HISTLOGI SISTEM PENCERNAAN PENCERNAAN LAPORAN PRAKTIKUM SPH 1 yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah SPH 1 dibina oleh Dr. Umie Umie Lestari, Lestari, M.Si
Oleh : Kelompok 5 Offering H 1. Nenes Prastita (170342615510) (170342615510 ) 2. Shania Alifah Rahma (170342615591) (170342615591) 3. Siti Bachrotus Recha N.F (170342615509) (170342615509 )
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI Meret 2018
1.1 Tujuan
1. Mempelajari struktur histologi gigi dalam petumbuhan 2. Mempelajari struktur histologi 3 macam papila lidah 3. Membandingkan struktur histologi saluran pencernaan 4. Mempelajari struktur histologi hati dan pankreas 1.2 Dasar Teori
Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yakni rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar, rektum, dan anus, serta hubungannya dengan kelenjar. Yakni kelenjar liur, hati, dan pankreas. Fungsinya untuk mendapatkan molekul yang diperlukan dari makanan yang tertelan untuk perawatan, pertumbuhan, dan kebutuhan energi tubuh. Makromolekul seperti protein, lemak, karbohidrat kompleks, dan asam nukleat dipecah menjadi molekul kecil yang lebih mudah diserap melalui lapisan saluran pencernaan, kebanyakan di usus halus. Air, vitamin, dan mineral dari makanan yang tertelan juga diserap. Selain itu, lapisan dari saluran pencernaan merupakan batas pelindung antara isi lumen saluran dan lingkungan internal tubuh (Mescher, (Mes cher, 2009).
Seluruh saluran gastrointestinal memiliki karakteristik struktural yang umum. Yang merupakan saluran berongga dengan lumen diameter variabel dan dinding yang terdiri dari empat lapisan utama: mukosa, submukosa, muscularis, dan serosa (Mescher, 2009).
Mukosa terdiri dari lapisan epitel; sebuah lamina propria yang terdiri atas jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah, limfatik, limfosit dan sel otot polos, terkadang juga mengandung kelenjar; dan lapisan tipis otot polos disebut muscularis mucosae biasanya memisahkan mukosa dari submukosa. Mukosa sering juga disebut dengan selaput lendir (Mescher,2009). Submukosa mengandung jaringan ikat yang lebih padat dengan banyak pembuluh darah dan getah bening dan pleksus submukosa pada saraf otonom. Bisa juga mengandung kelenjar dan jari ngan limfoid (Mescher,2009). Muscularis yang tebal terdiri dari sel otot polos yang berbentuk spiral dan terbagi menjadi dua sublayer. Di sublayer internal (lebih dekat dengan lumen), bentuk umumnya melingkar; Pada sublayer eksternal, sebagian besar longitudinal. Di jaringan ikat antara sublayer otot tersebut terdapat pembuluh darah dan getah bening, serta pleksus saraf otonom lainnya. Pleksus submukosa bersama-sama terdiri dari enterik lokal sistem saraf dari saluran pencernaan, yang
mengandung sebagian besar neuron otonom yang berfungsi secara independen dari sistem saraf pusat (SSP) (Mescher,2009). Serosa adalah lapisan tipis jaringan ikat longgar, kaya pembuluh darah, limfatik, dan jaringan adiposa, dengan epitel skuamosa sederhana (mesothelium). Di rongga perut, serosa kontinyu dengan mesenterium (membran tipis yang ditutupi oleh mesothelium pada kedua sisi), yang mana menyokong usus, dan dengan peritoneum, selaput serosa melapisi rongga. Pada tempat dimana saluran pencernaan tidak tersuspensi dalam rongga namun terikat pada struktur lain, seperti di kerongkongan, serosa digantikan oleh adventitia tebal, yang terdiri dari jaringan ikat yang mengandung pembuluh dan saraf, dan sedikit mesothelium (Mescher, 2009). Sistem pencernaan (digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat
jauh berbeda. (Bevelander, 1988).
Struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada inggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanan yang di makannya. Pada hewan invertebrata alat pencernaan umumnya masih sederhan, dilakukan secara fagositosis dan secara intrasel, sedangkan pada hewanhewab vertebrata sudah memiliki lat pencernan yang sempurna yang dilakukan secara eksternal (Harjana, 2011). Esophagus, terdiri dari 4 lapisan: yaitu tunica mucosa, tunica submucosa, tunica muscularis, tunica serosa. Tunica mucosa dibina atas jaringan epitel, yang terdiri dari sel-sel berlapis banyak dan mengelupas, tetapi tidak menanduk. Di bawah lamina propria ada lapisan tambahan, disebut tunica muscularis-mucosa, dibina atas serat-serat otot polos yang letaknya memanjang dan melingkar. Lamina propria membentuk tonjolan-tonjolan rendah, sehingga tunica ini jadi bergelombang (Anderson, 1999). Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput
peritoneum. pH usus dua belas jari yang
normal berkisar pada derajat sembilan. Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah pemaparan. Bagian pertama, yaitu pars
suoerior
dimulai dari akhir pilorus. Kemudian saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian ini memiliki panjang 5 cm. Bagian terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan berakhir pada awal usus kosong (jejunum) (Kay, 1998). Usus kosong atau jejunum (kadang-kadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium (Campbell, 2004). Usus penyerapan (bahasa Inggris: ileum) adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu (Anderson, 1999). Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending ), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending ), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang ser ing disebut dengan “kolon kanan”, sedangkan bagian sisanya ser ing disebut dengan “kolon kiri” (Campbell, 2004). Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak dibagian depan rongga badan, dan menglilingi usus, bentuknya tidak tegas. Fungsi hati menghasilkan empedu yang di simpan dalam kantung empedu, berwarna kehijauan terletak disebelah kanan hati, dan salurannya
bermuara
pada
lambung.
Kantung
empedu
berfungsi
untuk
menyimpan empedu. Pancreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi pankreas, antara lain menghasilkan enzim-enzim pencernaan dan hormon insulin (Syarifuddin, 2006).
1.3 Alat dan Bahan Alat: 1. Mikroskop cahaya
2. Kamera handphone Bahan: 1. Preparat awetan gigi 2. Preparat awetan papilla circumvalata 3. Preparat awetan papilla filiform 4. Preparat awetan papilla fungiform 5. Preparat awetan esofagus 6. Preparat awetan lambung 7. Preparat awetan duodenum 8. Preparat awetan illium 9. Preparat awetan jejunum 10. Preparat awetan colon 11. Preparat awetan hepar 12. Preparat awetan pankreas 1.4 Prosedur 1. Strktur histologis gigi dalam pertumbuhan
Disisapkan alat dan bahan (mikroskop dan preparat awetan)
Diamati bagian-bagian struktur gigi dalam proses tumbuh menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dan 400x
Hasil Pengamatan didokumentasikan menggunakan kamera.
2. Struktur histologi 3 macam papilla lidah
Disisapkan alat dan bahan (mikroskop dan preparat awetan)
Diamati struktur papilla lidah (filiformis, fungiformis, dan circumvallata) menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dan 400x
Hasil Pengamatan didokumentasikan menggunakan kamera.
Dibandingkan tiga macam struktur papilla lidah tersebut
3. Struktur histologis saluran pencernaan
Disisapkan alat dan bahan (mikroskop dan preparat awetan)
Diamati struktur secara keseluruhan esofagus, lambung, duodenum, ileum,jejunum, dan colon menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dan 400x
Hasil Pengamatan didokumentasikan menggunakan kamera.
4. Struktur histologis kelenjar pencernaan
Disisapkan alat dan bahan (mikroskop dan preparat awetan)
Diamati struktur masing-masing kelenjar pencernaan (hati dan pankreas) menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 100x dan 400x
Hasil Pengamatan didokumentasikan menggunakan kamera.
1.5 Hasil Pengamatan No 1
Gambar Pengamatan
Gigi perbesaran 10x10 OEE
DP
B
Gambar Literatur
Gigi perbesaran 40x10
PD
A
B
O
B
Sumber: (Mescher, 2009)
Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
2.
OEE : Outer Enamel Eptelium DP : Dental Papila B : Bone O: Odontoblast PD: Predentin A: Ameloblast
Keterangan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
OEE : Outer Enamel Eptelium DP : Dental Papila B : Bone O: Odontoblast PD: Predentin A: Ameloblast
Papilla filiform perbesaran 10x10 FI
FI
SS SS
SS
SS
CT CT
Sumber: (Ross, 2011) Keterangan:
Keterangan:
1. FI: Filiform papilae
1. FI: Filiform papilae
2. SS: Squamous Ephitelium
2. SS: Squamous Ephitelium
3. CT: Conective Tissue
3. CT: Conective Tissue
3.
Papilla circumvalata perbesaran 10x10 ss
ss
ss
TB
TB CT
GL GL
Keterangan: 1. SS: Squamous Ephitelium 2. TB: Taste Buds 3. CT: Conective Tissue 4. GL: Salivary Glands
Sumber: (Mescher, 2009) Keterangan: 1. SS: Squamous Ephitelium 2. TB: Taste Buds 3. CT: Conective Tissue 4. GL: Salivary Glands
4.
Papilla fungiform perbesaran 10x10 E
TB E CT TB
CT
Sumber: (Ross, 2011) Keterangan: 1. E: Ephitelium Keterangan:
2. TB: Taste Buds 3. CT: Conective Tissue
1. E: Ephitelium 2. TB: Taste Buds 3. CT: Conective Tissue 5.
Esofagus perbesaran 40x10
MC MC SM M M L
L
SM
Keterangan: Sumber: (Ross, 2011) 1. L: Lumen 2. M: Mucosa
Keterangan: 1. L: Lumen
3. SM: Submucosa
2. M: Mucosa
4. MC: Muscularis
3. SM: Submucosa 4. MC: Muscularis
6.
Lambung Perbesaran 10x10
M M
SM S ME
Sumber: Mescher, 2009 M M
1. M: Mucosa 2. SM: Submucosa
V
3. ME: Muscularis Externa SM
Lambung perbesaran 40x10
Keterangan:
4. S: Serosa 5. V: Blood Vessels
1. M: Mucosa 2. SM: Submucosa 3. ME: Muscularis Externa 4. S: Serosa 5. V: Blood Vessels
7.
Duodenum Perbesaran 10x10
DG
D MM
P
Duodenum perbesaran 40x10
M
Sumber: Mescher, 2009 1. M: Mucosa 2. DG: Duodenal Glands 3. D: Ducts
D
4. MM: Muscularis Mucosae
DG
S
Keterangan: 1. M: Mucosa 2. DG: Duodenal Glands 3. D: Ducts 4. MM: Muscularis Mucosae 5. P: Pili 6. S: Serosa 8.
Ileum perbesaran 10x10
S M
L
SM
ME
ME S
Keterangan: 1. M: Mucosa 2. SM: Submucosa
SM
M
Sumber: Ross, 2011 Keterangan: 1. M: Mucosa
L
3. ME: Muscularis Externa
2. SM: Submucosa
4. S: Serosa
3. ME: Muscularis Externa
5. L: Lumen
4. S: Serosa 5. L: Lumen
9.
Jejunum perbesara 10x10
S
V L M
Sumber: Mescher, 2009 SM
Keterangan: 1. V: Villi 2. SM: Submucosa
Keterangan: 1. V: Villi 2. SM: Submucosa 3. M: Muscularis 4. S: Serosa 5. L: Lumen
3. M: Muscularis 4. S: Serosa 5. P: Plicae
10.
Colon perbesaran 10x10
M
L
S ME
Keterangan:
Sumber: Mescher,2009
1. M: Mucosa
Keterangan:
2. S: Submucosa 3. ME: Muscularis Externa
1. M: Mucosa 2. S: Submucosa
4. L: Lumen
3. ME: Muscularis Externa
11.
Hati perbesaran 40x10
A V D
C A
Sumber: Mescher, 2009
Keterangan: 1. C: Central Vanule
Keterangan:
2. A: Arteriole
1. C: Central Vanule
3. V: Venule
2. A: Arteriole
4. D: Duct
3. V: Venule 4. D: Duct
12.
Pankreas perbesaran 10x10
D V A
A
Sumber: Mescher, 2009 Keterangan: Keterangan: 1. A: Acini 2. V: Blood Vessels 3. D: Interlobular Ducts
1. A: Acini 2. V: Blood Vessels 3. D: Interlobular Ducts 4. I: Islets
1.6 Diskusi atau Pembahasan Dalam praktikum kali ini kami mengamati dua belas macam preparat
guna mengetahui struktur histlogisnya. Dua belas preparat tersebut ialah preparat gigi, preparat papila filiform, papila fungiform, papila circumvalata, esogagus, lambung, duodenum, jejunum, ileum, colon, hati, dan pankreas. Pada preparat gigi yang kami amati tampak bagian outer enamel ephitelium, dental papila, bone, odontoblast, predentin, dan ameloblast. Hal ini sudah sesuai dengan literatur yang kami dapat dari sumber Mescher (2009). Namun bentuk preparat yang kami amati sudah mulai rusak karena sudah cukup lama, sehingga dalam membedakan bagian perbagian diperlukan tngkat kecermatan yang tinggi. Pembentukan gigi dimulai pada minggu keenam perkembangan manusia ketika epitel ektodermal yang melapisi rongga mulut mulai tumbuh menjadi bagian mesenkim yang mendasarinya dari rahang yang berkembang. Pada serangkaian tempat yang sesuai dengan setiap gigi permanen, sel epitel ini berkembang secara ekstensif dan menjadi teratur sebagai organ enamel, masing-masing berbentuk seperti gelas anggur dengan batangnya pada awalnya masih menempel pada lapisan rongga mulut. Ameloblas terbentuk dari lapisan paling dalam pada sel di organ enamel. Sel mesenkim terletak pada bagian dalam cekung organ enamel termasuk sel-sel puncak saraf yang berdiferensiasi sebagai lapisan odontoblas dengan ujung apikal mereka berhubungan dengan ujung apikal ameloblasts. Saat produksi dentin dan enamel telah dimulai, organ enamel muncul. Lapisan ameloblast dipisahkan dari epitel email luar (Outer Enamel Ephitelum) oleh daerah intervensi tebal yang kaya dengan GAG. Namun memiliki lebih sedikit sel yang terpisah secara luas. Di sekeliling organ enamel adalah mesenkim, beberapa bagiannya mulai terdapat formasi tulang intramembran dan bentuk rahang. Di dalam rongga masing-masing organ enamel, sel mesenkim terdiri dari papilla gigi (dentin papila), di mana sel terluar adalah lapisan odontoblas menghadap ameloblasts. Kedua lapisan sel ini mulai memisah saat odontoblas mulai menghasilkan lapisan predentin. Kontak dengan dentin menginduksi setiap ameloblast untuk memulai sekresi matriks batang atau prisma pada enamel.
Secara perlahan batang enamel menjadi massa yang sangat kuat dan padat (Mescher, 2009) Pada pengamatan tiga macam papila lidah, pada dasarnya struktur histologis ketiga macam papila ini hampir sama dilihat dari adanya lapisan epitel dan conectibe tissue atau jaringan ikatya. Ketiganya memiliki jaringan tersebut. Namun pada papila filiform tidak ditemukan adanya taste buds. Sedangkan pada papila circumvallata ditemukan adanya salivary glands atau kelenjar saliva yang tidak erdapa pada preparat papila lainnya. Dlihat dari sisi bentuk tentu saja ketia macam papila ini berbeda. Pada papila filiform, bentuknya memanjang,
sedangkan pada papila
fungiform bentuknya
menggembug pada bagian atas sehingga menyerupai bentuk jamur. Dan bentuk pada papila circumvalata menyerupai huruf V. Sebenarnya pada lidah terdapat empat macam papila namun karna keterbatasan preparat yang tersedia, kami hanya dapat mengamati tiga macam papila lidah. Pada lidah ada empat jenis papilla, dari empat jenis semuanya mengandung jaringan ikat, jaringan ditutupi oleh epitel skuamosa berlapis. Papilla
filiform
berfungsi
memberikan
gesekan
untuk
membantu
memindahkan makanan saat mengunyah. Papila papilla seperti di pangkal pada lidah paling banyak ditemukan pada anak-anakl. Papilla fungiform tersebar di permukaan dorsal dan papila vallate yang sangat besar terdapat dalam bentuk V dekat sulkus terminal. Kuncup rasa terdapat pada papilla fungiform dan foliate namun jauh lebih melimpah pada papilla circumvallate (Mescher, 2009). Pada sistem saluran pencernan umumnya terdapat empat lapisan utama yaitu lapisan mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Pada pengamatan esofagus telah ditemukan keempat lapisan tersebut, serta tampak pula lumennya. Pada pengamatan preparat lambung, juga teramati keempat lapisan tersebut namun ditemukan pula blood vesselnya. Pada pengamatan dodenum juga terdapat keempat lapisan tersebut beserta duodenal glands, ducts, juga tampak bagian vilinya. Pada pengamatan preparat jejunum, seperti halnya yang lain juga terdapat lapisan mukosa, submukosa, muscularis, dan serosa serta bagian lumen dan vili. Pada pengamatan ileum, juga nampak
sepertihalnya bagian-bagian pada jejunum, namun dengan bentuk vili yang berbeda. Sedangkan pada pengamatan preparat colon dengan perbesaran 100x pada hasil dokumentasi bagian serosa tidak tampak karena keterbatasan. Namun sebenarnya pada colon ini juga terdapat empat lapisan utama tersebut. Menurut Ross (2011), bagian saluran pencernaan yang membentang pada bagian proksimal dari esofagus ke bagian distal saluran anal adalah berupa tabung kosong dengan diameter yang bervariasi. Tabung ini memiliki organisasi struktural dasar yang sama sepanjang salurannya. Dinding dibentuk oleh empat lapisan yang berbeda. Dari lumen ke luar, adalah sebagai berikut: • Mukosa, terdiri dari lapisan epitel, yang mendasari jaringan ikat dan disebut lamina propria, dan muscularis mukosa yang terdiri dari otot polos • Submukosa, terdiri dari jaringan ikat yang tidak teratur • Muscularis externa, terdiri dari sebagian besar dua lapisan otot polos
Serosa, membran serosa yang terdiri dari epitel skuamosa sederhana, mesothelium, dan sejumlah kecil jaringan ikat yang mendasarinya. Suatu adventitia yang terdiri hanya dari jaringan ikat yang ditemukan dimana dinding dinding tabung langsung menempel atau menempel pada struktur yang berdampingan (yaitu, dinding tubuh dan organ retroperitoneal tertentu). Pada pengamatan yang terakhir, yakni pengamatan kelenjar pencernaan
yang terdiri dari hati dan pankreas. Pada preparat hati dan pankreas perbedaan antar bagian kurang begitu jelas karena keterbatasan perbesaran mikroskop. Namun ditemukan bagian central venule, venule, arteriole, dan duct. Sedangkan pada pankreas ditemukan bagian acini, blood vessel, dan interlobular duct. Karena hasil pengamatan kurang jelas terdapat bagian pada literatur yang tidak dapat ditemukan pada asipenamatan yakni bagian islets. Lobulus hepatik beberapa mamalia, seperti babi, semua sisi dibatasi oleh jaringan ikat. Unit hepatik manusia memiliki lebih banyak jaringan ikat dan batasannya lebih sulit dibedakan. Dalam semua kasus jaringan ikat perifer daerah portal dengan mikrovaskuler dan duktus saluran empedu kecil dapat dilihat dan pada manusia seperti pada mamalia lainnya, terdapat pada
batas antara dua atau lebih lobulus hepatik. Vessels di dekat saluran duktus empedu adalah venule pada luar vena dan arteriole dari arteri hepatika (Mecher, 2009). Pada penampang pankreas yang mencakup beberapa islets yang dikelilingi oleh banyak serosa acini. Saluran interlobular duct dilapisi oleh epitel kolumnar sederhana. Saluran dan pembuluh darah terletak di jaringan ikat, yang juga menyediakan kapsul tipis ke seluruh kelenjar dan septa tipis yang memisahkan lobulus dari enzim pencernaan yang diproduksi oleh sel -sel dari bagian eksokrin yang lebih besar dan hormon disintesis dalam kelompok sel epitel endokrin yang dikenal sebagai pankreas islets (islets Langerhans). Bagian eksokrin pankreas adalah kelenjar acinar , strukturnya serupa dengan kelenja parotid (Mescher, 2009).
1.7 Kesimpulan
1. Struktur histologi gigi dalam masa pertumbuhan antara lain terdapat outer enamel ephitelium, dental papila, bone, odontoblast, predentin, dan ameloblast. 2. Struktur histologis tiga macam papila lidah sebagai berikut:
Papila filiform: ephitelium squamous dan connective tissue
Papila circumvallata: ephitelium squamous, connective tissue, taste buds dan salivary glands.
Papila fungiform: ephitelium, connective tissue, dan taste buds
3. Secara umum struktur histologis saluran pencernaan sama yakni adanya lapisan mukosa, sibmukosa, muscularis, dan serosa. Namun pada beberapa organ dimungkinkan terdapat bagian tertentu yang berbeda guna menjalankan fungsi khususnya. Misalnya pada duodenum terdapat kelenjar duodenal yang mengeluarkan sekret untuk mendukung fungsi dari duodenum itu sendiri. 4. Struktur histologis hati antara lain terdapat
central venule, venule,
arteriole, dan duct. Sedangkan pada pankreas ditemukan bagian acini, blood vessel, dan interlobular duct.
1.8 Tugas atau Evaluasi
1. Papila lidah ada empat macam. Jelaskan perbedaan struktur dari empat macam papila lidah tersebut. Jawab:
Papila filiformis ini memiliki bentuk kerucut dan paling banyak dijumpai di lidah, letak papila ini diatur di dalam barisan yang teratur sejajar seperti benang halus. Struktur dari papila filiformis ini tersusun atas lamina propria, keratohyalin, dan
juga bagian yang tidak
terkeratinasi. Bagian ini masing-masing memiliki peran sendiri-sendiri.
Papila foliate ini berbentuk seperti daun, papila ini jumlahnya paling sedikit dibandingkan dengan papila-papila lainnya dan terletak di sisi lateral lidah. Struktur dari papila foliate ini tersusun atas taste buds, ducts, serous glands, striated muscle, dan papila foliate itu memiliki fungsi masing-masing.
Papila fungiformis ini berbentuk seperti jamur dan terdapat di depan lidah, papila fungiformis ini memiliki keterlibatan dengan sensasi rasa atau memiliki indra perasa. Struktur dari papila fungiformis ini tersusun atas lamina popria dan papila fungiformis.
Papila sirkumvalata ini berbentuk bulat tersusun seperti huruf V di bagian
belakang lidah. Pada manusia akan memiliki papila
sirkumvalata ini sebanyak 7 sampai 12. Struktur dari papila sirkumvalata ini tersusun atas parit, dinding luar, kuncup kecap, papila sirkumvalata dan juga kelenjar ebner yang memiliki fungsi 2. Anda telah mengamati gigi dalam pertumbuhan. Yang mana terbentuk lebih dahulu, email atai dentin? Berikan alasannya. Jawab: Yang terlebih dahulu tumbuh adalah email yang di bentuk oleh lapisan ektodermmal.dan
kemudian
mesodermal
membentuk
dentin
,pulpa,semen,jaringan periodontal dan tulang alveolar 3. Saluran pencernaan makanan mulai dari esofagus sampai kolon sudah diamati. Bedakan dari masing-masing saluran pencernaan makanan: a) Macam lapisannya.
b) Bentuk jaringan epitelnya. c) Macam kelenjarnya. Jawab: Esofagus:
Macam lapisan: Lapisan serosa,lapisan otot,lapisan submukosa dan lapisan mukosa
Bentuk jaringan epitel: Epitel berlapis banyak
Macam kelenjar: Pada bagian lapisan tunika submukosa terdapat kelenjar esophagus dan dibagian ujung distal esophagus terdapat kelenjar kardia.
Lambung:
Macam lapisan: Lapisan mukosa , lapisan submukosa,lapisan muscularis dan lapisan serosa
Betuk jaringan epitel : epitel silndris berlapis tunggal Macam kelenjar: Kelenjar pada lambung tedapat pada bagian kardia,fundus maupun pylorus .
Macam kelenjar :Kelenjar lambung adalah tubuler bercabang sederhana, pada kandia terdapat butir musigen, sedangkan fundus mengandung sel sel kelenjar yaitu sel musigen,sel parietal,sel zimogen, dan sel argentaffin. Pada pylorus terdapat kelenjar sel musigen dan gastrin
Usus Halus
Macam
lapisan:Lapisan
mukosa,
lapisian
submukosa,lapisan
muskularis eksterna,Lapisan serosa
Bentuk jaringan epitel: Pada tunika mukosa terdiri dari sel sel epitel silindris
Macam kelenjar: Pada tunika mukosa kelenjar intestine , pada lamina propria tedapat eelenjar lieberkuhn
Usus besar
Macam lapisan : Lapisan mukosa, lapisian submukosa, lapisan muskularis eksterna, lapisan serosa
Bentuk jaringan epitel: Pada tunika mukosa terdiri dari epitel berlapis tunggal silindris,kecuali +2cm sebelum anus yaitu epitel berlapis banyak pipih
Macam kelenjar: Pada tunika mukosa terdapat kelenjar leiberkuhn panjang-panjang
Kolon
Macam lapisan: Lapisan mukosa, lapisian submukosa,lapisan muskularis eksterna,Lapisan serosa
Bentuk jaringan epitel: tunika mukosa terdiri dari sel sel epitel silindris
Macam kelenjar: Pada tunika mukosa terdapat kelenjar leiberkuhn panjang-panjang
4. Didalam jaringan interlobuler hati terdapat tiga pembuluh a) Sebutkan macam pembuluh tersebut. b) Jelaskan masing-masing fungsinya. Jawab: a) arteri hepatica: merupakan pembuluh darah yang keluar dari aorta dan memberi seperlima darah dari hati. Darah ini mempunya kejenuhan oksigen 95-100%. Vena portal: terbentuk dari vena lienalis dan vena menseterika posterior, membeeri empatperlima darah ke hati dengan kejenuhan oksigen 70%. Vena hepatica mengembalikan darah dari hati ke vena inverior. b) arteri hepatica: pembuluh yang menerima darah yang mengandung oksigen dari jantung Vena portal: pembuluh yang mengalirkan darah dari seluruh traktus gastrointestinal dibawa menuju ke hepar.
Vena hepatica: pembuluh darah yang membawa darah yang disaring dari hati ke jantung. 5. Di dalam pankreas terdapat kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. a) Jelaskan perbedaan kedua kelenjar tersebut. b) Jelaskan fungsi dari dua kelenjar tersebut. Jawab: a) Kelenjar endokrin : tidak mempunyai saluran, tidak mempunyai alveoli, produksi sangat sedikit, sekresi masuk dalam peredaran darah memaliu perembesan dinding sel Kelenjar eksokrin : mempunyai saluran, mepunyai alveoli, peroduksi relatof banyak, sekresi disalurkan melalui pembuluh kecil dan pembuluh besar b) Fungsi dari kelenjar eksokrin ini dilaksanakan oleh sel sekretori lobulanya yang membentuk getah pankreas dan yang berisi enzim dan elektrolit. Isi enzim dalam getah pankreas adalah enzim pencerna yaitu: - Amilase, mencerna karbohidrat - Lipase, memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemak - Tripsin, mencerna protein. - Fungsi kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon-hormon misalnya hormon insulin yang Merupakan proein kecil yang disusun oleh 51 asam amino yang tersusun atas dua rantai yang dihubungkan oleh jembatan disulfide. Dibentuk di retikulum endoplasma sel B - Berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen.
Daftar Rujukan
Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta : EGC. Harjana, Tri. 2011. Buku Ajar Histologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. New York: Bios Scientific Publisher United New York. Mescher, Anthony L.2009. Junqueira’s Basic Histology: Text & Atlas.USA: McGraw Hill Companies. Mitchel, Campbell. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga. Ross, Michael H dan Pawlina, Wojciech. 2011. Histology : A Text and Atlas. Philadelphia : A Macmillan Company Syarifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran.