ASTERIIDAE LAPORAN PRAKTIKUM disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Phanerogamae dosen yang diampu oleh Dr. Topik Hidayat, M.Si. dan Dr. Hj. Siti Sriyati, M.Si.
Oleh: Kelas A 2015 Kelompok 7 Lahmi Ladzdzatul Hikmah
1500106
Liella Kartika
1504017
Najat Almardhiyyah
1503879
Naufal Ahmad Muzakki
1505601
Patarida Lonita Lusiana
1500347
Vasca Agave Putri S
1504426
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2017
A. Judul Asteriidae B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari, tanggal
: Rabu, 25 Oktober 2017.
Waktu
: Pukul 13.00 s.d 15.30 WIB.
Tempat
: Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI
C. Tujuan 1. Mengetahui karakteristik subkelas Asteriidae. 2. Mengetahui tingkat kemajuan/keprimitifan antara familia dalam subkelas Asteriidae. 3. Mengetahui ciri-ciri familia Apocynaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, Lamiaceae, Verbenaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae, Rubiaceae, Asteraceae. D. Dasar Teori Subkelas Asteridae umumnya berhabitus pohon, perdu, liana atau herba dengan berbagai macam manfaat sebagai obat dengan kandungan senyawa iridoid atau berbagai macam alkaloid (tapi bukan alkaloid benzil-isoquinolin) atau poliasetilketil atau glikosida, tapi jarang sianogenik, jarang saponifer, dan jarang bercampur, biasanya kurang baik asam ellagic dan proanthocy anins, dan tanpa betalains dan mustard-oil; unilacunar; segmen bentuk kapal dengan perforasi sederhana atau jarang skalariform atau reticulate; plastid tipe S (Takhtajan, 2009). Bunga hypogynous menjadi epigynous; corolla biasanya bersifat sympetalous, jarang polypetalous dan kecil; benang sari biasanya menempel pada tabung mahkota (kadang hanya di dasar tabung, atau bahkan dibeberapa bagian), staminodial atau hanya ada sedikit benang sari dari pada corolla-lobus, bunga apetal, benang sari tidak pernah lebih dari 5 kecuali di Theligonaceae, yang mungkin bersifat pseudikatif; serbuk sari binukleat atau trinucelat, triaperturat (biasanya tricolporate), atau jenis turunan dari triaperturat. Bunga sering dengan cakram nektari yang mungkin mewakili siklus benang sari yang berkurang, tapi terkadang dengan jenis nektar lainnya. Karpel kebanyakan 2-5 (sangat sering 2), umumnya bersatu untuk membentuk ovarium majemuk dengan satu keseluruhan untuk gaya sumbing, jarang dengan gaya terpisah atau stigma sessile, jarang lebih dari 5 karpel atau ovarium pseudo. Monomer; gynobasic; kadang terminal. Plasentasi bermacam-macam axilar, parietal, basalis, apikal, atau bahkan free-central; ovula 1-banyak di setiap lokul (atau beberapa lokus kosong), biasanya tenuinucellar dan dengan integumen tunggal besar, sangat sering dengan tapetum integumen, nukleot atau pseudocrassinucellar bitegmic atau crassied. Endosperm-development nuclear atau sering seluler. Benih dengan atau tanpa endosperm; 1
Embrio biasanya cukup besar berkaitan dengan ukuran biji, tertanam di endosperma. Umumnya dengan 2 kotiledon, namun pada beberapa kelompok parasit atau sangat mikotrofik tidak dibedakan menjadi beberapa bagian (Takhtajan, 2009). Subkelas Asteridae seperti yang dibatasi disini terdiri dari 11 ordo, 49 family, dan hampir 60.000 spesies. Dari segi jumlah spesies itu kira-kira sama dengan Rosidae, namun dalam hal jumlah family lebih sedikit dibandingkan Rosidae dan Dilleniidae. Sekitar sepertiga spesies asteridae termasuk family Asteraceae, yang merupakan family terkotumilin terbesar dan satu dari dua keluarga tanaman terbesar. Sebagian besar Sympetalae dari sistem tradisional Englerian milik Asteridae, namun Diapensiales, Encales, Ebenales, Primulales, Plumbaginales, dan Cucurbitales dipindahkan ke subkelas lainnya. Asteridae adalah subkelas dikotil yang paling maju, dan mungkin yang paling baru berkembang (hanya Caryophyllidae yang mungkin lebih baru). Lebih dari subkelas lainnya, mereka memanfaatkan penyerbuk khusus. Nampaknya kemunculan Asteridae berkorelasi erat dengan evolusi serangga yang mampu mengenali pola bunga yang kompleks (Takhtajan, 2009).
Gambar 1. Dugaan evolusi hubungan antara ordo-ordo pada Asteriidae (Cronquist, 1981)
E. Alat dan Bahan Tabel 1. Alat yang Digunakan Pada Praktikum Asteriidae. No 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Alat Buku petunjuk praktikum Kamera Handphone Kertas label Koran Pulpen
Jumlah 5 unit 1 unit 7 unit 2 lembar 7 unit
2
Tabel 2. Bahan yang Digunakan Pada Praktikum Asteriidae. No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Bahan Spesimen Allamanda neriifolia Spesimen Capsicum annum Spesimen Solanum nigrum Spesimen Ipomea cairica Spesimen Orthosiphon stamineus Spesimen Lantana camara Spesimen Pachystachys lutea Spesimen Pyrostegia venusta Spesimen Morinda citrifolia Spesimen Helianthus anuus
Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
F. Langkah Kerja Alat dan bahan yang digunakan disiapkan di atas meja praktikum.
Spesimen diletakkan di atas koran
Setelah diamati, dikelompokkan spesimen tersebut berdasarkan ciri yang diamati
Hasil pengelompokkan dicatat dan spesimen didokumentasikan
Diagram 1.1 Langkah Kerja Pengamatan Asteriidae.
3
G. Hasil Pengamatan Tabel 3. Klasifikasi Asteriidae No.
1.
2.
3.
Klasifikasi Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Gentiales : Apocynaceae : Allamanda : Allamanda neriifolia
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gb. 1.a. Allamanda neriifolia (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 1.b. Allamanda neriifolia (Loison, 2007)
Gb. 2.a. Solanum nigrum (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 2.b. Solanum nigrum (Hubich, 2005)
Gb. 3.a. Capsicum annuum (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 3.b. Capsicum annuum (Kathi, 2004)
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Solanales : Solanaceae : Solanum : Solanum nigrum
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Solanales : Solanaceae : Capsicum : Capsicum annuum
4
No.
4.
5.
Klasifikasi
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gb. 4.a. Ipomoea cairica (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 4.b. Ipomoea cairica (Tauolunga, 2007)
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Solanales : Convolvulaceae : Ipomoea : Ipomoea cairica
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Lamiales : Lamiaceae : Orthosiphon : Orthosiphon stamineus Gb. 5.a. Orthosiphon stamineus (Dok. Kelompok 7, 2017)
6.
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Gb. 5.b. Orthosiphon stamineus (Wizan, 2008)
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Lamiales : Verbenaceae : Lantana : Lantana camara Gb. 6.a. Lantana camara (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 6.b. Lantana camara (Xaver, 2010)
5
No.
7.
8.
9.
Klasifikasi
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gb. 7.a. Pachystachys lutea (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 7.b. Pachystachys lutea (Karelj, 2008)
Gb. 8.a. Pyrostegia venusta (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 8.b. Pyrostegia venusta (Vincentz, 2008)
Gb. 9.a. Morinda citrifolia (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 9.b. Morinda citrifolia (Morc, 2005)
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Lamiales : Acanthaceae : Pachystachys : Pachystachys lutea
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Lamiales : Bignoniaceae : Pyrostegia : Pyrostegia venusta
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Rubiales : Rubiaceae : Morinda : Morinda citrifolia
6
No.
10.
Klasifikasi
Kingdom Divisio Classis Subclassis Ordo Familia Genus Species
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gb. 10.a. Helianthus annuus (Dok. Kelompok 7, 2017)
Gb. 10.b. Helianthus annuus (Zauber, 2009)
: Plantae : Magnoliophyta : Magnoliopsida : Asteriidae : Asterales : Asteraceae : Helianthus : Helianthus annuus
Tabel 4. Seriasi dalam Asteriidae Taksa No. 1. 2.
Karakter Habitus Pola Percabangan
Allamanda neriifolia
Skor
Solanum nigrum
Skor
Capsicum annuum
Skor
Ipomoea cairica
Skor
Orthosiphon stamineus
Skor
Liana
4
Semak
3
Semak
3
Liana
4
Semak
3
Simpodial
5
Simpodial
5
Simpodial
5
Simpodial
5
Simpodial
5
Tunggal
1
Tunggal
1
Tunggal
1
3
Tunggal
1
1
Berseling-berhadapan
2,5
3.
Jenis Daun
4.
Duduk Daun Pertulangan Daun Perbungaan
Berkarang
4
Tersebar
1
Tersebar
1
Tunggal berbagi sampai ibu tulang daun Tersebar
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
Majemuk
3
Majemuk
3
Tunggal
1
Majemuk
3
Majemuk
3
Jenis Kelamin Calix / Corolla Stamen
Biseksual Salah satu bersatu (corolla) Epipetal
1
Biseksual Salah satu bersatu (corolla) Epipetal
1
Biseksual Salah satu bersatu (corolla) Epipetal
1
Biseksual
1
Biseksual
1
2
Salah satu bersatu
2
Bersatu
3
2
Epipetal
2
Epipetal
2
5. 6. 7. 8. 9.
2 2
2 2
7
Taksa No.
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
Karakter Pistillum (Karpel) Ovarium Simetri Bunga Kelamin Tumbuhan Perlekatan Karpel Jenis Buah Tipe Plasenta Umur Tumbuhan Total
Ciri Khas
Allamanda neriifolia
Skor
Solanum nigrum
Skor
Capsicum annuum
Skor
Ipomoea cairica
Skor
Orthosiphon stamineus
Skor
Stigma bersatu
5
Stigma bersatu
5
Stigma bersatu
5
Stigma bercabang
4
Stigma bersatu
5
Superum
2
Superum
2
Superum
2
Superum
2
Superum
2
Actinomorph
1
Actinomorph
1
Actinomorph
1
Actinomorph
1
Zygomorph
5
Monoecious
1
Monoecious
1
Monoecious
1
Monoeciuous
1
Monoecious
1
Syncarp
5
Syncarp
5
Syncarp
5
Syncarp
5
Syncarp
5
Tunggal
3
Tunggal
3
Tunggal
3
Tunggal
3
Tunggal
3
Parietalis
2
Axilaris
3
Axilaris
3
Axilaris
3
Basalis
5
Beberapa tahun
2
Beberapa tahun
2
Beberapa tahun
2
Beberapa tahun
2
Beberapa tahun
2
45
42
Contortus (pucuk bunga terputir/spiral), corolla ada tiga bagian (limbus, foux, tubus)
40
44
50,5
Stamen ditrinomous, seluruh pertal menyatu membentuk seperti lonceng
Corolla bentuk seperti bintang
Bunga memiliki 2 lobus labellum
Tabel 5. Seriasi dalam Asteriidae (lanjutan) Taksa No.
Karakter
Lantana camara
Skor
Pachystachys lutea
Skor
Pyrostegia venusta
Skor
Morinda citrifolia
Skor
Helianthus annuus
Skor
Semak
3
Semak
3
Liana
4
Pohon
1
Herba
5
Pola Percabangan
Simpodial
5
Simpodial
5
Simpodial
5
Simpodial
5
Simpodial
5
3.
Jenis Daun
Tunggal
1
Tunggal
1
Majemuk
5
Tunggal
1
Tunggal
1
4.
Duduk Daun
Tersebar
1
Berselingberhadapan
2,5
Tersebar
1
Berselingberhadapan
2,5
Tersebar
1
1.
Habitus
2.
8
Taksa No.
Karakter
Lantana camara
Skor
Pachystachys lutea
Skor
Pyrostegia venusta
Skor
Morinda citrifolia
Skor
Helianthus annuus
Skor
5.
Pertulangan Daun
Crasspedodromous
1
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
Brachidodromous
2
6.
Perbungaan
Majemuk
3
Majemuk
3
Majemuk
3
Majemuk
3
Tunggal
1
7.
Jenis Kelamin
Biseksual
1
Biseksual
1
Biseksual
1
Biseksual
1
Biseksual
1
8.
Calix / Corolla
Salah satu bersatu
2
Salah satu bersatu
2
Bersatu
3
Salah satu bersatu (corolla)
2
Lepas
2
9.
Stamen
Epipetal
2
Epipetal
2
Epipetal
2
Epipetal
2
Syngenesis
5
10.
Pistillum (Karpel)
Stigma bersatu
5
Stigma bersatu
5
Stigma bersatu
5
Stigma bercabang
4
Stigma bercabang
4
11.
Ovarium
Superum
2
Superum
2
Superum
2
Inferum
5
Inferum
5
12.
Simetri Bunga
Actinomorph
1
Zygomorph
5
Actinomorph
1
Actinomorph
1
Actinomorph
1
Kelamin Tumbuhan Perlekatan Karpel
Monoecious
1
Monoecious
1
Monoecious
1
Monoecious
1
Monoecious
1
Syncarp
5
Syncarp
5
Syncarp
5
Syncarp
5
Syncarp
5
15.
Jenis Buah
Tunggal
3
Tunggal
3
Tunggal
3
Majemuk
5
Tunggal
3
16.
Tipe Plasenta
Axilaris
3
Axilaris
3
Axilaris
3
Axilaris
3
Basalis
5
Beberapa tahun
2
Beberapa tahun
2
Beberapa tahun
2
Tahunan
1
Kurang dari 1 tahun
5
13. 14.
17.
18.
Umur Tumbuhan Total
Ciri Khas
41
Batangnya berbentuk segi empat
47, 5 Bunga memiliki 3 lobus labellum, braktea mencolok, Perbungaannya seperti conus
48 Didinomous (ada 4 stamen, ada 2 panjang dan 2 pendek), 1 stamen tereduksi, ukuran bunga relatif lebih besar
44,5
Stipula interpetiolus
52 Punya 3 tipe perbungaan, syngenesis, braktea involucrum
9
Tabel 5. Perbandingan urutan Familia dari hasil pengamatan seriasi pada divisio Magnoliophyta sub kelas Asteriidae dari yang paling primitif sampai yang modern. No.
Urutan Hasil Pengamatan
Urutan yang Sebenarnya
1.
Solanaceae
: 41
Apocynaceae
2.
Verbenaceae
: 41
Solanaceae
3.
Convolvulaceae
: 44
Convolvulaceae
4.
Rubiaceae
: 44,5
Lamiaceae
5.
Apocynaceae
: 45
Verbenaceae
6.
Acanthaceae
: 47,5
Acanthaceae
7.
Bignoniaceae
: 48
Bignoniaceae
8.
Lamiaceae
: 50,5
Rubiaceae
9.
Asteraceae
: 52
Asteraceae
Dapat dilihat dari hasil pengamatan seriasi pada divisio Magnoliophyta Subkelas Asteriidae terdapat famili yang tidak sesuai dengan urutan yang sebenarnya, salah satu faktornya yaitu spesimen yang diamati hanya satu untuk setiap familia dan hal tersebut kurang mewakili dari setiap familia yang diamati, akan lebih baik jika spesimen yang mewakili setiap familia lebih dari satu spesies agar meminimalisasi kesalahan hasil urutan skor seriasi. Grafik 1. Distribusi Karakteristik Per Familia
Distribusi Karakteristik 5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4.5 4
4
4
4 Apocynaceae
3.5 3
Convolvulaceae 3
3
3
3
3
Lamiaceae
3
Verbenaceae 2.5
2.5
2
Acanthaceae 2
2
2
2
2
2
2
Bignoniaceae Rubiaceae
1.5 1
Asteraceae 1
1
1
1
1
1
1
1
1
Solanaceae
10
H. Pembahasan 1. Familia Apocynaceae Familia Apocynaceae memiliki lebih dari 1000 spesies yang genusnya sekitar 175 menyebar didaerah kawasan beriklim tropis seperti indonesia. Dilihat dari habitusnya berupa pohon, semak, liana dan perdu. Memiliki getah berwarna putih seperti susu. Daunnya berupa berseling berhadapan atau Decussata tetapi ada juga yang tersebar dan berbentuk karangan Daun tunggal tanpa stipula. Bunganya biseksual, aktinomorf ada juga yang zygomorf. tunggal atau majemuk tipe tandan sampai simosa, mempunyai daun pelindung. Kelopak bunga 5. Mahkota bunga gamopetalus, pada waktu kuncup terputar (contortus), terkadang bentuk lonceng. Jumlah Benang sari sama dengan banyak petal, epipetalus lepas, antera dua ruang, introrsum. Putik satu dan tersusun dari dua bakal buah yang unicarpellate yang menjadi satu. Tangkai putik satu. Contoh-contoh genus: Nerium, Plumeria, Thevetia, Allamanda, Ervatabis, Vinca (Cacharantus) (Purnama, dkk., 2016). 1) Allamanda neriifolia Allamanda neriifolia berhabitus liana. Batang bulat, permukaan kasar, bergetah, berwarna coklat dengan pola percabangan simpodial. Daun tunggal, berkarang (satu buku 4 daun). Helaian memanjang, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan brachidodromou dengan permukaan halus. Panjang helaian 5-14 cm, lebar 2-4 cm. Warna daun hijau tua. Perbungaan majemuk, di ketiak daun. Tangkai pendek, hijau keunguan, tabung mahkota pendek ± 4 cm. Corolla salah satu bersatu membentuk corong berjumlah 5 dengan ujung membulat, tinggi 3 cm, berwarna kuning. Calix salah satu bersatu berjumlah 5, bentuk segitiga, ujung runcing, berwarna hijau. Stamen berjumlah 5, melekat pada tabung mahkota, kepala sari runcing, putih tulang. Pistillum stigma bersatu sehingga perlekatan karpelnya syncarp. Jenis kelamin biseksual. Ovarium superum. Simetri bunga actinomorph. Kelamin tumbuhan monoecous. Jenis buah tunggal dengan tipe plastenta parietalis. Permukaan buah berduri tajam, bentuk bulat, kelopak masih melekat, ungu, setelah tua terbelah menjadi 2 bagian berwarna coklat. Umur tumbuhan beberapa tahun. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Allamanda neriifolia memiliki karakteristik yang tidak merata. Habitus liana merupakan karakter yang cukup maju dengan skor 4, begitupun dengan pistillum dengan stigma bersatu memiliki skor 5. Sehingga Allamanda neriifolia saja tidak cukup mewakili keprimitifan Apocynaceae pada Subkelas Asteriidae karena jumlah hasil seriasi menjadi lebih tinggi yaitu 45 melebihi Solanaceae, Verbenaceae, Convolvulaceae, dan Rubiaceae. 11
2. Familia Solanaceae Familia Solanaceae mempunyai sekitar 80 marga dan 1700 spesies dan terdapa di kawasan iklim yang panas dan sedang. Habitusnya berupa liana, semak, dan perdu ada beberapa yang jenis pohon. Meskipun jarang. Daunya berlekuk, berbagi dan majemuk, duduk daunya berupa tersebar dikarenakan pergeseran yang terjadi di buku buku terkadang hampir berpasangan, tidak dilengkapi dengan daun penumpu, bunganya berupa banci (mempunyai dua kelamin), aktinomorf atau zigomorf, ummnya mempunyai kelopak berkelipatan ganjil contohnya 5, kelopak terdiri atas daun-daun kelopak yang berlekatan, demikian pula mahkotanya yang berbentuk bintang, terompet atau corong, benang sari 5, dalam bunga yang zigomorf 1 diantaranya mandul, semuanya tertanam pada mahkota, bakal buah menumpang, beruang 2 dengan sekat yang miring terhadap bidang median, kadang-kadang beruang lebih banyak, didalam ruangnya diisi oleh banyak bakal biji tangkai putik berupa 1 dan buahnya adalah buah buni atau buah kendaga. Bijinya dilengkapi lapisan endosperm sekayak cincin dikarenakan melingkar atau bengkok lembaganya. Contoh-contoh: Solanum tuberosum (kentang), S. lyppopersicum (tomat), S. melongena (terong), S. Nigrum (leunca), S. torvum (takokak), S. mammosum (terong susu) (Purnama, dkk., 2016). 1) Capsicum annuum Capsicum annuum merupakan tumbuhan dari divisi Magnoliophyta, subkelas Asteriidae, ordo Solanales, dan famili Solanaceae. Capsicum annuum merupakan tumbuhan yang memiliki habitus semak, pola percabangannya simpodial, dan memiliki kelamin tumbuhan monoeceus serta memiliki umur beberapa tahun. Spesies ini memiliki jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, dan pertulangan daunnya brachidodromous. Perbungaan dari spesies Capsicum annuum ini merupakan bunga tunggal dan berjenis kelamin biseksual. Keadaan stamen pada spesies ini yaitu epipetal, sedangkan keadaan pistillum (karpel) yaitu pada bagian stigmanya bersatu. Keadaan calix/corollanya yaitu corolla bersatu, dan memiliki simetri bunga actinomorph yaitu ketika bunga dapat dibagi menjadi dua bagian radial yang sama dalam setiap bidang radial yang melewati pusat bunga. Letak Ovariumnya superum atau di atas dasar bunganya. Perbuahan pada spesies ini adalah buah tunggal, memiliki tipe perlekatan karpelnya syncarp dan tipe plasentanya adalah axilaris. Ciri khas dari Capsicum annuum ini yaitu bentuk corolla seperti bintang. 2) Solanum nigrum 12
Solanum nigrum merupakan tumbuhan dari divisi Magnoliophyta, subkelas Asteriidae, ordo Solanales, dan famili Solanaceae. Solanum nigrum merupakan tumbuhan yang memiliki habitus semak, pola percabangannya simpodial, dan memiliki kelamin tumbuhan monoeceus serta memiliki umur beberapa tahun. Spesies ini memiliki jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, dan pertulangan daunnya brachidodromous. Perbungaan dari spesies Solanum nigrum ini merupakan bunga majemuk dan berjenis kelamin biseksual. Keadaan stamen pada spesies ini yaitu epipetal, sedangkan keadaan pistillum (karpel) yaitu pada bagian stigmanya bersatu. Keadaan calix/corollanya yaitu corolla bersatu, dan memiliki simetri bunga actinomorph yaitu ketika bunga dapat dibagi menjadi dua bagian radial yang sama dalam setiap bidang radial yang melewati pusat bunga. Letak Ovariumnya superum atau di atas dasar bunganya. Perbuahan pada spesies ini adalah buah tunggal, memiliki tipe perlekatan karpelnya syncarp dan tipe plasentanya adalah axilaris. Ciri khas dari Solanum nigrum ini yaitu bentuk corolla seperti bintang. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Solanum nigrum memiliki karakteristik yang merata. Karakteristik yang dimilikinya mewakili keprimitifan Solanaceae dibandingkan dengan Convolvulaceae, Lamiaceae, Verbenaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae, Rubiaceae, dan Asteraceae 3. Familia Convolvulaceae Familia ini biasanya disebut dengan bindweed dikarenakan ciri khasnya mempunyai spesies berkisar diatas 1.500 spesies tanaman merambat kebanyakan herba, tetapi juga pohon-pohon, semak dan herbal. DF Austin mengklasifikasikannya dalam Ericybeae suku,
Cressea,
Convolvuleae,
merremioids,
Ipomoeae,
Argyreiae,
Poraneae,
Dichondreae dan Cuscuteae tetapi ada juga yang dikasifikasikan terpisah dari keluarga Cuscutaceae. Ciri umum dari family Convolvulaceae, yaitu berhabitus herba, terna, semak, perdu dan pohon (akuatik batang berongga), hidup di darat yang lembab, batang berair dan berongga, daun bentuk tombak. Daun tunggal atau majemuk tanpa stipula dengan letak tersebar, perbungaan tunggal atau majemuk, simetri bunga actinomorf, biseksual, tetra atau pentamer, sepal lepas, persisten, petal bersatu, umumnya membentuk lonceng, stamen sebanyak petal, pistil 1, stigma 1-2, ruang sebanyak karpel, 2 ovul tiap ruang, ovarium superum. Bunga berbentuk terompet, benang sari ada 6 buah, 3 panjang dan 3 pendek. Bunga berwarna putih, batang tegak sewaktu muda, akar serabut. Jarak daun lebih dekat dibandingkan dengan kangkung air dan ubi rambat (Purnama, dkk., 2016). 13
1) Ipomoea cairica Ipomoea cairica diperkirakan berasal dari Afrika tropis dan Asia. Sekarang ditemukan di seluruh wilayah tropis di dunia (yaitu pan-tropical). Habitus tumbuhan ini adalah liana mencapai ketinggian hingga 5 m atau lebih. Pola percabangan simpodial. Jenis daun tunggal berbagi sampai ibu tulang daun terbagi menjadi lima atau tujuh lobus sempit, seperti jari tangan (yaitu lobus telapak tangan). dengan letak tersebar dan tipe pertulangan brachidodromous. Perbungaan majemuk, biseksual dengan panjang 4-6 cm dan lebar 5-8 cm memiliki pusat yang lebih gelap. Calix/corolla salah satu bersatu dengan stamen epipetal. Pistillum stigma bercabang sehingga memiliki perlekatan karpel syncarp. Ovarium superum dengan simetri bunga actinomorph. Kelamin tumbuhan monoecous. Jenis buah tunggal dengan tipe plasenta axilaris. Umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas stamen ditrinomous (2 panjang, 3 pendek) dan seluruh petal bersatu. Manfaat tanaman ini sebagai anti radang dan peluruh air seni. Spesies dari Convolvulaceae lebih maju daripada spesies dari family Solanaceae, yaitu karena habitusnya liana dan jenis daunnya tunggal berbagi sampai ibu tulang daun. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Ipomoea cairica memiliki karakteristik yang merata. Dari hasil seriasi, peringkatnya sesuai dengan peringkat sebenarnya yaitu ketiga dari yang paling primitif. Karakteristik yang dimilikinya mewakili keprimitifan Convolvulaceae dibandingkan dengan Lamiaceae, Verbenaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae, Rubiaceae, Asteraceae, dan kemajuan dibandingkan dengan Apocynaceae serta Solanaceae. 4. Familia Lamiaceae Familia Lamiaceae dikenal dengan nama Labiate famili ini adalah keluarga mint dari tanaman berbunga, genusnya berkisar antara 236 genus dan lebih dari 7.000 spesies. Banyak dimamfatkan sebagai tananan herbal untuk cita rasa makanan, obat obatan aroma. Jenis dari famili ini umumnya habitus berupa semak atau herba dalam berbagai bentuk dan ukuran, sangat jarang dijumpai jenis yang berupa pohon. Ciri Umum Seperti dijelaskan tadi habitusnya berupa herba, semak dan jarang pohon. memiliki daun tunggal tanpa daun penumpu (stipula) letak daunnya berhadapan, memiliki bunga yang bertipe majemuk dengan simetri bunganya zygomorf. Cepal bersatu dengan persisten lalu berbibir dua dimana ada salvia bibir atas 2 dan didbawah 3, Orthosiphon bibir atas 4 dan bawah 1. Stamen 2-4, dydinamus, stylus 1, stigma 2 dan letak ovarium superum, buah tunggal. Banyak dimamfaaatkan sebagai aroma, kita dapat menemukannya dipermen atau makanan yang mengandung rasa mint (segar). Spesies Lamiaceae umumnya adalah 14
herba atau berupa semak semak dalam ukuran tertentu. Cara hidupnya bisa dibilan merupakan pohon jenis tahunan dimana siklusnya abadi. Di Batang umumnya berbentuk persegi bisa kita lihat paling nampakpada saat masih muda atau tegak dan berbaring di tanah. Daun berhadapan atau melingkar, decussatus dan kelenjar-bertitik. Di kelenjar daunnya terdapat minyak ethereal dimana minyak tersebut yang menimbulkan rasa mint atau auromatic yang membuat rileks pada saat mencium aromanya. Contoh spesies:
Orthosiphon
stamineus
(kumis
kucing)
dan
Ocimum
basilicum
(Kemangi/surawung) (Purnama, dkk., 2016). 1) Orthosipon stamineus Tumbuhan Orthosiphon stamineus habitusnya berupa semak dengan pola percabangan simpodial. Jenis daun tumbuhan ini adalah tunggal dengan duduk daun berseling berhadapan dan pertulangan daun brachidodoromous. Perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla bersatu, stamen epipetal, pistillum stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga zygomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis, umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas tumbuhan ini adalah bunga memiliki dua lobus labellum. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Orthosiphon stamineus memiliki karakteristik yang tidak merata. Dari hasil seriasi, peringkatnya tidak sesuai dengan peringkat sebenarnya. Hasilnya menjadi lebih maju dibandingkan dengan Verbenaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae, dan Rubiaceae. Karakteristik yang dimilikinya mewakili keprimitifan dibandingkan dengan Asteraceae dan kemajuan dibandingkan dengan Apocynaceae, Solanaceae, dan Convolvulaceae 5. Familia Verbenaceae Familia dari Verbenaceae memiliki 35 genus dan 1200 spesies dimana genusnya antara lain mangrove Acicennia. Ciri umum dari family ini jika dilihat dari cara hidupnya habitus berupa herba dan perdu memiliki daun tungal tidak disertai dengan stipua letak daun berhadapan. Memiliki bunga yang majemuk dan ada simetri bunga aktinomorf tetapi ada juga yang zygomorf. Memiliki kelamin yang tipe biseksual, mahkotanya pentamer kalau dilihat seperti mahkota. Cepalnya bersatu dengan persisten sedangkan petalnya bersatu dimana ada tubus, limbus dan faux, berbibir 2, stamen 2-4, epipetal, pada Tectona 5 (4 dydinamus dan 1 staminodium), pistil 1, letak ovarium superum, stylus 1, karpel 2-4, plasenta aksilaris. Contoh spesies: Lantana camara (tembelekan/saliara) dan Tectona grandis (jati) (Purnama, dkk., 2016). 15
1) Lantana camara Lantana camara yaitu sering orang sebut dengan kembang tembelekan. Ciri-ciri keprimitifan pada familia ini yaitu habitus perdu dengan skor 2 dan pertulangan daun craspedodromous dengan skor 1. Familia Verbenaceae memiliki ciri khas pada batang muda berbentuk persegi. Familia ini lebih maju dari Apocynaceae karena memiliki tipe plasenta axilaris dengan skor 2. Menurut Fitriyani (2016), bahwa Lantana camara memiliki batang berbulu dan berduri serta daunnya kasar. Bercabang banyak dan ranting berbentuk segi empat. Bunga dalam rangkaian rasemosa, dan memiliki buah buni. 6. Familia Acanthaceae Familia Acanthaceae adalah suatu ordo dimana tumbuhannya berupa semak paling banyak ditemui. Ada sekitar 340 genus dan 2500 spesies sudah termaksud tumbuhan jenis melilit. Selain dari habitus semak juga ditemui seperti habitus herba, perdu, pohon dan liana. Ciri khas dari daunnya berupa daun tunggal tanpa ketiak daun (stipula) dan letaknya berhadapan satu sama lain. Bunganya berupa jenis majemuk atau tunggal, mempunyai kelamin
biseksual,
simetri dengan bunga
aktinomorf,
mahkota berkelipatan tetra atau pentamer, sepal bersatu, petal sympetal, letak ovariumnya superum dan buah tunggal. Terdaftar sekitar 1000 jenis dari golongan famili ini
dan 175
Genus
yang
terdapat
pada
daerah
kawasan
tropis.
Contoh
spesies: Pachystachys lutea (bunga lollipop) (Purnama, dkk., 2016). 1) Pachystachys lutea Pachystachys lutea merupakan tumbuhan berhabitus semak yang berasal dari famili Acanthaceae. Tumbuhan ini memiliki daun tunggal dengan pola pertulangan brachidodromous dimana tulang daun sekunder membelok ke atas. Duduk daunnya berseling-berhadapan. Pachystachys lutea memiliki perbungaan majemuk dan seperti conus dimana terdapat pistillum dengan stigma bersatu, memiliki stamen epipetal yaitu menempel pada corolla. Selain itu, memiliki braktea mencolok dan corolla memiliki 3 lobus labellum. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan monoecous. Bunga dari Pachystachys lutea zygomorph, memiliki calix dan corolla yang salah satu bersatu dengan ovarium di atas dasar bunga (superum). Berbuah tunggal dengan perlekatan karpel syncarp dan tipe plasenta axilaris. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Pachystachys lutea memiliki karakteristik yang merata. Dari hasil seriasi, peringkatnya sesuai dengan peringkat sebenarnya yaitu urutan keenam. Tetapi tetap lebih primitif dari Lamiaceae yang 16
seharusnya Acanthaceae lebih maju. Ini dikarenakan Pachystachys lutea memiliki duduk daun tersebar, simetri bunga actinomorph dan plasenta axilaris Karakteristik yang dimilikinya mewakili keprimitifan dibandingkan dengan Bignoniaceae dan Asteraceae, dan kemajuan dibandingkan dengan Apocynaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, dan Verbenaceae. 7. Familia Bignoniaceae Familia ini ditandai dengan pasangan yang dipasangkan, biasanya bicompound dan belalung berbentuk bel atau corong berbentuk biseksual. Bunga-bunga itu menampilkan kelopak dan corolla lima lobus, dua benang sari panjang dan dua benang sari pendek yang timbul dari tabung mahkota, dan landasan yang diposisikan pada disk di atas titik pelekatan bagian bunga lainnya. Ovarium terdiri dari dua karpel berpendukung ovule menyatu dengan dua (jarang satu) bilik yang mengandung banyak ovula yang terpasang di sepanjang sumbu tengah. Benih biasanya rata dan bersayap dan umumnya terbawa dalam buah kapsul. Contoh spesies: Pyrostegia venusta dan Permentiera cerifera (pohon sosis) (Berry, 1999). 1) Pyrostegia Venusta Habitus Pachystachys lutea berupa semak dengan pola percabangan simpodial. Jenis daun tumbuhan ini adalah tunggal berbagi dengan duduk daun berselingberhadapan dan pertulangan daun brachidodromous. Perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu, stamen epipetal, pistillum stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga zygomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta axilaris, umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Pachystachys lutea adalah bunga memiliki tiga lobus labellum, brachtea mencolok, perbungaannya seperti conus. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Pyrostegia venusta memiliki karakteristik yang merata. Dari hasil seriasi, peringkatnya sesuai dengan peringkat sebenarnya yaitu urutan ketujuh. Tetapi tetap lebih primitif dari Lamiaceae yang seharusnya Bignoniaceae lebih maju. Ini dikarenakan Pyrostegia venusta memiliki duduk daun tersebar dan plasenta axilaris. Karakteristik yang dimilikinya mewakili keprimitifan dibandingkan dengan Asteraceae, dan kemajuan dibandingkan dengan Apocynaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, Verbenaceae, dan Acanthaceae. 8. Familia Rubiaceae Ciri umum Familia Rubiaceae, yaitu berhabitus herba, semak, pohon, daun tunggal. Tersebar atau bersilang berhadapan, berdaun penumpu dalam ketiak atau antar tangkai. 17
Stipula interpetiolaris atau intrapetiolaris. Bunga majemuk tipe simosa, sering berbentuk seperti bongkol. Bunga biseksual, aktinomorf, epigen, tetramer atau pentamer. Korola berbentuk tabung, berbentuk trompet. Stamen 4-5, epipetalus. Bakal buah inferum, beruang-ruang, jarang 1- banyak, tiap ruang dengan 1-banyak bakal biji, tangkai putik 1, buah bermacam-macam, jarang hanya beruang 1, biji kebanyakan mempunyai endosperm, lembaga lurus atau bengkok. Famili ini mempunyai tidak kurang 500 spesies, terbagi kurang lebih 400 genus, tersebar diseluruh dunia. Contoh-contoh genus: Coffea, Rubia, Cinchona, Gardenia, Mussaenda, Morinda, Ixora (Purnama, dkk., 2016). 1) Morinda citrifolia Tumbuhan Morinda citrifolia habitusnya berupa pohon dengan pola percabangan simpodial. Jenis daun tumbuhan ini adalah tunggal dengan duduk daun berselingberhadapan dan pertulangan daun brachidodromous. Perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu, stamen epipetal, pistillum pada bagian stigma bercabang, ovarium inferum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecous, perlekatan karpel syncarp, jenis buah majemuk, tipe plasenta axilaris, umur tumbuhan tahunan. Ciri khas tumbuhan ini adalah stipula interpetiolus. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Morinda citrifolia memiliki karakteristik yang kurang merata. Dari hasil seriasi, peringkatnya sangat tidak sesuai dengan peringkat sebenarnya. Hasilnya menjadi lebih primitif dibandingkan dengan Apocynaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae dan Lamiaceae. Habitus pohon dan plasenta axilaris menyebabkan jauh lebih primitif. Karakteristik yang dimilikinya mewakili keprimitifan dibandingkan dengan Asteraceae, dan kemajuan dibandingkan dengan Solanaceae, Verbenaceae, dan Convolvulaceae 9. Familia Asteraceae Seperti dijelaskan pertama ordo asterales dan familinya Asteraceae adalah yang paling maju diantara famili di subkelas ini dikarenakan kriteria dan ciri yang dimilkinya sangat variatif. Habitusnya berupa herba, semak sangat jarang dijumpai jenis pohon. Ada ditemui di beberapa jenis getah warna putih kental dan mirip susu. Tipe daunnya berseling berhadapan, ditemui juga daun berbagi sehingga mirip dengan daun majemuk. Bunganya berbongkol dan cawan. Kelamin tumbuhan biseksual atau uniseksual. Simetri aktinomorf atau zigomorf, berjumlah banyak atau sedikit dan tersusun pada involukrum atau biasa disebut kapitulum, kalix mereduksi sehingga merubah menjadi bentuk lain seperti pappus, korolla berbentuk tabung. Tangkai sari bebas, kepala sari berlekatan, berseling dengan taju-taju mahkota, tipe Bakal buah tenggelam dan beruang 1 dengan 18
satu bakal biji, di Tangkai putik hanya 1 sedangkan kepala putik 2. Buahnya seperti buah kurung dan batu. 1) Helianthus annus Helianthus annuus atau yang sering dikenal dengan bunga matahari dan Taraxacum officinale atau memiliki nama lokal tanaman jombang. Familia ini merupakan familia yang paling maju pada subkelas Asteriidae karena pada familia ini stamen bertipe syngensis dengan skor 5, perbungaan pada spesies Helianthus berupa majemuk seperti tunggal dengan skor 4, ovarium bertipe inferum dengan skor 5, dan memiliki tipe plasenta basalis dengan skor 5. Ciri khas dari familia Asteraceae adalah stamen berupa syngensis, braktea infolukram, memiliki beberapa tipe bunga yakni bunga pita, bunga tabung, dan bunga bibir. Dari grafik distribusi karakteristik, terlihat bahwa Helianthus annuus memiliki karakteristik yang merata. Dari hasil seriasi, peringkatnya sesuai dengan peringkat sebenarnya yaitu paling maju pada Subkelas Asteriidae. Ciri yang paling terlihat kemajuannya yaitu habitus herba, stamen syngenesis dan ovarium inferum. Karakteristik yang dimilikinya mewakili kemajuan Asteraceae dibandingkan dengan Apocynaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, Lamiaceae, Verbenaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae, dan Rubiaceae I. Jawaban Pertanyaan 1. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua spesimen tersebut? Jawab: a. Pola percabangan yang simpodial b. Jenis kelamin biseksual
d. Kelamin tumbuhan sebagian besar monoceous
c. Perlekatan karpel syncarp 2. Ciri-ciri apakah yang membuat semua spesimen tersebut ditempatkan dalam satu subkelas? Jawab: a. Habitus berupa pohon, semak atau herba b. Daun tunggal atau majemuk c. Bunga Hypogin, perigyn sampai epygin d. Korola sympetal, beberapa stamen epipetal, sering ada cakram nektar e. Polen berinti 2/ 3 (triaperture) f. Ovulum unitegmik 19
g. Gynesium apokarp atau syncarp, ovarium superum atau inferum h. Plasenta bervariasi (paling banyak aksilar) 3. Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-spesimen tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang berbeda? Jawab: a. Habitus berupa pohon-herba
e. Simetri bunga
b. Jenis daun, pertulangan daun dan
f. Kedudukan
letak daun
ovarium
terhadap
dasar bunga
c. Kaliks/korola dari lepas-bersatu
g. Tipe plasenta
d. Stamen dan pistilum
h. Umur tumbuhan
4. Dapatkah anda menemukan ciri khas setiap familia? Jawab: a. Family Apocinaceae: 1) Bunga pada waktu kuncup berputar
3) Antera terkumpul dibawah faux berbentuk tombak atau panah
2) Bergetah putih atau bening b. Family Solanaceae 1) Kaliks persisten
4) Petal bersatu
2) Kelopak 5 bersatu
5) Bunga berbentuk bintang
3) Bunga kelipatan 5
6) Batang memiliki rambut
c. Family Convolvulaceae 1) Bunga
umumnya
bentuk
lonceng atau corong
3) Ada getah 4) Limbus tidak terbagi
2) Stamen sebanyak petal d. Famili Lamiaceae 1) Herba batang segi empat
3) Stamen didynomous
2) Bunga berbibir dan simpetal
4) Mempunyai minyak atsiri
e. Famili Verbenaceae 1) Petal bersatu ada tubus, limbus dan faux
2) Batang muda segi empat 3) Mahkota 5 simpetal, berbibir 2
f. Famili Achantaceae 1) Mahkota
dan
membentuk tabung
kelopak
3) Stamen didynomous 4) Ada braktea
2) Bunga bilabiatus 20
g. Famili Bignoniaceae 1) Stamen didynomous
3) Ukuran bunga relatif lebih
2) 1 stamen tereduksi
besar
h. Famili Rubiaceae 1) Daun
memiliki
stipula
2) Mahkota 4-5 berbentuk tabung
interpetiolus i. Famili Asteraceae 1) Memilki braktea involukrum 2) Bunga pseudanthium 3) Memilki bunga pita, bibir dan tabung 5. Apabila anda bandingkan tingkat kemajuan/ keprimitipan familia-familia tersebut, bagaimanakah urutannya? Jawab: a. Family Solanaceae: 41
f. Famili Achantaceae: 47,5
b. Famili Verbenaceae: 41
g. Famili Bignoniaceae: 48
c. Family Convolvulaceae: 44
h. Famili Lamiaceae: 50,5
d. Famili Rubiaceae: 44,5
i. Famili Asteraceae: 52
e. Family Apocinaceae: 45 6. Karakteristik apakah yang dimiliki oleh familia yang paling maju? Jawab: a. Habitus berupa herba
e. Ovarium inferum
b. Pola percabangan simpodial
f. Perlekatan karpel syncarp
c. Stamen syngenesis
g. Plasenta basalis
d. Pistillum
(karpel)
stigma
bercabang 7. Apabila subkelas Asteriidae dibandingkan dengan subkelas Magnoliidae, subkelas Hammaliidae, subkelas Caryophyllidae, subkelas Dillenidae, dan subkelas Rosidae manakah dari keenam subkelas tersebut yang paling maju? Jawab: Subkelas Asteriidae lebih maju dibandingkan dengan subkelas Magnoliidae, subkelas Hammaliidae, subkelas Caryophyllidae, subkelas Dillenidae, dan subkelas Rosidae 8. Ciri apakah yang dimiliki oleh subkelas yang paling maju? Jawab:
21
Ciri yang dimiliki oleh sub kelas yang paling maju adalah memiliki polen yang unitegmik. 9. Apakah kegunaan tumbuhan anggota subkelas Asteriidae? Jawab: a. Sebagai tanaman hias
c. Sebagai sayur-sayuran
b. Sebagai bahan makanan
d. Sebagai bahan obat-obatan
J. Kesimpulan 1. Subkelas Asteridae umumnya berhabitus pohon, perdu, liana atau herba dengan berbagai macam manfaat sebagai obat dengan kandungan senyawa iridoid atau berbagai macam alkaloid (tapi bukan alkaloid benzil-isoquinolin) atau poliasetilketil atau glikosida, tapi jarang sianogenik, jarang saponifer, dan jarang bercampur, biasanya kurang baik asam ellagic dan proanthocy anins, dan tanpa betalains dan mustard-oil; unilacunar; segmen bentuk kapal dengan perforasi sederhana atau jarang skalariform atau reticulate; plastid tipe S 2. Berdasarkan hasil seriasi yang telah dilakukaan urutan familia dari yang paling primitif ke familia yang paling maju yaitu familia Verbenaceae, Solanaceae, Convolvulaceae, Rubiaceae, Apocynaceae, Acanthaceae, Bignoniaceae, Lamiaceae, dan Asteraceae.
3. Familia Apocynaceae, Habitus berupa liana, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun berkarang, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Apocynaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu (corolla), stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta parietalis, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas dari Apocynaceae yaitu contortus (puncuk bunga terputir/spiral), corolla ada tiga bagian yaitu limbus, foux, dan tubus. Familia Solanaceae, Habitus berupa semak, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Solanaceae jenis perbungaannya majemuk tetapi ada juga yang tunggal, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu (corolla), stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta axilaris, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Solanaceae yaitu corolla berbentuk seperti bintang. Familia Convolvulaceae, Habitus berupa liana, pola percabangan simpodial,
22
jenis daun tunggal berbagi sampai ibu tulang daun, duduk daun tersebar, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Convolvulaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu, stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bercabang, ovarium superum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta axilaris, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Convolvulaceae yaitu stamen ditrinomous, seluruh petal menyatu membentuk lonceng. Familia Lamiaceae, Habitus berupa semak, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun berseling-berhadapan, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Lamiaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla bersatu, stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga zygomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Lamiaceae yaitu bunga memiliki dua lobus labellum. Familia Verbenaceae, Habitus berupa semak, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, dan pertulangan daun craspedodromous. Familia Verbenaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu, stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga zygomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta axilaris, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Verbenaceae yaitu batangnya berbentuk segi empat. Familia Acanthaceae, Habitus berupa semak, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun berseling berhadapan, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Acanthaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu, stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga zygomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta axilaris, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Acanthaceae yaitu bunga memiliki tiga lobus labellum, brachtea mencolok, dan perbungaan seperti conus. Familia Bignoniaceae, Habitus berupa liana, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Bignoniaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla bersatu, stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bersatu, ovarium superum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta axilaris, dan umur tumbuhan beberapa tahun. Ciri khas Bignoniaceae yaitu didinomous (ada 4 stamen, 2 panjang dan 23
2 pendek), satu stamen tereduksi, serta ukuran bunga relative lebih besar. Familia Rubiaceae, Habitus berupa pohon, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun berseling-berhadapan, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Rubiaceae jenis perbungaannya majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla salah satu bersatu (corolla), stamen epipetal, pistillum (karpel) stigma bercabang, ovarium inferum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah majemuk, tipe plasenta axilaris, dan umur tumbuhan tahunan. Ciri khas Rubiaceae yaitu stipula interpetiolus. Familia Asteraceae, Habitus berupa herba, pola percabangan simpodial, jenis daun tunggal, duduk daun tunggal, dan pertulangan daun brachidodromous. Familia Rubiaceae jenis perbungaannya tunggal, jenis kelamin biseksual, calix/corolla lepas, stamen syngenesis, pistillum (karpel) stigma bercabang, ovarium inferum, simetri bunga actinomorph, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis, dan umur tumbuhan kurang dari satu tahun. Ciri khas Asteraceae yaitu mempunyai 3 tipe perbungaan (bunga pita, tabung, dan bibir), stamen syngenesis, dan brachtea involucrum.
24
DAFTAR PUSTAKA Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press: New York. Berry,
Paul.
(1999).
Lamiales
Plant
Order.
Diakses
dari:
https://www.britannica.com/plant/Lamiales [04 November 2017]. Purnama,
dkk.
(2016).
Subkelas
Ateridae.
Diakses
http://www.idbiodiversitas.com/2016/07/subkelas-asteridae-beserta-ciri-khas.html
dari: [04
November 2017]. Takhtajan, Armen. (2009). Flowering plants, Second Edition, Spinger Science, St. Petersburg: Rusia. Fitriyani
I.
(2016).
Lantana
Camara.
[Online].
Diakses
dari:
https://www.academia.edu/7861491/Lantana_Camara [4 November 2017]
DAFTAR PUSTAKA GAMBAR Gb. 1.b. Allamanda neriifolia Loison,
Bernard.
(2007).
Allamanda
neriifolia.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d2/Allamanda_schottii1MTFL.j pg [6 November 2017] Gb. 2.b. Solanum nigrum Hubich,
Harab.
(2005).
Solanum
nigrum.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/0/01/Solanum_nigrum_leafs_flow ers_fruits.jpg [6 November 2017] Gb. 3.b. Capsicum annuum Kathia,
Kactus.
(2004).
Capsicum
annuum.
[Online].
Diakses
dari
https://pics.davesgarden.com/pics/2004/10/20/KactusKathi/a1fe88.jpg [6 November 2017] Gb. 4.b. Ipomoea cairica Touolunga.
(2007).
Ipomoea
cairica.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/0f/Ipomoea_cairica.jpg/8 00px-Ipomoea_cairica.jpg [6 November 2017] Gb. 5.b. Orthosiphon stamineus 25
Wizan.
(2008).
Orthosiphon
stamineus.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bb/Orthosiphon_stamineus002.j pg [6 November 2017] Gb. 6.b. Lantana camara Xaver,
Franz.
(2010).
Lantana
camara.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ed/Lantana_camara_3.jp g/1024px-Lantana_camara_3.jpg [6 November 2017] Gb. 7.b. Pachystachys lutea Mingiweng.
(2007).
Pachystachys
lutea.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/91/Pachystachys_lutea_1 .jpg/800px-Pachystachys_lutea_1.jpg [6 November 2017] Gb. 8.b. Pyrostegia venusta Vincentz,
Frank.
(2008).
Pyrostegia
venusta.
[Online].
Diakses
dari
https://ast.wikipedia.org/wiki/Mangifera_indica#/media/File:Mangga_indramayu_07 1007-0327_rwg.jpg [6 November 2017] Gb. 9.b. Morinda citrifolia Morc.
(2005).
Morinda
citrifolia.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1d/P_Morc_D1252.JPG/80 0px-P_Morc_D1252.JPG [6 November 2017] Gb. 10.b. Helianthus annuus Zauber.
(2009).
Helianthus
annuus.
[Online].
Diakses
dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b7/Sonnenblumenfeld_v or_einem_Gewitter.JPG/800px-Sonnenblumenfeld_vor_einem_Gewitter.JPG
[6
November 2017]
26