GEOMETRIS JALAN RAY RAYA & STAKE OUT
Disusun Oleh S. HENDRIATININGSIH S
Edisi II 1981 JURUSAN GEODESI !"ul#!s Te"ni" Si$il & %een'!n!!n Ins#i#u# Te"n(l()i *!ndun)
KATA %ENGANTAR
Geomet Geometris ris Jalan Jalan Raya Raya yang yang dibah dibahas as disini disini hanya hanya lengku lengkunga ngan-l n-leng engkun kungan gan yang yang berbentuk sederhana yaitu Lingkaran, Spiral, Lingkaran Spiral dan Spiral-spiral untuk lengkungan Horizonmtal dan untuk lengkunagan Vertikal digunakan Lengkungan Parabola yang simetris berbentuk cekung dan cembung Penge Pengetah tahua uann mengen mengenai ai Geomet Geometris ris Jalan Jalan Raya Raya ini untuk untuk dapat dapat memba membayan yangka gkann bagaimana cara menghitung unsur-unsur Lengkungan yangh diperlukan untuk pematokan !stake out" Seloain itu, #uga dapat melaksankan pengukuran-pengukuran yang diperlukan untuk pembuatan pete perencanaan Jalan Raya dan pematokan Pada penulisan buku ini kami berpegang pada peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh $irektorat Jendral %inamarga Pengetikan dan pencetkannya dilaksankan oleh sta& karya'an PP() * Jurusan Geodesi + untuk semua ini kami k ami ucapkan terimakasih $iktat edisi ke ini merupakan reisi dari edisi ke Juni ./0/, mudah-mudahan reisi ini lebih sempurna 1khir kata, semoga tulisan ini berman&aat kiranya dan kritik serta saran-saran kami nantikan
%andung, 2aret 34. Penyusun
DATAR ISI
JUDUL + GEOMETRIS JALAN RAYA & STAKE OUT KATA %ENGANTAR DATAR ISI *A* *A* I %ENDA ENDAH HULU ULUAN ..
Syarat Syarat 5eknis eknis Perenc Perencan anaan aan Jalan Jalan Raya Raya .. ....
.6 .7 .7
Stan Standa dard rd Pere Perenc ncan anaa aann Geo Geome metr trii Jal Jalan an Raya Raya
..6
Jarak Pandangan
..7
Penampang 2e 2elintang
..8
1linemen Ho Horisontal
..9
1linemen Ve Vertikal
$ata Persiapan Perencanaan Jalan Raya Peng Penguk ukur uran an-p -pen engu guku kura rann yang yang dip diper erlu luka kann dala dalam m Pere Perenc ncan anaa aann Jala Jalann Raya Raya .7 .7. .
Peng Penguk ukur uran an 5itik itik )ont )ontro roll Hor Horis ison onta tall dan dan Verti ertika kall
.7 .76 6
Peng Penguk ukur uran an Situ Situas asii $aer $aerah ah Renc Rencan anaa Lok Lokas asii Jemb Jembat atan an
.7 .77 7
Peng Penguk ukur uran an Pena Penamp mpan angg 2eli 2elint ntan angg dan dan 2ema 2eman# n#an angg
.78 78
Pema emasan sanagan agan Patok atok-P -Paatok tok 5eta etap !%2" %2"
.79
Perhitungan da dan Pe Penggambaran
*A* IIII GEOMETRIK GEOMETRIK JALAN RAY RAYA 6. 6. 1lin 1linem emen en Hori Horiso sont ntal al 6..
5angen
6.6
Lengkungan Horisontal 6. 6.6 6. . Ling Lingak akar aran an 6.6 6.66 6 Spira Spiral-L l-Lin ingka gkara ran-S n-Spi piral ral 6. 6.6 67 7 Spir Spiral al-S -Spi pira rall
66 66 1lin 1linem emen en Verti ertika kall 7..
)elandaian
67 67 Sta Stasion sionin ingg
*A* III %EMATOKAN,STAKE OUT 7.
Pematokan Jalur Lurus 7..
Pematokan Suatu 5itik di di Lapangan
7.6
Pematokan 1s Re Rencana Ja Jalan
76 76
77
7. 7.77
:ara :ara Peng Penguk ukur uran an Jara Jarakk dan dan Pemb Pembua uata tann 5 5an ange genn ddii Lap Lapan anga gann
7.8
Pengukuran Jarak
7.9
Pembuatan 5angen di Lapangan
:ara :ara Pem Pembu buat atan an Gar Garis is 5eg 5egak ak Lur Lurus us di di Lapa Lapang ngan an 77.
$engan 1lat ;kur Sudut
776
$engan 2e 2enggunakan Pr Prisma
777
$engan 2enggunakan Pita ;kur
Problema Ri Rintangan 778
%ila 5erhalang Suatu %angunan
779
%ila %anyak Rintangan
77< 7<
%ila ila Rin Rinta tanngan gan %e %erup rupa Jur Juran ang= g=Su Sung ngai ai==$an $anau %esa %esarr
770
%ila Letak P 5erganggu
78 78
Pema Pematitika kann Leng Lengku kung ng Hori Horizo zont ntal al
79 79
Pema Pemattokan okan %usu %usurr Lin Lingk gkaaran ran
7<
70 70
74 74
77.
:ara Selisih %usur Sama Pan#ang
776
:ara Selisih 1bsis Sama Pan#ang
777
:ara Perpan#angn 5ali %usur
778
:ara Po Polar=Sudut $e $e&leksi
779
:ara Poligon
Pematokan %u %usur Sp Spiral 77.
:ara Sudut $e&leksi
776
:ara 1bsis >rdinat
Prob Proble lema ma rin rinta tang ngan an Pa Pada Len Lengk gkun unga gann 77.
%ila ad ada %a %angunan di disekitar 1a
776
%ila aadda %a %angunan 5erletak Pa Pada 1s
777
%ila ada %angunan 5erletak di 5:=:5
Pema Pemato toka kann Leng Lengku kung ngan an Verti ertika kall
DATAR RUJUKAN DATAR LAM%IRAN $1(5 1(51R
? Stan Standdard ard Pere Perenc ncaanaan aan Geo Geometr metrik ik
$1(5 1(51R
? St Stand andard ard Pe Perenc rencaanaan aan 1line lineme menn
$1(5 $1(51R 1R
? Pan# Pan#an angg 2ini 2inimu mum m Spir Spiral al dan dan )em )emir irin inga gann 2eli 2elint ntan ang g
GR1 GR1() ()
? Pe Pelebar ebarab ab Perk Perkeerasa rasann Pa Pada 5iti itik 5 5ik ikuungan ngan
G1()
? )ebebasan Samping Pada 5ikungan
GR1( GR1() )
? Pan# Pan#an angg Leng Lengku kung ng Verti ertika kall :em :embu bung ng
GR1() GR1() V
? Pan Pan#an #angg Leng Lengkun kungg Vert Vertika ikall :emb :embung ung !;ntuk !;ntuk Jalan Jalan Raya Raya $ua Jalur" Jalur"
GR1 GR1() () V
? Pa Pan#ang #ang Lengk engkuung Ve Verti rtikal kal :ek :ekuung
GR1( GR1() ) V V
? Pan# Pan#an angg Len Lengk gkun ungg Ver Vertitika kall :eku :ekung ng Pad Padaa Lint Lintas asan an %a'a %a'ahh
*A* I %ENDAHULUAN
$alam $alam perencan perencanaan aan #alan #alan raya, bentuk geometri geometriknya knya harus ditetapkan ditetapkan sedemikian sedemikian hingga #alan yang bersangkutan mem berikan pelayanan yang optimal kepada lalu lintas sesuai de?-ngan &ungsinya .. Syarat 5eknia Perencanaan Jalan Raya ? ... Syarat teknis perencanaan #alan raya yang utama adalah memenuhi ketentuanketentuan dasar pera -turan perencanaan geometrik atau standar Perenca naan Geometrik Jalan Raya !lihat $a&tar " yang dikeluarkan oleh $it#en %ina 2arga, $alam $alam peng-gun peng-gunaann aannya, ya, ketentuan ketentuan-kete -ketentua ntuann tersebut tersebut adalah adalah lah ketentua ketentuann minum @ ..6 Jarak Pandangan
Syaratnya untuk mendapaikan keamanan lalu lintaa Jarak pandangan ini terdiri dari 6 yaitu ? pandangan henti, • #arak pandangan
• #arak pandangan pandangan menyiap !lihat $a&tar " A Jarak pandangan diukur dari ketinggian mata penge mudi kepuncak penghalang ;ntuk #arak pandangan henti, ketinggian mata pengemudi adalah .69 cm dan ketinggia ketinggiann penghala penghalang ng adalah adalah .B cm,sedang cm,sedangkan kan untuk untuk pandanga pandangann menyiap, menyiap, ketinggian mata pengemu di adalah .69 cm dan ketinggian penghalang ada -lah .69 cm ..7 Penampang 2elintang Penampang melintang yang digunakan harus sesuai dengan klasi&ikasi #alan dan kebutuhan lalu lintas dan lebar badan #alan !lihat $a&tar "
Cang termasuk dalam penampang melintang adalah ? -
lebar perkerasan
-
lebar bahu
-
drainage
-
kebebasan bagian #alan
.. ..88
1lin 1linem emen en Hori Horiso sont ntal al
1linemen horisontal direncanakan menurut $a&tar , yang mempertimbangkan hal-hal + penyediaan drainage dan memperkecil peker#aan tanah yang diperlukan Cang perlu diperhatikan pada alinemen horisontal adalah ? Jari-# Jari-#ar arii lengku lengkung ng minimu minimum m menuru menurutt miring miring tikung tikungan an maksim maksimum um dan dan
-
koe&isien gesekan melintang maksimum !$a&tar " Jari-#ari lengkung minimum dimana miring tikungan tidak diperlukan !$a&tar
-
" -
Lengkung peralihan !lengkung !lengkung spiral" + !$a&tar "
-
Pelebaran perkerasan pada tikungan !Gra&ik "
-
Pandangan bebas pada tikungan !Gra&ik "
.. ..99
1lin 1linem emen en Verti ertika kall
1linemen ertikal sangat erat hubungannya dengan besarnya biaya pembangunan, biaya penggunaan kendaraan serta #umlah kecelakaan lalu lintas Rencana alinemen ertikal sebaiknya sebaiknya mengikuti mengikuti medan medan sehingga sehingga dapat dapat menghasilk menghasilkan an keindaha keindahann #alan #alan yang harmonis harmonis dengan alam sekelilingnya
Cang perlu diperhatikan pada alinemen ertikal adalah?
•
Landai maksimum !$a&tar "
•
Lengkung ertikal yang merupakan lengkung sederhanaparabola sederhanaparabola
•
Pan#ang minimum lengkung ertikal dembung yang berda sarkan pandangan henti dan drainage !Gra&ik " untuk semua #alan dan Gra&ik V berdasarkan #arak pandangan menyiap yang berlaku untuk #alan raya dua #a lur lur
•
Pan#ang minimum lengkung ertical cekung yang berdasarkan #arak pandangan 'aktu malam dan syarat draina se !Gra&ik V" )husus untuk lengkung yang berada pa da lintasan diba'ah, pan#angnya ditentukan oleh be -sarnya kebebasan ertikal dan #arak pandangan !Gra&ik V"
.6 $ata=Persiapan ;ntuk Perencanaan Jalan Raya
Cang diperlukan pada persiapan perencanaan ini diantaranya adalah ?
•
Peta-peta yaitu peta topogra&i, peta kadaster, peta geologi untuk membuat rencana trase-trase #alan
•
$ari peta-peta tersebut diadakan surey penyuluhan pada rencana trase #alan yang telah dibuair
•
Pengumpulan data lain, misalnya ?
•
data tanah=penyelidikan tanah
•
data harga tanah=bangunan lokasi material ,dll
$ari data tersebut di atas, maka dapat dipilih #alur=trase terbaik Pada #alur terbaik dilakukan dilakukan surey surey pendahul pendahuluan uan untuk untuk mendapat mendapatkan kan peta dasar dimana dimana akan digambark digambarkan an rencana #alan tersebut
.7 Pengukura Pengukuran-pe n-penguk ngukuran uran Cang Cang $iperluk $iperlukan an ;ntuk ;ntuk Perencanaan Perencanaan Jalan Jalan Raya Raya Pengukura Pengukurann yang diperluk diperlukan an adalah adalah pengukura pengukurann topogra&i topogra&i,, yang dilakukan dilakukan sepan#ang sepan#ang sumbu rencana #alan dan #embatan serta daerah-daerah di sekitarnya yang diperlukan dalam pembuatan rencana detail tersebut $aerah yang diukur sekurang-kurangnya meliputi ?
•
$aerah selebar .BB m di kiri-kanan rencana sumbu #alan dengan pan#ang 9BB m dari masing-masing lokasi kepala #embatan
•
$aerah sungai mencakup selebar 9B m dari masing-masing tepi sungai dengan pan#ang 6BB m dari sumbu rencana #embatan ke arah hilir dan udik sungai
Peker#aan pengukuran ini meliputi ?
•
Pengukuran titik kontrol horisontal dan ertikal
•
Pengukuran situasi daerah rencana lokasi #embatan
•
Pengukuran penampang meman#ang dan melintang
•
Pemasangan patok-patok tetap atau pilar %ench 2ark 2 ark
•
Perhitungan dan penggambaran peta
.7. .7. Pengukura Pengukurann titik titik control control horizont horizontal al dan ertyikal ertyikal Pengukuran titik kontrol horisontal ini dapat berupa pengukuran poligon atau rangkaian segitiga Pada pengukuran kontrol horisontal ini dilakukan pula pengukuran azimuth matahari
Pengukuran titik kontrol ertical yaitu melakukan pengukuran 'aterpas atau sipat datar Pengukura Pengukurann tinggi tinggi yang melintasi melintasi sungai sungai dilaksana dilaksanakan kan dengan dengan metoda metoda Ddouble Ddouble leelE leelE atau Dreciprocal leelingE 5itik kontrol ertical harus diikatkan dengan titik yang telah diketahui ketinggiannya dengan pengukuran sipat datar teliti .76 .76 Pengukura Pengukurann situasi situasi daerah daerah rencana rencana lokasi lokasi #embatan #embatan Pengu Pengukur kuran an ini harus harus mencak mencakup up semua semua ketera keteranga ngann yang yang ada di daerah daerah terseb tersebut, ut, misalnya ? rumah F rumah, pohon F pohon, batas F batas sa'ah, kebun, desa, sungai, saluran irigasi, irigasi, arah aliran aliran air dan lain F lainnya lainnya ;ntuk ;ntuk ini, pengukuran pengukuran dapat dilakukan dilakukan dengan cara tachymetri
.77 .77 Pengukura Pengukurann penampan penampangg meman#ang meman#ang dan melintan melintang g Pengukuran ini dilakukan sepan#ang rencana sumbu #alan dan tegak lurus sumbu #alan dengan interal 69 m F 9B m Lebar pengukuran penampang melintang meliputi daerah se#auh 9B meter F .BB meter 5itik F titik yang perlu diperhatikan ialah bagian dasar * atas gorong F gorong, atau selokan, saluran saluran irigasi, irigasi, tebing tebing sungai sungai dan #uga dilakukan dilakukan pengukuran pengukuran penampang penampang meman#ang meman#ang dan melintang dari sungai yang dile'ati rencana sumbu #alan=#embatan #alan=#embatan
.78 .78 Pemasanga Pemasangann patok patok F patok patok tetap tetap atau atau pilar pilar %ench %ench 2ark 2ark Patok F patok titik control dibuat dari beton, sedangkan patok F patok polygon dan pro&il dibuat dari kayu Patok F patok tersebut ditempatkan pada tempat F tempat yang permanent dan mudah ditemukan kembali, biasanya patok F patok tersebut diberi cat supaya mudah ditemukan kembali
.79 .79 Perhi Perhitun tungan gan dan pengga penggamba mbaran ran peta peta Hitungan yang dilakukan adalah menghitung koordinat titik F titik polygon utama setelah diratakan, dan dihitung tinggi dari pengukuran 'aterpass serta hitung F hitungan dari pengukuran situasi Setelah data F data ukuran selesai dihitung, maka dilakukan penggambaran dengan sustu skala, biasanya untuk horizontal skala . ? .BBB, sedangkan untuk skala ertikal adakalah skala . ? .BB
*A* II GEOMETRIK JALAN RAY RAYA
6.
1linemen Horisontal Cang dimaksud dengan alinemen horisontal atau trase suatu #alan adalah proyeksi dari
rencana sumbu #alan, tegak lurus pada bidang datar !peta" 6.. 5angen 5angen merupakan bagian F bagian lurus dari trase 5angen tangen tersebut dihubungkan dengan lengkungan F lengkungan yang berupa busur lingkaran atau busur peralihan yang berupa spiral Lengkungan F lengkungan yang dihubungkan tangen yang satu dengan yang lainnya disebut dengan istilah tikungan atau lengkungan horisontal 6.6 6.6 Lengkunga Lengkungann Horisont Horisontal al %entuk lengkungan yang biasa digunakan adalah a Lingkaran b Spiral F Lingkaran F Spiral c Spiral F Spiral 5idak 5idak semua lengkungan lengkungan boleh boleh berbentu berbentukk lingakar lingakaran an ini tergantu tergantung ng pada besarnya besarnya kecepatan rencana serta #ari F #ari lingkaran itu sendiri !$a&tar " 6.6. Lingkaran !Lihat gambar . dihalaman berikut" A )eterangan gambar 5itik
::
titik tengah busur lingkaran
5iti 5itikk
5:
titi titikk teng tengah ah a'al a'al ling lingka kara rann !tit !titik ik tang tangen entt ke ling lingka kara ran" n"
5itik itik
P
titi titikk perp perpot oton onga gann tang tangen en !poi !point nt o& inte inters rsec ectition on""
PI
° ∆ C
T C
T C c E
CC Lc
1 ∆ C ° 2
U
T1b
TC
U
CT
α 1 α 1
II
Rc
I
Rc
1 ∆ C ° 2
∆C
°
Gambar 1
.dan 6 sudut #urusan tangent dan 5itik
:5
tititik ak akhir lilingkaran !t!titik lilingkaran ke ke ta tangent"
5tik
B
5itik pusat lingkaran
5:
pan# pan#an angg tang tangen entt
#ara #arakk dari dari 5: ke P atau atau #arak dari P ke :5
R:
Jari-#ari lingkaran Jarak dari B ke 5: atau ke :5 atau ke setiap titik di busur lingkaran
LC
pan#ang busur lingkaran
E C
#arak luar #arak dari P ke ::
∆ C
sudut luar P sudut pusat lingkaran di o
T 1b tali busur dari 5: ke :5
Hitungan F hitungan pada lingkaran digunakan digunakan rumus F rumus sebagai berikut ?
= RC tan 12 ∆ C 1 E C = RC 1 = T C tan 14 ∆ C − 1 cis 2 ∆ C ∆ LC = C o ⋅ 2 RC ; T 1b = 2 RC sin 12 ∆ C T C
360
;ntuk dapt menggunakan rumus F rumus tersebut di atas, maka sebelumnya haruslah diketahui #ari F #ari lingkaran
RC
dan
∆ C yang
dihitung dari arah tangent F tangent tersebut
( ∆ C = α 2 − α 1 ) , atau dengan koordinat titik F titik pada tangent 6.66Spiral-lingkaran-spiral Pada Pada bentu bentukk ini, ini, bagian bagian spiral spiral merup merupaka akann peruba perubahan han dari dari bagian bagian lurus lurus kebagi kebagian an lingkaran, sehingga dikenal istilah lengkung peralihan stilah DperalihanE dalam hal ini dimaksudkan untuk menyatakan perubahan #ari F #ari secara berangsur F angsur dari tak terhingga pada a'al lengkungan sampai dengan #ari F #ari busur lingkaran yang bersangkutan %entuk lengkung spiral-lingkaran-spiral digunakan karena pada perencanaan #alan raya tersebut dipertahankan kecepatan rencananya sedangkan #ari F #ari lingkaran tersebut tidak dapat memenuhi syarat
standar standar Geometrik Geometrik Perencana Perencanaan an #alan #alan Raya, sehingga sehingga #ari F #ari lingkaran lingkaran yang digunakan berada di ba'ah harga F harga yang telah ditetapkan !$a&tar " A !lihat gambar 6 di halaman berikut" A
)eterangan gambar ? 5itik 5S titik a'al a'al spiral titik dari tangen ke spiral 5itik S: titik dari dari spiral spiral ke lingkaran 5itik :: titik tengah tengah busur lingkaran 5itik :S titik dari dari lingkaran lingkaran ke spiral 5itik 5S titik dari spiral ke tangen tangen 5itik V
titik perpotongan tangen lingkaran
5itik 5itik P P titik titik perpot perpotonga ongann tange tangenn spiral spiral 5itik >
titik pusat
RC = OG
O
− SC O − CC OH
R: #ari-#ari lingkaran L: pan#ang busur lingkaran busur S> - :> F >S IG #arak luar busur lingkaran V - :> ∆: sudut luar di V 5: pan#ang tangen lingkaran p pergeseran tangen terhadap lingkaran !shi&t" p #arak dari 1 ke G k absis dari p pada garis tangen spiral k #arak dari 5S ke 1 L5 long tangen #arak dari 5S ke % S5 s short tangent #arak dari % ke S>
Garis %-S:-V adalah garis singgung di S> yang tegak lurus #ari-#ari garis S5-:S-V dititik >S
R:,
demikian demikian #uga
S absis titik S> pada garis tangen Ө CS ordinat titik S> pada garis yang tegak lurus garistangen garistangen 5t pan#ang tangen total #arak dari 5S ke P Өs sudut spiral I :-%-S: L1->-S: L:S->-$
K sudut luar di P 6 -Өg K M It #arak luar total #arak P ke :: φ
sudut lentur spiral P-5S-S: P-S5-GS
:
2
1 1
φ L θ S .C S 3 S :S kNreksi spiral BBB7. ӨS7 φ i sudut lentur spiral bila l i pan#ang busur spiral dari 5S
atau S5 ketitik i pada busur spiral s piral !i ti
tik pada busur spiral" %ila titik i titik S> atau S>, maka i L S Jadi φ i
= φ C =
1
− C S
θ S
3
%iasanya pada perencanaan perencanaan #alan raya telah diketahui V kecepatan rencana dan #ari-#ari lengkungan lengkungan R : $ari kedua unsur tersebut maka akan didapat harga Ls !$a&tar " dan harga-harga lainnya yang dihitung dengan menggunakan rumus rumus sbb ? ." θ S
=
LS
LS
radial
2 RC
2 RC
. ρ °
2
1 Li
θ S − C S 6" θ i = 3 LS :s diabaikan bila θ s
〈 .9
o
%ila θ s O .9o maka :s B,BB7. θ s !:s dalam sekon θ s dalam dera#at" φ c
7" Xi
=
1 3
θ s − Cs
= Ii −
Ii 5 2
40 R C . LS
2
%ila dititik :s atau Sc maka ? X S
=
LS
8" Yi
=
LS
−
2
=
40 RC . LS
Li
LS
−
LS
3
40 RC
≈
LS cos φ
3
6 RC . LS
,bila S::S maka?
Ys =
LS
3
6 RC . LS
=
LS 6 RC
9" p
C - Rr !l - cos -e "
<" )
s - Rr !l - sin -e "
≈ LS sin θ c
RC
0" It
cos
1
∆
2
- Rc
4" 5t
!Rc P" tan
/" Lt
∆c
.6" Lc
∆)
Y S
tan ϕ s Y S
.B" S5 .."
1 2
sin ϕ s
∆ -
∆ c
6 φ s
Rc 1 2
.7" 5c 5c Rc tan .8" Ic 5c 5c tan
1 4
∆c ∆
c
6.67 Spiral-spiral
Pada Pada lengku lengkunga ngann yang yang berbe berbentu ntukk spiral spiral-sp -spira irall prin prin sipnya sipnya adala adalahh sama sama dengan dengan lengkungan spiral ling-karan-spiral ling-karan-spiral , hanya disini pan#ang busur lingkar-an
L:
B, sehingga
∆ c
B, #adi ? ∆
6 φ s
φ s
1 2
∆
c 6 φ s , maka didapat bah'a ?
∆
2enghitung besaran-besaran bagian spiral-spiral sama dengan menghitung besaranbesaran pada %ab 6.6. + Qo . s=d .B
66. )elandaian )elandai )elandaian an #alan #alan adalah adalah naik=turu naik=turunnya nnya #alan yang dinyatakan dinyatakan dalam dalam !persen" !persen" )elandaian berarti #alan itu naik, sedangkan kelandaian - berati #alan itu turun 1ntara kelandaian-kelandaian tersebut dihubungkan dengan suatu lengkungan ertikal yang berbentuk lengkungan parabola sederhana yang simetris 666 Lengkungan Vertikal
Lengku Lengkunga ngann ertik ertikal al pada pada #alan #alan raya raya merup merupaka akann lengku lengkunga ngann yang yang dipaka dipakaii untuk untuk mengadakan peralihan secara berangsur-angsur dari suatu landai berikutnya Lengkung ertikal disebut cembung apabila titik potong antara kedua tangent yang bersangkutan !PV" ada di atas permukaan #alan, dan disebut cekung apabila titik perpotongannya !PV" berada diba'ah permukaan #alan Pada Pada lengk lengkung ungan an ertik ertikal al digun digunaka akann lengk lengkung ungan an parab parabola ola sederh sederhana ana simetr simetris is karena karena pertimbangan-pertimbangan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut ?
• • • •
Volume peker#aan tanah Pan#ang #arak pandangan yang dapat di peroleh pada setiap titik lengkungan ertikal )enyamanan untuk pemakai #alan Perhitungan-perhitungan Perhitungan-perhitungannya nya mudah
Stas no
> R $ Q15 diukur diperbaiki
kesalahan
5HR>T t 6!dt"
m . 6 7 8 9 < 0 4 / .B .. Jumlah
B 9 0 .. .< .0 .< .7 0 8 B /<
B 8 4 .6 .< .< .< .6 4 8 B /<
B . -. -. B . B . -. B B B
B B 6 6 B -6 -6 -6 B B B
B 6 6 6 B -6 -8 -6 -6 B B
ordinat-ordinat ordinat-ordinat yang di ukur pada tiap-tiap stasiun dan m ordinat-ordinat yang di sesuaikan dengan mengambil ditengah-tengah yang sama !bagian lingkaran" dan di bagian spiral liniair !dengan penambahan yang sama" dan di bagian tangent B, dengan catatan bah'a #umlah ordinat-ordinat diukur sama dengan #umlah ordinatordinat diperbaik %iasanya akan di dapat Dthro'E terakhir tidak B, tapi ini harus B dengan penyesuaian lagi di beberapa koordinat
<4< 2embuat thro' terakhir men#adi B $engan mengambil dari ?
+ kita dapatkan
666. Lengkungan ertikal parabola cembung
5itik PLV
5itik a'al lengkungan parabola
5itik PV
5it 5itik perpotongan kelandain g . dan g6
5itik P5V
5itik akhir lengkungan parabola
Gari Gariss PL PLV
PV PV dan dan PV PV F P5V P5V ada adala lahh gar garis is tang tangen entt lan landa daia iann g . dan g6
Pada Gambar 8 ? g . naik, #adi harganya g6 turun, #adi harganya - 1 Perbedaan al#abar landai g 6 F g. dalam IV Pergeseran ertikal titik tengah busur lengkungan LV Pan#ang lengkung ertikal dihitung secara horizontal Jarak horizontal titik , dihitung dari PLV PLV ketitik secara horizontal C Perg Perges eser eran an ert ertik ikal al titi titikk , dihi dihitu tung ng dari dari titi titikk pada pada tang tangen entt = kelandaian
ketitik pada lengkungan secara ertical
5itik 5itik pada lengkungan
Rumus F rumus yang digunakan untuk menghitung unsur F unsur pada lengkungan parabola cembung adalah ? E V
=
E V
=
A ⋅ LV 800
!dalam meter" +
E V
!-" parabola cembung
A ⋅ LV
E V
8
dimana ?
A = g 2 LV
!" parabola cekung
− g 1 dalam
= pan#ang lengkung ertikal !dalam meter" yang dihitung=didapat dari Gra&ik ,
V, V, V !terlampir" berdasarkan kecepatan rencana V dan 1 2
X i ⋅ E = A ⋅ X 2 Y i = 1 ⋅ L V 200 ⋅ LV i 2 V Jika X i =
g 1
g 2
= =
1 2
⋅ LV , maka
Y i
= E V
tinggi.titik . PVI − tinggi.titik . PLV PLV 1
2
⋅ LV
tinggi.titik . PTV − tinggi.titik . PVI 1
⋅ L 2 V
⋅ 100% ⋅100%
5inggi titik PV, PLV dan P5V dilihat dari peta perencanaan
666 Lengkungan ertikal parabola cekung Lv 1 2 Lv
1 2 Lv
Xi Xn PTV
PLV n 1 %
2 %
Yi Ev A PVI
5itik PLV titik a'al lengkungan 5itik PV titik perpotongan perpotongan kelandaian kelandaian g
1
dan g
2
5itik P5V titik akhir lengkungan
Pada gambar 9 ? g
1
turun, #adi harga g
1
adalah -
Yn
g 2 naik, #adi harga g
adalah
2
1 perbedaan al#abar landai dalam g
2
-g
1
I V pergeseran ertikal L V pan#ang lengkung ertikal yang dihitung secara horizontal i #arak horizontal titik i, dihitung dari titik PLV ke titik i secara horizontal C i pergeseran ertikal titik i 5itik i titik pada lengkungan
Rumus-rumus yang digunakan pada lengkungan parabola cekung sama dengan rumusrumus yang digunakan pada lengkungan ertikal cembung ;ntuk menghitung tinggi titik-titik di lengkungan parabola, baik cembung maupun cekung dapat digunakan rumus sebagai berikut ?
5 X 5
dimana ? 5
X
PLV
g 1 X
100
C
tinggi suatu titik di lengkungan parabola yang ber#arak horizontal
sebesar
meter dari titik PLV 5
PLV
tinggi titik PLV !dalam meter"
g
1
kelandaian dalam
#arak horizontal suatu titik pada lengkungan dari titik PLV PLV
C
A
200 LV
. X 2 !dalam meter"
1
Pe Perbedaan al al#abar la landai !d !dalam " "
LV
Pan#ang horizontal lengkung ertical parabola !dalam meter"
%ila tinggi titik-titik tersebut dihitung dari titik P5V, P5V, maka menggunakan rumus sbb? 5
5P5V F g6
C
.BB $imana ? 5
tinggi suatu titik dilengkung dilengkungan an parabola parabola yang ber#arak ber#arak horizont horizontal al sebesar meter dari titik P5V
5P5V tinggi titik P5V !dalam meter" g6
kelandaian dalam
#ara #arakk hori horizon zontal tal suatu suatu titik titik di lengku lengkunga ngann dari dari titik titik P5V P5V
C
1 . 6 6BB LV
1
per perbbedaa daan al al#ab #abar lan landdai dalam alam
LV
pan#ang horizontal lengkung ertical parabola !dalam meter"
2enghitung tinggi titik PLV, P5V dari PV atau sebaliknya adalah sebagai berikut ? 5PLV 5PV F g. . LV .BB
6
5P5V 5PV F g6 . LV .B.
6
$imana ? 5 PLV, 5PV, 5P5V dalam meter g., g6 dalam ? L V
dalam meter
1tau sebaliknya bila akan menghitung tinggi titik PV dari PLV dan P5V adalah sbb ? 5PV 5PLV
g 1
100
.
Lv
5PV 5P5V -
2
g 2
100
.
Lv
2
667 $iagram Supereleasi $iagram ini merupakan suatu cara untuk menggambarkan pencapaian supereleasi, dari lereng normal kemiringan melintang ! supereleasi " Cang dimaksud dengan kemiringan melintang #alan ! supereleasi " adalah pro&il dari badan #alan secara melintang melintang Pada #alan lurus, kemiringan melintang badan #alan ! supereleasi " e 6 atau e B,B6 m=m merupa merupakan kan kemiri kemiringa ngann melint melintan angg yang yang minimu minimum m ! norma normall " )emiri )emiring ngan an melint melintang ang maksimum untuk #alan adalah ? e .B B,. m=m hal ini untuk keperluan system pola aliran ! drainage " yang e&ekti& )emiringan melintang dapat dilihat pada $a&tar dengan menggunakan kecepatan rencana V dan #ari-#ari Rc
1s #alan %adan #alan #a lan h
e 6
e 6
h
kikiri!-"
kananka!-" Lebar #alan
Gambar < kemiringan melintang pada #alan lurus
(") #i ! Jalan e
ma$
h
h = Beda Tinggi
Ka (-) Lebar Jalan
Gambar 0 )emiringan melintang melintang pada tikungan tikungan yang belok kekanan
! Jalan
Ka (") e
ma$ h = Beda Tinggi
h
(-) #i Lebar Jalan
Gambar 4 )emiringan melintang melintang pada tikungan tikungan yang belok kekiri
h beda tinggi, dalam meter b
lebar #alan, dalam meter
e super eleasi, dalam h be
h b
$iagram super-eleasi pada tikungan bentuknya ter gantung dari bentuk lengkungan yang ada, yaitu . lingkaran 6 spiral-lingkaran-spiral spiral-lingkaran-spiral
7 spiral-spiral 667. $iagram super-eleasi pada lingkaran $ari peta rencana tercantum data lengkungan diantaranya diantaranya ada data emaU, maU, V dan b $engan data V maka Lm landai relatie dari $a&tar $engan data emaU dalam ,b dalam meter maka dapat dihitung Ls untuk lengkungan lengkungan lingkaran untuk menggambar menggambar diagram supereleasinya,
LS m U e total U b $imana ? e total e maU e normal !dalam satuan m=m" $engan uraian sebagai berikut ? e
$imana ? e maU e
100
e normal 6
m! m
2 100
m! m
kemudian dirubah kedalam satuan meter ,maka ? e
e maU e
(
normal b e
total b )
Jadi
= =
2
e.b
100
m
× b = 2bmeter =
100 eb + 2b 100
2b 100
meter
= ( 2 + e) ( b + 100) meter
100
LS
maka didapat gambar sbb ?
? LS = m ⋅
Setelah didapat 1
100
×b =
b
( 2 + e) meter
LS
dilukis sebelah kanan garis
LS
dilukis sebelah kiri garis
CT − CT
3 LS dilukis sebelah kiri garis 4
TC − TC
4 1 4
3 LS dilukis sebelah kanan garis 4
TC − TC
CT − CT
Gamb Gambar ar /a /a ?
Gamba Gambarr leng lengkun kungan gan ho hori riso sont ntal al berbe berbentu ntuk k ling lingka kara ran n
!#alan=belokan dilihat dari atas" Gamb Gambar ar /b /b ?
$iag $iagra ram m supe superr-el ele easi asi leng lengku kunga ngan n ling lingka kara ran n
Gamb Gambar ar / c ?
Gamb Gambar ar pro& pro&ilil me melilint ntan ang g bada badan n #ala #alan n dari dari leng lengku kung ngan an lin lingk gkar aran an
6676 $iagram super-eleasi lengkungan spiral-lingkaran-spiral? spiral-lingkaran-spiral? $ari peta perencanaan lengkungan lengkungan horisontal terdapat data Ls ,L:,emaU Jadi langsung dapat digambar diagram super-eleasinya
.Ba ? Gambar G ambar lengkungan horisontal berbentuk spiral-lingkaran spiral-lingkaran spiral .Bb ? $iagram super-eleasi lengkungan apiral-lingkaran-spi -ral .Bc ? Gambar pro&il melintang badan #alan dari lengkungan spi ral-lingkaran-spiral ral-lingkaran-spiral
60 6677 6677 $iagram $iagram Super Super Ileas Ileasii Lengkung Lengkungan an Spiral Spiral F Spiral Spiral $ari peta perancanaan lengkungan Horizontal terdapat data F data L s dan emaU $ari data F data tersebut dapat digambar diagram F diagram Super Ileasi dan kemringan melintang dari badan #alan tersebut
gamabar
Gambar Gambar .. .. a
? gambar gambar lengk lengkunga ungann horizont horizontal al berben berbentuk tuk spira spira F spiral spiral
Gambar Gambar .. .. b
? $iagra $iagram m Super Super Ileas Ileasii Le Lengku ngkungan ngan Spiral Spiral - Spiral Spiral
Gambar Gambar .. .. c
? gambar gambar pro&i pro&ill badan badan #alan #alan dari lengkung lengkungan an Spiral Spiral - Spiral Spiral
64
77
Stasioning
Stasioning dimulai dari titk a'al proyek dengan nomor stasion B BBB 1ngka sebelah kiri tanda menun#ukan kilometer sedangkan sebekah kianan tanda menun#ukan meter 1ngka stasiona bergerak keatas dan tiap 9B meter dituliskan pada gambar perencanaan )emudian nomor nomor stasio stasionn pada titik titik utama utama stasio stasionn yaitu yaitu ? 5S, S:, :S, :S, S5 atau atau 5: serta serta Pi harus harus dicantumkan + pemberian nomor diakhiri pada titik akhir proyek
G12%1R
:ara melkukan stasioning adalah sebagai berikut ? dengan diketahuinya koordinat titik a'al proyek pada sta B BBB dan koordinat titik F titik P
.,
P6 dst maka dapat dihitung #arak F
#arak d., d6, d7,Wdst Jarak F #arak d ini untuk menghitung stasion P sebagai berikut ? P . sta !Sta B BBB " d . P 6 sta !P . sta " d 6 5S sta !P . sta " - 5 t S: sta !5S sta " L s :S Sta !S: Sta " L : S5 Sta ! :S Sta " L S
)emudian untuk lengkungan yang kedua #uga dihitung dari !P 6 Sta ", #adi ? 5S Sta !P 6 Sta " - 5 S SS Sta !5S Sta " L S S5 Sta !SS Sta " L S
;ntuk stationing selan#utnya sampai dengan stasion akhir, cara melakukannya sama dengan cara sebelumnya !dihitung dulu Sta P"
*A* III. %EMATOKAN,STAKE %EMATOKAN,STAKE OUT
Pematokan=Stake out adalah memindahkan atau mentrans&er titik-titik yang ada dipeta perencanaan kelapangan !permukaan bumi"
7. Pematokan Jalur Lurus Pematokan #alur lurus pada #alan raya adalah pematokan tangent atau garis lurus yang menghubungkan menghubungkan antara dua titik P Pada pematokan tangent, dilakukan pada #arak setiap 9Bcm dan pemasangan pilar !%ench 2ark" pada #arak maUimal 9BB meter Sebelum melakukan pematokan pada tangent, maka haruslah ditentukan terlebih dahulu station a'al=titik a'al rencana sumbu #alan tersebut 7.. Pematokan suatu titik dilapangan dilapangan ;ntuk menentukan titik=station a'al dari rencana sumbu, diperlukan minimal dua pilar %ench %ench 2ark 2ark yang yang ada dilapa dilapanga ngann dengan dengan diket diketahu ahuii koordi koordina natny tnya a Jadi Jadi pada pada 'aktu 'aktu akan akan membuat peta perencanaan, harus dipasang minimal dua buah pilar %2 pada a'al sumbu rencana #alan dan diukur=dihitung diukur=dihitung koordinatnya 2isalkan Sta B BBB mempunyai koordinat koordinat ! B C B" yang didapat dari peta perencanaan secara gra&is, dan Sta B BBB adalah titik yang akan dicari letaknya dilapangan dan dalam hal ini, sebagai pegangan !re&erensi" dipakai titik-titik %ench 2ark ! a,,Ca" dan %ench 2ark % ! b,,Cb"
;ntuk menentukan titik a'al Sta B BBB dapat dilakukan dari 1 atau atau dari %, tergantung dari situasi dan kondisi dari medannya tetapi sebaiknya dilakukan dua kali yaitu dari 1 dan %, sehingga ada suatu koreksi "ta 0#000 $Xo% Yo&
)
) 'ao
αao
' (o
α αa(
*+ . A$Xa% Ya&
β (a
β 'a(
*+ . *$X(% Y(& ,a(a 13
β (o
a"
2ematok Sta B BBB dari titik 1 ? Sebelu Sebelum m melaku melakukan kan pemato pematokan kan,, terleb terlebih ih dahul dahuluu menghi menghitun tungg besar besaran an-be -besar saran an yang yang diperlukan untuk pematokan, adalah sebagai berikut . Hitun Hitungg azimut azimuthh = sudut sudut #urus #urusan an garis garis 1% ! αab" ? tan α ab
=
Xb − Xa Yb − Ya
αab W° W 3 WXX 6 Hitun Hitungg sudut sudut #urus #urusan an gari gariss 1> !! !! αao" ? tan α ao
=
Xo − Xa Yo − Ya
αao W° W 3 WXX
7 Hitung sudut Y >1% ab F ao 8 Hitung #arak 1> d ao ! ao
=
ata
X o
− X a
sin α ao
ata
Y o
− Y a
cosα ao
( X o − X a ) 2 + ( Y o − Y a ) 2
9 :ara pematokannya sebagai berikut ? •
Letakan alat ukur sudut diatas titik %ench 2ark 1 dan atur alat tersebut
•
1rahkan alat ukur tersebut ketitik %2-%, misalkan bacaan lingkaran horisontalnya
•
)emudian putar alat ukur searah #arum #am sehingga bacaan lingkaran horisontalnya !7
•
;kurkan #arak sepan#ang d ao yang searah dengan garis bidik teropong padaZZZ"
•
$engan demikian letak titik Sta B BBB dapat dipatok
b" 2ematok Sta B BBB BBB dari titik % ? . Hitung sudut #urusan garis %1 ! ba" ? tan α ba
α ba
=
− X b Y a − Y b
X a
= ...0.../...
.
.
6 Hitung sudut #urusan #urusan %> ! bo" ? tan α ba
α ba
=
− X b Y a − Y b
X a
= ...0.../...
7 Hitung sudut Y >%1 [ ao F ba 8 Hitung #arak %> d bo ! bo
=
X o
ata
− X b
sin α bo
ata
Y o
− Y b
cosα bo
( X o − X b ) 2 + ( Y o − Y b ) 2
9 :ara pematokannya pematokannya sebagai sebagai berikut ? •
Letakkan alat alat ukur sudut diatas titik %2-% dan atur alat tersebut tersebut
•
1rahkan alat tersebut tersebut ketitik %2-1, dan baca lingkaran lingkaran horisontalnya, horisontalnya, misalkan 6
•
)emudian putar teropong tersebut tersebut searah dengan arah #arum #am , sehingga sehingga bacaan lingkaran horisontalnya 6 \
•
;kurkan #arak sepan#ang d bo yang searah dengan garis bidik teropong pada ZZZ"
•
$engan demikian letak titik Sta B BBB dapat dipatok
7.6 Pematokan 1s=Sumbu Rencana Jalan Pematokan 1s=Sumbu rencana #alan disini disini adalah pematokan tangent atau atau garis lurus yang menghubungkan antara dua titik P atau titik a'al dengan titik P Pematokan pada lengkungan, dimana lengkungan #uga termasuk sumbu rencana #alan akan dibicarakan tersendiri 1 $X 1Y 1terl PItangent, & ebih dahulu harus Sebelum dilakukan pematokan #arak setiap 9B m pada
menetapkan arah dari tangent tersebut dilapangan :aranya adalah sebagai berikut ?
tann I
tann II 12
PI2 $X2Y2&
a( "ta 0#000
*+.*$X (Y (&
Gambar .8 ." Hitung sudut #urusan >% ob tan α ob
=
α ob
− X o Y b − Y o
X b
= ...o.../...
6" Hitung sudut #urusan B. α
7" Hitung sudut γ
01
tan
01
− X 0 Y 1 − Y 0
X 1
W]WXWXX
∠10 "
γ
8" Hitung #arak P
01
α ob
1
-
α o1
d o1
atau
$ X 1
X 1
− X 0
sin α 01
ata
Y 1
− Y 0
cos α 01
− X 0 & 2 + $Y 1 − Y 0 & 2
9" :ara pematokannya sbb ?
•
Letakan alat ukur sudut dititik sta B BBB dan atur alat tersebut
•
1rahkan alat tersebut ketitik % dan baca lingkaran horisontalnya, horisontalnya, misalkan .
•
)emudian putar teropong tersebut searah #arum #am sehingga bacaan lingkaran horisontalnya .
•
3
3
! 7
;kurkan #arak setiap 9B m yang searah dengan garis bidik teropong sampai dengan #arak dari Sta B BBB ketitik ketitik P.
1
sehingga titik P.
1
dapat dipatok
•
Setelah titik P. hitungan
1
dipatok maka titik P.
α 12 atau dari
2
data lengkungan!
#uga dapat dipatok dengan data F data ∆"
ita 7
*
A '
A '
Gambar .9a $ua titik 1 dan % diukur #araknya, langsung diatas tanah didapat sebesar d, dimana d adalah #arak miring, bila permukaan permukaan tanah antara 1 dan % miring seperti gambar .9b dan .9c
7.7 :ara pengukuran #arak dan pembuatan tangent !garis lurus" dilapangan 7.7. Pengukuran #arak ? :ara pengukuran #arak dengan pita ukur tergantung pada situasi medannya 1da beberapa cara, yaitu sbb ?
*
a $iletakan $iletakan langsung langsung diatas diatas tanah tanah !gamba !gambarr .9" .9" b Jarak mendata mendatarr diukur diukur langsung langsung dengan dengan memakai memakai unting-u unting-unting nting!gamb !gambar ar .<" Pada cara a", harus diperhitungkan diperhitungkan kemiringan=kelandaian permukaan tanah yang di ukur, hal ini dapat dipecahkan dengan cara mengukur sudut ertika ^atau beda tinggi antara titik-titik yang diukur #araknya
Gambar .9 d Jarak yang diukur adalah d #arak miring, yang diperlukan adalah #arak mendatar $ $iukur sudut ^ dengan alat alat ukur sudut ertikal ertikal !clinometers" 2aka #arak mendatar $ d cos ^ Sudut ^ dibaca dari clinometers Gambar .9c :ara mengukur #arak dengan memakai koreksi )oreksi kemiringan U Jarak yang diukur #arak miring d %eda tinggi titik 1 dan % h Jarak yang diperlukan adalah #arak datar $, maka dari 1%: di dapat ?
d6
$6 h 6
dari gambar terlihat ? $ ! d F U " maka ? d6
! d F U " 6 h6
d6
d6 - 6d U U 6 h6
6dU
U6 h6 $ 2
$ =
+
2!
karena U kecil, maka
$
#2 2!
2
kecil sekali, sehingga ?
2!
$
2
B ! diabaikan "
2! #adi ? X =
#
2
2!
koreksi kemiringan
#arak mendatar $ d
#
2
2 !
pada cara b", yaitu #arak mendatar diukur langsung dengan menggunakan unting-unting unting-unting adalah sebagai berikut ?
$
Pita ukur 1
;nting-unting ;nting-unti ng
%
unting-
unting
gambar .
d. 1
d6 d7 d8 d9
$ % Gambar .< b
Pada gambar .
tang angen
Sta BBB
Sta B.BB
Sta B.9B
P
Sta B6BB
Sta BB9B
Sta B7BB Sta B69B
Gambar .0
2isalkan titik Sta B BBB telah diketahui letaknya dilapangan dan arah tangen tersebut telah diketahui pula, maka pemasangan patok setiap 9B m pada pada garis tangen adalah sebagai berikut ?
•
%erdirikan alat ukur pada titik Sta B BBB, buat arah . !arah tengen tersebut" dan ukuran pita ukur 9B m kemudian dipasang patok kayu yang merupakan titik Sta B B9B,
•
demikian seterusnya sampai 7BB m )emudian pindahkan alat ukur sudut di Sta B 7BB, arahkan ke titik Sta B BBB putar terpotong dalam keadaan luar biasa, ukur #arak 9B m, pasang patok pada Sta B 79B, demikian seterunya sampai dengan P
7.8 :ara Pembuatan Garis Saling 5egak Lurus di Lapangan 1da beberapa cara pembuatan garis saling tegak lurus di lapangan, diantaranya diantaranya dengan menggunakan alat-alat sbb ? a $engan menggunakan alat ukur sudut !theodolite" b $engan $engan menggunakan menggunakan prisma c $engan menggunakan pita ukur
7.8. $engan menggunakan alat ukur sudut 2isalkan alat ukur sudut di titik 5: !lihat Gbr .4a" 1rahkan alat tersebut !teropong" !teropong" ke titik P., baca lingkaran horisontalnya sampai menun#ukan angka ./B B, maka garis 5:P saling tegak lurus dengan 5:-B
Gambar .4a
7.86 $engan menggunakan prisma ? 1da tiga macam alat prisma, yaitu ? a :ermin su sudut b Prism rismaa segi segittiga iga c Pris Prisma ma dou doubl blee !pri !prisma sma gan ganda da"" -
$engan menggunakan cermin sudut, prinsipnya adalah sbb ?
Gambar .4b
Prinsip
ker#anya
sama
prisma
hal membuat Sudut /B B
segitiga, tetapi disini dalam dapat di dilakukan te terhadap
dengan
Q
dua #urusan
Gambar .4d
%erdiri dititik P diarahkan )e M, bila bayangan titik 1 dan % terlihat pada prisma tersebut berarti garis PM tegak lurus 1%
7.87 $engan menggunakan pita ukur ? %anyak cara dalam hal menggunakan pita ukur untuk membuat garis saling tegak lurus dilapangan, dilapangan, diantaranya sbb ?
M
9
R 7
8
P
Gambar .4e
$engan mengukur #arak-#arak dimana perbandingan PR ? PM ? MR 7 ? 8 ? 9,maka garis PM akan tegak lurus PR M
1
P
%
Gambar .4&
$engan membuat #arak P1 P%,kemudian dari 1 dan % dibuat #arak-#arak 1M %M mka perpotongan 1M dan %M adalah titik M dimana PM tegak lurus 1%
7.9 Problema Rintangan Pada pematokan #alur lurus=tangent seperti pada %ab 7.7 tidak sselamanya dapat dilaksanakan,ini dilaksanakan,ini tergantung keadaan =situasi lapangannya %ila ternyata dilapangan ternyata ada halangan=rintangan halangan=rintangan pada #alur=tangent, #alur=tangent, maka banyak cara pematokan #alur= tangent tersebut, diantaranya adalah ? 7.9. %ila terhalang terhalang oleh sebuah sebuah bangunan= sungai kecil 1da empat cara mengatasinya, adalah sebagai berikut ? a $engan $engan meuat meuat em pa t kali sudut /B_
A
*
8
90:
90: 90:
90:
4 Jarak :(
E
#arak $I ,a(a 19a bangunan Jarak :$ b $engan cara cara membuat segitiga segitiga samasisi samasisi
tann
#arakI(
A
4
*
tann
60:
120:
120: 60:
snai
,a(a 19(
Jarak %$ #arak %: #arak :$ c"
B
&angen E
C
'()-* % Gambar ./c Jarak :$ #arak #arak $I Jarak :I 6 :$ cos 6 $I cos d" $engan $engan cara cara membu membuat at segiti segitiga ga sikusiku-sik sikuu
*+)
B
&angen
C E
, ) °
%
Jarak
:I :$ tan
:I
:I
Gambar ./d 7.96 %ila ternyata banyak rintangan di lapangan lapangan :ara pembuatan tangen adalah sebagai berikut
a" $engan membuat garis se#a#ar #alur=tangent
E
*
A '
'
'
GambarA6Ba
A
'
' A
Jarak %: Jarak $I d Jarak %I Jarak :$
b" $engan cara membuat segitig&a segitiga sebangun
'1
A
'2
*
'3
'4
E
Gambar 6Bb
&1
=
! 2
=
"C "% "& "%
d7
⋅ ! 4 ⋅ ! 4 d8
Jarak %G
d8
7.97 %ila rintangannya berupa #urang atau sungai besar a" $engan cara membuat segitiga siku F siku
1
%
sungai
:
`
Gambar 6.a Jarak %$ %: tan `
1
:
sungai
/BB %
Gambar 6.b Jarak 1: 1% cos
b" $engan cara segitiga sama sisi
*() )
*() ) C
%ana-
)
.)
Gambar 6.d Jarak 1: Jarak 1% Jarak %:
c" $engan cara segitiga sembarangan
C
/-ngai
B
Gambar 6.e
2
AC
$imana %: 1: Jadi ?
2
AC
A"
2
2
"C
- 6
• %: • cos β •
A"
α cos β • sinsin β
A"
2
! AC
• sinsinα "
2
- 6
A"
•
AC
•
sin α cos β sin β
2aka 1: dapat dihitung Cang diukur α , β dan
A"
d" $engan cara segitiga sebangun
80− ϑ
180− ϑ
∆
Ε
Χ
ϑ
180−
Α
Β DANAU
Gambar 6.& Cang diukur #arak-#arak ? 1:, :I, I$, α , * .4B - α 2aka #arak 1% 1:
•
&E EC
atau :%
• &E C& 180 -
180 -
E
e" $engan cara segitiga sama dan sebangun sebangun
A
'ana
Gambar 6.g
*
2aka #arak 1% Jarak $I
7.98 %ila letak letak P terganggu terganggu !tidak dapat" dapat" ditempati alat ukur sudut sudut $alam hal mengukur sudut di P bila letak P terganggu dapat dilaksanakan sebagai berikut ?
PI
* tann I
A
'*
tann II
Pada garis tangen terletak titik % pada tangent dan : pada tangent 2aka untuk mendapatkan sudut K di P dapat dihitung dengan mengatur mengatur sudut-sudut di titik % dan : yaitu \ dan ` Jadi K \ ` 76 Pematokan Lengkungan Horisontal Pematokan pada lengkungan horizontal dibedakan atas bentuk lengkungan tersebut yaitu? . Lingkaran 6 Spiral Pada pematokan lengkungan berbentuk lingkaran ada 9 cara, dari titik 5: a b c d e
:ara :ara dengan dengan seli selisih sih busu busurr yang yang sama pan# pan#ang ang :ara :ara dengan dengan seli selisih sih absi absiss yang sama sama pan# pan#an angg :ara :ara deng dengan an perp perpan# an#ang angan an tal talii busur busur :ara dengan dengan koordi koordinat nat polar polar !metode !metode sudut de&leksi" de&leksi" :ara :ara dengan dengan membu membuat at polito politon n
$an cara dari titik > dan titik P Sedangkan pada lengkungan berbentuk spiral ada 6 cara yaitu? a :ara :ara = met metod odaa sudu sudutt de&l de&lek eksi si b :ara :ara absi absiss dan dan ordi ordina natt 76. Pematokan Pada %usur Lingkaran
1 76.. :ara dengan dengan selisih busur yang sama pan#ang pan#ang dari titik 5: 5: $ari data lengkungan diketahui unsur-unsur unsur-unsur Rc, Kc, dan Lc
2isalkan pan#ang busur yang sama pan#ang pan#ang a meter
+ dimana dimana n adalah adalah banyaknya
titik !harga a diambil antara 4 m s=d .6,9 m"
Gambar 67a
$ari segitiga 5: - . - B !lihat !lihat Gambar Gambar 66a 66a diatas" Pan#ang busur a membentuk membentuk sudut sudut
m ak a ?
,
)oordinat titik ., 6, 7, 8, n :5 pada salib sumbu garis tangen !5: - P" dengan garis yang tegak lurus pada !5:-B" adalah sebagai berikut ?
;ntuk titik .
;ntuk titik 6
;ntuk titik 7
;ntuk titik 8
;ntuk titik ke n dilengkungan dilengkungan ?
:ara ini banyak hitungannya tetapi letak titik-titik patok=patok pada lengkungan teratur teratur 76.6 :ara dengan selisih absis yang sama pan#ang dari titik 5c 5c
Gambar 67b
Selisih absis a ;ntuk titik . ?
;ntuk titik 6 ?
;ntuk titik 7 ?
;ntuk titik n ?
:ara ini banyak #uga perhittingannya dan letak titik-titik -nya pada lengkungan tidak teratur
76.7 $engan cara perpan#angan perpan#angan tali busur dari 5: !lihat gambar 67c dihalaman berikut" A Pan#ang talibusur a
Gambar 67 c
;ntuk titik . ? . a cos C. a sin
ϕ
2 ϕ
2
$engan cara ini untuk titik . dapat diukur U . dan y . dengan sudut /B B, #uga dapat mengukur sudut
ϕ
2
#arak a $emikian pula untiik titik 6, selain diukurkan ara&c-#aralr U 6r ian y 6 dengan
sudut /B_ !perpan#angan tali busur" &risa #uga iengan mengukurkan sudut dari #ar*k a Heta Hetapi pi deng dengan an cara cara perp perpan an#a #ang ngan an tali tali busu busurr ini ini sela selain in tida tidakk e&&i e&&isi sien en #uga #uga ter# ter#ad adii pertiunpukan kesalahan
76.8 $engan cara menggunakan koordinat polar atau metoda sudut de&leksi a" $ari 5itik 5 c
Tc
* a
1
b
a
0 Rc
*
*
a ) 0
)
$eng $engan an cara cara pola polarr ini ini yait yaituu meng menguk ukur ur sudu sudutt a pan#ang talibusur atau #arak antara titik 1tau harga bias didapat dari
$engan #arak ?
an
b
c = 2 Rc sin
• • • n
= 2 RC sin
nϕ 2
3ϕ 2
,
,
, ,W
+ dima dimana na
,
n
= T 1b = 2 Rc sin
∆c 2
1lat berdiri dititik 5: dan a merupakan #arak yang konstan 2etoda ini e&&isien untuk lingkaran yang ber#ari-#ari besar, dimana harga a diambil antara 4-.6, 9m
76.9 dengan cara membuat suatu poligon
90° −
ϕ 2
180° − ϕ
180° − ϕ
Gambar 67e
$engan cara poligon, #arak-#araknya antara titik adalah konstan am dan sudutsudutnya ! 90° −
ϕ ", 2
!.4B !.4B -" atau
2
dan !.4B ", tetapi karena cara mengukurnya mengukurnya disetiap disetiap titik titik pada
busur lengkungan, maka kesalahan akan bertumpuk ;ntuk ;ntuk memper memperkec kecilil kesala kesalaha han, n, dilak dilakuka ukann senter sentering ing paksaa paksaann dan dan #arak #arak a diambi diambill sebesa sebesarr mungkin :ara ini digunakan apabila tempatnya sempit, seperti tero'ongan
% $ari titik B 1lat terdiri di B dengan sudut-sudut de&leksi dan #arak nya R c !Gambar 67 &"
Gambar 67 &
c $ari titik P
α
ϕ ϕ ϕ
ϕ ϕ
α
α
∆ α
Gambar 67g
ϕ =
∆c n
n banyaknya titik 5
c
R
c
α 1
tg
tg
1 2
∆c
'1 T c
− X 1
R c sin ϕ 1
C R c - R c cos ϕ 1
Jadi tg
d.
'1 sin α 1
=
α 1
Rc $1 − cos ϕ & 1 Rc $tg ∆ c − sin ϕ & 2
Rc $1 − cos ϕ & sin α 1
$1 − cos 2ϕ & 1 dan tg 6 tg ∆c − sin 2ϕ 2
d6
Rc$1 − cos 2ϕ &
sin α 2
2aka rumus umum ? untuk titik ke n ? !n nomor titik" $1 − cos nϕ & 1 tg n tg ∆c − sin nϕ 2
dn
Rc$1 − cos nϕ &
sin α n
Jadi dari titik P dihitung harga-harga n dan dn
766Pematokan Pada %usur Spiral Pematokan ini ada 6 cara, yaitu ?
." dengan cara sudut de&leksi 6" dengan cara absis dan ordinat
766. $engan :ara Sudut $e&leksi $engan cara sudut de&leksi ini, diperlukan data ukuran sudut dan #arak dimana data tersebut harus dihitung dahulu dari data lengkungan yaitu L s dan s
Gambar 68a
$ata ukuran sudut dihitung sebagai berikut ? B. .=7 ! L .=Lb"6 Bs - :s
0^ Sudut lentur tltik ., 6, 7, 8, 9, < sudut de&leksi L. Jarak titik titik dengan titik . .,6,7,8,9,
%ila i Sc, maka . . Ls dan B . .=7 B s F BsX
dimana ? > s sudut aspiral dalam dera#at
:s koreksi spiral B,BB7. !:s satuan detik sedangkan B s dera#at" 1lat didirikan diatas diatas titik 5S, kemudian diukurkan sudut-sudut sudut-sudut 0 dan #arak-#arak l . 666 $engan cara absis dan orclinat, Pada cara absis dan ordinat diperlukan data ukuran-absis ! " pada tangen dan ordinat !C" pada pada garis yang tegaklurus tangen pada setiap titik ditangen $ata ukuran terbut untuk keperluan pematokan pematokan harus dihitung terle%ih terle%ih dahulu dari data lengkungan lengkungan yang ada misalnya Ls,Rc dan s
Gambar 68 b
$ari data lengkungan yaitu
LS % RC dan
θ S dapat dihitung data untuk pematokan
sbb ? a" li #arak #arak antara antara titik titik 5S dengan dengan titik titik F titik titik pada pada busur spiral spiral i titik F titik pada busur spiral b" i #arak #arak titik titik 5S ke titik titik iXiX pada pada garis garis tange tangenn iX titik F titik pada garis tangent
X i
= l i −
l i
5 2
40 RC LS
2
≈ l i cosφ i
dimana ? θ sudut spirlal dalam dera#at 2
φ i
l i θ S − C S LS 1 3
LS Pan#ang spiral C S
koreksi spiral dalm detik
C S
B,BB7. θ S
3
c" Ci #arak #arak titik titik X pada garis garis tangent tangent ke titik titik pada busur spira spirall Y i
=
l i ⋅ θ S 3
=
l i
3
≈ l i sin φ i
6 RC ⋅ LS
= LS
%ila titik S:, maka l i X 6
X 6
dimana ?
φ C
=
X S
=
= Y S =
LS
LS
−
40 RC
LS ⋅ θ S 3
5
2 ⋅
LS
2
≈
LS cos φ C
2
=
LS
6 RC
≈ LS sin φ C
= 1 θ S − C S 3
Setelah data tersebut dihitung untuk setiap titik, maka #alannya pengukuran adalah sbb ?
%ila arah garis tangn yaitu dari 5S ke P sudah diketahui, 2aka ?
•
$irikan alat di 5S, arahkan ke P
•
)emudian ukuran #arak-#arak i sehingga didapat titik-titik i A
•
$ari titik-titik i A $ibuat garis-garis yang tegak lurus garis tangen atau dibuat sudut-sudut sebesar 90° kemudian diukurkan #arak-#arak C i, sehingga di dapat titik-titik i pada busur spiral
767 767 Probl Problema ema Rint Rintan angan gan Pada Pada Leng Lengkun kunga gann
Problema Rintangan Pada Lengkungan, dapat ter#adi pada busur lengkung lingkaran dan spiral $isini akan dibahas bila pada pematokan busur lingkaran dengan cara polar atau sudut de&leksi de&leksi ternyata ternyata ada gangguan gangguan=rin =rintang tangan an berupa berupa bangunan bangunan atau lainnya lainnya Sedangka Sedangkann pada lengkungan spiral pada prinsipnya sama sa#a bila menggunakan metoda sudut de&leksi
767. %ila ada bangunan disekitar as=sumbu +
Gambar 69a
$ian buat sudut de&leksi yang besarnya sama dengan sudut de&leksi dari titik 5: ketitik 7 ditambah
ϕ
2
, yaitu
4ϕ 2
, maka akan didapat titik 8
%ila titik 9 dan :5 masih dapat terlihat dari titik 7, maka untuk mendapatkan titik 9 dan 5: hanya dengan menambahkan sudut $imana ? sin
ϕ
2
=
a 2 RC
ϕ
2
dan ϕ
1 pan#ang pan#ang tali busur !#arak antara titik" R: Jari F #ari lingkaran Secara umum, bila pematokan hanya dapat dilakukan sampai dengan titik i, maka di titik i tersebut alat dibuat sudut sebesar !i 6"
ϕ
2
dengan #arak a, maka akan didapat titik !i ."
$an titik :5 dapat ditentukan dari titik 5: dengan membuat sudut
!5: F P" dan #arak 5: ke :5 6R : sin
1 2
1 2
∆ C dari arah tangen
∆ C
Juga titik :5 dapt ditentukan dari titik P dengan membuat sudut !.4B dan #arak P ke :5 sebesar 5 : R: tan 7676
1 2
∆ C "
dari arah 5:
∆ C
%ila bangunannya terletak dias=sumbu %ila ada rintangan pada as=sumbu, misalnya rintangan tersebut merupakan bangunan
yang terletak pad as=sumbu lingkaran, maka pematokannya hanya titik F titik yang tidak melintasi bangunan tersebut Pertama-tama dipasang dahulu titik-titik 5:, P, dan :5 :5 )emudian dengan cara sudut de&leksi dari titik 5: dan :5 dipatok titik-titik ., 6, 9 dan < Sedangkan titik-titik 7 dan 8 tidak perlu dipasang Jarak antara titik a meter ! 9 m F .6 m " Sedangkan sudutnya sin
ϕ 2
=
a
2 Rc
Gambar69b ;ntuk menggantikan titik 7 dan 8, maka dibuat titik P dan M disisi bangunan, dari 5: dan :5 dengan #arak 5: F P p dan #arak :5 F M dimana sudut yang dibuat di 5: dan :5 adalah adalah
dan \, dimana?
sin.=6 p=6R : dan sin \ c=6R : Jadi dapat dihitung sudut dan \ 7677 %ila bangunannya terletak dititik 5: atau :5 ? %ila bangunan terletak di 5: atau :5, maka pematokan nya dilakukan dari :5 atau 5: dengau cara sudut de&leksi dan ditambah titik-titik lain di sekitar bangunan dan pada garis tangen untuk menentukan nomor-nomor stasion
Gambar 69c
Pada gambar 68c, penentuan titik-titik ., 6, 7, 8, dan 9 ditentukan dari titik :5 dengan cara sudut de&leksi
)emudian alat diletakan di titik 6, arahkan ke :5, buat sudut sebesar akan didapat titik M, ukur #arak
2 .(
180° − 1 $∆ + α & maka C 2
dan setelah titik M didapat, tentukan titik R dengan #arak
MR 6P !R C - R C cos α" dan sudut /B °, karena garis PR dibuat se#a#ar dengan garis
2 .(
;ntuk checking stationing, maka ?
Sta R Sta 6 dimana ?
°
ρ
α ° RC ρ °
− $2( − RC sin α &
90°,6/<
PI
2C
2
3 4
1
'
T
T
a 2C
Gambar 69d
Pada gambar 69d titik c tidak dapat dilokasikan, maka seperti pada gambar 69c, dibuat garis 8M se#a#ar PR Setelah titik titik ., 6, 7, 8 dan 9 ditentukan !dipatok" dari titik 5: dengan cara sudut de&leksi, maka berdirikana alat di titik 8, arahkan ke titik 5: kemudian puter teropong dengan membuat sudut sebesar .4B B - ! K alpaha"f sehingga didapat titik M ukur #arak #arak 8M Setelah titik M didapat ukurkan sudut /B B dan #arak MR 8P !R: F R: :>S alpha", maka didapat titk R pada garis tangent P F :5
;ntuk checking checking stationing, stationing, maka ?
Sta R sta 8 ! B R:" = P> !8M - R: sin alpha" $imana P > 90B ,6/<
77 77
Pema Pemato toka kann Leng Lengku kung ngan an Verti ertika kall
Sebelum mematok pada lengkungan lengkungan ertikal telebih dahulu dilakukan pematokan kelandaian
Gambar 6<a
2isalkan patok ., 6, 7 @ @ @ @@ dst adalah patok di as sumbu yang ber#arak setiap 9B m 5inggi titik . telah diketahui !Sta B BBB" t. m $ititik . menurut peta perencanaan perencanaan harus harus digali sedalam U meter Jadi tinggi rencana titik . 5. t. - U Rencana kelandaian adalah g %, dari rencana kelandaian ini dapat dihitung tinggi rencana titik 6 !Sta B B9B" & yaitu, 565.g=.BBU9B $emikian #uga titik 7 !Sta B .BB" dan selan#utnya ;ntuk titik 7 ? 575.g=.BBU9B
;ntuk titik n ? 5n5.g=.BBUdn
dnJarak dari titik . ketitik n Setelah mengetahui tinggi rencana dari titik-titik stasion, maka dilakukan pengukuran beda tinggi dengan cara tinggi garis bidik
Rambu-rambu ukur diletakan pada titik-titik stasion ., 6, 7, n %aca rambu yang dibidik tersebut misalkan bacaannya adalah a, b, c z Jadi tinggi garis bidik adalah tg b t. a
$apat dihitung tinggi titik-titik 6, 7, n adalah 56tg b F b 57 tg b F c 5ntg n - z Semudian dibandingkan dibandingkan dengan tinggi rencana titik-titik stasion 6, 7,Wn n bila 5n tn maka pada titik n ditulis ? ( 5n-tn atau &ill !ditimbun" 5n - t n m bila 5n Y tn maka pada titik n ditulis ? G 5n-tn atau cut ! digali" tn-5nm
dimana 5n 5inggi rencana titik n tn 5inggi permukaan tanah asli titik n rumus-rumus hitungan diatas berlaku pula untuk kelandaian yang negati&
Gambar 6< b Z
-
Gambar 6
5erlebih dahulu dihitung tinggi rencana titik-titik 8, 9 < !5 " kemudian dengan cara tinggi gar is bidik dihitung tingZ-gi permukaan tanah titik-titik 8, 9, < !t n" sehingga dapat dihitung galian atau timbunan pada titik-titik tersebut $engan cara yang-sama, bila pada peta perencanaan ada sta -tion-station PLV, PLV, PV dan P5V, maka pada station-station tersebut dipasang patok selain station-station tiap 69m-9Bni G-ambar 6
%iasanya dari peta perencanaan ada data-data lengkungan se-bagai berikut ?
Gambar 6
$ari data-data tersebut diatas dapat dihitung tinggi renca na titik-titik .<, .0, .4, ./ dan 6B !Bj n" dengan cara sbb? 5.< 5 PLV 5PV F!g.=.BB" !LV=6" 56B 5 P5V 5PV F!g6=.BB" !LV=6"
Sedangkan titik-titik .0, .4 dan ./ dihitung dengan rumus? 5U 5PLV !g.U=.BB" !g.U=.BB" C
%ila dihitung dari titik PLV
dan
?
bila dihitung dari titik P5V
dima dimana na ? Jarak mendatar suatu titik dilengkungan dari titik PLV atau P5V C 1 g6 F g.
dalam meter dalam persen !"
Setelah didapat !dihitung" tinggi rencana titik-titik pada lengkungan, kemudian dilakukan pengukuran tinggi dengan cara tinggi garis bidik sehingga dapat dihitung tinggi titik-titik pada permukaan tanah dan dihitung dalamnya galian atau tingginya timbunan untuk setiap titik
Gambrar 6
$emikian #uga hitungan-hltungan untuk lengkungan ertikal, cekung !Gbr 6
$engan cara yang sama pada pematokan as #alan dapat #uga mematok pinggir #alan tersebut Pada 'aktu peker#aan tanah berlangsung yaitu galian * timbunan, maka dilakukan pula pengukuran pro&il meman#ang sepan#ang as #alan dan sisi=pinggir #alan untuk memeriksa apakah sudah atau belum bentuk pro&il #alan tersebut, atau dengan perkataan lain, sesuai rencana atau tidak bentuk pro&il #alan tersebut
$1(51R S51Q$1R S51Q$1R PIRIQ:1Q11Q GI>2I5R)
)L1S()1S J1L1Q
J1L1Q R1C1
J1L1Q R1C1 SI);Q$IR
;5121 )lasi&ikasi 2edan
%
G 6BBBB
LHR dalam S2P )ecepatan
$
1
Rencana
.6B
$
!)2=Jam" $aerah
Lebar Perkerasan !m"
2in 6U!6U7,09"
Lebar 2edian 2in !m"
.B
Lereng
7,BB 2elintang
4B
8B
%
G .9BB-4BBB 4B
8B
$
%
$
%
G Y6BBB
G 8B
8B
8B
7B
7B
7B
8B
7B
7B
7B
6B
6B
7B
7B
6B
6U7,9B atau
6U7,9B
6U7,BB
7,9B F <,BB
6U!6U7,9B"
-
-
-
7,BB
7,BB
:
$
Penguasaan 2in !m"
Lebar %ahu !m"
%
.BB
4B
Lebar
%
G <BBB - 6BBBB
.BB
J1L1Q PIQGH;%;QG
.,9B 7,BB
7,BB 6,9B
6,9B
6,9B
.,9B
.,9B
6,9B
6,9B
.,BB
-
Perkerasan
6
6,9B
6
7
8
Lereng 2elinmtang %ahu
8
6
<
<
<
1spal %eton
8
Penitrasi %erganda
Paling 5inggi
2aks pelaburan
! Hot-2iU"
1spal %eton
1tau setara&
Penitrasi
$engan aspal
.B
5unggal
.B
Jenis
Lapisan
Permukaan Jalan
.B 2iring 5ikungan 2aks
9
Jari Jari-# -#ar arii Leng Lengku kung ng 2in 2in !m"
79B 6.B
7
Landai 2aks
.B 79B
9 <
6.B ..9
8
2enurut keadan setempat
ZZ ;ntuk 8 #alur
..9 9B
9 <
0 :atatan ? Z
6.B
.B ..9
0 4
..9 9B
7B <
7B <
4 .B
9B
4 .6
$1(51R
)ecepatan
Jarak
Jarak
Jari-#ari lengkung
%atas #ari-#ari lengkung
Landai relati&
rencana
Pandangan
pandangan
minum dimana
tikungan dimana harus
anatara tepi
!km=#am"
henti !m"
menyiap !m"
miring tikungan tak
menggunakan busur
perkerasan
0/B <0B 96B 74B
perlu !m" 7BBB 67BB .
peralihan !m" 6BBB .9BB ..BB 0BB
maksimum .=64B .=68B .=6BB .=.
.6B .BB 4B
66 9 .< 9 ..9 09
9B 8B 7B
99 8B 7B
66B <
88B 7BB .4B
$1(51R R;J;)1Q ." %Q1 21RG1
? . Standard Perencanaan Geometrik Jalan Raya 6 Staking >ut 7 Pedoman :ara 2enghitung 5ikungan Jalan Raya
6" r Lien 5ume'u
? Route Surey, $iktat Jurusan Geodesi,
7" Pro&rSoetomo Tongsot#itro 8" 5homas ( Hickerson
(5SP-5%,%andung,./00 ? lmu ;kur 5anah ? Route Sureys and $esig sign
.=.8B .=.8B .=.BB
DATAR LAM%IRAN
$a&tar
? S51Q$1R S51Q$1R PIRIQ:1Q11Q GI>2I5R)
$a&tar
? S5 S51Q$1R PI PIRIQ:1Q11Q 1LQCI2IQ
$a&tar
? P1 P1QJ1QG 2 2Q2;2 SP SPR1L $1Q )I )I2RQG1Q 2ILQ51QG
Gra&ik
? PI PILI%1R1Q PI PIR)IR1S1Q P1 P1$1 5);QG1Q
Gra&ik
? )I%I%1S1Q S12PQG P1$1 5);QG1Q
Gra&ik
? P1QJ1QG LIQG);QG VIR5)1L :I2%;QG
Gra&ik V
? P1QJ1QG LIQG);QG VIR5)1L :I2%;QG ! ;Q5;) J1L1Q R1C1 R1C1 $;1 J1L;R "
Gra&ik V
? P1QJ1QG LIQG);QG VIR5)1L :I);QG
Gra Gra&ik &ik V
? P1QJ1 1QJ1Q QG LIQG LIQG); );Q QG VIR VIR5)1L )1L :I); I);QG P1$1 1$1 LQ51S1Q $%1T1H