BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sindro Sindrom m Guilla Guillainin-Bar Barre re (Guill (Guillain ain-Ba -Barre rre syndr syndrome ome:: GBS) GBS) untuk untuk pertam pertamaa kalinya dipelajari oleh Wa Wardrop rdrop and Ollivier, pada tahun 18! (Soetjipto "amiprodjo, 1#8$)% &ahun 18'#, sindrom ini ditulis untuk pertama kalinya oleh andry erdasar atas peninjauannya terhadap 1* kasus kelumpuhan den+an onset akutmendadak pada kedua kedua tun+ka tun+kaii (Soetj (Soetjipt ipto o "amipr "amiprodj odjo, o, 1#8$)% 1#8$)% Guill Guillain ain,, Barr, Barr, and Strohl Strohl (1#1$) (1#1$) men+ men++a +am mar arka kan n
sind sindro rom m
ini ini
sea sea+a +aii
eni eni+n +n
poly polyne neur urit itis is
den+ den+an an
dise disert rtai ai
alumino.ytolo+i. disso.iation (penaikan protein tanpa disertai kenaikan jumlah sel) pada .airan otak o tak (/dams, 0i.tor, 0i.tor, **1)% Sindrom ini lalu leih dikenal den+an nama 2sindr 2sindrom om Guill Guillain ain-Ba -Barre rre3, 3, pertam pertamaa kali kali dikemu dikemukaka kakan n oleh oleh "%4ra+ "%4ra+ane anes.o s.o dan 5%6laudian (1#7) (Soetjipto "amiprodjo, 1#8$)% Walau lau suda sudah h seja sejak k dua aad aad yan+ yan+ lalu lalu sindr sindrom om ini ini dite ditemu mukan kan,, teta tetapi pi pen+etahuan men+enai sindrom ini masih elum seluruhnya diketahui% tiolo+i yan+ menjadi menjadi penyea penyea utama utama sindrom sindrom ini elum dapat ditentukan ditentukan se.ara se.ara pasti% pasti% Bera+ai Bera+ai etiolo etiolo+i +i yan+ yan+ dian++a dian++ap p sea+a sea+aii penyea penyea sindr sindrom om tampak tampak kuran+ kuran+ erhu erhuun+a un+an n den+an keadaan patolo+i yan+ ditemukan sehin++a ran+kaian pato+enesa sindrom elum dapat diuraikan se.ara len+kap% Sindrom GBS adalah kelainan pada sara9 peri9er yan+ men+enai anyak sara9 (polyneuropa (polyneuropathy), thy), ersi9at akut, simetris simetris,, dan as.endin+ as.endin+ (erjalan (erjalan naik mulai dari distal tun+kai pro+resi9 naik ke a+ian atas tuuh)% Si9at kelumpuhan ini dikenal den+an istilah 2as.endin+ paralysis3 (Gilroy, (Gilroy, ***)% Sindrom GBS jaran+ terjadi, insidensi rata-rata sindrom ini di seluruh dunia ervariasi antara *,!-1,7 kasus1**%*** oran+tahun (/dams, 0i.tor, 0i.tor, **1)% &indak &indakan an yan+ yan+ leih leih a+resi a+resi99 diperl diperluka ukan n dalam dalam penan+a penan+anan nan sindro sindrom m ini terutama terutama dalam hal penin+katan penin+katan kualitas penatalaksa penatalaksanaan naan terhadap terhadap pasien, pasien, sehin++a sehin++a dapat men+uran+i an+ka kematian atau ke.a.atan sea+ai +ejala sisa sindrom ini
1
(issel, ;endell, 6ornlath, **1)% &idak ada terapi pilihan utama pada sindrom ini, leih erdasarkan pada tindakan suporti9 (issel, ;endell, 6ornlath, **1)% 4en+a 4en+an n diu diuat atny nyaa makal makalah ah ini ini dihar diharap apkan kan dapat dapat mem memua uatt urai uraian an yan+ yan+ len+k len+kap ap tent tentan an+ + a+ai a+aima mana na +ejal +ejalaa dan dan perja perjala lanan nan peny penyaki akitt ini ini sehi sehin+ n++a +a isa isa dilakukan pene+akan dia+nosa sedini mun+in dan isa dilakukan terapi yan+ tepat terutama diidan+ rehailitasi medik%
1.2. Identifikasi Masalah
/% /pa yan+ yan+ menjadi menjadi penyeaet penyeaetiolo+i iolo+i dari GBS< GBS< B% Ba+aim Ba+aimana ana pato+ pato+enes enesis is dari dari GBS< GBS< 6% Ba+aimana Ba+aimana atau +ejala +ejala apa saja saja yan+ dapat di+unakan di+unakan sea+ai sea+ai rujukan rujukan untuk untuk memuat dia+nosa dini GBS< 4% /pakah pro+ram pro+ram rehail rehailitasi itasi medik medik yan+ isa isa dikerjakan dikerjakan <
1.3. Maksud dan Tuuan
;aksud karya tulis ilmiah ini adalah untuk memuat uraian men+enai GBS se.a se.ara ra meny menyel elur uruh uh dan dan len+k len+kap ap%% &uju &ujuan an karya karya tuli tuliss ilmi ilmiah ah ini ini adal adalah ah untu untuk k men+uraikan men+uraikan men+enai GBS den+an leih mem9okuskan mem9okuskan pada penatalaksa penatalaksanaan naan di idan+ rehailitasi medik%
2
BAB II TIN!AUAN PU"TA#A
2.1 Anat$%i dan &isi$l$gi 2.1.1 !aringan "araf
5arin+an sara9 terdiri dari =euro+lia dan sel S.h>ann (sel ? sel penyokon+) serta =euron (sel ? sel sara9)% Sel S.h>ann mementuk myelin maupun neurolemma sara9 tepi% ;ielin merupakan suatu kompleks protein lemak e>arna putih yan+ men+isolasi tonjolan sara9% ;ielin men+halan+i aliran ion =atrium dan alium melintasi memran neuronal den+an hampir sempurna% Seluun+ myelin tidak kontinu di sepanjan+ tonjolan sara9, dan terdapat .elah ? .elah yan+ tidak memiliki myelin, dinamakan nodus @anvier% &ransmisi impuls sara9 di sepanjan+ seraut ermielin leih .epat dari transmisi di sepanjan+ seraut tak ermielin, karena impuls erjalan den+an .ara 2 melon.at 2 dari nodus ke nodus yan+ lain di sepanjan+ seluun+ myelin% 6ara transmisi seperti ini dinamakan konduksi saltatorik (Aeriya>ati, **')% mpuls pada sara9 termyelinasi dapat memiliki laju sekitar 1** ms sedan+-kan pada sara9 tak termyelinasi, laju impuls hanyalah 1* ms (Guna>an, **)% =euron adalah suatu sel sara9 dan merupakan unit anatomis dan 9un+sional system sara9% Setiap neuron mempunyai adan sel yan+ mempunyai satu atau eerapa tonjolan% 4endrit adalah tonjolan yan+ men+hantarkan in9ormasi menuju adan sel% &onjolan tun++al dan panjan+ yan+ men+hantarkan in9ormasi keluar dari adan sel diseut /Con% 4endrit dan akson se.ara kolekti9 serin+ diseut sea+ai seraut sara9 atau tonjolan sara9% emampuan untuk menerima, menyampaikan dan meneruskan pesan ? pesan neural diseakan oleh karena si9at khusus memran sel neuron yan+ mudah diran+san+ dan dapat men+hantarkan pesan elektrokimia (Aeriya>ati, **')%
3
2.1.2 "usunan "araf Te'i
Sistem sara9 peri9er meliputi seluruh jarin+an sara9 selain sara9 pusat dalam tuuh% Sistem ini terdiri dari sara9 .ranial dan sara9 spinal% Se.ara 9un+sional sistem sara9 peri9er tera+i menjadi sistem a9eren dan sistem e9eren (=oa.k, 1#8)% 1% Sara9 a9eren (sensorik) mentransmisi in9ormasi dari reseptor sensorik ke Sistem Sara9 Dusat (SSD)% % Sara9 e9eren (motorik) mentransmisi in9ormasi dari SSD ke otot dan kelenjar% Sistem e9eren dia+i menjadi dua ma.am divisi: a% 4ivisi somati. (volunteer) erkaitan den+an peruahan lin+kun+an eksternal dan pementukan respon motorik volunter pada otot ran+ka% % 4ivisi otonom (involunter) men+endalikan seluruh respons involunter pada otot polos, otot jantun+, dan kelenjar den+an .ara mentransmisi impuls sara9 melalui dua jalur yaitu simpatis dan parasimpatis% Sara9 simpatis erasal dari area toraks dan lumal pada medulla spinalis% Sara9 parasimpatis erasal dari area otak dan sakral pada medulla spinalis%
2.2.3 Ner(us )ranialis
/da 1 sara9 kranial yan+ menin++alkan otak melalui 9oramina dan 9issura di ten+korak% Semua sara9 ini didistriusikan ke kepala dan leher ke.uali sara9 kranial kesepuluh, yan+ mempersara9i struktur-struktur yan+ erada di toraks dan adomen% Sara9-sara9 otak terseut dieri nama sea+ai erikut: ol9a.torius (n%), opti.us (n%), o.ulomotorius (n%), tro.hlearis (n%0), tri+eminus (n%0), adu.ens (n%0), 9a.ialis (n%0), vestiulo.o.hlearis
(n%0),
+lossopharyn+eus
(n%E),
va+us
(n%E),
a..essorius (n%E), dan hypo+lossus (n%E) (Snell, **)% =ervus ol9a.torius, nervus opti.us, dan nervus vestiulo.o.hlearis merupakan sara9 sensorik murni% =ervus o.ulomotorius, nervus tro.hlearis, nervus adu.ens, nervus a..essorius, dan hypo+lossus adalah sara9 motorik murni% =ervus tri+eminus, nervus 9a.ialis, nervus +lossopharyn+eus, dan nervus va+us merupakan sara9 .ampuran motorik dan sensorik (Snell, **)%
4
=ervus kranialis memiliki nuklei motorik dan atau sensorik di dalam otak dan seraut-seraut sara9 peri9er keluar dari otak serta menin++alkan ten+korak menuju or+an sensorik atau e9ektor (Snell, **)% &ael %1 =ervus 6ranialis =o
=ama
omponen
Aun+si
Ol9a.torius Opti.us O.ulomotorius
Sensorik (S0/) Sensorik (SS/) ;otorik (GS,
Den+hidu Den+lihatan ;en+an+kat kelopak mata atas,
G0)
men++erakkan ola mata ke atas, a>ah,
0
&ro.hlearis
;otorik (GS)
dan
medialF
konstriksi
pupilF akomodasi mata ;emantu men++erakkan
ola
mata ke a>ah dan lateral 0
&ri+eminus 4ivisi ophtalmi.us
Sensorik (GS/)
ornea, kulit dahi, kulit kepala, kelopak mata, dan hidun+F ju+a memran mukosa sinus parasanal
4ivisi maCillaris
Sensorik (GS/)
dan ron++a hidun+ ulit >ajah di atas maCillaF +i+i +eli+i
rahan+
atasF
memrane
mukosa hidun+, sinus dan lempen+ 4ivisi mandiularis
;otorik (S0)
maCilla Otot-otot
pen+unyah,
mylohyoideus,
m%
;%
di+astri.us
venter anterior, m% tensor veli palatini,
dan
m%
tensor
tympani.um% Sensorik (GS/)
ulit pipiF kulit di atas mandiula dan sisi kepala, +i+i +eli+i rahan+ a>ah dan arti.ulation temporo mandiularisF memrane mukosa mulut dan a+ian anterior lidah 5
0 0
/du.ens Aa.ialis
;otorik (GS)
;% re.tus lateralis men++erakkan
;otorik (S0)
mata ke lateral Otot-otot >ajah dan kulit kepala, m% stapedius, m% di+astri.us venter posterior, dan m% stylohyoideus%
Sensorik (S0/)
Den+e.apan dari dua-perti+a a+ian anterior lidah, dari dasar mulut dan palatum%
0
0estiulo.o.hlear 0estiular
Sekretomotorik
elenjar ludah sumandiula dan
parasimpatis
sulin+ual, kelenjar lakrimalis, dan
(G0)
kelenjar hidun+ dan palatum%
Sensorik (SS/)
4ari
utri.ulus,
sa..ulus,
dan
.analis semi.ir.ularis- posis dan
E
6o.hlear Glossopharyn+eus
Sensorik (SS/) ;otorik (S0)
+erakan kepala Or+an 6orti- penden+aran ;%stylopharin+eus-memantu menelan%
Sekretomotorik
elenjar parotis%
parasimpatis (G0) Sensorik (G0/,
Sensasi umum dan pen+e.ap dari
S0/, GS/)
dua perti+a a+ian posterior lidah dan
9arin+F
(aroreseptor)F E
0a+us
sinus
.arotis
.orpus
.arotis
;otorik (G0,
(kemoreseptor) 5antun+ dan pemuluh darah esar
S0)
di toraksF larin+, trakea, ronkus, dan paruF traktus alimentary dari
Sensorik (G0/,
9arin+ ke 9leksura spleni.us kolonF
S0/, GS/)
hepar, +injal, dan pankreas 6
E
/..essorius
;otorik (S0)
@adiC .ranialis
Otot-otot palatum molle (ke.uali m% tensor veli palatini), 9arin+ (ke.uali m% stylopharyn+eus), dan larin+ (ke.uali m% .ri.othyroid) di
@adiks spinalis E
"ypo+lossus
;otorik (S0)
.aan+-.aan+ n% va+us ;% sterno.leidomastoideus dan m%
;otorik (GS)
trapeius Otot-otot
lidah
palato+lossus)
(ke.uali
men+atur
m%
entuk
dan per+erakan lidah 2.2.* "araf "'inalis
Sara9 spinalis erjumlah 1 pasan+ sara9, terdiri dari 8 pasan+ sara9 Servikal (6 18
), 1 pasan+ sara9 &orakal (&1-1), ' pasan+ sara9 umal (1-'), ' pasan+ sara9 Sa.ral
(S1-'), dan Sepasan+ sara9 oksi+ial% Denyearan semua sara9 medulla spinalis di mulai dari torakal sampai lumal , mempunyai .aan+-.aan+ dalam sara9 yan+ akan keluar mementuk pleksus dan ini akan mementuk sara9 tepi ( peri9er ) terdiri dari ("utama dkk, *1*) : 1% Dleksus servikalis, di entuk oleh .aan+-.aan+ sara9 servikalis anterior, .aan+ ini ekerja sama den+an nervus va+us dan nervus asesorius % Dleksus rakialis, dientuk oleh persatuan .aan+-.aan+ anterior dari sara9 servikal ! dan torakal 1, sara9 terpentin+ nervus mediana% =ervus ulnaris radialis mempersara9i an++ota +erak atas%
7
% Dleksus lumalis,di uat oleh seraut sara9 dalam torakal 1, sara9 teresar yaitu nervus 9emoralis dan nervus oturator 4i entuk oleh sara9 dari lumal dan sa.ral, sara9 skiatik yan+ merupakan sara9 teresar keluar mempersara9i otot an++ota +erak a>ah% Gamar %1 Sara9 Spinalis
2.2. +ullain Barre ",ndr$%e 2.2.1 Definisi
Guillain-Barr syndrome (GBS) adalah seuah autoimun penyakit yan+ menyeran+ sistem sara9 peri9er yan+ iasanya dipi.u oleh proses in9eksi akut% GBS adalah +an++uan in9lamasi dari sara9 peri9er (Dithadia, *1*)% Darry men+atakan ah>a, GBS adalah suatu polineuropati yan+ ersi9at as.endin+ dan akut yan+ serin+ terjadi setelah 1 sampai min++u setelah in9eksi akut% ;enurut Bos.h, GBS merupakan suatu sindroma klinis yan+ ditandai adanya
8
paralisis 9lasid yan+ terjadi se.ara akut erhuun+an den+an proses autoimun dimana tar+etnya adalah sara9 peri9er, radiks, dan n ervus kranialis (5apardi,**)% Dada sindrom +uillain arre yan+ serin+ terjadi adalah tipe /4D (/.ute in9lammatory demyelinatin+ polyradikulopathy ) Sutipe sindrom
Guillain Barre
sindrom yan+ lain antara lain : a.ute motor aConal neuropathy dan akut motor sensory aConal neuropathy% 0ariasi dari Sindrom Guillain arre meliputi ;iller Aisher syndrome (keterliatan nervus .ranial, ataksia)dan akut pan-dysautonomia% (Aary han, **!)
Gamar % erusakan ;ielin 2.2.2 E'ide%i$l$gi
Selama periode ! tahun 6entral ;edi.al ;ayo 6lini. melakukan penelitian mendapatkan insidensi rate 1%7 per 1**%*** oran+% &erjadi pun.ak insidensi antara usia 1'-' tahun dan antara '*-7! tahun% 5aran+ men+enai usia dia>ah tahun% Hsia termuda yan+ pernah dilaporkan adalah ulan dan palin+ tua usia #' tahun% akilaki dan >anita sama jumlahnya% 4ari pen+elompokan ras didapatkan ah>a 8I penderita adalah kulit putih, 7I kulit hitam, 'I "ispani., 1I /sia dan !I pada kelompok ras yan+ tidak spesi9ik (5apardi,**)% 4ata di ndonesia men+enai +amaran epidemiolo+i elum anyak% Denelitian 6handra menyeutkan ah>a insidensi teranyak di ndonesia adalah dekade , , (dia>ah usia ' tahun) den+an jumlah penderita laki-laki dan >anita hampir sama%
9
Sedan+kan penelitian di Bandun+ menyeutkan ah>a perandin+an laki-laki dan >anita : 1 den+an usia rata-rata ,' tahun% nsiden tertin++i pada ulan /pril sd ;ei dimana terjadi per+antian musim hujan dan kemarau (5apardi,**)% 2.2.3 Eti$l$gi
Sindrom Guillain Barre adalah kondisi autoimun yan+ menyeran+ sara9 seseoran+, sehin++a terjadi kerusakan menyeakan
keterlamatan
atau
myelin ahkan sampai akson peruahan
sinyal%
ejadian
yan+
terseut
man+akiatkan menyearnya paralisis (Guillain arre syndrome asso.iation o9 ne> south >ales, **! )% Denelitian terakhir menyeutkan ah>a dua perti+a kasus GBS erhuun+an den+an in9eksi akut seelumnya oleh eerapa spesies akteri dan virus% 6ampyloa.ter jejuni, .ytome+alovirus, virus pstein-Barr, ;y.oplasma pneumoniae, "aemophilus in9luena, dan 0ari.ella-oster telah ditemukan di serum pasien y+ menderita GBS (o+a, **$)% 4alam kasus in9eksi 6% jejuni, antiodi diproduksi, menyeakan aktivasi sistem komplemen, dan 9a+ositosis akteri terjadi% =amun, dalam kasus lan+ka antiodi yan+ diproduksi terhadap anti+en 6% jejuni &ertentu ju+a akan men+ikat +an+liosides dari sara9 tepi, menyeakan aktivasi komplemen dan kerusakan oleh 9a+osit% "al ini menyeakan kerusakan jarin+an peri9er sara9, yan+ men+arah ke demielinasi dan kerusakan aksonal (Shahar, **$)% 2.2.* Pat$fisi$l$gi
GBS adalah penyakit pas.a-in9eksi yan+ dimediasi sitem imun% ;ekanisme imun seluler dan humoral mun+kin memainkan peran dalam perkeman+annya% eanyakan pasien melaporkan men+alami penyakit menular seelum men+alami GBS% Banyak dari a+en in9eksi diperkirakan mendoron+ produksi antiodi terhadap +an+liosides
spesi9ik
dan
+likolipid
seperti
G;1
dan
G41,
kemudian
antioditerseut didistriusikan ke seluruh myelin di sistem sara9 peri9er (Dithadia, *1*)% /danya
antiodi
dan
&-sel
yan+
ereaksi terhadap myelin
peri9er
menimulkan teori ah>a GBS adalah tipe patolo+i autoimun% ;akro9a+ menyeran+ 10
sel S.h>ann, strip mielin dari akson, dan kadan+-kadan+ de+enerasi akson% &-sel autoreakti9 yan+ dian++ap Jakti9J dan memediasi respon autoimun ini den+an memulai kaskade untuk in9lamasi% Winer, men+usulkan kemun+kinan mekanisme penyakit dimana antiodi anti+an+lioside tampak reaksi silan+ den+an anti+en dalam lipopolisakarida a+en in9eksi tertentu sea+ai tri++ers GBS% literatur saat ini menunjukkan ah>a molekul mimikri adalah mekanisme kemun+kinan reaksi autoimun% ;imikri molekuler adalah ketika sistem kekealan tuuh merespon anti+en spesi9ik (dian++ap ada karena in9eksi) atau or+anisme yan+ seenarnya terliat dalam in9eksi seelumnya, dan menyeakan sistem kekealan tuuh untuk menyeran+ epitop yan+ sama dalam sistem sara9 peri9er (;antay **7)% &erdapat ' sutipe GBS erdasarkan kelainan dan jenis kerusakannya, yaitu /.ute in9lammatory demyelinatin+ polyradi.uloneuropathy (/4D), /.ute motor aConal neuropathy (/;/=), /.ute motor sensory aConal neuropathy (/;S/=), ;iller Aisher syndrome, /.ute panautonomi. neuropathy% Deredaan kelimanya ditampilkan dalam tael %% &ael % Su &ipe GBS Acute inflammatory demyelinating polyradiculoneuropathy (AIDP) Antibody mediated autoimmune disorder. Triggered by antecedent infection or vaccination. Inflammatory demyelination present and may be accompanied by axonal nerve loss. Remyelination occurs upon cessation of immune reaction. Acute motor axonal neuropathy (AMAN) Most patients seropositive for Campylobacter infection. Pure motor axonal form of neuropathy. Pediatric patients mostly affected and recovery typically rapid Acute motor sensory axonal neuropathy (AMSAN) Degeneration of myelinated motor and sensory fibers ith minimal inflammation and demyelination. !imilar to AMA" except AM!A" only affects sensory nerves and roots. Typically affects adults. Miller Fisher syndrome Rare# rapidly evolving ataxia# areflexia# ith limb ea$ness and ophthalmoplegia. !ensory loss not common# but proprioception can be impaired. Demyelination and inflammation of cranial nerves III%I spinal ganglia# and peripheral nerves. Resolution in one to three months. Acute panautonomic neuropathy Rarest of all types# ith sympathetic# parasympathetic# and cardiac involvement. Recovery is gradual and incomplete. • • • •
• • •
• • •
• • • •
• •
11
2.2.- +eala #linis
4ia+nosa SGB terutama dite+akkan se.ara klinis% SBG ditandai den+an timulnya suatu kelumpuhan akut yan+ disertai hilan+nya re9leks-re9leks tendon dan didahului parestesi dua atau ti+a min++u setelah men+alami demam disertai disosiasi sitoalumin pada likuor dan +an++uan sensorik dan motorik peri9er (5apardi,**)% riteria dia+nosa yan+ umum dipakai adalah .riteria dari =ational nstitute o9 =eurolo+i.al and 6ommuni.ative 4isorder and Stroke (==64S), yaitu: % 6iri-.iri yan+ perlu untuk dia+nosis: •
&erjadinya kelemahan yan+ pro+resi9
•
"ipore9leksi
% 6iri-.iri yan+ se.ara kuat menyokon+ dia+nosis SGB: a% 6iri-.iri klinis: o
Dro+resi9itas: +ejala kelemahan motorik erlan+sun+ .epat, maksimal dalam ! min++u, '*I men.apai pun.ak dalam min++u, 8*I dalam min++u, dan #*I dalam ! min++u%
o
@elati9 simetris
o
Gejala +an++uan sensiilitas rin+an
o
Gejala sara9 kranial K '*I terjadi parese = 0 dan serin+ ilateral% Sara9 otak lain dapat terkena khususnya yan+ mempersara9i lidah dan otot-otot menelan, kadan+ L 'I kasus neuropati dimulai dari otot ekstraokuler atau sara9 otak lain%
o
Demulihan: dimulai -! min++u setelah pro+resi9itas erhenti, dapat memanjan+ sampai eerapa ulan%
o
4is9un+si otonom% &akikardi dan aritmia, hipotensi postural, hipertensi dan+ejala vasomotor%
o
&idak ada demam saat onset +ejala neurolo+is
% 6iri-.iri kelainan .airan sererospinal yan+ kuat menyokon+ dia+nosa:
12
o
Drotein 6SS% ;enin+kat setekah +ejala 1 min++u atau terjadi penin+katan pada D serial
o
5umlah sel 6SS L 1* ;=mm
o
0arian: •
&idak ada penin+katan protein 6SS setelah 1 min++u +ejala
•
5umlah sel 6SS: 11-'* ;=mm
.% Gamaran elektrodia+nostik yan+ mendukun+ dia+nosa: Derlamatan konduksi sara9 ahkan lok pada 8*I kasus% Biasanya ke.epatan hantar kuran+ $*I dari normal
2.2. Peng$/atan
Sea+ian esar penderita dapat semuh sendiri% Den+oatan se.ara umum ersi9at simtomatik% ;eskipun dikatakan ah>a penyakit ini dapat semuh sendiri, perlu dipikirkan >aktu pera>atan yan+ .ukup lama dan an+ka ke.a.atan (+ejala sisa) .ukup tin++i sehin++a pen+oatan tetap harus dierikan% &ujuan terapi khusus adalah men+uran+i eratnya penyakit dan memper.epat penyemuhan melalui sistem imunitas (imunoterapi) (5apardi, **)% 1% Dlasmaparesis Dlasmaparesis atau plasma eC.han+e ertujuan untuk men+eluarkan 9aktor autoantiodi yan+ eredar% Demakain plasmaparesis pada SGB memperlihatkan hasil yan+ aik, erupa peraikan klinis yan+ leih .epat, pen++unaan alat antu na9as yan+ leih sedikit, dan lama pera>atan yan+ leih pendek% Den+oatan dilakukan den+an men++anti **-'* ml plasmak+ BB dalam 7-1! hari% Dlasmaparesis leih erman9aat ila dierikan saat a>al onset +ejala (min++u pertama)% % Den+oatan imunosupresan: Den+oatan
den+an +amma
+loulin
intervena
leih
men+untun+kan
diandin+kan plasmaparesis karena e9ek sampin+komplikasi leih rin+an% 4osis
13
maintenan.e *%! +rk+ BBhari selama hari dilanjutkan den+an dosis maintenan.e *%! +rk+ BBhari tiap 1' hari sampai semuh%
14
% ortikosteroid Den+oatan GBS den+an steroid tidak e9ekti9 pada penelitian prospekti9 a.ak den+an men++unakan
'**
m+ methylprednisolone, meskipun
usulan a>al
ke+unaannya dalam menurunkan keparahan penyakit% Oleh karena itu, kortikosteroid tidak oleh di+unakan dalam pen+oatan GBS (Aary han, **!)%
2.3 Pr$gra% 0eha/ilitasi Medik +B"
&ujuan dari rehailitasi medik pada pasienGBS ini adalah untuk memperaiki dan memelihara 9un+si kemandirian seseoran+ sese+era un+kin setelah kondisi pasien stail%
@ehailitasi men.akup
tim interdispiler (misalnya
o..upasi terapist,
9isioterapist, peraa>at dan pekerja sosial ) memerikan edukasi kepada pasien dan keluar+a dan erpartisipasi untuk me>ujudkan tujuan yan+ yan+ diren.anakan den+an pendekatan 9un+sional yaitu den+an meminimalisasi dissaility dan memaksimalkan 9un+si% omplikasi respirasi dari GBS dapat diatasi den+an rehailitasi% Dada umumnya pasien GBS erat dilakukan rehailitasi -$ min++u diikuti oleh pro+ram rehailitasi komunitas dan home ased rehailitasi selama -! ulan% (Aary han, **!) Berkaitan den+an 9ase akut, pasien memerlukan rehailitasi untuk men.e+ah hilan+nya 9un+si% atihan ini er9okus pada penerapan 9un+si /4 (/.tivity o9 4aily ivin+) seperti meyikat +i+i, mandi dan erpakaian% O..upasi terpist menyediakan erlatan untuk memantu pasien melakukan /4 sendiri (misal den+an >heel.hair dan spe.ial .utlery)% Aisioterapis meren.anakan pro+ram trainin+ pro+resi9 dan men+arahkan pasien untuk men+oreksi 9un.tional movement men.e+ah kompensasi yan+ erahaya dikarenakan e9ek ne+ati9 yan+ erlan+sun+ lama% Spee.h therapist san+at pentin+ untuk men+emalikan 9un+si eri.ara dan menelan apaila pasien dipasan+ intuasi dan trakheostomi% ( =orman S>an, **#) @estri.tive pulmo erkaitan den+an sleep hiperkapnea dan hipoksia selama tidur% Denurunan saturasi oksi+en men+indikasikan pasien den+an hipoksia dan hiperkapnea% &indakan 9isioterapi (.hest perkusi, reathin+ eCer.ise, resistive inspiratory trainin+) di+unakan untuk memersihkan sekret pada saluran na9as 15
sehin++a men+uran+i kerja perna9asan% Dasiendisarankan untuk tra.heostomi untuk men.e+ah kelemahan yan+ erleihan dari otot perna9asan (Aary han, **!)% 4ysautonomia erkaitan den+an entuk erat dari GBS memperpanjan+ durasi akut% Bentuk terseut dapat men+an.am ji>a den+an .ardia. aritmia% Dera>atan rehailitasi melipui : edukasi dan kesadan dari pe+a>ai, pasien , keluar+a pasien, men++unakan .ompression sto.kin+, adeMuat hidration, pro9ilin+ te.hniMues dan pen++unaan tilt tale (Aary han, **!)% moilisasi yan+ lama dapat men+akiatkan penurunan volume darah dan apaila ersamaan den+an hipotensi postural san+at sulit untuk pen+anannya% &ilt tale dapat e9ekti9 untuk rehailitasi pada pasien imoilisasi ;oilisasi a>al akan menurunkan kadar kalsium dalam serum dan erla>anan hiperkalsemi pada imoilisasi (Aary han, **!)% Aisioterapi meliputi moilitas ertahap dimana meliputi pemeliharaan postur pasien, memelihara @O; dari tulan+ sendi (pasive,aktive, a.tive assisted), menyediakan ankle 9oot orthosis untuk men.e+ah plantar kontraktur, melakukan enduran.e (latihan erulan+ den+an tahanan rin+an), stren+thenin+ +roup dari otot yan+ ereda dan melakukan pro+ram amulasi yan+ pro+esi9 dimana den+an men++unakan teknik ed moilitas dan pen++unaan >heel.hair (Aary han, **!) Denatalaksanaan 9isioterapi pada penderita GBS harus dimulai sejak a>al, yaitu sejak kondisi pasien stail% Oleh karena perjalananan penyakit GBS yan+ unik, ada dua 9ase yan+ perlu diperhatikan dalam memerikan 9isioterapi% Dada 9ase a>al - ketika >aktu +ejalanya memuruk hin++a erhenti seelum kondisi pasien terlihat memaik%- 9isioterapi ditujukan pada pemeliharaan 9un+si dan kondisi sehin++a hanya prolem muskuloskeletal dan kardiopulmari yan+ menjadi penekanan% Dada 9ase terseut yan+ diperlukan adalah mempertahankan kondisi pasien, meskipun kondisi pasien akan terus menurun% Sedan+kan pada 9ase kedua penekanan pada semua prolem menjadi san+at pentin+% pada 9ase penyemuhan - ketika kondisi pasien memaik-
9isioterapi
ditujukan pada pen+uatan dan pen+optimalan kondisi pasien% Se.ara keseluruhan penatalaksanaan 9isioterapi ditujukan pada pen+optimalan kemampuan 9un+sional% 16
Berdasarkan +ejala yan+ timul, dapatlah disimpulkan ada ! prolem utama dalam penatalaksanaan 9isioterapi pada kasus GBS, yakni prolem muskuloskeletal, kardiopulmonari, sensori dan +an++uan sistem sara9 otonomi% Aun+si ventilasi paru harus tetap dija+a, sehin++a 9un+si tuuh ju+a dapat optimal% Selain itu luas +erak sendi, panjan+ otot, dan kekuatan sendi harus tetap dipelihara, sehin++a pada saatnya ada penin+katan kondisi 9un+si muskuloskeletal isa se+era di9un+sikan% &idak anyak yan+ isa dilakukan untuk prolem sensorik selain men.e+ah terjadinya dekuitus% Gan++uan sistem sara9 otonomi iasanya elum menjadi prolem a+i 9isioterapis pada tahap ini, karena iasanya elum dilakukan moilisasi% Dada tahap ini kerjasama den+an pera>atan san+at diharapkan%Sedan+kan pada tahap akhir ketika kondisi pasien sudah memaik - 9isioterapi ditujukan pada penin+katan 9un+si% Nan+ menjadi perhatian utama adalah prolem muskuloskeletal, yakni penin+katan kekuatan otot% 4en+an demikian diharapkan akan ada penin+katan 9un+si se.ara maksimal% Selain itu 9un+si paru ju+a harus tetap ditin+katkan untuk mendukun+ penin+katan aktivitas dan metaolisma% Bila ada +an++uan sensorik, harus ju+a dilakukan tindakan untuk menin+katkan 9un+si sensori% Selama pemerian tindakan 9isioterapi, selalu diperhatikan toleransi pasien terhadap peruahan posisi% Selain pasien yan+ sudah lama erarin+, +an++uan sistem sara9 otonomi akan leih men+hamat pro+ram moilisasi%4en+an tidak men+uran+i pentin+nya pen+oatan pada tahap lanjut, keerhasilan penan+anan pada kasus Guillain Barre Syndrome (GBS) se.ara menyeluruh san+at ter+antun+ pada pera>atan tahap a>al% "al ini didukun+ oleh kenyataan ah>a pro+nose penderita GBS adalah aik% Oleh karenanya kerja sama yan+ aik tim medik pada tahap ini akan menentukan hasil akhir kondisi pasien, termasuk diantaranya penatalaksanaan 9isioterapi pada tahap lanjut yan+ akan men+emalikan penderita pada 9un+si sosial seperti semula
17
2.3.1. Penatalaksanaan &isi$tera'i 'ada Pr$/le% Muskul$skeletal
(ikatan
9isioterapi,**#)% Seperti telah diseutkan di atas, masalah muskuloskeletal adalah pentin+ aik pada 9ase pertama maupun kedua oleh karena ukan hanya motorik adalah masalah utama penderita GBS, tetapi ju+a skeletal sea+ai akiat dari +an++uan motorik% Dada 9ase pertama yan+ perlu dierikan adalah mempertahankan kekuatan otot, panjan+ otot, luas +erak sendi (GS), tanpa melupakan ah>a kondisi pasien masih akan terus memuruk dalam >aktu maksimal min++u% Bila panjan+ otot dan GS terus terja+a pada 9ase pertama, 9isioterapi pada 9ase kedua ditekankan penin+katan kekuatan otot, den+an tetap memperhitun+kan jumlah motor unit yan+ kemali ekerja
Penatalaksanaan 'ada %asalah kekuatan $t$t
Dada 9ase pertama, pro+ram a>al yan+ isa dierikan adalah latihan akti9, ila memun+kinkan% Bila penderita tidak mampu men++erakkan sendiri an++ota adannya, seaiknya antuan dierikan% Bila kemudian kondisi kelemahan otot san+at
menonjol,
latihan
pasi9
harus
dierikanF
artinya
9isioterapis
yan+
men++erakkan an+ota adan penderita% Oleh karena dalam 9ase ini, kondisi penderita akan menurun, maka iasanya antuan yan+ dierikan 9isioterapis kepada pasien semakin anyak dari >aktu ke >aktu% Seaiknya seoran+ 9isioterapis mempunyai sistematis dalam men++erakkan an++ota tuuh pasien, sehin++a tidak ada a+ian yan+ terle>ati% Selain itu 9isioterapis ju+a akan isa sekali+us men+amati perkeman+an motorik pasien ila dilakukan se.ara sistematis% 4ianjurkan men++erakkan an++ota tuuh dari a>ah, sehin++a akan diakhiri den+an a+ian tuuh yan+ terkuat% Se.ara psikis hal ini ju+a akan san+at memantu motivasi pasien% Selain men++erakkan a+ian tuuh se.ara sistematis, ju+a seaiknya arah +erakan tiap sendi diuat se.ara sistematis, sehin++a tidak ada +erakan otot yan+ tertin++al% 4alam men++erakkan an++ota adan, seaiknya 9isioterapis men+amati tin+kat toleransi pasien terhadap latihan% 5an+an sampai pasien diiarkan terlalu lelah 18
atau memaksa men++erakkan an++ota tuuh, karena akan merusak motor unit% Berikan kesadaran kepada pasien ah>a pada >aktunya ototnya akan kemali er+erak, asalkan dilakukan +erakan se.ara rutin% Ba+i pasien GBS, 9rekuensi latihan seharusnya tidak terlalu tin++i dalam satu sesi, untuk men.e+ah kelelahan, men+in+at jumlah motor unit yan+ ekerja hanya teratas% ntensitas latihan dalam sehari isa ditin+katkan den+an melakukan leih anyak sesi dalam sehari% Denatalaksanaan pada 9ase kedua tidak jauh ereda den+an 9ase seelumnya% Sasaran utama pada 9ase ini adalah penin+katan kekuatan otot% ;eskipun demikian latihan yan+ dierikan masih harus tidak oleh terlalu erat, karena jumlah motor unit yan+ akti9 teratas% Dro+ram latihan akti9 seharusnya ditin+katkan ila penderita sudah mampu melakukan latihan akti9 dan memenuhi GS normal tanpa kesulitan% atihan kemudian menin+kat menjadi akti9 resisti9, artinya men++unakan ean unntuk menin+katkan kekuatan otot% 5enis latihan isa ervariasi, isa men++unakan ean manual, artinya 9isioterapis memerikan ean se.ara manual, hin++a latihan den+an alat, seperti misalnya Muadri.ep en.h% 4alam memerikan pro+ram latihan, hendaknya selalu diin+at ah>a tujuan akhir pro+ram 9isioterapi adalah memaksimalkan kemampuan 9un+sional% 5adi dalam menin+katkan kekuatan otot, perlu diin+at otot-otot mana saja yan+ diperlukan dalam eraktivitas, atau mensiasati ila ada keteratasan% Hntuk men+ukur peruahan kondisi pasien, isa di+unakan pen+ukuran kekuatan otot (;;&- manual mus.les testin+)% &entu saja pada 9ase pertama kekuatan pasien tidak akan men+alami kenaikan, sesuai den+an perjalanan penyakit% &etapi pen+ukuran kekuatan terakhir pasien, saat kekuatan iasanya erhenti seelum kemudian memaik, isa dijadikan titik alik pen+ukuran pada tahap erikutnya% Seaiknya pen+ukuran dilakukan se.ara erkala, misalnya tiap min++u, atau tiap hari% 4en+an demikian 9isioterapis maupun penderita isa melihat perkeman+an yan+ terjadi, yan+ mun+kin ju+a akan menjadi motivasi keduanya%
Penatalaksanaan 'ada Luas +erak "endi L+"
19
Bersamaan den+an di+erakkannya otot an++ota tuuh penderita, isa dikatakan semua sendi sudah di+erakkan% "anya perlu diin+at ah>a pada 9ase pertama, otot penderita GBS iasanya tidak mampu men++erakkan GS se.ara penuh% Oleh karenanya 9isioterapis perlu memantu penderita untuk men++erakkan sendi sesuai den+an luas +erak sendi yan+ normal, minimal yan+ 9un+sional% Sama seperti memerikan latihan untuk otot, men++erakkan sendi seaiknya ju+a dilakukan se.ara sistematis supaya tidak ada yan+ tertin++al% Sesudah +erakan akti9 setiap sendi oleh penderita, seaiknya ditamahkan sampai kali +erakan sendi oleh 9isioterapis dalam GS maksimal untuk mempertahankan GS% Bereda den+an pro+ram untuk kekuatan otot, untuk mempertahankan sendi sama pada 9ase pertama dan kedua% Hkuran yan+ diper+unakan untuk men+ukur luas +erak sendi adalah pen+ukuran
sudut
setiap
sendi%
/lat
yan+
di+unakan
adalah
+oniometer%
Den+ukurannya dilakukan den+an satuan derajat% 4alam satu institusi iasanya disepakati sistem apa yan+ di+unakan, posisi penderita dan posisi +oniometer pada setiap sudut pen+ukuran% Seharusnya tidak akan ada peruahan GS dari >aktu ke >aktu, a+ar pada akhirnya penderita masih mempunyai kemampuan 9un+sional yan+ maksimal%
Penatalaksanaan 'ada Panang t$t
Dada saat melakukan latihan untuk mempertahankan GS, sea+ian esar otot ju+a terpelihara panjan+nya% e.uali eerapa otot yan+ panjan+nya mele>ati dua sendi% Hntuk otot-otot terseut, perlu +erakan khusus untuk mempertahankan panjan+nya% Otot-otot seperti Muadri.ep, iliotiial and, sartorius adalah .ontoh otot yan+ mele>ati dua sendi% Otot-otot terseut pentin+ dalam ke+iatan sehari-hari, misalnya duduk, ersila atau ersimpuh% Sehin++a ila panjan+ ototnya tidak terpelihara, maka akan erpen+aruh pada aktivitas penderita ila semuh nanti% /+ak sulit memuat pen+ukuran panjan+ otot, oleh karena panjan+ otot tiap individu akan ereda ter+antun+ pada aktivitas dan keturunan% arenanya untuk men+etahui panjan+ otot yan+ normal, se.ara nalar, erarti 9isioterapis harus tahu 20
penderita seelum menderita GBS% enyataannya hal itu tidak mun+kin terjadi% Sehin++a salah satu .ara untuk men+etahui panjan+ otot adalah menanyakan aktivitas penderita, apakah penderita iasa ersila, duduk samil menumpan+kan kaki atau ersimpuh% 4en+an demikian isa diukur apakah panjan+ otot yan+ ersan+kutan .ukup untuk kemali melakukan kemali aktivitasnya% 6ara lain yan+ isa di+unakan adalah memandin+kan otot seelah kiri dan kanan, karena iasanya keduanya mempunyai panjan+ otot yan+ sama% Den.atatannya aru dilakukan ila ada keteratasan panjan+ otot%
2.3.2. Penatalaksanaan 'ada Pr$/le% #ardi$'ul%$nari
;asalah kardiopulmonari leih menonjol pada 9ase pertama% Dada kasus GBS yan+ erat, terjadi kelemahan otot-otot inter.ostal diseakan karena erkuran+nya jumlah motor unit yan+ terkonduksi% /kiatnya tidak dapat melakukan inspirasi se.ara penuh, sehin++a kapasitas vital menjadi erkuran+% Seperti yan+ telah diseutkan di atas, menurunnya kemampuan atuk, akan menurunkan kemampuan untuk memersihkan saluran perna9asan% Sehin++a saluran perna9asan semakin menyempit, dan ekspansi paru menjadi erkuran+ ju+a% Sehin++a pada akhirnya kemali terjadi penurunan kapasitas vital (ikatan 9isioterapi,**#)%
Penatalaksanaan 'ada #e%a%'uan Eks'ansi Dada
Bereda den+an masalah muskuloskeletal yan+ lain, latihan pasi9 tidak isa dilakukan den+an mudah% atihan pasi9 hanya isa dilakukan den+an antuan ventilator atau manual hyperin9lation% 4en+an terpenuhinya volume sesuai den+an kapasitas vital, maka pertukaran +as dalam alveoli menjadi menin+kat dan mampu memenuhi keutuhan ventilasi% Selain itu ju+a memelihara kelenturan jarin+an jarin+an lunak disekitarnya, sehin++a GS persendian disekitar tulan+ rusuk terpelihara% 4en+an demikian ila kekuatan otot interkostal sudah kemali memaik, ron++a dada sudah siap kemali men+eman+%Bila otot inter.ostal dan dia9ra+ma 21
sudah meni+kat, maka latihan pen+uatan harus se+era dierikan% Oleh karena tekanan positi9 yan+ dierikan le>at ventilator dan manual hyperin9lation isa memerikan e9ek sampin+, seperti arotrauma% ;aka latihan akti9 harus se+era dierikan% Demerian latihan masih harus memperhatikan aturan rendah 9rekuensi dalam satu sesi dan anyak sesi dalam sehari% ni erarti harus dierikan kesempatan istirahat .ukup a+i penderita diantara sesi latihan, untuk men+hindari kelelahan%
Penatalaksaaan 'ada Pe%/ersihan "aluran Pernafasan
4alam keadaan normal, setiap hari dihasilkan sekitar 1** ml sekresi saluran perna9asan dalam sehari% Demersihan dilakukan sea+ai a+ian dari sistem pertahanan, yakni didoron+ oleh .ilia yan+ kemudian tertelan% Bila sekresi yan+ dihasilkan leih dari normal, atau ada ke+a+alan kerja .ilia, maka diperlukan mekanisme atuk untuk men+eluarkannya dari saluran pern9asan% /+ar isa meletupkan atuk yan+ kuat, seseoran+ harus isa men+hirup .ukup volume udara% Sehin++a seoran+ penderita GBS den+an kelemahan otot perna9asan yan+ menonjol tidak mampu melakukan atuk yan+ kuat untuk men+eluarkan sekresi% Bila sekresi diiarkan menumpuk, maka diameter saluran perna9asan akan menyempit% ni erarti volume udara yan+ isa masuk ke paru erkuran+, sehin++a kemampuan ventilasi menjadi erkuran+% Dada 9ase a>al, pada penderita GBS den+an kelemahan otot perna9asan yan+ menonjol, pemersihan saluran perna9asan isa dilakukan den+an antuan ventilator atau manual hyperin9lation% 4en+an teknik tertentu, maka panjan+ ekspirasi isa diperpendek, sehin++a ke.epatan udara yan+ keluar pada >aktu ekspirasi isa menin+kat% 4en+an demikian sekresi saluran perna9asan isa dikeluarkan% Selain men++unakan antuan ventilator dan manual hyperin9lation, isa dilakukan postural draina+e untuk memantu memindahkan sekresi dari saluran perna9asan yan+ distal ke yan+ leih proksimal% Hntuk memersihkan sekresi dari saluran perna9asan, penderita harus mampu atuk, atau ila tidak harus dilakukan su.tion% Selama melakukan postural draina+e, haruslah di>aspadai tanda-tanda +an++uan otonomik, seperti ke.epatan na9as permenit, nadi permenit, atau saturasi 22
penderita a+ar selalu dalam atas normal% 5elaslah ah>a melatih atuk sejak dini san+atlah
diperlukan
untuk
menin+katkan
kemampuan pemersihan
saluran
perna9asan% "al ini iasanya isa terlaksana pada 9ase ke-dua, ketika otot-otot perna9asan mulai men+uat% /tau pada 9ase pertama ila kelemahan otot-otot perna9asan masih mampu men+hasilkan atuk, sehin++a latihan atuk er+una untuk mempertahankan kekuatan otot%
Penatalaksanaan 'ada +angguan Menelan
5ika terjadi ju+a +an++uan menelan, maka resiko in9eksi dada semakin tin++i% Oleh karena kemun+kinan masuknya enda asin+ ke saluran perna9asan menjadi leih esar% Benda terseut kemudian akan menjadi sumer in9eksi dada% 4alam hal ini ada dua masalah dalam sistem respiratori, yakni enda itu sediri, dan sekresi yan+ erleihan akiat adanya enda asin+ yan+ masuk ke saluran perna9asan% Bila kemampuan pasien untuk atuk kuat, maka pasien mampu men+eluarkan enda asin+ dari saluran perna9asan dan memersihkan sekresi% Sayan+nya, iasanya +an++uan menelan disertai kelemahan otot perna9asan, sehin++a penderita tidak mampu atuk% =amun penderita den+an +an++uan menelan iasanya menerima makanan melalui slan+ yan+ lan+sun+ masuk ke lamun+, sehin++a tidak perlu dika>atirkan akan masuk ke saluran perna9asan% Dada 9ase pertama tidak anyak 9isioterapi yan+ isa dilakukan% &etapi pada 9ase ke dua pro+ram 9isioterapi yan+ isa dierikan adalah se+era memerikan latihan atuk, ila otot-otot perna9asan sudah ertamah kuat% Sehin++a pada saatnya penderita elajar menelan, resiko masuknya enda asin+ ke saluran perna9asan sudah teratasi%
2.3.3. Penatalaksanaan 'ada Pr$/le% "araf t$n$%ik
Seperti diseutkan diatas, +an++uan sara9 otonomik akan timul, ila kehan.uran selaput myelin men.apai tin+kat thora.al atau leih tin++i, yakni .ranial nerves% Dada umumnya +an++uann sara9 otonnomik terseut adalah hal yan+ perlu di.ermati dalam melakukan tindakann 9isioterapi% Gan++uan-+an++uan terseut antara lain lailnya tekanan darah, keluarnya kerin+at tidak sesuai keadaan, atau 23
postural hipotensi% Gan++uan-+an++uan terseut akan mejadi masalah, iasanya pada >aktu moilisasi% Dada >aktu moilisasi, misalnya dari erarin+ ke duduk, tuuh memerlukan era+ai adaptasi, oleh karena terjadi peredaan pen+aruh terhadap tuuh% &anpa +an++uan sara9 otonomik pun, seseoran+ yann+ erarin+ lama memerlukan >aktu untuk eradaptasi terhadap tekanan darah% /daptasi terseut teratasi oleh karena pusat pen+aturan tekanan darah mendapatkan input, kemudian tekanann darah menin+kat atas pen+aruh sara9 otonnom% Bila terjadi +an++uan sara9 otonnomik, maka adaptasi terseut akan ter+an++u% ;aka, dalam memerikan tindakan 9isioterapi harus selalu di.ermati tekanan darah dari >aktu ke >aktu% Oleh karena yan+ diukur adalah tekanan darah, maka yan+ dijadikan aturan adalah tekanan darah% Bila memun+kinkan di+unakan spirometer elektronik yan+ terus isa dimonitor setiap saat% 4isampin+ tekanan darah, isa di.ermati kemampuan komunikasi penderita, atau >arna muka sea+ai indikator tekanan darah%
Penatalaksanaan 'ada Pr$/le% "ensasi
Drolem sensasi pada penderita GBS yan+ mun.ul adalah rasa terakar, kesemutan, rasa teal atau nyeri% &idak anyak yan+ isa dilakukan untuk men+uran+i ketidaknyamanan akiat rasa teal, rasa terakar, atau kesemuta% Se.ara teori rasa nyeri isa dikuran+i den+an pemerian &=S% @asa nyeri isa diseakan murni oleh karena +an++uan sensasi% &etapi nyeri pada pun++un+ mun+kin ju+a diseakan oleh kuran+nya +erakan pada sendi-sendi tulan+ elakan+% Bila sesudah pere+an+an sendi-sendi tulan+ elakan+ eserta otot-otot disekitarnya, rasa nyeri erkuran+, maka rasa nyeri terseut diseakan oleh kuran+nya +erakan% &etapi ila rasa nyeri terseut tidak hilan+, maka +an++uan terseut diseakan oleh +an++uan sensasi% Serin+kali rasa nyeri yan+ timul karena kominasi keduanya% 5adi ila sesudah pere+an+an rasa nyeri erkuran+, tetapi tidak hilan+ sama sekali% Bila rasa nyeri diseakan oleh kurann+nya +erakan sendi, tindakan yan+ isa 24
dilakukan adalah pere+an+an leih lanjut, atau leih spesi9ik isa dilakukan manipulasi atau moilisasi pada tulan+ elakan+ tertentu% Selain ketidaknyamanan, rasa teal ju+a isa menimulkan komplikasi, yaitu dekuitus% @asa teal menyeakan penderita tidak dapat merasakan tekanan kasur pada penonjolan-penonjolan tulan+, sehin++a memun+kinkan terjadi le.et dan akhirnya dekuitus% Oleh karenanya peruahan posisi harus selalu dilakukan sea+ai usaha pen.e+ahan% dealnya peruahan posisi dilakukan setiap jam, dan setiap penonjolan tulan+ harus selalu mendapat perhatian%(ikatan 9isioterapi,**#)
25
BAB III #E"IMPULAN
Guillain-Barr syndrome (GBS) adalah seuah autoimun penyakit yan+ menyeran+ sistem sara9 peri9er yan+ iasanya dipi.u oleh proses in9eksi akut% Dada sindrom +uillain arre yan+ serin+ terjadi adalah tipe /4D (/.ute in9lammatory demyelinatin+ polyradikulopathy )% Denelitian terakhir menyeutkan ah>a dua perti+a kasus GBS erhuun+an den+an in9eksi akut seelumnya oleh eerapa spesies akteri dan virus% 6ampyloa.ter jejuni, .ytome+alovirus, virus pstein-Barr, ;y.oplasma pneumoniae, "aemophilus in9luena, dan 0ari.ella-oster telah ditemukan di serum pasien y+ menderita GBS (o+a, **$)% 4ia+nosa SGB terutama dite+akkan se.ara klinis% SBG ditandai den+an timulnya suatu kelumpuhan akut yan+ disertai hilan+nya re9leks-re9leks tendon dan didahului parestesi dua atau ti+a min++u setelah men+alami demam disertai disosiasi sitoalumin pada likuor dan +an++uan sensorik dan motorik peri9er (5apardi,**)% Sea+ian esar penderita dapat semuh sendiri% Den+oatan se.ara umum ersi9at
simtomatik%
Den+oatan
iasanya
men++unakan
plasmaparesis
dan
imunosupresan% Denatalaksanaan 9isioterapi pada penderita GBS harus dimulai sejak a>al, yaitu sejak kondisi pasien stail% Dada 9ase a>al 9isioterapi ditujukan pada pemeliharaan 9un+si dan kondisi sehin++a hanya prolem muskuloskeletal dan kardiopulmari yan+ menjadi penekanan% Sedan+kan pada 9ase kedua penekanan pada semua prolem% Dada 9ase penyemuhan 9isioterapi ditujukan pada pen+uatan dan pen+optimalan kondisi pasien% Se.ara keseluruhan penatalaksanaan 9isioterapi ditujukan pada pen+optimalan kemampuan 9un+sional%
26
DA&TA0 PU"TA#A
/dams, 0i.tor% **1% 4iseases o9 spinal .ord, peripheral nerve, and mus.le% 4alam: ;auri.e 0i.tor, /llan "% @opper, editor: Drin.iples o9 neurolo+y% 7th ed% =e> Nork: ;.Gra> "ill% p% 18*-187% Bos.h %D%% 1##8% Guillain-Barre Syndrome : an update o9 a.ute immuno-mediated polyradi.uloneuropathies% &he =eurolo+ist (!)F 11-$ 6handra B% 1#8% Den+oatan den+an .ara aru dari sindroma +ullain-arre% ;edika (11)F #18-# Aary
han, **!% @ehailitation Guillain Barre https:>>>%ra.+p%or+%aua9p**!1**!118khan%pd9
Syndrom%
Aeriya>ati, ita% **'% /natomi Sistem Sara9 dan Deranannya 4alam @e+ulasi ontraksi Otot @an+ka% Aakultas edokteran Hniversitas Sumatera Htara% Gilroy 5% ***% Basi. neurolo+y% disi: % =e> Nork: ;.Gra> "ill% Guillain arre syndrome asso.iation o9 ne> south >ales, **!% Guillain-Barre syndrome >>>%etterhealth%vi.%+ov%auh.v %%% Guillain -Barre syndrome Guna>an, /di% **% ;ekanisme Den+hantaran 4alam =euron (=eurotransmisi)% nte+ral, vol% 7 no% 1, /pril ** "utama /%, do dkk% *1*% Sistem Dersara9an% Dro+ram Studi lmu epera>atan% Stik Bina "usada Daleman+% katan 9isioterapi,**#% Denatalaksanaan Aisioterapi Dada asus Guillain-Barre Syndrome http:9isiosy%.ompenatalaksanaan-9isioterapi-pada-kasus+uillain-arre-syndrome 5apardi, skandar% **% Sindroma +ullain arre% Ba+ian Bedah Aakultas edokteran Hniversitas Sumatra Htara% 4ikases dari http:lirary%usu%a.%iddo>nload9kedah-iskandarI*japardi!$%pd9 issel 5ohn &%, 6ornlath 4avid @%, ;endell 5erry, @% **1% Guillain-Barre syndrome% 4ia+nosti. and mana+ement o9 peripheral nerve disorders% =e> Nork: OC9ord Hniversity Dress% p% 1!'-1$7% o+a ;, Gilert ;, &akahashi ;, i 5, oike S, "irata , Nuki =% **$% 6omprehensive analysis o9 a.terial risk 9a.tors 9or the development o9 27
Guillain-Barr syndrome a9ter 6ampyloa.ter jejuni in9e.tion% 5 n9e.t 4is, 1#, '!7?'''% ;antay risti ;.6lellan D/-S, /rmeau lin Dhd D/-6, Darish &homas 4"S. D/-6% @e.o+niin+ Guillain-Barr Syndrome in the Drimary 6are Settin+% &he nternet 5ournal o9 /llied "ealth S.ien.es and Dra.ti.e% 0ol%' =o% 1% 5an **7% 4ikases dari : http:>>>%ijahsp%nova%edu% =oa.k, 6harles @% dan @oert 5% 4emarest%1#8%/natomi Susunan Sara9 ;anusia, disi %5akarta:G6 Denerit Buku edokteran% =orman S>an,**#% Sindrom Guillain Barre% http:>>>%>ikipedia%.om Darry G%5% 1##% Guillain-Barre Syndrome % =e> Nork : &heime ;edi.al Dulisher Dithadia, /nand B% *1*% Guillain-Barr syndrome (GBS)% 4epartemen o9 pharma.olo+y% Darul nstitute o9 parma.y% Gujarat, ndia% Shahar % **$% 6urrent therapeuti. options in severe Guillain-Barr syndrome% 6lin =europharma.ol, #, !'?'1% Snell @i.hard S% **7% =euroanatomi linik untuk ;ahasis>a edokteran% disi '% Denerit Buku edokteran G6, 5akarta% Soetjipto "amiprodjo% 1#8$% Dola penderita polyneuropathy% Bandun+: A Hnpad
a.ute
in9lammatory idiophati.
0an 4oorn D/% Guillain ?Barre Syndrome% Orphanet n.y.lopedia% Septemer **!% 4iakses dari : http:>>>%orphanet%net%pd9 %
28