JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES KUPANG
Panduan Praktikum II Mata Kuliah Ilmu Kimia Dasar Tahun 2013 Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd
2013
BUKU PEDOMAN DAN PANDUAN PRAKTIKUM
“ILMU KIMIA DASAR”
Oleh :
Lucia p. Mascarenhas, S.Pd
Jurusan Gizi POLTEKKES KEMENKES KUPANG
2
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena Atas Perkenaannya Penulis dapat menyelesaikan Buku Pedoman Penuntun Praktikum Ilmu kimia dasar ini dengan baik. Buku Pedoman dan Panduan Praktikum ini membahas tentang beberapa materi Praktikum yang akan di Praktekkan Mahasiswa untuk Mencapai Kompetensi pada Mata Kuliah Ilmu kimia dasar, serta dapat memudahkan Mahasiswa dan Instruktur Laboratorium dalam melaksanankan Praktikum, karena pada Buku Pedoman dan Panduan Praktikum ini memuat langkah-langkah yang harus dilakukan baik Mahasiswa maupun Instruktur Laboratorium dalam pelaksanaan Praktikum. Penulis menyadari bahwa Buku Pedoman dan Panduan Praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran-saran perbaikan yang membangun sangat diharapkan oleh penulis untuk kesempurnaan Buku Pedoman Praktikum ini, kiranya Buku ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang dan Pembaca.
Kupang, …… Penulis
3
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
PEDOMAN PRAKTIKUM Ilmu Kimia Dasar
1. KRITERIA LAHAN
Lahan Praktek yang digunakan dalam Praktikum Ilmu Kimia Dasar Semester Ganjil ini dilaksanakan pada Laboratorium Kimia Jurusan Gizi. Adapun Kriteria sebagai Berikut :
- Memiliki Peralatan Laboratorium penunjang Praktikum Ilmu kimia dasar yang memadai
- Memiliki Bahan-bahan Laboratorium penunjang Praktikum Ilmu kimia dasar yang memadai 2. NASKAH KERJA SAMA (TERLAMPIR) 3. KRITERIA PEMBIMBING
Pembimbing Praktek Ilmu kimia dasar ini adalah dari Dosen mata kuliah Ilmu kimia dasar Poltekkes Kemenkes Kupang Jurusan Gizi Kupang serta pembimbing dari lahan praktek Laboratorium dengan latar belakang pendidikan minimal D-III atau S1 Kimia. 4. JENIS AREA PRAKTEK
Area praktek yang digunakan dalam praktikum Ilmu kimia dasar adalah Laboratorium Kimia pada Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Kupang 5. HAK DAN KEWAJIBAN PRAKTIKAN
A. HAK Peserta didik berhak untuk mendapatkan bimbingan selama kegiatan praktek di Laboratorium secara berkelompok atau individu. B. KEWAJIBAN Praktikum. 1. Peserta didik wajib mentaati tata tertib selama kegiatan Praktikum. 2. Peserta didik harus menyiapkan diri sebelum praktikum karena akan
dilakukan pretest sebelum praktikum di mulai. 3. Peserta didik wajib menandatangani daftar hadir praktikum . 4. Mahasiswa wajib meyerahkan Laporan Sementara Hasil Praktikum Yang
telah di tandatangani Oleh Instruktur Laboratorium 4
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
5. Mahasiswa wajib menyerahkan Laporan Resmi Pada Pembimbing
Praktikum 1 hari sebelum Praktikum sebelumnya berlagsung. 6. PRASYARAT PRAKTEK
Mahasiswa yang boleh mengikuti Praktek Ilmu kimia dasar
adalah
mahasiswa yang telah memprogramkan pada Kartu Rencana Studi (KRS) pengambilan Mata kuliah Ilmu kimia dasar Pada semester Ganjil. 7. TATA TERTIB PRAKTIKUM
1. Praktikan harus datang 15 menit sebelum se belum praktek dimulai 2. Praktikan sudah mempelajari materi yang akan dipraktikumkan terlebih dahulu, karena sebelum praktikum dimulai selalu diadakan pretest 3. Selama waktu praktikum, praktikan harus memperhatikan hal sebagai berikut: a. Memakai seragam, Jas Lab, dan bersepatu dengan benar b. Tidak bersendagurau c. Tidak makan/minum dan merokok di Laboratorium d. Melaporkan kepada instruktur apabila terjadi kerusakan alat yang digunakan, dan kerusakan alat ditanggung oleh semua anggota kelompok 4. Setelah praktikum, praktikan diwajibkan : a. Membuat laporan sementara yang diserahkan kepada pembimbing praktikum dan ditandatangani b. Mencuci
alat-alat
Lab.
yang
digunakan
selama
praktikum
dan
meninggalkan Laboratorium dalam keadaan bersih 5. Setiap praktikan diwajibkan untuk membuat laporan resmi yang dikumpulkan paling lambat 1 hari menjelang praktikum berikutnya 6. Praktikan yang tidak dapat mengikuti suatu acara aca ra praktikum diwajibkan untuk melapor pada koordinator instruktur Lab 7. Pelanggaran terhadap Tata Tertib Praktikum akan diambil tindakkan semestinya 8. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur lebih lanjut oleh insturktur Lab.
5
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
8.
SANKSI-SANKSI 1. Mahasiswa yang hadir terlambat 15 menit setelah Praktikum dimulai, tidak
diperkenankan untuk mengikuti praktikum praktikum pada hari itu. 2. Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti Praktikum Jika tidak mengenakan
Atribut (jas Lab/perlengkapan Lab) yang lengkap 3. Mahasiswa yang tidak mengisi Absensi Praktikum dianggap tidak Mengikuti
Praktikum tersebut 4. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan Laporan sementara setelah praktikum
selesai akan dikurangi 50 % nilai laporan praktikumnya.
Kupang,………..2013
KETUA JURUSAN GIZI
PJMK MATA KULIAH
Regina Maria Boro, DCN., M.Kes
Lucia Primatita Mascarenhas,S.Pd Mascarenhas,S.Pd
NIP. 196504011989032001
6
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
Keselamatan kerja Di laboratorium kimia 1.
Praktikan wajib memakai jas praktikum dan alas kaki atau sepatu yang tertutup
2.
Rambut panjang harus diikat rapi kebelakang, tidak boleh digerai
3.
Praktikan wajib memebawa lap atau serbet atau keperluan lain yang dibutuhkan untuk praktikum
4.
Praktikan dilarang keras merokok, makan, dan minum didalam ruangan laboratorium
5.
Semua pekerjaan dan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dengan uap beracun atau merangsang harus dilakukan didalam lemari asam
6.
Hati-hati dengan semua pekerjaan pemanasan. Hindarkan percikan cairan atau terhisapnya uap selama bekerja
7.
Jauhkan semua senyawa organic yang mudah menguap, seperti Alcohol, Eter, Klorofom, Aseton, dan Spiritus, dari api secara terbuka karena bahan-bahan demikian mudah terbakar, sebaiknya gunakan pemanasan water bath
8.
Bila pemanasan menggunakan api terbuka, nyalakan lampu pembakar spiritus dengan korek api biasa. Jangan menyalakan lampu spiritus dengan lampu spiritus lainnya yang sudah menyala untuk menghindari terjadinya letupan api
9.
Matikan api pada lampu spiritus dengan menutup sumbunya. Jangan mematikan lampu dengan meniup untuk mencegah terjadinya kebakaran dan letupan api
7
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
10. Jangan mencoba mencicipi bahan kimia atau mencium langsung asap atau uap dari mulut, namun kipaslah terlebih dahulu uap kearah muka 11. Jangan sekali-kali menghisap pipet melalui mulut untuk mengambil larutan asam atau basa kuat seperti Asam Nitrit, Asam Klorida, Asam Sulfat, Asam Asetat glacial, Natrium Hidroksida, dan lain-lain. Gunakan pipet dengan bola penghisap untuk memindahkan bahan-bahan demikian atau bahan beracun lainnya kedalam alat yang digunakan 12. Segera tutup bahan kimia yang disediakan dalam botol tertutup untuk mencegah terjadinya inhalasi bahan-bahan 13. Jangan sampai menumpahkan bahan-bahan kimia terutama asam atau basa pekat, dimeja kerja atau pada lantai. Bila hal ini terjadi segera laporkan pada dosen atau asisten 14. Bila terjadi kontak dengan bahan-bahan kimia berbahaya, korosif atau beracun, segera bilas dengan air sebanyak-banyaknya. Selajutnya, segera laporkan kepada dosen atau asisten 15. Jangan mengosok-gosok mata atau anggota badan lainya dengan tangan yang mungkin sudah terkontaminasi bahan kimia 16. Berhati-hatilah bila bekerja dengan bahan uji yang berasal dari bahan biologis seperti saliva karena mungkin dapat infeksi kuman atau virus berbahaya seperti hepatitis 17. Buanglah cairan atau larutan yang telah selesai digunakan untuk percobaan melalui bak pencuci. Selanjutnya bilas dengan air sebanyakbanyaknya 18. Selesai praktikum, tinggalkan meja dan alat kerja dalam keadaan bersih dan seperti semula Penanggung Jawab Lab.Kimia 8
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
FORMAT LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM ILMU KIMIA DASAR
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Berisi tentang Tujuan Dari Praktikum yang telah di Praktekkan. BAHAN B. ALAT DAN BAHAN Berisi tentang Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum C. HASIL PRAKTIKUM
Berisi tentang hasil dari praktikum yang telah dilakukan atau data mentah yang didapatkan setelah Praktikum berlangsung D. NAMA ANGGOTA KELOMPOK PRAKTIKUM
Berisi tentang data nama Mahasiswa yang telah mengikuti praktikum
KUPANG,…………2013
9
Ketua Kelompok Praktikum Praktikum
Instruktur Laboratorium
(……………………………..)
(………………………………)
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
FORMAT LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU KIMIA DASAR
HALAMAN JUDUL Berisi : Judul Percobaan, Nama Praktikan dan Nomor Induk Mahasiswa CONTOH FORMAT HALAMAN JUDUL :
“JUDUL PERCOBAAN”
L O G O
NAMA MAHASISWA
NIM :………………….
JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES KUPANG
TAHUN AJARAN………… 10
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
BAB I. TINJAUAN PUSTAKA Berisi : Uraian tentang teori yang malandasi percobaan dan teori-teori terkait dengan menyebutkan sumber pustakanya. BAB II. PERCOBAAN Berisi : Bahan dan alat yang digunaakan dan cara ca ra kerja BAB III. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Berisi : Penjelasan tentang jalannya percobaan, kesesuaian antara teori dengan hasil percobaan dan analisis tentang data hasil percobaan BAB IV. KESIMPULAN Berisi : Uraian tentang kaitan antara tujuan percobaan dengan hasil yang diperoleh DAFTAR PUSTAKA Berisi : Uraian tentang, judul buku yang diacu Sistematikan penulisan daftar pustaka sebagai berikut : Nama Penulis, tahun terbitan, Judul Buku (huruf miring), jilid, edisi, penerbit, kota terbit dan halam yang diacu
11
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
PERCOBAAN II PEMBUATAN LARUTAN BAKU DAN PEREAKSI
:
TUJUAN
Mahasiswa mampu membuat larutan Baku dan Pereaksi dengan cara Pengenceran , perhitungan Molaritas dan Normalitas Dalam Prosedur Laboratorium.
DASAR TEORI
:
Pengenceran adalah suatu proses pengurangan konsentrasi suatu larutan, larutan merupakan campuran homogen antara zat terlarut dengan zat pelarut. Aplikasi pengenceran larutan adalah dalam bidang Analisis Kimia, misalnya penentuan kadar Nitrat dalam suatu sampel air, maka terlebih dahulu dibuat larutan baku dalam kosentrasi tinggi (1000 ppm atau 100 ppm), kemudian diencerkan menjadi larutan standar yang konsentrasinya lebih rendah, kosentrasi suatu zat dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti Molaritas, Normalitas, ppm, Persen dll. Rumus Pengenceran adalah sebagai berikut : V1 x N2
=
V2 x N2
V1
= Volume larutan mula-mula yang diambil (mL)
N1
= Kosentrasi larutan mula-mula (Molar/Normalitas)
V2
= Volume Larutan Mula-mula yang akan dibuat (mL)
N2
= Kosentrasi Larutan akhir (Molar/Normalitas)
Sedangkan untuk mencari Normalitas Suatu Zat dapat menggunakan Rumus sebagai berikut : Molaritas = n/v dimana n = gr/Mr Dimana : n
12
= Jumlah Mol (gr/Mr)
V
= Volume zat Pelarut (Liter)
Mr
= Massa Molekul Relatif suatu Zat (gr/Mol)
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
:
ALAT DAN BAHAN
Alat
: Erlemeyer, labu ukur, timbangan digital, kaca arloji, batang pengaduk, gelas Ukur, Erlenmeyer, Beker Gelas, Oven.
Bahan : CuSO4.5H2O, NaOH, HCl, Aquadest :
CARA KERJA
1. Pembuatan Larutan Baku CuSO4 0,1 M dari Kristal CuSO4. 5H2O a. Keringkan sejumlah kristal CuSO4. 5H2O di dalam oven selama kurang lebih 30 menit untuk mendapatkan padatan CuSO4 (proses pengeringan dilakukan hi ngga terj terj adi adi peru peru bahan bahan warn a Kr istal istal CuSO CuSO . 5H 2 O dari dari warn warn a biru menj menj adi adi 4 4 o
berwarn berwarn a putih) pada suhu 155 C, kemudian dinginkan .
b. Timbang kebutuhan Kristal CuSO4 dari hasil pengeringan untuk membuat larutan CuSO4 0,1 M, misalnya sedikit
demi
sedikit
x
gram. Kemudian
pada
aquadest
x
gram tersebut dilarutkan
hingga
larut,
kemudian
ditambahkan/diencerkan dengan aquadest hingga volume 100 mL. 2. Pembuatan Larutan Baku HCl 0,05 M dari 0,1 N a. Hitung kebutuhan HCl yang diperlukan untuk membuat HCl 0,05 M dalam 50 mL, misal x mL b. Ambil sejumlah x mL HCl 0,05 M secara hati-hati c. Masukkan HCl tersebut kedalam labu ukur dan encerkan dengan aquadest sampai tanda batas, (Ingat!!!!!!!!!!!!!!!!! Penambahan Aquadest harus sekali jadi, artinya jangan sampai terjadi kelebihan penambahan aquadest kemudian mengambilnya lagi, untuk itu setelah mendekati tanda batas pengenceran dilakukan dengan pipet tetes secara perlahan-lahan )
3. Pembuatan Larutan NaOH 1 N a) Hitung berapa kebutuhan Kristal NaOH yang diperlukan untuk membuat NaOH 1 N dalam 50 mL, misal x gram b) Timbang x gram Kristal NaOH tersebut kemudian larutkan pada sedikit aquadest sampai melarut kemudian encerkan sampai volume 50 mL
13
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang
Umpan Balik
1. Mengapa sebelum membuat larutan CuSO 4 dari CuSO4.5H2O harus terlebih dahulu di keringkan. keringkan.? 2. Tuliskanlah perhitungan kebutuhan masing-masing zat untuk membuat larutan baku pada praktikum ini
14
Lucia Primatita Mascarenhas, S.Pd | Jurusan Gizi P oltekkes Kemenkes Kupang