PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DAN MINAT BACA SISWA MELALUI UPAYA PEMANFAATAN POHON TREMBESI BERILMU SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG GERAKAN LITERASI SEKOLAH DI SD INPRES 08 ORANSBARI
BEST PRACTICE OLEH : YOS TARRA MANGENDE, S.Pd. NIP : 19690805 199603 1 008
SD INPRES 08 ORANSBARI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN 2016
1
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Yos Tarra Mangende, S.Pd.
NIP
: 19690805 199603 199603 1 008
Jabatan
: Kepala Sekolah
Menyatakan bahwa Best Practice yang disusun seluruhnya asli hasil kerja sendiri, bukan plagiat, dan belum pernah dinilai pada lomba lainnya, baik di dalam maupun di luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari terbukti tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mengetahui,
Oransbari,
Oktober 2016
Kabid PLS dan Dikdas Manokwari Selatan
Yang Membuat Pernyataan,
TERRA AURI, S.Pd, NIP :
YOS TARRA MANGENDE, S.Pd. NIP : 19690805 199603 1 008
2
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN BEST PRACTICE
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
NIP
:
Jabatan
:
Menyatakan bahwa Laporan Best Practice dengan judul “Penumbuhan Budi Pekerti dan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu sebagai Upaya Mendukung Gerakan Literasi Sekolah di SD Inpres 08 Oransbari” telah disetujui untuk diajukan sebagai peserta Lomba Best Practice Ke pala Sekolah 2016.
Demikianlah Lembar Persetujuan ini untuk dapat dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Oransbari,
Oktober 2016
Yang Menyetujui, Kabid PLS & Dikdas Manokwari Selatan
TERA AURI, S.Pd. NIP :
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya laporan Best Practice yang berjudul “Penumbuhan Budi Pekerti dan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu sebagai Upaya Mendukung Gerakan Liter asi asi Sekolah di SD Inpres 08 Oransbari”. Laporan ini adalah salah satu prasyarat untuk mengikuti Lomba Best Practice Kepala Sekolah 2016 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sebuah karya yang sempurna, namun Penulis berharap dengan adanya laporan ini sebagai sebuah karya tulis akan memacu Penulis untuk semakin berkarya dan menemukan sebuah solusi dalam permasalahan yang terjadi terja di di bidang pendidikan demi terwujudnya mutu pendidikan yang dicita-citakan. Oleh karena itu, Penulis akan sangat menerima dengan rendah hati segala saran, kritikan dan masukan yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki karya tulis ke depannya. Terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini dan juga dari berbagai sumber tulisan yang Penulis gunakan dalam penyusunan laporan ini. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Oransbari, 29 Oktober 2016 Penulis,
Y.T. Mangende, S.Pd.
4
ABSTRAK
Mangende, Y.T, 2016. “Penumbuhan Budi Pekerti dan Minat Baca Siswa Melalui Pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu sebagai Upaya Mendukung Gerakan Literasi Sekolah di SD Inpres 08 Oransbari” Kata Kunci : Budi Pekerti, Minat Baca, Pohon Trembesi Berilmu, Gerakan Literasi Sekolah
Permasalahan penulisan laporan best practice ini, (a) Bagaimana manfaat pohon Trembesi Berilmu dalam upaya mendukung gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan minat baca di lingkungan SD Inpres 08 Oransbari? (b)sejauh mana peningkatan minat baca pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu? (c) Bagaimana upaya untuk menumbuhkan budi pekerti siswa melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu? Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah (a)Untuk mengetahui manfaat pohon Trembesi Berilmu dalam meningkatkan minat baca di lingkungan SD Inpres 08 Oransbari 9b) Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan minat baca pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu (c) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan budi pekerti melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari. Dari data yang ada, penumbuhan budi pekerti dan minat baca siswa melalui pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu sebagai upaya mendukung gerakan literasi sekolah di SD Inpres 08 Oransbari memiliki peningkatan yang signifikan ditandai sebanyak 12 (46.15%) siswa yang selalu hobi membaca buku, dan 10 (38.46%) siswa yang sering membaca buku, buku, dan hanya 4 (15.38%) siswa yang kadang-kadang memiliki hobi membaca buku sementara dari 26 sampel yang diambil tidak ada siswa yang tidak hobi membaca buku. Sementara presentase keseringan siswa mengunjungi Pohon Trembesi Berilmu adalah sebagai berikut, sebanyak 12 (46.15%) (46.15%) siswa yang selalu berkunjung berkunjung ke Pohon Pohon Trembesi Berilmu, dan 10 (38.46%) siswa yang sering berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu, dan hanya 4 (15.38%) siswa yang kadang-kadang berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu dan tidak ada (0%) siswa yang tidak pernah berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu. Sementara untuk frekuensi kunjungan mereka ke Pohon Trembesi Berilmu dalam seminggu adalah sebagai berikut, 8(30.77%) siswa yang berkunjung lebih dari 7 kali, 16 (61.54%) siswa yang memiliki frekuensi kunjungan sebanyak 5-7 kali, dan 2(7.69%) siswa yang hanya berkunjung sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. seminggu. Yang merupakan hobi mereka mengunjungi Pohon Trembesi Berilmu adalah sebanyak 14(53.85%) siswa berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu adalah merupakan hobi mereka, dan 11(42.38%) siswa yang mengisi waktu luang dengan mengunjungi Pohon Trembesi Berilmu, sementara 1(3.85%) siswa yang datang berkunjung karena adanya tugas dari guru. Untuk jenis bacaan yang mereka baca berdasarkan hasil angket adalah sebanyak 18(69.23%) siswa yang memilih buku cerita, 5(19.23%) siswa yang memilih sering membaca buku cerita bergambar dan ada 2(7.69%) siswa yang memilih sering membaca surat kabar serta ada 1(3.85%) siswa yang memilih membaca buku pelajaran.
5
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………………………. Halaman Pernyataan Orisinalitas Naskah Lomba ……………………………………… Halaman Lembar Persetujuan dari Atasan Langsung dan atau Pejabat Terkait………… Terkait ………… Kata Pengantar ………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………….. Abstrak …………………………………………………………………………………. Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. Daftar Tabel ……………………………………………………………………………. Daftar Gambar …………………………………………………………………………. Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang …………………………………………………………………. B. Permasalahan…………………………………………………………………… Permasalahan…………………………………………………………………… C. Tujuan …………………………………………………………………………. D. Manfaat ……………………………………………………………………….. Bab II. Metode Pemecahan Masalah A. Kajian Teori ……............................................................................................... B. Pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu ……………………………………….. Bab III. Pelaksanaan dan Hasil yang Diperoleh A. Tempat Pelaksanaan …………………………………………………………… B. Waktu Pelaksanaan …………………………………………………………… C. Instrumen Pelaksanaan ………………………………………………………… D. Hasil Pelaksanaan………………………………………………………………. Pelaksanaan………………………………………………………………. Bab IV. Simpulan dan Rekomendasi A. Simpulan ………………………………………………………………………. B. Refleksi ………………………………………………………………………… C. Rekomendasi …………………………………………………………………… Daftar Pustaka………………………………………………………………………….. Pustaka………………………………………………………………………….. Lampiran-Lampiran
1 2 3 3 5 6 7 8 9 11 11 12 13 19 20 20 20 21 23 23 24 25
6
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Pengunjung Perpustakaan Sekolah Juli 2015 – 2015 – Februari Februari 2016
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Jumlah pengunjung perpustakaan yang sangat kurang Gambar 2 : Pohon Trembesi Gambar 3 : Pohon Trembesi Berilmu mulai dikunjungi siswa Gambar 4 : Siswa membaca sambil menikmati makanan dan minuman Gambar 5 : Siswa yang antusias membaca Gambar 6 : Surat kabar local yang menjadi bahan bacaan Gambar 7 : Siswa kelas VI sedang membaca sambil menikmati minuman Gambar 8 : Jam istirahat adalah a dalah waktu yang dinanti oleh para siswa. Gbr. 9&10: Pohon Trembesii Berilmu menghadirkan tawa dan keasyikan bagi siswa dikala membaca Gambar 11 : Para orang tua siswa yang datang lebih cepat untuk untuk membaca Gambar 12 : Wajah ceria siswa sis wa SD Inpres 08 Oransbari Gambar 13 : Meningkatnya minat membaca, para siswa mulai antusias dala m belajar.
8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi setiap negara. Berhasil tidaknya pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya suatu negara tersebut. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru),orangtua murid,masyarakat,dan pemerintah.Dengan demikian,semua pihakyang terkait harus senantiasa menjalani hubungan kerjasama dan interaksidalam rangka menciptakan kondisi belajar yang sehat bagi para siswa.Interaksi semua pihak yang terkait mendorong murid untuk senantiasamelaksanakan tugasnya sebagai pelajar,yakni belajar dengan tekun danbersemangat. . Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan pendidikan adalah
melalui
kegiatan
membaca.Sumarsih
dan
Sumarto
(2000:16)
menyatakan bahwa dengan membaca,maka dapat diperoleh berbagai informasi tertentu yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.Kualitas pendidikan yang rendah dapatberdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia suatu bangsa sertadapat mengakibatkan ketertinggalan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Membaca adalah salah satu aspek dari empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap anak serta merupakan sebuah kebiasaan yang positif yang jika terus ditumbuhkan pada anak maka semakin memberikan reaksi yang positif terhadap bacaan bacaan yang dijumpainya.Jika seseorang terbiasa membaca, maka mereka dapat bersantai, bersantai , berinteraksi dengan perasaan dan pikiran serta memberikan respon yang cepat terhadap bacaan lain. la in. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamid Muhammad dalam kata sambutannya pada Buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah bahwa keterampilan membaca berperan penting dalam kehidupan kita karena pengetahuan pengetahuan diperoleh melalui membaca. Mengingat pentingnya menumbuhkan minat baca, maka Penulis melakukan pengamatan pada perpustakaan sekolah yang tersedia di lingkungan sekolahnya, namun rupanya perpustakaan tersebut hanya memiliki jumlah kunjung perpustakaan yang masih sangat jauh dari harapan yaitu daftar buku tamu yang kurang dari 10 % dari keseluruhan
9
jumlah siswa perminggu. Tentu saja hal ini merupakan salah satu penyebab kurangnya minat baca di lingkungan SD Inpres 08 Oransbari. Lebih rinci, Penulis menggambarkan hasil pengamatan dan penilaiannya mengenai kondisi penumbuhan budi pekerti dalam minat baca yang kurang dan terjadi pada siswa SD Inpres 08 Oransbari berikut ini: a. Siswa tidak terbiasa mengunjungi perpustakaan, b. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa kelas atas kurang mampu menyampaikan gagasan dan pikiran-pikirannya dalam bentuk lisan maupun tulisan. c. Dalam proses pembelajaran khususnya kegiatan membaca, siswa kelas bawah dan kelas atas terlihat tidak antusias. d. Guru jarang memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar, e. Guru jarang menugaskan siswa untuk mencari sumber materi pada buku yang tersedia di perpustakaan. Berdasarkan data yang diperoleh dari PISA 2009 (Programme for International Student Assessment),yangtelah dilakukan oleh Organizaion for Economic Cooperation and Development (OECD) menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia masih berada pada peringkat ke-57 dengan skor 396 sementara skor rata-rata OECD adalah 493, sedangkan menurut OECD,2013 pada data PISA 2012 menunjukkan bahwa peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke-64 dengan skor 396 dengan sekor rata-rata OECD sebesar 496 dengan jumlah peserta yang berpartisipasi pada PISA 2009 dan 2012 sebanyak 65 negara.Sehingga dapat dikatakan bahwa praktik pendidikan yang dilaksanakan di sekolah belum memperlihatkan fungsi sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang berupaya menjadikan semua warganya menjadi terampil membaca untuk mendukung mereka sebagai pembelajar sepanjang hayat (Panduan GLS, 2015) dan tentu saja belum dimilikinya kebiasaan membaca oleh siswa cenderung memberikan dampak negatif terhadap mutu pendidikan SD dan SLTP secara nasional (Sitepu, 2002:16). Menurut
buku
Panduan
Gerakan
Literasi
Sekolah
bahwa
sarana
untuk
melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dapat dilakukan di perpustakaan sekolah, sudut baca kelas, dan area baca.Oleh karena itu, Penulis sangat terpanggil untuk meningkatkan minat baca siswa SD Inpres 08 Oransbari sebagai bagian dari Gerakan Literasi Sekolah agar dapat memberikan sebuah masa depan yang gemilang dan berbudi
10
pekerti serta menjadi insan berbudaya literasi melalui sarana area baca yang dinamakan “Pohon Trembesi Berilmu”. Berilmu”. Pohon Trembesi Berilmu adalah sebuah pohon Trembesi yang tumbuh dengan kokohnya di halaman SD Inpres 08 Oransbari.Pohon ini sangat rindang dan menjadi tempat berlindung dari terik matahari dikala siswa sedang bermain dan orang tua siswa yang
datang
menunggu
anak-anaknya
untuk
dijemput
pulang.Mengapa
Penulis
menamainya Pohon Trembesi Berilmu? Karena dari pohon Trembesibukan hanya anak didik namun orang tua mereka pun dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat melalui membaca.Penulis menggunakan filosofi pohon dimana sebuah pohon tidak pernah lelah untuk memberikan manfaatnya kepada lingkungan di sekitarnya.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka Penulis menemukan permasalahan yaitu kurangnya ketertarikan siswa dalam mengunjungi perpustakaan sehingga kebiasaan membaca mereka pun kurang, hal ini dapat dilihat dari data kunjungan perpustakaan sekolah dan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami informasi secara analitis, kritis dan reflektif. Oleh karena itu, Penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana manfaat pohon Trembesi Berilmu dalam upaya mendukung gerakan literasi sekolah untuk meningkatkan minat baca di lingkungan SD Inpres 08 Oransbari? 2. Sejauh mana peningkatan minat baca pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu? 3. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan budi pekerti siswa melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu?
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah: 1. Untuk mengetahui manfaat pohon Trembesi Berilmu dalam meningkatkan minat baca di lingkungan SD Inpres Inpres 08 Oransbari. 2. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan minat baca pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu. 3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan budi pekerti
11
melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari.
D. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari karya tulis ini adalah: 1.
Bagi peserta didik, lebih termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar utamanya dalam penumbuhan budi pekerti dalam meningkatkan me ningkatkan minat baca.
2. Bagi kepala sekolah, menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menemukan sebuah solusi untuk setiap permasalahan yang timbul di sekolah utamanya dalam upaya peningkatan minat baca dan pengembangan budi pekerti. 3. Bagi guru, menjadi lebih kreatif dan termotivasi dalam merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter peserta didik sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak mudah bosan. 4. Menjadi
masukan
bagi
para
pembaca
untuk
menambah
wawasan
dalam
menumbuhkan budi pekerti dan minat baca .
12
BAB II METODE PEMECAHAN MASALAH
A. Kajian Teori Sistem Pendidikan Nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun
2003,
pasal
3
menyebutkan
bahwa
Pendidikan
Nasional
berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung-jawab. Hal ini kemudian dijabarkan kembali dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang terdapat pada buku Panduan Gerakan Literasi Sekolah Tahun 2015, dimana salah satu isinya mengatur
tentang
kegiatan
membaca
buku
nonpelajaran
selama
lima
belas
menit.Kegiatan tersebut adalah sebuah upaya untuk menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik sekaligus merangsang imajinasinya.
1. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.Adapun tujuan diadakannya GLS secara umum adalah untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sedangkan tujuan khusus daripada Gerakan Literasi Sekolah adalah sebagai berikut : a. Menumbuhkembangkan budaya budaya literasi di sekolah. b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan lingkungan sekolah agar literat. c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
13
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca. (Buku Panduan GLS,2016) A. Ruang Lingkup GLS Menurut Buku Panduan GLS (2016) dituliskan bahwa ada 3 (tiga) ruang lingkup Gerakan Literasi Sekolah, yaitu : 1. Lingkungan fisik sekolah (fasilitas dan sarana prasarana literasi) 2. Lingkunan social dan afektif (dukungan dan partisipasi aktif seluruh warga sekolah). 3. Lingkungan akademik (program literasi yang menumbuhkan minat baca dan menunjang kegiatan pembelajaran di SD).
B. Sarana dan Lingkungan Kaya Literasi Pada hakikatnya perpustakaan sekolah merupakan pusat pembelajaran di SD dan juga berperan dalam mengkoordinasi pengelolaan sarana dan lingkungan kaya literasi, diantaranya adalah : perpustakaan itu sendiri, sudut baca kelas, area baca, UKS, kantin, dan kebun sekolah. Beberapa lingkungan kaya literasi tersebut di atas bertujuan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik dan juga memfasilitasi kegiatan membaca warga sekolah.Dengan adanya sarana dan lingkungan kaya literasi maka diharapkan dapat membuat peserta didik maupun warga sekolah merasa betah membaca.
2. Minat Baca Membaca adalah sarana untuk menuntut ilmu pengetahuan yang sangat banyak dan tak terbilang.Oleh karena itu, membaca perlu dibiasakan sejak dini karena semakin sering kita membaca akan semakin sulit bagi kita untuk tidak membaca. Membaca itu tidaklah membatasi pembaca untuk memilih jenis buku yang akan dibacanya sepanjang buku-buku tersebut juga memiliki manfaat dan informasi yang mungkin saja tidak tersampaikan secara langsung. Menurut Slameto,2001 bahwa minat adalah suatu rasa atau sebuah ketertarikan pada sesuatu hal atau aktvitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tibatiba atau spontan melainkan akibat adanya partisipasi, pengetahuan dan kebiasaan.
14
Setiap aktivitas yang akan dilakukan oleh seseorang atau tidak sangat ditentukan oleh minatnya terhadap aktivitas tersebut. Pada dasarnya minat berfungsi sebagai penggerak bagi seseorang untuk berbuat dan membawab dirinya dengan sdar melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan atau keinginan.Menurut Rahim (2007: 28) minat adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk melakukan sesuatu.Senada dengan itu, Syah (1988: 133) menyatakan bahwa minat (interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat akan merubah kegembiraan pada setiap kegiatan yang ditekuni oleh seseorang. Bila individu berminat pada suatu kegiatan maka pengalaman mereka akan lebih menyenangkan daripada merasa bosan. Jika tidak ada suatu kesenangan maka kegiatan tersebut hanya akan dilakukan seperlunya saja sehingga hasilnyapun kurang maksimal. Dengan demikian, minat seharusnya menjadi pangkal dari semua aktivitas manusia dimana setiap manusia mempunyai kebutuhan yang bermacammacam. Dengan adanya usaha pemenuhan kebutuhan itu, maka timbulah minat yang kuat dalam dirinya untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mencapai kebutuhan tersebut tanpa adanya perintah atau paksaan dari orang lain. Membaca merupakan keterampilan yang peting bagi siswa, oleh karena i tu minat baca harus ditumbuhkembangkan pada setiap anak. Dengan munculnya minat baca seseorang maka dia akan merasakan bahwa membaca itu akan memperoleh wawasan yang luas karena manusia tidak akan lepas dari kebutuhan informasi yang berasal dari bacaan. Minat baca ditunjukan oleh adanya keinginan yang kuat untuk melakukan keinginan membaca.Agar kemampuan membaca anak baik, maka di mulai dari minat baca yang baik pula. Dalam kaitannya minat dengan membaca, maka dapat dimisalkan jika seorang siswa yang minatnya besar terhadap suatu bacaa tertentu, maka ia akan suka mempelajari dan membacanya. Menurut Menurut Lilawati dalam Sandjaja (2005: 79) minat membaca diartikan sebagai berikut ini. “Minat membaca merupakan suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan seseorang untuk membaca sesuai dengan kemauannya, dan minat membaca dapat ditandai adanya: (1) kesenangan
15
membaca (2) kesadaran akan manfaat bacaan (3) frekuensi membaca (4) dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca”. dibaca”. Sehubungan dengan itu, Sinambela dalam Sandjaja (2005: 80) mengartikan minat membaca sebagai sikap positif dan adanya rasa keterkaitan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Indikator siswa yang memiliki minat baca tinggi meliputi (1) rajin mengunjungi perpustakaan sekolah, (2) rajin mencari berbagai koleksi pustaka, (3) kemanapun pergi selalu membawa bahan bacaan, (4) rajin meminjam buku-buku perpustakaan, (5) selau mencari koleksi pustaka meskipun tidak ada tugas dari guru, (6) waktu luangnya selalu digunakan untuk membaca buku-buku ilmu pengetahuan yang berguna dan selalu
mencari
informasi-informasi yang berguna dari browsing maupun searching internet (Barkah, 2008: 47).
3. Penumbuhan Budi Pekerti
Budi pekerti berasal dari bahasa Sansekerta yang berasal dari kata Budh, yaitu kata kerja yang berarti sadar, bangun, bangkit (tentang kejiwaan) sedangkan pekerti berasal dari akar kata kr yang artinya bekerja, berlaku, dan berkar ya. Menurut etimologi Jawa bahwa budi berarti nalar, pikiran atau watak dan pekerti adalah watak, tabiat atau akhlak ( Mulder,1980). Sedangkan menurut Endarswara (2003), bahwa budi pekerti terdiri dari dua kata yaitu budi dan pekerti.Budi berarti berart i sadar atau menyadarkan atau alat kesadaran.Pekerti berarti kelakuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dikatakan bahwa budi pekerti adalah tingkah laku, perangai, akhlak.Budi pekerti mengandung makna perilaku yang baik, bijaksana, serta manusiawi.Budi pekerti didorong oleh kekuatan rohani manusia yakni pemikiran, rasa, dan karsa yang akhirnya muncul menjadi perilaku yang dapat terukur dan menjadi kenyataan dalam kehidupan. Dari beberapa pendapat tersebut di atas, Penulis berkesimpulan bahwa budi pekerti adalah sebuah perilaku yang bermakna positif dan dilakukan secara sadar sehingga dapat menjadi sebuah tolak ukur dalam pergaulan sehari-hari. Penumbuhan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah bagi peserta didik sangat diharapkan karena hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang
16
Penumbuhan Budi Pekerti.Untuk menumbuhkan budi pekerti peserta didik maka salah satu hal yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan membaca dimana hal ini merupakan desain induk untuk menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi (Panduan Gerakan Literasi Sekolah, 2015).
4. Pohon Trembesi
Trembesi atau bernama latin Albizia saman (Jacq.) Merr, Samanea saman (Jacq.)Merr.Namanya berasal dari air yang sering menetes dari tajuknya karena kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Pohon ini mempunyai batang besar, tinggi dengan tajuk yang sangat melebar.Trembesi populer sebagai tumbuhan peneduh.
Akarnya tumbuh meluas
membuatnya kurang po-puler karena dapat merusak jalan dan bangunan di sekitarnya bisa ditanam sebagai peneduh di pinggir jalan dan juga pertumbuhan akarnya yang menyebar ini akan mengham-bat pertumbuhan dari pohon-pohon lain disekitarnya. Ciri-ciri umum dari trembesi yaitu punya ketinggan rata-rata 30-40 meter. Lingkar pohonnya sekitar 4,5 meter dan mahkota pohon mencapai 40-60 meter. Bentuk batangnya tidak beraturan kadang bengkok, menggelembung besar.Untuk daunnya majemuk mempunyai panjang tangkai sekitar 7-15 centimeter. Sedangkan pada pohon yang sudah tua akan berwarna kecoklatan dan permukaan kulit sangat kasar dan terkelupas. Ciri-ciri khusus dari daunnya.Daunnya melipat pada cuaca hujan dan di malam hari.Lebar daunnya sekitar 4-5 centimeter berwarna hijau tua, pada permukaan daun bagian bawah memiliki beludru, kalau dipegang dipegang terasa lembut. Ciri-ciri lainnya, bunga.Pohon hujan ini berbunga pada bulan Mei dan Juni.Bunga bewarna putih dan bercak merah pada bagian bulu atasnya.Panjang bunga mencapai 10 centimeter dari pangkal bunga hingga ujung bulu bunga. Tabung mahkotanya berukuran 3,7 centimeter dan memiliki kurang lebih 20-30 benang sari yang panjangnya sekitar 3-5 centimeter. Bunganya menghasilkan nektar untuk menarik serangga guna berlangsungnya penyerbukan. Buah, trembesi juga mempunyai buah. Buah pohon hujan bentuknya panjang lurus agak melengkung, mempunyai panjang sekitar 10-20 centimeter, mempunyai 1,5-2
17
centimeter dan tebal sekitar 0,6 centimeter. Buahnya bewarna coklat kehitam-hitaman ketika buah tersebut masak. Bijinya tertanam dalam daging buang bewarna coklat kemerahan sangat lengket dan manis, berisi sekitar 5-25 biji dengan panjang 1,3 centimeter. (Wikipedia, 2016).
B.Pemanfaatan B.Pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu
Pohon Trembesi yang berdiri kokoh di halaman SD Inpres 08 Oransbari adalah sebuah pohon yang telah berusiapuluhan tahun.Penulis memberikan namaPohon Trembesi Berilmu karena pohon tersebut dimanfaatkan untuk menumbuhkan budi pekerti siswa dengan menarik minat baca mereka. . Lalu bagaimanakah cara untuk meningkatkan minat baca itu melalui pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu? Sebenarnya usaha ini sangat sederhana namun memiliki arti penting untuk dilaksanakan oleh sekolah, agar semakin banyak pelajar yang berbibit unggul dan berguna untuk bangsa dan negara di masa yang akan datang. Untuk memanfaatkan Pohon Trembesi Berilmu ini, Penulis melakukan beberapa cara berikut ini: 1. Penulis selaku kepala sekolah melakukan pertemuan dengan guru-guru di SD Inpres 08 Oransbari untuk memecahkan masalah kurangnya minat siswa dalam membaca dan berupaya mendukung gerakan literasi sekolah secara perlah an. 2. Penulis berinisiatif untuk memanfaatkan pohon Trembesi yang tumbuh menjulang dengan kokohnya di halaman sekolah. Pohon ini tak hanya sebagai pohon peneduh, namun jugamemiliki banyak peran dalam rangka mengurangi polusi udara. Sehingga sangat cocok sekali berada di halaman sekolah sebagai penyerap polusi serta penghasil udara segar. 3. Penulis membuat gantungan pada pohon Trembesi untuk memasang buku bacaan, buku pelajaran dan surat kabarsebagai sumber bacaan dan menugaskan seorang guru setiap harinya secara bergantian dan dibantu oleh dua orang siswa untuk memajang buku bacaan tersebut. 4. Semuasiswa diwajibkan untuk membaca buku non pelajaran setiap hari 15menit sebelum
memulai
pelajaran,
hal
ini
juga
dimasukan
kedalam
programpembiasaan. Adapun buku-buku yang dibacanya adalah buku bacaan, ceritabergambar baik yang ada di perpustakaan sekolah maupun yang siswa
18
bawasendiri dari rumahkemudian dipajang di Pohon Trembesi Berilmu. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat menumbuhkan budi pekerti dalam hal berbagi dengan sesamanya dan juga memiliki sifat kepedulian yang tinggi. Setelah siswa membaca buku sampai tuntas, siswa diminta untuk menceritakan kembali buku yang telah dibacanya. dibacanya. 5. Pada saat jam istirahat, siswa diarahkan untuk membaca buku-buku yang telah dipajang di pohon Trembesi Berilmu sambil menikmati makanan dan minuman mereka. Tentu saja di tempat ini kembali penumbuhan budi pekerti dilaksanakan dengan meminta siswa untuk membersihkan dan mengumpulkan sampah pembungkus makanan ataupun minuman mereka. 6. Pada saat jam pulang sekolah, siswa dan guru yang memperoleh giliran piket, melepaskan buku dan surat kabar tersebut untuk dikembalikan ke tempatnya (perpustakaan).
19
BAB III PELAKSANAAN DAN HASIL YANG DIPEROLEH
A. Tempat Pelaksanaan SD Inpres 08 Oransbari merupakan tempat pelaksanaan Best Practice yang berupa pemanfaatan ‘Pohon Trembesi Berilmu’ dan diadakan di halaman SD Inpres 08 Oransbari yang terletak di Jl. Merdeka, Kampung Sidomulyo, Distrik Oransbari Kabupaten Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat.Sekolah ini memiliki siswa sebanyak 256 orang pada tahun ajaran 2015/2016
B. Waktu Pelaksanaan Pemanfaatan ‘Pohon Trembesi Berilmu’ telah berlangsung selama lebih dari 5 (lima) bulan yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2016 hingga sekarang.
C. Instrumen Pelaksanaan Adapun perangkat atau instrument yang digunakan selama pelaksanaan kegiatan ini (Pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu) adalah terdiri dari beberapa bagian yang dikelompokkan oleh Penulis sebagai berikut: 1. Instrumen Utama Pelaksanaan Yang dimaksudkan oleh Penulis sebagai instrument utama adalah alat/sarana dari pemanfaatan ‘Pohon Trembesi Berilmu’ itu sendiri yang terdiri dari : a. Pohon Trembesi, b. Buku bacaan dan surat kabar, c. Paku sebagai gantungan buku dan surat kabar, d. Klip Paper untuk menggantung/memajang buku dan surat kabar. 2. Instrumen Pendukung Yaitu perangkat yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pemanfaatan ‘Pohon Trembesi Berilmu’ yang terdiri dari: a. Sampel, Sampel
penelitian
ini
adalah
sebagian
atau
wakil
populasi
yangditeliti.Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil
20
semuanya.Akan tetapi, jika jumlah subjeknya besar maka dapat diambil 10%-15% atau20%-25% (Arikunto, 2010 : 134). Berdasarkan pendapat di atas danmengingat populasi lebih dari 100 orang maka peneliti memutuskan untukmengambil sampel sebesar 25% dari anggota populasi
yaitu
sebanyak
26orang. Teknik
pengambilan sampel
penelitian ini adalah teknik simplerandom sampling (pengambilan sampel
secara
sederhana).
Dikatakan simple(sederhana) simple(sederhana)
karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukansecara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu(Sugiyono, 2012 : 120). b.
Angket/kuesioner,
c. Dokumentasi. D. Hasil Pelaksanaan Dari hasil pembahasan isian angket mengenai minat baca siswa dengan memanfaatkan pohon Trembesi Berilmu dapat dikatakan bahwa meningkat signifikan dibandingkan dengan data pengunjung perpustakaan yang diperoleh Penulis pada bulan Juli 2015 hingga Februari 2016. Berikut ini adalah tabel yang dimaksud: No.
1. 2. 3. 4 5. 6 7. 8.
Bulan Kunjungan
Jumlah
Prosentase
Jumlah Buku yang
Pengunjung
(%)
dibaca
(siswa)
(256 siswa)
Juli 2015 5 2.12 6 Agustus 2015 4 1.70 4 September 2015 6 2.54 10 Oktober 2015 5 2.12 5 November 2015 8 3.39 12 Desember 2015 0 0 0 Januari 2016 5 2.12 5 Februari 2016 6 2.54 8 Jumlah 39 16.53 50 Tabel 1. Data Pengunjung Perpustakaan Sekolah Juli 2015 – 2015 – Februari Februari 2016 Jumlah pengunjung perpustakaan sekolah tersebut di atas jika dirata-ratakan setiap
bulannya hanyalah mencapai 2.07%, jumlah ini masih sangat jauh dari apa yang diharapkan oleh Penulis. Namun setelah Penulis menerapkan pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu meningkat signifikan dan dapat dilihat dari pembahasan berikut ini:
21
Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan pemanfaatan ‘Pohon Trembesi Berilmu’ melalui hasil angket dan wawancara dapat digambarkan seperti berikut yaitu sebanyak 12 (46.15%) (46.15%) siswa yang selalu hobi hobi membaca buku, dan 10 (38.46%) siswa yang sering membaca buku, dan hanya 4 (15.38%) siswa yang kadang-kadang memiliki hobi membaca buku sementara dari 26 sampel yang diambil tidak ada siswa yang tidak hobi membaca buku. Untuk melihat persentase keseringan siswa mengunjungi Pohon Trembesi Berilmu maka digambarkan sebagai berikut, sebanyak 12 (46.15%) (46.15%) siswa yang yang selalu berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu, dan
10
(38.46%) siswa yang sering berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu, dan hanya 4 (15.38%) siswa yang kadang-kadang berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu dan tidak ada (0%) siswa yang tidak pernah berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu. Sementara untuk mengetahui frekuensi kunjungan mereka ke Pohon Trembesi Berilmu dalam seminggu adalah sebagai berikut, 8(30.77%) siswa yang berkunjung lebih dari 7 kali, 16 (61.54%) siswa yang memiliki frekuensi kunjungan sebanyak 5-7 kali, dan 2(7.69%) siswa yang hanya berkunjung sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Adapun alasan 14(53.85%) siswa berkunjung ke Pohon Trembesi Berilmu adalah merupakan hobi mereka, dan 11(42.38%) siswa yang mengisi waktu luang dengan mengunjungi Pohon Trembesi Berilmu, sementara 1(3.85%) siswa yang datang berkunjung karena adanya tugas dari dari guru. Untuk jenis bacaan yang mereka baca berdasarkan hasil angket adalah sebanyak 18(69.23%) siswa yang memilih buku cerita, 5(19.23%) siswa yang memilih sering membaca buku cerita bergambar dan ada 2(7.69%) siswa yang memilih sering membaca surat kabar serta ada 1(3.85%) siswa yang memilih membaca buku pelajaran. Dengan adanya Best Practice yang dilakukan oleh Penulis maka dapat diperoleh hasil bahwa penumbuhan budi pekerti dan minat membaca siswa meningkat dimana merupakan upaya mendukung gerakan literasi sekolah dan hal ini dibuktikan dengan pada
bagian
terakhir,
Penulis
melampirkan
dokumentasi
hasil
pelaksanaan
pemanfaatan Pohon Trembesi Berilmu yang dapat dijadikan penilaian mengenai kebermanfaatan Pohon Trembesi Berilmu ini.
22
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pohon Trembesi Berilmu dapat bermanfaat dalam meningkatkan minat baca di lingkungan SD Inpres 08 Oransbari. 2. Minat baca pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu meningkat secara signifikan karena siswa merasa santai di saat membaca di bawah pohon yang rindang dan sejuk. 3. Upaya yang dilakukan dalam menumbuhkan budi pekerti melalui pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu pada lingkungan SD Inpres 08 Oransbari adalah dengan meminta siswa untuk membawa buku bacaan non pelajaran yang akan dipajang di pohon Trembesi Berilmu sehingga siswa lain dapat membacanya serta menumbuhkan kepedulian akan kebersihan lingkungan sekitar dengan membuang sampah pembungkus makanan ataupun minuman yang telah mereka gunakan di saat beristirahat sambil membaca di bawah pohon Trembesi Berilmu. 4. Kebersamaan atau kekompakan guru dengan kepala sekolah menjadi hal utama utama dalam menumbuhkan budi pekerti dan minat baca siswa untuk mencapai mutu pendidikan yang lebih baik baik lagi.
B. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilaksanakan dalam pemanfaatan pohon Trembesi Berilmu untuk menumbuhkan budi pekerti dan minat baca siswa SD Inpres 08 Oransbari, maka Penulis menemukan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut: 1. Kurangnya sumber bacaan yang dipajang di Pohon Trembesi Beril mu
23
2. Perlu pelindung untuk para siswa dan sumber bacaan yang dipajang di pohon Trembesi pada saat hujan turun. 3. Perlu waktu dalam mengubah paradigma siswa untuk lebih rajin berkunjung ke pohon pohon Trembesi Berilmu. Adapun factor pendukung dalam kegiatan ini adalah adanya dukungan dari pemerintah kabupaten dan dinas terkait serta dari berbagai lembaga indenpenden dan juga dewan komite sekolah. C. Rekomendasi 1. Kepada Dinas Pendidikan atau instansi terkait sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan/keputusan sebagai upaya menumbuhkan budi pekerti dan minat baca dalam mendukung gerakan literasi sekolah. 2. Kepada Lembaga-lembaga pemerintah dan Independen terutama USAID sebagai donator buku bacaaan kepada sekolah yang ada di Papua Barat, khususnya kabupaten Manokwari Selatan untuk tetap mendukung penumbuhan budi pekerti dan minat baca siswa SD Inpres 08 Oransbari. 3. Kepada pengawas sekolah, dapat membantu dalam membimbing dan mengawasi Penulis dalam pelaksanaan best practice untuk dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme kepala sekolah. 4. Kepada Komite sekolah dan masyarakat meningkatkan kerjasama dengan pihak sekolah khususnya dalam penumbuhan budi pekerti dan minat baca siswa SD Inpres 08 Oransbari. 5. Kepada guru-guru
SD Inpres 08 Oransbari, dengan kemampuan dan
kerjasamanya untuk bersama-sama melakukan inovasi dalam memanfaatkan Pohon Trembesi Berilmu agar dapat menumbuhkan budi pekerti dan minat baca siswa sebagai upaya mendukung Gerakan Literasi Sekolah. 6. Kepada siswa SD Inpres 08 Oransbari yang selalu bersemangat dan terus berusaha menumbuhkan budi pekerti pekerti dan minat baca mereka. TERIMA KASIH
24
DAFTAR PUSTAKA
Alamendah Wordpress. Pohon Trembesi Serap 28 Ton CO2, 26 Desember 2009. Diakses tanggal 05 Oktober 2016. Arikunto, Suharsimi.2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Endaswara. Pengertian Budi Pekerti diakses dari www.google.com pada tanggal 01 Oktober 2016. Mulder. Pengertian Budi Pekerti diakses dari www.google.com pada tanggal 01 Oktober 2016. Muhibbin, Syah Rebber.1988. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Jakarta :Rineka Cipta. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005. Tentang Standar Pendidikan Nasional. Himpunan Peraturan Pemerintah RI di Bidang Pendidikan. Jakarta : Binatama Raya. Panduan Gerakan Literasi Sekolah.2015. Buku Saku. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Rahim, Farida. 2005. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara. Sanjdjaya, Soejanto.2005. “Pengaruh Keterlibatan Orang tua terhadap Minat Membaca Anak ditinjau ditinjau dari Pendekatan Stres Lingkungan”. Diakses dari http://www.digilib.its.ac.id tanggal 01 Oktober 2016. Sisdiknas UU No. 20 Tahun 2003. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta. Sitepu, B.R.2002. Lagi-lagi Membaca. Bulletin Pusat Perbukuan V. Sumarsih dan Suharto. 200. Eksistensi Perpustakaan dalam Menumbuhkan Minat Baca. Dalam Bulletin Perpustakaan No.33 tahun 2000. Diakses dari http://www.digilib.its.ac.id tanggal 01 Oktober 2016. Tarigan, HG.1994. Membaca sebagai Sesuatu Keterangan Berbahasa. Bandung : Angkasa. Wikipedia. Ki Hujan diakses tanggal 05 Oktober 2016.
25
26