DASAR-DASAR PEMROGRAMAN PHP 1. Pengenalan Sintaks Dasar PHP PHP adalah sebuah script yang bersifat Server Side yang artinya semua proses akan dikerjakan disisi server dan hanya hasilnya saja yang akan dikirim ke browser. PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf untuk mengetahui siapa saja yang telah mengunjungi situsnya. Dengan Penggunaan Script PHP ini, Script HTML yang dinamis dapat diubah menjadi Statis. Sintaks PHP juga dapat diletakkan dimana saja pada penulisan script HTML. Penulisan script PHP harus selalu didahului dengan tanda ( ) dan diakhiri dengan tanda ( ?> ). Apabila tanda tersebut tidak ada maka script yang ditulis dianggap hanya sebagai HTML biasa. PHP juga mempunyai aturan penulisan dimana pada tiap-tiap akhir baris selalu diberi diberi tanda titik koma “;” Untuk membuat Kode PHP, Anda dapat menggunakan editor web apasaja seperti Dreamweaver, FrontPage, bahkan notepad. Berikut adalah contoh penulisan kode PHP menggunakan Program Notepad: 1. Jalankan Program Notepad dan tulis sintaks berikut: File contoh1.php:
Contoh Sederhana HTML dan PHP
Let's Study PHP script"; ?>
Gambar 4.1 contoh1.php di notepad 2. Setelah selesai menulis klik File Save Untuk Anda yang menggunakan Aphace dapat menyimpan File Pada Director C:\AppServ\www\ dan C:\AppServ\www\ dan simpan dengan nama contoh1.php Untuk Anda yang menggunakan Xampp dapat menyimpan File pada Direktori dengan nama contoh1.php C:\xampp\htdocs \ dan simpan dengan Untuk Anda yang menggunakan Wamp dapat menyimpan File pada Direktori
C:\wamp\www \ dan simpan dengan nama contoh1.php (penyimpanan file PHP tergantung dimana Program Web server di komputer Anda di Install dan juga tergantung jenis Web Server yang Anda Gunakan, pada contoh diatas menggunakan Web Server Aphace, Xampp, dan WAMP yang diinstall di direktori C:\ ) C:\ ) 3. Selanjutnya Buka webbrowsur di komputer Anda dan ketik link http://localhost/contoh1.php
Gambar 4.2 contoh1.php di webbrowser Untuk pengaturan penyimpanan File yang baik, sebaiknya Anda menyimpan File-File latihan PHP anda pada folder tersendiri. Untuk contoh-cobtoh script PHP selanjutnya akan dibuat pada folder bernama \latihanphp\babX\ . 2. Element Dasar PHP Element Dasar pembentuk PHP berupa Identifier, Variabel, Konstanta, Operator dan Objek-objek PHP lainnya. 2.1. Identifier Identifier atu lebih dikenal sebagai “Pengenal” dalam PHP berfungsi untuk memberi nama pada fungsi, variabel, dan kelas. Identifier memiliki aturan penulisan sebagai berikut : Harus dimulai dengan huruf atau under_score (_) Tidak boleh menggunakan tanda baca Identifier adalah case sensitive, kecuali fungsi-fungsi yang t elah disediakan oleh PHP. Contohnya untuk variabel berikut: $nama_barang $Nama_Barang $NAMA_BARANG Ketiga variabel diatas adalah variabel yang berbeda ( case sensitive ). ). Sedangkan untuk fungsi-fungsi PHP seperti PRINT Print Print Akan dianggap sama(tidak case sensitive ). ). Variabel diawali dengan tanda dolar ( $ ) Nama fungsi yang dibuat tidak boleh sama dengan nama fungsi yang telah tersedia dalam bahasa PHP Saat membuat nama variael, Hindari untuk menggunakan nama variabel berupa fungsi PHP karena akan membuat kerancuan saat membaca coding .
2.2. Tipe Data PHP mengenal beberapa tipe data seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 tipe data PHP Keterangan
Tipe Data Integer Double String Array Object
Boolean
Menyatakan tipe data bilangan bulat dengan jangkauan kira-kira dari -2 miliar hingga +2 miliar Menyatakan tipe data bilangan real atau titik mengambang, yaitu bilangan yang mempunyai bagian pecahan Menyatakan tipe data teks
Contoh $jumlah=10; $nilai=-5; $skor=90.00; $bunga=12.50; $institut=”akprind”; $jurusan=”ilmu komputer”;
Tipe data array akan dibahas pada suatu bab tersendiri. Ini merupakan pengembangan PHP berorientasi objek. Tipe data objek merupakan tipe data yang didalamnya mempunyai mempunyai data dan method. Data tersebut didefinisikan sebagai class terlebih dahulu. Menyatakan nilai kebenaran(TRUE, kebenaran(T RUE, False)
Floating point lebih dikenal dengan double dan selalu dalam bentuk desimal. String merupakan untaian karakter berupa Teks yang penggunaannya dalam script PHP diapit oleh tanda kutip (“) atau apostrof („), sebagai contoh berikut: „Teks menggunakan aphostof‟ ...menggunakan tanda petik tunggal t unggal “Teks menggunakan quote” ...menggunakan tanda kutip
2.3. Variabel Dalam setiap bahasa pemrograman, pasti akan ditemui konsep variable. Variable adalah sebuah tempat untuk menyimpan data yang nilainya dapat berubahubah. Tidak seperti bahasa-bahasa pemrograman lain yang mengharuskan kita untuk mendeklarasikan variable terlebih dahulu, veriabel dalam PHP tidak harus dideklarasikan sebelum variable tersebut digunakan. Umtuk memberikan nilai variable digunakan tanda sama dengan (=). Variable tempat menyimpan data di dalam PHP diawali dengan karakter $ diikuti dengan huruf karakter pertama setelah $, kemudia kombinasi karakter dengan angka. Tidak boleh ada spasi dan tanda baca dalam penamaannya, kecuali karakter _ (garis bawah, under score). Contoh nama variable : $nama_user $password $kota Sebagai contoh Anda dapat menulis Script dibawah ini: File contoh2.php:
echo $hasil; ?> hasilnya adalah:
Gambar 4.3 contoh2.php di webbrowser File contoh3.php: $hasil"; ?> hasilnya adalah:
Gambar 4.3 contoh3.php di webbrowser Pada PHP juga terdapat istilah variabel-variabel. Hal ini memungkinkan nama variabel ditentukan dan digunakan secara dinamis. Perhatikan contoh variabel berikut: $nama=”Arkiendhy” Pada pernyataan diatas, nilai ”Arkiendhy” diisikan kepada variabel $nama. Sekarang perhatikan contoh variabel berikut ini: $$nama=”09001” Pernyataan di atas memang melibatkan dua buah tanda $. Makna yang terkandung pada perintah di atas adalah variabel yang namanya tercantum dalam variabel $nama diisi dengan “09001”. Pernyataan $$nama =”Arkiendhy” =”Arkiendhy” identik dengan $nama=”09001”. Penulidsan variabel dengan doble $ seperti ini jarang digunakan. Karena Pemakaian Pada perintah Print() akan menghasilkan tanda $ diikuti dengan isi $nama. Penulisannya $$nama=”Arkiendhy” dapat pula diganti dengan ${$nama} yang dapat diterjemahkan dengan lebig baik oleh perintah Print(). Print(). Sebagai contoh, Anda dapat menulis Script PHP berikut:
File contoh4.php:
Contoh Variabel Variabel Variabel \n"); print("\${\$nama} print("\${\$nama} = ${$nama}
\n"); print("\$Arkiendhy print("\$Arkiendhy = $Arkiendhy $Arkiendhy
\n");
\n"); $Arkiendhy = "Jl. Pedesaan I no 5"; print("\${\$nama} print("\${\$nama} = ${$nama}
\n"); print("\$Arkiendhy print("\$Arkiendhy = $Arkiendhy $Arkiendhy
\n");
\n"); ?> Hasilnya pada Browser adalah sebagai berikut:
Gambar 4.4 contoh4.php di webbrowser 2.4. Konstanta Konstanta atau Literal adalah variable yang nilainya tetap. Ada Beberapa Jenis Konstanta, Antara Lain Konstanta String, Integer, Real, dan Simbolis. Penjelasan tiap konstanta adalah sebagai berikut: a. Literal String Literal String biasanya ditulis dengan menggunakan apitan berupa petik tunggal („) dan petik ganda (“). Sebenarnya penggunaan kedua apitan itu akan memberikan artian yang sama hanya saja untuk beberapa konsidi pemakaian tanda tersebut memiliki sedikit perbedaan. Sebagai vontoh anda dapat mengetik script PHP sebagai berikut: File contoh5.php:
Contoh Perbedaan Tanda Petik
"); print('$hari hari yang indah
'); $hari = 'Selasa'; print("$hari hari yang indah
"); print('$hari hari yang indah
'); ?> Hasilnya adalah sebagai berikut:
Gambar 4.5 contoh5.php di webbrowser Pada contoh diatas, terlihat t erlihat bahwa pemakaian petik ganda petik ganda, $hari diganti dengan isi variabel $hari, tetapi tidak pada petik tunggal. Pada tipe data string, terdapat escape character, yaitu karakter khusus yang digunakan mewakili karakter ASCII dengan fungsi khusus. Untuk mendefinisikan karakter yang akan ditampilkan jika karakter tersebut merupakan escape character yaitu dengan mengawali karakter tersebut dengan tanda \ (backslash). Daftar escape character : Tabel 4.2 Daftar Escape Character String
linefeed (LF or 0x0A (10) in ASCII) carriage return (CR or 0x0D (13) in ASCII) horizontal tab (HT or 0x09 (9) in ASCII) backslash dollar sign double-quote the sequence of characters matching the regular \[0-7]{1,3} expression is a character in octal notation the sequence of characters matching the regular \x[0-9A-Fa-f]{1,2} expression is a character in hexadecimal notation Sebaga contoh penggunaannya, Anda dapat mengetik perintah berikut: \n \r \t \\ \$ \"
File contoh6.php:
Contoh Penulisan Karakter dengan \ \n"); print("\$literal print("\$literal = $literal"); ?> Hasilnya:
Gambar 4.6 contoh6.php di webbrowser b. Literal Integer Kontanta ini menyatakan bilangan bulat. Dalam Literal Integer, bilangan dapat ditulis sebagai berikut: Desimal(bilangan berbasis 10) Heksadesimal(bilangan berbasis 16), dan Oktal (bilangan berbasis 8) Masing-masing dapat bertanda positif (+) dan negatif (-) dan tidak boleh ada tanda pemisah ribuan. Bilangan heksa desimal mengenal 16 jenis digit, yakni berupa 0 sampai 9, A, B, C, D, E. Bilangan heksa desimal diawali dengan 0x (bilangan 0 dan huruf x kecil) atau 0X (bilangan 0 dan huruf X kapital). Adapaun bilangan Oktal mengenal 8 jenis digit ( angka 0 sampai dengan angka 7) dan ditulis dengan menggunakan awalan 0 (angka nol) Pada tabel dibawah ini anda dapat melihat beberapa contoh literal Integer.
Tabel 4.3 Contoh-contoh Literal Integer Contoh Literal 2 -2 +2 0x2
Keterangan Bilangan 2 desimal Bilangan negatif 2 Identik dengan 2 Bilangan 2 dalam hesa desimal
02 -02
Bilangan 2 dalam oktal Bilangan negatif 2 dalam oktal
c. Literal Real Literal Real dapt ditulis dengan bentuk desimal (contoh: 9.8 dan 7.1) dan notasi ilmiah (contoh: 4e-4 atau 4e+2). d. Konstanta Simbolis Konstanta hanya diberi nilai pada awal program dan nilainya tidak pernah berubah selama program berjalan. berjalan. PHP elah mendefinisikan mendefinisikan beberapa konstanta, konstanta, misalnya : PHP_VERSION yaitu konstanta yang telah memberikan informasi tentang versi PHP yang digunakan. Selain konstanta yang telah disediakan PHP kita dapat membuat konstanta sendiri dengan standar penulisannya adalah : Define (“nama konstanta ”,” ”,”nilai konstanta ”); ”); Untuk mempermudah pemahaman, Anda dapat mencoba menjalankan script berikut: File contoh7.php:
Contoh Konstanta Simbolis Simbolis \n"); printf("%s
\n", PELAJARAN); PELAJARAN); printf("PHI= %s
\n", PHI); ?> Hasilnya:
Gambar 4.7 contoh7.php di webbrowser
Perhatikan bahwa pemanggilan kontanta simbolis terletak diluar tanda petik. Apabila terdapat didalam tanda peting maka akan dianggap sebagai literal string biasa. 2.5. Operator Operator digunakan untuk memanipulasi suatu variabel untuk mendapatkan sebuah nilai baru. Nilai variabel yang akan dimodifikasi mengunakan operator yang disebut operand. operand. Umumnya operator membutuhkan satu, dua atau tiga argumen. Argumen adalah nilai yang menjadi target. Didalam PHP terdapat beberapa jenis operator. Penjelasan masing-masing operator tersebut adalah sebagai berikut: a. Operator aritmatika : Operator ini merupakan operator yang berhubungan dengan fungsi matematika. Tabel 4.3 Daftar Operator Aritmatika
Contoh $a + $b $a - $b $a * $b $a / $b $a % $b
Nama
Hasil
Penjumlahan Pengurangan Pengurangan Perkalian Perkalia n Pembagian Modulus
Jumlah $a dan $b. Selisih $a dan $b. Hasil kali $a dan $b. Quotient dari $a dan $b. Remainder dari $a dibagi $b.
Contohnya penggunaa operator terdapat pada script PHP dibawah ini: File contoh8.php:
Operator Aritmatika \n"); printf("8 + 7 = %d
\n", 8 + 7); printf("7 - 2 = %d
\n", 7 - 2); printf("$a - $b = %d
\n", $c); print("
Perkalian print("
Perkalian :
\n"); printf("8 * 7 = %d
\n", 8 * 7); 7); printf("7 * 2.5 = %d
\n", 7 * 2.5); print("
Pembagian print("
Pembagian :
\n"); print("6 / 2 = "); print(6 / 2); print("
\n"); print("8 / 4.0 = "); print(8 / 4.0); print("
\n"); print("2 % 5 = "); print(2 % 5); print("
\n"); print("5 % 4 = "); print(5 % 4); print("
\n");
print("1 % 3 = "); print(1 % 3); print("
\n"); print("
\n"); print("
\n $S1 $S2"); ?>
Hasilnya:
Gambar 4.8 contoh8.php di webbrowser
b. Operator String
Operator ini menggunakan ‟.‟ (tanda titik) dan mempunyai fungsi untuk menggabungkan beberapa argumen yang di hubungkan dengan tanda titik tersebut. Ada dua cara penggabungan yakni menuliskan masing-masig argumennya dan dengan menggunakan assignment operator (' .= '). '). Sebagai contoh anda dapat mencoba contoh script PHP berikut: File contoh9.php:
Contoh Operator String Contoh Operator string antar dua argumen
print("Harga pulpen ini adalah $b
"); $harga=$penghapus; print("Harga penghapus ini adalah $b"); ?>
Contoh Operator string antar dua argumen dengan operator assignmen
Hasilnya:
Gambar 4.9 contoh9.php di webbrowser
Operator string dengan menuliskan masing-masig argumennya dapat dilihat dalam sintaks: $b = "Rp ".$harga; Yamg menghasilkan $b berisi gabungan antara string “Rp “ dan isi dari $harga. Operator string dengan menggunakan assignment operator (' .= ')') dapat dilihat dari $a = "Saya Beli "; $a .= "Masing-Masing Satu!"; Pada sintaks diatas, $a.=”Masing$a.=”Masing -Masing Satu” identik dengan $a=$a. ”Masing”Masing Masing Satu” yang mengartikan antara isi $a dengan string ”Masing -Masing Satu”. Increment/Decrement c. Operator Increment/Decrement Tabel 4.4 Daftar Operator Increment/Decrement Contoh Nama Keterangan ++$a Pre-increment Increment $a dengan 1, mengembalikan $a. PostMengembalikan $a, lalu increments $a $a++ increment dengan 1 --$a PreDecrements $ dengan 1, lalu
$a--
decrement Postdecrement
mengembalikan $a. Mengembalikan $a, lalu decrements $a dengan 1
Contohnya: File contoh10.php:
conroh penggunaan operator increment/decrement contoh operator increment/decrement
posticrement"; $a = 5; echo "\$a = $a
" ; echo "dengan \$++ tetap 5: " . $a++ . "
"; echo "kemudian menjadi 6: " . $a . "
"; "
"; echo "
postdecrement
"; $a = 5; echo "$a = $a " . "
"; echo "dengan ++\$a menjadi 6: " . ++$a . "
\n"; echo "tetap 6: " . $a . "
\n"; echo "
postdecrement
"; $a = 5; echo "\$a = " . "
"; echo "dengan \$a--tetap 5: " . $a-- . "
\n"; echo "kemudian menjadi 4: " . $a . "
\n"; "
\n"; echo "
predecrement
"; $a = 5; echo "\$a = $a " . "
"; echo "dengan --\$a menjadi 4: " . --$a . "
\n"; echo "kemudian tetap 4: " . $a . "
\n"; ?> Hasilnya:
Gambar 4.10 contoh10.php di webbrowser
d. Operator Logika Tabel 4.5 Daftar Operator Logika Contoh Name Hasil TRUE jika $a bukan ! $a Not TRUE. TRUE jika $a dan $b $a && $b And TRUE. TRUE jika $a atau $b $a || $b Or TRUE.
Contohnya: File contoh11.php:
60 && $nilai <100){ echo "Nilai Anda berada diantara 50 dan 100 anda dinyatakan Lulus"; } ?> Hasilnya:
Gambar 4.11 contoh11.php di webbrowser
Pada sintaks diatas, $nilai diisi dengan nilai 61.Kemudian perhatikan sintaks If($nilai>60&&$nilai<101){ echo "Nilai Anda berada diantara 50 dan 100 anda dinyatakan Lulus";} Penyataan “If” menyatakan kontrol syarat (akan dipelajari di bab berikutnya) dimana bahwa apabila $nilai lebih besar dari 60 dan $nilai lebih kecil dari 100 laksanakan proses penulisan script "Nilai Anda berada diantara 50 dan dan 100 anda dinyatakan Lulus". e. Operator Bitwise Operator bitwise adalah operator yang mengoperasikan bilangan bulat dalam bentuk bit. bit atau binary digit yang merupakan presentasi basis 2 dari bilangan bulat (hanya tediri dari 0 dan 1). Operator Nama Contoh & AND $a & $b | OR $a | $b ~ NOT ~$a ^ XOR $a ^ $b << Left Sift $a << $b >>
f.
Operator Ternary Operator Ternary Menggunakan tanda ‟?‟, dengan syntax : (ekspresi1) ? (ekspresi2) : (ekspresi3) Operator ternary malakukan pengujian pada ekspresi1, jika hasilnya TRUE, maka ekspresi 2 yang dijalankan, jika hasil ekspresi1 FALSE, maka ekspresi3 yang dijalankan. Contoh : File contoh12.php: Hasilnya:
Gambar 4.12 contoh12.php di webbrowser Dari contoh di atas, maka hasil yang terlihat adalah 4, namun jika nilai $a diganti 5, maka hasilnya adalah 15. g. Operator Perbandingan Tabel 4.6 Daftar Contoh Nama $a == $b Equal $a != $b Not equal $a <> $b Not equal $a < $b Less than $a > $b Greater than $a <= $b Less than or equal to Greater than or equal $a >= $b to
Operator Perbandingan Hasil TRUE jika TRUE jika $a sama dengan dengan $b. TRUE jika $a tidak sama dengan $b. TRUE jika $a tidak sama dengan $b. TRUE jika $a kurang dari $b. TRUE jika $a lebih dari $b. TRUE jika $a lebih kecil sama dengan $b. TRUE jika $a lebih besar sama dengan $b.
h. Operator Assignment Pada PHP dimungkinkan untuk melakukan penggunaan jalan pintas untuk operator pada pernyataan penugasan dimana operand pertama adalah sebuah variabel dan hasilnya disimpan pada variabel ya ng sama.
Contoh $x += $y $x -= $y $x *= $y $x /= $y $x %= $y $x &= $y $x |= $y $x ^= $y $x .= $y $x >>= 2 $x <<= 2 $x++ $x--
Ekivalen dengan $x = $x + $y $x = $x - $y $x = $x * $y $x = $x / $y $x = $x % $y $x = $x & $y $x = $x | $y $x = $x ^ $y $x = $x . $y $x = $x >> 2 $x = $x << 2 $x = $x + 1 $x = $x - 1
Contoh : $x = 10; // $x bernilai 10 $x++; // $x bernilai 11
$x = 10; // $x bernilai 10 ++$x; // $x bernilai 11 tetapi, $x = 10; // $x bernilai 10 $y = $x++; // $x bernilai 11 tetapi $y bernilai 10 $x = 10; // $x bernilai 10 $y = ++$x; // $x dan $y bernilai 11 // penugasan terjadi setelah setelah penambahan
2.6. Menampilkan Data Untuk menampilakan data dapat digunakan print maupun echo. Sintaks yang digunakan antara lain : print(data); atau print data; atau echo(data); atau echo data; atau printf(data, %tipe_data) Printf dapat digunakan seperti halnya pada perintah Printf dibahasa C. Perintah print maupun echo adalah sama saja, tergantung kebiasaan atau kesukaan Anda dalam menggunakannya. menggunakannya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa untuk data string gunakanlah aphostophe (petik tunggal „) atau quote (petik ganda “). Namun untuk pencetakan variabel, agar ditampilkan isinya, gunakan quote. Seperti dinyatakan dalam bagian pembahasan Konstanta/Literal string.
BAB 5 STRUKTUR KONTROL Printah script PHP dijalankan dari baris pertama kemudian ke baris berikutnya sampai dengan baris terakhir, seperti telah diperlihatkan pada contoh-contoh script PHP yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Struktur yang ada pada contoh script di atas merupakan struktur control paling dasar yaitu urutan (sequence).Aplikasi yang dikembangkan dengan menggunakan PHP tidak selalu mempunyai struktur kontrol urutan semua, sering seurutan perintah tidak harus dikerjakan apabila ada satu kondisi yang tidak dipenuhi, ada juga seurutan perintah yang harus diulang-ulangi dijalankan. Secara mendasar maka struktur program dapat memiliki kombinasi struktur kontrol: Urutan (sequence) Pemilihan (selection) Pengulangan Pengulangan (iteration)
1. Struktur Kontrol Logika IF Konstruksi IF digunakan untuk melakukan eksekusi suatu statement secara bersyarat dimana suatu perintah akan dilakukan apabila syarat yang diberikan dipenuhi. Dalam pemakaian Logika IF sering digunakan operator logika dan operator perbandingan. Dalam pemakaiannya terdapat dua cara yakni penggunaan Struktur IF tunggal dan penggunaan IF Majemuk
1.1. Logika IF Tunggal T unggal Logika IF Tunggal hanya memiliki satu kondisi yang harus diperuhi untuk melakukan suatu perintah tertentu. Adapun cara penulisannya adalah sebagai berikut: if (syarat) { statement} atau: if (syarat) { statement } else { statement lain } Syarat merupakan kondisi yang dijadikan dasar pengujian sedangkan pernyataan statement merupakan hasil pengujian. Dalam ekspresi tersebut biasanya terdapat pernyataan yang berkondisi berbeda sehingga digunakan perintah “else” untuk menjalankan perintah selain dari kondisi awalnya. Untuk mempermudah pemahaman mengenai struktur kontrol logika IF ini anda dapat menjalankan Script PHP contoh 13 dan 14 berikut ini: File contoh13.php:
if
Contoh Srtuktur Kontrol if
$a = 5;
$b= 7;
"; echo "\$b = $b
"; if ($a>$b){ echo "\$a > \$b"; } if ($a<$b){ echo "\$a < \$b"; } if ($b==$a){ echo "\$b = \$a"; } ?> Hasilnya:
Gambar 5.1 contoh13.php di webbrowser File contoh14.php: $b) { echo "$a lebih besar dari $b"; } else { echo "$a lebih kecil dari $b"; } ?> Hasilnya:
Gambar 5.2 contoh14.php di webbrowser Apabila anda mengganti $a menjadi 10 dan $b=100 maka statement yang akan dijalankan adalah statemen di bagian “else”. 1.2. Logika IF Majemuk Digunakan untuk memberikan alternative urutan perintah apabila ada proses yang memberikan dua alternative benar atau salah. else merupakan bagian seurutan perintah yang harus dikerjakan apabila hasil evaluasi dari ekspresi pada if bernilai salah. Sintaksnya adalah sebagai berikut: if (syarat pertama) {
statement pertama } elseif (syarat kedua) { statement kedua } else { statement lain } Untuk mempermudah pemahaman mengenai struktur kontrol logika IF Majemuk, Anda dapat menjalankan Script PHP contoh 13 dan 14 berikut ini: File contoh15.php: $b){ echo("$a lebih besar dari pada $b"); } elseif ($a<$b){ echo("$a lebih kecil $b"); } else{ echo("$a sama dengan $b"); } ?> Hasilnya adalah:
Gambar 5.3 contoh15.php di webbrowser 2. Struktur Logika SWITCH Statement switch digunakan untuk menguji suatu ekspresi untuk melakukan sejumlah tindakan berbeda, dan biasanya digunakan untuk menggantikan statement if…elseif…else. Sintaks: Switch(ekspresi) { case (kondisi1): blok pernyataan1; break; case (kondisi2): blok pernyataan2;
break; … case (kondisiN): blok pernyataanN; break; default: blok pernyataan lainnya; break; } Jika kondisi1 terpenuhi maka blok pernyataan1 dikerjakan sampai ditemukan statement break. Namun jika tidak terpenuhi, lakukan pengujian kondisi2. Jika terpenuhi, maka blok pernyataan2 dikerjakan sampai ditemukan statement break. Demikian untuk seterusnya sampai kondisi ke N. Jika kondisi1 sampai kondisiN tidak terpenuhi maka pernyataan lainnya yang terdapat pada kondisi default dikerjakan sampai ditemukan statement break. Kondisi default bersifat opsional, artinya boleh ada atau tidak ada yang berfungsi seperti else pada statement if…else. Sebagai contoh, Anda dapat menjalankan script PHP berikut: File contoh16.php:
Statement Switch
break; case "10": $bulan="Oktober"; break; case "11": $bulan="Nopember"; break; default: $bulan="Desember"; break; } printf("Kode = $kode
"); $kode
"); printf("Nama Bulan =$bulan
"); ?> Hasilnya adalah:
Gambar 5.4 contoh16.php di webbrowser Pada script PHP diatas $kode akan diisi dengan nama bulan di komputer server dalam format bulan berupa angka dua digit yakni 01 (menyatakan bulan ke satu) sampai 12 (menyatakan bulan ke duabelas). Dengan adanya perintah switch, angka yang diambil oleh $kode akan diubah sesuai dengan pernyataan di “case” statement. Apabila ti dak ada perintah break, maka sintaks akan terus dibaca tanpa ada pemberhentian(Script tidak akan terus berjalan tanpa menghasilkan nilai). Apabila nilai $kode tidak memiliki kecocokan kecocokan dengan bagian bagian “case” di sintaks “switch”, “switch”, maka akan ditampilkan adalah pernyataan p ernyataan pada bagian “default”. Sedangkan apabila bagian “default” dihapus dan server tidak bisa menemukan nilai $kode yang tidak cocok dengan bagian “case” maka maka pada browser tidak akan ditampilkan ditampilkan data untuk $kode. $kode. 3. Perulangan dengan WHILE Statement while digunakan untuk melakukan pengulangan, mengevaluasi blok pernyataan selama kondisi bernilai true (benar) dan akan berhenti apabila kondisi bernilai false (salah). Sintaks: while (kondisi) { blok pernyataan; pernyataan; } Kondisi adalah penyataan Boolean. Blok pernyataan adalah daftar statement yang akan diulang selama kondisi terpenuhi. Sebagai contoh, Anda dapat menjalankan kedua contoh script PHP berikut: File contoh17.php:
$a=1; while ($a<10) { echo($a); $a++; } ?> Hasilnya adalah:
Gambar 5.5 contoh17.php di webbrowser
File contoh18.php:
New Document Perulangan SIZE=$I>Perulangan ke-$I
\n"; $I++; } ?> Hasilnya adalah:
Gambar 5.6 contoh18.php di webbrowser
4. Perulangan Do…While
Pada prinsipnya statement do…while sama dengan cara kerja while, hanya saja pada do while blok pernyataan pasti dikerjakan minimal satu kali dan kemudian dilakukan pengujian kondisi. Jika kondisi masih terpenuhi(true), maka blok pernyataan dikerjakan lagi. Namun jika kondisi tidak terpenuhi(false)lagi, maka perulangan berhenti. Sintaks: do { blok pernyataan; } while (kondisi); Kondisi adalah bernilai Boolean. Blok pernyataan adalah daftar statement yang diulang selama kondisi dipenuhi (benar). Jika kondisi tidak terpenuhi (salah), maka anda bisa keluar dari perulangan dan mengerjakan statement setelah while. Sebagai contoh, Anda dapat menjalankan kedua contoh script PHP berikut: File contoh19.php:
do...while "); print("Sekarang print("Sekarang hitung = $hitung
"); $hitung
"); do { print("belajar PHP
"); $hitung++; } while ($hitung<=5); print("SELESAI...
"); print(" Sekarang hitung =$hitung"); ?> Hasilnya:
Gambar 5.7 contoh19.php di webbrowser
5. Perulangan FOR Statement for adalah statement yang digunakan untuk mengulang blok pernyataan dalam jumlah yang yang ditentukan berdasarkan berdasarkan inisialisasi inisialisasi awal, awal, akhir/kondisi, akhir/kondisi, dan nilai penambahan penambahan atau pengurangan yang ditentukan Sintaks: for (inisialisasi; (inisialisasi; kondisi;increment) kondisi;increment) { blok pernyataan; } Atau for (inisialisasi; kondisi; increment) increment) blok pernyataan; Statement for bekerja sebagai berikut: 1. inisialisasi sebagai nilai awal 2. kondisi diuji; jika bernilai true (benar), maka perulangan dilanjutkan dengan mengerjakan blok pernyataan, sedangkan jika bernilai false (salah), maka perulangan berhenti dan blok pernyataan dilompati. 3. Jika blok penyataan hanya hanya terdiri dari satu baris, maka tanda kurung kurawal ({}) dapat ditiadakan 4. increment merupakan nilai penambahan atau pengurangan untuk mengulangi pengerjaan blok pernyataan setelah penambahan atau pengurangan yang nilai kebenarannya diui apakan kondisi masih terpenuhi. File contoh20.php: "); } ?> Hasilnya adalah:
Gambar 5.8 contoh20.php di webbrowser
6. Perulangan dalam Perulangan Dalam suatu perulangan, sering terjadi dimana kode perulangan tersebut berada dalam perulangan yang lain. Seperti contoh berikut: File contoh21.php: "; } ?> Hasilnya:
Gambar 5.9 contoh21.php di webbrowser 7. Foreach Merupakan struktur control khusus yang digunakan untuk melakukan pengulangan pada array. Dengan cara ini kita tidak perlu mengetahui berapa jumlah array untuk mengetahui berapa kali harus melakukan pengulangan. File contoh22.php:
Perurangan Pada Array
"; } ?> Hasilnya:
Gambar 5.10 contoh22.php di webbrowser 8. Break dan Continue Perintah continue akan melanjutkan proses perulangan tanpa melewati (meng-eksekusi) baris perintah di bawahnya. Sedangkan perintah Break akan menyebabkan program menghentikan perulangan (langsung keluar dari perulangan) Contoh Script: File contoh23.php: Hasilnya:
Gambar 5.11 contoh23.php di webbrowser Pada script diatas, perintah continue menyebabkan baris 6-8 pada script dilewati (tidak dieksekusi).
9. Exit Dalam kenyataannya dalam kondisi tertentu, suatu perulangan ingin dihentikan (keluar dari perulangan sebelum waktunya). Untuk keluar dari suatu perulangan dapat digunakan
perintah Exit . Perintah-perintah ini secara otomatis akan menyebabkan program akan keluar dari perulangan. File contoh24.php:
Contoh untuk Memperlihatkan Efek exit \n"); if ($i == 5) exit; } print("Selesai print("Selesai
\n"); ?>
Akhir Modul Kontrol
Hasilnya:
Gambar 5.12 contoh24.php di webbrowser Pada contoh perintah exit di atas, dapat kita lihat bahwa fungsi exit mengakhiri pernyataan dan membuat perintah-perintah, baik itu perintah PHP atau pun HTML tidak tereksekusi.