihan dosis), analgesia dan relaksasinya kurang harus dikombinasikan dengan obat lain.