PRESENTASI KASUS
ABORTUS INKOMPLIT
Oleh : Dorothy Eugene Nindya W
!""#$%#%&
Sri Retnoati
!""#'#&$'
Pe()i()ing : dr* Deyna Pri(a+ita Pahle+i, S-*O!
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN KANDUN!AN .AKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR* SOEDIRMAN KEBUMEN %
0
BAB I PENDA1ULUAN
Abortus Abortus inkomplit inkomplit merupakan merupakan komplikasi komplikasi pada kehamilan kehamilan yang hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kematian ibu. Angka kejadian abortus sponta spontan n diperk diperkira irakan kan mencap mencapai ai 10-17 10-17 % dari dari seluru seluruh h kehami kehamilan lan,, termasu termasuk k didalamnya didalamnya adalah abortus abortus inkomplit. inkomplit. Oleh karena karena itu diperlukan diperlukan penanganan penanganan segera untuk mencegah timbulnya komplikasi. World Health Organiz Organization ation (!O" (!O" menyeb menyebutk utkan an bah#a bah#a pertol pertolong ongan an segera segera merupa merupakan kan langka langkah h yang yang sangat sangat pentin penting g dalam dalam upaya upaya menyel menyelama amatkan tkan penderita abortus inkomplit. Abortus A bortus inkomplit adalah kasus yang penting yang haru haruss diku dikuas asai ai oleh oleh dokt dokter er atau ataupu pun n peke pekerj rjaa medi mediss yang yang lain lain kare karena na bila bila penanganan yang dilakukan tidak tepat, dapat menimbulkan akibat $atal, bahkan dapat berakhir pada kematian ibu. rinsip penatalaksanaan abortus inkomplit adalah pengosongan sisa massa kehami kehamilan lan dari dari ka&um ka&um uteri. uteri. 'ersedia ersedianya nya pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan pasca pasca abortu abortuss diberb diberbaga agaii tingka tingkatt pelaya pelayanan nan kesehat kesehatan an dapat dapat menuru menurunka nkan n morbid morbiditas itas dan mortalitas abortus inkomplit. alam tinjauan kasus ini akan dibahas bagaimana teori tentang abortus inkomplit, laporan kasus, dan pembahasan kasus, apakah sudah sesuai dengan teori, atau belum. iharapkan dengan tinjauan kasus ini dapat dimengerti lebih baik tentang abortus inkomplit.
1
BAB II TIN2AUAN PUSTAKA
A* A)ortu3 #* De4ini3i
)stilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum &iabel, disertai atau tanpa pengeluaran hasil konsepsi.1 i Amerika *erikat pengertian dibatasi sebagai suatu berakhirnya kehamilan sebelum berumur +0 minggu
yang didasarkan
pada hari pertama haid terakhir * enurut !O, abortus dide$inisikan sebagai penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau berat janin kurang dari 00 gram. 1 *ampai saat ini janin yang terkecil dilaporkan dapat hidup diluar rahim, mempunyai berat badan +7 gram #aktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan diba#ah 00 gram dapat hidup terus maka abortus dapat ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin dapat mencapai berat 00 gram atau kurang dari +0 minggu. + Abortus dapat dibagi atas dua golongan, yaitu abortus spontan dan abortus pro&okatus. Apabila abortus terjadi tanpa usaha medis ataupun mekanik untuk mengosongkan uterus, maka dikatakan sebagai abortus spontan. *edangkan abortus pro&okatus adalah abortus oleh karena terminasi mekanis ataupun medis kehamilan sebelum $etus viable.1 /erdasarkan aspek klinisnya, abortus spontan dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu abortus iminens (threatened abortion", abortus insipiens (inevitable abortion", abortus inkomplit, missed abortion, dan abortus habitualis (recurrent abortion".1, ada tinjauan kasus ini akan dibahas abortus inkomplit, yang dide$inisikan sebagai pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan
+
sebelum +0 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus disertai perdarahan yang banyak. %* Etiologi
'erdapat berbagai $aktor yang dapat menyebabkan abortus. *ecara garis besar, dapat dibagi menjadi $aktor $etal, maternal, dan paternal. 1,, 2aktor $etus, 3ebanyakan abortus disebabkan oleh de$ek intrinsik pada $etus seperti germ cell abnormal, abnormalitas kromosom konseptus, de$ek implantasi, de$ek plasenta atau embrio yang berkembang, trauma pada $etus, dan juga penyebab-penyebab lain yang belum diketahui. 2aktor maternal. /erbagai kelainan pada ibu dapat menyebabkan abortus, antara lain in$eksi, penyakit kronis seperti '/4, hipertensi kronis atau suatu karsinoma, abnormalitas endokrin berupa hipotiroid, diabates melitus, maupun de$isiensi progesteron. *elain itu juga bisa disebabkan oleh $aktor nutrisi, penggunaan obat tertentu yang bersi$at teratogenik dan $aktor lingkungan (tembakau, alkohol, ka$ein, radiasi, kontrasepsi, toksin deri lingkungan", kelainan imunologik, trombo$ilia, dan de$ek pada uterus (kelainan pada uterus maupun ser&iks", serta in$eksi 'O54!.1 2aktor paternal. !anya sedikit yang diketahui mengenai $aktor paternal dalam perkembangan abortus spontan. *udah jelas bah#a translokasi pada sperma dapat menyebabkan aborsi. 3ulcsar et al menemukan adeno&irus pada 0% sampel semen dari pria steril. 6irus juga ditemukan dalam bentuk laten pada 0% sel, dan &irus yang sama ditemukan pada abortus. 1 5* Pato4i3iologi
*etiap abortus spontan pada mulanya didahului oleh proses perdarahan dalam desidua basalis kemudian diikuti oleh proses nekrosis pada jaringan sekitar daerah yang mengalami perdarahan itu. engan demikian konseptus terlepas sebagian atau seluruhnya dari tempat implantasinya. ada keguguran yang terjadi sebelum kehamilan kurang dari 8 minggu pelepasannya dapat terjadi sempurna sehingga terjadi abortus kompletus oleh karena &illi koreales belum tumbuh terlalu
mendalam ke dalam lapisan desidua. ada keguguran yang lebih tua pelepasannya biasanya tidak sempurna oleh karena &illi koriales telah tumbuh dan menembus lapisan desidua jauh lebih tebal sehingga ada bagian yang terisa melekat pada dinding rahim dan terjadi abortus inkompletus. *isa abortus yang tertahan didalam rahim mengganggu kontraksinya hal mana menyebabkan pengeluaran darah yang lebih banyak !asil konsepsi pada abortus dapat dikeluarkan dalam berbagai bentuk. Ada kalanya kantong amnion kosong atau tampak didalamnya benda kecil tanpa bentuk yang jelas (blighted ovum" mungkin pula janin telah mati lama (missed abortion". 3onseptus yang telah lepas dari perlekatannya merupakan benda asing di dalam uterus dan merangsang rahim untuk berkontraksi. 5angsangan yang terjadi semakin lama semakin bertambah kuat dan terjadilah his yang memeras isi rahim keluar. Apabila kantong kehamilan yang keluar itu dibuka dan didapatkan cairan yang didalamnya terdapat $etus yang telah mengalami maserasi. ada kehamilan anembrionik didalam cairan tidak terdapat $etus atau kalaupun ada $etusnya tidak berkembang sempurna. engan mikroskop &illi terlihat kepenuhan cairan sehingga menggembung dan ujungnya bercabang yang berakhir dengan gelembung-gelembung
kecil.
engan
masuknya
cairan
jaringan
kedalamnya, &illi yang demikian mengalami degenerasi mola. ada peristi#a yang tejadi perlahan darah yang keluar membeku mengelilingi konseptus dan menjadikan darah beku sebagai kapsulnya dengan ketebalan ber&ariasi dan didalam kapsul itu tersebar &ili koriales yang telah mengalami degenerasi. )si kapsul yang terbuat dari bekuan darah itu adalah kantong yang berisi cairan. Oleh tekanan bekuan darah yang mengelilinginya biasanya kantong tersebut menglami distorsi. /enda yang demikian terbentuk ini dinamakan mola kruenta. Apabila pigmen darah telah diresorbsi dan pada yang tersisa telah terjadi organisasi maka benda tersebut akan menyerupai daging ber#arna merah kehitaman dan disebut mola karnosa. Apabila perdarahan yang tejadi masuk ke ruangan antara
lapisan amnion dengan lapisan korion maka hematom-hematom yang terjadi berbentuk noduler dan benda itu disebut mola tuberosa. ada keguguran yang terjadi setelah $etus agak besar dapat tebentuk $etus yang mengalami maserasi, $etus kompresus atau $etus papiraseus. ada $etus yang mengalami proses maserasi, tengkorak kepala menjadi gepeng karena suturanya tidak utuh lagi, perutnya kembung karena berisi cairan dan bercampur darah, $etus ber#arna kemerahan, kulit terkelupas selagi masih didalam rahim atau mudah sekali terkelupas oleh sentuhan ringan di luar rahim dan terpisah dari koriumnya. Organ-organ dalam mengalami degenerasi dan nekrosis dan menjadi rapuh serta kehilangan kemampuannya untuk menyerap 9at #arna. Apabila cairan amnion diresorbsi maka $etus akan kering dan terhimpit sehingga pipih di dalam rahim dan terbentuk $etus kompresus. 3adang-kadang $etus demikian keringnya dan menjadi tipis karena terkompres sehingga menyerupai kertas dan disebut $etus papiraseus. 2etus papiraseus relati$ lebih sering terdapat pada kehamilan ganda yang satu $etusnya mati jauh dini sementara $etus yang satunya lagi tumbuh dan berkembang sampai lahir aterm.1 $* Kla3i4i6a3i
!ingga saat ini terdapat berbagai klisi$ikasi abortus, berikut ini akan disampaikan dua jenis
klasi$ikasi abortus berdasarkan atas
terjadinya:legalitas dan klinis. a. enurut mekanisme terjadinya, abortus dibagi menjadi + yaitu; 1" Abortus spontan adalah abortus yang terjadi dengan sendirinya, tanpa pro&okasi dan inter&ensi. +" Abortus buatan: direncanakan adalah abortus yang terjadi karena dipro&okasi, yang dibedakan atas; a" Abortus pro&okatus terapeutikus, yaitu abortus yang dilakukan atas
indikasi
medis
dengan
alasan
bah#a
kehamilan
membahayakan ibu dan atau janin.
b" Abortus pro&okatus kriminalis, yaitu abortus yang dilakukan tanpa indikasi medis. b. enurut klinis; 1" Abortus )minens Abortus iminens adalah peristi#a terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum +0 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi se&ik. +" Abortus insipiens. Abortus insipiens adalah peristi#a perdarahan uterus pada pada kehamilan sebelum +0 minggu dengan adanya dilatasi ser&iks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. alam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan kuat, perdarahan bertambah. engeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret &akum atau dengan cunam o&um disusul dengan kerokan. " Abortus )nkomplit Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum +0 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus. ada pemeriksaan &aginal, kanalis ser&ikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam ka&um uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. erdarahan pada abortus inkomplit dapat banyak sekali, sehingga menyebabkan syok dan perdarahan tidak berhenti sebelum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. " Abortus komplit ada abortus komplit semua hasil konsepsi sudah dikerjakan. ada penderita ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup dan uterus sudah banyak mengecil. " Abortus habitualis Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi kali atau lebih berturut-turut
" Abortus in$eksiosus Abortus in$eksiosus adalah abortus yang disertai in$eksi pada genitalia. iagnosis ditegakkan dengan adanya abortus yang disertai gejala dan tanda in$eksi alat genitalia, seperti panas, takikardia, perdarahan per&aginam yang berbau, uterus yang membesar, lembek, serta nyeri tekan, dan leukositosis. 7" Missed abortion Missed abortion adalah kematian janin berusia sebelum +0 minggu, tetapi janin mati itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih. B* A)ortu3 In6o(-lit #* De4ini3i
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum +0 minggu dengan masih ada sisa tertinggal dalam uterus disertai perdarahan yang banyak. %* Etiologi
a. Abnormalitas embrionik idapatkan sekitar 80% pada trimester pertama dari abortus. Abnormalitas kromosom paling sering sebagai penyebab. Autosom trisomi didapatkan lebih dari setengah dari kariotipe abnormal, dan monosom adalah anomali tersering.
7
iabetes melitus pada ibu (insulin-dependent diabetes melitus"; lebih dari 0% kehamilan pada pasien dengan yang tidak terkontrol berakibat terjadinya abortus spontan.
!ipertensi yang berat
enyakit ginjal
*indroma anti$os$olipid
ritromatus *istemik
enyakit tioroid
enyakit ilson
2aktor yang bersi$at akut pada ibu, diantaranya;
)n$eksi
(4ytomegalo&irus,
rubella,
toksoplasmosis,
listeria,
ureaplasma, ycoplasma, dan si$ilis"
'rauma
Abnormalitas sistem reproduksi
2ibroid
)nkopetensi ser&ik
erkembangan plasenta yan abnormal
2aktor eksogen;
3a$ein; minum kopi empat kali sehari meningkatkan terjadinya resiko terjadinya abortus secara ringan.
alkohol
tembakau
kokain
radiasi
5* Diagno3i3
iagnosis abortus inkompletus ditegakkan bila dijumpai perdarahan yang cukup banyak kadang-kadang sampai menimbulkan syok, masih ada sisa hasil konsepsi dalam uterus, kanalis ser&ikalis terbuka dan jaringan masih dapat diraba dalam ka&um uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum. 7
8
$* Penatala63anaan
'atalaksana abortus inkomplit menurut 3emenkes 8; a.
erdarahan berat atau persisten saat atau sesudah abortus dapat mengancam nya#a. *emakin tua usia kehamilan, semakin besar kemungkinan perdarahan yang banyak. *epsis sering terjadi pada aborsi
yang dilakukan sendiri oleh pasien. )n$eksi, sinekia intrauterin, dan in$ertilitas adalah komplikasi lain dari abortus. er$orasi dinding uterus dapat terjadi saat dilatasi dan kuretase, dan dapat disertai cedera usus dan buli-buli, perdarahan, in$eksi, dan pembentukan $istula. + 3ehamilan ganda dengan kematian satu janin dan retensi janin yang lain tidak hanya mungkin, tetapi telah didokumentasikan secara baik pada +0% kehamilan dini yang dimonitor secara baik dengan ?*B. /iasanya $etus diserap, namun kematian satu janin pada kehamilan ganda dapat menyebabkan perdarahan &aginal dan kram perut. + /ahkan pada kehamilan dini, abortus dapat menyebabkan e$ek bermakna pada pasien dan keluarganya. 2akta bah#a sebagian besar abortus adalah tidak diharapkan memperberat kesedihan pasien dan keluarga. 'iap orang memberi respon yang berbeda terhadap kondisi ini. + 0* Progno3i3
ada #anita dengan ri#ayat pernah mengalami 1 kali abortus maka kemungkinan untuk mengalami abortus pada kehamilan berikutnya adalah sebesar +0 %, sedangkan jika mengalami kai maka kemungkinannya adalah rata-rata 0%.
*etelah dilakukan tindakan kuretase dan tidak ada komplikasi, maka setelah bulan, prognosis baik apabila pasien akan hamil lagi.
10
BAB III STATUS PENDERITA
A*
ANAMNESIS Tanggal %7 .e)ruari % #* Identita3 Penderita
@ama
; @y.
?mur
; 1 tahun
=enis 3elamin
; erempuan
ekerjaan
; )bu rumah tangga
Alamat
; ejagoan, 3ebumen
*tatus erka#inan
; 3a#in
!'
; 1 esember +01
!<
; + *eptember +01
?3
; 10 minggu C1 hari
'anggal asuk
; +8 2ebruari +01
@o.4
; 0+8
%* Keluhan Uta(a
erdarahan dari jalan lahir
5* Riayat Penya6it Se6arang
*eorang B+A0, 1 tahun, usia kehamilan 10 minggu C 1 hari, datang kiriman dari bidan dengan keterangan keluar perdarahan dari jalan lahir. asien merasa hamil + bulan lebih, mengeluhkan adanya perdarahan dari jalan lahir, merongkol- merongkol sejak 1 hari *5*, keluar jaringan putih seperti gajih (C" di rumah. @yeri perut ba#ah disangkal. 5i#ayat trauma (-", ri#ayat minum jamu dan obat-obatan (-".
$* Riayat Penya6it Dahulu
5i#ayat !ipertensi
; isangkal
11
5i#ayat enyakit =antung
; isangkal
5i#ayat
; isangkal
5i#ayat Asma
; isangkal
5i#ayat Alergi Obat:makanan
; isangkal
5i#ayat inum Obat *elama !amil
; isangkal
5i#ayat =atuh:'rauma
; isangkal
'* Riayat Penya6it Keluarga
5i#ayat !ipertensi
; isangkal
5i#ayat enyakit =antung
; isangkal
5i#ayat
; isangkal
5i#ayat Asma
; isangkal
5i#ayat Alergi Obat:makanan
; isangkal
0* Riayat .ertilita3
/aik
8* Riayat O)3tetri
enderita pernah hamil sebanyak kali, telah melahirkan + kali, tidak pernah mengalami abortus; Anak ); erempuan, 100 gram, spontan, 1 tahun Anak ));
7* Riayat Ante Natal 9are AN9;
'eratur, pertama kali periksa ke puskesmas pada usia kehamilan 1 bulan.
"* Riayat 1aid
-
enarche
; 1 tahun
-
; hari
1+
-
*iklus menstruasi
; +8 hari
#&* Riayat Per6ainan
enikah 1 kali, 1 tahun
##* Riayat Keluarga Beren
enggunakan 3/ )? selama 8 tahun, sejak tahun +00
B*
PEMERIKSAAN .ISIK #* Statu3 O)3tetri
3eadaan ?mum
; 4ompos mentis, baik
'anda 6ital
;
'ensi
; 1+0:80 mm!g
@adi
; 88 D : menit
5espiratory 5ate ; 18 D:menit *uhu
; , 04
In3-e63i
3epala
; esocephal
ata
; 4onjungti&a Anemis (-:-", sclera ikterik (-:-"
ajah
; 3loasma gra&idarum (C"
'horaD
; Blandula mammae hipertro$i (C", areola mammae hiperpigmentasi (C"
Abdomen
;
)nspeksi
; inding perut :: dinding dada, stria gra&idarum (-"
alpasi
; *upel, nyeri tekan (-", tinggi $undus uteri tidak teraba, massa (-"
>kstremitas
; Oedema -
-
Akral dingin
1
-
-
Pe(eri63aan Dala( :
Benital )nspekulo; 6ul&a:uretra tenang, dinding &agina dalam batas normal, portio utuh, O?> terbuka, darah (C" dari O?>, discharge (-" 6'; 6ul&a:uretra tenang, dinding &agina dalam batas normal, portio lunak, O?> terbuka, ca&um uteri sebesar telur bebek, darah (C", discharge (-"
9*
PEMERIKSAAN PENUN2AN!
1.
: ##,' gr/dl L;
1e(ato6rit
+.
: 5$ = L;
Antal >ritrosit
; ,1 D 10:u<
Antal
; 10,8 D 10 :u<
Antal 'rombosit
; +8 D 10 :u<
Bolongan arah
; A/
B*
; + mg:d<
!b* Ag
; non reakti$
asa perdarahan (/'"
; +, menit
asa pembekuan (4'"
; ,00 menit
'es 3ehamilan
; (C"
?ltrasonogra$i (?*B" tanggal +8 2ebruari +01 ; 6esica urinaria terisi cukup 'ampak uterus membesar. 'ampak massa amor$ intrauterine 3esan menyokong gambaran sisa hasil konsepsi.
D*
KESIMPULAN
1
*eorang B+A0, 1 tahun, usia kehamilan 10 minggu C 1 hari, datang kiriman dari bidan dengan keterangan keluar perdarahan dari jalan lahir. asien merasa hamil + bulan lebih, mengeluhkan adanya perdarahan dari jalan lahir, merongkol- merongkol sejak 1 hari *5*, keluar jaringan putih seperti gajih (C" di rumah. @yeri perut ba#ah disangkal. 5i#ayat trauma (-", ri#ayat minum jamu dan obat-obatan (-". emeriksaan $isik didapatkan tanda &ital dalam batas normal. emeriksaan inspekulo; &ul&a:uretra tenang, dinding &agina dalam batas normal, portio utuh, O?> terbuka, darah (C" dari O?>, discharge (-". emeriksaan 6'; &ul&a : uretra tenang, dinding &agina dalam batas normal, portio lunak, O?> terbuka, ca&um uteri sebesar telur bebek, darah (C", discharge (-". emeriksaan ?*B; 6:? terisi cukup, tampak uterus membesar, tampak massa amor$ intrauterine, kesan sisa hasil konsepsi. E*
DIA!NOSA AWAL
Abortus inkomplit
.*
PRO!NOSA
ubia ad bonam
!*
1*
TERAPI DAN PLAN
ondok bangsal
4ek darah rutin
?sul kuretase
3onsul anestesi
)n$us 5<
.OLLOW UP #* Dila6u6an Kureta3e -ada tanggal %" .e)ruari % -u6ul #&*&&
1
>
asien
ditidurkan
di
meja
ginekologi
kemudian
dilakukan
> > > > >
premedikasi ilakukan toilet &ul&a &agina dan sekitarnya dalam keadaan narkose ilakukan kateterisasi keluar urine +0 cc ilakukan pemeriksaan bimanual teraba uterus sebesar telur ipasang spekulum sims posterior yang dipegang asisten ipasang spekulum sims anterior kemudian jepit porsio dengan
> >
tenakulum di arah jam 11 dan spekulum sims anterior dilepas ilakukan sonde cm ilakukan kuretase searah jarum jam sampai kering (terdengar bunyi
> > > > >
krek dan berbuih", didapatkan jaringan sisa konsepsi sebanyak + cc. )njeksi metergin 1 ampul )6 'enakulum dilepas, berikan antiseptik di tempat jepitan 3ontrol perdarahan, didapat perdarahan C 1 cc *pekulum sims posterior dilepas 3uretase selesai
%* DP1 & / %" .e)ruari % -u6ul #%*&&
3eadaan umum ; /aik, compos mentis, gi9i kesan cukup 3eluhan
; tidak ada keluhan
'anda &ital
; ' E 1+0:80 mm!g @ E 80D:menit
5espiratory 5ate E 18D:menit *uhu E , 04
ata
; 4onjungti&a anemis (-:-", sclera ikterik (-:-"
'horaD
; 4or
; dalam batas normal
ulmo ; dalam batas normal Abdomen
; *upel, nyeri tekan (-", 'inggi 2undus ?teri tidak teraba
Benital
; erdarahan (-" ischarge (-"
iagnosis
; ost kuretase atas indikasi abortus inkomplit dalam pera#atan hari ke-0
'erapi
; AmoDicillin tablet D 00 mg *ul$as 2erosus 1 D 1 tablet 6itamin 4 + D 1 tablet A#asi 3?6* dan tanda-tanda perdarahan
1
5* DP1 # / # Maret % -u6ul &0*&&
3eadaan umum ; /aik, compos mentis, gi9i kesan cukup 3eluhan
; tidak ada keluhan
'anda &ital
; ' E 110:80 mm!g @ E 80D:menit
'horaD
; 4or
5espiratory 5ate E +0D:menit *uhu E ,8 04
; dalam batas normal
ulmo ; dalam batas normal Abdomen
; *upel, nyeri tekan (-", '2? tidak teraba.
Benital
; erdarahan (-" ischarge (-"
iagnosa
; ost kuretase atas indikasi abortus inkomplit dalam pera#atan hari ke-1
'erapi
; AmoDicillin tablet D 00 mg *ul$as 2erosus 1 D 1 tablet 6itamin 4 + D 1 tablet A#asi 3?6* dan tanda-tanda perdarahan
lan
; /<< 3ontrol poli obsgyn
17
BAB I? ANALISIS KASUS
A* Anali3i3 Statu3
ada pembuatan status ini dijumpai beberapa kekurangan diantaranya perlunya anamnesis yang lebih lanjut mengenai keteraturan ibu melakukan pemeriksaan kehamilan (A@4" pada kehamilan sekarang dan kehamilankehamilan sebelumnya dan ri#ayat ginekologi.
B* Anali3i3 Ka3u3 Diagno3i3
)ndikasi-indikasi abortus inkomplit adalah; 'erjadi pendarahan berat pada a#al gestasi yang menetap sampai berhari-hari atau berminggu-minggu saat usia kehamilan F +0 minggu -
'es kehamilan (C" endarahan melalui
ostium
eksternum, keluarnya hasil konsepsi, dan disertai nyeri perut ?terus membesar tidak sebesar
uteri usia
kehamilan -
Ostium uteri masih terbuka !asil ?*B; tampak massa amor$ dengan batas endometrial line membesar tidak sesuai dengan usia kehamilan atau
!' ada kasus ini kriteria yang mendukung ke arah abortus inkomplit yaitu ; a" 'es kehamilan (C" dengan usia kehamilan 10 minggu C1 hari b" endarahan le#at jalan lahir sejak 1 hari *5*, keluarnya jaringan. c" O?> membuka d" !asil ?*B; tampak uterus membesar, tampak massa amor$ kesan sisa hasil konsepsi. 9* Anali3i3 Ka3u3 Penatala63anaan
enatalaksanaan untuk kasus ini dengan tindakan kuretase terapi dengan indikasi masih adanya perdarahan serta dari hasil pemeriksaan ?*B didapatkan massa amor$. enurut ibo#o (+00+" bah#a perdarahan saat atau
18
sesudah abortus dapat menjadi perdarahan berat atau persisten sehingga dapat mengancam nya#a yaitu pasien dalam keadaan syok hipo&olemik. Apalagi semakin tua usia kehamilan, semakin besar kemungkinan perdarahan yang banyak mengingat usia ibu sudah lebih dari 0 tahun sehingga atas kedua alasan tersebut dilakukan kuretase. 3uretase sendiri dapat menghentikan perdarahan. *elain itu dilakukan kuretase untuk pembersihan jaringan sisa mengingat jaringan sisa dapat menimbulkan sepsis. abortus yang tidak diobati akan mengakibatkan in$eksi bila tidak ditanggulangi akan menyebabkan sepsis akibat endotoksin yang dihasilkan oleh kuman penyebab. *epsis sering terjadi pada aborsi yang dilakukan sendiri oleh pasien. )n$eksi, sinekia intrauterin, dan in$ertilitas adalah komplikasi lain dari abortus. er$orasi dinding uterus dapat terjadi saat dilatasi dan kuretase, dan dapat disertai cedera usus dan buli-buli, perdarahan, in$eksi, dan pembentukan $istula. anejemen pengobatan yang diberikan adalah pemberian antibiotik yaitu injeksi AmoDicillin. 'ujuan dari antibiotik ini adalah mencegah terjadinya in$eksi mengingat pada kasus abortus banyak terjadi perdarahan yang merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri sedangkan post kuretase perlu diberikan untuk mencegah terjadinya in$eksi pasca inter&ensi di uterus. reparat AmoDicillin dipilih karena merupakan berspektrum luas dimana dianjurkan pemberian antibiotik spektrum luas. *ul$as 2erosus 1D1 diberikan sebagai penambah darah dimana kandungan 2e mampu membantu pembentukan hemoglobin. ada hari berikutnya terapi yang diberikan AmoDicillin D 00mg, *ul$as$erosus 1 D 1 tab, dan 6it 4 + D 1 tablet.
1
BAB ? SARAN
1.
>dukasi pengetahuan
tentang
penyakit,
kepada gejala,
pasien dan
mengenai
komplikasinya,
penatalaksanaannya. +.
engedukasi
pasien
apabila
didapatkan
perdarahan atau in$eksi (panas, takipneu, takikardi" segera kontrol .
engedukasi pasien untuk memakai alat kontrasepsi : 3/ dan bila pasien menolak memberikan tenggang #aktu untuk hamil guna mencegah kejadian dalam kehamilan yang tidak diinginkan pasca kuretase.
+0
DA.TAR PUSTAKA
1. 4unningham 2B, @orman 2B,
+. ibo#o /, iknjpasienastro B!. 3elainan dalam arly regnancy 5isk. )n; e4herney A!, @athan <, editors. 4urrent Obstetric I Bynecologic iagnosis I 'reatment th ed. @e# Hork, @H; cBra# !illG +00.
orton A, *tenche&er , illiam, roegemueller , !erbst Arthur < , aniel 5 ishell., Arthur <. !. *pontaneous and 5ecurrent Abortion, >tiology, iagnosis, 'reatment in 4omprehensi&e Bynecology th eds. osby; +00+, p.17-1
.
ochtar 5. Abortus dan 3elainan dalam 'ua 3ehamilan. alam; B4, 18.
.
iknjosastro
B.!.,
ibo#o
kehamilan(abortus,preterm,le#at
@.
1.
3elainan
#aktu". Kuliah
pada
Obstetri
lamanya Gineklkogi.
###.geocities.com:Hosemite:5apids:17:cklobpt.html. 7.
ansjoer, A. kk. +001. Kapita Selekta Kedokteran. edia Aesculapius. 2akultas 3edokteran ?ni&ersitas )ndonesia; +70-+7.
8.
3emenkes 5). +01. /uku *aku elayanan 3esehatan )bu di 2asilitas 3esehatan asar dan 5ujukan.
.
ra#irohardjo, *. +007. Ilmu Kebidanan. =akarta ; 'ridasa rinter.
+1