WS KHUSUS MANAJER PELAYANAN PASIEN - CASE MANAGER DALAM STANDARAKREDITASI RS VERSI 2012 2012
Pengantar Latihan Meny Menyusu usun n Rekam Rekam Medis Medis MPP
dr. Nico A. A. Lum Lumenta, enta, K.Nefro, K.Nefro, MM, MHKes HKes Kom Komisi Akreditasi kreditasi Rum RumahSa ah Sakit kit
CASE M ANAGER / MAN AJ ER PELAY PELAYAN AN PASIEN
Perawat Clinical Leader : • Kera Kerangk ngka a pok pokok ok asuhan • Koordinasi • Kolaborasi • ness • Interpretasi • Review • Integra Integrasi si asu asuha han n
Fisio terapis
DPJP
Apoteker Ahli Gizi
Pasien , Keluarga
a o grafer
Analis Lainnya
Yan Kes Ya / RS Lain Yan Ya Keuangan/ Billing
M PP Case Manager Asuransi Perusahaan/ Employer
BPJS
Dokter Keluarga
CASE M ANAGER / MAN AJ ER PELAY PELAYAN AN PASIEN
Perawat Clinical Leader : • Kera Kerangk ngka a pok pokok ok asuhan • Koordinasi • Kolaborasi • ness • Interpretasi • Review • Integra Integrasi si asu asuha han n
Fisio terapis
DPJP
Apoteker Ahli Gizi
Pasien , Keluarga
a o grafer
Analis Lainnya
Yan Kes Ya / RS Lain Yan Ya Keuangan/ Billing
M PP Case Manager Asuransi Perusahaan/ Employer
BPJS
Dokter Keluarga
Konsep Manajemen Pelayanan Pasien
Pembayar PPA PPA Sistem en u ung Keluarga,Teman, Tetanggadsb etangga dsb
Pasien
MPP / Case Mgr MPP MP P buk bukan an P PA – ak aktif tif ( K A R S )
• Pe Penerap nerapan an PC PCC C> • Ko Kolaborasi laborasi PPA > • Ken enda dali li mutu asu asuha han n • Ken enda dali li bia biaya ya as asuh uhan an • Ken enda dali li sa safety fety as asuh uhan an
1. Asuhan Asuhanses sesuai uai kebutuha keb utuhan n pas pasien ien 2. Kesinamb Kesinambungan ungan pelayanan 3. Pas Pasien ien mem emaham ahami asuhan 4. Kep epua uasa san n pa pasien sien 5. Kem emam ampu puan anpas pasien ien mengambil keputusan 6. Keterliba Keterlibatan tan& & pemberdayaan 7. Kepatuhan 8. Kem eman andirian dirianpa pasien sien 9. Optim Optimalisas alisasii sistem penduk pen dukun ung g pas pasien ien 10.Pemulangan 10.Pem ulanganam aman an 11.Quality Of Life
• Pembayar • Perusahaan • Asuransi Output CM : Kontinuitas Pelayanan Pelayanan dgn Kendali Mutudan Biaya Pelayanan yg memenuhi kebutuhan Pasien-Kel pd ranaps/d dirumah
Case M PP
Pasien Keluarga
(Laison, Penghubung,“J emb atan”)
• • • • •
RS PPA Rohaniwan Unit2 Keuangan
Dokumentasi Manajer Pelayanan Pasien 1. Form A, Evaluasi awal : a.l. Skrining, Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien, Identifikasi masalah, risiko dan kesempatan, Perencanaan manajemen pelayanan pasien .
orm , a a an mp emen as : a. . o ow up, Monitoring, Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi, Advokasi, Hasil Pelayanan, Pelayanan dalam transisi
3. Perencanaan Pemulangan Pasien (P3) / Discharge Planning
REKAM MEDIS • Pengertian : Rekam medis adalah berkas yg berisikan catatan dan dokumen ttg identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yg telah diberikan kpd pasien (Permenkes 269 / 2008 ttg Rekam Medis) • Rekam medis merupakan bukti tertulis maupun terekam ttg proses asuhan yg diberikan oleh dokter dan nakes PPA (professional pemberi asuhan) lainnya kpd pasien yg merupakan cerminan kerjasama tim PPA utk menyembuhkan pasien • Rekam kesehatan adalah kumpulan data keadaan kesehatan individu yg mendapat pelayanan kesehatan, meliputi data sosial pasien, catatan imunisasi, hasil pemeriksaan fisik sesuai dgn penyakit dan pengobatan yg diperoleh selama mendapat pelayanan kesehatan (Health Information Management, Edna K Huffman, 1999)
A SPEK REK A M M EDI S 1. Aspek Administrasi : Karena isi RM menyangkut tindakan berdasarkan wewenang & tangg-jwb sbg nakes PPA dlm mencapai tujuan yan kes. 2. Aspek Medis : Karena catatan/rekaman tsb dipergunakan sbg dasar utk merencanakan pengobatan/asuhan yg hrs diberikan kpd seorang pasien. 3. Aspek Hukum : Karena menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dlm rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti utk menegakkan keadilan. 4. Aspek Keuangan : Karena mengandung data/informasi yg dpt dipergunakan sbg dasar pembiayaan. 5. Aspek Penelitian : Krn menyangkut data/informasi yg dpt dipergunakan sbg dasar penelitian & pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kes. 6. Aspek Pendidikan : Krn menyangkut data/informasi ttg perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medik yg diberikan kpd pasien. Informasi tsb dapat dipergunakan sbg bahan referensi pengajaran di bidang kesehatan. 7. Aspek Dokumentasi : Krn menyangkut sumber ingatan yg harus didokumentasikan dan dipakai sbg bahan pertangg-jwban & laporan RS.
K EGU N A A N REK A M M E DI S 1. Sbg alat komunikasi antara PPA yang memberikan asuhan pasien (communication). 2. Sbg dasar dlm perhitungan biaya pelayanan kpd pasien (financial biling). 3. Menyediakan data khusus yg sangat berguna untuk keperluan penelitian dan pendidikan (research & education). 4. Sbg dasar utk merencanakan asuhan yg harus diberikan kpd . 5. Sbg bahan yg berguna utk analisis, penelitian dan evaluasi thd kualitas pelayanan yg diberikan kpd pasien (audit klinis) 6. Menjadi sumber ingatan yg harus didokumentasikan serta sbg bahan pertangg-jwb an dan pelaporan. 7. Sbg bukti tertulis /terekam atas segala tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung/dirawat di RS. 8. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, RS maupun PPA ( legal documentation).
Profesional Pembe ri Asuhan
PCC
Clinical Team Leader
DPJP Perawat/ Bidan
Nurisionis e s en
Psikologi ns
Terapis Fisik Profesional Pemberi Asuhan :
mereka yg secara langsung memberikan asuhankpd pasien, a.l. dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker, psikologklinis, penata anestesi, terapis fisik dsb
Apoteker
Teknisi Medis Penata Anestesi
Lainnya
PPA
TugasMandiri, Tugas Kolaboratif, Tugas Delegatif
1 ASESMEN
PASIEN
(Periks a Pas ien) IAR
Profesional Pemberi Asuhan
ASUHAN PASIEN PEMBERIAN2 PEMBERIANPELAYANAN / PELAYANAN IMPLEMENTASIRENCANA MONITORING Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Pr o se s A s u ha n Pa s i e n
Diagram I AR
Patient Care
1
Asesme n Pasien
Pencatatan:
(S kri ning, “Periks a Pas ien”)
PPA : Dokter Perawat Bidan Apoteker Nutrisionis Dietisien Teknisi Medis
1. Informa si dikum pulkan : Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain / penunjang, dsb
I
Asesmen Awal
2. Analisis informasi : Meneta kan Dia nosis / Masalah / Kondisi
A
Asesmen
Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien 3. Renca na Asuhan/Plan of Care : Merumuskan rencana dan sasaran terukur
R
Untuk memenuhi K ebutuhan Yan Pas ien
(PenataAnestesi)
Terapis Fisik
SOAP
2
Pemberian Pelayanan Implementasi Rencana Monitoring A s e s m e n U l a n g
Proses Asuhan Pasien 2 blok proses, oleh masing2 PPA
1. Asesme n Pasien
“IAR”
S 1. INFORMASI DIKUMPULKAN: anamnesa, pemeriksaan StdAP 1 I O fisik, pemeriksaanlain / penunjang, dsb 2. ANALISIS INFORMASI : menghasilkankesimpulana.l. StdAPK 1, 1.1.1, Masalah, Kondisi, Diagnosis, A 1.1.2, 3, 4, AP 1.3, A untukmengidentifikasi kebutuhanpelayanan pasien 1.3.1, 1.2. EP 4, 1.9,
P
3. RENCANAPELAYANAN/ Planof Care, untukmemenuhi kebutuhan pelayanan pasien
. , . , . Std PP 2 EP 1, PP R 2.1, 5, StdAP 2, PAB 5, 7, 7.4.
2. Im plementasi Pemberian Pelayanan Monitoring Pemberianpelayanan/asuhan, pelaksanaan rencana, beserta monitoringnya
Std PP 2, EP 2, PP 5 EP 2 & 3, PAB 3 EP 5, 5.3, 6, 7.3, 12
Tata Laksana Manajemen Pelayanan Pasien di Rumah Sakit
1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen
pelayanan pasien 2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Identifikasi masalahdan kesempatan Perencanaan mana emen ela anan asien Monitoring Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi Advokasi Hasil Pelayanan Kompetensi Budaya – Cultural Competence MPP Manajemen Sumber Daya Terminasi manajemen pelayanan pasien
• MPP me navigasi melalui 9 fase • Berulang & Cyclical • Berpusat pdpasien • Sistemsupport dari pasien
Screen ing
Assess ing
Plan ning
Level varies by practice setting. Includes gathering data needed for Evaluating Outcome phase
Implemen ting
Follow -up
Transition ing
Coordination)
Stratify Ing Risk
The depth of this phase varies based on the CMt practice setting. E.g. Stratifying risk is a major case in health insurance, chronic care etc. In acute/longtermcare Stratifyingrisk may becombined withAsessingphase
Communica ting Post Transition
(CCMC, Commission for Case Manager Certification, 2011)
Evalua ting
Standard 10. Record Keeping The social work case manager shall document all case management activities in the appropriate client record in a timely manner. Social work documentation shall be recorded on paper or electronically and shall be prepared, completed, secured, maintained, and disclosed in accordance with regulatory, legislative, statutory, and employer requirements. Case manager yang social worker/pekerja sosial akan mendokumentasikan semua ke iatan case mana ement dalam status klien asien secara benar dan tepat waktu. Dokumentasi pekerja sosial akan disimpan di kertas maupun secara elektronik dan akan dipersiapkan, dilengkapi, disimpan, dipelihara, dan dibuka sesuai dengan ketetapan, peraturan dan perundangan, serta kewenangan karyawan.
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
NASW Standards for Social Work Case Management Standard 10. Record Keeping The social work case manager shall document all case management activities in the appropriate client record in a timely manner. Social work documentation shall be recorded on paper or electronically and shall be prepared, completed, secured, maintained, and disclosed in accordance with regulatory, legislative, statutory, and employer requirements.
MPP akan mendokumentasikan semua kegiatan manajemen pelayananpasien dalamstatus klien/pasien secara benar dan tepat waktu. Dokumentasi MPP akan disimpan di kertas mau un secara elektronik danakan dipersiapkan, dilengkapi, disimpan, dipelihara, dandibuka sesuai dengan ketetapan, peraturandan perundangan, serta ketentuanRS
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
NASW Standards for Social Work Case Management Interpretation Dokumentasi praktekMPPygjelas, Clear, concise, and ongoing singkat memudahkankomunikasi yg documentation of social work practice jelasdgn para PPAserta RS, akan facilitates clear communication with meningkatkankelangsunganyan. other service providers and Dokumentasi juga bisamenjadi organizations, thereby promoting landasanperencanaanyandan continuity of services. Documentation praktekserta evaluasi program. also serves as a foundation for service Lebihdari itu, informasi tertulis ttg planning and practice and program klienseringdibutuhkanutk evaluation. Moreover, written information about clients is often reimbursemen, utkutilization review, needed for service reimbursement, for danutkmeningkatkan akuntabilitas utilization review, and to promote RSkpdparapembayar / penyandang organizational accountability to payers data. Pencatatan ygter-update dan or funding sources. Updated, concise ringkas juga merupakan support bagi records also provide support for social MPPdalamsuatulegal review work case managers in the event of a legal review. (National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
Interpretation (2)
The purpose of documentation is not to supplant but, rather, to foster strong working relationships with, and services for, case management clientele. Thus, documentation should reflect clients’ informed consent regarding all aspects of case management practice: assessment; service planning, delivery, and improvement; and transfer or termination of services. The social work case manager can ensure her or his practice reflects clients’ involvement by incorporating in documentation clients’ own words, stories, goals, and feedback.
Tujuandokumentasi bukanlahutk menggantikan, namun, utk menopang hubungankerja ygkuat denganpelayanan bagi pelanggan MPP. Jadi dokumentasi haruslah merefleksikan /mencerminkan informed consent klien thd semua aspek praktek MPP : asesmen; perencanaan&pemberian , evaluasi danperbaikanpraktek; serta transfer atau penghentian pelayanan. MPP dapat memastikan prakteknyamencerminkan keterlibatan kliennya dengan menggabungkankata, cerita, goal danmasukankliennya kedalam dokumentasi tsb
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
Social work case management documentation should reflect the following elements: • client’s identifying information • dates, times, and descriptions of contact with the client, family system, and other service providers or organizations • initial and subsequent psychosocial assessments monitoring progress toward accomplishment of the client’s goals • services provided and other information about plan implementation • outcomes of service provision
Pendokumentasian MPPharus mencerminkanelemen2 sbb : • Informasi dari proses identifikasi klien • Tanggal, waktu, dan uraian/deskripsi saat kontak denganklien, sistemkeluarga, maupun RS lain • psikososial • Rencana danprosedur untuk memonitor kemajuan terhadap pencapaiangoal pasien • Pelayananyang diberikan dan informasi lain tentang implementasi rencana • Hasil dari pelayanan
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
• referrals to or from other providers, organizations, or resources, including rationale for referrals, and other collaboration on behalf of the client • supervision or consultation sought or provided to enhance case management services • rationale for referrals and transfer or termination of . Each entry should be dated and signed by the social work case manager.
• Rujukankeatau dari pemberi layananlain, RS, atau sumber2 lain, termasuk alasan dari rujukan, dan kolaborasi lainatas nama klien • Supervisi atau konsultasi yang dicari atau diberikan untuk menin katkan ela ananMPP • Alasandari rujukandan transfer /pemindahan atau penghentian pelayanan Setiaptambahancatatan harus diberi tanggal dan ditandatangani olehMPP
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
The client record should also include the following elements: • written permission from the client to release and obtain information, when necessary • compliance with confidentiality and privacy rights and responsibilities • accounting of receipts and disbursements related to client service provision • documentation of the release of client records.
Status klienharus memuat juga elemen2 sbb : • Ijintertulis dari klien untuk melepaskandan memperoleh informasi, bila perlu • Sesuai dengankonfidensialitas / kerahasiaanserta hak2 privasi dan tanggung jawab pengeluaranberkaitan dengan pemberian layanan kepada klien • Dokumentasi dari pelepasan informasi klien
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
The social work case manager must hold all client information in confidence. Such information may be released to other members of the family system, other service providers or organizations, or other parties only with written permission of the client (or the individual legally authorized to represent the client). This release should detail which information is , , time frame.
MPP harus memegang seluruh informasi kliensbg konfidensial. Informasi dmk bisa dilepaskan kepada anggota laindari sistem keluarga, pemberi layanan atau RS lain, serta pihak ke tiga lain hanya dengan ijin tertulis dari klien (atau oran lain an menda at kuasa mewakili klien). Pelepasan informasi harus rinci tentang informasi apa saja yang boleh di buka, kepada siapa, dan dalam jangka waktu yang bagaimana.
(National Association of Social Workers : NASW Standards for Social Work Case Management, Washington DC, 2013)
At the same time, certain limits of confidentiality are inherent in service delivery. For example, the social work case manager may be ethically and legally obliged to release information in circumstances of abuse, neglect, and threat of client suicide or harm to others. Moreover, court orders may require an organization or practitioner to release specific information about a client. The case manager also needs to be aware of organizational policy and processes in handling requests for confidential information and should seek appropriate consultation before disclosing any information not covered by the client’s written release. The case manager should explain the limits on confidentiality to clients both orally and in writing at the onset of services, to ensure that the client has the information needed to provide informed consent, and should facilitate the client’s understanding of how the organization responds to requests for confidential information.
Pendokumentasian Manajemen Pelayanan Pasien
Pendokumentasian MPP 1. Asuhan Pasien oleh PPA terdiri dari dua langkah besar : 1) Asesmen dengan metode IAR (Informasi, Analisis, Rencana) 2) Pemberian Pelayanan, Implementasi rencana, Monitoring 2. MPP melaksanakan pelayanannya dengan langkah-langkah sbb : 1) Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen pelayanan pasien 2) Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien 3) Identifikasi masalah dan kesempatan 4) Perencanaan manajemen pelayanan pasien 5) Monitoring 6) Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi 7) Advokasi 8) Hasil Pelayanan 9) Terminasi manajemen pelayanan pasien
3. Dengan basis IAR maka informasi dari MPP dibutuhkan oleh PPA dalam rangka mengumpulkan informasi tsb diatas. Dengan demikian dokumentasi MPP harus berada dalam rekam medis pasien untuk akses bagi PPA dalam memberikan asuhan pasien 4. Dokumentasi juga menjadi landasan perencanaan pelayanan dan . 5. Informasi tertulis sering dibutuhkan untuk reimbursemen, untuk review / evaluasi utilisasi, dan untuk meningkatkan akuntabilitas rumah sakit kepada para pembayar. 6. Pencatatan yang dimutakhirkan juga merupakan dukungan bagi MPP dalam suatu legal review
7.
Pendokumentasian MPP harus mencerminkan elemen-elemen a.l. sebagai berikut (NASW Standards for Social Work Case Management, 2013) : • Informasi dari proses identifikasi / skrining pasien • Tanggal, waktu, dan uraian / deskripsi saat kontak dengan pasien, sistem pendukung pasien seperti keluarga, teman dsb • Evaluasi awal, rencana dan prosedur untuk memonitor kemajuan terhadap pencapaian sasaran/goal pasien • Pelayanan yang diberikan dan informasi lain tentang implementasi rencana, tindak lanjut pelaksanaan manajemen
• Hasil dari pelayanan • Informasi sekitar rujukan, termasuk alasan rujukan, transfer / • • •
pemindahan atau penghentian pelayanan dan kolaborasi lain Supervisi atau konsultasi yang dicari atau diberikan untuk meningkatkan pelayanan MPP Setiap tambahan catatan harus diberi tgl dan ditandatangani oleh MPP MPP harus memegang seluruh informasi pasien sbg konfidensial. Pelepasan informasi harus rinci tentang informasi apa saja yang boleh di buka, kepada siapa, dan dalam jangka waktu yang
Dokumentasi Manajemen Pelayanan Pasien di Rumah Sakit Terdiri dari dua form
Form A : Evaluasi Awal MPP
1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemenpelayanan pasien 2. Asesmenuntuk manajemenpelayananpasien 3. Identifikasi masalah, risiko dan kesempatan 4. Perencanaanmanajemenpelayananpasien
1. PelaksanaanPerencanaanmanajemen Form B : pelayanan pasien Catatan Implementa 2. Monitoring 3. Identifikasi masalah – risiko – kesempatan si MPP 4. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi, 5. Kolaborasi 6. Advokasi 7. Hasil Pelayanan 8. Terminasi manajemenpelayananpasien
Beberapa Contoh Catatan MPP
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
FIGURE 3-15 CaseManagement Identification"RedFlags"list • Diagnosisor illness:
AIDS Alcohol andsubstance abuse Cancer Cardiovascular Chronic respiratory Chronic obstructive pulmonary disease(COPO) Crohn’s disease Cysticfibrosis Diabetes End stageor other organfailure/transplant HepatitisC Head injury High-risk infant High-risk pregnancy Hipfracture Leukemia Liver disease Lymedisease Morbid obesity Multiple trauma Neuromuscular diseases Parkinson’s disease syc a r c anorexa, u ma, su s ance a use, e c. eumao ar r s Severe burns Sickle cell Spinabifida Spinal cord injury Stroke Transplants Tuberculosis • Potential treatment: Chemotherapy Extended ICU Home care services Hospicecare Insulin pump IVantibiotics/IVIG (other injectables; Heparin, Lovenox) Monitors (uterine, apnea,etc) Oxygen (concentrators, ongoing 02) Pain management programs Rehabilitation (inpatient or day program) TPN/enteral Ventilator dependent • Frequent hospitalizations or prolonged confinement: (Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
•
Frequent hospitalizations or prolonged confinement:
- Three admits same year for same or related problem •- Confinements exceeding 10days • Cost of claims: Same illness over $25,000 year to date • Patterns of care: Failed or repeated surgeries, hospital-acquired infections, malpractice concerns (quality-of care issues) Multiple providers, medications, outpatient surgeries. admissions to a skilled nursing facility • While patient still hospitalized: Consider response to treatment: multiple providers, prior compliance issues, family support, responsibilities issues, complications • After patient has been discharged: Consider patient knowledge of illness, medications and medical directions, involvement of patient/family (have they scheduled follow-up appointments, testing, second opinions, etc.?), satisfaction with medical care - Does patientlfamily know what to report, to whom , and when? - Do they know the treatment plan for the future . . . do they have the ability and inclination to follow it? • Location: Complex care delivered in rural setting, small hospital, or facility with poor outcome history • Pharmaceutical profile: Multiple providers/drugs, drug interaction potential, abuse patterns, disease management potential (Source: Courtesy of Options Unlimited, Case Management Services Division, © 2003. Huntington, New York.) (Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
(Daniels,S andRamey,M: The Leader’s GuidetoHospital Case Management, Jones and Bartlett, 2005)
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
(Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
1 /2
2 /2
Estimated hours for case management 5 hours Signature Medical Management Consultant (Mullahy, C.M. : The Case Manager’s Handbook, 5 th edJones & Bartlett Learning, 2014)
Discharge Planning
What is it and how can it help me?
Planning for discharge with clear dates and times reduces: • Patient’s length of stay • Emergency readmissions • Pressure on hospital beds This is true for all patients, both day surgery and patients who have morecomplex needs.
When does it work best?
With elective care, discharge planning should start before admission. This allows everyone to focus on a clear endpoint in the patient’s care. It also reduces errors and unnecessary delays alon the atient athwa . If inpatient beds are a bottleneck, reducing pressure on beds will increase throughput and therefore reduce referral to treatment times.
Howto use it
There are some common keyelements when planning for discharge, regardless of whether a patient is receiving emergency or elective (inpatient or day case) care. These are: Specifying a date and / or time of discharge as early as possible Identifying whether a patient has simple (80 per cent of all patients) or complex discharge • •
planning needs • •
Identifying what these needs are and how they will be met Deciding the identifiable clinical criteria that the patient must meet for discharge (NHS Institute for Innovation and Improvement : Discharge Planning, 2008)
(NHS Institute for Innovation and Improvement : Discharge Planning, 2008)
Discharge Planning Transisi & Kontinuitas Yan
Keluarga: Asuhan Dirumah Pra Admisi : o eLOS o Rujukan
Discharge Planning • Awal &durante ranap • Kriteria • • Keterlibatan Pasien-Kel • Antisipasi masalah • ProgramEdukasi /Pelatihan
Rawat inap
Edukasi, Pelatihan spesifik : Pasien-Kel
Dirumah Follow-up • Ke RS • Telpon
24-48 jampra-pulang o PenyiapanYandilingkungan o Kriteriapulang + e pasien pulang o Resum o Transport o dsb o
Discharge Planning • Cegah Komplikasi Pasca Discharge • Cegah Readmisi
Yan Kes Primer dilingkungan
Yan Sosial
Yan Penunjang, Rehab
49
50
KARS Nico A. Lumenta
KARS Nico A. Lumenta
h. 1/2
h. 2/2
54
55
56
57
1 /2
(IDEAL Discharge Planning Overview,Process,andChecklist, AHRQ)
2 /2
(HSE Codeof Practice for Integrated Discharge Planning, Limerick, Ireland, 2009)
Form MPP
Dokumentasi Manajemen Pelayanan Pasien di Rumah Sakit
Form A Evaluasi Awal MPP
1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemenpelayanan pasien 2. Asesmenuntuk manajemenpelayananpasien 3. Identifikasi masalah, risiko dan kesempatan 4. Perencanaanmanajemenpelayananpasien
1. Pelaksanaan Perencanaan mana emen Form B pelayanan pasien Catatan Implementa 2. Monitoring 3. Identifikasi masalah – risiko – kesempatan si MPP 4. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi, 5. Kolaborasi 6. Advokasi 7. Hasil Pelayanan 8. Terminasi manajemenpelayananpasien
Petunjuk Latihan Mengisi Form A – Evaluasi awal MPP 1) Baca uraian uraia n kasus/Vignette 2) Isi Form A MPP, sebagai evaluasi awal MPP 3) Elemen informasi : •
Asesmen untuk manajemen manajemen pelayanan pasien Identifikasi masalah, risiko dan kesempatan Perencanaan manajemen pelayanan pelayanan pasien Dapat ditambahkan informasi lain sebagai sebagai “scenario” tambahan yg relevan 4) Presentasikan Presentasikan dalam bentuk bentuk word saja. • • • •
Form B – Catatan Implementasi MPP 1) Isi Form B MPP sebagai catatan implementasi manajemen pelayanan pasien 2) Elemen Elemen informasi : • Pelaksanaan Perencanaan manajemen pelayanan pasien • Monitorin • Identifikasi masalah – risiko – kesempatan • Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi, • Kolaborasi • Advokasi • Hasil Pelayanan • Terminasi manajemen pelayanan pasien • Pelayanan Pelayanan dalam transisi 3) Presentasikan dalam bentuk word saja.
1. Identifikasi Identifikasi,, seleksi // skrining pasien utk manajemen
pelayanan pasien Kriteria yg digunakan a.l. namun tidak terbatas pada : 1. Usia 2. Pasiendengan fungsi kognitif rendah 3. Pasien dgn risiko tinggi 4. Potensi komplain tinggi 5. Kasus dgn penyakit kronis, katastropik, terminal 6. Status fungsional rendah, kebutuhan bantuan ADL (Activity Daily Living) ygtinggi 7. Pasiendgn riwayat penggunaan peralatan medis dimasa lalu 8. Riwayat gangguan mental, upaya bunuh diri, krisis keluarga, isu sosial a.l. terlantar, tinggal sendiri, narkoba. 9. Sering masuk IGD, readmisi RS 10.Perkiraanasuhandgn biaya tinggi 11.Kemungkinansistempembiayaan yg komplek, adanya masalah finansial 12.Kasus ygmelebihi rata-ratalama dirawat 13.Kasus ygdiidentifikasi rencana pemulangannya penting/berisiko atau yg membutuhkan kontinuitas pelayanan
2. Asesmen Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien a. Komponen asesmen a.l. namun tidak terbatas pada : 1. Fisik, fungsional, kognitif, kekuatan-kemampuan, kemandirian 2. Riwayat kesehatan 3. Perilakupsiko-sosio-kultural 4. Kesehatan mental 5. Tersedianya dukungan keluarga, kemampuan merawat dari pemberi 6. Finansial 7. Status asuransi 8. Riwayat penggunaan obat, alternatif 9. Riwayat trauma, kekerasan 10.Pemahaman ttg kesehatan (health literacy) 11.Harapan thdhasil asuhan, kemampuan utk menerima perubahan 12.Aspek legal
2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien b. Data asesmen diperoleh melalui, namun tidak terbatas pada : 1. Wawancara pasien, keluarga, pemberi asuhan 2. Asesmen awal saat admisi rawat inap, asesmen secara
“
”
3. Komunikasi dengandokter, PPA lainnya 4. Rekammedis 5. Data klaim, asuransi
3. Identifikasi masalah dan kesempatan Lakukan kegiatan Identifikasi masalah dankesempatan a.l. 1. Tingkat asuhan yg tidak sesuai panduan, norma ygdigunakan
2. Over/under utilization pelayanan dengan dasar panduan, norma yg digunakan 3. Ketidak patuhanpasien 4. Edukasi kurang memadai, atau pemahamannya yg belum memadai ttg proses penyakit, kondisi terkini, daftar obat (Health literacy) 5. Kurangnya dukungan keluarga 6. Penurunan determinasi pasien (ketika tingkat keparahan / komplikasi meningkat) 7. Kendala keuangan ketika keparahan / komplikasi meningkat 8. Pemulangan / rujukan yg belum memenuhi kriteria, atau sebaliknya pemulangan/ rujukanygditunda
4. Perencanaan manajemen pelayanan pasien MPP hrs segera mengidentifikasi kebutuhan jangka pendek, jangka panjang, maupun kebutuhan berjalan / ongoing, shg dpt menyusun strategi dan sasaran manajemen pelayanan pasien utk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tsb. 1. Pahami dan pastikan diagnosis pasien, prognosis, kebutuhan asuhan, sasaranhasil asuhan 2. Validasi rencana asuhankonsisten dgnpanduan, norma ygdigunakan .
, a.l. dalamakses ke pelayanan, asuhan dgn biaya efektif, mutu asuhan
4. Tentukan/rencanakan pemberian informasi kpd pasien – keluarga utk pengambilan keputusan 5. Tentukan/rencanakan juga partisipasi pasien – keluarga dlm asuhan, termasuk persetujuan akankemungkinanperubahanrencana 6. Siapkan fasilitasi mengatasi masalahdankonflik 7. Perhatikan harapan pembayar, frekuensi komunikasi reevaluasi perkembanganpasien, revisi sasaranjangka pendek dan atau panjang
5. Monitoring MMP melakukan asesmen utk menilai respons pasien thd pemberian / pelaksanaan rencana asuhan 1. Mencatat perjalanan / perkembangan kolaborasi dgn pasien, keluarga, pemberi asuhan, tim PPA, dan pemangku kepentingan lain yg terkait, shg dpt dinilai respons pasien thd intervensi yg er an 2. Verifikasi kelangsungan pelaksanaan rencana asuhan memadai, dipahami danditerima pasien serta keluarga 3. Paham dan sadar akan kebutuhan revisi rencana asuhan, termasuk preferensi perubahan, transisi pelayanan, kendala pelayanan 4. Kolaborasi dlmrangka perubahan rencana dan pelaksanaannya
6. Fasilitasi, Fasilitasi, Koordinasi, Koordinasi, Komunikasi Komunikasi dan Kolaborasi MPP perlu memfasilitasi koordinasi, komunikasi dan kolaborasi dgn pasien dan pemangku kepentingan lainnya utk mencapai sasaran dan memaksimalkan hasil positif asuhan pasien 1. Pastikan peran MPP sesuai kebijakan yg ada dan memadai, dlm pelayanan pasien, thd pemangkukepentingan lain dlmRS 2. Kembangkan dan pelihara secara proaktif pelayanan berfokus pd pas en, mem an u asu an er n egras o e 3. Transisi pelayanan ygmemadai sesuai kebutuhanpasien 4. Jaga privasi pasien dlmkolaborasi 5. Gunakan mediasi dan negosiasi utk meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi, termasuk mengatasi perbedaan pandangan 6. Koordinasi juga pd rencana pemulangan pasien dgn pelayanan pasca rawat
7. Advokasi Advokasi MPP memberikan advokasi pd pelaksanaan pelayanan, manfaat administrasi, pengambilan keputusan 1. Menyampaikan, mendiskusikan dgn PPA dan staf lain ttg kebutuhanpasien, kemampuannya dan sasaran pasien 2. Memfasilitasi akses ke pelayanan sesuai kebutuhan pasien melalui koordinasi dgn PPA atau pemangkukepentinganterkait 3. Meningkatkan kemandirian menentukan pilihan dan pengambilan keputusan 4. Mengenali, mencegah dan menghindari disparitas utk mengakses mutu dan hasil pelayanan terkait dgn ras, etnik, agama, gender, latar belakang budaya, status pernikahan, umur, pandangan politik, disabilitas fisik-mental-kognitif 5. Advokasi utk pemenuhan kebutuhan pelayanan yg berkembang/ bertambah karena perubahan kondisi.
8. Hasil Pelayanan MPP perlu memaksimalkan kesehatan, wellness pasien, safety, adaptasi thd perubahan, self-care, kepuasan dan efisiensi biaya. 1. Lakukanpendokumentasian pencapaian sasaran 2. Catat keberhasilan, kualitas, kendali biaya-efektif dari intervensi mmencapa sasaran asu an pas en 3. Nilai, catat dan laporkan ttg dampak pelaksanaan rencana asuhan pasien 4. Catat utilisasi sesuai panduan/ norma yg digunakan 5. Catat kepuasan pasien, keluarga thd/ dengan manajemen pelayanan pasien