SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH CEMPAKA RSUD Dr. SOETOMO S OETOMO SURABAYA
OLEH: MAHASISWA STIKES GENGGONG - PROBOLINGGO
PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH CEMPAKA RSUD Dr. SOETOMO S OETOMO SURABAYA
Kelompok I Keperawatan Medikal Bedah 1. ABDUL BASIT 2. DEWI ATIKA 3. MUNIFATURRIZQI MUNIFATURRIZQI HASMI 4. ROHMATIN HASILLAH
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG PROBOLINGGO 2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH ASTER CEMPAKA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Topik
: Keperawatan Medikal Bedah
Sub Topik
: Perawatan Pre Operasi
Sasaran
: Pasien dan Keluarga Pasien
Tempat
: Ruang Bedah Cempaka
Hari/tanggal
: Rabu/21 Desember 2016
Jam
: 10.00 – 10.45
Waktu
: 45 menit
1.
Tujuan
1) Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi. 2) Tujuan Instruksional Khusus Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat :
2.
Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
Menjelaskan persiapan sebelum operasi
Menjelaskan persiapan psikologis
Menjelaskan persiapan fisik
Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi
Materi
1) Pengertian perawatan pre operasi 2) Jenis dan tujuan tindakan operasi 3) Faktor resiko pada tindakan operasi 4) Persiapan sebelum operasi 5) Persiapan psikologis
6) Persiapan fisik 7) Keterampilan pasca tindakan operasi 3.
Metode
1) Ceramah 2) Diskusi
4.
Media
1) Leaflet 2) Flip Chart
5.
6.
Organisasi kegiatan
Pembimbing akademik
: Ana Fitria Nusantara, S.Kep., Ns., M.Kep
Pembimbing klinik
: Tri Juninaju Ambarwati, S. Kep., Ns.
Penyaji materi
: Dewi Atika
Moderator
: Munifaturrizqi Hasmi
Observer
: Rahmatin Hasilla
Fasilitator
: Abdul Basit
Kegiatan Penyuluhan
N OWAKTUK E G I A T A N
1
M A H A S I S W A KEGIATAN PESERTA
5 M e ni tPembukaan : a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan sal
1. M e n j a w a b s a l
b. M e m p e r k e n a l k a n
2. M e n d e n g a r k
c. K
o
n
t
r
a
k
w
d i
a
k
t
3. M e m p e r h a t i
d. M e n j e l a s k a n t u j u a n d a r i p e n y u l u h e. M en ye bu tk an ma te ri pe nyul uh an ya ng a D 2
i
b
e
r
i
k
a
n
25 Menit Pelak sana an : M e n j e l a s k a n
t e n t a n g : Mendengarkan dan
1. P e n g e r t i a n p e r a w a t a n p r e o p e r m e m p e r h a t i k a n 2. J e n i s d a n t u j u a n t i n d a k a n o p e r
3. F a k t o r r e s i k o d a l a m t i n d a k a n o p e r 4. P e r s i a p a n
s e b e l u m
5. P e r s i a p a n 6. P
e
r
s
i
a
o p e r a
p s i k o l o g
p
a
n
f
i
s
i
7. M e n d e m o n s t r a s i k a n k e t e r a m p i l a n p a s tindakan operasi dan cara mencuci tangan yang b 3
a
i
k
d
a
n
b
e
n
a
r
10 meni t Di sk us i:
Mengajukan pertanyaan
1. M em be ri ka n k es e mp at an p ad a p es e rt a u nt mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan b e r s a m a d a n m e n j a w a b p e r t a n y a a n 2. M e m b e r i k a n l e a f l e t k e p a d a p e s e r
4
3 M e n i t E va l ua s i : 1. Menanyakan pada peserta tentang materi yan Menjawab & menjelaskan pertanyaan diberikan dan reinforcement kepada peserta bila dapat menjawab & menjelaskan kembali p e r t a n y a a n / m a t e r i . 2. Memberikan kesempatan kepada peserta untu mendemonstrasikan keterampilan pasca tindakan operasi dan cara mencuci tangan yang baik dan b
5
n
a
r
.
2 M e n i t T er mi na s i : 1 2
8.
e
Mengucapkan terima kasih kepada pesert a Mendengarkan dan membalas salam M e n g u c a p k a n
s a l a m
Job Description
1. Moderator Uraian tugas : 1)
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan tim kepada peserta.
2)
Mengatur proses dan lama penyuluhan.
3)
Memotivasi peserta untuk bertanya.
4)
Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi.
5)
Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji Uraian tugas : 1)
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta. 2)
Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan. 3)
Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator Uraian tugas : 1)
Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2)
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
3)
Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
4)
Menginterupsi penyuluh tentang istilah/hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta. 5)
Membagikan leaflet dan lembar evaluasi kepada peserta.
4. Observer Uraian tugas : 1)
Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga
memungkinkan
dapat
mengamankan
jalannya
proses
penyuluhan. 2)
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3)
Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses
penyuluhan. 4)
9.
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
Evaluasi
1. Standart a.
Kesiapan materi
b.
Kesiapan SAP
c.
Kesiapan media : Flip Chart dan leaflet
d.
Undangan peserta hadir di tempat penyuluhan
e.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan diadakan H-2
f.
Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.
2. Proses a.
Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c.
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d.
Suasana penyuluhan tertib
e.
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
3. Hasil Peserta dapat menjelaskan: a.
Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi
b.
Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi
c.
Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi
d.
Menjelaskan persiapan sebelum operasi
e.
Menjelaskan persiapan psikologis
f.
Menjelaskan persiapan fisik
g.
Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi
MATERI PENYULUHAN Perawatan Pre Operasi (Persiapan Sebelum Operasi)
1.
Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi.
2.
Jenis & Tujuan Tindakan Operasi
1) Diagnostik, yaitu jenis operasi yang dilakukan untuk memperoleh infomasi dalam menegakkan diagnosis pasti dari suatu penyakit. 2) Paliatif, yaitu tindakan operasi yang dilakukan untuk menurunkan atau mengurangi nyeri atau gejala penyakit dan tidak menyembuhkan. 3) Ablatif, yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan dengan cara pengangkatan bagian tubuh yang berpenyakit untuk proses penyembuhan, contoh amputasi. 4) Konstruktif,
yaitu
tindakan
pembedahan
yang
dilakukan
untuk
memperbaiki fungsi atau penampilan yang telah hilang atau menurun, contoh implantasi payudara, dagu, hidung, dll. 5) Transplantasi, yaitu tindakan pembedahan yang mengganti struktur tubuh yang tidak berfungsi, contoh transplantasi ginjal.
3.
Faktor Resiko
Tindakan operasi dapat menimbulkan resiko jika keadaan umum klien baik. Masalah kesehatan umum yang dapat meningkatkan resiko dan dapat menjadi faktor penyebab ditundanya suatu tindakan operasi adalah malnutrisi, stres, obesitas, hipertensi, gangguan fungsi jantung, diabetes melitus, gangguan pada pembekuan darah, dan penyakit lain yang menjadi kontraindikasi tindakan operasi.
4.
Persiapan sebelum Operasi
1) Formulir Persetujuan / Informed consent Informed
consent
merupakan
formulir
persetujuan
yang
membuktikan bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan keluarga (istri, anak,)telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas (dokter atau perawat) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan. PERSETUJUAN TIDAKAN ANESTESI Setelah mendapatkan informasi mengenai tidakan anestesi/sedasi, maka yang ber tanda tangan di bawah ini: Nama: Umur: Alamat : Nomer kartu identitas: Menyatakan PERSETUJUAN untuk di lakukan anestesi berupa: o
Sedasi sedang dan berat
o
Anestesi umum
o
Anestesi regional
o
Sedasi
o
Tanpa sedasi
o
SAB
o
Epidural
o
Blok perifer
o
Kombinasi
o
Anestesi kombinasi
Terhadap pasien:
Nama: Tanggal lahir: No rekam media: Diagnosis: Tindakan: Saya menyatakan dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan bahwa: 1. Saya telah membaca penjelasan secara teliti tentang tindakan anestesi yang di berikan, mengerti dan menyetujui penjelasan tentang tindakan yang akan di lakukan termasuk kemungkinan komplikasi yang mungkin terjadi serta kelebihan atau kelemahan dari setiap jenis pilihan pembiusan yang dapat di lakukan serta telah di berikan kesempatan untuk bertanya dan mendiskusikan dengan dokter 2. Saya menyadari bahwa pejaran di rumah sakit ini merupaka suatu kerja team (termasuk dokter dan perawat anestesi) dan bahwasanya anestesi untuk tindakan operasi ini akan di lakukan kdi bawah pengawasan dokter 3. Saya mengerti bahwa tindakan anestesi mengandung beberapa resiko, termasuk perubahan tekanan darah, reaksi obat(alergi) henti jantung, kerusakan
otak,
kelumpuhan kerusakan
saraf
serta
komplikasi lain yang juga mungkin menjadi bahkan kematian. 4. Saya menyadari dan mengerti bahwa ilmu kedokteran (termasuk anestesi) bukan merupakan ilmu pengetahuan yang pasti dalam prakteknya.sehingga tidak ada seseorang pun yang dapat menjajikan atau menjamin sesuatu yang hubungan dengan praktek ilmu kedokteran( termasuk anestesi) 5. Saya mempunyai kewajiban untuk memberikan kepada dokter mengenai semua penyakit dan obat yang saya/pasien minum seperti aspirin, pengencer darah, kontrasespsi, obat2 flu, narkotik,marijuana,
kokain
dll.
Mengenai
hal-hal
tersebut
dapat
menimbulkan
komplikasi bagi anastesi pembedahan Berdasarkan hal-hal tersebut di atas , saya menjaamin sepenuhnya bahwa tindakan saya untuk menyetujui tindakan anestesi di adalah untuk mewakili kepentingan saya/ pasien dan keluarga, dan saya bertanggung jawab sepenuhnya apabila terdapat pihak lain yang mengajukankeberatan atas persetujuan ini. INFORMASI TINDAKAN SEDASI DAN ANASTESI Untuk tindakan diagnostik atau invasi dan operasi diperlukan tindakan sedasi
dan anastesi.sedasi dapat diberikan sedang atau berat.sedngakan pembiusan dpat dilakukan dengan anastesi umum atau anastesi regional(Blok spinal,Ephidural, dan Peripheal) semua tindakan anastesi /sedasi memerlukan persiapan secara umum berupa : 1. Untuk dilakukan sedasi/anastesi serta operasi berencana pasien harus puasa. Puasa ini penting ditaati oleh pasien karena lambung pasien harus kosong untuk menghindari keluarnya cairan lambung ke rongga mulut pada waktu pembiusan dn isi lambung masuk ke dalam jalan nafas dan menyebabkan sumbatan jalan nafas yang fatal.berikut ini adalah rekomendasi lamanya puasa sebelum anastesi dilakukan pada pasien sehat (tidak ada pernytan seperti : obesitas,DM)/diabetus militus,gangguan pencernaan,ibu hamil,dll Jenis
Minimal waktu puasa
Keterangan
2 jam
Cairan jernih adalah air putih,sari
makanan/minuman Cairan jernih
buah(saring) minuman bersoda dan teh Minuman
Air
4 jam
formula
6 jam
susu Susu untuk
bayi
atau
pencernaan
susu segar hewani Makanan ringan
Susu bukan asi akan mengalami seperti
makanan
ringan 6 jam
Makanan ringan yg dimaksud seperti roti
Makanan berat
6-8 jam
Mkanan beratdipusakan sesuai jenis dan jumlahnya
Rekomendasi puasa ini berlaku untuk semu tindakan anastesi yang di rencanakan eccuali untuk operasi emergency/darurat.pada pasien penyakit penyerta (obesitas,DM,gangguan percernaan,ibu hamil,dll) anjurkan puasa diatas tidak menjamin kosongnya lambung. Rekomendasi ini ats tidak berlaku untuk semua kelompok umur.
2. Evluasi oleh dokter anastesi dan konsultasi ke bidang lain bila di perlukan. 3. Pemeriksaan penunjang seperti laboratorim/radiologi dan elektrokrdioram (EKG) seuai indikasi. 4. Semu make up (lipstik/pewarna kuku) harus dibersihkan agar warna kulit dapat dimonitor selama pembiusan. 5. Perhiasan dan gigi palsu harus dilepas 6. Pasien dan menyetujui dan menanda tangani surat persetujuan tindakan anastesi. Sedasi Sedang dan Berat
Keadaan yang dihasilkan oleh efek pemberian obat yang membuat pasien dapat mentoleransi keadaan/kondisi maupun prosedur yang tidak menyenangkan. Kondisi pasien bilasedasi sedang dapat dibangunkan dengan verbal dan sentuhan, disertai stabilitas pada nafas dan kadiovaskuler. Sedangkan pada kondisi sedasi berat pasien sudah tertidur sulit dibangunkan. Dan kemungkinan mempertahankan jalan nafas dan fungsi nafas dapat terganggu. ANESTESIA UMUM Tindakan anesthesia umum adalah pembisuan dimana pasien di buat tidak sadar sehingga tidak merasakan nyeri. Obat bius di berikan melalui penyuntikan ke dalam pembuluh darah atau melalui gas/uap yang di hirup. Lama kerja obat di sesuaikan dengan lama tindakan operasi. Setelah pasien menjadi tidak sadar. Bila perlu akan di pasang alat bantu jalan nafas ke dalam rongga mulut (pipa laryngeal)
atau tenggorokan (pipa endotrakial)agar jalan nafas tetap tebuka. Oksigen dan gas lain akan di alirkan melalui selang pernapasan PADA ANESTESI UMUM
Sejak awal operasi pasien suda tidak sadar
Lama pembiusan suda di sesuaikan dengan lama operasi
Kedalaman pembiusan dapat di atur sesuai kebutuhan
Obat yang di butuhkan ber efek ke seluruh tubuh pasien. Termasuk ke aliran darah dan janin dalam kandungan
Pasca bedah pasien harus sadar penuh sebelum bias di beri minum
Pemulihan relative lebih lama
KOMPLIKASI/EFEK SAMPING ANESTESI UMUM, ANTARA LAIN
Mual, muntah, menggigil, pusing, mengantuk, sakit tenggorokan, sakit menelan, bias di atasi dengan obat-obatan
Aspirasi (masuknya isi lambung ke jalan napas)dapat terjadi pada pasien tidak puasa
Kesulitan pemasangan alat/pipa pemasangan yang tidak di duga sebelkumnya, yang dapat mengakibatkan gigi patah dan trauma jalan napas
Kejang pita suara (spame laring), kejang jalan napas bawah (spame brokus) dari ringan hingga berat yang dapat menyebabkan henti jantung
Alergi/ hipersensitif terhadap obat (sangat jarang), mulai derajat ringan hingga berat/fatal
Komplikasi akan meningkatkan pada pasien usia <1 tahun, umur lanjut pasien dengan penyakit penyerta (jantung ,ginjal,hati,saraf, paru,endokrin,dll) Komplikasi dapat timbul tanpa di duga sebelumnya dan akan di tangani
sesuai prosedur medis yang berlaku
ANESTESI
REGIONAL
:BLOK
SPINAL,EPIDURAL
&
BLOK
PERIPHERAL Blok spinal dan epidural adalah tindakan anestesi regional yang
menghilangkan rsensai bagian bawah tubuh, mulai dari perut sampai ke ujung kaki dengan kesadaran tidak terganggu. Dokter spesialis anestesi dapat memberikan obat tidur (apabila diperlukan) pada anestesi blok spinal, obat di suntikan di daerah punggung dengan jarum yang halus. Sedangkan blok epidural menggunakan jarum yang sedikit lebih besar dengan atau pemasangan selang (kateter). Posisi penyuntikan blok spinal dan epidural adalah duduk atau tidur miring. Setelah penyuntikan obat akan terjadi perubahan sensasi dan merasa seerti tidak memiliki tungkai bawah. Efek ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam tergantung jenis dan konsentrasi obat yang di gunakan. Bila di gunakan kateter (EPIDURAL )efek anestesi regional dapat di ulang. Blok peripheral adalah penyuntikan anestesi local pada daerah tertentu
untuk menghilangkan sensasi setempat. Umumnya blok peripheral dilakukan untuk tindakan/operasi pada anggota gerak (lengan atau tungkai). Bila anestesi regional gagal /tidak berhasil di lakukan tehnik anestesi dapat di ulang atau dapat di anjurkan dengan anestesi umum. Prosedur regional dapat juga di kombinasikan dengan anestesi umum. PadaAnastesi Blok Spinal dan Epidural :
Untuk anastesi spinal, jumlah obat yang diberikan realitif lebih sedikit dari pada anastesi epidural
Obatbius local yang disuntikan akan diserap keseluruh tubuh dalam jumlah yang sedikit sehingga sedikit yang menuju aliran darah janin.
Pada kateter epidural dapat dilakukan pengendalian nyeri pasca operasi pada waktu yang lama
Dapat segera makan dan minum segerase telah dilakukan tindakan operasi selesai
Relative lebih aman pada pasien yang tidak puasa atau puasanya kurang (operasi darurat)
Rasa nyeri dan posisi kurang nyaman pada saat penyuntikan
Komplikasi /Efek Samping Anastesi Blok Spinal danEpidural ,antara lain :
Mual, muntah, gatal-gatal pada terutama didaerah wajah, menggigil
Sakit kepela dibagian depan dan belakang pada hari ke 2 atau ke 3, terutama sewaktu menganggkat kepala dan menghilang setelah 5-7 hari
Alergi/hipersensitifitas terhadap obat (sangat jarang) mulai ringan sampai berat
Gangguan pernafasan mulai dari ringan sampai berat (gagal nafas)
Gangguan saraf perifer atau kesemutan/rasa baal yang memanjang
Sakit pinggang
Kejang
Hematom (memar/lebab) pada lokasi penyuntikan dan kesulitan teknis lain
Pada Anastesi Blok Peripheal :
Tidak mempengaruhi organ tubuh lain
Efek hilangnya sensesi cukup kuat dan bertahan lama
Lebih aman untuk pasien dengan resiko tinggi
Nyeri pada tempat penyuntikan Dapat terjadi blok parsial (tidak seluruh bagian tubuh yang akan di operasi bebas nyeri ) yang memerlukan tambahan obat anastesi
Komplikasi / Efek Samping Anastesi Blok Peripheal, antara lain :
Pendarahan pada tempat penyutikan, terutama bila terkena pembiluh darah
Blok yang memanjang lebih dari perkiraan sebelumnya
Kejang
Gangguan saraf perifer atau kesemutan/rasa baal yang memanjang
Hematom (lebam/memar) pada lokasi penyuntikan dan kesulitan teknis lain
Komplikasi dapat timbul tanpa diduga sebelumnya dan akan ditangani sesuai prosedu rmedis yang berlaku. Bila masih ada hal yang belum jelas, maka dapat ditanyakan pada dokter anstesi.
2) Hasil Pemeriksaan Penunnjang Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal.Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan. 3) Persiapan Khusus Pemeriksaan
golongan
darah
anggota
keluarga
merupakan
persiapan yang sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah pasca tindakan.
5.
Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu mengatasi kebutuhan psikologis klien adalah : 1) Informasi Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan keluarga. 2) Dukungan psikosial Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi. 3) Peran klien dan keluarga Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi. 4) Pelatihan keterampilan Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan
klien
pasca
tindakan
operasi
yang
dialami.Pelatihan
keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar.
6.
Persiapan Fisik
1) Pembatasan Nutrisi dan Cairan Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum. Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa mempebolehkan : 1. Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur. 2. Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan. 3. Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa basa. 2) Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan. 1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani pembedahan usus. 2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih telah kosong. 3) Higiene (kebersihan diri) Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi luka. 1. Mandi dan keramas disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan. 2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi jika ada. 3. Menggunting kuku .
4. Menggunakan
kap
kepala
untuk
mencegah
penyebaran
mikroorganisme dari rambut. 5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti gigi palsu, lensa kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain. 6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi. 4) Istirahat dan Tidur Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan. 5) edikasi (obat-obatan) Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi. 6) Foto foto dan hasil pemeriksaan 7) Marking adalah pemberian tanda pada organ yang akan di operasi.
Daftar Pustaka
1. Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses & Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta
DAFTAR HADIR PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH CEMPAKA RSUD DR. SOETOMO SURABAYA RABU, 21 DESEMBER 2016
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama
Alamat
TTD
No 1.
Kegiatan
Iya
Jumlah peserta 1. Peserta
yang
hadir
dalam
penyuluhan minimal 10 orang
2.
Standart 1. Kesiapan materi 2. Kesiapan SAP 3. Kesiapan media: flipchart , dan leaflet 4. Peserta
hadir
penyuluhan
5
di
tempat
menit
sebelum
acara dimulai 5. Pengorganisasian penyelenggaraan
penyuluhan
diadakan H-2
3.
Proses 1. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan 2. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 3. Peserta mengajukan pertanyaan 4. Peserta
menjawab
pertanyaan
secara benar 5. Suasana penyuluhan tertib 6. Tidak
ada
peserta
yang
meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan selesai 7. Fase diakhiri dengan waktu yang tepat
Tidak
Keterangan
4.
Hasil Peserta
dapat
menyebutkan
kembali
tentang : (1) Pengertian perawatan pre operasi (2) Jenis dan tujuan tindakan operasi (3) Faktor resiko pada tindakan operasi (4) Persiapan sebelum operasi (5) Persiapan psikologis (6) Persiapan fisik (7) Tekhnik keterampilan pasca operasi
5.
Job description 1. Moderator Uraian tugas:: a. Membuka
acara
memperkenalkan
penyuluhan, diri
dan
tim
kepada peserta b. Menyampaikan
kontrak
waktu
lama penyuluhan c. Memotivasi peserta untuk bertanya d. Memberikan peserta
feedback
tentang
untuk
materi
yang
disampaikan e. Mempersilahkan untuk
pembimbing menambahkan,
mengklarifikasi, dan meluruskan materi yang telah disampaikan f. Menyimpulkan hasil diskusi g. Menutup acara penyuluhan
. Penyaji Uraian tugas: a. Memahami
materi
yang
disampaikan b. Memberikan
materi
penyuluhan
dengan menarik dan jelas c. Menjelaskan dengan
materi
bahasa
penyuluhan
yang
mudah
dipahami oleh peserta d. Mampu
menjawab
pertanyaan
peserta . Fasilitator Uraian tugas: a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara peserta b. Mengevaluasi
peserta
tentang
kejelasan materi penyuluhan c. Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas d. Membagikan leaflet . Observer Uraian tugas: a. Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta b. Menjadi
time
keeper
dalam
pertanyaan
yang
jalannya diskusi c. Mencatat
diajukan peserta d. Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta selama proses penyuluhan e. Mengevaluasi hasil penyuluhan