1. Faktor yang mempengaruhi perbedaan warna kulit Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus,kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh : 1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah 2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan 3. Melanin yang berwarna coklat 4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit 5. Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan ataukeabu-abuan. Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzim tirosinase dan oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan benih.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu:16 Melanin Setiap ras, suku atau bangsa memiliki jumlah melanosit yang sama, tetapi melaninlah yang menyebabkan perbedaan warna kulit, dimana jumlah dan bentuk melanin yang dihasilkan berbeda serta pendistribusian melanin. Factor yang paling berpengaruh terhadap melanin adalah genetik. Selain itu, sinar matahari juga
meningkatkan aktivitas produksi melanin. Karoten Jumlah deposit karoten di stratum korneum dan jaringan lemak di subkutan. Karoten merupakan pigmen warna kuning, dan karena terletak di stratum korneum, warnanya paling jelas keliatan di kulit paling tebal (tumit). Manusia mendapat karoten secara normal sebagai asupan vitamin A seperti di wortel, dan jagung.
Deposit karoten berlebihan menyebabkan kulit berwarna kuning. Aliran Darah Jumlah hemoglobin kaya oksigen (pigmen sel darah merah) di sirkulasi darah dermis yang memberi warna merah muda. Saat kita marah, atau dalam keadaan dimana tekanan darah kita naik, tubuh terutama di wajah akan memerah, sedangkan disaat tekanan darah kita turun, kita akan terlihat lebih putih, misal
waktu pucat. Ini disebabkan hemoglobin yang mengikat oksigen bersirkulasi melewati kapiler – kapiler di dermis. 2. Pengaruh suku dan ras terhadap perbedaan warna kulit dan rambut Di antara ras-ras kulit bangsa di dunia, tidak ada perbedaan jumah melanosit. Perbedaan jumlah melanosit terdapat pada daerah-daerah tertentu di tubuh. Melanosom dalam keratinosit akan mengalami degradasi. Melanosom yang terbentuk dari gabungan beberapa partikel dan besarnya kurang dari 1 mikron akan mengalami degradasi. Ini terdapat pada ras Eropa (Kaukasoid), Mongoloid, dan Indian Amerika. Melanosom yang besarnya lebih dari 1 mikron dan tunggal, tidak mengalami degradasi, misalnya terdapat pada ras Negro dan Aborigin.17 Setiap rambut individu disusun oleh sel-sel epitelial yang terkeratinasi, yang dipersatukan satu sama lain oleh beragam protein khusus. Latar belakang etnik menghasilkan perbedaan-perbedaan pada struktur dan tekstur rambut kulit kepala.
3. Pengaruh usia terhadap tekstur kulit Kulit adalah sebuah organ yang kompleks dan dinamis yang menunjukkan tandatanda yang paling tampak akibat penuaan. Kulit berhubungan kontak langsung dengan lingkungan dan juga, proses penuaan merupakan konsekuensi dari kerusakan lingkungan. Dua proses yang mempengaruhi kulit secara klinis dan biologis berbeda dan a.
dibedakan sebagai penuaan intrinsik dan ekstrinsik. Aging intrinsik/kronologis Proses penunaan ini berjalan lebih teratur dan stabil. Kulit menjadi lebih rentan seiring usia karena penurunan fungsi protektif secara natural. Usia biologis yang mempengaruhi kulit menunjukan cara yang sama dalam mempengaruhi organ dalam; jaringan
menunjukkan
degenerasi
irreversibel.
Penurunan
alami
fungsi
kulit
bermanifestasi secara klinik dan ditemukan tanda- tanda fisik seperti menurunnya elastisitas kulit, penipisan, kekeringan dan ecchymosis. b. Aging ekstrinsik/ photoaging Penyebab
penuaan
kronologis
tidak
begitu
jelas
daripada
penuaan
ekstrinsik/photoaging. Photoaging merupakan akibat paparan dari elemen lingkungan terutama radiasi UV. Kulit yang terpajan menunjukkan manifestasi klinik yang bervariasi, antara lain bintik-bintik sunburn, lentigines seniles, elastosis and actinic keratoses.
4. Pengruh jenis kelamin terhadap tekstur kulit
Pada dasarnya teksturu kulit yang berbeda pada pria dan wanita adalah hormon yang memengaruhinya yaitu : Testosteron Testosteron meningkatkan ketebalan kulit di seluruh tubuh dan meningkatkan kekasaran jaringan subkutan. Testosteron juga meningkatkan kecepatan sekresi beberapa atau mungkin semua kelenjar sebasea tubuh. Yang paling penting adalah kelebihan sekresi oleh kelenjar sebasea wajah, karena hal tersebut dapat menyebabkan akne. Oleh karena itu, akne merupakan salah satu gambaran umum dari remaja pria ketika tubuh pertama kali mengenali peningkatan sekresi testosteron. Setelah beberapa tahun sekresi testosteron, kulit
normalnya
beradaptasi terhadap testosteron sedemikian rupa sehingga memungkinkan kulit tersebut mengatasi akne. Esterogen Esterogen menyebabkan kulit berkembang membentuk tekstur yang halis dan biasanya lembut, tetapi meskipun demikian, kulit wanita lebih tebal daripada kulit seorang anak atau kulit wanita yang dikastrasi. Esterogen juga menyebabkan kulit menjadi lebih vaskular; efek ini seringkali berkaitan dengan meningkatnya kehangatan kulit, juga menyebabkan lebih banyak perdarahan pada permukaan yang terluka dibandingkan perdarahan yang terjadi pada pria. 1. Light, Doughlas.Cell, Tissues, and Skin.2004.Philadelphia : Chelsea House Publishers
Dalam pendekatan secara genomik, perbedaan-perbedaan morfologis warna kulit dan rambut serta tektur kulit ternyata disebabkan oleh adanya beberapa gen yang bertanggung jawab terhadap perbedaan fenotipe dari masing-masing etnik tersebut. Perbedaan warna kulit misalnya, disebabkan oleh perbedaan atau diferensiasi ekspresi dari gen multiallelic melanocortin stimulating hormone receptor-6 (MCIR) yang dipengaruhi oleh adaptasinya terhadap paparan sinar matahari. Munculnya beberapa jenis allele dan haplotip tersebut disebabkan karena terjadinya beberapa mutasi yang terjadi pada sel reproduksi dari masingmasing individu.