BARITE (BaSO4) Di Susun Oleh: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Christin Palit Fajar Anugrah Monica Hasna G.E M. Raflianto V.Y Ni Luh Komang Novi A. Sandy Agung Firmanulhaq
1. Geologi
Berdasarkan cara keterbentukannya: 1. Cebakan metasomatik 2. Cebakan vulkanik 3. Cebakan eksogen 4. cebakan residual
2. Mineralogi
Umumnya barite mengandung campuran unsur Cr, Ca, Pb dan Ra yang senyawanya mempunyai bentuk kristal yang sama. Unsur pengotor barite: besi oksida,lempung dan unsur organik. Warna kristal barite murni: putih atau abu-abu. Barite dijumpai sebagai mineral ikutan pada cebakan logam sulfida.
Sebagai unsur Ba, barite juga dijumpai sangat terbatas mengandung feldspar, plagioklas, muskovit dan biotit. Di alam, barium dapat membentuk senyawa mineral baritin dan mineral witerit.
3. Keterdapatan Flores Timur Pulau Wetan-Maluku Selatan Kendawang-Kalimantan Barat Tasikmalaya-Jawa Barat Kulonprogo,Purworejo-Jawa Tengah Pangulu-Lombok Tanah Toraja-Sulawesi Selatan Arkansas, Missouri, Georgia, Nevada – Amerika Serikat Kanada, Meksiko
4. Sifat fisik Warna : tidak berwarna atau putih, abu-abu, juga biru, hijau, kuning, coklat atau merah. Luster/kilap : mutiara - kaca Transparansi : transparan untuk tembus. Sistem kristal : ortorombik; 2 / m 2 / m 2 / m Pembelahan : sempurna : conchoidal. Patahan Kekerasan : 3-3,5 skala mohs : 4.3 – 4.6 g/cm3 Berat Jenis Streak/cerat : putih Asosiasi Mineral : kalkopirit , kalsit , aragonit , belerang ,pirit, kuarsa , vanadinite , dan Kerusit fluorit.
Karakteristik lain : Bidang Indikator Terbaik: densitas. Indeks bias : Titik lebur :
warna hijau di dalam nyala api uji. kebiasaan kristal, uji nyala dan 1.64 1.580o C
5. Sifat kimia
Komposisi kimia : BaSO4 Nomor atom : 56 Biloks : -2 Dapat larut dalam asam sulfat pekat. Dapat menyerap radiasi.
6. Eksplorasi
Ditujukan : untuk mengetahui penyebaran, cadangan, sifat kimia dan fisik cebakan barite.
kedalaman,
Tahap kegiatan eksplorasi : 1. Pemetaan Dilakukan dengan sisitem poligon tertutup dengan menggunakan theodolite. Peta yang dibuat terdiri dari peta situasi, peta topografi dan peta geologi, masing-masing dengan skala 1 : 2000. 2. Pembuatan sumur uji Bertujuan untuk mengetahui penyebaran cebakan barite, baik yang ada di permukaan maupun di bawah permukaan bumi.
3. Pemboran inti Untuk mengetahui penyebaran cebakan barite di bawah muka bumi. 4. Pemercontohan Untuk mengetahui kadar cebakan barite serta sifat fisik dan kimia barite.
7. Penambangan
Dilakukan secara tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. Pemilihan sistem bergantung pada jenis cebakan, topografi daerah setempat, ukuran, sifat fisik dan kimia cebakan dan lapisan tanah penutupnya.
8. Pengolahan
Teknologi pengolahan mineral sekarang ini dapat menhasilkan berbagai produk barite yang sesuai dengan kegunaannya.
Dibandingkan dengan pengolahan bahan galian industri umumnya, pengolahan barite termasuk pengolahan mineral yang sangat kompleks.
Tahap pengolahan barite dengan bermacam-macam kegunaanya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1.
TAMBANG
KONSENTRASI Long Washer,Roll Crusher, Sizing Screeen,Bendalari Jig
Slime
Konsentrat
KLASIFIKASI
100% - 1.25 in PEMISAHAN MAGNETIK
FLOTASI
FLOTASI
KONSENTRAT
KONSENTRAT
98-99% BaSO4 0.5 Fe2O3
97-97.5% BaSO4 0.5-1% Fe2O3
Dryer, Sizing Screen dan Hammer Mill
KONSENTRAT 98-98.5 % BaSO4 0.5 % Fe2O3
9. Kegunaan
Barite merupakan salah satu komponen lumpur pemboran (drilling fluids) yang sangat penting. Sebagai bahan baku dalam industri kimia barium. Sebagai bahan pengisi dan pengembang (filler and extender) dalam industri cat, karet, dan otomotif. Barium sulfat digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan karena mampu menyerap sinar x meskipun beracun. Barium sulfat digunakan sebagai pewarna pada plastik karena memiliki kerapatan yang tinggi dan warna terang. Barium nitrat digunakan untuk memberikan warna hijau pada kembang api. Penahan radiasi Sebagai fluks untuk meningkatkan titik leleh pada industri gelas dan keramik.