ESTIMASI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN KAFEIN DALAM SAMPEL TABLET OBAT MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS KINERJA TINGGI (KCKT) Nama : Muhamad Ikhsan NIM : 1617643 Kelas : 2B Kelompok 3 TUJUAN :
Mengestimasi ketidakpastian pengukuran kafein dalam sampel obat secara kromatografi lapis tipis kinerja tinggi (KCKT)
PRINSIP :
Kafein merupakan senyawa organik yang banyak mengandung gugus fungsi yang mampu menyerap sumber radiasi pada daerah sinar ultra violet. Oleh karena itu dalam keadaan murni atau sudah terpisahkan dengan bahan organik yang lain maka kafein dapat dianalisis menggunakan kromatografi lapis tipis yang dilengkapi dengan detektor.
CARA KERJA 1. Pembuatan Larutan Induk kafein 10.000 mg/L dimasukkan kedalam labu takar 100 mL, kemudian ditera dengan kloroform dan homogenkan
ditimbang standar kafein 1,0000 g
2. Pembutan Deret Standar Thiamin
Larutan Induk Kafein 10.000 mg/L
500 ppm
1000 ppm
1,25 mL
2,50 mL
Dimasukan ke Labu takar 25 mL
Tera dengan Kloroform
Homo Homo enka enkan n
1500 ppm
3,75 mL
3. Preparasi Sampel Tablet Obat
ditimbang 10 tablet thiamin satu persatu
dihitung bobot ratarata tiap tablet
disaring (filtrat ditampung pada tabung ulir)
Ditera dengan Kloroform dan homogenkan
Digerus, ditimbang 250 mg
dimasukka n ke labu takar 25 mL
4. Pembuatan Fasa Gerak
Dipipet 8 mL kloroform; 2 mL aseton; 0,1 mL NH4OH kedalam tabung ulir, ditutup lalu homogenkan
dimasukkan ke chamber, tutup dan tunggu 15 menit
5. Pengukuran
Elusikan pada Chamber yang berisi fase gerak, lalu keringkan
Injeksikan sampel dan standar pada lempeng silika gel 60 F254
Amati hasil pada scanner HPTLC indikator UV
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN Tabel Data Pengamatan Fisik Sampel dan Reagen Pengamatan Fisik
No
Nama Bahan atau Reagen
Warna
Bau
Wujud
1.
Kafein
Putih
Tidak berbau
Padatan (serbuk)
2.
Kloroform
Tidak berwarna
3. 4
Sampel obat (Panadol) Aseton
Putih Tidak berwarna
5
NH4OH
Tidak berwarna
Bau khas klorofom Bau khas obat Bau khas aseton Bau Khas Amonia
Cairan Padatan Cairan Cairan
Tabel Data Pembuatan Larutan Standar Induk Kafein Bobot Kafein (mg)
Volume Labu Takar (L)
Warna Larutan
Perhitungan Konsentrasi Standar Induk Kafein (mg/L)
1000
0,1
Tak Berwarna
10000
Data Pembuatan Deret Larutan Standar No
Volume Konsentrasi Standar Induk yang dipindahkan (mL)
Volume Labu Takar yang dipergunakan (mL)
1,25 2,50 3,75
25,0 25,0 25,0
1 2 3
Konsentrasi deret (mg/L)
500,00 6902,30 1000,00 8151,07 1500,00 10244,60
Rata- Rata
1000,00
Slope
249,7 250,5 250,4 250,2
0,025 0,025 0,025 0,025
1085,9179 1219,8077 1301,5837 1202,436446
5090,3567 0,9895
8719,82 9167,32 9440,64 9109,26
C sampel (mg/Kg)
C sampel (mg/tablet)
108722,2548 121737,2971 129950,4532 120136,6684
74,71 83,66 89,30 82,55792
Rata - Rata
Kurva Kalibrasi Deret Standar 12000 10000 a e r A s a u L
y = 3,3423x + 5090,4 R² = 0,9792
8000 6000
Luas Area
4000
Linear (Luas Area)
2000 0 0
500
1000
1500
2000
Konsentrasi (mg/L)
FishBond µ Labu Takar µ Reg
µ Kalibrasi µ Efek T
µ Kalibrasi µ PM
8432,66
3,3423
Intersep Korelasi (r) Data Preparasi Sampel dan Penentuan Kadar Kafein dalam Bobot Tiap Bobot Volume C terukur Luas Tablet Sampel (mg) Sampel (L) (mg/L) Area (mg)
687,2 687,2 687,2 687,2
Luas Area
µ Penimbangan
Data Ketidapastian asal Kurva kalibrasi Deret Standar
1 2 3
xi
yi
yc
(yi-yc)^2
500,00 6902,30 6761,506667 19822,7627 1000,00 8151,07 8432,656667 79291,0508 1500,00 10244,60 10103,80667 19822,7627 Jumlah 118936,576 RSD 344,871826 RSD/b 103,183983 1+1/n 1,33333333 b^2 11,17097 xr 1000,00 yo 9109,2600 yr 8432,6567 (yo-yr)^2 457792,071 akar rumus 1,18966145 μreg
122,754007
Data Ketidakpastian Asal Faktor Presisi Metode Ulangan
1 2 3 Rataan
Luas Area
C terukur (mg/L)
8719,82 1085,9179 9167,32 1219,8077 9440,64 1301,5837 9109,26 1202,436446 stdev %RSD
C sampel (mg/Kg)
108722,2548 121737,2971 129950,4532 120136,6684 10704,23335 8,91
Keterangan
Syarat keberterimaan PM adalah %RSD < 5%
(xi-xr)^2
250000 0 250000 500000
Data Ketidakpastian Asal Labu Takar Labu Takar
Ketidakpastian asal temperatur
Koe. Muai Air ( C)
Volume (mL)
Variasi Suhu ( C)
k
μefek T (mL)
0,00021
25
8
1,73205081
0,024248711
Ketidakpastian Data Kal. Spek Pabrik (mL) Asal Spesifikasi (Kalibrasi) Pabrik
0,04
k
μKal (mL)
1,732050808
0,023094011
Data Ketidakpastian Asal Penimbangan
Ketidakpastian Asal Spesifikasi (Kalibrasi) Pabrik
Data Kal. Spek Pabrik (g) k
0,0004
2
μKal (g)
μpenimbangan (g)
0,0002
0,000283
μV Labu Takar (mL)
0,033486
Kuantifikasi Ketidakpastian Gabungan Penetapan Kafein Dalam Obat Tablet Sumber Ketidakpastian
Nilai (Xi)
Satuan
μXi
(μXi/nilai (Xi))
(μXi/nilai (Xi))^2
Kurva Kalibrasi
1202,4364
mg/L
122,7540065
0,10208773
0,010421904
Presisi Metode
120136,6684
mg/Kg
10704,23335
0,08910047
0,007938893
Labu Takar
25
mL
0,0335
0,00133945
1,79413E-06
Penimbangan
0,2500
g
0,000283
0,001131
0,00000128
Jumlah Nilai Ketidakpastian Gabungan μCSx
0,018363872
Nilai Ketidakpastian Gabungan diperluas (U)
32560,24829
16280,12415
Pelaporan
(120136,67 ± 32560 ,25) mg/Kg
Pelaporan %(b/b)
(12,01 ± 3,26) %(b/b)
KESIMPULAN a. Kadar Kafein dalam Sampel Obat Tablet sebesar 82,56 mg/tablet b. Nilai koefisien korelasi regresi standar r = 0.9895 dengan syarat keberterimaan r > 0.995 c. % RSD Presisi sampel sebesar 8,82% dengan syarat keberterimaan % RSD < 5% d. Pelaporan Konsentrasi analit dan estimasi ketidakpastian gabungan yang diperluas sebesar (120136,67 ± 32560,25) mg/Kg
Mengetahui Instruktur/Asisten
(
Bogor, 16 Februari 2018 Analis/Praktikan
)
(Muhamad Ikhsan) 1617643
TES FORMATIF 1. Mengapa perlu dihitung nilai ketidakpastian pengukuran ? Jawab: Ketidakpastian pengukuran sangat penting guna menjaga mutu hasil uji agar pengujian data terukur betul-betul dapat dipertanggungjawabkan, karena menunjukan rentang dimana nilai benar dari suatu hasil pengamatan berada. Estimasi ketidakpastian juga diperlukan untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif t erhapad kesesuain mutu produk terhadap spesifikasi tertentu. 2. Mengapa pengukuran kafein dapat dilakukan menggunakan panjang gelombang elektromagnetik ultra violet ? Jawab: Karena kafein dapat menyerap sumber radiasi pada daerah ultra violet. 3. Apa saja aspek kritis yang dapat mempengaruhi kelineran kurva kalibrasi?
Jawab: Keproporsionalan sumbu x dan sumbu y, kemiringan / sl ope yang mendekati 1. 4. Apakah ketidakpastian kurva kalibrasi merupakan sumber ketidakpastian terbesar dalam pengukuran estimasi keridakpastian kadar kafein? Jelaskan!
Jawab: Iya, karena kurva kalibrasi menentukan kadar sampel yang berdasarkan hasil perbandingan dengan standar, namun banyak aspek-aspek juga yang mempengaruhi pengukuran estimasi ketidakpastian tersebut, yaitu presisi metode dan ketidakpastian dari alat yang digunakan.