U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja 1.
PENDEKATAN METODOLOGI
5.1.
Umum
Perencanaan keseluruhan Stadion, yang menjadi permasalahan utama adalah Program Ruang. Pengaturan Program Ruang sebuah bagian fungsi Gedung Stadion dapat ditentukan oleh beberapa hal diantaranya :
Sistim peralatan yang dipakai sehingga penentuan Program ruangnya harus mengikuti spesifikasi peralatan tersebut.
Sistim pelayanan yang biasa dilakukan sesuai dengan kebutuhan baik atlet maupun
penonton,
sehingga
kesemua
kebutuhan
program
ruangnya
ditentukan dari kebutuhan dan ketersediaannya peralatan serta ruang yang ada yang berorientasi pada kemudahan operasional. Dengan mengacu pada penjelasan pengalaman dalam merancang sebuah bagian Gedung Stadion tersebut diatas maka dalam penentuan program ruang tersebut perlu diadakan survey yang mendalam tentang kebutuhan dan permintaan pada USERS yang akan menempati ruang tersebut. Kebutuhan ruang dalam kaitan operasional penggunaan ruang harus dikonfirmasi dengan para USERS yang diatur melalui langkah-langkah seperti pada Flowchart dibawah ini :
PT. UNITRI CIPTA
Page
1
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Batasan-batasan : Permintaan USERS
Konsep Rancangan Standart Kebutuhan Ruang
Diskusi Penataan Program Ruang
INPUTAN DATA PROGRAM RUANG DEFINITIF
Requirement Alat2 yang terkait dengan Olahraga
PRA RANCANGAN
Penyesuaian data
Dengan Bagan Alur tersebut diharapkan dapat mengurangi ketidak sesuaian antara konsep Rancangan, standard dan spesifikasi ruang yang diminta. Kegiatan ini dapat dilaksanakan pada tahap Rapat Persiapan pelaksanaan Kontrak yang dapat diurai sebagai berikut : 1.1
PPK bersama penyedia dapat menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
1.2
Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Teknis dan/atau Tim Pendukung.
1.3
Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak adalah: a.
program mutu;
b.
organisasi kerja;
c.
tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d.
jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil (apabila diperlukan); dan
e. 1.4
rencana pelaksanaan pemeriksaan lapangan bersama.
Hasil rapat persiapan pelaksanaan kontrak dituangkan dalam Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang ditandatangani oleh seluruh peserta rapat.
PT. UNITRI CIPTA
Page
2
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
5.2.
Perancangan bangunan.
1.
Optimasi kebutuhan & fasilitas ruang dalam bangunan Stadion Olahraga. Pada
KAK
Program
telah
Ruang,
diinformasikan
tentang
fasilitas
beberapa
dan
hal
bentuk
yang
dapat
dikompilasikan dengan beberapa prasyarat yang ada dilapangan sebagai berikut :
Bangunan Stadion yang akan dibangun harus dapat menampung minimal ± 30.000 orang penonton.
Pada Bangunan Stadion ini harus dapat terbentuk suatu bangunan Arsitektur yang dapat menjadi Icon baru di Kabupaten Tapin
Dengan lahan seluas ± 10 Ha nantinya akan dapat dijadikan Taman Rekreasi bagi masyarakat Kabupaten Tapin dengan dipenuhi fasilitas olah raga lainnya yaitu :
Lapangan Sepakbola Terbuka
Penataan Parkir yang teratur
Dengan penataan yang optimal maka keberadaan Bangunan Stadion pada lokasi ini akan semakin menonjol menambah bobot bagi kawasan secara keseluruhan
Bangunan stadion ini akan dapat diatur dengan tatanan program ruang sebagai fasilitas umum sebagai berikut : a.
b.
Lantai 1
:
Hall
R. Atlit & Locker (Pria dan Wanita)
R. Official
R. Wasit
Poliklinik
R. Panitia Pelaksana
R. Pemanasan/ Fitness Centre
Ruang Toilet
Gudang Peralatan
Lantai 2 :
R. Building Management
R. Wartawan
R. Café
PT. UNITRI CIPTA
Page
3
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
c.
d.
e.
2.
R. Studio FM
R. Toilet
Lantai 3 :
R. VVIP
R. VIP
R. Toilet
R. Komersial
Lantai 4 :
R. Operator
Toilet
Ruang Tribune
Persyaratan Bangunan Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan tentang persyaratan-persyaratan dalam perencanaan nantinya tidak terdapat bagian-bagian yang keluar dari koridor persyaratan. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembuatan gambar perencanaan diantaranya sebagai berikut : 1.
Persyaratan Peruntukan
2.
Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
3.
Persyaratan Struktur Bangunan
4.
Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
5.
Persyaratan Sarana Jalan Masuk & Keluar
6.
Persyaratan Pencahayaan Darurat, tanda arah keluar dan sistim peringatan Bahaya Kebakaran.
3.
7.
Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Sistim Komunikasi.
8.
Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan
9.
Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara
Program Ruang
PT. UNITRI CIPTA
Page
4
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Dengan Pengalaman dan tinjauan empiris maka setiap fungsi bangunan dapat dirinci kebutuhan ruangnya yang sebelumnya harus pula dijabarkan dengan flow Chart aktivitas gedung tersebut. Sebagai gambaran dapat dilihat pada : Dengan Pengalaman dan tinjauan empiris maka setiap fungsi bangunan dapat dirinci kebutuhan ruangnya yang sebelumnya harus pula dijabarkan dengan flow Chart
START
SKETSA IDEA
DESKRIPSI PROGRAM RUANG
APBD Kab. Tapin
PRA RANCANGAN
NARA SUMBER BIDANG KEOLAHRAGAAN (KONI & DISPORA)
BATASAN LUAS BANGUNAN DAN ANGGARAN BIAYA PEMBANGUNAN
DINAS PU. CIPTA KARYA DAN TATA RUANG
aktivitas gedung tersebut. Sebagai gambaran dapat dilihat pada :
Tim Asistensi Teknis (DPU Cipta Karya) Kab. Tapin
Perlu Persiapan ulang Konsultasi Penentuan Program Ruang & luas
OK
Program Ruang DEFINITIF
Bangunan
Tinjauan Ulang DED CARE
OK
END
Keterangan :
PT. UNITRI CIPTA
Page
5
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Dengan langkah - langkah yang terjelaskan pada bagan alur tersebut dapat disimpulkan kebutuhan ruang untuk memfasilitasi suatu Bangunan Stadion Olah Raga yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana yang MULTI EVENTS.
Kebutuhan ruang utama ini harus digabung dengan kebutuhan ruang yang telah diminta pada KAK oleh karenanya dalam Lampiran Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan telah diinformasikan kebutuhan ruang yang akan diprogram pada bangunan ini. Dalam kaitan ini diusulkan agar ruang-ruang tersebut dapat dikelompokkan pada setiap lantai dengan tata organisasi sesuai dengan bagan alur tersebut diatas. Secara garis besar ruang-ruang di dalam stadion menurut KAK terdiri dari beberapa ruang :
•
Ruang Penerima/ Lobby
•
Toilet dan Locker
•
Ruang Tangga / tangga darurat
•
Ruang M & E
•
Ruang Security
•
Ruang kantor Building Management
•
Ruang Poliklinik
•
Ruang Panitia Penyelenggara Kegiatan
•
Ruang Penyimpan Peralatan
Adapun ruang-ruang yang ada dapat dikelompokkan menjadi :
•
Kelompok ruang pertandingan/penonton
•
Kelompok ruang pemain, panitia & official
•
CKelompok ruang building management
•
Kelompok ruang penunjang : poliklinik, ruang pertemuan, komersial, dll.
•
Kelompok ruang VIP
•
Kelompok ruang peliputan media
•
Kelompok ruang servis : WC, gudang, tangga, keamanan, M&E.
PT. UNITRI CIPTA
Page
6
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Ruang luar untuk parkir kendaraan sejumlah 10.000 mobil harus tersebar sacara merata dan banyak ditanami pohon peneduh agar berkesan teduh. Adapun secara menyeluruh Program Ruang ini akan merupakan satu kesatuan dengan bentuk tampilan bangunannya yang dapat diurai dalam penjelasan tentang Arsitektur Bangunannya. 4.
Konsep Penataan Tapak
Pendaerahan Aktivitas Sesuai dengan penetapan Perencanaan Teknis Stadion di Kabupaten Tapin, maka bangunan yang akan dirancang dan segera dilaksanakan merupakan blok Bangunan yang merupakan fasilitas olah raga yang dapat menggambarkan masa yang akan datang yang sarat dengan teknologi sehingga
pada blok ini diperbolehkan
membangun dengan gaya arsitektur yang modern dan menggambarkan High Technologi. Dalam Perencanaan Teknis Stadion di Kabupaten Tapin, bangunan yang dimaksud menempati posisi zona yang dominant sebagai penangkap (focal Point) pada kawasan ini dan tidak lepas dari persyaratan standard dari stadion olah raga yang dapat digunakan baik pada siang hari maupun malam hari. Orientasi lapangan sepak bola harus membujur utara-selatan untuk menghindari arah datangnya sinar matahari bagi kedua tim pemain. Dengan demikian maka arah stadion memanjang utara-selatan dengan tribun utama di sebelah barat. Hal ini dengan asumsi bahwa semua pertandingan yang diselenggarakan pada siang hari berlangsung setelah jam 14.00 sehingga penonton sebelah barat lebih nyaman dibanding sebelah timur.
PT. UNITRI CIPTA
Page
7
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
LOKASI Gedung Stadion di Kabupaten Tapin
5.
Konsep Pencapaian Gedung Stadion Kabupaten Tapin diharapkan merupakan ICON bidang olahraga terlengkap dan terbesar di Kabupaten Tapin.
6.
Metoda Perancangan Arsitektural Terdapat banyak Metoda dalam perancangan arsitektur seturut literatur yang tersedia. Dari yang banyak tersebut sebagian hanya berupa tulisan pendapat tanpa pernah diuji-cobakan dalam praktek, sebagian kecil sang sering digunakan dan dipraktekkan yang salah satunya adalah sebagaimana yang dilakukan oleh Broadbent (1973).
7.
Konsep Massa Bangunan Massa
Bangunan
Stadion
ditinjau
dari
sisi
kebutuhan
ruang
dan
mempertimbangkan lahan yang tersedia, yang juga akan dirancang menyatu dengan siteplan yang lain. Dalam penugasan ini hanya diminta untuk Pembuatan Perencanaan teknis bangunan stadion tapi sangat sulit untuk merancang bangunan itu berdiri sendiri sehingga oleh karenanya diusulkan juga bentuk siteplan yang menyatu dengan keberadaan bangunan stadion yang dirancang.
PT. UNITRI CIPTA
Page
8
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
8.
Penataan Ruang Luar Massa Bangunan Gedung Stadion di Kabupaten Tapin ditinjau dari sisi kebutuhan ruang dan mempertimbangkan lahan yang tersedia, kebutuhankebutuhan standard bagi bangunan Stadion yang berkapasitas 30.000 penonton harus dipenuhi secara lengkap karena hal ini terkait kenyamanan pengunjung. Optimasi lahan seluas ± 10 Ha yang tersedia bagi hadirnya Gedung Stadion ini harus diusahakan dengan mempertimbangkan keutamaan aspek kebutuhan kenyamanan area kedatangan sebagai fasilitas rekreasi masyarakat Tapin dan tetap harus mempertimbangkan juga estetika bangunan dan penghijauan yang cukup, karenanya tetap diusahakan ada penghijauan semaksimal mungkin.
9.
Sirkulasi Dalam merancang stadion olah raga yang berkapasitas ± 30.000 penonton maka yang sangat dipentingkan adalah perencanaan sirkulasi alur penonton pada saat :
INCOMING yang diasumsi kami tidak bersamaan.
OUTGOING yang diasumsikan dalam keadaan bersamaan
Dalam perencanaan hal ini harus selalu diperhatikan tentang alur pintu keluar yang memadai dan dihitung dalam satuan waktu yang cepat. Sirkulasi pada sebuah kompleks stadion merupakan salah satu isyu yang penting karena menyangkut lalu-lintas orang sebanyak 30.000 penonton. Selain itu penonton datang dan pulang dalam waktu yang cukup bersamaan sehingga perlu diatur arah dan tempatnya. Dalam mengatur sirkulasi penonton terdapat 2 hal yaitu penonton yang datang masih dalam kendaraan dari luar menuju tempat parkir dan penonton yang dari tempat parkir menuju pintu masuk. Yang pertama berkaitan dengan sirkulasi kendaraan dan yang kedua berkaitan dengan sirkulasi manusia. Dalam hal ini maka isyu pemisahan jalur kendaraan dan pejalan kaki menjadi utama. Memisahkan secara total merupakan penyelesaian yang terlalu mahal karena
PT. UNITRI CIPTA
Page
9
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
dibutuhkan jembatan dan jalan layang, tetapi penyediaan trotoar yang cukup lebar merupakan suatu keharusan. Untuk menghindari konsentrasi penonton hanya di satu tempat maka letak tempat parkir kendaraan harus tersebar secara cukup merata. Hal ini juga sesuai dengan penempatan pintu masuk stadion yang juga harus merata agar jalur perjalan kaki tidak terlalu panjang. Untuk ini harus disediakan banyak pintu masuk dengan penyediaan hall yang cukup lebar karena penonton akan mengantre pada waktu pengecekan karcis.
Selain pembagian antara kendaraan dan manusia, jenis suporter sebagai penonton juga harus dipisahkan. Hal ini untuk menghindari munculnya kerusuhan akibat luapan emosional penonton dalam jumlah yang sangat besar. Untuk ini perlu dipisahkan antara suporter tuan rumah (home) dengan suporter tamu (away). Suporter tamu relatif jauh lebih kecil jumlahnya. Pemisahan meliputi pintu masuk kawasan stadion, tempat parkir kendaraan dan tempat
PT. UNITRI CIPTA
Page
10
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
duduk. Dengan pemisahan ini kemungkinan jalur sirkulasi yang bercampur sudah sangat kecil.
Secara garis besar isyu sirkulasi penonton dapat diringkas sebagai berikut :
•
Pemisahan jalur dan tempat duduk suporter tuan rumah dan suporter tamu
•
Distribusi tempat parkir dan pintu masuk stadion yang merata
•
Distribusi penonton pada waktu masuk dan keluar stadion : jumlah & penempatan pintu masuk/keluar, tangga & lubang tribun
•
Jalur sirkulasi pemain & official
•
Penyediaan halte kendaraan umum (bukan terminal)
5.3. Sketsa Idea Tampilan Arsitektur 1.
Fasad Bangunan
Fasad bangunan juga harus mengintepretasikan bangunan yang ‘tegas’ dengan olahan garis geometrinya (garis vertikal Horizontal), juga merepresentasikan
PT. UNITRI CIPTA
Page
11
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
bangunan ‘rapi & bersih’ dari pengaturan komposisi bidang-bidang yang terjadi (tidak banyak lipatan). Jendela pada Gedung Sport Center secara konseptual dirancang untuk memenuhi standart kebutuhan akan terang-langit serta pergantian udara segar alami dapat dibuka tutup, namun demikian pola geometri pada gubahan massa diadakan sebagai upaya sentuhan yang hanya bersifat estetika saja, yang dengan demikan aspek fungsi dan kebutuhan ruang yang mendasar tetap menjadi prioritas rancangan. Penampilan
eksterior
keseluruhan
bangunan
yang
meliputi
keseluruhan
komponennya atap, dinding, bukaan serta elemen-elemen yang mengesisi atau menonjol struktur bangunan, disetiap bangunan antara komposisi sebagai tampilan dan fungsi-fungsinya setaraf kebutuhan/ aktivitas didalamnya. Kesan Modern, dimunculkan dengan memberi penyelesaian pada bidang-bidang kaca dengan bingkai kerangka aluminium geometri pada garis-garis yang timbul, sesedikit mungkin atau membebaskan dari unsur-unsur lengkung. Bentuk atap yang sederhana juga memberikan kesan nilai kepraktisan & kemudahan dalam perawatan. Kesan Unik/ khusus yang ditampilkan terkait dengan citra modern dan tehnologi diambil dengan memunculkan geometri garis-garis ‘kuat’ serta ‘lebar’. Kesan keseluruhan nik ini memang diharapkan ada kesan bersih dan sedikit bersifat dekoratif pada fasad bangunan. Solusi iklim dapat ditengarai dengan adanya selasar-selasar keliling bangunan sebagai pelindung sebagian atau seluruh permukaan dinding. Bentuk atap hiasan sebagai antisipasi kondisi curah hujan yang tinggi serta isolasi radiasi panas matahari yang tinggi. Secara umum tampilan fasad tidak semata menggambarkan citra bangunan utilitarian yang menegangkan tapi bangunan tempat solusi dan perwatan kesehatan yang menyenangkan.
PT. UNITRI CIPTA
Page
12
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
2.
Organisasi Ruang
Adapun Gedung Sport Center ini merupakan gedung yang mampu menampung ± 20.000 penonton sehingga kebutuhan akan ruang-ruang yang terkait dengan jumlah penonton tersebut harus dapat ditata sebagai kebutuhan dasar tapi harus nyaman. Sesuai dengan kebutuhan maka bangunan Gedung Sport Center di Kabupaten Tapin ini memiliki program zonasi ruang dalam beberapa lantai bangunan sebagaimana yang direncanakan yaitu pada masing-masing lantai mengakomodir kegiatan-kegiatan. 3.
Gubahan Ruang-Luar (Exterior)
Lahan yang tersedia untuk gedung Sport Center sangat terbatas dari standart yang diberlakukan, oleh karenanya Ruang terbuka hijau yang seharusnya menyertai pada rancangan ini terpaksa di optimalkan untuk mengakomodir kenyamanan sirkulasi pada ruang kedatangan. Karena keberadaan bangunan ini ditengah lahan yang cukup luas yang dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau maka hal-hal tentang tata hijau di sekitar bangunan tidak perlu dipermasalahkan. Ruang kedatangan yang dirancang memiliki kekhasan secara arsitektural, akan menjadi ruang kedatangan yang nyaman sekaligus sebagai unsur Penangkap dari bangunan Gedung Sport Centre itu sendiri. Detail sekeliling kanopi ruang kedatangan juga dirancang untuk dapat menjadi aksen dari serial vision. Salah satu persyaratan yang disebut dalam KAK adalah bangunan stadion ini harus mampu manjadi ikon kota Tapin. Untuk ini tampilan arsitekturnya harus berbeda dari yang ada serta mampu menjadi ciri suatu tempat dan mudah dikenal. Hal ini memang tidak mudah tetapi bisa dieksplorasi bentuk arsitekturnya agar dapat memenuhi keinginan tadi. Bagian terbesar dari tampilan sebuah stadion adalah bentuk tribun dan atapnya. Besarnya tribun ditentukan oleh kapasitas penonton yang dikehendaki karena ukuran
PT. UNITRI CIPTA
Page
13
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
lapangan sepakbola sudah standar. Dengan kapasitas 20.000 penonton, maka penyediaan tribun sisi timur dan barat sudah cukup dan jumlah baris tidak terlalu banyak sehingga sudut kemiringannya tidak tajam. Kedua sisi ini dipilih karena dari sisi ini sudut penglihatan yang paling baik bagi penonton dalam menikmati pertandingan. Sisi utara-selatan dibutuhkan jika dikehendaki kapasitas yang lebih besar.
Biasanya bentuk geometri tribun membesar dibagian VIP dengan distribusi tempat duduk merata. Dalam rancangan ini bagian ujung atas tengah tribun lihilangkan dan disisakan balok-balok pendukungnya saja. Dengan demikian tampilan rangka tribun dari luar (eksterior) akan terlihat semakin kokoh. 4.
Olah Tata-ruang Dalam (Interior)
Dalam ide rancangan tata ruang-dalamnya, diharapkan suasana nya dapat menstimulasi semangat olahraga menjadi lebih bersemangat .
PT. UNITRI CIPTA
Page
14
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
5.
Tampilan Bangunan-bangunan dalam
Untuk memperkokoh tampilannya pengisi ruang dibagian bawah tribun dibuat seminimal mungkin agar bagian struktur tribun terlihat lebih luas. Ini merupakan gagasan untuk membuat tampilan tribun sebagai tampilan utama dan dominan dari arsitekturnya. Selain struktur tribun, struktur rangka penyangga tribun ikut mendominasi tampilan stadion dengan menampilkan pada sisi memanjangnya. Untuk menyatukan tampilan, atap utama tribun dibuat melengkung sejajar lengkungan tribun bagian atas. Atap ini dirancang dengan struktur kantilever sehingga tidak ada struktur lain diluar tribun agar tampilan eksterior terlihat lebih bersih. Dengan kapasitas penonton 30.000 orang, tribun cukup ditempatkan di sisi timur dan barat lapangan. Sisi utara dan selatan prinsipnya hanya digunakan untuk menempatkan score-borad dan couldron bila digunakan untuk event pekan olahraga.
PT. UNITRI CIPTA
Page
15
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
PT. UNITRI CIPTA
Page
16
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
PT. UNITRI CIPTA
Page
17
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Untuk memberi skala yang lebih kecil pada entrance, dibuat kanopi dan tonjolan ruang serta ramp menuju entrance utama. Bentuk geometri kanopi juga dibuat lengkung untuk keserasian tampilan secara keseluruhan.
SCORE BOARD DAN COULDRON Rancangan score board dan couldron dibuat menyatu dengan tribun agar tidak terkesan tempelan. Untuk itu dibutuhkan penyelesaian bidang-bidang yang meneruskan tribun ke bagian score board dan couldron. Bidang-bidang ini dieksplorasi geometrinya untuk memberi tampilan yang estetis. Karena skala tribun yang cukup besar maka ukuran score board dan ketinggian couldron harus menyesuaikan. Untuk ini perlu dibuat beberapa elemen dekoratif yang menyatu dengan kedua elemen tersebut. LAMPU STADION Untuk kebutuhan penerangan pada event malam hari dibutuhkan lampu penerangan lapangan yang cukup. Penempatan lampu-lampu ini harus merata dan posisinya cukup tinggi agar tidak menyilaukan pemain. Dalam rancangan ini tiang lampu dibuat menyatu dengan empat pintu parade yang ada di empat ujung stadion. Sedang untuk bagian tengah lapangan ditempatkan pada ujung atap tribun memanjang utara-selatan. KEMUNGKINAN PENAMBAHAN KAPASITAS PENONTON Dalam rancangan ini dibuat alternatif apabila diperlukan penambahan kapasitas penonton. Untuk ini sisi utara-selatan bisa dibuat tribun sehingga tampilan tribun terlihat menerus. Untuk ini juga diberi atap keliling tribun dengan memperhatikan posisi score board dan couldron. Sedang tiang lampu di empat ujung lapangan dihilangkan dan ditempatkan pada sepanjang atap sisi utara-selatan.
PT. UNITRI CIPTA
Page
18
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
5.4. Detail Engineering Design (DED)
a.
Proses
Pembuatan
Dokumen
Perencanaan
dengan
Rencana
Pembangunan Bertahap Dalam KAK telah dijelaskan tentang lingkup kerja Konsultan Perencana yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tahap Pra Rancangan
PT. UNITRI CIPTA
Page
19
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
a.
Pengumpulan Data Lapangan
b.
Perencanaan Tapak dan Blok Bangunan
c.
Pra Rancangan
d.
Pembuatan Maket & Presentation Tools
Tahap Perancangan Detail Engineering Design
a.
Pengembangan Rancangan
b.
Perhitungan Konstruksi
c.
Pembuatan Gambar Kerja
d.
Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
e.
Penyusunan RKS
Tahap Pelelangan
Tahap Pembangunan Bertahap Dalam pelaksanaan tahap-tahap pekerjaan tersebut diatas dimungkinkan untuk dibangun dengan pentahapan untuk itu diusulkan untuk menghasilkan dokumen DED untuk pelaksanaan Tahap Tahun Anggaran yang akan datang sebagai Karya Perencanaan Tahap I dan untuk Tahun Anggaran lainnya sebagai Karya Perencanaan Tahap II. Dokumen antara yang dapat dipakai sebagai dokumen Tender konstruksi tahapan dapat dijelaskan seperti pada bagan alur sebagai berikut :
PT. UNITRI CIPTA
Page
20
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Batasan – batasan : Kebutuhan Ruang Anggaran
ok
SKETSA IDEA
DISKUSI
Tinjauan ulang
BATASAN Kemampuan Anggaran
USER
PRA RANCANGAN
ASISTENSI
ASISTENSI
DED
Tinjauan Ulang
Tinjauan ulang DOKUMEN PERENCANAAN
DED TAHAP I
Revisi
ASISTENSI
DOK. TENDER Tahap I
b. Perencanaan Bidang Arsitektural Kehadiran Bangunan pada suatu kawasan / lingkungan setidaknya harus memiliki dampak positif bagi kualitas lingkungan baik yang terkait dengan kehidupan maupun estetikanya. Demikian juga dengan eksistensi Gedung Sport Centre Kabupaten Tapin tentunya akan mampu menjadi ICON pada kawasan ini, untuk itu harus difikirkan tentang bentuk arsitektur yang akan dipilih. Dalam kaitan ini diusulkan untuk memilih bentuk arsitektur yang ramah terhadap kondisi lingkungan kawasan yang sudah ada, tetapi tetap mempunyai perpaduan dengan Bangunan modern dimana selalu sarat dengan unsur-unsur bahanbahan metal dan kaca tapi dengan mengutamakan sifat-sifat bangunan yang
PT. UNITRI CIPTA
Page
21
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
mengutamakan UTILITAS penggunaannya dan penataan ruang yang nyaman diharapkan dapat menghadirkan Gedung impian tersebut. c. Perencanaan Bidang Struktural 1. STRUKTUR BANGUNAN BAWAH (LOWER STRUCTURE)
Struktur bangunan bawah pada suatu bangunan idealnya berupa satu kesatuan struktur yang terdiri dari: pondasi, pilecap atau poer, dan tiebeam atau sloof. Masing-masing komponen mempunyai peranan tersendiri. Peranan tersebut tidak boleh dianggap ringan karena struktur yang ditopang berupa bangunan atas sebuah gedung bertingkat banyak mempunyai berat ratusan ton pada tiap titik kolomnya. Oleh karena masing-masing mempunyai peranan, maka perlu sebuah konsep berpikir dan perhitungan yang cermat dalam menentukan struktur bangunan bawah tersebut. Struktur pondasi sebuah bangunan berguna untuk mentransfer beban dari bangunan atas untuk disalurkan ke tanah sebagai media pendukungnya. Daerah sekitar lokasi bangunan mempunyai kondisi tanah berupa lempung lunak sampai kedalaman tertentu. Mengingat kondisi tanah yang tidak cukup baik dilokasi dan kedalaman tanah keras yang dalam ± 27 m, maka type pondasi yang digunakan harus pondasi tiang (pondasi dalam). Ada dua alternatif pelaksanaan yang dapat digunakan untuk membuat pondasi dalam, yaitu: menggunakan tiang pancang pracetak dengan sistim injeksi dan sistim bored pile. Masing–masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada pondasi tiang pancang pracetak sistim injeksi, kualitas material dan kecepatan pelaksanaan sangat dominan. Lokasi pekerjaan relatif bersih, sehingga
memperlancar
pelaksanaan
pekerjaan.
Disamping
itu
dengan
menggunakan sistim injeksi tidak menimbulkan masalah dengan lingkungan sekitar seperti getaran dan kebisingan. Pelaksanaan pemancangan dengan sistim injeksi dengan panjang tiang sekitar 26 meter dapat dilaksanakan sekitar 10 sampai dengan 12 titik tiang pondasi tiap hari. Sehingga waktu pemancangan tinggal menjadi faktor pengali dari kapasitas produksi pelaksanaan.
PT. UNITRI CIPTA
Page
22
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar1. Pemancangan dengan Sistim Injeksi Sedangkan pada pelaksanaan pondasi bored pile juga tidak terdapat kebisingan maupun getaran, namun site menjadi cukup kotor oleh lumpur hasil pengeboran. Selain itu kualitas tiang pondasi yang dihasilkan tidak sebaik tiang pracetak karena pondasi harus dicor ditempat. Bila dilaksanakan dengan pondasi bored pile maka harus disiapkan prasarana penunjang pelaksanaan untuk menunjang metode yang dipakai. Prasarana yang perlu disiapkan yaitu lokasi untuk merangkai tulangan pondasi boredpile yang cukup luas karena tulangan harus dirangkai dilapangan. Pada saat pemboran tanah harus disiapkan lokasi yang cukup untuk menimbun deposit untuk meniriskan tanah supaya tidak tercecer ketika dibawa keluar. Sebelum dibawa keluar oleh dumptruck, kendaraan pengangkut harus dicuci supaya lumpur tidak jatuh di perjalanan. Dan juga harus disiapkan petugas pembersih jalan dalam radius tertentu untuk membersihkan ceceran lumpur yang jatuh supaya tidak merugikan pemakai jalan yang lain.
PT. UNITRI CIPTA
Page
23
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 2. Pondasi Boredpile (a) Pengeboran (b) Pembuatan bulb (c) Pemasangan besi tulangan (d) Pengecoran Perencanaan struktur bangunan bawah pada bangunan ini nantinya akan menggunakan pondasi tiang pracetak sistim injeksi dengan alasan yang telah dikemukakan diatas dan juga telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Untuk memastikan bahwa pelaksanaan pondasi sudah sesuai yang telah direncanakan maka perlu dilakukan tes untuk mengetahui daya dukung tiang terpasang. Tes tersebut bisa dilakukan secara dinamik ataupun statik. Bila dilakukan tes statik alat yang digunakan tetap memakai alat pancang injeksi, bila dilakukan secara dinamik menggunakan alat PDA (Pile Driving Analysis).
PT. UNITRI CIPTA
Page
24
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 3. Proses pendataan dengan alat tes PDA (gambar kiri atas), Pelaksanaan tes PDA di lapangan (gambar kanan atas), dan Pelaksanaan Pembebanan Statis (gambar bawah) 2. STRUKTUR ATAS (UPPER STRUCTURE)
1. Sistem Struktur Struktur yang digunakan dalam perencanaan adalah sistem Open Frame atau portal rangka terbuka. Struktur rangka ruang terbuka sesuai dengan lokasi bangunan yang berada pada daerah dengan resiko gempa rendah. Surabaya berada pada zone gempa 2 pada peta wilayah gempa peraturan gempa tahun 2002. Mengingat gedung ini harus dilaksanakan dalam batasan lahan yang ada, maka sebaiknya
struktur yang digunakan adalah cast in situ
concrete (beton cor
setempat). Selain itu dengan bentuk geometri yang typikal dalam arah vertikal juga mendukung digunakan sistem tersebut. PT. UNITRI CIPTA
Page
25
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 4. Pelaksanaan gedung dengan metode cor setempat Keuntungan sistem ini adalah kecepatan pelaksanaan dan kualitas bahan yang terkontrol langsung dilapangan oleh direksi. Disamping itu sistem ini relatif bersih dan rapi apabila dikerjakan dengan baik karena fabrikasi tulangan dilaksanakan didalam site (lapangan). Yang terpenting harus diperhatikan adalah schedule pelaksanaan direncanakan sedemikian rupa agar tulangan elemen yang datang bisa segera dipasang agar tidak ada penumpukan dilapangan. 2. Elemen Struktur Bangunan atas gedung terdiri dari struktur primer dan struktur sekunder. Struktur primer adalah bagian langsung dari sistim struktur atas yang berupa rangka terbuka balok dan kolom. Elemen struktur primer berupa balok dan kolom ini merupakan satu kesatuan dalam kekuatan struktur dimana dalam perhitungannya nanti menerima beban dari struktur yang didukungnya berupa struktur sekunder. Struktur sekunder adalah elemen struktur yang membebani struktur primer walaupun pada dasarnya struktur sekunder ini juga menambah tingkat kekakuan dalam sistim struktur. Struktur sekunder diantaranya: tangga, plat lantai, entrance, dan elemen yang tidak menjadi bagian dari sistim struktur rangka terbuka (open frame).
PT. UNITRI CIPTA
Page
26
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 5. Struktur rangka terbuka (open frame) 3. PEMBEBANAN, ANALISA STRUKTUR DAN PERATURAN
1. Beban yang Diperhitungkan a.
Beban Mati: beban ini berasal dari berat sendiri struktur dan beban peralatan yang permanen (tidak dipindahkan lagi).
b.
Beban Hidup: beban ini berdasarkan fungsi gedung dan fungsi pada tiap lantainya.
c.
Beban Gempa: kekuatan gempa yang dipergunakan dalam perencanaan akan disesuaikan dengan peta zona gempa yang ada dalam peraturan perencanaan bangunan tahan gempa untuk gedung tahun 2002 (SNI 03-1726-2002).
PT. UNITRI CIPTA
Page
27
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 6. Peta Gempa Wilayah Indonesia 2. Analisa Struktur Perencanaan gedung ini akan menggunakan paket program komputer yang dianalisa secara 3D untuk mengetahui perilaku struktur dan menjaga ketelitian proses disain. Model bangunan berupa rangka terbuka 3D (3D open frame) dengan struktur utama berupa balok dan kolom. Dari permodelan geometri struktur akan diberikan pembebanan dan kombinasi beban sesuai dengan peraturan yang berlaku dan diperoleh gaya dalam yang selanjutnya digunakan untuk menentukan jumlah tulangan pada masing-masing elemen struktur. 3. Peraturan yang Digunakan. Untuk melakukan input data pada analisa struktur dan perhitungan penulangan akan dipakai peraturan diantaranya: SNI 03-1726-2002, SNI 03-2847-2002, serta peraturan lain yang berkaitan dengan kebutuhan perencanaan nantinya.
PT. UNITRI CIPTA
Page
28
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
4. PRECAST CONCRETE Pendahuluan Precast concrete atau beton pracetak mulai digunakan sejak sebelum tahun 1950-an dan berkembang dengan pesat hingga saat ini penggunaan beton pracetak telah lazim. Keuntungan utama dari metode ini adalah waktu fabrikasi yang sangat efisien karena dilaksanakan di luar lokasi konstruksi secara simultan dengan pelaksanaan struktur bangunan utama. Proyek-proyek stadion yang memiliki elemen-elemen struktur bersifat repetasi akan sangat terbantu dengan sistem beton pracetak. Banyak komponen struktur stadion yang dapat dicetak terlebih dahulu di luar lokasi untuk nantinya dirakit menjadi sebuah bangunan di dalam lokasi. Salah satu elemen stadion bersifat repetasi yang sangat terbantu dengan sistem beton pracetak adalah plat lantai tribun. Plat lantai tribun yang disokong oleh sistem portal balok dan kolom bukanlah plat lantai yang memiliki permukaan yang rata. Oleh karena itu akan sulit membentuk plat lantai tribun dengan sistem pengecoran di tempat karena dibutuhkan sebuah sistem bekisting yang sangat rumit dan memakan waktu. Mengingat bentuk tribun yang serupa di seluruh stadion, maka sistem pracetak sangat menarik untuk diterapkan karena karakteristiknya sangat menguntungkan. Tentunya dudukan-dudukan dari elemen tribun pracetak ini harus disesuaikan sehingga memungkinkan pemasangan, namun demikian biaya tambahan yang muncul untuk grouting teramat kecil dibanding dengan keuntungan dari produktifitas pracetak yang sangat tinggi. Dari segi struktural, sistem pracetak pada tribun tidak mengganggu sistem struktur bangunan secara keseluruhan sebab tribun merupakan sistem struktur sekunder yang tidak mempertahankan integritas bangunan secara langsung. Oleh karena itu sistem struktur bangunan utama dapat dianalisis dengan menggunakan prinsipprinsip open frame yang sederhana sehingga mengurangi peluang terjadinya kesalahan dalam analisis struktural bangunan. Proses Pembuatan Beton Pracetak Pembuatan beton pracetak pada prinsipnya serupa dengan pembuatan beton cor di tempat
namun
dengan
memperhitungkan
perkuatan
pada
posisi-posisi
pengangkatan dan sambungan-sambunganya dengan struktur utama nantinya.
PT. UNITRI CIPTA
Page
29
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 1. Proses manufaktur tribun pracetak Segmen-segmen tribun pracetak ini difabrikasi secara simultan sehingga umur beton mencapai usia yang cukup bersamaan dengan cukup umurnya struktur utama bangunan. Satu-satunya kendala bagi fabrikasi beton pracetak ini adalah masalah logistik. Kontraktor pelaksana harus dapat menyediakan bahan-bahan dalam jumlah yang cukup untuk produksi masal dan menyediakan ruang yang cukup untuk pelaksanaan fabrikasi.
Pemasangan Beton Pracetak Beton pracetak diproduksi di lokasi di luar lokasi konstruksi bangunan utama, oleh karena itu transportasi beton pracetak dari lokasi fabrikasi ke lokasi konstruksi harus
PT. UNITRI CIPTA
Page
30
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
diperhitungkan dengan cermat baok akses maupun waktunya untuk menghindari delay pemasangan beton. Pengangkutan beton pracetak dapat dilakukan dengan cara sederhana yang melibatkan crane dan flat bed trailer.
Gambar 2. Transportasi Tribun Pracetak Di lokasi konstruksi bangunan utama, segmen-segmen beton pracetak ini dirangkai dengan bangunan utama dan difiksasi sehingga tidak berubah posisi.
Gambar 3. Penempatan Tribun Pracetak
PT. UNITRI CIPTA
Page
31
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 4. Metode fiksasi beton pracetak
PT. UNITRI CIPTA
Page
32
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
5.
SPACE FRAME UNTUK ATAP GEDUNG
Pendahuluan Stadion merupakan bangunan dengan fungsi ruang yang sangat luas dan besar. Digunakan untuk even yang dihadiri oleh puluhan ribu orang yang ingin menyaksikan beragam suguhan acara yang populer. Oleh karena itu sistem struktur yang hendak digunakan untuk menaungi ruangan ini haruslah mampu menyediakan ruang yang luas dan bebas dari penghalang sehingga mereka yang datang dapat menonton dengan leluasa. Sistem space frame adalah salah satu jawaban atas tantangan ini. Struktur space frame telah berkembang dan digunakan di seluruh penjuru dunia selama lebih dari setengah abad lamanya. Pencarian bentuk-bentuk struktur baru untuk mengakomodasi ruang bebas yang luas telah menjadi tujuan utama bagi para arsitek dan insinyur sipil. Dengan munculnya teknik membangun dan material konstruksi yang baru, space frame seringkali menyediakan jawaban yang tepat dan memenuhi persyaratan berat, ekonomi, dan kecepatan pelaksanaan. Kemajuan yang pesat telah dicapai dalam proses pengembangan space frame. Banyak teori dan program penelitian telah dilaksanakan oleh berbagai perguruan tinggi dan institusi penelitian
di
banyak
negara.
Hasilnya,
banyak
pengetahuan
yang
telah
disebarluaskan dan diaplikasikan di lapangan. Dalam beberapa dekade terakhir, pesatnya penggunaan space frame dapat diamati dalam berbagai jenis gedung seperti arena olahraga, ruang pameran, ruang pertemuan, terminal transportasi, hangar pesawat terbang, bengkel, dan gudang. Bangunan-bangunan tersebut bukan hanya menggunakan atap bentang panjang, namun juga penutup bentang sedang dan pendek seperti atap, lantai, dinding, dan kanopi. Banyak proyek-proyek menarik telah didisain dan dibangun di seluruh dunia menggunakan konfigurasi yang bervariasi. Beberapa faktor penting yang memengaruhi cepatnya perkembangan space frame dapat disampaikan sebagai berikut. Pertama-tama, pencarian ruang dalam gedung yang besar telah dan selalu menjadi fokus aktifitas manusia. Oleh karena itu, turnamen olahraga, pertunjukan budaya, pertemuan masal, dan pameran dapat digelar di bawah satu atap. Produksi modern dan kebutuhan atas efisiensi operasional yang lebih besar juga menghasilkan permintaan atas ruangan yang besar dengan gangguan yang minimal dari struktur penyokong. Space frame menyediakan keuntungan bahwa ruang interior dapat digunakan untuk berbagai cara dan oleh karenanya sesuai dengan permintaan yang ada. Space frame sangat sulit
PT. UNITRI CIPTA
Page
33
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
dipahami secara statis, dan analisis terhadap struktur ini sangatlah rumit bila menggunakan metode manual. Sulitnya analisis yang rumit dari sistem ini menyebabkan penggunaan space frame menjadi terbatas. Namun munculnya komputer telah merubah pendekatan dalam analisis space frame secara radikal. Dengan menggunakan program bantu komputer, struktur ruang yang sangat kompleks dapat dianalisis dengan akurasi yang sangat tinggi dalam waktu yang sangat singkat. Pada akhirnya, space frame juga menemui masalah dalam menyambung batang-batang yang sangat banyak (kadang mencapai 20 batang) dalam sebuah ruang dengan sudut yang bervariasi pada satu titik. Munculnya beberapa metode penyambungan pada sistem-sistem yang telah dipatenkan telah membantu pengembangan konstruksi space frame. Sistem-sistem ini menawarkan cara-cara yang sederhana dan efisien untuk menyambung batang-batang. Toleransitoleransi yang persis dibutuhkan oleh sistem-sistem sambungan ini dapat dicapai dalam fabrikasi batang dan sambungan. Definisi Space Frame Bila dicari dalam literatur atas rekayasa struktur, ditemukan bahwa arti kata space frame sangatlah beragam dan membingungkan. Pada pemahaman yang luas, space frame dapat diartikan secara literal sebagai struktur berdimensi tiga. Meski demikian, dalam pemahaman yang lebih sempit, istilah space frame berarti sejenis struktur spesial yang bekerja secara tiga dimensi. Kadangkala insinyur sipil dan arsitek gagal menyampaikan arti sesungguhnya dari istilah ini. Oleh karena itu sepantasnya didefinisikan terlebih dahulu istilah space frame ini sehingga dapat sepaham disepanjang ulasan ini. Sebuah kelompok kerja di Spatial Steel Structures of The International Association on Shell dan Spatial Structures mendefinisikan space frame sebagai berikut: Space frame adalah sistem struktur yang tersusun atas elemen-elemen linear yang diatur sehingga gaya-gaya disalurkan secara tiga dimensi. Pada kasus tertentu, elemen penyusun ini dapat saja bersifat dua dimensi. Secara makroskopik, space frame sering berbentuk datar atau kurva. Harus diperhatikan bahwa struktur yang serupa juga disebut sebagai struktur kisi dalam laporan yang dibuat oleh Task Committee on Latticed Structures yang menyatakan bahwa Struktur kisi adalah sistem struktur dalam bentuk jaringan elemen-elemen (bukan permukaan menerus). Bagian-bagiannya dapat dibentuk dengan cara digiling, ditekan, atau dicetak.
PT. UNITRI CIPTA
Page
34
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Karakter lainnya dari struktur kisi adalah mekanisme pemikulan bebannya bersifat tiga dimensi. Space frame lazimnya disusun dalam jajaran batang berlapis tunggal, ganda, atau banyak. Beberapa orang tidak menggolongkan jajaran batang satu lapis bukan sebagai space frame namun sebagai lengkung berkekang, kubah berkekang, atau cangkang berkisi. Kadangkala, istlah rangka ruang muncul pada literatur teknis. Pendekatan analisis struktur space frame mengasumsikan sambungan-sambungan adalah kaku sehingga mengakibatkan torsi dan momen internal pada batangbatangnya, sedangkan sambungan-sambungan pada rangka ruang diasumsikan sebagai sambungan sendi sehingga torsi dan momen internal batang tidak terjadi. Perbedaan gaya antara space frame dan rangka ruang utamanya ditentukan oleh detail sambungan dengan bentuk batang yang serupa diantara keduanya. Meskipun demikian dalam praktek rekayasa tidak ada sambungan yang mutlak kaku atau sendi. Contohnya, space frame dua lapis dengan permukaan datar biasanya dianalisis dengan sambungan sendi, sedangkan space frame satu lapis dengan permukaan lengkung dapat dianalisis baik dengan sambungan sendi ataupun kaku. Istilah space frame akan digunakan untuk menyebut baik struktur space frame maupun rangka ruang. Konsep Dasar Space frame dapat dibentuk baik dengan permukaan datar maupun lengkung. Bentuk paling awal dari struktur space frame adalah jejaring satu lapis. Dengan menambahkan rangka yang menghubungkan rangka batang pemikul utama, maka terbentuklah space frame. Sifat utama konstruksi jejaring adalah distribusi beban yang menyeluruh tidak seperti sebaran beban linear pada sistem rangka biasa. Karena penyaluran beban utamanya adalah sebagai bending, maka untuk bentang yang lebih besar, kekakuan bending ditingkatkan dan lebih efisien dengan menggunakan sistem dua lapis. Mekanisme penyaluran beban pada permukaan space frame lengkung sangatlah berbeda dari sistem jejaring yang bekerja seperti membran. Perbedaan ini dapat dilihat dalam ilustrasi sebagai berikut:
PT. UNITRI CIPTA
Page
35
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 1. Rangka atap bujur sangkar Pada gambar 1(a) rangka kuda-kuda bekerja sendiri-sendiri dan menyalurkan gaya ke kolom di ujung-ujungnya masing-masing. Sedangkan pada gambar 1(b) rangka disusun ortogonal sehingga bekerja bersama-sama membuat sebuah sistem yang menyalurkan beban ke seluruh kolom di sisi-sisi bangunan. Karena beban-beban dapat ditanggung oleh batang-batang secara tiga dimensi, maka gaya-gaya pada rangka menjadi lebih kecil sehingga ketebalan seluruh sistem dapat dikurangi.
Gambar 2. Rangka atap pada kubah Seperti halnya pada atap bujur sangkar, pada kubah berlaku sistem yang sama sehingga apabila sistem rangka disusun sedemikian rupa seperti pada gambar 2(b), maka rangka bekerja bersama-sama menyalurkan beban menuju
seluruh
tumpuan,
konsekuensinya
ketebalan
rangka
dapat
dikurangi. Keuntungan Space Frame 1.
Salah satu keuntungan penggunaan space frame paling penting adalah beratnya yang ringan. Hal ini disebabkan meterial didistribusikan secara ruang sedemikian rupa sehingga mekanisme penyaluran beban utama adalah secara aksial, baik tarik maupun tekan. Oleh karenanya seluruh material pada elemen
PT. UNITRI CIPTA
Page
36
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
manapun digunakan sepenuhnya. Lebih jauh lagi, kini space frame banyak menggunakan bahan baja atau aluminium yang sangat mengurangi berat sendiri. Hal ini penting untuk struktur atap bentang panjang. 2.
Batang-batang space frame biasanya diproduksi secara masal di pabrik sehingga sangat efisien. Ukuran-ukurannya telah distandardisasi dan sangat mudah untuk diangkut dan dirangkai, konsekuensinya space frame dapat dibangun dengan biaya yang lebih murah.
3.
Space frame biasanya cukup kaku dan ringan sehingga dengan mudah menyalurkan beban terpusat menuju struktur pemikulnya. Dengan demikian penggunaan space frame akan mempermudah pembentukan layout dan penentuan posisi kolom.
4.
Space frame dapat dengan mudah disusun menjadi bentuk yang sangat beragam, bahkan bentuk free-form. Oleh karenanya struktur ini sangat disukai oleh Arsitek untuk membentuk bangunan yang dikehendakinya. Batang-batang space frame juga cukup sedap dipandang sehingga dapat digunakan sebagai hiasan arsitektural apabila ditampilkan.
Disain Awal Space Frame Ketinggian bentang untuk space frame dapat di ambil perkiraan sesuai bentang ruang yang akan dinaunginya sehingga membuat persamaan sebagai berikut: Dengan L adalah bentang dan d adalah ketebalan struktur space frame dua lapis, atau mengikuti tabulasi sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah modul dan Rasio Bentang-Tebal
PT. UNITRI CIPTA
Page
37
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Bentuk Batang dan Sambungan Batang-batang dan sambungan-sambungan yang digunakan pada space frame telah dibuat terlebih dahulu di pabrik dengan mengikuti standar. Berikut contoh bentukbentuk batang dan sambungan-sambungan yang diproduksi pabrik.
Tabel 2. Batang dan Sambungan Space Frame menggunakan Node
PT. UNITRI CIPTA
Page
38
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 3. Sambungan Mero Aplikasi Pada Atap Stadion Atap stadion sangat membutuhkan keuntungan-keuntungan yang disediakan oleh space frame. Selain ruang yang perlu dinaungi oleh atap stadion tergolong luas, stadion juga membutuhkan material yang efisien dari segi harga maupun waktu pelaksanaan karena massanya yang besar. Berikut beberapa ilustrasi pelaksanaan aplikasi struktur space frame pada atap stadion.
PT. UNITRI CIPTA
Page
39
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
6.
PREFABRICATED VERTICAL AND HORIZONTAL DRAIN (PVD)
Pendahuluan Lapangan stadion memerlukan kondisi tanah yang rata dan terkontrol kadar airnya. Untuk mencapai keadaan ini maka diperlukan sebuah sistem drainase yang baik. Dengan demikian maka kadar air tanah bisa dijaga sehingga lapangan tidak bergelombang, kering, atau pun banjir. Untuk menyiapkan tanah sehingga tidak terjadi penurunan pada saat dikenai surcharge,
perlu
dilaksanakan kegiatan
preloading.
Durasi
dari
preloading
bergantung pada karakteristik konsolidasi tanah, jarak tempuh air pori tanah, dan tinggi beban preloading. Karakteristik konsolidasi tanah sudah tidak dapat direkayasa lagi, sedangkan tinggi beban preloading dibatasi keamanan timbunan yang praktis tidak bisa dilaksanakan terlalu tinggi. Tanpa prefabricated vertical drain (PVD), jarak tempuh air pori adalah seluruh atau separuh tebal lapisan tanah yang hendak dimampatkan bergantung pada letak lapisan kedap air. Dengan PVD yang direncanakan dengan baik, air pori akan berjalan lateral menuju PVD terdekat bukannya vertikal menuju permukaan atau batas lapisan tanah. Oleh karena jarak tempuh tereduksi, maka waktu tempuh tentunya juga tereduksi. Contohnya apabila PVD dipasang dengan jarak 2m dengan konfigurasi segitiga pada lapisan tanah setebal 30m dengan lapisan kedap air pada dasarnya, maka jarak tempuh air pori akan tereduksi hingga kira-kira 30 kalinya. Berbagai jenis PVD tersedia di pasar pada saat ini, terbanyak adalah jenis yang terdiri dari inti polypropylene yang dibungkus dengan tenunan polypropylene. PVD jenis ini terkenal tahan lama dan tidak membusuk, sulit untuk robek, buntu, dan retak, serta tidak mengalami perubahan kimiawi selama tertanam. PVD ringan kirakira selebar 10cm dan setebal 3mm. Kapasitas buangan PVD bergantung pada berapa banyak yang ditanam, namun biasanya kira-kira antara 6lt hingga 10lt per menit. Arus air menuju inti bertambah saat timbunan dipasang dan tekanan air pori bertambah. Tekanan air pori akan menghilang saat lapisan tanah telah kering dan air keluar melalui PVD. Untuk menjaga kadar air tanah agar tetap dalam keadaan lembab diperlukan jejaring drainase yang dapat dengan segera menyalurkan air pori keluar lapangan bila terlalu banyak dan menahan air pori ketika tidak ada tambahan air masuk ke lapangan. Jejaring drainase horizontal ini tersusun atas pipa-pipa PVC berpori dan lapisanlapisan geotextile yang ditata sehingga jarak tempuh air pori menuju jalan keluarnya
PT. UNITRI CIPTA
Page
40
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
optimum. Pipa-pipa ini juga dapat dikontrol akses keluarnya sehingga air pori tidak habis seluruhnya untuk menjaga kelembaban tanah agar tanaman pada lapangan tidak mati. Kapasitas Buangan Ketika kapasitas buangan PVD lebih kecil dari jumlah air yang dibuang, tahanan sumur akan muncul. Idealnya kapasitas PVD qw sebaiknya lebih besar sehingga tahanan sumur dapat diabaikan dalam disain. Kondisi-kondisi sebagai berikut harus dipenuhi sehingga tahanan sumur dapat diabaikan.
Dimana: kh
adalah hantaran hidrolis horozontal air tanah (m/s)
lm
adalah panjang vertikal PVD (m)
Agar kondisi ini dapat dipertahankan, faktor buangan harus dapat memenuhi persamaan sebagai berikut:
Kapasitas buang yang diperlukan setelah menggunakan faktor reduksi untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas adalah:
Dimana: qreq
adalah kapasitas buangan (m3/s)
Fs
adalah faktor reduksi dengan nilai antara 4 hingga 6
Untuk segala keadaan, kapasitas buangan ini setidaknya 100m3/tahun atau 3e106
m3/s.
Pemasangan PVD Setelah set up awal dan pemasangan PVD dalam selongsong PVD pada alat pemancang, PVD ditanamkan dengan mendorong selongsong ke dalam tanah. Selongsong ini melindungi PVD
dari kerusakan saat penanaman dan ketika
kedalaman PVD telah tercapai selongsong ini ditarik secara keseluruhan.
PT. UNITRI CIPTA
Page
41
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 1. Proses pemasangan PVD Pada ujung selongsong PVD dipotong dan ujung yang belum ditanam dikaitkan pada sebuah angkur yang nanti akan mengaitkan PVD ke dalam tanah sehingga tidak ikut keluar saat selongsong ditarik.
Gambar 2. Angkur PVD
PT. UNITRI CIPTA
Page
42
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Proses ini dilanjutkan sesuai dengan konfigurasi sesuai kebutuhan drainase tanah.
Gambar 3. Konfigurasi penanaman PVD dan proses drainase tanah oleh PVD Berikut proses pemasangan PVD di lapangan dalam stadion terbuka.
Gambar 4. Pemasangan PVD
PT. UNITRI CIPTA
Page
43
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Pemasangan Horizontal Drain Jaringan pipa-pipa PVC berpori digelar dan dilindungi oleh lapisan-lapisan geotextile untuk mencegah kebuntuan pipa.
PT. UNITRI CIPTA
Page
44
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Gambar 5. Pemasangan Horizontal Drain d. Perencanaan Bidang Mekanikal, Elektrikal & Plumbing Desain sistem Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing pada Bangunan Stadion didasarkan pada beberapa prasarana / utilitas sebagai berikut :
Sistem jaringan Listrik Arus Kuat untuk melayani seluruh bangunan
Sistem jaringan Arus lemah yang terdiri dari : Telephone, Jaringan komputer / LAN,Fire alarm,Sound system.
Keamanan, kenyamanan dan kehandalan
Selaras dengan konsep desain dan lay-out keseluruhan kawasan
Optimasi beaya secara keseluruhan
Kondisi Eksisting
Prediksi
ke
depan
tentang
fungsi
dan
perkembangan
bangunan,
pemelihaaan perlatan dan lain sebagainya. Dalam pembuatan DED pada bidang M & E dapat dijelaskan dalam uraian yang terinci sbb : 1.
SISTEM ELEKTRIKAL
Perencanaan dan Desain sistem Mekanikal & Elektrikal Pembangunan Gedung Sport Center ini didasarkan pada beberapa prasarana / utilitas sebagai berikut :
PT. UNITRI CIPTA
Page
45
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Sistem jaringan Listrik Arus Kuat untuk melayani seluruh bangunan
Sistem jaringan Arus lemah yang terdiri dari : Telephone,MATV,CCTV,LAN,Fire alarm,Sound system.
Keamanan, kenyamanan dan kehandalan
Pelayanan/ service yang optimal terhadap pasien.
Selaras dengan konsep desain dan lay-out keseluruhan kawasan
Optimasi baaya secara keseluruhan
Kondisi Exissisting
Prediksi ke depan
LINGKUP PERENCANAAN DAN DESAIN Perencanaan dan Desain sistem Mekanikal & Elektrikal Pembangunan Gedung Sport Center di Kabupaten Jember ini meliputi : SISTEM ELEKTRICAL.
Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Cadangan Tenaga Listrik / Generator – set.
Sistem Jaringan Pemantau Kebakaran / Fire alarm System.
Sistem Jaringan Telepon / PABX .
Sistem Jaringan MATV.
Sistem Jaringan Sound system dan Carr call.
Sistem Jaringan CCTV.
Sistem Penangkal Petir
Sistem Jaringan Adm.Komputer
SISTEM MEKANIKAL.
Sistem Penyediaan dan Pendistribusian Air Bersih
Sistem pembuangan Air Kotor ( Sewage), dan Air Hujan/ Drainase.
Sistem Hydrant Pemadam Kebakaran
Sistem Tata Udara / Air Conditioning dan Ventilasi
STP Dan WTP
Elevator - lift
PT. UNITRI CIPTA
Page
46
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
DESAIN SISTEM ELEKTRIKAL
SISTEM LISTRIK Sistem listrik terdiri dari beban listrik, suplai daya listrik dan jaringan distribusi listrik. Sistem penerangan buatan dan sistem proteksi terhadap petir termasuk pula dalam sistem listrik ini.
Dasar Perencanaan Adapun dasar pemikiran dan dasar perhitungan dalam perencanaan bangunan ini adalah : 1.
TOR (Term of Reference)
2.
Referensi
3.
Kuat Penerangan (Lux level)
4.
Spesifikasi teknis 1.
TOR (Term of Refence)
Penentuan sistem instalasi listrik adalah berdasarkan TOR yang diberikan pemberi tugas, antara lain untuk kebutuhan penerangan dalam maupun luar dan peralatan-peralatan listrik yang menunjang kebutuhan bangunan. 2.
Referensi a. PUIL 2000 b. Standarisasi pabrik, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku c. Dan lain-lain, bila tidak ada di PUIL dan secara International diakui
3.
Kuat Penerangan (Lux Level) Kuat penerangan (Lux Level) ruangan yang ditentukan sebagai berikut : •
Tangga
:
(100 - 150) lux
•
Koridor
:
150 lux ( Min 60 Lux )
•
Lobby / Hall
:
300 lux ( Min 200 Lux )
•
Ruang Tunggu
:
200 lux ( Min 150 Lux)
•
Outdoor Lighting
:
50 lux
•
Ruang Alat / Gudang
:
Minimal 100 lux
•
Ruang M/E
:
(200 - 300) lux
PT. UNITRI CIPTA
Page
47
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Referensi : *
Standar penerangan buatan di dalam gedung-gedung penerbitan kedua Mei 1985 (Departemen Pekerjaan Umum)
*
Mechanical & Electrical for building, Edition 6 th, 1980, John Wiley & Son, Inc. by William J. McGuinness
*
SK.Dirjen P2M PLP No.HK 00.06.6.44. Rumus untuk perhitungan jumlah lampu sebagai berikut : Jumlah lampu (N) = Kuat penerangan (E) x Luas bidang kerja (A) Lumen lampu x LLF x CU LLF= Light loss factor = 0,7 – 0,8 CU = Coeffsien of utilization = 50 – 60 %
Kuat Arus cahaya NAMA
Kuat
PT. UNITRI CIPTA
I Q SIMBOL
QI RUMUS == IQXWatt Watt
CANDLE KETERANGAN LUMEN
E
E=Q/A
LUX
Page
48
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
METODE PERHITUNGAN DENGAN CALCULUX SYSTEM :
6
LANTAI SATU :
A
A
A
A
A
0
2
Y(m)
4
A
0
2
4
6
6
X(m)
600 A
A
Y(m )
4
A
2
500
A
A
400
0
A
-2
300
0
2
4
6
X(m)
PT. UNITRI CIPTA
Page
49
6
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
233 333 423 440 386 329 329 386 440 423 333 233 257 372 474 491 428 367 367 428 491 474 372 257 304 437 556A576 503 435 435 503 576A556 437 304
4
357 516 656 680 595 514 514 595 680 656 516 357 364 527 668 692 608 526 526 608 692 668 527 364
Y(m)
336 480 607 630 555 485 485 555 630 607 480 336
X-RAY 1 630A607 480 336 336 480 607A630 555 485 485 555 2
364 527 668 692 608 526 526 608 692 668 527 364 357 516 656 680 595 514 514 595 680 656 516 357 304 437 556 576 503 435 435 503 576 556 437 304 257 372 474A491 428 367 367 428 491A474 372 257
0
233 333 423 440 386 329 329 386 440 423 333 233
0
2
4
6
X(m)
A
A
A
A A
A
A A
A
A A A
A A
A A
A A A A
A
A A
A A
LOBBY
Z Y
X
PT. UNITRI CIPTA
Page
50
8
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
A
6
A A
A
A
A
A
LOBBYA
A
Y(m) 4
A A
A
A
A
A
2
A
A
A
A
A A
A
A
0
A
A
-2
0
2
4 X(m)
6
8
0
8 1
7 2
6 3
5
X( 4 m)
m) Y(
4 5
3 6
2 7
1 8
PT. UNITRI CIPTA
0
Page
51
8
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
A
A
A
A
300
6
A
A
A
LOBBYA A
Y(m) 4
A A A
A
2
A A
200
A A
A
A
150
A
0
A
250
A
A A
A
100
2
8
0
4 X(m)
6
8
77 115 114 118 134 121 121 134 118 114 115 77 115 207 191 201 246 205 205 246 201 191 207 115 A
A
A
A
114 191 248 264 255 269 269 255 264 248 191 114
6
118 201 264A281 272 288A288 272 281A264 201 118 134 246 255 272 313 278 278 313 272 255 246 134
LOBBYA
A
A
A
Y(m) 4
121 205 269 288 278 295 295 278 288 269 205 121 121 205 269A288 278 295A295 278 288A269 205 121 134 246 255 272 313 278 278 313 272 255 246 134 A
A
A
A
118 201 264 281 272 288 288 272 281 264 201 118
2
114 191 248A264 255 269A269 255 264A248 191 114 115 207 191 201 246 205 205 246 201 191 207 115 A
A
A
A
0
77 115 114 118 134 121 121 134 118 114 115 77
-2
0
PT. UNITRI CIPTA
2
4 X(m)
6
8
Page
52
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
A
A
A
A A
A
A
A
A A A
A A
A
A A
A A A A
A
A A
A A
Z
Y
R OFFICIAL
X
0
8 1
7 2
6 3
5
X( 4 m)
5
3 6
2 7
1 8
PT. UNITRI CIPTA
4 (m) Y
0
Page
53
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola 8 A
A
6
A
A
Y(m) 4
A
A
A
R OFFICIAL A
A
A A
A A
A
2
A
A
A
A A
A
A A
A
A
A
0
2
0
2
4 X(m)
6
8
8 A
A
A
A
300
6
A
Y(m) 4
A
A
A
A
A
A
R WORKSHOPG
A
A
A
2
A
A A
A
250
A
A
A
A
A
200
A
A
0
150 100
0
2
PT. UNITRI CIPTA
4 X(m)
6
8
Page
54
8
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
77 115 114 118 134 121 121 134 118 114 115 77 115 207 191 201 246 205 205 246 201 191 207 115 A
A
A
A
6
114 191 248 264 255 269 269 255 264 248 191 114 118 201 264A281 272 288A288 272 281A264 201 118 134 246 255 272 313 278 278 313 272 255 246 134 A
A
A
A
Y(m) 4
121 205 269 288 295 295 278 288 269 205 121 R 278 SAMPLING 121 205 269A288 278 295A295 278 288A269 205 121 134 246 255 272 313 278 278 313 272 255 246 134 A
A
A
A
2
118 201 264 281 272 288 288 272 281 264 201 118 114 191 248A264 255 269A269 255 264A248 191 114 115 207 191 201 246 205 205 246 201 191 207 115 A
A
A
A
0
77 115 114 118 134 121 121 134 118 114 115 77
-2
0
2
4 X(m)
6
8
A
A A
A A
A
R STAFF
Z Y
X
PT. UNITRI CIPTA
Page
55
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
8 0
7 1
6 2
m) Y(
3
X( m) 4
5
4 3 5
2 6
1 7
8
0
A
Y(m) 4
6
A
R STAFF
A
2
A
A
0
A
-2
0
PT. UNITRI CIPTA
2
4 X(m)
6
8
Page
56
8
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
A
450
6
A
Y(m) 4
400
R STAFF
A
A
350
2
300 A
250
A
0
200
0
2
4
6
8
X(m)
155 246 338 347 277 217 217 277 347 338 246 155 171 283 396 405 315 239 239 315 405 396 283 171
A
A
6
192 310 429 440 346 268 268 346 440 429 310 192 226 356 483 496 401 321 321 401 496 483 356 226 228 358 485 498 404 323 323 404 498 485 358 228
Y(m) 4
199 319 440 451 357 278 278 357 451 440 319 199
R STAFF
A
A
199 319 440 451 357 278 278 357 451 440 319 199 228 358 485 498 404 323 323 404 498 485 358 228
2
226 356 483 496 401 321 321 401 496 483 356 226 192 310 429 440 346 268 268 346 440 429 310 192
A
A
171 283 396 405 315 239 239 315 405 396 283 171
0
155 246 338 347 277 217 217 277 347 338 246 155
-2
0
PT. UNITRI CIPTA
2
4 X(m)
6
8
Page
57
6
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
233 257 304 357 364 336 336 364 357 304 257 233 333 372 437 516 527 480 480 527 516 437 372 333 423 474 556 656 668 607 607 668 656 556 474 423
4
440 491A576 680 692 630A630 692 680 576A491 440 386 428 503 595 608 555 555 608 595 503 428 386
Y(m)
329 367 435 514 526 485 485 526 514 435 367 329
R514 MIKROBIOLOGI 329 367 435 526 485 485 526 514 435 367 329 2
386 428 503 595 608 555 555 608 595 503 428 386 440 491 576 680 692 630 630 692 680 576 491 440 423 474A556 656 668 607A607 668 656 556A474 423 333 372 437 516 527 480 480 527 516 437 372 333
0
233 257 304 357 364 336 336 364 357 304 257 233
0
2
4
6
6
X(m)
50 55 59 69 78 78 69 59 55 50 82 90 95 112 129 129 112 95 90 82 140 152 159 186 214 214 186 159 152 140
4
R PAP 217 245 258 295 333SMEAR 333 295 258 245 217 304 349 367 413 461 461 413 367 349 304
Y(m)
345 396 417 467 519 519 467 417 396 345 A
A
2
304 349 367 413 461 461 413 367 349 304 217 245 258 295 333 333 295 258 245 217 140 152 159 186 214 214 186 159 152 140 82 90 95 112 129 129 112 95 90 82
0
50 55 59 69 78 78 69 59 55 50
0
2
4
6
X(m)
PT. UNITRI CIPTA
Page
58
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
A
A A
A
A
A
R PERTEMUAN
Z Y
X
0 1 2
6 3
5
X( 4 m)
3 m) (
5 6
2 7
1 8
PT. UNITRI CIPTA
Y
0
Page
59
4
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
6
A
A
A
4 Y(m)
R PERTEMUAN 2 A
A
A
0
2
0
4 X(m)
6
A
A
A
Z
8
A
R PERIKSA & KONSULTASI
Y X
PT. UNITRI CIPTA
Page
60
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
5. Beban Listrik Beban listrik yang direncanakan untuk bangunan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan untuk : -
Penerangan dalam dan luar gedung.
-
Stop – kotak.
-
AC dan Exhouse Fan.
-
Pompa Distribusi air bersih dan Pompa Sewage.
-
Transportasi vertical ( Lift ).
-
Pompa pemadam kebakaran.
-
Sistem elektronik (fire alarm, telephone, sound system , matv ,cctv ).
-
Peralatan – peralatan kontrol , monitor
6. Sumber Daya Sumber daya untuk bangunan ini terdiri dari : 1. Sumber daya utama : Sumber listrik PLN di supplay dari sumber daya existing yang mana
tegangan
menengah 20 kVA dari PLN, Tegangan Menengah (TM) ini diturunkan menjadi tegangan rendah (TR) 220/380 V oleh sebuah transformator yang mempunyai kapasitas 630 KVA untuk mengaliri sirkuit di seluruh bangunan melalui panel induk (LVMDP) existing . 2.
Sumber Daya Cadangan
Sebuah diesel generator set 380/220 V, 50 Mz, 3 phasa, 4, kawat dengan dilengkapi dengan AMF (Automatic Main Failure) system. Sumber daya ini dipergunakan untuk mengaliri sebagian beban apabila sumber daya utama dari PLN padam.
7. Sistem Instalasi Listrik KETENTUAN PERHITUNGAN ARUS LISTRIK a. Kuat arus pada instalasi Satu phase: I=
P E1 × Cosφ
Dimana P E1
PT. UNITRI CIPTA
: I = Arus listrik ( Ampere ) = Beban daya listrik ( Watt ) = Tegangan listrik antar fasa ( Volt )
Page
61
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Cos φ = Faktor rugi tegangan ( 0,8 – 0,9 ) Luas penampang kabel penghantar ( A ) dalam fasa tiga :
A=
2 × Cosφ ×I ×L γ ×u
Dimana :
A
γ
= Luas penampang penghantar ( mm 2 ) = Daya hantar jenis penghantar −1
( Cu / tembaga = 50x10 6 ) (ohm.m ) L = Panjang penghantar ( meter ) I = Kuat arus dalam penghantar b. Kuat arus pada instalasi tiga phase: I=
P 1,732 × E1 × Cosφ
Dimana
: I = Arus listrik ( Ampere ) P = Beban daya listrik ( Watt ) E1 = Tegangan listrik antar fasa ( Volt ) Cos φ = Faktor rugi tegangan ( 0,8 – 0,9 ) Luas penampang kabel penghantar ( A ) dalam fasa tiga :
A=
1,732 × Cosφ ×I ×L γ ×u
Dimana :
A
γ
= Luas penampang penghantar ( mm 2 ) = Daya hantar jenis penghantar
L I
( Cu / tembaga = 50x10 6 ) (ohm.m ) = Panjang penghantar ( meter ) = Kuat arus dalam
−1
PT. UNITRI CIPTA
Page
62
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
KEMAMPUAN HANTAR KABEL PENAMPANG KABEL ( mm² )
ARUS NOMINAL ( A )
ARUS MAKS. ( A )
1 1,5 2,5 4 6 10 16
6 10 15 20 25 35 60
11 14 20 25 31 43 75
25 35 50 70 95
80 100 125 160 200
100 125 160 200 240
120 150 185 240 300 400
250 300 350 400 450 500
280 325 380 450 470 570
500
600
660
Uraian Sistem Listrik a. Daya utama existing didapat dari PLN dengan tegangan 20 Kv,sumber pln 2 suppay daya. b. Tegangan
20
kV
diturunkan
menjadi
220/380
V melalui
sebuah
transformator daya sebesar 630 KVA. c. Arus listrik didistribusikan ke seluruh bangunan untuk penerangan, peralatan mekanikal dan seluruh kebutuhan daya listrik bangunan. d. Jika PLN padam maka secara otomatis genset akan mensupply sebagian kebutuhan daya listrik bangunan e. Pada waktu kebakaran secara otomatis pompa kebakaran akan bekerja, dimana mekanismenya dikontrol oleh MCFA f. Bila pada waktu kebakaran PLN padam, maka secara otomatis genset akan bekerja mensupply daya khususnya untuk : pompa kebakaran, lift kebakaran, peralatan komunikasi dan pompa deep well
PT. UNITRI CIPTA
Page
63
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
g. Bila pada waktu kebakaran PLN padam, Genset juga padam, maka secara otomatis pompa diesel kebakaran akan bekerja. i. Secara keseluruhan sistem kelistrikan dapat dilihat pada gambar diagram satu garis (single line diagram) 8. Sumber Listrik Tegangan Menengah Existing sebagai berikut a. Sumber daya PLN 20 kV masuk melalui suatu Circuit Breaker 24 kV jenis VCB atau GCB. b. Panel tegangan menengah ini, merupakan plat baja yang digalvanisasi dengan ketebalan minimum 2 mm, tegangan kerja 20 kV, Isolasi sampai 24 kV, Frekwensi 50 Hz dengan ketahanan arus hubung singkat 16 kA 1 detik. c. Untuk mendapatkan tegangan kerja 220/380 V, incoming 20 kV dari PLN diturunkan menjadi tegangan 220/380 V melalui sebuah transformator d. Transformator Existing sebagai berikut : -
Kapasitas
:
630 kVA
-
Type
:
Oil Immersed
-
Frekwensi
:
50 Hz
-
Jumlah phasa
:
3
-
Bahan kumparan
:
copper
-
Pendinginan
:
onan
-
Tegangan primer
:
20 kV
-
Tegangan sekunder :
220/380 V
-
Tapping voltage
:
+ 2 x 2,5%
-
Vektor group
:
Dyn 5
-
Impedansi
:
5,75%
9. Panel Listrik Tegangan Rendah ( LV-MDP) sbb: a. Panel Utama Tegangan Rendah Existing adalah sebagai berikut : Panel utama berupa metal enclosed indoor type, dilengkapi dengan komponen proteksi, relay, instrument, pengukuran, tegangan kerja 220/380 V, 3 phasa, 4+kabel 50 Hz. b. Sistem Distribusi Pendistribusian tenaga listrik keseluruhan panel/beban dilakukan dengan kabel NYFGbY, NYY dan NYM. Khusus untuk lift kebakaran, pompa
PT. UNITRI CIPTA
Page
64
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
kebakaran, presuration fan mempergunakan kabel tahan api (minimum 2 jam / sesuai ketentuan SNI). Penentuan ukuran kabel didasarkan ; - kHA kabel (tabel 7.1.1.2.2 PUIL 2000) - Tegangan jatuh (drop voltage) - Faktor koreksi kHA akibat temperature (pasal 7.3.4.2 PUIL 2000) - Faktor koreksi kHA akibat cara pemasangan (pasal 7.3.4.3 PUIL 2000) c. Beban Beban dari setiap panel sesuai dengan tabel beban terlampir ditentukan berdasarkan beban tersambung. Untuk mendapatkan faktor beban dari setiap beban ditentukan berdasarkan pasal 4.3.2 PUIL 2000. Seluruh beban listrik dibagi dalam kategori : 1. Beban Normal (PLN-Normal) Seluruh jaringan instalasi, panel dan beban listrik sesuai tabel beban listrik (terlampir) dan sesuai diagram satu garis (single line diagram) sistem listrik beroperasi. 2. Beban Essential/Emergency (PLN-padam) Sesuai
dengan
diagram
satu
garis
(single
line
diagram)
beroperasi, karakteristik dan layanan yang diisyaratkan, bila PLN padam maka jaringan instalasi, panel dan beban listrik sesuai tabel beban listrik terlampir dapat berfungsi dan beroperasi dengan supply listrik dari generator yang start secara otomatis melalui mekanisme yang diatur oleh Automatic Main Failure (AMF). d. Kondisi Pada Waktu Kebakaran 1. Bila terjadi ada tanda kebakaran yang diterima oleh detector, maka
secara
otomatis
MCFA
(Panel
Fire
Alarm)
akan
menggerakkan/ mengontrol bekerjanya pressuration 2. Bila terjadi kebakaran, maka secara otomatis pompa-pompa pemadam kebakaran akan dapat berfungsi dimana mekanismenya dikontrol oleh MCFA dan statusnya dimonitor di panel monitor peralatan M/E
PT. UNITRI CIPTA
Page
65
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
3. Bila sumber daya listrik PLN padam, maka secara otomatis generator akan bekerja mensupply daya listrik ke jaringan instalasi, antara lain panel pompa pemadam kebakaran, panel lift kebakaran dan lain-lain. e. Penerangan Bangunan 1. Penerangan Bagian Dalam Penerangan bagian dalam
umumnya menggunakan lampu
Fluorescent (TL), Down Light PLC, Down Light IL 2. Penerangan bagian luar a. Area Jalan & Taman Penerangan ini diberikan untuk area penerangan jalan dan taman, umumnya lampu-lampu Mercury (HPLN) digunakan untuk penerangan jalan dan taman serta ditambah dengan lampu sorot. Seluruh penerangan luar dilengkapi dengan saklar otomatis.
b. Ilmuninated Signs/Emergency Luminaires Sesuai dengan pasal 8.26 PUIL 2000 tanda-tanda "EXIT" yang diterangi dipasang pada seluruh jalan keluar dari bangunan dan lokasi yang dipandang perlu untuk pengosongan ruangan. Penerangan darurat ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis diseluruh bangunan yang akan menyala pada saat aliran listrik PLN putus (sebelum genset cadangan bekerja), minimum 2 jam dengan menggunakan jenis lampui fluorescent 1 x 10 W. 10. Sistem Proteksi Sistem proteksi untuk keseluruhan instalasi diberikan oleh kombinasi over current relays. Under voltage relays, Earth Fault Relays, ACB, MCCB, MCB dan sekring (fuse). Proteksi untuk motor ditentukan berdasarkan pasal 5.5.4 PUIL 2000 1. VCB/GCB (Vacum/Gas Circuit Breaker), DS (Disconecting Switch) dan fuse 20 kV, digunakan pada panel TM-existing.
PT. UNITRI CIPTA
Page
66
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
2. Over Current Relays, Earth Fault Relays & Under voltage relays digunakan pada panel TM- existing. 3. ACB, MCCB, MCB & fuse digunakan pada panel TR / LV-MDP Dan juga ada di panel MDP-UTAMA. 11. Sistem Kontrol Instalasi Listrik Sistem kontrol untuk instalasi listrik menggunakan monitor peralatan M/E. Sistem ini akan memonitor status ON/OFF dan keadaan gangguan dari sistem listrik 12. Instalasi Pembumian Pengamanan terhadap bahaya sentuh tidak langsung Sistem pengamanan terhadap bahaya sentuh tidak langsung menggunakan sistem pembumi pengaman (PP). Nilai
maksimum
tahanan
pembumian
disesuaikan
dengan
besar
kecilnya
peralatan/motor-motor listrik. Sistem pembumian adalah kombinasi dari sistem pembumian peralatan dan sistem hantaran pengaman pembumian. Luas penampang nominal minimum penghantar pengaman ditentukan berdasarkan tabel 7.1.1 PUIL 2000. 13. Daftar Peralatan EXISTING sebagai berikut : 1. Panel TM a. Panel Incoming (1 unit) b. Panel Transformer Protection (1 unit) 2. Transformer daya (1 unit) 3. Panel TR ( LV – MDP , Sub.2 DP ) 4. Diesel Generating set 14. Analisa daya per meter persegi banguan Dalam membuat perencanaan sistem penerangan diperlukan data-data sebagai berikut :
PT. UNITRI CIPTA
Page
67
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
- tingkat penerangan - luas bangunan - fungsi ruangan - kebutuhan daya penerangan dengan tingkat penerangan 400 lux diambil 16-24 W/m2 sebagai dasar perencanaan tergantung dari jenis lampu yang digunakan. - Kebutuhan daya untuk kontak diambil sebagai berikut ; - 10 VA/m2 ruang kerja utama, atau sesuai kebutuhan. - 15 VA/m2 ruang komputer, atau sesuai kebutuhan. - 5 VA/m2 parkir - 60 VA/m2 untuk tata udara 15. Jatuh Tegangan (Drop Voltage) Dalam merencanakan instalasi harus diperhitungkan jatuh tegangan yang terjadi. Tegangan jatuh yang diperbolehkan pada titik terjauh instalasi penerangan < 3% dan mesin-mesin 5%.
DETEKSI KEBAKARAN (FIRE ALARM) 1. Sistem Instalasi yang direncanakan Peraturan Pemerintah - Peraturan Umum Instalasi Listrik - Panduan pemasangan sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung Dep. PU 1987 (SKBI3.4.53 1987) - Peraturan pemadam kebakaran 2. Perhitungan Perhitungan dalam perencanaan sistem ini akan didasarkan pada beberapa pemilihan besaran sebagai berikut ; 1. Detector Asap
:
70-90 m2/detector
2. Detector Panas
:
30-45 m2/detector
3. Manual Station
:
setiap Box Hidran
4. Penempatan peralatan disesuaikan dengan semua instalasi yang ada dalam bangunan
PT. UNITRI CIPTA
Page
68
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
3. Peralatan dan Penempatannya Peralatan yang dimaksud diatas terdiri dari atas beberapa bagian sebagai berikut : 1. Panel Kontrol kebakaran ( MCFA ), Semi addressible (alamat) yang akan memproses semua indikasi yang didapat dari alat deteksi dan akan memberikan indikasi kepada operator dengan nyala lampu indikator dan bunyi bel elektronik. 2. Annuciator alat yang mana untuk membantu memonitor semua indikasi yang ada pada panel MCFA. 3. Detector Panas (Fixed Temperature Detector) akan memberikan indikasi apabila temperatur disekitarnya telah mencapai suatu batas tertentu yaitu 62 derajat celcius. 4. Detector Panas (rate of rise detector) akan memberikan indikasi berdasarkan perubahan naiknya temperatur tertentu. 5. Detector Panas (Combination Fixed Temeprature & rate of rise detector) Fixed temperature detector diset pada temperatur 62o C, artinya pada temperatur tersebut harus menyebabkan alarm bell bekerja (berbunyi). Rate of rise detector bekerja pada kecepatan kenaikan suhu 30o C per 30 detik. 6. Detector Asap (Smoke Detector) Ionization type akan memberikan indikasi apabila asap di sekitarnya mencapai konsentrasi tertentu (asap tebal), seperti pada kebakaran PVC atau papan partikel. 7. Titik panggil manual (Break Glass Manual Station), akan memberikan indikasi apabila kaca pelindungnya dipecah secara manual sehingga kontak di dalamnya terhubung. 8. Bel tanda bahaya (Alarm Bell), akan memberikan indikasi sesuai perintah panel kontrol kebakaran per-lantai. 9. Bel tanda bahaya (Alarm Gong), akan memberikan indikasi akibat adanya aliran air yang mengalir. 10. Fire man Lift , akan memerintahkan unit Lift untuk turun ke lantai bawah.( Khusus Lift Pasanger ). 12. Flow Switch, akan memberikan indikasi akibat adanya aliran air yang mengalir. Sesuai dengan kegunaan dari komponen dalam sistem ini, maka komponenkomponen tersebut akan ditempatkan sebagai berikut ;
PT. UNITRI CIPTA
Page
69
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
1. Master Control Fire Alarm akan ditempatkan di ruang kontrol. 2. Annuciator & Mimic Diagram ditempatkan di ruang Pos jaga. 3. Detector panas akan ditempatkan pada ; a. Dapur / Loundry b. R. Kantor / R. Pasien c. Genset Room 4. Detector asap tipe Ionisasi akan ditempatkan pada ; a. Gudang b. Ruang kontrol c. Ruang mesin lift d. Ruang panel listrik & trafo e. Ruang pompa 5. Titik Panggil Manual (TPM) akan ditempatkan dengan dasar jarak dari suatu titik sembarang ke TPM adalah maximum 30 m / pada setiap hydrant box. 5. Bel tanda bahaya akan ditempatkan di dalam ruangan sedemikian rupa sehingga pada saat berbunyi akan menimbulkan kuat suara tidak kurang dari 90 dB. 6. Alarm gong akan ditempatkan di ruang pompa sedemikian rupa sehingga pada saat sprinkler bekerja akan berbunyi dan menimbulkan kuat suara tidak kurang dari 90 dB. 7. Flow switch yang ditempatkan di ruang shaft plumbing masing-masing lantai akan bekerja apabila terdapat satu atau lebih kepala sprinkler pecah 4. Sumber Daya Mengingat fungsi sistem ini sangat penting, maka satu daya bagi peralatan ini disediakan pada bagian darurat, dengan kata lain alat ini tetap akan bekerja apabila pelayanan dari PLN mengalami gangguan (padam) dimana Peralatan ini juga mempunyai daya emergency berupa battery kering (Acid Battery) yang mampu mengoperasikan semua peralatan selama (3-4) jam tanpa terjadi gangguan pada beban puncak. 5. Sistem Pemadam Kebakaran
PT. UNITRI CIPTA
Page
70
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
1. Secara garis besar sistem Fire Alarm harus bekerja sebagai berikut ; a. Sistem Fire Alarm menggunakan sistem semi addressable sistem, yaitu setiap satu zone detector, ada 1 buah detector yang dilengkapi dengan address sedang detector lain dengan detector biasa (konvensional tanpa address). Dalam 1 zone detector ditentukan jumlah detector antara (20-40) buah. Untuk type heat detector sampai dengan 40 buah. Untuk type smoke detector sampai dengan 20 buah. b. Pada waktu detector/manual station aktif maka bell akan berbunyi di ; - Lantai waktu detector/manual station tersebut berada - Main kontrol panel memberikan indikasi secara Visual yang menunjukkan zone dimana alarm itu berasal dan Buzzer akan berbunyi. c. Bila kebakaran menjadi lebih besar maka dengan memutar kunci pada main panel alarm, bell akan berbunyi pada lantai di atas dan di bawah dari lantai yang sedang terjadi kebakaran. d. Bila kebakaran menjadi lebih besar dan telah dianggap kritis, maka cukup dengan memutar kunci pada manual station di Zone tempat kejadian kebakaran tersebut atau menekan tombol general alarm pada main panel Fire Alarm, maka bell akan berbunyi di seluruh gedung dan Evakuasi dijalankan. Auxiliary contact dari masing-masing panel kontrol lift akan diberi sinyal kontrol oleh MCFA untuk memerintahkan car lift-nya turun ke lantai dasar. e. Alat-alat yang dirangkai ke instalasi fire alarm seperti : pompa kebakaran, akan memberikan indikasi apabila ada kebakaran atau gangguan kebakaran. 6. Sistem Distribusi tanda bahaya kebakaran Secara singkat akan diuraikan distribusi ini terdiri dari sistem tanda bahaya kebakaran yakni sebagai berikut ; Sistem tanda bahaya kebakaran ini terdiri dari beberapa peralatan yang selalu dapat bekerja secara serentak untuk mengamati keadaan bangunan, dimana signal (indikasi) yang diberikan oleh semua alat deteksi diproses oleh panel kontrol
PT. UNITRI CIPTA
Page
71
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
kebakaran yang kemudian memberikan indikasi kepada operator dengan nyala lampu dan bunyi bel elektronik. TELEPHONE 1. Dasar Perencanaan Adapun dasar pemikiran dan dasar perhitungan dalam perencanaan bangunan ini adalah ; 1. TOR (Term of Reference) 2. Peraturan Pemerintah 3. Data-data Bangunan 4. Spesifikasi teknis
2. TOR (Tor of Reference) Penentuan sistem instalasi telepon adalah berdasarkan TOR yang diberikan pemberi tugas 3. Peraturan Pemerintah Di
dalam
perencanaan,
pelaksanaan,
peralatan
dan
material
pelengkap/pembantu lainnya harus memenuhi peraturan pemerintah yang berlaku anatar lain ; a. PUIL 2000 b. SII (Standard Industri Indonesia) c. Standarisasi pabrik, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku 4. Sumber Daya Sumber daya untuk peralatan telepon ini disediakan dari jaringan 220/AC, 50 Hz 5. Spesifikasi Teknis a. Sistem telepon : langsung dari BOX PT. TELKOM (direct line) ke tiap tenant besar atau kecil. Kapasitas sambungan : akan dihitung dengan sistem 1 line untuk melayani 20-30 m2, atau sesuai kebutuhan. b. Sistem PABX Existing
PT. UNITRI CIPTA
Page
72
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
- Type Hybrid 4000 digital type - Digunakan untuk kepentingan pengelola - Kapasitas yang ada : c. Sumber Daya : - PLN (220 V, 50 Hz) - Thyristor Rectifier (automatic) - NICAD battery (48 V, 200 AH) - Battery ini sebagai catu daya cadangan yang akan memenuhi kebutuhan PABX dan sudah dilengkapi dari pabrik. d. Kondisi Operasi : - Temperatur
:
40o C - 50o C
- RH
:
20 - 80%
e. Memiliki Sistem pembumian yang baik, R < 1 ohm 6. Sistem Instalasi a. Type pasangan dinding b. Service outlet adalah single type dan double type 7. Material Instalasi a. Kabel
:
ITC cable, harus memenuhi SPLN/PT. Telekomunikasi ex Kabelindo, kabel metal atau setara.
b. Pipa
:
-
PVC (Pralon
-
GIP (yang telah memiliki SII)
c. Pemasangan peralatan, instalasi, outlet dan lainnya harus rapi dan baik. 8. Sistem Distribusi Saluran komunikasi dari PT. Telekomunikasi melalui kotak penghubung PT. Telekomunikasi (box PT. Telkom) disalurkan ke Main Distribution Frame (MDF). Setiap outlet telepon di setiap lantai dihubungkan ke TB – TLP, (sesuai skematik terlampir) untuk selanjutnya dihubungkan ke MDF. Hubungan dari luar bangunan ke tiap personil bangunan dilakukan dengan mempergunakan PABX atau langsung, demikian juga sebaliknya.
PT. UNITRI CIPTA
Page
73
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
TATA SUARA (SOUND SYSTEM) 1. Sistem Instalasi yang direncanakan Adapun dasar pemikiran dan dasar perhitungan dalam perencanaan bangunan ini adalah : 1. TOR (Term of Reference) 2. Peraturan pemerintah 3. Data-data bangunan 4. Spesifikasi teknis 2. TOR (Term of Reference) Penentuan sistem instalasi tata suara adalah berdasarkan TOR yang diberikan pemberi tugas. 3. Peraturan Pemerintah Di dalam perencanaan, pelaksanaan, peralatan dan material pelengkap/pembantu lainnya harus memenuhi peraturan pemerintah yang berlaku antara lain ; a. PUIL 2000 b. SII (Standard Industri Indonesia) c. Standarisasi pabrik, selama tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku 4. Sumber Daya Sumber daya untuk peralatan sound system ini disediakan dari jaringan 220+V/AC,+50+Hz. 5. Spesifikasi Teknis a. Penggunaan
:
●
●
●
b. Fasilitas
PT. UNITRI CIPTA
Parkir -
Car call
-
Emergency call
Lobby/Ground Floor/Koridor -
Emergency call
-
Back ground music
Ruang Management -
Emergency call
-
Back ground music
: Sesuai dengan TOR (Term of Reference)
Page
74
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
c. Dilengkapi dengan sistem pentanahan yang memenuhi syarat untuk semua peralatan yang bekerja dengan listrik dan material terbuat dari logam. d. Kondisi operasi
: -
e. Sistem pendingin
:
Temperatur
:
5 - 40o C
RH
:
20 - 80%
dibantu dengan blower yang dapat mengatur suhu udara
f. Impedansi speaker yang dipakai : 1 watt
= 10 Kohm (input)
2 watt
=
3 watt
= 33 Kohm (input)
6 watt
= 66 Kohm (input)
5 Kohm (input)
6. Peralatan Sistem Tata Suara Car Call a. Mixer pre amplifier b. Power amplifier 1 x 120 W c. Microphone dengan chime d. Horn speaker 15 W indoor/outdoor type e. Material instalasi penunjang lainnya PA System a. Mixer pre amplifier b. Power amplifier announcement/emergency & Back ground music 4+x+240+W c. Microphone dengan chime d. Ceiling speaker 6 W e. Zone selector f. Material instalasi penunjang lainnya 7. Material Instalasi a. Kabel
:
Harus
memenuhi
SPLN/PT.
Telkom,
ex
Kabelindo, Kabel metal atau setara, jenis PVC, NYMHY. b. Pipa
PT. UNITRI CIPTA
: -
PVC (Pralon)
Page
75
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
-
GIP (yang telah memiliki SII)
c. Penggunaan material lokal semaksimal mungkin dengan catatan sudah memenuhi peraturan/standarisasi pemerintah yang berlaku. 8. Pelaksanaan a. Instalasi tata suara tidak boleh saling berhimpit (berdempetan) dengan instalasi listrik arus kuat, jadi harus terpisah atau sama lainnya. b. Bila instalasi mengalami beban mekanis, maka kabel/hantaran harus dilindungi dan dimasukkan ke dalam konduit GIP. 9. Cara Kerja Sistem Tata Suara Sinyal suara dari radio AM/FM, tape desk, CD player dikuatkan melalui amplifier untuk selanjutnya di selektor dipilih zone mana yang akan bypass masuk ke pengumuman (EVAC). 10. Perhitungan Instalasi Tata Suara Tingkat kebisingan pada setiap ruang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya : Fungsi
NL ( Db )
- Daerah kantor
65 dB
- Daerah Parkir
70 dB
- Koridor
50 dB
Sound Pressure Level untuk musik ditentukan 10 dB lebih kuat dari NL ruangan dan untuk paging ditentukan 15 dB lebih kuat dari NL ruangan. 11. Perhitungan Jumlah Speaker - Tinggi lantai ke ceiling : 5 meter - Tingkat kebisingan di dalam rumah sakit (noise level) = 40 db. - Jika dikehendaki volume suara berada 6 db, volume suara yang diinginkan akan ditambah dengan faktor puncak (peak factor) 10 db. Volume suara yang diinginkan = noise level + peak factor + perbedaan Volume suara yang diinginkan = 40 + 10 + 6 = 56 db. - Volume suara 56 db dikehendaki pada titik terjauh pada daerah servis yaitu ( V.5 + 12 = 5,6 m) dari titik speaker pada titik dengan 1 m dari lantai.
PT. UNITRI CIPTA
Page
76
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
12. Perhitungan Amplifier PA System Perhitungan Power Amplifier untuk PA system ditentukan dari jumlah total ceiling speaker, box speaker yang dipasang ditambah rugi-rugi di instalasi + 15%. Car Call Seperti halnya perhitungan power amplifier untuk PA system, untuk menentukan besarnya power amplifier untuk Car Call ditentukan dari jumlah horn speaker yang dipasang ditambah rugi-rugi instalasi + 15%.
SYSTEM CCTV ( CLOSE CIRCUIT TELEVISION ). PRINSIP KERJA Sistem CCTV berguna untuk pengawasan area-area yang telah ditentukan dan merekam semua kejadian dan memutar hasil rekaman tersebut untuk melihat suatu kejadian yang telah terjadi ,keuntungan dari sistem ini sebagai berikut : -
Media penyimpanan dapat digunakan secara kontinyu
-
Area yang dilindungi dapat dimonitor secara kontinyu
-
Rekaman peristiwa dapat dilihat atau ulang secara mudah
-
Secara umum berfungsi sebalai alat keamanan gedung secara terus menerus 24 jam dan mampu merekam seluruh kejadian .
PERALATAN CCTV Peralatan yang digunakan dalam sistem CCTV ini terdiri dari : - Camera . - Digital Video Recorder - Monitor Dan Komputer PC. Camera Peralatan camera digunakan adalah camera baru dan camera eksisting terdiri dari ; Indoor Fixed Camera, Indoor P/T/Z Camera, Indoor Speed Dome Camera, Outdoor Fixed Camera, Outdoor P/T/Z Camera dan Outdoor Speed Dome Camera.
PT. UNITRI CIPTA
Page
77
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
.1.
Indoor Fixed Camera Fixed camera indoor yang digunakan harus dilengkapi dengan lensa varifocal, pengaturan auto iris, bracket, harus tipe universal yang bisa dipasang pada ceiling maupun tembok. Camera yang digunakan adalah color dengan fasilitas night mode, yang artinya camera secara otomatis berubah menjadi B/W bila iluminasi cahaya di daerah tersebut minim. Camera harus beresolusi tinggi, Camera harus mempunyai tombol-tombol menu pengaturan seperti level, white balance, Day dan Night Mode, dan menu tersebut bisa ditampilkan pada Monitor (On Screen Display). Fixed camera indoor difungsikan untuk memantau orang yang bukan karyawan/karyawan yang memasuki ruangan, atau karyawan yang sedang bekerja.
.2.
Indoor P/T/Z Camera dan Indoor Speed Dome Indoor P/T/Z Camera dan Indoor Speed Dome Camera akan ditempatkan pada ceiling atau plafond. Camera yang digunakan adalah color, dilengkapi dengan lensa zoom dan dibantu dengan digital zoom, juga dilengkapi dengan high speed motor Pan Tilt yang dapat berputar secara continuous 360°, Kecepatan motor bisa diatur secara variable, feature yang diperlukan seperti recording/guard tour, pre-position tour, auto-pan.
.3.
Outdoor Fixed Camera Fixed camera outdoor yang digunakan adalah camera color yang dilengkapi dengan ‘Night Mode” yang bisa secara otomatis berubah menjadi B/W pada batas penerimaan cahaya yang minim. Camera harus beresolusi tinggi. Lensa digunakan adalah jenis varifocal yang dilengkapi dengan pengaturan auto iris, bracket yang disesuaikan dengan tiang atau tembok, dilengkapi juga dengan camera housing beserta accessories yaitu sunshield, heater, thermostat controller blower dan filter udara, standar proteksi untuk housing adalah minimum IP66. Camera outdoor untuk pintu gerbang masuk/keluar Area parkir kendaraan, pertama-tama camera harus bisa menampilkan plat nomor kendaraan lalu wajah pengemudi dan penumpang.
PT. UNITRI CIPTA
Page
78
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
.4.
Indoor Fixed Dome Camera Fixed Dome camera Indoor yang digunakan type vandal resistant sampai dengan 120 lbs dengan lensa varifocal 2.8 – 6 mm dan auto iris, Camera beresolusi tinggi sekitar 460 – 480 TVL, dilengkapi dengan featurefeature standar seperti white balance, Automatic white balance, Fixed Dome camera indoor difungsikan untuk memantau orang yang bukan karyawan/karyawan yang sedang beraktivitas, atau karyawan yang sedang bekerja.
CCTV Main Control Unit Peralatan ini terdiri dari : 1.
Digital Video Recorder Digital video recorder mempunyai 16input camera dan min 1 output monitor, harus bisa : Menampilkan tampilan multi screen dari camera manapun
yang ada
pada jaringan DVR . DVR mempunyai sistem Operasi Functionality Pentaplex yang artinya Bisa secara bersamaan (simultaneously) menampilkan live , playback, record pada camera-camera dari DVR itu sendiri maupun camera pada DVR-DVR lainnya yang terhubung dalam jaringan network dan mampu menampilkan sampai dengan 32 camera sekaligus dalam satu tampilan monitor. DVR harus bisa menampilkan denah / layout setiap camera. DVR harus bisa diakses melalui Internet explorer dan di integrasikan ke sistem integrasi melalui HTTP atau sebagai OPC Server/Client sehingga sistem integrasi mempunyai kemampuan untuk secara penuh mengontrol DVR untuk menampilkan Video secara Live maupun playback, untuk memulai recording, maupun untuk mengontrol camera. DVR mempunyai kapasitas hard disk internal sebesar 480 GB, dan dilengkapi dengan CD-RW Harus menyediakan RJ-45 port untuk koneksi ke Ethernet dan RS-232 untuk nantinya bisa di-Interface ke transaksi data pada mesin ATM minimal 4 ATM per DVR (credit card, bank code, account number , or amount withdraw). Menyediakan SCSI Port untuk dihubungkan ke penyimpanan disk luar seperti Disk Array.
PT. UNITRI CIPTA
Page
79
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
DVR akan ditempatkan pada 19” rack cabinet, untuk keyboard dan mouse akan diletakkan dimeja console dilengkapi dengan KVM Switch kapasitas 8 port, sehingga cukup menggunakan satu pasang keyboard dan mouse untuk mengontrol semua DVR termasuk PC Sistem Integrasi Untuk 1 unit DVR dengan 16 Camera harus mempunyai kapasitas storage internal dan external yang mampu menyimpan hasil rekaman dengan kondisi sebagai berikut : a. Dengan resolusi gambar (pixel) : 720 x 288 atau 640 x 480 dengan quality 2CIF/Normal/Fine b. Perhitungan dibagi menjadi 2 bagian waktu yaitu : 1. Jam kerja : mulai pukul 7.00 s/d 17.00 : DVR merekam dengan kecepatan total 100 frame/second untuk 16 Camera dengan perkiraan 100% aktivitas motion 2. Diluar Jam kerja : mulai pukul 17.00 s/d 7.00 : DVR merekam dengan kecepatan total 100 frame/second untuk 16 Camera dengan perkiraan 25% aktivitas motion c. Lama penyimapanan selama 31 Hari termasuk internal dan external storage -
Untuk kapsitas internal storage sesuai yang dijelaskan pada RKS
-
Untuk external kapasitas external storage harus disesuaikan dengan yang disebut diatas.
2.
External Disk Array (storage) Disk array digunakan untuk memperbesar kapasitas penyimpan DVR sehingga bisa memperpanjang masa rekaman. Untuk kapasitas external storage harus disesuaikan dengan yang disebut diatas. Dan external storage yang digunakan adalah type 19“ Rack Housing yang dapat mengakomodasi 12 s/d 14 Hot Swappable DiskDrive, menggunakan standard konfigurasi RAID5 Protection. Kapasitas per disk drive adalah 380GB dan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan. Disk Drive dapat diganti (replace) tanpa menggangu penyimpanan. External Storage harus mempunyai Redundant Power Supply. External Storage
PT. UNITRI CIPTA
Page
80
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
mempunyai 2 Ultra SCSI-3 untuk Host Port ke DVR dan 2 Ultra SCSI-3 untuk Looptrought ke external storage lain. Dan juga menyiapkan Lan interface RJ-45 untuk dihubungkan ke Network untuk Konfigurasi melalui Web-based GUI 3.
Monitor Monitor yang digunakan adalah tipe 20.1” LCD Monitor untuk DVR, monitor harus mempunyai bentuk yang ringkas dengan frame yang tipis. Mempunyai resolusi tinggi 1280 x 1024 pixels dengan pixel pitch yang rapat . Monitor nantinya akan ditempatkan pada console yang terdiri dari monitor console dan meja operator
4.
Rack, Monitor Console dan Power Untuk penempatan peralatan utama CCTV akan ditempatkan pada 19” Rack Cabinet . 19” Rack cabinet dengan tinggi harus 42U dan jumlah / banyaknya rack disesuaikan dengan kebutuhan space peralatan. Rack dilengkapi dengan pintu depan kaca, top fan tray dengan 4 AC Fan, MCB untuk setiap masing-masing Camera (86 MCB untuk Camera) dan MCB setiap masing-masing Peralatan yang ada pada rack. Untuk Power disiapkan UPS untuk semua camera dan peralatan utama termasuk monitor dengan jumlah dan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan, dengan back-up selama 15 menit, UPS harus mempunyai model 19” yang akan ditempatkan pada 19” Rack Cabinet. Console digunakan untuk menempatkan LCD Monitor dari DVR, meja operator untuk printer
dan
keyboard dan mouse. Console dibuat
sedemikian rupa agar memudahkan operator dalam memonitoring maupun mengontrol. Console terbuat dari kayu dilapis melamik. Console harus dibuat rapi dan kokoh. PEKERJAAN JARINGAN KOMPUTER ( LAN ) Yang dimaksud dengan pekerjaan Jaringan Instalasi Komputer ( LAN / Local Area Networking ) yaitu sistem yang terintergrasi dan terbagi dalam beberapa segment yaitu terdiri dari Switch Hub, Server, PatchMax Panel, Router dan UPS.
PT. UNITRI CIPTA
Page
81
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
a. Sistem instalasi kabel data harus bersertifikasi / bergaransi selama 20 tahun. b. Semua
pekerjaan instalasi kabel data mampu dilalui data dengan
kecepatan 1 Gbps. c. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah : kabel instalasi dan out-let serta Pekerjaan Instalasi jaringan sampai ke titik out-let. pemasangan rak kabinet beserta PatchMax Panel dan kelengkapanya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya,dan mampu berfungsi dengan system existing d. Material dan Cabling sistem -
Instalasi kabel data menggunakan kabel UTP Cat-6,4 pairs 1061C, yang dapat dilalui data dengan kecepatan 1 Gbps dalam Pipa konduit High Impact 20 mm.
-
PatchMax Panel cat-6 adalah terminal untukn kabel UTP 1061C+ yang dipasang pada rack system .
-
PatchMax Panel cat-6 adalah terminal untukn kabel data 1071 XL yang dipasang pada rack system dan untuk koneksi antar Swicth Hub.
-
Out-let
Data
yang
dipasang
pada
dinding
partisi
/
tembok
menggunakan tipe MPS100E+Face Plate. -
D8PS 3 FT / 1 meter,kabel Patch Cord 3 ft yang dipakai untuk menhubungkan kabel data dari PacthMax Panel ke Switch Hub.
-
D8PS 9 FT / 3 meter,kabel Patch Cord 9 ft yang dipakai untuk menhubungkan kabel data dari Out-let Cat-6 ke PC.
-
107Xl UTP Cable Cat-6 adalah kabel data yang dipakai untuk tranmisi data dengan kecepatan 1 Gbps untuk menhubungkan antar Swicth Hub dan di tarik 2 line ( kabel backbone ).
-
MGS 400 modular Jack Cat-6 adalah terminal kabel data 1071 XL yang dipasang di dinding untuk ke Server dan ditempatkan dalam face plate .
-
GS8E, 3ft /1meter, adalah patch Cord yang dipakai untuk koneksi pacthMax panel Cat-6 ke Switch Hub.
PT. UNITRI CIPTA
Page
82
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
-
GS8E, 9ft /3 meter, adalah patch Cord yang dipakai untuk koneksi dari MGS400 Modular Jack Cat-6 ke Server.
RACK CABINET SYSTEM Rack cabinet system adalah suatu rack yang dipakai untuk menempatkan peralatan PachtMax Panel dan Switch Hub, menggunakan type Standing / Ceeling close rack include roof fan dan out-let power. . Pengujian harus memenuhi standart internasional dengan menggunakan alat test Fluke dan lainnya yang disertai dengan record hasil test .
PENYALUR PETIR Untuk melindungi bangunan dariu sambaran petir, maka pada puncak bangunan dipasang penangkal petir. Penangkal petir ini menggunakan sistem Ionisasi yaitu kepada penangkal petir menghasilkan ion yang disebar ke udara sekelilingnya. Sehingga udara menjadi netral dan sambaran petir diperkecil kemungkinannya. Kepala penangkal petir dihubungkan ke tanah dengan menggunakan kabel Coaxial atau NYY. Kabel coaxial dihubungkan ke tanah dengan menggunakan elektroda (copper rod) yang dilengkapi dengan bak kontrol yang dimaksud untuk sewaktuwaktu dapat mengukur tahanan pentanahan. Tahanan pentanahan harus < 5 ohm.(PUIPP-1983, bab 5.8 Sistem Pembumian). Petir ialah suatu gejala listrik di atmosfir yang timbul bila terjadi banyak kondensasi dari uap air dan ada arus udara naik yang kuat. Instalasi penangkal petir ialah instalasi suatu system dengan komponen- komponen dan peralatan – peralatan secara keseluruhan berfungsi untuk menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari bangunan / gedung beserta isinya terhindar dari sambaran petir. Adapun system penangkal petir di Gedung ini adalah EF. Lightning Protection System dengan radius proteksi 65 meter, yang terdiri dari : -
EF. Lightning Terminal
-
Kabel Penghantar
-
Earthing / Arde
-
EF Lightning Terminal, memiliki fungsi / keuntungan diantaranya :
PT. UNITRI CIPTA
Page
83
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
-
Menciptakan electron bebas atau emisi lebih awal mendahului obyek sekeliling yang dilindungi atau yang menjadi sasaran sambaran.
-
Mengantipasi secara dini sambaran petir dengan aktif – reaktif
-
Tidak menggunakan radio elemen, battery atau solar cells, capacitors, diodes maupun electric resistance.
-
Mampu menerima sambaran petir hingga 150 kA
-
Memberikan efek radius proteksi cukup luas, tergantung pada ketinggian
pemasangan
dan
intensitas
sambaran.
Kabel
Penghantar memiliki fungsi / keuntungan diantaranya: -
Kabel, menyalurkan arus petir kebumi tanpa menimbulkan efek listrik terhadap obyek sekitar.
-
Mencegah adanya induksi.
-
Mencegah adanya lompatan arus listrik / kilat samping.
-
Mampu menerima tegangan sambaran hingga 250 kV.
-
Earting / Arde
-
Kondisi Arde / pertanahan yang baik mampu menghilangkan arus petir dengan cepat dan aman ke bumi.
DESAIN SISTEM MEKANIKAL
1. Air Bersih Sistem penyediaan Air Bersih Kebutuhan air bersih salah satu sarana penunjang sehingga suatu bangunan dapat berfungsi dengan baik. Yang termasuk dalam sistem penyediaan air bersih meliputi : 1. Pengadaan sumber asal air 2. Sistem pendistribusian 3. Sistem jaringan distribusi Disamping 3 uraian tersebut perlu diperhatikan dari airnya. Sarana air selain diperlukan untuk fasilitas toilet juga di pergunakan untuk keperluan minum dan juga untuk keperluan sistem pemadam kebakaran. Sebagai dasar perencanaan di gunakan referensi sebagai berikut : 1. Pedoman Plumbing Indonesia 1979
PT. UNITRI CIPTA
Page
84
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
2. Perencanaan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing 3. Normalisasi Indonesia ( NI ) 4. Peraturan Daerah ( Perda ) 5. NFPA Standart 6. Standart Industri Indonesia ( SII ) Perkiraan kebutuhan air bersih 1. Berdasarkan standart pemakaian air untuk bangunan ini dengan asumsi kebutuhan sesuai standart yang berlaku yaitu : - Untuk per orang
= 100 Lt /Hari/orang
(ref. Wastewater Engineering,Metcalf & Edy,Inc.Mc.Graw-Hill) Maka besarnya kebutuhan air bersih dapat diperkirakan jumlahnya. Jadi kebutuhan air bersih untuk rumah sakit , yang mempunyai kapasitas adalah :
5000/6meter x 100 Lt/hari = 50.000/hari ( 50 m 3 / hari ) maka daripada itu maka harus disediakan Ground Water Resevoar untuk kebutuhan air bersih minimal 1,5 x dari kebutuhan sehari jadi minimalm mempunyai kapasitas 75 m 3 ( tidak termasuk untuk keperluan sistem pemadam kebakaran ).dan Yang masing-masing banguanan lain telah disediakan sub-sub Ground Water Resevoar. Sistem pengolahan air bersih Oleh karena menggunakan bahan baku kebutuhan air-bersih PDAM, dan sesuai dengan kwalitas dan kapasitas yang diperlukan. Sehingga tidak diperlukan unit pengolahan yang lengkap, cukup ditambah Sand Filter dan Carbon Filter / sesuai kebutuhan. Dan diperlukan pompa Transfer ke roof tank 20 m3 dengan kapasitas :
220 liter/ menit = 13,2 m 3 / jam Head = 75 meter
PT. UNITRI CIPTA
Page
85
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Dan diperlukan kapasitas PDAM Sebagai pensuplai kebutuhan utama air bersih sebesar 50 m 3 / Hari ( Maint Supplay ). Semua sumber air bersih tersebut ditampung dalam satu Ground Water Resevoar yang mempunyai kapasitas 80 m 3 . 2. Pemadam Kebakaran berdasarkan peraturan pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung ,menurut klasifikasi bangunan dan jumlah lantai bangunan yang harus dilengkapi hydrant sebagai berikut (peraturan SKBI / SNI) adalah:
KLASIFIKASI BANGUNAN
KETINGGIAN DAN JUMLAH LANTAI
A
Ketinggian sampai dengan 8 Meter atau 1 lantai
B
Ketinggian sampai dengan 8 Meter atau 2 lantai
C
Ketinggian sampai dengan 14 Meter atau 4 lantai
D
Ketinggian sampai dengan 40 Meter atau 8 lantai
E
Ketinggian lebih dari 40 Meter atau diatas 8 lantai
Perletakan hidran berdasarkan luas lantai,klasifikasi bangunan dan jumlah lantai bangunan.
RUANG TERTUTUP, KLASIFIKASI BANGUNAN
JUMLAH / LUAS LANTAI
RUANG TERTUTUP & TERPISAH,JUMLAH/LUAS LANTAI
A
1 Buah per 1000 m 2
2 Buah per 1000 m 2
B
1 Buah per 1000 m 2
2 Buah per 1000 m 2
C
1 Buah per 1000 m 2
2 Buah per 1000 m 2
D
1 Buah per 800 m 2
2 Buah per 800 m 2
E
1 Buah per 800 m 2
2 Buah per 800 m 2
PT. UNITRI CIPTA
Page
86
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Debit air hidrant gedung 400 liter/menit dan tekanan air hidrant pada titik tertinggi sebesar 4,5 kg/cm 2 .Diameter pipa tegak hidrant gedung harus di sesuaikan dengan klasifikasi bangunan sebagai berikut : -
Klasifikasi A,B,C diameter minimum pipa tegak 5 cm ( 2 inci )
-
Klasifikasi D, diameter minimum pipa tegak 6,25 cm ( 2,5 inci )
-
Klasifikasi E diameter minimum pipa tegak 10 cm ( 4 inci )
Perletakan hidrant halaman harus diletakan sesuai dengan ketentuan sebagai berikut : -
Kelompok bangunan yang berjarak lebih dari 10 meter dari jalan lingkungan.
-
Bangunan dengan klasifikasi A,B,C harus memiliki hidrant halaman dengan jarak antar hidran < 90 meter.
-
Bangunan dengan klasifikasi D,E harus memiliki hidrant halaman dengan jarak antar hidran < 60 meter.
Pilar hidran halaman harus dipasang pada jarak sebagai berikut : -
Jarak antara masing-masing pilar hidrant maximum 150 meter.
-
Hidrant di pasang dengan ketinggian 50 cm dari permukaan tanah.
-
Pilar hidrant harus dipasng 1 meter dari pagar halaman bangunan dan mudah terlihat ,mudah dicapai,tidak terhalang oleh benda lain.
Persaratan instalasi pipa hidrant menurut ketentuan peraturan SKBI / SNI adalah sebagai berikut : -
Pipa berdiameter sampai 6,25 cm ( 2,5 inci ) harus menggunakan sambungan ulir.
-
Dan pipa yang berdiameter lebih besar 2,5 inci harus menggunakan sambungan Las.
-
Pipa horison harus di tahan dengan penggantung/suport yang mampu menahan 5x berat pipa berisi air,dan jarak penggantung maximum 3,5 meter,dan pipa sebelum dicat harus di zink chromate.
PT. UNITRI CIPTA
Page
87
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Pipa yang menembus setiap beton harus disediakan sleeve / dari besi
-
tuang / pipa baja dengan kelonggaran minimal 25 mm. Pipa dalam tanah harus mempunyai kedalaman minimal 75 cm dari
-
permukaan tanah,dan dasar galian pipa harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa tertumpu dengan baik. Sekeliling pipa harus diberi pasir setebal 15 cm,dan dicat flincoate
-
minimal 3 lapis dan diberi tumpuan setiap jarak 3 meter
3. Pengujian Instalasi Hydrant Setelah selesai semua atau sebagian instalasi selesai harus dilaksanakan pengujian tekanan/kebocoran secara parsial dan general.Pengujian kebocoran dilakukan dengan tekanan hidrostatik 20 kg/cm 2 selama 4 jam terus menerus tanpa penurunan. Kebutuhan air untuk pemadam kebakaran berdasarkan standar NFPA-20 Pompa pemadam kebakaran minimal terdiri dari : 1. 1 unit Electric Fire Pump 2. 1 unit Diesel Pump 3. 1 unit Jockey Pump.
Kapasitas pompa pemadam adalah : 1.900 Lt / menit / 500 gpm.Maka kebutuhan air pemadam kebakaran : Q = 1900 Lt/menit x 30 menit = 57.000 lt. = 57 m3. Yang mana peralatan tersebut sudah terpasang di ruang pompa . Untuk setiap gedung , 2 buah Hydrant box untuk luasan per 800 m2 .dan dilengkapi hose rack dengan panjang selang 30 Meter.
Dan direncanakan pula sistem Multi
Purpose Dry Chemical Fire Extinguiser dan CO2 Pada setiap ruangan yang diperlukan.
PT. UNITRI CIPTA
Page
88
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
4. Pengolahan Limbah Air Kotor 1. Limbah domestik Sesuai dengan adanya aktivitas manusia dibutuhkan air bersih , maka perlu perencanaan untuk air buangan dari pemakai air tersebut. Yang termasuk dalam sistem air kotor ini adalah : -
Sistem pengumpul ( waste water collector )
-
Sistem Pengolah akhir dari buangan ( STP existing )
-
Sistem pengolah akhir limbah khusus rumah sakit
-
Dalam memperhitungkan beban air kotor dari suatu bangunan dapat diperhitungkan berdasarkan :
-
Jumlah populasi
-
Jumlah sanitary fixtures yang diukur berdasarkan nilai fixtures unit
-
Adapun perhitungan kebutuhan fixtures unit diperhitungkan berdasarkan tabel kebutuhan sanitary fixtures dengan ratio populasi untuk jenis bangunan, sesuai dengan peraturan plumbing indonesia ,sehingga dengan kedua cara tersebut dapat menghasilkan beban air kotor yang mendekati.
A. KONDISI MASUK ( INFLUENT ) 1. Perhitungan kapasitas ( ref : Metcalt and Eddy,Inc.: “ Waste Water Engineering,Treatment,Disposal and Reasue “ 2. Parameter - Kapasitas
: 100 M3
- BOD 5
: 300 mg / lt
- COD
: 500 mg / lt
- Ph
:6–9
B.KONDISI KELUAR ( EFFLUENT ) SK.Gub Jatim, No. 136 tahun 1994, gol 1 - BOD 5
: ≤ 10 mg / lt
- COD
: ≤ 80 mg / lt
- TSS
: ≤ 100 mg / lt
PT. UNITRI CIPTA
Page
89
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
- Ph 2.
:6–9 STP sebagai pengolah air limbah terahkir dan disalurkan ke
saluran kota dengan memenuhi standar Amdal dengan hasil test BOD( Biological Oxygen Demand ) nya = 10 .Dan bila difungsikan untuk siram taman , cuci mobil disyaratkan BOD nya dibawah 10. 5. Limbah air hujan/ air limpasan Pipa pembuangan / pipa vertikal talang air hujan yang dipasang di setiap kolom yang disesuaikan dengan luas atap yang menampung air hujan . Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang menampung tersebut dan luasan m2,sebagai standar ukuran pipa pembuangan air hujan sebagai berikut: Tabel ukuran pipa vertikal /tegak,pipa air hujan DIAMETER (INCI)
LUASAN ATAP ( M2 )
VOLUME (LT/MENIT)
3
S/D – 180
255
4
385
547
5
698
990
6
1.135
1.610
8
2.445
3.470
Untuk menentukan jumlah pipa dan diameternya maka didapatkan perhitungan sebagai berikut : A
= Luas atap ( m2 )
C
= Curah hujan rata-rata ( 300-500mm/m2/jam=5-8 liter/menit)
Maka : Diameter pipa disesuaikan dengan luas atap tersebut diatas,dan dari hasil debit air hujan sama dengan luas atap dikalikan dengan curah hujan rata-rata di bagi dengan kapasitas pipa tersebut. Total curah hujan = Luas atap x curah hujan rata-rata
JUMLAH PIPA = TOTAL CURAH HUJANN : KAPASITAS PIPA
Untuk pembuangan Air hujan / air limpasan perlu dibuatkan saluran pembuangan ( drainase ) baik saluran pembuangan air dari atap gedung maupun saluran
PT. UNITRI CIPTA
Page
90
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
pembuangan air dari halaman gedung sehingga tidak mengalami genangan air / banjir maka perlu disalurkan melewati saluran drainase sepanjang sarana sekitar bangunan dan jalan yang ada di kawasan tersebut dengan sistem gravitasi bumi dan diarahkan ke saluran kota / sungai terdekat. Dimensi saluran yang direncanakan didasarkan pada data hujan setempat dan luas tangkapan hujan pada daerah perencanaan. Rumus Debit : Qp
=
0,278 C I A
Qp = Debit Puncak ( m3/detik ) C
= Koefisien aliran
I
= Curah hujan ( mm/m2/jam )
A
= Luas area ( km2 )
Perhitungan Intensitas Hujan Dalam menentukan Debit Banjir Rencana (Design Flood) perlu didapatkan harga suatu Intensitas Curah Hujan. Intensitas Curah Hujan adalah ketinggian curah hujan air tersebut terkonsentrasi disuatu daerah. Analisa Intensitas Curah Hujan ini dapat diproses dari data curah hujan yang terjadi pada masa lampau. Intensitas curah hujan dinotasikan dengan huruf I dengan satuan (mm/jam) yang artinya tinggi curah hujan yang terjadi sekian mm dalam kurun waktu per jam. Intensitas curah hujan umumnya dihubungkan dengan kejadian dan lamanya (duration) hujan yang disebut Intensitas Duration Frequency (IDF). Oleh karena itu diperlukan data curah hujan jangka pendek misalnya 45 menit , 30 menit , 60 menit dan jam-jaman. Intesitas Hujan dihitung dengan 3 Metode yaitu : INTENSITAS HUJAN “ VAN BREEN “ INTENSITAS HUJAN METODE “ MONONOBE “ INTENSITAS HUJAN METODE “ Haspers Der Weduwen “
PT. UNITRI CIPTA
Page
91
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Atau : Untuk menghitung debit limpasan digunakan metode rasional yang hanya berlaku untuk daerah aliran sampai dengan 13 Km2, sedangkan untuk daerah yang lebih luas digunakan metode rasional yang telah dimodifikasi.
100 Q = 36 . C . I . A (metode rasional)
100 Q = 36 . Cs . C . I . A (metode rasional yang dimodifikasi) dimana : Q
= Debit aliran (l/detik)
C
= Koefisien pengaliran
Cs = Koefisien tampungan I
= Rata-rata intensitas hujan (mm/24 jam)
A
= Luas daerah/Catchment area (Ha)
Menghitung intensitas curah hujan Ir. Van Breen telah melakukan penelitian curah hujan khusus di pulau jawa dan umumnya di indonesia. Metode ini beranggapan bahwa, besarnya atau lama durasi hujan harian adalah terpusat selama 4 jam dengan hujan efektif sebesar 90% dari hujan selama 24 jam. Hubungan dalam bentuk adalah sebagai berikut :
I=
90 %. R24 4
dimana : I
= Intensitas hujan (mm/jam)
R24
= Curah hujan harian maksimum (mm/24 jam)
Berdasarkan rumus diatas, dapat dibuat kurva durasi intensitas hujan, dimana Van Breen mengambil kurva kota Jakarta sebagai kurva basis.
PT. UNITRI CIPTA
Page
92
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Menghitung intensitas hujan daerah Perumusan Ishigoro Dikemukakan oleh Prof. Ishigoro pada tahun 1953, rumus intensitas dengan t lebih dari 2 jam. I
=
a t+b
a =
∑I t∑ I N∑ I
b =
∑ I∑ I t - N ∑ I N ∑ I - [ ∑ I]
2
2
2
∑I t∑I - [ ∑ I]
-
2
2
2
t
2
Waktu konsentrasi (tc) Adalah waktu yang diperlukan untuk mengalirkan air hujan dari titik terjauh menuju suatu titik tetrtentu yang ditinjau pada daerah pengaliran sehingga diperoleh debit maksimum. tc = to + td
3,26 .[1,1 − C ][Lo ] So 1 / 3 1/ 3 to = 108 .C .[Lo ] So 1/ 5
1/ 2
to =
to =tc =
92 ,7 . L A 0,1 . Sr 0,2
Io tcn= tco + In
, untuk 0 < Lo ≤ 300 m , untuk 300 < Lo ≤ 1000 m ,untuk Lo > 1000 m, untuk PUH 5 tahun
2/3
dimana : to
= waktu limpasan (menit)
C
= angka pengaliran
Lo
= panjang limpasan (m)
So
= kemiringan medan limpasan (%)
td = L/V
PT. UNITRI CIPTA
Page
93
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
dimana : td
= waktu dalam saluran (menit)
L
= panjang saluran (m)
V
= kecepatan rata-rata dalam saluran (m/det)
Koefisien pengaliran (C)
C1 . A1 + C 2 . A2 + ......... C n . An A
Cr =
dimana : Cr
= Harga rata-rata koefisien pengaliran
Cn
= Harga koefisien pada masing-masing daerah
An
= Luas masing-masing bagian daerah
A
= Luas total daerah
Menghitung dimensi saluran Untuk menghitung dimensi saluran digunakan rumus Manning :
1 R2/3 . S1/2 n
V= .
dimana : V
= Kecepatan aliran (m/detik)
n
= Koefisien kekasaran manning
R
= Jari-jari hidrolis (m)
S
= Kemiringan dasar saluran
untuk saluran segi empat R=
b.h b + 2 .h
Metode Perhitungan Kapasitas Saluran.
Perhitungan kapasitas saluran eksisting dan rencana menggunakan perumusan “muka air normal”
PT. UNITRI CIPTA
Page
94
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Q=
2 1 1 x R 3 xS 2 xA n
R=
A P
Dimana : Q : kapasitas saluran
(m3/det)
R : jari - jari penampang basah saluran
(m)
S : kemiringan dasar saluran A : luas penampang basah saluran
(m2)
P : keliling penampang basah saluran
(m)
n : koefisisen angka kekasaran saluran (Koefisien Manning). Saluran terbuka pasangan batu yang diplester halus dindingnya dan dasarnya, n adalah sebesar 0.013 - 0.017, sedangkan saluran terbuka yang dindingnya pasangan batu dan dasarnya adalah tanah. Besar n adalah 0.020 - 0.025. Metode Perhitungan Debit Banjir. Metode perhitungan debit banjir untuk daerah aliran saluran (petak) tersier dengan luas ≤ 50 hektar (ha) diusulkan untuk memilih 2 (dua) metode yaitu : Menggunakan Metode Rasional
1 xC xI x A 3.6
m3/det)
Q : debit banjir yang terjadi
(m3/det)
Q= Dimana
C : Koefisien run off. I : Intensitas curah hujan
(mm/jam)
A : Luas daerah aliran
(km2)
Nilai C adalah : Peruntukan kawasan :
C
Kawasan industri
0,8 s/d 0,9
Kawasan jasa dan perdagangan
0,7 s/d 0,8
Kawasan perumahan/permukiman
0,6 s/d 0,8
Kawasan ruang terbuka hijau
0,4 s/d 0,6
PT. UNITRI CIPTA
Page
95
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Apabila di dalam satu petak tersier terdapat bermacam - macam tata guna lahan, maka :
C=
C1 xA1 + C 2 xA2 + .......... + C n xAn A1 + A2 + ...... + An
I adalah intensitas curah hujan yang diambil dari Grafik Intensitas Duration Curve . Intensitas curah hujan tergantung kepada waktu konsentrasi (tc) dimana tc adalah waktu perjalanan air dari pinggir daerah aliran ke titik yang ditinjau dalam saluran. tc = to + td Dimana : to : perkiraan waktu aliran di permukaan
(jam)
td : waktu perjalanan air di saluran dari ujung hulu s/d titik yang ditinjau.
td =
(jam)
L V x 3600
(jam)
Dimana : L : panjang saluran
(m)
V : kecepatan didalam saluran
(m/det)
Untuk perencanaan ini V = 0.3 - 0.5 m/det Untuk waktu ulang debit banjir (T) yaitu : - Kawasan perumahan dan permukiman - Kawasan industri, jasa dan perdagangan
T = 2,00 tahun. T = 5,00 tahun.
Perumusan muka air normal ini dipergunakan apabila saluran tidak dipengaruhi oleh efek air balik (back water), untuk saluran tersier yang menampung air terlebih dahulu di hulu saluran maka efek air balik pada saat laut pasang tidak berpengaruh, maka penggunaan rumus ini layak untuk saluran tersier. Dari perumusan ini bisa diketahui kapasitas eksisting, kapasitas rencana dan dimensi saluran rencana. 6. INSTALASI AIR CONDITIONING Beban pendingan yang dikondisikan adalah seluruh lantai dengan kefungsian yang hampir sama yaitu R.Pasien / perkantoran.Untuk kebutuhan normal perkantoran memerlukan 600 BTUH / M2.
PT. UNITRI CIPTA
Page
96
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Total kebutuhan daya listrik 1 Ton R = 1,25 KW. 1 Ton R = 12.000 BTU.H = 400 CFM Atau untuk kebutuhan daya listrik sebagai berikut : 1 PK
= 9000 BTU.H = 300 CFM
1 PK
= 746 Watt
RUANG KHUSUS / RUANG PERALATAN Untuk Ruang Khusus di perlukan tersendiri berbeda dengan ruang lain. Persyaratan tata udara pada ruang Khusus sebagai berikut : 1. Filter , yang digunakan adalah - Pre Filter - Medium Filter - Hepa Filter 2. Difuser - Udara dari difuser ke ruangan harus Laminar 3. Tekanan Udara - Tekanan udara di dalam ruangan harus positif pressure. 4. Volume udara - Volume udara di dalam ruangan harus konstan 5. Kualitas udara -
Udara yang masuk ke ruangan sebaiknya seluruh nya udara dari luar ( Full Fresh air yang telah disaring oleh Filter ),Dan suhu ruangan harus tetap stabil ± 20.
6. Inverter - Agar selalu mencapai positif presurre di ruangan tersebut ( putaran motor ) 7. Air Change -
Minimal ≥ 20 kali / jam
8. Grill Exhouse Fan -
Perletakan lokasi grill disetiap sudut ruangan, 5 cm diatas lantai
9. Peralatan Control dan RH (45-50%) 10. Peralatan Control Presurre
PT. UNITRI CIPTA
Page
97
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
7.
INSTALASI EXHOUSE FAN
Sistem ventilasi mekanik diperlukan untuk daerah – daerah yang tidak dikondisikan dengan sistem tata udara, seperti misalnya toilet , pantry , gudang dan sebagainya. Untuk daerah – daerah tersebut udara segar yang dibutuhkan untuk pergantian udara diambil 6 – 20 kali pergantian udara per jam. Dan untuk daerah ruang Operasi diatas 20 kali. Perhitungan kapasitas Ventilasi atau infiltrasi CFM = H X L X W X AC X 35,31 60 H
= Tinggi Ruangan
L
= Panjang Ruangan
W
= Lebar Ruangan
AC = Air Change ( Pertukaran Udara per jam ). - Toilet umum : min.15 kali per jam - Gudang
: min.4 kali per jam
- Parkir tertutup
: min.6-9 kali per jam
- Ruang bedah
: min 20 - 30 kali per jam
- Dapur panas : min 40-60 kali per jam 8.
TRANSFORTASI VERTICAL ( LIFT )
Alat untuk transfortasi vertikal gedung yang mana berlantai banyak agar memudahkan dan melayani pengguna maka diperlukan alat transfortasi vertical ( LIFT ) PERHITUNGAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH LIFT Untuk dapat menghitung jumlah Lift yang diperlukan dalam perencanaan bangunan maka perlu diperhatikan fungsi dan kegunaanya, jumlah luas per lantai, jumlah pemakai , tinggi bangunan, besar-kecilnya lift dan kecepatannya.( ref.M&EE for building.Guinness,William J.MC,Stein,Reynolds ) a. Jika beban puncak lift suatu bangunan diperhitungkan dalam P % x jumlah penghuni dan atas dasar luas m 2 per orang maka didapat rumus sebagai berikut :
PT. UNITRI CIPTA
Page
98
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
L=
P(a − k )n a"
L
= Beban puncak lift
P
= Persentasi beban puncak ( % )
a'
= Luas per lantai
a”
= Luas bersih per orang ( m 2 )
n
= Jumlah lantai bangunan
k
= 5 x N x P x 0,3 = 1,5 NP
N
= Jumlah kereta dalam bangunan
m
= Kapasitas Lift
m
=
w
a ×n×w×P 300a"
= Waktu menunggu
s = Kecepatan rata-rata Lift ( untuk rumah sakit kec. 150 –210 m/menit ) T
= Waktu perjalanan Lift bolak-balik : T=
( 2h + 4 s )( n − 1) + s(3m + 4) s
N = Jumlah Lift , N=
a' × n × P × T 300a"×m
5.5. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan Pembangunan (RKS) Dalam dokumen perencanaan selalu didampingi dengan dokumen pendukung yaitu Dokumen Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pelaksanaan pembangunan. Dalam pelaksanaan akan selalu mengacu pada urut – urutan dokumen dalam implementasinya di lapangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Untuk mengetahui dimensi akan dianut gambar DED
Untuk mengetahui quantity akan dianut BQ dan RAB
Untuk mengetahui quality akan dianut buku RKS
PT. UNITRI CIPTA
Page
99
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Dalam pembuatan RKS juga dapat dikembangkan tentang tata cara pelaksanaan bagian pekerjaan serta Pra Syarat dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Jadi
pembuatan RKS harus dibuat oleh tenaga ahli yang jauh berpengalaman dalam pelaksanaan di lapangan dan pengetahuan bahan.
Sebagai referensi dapat dilihat pada lampiran usulan teknis ini yaitu yang menjelaskan daftar isi sebuah RKS dalam pembuatan dokumen perencanaan.
Dengan urut – urutan isi pada RKS tersebut di atas diharapkan dapat menghasilkan perhitungan RAB yang tepat sesuai dengan yang diminta dan memudahkan Konsultan Perencana untuk mengadakan supervisi di lapangan.
PT. UNITRI CIPTA
Page
100
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
2.
Program Kerja
Dalam melaksanakan Pekerjaan Perencanaan suatu Bangunan yang melibatkan banyak keahlian (Multy Disiplin) maka akan sangat diperlukan untuk merencanakan suatu Program Kerja dalam Pembuatan Perencanaan tersebut secara OPTIMAL. Masa / waktu pelaksanaan yang diberikan untuk penyelesaian pekerjaan perencanaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari kalender dalam jumlah waktu tersebut akan terbagi menjadi : 1.
Survey Lapangan
2.
Survey Data dan Kebutuhan oleh Para USER
3.
Gambar Sketsa Idea
4.
Gambar Pra Rencana
5.
Gambar Rencana
6.
Gambar DED -
Arsitektural
-
Structural
-
Mekanikal
-
Elektrikal
-
Plumbing
-
Site Development
7.
Bill of Quantity
8.
Rencana Anggaran Biaya
9.
RKS
10.
Perhitungan dan Analisa Perencanaan
11.
Laporan Perencanaan
12.
Presentation Tools (Maket, Animasi dll)
PT. UNITRI CIPTA
Page
101
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Dalam KAK telah disebutkan tentang lingkup kegiatan pada Pekerjaan Perencanaan ini seperti pada Kriteria dibawah ini : 1.
PRA RANCANGAN a. Pengumpulan Data Lapangan
Pengukuran Topografi dan geometri tapak eksisting
Penyelidikan tanah (soil investigation)
b. Perencanaan Tapak dan Blok Bangunan (keseluruhan)
Perencanaan
Gubahan
Masa
Bangunan
(block
configuration),
termasuk Konsep dan Rencana Pentahapan Pembangunan
Membuat Rencana Tata Letak Blok Bangunan (block plan)
c. Pra Rancangan
Skematik Design dan Pra Rancangan Arsitektur (Denah, Tampak, Potongan) skala 1:200
Skematik Layout Tata Letak Blok Bangunan (Block Plan)
Skematik dan Pra rancangan system Jaringan Utilitas (MEP)
Spesifikasi Umum (Sistem dan Material) Bangunan
Perencanan Sistem dan Jenis pondasi Konstruksi Bangunan
Perencanaan Sistem dan Jenis Struktur Atas Konstruksi Bangunan
Estimasi Biaya Arsitektural dan Sipil- Struktur
d. Pembuatan Maket & Presentasi
2.
Pembuatan Maket Blok Bangunan(1:200)
Pembuatan Bahan Presentasi & Sketsa Perspektif Bangunan
RANCANGAN DETAIL ENGINEERING DESIGN
a. Pengembangan Rancangan
Pengembangan Gambar Rancangan Arsitektur skala 1:100
Pengembangan Gambar Rancangan Sipil- Struktur skala 1:100
Pengembangan Sistem and Spesifikasi Umum (termasuk integrasi antar system bangunan A/S/MEP)
PT. UNITRI CIPTA
Page
102
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
b. Pembuatan Gambar Kerja
Gambar kerja Sipil- Konstruksi skala 1:5 s/d 1:100
c. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) A/S/MEP
Penyusunan Jenis dan Volume Pekerjaan (BQ)
Penyusunan Analisa Harga Satuan
d. Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat – syarat (RKS)
Sebagai keluaran yang harus disajikan adalah : Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini selanjutnya akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri, yang minimal meliputi paket Pekerjaan dalam pembuatan Perencanaan dan DED seperti yang terjelaskan pada bab sebelumnya. 1.
Perhitungan Struktur
2.
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat (RKS)
3.
Bill of Quantity (BQ)
4.
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
5.
Dokumen Pengadaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi
6.
Gambar perspektif dan bird eye view.
7.
Maket 1 : 200
8.
Laporan – Laporan a. Laporan Pendahuluan b. Laporan Hasil Perencanaan
PT. UNITRI CIPTA
Page
103
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Urutan Kerja untuk rincian tersebut diatas dapat dijelaskan dengan gambar Alur / Flowchart Sebagai berikut : 1. Batasan – batasan : Aturan Anggaran USER Lahan
SURVEY LAPANGAN
SKETSA IDEA
SURVEY USER
PRA RANCANGAN
DISKUSI & ASISTENSI
OK
PRA RANCANGAN DEFINITIF
Tinjau Ulang
SURVEY PERALATAN PLAH RAGA
2. ARSITEKTURAL
STRUKTURAL
PRA RANCANGAN DEFINITIF MEP
SITE DEVELOPMENT
DESIGN DEVELOPMENT
Batasan – batasan : Anggaran ▪ waktu Kebutuhan Ruang
DED
OK
DISKUSI & ASISTENSI
Tinjau Ulang
PAGU ANGGARAN
3. BQ
DED FINAL
RAB
DISKUSI & ASISTENSI
DOKUMEN PERENCANAAN
OK
RKS
Tinjau Ulang
PT. UNITRI CIPTA
Dokumen TENDER
Page
104
DED
Final
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Dengan Penjelasan pada gambar alur / Flowchart tersebut dapat dibuatkan suatu jadwal kerja seperti pada gambar dibawah ini :
No.
Bulan I
Uraian Pekerjaan 1
3.
1.
Pra Rancangan
2
DED
3.
Dokumen Perencanaan
4.
Program Asistensi
2
3
Bulan II 4
5
6
7
Bulan III 8
9
10
11
12
STRUKTUR ORGANISASI
PT. UNITRI CIPTA
Page
105
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
3.
STRUKTUR ORGANISASI
Adapun keterlibatan tenaga – tenaga ahli yang mendukung proses perencanaan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab masing – masing.
1.
Team Leader
Koordinator Team Perencanaan Teknis / Team Leader memiliki tugas – tugas sebagai seorang leader dalam proses penyusunan perencanaan pekerjaan ini, dapat dijabarkan sebagai berikut : a.
Bertanggungjawab terhadap kualitas hasil pekerjaan teknis sesuai standar yang telah ditentukan.
b.
Menyusun jadual rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan.
c.
Terlibat dalam proses pelaksanaan dan melakukan evaluasi terhadap hasil kerja dan kualitas yang dihasilkan.
d.
Memeriksa dokumen-dokumen hasil kegiatan, kualitas dan legalitas dokumen sebelum disahkan.
e.
Memimpin Pertemuan yang dilaksanakan secara periodik
f.
Membuat Rencana Mutu dan Pelaksanaan kegiatan (Quality Plan)
g.
Memimpin dan mendorong anggota tim dalam pelaksanaan kegiatan.
2.
Tenaga Ahli
Tenaga Ahli membantu sepenuhnya dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan bidang keahliannya untuk menghasilkan hasil karya perencanaan yang berfungsi secara optimal dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan, dengan uraian sebagai berikut : a. Bertanggung jawab terhadap kualitas pekerjaan sesuai bidang keahlian b. Menyusun jadual kegiatan masing-masing bidang keahlian yang menjadi satu kesatuan dalam struktur organisasi Tim c. Memeriksa dan bertanggung jawab terhadap dokumen sebelum disahkan d. Memberikan kemampuan terbaik dalam pelaksanaan kegiatan untuk menuju kualitas perencanaan yang optimal Dapat dijabarkan lebih lanjut tentang masing – masing tugas dari masing – masing tenaga ahli, sebagai berikut :
PT. UNITRI CIPTA
Page
106
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
1.
Tenaga Ahli Arsitektur
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Arsitektur adalah : •
Menganalisa
aspek-aspek
Teknik
Arsitektur
dalam
proses
penyusunan
perencanaan bangunan ini. •
Menganalisa kemampuan penyediaan tata bangunan.
•
Mengkompilasi dan menganalisa bidang arsitektural yang akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan konsep dalam penyusunan perencanaan pembangunan Bangunan ini.
•
Menyusun data dan laporan yang berkaitan dengan bidang arsitektural
•
Melakukan penyusunan gambar – gambar rencana arsitektural dari bangunan secara keseluruhan
2.
Tenaga Ahli Struktur
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Struktur adalah •
Menganalisa
aspek-aspek
Teknik
Struktur
dalam
proses
penyusunan
perencanaan Bangunan ini. •
Menganalisa gambar – gambar struktur baik struktur bangunan atas dan bawah.
•
Mengkompilasi dan menganalisa bidang struktural yang akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan konsep dalam penyusunan perencanaan pembangunan Bangunan ini.
•
Menyusun data dan laporan yang berkaitan dengan bidang struktural
•
Melakukan penyusunan gambar – gambar rencana struktural
3.
Tenaga Ahli Mekanika Tanah
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Struktur adalah •
Bekerjasama dengan tenaga ahli struktur untuk mempersiapkan kajian – kajian struktural untuk menentukan konsep struktur bangunan Bangunan yang direncanakan
•
Menganalisa aspek-aspek Pondasi dalam proses penyusunan perencanaan Bangunan ini.
•
Menganalisa hasil soil test untuk perencanaan pondasi yang tepat.
PT. UNITRI CIPTA
Page
107
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
•
Mengkompilasi dan menganalisa bidang struktural yang akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan konsep dalam penyusunan perencanaan pembangunan Bangunan ini.
•
4.
Melakukan penyusunan gambar – gambar rencana pondasi Tenaga Ahli Mekanikal
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Mekanikal adalah : •
Menganalisa
aspek-aspek
Teknik
Mekanikal
dalam
proses
penyusunan
perencanaan Bangunan ini. •
Menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan mekanikal seperti instalasi pembuangan air limbah / air kotor, instalasi plumbing, instalasi jaringan gas medik, dan lain sebagainya.
•
Mengkompilasi dan menganalisa bidang mekanikal yang akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan konsep dalam penyusunan perencanaan pembangunan Bangunan ini.
•
Menyusun data dan laporan yang berkaitan dengan bidang Mekanikal
•
Melakukan penyusunan gambar – gambar rencana mekanikal
5.
Tenaga Ahli Elektrikal
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Elektrikal adalah •
Menganalisa
aspek-aspek
Teknik
Elektrikal
dalam
proses
penyusunan
perencanaan Bangunan ini. •
Menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan elektrikal seperti instalasi jaringan listrik, instalasi telekomunikasi, dan lain sebagainya.
•
Mengkompilasi dan menganalisa bidang elektrikal yang akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan konsep dalam penyusunan perencanaan pembangunan Bangunan ini.
•
Menyusun data dan laporan yang berkaitan dengan bidang elektrikal
•
Melakukan penyusunan gambar – gambar rencana elektrikal
6.
Tenaga Ahli Lingkungan
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Lingkungan adalah : •
Menganalisa aspek-aspek Teknik Lingkungan dalam proses penyusunan perencanaan Bangunan ini.
PT. UNITRI CIPTA
Page
108
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
•
Menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan perencanaan lingkungan seperti instalasi IPAL, jaringan air bersih dan air kotor, dan lain sebagainya.
•
Mengkompilasi dan menganalisa bidang sanitasi lingkungan yang akan digunakan sebagai pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dan konsep dalam penyusunan perencanaan pembangunan Bangunan ini.
•
Menyusun data dan laporan yang berkaitan dengan bidang sanitasi lingkungan
•
Melakukan penyusunan gambar – gambar rencana yang berkaitan dengan instalasi jaringan – jaringan pengelolaan sanitasi lingkungan
7.
Tenaga Ahli Cost Estimator
Tugas dan tanggung jawab dari seorang tenaga ahli Sipil / Estimator adalah : •
Mengumpulkan data primer dan data sekunder guna melakukan penyusunan Rencana Anggaran Biaya
•
Merecanakan Rencana Anggaran Biaya dan RKS
•
Mengevaluasi nilai biaya dari masing – masing pekerjaan yang akan dilaksanakan
Dalam melaksanakan tugasnya para tenaga ahli yang terlibat akan dibantu oleh tenaga – tenaga asisten dan tenaga – tenaga pendukung, antara lain : 3.
Tenaga Asisten
Tenaga Asisten dibutuhkan guna membantu para Tenaga Ahli untuk melaksanakan tugas – tugasnya, antara lain : •
Melakukan kompilasi data – data pendukung yang dibutuhkan dalam perencanaan ini
•
Menyiapkan data – data pendukung yang dibutuhkan
4.
Staff Pendukung
Draftman Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
•
menyiapkan gambar – gambar rencana baik gambar arsitektural, gambar struktural dan gambar mekanikal/elektrikal
PT. UNITRI CIPTA
Page
109
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Estimator Mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
•
membantu assisten tenaga ahli di bidang cost estimator dalam menyiapkan Bill of Quantity dan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Surveyor
•
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam melakukan survey topografi, countour
•
Membuat laporan pengukuran lahan
Administrasi
•
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam membantu pelaksanaan administrative
Operator Komputer
•
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam membantu penyiapan dokumen, laporan dan lain – lain
Driver
•
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan transportasi dan mobilisasi
Office Boy
•
Mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan kerumah tanggan
PT. UNITRI CIPTA
Page
110
KOORD. DRAFTMAN 1 Ir. TJINDRASIH WEMMY
PT. UNITRI CIPTA
TENAGA AHLI TANAH & LAB YUSUF RUDY W,ST
ASS. AHLI ESTIMATOR Ir. DEWI ISNAINI
TENAGA AHLI TEK. LINGK. BAMBANG SANTOSO,ST
TENAGA AHLI ELEKTRIKAL USODO UTOMO,ST
ASS. AHLI ELEKTRIKAL Ir. SAHRIAL AHMADI
ASS. AHLI TEK. LINGK. M> IKHSAN AHMAD,ST
TENAGA AHLI MEKANIKAL Ir. SETIAWAN SLAMET
ASS. AHLI MEKANIKAL Ir. BAMBANG WAHYU H.
TENAGA AHLI ESTIMATOR R. ADRIANTO,ST
TENAGA AHLI STRUKTUR 2 RIYANTI,ST
ASS. AHLI STRUKTUR 2 GUNAWAN WIBISONO,ST
ASS. AHLI ESTIMATOR MERDEKA BARINGRING,ST
TENAGA AHLI STRUKTUR 1 Ir. HERWIN SIREGAR,MT
TENAGA AHLI ARSITEKTUR Ir. TEMMY SETIAWAN
ASS. AHLI STRUKTUR 1 BUDI SAPUTRA,ST
ASS. AHLI ARSITEKTUR Ir. WISNU HABSORO
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
STRUKTUR ORGANISASI
TEAM LEADER Ir. BAMBANG KISWONO,MT
KOORD. DRAFTMAN 2 Ir. EKO DIDIK SISWANDI
STAF PENDUKUNG Administrasi Operator Komputer Draftmen Surveyor Estimator Driver Office Boy
Page
111
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
4.
Fasilitas Pendukung
PT. UNITRI CIPTA memang merupakan Perusahaan telah cukup eksis dalam, kepercayaan yang diberikan oleh Pemberi Tugas dalam pelaksanaan pekerjaan yang multi disiplin keahlian membuat Perusahaan ini membangun diri secara fundamental dengan pengelolaan yang effisien. Adapun peralatan dan sarana / prasarana sebagai penunjang pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan ini adalah seperti Tabel dibawah ini :
Peralatan
No.
Jmlh
Kapasitas
Status
1
PC Pentium 4-1,7GHz
25 unit
20 Gb / RAM 128 Mb
Milik Sendiri
2
PC Pentium 4-1,6GHz Acer
1 unit
30 Gb / RAM 256 Mb
Milik Sendiri
3
Notebook Pentium 2-366 MHz
3 unit
1 Gb / RAM 64 Mb
Milik Sendiri
4
PC Pentium 4-1.7Hz
15 unit
10 Gb / RAM 64 Mb
Milik Sendiri
5
Design Jet Plotter Color
2 unit
A -0
Milik Sendiri
6
Scanner HP 4500C
3 unit
A -4
Milik Sendiri
7
Printer Desk Jet HP 560C
2 unit
A -4 / 5 ppm / 360 dpi
Milik Sendiri
8
Printer Cannon Bj-330
1 unit
A -3 / 3 ppm / 360 dpi
Milik Sendiri
9
Printer Cannon BjC-5100
2 unit
A -3 / 5 ppm /1440 dpi
Milik Sendiri
10
Printer HP Deskjet 3325
1 unit
A-4 / 5 ppm / 360 dpi
Milik Sendiri
11
Printer Cannon IX 4000
1 unit
A-3 / 5 ppm/ 1440 dpi
Milik Sendiri
12
Modem US Robotics
2 unit
56 Kbps
Milik Sendiri
13
Local Area Network
2 unit
12 unit
Milik Sendiri
14
Mesin Ketik Elektronik
1 unit
15
Mesin Foto Copy
1 unit
16
Alat Ukur Tanah
Milik Sendiri 12 ppm
Milik Sendiri
lengkap
Milik Sendiri
16.1. Theodolith
1 unit
lengkap
Milik Sendiri
16.2. Waterpass
1 unit
lengkap
Milik Sendiri
17
Telepon PABX
1 unit
12 nomor
Milik Sendiri
18
Facsimile
2 unit
2 nomor
Milik Sendiri
19
Air Conditioners
6 unit
2 pk
Milik Sendiri
20
Air Conditioners
5 unit
1,5 pk
Milik Sendiri
21
U.P.S.
1 unit
0,5 jam
Milik Sendiri
PT. UNITRI CIPTA
Page
112
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Selain menggunakan perangkat keras seperti yang telah disebutkan diatas, juga digunakan perangkat lunak yang mendukung penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat.
Dewasa ini sudah banyak software – software yang digunakan untuk
menyusun perencanaan suatu gedung menjadi lebih cepat dan memberikan gambaran yang lebih jelas, sekilas kami berikan pandangan tentang penggunaan software dalam aplikasi perencanaan.
ANALISIS STRUKTUR MENGGUNAKAN PROGRAM BANTU KOMPUTER
Perencanakan struktur bangunan pada era digital telah mengalami banyak percepatan. Penggunakan teknologi komputer yang terintegrasi dan optimum memungkinkan para insinyur untuk membuat perencanaan struktur bangunan mulai dari yang sederhana hingga yang rumit dalam waktu yang singkat. Penggunaan komputer untuk membuat gambar teknik telah lazim dilakukan, begitu pula penggunaan program bantu komputer untuk disain struktur bangunan baik beton maupun baja. Masing-masing dari program bantu ini telah memiliki sistem yang memungkinkan mereka untuk saling mengomunikasikan data. Data-data gambar teknik menggunakan program bantu AutoCAD dari Autodesk dapat digunakan untuk model 3 dimensi dalam program bantu analisis struktur dalam hal ini SAP2000 dari CSI, begitu pula sebaliknya. Kecepatan yang dijanjikan oleh program-program bantu ini menjadikannya sangat dibutuhkan untuk perencanaan struktur bangunan dengan tingkat kompleksitas tinggi ataupun dengan jumlah
yang banyak dalam sebuah
kawasan.
Analisis Struktur menggunakan SAP2000 Sebuah struktur bangunan baik beton maupun baja perlu dianalisis dengan seksama sehingga didapat sebuah disain yang aman, optimum sesuai dengan rencana peruntukan, dan tentunya murah. Akhir-akhir ini bangunan-bangunan telah mengalami revolusi disain bentuk arsitektural yang cukup membuat para insinyur sipil mengernyitkan dahi memikirkan solusi yang optimum agar bangunan feasible untuk dibangun. Insinyur sipil pun dituntut untuk memanfaatkan karakter berbagai jenis material yang kini ada di pasaran untuk mengakomodasi disain bentuk yang disampaikan oleh arsitek. Insinyur sipil juga dituntut untuk mengerjakan semua ini dalam waktu yang singkat. Hal ini yang membuat program bantu komputer untuk analisis struktur sangat dibutuhkan oleh insinyur sipil.
PT. UNITRI CIPTA
Page
113
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Program analisis struktur SAP2000 yang digunakan untuk disain struktur bangunan secara standar mengakomodasi hampir seluruh karakter material yang digunakan dalam bangunan-bangunan modern. Penggunaan material dengan karakter selain yang telah disertakan dalam program bantu itu sendiri juga dimungkinkan. Program ini menggunakan prinsip-prinsip analisis mutakhir dan dikontrol dengan peraturanperaturan standar yang meski dibuat di Amerika (ACI, AISC, dll) namun telah diadaptasi oleh negara kita Indonesia (SNI). Garis besar penggunaan program bantu ini terletak pada pembuatan model yang akurat dengan pembebanan yang sesuai dengan standar. Dari model yang mendekati kenyataan dimungkinkan untuk mendapatkan simulasi gaya-gaya yang bekerja dalam komponen-komponen struktur yang realistis. Gaya-gaya dalam inilah yang digunakan sebagai acuan untuk membuat disain dimensi yang optimum untuk melayani gaya-gaya tersebut sesuai dengan karakteristik material yang digunakan. Program ini juga mampu memberikan simulasi kebutuhan reinforcement bar (rebar) yang perlu dipasang dalam material beton bertulang. Segala proses ini tentunya memerlukan pengawasan yang seksama oleh insinyur yang mendisain struktur bangunan, sebab fungsi komputer bergantung dari penggunanya. Prinsip garbage-in – garbage-out berlaku disini. Insinyur perlu mengontrol segala output yang diberikan oleh program ini. Bagaimanapun, program ini hanyalah sekedar untuk membantu insinyur mempercepat proses disainnya. Proses disain menggunakan SAP2000 Proses disain menggunakan SAP2000 dimulai dari penetapan unit satuan dan dilanjutkan dengan penentuan karakteristik jenis-jenis material yang hendak digunakan dalam disain. Material seperti beton dan baja harus ditentukan karakteristiknya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan untuk digunakan sehingga didapat kesesuaian antara model dengan kondisi riil di lapangan nantinya. Material ini kemudian digunakan untuk membuat dimensi penampang melintang awal masing-masing komponen struktur. Dimensi penampang ini merupakan dimensi perkiraan yang sudah barang tentu harus memenuhi standar minimum dan harus dioptimasi kembali nantinya.
PT. UNITRI CIPTA
Page
114
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Langkah berikutnya adalah menentukan kombinasi-kombinasi beban yang sesuai dengan standar peraturan yang harus dipatuhi dalam disain struktur di Indonesia. Termasuk di dalamnya simulasi pembebanan gempa dengan respond spectrum yang sesuai dengan lokasi bangunan menurut SNI. Kombinasi ini nantinya digunakan untuk menghitung gaya-gaya dalam komponen struktur oleh program SAP2000. Berikutnya adalah membuat model 3 dimensi yang sesuai dengan rencana arsitek. Model 3 dimensi dapat dibuat langsung dalam program SAP2000 atau dapat pula dibuat model frame 3 dimensi dari program CAD untuk nantinya diimpor oleh program SAP2000. Model dibuat dengan asumsi-asumsi dasar yang ditetapkan oleh insinyur sipil seperti titik-titik mana yang merupakan support pondasi atau pada komponen yang mana yang digunakan sebagai penyokong komponen lainnya.
Model 3 dimensi dalam SAP2000
PT. UNITRI CIPTA
Page
115
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Pembebanan komponen struktur pada SAP2000 Pembebanan yang sesuai dengan peruntukan dikenakan pada komponen-komponen struktur setelah model jadi dibuat. Pembebanan berupa beban hidup dan beban mati dikenakan pada masing-masing komponen tanpa koefisien keamanan karena koefisien ini sebelumnya telah ditentukan dalam pembebanan kombinasi. Penghitungan gaya-gaya dalam dilaksanakan setelah model dicek kembali keakurasiannya oleh insinyur sipil yang mendisain bangunan yang bersangkutan. Program SAP2000 dapat menghitung gaya-gaya dalam komponen-komponen struktur dalam waktu yang relatif jauh lebih singkat daripada menggunakan metode perhitungan manual seperti metode Cross, Takabeya, dll. Gaya-gaya dalam yang berhasil dihitung oleh program ini harus dikontrol kembali kebenarannya oleh insinyur sipil yang bersangkutan. Kadang kala pembuatan model atau input yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang dimaksud oleh insinyur sipil dapat menghasilkan output yang tidak sesuai pula. Seorang insinyur yang berpengalaman dapat mendeteksi kesalahan ini dalam sekilas pengamatan terhadap output 3 dimensi bangunan yang direncanakan. Gaya-gaya ini dapat dibuat sebagai acuan untuk menentukan reinforcement bar (rebar) pada komponen yang bermaterial beton bertulang atau untuk menentukan dimensi profil pada struktur baja.
Gaya-gaya dalam (M2-2) dan reaksi perletakan oleh SAP2000
PT. UNITRI CIPTA
Page
116
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
Rebar beton dan stress ratio baja oleh SAP2000 Program SAP2000 sendiri dapat membuat simulasi kebutuhan rebar atau rasio tegangan masing-masing komponen struktur sehingga insiyur sipil dapat melakukan optimasi pada dimensi penampang melintang komponen struktur atau melakukan koreksi pada komponen tersebut maupun pada konsep struktur bangunan secara keseluruhan. Namun demikian pada prinsipnya program bantu ini hanyalah program untuk mempercepat kerja para insinyur sipil namun tidak mungkin diandalkan untuk menggantikan mereka.
PT. UNITRI CIPTA
Page
117
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
5.
Laporan poran--laporan La poran
Dalam pekerjaan Perencanaan suatu bangunan yang menjadi materi utama adalah suatu Karya Perencanaan, dalam KAK telah disebutkan tentang kewajiban penyedia jasa, dalam kaitan ini yang akan dibuat beberapa laporan yang terdiri dari: 1.
Laporan Karya Perencanaan (Laporan Pendahuluan) yang disajikan dalam bentuk hardcopy sebanyak 10 (sepuluh) exemplar) diatas kertas HVS 80 gram yang meliputi :
2.
Laporan Pra Rencana
Laporan untuk DED yang meliputi :
Laporan Survey, Pengukuran Topografi, Penyelidikan tanah
Perhitungan Konstruksi
RKS
RAB
Laporan Antara a.
Dalam proses pekerjaan perencanaan, konsultan wajib menyiapkan masing- masing satu set produk draft lengkap untuk diparaf sebagai bukti persetujuan produk final.
b.
Laporan
program
kemajuan
pekerjaan
perencanaan
ditetapkan
berdasarkan hasil dari psersetujuan atas prduk draft dengan bobot kemajuan pekerjaan berdasarkan kepada bobot pekerjaan untuk setiap tahap pekerjaan, dan bukan berdasarkan waktu atau man- hour unit yang telah digunakan. 3.
Laporan Akhir a.
Hasil kerja final berupa penggandaan 10 (sepuluh) set masing- masing Laporan/ Dokumen dalam bentuk fotocopy laporan dan cetak biru gambar dokumen yang telah disahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan.
b.
Khusus untuk gambar kalkir disertai dengan soft- copy dalam bentuk Compact Disc (CD)
PT. UNITRI CIPTA
Page
118
U S U L A N T E K N I S Penyusunan Perencanaan Pembangunan Stadion Sepak Bola
4.
Penyajian Laporan Dalam bentuk penyajian laporan dapat diuraikan sebagai berikut :
a. BENTUK PRESENTASI BUKU LAPORAN
Semua laporan berupa buku/ tulisan disusun dengan ukuran A4 (portrait), dengan ukuran dan bentuk huruf yang cukup jelas terbaca.
Laporan berupa tabel/ gambar dengan ukuran lebih besar dapat dilipat sesuai ukuran yang ditetapkan
Buku laporan antara lain meliputi : Laporan survey, Pengukuran – Topografi, Penelitian Tanah Perhitungan Konstruksi, Rancana Kerja dan Syarat- syarat (RKS), rencana Anggaran Biaya (RAB)
b. BENTUK PRESENTASI GAMBAR Dokumen gambar dibuat dalam 2 ukuran kertas Gambar, yaitu :
Gambar Pra Rencana ukuran kertas A3 : Skala Gambar 1:200
Gambar Kerja (Rencana Detail) Ukuran kertas A1 :
Gambar Kerja (Denah/ Layout) : skala 1:50 s/d 1:100
Gambar Kerja (Detail- detail) : skala 1:1 s/d 1:20
Maket
PT. UNITRI CIPTA
Page
119
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA
PT. UNITRI CIPTA