assalamualaikum wr… wb…
Nama NIP UNIT
ODA A : BIODATA :
eRman 8508112-PBS
Sibolga – GI Pad Padang Sid Sidimpuan : Tragi Si
“ Prosedur Manuver Gardu Induk ”
08/09/11
Loading…
Sistem Penyaluran Tenaga Listrik : TRANSMISI
KIT
11,5 kV / 150 kV
DISTRIBUSI
150 kV / 20 kV
KONSUMEN
20 kV / 380 V
SALURAN TRANSMISI Transmisi merupakan suatu sarana penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit menuju gardu induk, induk, dan ke gardu induk lainnya. Untuk keperluan penyaluran tenaga listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban dalam kapasitas daya yang sangat besar.
GARDU INDUK : Suatu sarana instalasi tenaga listrik tegangan tinggi yang terdiri dari peralatan – peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk : 1.Mentransfer tenaga listrik dari tegangan yang berbeda, 2.Pengukuran, 3.Pengawasan, 4.Pengamanan 4.Pengamanan sistem tenaga listrik dan 5.Pengaturan daya listrik.
= PROSEDUR MANUVER PADA GARDU INDUK =
anuver : Manuver Suatu proses untuk mengubah suatu posisi jaringan dari posisi operasi ke posisi tidak operasi atau sebaliknya, atau mengubah konfigurasi suatu jaringan dengan tujuan : 1.Untuk memenuhi kebutuhan sistem, 2.Untuk keamanan dan keselamatan personil, 3.Untuk keamanan dan keselamatan peralatan.
Jenis Manuver : 1.Manuver untuk keperluan operasi sistem tenaga listrik qManuver
rekonfigurasi jaringan, qManuver pemulihan ( recovery ), ), qManuver dalam kondisi darurat / emergency. emergency. 2. Manuver untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan qBila
pada suatu bay terjadi pemeliharaan.
Koordinasi antara petugas manuver dengan pengawas manuver antara lain : 1.Ijin kerja yang sudah disetujui oleh manager unit, 2.Membaca / mempelajari serta memahami SOP, 3.Membaca dan memahami dokumen keselamatan kerja. 4.Menyiapkan peralatan untuk manuver, manuver, 5.Menyiapakan tanda (rambu-rambu) indikasi, 6.Melaporkan ke UPB bahwa pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan pemeliharaan siap dimulai, 7.Melaksanakan perintah sesuai dengan perintah UPB.
Pekerjaan Manuver terjadi untuk : 1.Adanya pemeliharaan pada bay, 2.Pada saat pemulihan / penormalan sistem (jika terjadi gangguan sistem) , 3.Adanya suatu unit yang baru masuk sistem, 4.Manuver pemberian tegangan dilakukan untuk pemulihan sistim 5.Untuk pengaturan tegangan, 6.Untuk penyeimbang frekuensi. 7.Kondisi emergency / darurat. 1.
atacara Tatacara Ta tacara Manuver Peralatan manuver terdiri dari komponen - komponen yaitu : Pemutus Tenaga (Pmt) dan Pemisah (Pms) qPmt
digunakan untuk menutup dan membuka arus (beban),
qPms
hanya digunakan untuk membuka (membebaskan)
dan menutup (persiapan memberi) tegangan (tanpa beban). qPMS
ground digunakan saat ada pemeliharaan
yaitu untuk menghilangkan tegangan induksi yang masih tersisa pada penghantar.
DALAM MANUVER TERJADI SUATU KEGIATAN PEMBUKAAN DAN DA N PENUTUP PENUTU PAN v PMT/CB, v PMS/DS, v Sistem v Dan
Grounding / Pentanahan,
peralatan lainnya.
acam manuver : Macam 1.Pembebasan 1.Pembebasan tegangan 2.Pemberian 2.Pemberian tegangan 3.Pemindahan 3.Pemindahan beban (Pindah bus / p
utan pembebasan tegangan pada Bay Penghantar:
embuka pemutus tenaga (PMT) embuka pemisah Bus (PMS bus) embuka pemisah Line (PMS line) emasukkan pemisah tanah / PMS Ground
Urutan pemberian tegangan pada Bay Penghantar:
1.Membuka pemutus tenaga (PMT) 2.Membuka pemisah Bus (PMS bus) 3.Membuka pemisah Line (PMS line) 4.Memasukkan 4.Memasukkan pemisah tanah / PMS Ground
Manuver Pindah Bus A – B :
1.Tutup 1.Tutup PMS Bus B bay Trafo 2.Buka PMS Bus A bay Trafo 3.Buka PMT kopel 4.Buka PMS Bus A kopel 5.Buka PMS Bus B kopel
Tegangan Penghantar Singkarak Singel Line Diagram GI Lubuk Alung ØØPembebasan Pemberian Tegangan Penghantar Singkarak ØPindah
k a r a k g n i S 1 k a r a k g n i S 2
Bus A – Bus B
2 u a j n i n a M 1 u a j n i n a M
A Bus 150 kV
B
Kopel Bus Trafo 1. 10 MVA
Trafo 2. 30 MVA
BUS 20 kV
P I P F 1 ( P a r i a m a n )
F 2 ( S i c i n c i n )
F 3 ( L u b u k A l u n g
F 4 ( P a s a r U s a n g )
F 5 ( P h K a m b a r )
F 6 ( A i r T a j u n )
o m i L h u a P
P e m a k a i a n S e n d i r i
Bac
Manuver pembebasan tegangan : A
1. Buka PMT
B
(1) PMS Bus A
(2) PMS Bus B
2. Buka PMS Bus A 3. Buka PMS Line
(4) PMT (6) PMS Ground (5) PMS Line
4.Masukkan PMS Ground
Bay Penghantar Singkarak 1
Penghantar Singkarak 1 beroperasi pada Bus A •
Ba
Manuver pemberian tegangan : A
1. Buka PMS Ground
B
(1) PMS Bus A
(2) PMS Bus B
2. Masukkan PMS Line 3. Masukkan PMS Bus A
(4) PMT (6) PMS Ground (5) PMS Line
4.Masukkan PMT
Bay Penghantar Singkarak 1
Penghantar Singkarak 1 beroperasi pada Bus A •
Bac
Manuver pindah Bus A - B A B
(1) PMS Bus A
(6) PMS Kopel Bus A (2) PMS Bus B (8) PMT Kopel
● ●
(4) PMT (5) PMS Ground
(3) PMS Line
(7) PMS Kopel Bus B
1.Tutup PMS Bus B bay Trafo 2.Buka PMS Bus A bay Trafo 3.Buka PMT kopel 4.Buka PMS Bus A kopel 5.Buka PMS Bus B kopel
Bay Trafo PMT Kopel dalam keadaan normal masuk
Bac
POTENSI BAHAYA BAHAY BAHA YA DALAM MANUVER MANUV ER UNSAFE ACTION 1.PERINTAH 1.PERINTAH MANUVER KURANG KURA NG JELAS, 2.PERINTAH 2.PERINTAH TIDAK DIPAHAMI DIPAHAMI OLEH PELAKSANA MANUVER (OPERATOR), 3.SALAH DALAM PELAKSANAAN MANUVER, 4.MELAKSANAKAN MANUVER TIDAK SESUAI PROSEDUR (SOP).
UNSAFE CONDITION 1.ADANYA TEGANGAN/ARUS LISTRIK YANG BERBAHAYA, 2.KEMUNGKINAN TIMBULNYA LEDAKAN/KEBAKARAN PADA PERALATAN, 3.ADANYA PERALATAN/INSTALASI YANG KONDISINYA KURANG BAIK, 4.SISTEM PENERANGAN YANG YANG KURANG BAIK, 5.CUACA BURUK, 6.PERALATAN KOMUNIKASI YANG KURANG BAIK.
TERIMA KASIH … wassalam
