ACARA IV PEMANTAUAN KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN IKAN
Oleh:
Oleh: Nama
: Mega Yanuassa!
NIM
: B"A"#$"%$
Kel&m'&(
: ) *Em'a+,
As-s+en
: Am- Aus.-
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PEMBESARAN PERIKANAN TA/AR
KEMENTERIAN RISET0 TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS 1ENDERAL SOEDIRMAN 2AKULTAS BIOLOGI PROGRAM STUDI D3III BIOLOGI3PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN
PUR/OKERTO %"#4
I5
PENDAHULUAN
A5 La+a Bela(ang Budidaya perikanan merupakan salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan untuk memanfaatkan hasil sumberdaya perairan. Budidaya perikanan adalah kegiatan pengembangan suatu komoditi perikanan, dalam kegiatan budidaya perikanan secara umum mencakup kegiatan pembenihan, pendederan, dan pembesaran dalam upaya pengelolaan sumberdaya perairan. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi perikanan salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan pengusahaan. Pengusahaan merupakan kegiatan dalam pemeliharaan untuk memperbanyak (reproduksi), menumbuhkan ( growth), serta meningkatkan mutu biota akuatik, sehingga diperoleh keuntungan (Effendi, 2!). Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dalam dan faktor luar. "aktor dalam umumnya adalah faktor keturunan antara lain sex dan umur. "aktor luar meliputi kualitas air yaitu p#, $O, suhu, amonia, dan salinitas, serta parasit dan penyakit. Pertumbuhan benih ikan ter%adi akibat adanya asupan makanan yang masuk kedalam tubuh dan diubah men%adi energi untuk akti&itas dan metabolisme. 'kuran bukaan mulut akan men%adi salah satu faktor mudah tidaknya proses masuk makanan ke dalam tubuh. 'kuran makanan ikan yang lebih besar dari bukaan mulut akan menyebabkan kemampuan memakan makanan akan terhambat dan pertumbuhan pun akan terhambat (Effendi, *). +ematian ikan yang ter%adi pada masa pemeliharaan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah salinitas. alinitas semakin tinggi maka semakin tinggi pula tingkat kematian benih ikan, karena %ika tingkat osmoregulasi tinggi sedangkan kemampuan ikan rendah maka akan berakibat pada kematian ikan. "aktor yang berpengaruh pada tinggi rendahnya persentase kelangsungan hidup benih ikan ialah kemampuan ikan. "aktor ukuran benih ikan pun berpengaruh terhadap kemampuan untuk bertahan hidup, selain sifat genetis yang dan kondisi ikan pada saat dimasukan kedalam media bersalinitas. $ampak dari tingginya salinitas tersebut, benih ikan akan memerlukan lebih banyak energi untuk proses osmoregulasi
sebagai upaya dalam penstabilan kondisi tubuh terhadap kondisi lingkungan yang baru ("u%aya 2!).
B5 Tu6uan .an Man7aa+ a5 Tu6uan
-u%uan dari praktikum acara pemantauan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan adalah: . enghitung tingkat kelangsungan hidup selama pemeliharaan 2. enghitung pertambahan pan%ang mutlak tiap dua minggu /. enghitung pertambahan bobot mutlak tiap dua minggu !. enghitung la%u pertumbuhan harian tiap dua minggu 85 Man7aa+
anfaat dari praktikum kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan adalah mahasis0a dapat menghitung nilai survival rate atau kelangsungan hidup ikan yang dipelihara, serta dapat mengetahui bentuk pertumbuhan ikan.
II5 A5 Ala+ .an Bahan
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1lat yang digunakan dalam acara Pemantauan +elangsungan #idup dan Pertumbuhan kan adalah thermometer, kertas millimeter blok, timbangan teknis dan kalkulator. Bahan yang digunakan adalah benih ikan nilem ( Osteochillus vittatus) dan ikan nila (Oreochromis niloticus). B5 P&se.u Ke6a . 1lat yang digunakan untuk mengukur pan%ang dan bobot ikan disiapkan. 2. kan sampel diambil sebanyak 3 ekor /. Bobot ikan ditimbang dengan menggunakan timbangan teknis. !. Pan%ang total diukur dengan menggunakan milimeter blok. Pan%ang total
diukur mulai dari u%ung mulut terdepan sampai bagian u%ung ekor paling belakang. 4. Pengamatan kembali dilakukan tiap dua minggu hingga akhir praktikum dan dihitung nilai kelangsungan hidup ikan.
III5 HASIL DAN PEMBAHASAN A5 Has-l Ta8el 95% Sam'l-ng 'e+ama 'a.a K&lam P&l-(ul+u I(an n-lem *Osteochilus Sam'el #5 %5 95 )5 $5 ;5 45 <5 6umlah 7ata8rata
vittatus ,
.an I(an N-la * Oreochromis
Pan6ang *m, 3,! ,! ,5 5,5 5,! *,2 5,3 54,! 3,3
niloticus ,
B&8&+ *gam, 4,5 ,45 ,42 ,*2 !, /,*2 4,54 !,54 4*,53 *,2
Ta8el 959 Sam'l-ng (e.ua 'a.a K&lam P&l-(ul+u I(an n-lem *Osteochilus Sam'el #5 %5 95 )5 $5 ;5 45 <5 6umlah 7ata8rata
vittatus ,
.an I(an N-la * Oreochromis
Pan6ang *m, ,* 2,5 3, 3,2 , ,/ ,2 , *, ,3
niloticus ,
B&8&+ *gam, *,/5 2,/ *,25 4,3 4,** ,*4 ,5 5,5! *,*5 /,!*
Ta8el 95) Sam'l-ng (e+-ga 'a.a K&lam P&l-(ul+u I(an n-lem *Osteochilus Sam'el #5 %5 95 )5 $5 ;5 45 <5 6umlah 7ata8rata
vittatus ,
.an I(an N-la * Oreochromis
Pan6ang *m, ,/ ,2 2,/ ,2 ,4 , 2,2 , 35,* ,3/
niloticus ,
B&8&+ *gam, 2 / 2/ 22 ! / 2 * !* *,3*
Ta8el 95$ Sam'l-ng (eem'a+ 'a.a K&lam P&l-(ul+u I(an N-lem *Osteochilus Sam'el #5 %5 95 )5 $5 ;5 45 <5 6umlah 7ata8rata
vittatus ,
.an I(an N-la * Oreochromis
Pan6ang *m, Ulangan # Ulangan % ,* ,3 2,! , ,* 2, ,3 ,! *,4 ,5 , 3 ,* ,/ ,2 ,3 3,*5 3, , ,
niloticus )
B&8&+ *gam, Ulangan # Ulangan % 3 /4 2/ 22 22 4 2/ 3 * 2 2 4 2 3,*4 4
Ta8el 95; Kelangsungan H-.u' I(an N-lem *Osteochilus N-la *Oreochromis N&5
vittatus ,
.an I(an
niloticus ,
/a(+u
1umlah I(an !ang Ma+-
1umlah I(an !ang H-.u'
.
Pemel-haaan ampling ke
3
2.
ampling ke 2
*
/.
ampling ke /
*
!.
ampling ke !
/2
!*
Peh-+ungan :
. -ingkat +elangsungan #idup kan 9ilem dan kan 9ila 7 ()
; 9t<9 = ; !*<3 = ; 43,*4 2. Pertambahan Pan%ang utlak kan 9ilem dan kan 9ila >? ; ?t @ ? ; , @ 3,3 ; , cm /. Pertambahan Bobot utlak kan 9ilem dan kan 9ila >t ; At @ A ; 3,*4 @ *,2 ; ,4! gram !. ?a%u Pertumbuhan pesifik kan 9ilem dan kan 9ila ; (?nAt @ ?nA ) t = ; (?n3,*4 @ ?n*,2) 5 = ; (2,/ @ ,*) 5 = ; ,5 = ; 5,
B5 Pem8ahasan
enurut ud%iman (2!), pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ikan dalam berat, ukuran, maupun &olume seiring dengan berubahnya 0aktu. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. "aktor internal merupakan faktor8faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur, dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan makanan dan ketahanan terhadap penyakit. "aktor eksternal merupakan faktor yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang meliputi sifat fisika dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan kuantitas. Pendapat lain tentang pertumbuhan menurut menurut Effendi (*), dalam istilah sederhana pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran pan%ang atau berat dalam suatu 0aktu, sedangkan pertumbuhan dalam indi&idu adalah pertambahan %aringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan sel
tersebut ter%adi apabila ada kelebihan input energi dan asam amino
(protein) yang berasal dari makanan. Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar ikan. "aktor dalam ikan adalah faktor genetik, kesehatan serta keseragaman ukuran ikan tersebut. "aktor luar meliputi kondisi kualitas air, serangan hama dan penyakit serta kondisi pakan ikan. +ecepatan pertumbuhan ikan ditentukan oleh gen. en tersebut merupakan sifat 0arisan dari induknya yang diba0a melalui telur. en merupakan bagian kecil dari kromosom merupakan penyimpan sifat8sifat indi&idu tersebut. Berhubungan dengan pengukuran pertumbuhan ikan, terdapat tiga parameter yaitu la%u pertumbuhan ikan harian (spesifik), pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan pan%ang ikan. enurut uyanto (24), beberapa faktor penting yang turut mempengaruhi la%u pertumbuhan ikan diantaranya yaitu padat penebaran, kualitas air yang optimal, sistem budidaya yang digunakan, bebas serangan hama dan penyakit dan pakan mencukupi (alami atau buatan). +elangsungan hidup adalah peluang hidup suatu indi&idu dalam 0aktu tertentu, sedangkan mortalitas adalah kematian yang ter%adi pada suatu populasi organisme yang menyebabkan berkurangnya %umlah indi&idu di populasi tersebut (Effendi, *). -ingkat kelangsungan hidup akan menentukan produksi yang diperoleh dan erat kaitannya dengan ukuran ikan yang dipelihara. +elangsungan hidup benih ditentukan oleh kualitas induk, kualitas telur, kualitas air serta perbandingan antara %umlah makanan dan
kepadatannya. Padat tebar yang ter%adi dapat men%adi salah satu penyebab rendahnya
tingkat
kelangsungan
hidup
suatu
organisme,
terlihat
kecenderungannya bah0a makin meningkat padat tebar ikan maka tingkat kelangsungan hidupnya akan makin kecil (1llen, *!). 9ilai tingkat kelangsungan hidup ikan rata8rata yang baik berkisar antara */,4835, . +elangsungan hidup ikan ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya kualitas air meliputi suhu, kadar amoniak dan nitrit, oksigen yang terlarut, dan tingkat keasaman (p#) perairan, serta rasio antara %umlah pakan dengan kepadatan. "aktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup ikan yang perlu diperhatikan adalah padat tebar, pemberian pakan, penyakit, dan kualitas air. Pakan yang diberikan kualitasnya harus memenuhi kebutuhan nutrisi ikan dan kuantitasnya disesuaikan dengan %umlah ikan yang ditebar. Penyakit yang menyerang biasanya berkaitan dengan kualitas air, sehingga kualitas air yang baik akan mengurangi resiko ikan terserang penyakit dan ikan dapat bertahan hidup ($EP-19, ). kan nila memiliki perbandingan tubuh anta ra panjang dan tnggi ikan nila / : , mata ikan nila berbentuk bulat, menon%ol dan bagian tepi ber0arna
putih. enurut aanin (3!), ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai klasifikasi sebagai berikut: +ingdom
:1nimalia
"ilum
: Chordata
+elas
: Osteichtyes
Ordo
: Percomorphi
"amili
: Cichlidae
enus
: Oreochromis
pesies
: Oreochromis niloticus
enurut $%uhanda (!), lengkung insang pada ikan nilem berupa tulang ra0an yang sedikit membulat dan merupakan tempat melekatnya filamen8filamen insang. 1rteri branchialis dan arteri epibranchialis terdapat pada lengkung insang di bagian basal pada kedua filamen insang pada bagian basalnya. -apis insang berupa sepasang deretan batang8batang ra0an yang pendek dan sedikit bergerigi, mele%at pada bagian depan dari lengkung
insang. kan 9ilem (Osteochilus hasselti) memiliki gelembung renang untuk men%aga keseimbangan di dalam air.kan %antan dan ikan betina dapat dibedakan dengan cara memi%it bagian perut ke arah anus. kan %antan akan mengeluarkan cairan putih susu dari lubang genitalnya. nduk betina yang sudah matang telurnya dicirikan dengan perut yang relatif besar dan lunak bila diraba (umantadinata, 3). +lasifikasi ikan nilem menurut $%a%ared%a (*) sebagai berikut: +ingdom
: 1nimalia
"ilum
: Chordata
+elas
: Pisces
Ordo
: Ostariphysi
"amili
: Cyprinidae
enus
: Osteochillus
pesies
: Osteochillus hasselti
"aktor @ faktor mempengaruhi berat dan pan%ang ikan dapat sebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor %enis kelamin, kemungkinan tercapainya kematangan
gonad
untuk
pertama
kali
cenderung
mempengaruhi
pertumbuhan. Pertumbuhan akan men%adi lambat karena sebagian makanan tertu%u pada perkembangan gonad tersebut. "aktor umur, pertumbuhan cepat ter%adi pada ikan yang masih muda, sedangkan ikan yang sudah tua umumnya kekurangan makanan apalagi untuk pertumbuhannya, karena sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan. -erakhir faktor parasit dan penyakit dapat mempengaruhi pertumbuhan %ika alat pencernaan atau organ &ital lainnya terserang, sehingga efisiensi makanan yang berguna bagi pertmbuhan berkurang. "aktor luar lainnya yang mempengaruhi yaitu kualitas air, misalnya suhu, oksigen terlarut dan karbondioksida.(utoyo, 2). "aktor penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan nilem dan ikan nila menurut uyanti (4) adalah sebagai berikut : . +ualitas 1ir +ualitas air yang kurang baik dapat mengakibatkan pertumbuhan ikan men%adi lambat. +ualitas air yang penting untuik pertumbuhan benih ikan berkisar 58* ppm. +ekeruhan air yang disebabkan lumpur akan
menghambat pertumbuhan ikan, untuk kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik untuk pertumbuhan antara 28/4 cm. kan nila mampu tumbuh cepat hanya dengan pakan yang mengandung protein sebesar 2824, dan bila hidup diperairan yang banyak ditumbuhi oleh tumbuhan lunak. 2. uhu kan nilem dan ikan nila dapat hidup diperairan yang dalam dan luas maupun dikolam yang sempit dan dangkal. kan nilem dan ikan nila dapat hidup disungai yang tidak terlalu deras airnya, di0aduk , danau , ra0a, sa0ah, tambak, air payau atau didalam %aring apung dilaut. uhu optimal ikan mas dan ikan nila adalah 248/, oleh karena itu ikan nilem dan ikan nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai tinggi. /. Ph kan nilem dan ikan nila yang kecil lebih tahan terhadap perubahan lingkungan dibandingkan dengan ikan yang sudah besar. 9ilai p# perairan yang baik untuk budidaya ikan pada siang hari berkisar 5,48 pada p#, ikan dapat mati, tetapi terkadang kondisi ini masih dapat di tolerir oleh ikan. Ph ideal pada budidaya ikan berada pada kisaran *83. !. +andungan Oksigen dan +arbondioksida kan memerlukan kandungan oksigen untuk bernapas, sumber oksigen dalam air berasal dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis itu sendiri dipengaruhi oleh sinar matahari dan kandungan karbondioksida. Bila sinar matahari dan kandungan karbondioksida cukup, proses fotosintesis akan ber%alan dengan baik dan kandungan oksigen dalam air akan tinggi. +andungan karbondioksida yang baik pada ikan nilem dan ikan nila yaitu !,384,2 ppm.
4. 1lkalinitas 1lkalinitas adalah konsentrasi basa total yang terkandung dalam air dengan mengetahui nilai alkalinitas dapat diketahui produktifitas suatu
kolam.total alkalinitas yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan mas dan ikan nila berada pada kisaran 48/ mg CaCo/. 5. 1moniak enurut %angkaru (32), amoniak dalam air dapat berasal dari proses metabolisme ikan dan proses pembusukan bahan organik oleh bakteri 9#/, akan lebih beracun kalau konsentrasi oksigen sangat rendah. +onsentrasi 9#/ tertinggi biasanya ter%adi setelah pytoplankton mati yang diikuti penurunan p# karena CO2 meningkat. Batas konsentrasi 9#/ yang mematikan ikan pada ,8,/ mg. #ubungan pan%ang dan berat merupakan aspek biologi perikanan yang perlu di pela%ari. Pan%ang tubuh sangat berhubungan dengan pan%ang dan berat seperti hukum kubik yaitu bah0a berat sebagai pangkat tiga dari pan%angnya. #ubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan pan%ang ikan berbeda8beda. Pengamatan pertumbuhan ikan, baik pan%ang dan berat merupakan salah satu hal yang penting untuk diamati selama proses budidaya ikan, hal ini dilakukan agar kenormalan pertumbuhan ikan dapat diketahui sedini mungkin. #ubungan pan%ang dan berat (?ength80eight relationship atau ?A7) merupakan hal yang penting dalam penelitian ilmiah perikanan, karena hal ini memberikan informasi parameter8parameter populasi. Pertama, sebuah perubahan berat dan pan%ang memperlihatkan umur dan kelas kelompok tahun ikanD hal ini sangat penting dalam perikanan. +edua, data pan%ang berat tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan daya dukung stock perikanan tangkap, selain itu, data pan%ang dan berat dapat %uga menggambarkan petun%uk penting tentang perubahan iklim dan lingkungan. Pengukuran pan%ang dan berat tersebut nantinya akan diperoleh nilai b, yang ikut menentukan seimbang tidaknya antara berat dan pan%ang ikan, dimana nilai b yang mungkin muncul adalah b/, b;F/FG/. (Effendi, 2!). Pengukuran
sampel
benih
ikan
dilakukan
untuk
mengetahui
pertumbuhan ikan dan tingkat penyesuaian ikan terhadap pakan dan lingkungan agar dapat bertahan hidup. Pengukuran dilakukan dengan cara mengambil ikan contoh sebesar (seluruhnya) atau 3 ekor ikan untuk
ditimbang beratnya dengan timbangan analitik dan diukur pan%ang ikan dengan menggunakan milimeter blok yang telah dilaminating. Pengukuran yang digunakan adalah pan%ang total yaitu dari u%ung mulut hingga ke u%ung ekor. Pengukuran dilakukan setiap dua minggu sekali selama 5 hari pemeliharaan. Perhitungan kelangsungan hidup benih ikan dilakukan perhitungan ikan pada akhir pemeliharaan terhadap keseluruhan %umlah ikan. -ingkat kelangsungan hidup ikan nila dan ikan nilem pada akhir penelian adalah 43,*4 , tingkat kelangsungan hidup ini sangat rendah dikarenakan banyak ikan yang mati pada saat dua minggu ketiga masa pemeliharaan, hal ini disebabkan karena ikan tidak nafsu makan sehingga mengalami stres. enurut %urnal 1sma et al (25), kematian benih pada ikan khususnya ikan peres atau ikan nilem selama pemeliharaan diduga berkaitan dengan stres akibat proses penyamplingan dan perubahan suhu air sehingga beberapa diantaranya mati. uhu mempengaruhi kelangsungan hidup ikan, %ika perubahan suhu sering ter%adi setiap hari bisa menyebabkan ikan stres, nafsu makan ikan berkuran dan sehingga menghambat perumbuhan dan sebagian mengalami kematian.
IV5
KESIMPULAN DAN SARAN
A5 Kes-m'ulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: . -ingkat kelangsungan hidup ikan selama pemeliharaan adalah 43,*4 2. Pertambahan pan%ang mutlak adalah , cm
/. Pertambahan bobot mutlak tiap dua minggu adalah ,4! gram !. ?a%u pertumbuhan harian tiap dua minggu adalah 5, B5 Saan
aran untuk praktikum kali ini adalah praktikan lebih ra%in untuk menyipon kolam, agar ikan ter%adi kematian missal pada ikan yang dipelihara.
DA2TAR RE2ERENSI
1llen. *!. Pengukuran Tingkat Kelangsungan Hidup, Laju Pertumbuhan dan !isiensi Penggunaan "akanan pada #kan. emarang: $ahara priHe. $EP-19. . Budidaya Pembesaran kan. Proyek $i&ersifikasi Pangan dan iHi Pro&insi 6a0a Barat. Bandung: +antor Ailayah Pro&insi 6a0a Barat. $%a%ared%a, 7. . *. $uku Pedoman Pengenalan Perikanan %arat . +a%ian . 6akarta: $ir%en Perikanan. $%uhanda. !. Pengantar &natomi Perbandingan 'ertebrata ( . Bandung: 1mico. Effendi. *. $iologi Perikanan. Bogor: PB. Effendie, . ., *. $iologi Perikanan. Bogor: "akultas Perikanan PB. "u%aya, I. 2!. isiologi #kan %asar Pengambangan Teknologi Perikanan . 6akarta: 7inneka Cipta. ud%iman, 1. 2!. "akanan #kan. 6akarta: Penebar 0adaya.
1sma, 9., Jainal, 1. ., 0an, #. 25.Pertumbuhan dan +elangsungan #idup Benih kan Peres (Osteochilus vittatus) pada 7ansum #arian Iang Berbeda. *urnal #lmiah "ahasiswa Kelautan dan Perikanan +nsiahKol ( ),pp: 8 aanin, #. 3!. Taksonomi dan kunci identi!ikasi ikan. 6akarta: Bina Cipta. umantadinata, +. 3. Pengembangan #kan . #kan Peliharaan di #ndonesia. Bogor: astra #udaya.