LAPORAN KOASISTENSI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN RUMAH SAKIT S AKIT HEWAN JAKARTA STUDI KASUS EHRLICHIOSIS PADA ANJING ALASKAN MALMUTE
Oleh: YESY VITA ADETYARA, ADETYARA, S.K.H S .K.H 151!1111"#
PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS $RAWIJAYA MALANG
PENDAHULUAN L%&%' $el%(%)*
Hewan di Indonesia memiliki kasus kejadian tinggi akan kasus ektoparasit dan endoparasit. Kasus ektoparasit maupun endoparasit pada anjing dan kucing merupakan momok bagi pemilik karena dapat membawa dampak yang buruk. Kasus endoparasit yang di temui di Rumah Sakit Hewan Jakarta berupa kasus Ehrlichia canis yang penularannya dibawa oleh ektoparasit Rhipicephalus sanguineus. Beberapa anjing yang biasanya terserang seperti ras Herder !abrador retri"er. #enyakit Ehrlichiosis dapat menyerang pada anjing dan. manusia. $gen penyebab yang dapat menyerang di manusia ialah Ehrlichia chaffeensis Ehrlichia ewingii,dan Ehrlichia muris sedangkan yang dapat menyerang anjing Ehrlichia canis,dan Ehrlichia ewingii %&'B( )*+*,. $njing yang terserang Ehrlichiosis memperlihatkan gejala yang dibedakan menjadi tiga -ase yaitu -ase akut subklinis dan -ase kronis.
T++%)
Kasus ini diulas untuk mengetahui perjalanan penyakitmemahami cara eneguhan diagnosa dan penanganan serta pengobatan penyakit Ehrlichiosisi pada $njing.
A)%-)e%
$njing berjenis kelamin jantan bernama Bobo pada tanggal Januari )*+/ datang cek up. #ada bulan 0o"ember )*+1 diketahui Bobo positi- terkena Ehrlichia canis berdasarkan dari 2est kit serta pemeriksaan hematologi.
3ambar + $njing Bobo
S/*)%le-e)&
0ama hewan Jenis hewan Ras5Breed Jenis kelamin 6mur
4 Bobo 4 $njing 4 $laskan malmute 4 jantan 4 ) tahun
S&%&+ P'ee)&
Berat badan
4 7* kg
$ct
4 akti-
D/%*)0%
Berdasarkan anamnesahasil pemeriksaan -isik dan pemeriksaan penunjang berupa hematologi dan uji serologi bahwa anjing Bobo didiagnosa mengalami Ehrlichiosis. D/e'e)&/%l 2/%*)0%
$naplasmosis babesiosis bartonellosis P'0*)0%
Berdasarkan gejala klinis serta hasil hematologikasus ehrlichiosis yang dialami oleh anjing Bobo memiliki prognosis dubius. T/)2%(%) 3%)* 2/4e'/(%)
#emberian obat4 8 imidocarb dipropionat dosis 1 mg5kg Im yang diulang )89 minggu 8 do:yciclin dosis 18+* mg5kg
H%/l 2%&% e)+)%)* 4+l%) N06e-4e' "15
#emeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap anjing Bobo adalah pemeriksaan hematologi dan uji serologi menggunakan tes kit Ehrlichia canis. Hasil pemeriksaan hematologi anjing Bobo Parameter
Hasil
3
WBC (10 /µl) RBC (106/µl) Hemoglobin (g/Cl) Hemato!it (") $C% (&') $CHC (g/') $CH (g) latelet (103/µl) 'im&o*it (") $ono*it (") +o*inol (") !an.lo*it (") RW
Nilai Normal
5,4 4,33 10,0 2#,7 68,6 23,1 33,7 1 26,3 1,7 4,# 67,1 14,1
6,0-17,0 5,50-8,50 12,0-18,0 37,0-55,0 60,0-77,0 1#,5-24,5 32,0-36,0 200-500 12-30 3-10 2-10 60-80 12-16
Parameter
Nilai
Nilai normal
!e.m C!eatinin
30,58 1,76
15-40 0,5-1,5
H%/l 2%&% e)+)%)* 4+l%) Dee-4e' "15 Parameter 3
WBC (10 /µl) RBC (106/µl) Hemoglobin (g/Cl) Hemato!it (") $C% (&') $CHC (g/') $CH (g) latelet (103/µl) 'im&o*it (") $ono*it (") +o*inol (") !an.lo*it (") RW
Hasil
Nilai Normal
11,7 5,#2 15,3 41,3 6#,8 25,8 37,0 27# 12,0 2,3 7,2 78,5 13,7
6,0-17,0 5,50-8,50 12,0-18,0 37,0-55,0 60,0-77,0 1#,5-24,5 32,0-36,0 200-500 12-30 3-10 2-10 60-80 12-16
H%/l 2%&% e)+)%)* 4+l%) J%)+%'/ "17 Parameter 3
WBC (10 /µl) RBC (106/µl) Hemoglobin (g/Cl) Hemato!it (") $C% (&') $CHC (g/') $CH (g) latelet (103/µl) 'im&o*it (") $ono*it (") +o*inol (") !an.lo*it (") RW
Hasil
Nilai Normal
12,4 6,21 15,3 44,2 71,2 24,5 34,6 245 16,4 2,4 6,8 74,48 14,3
6,0-17,0 5,50-8,50 12,0-18,0 37,0-55,0 60,0-77,0 1#,5-24,5 32,0-36,0 200-500 12-30 3-10 2-10 60-80 12-16
G%-4%' 1. Te& (/& Eh'l/8h/% 8%)/
PEM$AHASAN
$njing Bobo di bulan Januari cek up dan diketahui berat badan 7*kg. $njing Bobo pernah mengalami in-estasi ektoparasit dan bulan 0o"ember )*+1 diketahui terin-eksi Ehrlichia canis. #emeriksaan lanjutan pada bulan 0o"ember )*+1 dilakukan pemeriksaan laboratorium yaitu hematologi dan kimia darah. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan adanya penurunan trombosit yaitu + : +*95;l dengan kisaran normal pada anjing yaitu )**81** : +*95;l.
=luorescent antibody 2est %I=$2, mengindikasikan adanya patogen ehrlichia dan sejak -ase akut sampai ) minggu memperlihatkan titer antibodi.
+4?* yang dapat digunakan diagnosa. $njing yang sudah pernah terin-eksi dan mendapatkan pengobatan yang e-ekti- tidak menjamin kembalinya perbaikan imun yang permanen sehingga in-eksi ehrlichia ini dapat kembali %(ubie)*+7,. #ada bulan (esember )*+1 serta Januari )*+/ keadaan anjing Bobo mengalami perbaikan yang dilihat dari hasil tes darah. Ehrlichia
canis
mengin-eksi
sel
darah
dengan
melalui
"ektor
Rhipicephalus sanguineus. 2ransmisi terjadi melalui "ektor yang mengin-eksi host dengan kelenjar sali"a yang menyerap darah. Ehrlichia spp akan masuk ke dalam leukosit atau mungkin trombosit kemudian akan bertahan hidup lalu berkembang dan menyebar ke seluruh tubuh host melalui aliran darah menuju ke jaringan peri-er. Ehrlichia canis mengin-eksi monosit dan lim-osit di jaringan. Siklus hidup dari Ehrlichia canis ada tiga tahap yaitu elementary bodiesinitial bodies dan morulae. Selama sel kecil dari elementary bodies berkembang menjadi initial bodies dan masuk intracytoplasmis menjadi morulae. @rganisme tersebut akan meninggalkan sel dan akan menjadi sel yang hancur atau disebut e:ocytosis %(ubie )*+7,.
Sumber4 (ubie )*+7 (inding sel Ehrlichia memiliki sedikit peptidoglikan dan lipopolisakarida yang menyebabkan resisten terhadap respons imun hospes. Ketidakadaan dua hal tersebut akan mengurangi kekuatan dari membran sel e.canis.
#atogenesis terjadinya in-eksi erlichia ialah diawali dengan adanya Replikasi didalam hospes terjadi didalam "akuola membran dan terlindungi dari mekanisme kekebalan dari hospes berupa lisosom. Erlichia akan berkembang biak secara biner ataupun multiple erlichia akan dilepaskan untuk mengin-eksi sel8sel
baru saat sel hospes pecah yang terjadi pada -ase pembentukan morula. Ehrlichia canis yang masuk akan merusak dinding pembuluh darah kemudian terjadinya "asculitis akan menyebabkan peningkatan konsumsi trombosit menghambat agregasi platelet di dinding pembuluh darah. #eningkatan konsumsi platelet pada kondisi in-lamasi pada endotelium pembuluh darah dan destruksi imunologi yang sangat tinggi dapat menurunkan masa hidup dari platelet. #enurunan trombosit dapat menyebabkan kebocoran darah secara spontan karena proses penghentian perdarahan dan pembekuan darah juga akan berkurang. 2rombositopenia pada erlichia kronis disertai dengan adanya antibodi anti platelet yang dihasilkan oleh erlichia akan berikatan dengan reseptor platelet yang akan meningkatkan destruksi platelet akibatnya pendarahan yang terjadi akibat in-eksi dari erlichia tidak mampu dihentikan oleh platelet karena jumlahnya tidak mencukupi untuk melakukan kloting. $ntibodi terhadap erlichia akan muncul setelah +1 hari terjadinya in-eksi pada hospes %3reene )*+),. $pabila jumlah trombosit turun petekie akan muncul lebih dahulu. #ada kondisi akut akan terjadi peningkatan in-iltrasi sel plasma ke dalam organ8organ. Hal ini akan menyebabkan respons imun seluler untuk melawan e.canis berupa granulosit.
sering terlihat. Hematologi thrombositopenia anemia ringan leucopenia ringan terlihat pada kondisi akut. 2hrombositopenia ringan pada -ase subklinis pancytopenia pada kondisi kronik. #ada -ase kronis biasanya terlihat pendarahan epistaksis peri-eral edema. Hematokrit juga mengalami penurunan karena adanya anemia. #&' atau hematokrit adalah perbandingan antara "olume total eritrosit dalam +** milimeter darah %Jain+A?/,. #&' normal pada anjing adalah 981/ %Bush+AA+,. 0ilai #&' > 91 masih bisa digunakan untuk trans-usi %Helm and Knottenbelt )*+*,. =aktor8-aktor yang mempengaruhi nilai #&' antara lain umur ras jenis kelamin. 0ilai #&' anjing umur 78/ minggu yaitu )7897 sedangkan jenis kelamin juga mempengaruhi yaitu nilai #&' anjing jantan lebih tinggi %9), dibandingkan anjing betina. Jika nilai #&' diambang batas bawah dari normal maka gejala dehidrasi peningkatan jumlah plasma juga terlihat sehingga ditemukan anemia. $nemia dapat disebabkan karena adanya perdarahan dan sebagai respons terjadinya perdarahan akut destruksi eritrosit berkurangnya atau gangguan produksi proses eritropoiesis. Berdasarkan gejala klinis yang terlihat anjing Bobo pada bulan 0o"ember )*+1 mengalami epistaksis lethargy anoreksia anemia dan thrombositopenia. Sedangkan pada bulan Januari )*+/ saat check up kondisi Bobo sudah lebih baik dengan akti"itas yang akti- serta hasil hematologi akan tetapi anjing Bobo tidak mau makan. (iagnosa dapat dilakukan dengan Immuno Fluorescence Test %I= test, dengan menggunakan agen penyebab yang diisolasi dari kultur macrophage. (engan demikian diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium melalui deteksi antibodi menggunakan antigen spesi-ik ditandai dengan naik8turunnya titer antibodi sebanyak 7 kali pada pemeriksaan berikutnya. #reparat apus darah dan preparat usap dari endapan bu--y coat darah dapat dilakukan dengan melihat preparat apus darah untuk menemukan benda inklusi %morula) di lim-osit monosit atau neutro-il. (iagnosa lain adalah dengan teknik diagnosa immunohistochemistry #&R %&hin)***,. (i--erential diagnosa dari ehrlichiacanis seperti anaplasmosis babesiosis bartonelosis. Babesia yang masuk ke dalam peredaran darah hospes adalah sporoCoid dan mengin-eksi eritrosit. #erbedaan utama antara in-eksi anaplasma dengan erlichia ialah
kebanyakan in-eksi anaplasma berada pada -ase akut dan in-eksi anaplasma pada anjing tidak menunjukkan gejala dan hewan tetap sehat. #erubahan yang nampak pada in-eksi anaplasma ialah terjadinya penurunan trombosit dan hewan mengalami demam selama -ase inkubasi. In-eksi anaplasma dapat berakibat -atal apabila diikuti dengan adanya in-eksi sekunder dari bakteri %3reene )*+),. #engobatan yang biasanya diberikan pada kasus ini yaitu do:ycyclin imidocarb dipropionate.
dapat
diberikan
glucocorticoid
obat
androgenic
seperti steroid.
do:ycyclin
imidocarb
3lucocorticoid
dipropionate
ber-ungsi
sebagai
imunosupresi"e androgenic steroid yang ber-ungsi dalam menstimulasi produksi sumsum tulang. 2erapi yang diberikan pada anjing Bobo yaitu imidocarb diprionate dan (o:ycyclin. Imidocarb tidak membersihkan tetapi mempengaruhi pengambilan inositol oleh eritrosit yang mengandung parasit. #emberian imidocarb dengan dosis 1mg5kg diulang setiap ) sekali. #emberian do:ycyclin dengan dosis 1 mg5kg. (o:ycyclin merupakan antibiotik bakteriostatic dengan cara menghambat sintesis protein. (o:y:yline adalah antibiotik golongan tetrasiklin yang memiliki si-at bakteriostatik dan menghambat sintesi protein dengan cara mengikat 9*S ribosomal subunit yang mencegah terjadinya ikatan dengan Ribosom aminoacyl trans-er R0$ yang berperan untuk pembentukan sintesis protein pada sel mamalia. (o:ycyclin dapat ber-ungsi sebagai antibakteri antiricketsia antimycoplasma dan antichlamydia. (o:ycyclin lebih e-ekti- untuk mengatasi kasus parasit darah termasuk Ehrlichia canis. Berdasarkan pemeriksaan hematologi yang lakukan pada bulan (esember dan Januari pemberian terapi obat dapat memperbaiki keadaan anemia trombositopenia yang ditimbulkan dari Ehrlichia canis. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil DB& RB& hematokrit hemoglobin dan platelet yang mengalami peningkatan hingga batas normal. Hasil dari monosit masih dibawah nilai normal akan tetapi sudah mengalami peningkatan yang dilihat dari hasil hematologi bulan (esember dan Januari. $njing Bobo merespon terhadap pengobatan sehingga ada peningkatan sistem kekebalan untuk melawan in-eksi yang disebabkan oleh in-eksi parasit darah
DAFTAR PUSTAKA
Breitschwerdt E.B. 2he Rickettsioses In: Text Book of Veterinar Internal !e"icine 7th Edition &hapter / DB Saunders &omp #hiladelphia +AA1pp. 9/9?7 &hand J.0. ShalmFs 'eterinary Hematology =ourth edition !ea G =ebiger #hiladelphia +A?/ pp. 7//7?7. &hin J. )***.
3reen E.&. )*+). In-ectious (ieseases @- 2he (og $nd &at =ourth Edition Saunders $n Imprint @- Else"ier Inc4 )9*8)77. Har"ey J. )**1. 'eterinary Hematology4 $ (iagnostic 3uide and &olour $tlas.