NAMA : PUTRI CINDRA MASYAYU NIM
: 141000212
KELAS : D
KEGIATAN PRAKTIKUM
2 ANALSIS NORMALITAS NORMALITAS DATA, DATA, UJI BEDA RERATA (Uji t dan Uji ANOVA one one way), CROSSTAB dan KORELASI menggunakan data pasien dengan penyakit tertentu di Rumah sakit X 1. TUJUAN Memahami dan mempraktek membuat struktur file, entri data, uji normalitas data, select case, uji beda rerata (t-independen, uji t-berpasangan dan uji Anova), Crosstab dan uji korelasi serta beberapa uji statistik lainnya pada paket program statistik SPSS.
2. KASUS Seorang peneliti bermasud ingin mengetahui “Gambaran Karakteristik Penderita Penyakit tertentu di Kota dan Desa berdasarkan Data Puskesmas ”. Variabel Bebas : Kelompok Pengamatan :
-
Kota Desa
-
-
Variabel Tak Bebas :
Usia Sex Tinggi badan Berat badan Hb darah Leukosit Eritrosit
Derajat Sakit Berat Sedang Ringan -
Variabel-variabel penelitian yang disiapkan untuk pengukuran data yang diinginkan, dapat dilihat pada tabel berikut : Nama Variabel
Tipe Variabel
Nilai Variabel
Nomor Nama klp
Numerik String Numerik
usia sex
Numerik Numerik
tb bb hb lkst
Numerik Numerik Numerik Numerik
Nomor urut Nama 1. Kota 2. Desa ……… (riel) (riel) 1. Laki-laki 2. Prempuan ……… (riel) ……… (riel) ………. (riel) ………. (riel)
Keterangan
Skala Pengukur
Nomor Identitas Responden Nama responden Kota/Desa yang diamati
Nominal
Usia pasien (tahun) Jenis kelamin
Scale Nominal
Tinggi badan (cm) Berat badan (Kg) Hemoglobin (gr%) Lekosit (103/mm3)
Scale Scale Scale Scale
Halaman 30
Kegiatan Praktikum Pertama erit sakit
Numerik Numerik
………. (riel) 1. Berat 2. Sedang 3. Ringgan
6
3
Eritrosit (10 /mm ) Tingkat sakit yang diderita pasien
Scale Ordinal
2. BUAT STRUKTUR STRUKTUR FILE FILE DATA Setelah program SPSS diaktifkan, buka master data “ F141056P2.sav ”. Selanjutnya kita dapat melengkapi struktur file (mengkategorikan variabel imt (indeks masa tubuh) pada lembaran “Variable View”. Setelah struktur file siap, selanjutnya kelik “Data View” View” agar kita bisa melakukan entri data atau membaca data. Setelah mengetahui tb dan bb responden pada contoh diatas, hitung imt (indeks masa tubuh) masing-masing responden, Untuk mencari imt dengan rumus : bb (kg) /(tb (m))2; tb harus dalam satuan meter, selanjutnya dapat dilakukan penghitungan sebagai berikut : -
Klik Transform, Compute, sehinnga tampil menu sebagai berikut :
-
Pada target variable, ketikkan variabel yang akan dicari (imt) Pada Numeric Expression , masukkan rumus perhitungan dengan rumus
Imt = (bb/((tb/100)*(tb/100))) -
Klik OK, OK Sehingga imt dapat dihitung, seperti pada tampilan berikut ini :
-
recode variable imt Copy variabel imt menjadi imtk, kelompokkan imtk menjadi : 1. BB Kurang (imt : < 18 Kg/m2)
Halaman 31
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) 2. BB Normal (imt : 18,1-25 Kg/m 2) dan 3. BB Lebih (imt : < 25 Kg/m2)
ANALISA DATA 3.1. a. Selidikilah, Selidikilah, apakah data usia, tb, bb, imt, hb, lkst, dan erit (data scale) berdistribusi normal baik pada pasien di Kota dan di Desa ? b. Jika kita ingin melakukan uji beda rerata (usia, tb, bb, imt, hb, lkst, dan erit) antara pasien Kota dan Desa, dikaitkan uji normalitas data ini. Tentukan statistic uji yang tepat dan berikan alasan mengapa stastistik uji ini yang digunakan ? c. Sajikan dalam tabel dan berikan interpretasi saudara ! Tabel.1. Hasil uji normalitas data variabel yang diamati berdasarkan pasien yang tinggal di Kota dan di Desa. Kota Variabel yang diamati
Desa
n
p.
Kesimpulan
1. Usia
95
0.050
N
2. Berat badan
95
0.194
3. Tinggi badan
95
4. Indeks masa tubuh
Uji beda rerata antar kelompok digunakan uji
p.
Kesimpulan
100
0.088
N
t-Independet
N
100
0.073
N
t-Independet
0.017
TN
100
0.074
N
Mann Whitney
95
0.000
TN
100
0.000
TN
Mann Whitney
5. Hb
95
0.000
TN
100
0.000
TN
Mann Whitney
6. Leukosit
95
0.000
TN
100
0.000
TN
Mann Whitney
7. Eritrosit
95
0.045
TN
100
0.041
TN
Mann Whitney
n
Keteragan : N = Data berdistribusi norma; TN = Data tidak berdistribusi normal Langkah-langkah pada proses spss :
Klik trasform, recode into same, kemudian pilih usiak, old and new value, klik lowest masukkan 18 value 1, range 19 throught 35 value 2, highest 35 value 3, add, continue, klik ok. Untuk pengelompokan kota klik data, select cases, klp=1, ok Klik analyze pilih non parametrik lalu pilih 1-sample k, pilih usiak ,tb ,bb ,imt ,hb ,lkst ,erit ,kemudian klik options ,descriptive ,continue,ok. Untuk pengelompokan desa Kemudian klik data, select cases, klp=2, ok Klik analyze pilih non parametrik lalu pilih 1-sample k, pilih usiak ,tb ,bb ,imt ,hb ,lkst ,erit ,kemudian klik options ,descriptive ,continue,ok.
Interpretasi :
Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel usia adalah 0,050 yang artinya berdistribusi dengan normal sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan p value untuk variabel usia adalah 0,088 yang artinya berdistribusi normal. Maka hubungan
Halaman 32
Kegiatan Praktikum Pertama normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan variabel usia menggunakan Uji t-independent. Karena datanya berdistribusi N-N.
Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel Berat Badan adalah 0,194 yang artinya berdistribusi dengan normal sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan p value untuk variabel Berat Badan adalah 0,073 yang artinya berdistribusi berdistr ibusi normal. Maka hubungan normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan variabel Berat Badan menggunakan t-independent. Karena datanya berdistribusi N-N. Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel Tinggi Badan adalah 0,017 yang artinya tidak berdistribusi dengan normal sedangkan sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak sebanyak 100orang dengan p value untuk variabel Tinggi Badan adalah 0,074 yang artinya berdistribusi normal. Maka hubungan normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan berdasarkan variabel Berat Badan menggunakan Uji Mann Whitney. Karena datanya berdistribusi TN-N.
Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel Indeks Masa Tubuh adalah 0,000 yang artinya tidak berdistribusi dengan normal sedangkan sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan p value untuk variabel Indeks Masa Tubuh adalah 0,000 yang artinya tidak berdistribusi normal. Maka hubungan normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan berdasarkan variabel Indeks Masa Tubuh menggunakan Uji Mann Whitney. Karena datanya berdistribusi TN-TN. Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel Kadar Hb adalah 0,000 yang artinya tidak berdistribusi dengan normal sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan p value untuk variabel Kadar Hb adalah 0,000 yang artinya tidak berdistribusi normal. Maka hubungan normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan variabel Kadar Hb menggunakan Uji Mann Whitney. Karena datanya berdistribusi TN-TN. Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel Pemeriksaan Leukosit adalah 0,000 yang artinya tidak berdistribusi dengan normal sedangkan sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan p value untuk variabel Pemeriksaan leukosit adalah 0,000 yang artinya berdistribusi tidak normal. Maka hubungan normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan variabel Pemeriksaan leukosit menggunakan Uji Mann Whitney. Karena datanya berdistribusi TN-TN. Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan p value untuk variabel Pemeriksaan Eritrosit adalah 0,045 yang artinya berdistribusi dengan normal sedangkan sedangkan untuk jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan p value untuk variabel Pemeriksaan Eritrosit adalah 0,041 yang artinya
Halaman 33
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) berdistribusi normal. Maka hubungan normalitas pasien dikota dan desa berdasarkan berdasarkan variabel Berat Badan menggunakan Uji Mann Whitney. Karena datanya berdistribusi TNTN.
Print out : NPar Tests(kota) Descriptive Statistics N
Mean
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Usia karyawan (tahun)
95
33.17
10.051
18
55
Tinggi badan (cm)
95
161.35
6.698
150
179
Berat badan (Kg)
95
60.80
10.009
34
80
Kada Hb darah
95
9.176
1.1938
7.3
12.0
Lekosit
95
8.741
3.1907
5.8
16.0
Eritrosit
95
5.134
.7427
3.2
6.5
Indeks masa tubuh
95
2.33
.554
1
3
Usia karyawan (tahun) N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Absolute
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosit
95
95
95
95
95
95
95
33.17
161.35
60.80
9.176
8.741
5.134
2.33
10.051
6.698
10.009
1.1938
3.1907
.7427
.554
.139
.159
.111
.238
.288
.141
.354
Positive
.139
.159
.111
.152
.288
.141
.354
Negative
-.101
-.054
-.101
-.238
-.185
-.135
-.256
Kolmogorov-Smirnov Z
1.357
1.546
1.080
2.321
2.809
1.378
3.446
Asymp. Sig. (2-tailed)
.050
.017
.194
.000
.000
.045
.000
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests(desa) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation Minimum
Usia karya wan Tinggi (tahu badan n) (cm)
Maximum
Usia karyawan (tahun)
100
47.75
19.784
18
89
Tinggi badan (cm)
100
162.03
5.327
147
175
Berat badan (Kg)
100
59.97
9.731
40
80
Kada Hb darah
100
10.241
1.2210
7.3
12.0
Lekosit
100
12.864
2.9009
5.7
16.0
Eritrosit
100
4.757
1.2442
3.0
6.5
Indeks masa tubuh
100
2.26
.505
1
3
N
Most Extreme Differences
Berat badan (Kg)
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosi Indeks masa t tubuh
100
100
100
100
100
100
100
Mean
47.75
162.03
59.97
10.241
12.864
4.757
2.26
Std. Deviation
19.78 4
5.327
9.731
1.2210
2.9009
1.2442
.505
Absolute
.125
.128
.129
.264
.220
.139
.407
Positive
.125
.128
.129
.167
.140
.124
.407
Normal Parametersa
Negative Kolmogorov -Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.105
-.089
-.100
-.264
-.220
-.139
-.273
1.250
1.284
1.288
2.640
2.197
1.394
4.067
.088
.074
.073
.000
.000
.041
.000
a. Test distribution is Normal.
3.2.
Ujilah apakah ada perbedaan rerata usia, tb, bb, imt, hb, lkst, dan erit antara pasien di Kota dan di Desa, sajikan dalam bentuk table hasil dan berikan interpretasi anda tentang hasil uji yang didapatkan ! Tabel 2. Uji beda rerata variabel yang diamati antara pasien di Kota dan di Desa. Kota Variabel yang diamati
n
1. Usiaa)
95
2. Berat badanb)
95
3. Tinggi badan
95
4. Indeks masa tubuh
95
x SD 33.17 10.051 60.80 10.009 161.85 6.698 2.33 0.554
Indeks masa tubuh
Desa
Estimasi pada CI 95 %
n
x SD
p.
Beda rerata
100
47.75 5.327
0.013
71
38.19
43.10
100
59.97 9.731
0.007
46
58.98
61.77
100
162.03 5.327
0.001
32
160.85
162.55
100
2,26 0.505
0.000
2
2.22
2.37
Batas bawah
Batas atas
Halaman 34
Kegiatan Praktikum Pertama 5. Hb
95
9.1761 1.938
100
10.241 1.2210
0.000
4.7
9.536
9.908
6. Leukosit
95
8.741 3.1907
100
12.664 2.9009
0.000
10.3
10.337
11.374
7. Eritrosit Eritrosi t
95
5.134 0.7427
100
4.757 1.2442
0.004
3.5
4.793
5.088
Langkah-langkah pada proses spss :
Pengelompokan kota
klik data kemudian select cases. Tekan if lalu di numeric expression masukkan klp=1 tekan continiu lalu ok. Pada klik analyze lalu klik nonparametrik tests lalu klik sample K-S pada test variabel list masukanusia,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit pilih option centang deskriptif klik continiu tekan ok.Selanjutnya pada analyze pilih descriptif statistik lalu explore masukkan pada dependent list yaitu variabel usiak,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit lalu klik ok
Pengelompokan desa
Klik data kemudian select cases.Tekan if lalu di numeric expression masukkan klp=2 tekan continiu lalu ok. Pada analyze lalu klik nonparametrik tests lalu klik sample K-S pada test variabel list masukan usia,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit pilih option centang deskriptif klik continiu tekan ok.Selanjutnya pada analyze pilih descriptif statistik lalu explore masukkan pada dependent list yaitu variabel usiak ,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit lalu klik ok Pengelompokan Kota dan Desa (Select Data) cases lalu centangkan All cases, lalu klik Ok
Mencari p value. Klik data pilih select
Pada analyze lalu klik nonparametrik tests lalu klik sample K-S pada test variabel list masukan usia,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit pilih option centang deskriptif klik continiu tekan ok. Selanjutnya pada analyze pilih descriptif statistik lalu explore masukkan pada dependent list yaitu variabel usiak ,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit Lalu ok
Interpretasi :
1. . Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan usia pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 33,17 tahun yang standar deviasi 10,051. Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan usia pada pasien di desa diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 47,75 tahun yang standar deviasi 5,327. Dimana beda reratanya atau rangenya antara pasien di kota dan desa menurut usia adalah 71, yang estimasi intervalnya (95% CI: 38.19-43.10, 38.19-43.10 , artinya dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata usia pasien dikota dan desa berada pada rentang 38.19 tahun sampai 43.10 tahun. Maka berdasarkan hasil analisis nilai p value nya adalah 0.013 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dan di desa berdasarkan usia. 2. Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan berat badan pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 60.80 kg yang standar deviasi 10.009. Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan berdasarkan Berat badan pada pasien di desa diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 59,97 kg yang standar deviasi 9,731. Dimana beda reratanya atau rangenya rangenya antara pasien di kota dan desa menurut berat badan adalah adalah 46 kg, yang estimasi intervalnya (95% CI: 58,98-61,77), 58,98-61,77 ), artinya dari hasil estimasi interval dapat
Halaman 35
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata berat badan pasien dikota dan desa berada pada rentang 58,98 kg sampai dengan 61,77 kg. Maka berdasarkan hasil analisis nilai p value nya adalah 0.007 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dan di desa berdasarkan berdasarkan Berat badan badan 3. Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan Tinggi Badan pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 61,85 cm yang standar deviasi 6,698 cm. Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan berdasarkan Tinggi Badan pada pasien di desa diketahui diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 162.03 yang standart deviasinya 5.327. Dimana beda reratanya atau rangenya antara pasien di kota dan desa menurut Tinggi Badan adalah 32 cm, yang estimasi intervalnya (95% CI: 160,85- 162,55), artinya dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata Tinggi Badan pasien dikota dan desa berada pada rentang 160,85 cm sampai dengan 162,55 cm. Maka berdasarkan berdasarkan hasil analisis nilai p value nya adalah 0.001 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dan di desa berdasarkan Tinggi Badan 4. Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan Indeks Masa Tubuh pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 2.33 yang standar deviasi 0,554. Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan Indeks Masa Tubuh pada pasien di desa diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 2,26 yang standar deviasi 0,505. Dimana beda reratanya atau rangenya antara pasien di kota dan desa menurut Indeks Masa Tubuh adalah 2 yang estimasi intervalnya (95% CI: – 2,22-2,37), 2,22-2,37) , artinya dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata Indeks Masa Tubuh pasien dikota dan desa berada pada rentang 2,22 sampai dengan 2,37. Maka berdasarkan berdasarkan hasil analisis analisis nilai p value nya adalah 0.000 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dan di desa berdasarkan Indeks Masa Tubuh. 5. Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan kadar Hb pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 8.741 yang standart deviasinya 3.1907 . Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan Kadar Hb pada pasien di desa diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 10.241 yang standart deviasinya 1.2210. Dimana beda reratanya atau rangenya antara pasien di kota dan desa menurut Kadar Hb adalah 4,7 mmHg yang estimasi intervalnya (95% CI: 9,536-9,908), 9,536-9,908 ), artinya dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata Kadar Hb pasien dikota dan desa berada pada rentang 9,536 mmHg sampai dengan 9,908 mmHg. Maka berdasarkan hasil analisis nilai p value nya adalah 0,000 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dan di desa berdasarkan Pemeriksaan kadar Hb. 6. Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan kadar Leukosit pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 9.65 yang standar deviasi1,363 mmHg . Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan berdasarkan Kadar leukosit pada pasien di desa diketahui diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 12.664 dengan standart deviasinya 2.9009. Dimana beda reratanya atau atau rangenya antara pasien di kota dan desa menurut Kadar leukosit adalah 10,3 yang estimasi intervalnya (95% CI: – 10,337-10,374), artinya dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata Kadar Hb pasien dikota dan desa berada pada rentang 10,337 mmHg sampai dengan 10,374 mmHg. Maka berdasarkan hasil analisis nilai p value nya adalah 0,000 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dan di desa berdasarkan Pemeriksaan kadar leukosit.
Halaman 36
Kegiatan Praktikum Pertama 7. Hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan kadar Eritrosit pada pasien di kota diketahui bahwa jumlah pasien dikota adalah sebanyak 95 orang dengan rata ratanya adalah 5.134 dengan standart dviasinya adalah 0.7427 . Sedangkan hasil analisis didapatkan bahwa beda rerata berdasarkan Kadar Eritrosit pada pasien di desa diketahui bahwa jumlah pasien didesa adalah sebanyak 100 orang dengan rata ratanya adalah 4.757 dengan standart deviasinya adalah 1.2442. Dimana beda reratanya atau rangenya antara pasien di kota dan desa menurut Kadar Eritrosit adalah 3,5 mmHg yang estimasi intervalnya (95% CI: 4,793- 5,008), artinya dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa diyakini 95% rata-rata rata-rat a Kadar eritrosit pasien dikota dan desa berada pada rentang 4,793 mmHg sampai dengan 5,008 mmHg. Maka berdasarkan hasil analisis nilai p value nya adalah 0,004 yang artinya ada perbedaan rerata variabel antara pasien dikota dikota dan di desa berdasarkan berdasarkan Pemeriksaan Pemeriksaan kadar eritrosit. eritrosit. Print out : NPar Tests(kota no 3.2) Descriptive Statistics N
Mean
Usia karyawan (tahun)
95
33.17
Tinggi badan (cm)
95
Berat badan (Kg)
95
Kada Hb darah
95
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation Minimum
Maximum
10.051
18
55
161.35
6.698
150
179
60.80
10.009
34
80
9.176
1.1938
7.3
12.0
Lekosit
95
8.741
3.1907
5.8
16.0
Eritrosit
95
5.134
.7427
3.2
6.5
Indeks masa tubuh
95
2.33
.554
1
3
Usia karyawa n (tahun) N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Tinggi badan (cm)
95
95
33.17
161.35
10.051
Berat Kada badan Hb Lekos Eritro (Kg) darah it sit 95
95
95
60.80 9.176 8.741 5.134
2.33
1.193 3.190 .7427 8 7
.554
6.698 10.009
95
95
Indeks masa tubuh
Absolute
.139
.159
.111
.238
.288
.141
.354
Positive
.139
.159
.111
.152
.288
.141
.354
Negative
-.101
-.054
-.101 -.238 -.185 -.135
-.256
1.357
1.546
1.080 2.321 2.809 1.378
3.446
.050
.017
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
.194
.000
.000
.045
.000
a. Test distribution is Normal.
Descriptives Statistic Usia karyawan (tahun)
Mean 95% Confidence Interval for Mean
33.17 Lower Bound
31.12
Upper Bound
35.22
5% Trimmed Mean
35.00
Variance
101.014
Std. Deviation
10.051
Minimum
18
Maximum
55
Range
37
Interquartile Range
15
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
.223
.247
-1.033
.490
161.35
.687
159.98 162.71
5% Trimmed Mean
161.10
Median
160.00
Variance
44.867
Std. Deviation
6.698
Minimum
150
Maximum
179
Range
29
Interquartile Range
10
Skewness
1.031
32.99
Median
Tinggi badan (cm)
Std. Error
.561
.247
Halaman 37
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Berat badan (Kg)
Kurtosis
-.222
.490
Mean
60.80
1.027
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
58.76
Upper Bound
62.84
5% Trimmed Mean
60.85
Median
59.00
Variance
100.183
Std. Deviation
Kada Hb darah
10.009
Minimum
34
Maximum
80
Range
46
Interquartile Range
16
Skewness
-.033
.247
Kurtosis
-.755
.490
9.176
.1225
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean Median
9.700
Variance
1.425 1.1938
Minimum
7.3
Maximum
12.0
Range
4.7
Interquartile Range
1.7
Skewness
-.293
.247
Kurtosis
-.700
.490
8.741
.3274
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
9.391
7.400
Variance
10.180
Std. Deviation
3.1907
Minimum
5.8
Maximum
16.0
Range
10.2
Interquartile Range
6.7
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
.893
.247
-.841
.490
5.134
.0762
4.982 5.285
5% Trimmed Mean
5.162
Median
5.200
Variance
.552
Std. Deviation
.7427
Minimum
3.2
Maximum
6.5
Range
3.3
Interquartile Range
1.0
Skewness Kurtosis Indeks masa tubuh
8.091
8.551
Median
Eritrosi t
9.419 9.165
Std. Deviation
Lekosit
8.933
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
Lower Bound Upper Bound
-.380
.247
.151
.490
2.33
.057
2.21 2.44 2.35
Median
2.00
Variance
.307
Std. Deviation
.554
Minimum
1
Maximum
3
Range
2
Interquartile Range
1
Halaman 38
Kegiatan Praktikum Pertama Skewness
-.037
.247
Kurtosis
-.670
.490
NPar Tests(desa no 3.2) Descriptive Statistics N
Mean
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Usia karyawan (tahun)
100
47.75
19.784
18
89
Tinggi badan (cm)
100
162.03
5.327
147
175
Berat badan (Kg)
100
59.97
9.731
40
80
Kada Hb darah
100
10.241
1.2210
7.3
12.0
Lekosit
100
12.864
2.9009
5.7
16.0
Eritrosit
100
4.757
1.2442
3.0
6.5
Indeks masa tubuh
100
2.26
.505
1
3
Usia karyaw an (tahun) N Normal Parametersa
Usia karyawan (tahun)
Mean 95% Confidence Interval for Mean
47.75 Lower Bound
43.82
Upper Bound
51.68
5% Trimmed Mean
100
100
100
100
100
100
59.97
10.241
12.8 64
4.757
2.26
19.784
5.327
9.731
1.2210
2.90 09
1.2442
.505
Absolute
.125
.128
.129
.264 .220
.139
.407
Positive
.125
.128
.129
.167 .140
.124
.407
-.105
-.089
-.100
-.264
.220
-.139
-.273
1.394
4.067
.041
.000
Minimum
18
Maximum
89
Range
71
Kurtosis Tinggi badan (cm) Mean Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.065
.241
-.793
.478
162.03
.074
. 073
.000 .000
.533
160.97 163.09 161.96
Median
161.50
Variance
28.373
Std. Deviation
5.327
Minimum
147
Maximum
175
Range
28
Interquartile Range
8
Skewness Kurtosis Mean Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.154
.241
-.359
.478
59.97
.973
58.04 61.90 59.92
Median
59.00
Variance
94.696
Std. Deviation
9.731
Minimum
40
Maximum
80
Range
40
Interquartile Range
12
Skewness Kurtosis Mean
5% Trimmed Mean
.088
a. Test distribution is Normal.
33
Skewness
95% Confidence Interval for Mean
1.288
19.784
Interquartile Range
Kada Hb darah
1.284
391.422
Std. Deviation
95% Confidence Interval for Mean
1.250
2.19 2.640 7
50.00
Variance
95% Confidence Interval for Mean
Asymp. Sig. (2-tailed)
1.978
Indeks masa tubuh
47.29
Median
Berat badan (Kg)
Std. Error
Lek osit Eritrosit
162.03
Kolmogorov-Smirnov Z Statistic
Kada Hb darah
100
Negative Descriptives
Berat badan (Kg)
47.75
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Tinggi badan (cm)
Lower Bound Upper Bound
.153
.241
-.380
.478
10.241
.1221
9.999 10.483 10.292
Halaman 39
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Median
10.500
Variance
1.491
Std. Deviation
1.2210
Minimum
7.3
Maximum
12.0
Range
4.7
Interquartile Range
2.3
Skewness
-.623
Kurtosis Lekosit
Mean 95% Confidence Interval for Mean
.241
-.412
.478 .2901
Lower Bound
12.288 13.440
5.7
Maximum
16.0
Range
10.3
Interquartile Range
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosit
Indeks masa tubuh
195
195
195
195
195
195
40.65 161.70
60.37
9.722
10.855
4.941
2.29
9.851
1.317 7
3.6737
1.0454
.529
17.381
6.028
Absolute
.113
.139
.120
.146
.177
.126
.381
Positive
.113
.139
.120
.125
.164
.085
.381
-.096
-.075
-.063
-.146
-.177
-.126
-.254
1.584
1.942
1.680
2.045
2.468
1.766
5.326
.013
.001
.007
.000
.000
.004
.000
5.2 .241
Kurtosis
-.612
.478
4.757
.1244
Mean Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
4.510 5.004 4.758
Median
4.800
Variance
1.548
Std. Deviation
1.2442
Minimum
3.0
Maximum
6.5
Range
3.5
Interquartile Range
2.0
Skewness Kurtosis Indeks masa tubuh Mean Lower Bound Upper Bound
-.033
.241
-1.182
.478
2.26
.050
2.16 2.36 2.27
Median
2.00
Variance
.255
Std. Deviation
.505
Minimum
1
Maximum
3
Range
2
Interquartile Range
1
Skewness
Berat badan (Kg)
a. Test distribution is Normal.
-.631
Kurtosis
Std. Deviation
Asymp. Sig. (2-tailed)
Skewness
5% Trimmed Mean
Mean
Negative
2.9009
Minimum
195
Kolmogorov -Smirnov Z
8.415
Std. Deviation
95% Confidence Interval for Mean
Normal Parameters a
Most Extreme Differences
13.000
Variance
95% Confidence Interval for Mean
N
13.054
Median
Eritrosit
Usia Tinggi karyawa badan n (tahun) (cm)
12.864
Upper Bound
5% Trimmed Mean
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
.365
.241
-.357
.478
Selidiki apakah data usia, bb, tb, imt, hb, lkst, erit wanita dan pria berdistribusi normal untuk kelompok data Kota dan Desa ! b). jika kita ingin melakukan uji beda rerata data usia, bb, tb, imt, hb, lkst, erit antara wanita wanita dan pria baik pada kelompok data Kota dan Desa ! jelaskan alasan mengapa statistic uji tersebut digunakan ! c). Sajikan dalam dalam tabel dan berikan interpretasi interpretasi saudara !
3.3. a).
Halaman 40
Kegiatan Praktikum Pertama Tabel.3. Hasil uji normalitas data variabel yang diamati berdasarkan jenis kelamin pada pasien yang tinggal di Kota dan di Desa. Wanita Variabel yang diamati 1. Usia
A T O K
S E D
p.
38
0.140
Kes. N
Uji beda rerata antara pria dan wanita
p.
Kes.
57
0.373
N
Independent Independent T-test
n
2. Berat badan
38
0.657
N
57
0.123
N
Independent Independent T-test
3. Tinggi badan
38
0.024
TN
57
0.581
N
Mann Whitney
4. Indeks masa tubuh
38
0.001
TN
57
0.000
TN
Mann Whitney
5. Hb
38
0.038
TN
57
0.002
TN
Mann Whitney
6. Leukosit
38
0.003
TN
57
0.000
TN
Mann Whitney
7. Eritrosit
38
0.095
N
57
0.127
N
Independent Independent T-test
0.296
N
61
0.424
N
Independent Independent T-test
0.400
N
Independent Independent T-test Independent Independent T-test
1. Usia
A
n
Pria
39
2. Berat badan
39
0.197
N
61
3. Tinggi badan
39
0.305
N
61
0.322
N
4. Indeks masa tubuh
39
0.000
TN
61
0.000
TN
Mann Whitney
5. Hb
39
0.056
N
61
0.000
TN
Mann Whitney
6. Leukosit
39
0.130
N
61
0.002
TN
Mann Whitney
7. Eritrosit
39
0.212
N
61
0.028
TN
Mann Whitney
Keteragan :
*
= Signifikans
Langkah-langkah pada proses spss :
Pengelompokan Kota dan wanita (Select Data)
Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=1& sex=1” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze lalu pilih Nonparametrik lalu pada pilih 1-Sample Kolmogorov Smirnov lalu isilah pada kotak variabel (Usia,BB,TB,IMTK,HB,Leukosit, (Usia,BB,TB,IMT K,HB,Leukosit,Eritrosit) Eritrosit) pilih option centang deskriptif continiu lalu klik Ok
Pengelompokan Kota dan pria (Select Data)
Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=1& sex =2” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze lalu pilih Nonparametrik lalu pada pilih 1-Sample Kolmogorov Smirnov lalu isilah pada kotak variabel (Usia,BB,TB,IMT,HB,Leukosit,Eritrosit) l pilih option centang deskriptif continiu lalu klik Ok
Pengelompokan Desa dan wanita (Select Data)
Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=2 & sex=1” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya :
Halaman 41
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Klik Analyze lalu pilih Nonparametrik lalu pada pilih 1-Sample Kolmogorov Smirnov lalu isilah pada kotak variabel (Usia,BB,TB,IMT,HB,Leukosit,Eritrosit) pilih option centang deskriptif continiu lalu klik Ok Pengelompokan Desa dan pria (Select Data)
Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=2 & sex=2” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze lalu pilih Nonparametrik lalu pada pilih 1-Sample Kolmogorov Smirnov lalu isilah pada kotak variabel (Usia,BB,TB,IMT,HB,Leukosit,Eritrosit) pilih option centang deskriptif continiu lalu klik Ok Pengelompokan Kota dan Desa (Select Data) lalu centangkan All cases, lalu klik Ok
Mencari p value. Klik data pilih select cases
Pada analyze lalu klik nonparametrik tests lalu klik sample K-S pada test variabel list masukan usia,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit pilih option centang deskriptif klik continiu tekan ok. Selanjutnya pada analyze pilih descriptif statistik lalu explore masukkan pada dependent list yaitu variabel usiak ,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit Lalu ok
Interpretasi : Uji statistic yang digunakan untuk uji normalitas adalah dengan menggunakan Uji Komogorov Smirnov karena sampel yang akan diuji >50. Data akan berdistribusi normal jika nilai p value > α (0,05).
a. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota dilihat dari segi usia adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0,140 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0,373 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan usia tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan independent t-test. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi NTN. b. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota dilihat dari berat badan adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0.657 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0.123 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Berat Badan tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji t-Independent. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi N-N. c. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota dilihat dari tinggi badan adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0,024 yang di simpulkan bahwa data tersebut tersebut berdistribusi tidak normal. normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0.322 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Tinggi Badan tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi TN-N.
Halaman 42
Kegiatan Praktikum Pertama d. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0,000 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Sedangkan Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0,000 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Indeks Masa tubuh tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi TN-TN. e. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0,038 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Sedangkan Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0,002 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Kadar Hb tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi TNTN. f.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0,003 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Sedangkan Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0,000 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Kadar Leukosit tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi TNTN.
g. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di kota adalah sebanyak 38 orang dengan nilai p value 0.095 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di kota adalah sebanyak 57 orang dengan nilai p value 0.127 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan eritrosit tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji t-Independent. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi N-N h. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,296 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0,424 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan usia tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakanindenpenden t test. Uji ini digunakan karena kedua datanya datanya berdistribusi N-N. i.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,197 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah jumlah pasien pasien pria pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0,100 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Berat badan tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji t-Independent. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi NN.
j.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,305 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pasien pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0.322 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota
Halaman 43
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) berdasarkan Tinggi Badan tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji t-Independent. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi N-N. k. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,000 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0,000 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Indeks Masa Tubuh tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi TN-TN. l.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,056 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah jumlah pasien pasien pria pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0,000 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Kadar Hb tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi N-TN.
m. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,130 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0,002 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Kadar Leukosit tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi N-TN. n. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa jumlah pasien wanita yang berada di Desa adalah sebanyak 39 orang dengan nilai p value 0,212 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan untuk jumlah pasien pria yang berada di desa adalah sebanyak 61 orang dengan nilai p value 0,028 yang di simpulkan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal. Maka dari perbandingan jumlah pasien wanita dan pria di kota berdasarkan Pemeriksaan Kadar eritrosit tersebut di ketahui bahwa uji statistik yang di gunakan adalah menggunakan Uji Mann Whitney. Uji ini digunakan karena kedua datanya berdistribusi N-TN.
Print out : NPar Tests(kota dan wanita 3.3) Descriptive Statistics N
Mean
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation Minimum
Usia karyawa n (tahun)
Maximum
Usia karyawan (tahun)
38
31.92
10.779
19
55
Tinggi badan (cm)
38
161.42
6.769
150
176
Berat badan (Kg)
38
61.16
9.571
42
78
Kada Hb darah
38
9.329
1.1823
7.3
12.0
Lekosit
38
8.771
3.1970
5.8
15.2
Eritrosit
38
5.153
.5885
4.2
6.2
Indeks masa tubuh
38
2.29
.611
1
3
N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosit
Indeks masa tubuh
38
38
38
38
38
38
38
31.92
161.42
61.16
9.329
8.771
5.153
2.29
10.779
6.769
9.571
1.1823
3.1970
.5885
.611
Absolute
.187
.241
.119
.228
.292
.200
.314
Positive
.187
.241
.119
.153
.292
.200
.314
Negative Kolmogorov -Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
-.115
-.105
-.105
-.228
-.176
-.119
-.246
1.153
1.486
.732
1.408
1.797
1.234
1.934
.140
.024
.657
.038
.003
.095
.001
a. Test distribution is Normal.
Halaman 44
Kegiatan Praktikum Pertama NPar Tests(pria dan kota 3.3) Descriptive Statistics N
Mean
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Usia karyawan (tahun)
57
34.00
9.541
18
50
Tinggi badan (cm)
57
161.30
6.711
150
179
Berat badan (Kg)
57
60.56
10.368
34
80
Kada Hb darah
57
9.074
1.2010
7.3
11.0
Lekosit
57
8.721
3.2147
5.8
16.0
Eritrosi t
57
5.121
.8347
3.2
6.5
Indeks masa tubuh
57
2.35
.517
1
3
Usia karyawa n (tahun) N Normal Parametersa
Most Extreme Differences
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Indeks Kada Hb Eritrosi masa darah Lekosit t tubuh
57
57
57
57
57
57
57
Mean
34.00
161.30
60.56
9.074
8.721
5.121
2.35
Std. Deviation
9.541
6.711 10.368
1.2010
3.2147
.8347
.517
Absolute
.121
.103
.156
.243
.326
.156
.383
Positive
.108
.103
.156
.176
.326
.137
.383
Negative
-.121
-.060
-.119
-.243
-.195
-.156
-.264
Kolmogorov -Smirnov Z
.915
.778
1.180
1.834
2.462
1.174
2.890
Asymp. Sig. (2-tailed)
.373
.581
.123
.002
.000
.127
.000
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests (desa dan wanita 3.3) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Usia karyawan (tahun)
Maximum
Usia karyawan (tahun)
39
45.79
21.358
18
85
Tinggi badan (cm)
39
161.69
4.200
156
169
Berat badan (Kg)
39
59.62
9.716
40
79
Kada Hb darah
39
10.069
1.3615
7.3
12.0
Lekosit
39
12.226
3.1410
5.7
16.0
Eritrosi t
39
4.477
1.1728
3.0
6.5
Indeks masa tubuh
39
2.23
.485
1
3
N Normal Parameters a
Mean Std. Deviation
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Kada Hb darah
Indeks masa tubuh
Lekosi Eritros t it
39
39
39
39
39
39
45.79
161.69
59.62
10.069 12.226
39
4.477
2.23
1.3615 3.1410 1.1728
.485
21.358
4.200
9.716
Absolute
.156
.155
.172
.214
.187
.170
Positive
.156
.144
.172
.202
.120
.170
.427
Negative
-.101
-.155
-.124
-.214
-.187
-.149
-.291
Kolmogorov -Smirnov Z
.976
.969
1.076
1.336
1.169
1.059
2.664
Asymp. Sig. (2-tailed)
.296
.305
.197
.056
.130
.212
.000
Most Extreme Differences
.427
a. Test distribution is Normal.
NPar Tests(desa dan pria 3.3) Descriptive Statistics N Usia karyawan (tahun)
Mean
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Std. Deviation
Minimum
Maximum
61
49.00
18.785
19
89 175
Tinggi badan (cm)
61
162.25
5.960
147
Berat badan (Kg)
61
60.20
9.815
41
80
Kada Hb darah
61
10.351
1.1201
7.3
12.0
Lekosit
61
13.272
2.6837
6.8
16.0
Eritrosi t
61
4.936
1.2647
3.0
6.5
Indeks masa tubuh
61
2.28
.521
1
3
Usia karyaw Tinggi an badan (tahun) (cm) N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
Berat badan (Kg)
Kada Hb Eritrosi darah Lekosit t
Indeks masa tubuh
61
61
61
61
61
61
61
49.00
162.25
60.20
10.351
13.272
4.936
2.28
18.785
5.960
9.815
1.1201
2.6837
1.2647
.521 .392
Absolute
.112
.122
.115
.291
.239
.187
Positive
.112
.122
.115
.143
.155
.117
.392
Negative
-.104
-.112
-.100
-.2 91
-.239
-.187
-.263
Kolmogorov -Smirnov Z
.878
.955
.895
2.270
1.868
1.460
3.064
Asymp. Sig. (2-tailed)
.424
.322
.400
.000
.002
.028
.000
a. Test distribution is Normal.
3.4.
Ujilah apakah ada perbedaan rerata usia, tb, bb, imt, hb, lkst, dan erit berdasarkan jenis kelamin pada pasien yang tinggal di Kota dan di Desa ! Sajikan dalam bentuk table !
Tabel 4.
Uji Beda rata-rata variabel yang diamati antara Pria dan Wanita pada Kelompok Kasus dan Kontrol. (contoh table hasil)
Variabel yang diamati
Pria (n =57 )
x SD 1. Usia
34.00 ± 9.541
Kota Wanita (n = 38)
x SD 31.92 ±10.779
p.
Pria (n = 61)
x SD
Desa Wanita (n = 39)
x SD
p.
0.013
49.00 ± 18.785
45.79 ± 21.358
0.002
2. Berat badan
60.56±10.368
61.16±9.571
0.007
60.20±9.815
59.62±9.716
0,671
3. Tinggi badan
161.30±6.711
161.42±6.769
0.001
162.25±5.960
161.69±4.200
0,001
Halaman 45
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) 4. Indeks massa tubuh
2.35±0.517
2,29±0.611
5. Hb
9.074±1.2010
9.329±1.1823
6. Leukosit
8.721±3.2147
8.771±3.1970
7. Eritrosit
5.121±0.517
5.153±0.5885
Keteragan :
0.000
2.28±0.521
2.23±0.485
0,000
0.000
10.351±1.1201
10.069±1.3615
0,000
0.000
13.272±2.6837
12.226±3.1410
0,000
0.004
4.936±1.2647
4.477±1.1728
0,259
* = Signifikans
Langkah-langkah pada proses spss :
Pengelompokan Kota dan pria (Select Data) Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=1& sex=2” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze pilih Descriptive statics lalu klik Explore lalu pada dependent list isilah variabel ( Usiak,BB,TB,IMT,Hb,Leukosit,Eritrosit) lalu klik Ok
Pengelompokan Kota dan wanita (Select Data) Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=1& sex=1” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze pilih Descriptive statics lalu klik Explore lalu pada dependent list isilah variabel ( Usiak,BB,TB,IMT,Hb,Leukosit,Eritrosit) lalu klik Ok
Pengelompokan Kota untuk pria dan wanita (Select Data)
Mencari p value
Klik data pilih select cases lalu centangkan All cases, lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze lalu pilihlah Nonparametrik test lalu pilihlah 1 Sampe K-Smirnov selanjutnya pada Test variabel list masukkan masukkan variabel (Usiak,Bb,Tb,Imt,Hb,Leukosit,E (Usiak,Bb,Tb,Imt,Hb,Leukosit,Eritrosit) ritrosit) lalu klik Ok
Pengelompokan Kota dan pria (Select Data) Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=1& sex=2” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze pilih Descriptive statics lalu klik Explore lalu pada dependent list isilah variabel ( Usiak,BB,TB,IMT,Hb,Leukosit,Eritrosit) lalu klik Ok
Pengelompokan Desa dan pria (Select Data) Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=2 & sex=2” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze pilih Descriptive statics lalu klik Explore lalu pada dependent list isilah variabel ( Usiak,BB,TB,IMT,Hb,Leukosit,Eritrosit) lalu klik Ok
Halaman 46
Kegiatan Praktikum Pertama
Pengelompokan Desa dan wanita (Select Data) Klik data pilih select cases lalu tekan if condition is satisfied, lalu pada kotak variabel ketiklah “klp=2 & sex=1” lalu klik Continue lalu klik Ok Selanjutnya : Klik Analyze pilih Descriptive statics lalu klik Explore lalu pada dependent list isilah variabel ( Usiak,BB,TB,IMT,Hb,Leukosit,Eritrosit) lalu klik Ok
Pengelompokan desa untuk pria dan wanita (Select Data)
Mencari p value
Klik data pilih select cases lalu klik if masukkan klp=2&sex=1&=2, lalu continiu ok Selanjutnya : Klik Analyze lalu pilihlah Nonparametrik test lalu pilihlah 1 Sampe K-Smirnov selanjutnya pada Test variabel list masukkan masukkan variabel (Usiak,Bb,Tb,Imt,Hb,Leuko (Usiak,Bb,Tb,Imt,Hb,Leukosit,Eritrosit) sit,Eritrosit) lalu klik Ok Interpretasi : 1. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa rata-rata usia pasien pria dikota berdasarkan usia adalah 34.00 tahun dengan standar deviasi 9.541.Lalu untuk rata-rata usia pasien wanita di kota berdasarkan usia adalah 31,92 tahun dengan standar deviasi 10.779 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.013. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata usia pasien p ria didesa berdasarkan usia adalah 49.00 tahun dengan standar deviasi 18.785.Lalu untuk rata-rata usia pasien wanita di desa adalah 47.79 tahun dengan standar deviasi 21.358 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.002. Maka berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa ada perbedaan rerata usia antara pria dan wanita yang ada di kota. 2. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa rata-rata Berat pasien pria dikota berdasarkan adalah 60.56 Kg dengan standar deviasi 10.368.Lalu untuk rata-rata Berat pasien wanita di kota berdasarkan Beerat badan adalah 61.16 Kg dengan standar deviasi 9.571 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.007. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata Berat badan pasien pria pria didesa berdasarkan berdasarkan adalah 60.20 Kg dengan standar deviasi deviasi 9.815.Lalu untuk rata-rata Berat badan pasien wanita di desa adalah adalah 59.62 Kg dengan standar standar deviasi 9.716 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.671. Maka berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa ada perbedaan rerata berat badan antara pria dan wanita yang ada di kota dan didesa. 3. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa rata-rata Tinggi badan pasien pria dikota berdasarkan adalah 161.30 cm dengan standar deviasi 6.711.Lalu 6.711.Lalu untuk rata-rata Tinggi badan pasien wanita di kota adalah 161.42 dengan standar deviasi 6.769 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.001. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata Tinggi Badan pasien pria didesa adalah 162,25 cm dengan standar deviasi 5.960.Lalu untuk rata-rata Tinggi badan pasien wanita di desa adalah 161.69 dengan standar deviasi 4.200 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.001. Maka berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa tidak ada perbedaan rerata Tinggi Badan antara pria dan wanita yang ada di kota dan didesa. 4. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa bahwa rata-rata Indeks Masa tubuh pasien pria dikota berdasarkan adalah 2.35 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.517.Lalu untuk rata-rata Indeks Masa tubuh pasien wanita di kota adalah 2.29 Kg/m2 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.611 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.000. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata Indeks Masa tubuh pasien pria didesa adalah 2,28 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.521.Lalu 0.521.Lalu untuk rata-rata Indeks Masa tubuh pasien wanita di desa desa adalah 2.23 Kg/m2 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.485 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.000. Maka berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa tidak ada perbedaan rerata rerata Indeks Indeks Masa tubuh antara pria pria dan wanita yang ada di kota dan didesa.
Halaman 47
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) 5. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa rata-rata Kadar Hb pasien pria dikota berdasarkan adalah 9.074 mmHg dengan standar deviasi 1.2010.Lalu untuk rata-rata Kadar Hb pasien wanita di kota adalah 9.329mmHg dengan standar deviasi 1.1823 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.000. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata Kadar Hb pasien pria didesa adalah 10.351 mmHg dengan standar deviasi 1.1201.Lalu untuk rata-rata Kadar Hb pasien wanita di desa adalah 10.069 mmHg dengan standar deviasi 1.3615 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.000. Maka berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa tidak ada perbedaan rerata Kadar Hb antara pria dan wanita yang ada di kota dan didesa. 6. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa rata-rata Kadar Leukosit pasien pria dikota berdasarkan adalah 8.721 dengan standar deviasi 3.2147.Lalu untuk rata-rata Kadar Hb pasien wanita di kota adalah 8.771 dengan standar deviasi 3.1970 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.000. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata Kadar Leukosit pasien pria didesa adalah 13,272 dengan standar deviasi 2,6837.Lalu untuk rata-rata Kadar Leukosit pasien wanita di desa adalah 12.226 dengan standar deviasi 3.1410 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.000 Maka berdasarkan berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa tidak ada perbedaan rerata Kadar Leukosit antara pria dan wanita yang ada di kota dan didesa. 7. Berdasarkan hasil analisis di ketahui bahwa rata-rata Kadar Eritrosit pasien pria dikota berdasarkan adalah 5,121 dengan standar deviasi 0.517.Lalu untuk rata-rata Kadar Eritrosit pasien wanita di kota adalah 5,153 dengan standar deviasi 0.5885 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0,004. Selanjutkan di ketahui bahwa rata-rata Kadar Eritrosit pasien pria didesa adalah 4.936 dengan standar standar deviasi 1.2647.Lalu untuk untuk rata-rata Kadar eritrosit eritrosit pasien wanita di desa adalah 4,477 dengan standar deviasi 1.1728 yang nilai p value pria dan wanita dikota adalah 0.259 . Maka berdasarkan perbandingan keduanya di ketahui bahwa tidak ada perbedaan rerata Kadar Eritrosit antara pria dan wanita yang ada di kota dan didesa. Print out : Explore (kota dan pria 3.4) Descriptives
Case Processing Summary
Statistic
Cases Valid N Usia karyawan (tahun)
Missing
Percent 57
100.0%
N
Total
Percent 0
.0%
N
Percent 57
Usia karyawan (tahun)
Mean 95% Confidence Interval for Mean
100.0%
Tinggi badan (cm)
57
100.0%
0
.0%
57
100.0%
Berat badan (Kg)
57
100.0%
0
.0%
57
100.0%
Kada Hb darah
57
100.0%
0
.0%
57
100.0%
Lekosit
57
100.0%
0
.0%
57
100.0%
Variance Std. Deviation
Eritrosit
57
100.0%
0
.0%
57
100.0%
Indeks masa tubuh
57
100.0%
0
.0%
57
100.0%
Lower Bound
31.47
Upper Bound
36.53
5% Trimmed Mean
35.00 91.036 9.541
Minimum
18
Maximum
50
Range
32
Interquartile Range
18
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
Lower Bound Upper Bound
-.044
.316
-1.107
.623
161.30
.889
159.52 163.08 161.01
Median
160.00
Variance
45.034
Std. Deviation
6.711
Minimum
150
Maximum
179
Range
29
Interquartile Range
10
Skewness
1.264
33.98
Median
Tinggi badan (cm)
Std. Error
34.00
.516
.316
Halaman 48
Kegiatan Praktikum Pertama Berat badan (Kg)
Kurtosis
-.055
.623
Mean
60.56
1.373
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
57.81
Upper Bound
63.31
5% Trimmed Mean
60.63
Median
58.00
Variance
107.501
Std. Deviation
Kada Hb darah
10.368
Minimum
34
Maximum
80
Range
46
Interquartile Range
16
Skewness
-.053
.316
Kurtosis
-.689
.623
9.074
.1591
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean Median
9.700
Variance
1.442 1.2010
Minimum
7.3
Maximum
11.0
Range
3.7
Interquartile Range
2.4
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.316 .623
8.721
.4258
7.868 9.574
7.400
Variance
10.334
Std. Deviation
3.2147
Minimum
5.8
Maximum
16.0
Range
10.2
Interquartile Range
7.2
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
.854
.316
-.996
.623
5.121
.1106
4.900 5.343
5% Trimmed Mean
5.155
Median
5.100
Variance
.697
Std. Deviation
.8347
Minimum
3.2
Maximum
6.5
Range
3.3
Interquartile Range
Indeks masa tubuh
-.400 -1.303
8.569
Median
Eritrosi t
9.392 9.083
Std. Deviation
Lekosit
8.755
1.0
Skewness
-.456
.316
Kurtosis
.036
.623
2.35
.069
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
Lower Bound Upper Bound
2.21 2.49 2.35
Median
2.00
Variance
.268
Std. Deviation
.517
Minimum
1
Maximum
3
Range
2
Interquartile Range
1
Halaman 49
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Explore (kota dan wanita 3.4) Descriptives
Case Processing Summary
Statistic
Cases Valid N Usia karyawan (tahun)
Missing
Percent 38
100.0%
N
Total
Percent 0
Usia karyawan (tahun)
.0%
N
95% Confidence Interval for Mean
Percent 38
Mean
100.0%
Tinggi badan (cm)
38
100.0%
0
.0%
38
100.0%
Berat badan (Kg)
38
100.0%
0
.0%
38
100.0%
Kada Hb darah
38
100.0%
0
.0%
38
100.0%
Std. Error
31.92 Lower Bound
28.38
Upper Bound
35.46
5% Trimmed Mean
31.49
Median
30.00
Variance
116.183
Lekosit
38
100.0%
0
.0%
38
100.0%
Eritrosi t
38
100.0%
0
.0%
38
100.0%
Std. Deviation
Indeks masa tubuh
38
100.0%
0
.0%
38
100.0%
Minimum
19
Maximum
55
10.779
Range
36
Interquartil e Range
13
Skewness Kurtosis Tinggi badan (cm) Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
161.42
1.098
159.20 163.65
160.00
Variance
45.818 6.769
Minimum
150
Maximum
176
Range
26
Interquartil e Range
10
Skewness
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.651
.383
-.344
.750
61.16
1.553
58.01 64.30 61.18
Median
60.00
Variance
91.596
Std. Deviation
9.571
Minimum
42
Maximum
78
Range
36
Interquartil e Range
16
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.025
.383
-.895
.750
9.329
.1918
8.940 9.718 9.293
Median
9.700
Variance
1.398
Std. Deviation
1.1823
Minimum
7.3
Maximum
12.0
Range
4.7
Interquartil e Range
1.3
Skewness Kurtosis Lekosit
.383 .750
Median
Kurtosis
Kada Hb darah
.600 -.725
161.22
Std. Deviation
Berat badan (Kg)
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median
1.749
Lower Bound Upper Bound
-.132
.383
.182
.750
8.771
.5186
7.720 9.822 8.579 7.400
Variance
10.221
Std. Deviation
3.1970
Halaman 50
Kegiatan Praktikum Pertama Minimum
5.8
Maximum
15.2
Range
9.4
Interquartil e Range
4.3
Skewness Kurtosis Eritrosit
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
.992
.383
-.538
.750
5.153
.0955
4.959 5.346
5% Trimmed Mean
5.147
Median
5.200
Variance
.346
Std. Deviation
.5885
Minimum
4.2
Maximum
6.2
Range
2.0
Interquartil e Range
1.0
Skewness Kurtosis Indeks masa tubuh Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
Lower Bound Upper Bound
.105
.383
-1.109
.750
2.29
.099
2.09 2.49 2.32
Median
2.00
Variance
.373
Std. Deviation
.611
Minimum
1
Maximum
3
Range
2
Interquartil e Range
1
Skewness
-.240
.383
Kurtosis
-.521
.750
NPar Tests(pengelompokan kota pria dan wanita 3.4) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Usia karyaw an (tahun) N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
Tinggi badan (cm)
195
195
195
40.65
161.70
60.37
17.381
Most Extreme Differences Absolute Positive Negative
Berat badan Kada Hb (Kg) darah Lekosit Eritrosit
6.028 9.851
195
Indeks masa tubuh
195
195
195
9.722 10.855
4.941
2.29 .529
1.3177
3.6737
1.0454
.113
.139
.120
.146
.177
.126
.381
.113
.139
.120
.125
.164
.085
.381
-.096
-.075
-.063
-.146
-.177
-.126
-.254
Kolmogorov -Smirnov Z
1.584
1.942
1.680
2.045
2.468
1.766
5.326
Asymp. Sig. (2-tailed)
.013
.001
.007
.000
.000
.004
.000
a. Test distribution is Normal.
Explore(desa dan pria 3.4) Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Usia karyawan (tahun)
61
100.0%
0
.0%
61
Tinggi badan (cm)
61
100.0%
0
.0%
61
100.0% 100.0%
Berat badan (Kg)
61
100.0%
0
.0%
61
100.0% 100.0%
Kada Hb darah
61
100.0%
0
.0%
61
Lekosit
61
100.0%
0
.0%
61
100.0%
Eritrosit
61
100.0%
0
.0%
61
100.0%
Indeks masa tubuh
61
100.0%
0
.0%
61
100.0%
Halaman 51
Descriptives Statistic
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317)
Usia karyawan (tahun)
Mean
95% Confidence Interval for Mean
49.00
Lower Bound
44.19
Upper Bound
53.81
5% Trimmed Mean
53.00
Variance
352.867
Std. Deviation
18.785
Minimum
19
Maximum
89
Range
70
Interquartile Range
24
Skewness
-.037
.306
Kurtosis
-.514
.604
162.25
.763
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
162.00
Variance
35.522 5.960
Minimum
147
Maximum
175
Range
28
Interquartile Range
10
Skewness
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.083
.306
-.471
.604
60.20
1.257
57.68 62.71 60.05
Median
59.00
Variance
96.327
Std. Deviation
9.815
Minimum
41
Maximum
80
Range
39
Interquartile Range
16
Skewness
.115
Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
.306
-.616
.604
10.351
.1434
10.064 10.638
5% Trimmed Mean
10.402
Median
10.500
Variance
1.255
Std. Deviation
1.1201
Minimum
7.3
Maximum
12.0
Range
4.7
Interquartile Range
Lekosit
163.77
Median
Kurtosis
Kada Hb darah
160.72
162.20
Std. Deviation
Berat badan (Kg)
2.405
48.59
Median
Tinggi badan (cm)
Std. Error
.9
Skewness
-.884
.306
Kurtosis
.405
.604
13.272
.3436
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
12.585 13.959
5% Trimmed Mean
13.437
Median
13.500
Variance Std. Deviation
7.202 2.6837
Minimum
6.8
Maximum
16.0
Range
9.2
Interquartile Range
5.0
Skewness
-.565
.306
Kurtosis
-.963
.604
Halaman 52
Kegiatan Praktikum Pertama Eritrosi t
Mean
4.936
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
4.612
Upper Bound
5.260
5% Trimmed Mean
4.957
Median
4.800
Variance
1.599
Std. Deviation
1.2647
Minimum
3.0
Maximum
6.5
Range
3.5
Interquartile Range
2.9
Skewness Kurtosis Indeks masa tubuh
.1619
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
-.158
.306
-1.221
.604
2.28
.067
2.15
Upper Bound
2.41
5% Trimmed Mean
2.29
Median
2.00
Variance
.271
Std. Deviation
.521
Minimum
1
Maximum
3
Range
2
Interquartile Range
1
Skewness Kurtosis
.254
.306
-.465
.604
Explore(desa dan wanita 3.4) Descriptives
Case Processing Summary
Statistic
Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Usia karyawan (tahun)
Percent
Usia karyawan (tahun)
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
Tinggi badan (cm)
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
Berat badan (Kg)
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
Kada Hb darah
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
Median
49.00
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
Variance
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
Std. Deviation
Indeks masa tubuh
39
100.0%
0
.0%
39
100.0%
456.167 21.358
Minimum
18
Maximum
85
Range
67
Interquartile Range
33
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
.244
.378
-1.013
.741
161.69
.673
160.33 163.05 161.60
Median
161.00
Variance
17.640
Std. Deviation
4.200
Minimum
156
Maximum
169
Range
13
Interquartile Range
8
Skewness Kurtosis Berat badan (Kg)
52.72 45.19
Eritrosi t
Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean Median Variance
3.420
38.87
5% Trimmed Mean
Lekosit
Tinggi badan (cm)
Std. Error
45.79
Lower Bound Upper Bound
.203
.378
-1.278
.741
59.62
1.556
56.47 62.76 59.63 59.00 94.401
Halaman 53
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Std. Deviation
9.716
Minimum
40
Maximum
79
Range
39
Interquartile Range
Kada Hb darah
6
Skewness
.221
.378
Kurtosis
.162
.741
10.069
.2180
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
10.116
Median
10.500 1.854
Std. Deviation
1.3615
Minimum
7.3
Maximum
12.0
Range
4.7
Interquartile Range
2.3
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
12.226
.5030
11.207 13.244
Median
13.000 9.866 3.1410
Minimum
5.7
Maximum
16.0
Range
10.3
Interquartile Range
5.2
Skewness
-.595
.378
Kurtosis
-.664
.741
4.477
.1878
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
5% Trimmed Mean
4.097 4.857 4.447
Median
4.700
Variance
1.376
Std. Deviation
1.1728
Minimum
3.0
Maximum
6.5
Range
3.5
Interquartile Range
2.2
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
3.5. a)
.378 .741
12.376
Std. Deviation
Indeks masa tubuh
-.289 -1.039
5% Trimmed Mean
Variance
Eritrosit
10.511
5% Trimmed Mean
Variance
Lekosit
9.628
Lower Bound Upper Bound
.092
.378
-1.071
.741
2.23
.078
2.07 2.39 2.23
Median
2.00
Variance
.235
Std. Deviation
.485
Minimum
1
Maximum
3
Range
2
Interquartile Range
1
Skewness
.571
.378
Kurtosis
.032
.741
Ujilah, apakah ada perbedaan rerata usia, bb, tb, imt, hb, lkst, erit berdasarkan tingkat sakit yang diderita pasien pada kelompok kasus juga pada kelompok kontrol. Jelaskan statistik uji yang digunakan dan jelaskan !
Halaman 54
Kegiatan Praktikum Pertama b)
sajikan dalam dalam bentuk table hasil dan berikan interpretasi anda !
Hasil : Tabel 5a. Hasil uji beda rata-rata variabel pasien yang tinggal di Kota.
yang diamati berdasarkan tingkat sakit pada Kelompok
Variabel yang diamati n
Nama variabel
-
Usia
-
-
-
-
Berat badan
Tinggi badan
Indeks masa tubuh
Hb
Leukosit
Ringan Sedang Berat
Ringan Sedang Berat
Ringan Sedang Berat
Ringan Sedang Berat
Ringan Sedang Berat
Ringan Sedang Berat
-
Eritrosit
p.
Tingkat sakit 26 26 43
-
x SD
Ringan Sedang Berat
26 26 43
26
31.15 10.015
0.352
32.65 11.740 34.70 8.900 59.38 8.005
0.238
63.62 10.245 59.95 10.083
160.88 5.317
CI 95 % bagi batas bawah
batas atas
27.11
35.20
27.91
37.40
31.96
37.44
56.63
63.28
59.48 56.63
47.75 63.28
158.74
163.03
0.718
26
162.69 8.039
159.45
43
160.81 6.602
158.78
26
2.19 0.576
26 43
2.42 0.578 2.35 0.529
26
9,096 0,7113
26 43
7.965 1.4455 9.956 0.333
26
7.719 0.6518
26 43
13.408 1.1524 6.537 1.6251
26 26 43
4.688 0.8618 5.562 0.1525 5.144 7.366
0.307
0.000
0.000
159.94 162.85
1.96
2.42
2.19 2.19
2.66 2.51
8.809
9.383
7.382 9.853
8.549 10.058
7.456
7.982
12.942
13.387
6.073
7.037
4.340
5.037
5.500 4.918
5.623 5.371
0.000
Uji variannya apa ? kenapa?
One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan) One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan) One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan) One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan) One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan) One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan) One way anova(karena untuk mengetahui adanya perbedaan rata rata unutk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan)
Keteragan : * = Signifikans
Halaman 55
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Langkah-langkah pada proses spss :
untuk pengelompokan kota pada data klik select cases klik if masukkan klp=1 continiu lalu ok.Pada analyze pilih
compare
means klik one
way
anova pada
test
variabel
list
masukan
usia,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit pada kolom faktor masukkan tingkat sakit selanjutnya pilih option centang deskriptif continiu lalu ok.
Interpretasi : Pada tabel 5a.di atas : 1. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan usia untuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata usia adalah 31.15 tahun dengan standar deviasi 10.015.Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 27.11 tahun dan batas atas 35.20 tahun.Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan usia untuk sakit sedang sebanyak 26 orang, dengan rata-rata usia adalah 32.65 dengan standart deviasi 11.740 . Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat adalah pada usia usia minimuum 27.91 tahun dan batas atas 37.40 tahun. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien pasien dikota berdasarkan usia untuk sakit berat sebanyak 43 orang, dengan rata-rata usia adalah 34.70 tahun dengan standar deviasi 8.900. 8.900. Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 31.96 tahun dan batas atas 37.44 tahun. Dimana nilai P value nya adalah 0,352, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan usia. 2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Berat badan untuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Berat badan adalah 59.38 Kg dengan standar deviasi 8.005.Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 56.63 Kg dan batas atas 63.68.Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Berat badan untuk sakit sedang sebanyak 31 orang, dengan rata-rata Berat badan adalah 63.62 Kg dengan standar deviasi 10.245. Diyakini bahwa 95 % Berat badan pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada usia minimuum 59.48 Kg dan batas atas 47.75 Kg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien pasien dikota berdasarkan Berat badan untuk sakit berat berat sebanyak 38 orang, dengan rata-rata Berat badan badan adalah 59.95 Kg dengan standar deviasi 10.083. Diyakini bahwa 95 % Berat badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Berat badan minimuum 56.63 Kg dan batas atas 63.28 Kg. Dimana nilai P value nya adalah 0.238, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan berat badan. 3. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Tinggi badanuntuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Tinggi badan adalah 160.88 cm dengan standar deviasi 5.317. Diyakini bahwa 95 % Tinggi badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 158.74 cm dan batas atas 163.03 cm . Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Tinggi badan untuk sakit sedang sebanyak 26 orang, dengan rata-rata rata-rata Tinggi badan adalah 162.69 cm dengan standar deviasi 8.039. Diyakini bahwa 95 % Tinggi badan pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada pada usia minimuum 159.45 cmdan batas atas 159.94 cm. cm. Selanjutnya Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Tinggi badan untuk sakit berat sebanyak 43 orang, dengan rata-rata Tingi badan adalah 160.81 cm dengan standar deviasi 6.602. Diyakini bahwa 95 % Tinggi Badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Tinggi badan minimuum 158.78 cm dan batas atas 162.85 cm Dimana nilai P value value nya adalah 0,718, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Tinggi badan.
Halaman 56
Kegiatan Praktikum Pertama 4. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Indeks masa tubuh untuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Indeks Masa tubuh adalah 2.19 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.576. Diyakini bahwa 95 95 % Indeks Masa tubuh pasien untuk tingkat sakit ringan adalah adalah pada IMT minimuum 1.96 Kg/m2 Kg/m2 dan batas atas atas 2.42 Kg/m2. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Indeks Masa tubuh untuk sakit sedang sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Indeks Masa tubuh adalah 2,42 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.578. Diyakini bahwa 95 % Indeks Masaa tubuh pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada IMT minimuum 2,19 Kg/m2 dan batas atas 2,66 2,66 Kg/m2 . Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan IMT untuk sakit berat sebanyak 43 orang, dengan rata-rata IMT adalah 2,35 Kg/m2 dengan standar deviasi 0,526. Diyakini bahwa 95 % IMT pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada IMT minimuum 2,19 Kg/m2 dan batas atas 2,51 Kg/m2. Dimana nilai P value nya adalah 0.307, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Indeks Masa tubuh (IMT). 5. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Hb untuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Kadar Hb adalah 9.096 mmHg dengan standar deviasi 0.7113. Diyakini bahwa 95 % Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Hb minimuum 8.809 mmHg dan batas atas 9.383 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Hb Hb untuk sakit sedang sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Kadar Hb adalah 7.965 mmHg dengan standar deviasi 1.4455. Diyakini bahwa 95 % Kadar Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada Kadar Hb minimuum 7.382 mmHg dan batas batas atas 8.549 mmHg. mmHg. Selanjutnya Selanjutnya untuk jumlah jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Hb untuk sakit berat sebanyak 43 orang, dengan rata-rata Kadar Kadar Hb adalah 9.956 9.956 mmHg dengan standar deviasi 0.333. Diyakini bahwa 95 % Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Hb minimuum 9.853 mmHg dan batas atas 10.058 mmHg. Dimana nilai P value value nya adalah 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Hb. 6. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Leukosit untuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Kadar Leukosit adalah 7.719 mmHg dengan standar deviasi 0.6518. Diyakini bahwa 95 % Kadar Leukoit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Leukosit minimuum 7.456 mmHg dan batas atas 7.982 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Leukosit untuk sakit sedang sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Kadar Leukosit adalah 13.408 mmHg dengan standar deviasi 1.1524. Diyakini bahwa 95 % Kadar Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada Kadar Kadar Leukosit minimuum 12.942mmHg dan batas atas 13.387 13.387 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Leukosit untuk sakit berat sebanyak 43 orang, dengan rata-rata Kadar Leukosit adalah 6.537 mmHg dengan standar deviasi1,6251. Diyakini bahwa 95 % Kadar leukosit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Leukosit minimuum 6.073 mmHg dan batas atas 7.037 mmHg. Dimana nilai P value value nya adalah 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Leukosit. 7. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Eritrosit untuk sakit ringan sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Kadar Eritrosit adalah 4.688 mmHg dengan standar deviasi 0.8618. Diyakini bahwa 95 % Kadar Eritrosit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Eritrosit minimuum 4.340 mmHg dan batas atas 5,037 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar eritrosit untuk sakit sedang sebanyak 26 orang, dengan rata-rata Kadar Eritrosit adalah 5,562 mmHg dengan standar deviasi0,1525. Diyakini bahwa 95 % Kadar Eritrosit pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada Kadar Kadar Eritrosit minimuum 5.500 mmHg dan batas atas 5.623 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Eritrosit untuk sakit berat sebanyak 43 orang, dengan rata-rata Kadar Eritrosit adalah 5.144 mmHg dengan dengan standar standar deviasi 7.366. Diyakini bahwa bahwa 95 % Kadar Kadar
Halaman 57
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) eritrosit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Eritrosit minimuum 4918 mmHg dan batas atas 5.371 mmHg. Dimana nilai P value value nya adalah 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar eritrosit.
Print out : ANOVA
Descriptives
Sum of Squares
95% Confidence Interval for Mean N Usia karyawan (tahun)
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosi t
Indeks masa tubuh
Mean
Std. Deviation
Usia karyawan (tahun)
Between Groups
Lower Upper Mini Maxim Bound Bound mum um
Std. Error
Mean Square
212.966
2
106.483
Within Groups
9282.339
92
100.895
Total
9495.305
94
64.833
2
32.41 6 45.138
Berat
43
34.70
8.900
1.357
31.96
37.44
18
50
Sedang
26
32.65
11.740
2.302
27.91
37.40
19
55
Ringan
26
31.15
10.019
1.965
27.11
35.20
18
50
Within Groups
4152.704
92
Total
95
33.17
10.051
1.031
31.12
35.22
18
55
Total
4217.537
94
288.985
2
144.493
Within Groups
9128.215
92
99.220
Total
9417.200
94
64.420
2
32.210 .756
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Between Groups
Between Groups
Berat
43
160.81
6.602
1.007 158.78 162.85
152
176
Sedang
26
162.69
8.039
1.577 159.45 165.94
150
179
Ringan
26
160.88
5.317
1.043 158.74 163.03
150
173
Total
95
161.35
6.698
.687 159.98 162.71
150
179
Berat
43
59.95
10.803
1.647
56.63
63.28
34
80
Between Groups
Sedang
26
63.62
10.245
2.009
59.48
67.75
49
78
Within Groups
69.555
92
Ringan
26
5 9.38
8.005
1.570
56.15
62.62
46
78
Total
133.974
94
Between Groups
802.211
2
4 01.105
Within Groups
154.739
92
1.682
Total
956.950
94
9.918
2
4.959
Within Groups
41.934
92
.456
Total
51.852
94
.732
2
.366 .306
Total
95
60.80
10.009
1.027
58.76
62.84
34
80
Berat
43
9.956
.3333
.0508
9.853 10.058
9.1
10.5
Sedang
26
7.965
1.4455
.2835
7.382
7.3
12.0
8.549
Ringan
26
9.096
.7113
.1395
8.809
9.383
8.6
10.5
Total
95
9.176
1.1938
.1225
8.933
9.419
7.3
12.0
Berat
43
6.537
1.6251
.2478
6.037
7.037
5.8
16.0
Sedang
26
13.40 8
1.1524
.2260 12.942 13.873
10.0
15.2
Ringan
26
7.719
.6518
.1278
7.456
7.982
7.4
9.8
Total
95
8.741
3.1907
.3274
8.091
9.391
5.8
16.0
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosit
Between Groups
Indeks masa tubuh
Between Groups
Berat
43
5.144
.7366
.1123
4.918
5.371
4.6
6.5
Within Groups
28.152
92
Sedang
26
5.562
.1525
.0299
5.500
5.623
5.2
6.0
Total
28.884
94
Ringan
26
4.688
.8618
.1690
4.340
5.037
3.2
6.2
Total
95
5 .134
.7427
.0762
4.982
5.285
3.2
6.5
Berat
43
2.35
.529
.081
2.19
2.51
1
3
Sedang
26
2.42
.578
.113
2.19
2.66
1
3
Ringan
26
2.19
.567
.111
1.96
2.42
1
3
Total
95
2.3 3
.554
.057
2.21
2.44
1
3
Tabel.5b. Hasil uji beda rata-rata variabel pasien yang tinggal di Desa . n
Nama variabel Usia
-
Berat badan
-
Tinggi badan
-
Indeks masa tubuh
Tingkat sakit Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
F
p.
x SD
.352
.718
.490
1.456
.238
42.604
.000
238.476
.000
10.880
.000
1.196
.307
CI 95 % bagi batas bawah
batas atas
32 54 14
46.14 19.517 49.09 19.454 46.19 20.891
0.767
34.87 43.78 38.66
57.41 54.40 53.72
32 54 14
58.57 9.019 59.56 10.498 61.28 8.770
0.621
53.36 56.69 58.12
63.78 62.42 64.44
32 54 14
161.29 4.393 161.96 5.263 162.47 5.891
53.36 56.69 53.36
63.78 62.42 63.78
32 54 14
2.14 0.363 2.28 0.529 2.28 0.523
1.93 2.13 2.09
2.35 2.42 2.47
0.783
0.649
Sig.
1.055
yang diamati berdasarkan tingkat sakit pada Kelompok
Variabel yang diamati
-
df
Halaman 58
Kegiatan Praktikum Pertama -
Hb
-
Leukosit
-
Eritrosit
Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat Ringan Sedang Berat
32 54 14
10.143 0,6880 9.983 1.5251 10.719 0.4802
32 54 14
9.186 1.0174 13.059 2.3685 14.144 2.9966
32 54 14
4.557 0.5761 4.276 1.0486 5.656 1.2916
0.023
9.746 9.567 10.586
10.540 10.400 10.892
0.000
8.598 12.413 13.063
9.773 13.706 15.244
0.000
4.225 3.990 5.191
4.890 4.562 6.122
Keteragan : * = Signifikans Langkah-langkah pada proses spss :
untuk pengelompokan desa pada data klik select cases klik if masukkan klp=2 continiu lalu ok.Pada analyze pilih
compare
means klik one
way
anova pada
test
variabel
list
masukan
usia,bb,tb,hb,imt,leukosit dan eritrosit pada kolom faktor masukkan tingkat sakit selanjutnya pilih option centang deskriptif continiu lalu ok.
Interpretasi : Pada tabel 5b.di atas : 1. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan usia untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata usia adalah 46.14 tahun dengan standar deviasi 19.517. Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 34.87 tahun dan batas atas 57.41 tahun. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan usia untuk sakit sedang sebanyak 54 orang, dengan rata-rata usia adalah 49.09 tahun dengan standar deviasi 19.454.Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 43.78 tahun dan batas atas 54.40 tahun. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien pasien didesa berdasarkan usia untuk sakit berat sebanyak 14 orang, dengan rata-rata usia adalah 46.19 tahun dengan standar deviasi 20.891. Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 38.66 tahun dan batas atas 53.72 tahun. Dimana nilai P value nya adalah 0,767 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan usia. 2. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Berat badan untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata Berat badan adalah 58.57 Kg dengan standar deviasi 9.019. Diyakini bahwa 95 % usia pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 53.36 Kg dan batas atas 63.78 Kg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Berat badan untuk sakit sedang sebanyak 54 orang, dengan rata-rata Berat badan adalah 59.56 Kg dengan standar deviasi 10.498. Diyakini bahwa 95 % Berat badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 56.69 Kg dan batas batas atas 10.498 Kg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Berat badan untuk sakit berat berat sebanyak 14 orang, dengan dengan rata-rata Berat badan adalah 61.28 Kg dengan standar deviasi 8.770. Diyakini bahwa 95 % Berat badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Berat badan minimuum 58.12 Kg dan batas atas 64.44 Kg. Dimana nilai P value nya adalah 0.621, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan berat badan. 3. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Tinggi badan untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata Tinggi badan adalah 161.29 cm dengan standar deviasi 4.393. Diyakini bahwa 95 % Tinggi badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada usia minimuum 53.36 cm dan batas atas 63.78 cm .
Halaman 59
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa didesa berdasarkan Tinggi badan untuk sakit sedang sebanyak 54 orang, dengan rata-rata Tinggi badan adalah 161.96 cm dengan standar deviasi 5.263. Diyakini bahwa 95 % Tinggi badan pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada usia minimuum 56.69 cm cm dan batas atas 62.42 cm. cm. Selanjutnya Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Tinggi badan untuk sakit sakit berat sebanyak 14 orang, dengan rata-rata Tingi badan adalah 162.47 cm dengan standar deviasi 5.891. Diyakini bahwa 95 % Tinggi Badan pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Tinggi badan minimuum 53.36 cm dan batas batas atas 63.78 63.78 cm Dimana nilai P value nya adalah 0,783, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Tinggi badan. 4. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Indeks masa tubuh untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata Indeks Masa tubuh adalah 2.14 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.363. Diyakini bahwa 95 % Indeks Masa tubuh pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada IMT minimuum 1.93 Kg/m2 dan batas atas 2.35 Kg/m2. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien pasien didesa berdasarkan Indeks Masa tubuh untuk sakit sedang sebanyak 54 orang, dengan rata-rata Indeks Masa tubuh adalah 2,28 Kg/m2 dengan standar deviasi 0.529. Diyakini bahwa 95 % Indeks Masaa tubuh pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada IMT minimuum 2,13 Kg/m2 dan batas atas 2,42 Kg/m2 . Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan IMT untuk sakit berat sebanyak 14 orang, dengan rata-rata IMT adalah 2,28 Kg/m2 dengan standar deviasi 0,523. Diyakini bahwa 95 % IMT pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada IMT minimuum 2.09 Kg/m2 dan batas atas 2,47 Kg/m2. Dimana nilai P value nya adalah 0.649, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan berdasarkan Indeks Masa tubuh (IMT). 5. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Hb untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata Kadar Hb adalah 10.143 mmHg dengan standar deviasi 0.6880. Diyakini bahwa 95 % Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Hb minimuum 9.746 mmHg dan batas atas 10.540 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Hb untuk sakit sedang sebanyak sebanyak 54 orang, dengan rata-rata Kadar Kadar Hb adalah 9.983 mmHg dengan dengan standar deviasi 1.5251. Diyakini bahwa 95 % Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada Kadar Hb minimuum 9.567 mmHg dan dan batas atas 10.400 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Hb untuk sakit berat sebanyak 14 orang, dengan rata-rata Kadar Hb adalah 10.719 mmHg dengan standar deviasi 0.4802. Diyakini bahwa 95 % Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Hb minimuum 10.586 mmHg dan batas atas 10.892 mmHg. Dimana nilai P value value nya adalah 0.023, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Hb. 6. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Leukosit untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata Kadar Leukosit adalah 9.186 mmHg dengan standar deviasi 1.0174. Diyakini bahwa 95 % Kadar Leukoit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Leukosit minimuum 8.598 mmHg dan batas atas 9.773 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien dikota berdasarkan Kadar Leukosit untuk sakit sedang sebanyak 54 orang, dengan rata-rata Kadar Leukosit adalah 13.059 mmHg dengan standar deviasi 2.3685. Diyakini bahwa 95 % Kadar Kadar Hb pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada pada Kadar Leukosit minimuum 12.413 mmHg dan batas atas 13.706 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Leukosit untuk sakit berat sebanyak 14 orang, dengan rata-rata Kadar Leukosit adalah 14.144 mmHg dengan standar deviasi 2.9966. Diyakini bahwa bahwa 95 % Kadar Kadar leukosit pasien untuk tingkat sakit sakit ringan adalah pada Kadar Leukosit minimuum 13.063 mmHg dan batas atas 15.244 mmHg. Dimana nilai P value value nya adalah 0.000, maka dapat disimpulkan
Halaman 60
Kegiatan Praktikum Pertama bahwa ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Leukosit. 7. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Eritrosit untuk sakit ringan sebanyak 32 orang, dengan rata-rata Kadar Eritrosit adalah 4.557 mmHg dengan standar deviasi 0.5761. Diyakini bahwa 95 % Kadar Eritrosit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Eritrosit minimuum 4.255 mmHg dan batas atas 4.890 mmHg. Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar eritrosit untuk sakit sedang sebanyak 54 orang, dengan rata-rata Kadar Eritrosit adalah 4.276 mmHg dengan standar deviasi 1.0486. Diyakini bahwa 95 % Kadar Eritrosit pasien untuk tingkat sakit sedang adalah pada Kadar Kadar Eritrosit minimuum 3.990 mmHg dan batas atas 4.562 mmHg. Selanjutnya Selanjutnya untuk jumlah tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar Eritrosit untuk sakit berat sebanyak 14 orang, dengan rata-rata Kadar Eritrosit adalah 5.656 mmHg dengan standar deviasi 1,2196. Diyakini bahwa bahwa 95 % Kadar eritrosit pasien untuk tingkat sakit ringan adalah pada Kadar Eritrosit minimuum 5.191 mmHg dan batas atas 6.122 mmHg. Dimana nilai P value value nya adalah 0.000, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variabel pada tingkat kesakitan pasien didesa berdasarkan Kadar eritrosit.
Print out : ANOVA
Descriptives
Sum of Squares
95% Confidence Interval for Mean N Usia karyawan (tahun)
Berat
85
49.09 19.454 2.647
43.78
54.40
18
89
34.87
57.41
18
75
100
47.75 19.784 1.978
43.82
51.68
18
89
Berat
32 162.47
5.891 1.041
160.34
164.59
152
175
Sedang
54 161.96
5.263
.716
160.53
163.40
147
173
14 161.29
4.393 1.174
158.75
163.82
155
169
5.327
.533
160.97
163.09
147
175
8.770 1.550
58.12
64.44
41
80
Berat
100 162.03 32
61.28
Sedang
54
59.56 10.498 1.429
56.69
62.42
41
80
Ringan
14
58.57
9.019 2.410
53.36
63.78
40
70
100
59.97
9.731
.973
58.04
61.90
40
80
.4802 .0849
10.546
10.892
9.7
11.5
9.983 1.5251 .2075
9.567
10.400
7.3
12.0
9.746
10.540
8.6
10.5
Berat
32 10.719
Sedang
54
Ringan
14 10.143
.6880 .1839
Total
100 10.241
1.2210 .1221
9.999
10.483
7.3
12.0
Berat
32 14.144
2.9969 .5298
13.063
15.224
5.8
16.0
Sedang
54 13.059
2.3685 .3223
12.413
13.706
5.7
15.2
8.598
9.773
7.4
9.8
12.288
13.440
5.7
16.0
Ringan
14
9.186 1.0174 .2719
100 12.864
2.9009 .2901
Berat
32
5.656 1.2916 .2283
5.191
6.122
3.6
6.5
Sedang
54
4.276 1.0486 .1427
3.990
4.562
3.0
6.2
14
4.557
.5761 .1540
4.225
4.890
3.2
4.8
4.757 1.2442 .1244
4.510
5.004
3.0
6.5 3
Ringan
Indeks masa tubuh
19
46.14 19.517 5.216
Total Eritrosit
53.72
Maximum
54
Total
Lekosit
38.66
Minimum
14
Ringan
Kada Hb darah
46.19 20.891 3.693
Upper Bound
Ringan
Total Berat badan (Kg)
32
Lower Bound
Usia karyawan (tahun)
Sedang
Total Tinggi badan (cm)
Mean
Std. Deviati Std. on Error
Total
100
Berat
32
2.28
.523
.092
2.09
2.47
1
Sedang
54
2.28
.529
.072
2.13
2.42
1
3
Ringan
14
2.14
.363
.097
1.93
2.35
2
3
100
2.26
.505
.050
2.16
2.36
1
3
Total
Tinggi badan (cm)
Berat badan (Kg)
Kada Hb darah
Lekosit
Eritrosi t
Indeks masa tubuh
Between Groups
df
Mean Square
211.624
2
105.812
Within Groups
38539.126
97
397.311
Total
38750.750
99
14.158
2
7.079
Within Groups
Between Groups
2794.752
97
28.812
Total
2808.910
99
Between Groups
91.679
2
45.840
Within Groups
9283.231
97
95.703
Total
9374.910
99
Between Groups
11.024
2
5.512
Within Groups
136.578
97
1.408
Total
147.602
99
Between Groups
243.884
2
121.942
Within Groups
589.206
97
6.074
Total
833.090
99
Between Groups
38.933
2
19.467
Within Groups
114.312
97
1.178
Total
153.245
99
Between Groups
.224
2
.112
Within Groups
25.016
97
.258
Total
25.240
99
F
Sig.
.266
.767
.246
.783
.479
.621
3.915
.023
20.075
.000
16.519
.000
.434
.649
3.6. Ujilah, apakah apakah ada hubungan status gizi (bmik) dengan tingkat sakit pada kelompok kasus saja.
Hasil :
Halaman 61
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317)
Tabel 6. Hubungan Status Gizi dengan Tingkat Sakit Sakit yang diderita pasien. Status Gizi
Berat
Tingkat Sakit Sedang n %
Jumlah Ringan n %
n
%
1. Kurang BB (Kurus)
2
22.2%
6
66.7%
1
2. BB Normal
21
33.3%
31
49.2%
3. Kelebihan BB (Obesitas)
9
33.3%
16
Jumlah
32
32.0%
54
2
=
df =6
n
%
11.1%
9
100.0%
11
17.5%
63
100.0%
59.3%
2
7.45
27
100.0%
54%
14
14.0%
100
100.0%
p. =0.774
Langkah-langkah pada proses spss :
Membuat variabel bmi dan bmik, dengan Klik Transform lalu Compute Pada target variable, ketikkan variabel yang akan dicari (bmi). Pada Numeric Expression, masukkan rumus perhitungan dengan rumus (bb/((tb/100)*(tb/100))) (bb/((tb/100)*(tb/100))) Klik Continue, Lalu Ok selanjutnya Insert variabel membuat bmik dengan Recode into same variabel agar datanya terkelompokkan. Klik Analyze lalu pilihlah Descriptive Statics lalu pilih crosstabs pada kolom Row masukkan (bmik), pada coloum masukkan variabel (Tingkat kesakitan), pada statics centanglah Chisquare Ok dan Risk, lalu pada Cell centanglah Observed dan Row lalu klik Ok
Interpretasi : Pada tabel 6.di atas dapat di lihat bahwa
Berdasarkan hasil analisis analisis hubungan antara status status gizi dengan Tingkat kesakitan pasien diperoleh bahwa sebanyak 2 orang (22,0%) pasien dengan berat badan kurang yang tingkat kesakitannya berat. Sedangkan pada pasien yang berat badan normal ada 21 (33.3%) yang tingkat kesakitannya berat. Selanjutnya diperoleh sebanyak 9 orang (39,5%) pasien dengan berat badan berlebih yang tingkat kesakitannya berat. Sedangkan, ada 6 orang (66.7%) pasien yang berat badan kurang yang tingkat kesakitannya sedang lalu sekitar 31 orang(49.2%) pasien berat badan normaldengan tingkat kesakitsan sedang dan ada 16 orang (59.3%) pasien kelebihan berat badan dengan tingkat ksakitan sedang. Serta diperoleh hasil 1 orang (11,1%) pasien yang berat badannya normal dengan tingkat kesakitan ringan. Sedangkan diperoleh bahwa ada 11 orang (17.5%) pasien yang berat badan normal dengan tingkat kesakitannya ringan serta ada 2 orang (7.4%) pasien berat badan berlebih dengan tingakat kesankitan ringan Hasil uji statistik diperoleh nilai p value adalah 0,774, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi dengan tingkat kesakitan.
Halaman 62
Kegiatan Praktikum Pertama
Print out : body mass index * Tingkat sakit yang diderita Crosstabulation Chi-Square Tests Tingkat sakit yang diderita Value Berat
Seda ng
Ringan
Total Pearson Chi-Square
body mass index
kurang bb(kurus)
Count % within body mass index
bb normal
Count % within body mass index
kelebihan bb(obesitas)
Count % within body mass index
18.069727891156 5
Count % within body mass index
Total
Count % within body mass index
2
6
22.2%
66.7%
21
31
33.3%
49.2%
9
16
33.3%
59.3%
0
1
.0%
100.0%
32
54
32.0%
54.0%
1
9
11.1% 100.0%
Likelihood Ratio Linear-by-Lin ear Associatio n N of Valid Cases
11
63
df
Asymp. Sig. (2-sided)
3.275 a
6
3.813
6
.702
.000
1
.990
.774
100
a. 7 cells (58,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,14.
17.5% 100.0% 2
27
7.4% 100.0% 0
1
.0% 100.0% 14
100
14.0% 100.0%
3.7. Selidikilah, bagaimana sifat hubungan antara variabel usia, bb, tb, bmi, hb, lkst, erit dengan fasilitas uji Pearson Correlation (jika Correlation (jika data kedua kelompok berdistribusi normal), sebaliknya dapat digunakan uji korelasi Spearman’s rho, baik pada kelompok data di Kota dan di Desa.
Hasil : Tabel 7. Hasil uji korelasi antara Variabel yang diamati pada data pasien yang tinggal di Kota. Kasus r.
p.
Berat badan
-0,361
0.362
Tinggi badan
0.66
0.778
Indeks m. tubuh Hb darah
0.962 -1.307
Leukosit
Variabel 1
Variabel 2
Usia
Berat badan
Stat. uji yg digunakan
alasannya
Korelasi Pearson Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal
0.162 0.252
Korelasi Pearson Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal Data berdistribusi normal
-0.394
0.394
Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal
Eritrosit
0.064
0.967
Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal
Tinggi badan
0.651
0.000
Korelasi spearman
Indeks m. tubuh
2.396
0.000
Korelasi spearman
Hb darah
0.211
0.653
Korelasi Pearson
Data berdistribusi tidak normal Data berdistribusi tidak normal Data berdistribusi normal
Leukosit
0.335
0.077
Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal
Eritrosit
-1.358
0.031
Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal
Halaman 63
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Tabel 7. Lanjutan. Kasus
Keterangan
p.
Indeks m. tubuh
-0.354
0.060
Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal
Hb darah
0.462
0.526
Korelasi Pearson
Data berdistribusi normal
Leukosit
0.694
0.016
Korelasi spearman
Data berdistribusi normal
Eritrosit
-0.945
0.325
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Hb darah
-0.418
0.308
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Leukosit
-0.034
0.831
Pearson
Data berdistribusi Normal
Eritrosit
0.289
0.592
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Leukosit
-0.240
0.000
Korelasi spearman
Eritrosit
0.041
0.765
Korelasi Pearson
Data berdistribusi tidak normal Data berdistribusi Normal
Eritrosit
1.426
0.001
Korelasi spearman
Variabel 2
Tinggi badan
Indeks massa tubuh
Stat. uji yg digunakan
r.
Variabel 1
tidak
kolerasi Hb darah
Leukosit
Data berdistribusi normal
tidak
Langkah-langkah pada proses spss :
Klik data, select cases, kemudian klik if, lalu klik klp=1 Kemudian klik analyze, linear regresion usiak (dependent), kemudian bb,tb,imtk,hb,lkst, erit, lalu klik ok Selanjutnya klik analyze, linear regresion bb (dependent), kemudian tb,imt,hb,lkst,erit lalu klik Ok
Kemudian analyze, linear regresion tb (depenent), pilih imt,hb,lkst,erit lalu klik Ok
Klik analyze, linear regresion imt (dependent), masukkan hb,lkst,erit lalu klik Ok
Klik analyze, linear regresion hb (dependent), pilih lkst,erit Lalu klik Ok
Klik analyze, linear regresion lkst (dependent), masukkan erit lalu klik Ok
Interpretasi Pada tabel 7.di atas :
1. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa hubungan usia dengan berat badan di kota menunjukan hubungan yang lemah (r = -0,0361 dan berpola negatif, artinya usia menjadi faktor utama menambah berat badan seseorang dengan p value 0,362 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Lalu, Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Tinggi badan menunjukan hubungan yang kuat (r = 0,66) dan berpola positif, artinya usia tidak menjadi faktor utama menaikkan tinggi badan seseorang dengan p value 0,778 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Kemudian, Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Indeks Masa tubuh menunjukan hubungan yang sangat kuat (r = 0,962) dan berpola positif, artinya usia menjadi faktor utama yang sangat mempengaruhi indeks masa tubuh seseorang dimana p value 0,162 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Selanjutkan. Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Kadar Hb menunjukan hubungan yang lemah (r =-1.307) dan berpola negatif, artinya usia menjadi faktor utama
Halaman 64
Kegiatan Praktikum Pertama yang mempengaruhi Kadar Hb seseorang dimana p value 0,252 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang yang lemah (r =-0,394) =-0,394) dan berpola negatif, artinya usia tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,394 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Dan untuk menunjukan hubungan usia dengan kadar eritrosit itu hubungan yang lemah (r = 0,064) dan berpola positif, artinya artinya usia tidak mempengaruhi jumlah kadar eritrosit eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,967 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. 2. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Berat Badan dengan Tinggi badan pasien dikota menunjukan hubungan yang kuat (r = 0,651) dan berpola positif, artinya usia sangat dapat mempengaruhi tinggi badan seseorang dengan p value 0,000 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji spearman. Kemudian, Untuk menggambarkan hubungan Berat badan dengan Indeks Masa tubuh menunjukan hubungan yang sangat kuat (r = 2.396) dan berpola positif, artinya semakin besar berat badan seseorang maka semakin besar nilai indeks masa tubuh seseorang dimana p value 0,000 yang yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi sperman. Selanjutkan. Untuk menggambarkan hubungan Berat badan dengan Kadar Hb menunjukan hubungan yang lemah (r =0,211) dan berpola positif, artinya berat badan tidak mempengaruhi mempen garuhi Kadar Hb dalam tubuh seseorang dimana p value 0,653 0,65 3 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan berat badan dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang lemah (r =0,335) dan berpola positif, artinya berat badan tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,077 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Dan untuk menunjukan hubungan berat badan dengan kadar eritrosit itu hubungan yang lemah (r = -1.358) dan berpola negatif, artinya usia tidak mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,031 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. 3. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Tinggi badan dengan indeks masa tubuh pasien dikota menunjukan menunjukan hubungan yang lemah (r = -0,354) dan berpola positif, artinya usia tidak terlalu dapat menjadi faktor yang mempengaruhi indeks masa tubuh seseorang dimana p value 0,060 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Selanjutkan. Untuk menggambarkan hubungan Tinggi badan dengan Kadar Hb menunjukan hubungan yang sedang (r =0,462) dan berpola positif, artinya Tinggi badan dapat mempengaruhi Kadar Hb seseorang dimana p value 0,526 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan Tinggi badan dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang kuat (r =0,694) dan
Halaman 65
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) berpola positif, artinya usia dapatmenjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,016 yang menunjukan bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. Dan untuk menunjukan hubungan Tinggi Tinggi badan dengan kadar eritrosit itu hubungan yang lemah (r = -0,946) dan berpola positif, artinya usia tidak terlalu mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,325 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson 4. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Indeks Masa tubuh dengan Kadar Hb pasien dikota menunjukan hubungan hubu ngan yang sedang (r =-0,418) dan berpola positif, artinya IMT dapat mempengaruhi Kadar Hb seseorang dimana p value 0,308 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan IMT dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang lemah (r =0,034) dan berpola positif, artinya Indeks Masa tubuh tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,831 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Dan untuk menunjukan hubungan Indeks Masa tubuh dengan kadar eritrosit itu hubungan yang sedang (r = 0,289) dan berpola positif, artinya Indeks Masa tubuh mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,592 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson 5. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Kadar Hb dengan Kadar Leukosit pasien dikota menunjukan hubungan yang lemah (r =-0,240) dan berpola negatif, artinya Kadar Hb tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,000 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. Dan untuk menunjukan hubungan Kadar Hb dengan kadar eritrosit eritrosit itu hubungan yang lemah (r = 0,041) dan berpola positif, artinya Kadar Hb tidak terlalu mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,765 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson 6. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Kadar leukosit dengan Kadar Leukosit
pasien dikota menunjukan hubungan yang sangat kuat (r = 1.426) dan berpola positif, artinya Kadar Leukosit sangat mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,001 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman.
Halaman 66
Kegiatan Praktikum Pertama Print out : Coefficientsa
Coefficientsa Standardize d Coefficients
Unstandardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model
Model
B
1
(Constant) Tinggi badan (cm) Berat badan (Kg)
Std. Error
36.904
40.278
.066
.234
-.361
Beta
t
Sig.
.044
.256
-.359
1
.916
.362
.283
.778
-1.411
(Constant)
.162
Std. Error
Beta
t
Sig.
-98.468
13.029
Tinggi badan (cm)
.651
.068
Kada Hb darah
.211
.469
Lekosit
.335
.187
-1.358
.618
-.101
-2.196
.031
2.396
.122
.870
19.655
.000
Eritrosit Indeks masa tubuh
Kada Hb darah
-1.307
1.132
-.155
-1.154
.252
Lekosit
-.394
.460
-.125
-.856
.394
Eritrosit
.064
1.532
.00 5
.042
.967
Coefficientsa
Indeks masa tubuh
.962
.68 0
.348
1.416
.1 60
Unstandardized Coefficients
-7.558
.000
9.577
.000
.025
.451
.653
.107
1.787
.077
.435
a. Dependent Variable: Berat badan (Kg)
Model
a. Dependent Variable: Usia karyawan (tahun)
1
Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
B (Constant)
Std. Error
Beta
164.225
10.445
.462
.726
Kada Hb darah
t
Sig.
15.723
.000
.082
.636
.526
Lekosit
.694
.281
.330
2.467
.016
Eritrosit
-.945
.954
-.105
-.990
.325
Indeks masa tubuh
-.354
.185
-.192
-1.908
.060
B (Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
26.187
5.227
5.010
.000
Kada Hb darah
-.418
.408
-.137
-1.025
.308
Lekosit
-.034
.159
-.030
-.213
.831
Eritrosi t
.289
.539
.059
.537
.592
a. Dependent Variable: Indeks masa tubuh
Coefficientsa Unstandardized Coefficients
a. Dependent Variable: Tinggi badan (cm) Model 1
B
Std. Error
(Constant)
1.422
2.180
Eritrosit
1.426
.420
Standardized Coefficients Beta
t
Sig. .652
.516
3.393
.001
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error 11.059
.332
a. Dependent Variable: Lekosit
Beta
t
.675
Sig.
16.393
.000
Lekosit
-.240
.032
-.641
-7.487
.000
Eritrosit
.041
.138
.026
.300
.765
a. Dependent Variable: Kada Hb darah
Hasil : Tabel 8. Hasil uji korelasi antara Variabel yang diamati pada data pasien yang tinggal di Desa . Kasus
Keterangan
p.
Berat badan
-0.373
0.756
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Tinggi badan
0.132
0.460
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Indeks m. tubuh
-0.423
0.737
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Hb darah
-4.611
0.009
Korelasi spearman
Data berdistribusi normal
Leukosit
1.543
0.030
Korelasi spearman
Eritrosit
1.556
0.357
Korelasi Pearson
Data berdistribusi tidak normal Data berdistribusi Normal
Tinggi badan
0.828
0.000
Korelasi spearman
Data berdistribusi normal
tidak
Indeks m. tubuh
2.615
0.000
Korelasi spearman
Data berdistribusi normal
tidak
Hb darah
-0.118
-0.118
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Variabel 2
Usia
Berat badan
Stat. uji yg digunakan
r.
Variabel 1
tidak
Halaman 67
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) Leukosit
-0.070
-0.070
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Eritrosit
-0.083
-0.083
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
r.
p.
Kasus
Stat. uji yg digunakan
Keterangan
Variabel 1
Variabel 2
Tinggi badan
Indeks m. tubuh
-0.283
0.094
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Hb darah
-0.665
0.176
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Leukosit
-0.254
-0,254
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Eritrosit
0.828
0.828
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Hb darah Leukosit
0.091 0.023
0.053 0.222
Korelasi Pearson Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal Data berdistribusi Normal
Eritrosit
-0.007
0.870
Korelasi Pearson
Data berdistribusi Normal
Leukosit
-0.136
0.001
Korelasi spearman
Data berdistribusi tidak normal
Eritrosit
0.388
0.000
Korelasi spearman
Eritrosit
0.460
0.049
Korelasi spearman
Data berdistribusi tidak normal Data berdistribusi tidak normal
Indeks massa tubuh Hb darah
Leukosit
Langkah-langkah pada proses spss :
Klik data, select cases, kemudian klik if masukkan klp=2 tekan continiu lalu ok klik analyze pilih linear regresion masukkan usiak (dependent), kemudian bb,tb,hb,lkst, erit, lalu klik ok
klik analyze, linear regresion bb (dependent), kemudian tb,imt,hb,lkst,erit
Kemudian analyze, linear regresion tb (depenent), pilih imt,hb,lkst,erit
Klik analyze, linear regresion imt (dependent), masukkan hb,lkst,erit
Klik analyze, linear regresion hb (dependent), pilih lkst,erit
Klik analyze, linear regresion lkst (dependent), masukkan erit
Interpretasi : Pada table 8.di atas 1.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa hubungan usia dengan berat badan di desa menunjukan hubungan yang lemah (r = -0,132) dan berpola negatif, artinya usia tidak menjadi faktor utama menambah berat badan seseorang dengan p value 0,756 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Lalu, Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Tinggi badan menunjukan hubungan yang yan g sedang (r = 0,373) 0, 373) dan berpola positif, artinya usia d apat mempengaruhi tinggi badan seseorang dengan p value 0,460 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson.Kemudian, Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Indeks Masa tubuh menunjukan hubungan yang lemah (r = -0,423) dan berpola negatif, artinya usia tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi indeks masa tubuh seseorang dimana p value 0,737 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Selanjutkan. Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Kadar Hb menunjukan hubungan yang lemah (r =-0.4611) dan berpola negatif,
Halaman 68
Kegiatan Praktikum Pertama artinya usia dapat mempengaruhi Kadar Hb seseorang dimana p value 0,009 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi berdistribusi tidak normal dengan statistik uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan usia dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang lemah (r =0,1543) dan berpola positif, artinya usia tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,030 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. Dan untuk menunjukan hubungan usia dengan kadar eritrosit itu hubungan yang lemah (r = 1.556) dan berpola positif, artinya usia tidak terlalu mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,357 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. 2. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Berat Badan dengan Tinggi badan pasien
didesa menunjukan hubungan yang sangat kuat (r = 0,828) dan berpola positif, artinya usia sangat dapat mempengaruhi mempengaruhi tinggi badan seseorang dengan p value 0,000 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan ad alah uji spearman. Kemudian, Untuk menggambarkan hubungan Berat badan dengan Indeks Masa tubuh menunjukan hubungan yang sangat kuat (r = 2.615) dan berpola positif, artinya semakin besar berat badan seseorang maka semakin besar nilai indeks masa tubuh seseorang seseorang dimana p value 0,000 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi sperman. Selanjutkan. Untuk menggambarkan hubungan Berat badan dengan Kadar Hb menunjukan hubungan yang lemah (r =-0.118) dan berpola positif, artinya berat badan tidak terlalu dapat mempengaruhi Kadar Hb dalam tubuh seseorang dimana p value 0,780 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statistik uji yang dapat d apat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan berat badan dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang lemah (r =-0,070) dan berpola negatif, artinya berat badan tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,680 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Dan untuk menunjukan hubungan berat badan dengan kadar eritrosit itu hubungan yang lemah (r = -0,083) dan berpola negatif, artinya berat badan mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,839 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. 3. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Tinggi badan dengan indeks masa tubuh
pasien didesa menunjukan menunjukan hubungan yang lemah (r = -0,283) dan berpola negatif, artinya usia menjadi faktor yang tidak terlalu terlalu dapat mempengaruhi indeks masa tubuh seseorang dimana p value 0,094 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statistik uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Selanjutnya Untuk menggambarkan hubungan Tinggi badan dengan Kadar Hb menunjukan hubungan yang lemah (r =-0.665 ) dan berpola negatif, artinya artinya Tinggi badan tidak terlalu dapat mempengaruhi Kadar Hb seseorang dimana p value 0,176 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statistik uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan Tinggi badan dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang lemah (r =-0,254) dan berpola negatif, artinya usia tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang
Halaman 69
Pengantar Praktikum Biostatistik (KMB317) dimana p value 0,202 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi Pearson. Dan untuk menunjukan hubungan Tinggi badan dengan kadar eritrosit eritrosit itu hubungan yang sangat kuat (r = 0,828) dan berpola positif, artinya usia sangat mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,082 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statistik uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson 4. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Indeks Masa tubuh dengan Kadar Hb pasien
didesa menunjukan hubungan yang lemah (r =0,091) dan berpola positif, artinya IMT tidak terlalu dapat mempengaruhi Kadar Hb seseorang dimana p value 0,053 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi b erdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Juga untuk melihat hubungan Untuk menggambarkan hubungan IMT dengan Kadar leukosit menunjukan hubungan yang lemah lemah (r =0,023) dan berpola positif, positif, artinya Indeks Masa tubuh tidak menjadi faktor utama yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,222 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson. Dan untuk menunjukan hubungan Indeks Masa tubuh dengan kadar eritrosit eritrosit itu hubungan yang lemah (r = -0,007) dan berpola negatif, artinya Indeks Masa Masa tubuh tidak terlalu mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,870 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi pearson 5. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Kadar Hb dengan Kadar Leukosit pasien
didesa menunjukan hubungan yang lemah(r =-0,136) dan berpola negatif, artinya artinya Kadar Hb dapat menjadi faktor yang mempengaruhi Kadar leukosit seseorang dimana p value 0,001 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak tidak normal dengan statistik statistik uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. Dan untuk menunjukan hubungan Kadar Hb dengan kadar eritrosit itu hubungan yang sedang sedang (r = 0,388) dan berpola positif, artinya artinya Kadar Hb dapat mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,000 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi tidak normal dengan statistik uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. 6. Berdasarkan hasil analisis diketahui hubungan Kadar leukosit dengan Kadar Leukosit pasien
didesa menunjukan hubungan yang sedang (r = 0,460) dan berpola positif, positif, artinya Kadar Leukosit dapat mempengaruhi jumlah kadar eritrosit dalam tubuh seseorang, dimana nilai p value 0,049 yang menunjukan bahwa data tersebut berdistribusi berdistribusi tidak normal dengan statis uji yang dapat di gunakan adalah uji korelasi spearman. Print out : Coefficientsa
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Tinggi badan (cm) Berat badan (Kg) Kada Hb darah
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
Unstandardized Coefficients t
Sig.
25.093
87.210
.288
.774
.373
.502
.100
.742
.460
-.132
.423
-.065
-.312
.756
-4.611
1.726
-.285
-2.672
.009
Lekosit
1.543
.698
.226
2.209
.030
Eritrosit
1.556
1.681
.098
.926
.357
Indeks masa tubuh
-.423
1.256
-.068
-.336
.737
a. Dependent Variable: Usia karyawan (tahun)
Model 1
B (Constant) Tinggi badan (cm)
Std. Error
-132.419
16.291
.828
.088
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
-8.128
.000
.453
9.443
.000
Kada Hb darah
-.118
.421
-.015
-.280
.780
Lekosit
-.070
.170
-.021 -.021
-.414
.680
Eritrosit
-.083
.410
-.011
-.204
.839
Indeks masa tubuh
2.615
.145
.857
18.048
.000
a. Dependent Variable: Berat badan (Kg)
Halaman 70
Kegiatan Praktikum Pertama Coefficientsa
Coefficientsa Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Beta
174.735
6.500
Kada Hb darah
-.665
.487
Lekosit
-.254
t
Sig.
26.883
.000
-.152
-1.363
.176
.197
-.138
-1.286
.202
.828
.472
.193
1.756
.082
-.283
.167
-.169
-1.693
.094
Eritrosit Indeks masa tubuh
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 1.071
.544
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.969
.052 .053
Kada Hb darah
.091
.046
.219
1.956
Lekosit
.023
.019
.132
1.229
.222
Eritrosit
-.007
.045
-.018
-.164
.870
a. Dependent Variable: Indeks masa tubuh
a. Dependent Variable: Tinggi badan (cm)
Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Lekosit Eritrosit
Std. Error 10.139
.601
-.136
.039
.388
.09 0
Coefficientsa
Standardized Coefficients Beta
t
-.322 .395
16.881
.000
-3.497
.001
4.294
Unstandardized Coefficients
Sig.
.000
a. Dependent Variable: Kada Hb darah
Model 1
B (Constant) Eritrosit
Std. Error 10.675
1.135
.460
.23 1
Standardized Coefficients Beta
t
.197
Sig.
9.406
.000
1.993
.049
a. Dependent Variable: Lekosit
Medan, tanggal 25 november 2016 Dosen/Instruktur Praktikum.
(………………………………………….. ) Nilai Praktikum ke 2. ________ (……………………………………………………. )
Halaman 71