ANALISIS CPM, EFE, DAN IFE PT INDOSAT TUGAS MANAJEMEN STRATEGI
VII-C Kelompok 6
ANGGITA NAVRATILOVA (03) SAIFUDDIN (25) SUYITNO KARDIMAN (27) YULISTYO KHARISMAWAN (29) YUNI PUSPO HAPSARI (30)
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
0
ANALISIS
CPM, EFE, D AN IFE PT I NDOS AT
PROFIL PERUSAHAAN
PT Indosat Tbk didirikan oleh Pemerintah pada November 10, 1967 sebagai perusahaan investasi asing untuk menyediakan layanan telekomunikasi telekomunikasi internasional di Indonesia dan memulai operasi komersial pada bulan September Sept ember 1969 untuk membangun, mentransfer m entransfer dan mengoperasikan sebuah Internationa In ternationall Telecommunication Satelit Organization, Organization , atau Intelsat. Sebagai konsorsium global komunikasi satelit internasional organisasi, Intelsat memiliki dan mengoperasikan sejumlah satelit telekomunikasi. Pada 20 November 2003, PT Indosat bergabung dengan Satelindo, Bimagraha dan IM3 dan semua aset dan kewajiban anak perusahaan warisan tersebut dipindahkan dipinda hkan kepada Indosat pada tanggal tersebut. Sejak memasuki pasar pasa r seluler Indonesia melalui akuisisi a kuisisi Satelindo dan IM3 dan pembentu p embentukan integrasi integras i berikutnya dari perusahaan tersebut pada tahun 2003, layanan seluler menjadi penyumbang terbesar pendapatan operasional Indosat. Pada 22 Juni 2008, Qatar Telecom (Qtel) membeli 40,81% saham Indosat. Sampai saat ini, Qtel dan anak perusahaannya memiliki 61 % saham Indosat. Saham yang dimiliki Pemerintah Indonesia di Indosat saat ini hanya sekitar 14%, sedangkan sisanya dimilii publik. PT Indosat Tbk. merupakan merupakan perusahaan penyelenggara telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa seluler melalui Mentari, IM3, dan Matrix. Serta jasa telekomunikasi tetap (SLI)dan jasa suara tetap (fix wireless). Indosat juga juga penyelenggara jasa data tetap (MIDI) bersama-sama dengan anak perusahaannya, perusahaann ya, Indosat Indosa t Mega Media (IM2) dan Lintasarta. Linta sarta. Perseroan juga memiliki bisnis penyedia layanan seluler 3,5 G dengan teknologi HSDPA untuk pascabayar maupun prabayar. VISI DAN MISI PT Indosat Tbk memiliki visi dan misi sebagai berikut: Vision To be the provider of choice for information and communication solutions in Indonesia Offering a full range of quality information and communication products, services and solutions. Being at customer's "Top-Of-Mind" for the provision of information and communications products, services and solutions. Providing products and services which enhance the quality of life of the communities we operate in. Mission To provide and develop innovative and quality products, services, and solutions, which offer the best value to our customers. To continuously grow shareholder values. To provide better quality of life to our stakeholders. y y y
y
y
y y
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
1
A.
Matriks Profil Kompetitif (CPM) PT Indosat Tbk No
Faktor-faktor Keberhasilan Penting
Bobot
Indosat Peringkat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Pangsa Pasar Posisi Keuangan Kualitas Produk Loyalitas Konsumen Distribusi Penjualan Ekspansi Struktur Organisasi Layanan Terhadap Konsumen Daya Saing Harga Pengalaman Manajemen Iklan Teknologi Inovasi produk layanan Kepemilikan Modal
0,12 0,08 0,14 0,09 0,04 0,03 0,02 0,12 0,03 0,02 0,11 0,08 0,05 0,07 1,00
Total
3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3
XL Skor
Peringkat
0,36 0,16 0,42 0,36 0,12 0,09 0,06 0,24 0,09 0,08 0,33 0,24 0,15 0,21 2,91
2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
Telkomsel Skor
Peringkat
0,24 0,24 0,28 0,18 0,12 0,09 0,06 0,36 0,09 0,06 0,44 0,24 0,1 0,21 2,71
4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3
Skor
0,48 0,24 0,56 0,27 0,12 0,12 0,06 0,36 0,06 0,08 0,33 0,24 0,15 0,21 3,28
Analisis atas Matriks Profil Kompetitif PT Indosat Tbk 1.
Pangsa Pasar Indosat kini menguasai sekitar 20% pangsa pasar seluler di Indonesia dengan lebih dari 33 juta pelanggan (per Januari 2010) terhubung dalam jaringanya di seluruh Indonesia. Sebelumnya pada awal tahun 2009 pelanggan Indosat mencapai 36,5juta pelanggan. Namun di bulan Mei 2009 turun menjadi 33,3 juta pelanggan akibat kebijakan penghapusan nomor. Pengahpusan nomor terpaksa dilakukan karena banyak nomor-nomor yang sudah tidak produktif. Berikut disampaikan perbandingan pembagian pasar wireless di Indonesia di tahun 2007 dan 2008: WIRELESS COMPETITIVE
LANSCAPE
2007 Excelco mindo, 15.22%
2008
M , 13.50%
M , 16.21%
Telkom sel, 47. 14% Indosat , 24.13 %
Telkom sel, 42. 77%
Excelco mindo, 17% Indosat , 24.02 %
Sumber: Indosat Presentation 2008 Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
2
Dalam diagram tersebut presentase pasar indosat di pasar CDMA berkisar 0,5% dari total pasar wireless di Indonesia. 2. Posisi Keuangan Indosat mengalami penurunan net income di tahun2008 sebesar 8 % dibanding tahun 2007. Sementara itu, Telkomsel mengalami penurunan net income di tahun 2009 sebesar 21% dibanding tahun 2008. XL Axiata mengalami kerugian 6,02% pada tahun 2008. Perusahaan
1.
Indosat Tbk. Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT XL Axiata Tbk.
2. 3.
3.
Net Income (juta)
No
2007
2008
2.042.043,00
1.878.522,00
12.857.018,00
10.619.470,00
250.781,00
-15.109,00
Kualitas Produk Pada September 2009, Indosat memperoleh sertifikat kesesuaian syariah layanan dasar jasa telekomunikasi dari Dewan Syariah Nasional-MUI untuk 10 produknya yaitu Matrix, Mentari, IM3, StarOne, I-Phone, Indosat SLI 001, SLI 008, Indosat flat call01016, Indosat Global Save, dan Indosat Corporate Solution. Hal ini mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan Indosat. Kualitas Produk juga diperlihatkan dengan pencapaian penghargaan. Untuk penghargaan yang pernah diraih, dapat dilihat pada tabel berikut: No Perusahaan Penghargaan Best Contact Center 2008 May 9th 1. PT Indosat Tbk
2.
Telkomsel
3.
XL Axiata
In eleventh category as Best Operation, Best Design Technology, Best Infrastructure & Best Contribution The Asian Wall Street Journal Award 2008 May 9th Ranked 6th Overall and 5th in Innovation amongst Indonesian company rankings Islamic Finance Award 2008 May 10th Awarded the largest and most active Sukuk issuer in 2008 2007 Vision Award for Annual Report July 14th (3Q-08) League of American Communications Professionals (LACP) competition Annual Report Award 2007 August 12th (3Q-08) Awarded for Best Private Non-Financial Listed Company Indonesias Best Wealth Award 2008 September 14th (3Q-08) Best Wealth Creator Award 2008 dan sebagainya Provider Layanan Mobile Terbaik Indonesia Telecom Awards 2009 Mobile Data Service Provider of the Year 2008 Operator of The Year internasional Asian Mobile Award 2007 operator GSM terbaik Indonesia Cellular Award 2007 dan sebagainya Top Brand Award 2008 Call Center Award 2008 Indonesia Golden Ring Award 2008 Seluler Award 2008 Gadget Award 2007 Indonesia Cellular Award (ICA) 2008 Best Brand Award Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Award dan sebagainya
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
3
4.
5.
6.
Loyalitas
Konsumen Loyalitas konsumen sangat terkait dengan mutu produk dan layanan sebuah jasa operator seluler. Semurah dan sebanyak apap un produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan baru, bila konsumen sudah loyal/percaya terhadap produk lama, maka ia tidak akan beralih menggunakan produk baru tersebut. Loyalitas terkait juga dengan nama besar suatu perusahaan atau gengsi. Oleh karena itu, perusahaan jasa telepon seluler dapat dianggap berhasil apabila mampu menghasilkan konsumen-konsumen yang loyal terhadap produk mereka. Distribusi
Penjualan Distribusi penjualan menjadi salah satu faktor penting dalam kegiatan operator seluler, khususnya Indosat. Apalagi dengan kondisi geografis wilayah Indonesia, maka dibutuhkan strategi distribusi penjualan yang baik. Strategi distribusi dapat dibedakan berdasarkan wilayah, golongan masyarakat, tingkat penghasilan, atau tingkat kebutuhan masyarakat. Di Jakarta misalnya, orang sangat memerlukan informasi secara cepat dalam waktu singkat. Maka layanan produk 3G akan sangat berkembang. Ekspansi
Salah satu usaha memperluas jaringan dan menambah jumlah konsumen ialah dengan ekspansi. Proses ini biasanya justru dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asing yang ingin merambah negara lain. Indosat sendiri merupakan hasil ekspansi perusahaan Temasek dari Singapura. Mungkin secara nasional kegiatan ekspansi dilakukan dengan merekrut pihak swasta dalam hal pendirian Galeri Indosat di berbagai tempat di Indonesia. 7.
Struktur
Organisasi Secara umum struktur organisasi perusahaan jasa t elekomunikasi seluler di Indonesia terdiri dari Dewan Direksi dan Komisaris yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Hal ini terkait dengan kepemilikan modal yang sumbernya bermacam-macam. Indosat misalnya, mempunyai empat direktur asing dari total enam orang yang duduk di jajaran Dewan Direksi.
8.
Layanan Terhadap Konsumen
Layanan terhadap konsumen merupakan faktor mutlak keberhasilan perusahaan di bidang jasa telekomunikasi seluler. Sayangnya, Indosat masih tertinggal dalam hal ini bila dibanding dua perusahaan sejenis (Telkomsel dan XL). Berikut data standar layanan konsumen per Kuartal II 2009: No Kinerja Pelayanan
1.
2.
Standar Kinerja Tagihan
Standar Pemenuhan Permohonan Aktivasi
Parameter
Prosentase keluhan atas akurasi tagihan dalam satu bulan Prosentase penyelesaian keluhan atas akurasi tagihan yang diselesaikan dalam 15 hari kerja Prosentase penyelesaian atas akurasi charging pra bayar yang diselesaikan dalam 15 hari kerja Prosentase Pemenuhan permohonan aktivasi pasca bayar dalam waktu 5 hari kerja Prosentase pemenuhan permohonan aktivasi pra bayar dalam waktu 24 jam
Indosat
Telkomsel
XL
0,03%
0,31%
0.18%
90,00%
96,40%
99.17%
94,81%
97,14%
99.11%
96%
91,63%
100%
99,94%
99,90%
99.98%
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
4
3.
4.
5.
Standar Prosentase penanganan keluhan Penanganan umum pelanggan yang ditanggapi 97,23% Keluhan umum dalam periode 3 bulan Pelanggan Standar tingkat Jumlah laporan gangguan layanan Laporan Gangguan 11 untuk setiap 1000 pelanggan Layanan Standar Service Prosentasie jawaban operator Call Level Call Center Center terhadap panggilang pelanggan 81,52% Layanan dalam 30 detik Pelanggan
97,33%
99.92%
1
2
87,20%
86.60%
9.
Daya Saing
Harga Salah satu daya tarik layanan jasa telekomunikasi adalah faktor harga yang murah. Saat ini telah terjadi perang tarif antar operator seluler. Masing-masing operator berusaha menawarkan harga layanan seminimal mungkin guna menjaring konsumen yang lebih banyak. Namun demikian, hal ini juga sangat terkait dengan kualitas layanan yang ditawarkan. Untuk segmen pasar tertentu, mungkin faktor harga masih menjadi baha n pertimbangan utama. Oleh karena itu, beberapa operator seluler menerbitkan produk yang pangsa pasarnya cenderung untuk golongan menengah ke bawah, seperti IM3 dari Indosat, Kartu As dari Telkomsel, atau Kartu Jempol dari XL.
10.
Pengalaman Manajemen Jam terbang suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan. Semakin lama suatu perusahaan menjalankan bisnisnya semakin banyak pula pengalaman perusahaan tersebut, baik dalam hal menghad api masalah yang terjadi atau ad anya iklim bisnis yang berubah-ubah. Indosat sendiri dapat dikatakan cukup berpengalaman dalam dunia bisnis telekomunikasi karena telah berdiri sejak tahun 1967 dan merupakan pionir bisnis layanan telekomunikasi seluler di Indonesia.
11.
Iklan Iklan menjadi titik penting promosi produk perusahaan, yang kemudian mempengaruhi penjualan,
dan berimbas pada pendapatan perusahaan. Sebanyak 53 persen pelanggan seluler menilai bahwa iklan tarif operator telekomunikasi menjebak dan tidak memiliki nilai edukasi bagi konsumen. Demikian hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Information Communication Telecommunication (ICT Watch). Menurut jajak pendapat atas 4.888 responden periode 13 Maret-30 Maret 2008, sebanyak 53 persen mempersepsikan bahwa iklan seluler menjebak, dan 29,09 persen membingungkan. Latar belakang pendidikan responden jajak pendapat yang dilakukan melalui media internet tersebut terdiri atas 15,64 persen berpendidikan SMA, 18,35 persen (D3), 58,87 persen (S1), dan 7,14 persen (S2-S3). Sebanyak 42,37 persen menyatakan membodohi konsumen, 38,39 persen mengggap berlebihan, dan 9,26 persen menilai bermanfaat, 7,28 persen biasa saja, dan 2,09 persen mengaku tidak perduli. Tercatat pula, 51,87 persen menyatakan, iklan tarif operator tidak sesuai dengan kenyataan yang diterima konsumen seperti kualitas layanan, dan harga yang diberikan, 27,52 persen menyebutkan sesuai, 12,15 persen tidak tahu, dan 8,46 persen tidak perduli. Sebanyak 50,7 persen responden juga berpendapat bahwa kualitas jaringan dan layanan operator saat ini sama saja atau tidak ada perubahan. Sebanyak 29,11 persen menyatakan lebih baik dari sebelumnya, 19 persen lebih buruk dan 1,14 persen menyatakan tidak tahu. Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
5
Dari sisi kemasan dan penyajian iklan tarif operator, sebanyak 34,75 persen menyatakan iklan XL paling menarik. Disusul berturut iklan Telkomsel 26,04 persen, Indosat 11,28 persen, Bakrie Telecom 8,86 persen, Three 6,49 persen, TelkomFlexi 6,17 persen. 12.
Teknologi Perkembangan teknologi jasa telekomunikasi semakin canggih dengan adanya produk GPRS, 3G dan
Blackberry. Tentunya hal ini mendorong perusahaan-perusahaan operator seluler untuk mengembangkan teknologi yang sudah ada. Indosat pun mengeluarkan produknya seperti GSM dual band, GPRS, Wi-Fi, EDGE, 3G, 3,5 G (HSDPA), dan layanan Blackberry. Bahkan melalui StarOne, Indosat berani merambah dunia CDMA. 13.
Inovasi Produk Layanan Untuk menjawab tantangan persaingan antar perusahaan penyedia layanan seluler, Indosat mengeluarkan berbagai macam inovasi untuk mengembangkan fitur-fiturnya sehingga dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan para pelanggannya. Salah satu yang cukup menggemparkan pasar Indonesia adalah masuk dan berkembang pesatnya Blacberry dan ponsel qwerty produksi China yang mampu menggeser Nokia dari posisi pertama merk ponsel yang diminati oleh mayoritas pengguna ponsel di Indonesia. Selain itu, mewabahnya fenomena Facebook dan chatting ternyata mampu mengubah pola konsumsi masyarakat akan jenis ponsel yang dimilikinya. Hal ini dipahami benar oleh Indosat yang kemudian memelopori paket bundling dengan ponsel China merk Nexian dengan harga di bawah 1 juta rupiah. Terobosan ini terbukti sangat jitu dan mampu meyedot antusiasme pelanggan. Setelah Indosat, provider-provider seluler lain beramai-ramai mengikuti jejaknya dengan cara yang hamper sama dan berlomba-lomba melakukan persaingan harga demi memperoleh pelanggan baru. Selain paket bundling tersebut, yang tidak kalah penting adalah fakta bahwa sepanjang tahun2008, Indosat menjadi pemrakarsa, bahkan menjadi pemimpin, dari dua bidang yang memiliki prospek penting di masa depan, yakni Data dan Wireless Broadband.
Fitur fitur yang coba dikembangkan oleh Indosat dalam menjawab kebutuhan akan data dan wireless broadband ini adalah dengan munculnya Indosat 3.5G, yang merupakan layanan telekomunikasi bergerak nirkabel dengan teknologi 3.5G (GSM/ UMTS/ HSDPA). Aktivitas berinternet seperti e-mail, chatting, downloading, blogging browsing dll semakin leluasa dengan kecepatan akses hingga 18 Mbps dengan menginstal Indosat Accelerator Client . Dalam hal pengiriman pesan (messaging), Indosat juga berinovasi dengan mengeluarkan fitur-fitur baru yang menarik, yaitu : Salah satu layanan akses tiada batas untuk komunikasi bisnis dari Indosat. Didukung dengan jaringan data (GPRS/3G) yang telah digunakan di 50 operator di 30 negara. Salah satu keunggulan layanan BlackBerry Indosat adalah pelanggan mendapat tambahan fitur yaitu I-GPS dan I-Stock
Matrix i-mofis powered by Nokia Intellisync adalah layanan mobile office solution serta push mail yang merupakan solusi nirkabel untuk akses E-mail, Calendar, Contacts, Notes & Tasks, melalui jaringan GPRS Indosat dengan menggunakan sistem NOKIA Intellisync. i-mofis diperuntukan bagi pelanggan individual dan korporat yang tidak memiliki Mail Server.
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
6
Layanan chatting dari HP yang semudah mengirim SMS. Tanpa perlu mendownload aplikasi atau mengaktifikan GPRS dan bisa diakses dari HP tipe apa aja.
Merupakan pelopor layanan iklan di telepon genggam
Merupakan inovasi layanan Mobile Blog, Chatting & Sharing yang disediakan oleh Indosat
Berbasis 3G, layanan Meet Me Video Messaging memberikan kemudahan bagi pelanggan Indosat dalam memperluas pergaulan dan mencari teman-teman baru melalui chatting via video dari ponsel kapan saja dan dimana saja (hanya untuk pelanggan Indosat yang berada pada area coverage 3G).
Layanan berbasis teknologi 3G di mana pelanggan dapat bebas berekspresi dalam dunia 3G yang penuh warna. i-Video dari Indosat menghadirkan beragam fitur ekspresif mulai dari mengirim menerima ucapan melalui video (Video Greeting), menerima pesan video dari artis-artis fvorit, video alarm artis, sampai penyejuk rohani. Terobosan Indosat dalam hal pengiriman SMS berbentuk suara, pesan yang diterima asli dari suara si pengirim SMS. Inovasi dalam pengiriman sms sehingga bisa lebih hemat dan aman dengan SMS ZIP. Lebih hemat karena cukup 1 SMS bisa ketik sampe 200 karakter (hemat 25% dibanding SMS biasa). Aplikasi lebih aman karena bisa dipassword dan gak sembarang orang bisa buka. Mobinity.net (Mobile Community Network) adalah layanan jejaring sosial berbasis mobile (Mobile Social Networking) yang terdiri dari berbagai layanan popular: Facebook, YM!, MSN, Citizen Journalism dan SMS Iklan.
Selain inovasi berupa fitur-fitur menarik tersebut, Indosat juga membuat terobosan dengan mengenakan tarif yang relatif lebih murah dibanding provider lain untuk beberapa produknya. Salah satu contohnya adalah murahnya tarif internet untuk pengguna IM3 yang memang ditujukan untuk pasar anak muda. Dan berikut sekilas gambaran inovasi layanan yang dilakukan oleh pesaing Indosat: TELKOMSEL Telkomsel merupakan rival terberat Indosat dalam bidang telekomunikasi dan memegang 42.77%
pasar di Indonesia. Salah satu inovasi yang pernah dibuat oleh T elkomsel adalah munculnya Kartu AS Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
7
yang memiliki masa aktif seumur hidup dan merupakan kartu pertama yang memberlakukan flat rate per detik. Keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki oleh Telkomsel terutama dalam bidang kekuatan jaringannya yang sudah merambah seluruh kecamatan di Indonesia. Maraknya penggunaan internet di Indonesia merupakan salah satu yang dijadikan peluang bersaing oleh Telkomsel. Dengan kekuatan jaringannya, maka Telkomsel cukup percaya diri dengan layanan data dan wireless BroadBand yang diusungnya, yaitu Telkomsel Flash. Dalam hal inovasi, Telkomsel cenderung tidak banyak melakukan terobosan-terobosan baru dan bergerak mengikuti pasar. Akan tetapi, Telkomsel telah memiliki pasar tersendiri yang selama ini tidak terlalu terpengaruh dengan promo atau penawaran dari perusahaan lain. Mereka sudah mempercayakan kualitas layanan komunikasinya pada Telkomsel yang telah bertahun-tahun berhasil bertahan di posisi teratas pasar seluler. Namun, hal itu tidak membuat Telkomsel lantas berdiam diri dan tidak melakukan perubahan. Sebaliknya, dengan inovasi yang telah dimulai oleh provider lain, Telkomsel berusaha mengadopsinya dan memberlakukannya di perusahaannya juga. Sehingga pelanggan tidak perlu khawatir akan mendapatkan tarif telepon, sms, atau internet yang jauh tinggi dibanding menggunakan provider lain. XL
Sebagai kompetitor baru dan posisinya masih belum sekuat Telkomsel maupun Indosat yang telah memiliki pasar dan pelanggan yang cukup signifikan di Indonesia, maka XL mencoba meraih hati pelanggannya dengan melakukan promo yang sangat intensif dan agresif yang berhubungan dengan penawaran tarif murahnya dalam bertelepon,sms, dan menggunakan layanan internet. Selain itu, ada beberapa inovasi XL yang coba ditawarkan oleh XL, yaitu : XL Local Roaming Number hanya di jaringan XL Suatu produk inovatif XL yang hanya dapat digunakan dalam Jaringan XL. Dengan menggunakan XL LRN, pelanggan dapat melakukan penghematan untuk biaya Jelajah Internasional Anda. Short Code Saat ini pelanggan dapat mengakses layanan Voice Mail dan Customer service dengan menggunakan Short Code. 3G VAS: Merupakan layanan untuk pengguna TV Streaming, Internet dan layanan Akses WAP Access
14.
Kepemilikan Modal Secara umum perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi di Indonesia merupakan perusahaan go p ublic yang sebagian sahamnya dimiliki ol eh masyarakat umum atau bahkan pihak asing. Berikut perbandingan proporsi kepemilikan modal antara Indosat, Telkomsel, dan XL:
Indosat - ICL Entities - Government of Indonesia - Public
65.00% 14.29% 20.71%
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
8
B.
Telkomsel -Telkom Indonesia - SingTel
65.00% 35.00%
XL - Indocel Holding Sdn. Bhd. - Etisalat International Indonesia Ltd. - Publik
86,50% 13,30% 0,20%
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT Indosat Tbk
No. Indikator Peluang 1. Populasi penduduk Indonesia yang makin bertambah 2. Keadaan wilayah Indonesia yang berupa kepulauan 3. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat 4. Dunia bisnis yang makin berkembang 5. Makin murahnya harga telepon genggam 6. Kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi 7. Layanan bundling dengan vendor telepon seluler 8. Semakin maraknya penggunaan nada sambung pribadi dalam kaitannya dengan industri musik
Bobot
Peringkat
0,08 0,10 0,06 0,05 0,09 0,06 0,04 0,03
2 3 4 4 3 2 3 1
Skor Bobot 0,16 0,30 0,24 0,20 0,27 0,12 0,12 0,03
Ancaman 9. Aturan-aturan dari pemerintah yang bersifat membatasi 10. Adanya produk layanan baru dari pesaing 11. Munculnya perusahaan-perusahaan baru di bidang jasa telekomunikasi
0,06 0,09 0,11
2 4 1
0,12 0,36 0,11
12. 13. 14
0,06 0,09 0,08
2 4 3
0,12 0,36 0,24
Muncul dan berkembangnya teknologi CDMA Persaingan tarif yang sangat ketat Perang kekuatan jaringan Total
1,00
2,75
Analisis Matriks External Factors Evaluation (EFE) 1. Populasi Penduduk Indonesia yang Makin Bertambah Hasil proyeksi BPS menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun
mendatang terus meningkat yaitu dari 205,1 juta pada tahun 2000 menjadi 273,2 juta pada tahun 2025. Sementara itu, Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian dalam situs resminya menyatakan bahwa penduduk Indonesia diestimasikan berjumlah 229 juta pada tahun 2008. Kenaikan jumlah penduduk tersebut berbanding lurus dengan naiknya jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia. Jumlah pengguna telepon seluler pada saat sekarang ini telah mencapai kurang lebih 96.410.000, teledensitas 36,39 % dengan tingkat prosentase pertumbuhan pelanggan telepon seluler mencapai 28,26 % pertahun.
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
9
Selain diakibatkan oleh kenaikan jumlah penduduk, peningkatan jumlah pengguna seluler juga dipengaruhi oleh kecenderungan pelanggan untuk memakai lebih dari satu macam kartu seluler, jadi ada yang dipakai sebagai primary dan secondary number. Sebagai contoh riil, sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, jumlah pelanggan Indosat mengalami kenaikan sebesar 49% pada tahun 2008, Telkomsel sebesar 36%, dan XL sebesar 59%.
2.
Keadaan Wilayah Indonesia yang Berupa Kepulauan
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat beragam keadaan geografisnya. Menurut data Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004, jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.504 buah. Dengan kondisi seperti itu tentu memberikan tantangan sekaligus peluang tersendiri bagi Indosat untuk menjadi salah satu provider seluler yang dapat memenuhi kebutuhan telekomunikasi. Hal ini terjadi dapat dijelaskan dengan kecenderungan masyarakat Indonesia untuk selalu menjalin komunikasi dengan keluarga, relasi dan teman-teman di seluruh pelosok Indonesia secara nyaman, real time, namun tetap dengan biaya yang terjangkau, yang masih sulit diwujudkan apabila harus bertatap muka langsung ke daerah tempat mereka tinggal ataupun dengan cara korespondensi melalui surat yang akan memakan waktu yang lama. Kebutuhan masyarakat ini direspon dengan baik oleh perusahaan-perusahaan penyedia jasa telekomunikasi, terutama Indosat yang membuktikan keseriusannya dengan terus-menerus meningkatkan kualitas dan kuantitas jaringannya dengan membangunkan BTS(Base Transceiver Station) yang berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Jumlah BTS Indosat mengalami kenaikan sebesar 32%, yaitu dari 10.760 BTS pada tahun 2007 dan naik menjadi 14.162 BTS pada tahun 2008. Selain Indosat, dua kompetitor utamanya yaitu Telkomsel dan XL juga menambah jumlah BTS nya untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya akan telekomunikasi. Sebagai contoh Telkomsel, pada tahun 2008 mengalami kenaikan jumlah BTS dari 20.858 BTS pada tahun 2007 kemudian naik menjadi 26.872 tahun 2008. 3.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat
Mengutip Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam rapat paripurna DPR tanggal 19 Januari 2010 yang menyatakan bahwa kondisi makro ekonomi Indonesia pada 2008 relatif stabil. Ekonomi Indonesia tumbuh 6,1 persen dan pendapatan perkapita meningkat Rp 21,7 juta. Pertumbuhan ekonomi tersebut secara langsung maupun tidak langsung turut mempengaruhi kenaikan jumlah pelanggan seluler di Indonesia begitu pula sebaliknya. Masyarakat sebagai konsumen sekaligus pengguna (user) teknologi kini semakin terbantu dengan meningkatnya kemampuan sistem telekomunikasi. Hal ini dirasakan sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Pada kondisi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cukup pesat adalah kontribusi dari sistem telekomunikasi yang semakin canggih. Dengan perkembangan sistem telekomunikasi, aktivitas ekonomi seperti jual-beli kini menjadi jauh lebih mudah. Istilah yang sering dipakai untuk menjelaskan aktivitas ini adalah e-commerce, di mana pembeli dan penjual kini dapat bertransaksi melalui telepon atau menggunakan internet sebagai media perantara. Sistem perdagangan ini dapat meningkatkan efisiensi sumber daya yang harus disediakan perusahaan sekaligus memberi dampak positif bagi naiknya omzet atau pendapatan perusahaan tersebut karena sistem menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi pada pelanggan. Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
10
4.
Dunia Bisnis yang Makin Berkembang
Dunia bisnis yang makin berkembang tentu membutuhkan tingkat komunikasi yang semakin tinggi. Seiring perkembangan jaman, manusia terutama di bidang bisnis dituntut untuk bisa lebih aktif. Aktivitas yang tinggi ini membutuhkan sarana komunikasi yang mobile pula. Tidak hanya komunikasi melalui telepon, tetapi kini juga dibutuhkan internet yang mobile, dan mudah dibawa kemana-mana. Hal inilah yang mendorong para operator seluler termasuk Indosat untuk berlombalomba memberikan produk unggulan dan inovasi-inovasi baru untuk internet mobile. Sekarang hampir semua orang tak hanya butuh telepon seluler untuk komunikasi, tetapi juga sebagai sarana bisnis. 5.
Makin Murahnya Harga Telepon Genggam
Telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya, murah lagi. Berdasarkan data cellular trends di kuartal tiga 2009, penggunaan telepon seluler di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 48% dibanding tahhun 2008. Pasokan ponsel sebesar 8 juta sampai kuartal tiga tahun 2009. Sebanyak 90% telepon seluler yang paling banyak dibeli dan digunakan konsumen adalah yang harganya di bawah satu juta rupiah. Disamping itu juga para produsen telepon seluler kini makin berlomba-lomba menciptakan produk yang canggih, dengan fitur yang lengkap, dan harga yang sangat terjangkau masyarakat. Jika dulu telepon seluler dengan fitur yang lengkap dihargai dengan mahal, sekarang orang tidak perlu susah mencari telepon seluler canggih yang murah. Apalagi dengan masuknya produk-produk China yang memasang harga jauh di bawah harga telepon seluler produksi Eropa. 6.
Kemajuan Teknologi di Bidang Telekomunikasi
Teknologi yang ada saat ini sudah sangat berkembang pesat. Dahulu, telepon seluler hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja, namun saat ini telepon seluler sudah menjadi kebutuhan utama bagi semua orang. Ponsel pun sudah semakin berkembang fungsinya. Jika dahulu hanya digunakan untuk bertelepon, kemudian ada teknologi sms, mms, video call, dan sebagainya. Saat ini yang menjadi tren adalah internet via ponsel. Dengan ponsel yang dilengkapi dengan fasilitas internet, pengguna bisa melakukan browsing, chatting, games, dan sebagainya. Namun hal tersebut juga tergantung pada provider ponsel yang digunakan. Naiknya pangguna internet lewat telepon seluler, juga terjadi karena munculnya gaya baru bersilaturahmi di Indonesia. Di mana yang semula silaturahmi bisa dilakukan lewat tatap muka, saat ini bisa dipersingkat dan dipermudah hanya dengan memanfaatkan situs jejaring di internet 7.
Layanan Bundling Bekerja Sama dengan Vendor Telepon Seluler
Antara perusahaan telepon seluler dengan penyedia jasa telekomunikasi seluler kini terdapat kerja sama yang baik. Salah satunya dengan adanya paket/bundling produk telepon seluler dengan kartu SIM GSM/CDMA. Hal ini tentunya merupakan peluang bagi Indosat dan perusahaan sejenis untuk lebih menambah pangsa pasarnya. Contohnya ialah munculnya produk Indosat Blackberry (kerja sama antara Indosat dengan Blackberry). 8.
Semakin
Maraknya Penggunaan Nada
Sambung
Pribadi dalam Kaitannya dengan Industri
Musik Industri musik saat ini mulai merambah dunia telekomunikasi seluler. Nada tunggu telepon kini dapat berupa lagu-lagu yang sedang diminati masyarakat. Hal ini merupakan peluang bagi Indosat
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
11
atau perusahaan sejenis untuk bekerja sama dengan perusahaan musik (rekaman) guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan nada dering. Tercatat masing-masing telah mempunyai produk ini, seperti I-Ring di Indosat, NSP di Telkomsel atau XL RBT di XL. 9.
Aturan-aturan dari Pemerintah yang Bersifat Membatasi Pemerintah melalui seperangkat aturan yang dikeluarkan dapat secara langsung membatasi ruang
gerak perusahaan. Salah satu contohnya ialah bahwa pelanggan telekomunikasi di Indonesia tak lagi diizinkan mendapat penawaran gratis untuk pengiriman SMS lintas operator. Program ini telah dilarang keras Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). Larangan dan teguran pun telah dilayangkan BRTI kepada sejumlah operator telekomunikasi yang dianggap masih memberikan layanan pesan pendek off-net gratis tersebut. Meski larangan telah dilayangkan sejak setahun yang lalu, namun BRTI menilai masih banyak operator yang berkelit dari larangan ini. Saat ini operator yang dinilai masih menawarkan SMS gratis lintas operator adalah Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Natrindo Telepon Seluler (Axis), dan Hutchison CP Telecom Indonesia (Tri/3). Saat mengeluarkan surat itu Desember 2008 lalu, alasan BRTI melarang penawaran SMS gratis lintas operator tak lain karena program ini bisa mengganggu jaringan operator lain yang menerima SMS tersebut. Sebab, skema tarif SMS berbeda dengan jasa panggilan suara (voice call). Skema tarif SMS berupa sender keep all (SKA), yang artinya biaya SMS diambil semuanya oleh operator pengirim. Lain hal dengan voice call yang menganut aturan interkoneksi. Dalam surat itu, BRTI juga memberikan kesempatan bagi operator yang tergabung dalam Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) untuk membuat kode etik penawaran SMS, khususnya masalah bahasa pemasaran yang dinilai menipu pelanggan dengan iming-iming kata gratis. Adanya peraturan seperti itu tentunya mengurangi kesempatan perusahaan untuk lebih menarik banyak pelanggan yang menginginkan tarif semurah-murahnya. 10.
Adanya Produk Layanan Baru dari Pesaing Dunia penyedia jasa telekomunikasi sangat pesat berkembang, demikian juga dengan fitur/layanan
yang disediakan. Beberapa pesaing mengeluarkan produk baru yang tentunya memaksa Indosat untuk lebih berinovasi dalam pengeluaran produknya atau mengikuti produk yang telah dikeluarkan pesaing. Fitur layanan seperti MMS, GPRS, video call, transfer pulsa, kini telah menjadi suatu kewajaran bagi perusahaan jasa telekomunikasi. Bahkan guna memenuhi gaya hidup masyarakat, beberapa operator seluler bekerja sama dengan perusahaan lain menciptakan fiturfitur layanan baru. Contohnya Telkomsel yang mengeluarkan layanan Facebook SMS, atau XL dengan XL Yahoo Zone nya. Indosat pun mengeluarkan fitur mig33 untuk menandingi layanan sejenis. Produk layanan baru akan terus semakin berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi dan tuntutan masyarakat. Apabila Indosat tetap berpuas diri dengan jenis layanan yang sudah ada, hal ini akan menjadi ancaman karena di sisi lain perusahaan-perusahaan sejenis akan berlomba dalam berinovasi untuk merebut hati konsumen. 11.
Munculnya Perusahaan-perusahaan Baru di Bidang Jasa Telekomunikasi di Indonesia
Seiring pasar yang makin luas, beberapa perusahaan jasa layanan telekomunikasi muncul untuk memenuhi pasar yang ada. Beberapa diantaranya bahkan berani memasang tarif lebih murah dengan tujuan mengambil pasar dari provider-provider terdahulu yang sudah ada. Hal ini tentunya menjadi perhatian Indosat untuk lebih meningkatkan mutu layanan sehingga konsumen tidak lari/beralih ke provider baru. Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
12
Jaringan 3 dioperasikan PT. Hutchison Charoen Pokphand Telecom (HCPT), yang 60% sahamnya dimiliki Hutchison Whampoa dan sisanya oleh Charoen Pokphand, secara resmi meluncurkan layanan GSM selulernya untuk 2G dan 3G pada 29 Maret 2007 dengan wilayah jangkauan Jakarta pada awalnya. 3 sendiri mengklaim telah mendapatkan 2.3 juta pelanggan sampai kuartal kedua tahun 2008. Operator seluler GSM Axis, mulai beroperasi bulan April 2008 setelah sekian lama tertunda sejak mendapatkan lisensi tahun 2002. Sebagai operator ba ru, Presiden Direktur dan CEO Axis Erik Aas di Jakarta, Rabu, mengatakan Axis optimis dapat meraih dua juta pelanggan sampai akhir tahun 2008 dari potensi pasar sebanyak 150 juta orang Indonesia yang belum menggunakan ponsel. Axis yang merupakan identitas brand dari PT Natrindo Telepon Seluler (NTS) mencoba menarik pelanggan dengan menawarkan harga yang sederhana, transparan dan bersaing untuk berkompetisi dengan sembilan operator seluler lainnya. Berikut adalah produk telekomunikasi GSM yang beroperasi di Indonesia: Indosat Pascabayar; Matrix o Prabayar; IM3, Mentari o Telkomsel Pascabayar; KartuHALO o Prabayar; SimPATI, Kartu AS o Exclecomindo (XL) Prabayar dan Pascabayar; XL o Natrindo Prabayar dan Pascabayar; AXIS o Hutchinson (3) (Tri)
y
y
y
y
y
o
12.
Prabayar dan Pascabayar; 3 (Tri)
Muncul dan Berkembangnya Teknologi CDMA
Selain dengan perusahaan operator seluler GSM, kini Indosat harus bersaing juga dengan munculnya perusahaan telekomunikasi berbasis jaringan CDMA. Walaupun saat ini pengguna jaringan CDMA di Indonesia masih lebih sedikit dibanding pengguna GSM, ke depannya sangat mungkin bagi CDMA untuk merebut pasar GSM. Adanya perluasan jangkauan CDMA merupakan salah satu faktor penting yang melandasi hal tersebut di samping keunggulan-keunggulan lainnya. Dengan kondisi seperti ini, Indosat harus selalu berinovasi sebagaimana perusahaan operator seluler GSM yang lain. Berikut merupakan perusahaan telekomunikasi berbasis jaringan CDMA yang beroperasi di Indonesia: y
y
y
y
y
y
Mobile-8 Fren (prabayar dan pascabayar) - no. awalan 0885, 0886, 0887, dan 0888 o Mobi (pascabayar) - no. awalan 0889 o Sampoerna Telekom Ceria (prabayar dan pascabayar) - no. awalan 0828 o Smart Telecom Smart - nomor awalan 0881, 0882, 0883, 0884 o Indosat Prabayar dan Pascabayar; Star One o Bakrie Telecom Prabayar dan Pascabayar; Esia, Wifone o Telkom Prabayar dan Pascabayar; Telkom Flexi o Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
13
Dan berikut merupakan perbandingan layanan GSM dibanding CDMA:
13.
Persaingan Tarif yang Sangat Ketat
Dewasa ini tarif layanan operator seluler makin murah dan kompetitif. Bahkan semakin lama mengarah ke persaingan yang tidak sehat. Beberapa operator seluler bahkan memberikan tarif gratis. Hal ini sangat merugikan dan menjadi ancaman bagi Indosat. Di satu sisi perusahaan harus ikut menurunkan tarif layanannya, di sisi lain biaya perusahaan harus tetap dijaga agar penurunan ini tidak terlalu berdampak pada kinerja/capaian laba perusahaan. Berikut adalah Tabel Perbandingan Tarif GSM : Operator Sesama
Antar Operator
AXIS
Rp 200 Rp 2700
Three
Rp 300 Rp 1000
As
Rp 780 Rp 780
Matrix
Rp 840 Rp 1200
IM3
Rp 900 Rp 1500
XL
Rp 1200 Rp 1500
Mentari Rp 1400 Rp 1750 Simpati
Rp 1500 Rp 1800
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
14
Berikut adalah Tabel Perbandingan Tarif CDMA : Operator Sesama
Antar Operator
StarOne Rp 25
Rp 700
Esia
Rp 50
Rp 2727
Smart
Rp 60
Rp 600
Fren
Rp 540
Rp 1320
Flexi
Rp 750 (SLJJ) Rp 1600 / Rp 54
Untuk Internet Unlimited, diasumsikan sbb : (1) Quota minimal 1 GB (sebelum kecepat menurun) (2) Tidak ada charge tambahan jika quota habis Berikut adalah Tabel Perbandingan Tarif Internet UNLIMITED : Operator / Nama Produk
Biaya (bulanan)
Smart Internet Unlimited
Rp 45.000 (tanpa quota)
Mobi Internet Unlimited
Rp 50.000 (tanpa quota)
Flexinet Unlimited
Rp 60.000 (tanpa quota, Rp 15.000 / minggu)
Indosat ISAT Eco
Rp 100.000
StarOne Internet Unlimited
Rp 180.000 (tanpa quota, Rp 45.000/minggu)
Wimode Online Nonstop
Rp 200.000 (Rp 50.000/minggu)
Gimmick Gimmick adalah promosi yang pada awalnya sekilas terkesan sangat murah / menarik. Namun, seringkali ada banyak persyaratannya, sehingga seringkali pada akhirnya tetap saja mahal, dan/atau malah merepotkan (membuang-buang waktu).
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
15
Namun, beberapa gimmick bisa sangat menarik / bermanfaat untuk keperluan tertentu. Untuk itu beberapa diantaranya saya cantumkan disini : y y
14.
Fren : setelah 1 menit (Rp 540), menjadi gratis menelpon ke sesama Fren StarOne Ngorbit : Rp 1 / menit dengan mendaftar via SMS ke 7825 (Rp 3000/hari) : ngorbit [spasi] ber5 [spasi] no.tujuan
Perang Kekuatan Jaringan Salah satu cara mengetahui kekuatan jaringan perusahaan telekomunikasi seluler, yaitu dengan
mengetahui jumlah BTS yang dimilikinya. Bila para pesaing berlomba-lomba mendirikan BTS sebanyak-banyaknya, bahkan cenderung liar, hal ini akan menjadi ancaman bagi Indosat. Karena dengan makin bertambahnya jumlah BTS, berarti makin kuat pula jaringan yang dimiliki suatu operator seluler. Kendalanya, proses penambahan BTS tidak dapat dilakukan begitu saja namun harus menuruti peraturan yang ada sejalan dengan kode etik bisnis telekomunikasi. C.
Matriks Evaluasi Faktor Internal (IF E) PT Indosat Tbk
No. Indikator Kekuatan 1. Pendapatan usaha naik 13% 2. Jumlah pelanggan tumbuh 21% 3. Jumlah asset naik 4. Jumlah BTS naik 5. Pelanggan wireless subscribe naik 49% 6. Pengguna mobile data naik 40%
Bobot 0,18 0,16 0,06 0,09 0,03 0,04
4 3 3 3 2 2
Skor Bobot 0,72 0,48 0,18 0,27 0,06 0,08
Rasio utang terhadap asset naik 3% Jaringan yang sering overload pada Peak Time Jangkauan yang belum merata di seluruh indonesia Transfer rate data packed yang relatif lambat
0,08 0,04 0,11 0,14 0,07
2 2 4 4 3
0,16 0,08 0,44 0,56 0,21
Total
1,00
Kelemahan 7. Laba bersih turun 8% 8. 9. 10. 11.
Peringkat
3,24
Analisis Matriks Internal Factors Evaluation (IFE) 1. Kenaikan Pendapatan Usaha Sebesar 13% PT Indosat Tbk (ISAT) membukukan pendapatan usaha Rp 18,7 triliun selama 2008, atau naik 13 persen dibanding 2007 sebesar Rp 16,5 triliun. Meski terjadi kompetisi harga yang ketat sejak awal 2008, margin EBITDA tetap mencapai 50 persen. Indosat juga melakukan lindung nilai sebesar 52 persen dari total obligasi dan utang dalam dolar AS. Kenaikan ini tentunya menjadi faktor kekuatan perusahaan dalam menghadapi masa depan dunia bisnis telekomunikasi seluler. Kenaikan pendapatan usaha menunjukkan kinerja operasional perusahaan sudah efektif dan perlu dipertahankan. 2. Jumlah Pelanggan Tumbuh 21% Jumlah pelanggan Indosat mengalami pertumbuhan 21% dari tahun 2007 ke tahun 2008. Hal ini tentunya merupakan berita positif dan menggembirakan bagi manajemen perusahaan. Bertambahnya jumlah pelanggan merupakan faktor kekuatan perusahaan sebagai buah dari kinerja dan pelayanan terhadap konsumen.
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
16
3.
Jumlah Aset Perusahaan yang Mengalami Kenaikan Aset PT. Indosat mengalami kenaikan sebesar 14,098% dari dari tahun sebelumnya. Kekuatan aset perusahaan menjadi tolok ukur kekuatan perusahaan dalam persaingannya dengan penyedia layanan seluler lainnya. Data Keuangan Tahunan 2 Tahun Terakhir PT. Indosat:
Nama Akun Total Asset Total Kewajiban Hak Minoritas Laba Ditahan Modal Disetor Ekuitas Pendapatan Laba Usaha Pos Luar Biasa Laba Bersih Laba Bersih Sebelum Pos Luar Biasa Laba Bersih Sesudah Pos Luar Biasa Laporan arus kas dari aktifitas operasi
Y - 2008 51.693.323 33.994.764 288.938 14.801.568 543.393 17.409.621 18.659.133 4.733.279 1.878.522 346 346 6.513.265
Y - 2007 45.305.806 28.462.986 297.370 13.964.503 543.393 16.544.730 16.488.495 4.519.604 2.042.043 376 376 8.273.929
Sumber : http://www.idx.co.id/eReport/FinancialReport/tabid/237/lang uage/id-ID/kd/isat/Default.aspx
4. Jumlah BTS yang makin bertambah Jumlah BTS Indosat yang bertambah merupakan salah satu kekuatan perusahaan dalam upaya menambah jumlah konsumen. Indosat sendiri telah menambah jumlah BTSnya setiap tahun. 5.
Jumlah Pelanggan Wireless Subscribe yang Bertambah
Kenaikan ini berhubungan erat dengan bertambahnya jumlah BTS sebagaimana poin 4 di atas. Tercatat terdapat korelasi antara kenaikan jumlah pelanggan dengan kenaikan jumlah BTS sebagaimana tercermin dalam uraian berikut: Kenaikan jumlah BTS Th. 2007 10.760 Th. 2008 14.162 Kenaikan 3.402 Kenaikan (dalam %) 32% Naiknya pelanggan (cellular subscribers) Th. 2007 Th. 2008 Kenaikan Kenaikan (dalam %)
24.545.000 36.510.000 11.965.000 49%
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
17
Berikut merupakan skema perkembangan jumlah BTS dan pelanggan:
6.
Penggunaan Mobile Data
Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang senang berinteraksi dan sangat responsif terhadap tren gaya hidup. Tren ini terlihat dari makin maraknya penggunaan situs-situs di internet untuk berkomunikasi, baik melalui chatting, email, dan sebagainya. Begitu juga dengan ketertarikan masyarakat terhadap jejaring sosial seperti friendster, facebook, twitter, dan sebagainya. Hal ini tidak hanya berimbas pada pemilik website, tetapi juga berimbas positif pada pertumbuhan penggunaan mobile data (internet menggunakan telepon). Terbatasnya akses internet di rumah, makin banyaknya telepon seluler murah dan turunnya harga Blackberry juga akan ikut menjadi pemicu semakin banyaknya pengguna mobile data. Pakar pemasaran online Nukman Lufthie memprediksi pertumbuhan mobile data di Indonesia akan meningkat sebesar 30-40%. Hal inilah yang dibidik Indosat untuk memperluas pasarnya dengan meluncurkan Indosat 3.5 G Broadband dan IM2 yang dikhususkan untuk akses internet. 7. Penurunan Net Income
Menurut Laporan Keuangan Indosat, terjadi penurunan net income di tahun 2008 sebesar 8%. Net Income tahun 2007 adalah sebesar Rp 2.042.000.000 turun menjadi Rp 1.878.500.000. Hal ini terjadi diakibatkan oleh depresiasi nilai rupiah dari Rp 9.393 di akhir tahun 2007 menjadi Rp 10.050 di akhir tahun 2008. Penurunan ini tentunya merupakan kelemahan yang harus dicari solusinya walaupun sebenarnya pada tahun 2008 ini Indosat mencapai Pendapatan Usaha Rp18, 659.1 miliar dan EBITDA Rp9, 321.2 miliar, yang mencerminkan pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 13,2% dan 7,0%. 8. Rasio Utang Terhadap Asset Naik 3%
Neraca Indosat tahun 2008 menunjukkan kenaikan rasio utang terhadap aset. Hal ini berarti likuiditas perusahaan makin menurun sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja manajemen. Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
18
9.
Jaringan yang Sering Overload pada Peak Time
Seringkali jaringan Indosat mengalami overload pada masa-masa tertentu, misalnya hari libur nasional (Lebaran, Natal, dan sebagainya) atau pada pukul tertentu. Hal ini merupakan kelemahan perusahaan yang dapat mengurangi kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, sudah seharusnya pihak manajemen mencari solusi untuk mengurangi masalah ini. 10.
Jangkauan yang Belum Merata di Seluruh Indonesia Perlu diakui bahwa distribusi jaringan Indosat belum merata ke seluruh Indonesia. Ada beberapa
daerah yang belum terjangkau oleh sinyal Indosat. Apalagi bila dibandingkan dengan Telkomsel, maka Indosat masih tertinggal dalam hal jangkauan jaringan. Hal ini merupakan kelemahan yang harus ditanggulangi. Di tengah memburuknya kinerja akibat keterbatasan jaringan itu, perseroan akan menggelar strategi baru yang fokus pada higher val ue subscribers. Kinerja ISAT secara keseluruhan sebenarnya di bawah ekspektasi pasar. Namun, adanya strategi baru vol ume to val ue oleh tim manajemen baru menimbukan harapan peningkatan kinerja ke depan. Target harga ISAT direvisi turun dari Rp 5.900 menjadi Rp 5.300 per saham, seiring turunnya estimasi pendapatan dan laba bersih 2009-2010 masing-masing sebesar 5-7% dan 4-14%. Adapun target harga ini merefleksikan price earning (P/E) 2010 sebesar 14 kali, ketimbang IHSG yang mencapai 12,5 kali.Saat ini, pasar sedang menantikan implementasi strategi vol ume to val ue oleh tim manajemen baru, yang mulai efektif sejak September 2009. Strategi ini lebih fokus kepada higher val ue subscribers, dengan memperbaiki network dan distribution/marketing. Sebelumnya, ISAT mengakui terjadi keterbatasan jaringan pada divisi data sehingga menghambat kinerja kuartal kedua 2009. Sementara untuk seluler/GSM, ISAT mengurangi pemberian free minutes dan mengurangi lower val ued subscribers, untuk mempertahankan kualitas jaringan, mengingat keterbatasan capex 2009 sebesar US$ 600 juta, dibanding capex 2008 yang mencapai US$ 1,2 miliar. 11.
Transfer Rate Data Packed yang Relatif Lambat
Kecenderungan pasar saat ini adalah menggunakan data, bukan suara atau pesan singkat. Selain itu, Indosat juga tidak lagi memberikan tarif murah, namun layanan yang memiliki nilai tambah. Sayangnya, kecepatan transfer rate data yang dimiliki Indosat masih relatif lambat bila dibanding layanan sejenis dari operator seluler lain. Hal ini tentunya merupakan titik lemah yang harus segera diperbaiki. Oleh karena itu, pada program terbarunya Indosat mencoba menawarkan peranti yang memudahkan pelanggan mengakses layanan data yang bekerja sama dengan lima vendor, yaitu Research in Motion (RIM), Huawei, InTouch, Nexian, dan Acer.
Analisis CPM, EFE, dan IFE PT Indosat
19