PEMINDAHAN PEMINDAHAN RESIKO RESIKO KEPADA KEPADA PERUSAHAAN ASURANSI Manajemen Resiko Adopted by Gusti Ayu Wulandari, SE, MM
•
•
Asuransi adalah perlindungan terhadap resiko keuangan yang disediakan pihak insurer Asuransi juga merupakan alat penggabungan resiko dari dua atau lebih orang-orang atau perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan melalui sumbangan aktual atau yg dijanjikan untuk membentuk dana guna membayar membayar klaim Merupakan peralatan retensi resiko dan kombinasi ombinasi resiko
Perbedaan Asuransi dengan Bonding: Surety Bond
Asuransi
Surety bond memiliki 3 kelompok dalam kontrak (surety, obligee dan principal)
sedangkan dalam kontrak asuransi hanya terdapat insured (tertanggung) dan insurer (penanggung)
Principal akan memperoleh surat pertanggungan (bond) dan membayar premi, tapi obligee menerima perlindungan dari principal
Seorang insured biasanya mengikuti asuransi untuk dirinya sendiri
Kerugian dalam surety bond biasanya disebabkan karena kesalahan principal
Kerugian asuransi bersifat kebetulan dari insured
Tidak ada kerugian bagi surety (penanggung/penjamin), karena itu surety tidak akan mengeluarkan surat tanggungan jika terdapat peluang kerugian potensial
Penanggung (insurer) mengharapkan adanya beberapa kerugian di antara kelompoktertanggung
Jika terjadi kerugian, surety mempunyai hak untuk meminta penggantian kepada principal
Seorang insurer tidak mempunyai hak seperti ini terhadap insured (tertanggung)
Manfaat Asuransi (kajian teori) 1. Idemnification untuk mengganti kerugian bagi mereka yangmenderita kerugian tak diharapkan 2. Reduction of uncertainty Mengurangi ketidakpastian: –
–
Menghilangkan resiko, ketidakpastian, dan reaksi pribadi thd resiko bagi pihak tertanggung individual Mengurangi total resiko, ketidakpastian dan reaksi sebaliknya terhadap resiko dalam masyarakat
Ketidak pastian ini juga termasuk: - Jumlah exposure unit yang ditelusuri tidak terbatas - Masa lalu yang tak dapat diulang lagi (diperbaiki)
Manfaat Pengurangan Resiko melalui Asuransi bagi masyarakat dan tertanggung: 1. Melalui penghapusan ketidakpastian yg berhubungan dengan resiko yg dipertanggungkan, asuransi dapat membantu mengurangi ketegangan mental dan fisik yg diakibatkan oleh rasa cemas dan takut sehubungan resiko tersebut 2. Mengurangi resiko individual, sosial, masyarakat dan industri
Perusahaan Asuransi sebagai dana untuk Investasi Perusahaan asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank dpt mengerahkan dana2 yg tersedia untuk investasi di bidang lain di luar asuransi, bukan saja karena resikonya kecil tetapi karena adanya pemasukan yg konstan, shg jumlah uang yg tersedia selalu melebihi pembayaran klaim.
BIAYA-BIAYA yg ditimbulkan Perusahaan Asuransi 1.
Biaya Operasi biaya2 premi yg dibayar tertaggung merupakan biaya penilaian kerugian + pajak premi pemerintah + biaya administrasi umum + profit dan cadangan
2.
Biaya Moral Hazard meningkatnya kemungkinan orang melakukan secara sengaja untuk mendatangkan kerugian/ mempertahankan kerugian spy memperoleh keuntungan dari hal tersebut (membebankan klaim kerugian pd asuransi pdhl seharusnya dipikul sndri; pemanfaatan pelayanan scr berlebihan; kecurangan biaya ganti rugi yg lebih besar dlm kasus pertanggung jawaban.
3.
Biaya Morale Hazard suatu keadaan yg menyebabkan orang menjadi kurang hati2, menyepelekan dan secara tidak sengaja/sdar melakukan suatu kegiatan yg menyebabkan kerugian
Keterbatasan Asuransi Kebanyakan perusahaan asuransi hanya menjamin resiko yg bersifat resiko murni, namun resiko yg bersifat spekulatif masih jarang disentuh oleh perusahaan2 asuransi. Mengasuransikan sebuah resiko spekulatif harus melibatkan premi yg menguntungkan.
Keterbatasan Asuransi Adanya persyaratan resiko yg diasuransikan: –
Kerugian potensial cukup besar
–
Probablitias terjadinya tdk tinggi dan dpt diperhitungkan
–
Exposure unit besar dengan resiko yg sama (massal dan homogen)
–
Kerugian yg terjadi bersifat kebetulan
–
Kerugian yg dijaminkan mencakup hal2 tertentu saja
–
Tidak ada resiko catastrophe (bencana besar yg merembet/menyeluruh)
Keterbatasan Asuransi Adanya hambatan resiko yg diasuransikan: –
–
–
Hambatan dari pemerintah adanya peraturan dan perundangan pemerintah yg mebatasi ruang gerak asuransi (traif premi dan pajak, dll) Keterbatasan/kekurangan SDM di bidang asuransi Kebiasaan dan tanggapan masyarakat di suatu daerah mengenai asuransi
PENDEKATAN KUALITATIF DALAM PEMILIHAN PENANGANAN RESIKO Manajemen Resiko Adopted by Gusti Ayu Wulandari, SE, MM
Adanya keterbatasan kelembagaan perusahaan dan faktor manusia, dan perubahan yg cepat dalam lingkungan resiko dll menyebabkan beberapa manajer resiko hanya memperhatikan satu bagian cara pengendalian resiko saja tanpa memperhatikan peninjauan filosofis penyebab terjadinya suatu resiko kerugian misalnya seperti pembenahan sistem, pertimbangan aspek2 operasional dan standar perusahaan dan perombakan kebijakan yang mendukung penghindaran sebuah resiko. -
Metode Dua Langkah (Metode Asuransi)
Mengukur dan mengidentifikasi kerugian potensial
Insurance Coverage (penutupan asuransi)
Peninjauan kembali kontrak asuransi sesuai golongan
Menetapkan penanganan kerugian selain asuransi
Metode Dua Langkah (Metode Asuransi) 1. Mengukur dan mengidentifikasi kerugian potensial, mengingat tidak semua kerugian dapat diasuransikan 2. Menetapkan kombinasi penutupan asuransi yang terbaik (Insurance Coverage), dengan membagi kontrak asuransi menjadi : a.
Penutupan yg esensial (diwajibkan oleh UU, misal asuransi pegawai)
b. Penutupan yg diinginkan (hanya di beberapa kerugian yg dapat menghalangi kegiatan perusahaan) c.
Penutupan yg tersedia (kerugian2 yg ringan)
Metode Dua Langkah (Metode Asuransi) 3. Peninjauan kontrak sesuai daftar golongan manajer resiko harus dapat menetapkan beberapa prioritas atas dana yg akan dipakai untuk premi asuransi, penanggulangan resiko dan pendanaan kerugian. Penetapan asuransi yg dipakai memperhatikan beberapa faktor sbb: –
Status ekonomi perusahaan
–
Pandangan obyektif manajer resiko
–
Sifat exposure
–
Ketepatan pengukuran kerugian potensial
Metode Dua Langkah (Metode Asuransi) 4. Pengklasifikasian juga untuk menentukan konsekuensi penanganan resiko/kerugian mana yg memakai/tidak memakai asuransi (ditangani sendiri) a) Penghindaran b) Pencegahan dan pengurangan kerugian c)
Penanggungan sendiri kerugian
d) Pemindahan resiko pada pihak lain selain asuransi (hedging, leasing, kontrak, outsourcing) e) Asuransi yg bersifat deductible (dpt dikurangi) sesuai klasifikasi / prioritas
PENDEKATAN KUANTITATIF DALAM PEMILIHAN PENANGANAN RESIKO Manajemen Resiko Adopted by Gusti Ayu Wulandari, SE, MM
Keterbatasan Pendekatan Kuantitatif 1. Data yg diperlukan untuk assesment tidak selalu ada / terpenuhi 2. Kurangnya pengalaman penggunaan cara ini 3. Ketidak tepatan dalam menaksir jumlah kerugian
Metode Pendekatan Kuantitatif Pengidentifikasian resiko (Exposure unit)
Tiga Perangkat Tindakan
1. Untuk menanggung resiko 2. Untuk menanggung resiko dan usaha pengamanan, mengurangi suatu kans terjadinya resiko kerugian 3. Untuk membeli pewrlindungan asuransi
KERUGIAN
1. Biaya kerugian yg 2. Biaya yg timbul karena timbul terjadinya resiko: meskipun suatu Dapat diasuransikan resiko tidak dapat terjadi diasuransikan ataupun tidak.
Pengaruh lain Keputusan: 1. Pengaruh pajak 2. Pengaruh kecemasan, merupakan faktor subyektif yg sukar dihitung terpengaruh faktor ketidakpastian yg dirasakan manajer sbg personal thd suatu resiko, adanya resiko lain yg harus ditangani, dan tujuan manajemen resiko perusahaan.
OBYEKTIFITAS Kondisi dimana Manajer tidak dapat memperkirakan probabilitas kerugian suatu resiko:
Kondisi dimana Manajer dapat memperkirakan probabilitas kerugian suatu resiko:
1. Meminimumkan kerugian potensial yg maksimum selama periode yg bersangkutan
1. Meminimumkan kerugian potensial yg berkaitan dengan outcome yg paling mungkin
2. Meminimumkan kerugian potensial yg minimum dalam periode yg bersangkutan
2. Meminimumkan kerugian selama suatu kebijakan dijalankan
ASURANSI sebagai pendekatan kuantitatif penanganan resiko Alasan yg mendorong seseorang/perusahaan menggunakan jasa asuransi: 1.
Mengurangi kecemasan akibat fluktuasi dalam kerugian kecelekaan (accident loss)
2.
Jika menanggung sendiri kerugian accident loss justru akan menimbulkan kerugian yg tidak dapat diasuransikan
3.
Faktor pajak yg mendukung dan membuiat pembelian asuransi jadi lebih menguntungkan
4.
Estimasi kerugian yg dihitung sediri lebih besar daripada yg diperkirakan asuransi
5.
Nilai jasa pelayanan yg disediakan perusahaan asuransi (keselamatan, kesehatan, penyesuaian kerugian, dll)