faktor faktor yang mempengaruhi masyarakat membuang sampah Minggu, 22 September 2013
BAB 1 PENDA!"!AN
A# "atar Be$akang
Sampah selalu timbul menjadi persoalan rumit dalam masyarakat yang kurang memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Ketidakdisiplinan mengenai kebersihan dapat menciptakan suasana semrawut akibat timbunan sampah. Begitu banyak kondisi tidak menyenangkan akan muncul. Bau tidak sedap, lalat berterbangan, dan gangguan berbagai penyakit siap menghadang di depan mata. mata. Tidak cuma cuma itu, peluang pencemaran lingkungan disertai penurunan kualitas estetika pun akan menjadi santapan sehari-hari bagi masyarakat ( Sugito, 2!". # Tidak bisa dipungkiri jika saat ini masih banyak masyarakat yang berperilaku buruk tentang sampah. $ereka membuang sampah sembarangan. %erilaku ini tidak mengenal tingkat pendidikan maupun status sosial. Keberadaan sampah di kehidupan kehidupan sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi &aktor yang paling dominan, di samping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan. $ereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan lingkungan sekitar ('urdin,2". Bank )unia dalam laporan yang berjudul *+hat * +hat a +aste lobal /e0iew o& Solid +aste +a ste $anagement1, mengungkapkan jumlah sampah padat di kota-kota dunia akan terus
naik sebesar 3 mulai tahun ini hingga tahun 224, dari #,5 miliar ton per tahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun. $ayoritas kenaikan terjadi di kota-kota di negara berkembang. )i 6ndonesia, jumlah sampah padat yang diproduksi secara nasional mencapai #4#.72# ton per hari. 8al itu berarti, setiap penduduk 6ndonesia rata-rata membuang sampah padat sebesar ,!4 kg setiap hari. )ata Bank )unia juga menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya !3 yang berhasil dikumpulkan. Sisa terbuang mencemari lingkungan. 9o 9olume sampah di 6ndonesia sekitar # juta meter kubik setiap hari, namun baru 23 di antaranya yang terangkut dan diolah diolah dengan baik. :adi, sampah yang tidak diangkut setiap harinya sekitar 5!. meter titik atau sekitar 5. ton. Sebagian besar masyarakat di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri. 6ni mempunyai kebiasaan membuang sampah di sebuah selokan yang ada di Kelurahan tersebut . dari kebiasaan inilah menimbulkan dampak dari sampah sampah yang belum terbawa arus air selokan tersebut. sehingga menimbulkan berbagai masalah.
$asalah sampah khususnya di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem masih sangat membutuhkan perhatian khusus oleh pemerintahan kota Kediri. )engan adanya partisipasi di lingkungan. $ulai dari setiap rumah tangga membiasakan diri dengan dengan menyediakan 2 bak penampung sampah yang berbeda. Satu untuk sampah basah dan satu lagi untuk sampah kering, selain itu sampah sampah juga bisa di olah menjadi aneka hasil olahan sampah seperti kompos, dan pupuk cair. Sehingga bisa menghasilkan keuntungan, dapat mengurangi tumpukan sampah, mencegah sampah yang menggunung serta dampak dari polusi sampah yang berakibat buruk pada pada lingkungan dan kesehatan.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan peneliti dengan judul * =aktor-=aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuang Sampah 1 di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri. %enanganan sampah permukiman memerlukan partisipasi akti& indi0idu dan kelompok masyarakat selain peran pemerintah sebagai &asilitator. Ketidak pedulian masyarakat terhadap sampah akan berakibat terjadinya degradasi kualitas lingkungan yang akan mempengaruhi kualitas hidup atau tinggal masyarakat di sebuah wilayah. )egradasi kualitas lingkungan dipicu oleh perilaku masyarakat yang tidak ramah dengan lingkungan, seperti membuang sampah di badan air. %ermasalahan sampah dapat diatasi jika masyarakat maupun %emerintah mampu dan memiliki kemauan dalam menjalankan tugas dan kewajiban pengelolaan sampah dengan penuh tanggung jawab. Bentuk keterlibatan masyarakat sebagai pihak yang menghasilkan sampah dengan proporsi terbesar, dapat dilaksanakan dengan membudayakan perilaku pengelolaan sampah semenjak dini dari rumah tangga, sebagai struktur terendah dalam pengelolaan sampah perkotaan. Sampah domestik yang tidak tertangani dengan baik akan berdampak kepada kesehatan manusia, kondisi ekonomi dan tingginya biaya pengelolaan atau perbaikan lingkungan dan in&rastruktur atau menimbulkan biaya eksternalitas ('urdin,2". Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul * =aktor-=aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuang Sampah1 di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri.
B#
%umusan Masa$ah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah * apakah ada %engaruh =aktor =aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuang Sampah di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri?.
'u(uan Pene$itian 1# 'u(uan !mum $engetahui &aktor &aktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah
di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri? 2# 'u(uan )husus a. $engidenti&ikasi kebiasaan masyarakat membuang sampah di sembarangan tempat di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri. b. $engidenti&ikasi ketersediaan &asilitas &asilitas tempat sampah yang di sediakan dari kantor )T/K% di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri. c. $engidenti&ikasi sikap dan prilaku petugas kesehatan di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri. d. $enganalisa =aktor-=aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuang Sampah di /T #;/+ 2 Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri.
D# Manfaat Pene$itian 1# Bagi pene$iti
)apat memperluas pengetahuan dan menyebarluaskan in&ormasi tentang &aktor &aktor yang mempengaruhi perilaku mas yarakat dalam membuang sampah di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri?. 2# Bagi Mahasis*a
Sebagai bahan pengetahuan bagi mahasiswa tentang &aktor &aktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam membuang sampah di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri?. 3# Bagi +nstitusi
)i harapkan dapat memberikan in&ormasi kepada mahasiswa ST6Kes Surya $itra 8usada Kediri tentang bahaya dan e&ek sampah agi kesehatan. # Bagi pene$iti $ain
Sebagai bahan acuan untuk membantu dalam penelitian selanjutnya.
E#
)eas$ian Pene$itian
Sebelumnya telah dilakukan penelitian Saudara
%erbedaan penelitian adalah pada 0ariabel penelitian, permasalahan tempat penelitian, dan tahun penelitian yaitu 9ariabel dan permasalahan yang diteliti adalah *=aktor =aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuang Sampah1 di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri.
BAB ++
'+N-A!AN P!S'A)A
A# )onsep 'eori 1# )onsep Peri$aku a# Pengertian
Sarwono (2#" mende&inisikan perilaku sebagai sesuatu yang dilakukan oleh indi0idu satu dengan indi0idu lain dan sesuatu itu bersi&at nyata. $enurut $organ (22" tidak seperti pikiran atau perasaan, perilaku merupakan sesuatu yang konkrit yang dapat diobser0asi, direkam maupun dipelajari. +algito (22" mende&inisikan perilaku atau akti0itas ke dalam pengertian yang luas yaitu perilaku yang tampak (o0ert beha0ior" dan perilaku yang tidak tampak (innert beha0ior", demikian pula akti0itas-akti0itas tersebut disamping akti0itas motoris juga termasuk akti0itas emosional dan kogniti&.
/obet Kwick menyatakan perilaku adalah tindakaan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari ('otoatmodjo, 2". %erilaku adalah suatu kegiatan atau akti0itas organisme (makhluk hidup" yang bersangkutan. @leh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuhtumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai akti0itas masing-masing. Sehingga yang dimaksud perilaku manusia, pada hakikatnya adalah tindakan atau akti0itas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, bicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya ('otoatmodjo, 25". $enurut Skiner (#75!" dalam 'otoatmodjo (25" seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar". @leh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme dan kemudian organisme tersebut merespons. Skiner membedakan adanya dua respons yaitu a. Respondent respons atau reflexive, yaitu respon yang ditimbulkan oleh rangsanganrangsangan (stimulus" tertentu. b. Operant respons atau instrumental respons, yaitu respon yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu ('otoatmodjo, 25". )ilihat dari bentuk respons terhadap stimulus, perilaku dibedakan menjadi dua yaitu a. %erilaku tertutup (covert behavior " /espons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. /espon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan; kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain. b. %erilaku terbuka (overt behavior " /espons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. /espons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain ('otoatmodjo, 24". b# Bentuk Peri$aku
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus" dari luar subyek tersebut. /espon ini berbentuk 2 macam yakni a. Bentuk pasi& adalah respon internal yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain, misalnya berpikir, tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan. $isalnya seorang yang menganjurkan orang lain untuk melakukan perawatan payudara meskipun ia sendiri tidak melakukannya. b. Bentuk akti& yaitu apabila perilaku ini jelas dapat diobser0asi secara langsung. $isalnya orang yang sudah pernah melakukan perawatan payudara. @leh karena perilaku ini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata maka disebut overt behaviour ('otoatmodjo, 25". .# 'eori Peri$aku
#. Teori 'aluri (instinct theory" da beberapa teori yang dapat di kemukakan oleh $A dougaal sebagai pelopor psikologi sosial. $enurut beliau prilaku itu disebabkan naluri naluri merupakan prilaku yang innate, prilaku bawaan dan naluri akan mengalami perubahan karena pengelaman. 2. Teori dorongan (dri0e theory" Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai dorongandorongan atau dri0e tertentu. )orongan ini berkaitan dengan kebutuhan organism yang mendorong organism berprilaku. Bila organisme mempunyai kebutuhan, dan organisme inngin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organisme berprilaku dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan ter jadi pengurangan atau reduksi dari dorongan dorongan tersebut. 5. Teori insenti& (insenti0e theory" Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa prilaku organisme itu disebabkan karena adanya insenti&. )engan insenti& akan mendorong organisme berbuat atau berprilaku. . Teori tribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab sebab perilaku orang. pakah prilaku itu disebabkan oleh disposisi internal ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan oleh &rit heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi sosial. %ada dasarnya prilaku manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga dapat eksternal (mach&oed, suryani, 2C.
/# aktor aktor yang Mempengaruhi Peri$aku
reen (#7!", dalam 'otoatmojo, 25 mengembangkan bahwa &aktor & aktor yang mempengaruhi perilaku adalah sebagai berikut a. =aktor prediposisi ( Predisposing factor " Seperti kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarang tempat, pengetahuan masyarakat tentang sampah dan pengaruhnya terhadap lingkungan. b. =aktor yang memudahkan ( Enebling factor " Seperti ketersediaan &asilitas dan lain sebagainya. c. =aktor yang memperkuat ( Reinforcing factor " Seperti sikap dan prilaku petugas kesehatan ('otoatmojo, 25" e# &ara pembentukan peri$aku
#. %embentukan perilaku dengan kebiasaan yaituh dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang di harapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. 2. %embentukan perilaku dengan pengertian yaituh pembentukan perilaku yang ditempuh dengan pengertian atau insight . Aara ini berdasarkan atas teori belajar kogniti&, yaituh belajar dengan disertai adanya pengertian. 5. %embentukan perilaku dengan menggunakan model yaituh pemimpin dijadikan model ata u contoh oleh yang dipimpinnya. Aara ini didasarkan atas teori belajar sosial ( social learning theory" (suryani, 25".
f# Proses Perubahan Peri$aku
#. %erubahan lamiah pabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan, maka kita sering mengikuti perubahan itu tanpa banyak pikiran inilah yang disebut dengan perubahan alamiah. 2. %erubahan tercerna %erubahan ini terjadi karena memang direncanakan sendiri. 5. Kesediaan berubah Sebagian orang sangat cepat untuk menerima suatu perubahan, tetapi sebagian orang lain sangat lambat untuk menerima perubahan ('otoatmojo, 25". g# Peri$aku )esehatan
Berdasarkan batasan perilaku dari skinner maka prilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit. System pelayanan, makanan dan minuman, serta lingkungan. )ari batasan ini. %erilaku kesehatan dapat diklasi&ikasikan menjadi 5 kelompok #. %erilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance" Dsaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. 2. %erilaku pencarian dan penggunaan &asilitas pelayanan kesehatan %erilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit atau kecelakaan. 5. %erilaku kesehatan lingkungan >aitu bagaimana seseorang merespon lingkungan baik lingkungan &isik maupun sosial budaya dan sebagainya ('otoatmojo, 25".
B# a#
)onsep Sampah Pengertian
$enurut Slamet (22", sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang punya dan bersi&at padat. Sementara didalam 'askah kademis /ancangan Dndang-undang %ersampahan disebutkan sampah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang berujud padat atau semi padat berupa at organik atau an organik bersi&at dapat terurai maupun tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan. Berdasarkan de&inisi-de&inisi tersebut sampah dapat dibedakan atas dasar si&at-si&at biologis dan kimianya sehingga mempermudah pengelolaannya sebagai berikut #. Sampah yang dapat membusuk (garbage", menghendaki pengelolaan yang ce pat. as-gas yang dihasilkan dari pembusukan sampah berupa gas metan dan 82S yang bersi&at racun bagi tubuh. 2. Sampah yang tidak dapat membusuk (re&use", terdiri dari sampah plastik, logam, gelas, karet dan lain-lain. 5. Sampah yang berupa debu;abu sisa hasil pembakaran bahan bakar atau sampah. . Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan, yakni sampah B5 adalah sampah yang karena si&atnya , jumlahnya, konsentrasinya atau karenasi&at kimia, &isika dan mikrobologinya dapat meningkatkan mortalitas dan morbiditas secara bermakna atau menyebabkan penyakit yang irre0ersibell ataupun sakit berat yang pulih (tidak berbalik" atau re0ersibell (berbalik" atau berpotensi menimbulkan bahaya sekarang maupun dimasa yang akan datang terhadap kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah, disimpan atau dibuang dengan baik. b#
Sumber Sumber Sampah
#. %emukiman;rumah tangga
Biasanya sampah rumah tangga berupa sisa pengolahan makanan, perlengkapan rumah tangga bekas, kertas, kardus, gelas, kain, sampah;kebun;halaman, dan lain-lain. 2. %ertanian dan %erkebunan Sampah dari kegiatan pertanian tergolong bahan organik, seperti jerami dan sejenisnya. Sebagian besar sampah yang dihasilkan selama musim panen dibakar atau diman&aatkan untuk pupuk. Dntuk sampah bahan kimia seperti pestisida dan pupuk buatan perlu perlakuan khusus agar tidak mencemari lungkungan. Sampah pertanian lainnya adalah lembaran plastik penutup tempat tumbuh-tumbuhan yang ber&ungsi untuk mengurangi penguapan dan penghambat pertumbuhan gulma, namun plastik ini bisa didaur ulang. 5. Sisa Bangunan dan Konstruksi edung Sampah yang berasal dari kegiatan pembangunan dan pemugaran gedung ini bisa berupa bahan organik maupun anorganik. Sampah organik, misalnya kayu, bambu, triplek. Sampah norganik, misalnya semen, pasir, spesi, batu bata, ubin, besi dan baja, kaca, dan kaleng. . %erdagangan dan %erkantoran Sampah yang berasal dari daerah perdagangan seperti toko, pasar tradisional, warung, pasar swalayan ini terdiri dari kardus, pembungkus, kertas, dan bahan organik termasuk sampah makanan dari restoran. Sampah yang berasal dari lembaga pendidikan, kantor pemerintah dan swasta, biasanya terdiri dari kertas, alat tulis-menulis (bolpoint, pensil, spidol, dll", toner &oto copy, pita printer, kotak tinta printer, baterai, bahan kimia dari laboratorium, pita mesin ketik, klise &ilm, komputer rusak, dan lain-lain. Baterai bekas dan limbah bahan kimia harus dikumpulkan secara terpisah dan harus memperoleh perlakuan khusus karena berbahaya dan beracun. 4. 6ndustri
Sampah ini berasal dari seluruh rangkaian proses produksi (bahan bahan kimia serpihan atau potongan bahan", perlakuan dan pengemasan produk (kertas,kayu,plastik,kain atau lap yang jenuh dengan pelarut untuk pembersihan". Sampah industri berupa bahan kimia yang sering kali beracun memerlukan perlakuan khusus sebelum di buang. .#
aktoraktor Penyebab Penumpukan Sampah
#. 9olume sampah sangat besar dan tidak diimbangi oleh daya tampung T% sehingga melebihi kapasitasnya. 2.
Penyebab rang Membuang Sampah Sembarangan
%enyebab utama bagaimana perilaku membuang sampah sembarangan ini bisa terbentuk dan bertahan kuat di dalam perilaku kita (http;;0ininaihah.blogspot.com" adalah #. Kurangnya &asilitas atau tempat pembuangan sampah Kurang banyak tempat sampah. 6ni membuat orang jadi kesulitan membuang sampahnya. $ungkin ada tempat sampah. Tapi sangat jauh. 2. T% yang jauh dari lingkungan Tempat %enampungan khir atau pembuangan sampah jauh yag dari tempat tinggal. 5. Kurangnya pengetahuan masyarakat Kurangnya pengetahuan masyarakat akan dampak dari membuang sampah di sembarang tempat menjadi salah satu &aktor utama mengapa masyarakat lebih memilih membuang sampah di selokan daripada di T%S e# Dampak /ari Membuang Sampah Sembarangan terha/ap Masyarakat Sekitar
#. )ampak terhadap kesehatan pembuangan sampah yang tidak terkontrol dengan baik merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit 2. %enyakit diare, kolera, ti&us menyebar dengan cepat karena 0irus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur dengan air minum. %enyakit )B) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai. 5. %enyakit jamur dapat juga menyebar ( misalnya jamur kulit ". . )ampak Terhadap Sosial Ekonomi %engelolaan sampah yang kurang baik dapat membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana mana.
)erangka )onsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin di amati atau di ukur melalui penelitian-penelitian yang di lakukan ('otoadmojo,24".
)iteliti )et Tidak diteliti
ambar 2.# Kerangka Kerja =aktor-=aktor >ang $empengaruhi %rilaku $asyarakat )alam $embuangan Sampah1 di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri.
D# ipotesis
8ipotesis adalah suatu asumsi pernyataan tentang hubungan antara dua 0ariabel yang di harapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri dari suatu unit atau bagian dari permasalahan ('ursalam,25". 8ipotesis dalam penelitian ini adalah )iduga ada =aktor-=aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuang Sampah di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri.
BAB +++ ME'DE PENE"+'+AN
A# Desain Pene$itian
)esain penelitian merupakan suatu strategi dalam mengidenti&ikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan data dan untuk mende&inisikan struktur penelitian yang akan dilaksanakan. )esain penelitian juga merupakan hasil akhir suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan. Berdasarkan tujuan penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan rancangan korelasional. %enelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan korelati& antar 0ariabel. 8ubungan korelati& mengacu pada kecenderungan bahwa 0ariasi suatu 0ariabel diikuti oleh 0ariasi 0ariabel yang lain ('ursalam, 2". %enelitian ini adalah merupakan penelitian dengan metode deskripti& analitik korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional , menganalisis =aktor =aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuangan Sampah di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri. .
B#
)erangka )er(a
Kerangka Kerja adalah pentahapan atau langkah-langkah dalam akti0itas ilmiah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan sejak awal-akhir" ('ursalam, 25".
%opulasi Seluruhmasyarakatdi /T#;/+ Kelurahan Kampung )alem KotaKediri
Sampel Sebagian$asyarakatdi /T#;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediriyang memenuhi kriteria inklusi
%erilaku $asyarakat( Kuesioner" (Kuesioner"
Sampah (Kuesioner"
4ambar 3#1 Kerangka Kerja =aktor =aktor >ang $empengaruhi %erilaku $asyarakat )alam $embuangan Sampah di /T #;/+ Kelurahan kampung dalem Kota Kediri Popu$asi, Sampe$ /an Samp$ing 1# Popu$asi
%opulasi adalah keseluruhan subyek penelitian (rikunto, 2C". %opulasi adalah seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti (limul, 2". %ada penelitian ini populasinya adalah Seluruh masyarakat di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri sebanyak C5 KK. 2# Sampe$
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (rikunto, 2C". %ada penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari masyarakat atau sebagian dari populasi di /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri sebanyak 4 KK. Besar sampel pada penelitian ini adalah
Keterangan n F Sampel ' F %opulasi d F Tingkat kepercayaan;ketepatan yang diinginkan (,4"
3#
Sampling
Sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (8idayat, 2!". Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sampel dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya ('ursalam, 2!". dapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut a# )riteria +nk$usi Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
#. $asyarakat /T #;/+ Kelurahan Kampung)alem Kota Kediri 2. $asyarakat /T #;/+ Kelurahan Kampung)alem Kota Kediri yang ada pada saat penelitian responden. b# )riteria Eksk$usi Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan;mengeluarkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah #. $asyarakat /T #;/+ Kelurahan Kampung )alem Kota Kediri yang tidak bersedia menjadi responden D# 5ariabe$ Pene$itian
9ariabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota satu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain ('otoatmodjo, 24". 1# 5ariabe$ Independent 9ariabel independent adalah 0ariabel yang nilainya menentukan 0ariabel lain
('ursalam, 25". )alam penelitian ini 0ariabel independent adalah %erilaku masyarakat. 2# 5ariabe$ Dependent 9ariabel dependent adalah 0ariabel yang nilainya ditentukan oleh 0ariabel yang nilainya ditentukan oleh 0ariabel lain ('ursalam, 25". )alam penelitian ini 0ariabel dependent Sampah
E#
Definisi perasiona$
'abe$ 3#1 )e&inisi @perasional &aktor &aktor yang mempengaruhi perilaku pembuangan sampah
masyarakat di /T #;/+ Kelurahan kampung dalem Kota Kediri 9ariabel
)e&enisi @perasional
%arameter
lat Dkur
Skala
Skor
)ependen %erilaku $asyarakat
kti0itas yang #. %erilaku dilakukan pemeliharaan masyrakat dalam kesehatan membuang 2. %erilaku sampah pencarian dan penggunaan &asilitas pelayanan kesehatan 5. %erilaku kesehatan lingkungan
K D E S 6 @ ' E /
@ a. Baik / (C#3" ) b. Aukup 6 (4C43" ' c. Kurang (G4C3" < )engan skor Benar F # Salah F
6ndependen Sampah
Barang yang #. Kurangnya dianggap sudah &asilitas atau tidak berguna lagi tempat dan dibuang ke pembuangan lingkungan. sampah 2. T% yang jauh dari lingkungan 5. Kurangnya pengetahuan masyarakat
K D E S 6 @ ' E /
@ a. / b. ) 6 c. ' <
Baik C-# Aukup 4C43 Kurang G 4C3 )engan skor >a # Tidak
# Pengumpu$an Data /an Pengo$ahan Data #. 6nstrumen penelitian
6nstrumen penelitian adalah alat pengumpul data yang disusun dengan hajat untuk memperoleh data yang sesuai . 6nstrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner perilaku yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh in&ormasi responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (rikunto, 2C". 2.
a. Editing dalah mengkaji dan meneliti kembali data yang akan dipakai apakah sudah baik dan sudah dipersiapkan untuk proses berikutnya. b. Coding Coding adalah bagaimana mengkode responden, pertanyaan dan segala hal yang dianggap perlu. Aoding dibuat untuk mempermudah pengolahan, sebaiknya semua 0ariabel diberi kode terutama data klasi&ikasi. c. Skoring Scoring yaitu menentukan skor;nilai untuk tiap item pertanyaan-pertanyaan dan segala
#" 2" 5" a. b. c. d.
hal yang dianggap perlu. Aara scoring dilakukan dengan cara %erilaku $asyarakat Baik F C3 -#3 Aukup F 4C3 -43 Kurang F G443 Sampah Baik F C3 -#3 Aukup F 4C3 -43 Kurang F G443 Tabulating Tabulating adalah pengelompokan dengan membuat diagram pie sesuai dengan
analisis yang dibutuhkan. . nalisis )ata nalisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lapangan, wawancara dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit-unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan dipelajari kemudian disimpulkan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain (Sugiyono H 2!". Berdasarkan tujuan penelitian ini, analisa data diarahkan untuk mengetahui &aktor &aktor yang mempengaruhi perilaku pembuangan sampah masyarakat di /T #;/+ Kelurahan )ampung )alem Kota Kediri. 8asil yang didapatkan dianalisa secara kuantitati& dan untuk mengetahuinya diuji dengan uji Spearman Rho menggunakan bantuan program komputer (S%SS". 4# Etika Pene$itian
%enelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh bertentangan dengan etik. Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden harus dilindungi. %ada penelitian ini subyek akan diteliti dengan menekankan kepada permasalahan etik yang meliputi ('ursalam, 2C" #.
harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut, jika tidak peneliti harus menghormati hak-hak responden. 2. Tanpa 'ama ( nonimity" Dntuk menjaga kerahasiaan identitas pasien, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data (kuesioner" yang diisi oleh subyek.