RAHASIA
MARKAS MARKAS BESAR BESAR ANGKATAN ANGKATAN DARAT DIREKTORAT KESEHATAN
Lampiran Lampiran III Keputusan Keputusan Dirkesad Dirkesad Nomor Kep / 412 / VIII / 2012 Tanggal 29 Agustus 2012
PEMBEKALAN KESEHATAN SATUAN OPERASI BAB I PENDAHULUAN 1.
Umum. a.
Dala Dalam m rang rangka ka opti optima malis lisas asii kegi kegiat atan an duku dukung ngan an kese keseha hata tan n oper operas asii TNI TNI AD
agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, maka salah satu upaya yang dapat ditemp ditempuh uh adalah adalah tersed tersedian ianya ya bekal bekal keseh kesehata atan n satuan satuan opera operasi si yang yang lengk lengkap, ap, mudah dibawa dan disiapkan yang berisi obat, alkes serta matkes lain sesuai dengan jumlah yang optimal untuk suatu penugasan. b.
Bekal ekal kes keseha ehatan tan satu satua an opera peras si (Bek (Bekk kes Sato Satop ps) TNI TNI AD dan dan perso erson nel
kese keseha hata tan n yang yang mena menang ngan anin inya ya meru merupa paka kan n satu satu kesa kesatu tuan an yang yang tak tak dapa dapatt dipisa dipisahka hkan n dalam dalam member memberika ikan n dukung dukungan an keseha kesehatan tan bagi bagi satuan satuan penug penugasa asan. n. Penyusunan bekkes satops yang baik serta ditangani oleh satkes profesional akan mempunyai daya guna yang optimal.
2.
Maksud dan Tujuan. a.
Maksud.
Naskah Sekolah Sementara ini disusun dengan maksud untuk
dijadikan bahan ajaran pada Pendidikan Dasar Kecabangan Kesehatan. b.
Tujuan.
Naskah Naskah Sekolah Sekolah Sementara ini disusun disusun dengan dengan tujuan tujuan agar
para para Perw Perwir ira a Sisw Siswa a mema memaha hami mi tent tentan ang g Beke Bekes s Sato Satops ps guna guna mend menduk ukun ung g pelaksanaan tugas.
3.
Ruang Lingkup dan Tata Urut.
Ruang Lingkup Lingkup Naskah Sekolah Sementara Sementara ini
disusun dengan tata urut sebagai berikut : a.
Pendahuluan
b.
Ketentuan Umum tentang Bekkes
c.
Macam Bekal Satuan Operasi
d.
Pros rosedur Pe Pembekalan lan da dan Pe Penggunaan
e.
Penyiapan Bekkes Ops
2
4.
f.
Evaluasi Akhir Pelajaran
g.
Penutup RAHASIA
Pengertian.
a.
Dukungan Kesehatan.
Dukungan kesehatan adalah penyelenggaraan
bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk mendukung penggunaan kekuatan TNI AD yang dilaksanakan oleh unsur kesehatan TNI AD. b.
Pelayanan Kesehatan.
Pelayanan kesehatan adalah penyelenggara-
an bantuan administrasi kesehatan yang ditujukan kepada personel TNI AD, PNS dan keluarganya yang berhak dalam mendukung penyelenggaraan fungsi administrasi TNI AD untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat TNI AD yang setinggi-tingginya dan dilaksanakan oleh unsur kesehatan TNI AD. c.
Bekal Awal Kesehatan.
Bekal awal kesehatan adalah materiil kesehatan,
baik berupa bekal yang penggunaannya akan habis pakai (tanja habis) maupun bekal yang relatif
tidak habis pakai ( tanja kekal), yang diperlukan untuk
mendukung kesehatan pasukan yang akan melaksanakan tugas operasi. d.
Bekal Ulang.
Bekal ulang adalah bekal kesehatan yang merupakan
bagian dari perangkat kesehatan lapangan yang berupa habis pakai, sehingga memerlukan remateriilisasi bagi satuan-satuan tugas yang melaksanakan tugas minimal tiga bulan. e.
Kartu Luka.
Kartu luka adalah formulir standar bagi bekal tempur yang
merupakan dokumen pertama dalam sistem administrasi kesehatan lapangan. f.
Pengobatan Berat terbatas.
Pengobatan
berat
terbatas
adalah
pengobatan pada penderita atau korban golongan besar (B) yang dibatasi oleh situasi taktis, sarana yang tersedia dan keterampilan petugas kesehatan TNI AD.
BAB II KETENTUAN UMUM TENTANG BEKKES
5.
Umum.
Pada dasarnya pembekalan kesehatan bila ditinjau dari penggunaan
secara medis adalah bekal di hombase dan bekal di saat operasi. Penggolongan bekal Kesehatan menjadi sangat penting berkaitann dengan suplai bekal kesehathan, karena
3
kalau ntidak di golongkan maka dalam pengaturan bekal menjadi rancu dikarenakan material kesehatan sangat banyak macam dan jenisnya.
6.
Penggolongan Materiil Kesehatan.
Materiil kesehatan yang digunakan
dalam rangka mendukung pelayanan dan dukungan kesehatan dapat digolongkan menurut berbagai aspek sebagai berikut :
a.
Dari Aspek Pertanggungjawaban.
1)
Bekal kesehatan habis pakai (Tanja Habis), pemakai / pengguna
dapat menggunakan bekal kesehatan ini sesuai kebutuhan tanpa harus mempertanggung jawabkan penerimaan/pemakaian siosis administratif, tetapi untuk instansi kesehatan maupun perbekalan sampai tingkat terendah tetap harus mempertanggung jawabkan pengeluaran / pendistribusian sesuai ketentuan yang berlaku yang termasuk jenis bekal kesehatan habis pakai adalah : a)
Obat-obatan
b)
Suplay medis
c)
Blangko, formulir, alat ambulance dll.
2)
Bekal kesehatan tidak habis pakai (Tanja Kekal).
Bekal kesehatan
yang
termasuk
jawabkan
golongan
ini
harus
dipertanggung
oleh
penggunaannya oleh pemakai selama dalam penggunaan, sehingga apabila rusak atau hilang harus memberi laporan kepada atasannya (secara tertulis) sesuai ketentuan yang berlaku dalam bentuk berita acara (BA).
Demikian
pula seluruh instansi kesehatan TNI AD harus memperlakukan bekal kesehatan tersebut dengan sebaik-baiknya dan bila rusak atau hilang harus mengganti secara fisik maupun dengan uang, sesuai nilainya dan disetorkan kepada kas Negara. Bekal kesehatan yang termasuk jenis ini adalah : a)
Alat kedokteran
b)
Alat laboratorium
c)
Alat produksi
d)
Beberapa alat bahan alkes tetap termasuk dalam bekal ke-
sehatan, antara lain : (1)
Tas kanvas, peti keslap
4
b.
(2)
Ranmor, alhub
(3)
Alat pendingin
Dari Aspek Jenis Bekal Kesehatan dapat digolongkan sebagai berikut :
1)
2)
Obat-obatan yang terdiri atas : a)
Obat-obatan basah
b)
Obat-obatan kering
c)
Obat-obatan khusus gigi
Alat peralatan kesehatan (alpalkes), adalah matkes yang digunak
untuk keperluan petugas tehnis kesehatan dalam menjalankan tugasnya yang digolongkan sebagai berikut : a)
Alat-alat kesehatan
b)
Alat-alat kesehatan gigi
c)
Alat-alat kesehatan laboratorium
d)
Alat-alat produksi
e)
Instrumen kesehatan
f)
Instrumen gigi
g)
Instrumen laboratorium
Catatan :
Instrumen adalah alat kesehatan yang berupa pendukung
kegiatan, misalnya gambar-gambar, audio dan lain-lain.
3)
Bekal
kesehatan.
kesehatan
non
kesehatan
yang
termasuk
pembekalan
Bekal kesehatan yang bukan khusus untuk digunakan tehnis
medis tetapi dipergunakan untuk terlaksananya kegiatan tehnis medis antara lain :
c.
a)
Bekal administrasi kesehatan
b)
Bekal embalase / pembungkus
c)
Bekal khusus misalnya ambulans, baju dokter, perawat dll.
Dari Aspek Jenis Bekal Kesehatan :
1)
Bekal kesehatan wilayah.
5
d.
2)
Bekal kesehatan lapangan.
3)
Bekal dasar.
4)
Bekal ulang.
Dari Jenis Perangkat Kesehatan Lapangan :
1)
2)
7.
Perangkat Perorangan. a)
Perangkat prajurit pasukan infanteri.
b)
Perangkat pembantu perawat.
c)
Perangkat perawat.
d)
Perangkat dokter.
Perangkat Satuan. a)
Perangkat Poslongyon.
b)
Perangkat Ambulans.
c)
Perangkat Ru Tandu.
d)
Perangkat Minkes.
Penggolongan Bekal Kesehatan.
Pada dasarnya tidak ada perbedaan secara
perinsip antara bekal kesehatan wilayah dan lapangan bila ditinjau dari penggolongannya secara medis.
Namun demikian karena ada bekkes yang diperuntukkan pada dukungan
kesehatan di Rah Operasi/Latihan, maka terdapat perbedaan antara bekal kesehatan tersebut dalam cara pengaturan/pengepakan, jenis obat-obatan dan alat peralatan kesehatan yang dipergunakan.
a.
Ditinjau dari Satuan Kesehatan.
1)
Bekal kesehatan wilayah, bekal ini materiil kesehatan dan sebagian
hasil materiil non kesehatan. disesuaikan
Penyusunan dan pengawasan bekal ini
dengan macam instansi atau bagian yang diperuntukkan.
Bekal kesehatan wilayah ini diupayakan untuk dapat mencukupi instalasi pelayanan kesehatan sehingga penyelenggaraannya dapat dilaksanakan secara seoptimal mungkin jenis perangkat kesehatan wilayah yang terdapat di lingkungan kesehatan TNI AD antara lain :
6
a) dalam
Set Pos Kesehatan. Merupakan perlengkapan Pos Kesehatan melaksanakan
fungsinya
sebagai
instalasi
pelayanan
kesehatan dalam tingkat pengobatan umum. b)
Set Poliklinik Pembantu.
Merupakan perlengkapan poliklinik
pembantu dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terbatas pada pengobatan umum dan pemeriksaan ibu hamil dan anak (KIA). c)
Set Poliklinik Induk.
Merupakan perlengkapan poliklinik induk
dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terbatas pada pengobatan umum, KIA dan pengobatan gigi. d)
Set Dokter. Merupakan perlengkapan dokter untuk menjalan-
kan profesinya.
Disamping dalam bentuk bekal, instalasi kesehatan ini didukung pada materiil kesehatan yang berupa obat-obatan, suplay medis dan obat gigi serta materiil lain yang pemberiannya bersifat rutin.
2)
Bekal kesehatan lapangan.
Terdiri atas semua jenis materiil
kesehatan dan sedikit non materiil kesehatan yang disusun menurut rumusan tertentu, dikemas secara khusus agar dapat dipergunakan di daerah operasi / latihan.
Pengawasan ini ditujukan agar bekal-bekal
tersebut dapat tahan terhadap cuaca mudah dibawa di perjalanan.
b.
Ditinjau dari Sifatnya.
Bekal kesehatan dapat dibedakan dalam hal jenis
bekal berdasar pada cara pemeliharaannya adalah sebagai berikut :
1)
Bekal dasar.
Merupakan bekal awal pada saat satuan akan
melaksanakan operasi/latihan yang mampu mendukung dalam waktu tertentu (3 bulan).
Bekal dasar ini diisi materiil kesehatan yang tidak habis
pakai dan materiil habis pakai. 2)
Bekal
ulang.
Merupakan
bekal
yang
diberikan
di
daerah
operasi/laltihan yang ditujukan untuk melengkapkan kembali bekal dasar yang telah dipakai agar bekal tersebut kembali utuh.
Bekal ulang ini berisi
materiil yang bersifat habis pakai dan penerimaan secara periodik atau kurun waktu tertentu sampai tugas operasi/latihan ini dinyatakan selesai.
7
BAB III MACAM BEKKES SATUAN OPERASI
8.
Umum.
Pada dasarnya tidak ada perbedaan secara prinsif antara bekal
homebase dan bekal saat operasi bila ditinjau dari penggunaannya secara medis. Namun demikian karena bekkes yang diperuntukkan pada pemberian dukungan kesehatan di daerah operasi / latihan, maka terdapat perbedaan antara bekal kesehatan tersebut dalam cara pengawasan / pengepakan, jenis obat-obat dan alat peralatan kesehatan yang dipergunakan.
9.
Ditinjau dari Satuan Kesehatan.
a.
Bekal Kesehatan Homebase.
Bekal ini terdiri atas bekal kesehatan dan
sebagian kecil bekal non kesehatan.
Penyusunan dan pengawasan bekal ini
disesuaikan dengan macam instalasi atau bagian yang diperintahkan.
Bekal
kesehatan homebase ini diupayakan untuk dapat dilaksanakan secara optimal mungkin.
Jenis perangkat kesehatan homebase yang terdapat dilingkungan
kesehatan TNI AD antara lain :
1)
Set Pos Kesehatan, merupakan perlengkapan Pos kesehatan akan
melaksanakan tugasnya sehingga instalasi pelayanan kesehatan dalam tingkat pengobatan umum. 2)
Set
Poliklinik
Pembantu,
merupakan
perlengkapan
poliklinik
pembantu dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terbatas pada pengobatan umum dan pemeriksaan ibu hamil dan anak (KIA).
3)
Set Poliklinik Induk, merupakan perlengkapan poliklinik induk dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan yang terbatas pada pengobatan umum, KIA dan pengobatan gigi. 4)
Set Dokter, merupakan perlengkapan dokter untuk menjalankan
profesinya.
8
Selain diberikan berupa bekal, instruksi kesehatan ini diberikan / didukung pada materiil kesehatan yang berupa obat-obatan, suplai medis dan obatobat gigi serta materiil lain yang diberikan secara rutin.
b.
Bekal Saat Operasi.
Terdiri atas semua jenis materiil kesehatan dan
sedikit materiil non kesehatan yang disusun menurut rumusan tertentu, dikemas secara khusus agar dapat digunakan di medan operasi / latihan.
Pengawasan ini
ditujukan agar bekal-bekal tersebut dapat tahan terhadap cuaca dan medan, tidak mengganggu mobilitas serta mudah dibawa di perjalanan (akan diuraikan lebih lanjut pada jenis kat keslap).
10.
Ditinjau
dari
sifatnya
Bekal Kesehatan ini dapat dibedakan dalam
Jenis Bekal :
a.
Bekal Dasar. Merupakan bekal awal pada satuan akan melaksanakan
tugas operasi / latihan, yang mampu mendukung dalam waktu tertentu ( 3 bulan). Bekal dasar ini berisi materiil kesehatan yang tidak habis pakai dan pateriil habis pakai. b.
Bekal Ulang.
Merupakan bekal yang diberikan di daerah operasi/latihan
yang ditujukan untuk melengkapkan kembali bekal dasar yang telah dipakai agar bekal tersebut kembali utuh.
Bekal ulang ini berisi materiil yang berisi pada habis
pakai dan penerimaan secara periodik dalam kurun waktu tertentu sampai tugas operasi / latihan ini dinyatakan selesai.
11.
Bekal Kesehatan Sat Ops.
Bekal ini diperuntukkan untuk satuan kesehatan
yang berada di Batalyon Infanteri, sebagaimana dijelaskan di depan, bahwa Bekkes Satops / perangkat kesehatan Batalyon Infanteri ini terdiri atas bekal dasar dan bekal ulang, dimana bekal dasar diberikan pada saat satuan hendak berangkat operasi / latihan oleh satuan kesehatan wilayah (Kesdam), yang selanjutnya kontinitas dalam bentuk bekal ulang diberikan kepada satuan tempur tersebut selama bertugas.
a.
Komposisi Bekkes Satops di Kes Yonif adalah :
9
1)
Perangkat Perorangan diberikan kepada personel yang selalu siap
pakai yaitu :
a)
Kat Prapas.
Sebagai perangkat yang diberikan kepada
semua personel Batalyon Infanteri, yang mampu memberikan pengobatan / perawatan kepada diri sendiri maupun teman dekat. b)
Kat
anggota kesehatan selain Kat Prapas juga diberikan
perangkat sebagai berikut :
(1)
Kat Dokter diberikan kepada Dokter Batalyon sebagai
alat diagnosa dan pengobatan darurat di lapangan. (2)
Kat
Perawat
diberikan
kepada
perawat
untuk
pertolongan darurat. (3)
Kat Pembantu Perawat diberikan kepada pembantu
perawat untuk pertolongan darurat.
b.
Perangkat Satuan.
1)
Kat
Poslongyon,
di gelar bila diperlukan (atas perintah).
2)
Kat Ru Tandu, siap digunakan oleh Ru Tandu sewaktu diperintah
untuk mengambil korban. 3)
Kat Ambulans, selalu siap pakai dalam mobil ambulans.
4)
Kat Minkes, selalu disiapkan untuk melengkapi kebutuhan minkes,
baik untuk kat perorangan maupun kat satuan.
c.
Bekkes Satops di Kes Yonif ROI – 95 menurut rumusannya :
1)
Kat Prapas I / II
: 747 kat
2)
Kat Pembantu Perawat
:
11 kat
3)
Kat Perawat
:
6 kat
4)
Kat Dokter
:
1 kat
5)
Kat Poslongyon : a)
Kat Obring
:
1 kat
b)
Kat Obber
:
1 kat
10
c)
Kat Siap Evakuasi
:
1 kat
6)
Kat Ru Tandu
:
1 kat
7)
Kat Ambulans
:
1 kat
8)
Kat Minkes
:
1 kat
BAB IV PROSEDUR PEMBEKALAN DAN PENGGUNAAN
12.
Pembekalan Kesehatan Satops.
a.
Bekal Awal. 1)
Cara pembekalannya. a)
Bekal kesehatan awal diberikan atas dasar permintaan.
b)
Permintaan bekal kesehatan awal diajukan oleh Kakesdam /
Kakes Kotama melalui Dirkesad / Kadiskes Angkatan kepada Kapuskes TNI dengan menyebutkan : (1)
Kat Satuan Lapangan mana dan dimana, kapan
diperlukan. (2)
Kat
Satuan
lain
lapangan
dengan
menyebutkan
satuannya. (3)
Jumlah personel Satlap / sat lain yang akan dibekali.
(4)
Jumlah personel kesehatan yang ada di Satlap atau
satuan lain tersebut, dengan menyebutkan jabatan, yang meliputi jumlah tenaga medis dan para medis.
2)
Cara
pembekalan lain,
berdasarkan perintah Dirkesad, dapat
diberikan bekkes tanpa adanya permintaan dari Kakesdam / Kakes Kotama yang bersangkutan.
3)
Ketentuan bekal awal.
11
a)
Bekal awal diberikan satu kali kepada setiap satuan lapangan /
satuan yang lainnya dan diutamakan kepada satuan yang akan melaksanakan tugas operasi. b)
Mampu mendukung untuk tugas satuan lapangan / satuan
lainnya 90 hari (tiga bulan). c)
Pengiriman bekal kesehatan dari Puskes TNI (Gudang Puskes
TNI) dilaksanakan oleh Dobekkes Puskes TNI. d)
Dalam
keadaan
dubutuhkan oleh
mendesak
satuan lapangan
perangkat /
tersebut
segera
satuan lain yang
akan
melaksanakan tugas operasi, Kakesdam / Kakes Kotama dapat meminta pengangkutan bekal kesehatan tersebut dilaksanakan oleh perwakilan Kodam / Kotama yang bersangkutan. e)
Setelah bekal kesehatan diterima, satgas pengguna segera
membuat berita acara penerimaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f)
Berita acara dari satgas pengguna dikirimkan kepada Puskes
TNI beserta arsip-arsip lain seperti SKB, BP, dan lain-lainnya. g)
Komandan satuan lapangan / Komandan satuan lain yang
menerima bekal kesehatan tersebut bertanggung jawab atas :
(1)
Penerimaan
(2)
Penyimpanan
(3)
Pemeliharaan
(4)
Pendistribusian
(5)
Penggunaan
(6)
Pengadministrasian
(7)
Kesiapan bekal kesehatan tersebut sampai dengan
kembali dari tugas operasi.
h)
Pada akhir tugas, selesai dikomisi diserahkan ke gudang
Kesdam / gudang kes Kotama, untuk selanjutnya dikirim ke gudang Dobekkes Puskes TNI untuk dirakit kembali. i)
Bila keadaan tak memungkinkan untuk diterima kembali ke
gudang Dobekkes Puskes TNI, Kakesdam / Kakes Kotama dapat melaksanakan
permintaan
kembali
bekkes
tersebut
setelah
12
melaporkan kepada Puskes TNI tentang keadaan / kekurangan bekkes tersebut dan disetujui Ka Dobekkes TNI untuk dirakit kembali di Kesdam / Kes Kotama, dengan suplemen tetap dari Puskes TNI sehingga siap kembali untuk membekali Satlap / Sat lain yang akan bertugas operasi berikutnya. j)
Proses administrasi pembekalan sejak diterimanya bekkes
satops hingga kembali dari tugas operasi, tentu disertai administrasi yang baik dan lengkap, antara berita acara penerimaan, pemakaian, kehilangan, kerusakan dan lain sebagainya kepada Kakesdam / Kakes Kotama dengan tembusan kepada Kapuskes TNI dan Kesehatan Angkatan.
b.
Bekal Ulang.
1)
Cara Pembekalannya. a)
Bekal ulang diberikan secara otomatis.
b)
Diberikan setiap 90 hari (tiga bulan) sekali, terhitung mulai
setelah bertugas di Rahops selama tiga bulan dan seterusnya sampai selesai penugasan.
2)
Ketentuan tentang bekal ulang. a)
Bekal ulang diberikan setiap enam bulan sekali.
b)
Bekal ulang diberikan oleh Puskes TNI.
c)
Pengiriman bekal ulang oleh Puskes TNI langsung ke satuan
yang diberikan bekal ulang atau melalui Kesdam / Denkesyah setempat / Kotama. d)
Setelah bekal ulang diterima, segera dibuat berita acara
penerimaan sesuai ketentuan yang berlaku. e)
Kemudian
BA
nya,
dikirim
kepada
Kapuskes
TNI
u.p
Kadobekkes Puskes TNI beserta dokumen-dokumen lainnya seperti SKB, BP dan sebagainya dengan tembusan kepada Kes Angkatan. f)
Dapat pula melalui Kesdam / Kes Kotama setempat untuk
selanjutnya dikirim ke satuan kesehatan lapangan yang berhak mendapatkan bekal ulang.
13
g)
Dansatlap / Dansat lain yang menerima bekal ulang bekkes
tersebut bertanggung jawab atas :
h)
(1)
Penerimaan
(2)
Pemeliharaan
(3)
Pendistribusian
(4)
Penggunaan
(5)
Pengadministrasian
Pada akhir tugas diadakan komisi terhadap sisa bekal ulang
yang masih ada dengan ketentuan bahwa sisa bekal ulang dapat digunakan untuk keperluan rutin, karena bekal ulang tersebut termasuk bekal kesehatan habis pakai.
c.
Bekal Sisipan / Tambahan.
1)
Dalam situasi tertentu Komandan Satuan dapat mengajukan bekal
sisipan
/ tambahan baik berupa alat atau obat yang tercantum dalam
rumusan bekkes satops merupakan yang tak ada dalam bekkes satops, karena situasi dan kondisi Rahops setempat memerlukan obat atau alat tersebut. 2)
Bekal sisipan / tambahan tersebut diajukan kepada Kakesdam /
Kakes Kotama setempat, untuk selanjutnya diajukan Kes Angkatan atau kepada Kapuskes TNI. 3)
Atas pertimbangan pimpinan, bekal sisipan / tambahan ini dapat pula
diberikan serta pengajuan dari satuan yang bersangkutan.
13.
Penggunaan Bekkes Satops.
Bekal Kesehatan Satops adalah pe-
nyelenggaraan bantuan administrasi kesehatanyang ditujukan baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk mendukung penggunaan kesehatan TNI AD, dan dukkes ini dapat dikelompokan menurut berbagai aspek sebagai berikut :
a.
Dari Aspek Pertanggung jawaban.
14
1)
Materiil habis pakai (Tanja Habis).
Pemakai / pengguna dapat
menggunakan materiil ini sesuai kebutuhan tanpa harus memper-tanggung jawabkan penerimaan / pemakaian secara administratif, tetapi untuk instansi kesehatan
maupun perbekalan sampai tingkat
daerah tetap
harus
mempertanggung jawabkan / pendistribusian sesuai ketentuan yang berlaku yang termasuk jenis materiil habis pakai adalah :
2)
a)
Obat-obatan
b)
Suplai medis
c)
Blanko, formulir, alat ambulans dan lain-lain.
Materiil tidak habis pakai (Tanja kekal).
Materiil yang termasuk
kelompok ini harus dipertanggung jawabkan penggunaannya oleh pemakai, selama dalam penggunaan, sehingga apabila rusak atau hilang harus memberi laporan kepada atasannya (secara tertulis) sesuai ketentuan yang berlaku dalam bentuk berita acara (BA).
Demikian pula seluruh instansi
kesehatan TNI AD harus memperlakukan materiil tersebut dengan sebaikbaiknya dan bila rusak atau hilang harus mengganti secara fisik maupun dengan uang, sesuai nilainya dan disetorkan kepada kas negara.
Materiil
yang termasuk jenis ini adalah :
a)
Minor Surgery
b)
Bebarapa alat bukan alkes tetapi termasuk dalam bekal
kesehatan, antara lain :
b.
(1)
Tas kanvas, peti keslap
(2)
Ranmot / Alhub
Dari Aspek Jenis Materiil dikelompokan sebagai berikut :
1)
Obat-obatan yang terdiri atas : a)
Obat-obatan basah
b)
Obat-obatan kering
15
2)
Alap peralatan kesehatan (Alpalkes) adalah matkes yang digunakan
untuk keperluan petugas teknis kesehatan dalam menjalankan tugasnya antara lain :
3)
a)
Instrumen kesehatan
b)
Instrumen gigi
Materiil non kesehatan yang termasuk pembekalan kesehatan.
Materiil yang bukan khusus untuk digunakan teknis medis tetapi digunakan untuk terlaksananya kegiatan teknis medis antara lain :
c.
d.
a)
Materiil administrasi kesehatan
b)
Materiil embalance / pembungkus
c)
Materiil khusus misal : ambulance, bagi dokter, bagi perawat.
Dari Aspek Jenis Bekal Kesehatan. 1)
Bekal kesehatan lapangan
2)
Bekal dasar
3)
Bekal Ulang
4)
Bekal Sisipan
Dari Jenis Perangkat Kesehatan Lapangan.
1)
2)
Perangkat perorangan. a)
Perangkat prajurit pasukan Infanteri
b)
Perangkat pembantu perawat
c)
Perangkat perawat
d)
Perangkat Dokter
Perangkat satuan. a)
Perangkat Poslongyon : (1)
Obber
(2)
Obring
(3)
Siap Ev
b)
Perangkat Ambulans
c)
Perangkat Ru Tandu
d)
Perangkat Minkes
16
BAB V PENYIAPAN BEKKES OPS
14.
Tahap Perencanaan.
a.
Merencanakan kebutuhan bekal kesehatan untuk mendukung satuan TNI
AD yang melaksanakan tugas operasi/latihan. b.
Merencanakan pendistribusian bekal kesehatan yang melaksanakan tugas
operasi/latihan.
15.
Tahap Persiapan.
. a.
Menyiapkan data untuk rencana kebutuhan pembekalan kesehatan untuk
keperluan tugas operasi/latihan. b.
Menyiapkan
data
rencana
dustribusi
pembekalan
kesehatan
yang
melaksanakan tugas operasi/latihan.
16.
Tahap Pelaksanaan.
a.
Mengkompilasi, mencatat,
mengolah dan menganalisa data/laporan
pembekalan kesehatan untuk rencana kebutuhan dan distribusi pembekalan kesehatan yang melaksanakan tugas operasi/latihan. b.
Memonitor terhadap pelaksanaan kesehatan pada saat tugas operasi/
atihan.
17
17.
Tahap Pengakhiran.
a.
Membuat
evaluasi
setiap
kegiatan
pembekalan
kesehatan
yang
dilaksanakan setelah selesai tugas operasi/latihan. b.
Membuat laporan pelaksanaan pembekalan kesehatan setelah selesai tugas
operasi. c.
Mengirimkan laporan pelaksanaan kegiatan pembekalan kesehatan setelah
selesai tugas operasi.
BAB VI PENUTUP
18.
Penutup.
Demikian Naskah Sekolah Sementara ini disusun sebagai pedoman
bagi Gadik dan Perwira Siswa dalam proses belajar mengajar pada pelajaran Bekkes Satops untuk pendidikan Dasar Kecabangan Kesehatan Pusdikkes Kodiklat TNI AD.
Direktur Kesehatan Angkatan Darat
dr. Dedy Achdiat Dasuki, Sp.M Brigadir Jenderal TNI
18
RAHASIA
RAHASIA