LAPORAN INDIVIDU LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN CA RECTI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu Profesi Ners Departemen Surgical di Ruang 19 RSD! Dr! Saiful "n#ar "n#ar Malang
$leh % Wildan Qomaruz Zaman 1!!"!#!!!11!
%$PRO&RA' STUDI IL'U KEPERAWATA KEPERAWATAN N (AKULTA (AKULTAS S KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITA UNIVERSI TAS S )RAWI*A+A )RAWI*A+A 'ALAN& %!1"
0
A. Pengertia Pengertian n Kank Kanker er merup merupak akan an su suat atu u kondis ondisii dima dimana na sel sel tela telah h kehilan ehilanga gan n peng pengend endal alia ian n
dan dan
meka mekanis nisme me
norm normal alny nya, a,
sehi sehing ngga ga
meng mengal alam amii
pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali.Kanker terjadi
karena
Deoxyribonu Deoxyribonucleic cleic
adanya Acid(DNA) Acid(DNA)
perubahan yang yang
genetik
bert bertan angg ggun ung g
atau jawa jawab b
mutasi terh terhad adap ap
pertumbuhan dan pemulihan sel (LeMone, 2008. Karsinoma !ecti merupakan salah satu dari keganasan pada kolon dan rektum yang khusus menyerang bagian !ecti yang terjadi akibat gangguan proli"erasi sel epitel yang tidak terkendali(Kurniadi, terkendali(Kurniadi, 20#2. $a !ekti adalah kanker yang terjadi pada rektum.!ektum terletak di anterior anterior sakrum and coccy% coccy% panjangnya kira kira #& cm. rectosigmoid junction terl terlet etak ak
pada pada
bagi bagian an
akhi akhirr
meso mesoco colo lon n
sigm sigmoi oid. d.'a 'agi gian an
sepertiga sepertiga atasnya atasnya hampir seluruhnya seluruhnya dibungkus dibungkus oleh peritoneum. peritoneum.ii setengah
bagian
bawah
rektum
keseluruhannya
adalah
ektraperitoneral()amsuhidayat, 200*.
+ambar #.natomi usus besar termasuk rectum
Rektum dengan proliferasi abnormal dan tahapan perkembangan stadium kanker rektum
1
B. Etiologi dan Faktor Predisposisi 'eberapa
"aktor
risiko-"aktor
predisposisi terjadinya
kanker
rectum menurut 'runner )uddarth (2002 telah diidenti/kasi sebagai berikut # iet rendah serat Kebiasaan diet rendah serat adalah "aktor penyebab utama, 'ukitt (#1# dalam 3rince 4ilson (#11& mengemukakan bahwa diet rendah serat dan kaya karbohidrat refned mengakibatkan perubahan pada 5ora "eses dan perubahan degradasi garam6garam empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, dimana sebagian dari 7at67at ini bersi"at karsinogenik. iet rendah serat juga menyebabkan pemekatan 7at yang berpotensi karsinogenik dalam "eses yang berolume lebih kecil. )elain itu masa transisi "eses meningkat, akibat kontak 7at yang berpotensi karsinogenik dengan mukosa usus bertambah lama. 2 Lemak Kelebihan lemak diyakini mengubah 5ora bakteri dan mengubah steroid menjadi senyawa yang mempunyai si"at karsinogen. 9 3olip diusus (colorectal polyps) 3olip adalah pertumbuhan sel pada dinding dalam kolon atau rektum, dan sering terjadi pada orang berusia &0 tahun ke atas.)ebagian besar polip bersi"at jinak (bukan kanker, tapi beberapa polip (adenoma dapat menjadi kanker. * Inamatory Bowel Disease :rang dengan kondisi yang menyebabkan peradangan pada kolon (misalnya colitis ulceratia atau penyakit $rohn selama bertahun6tahun memiliki risiko yang lebih besar. & !iwayat kanker pribadi :rang yang sudah pernah terkena kanker colorectal dapat terkena kanker colorectal untuk kedua kalinya.)elain itu, wanita dengan riwayat kanker
di
indung
telur,
uterus
(endometrium,
atau
payudara
mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker colorectal. ; !iwayat kanker colorectal pada keluarga
2
mempunyai
riwayat
kanker
colorectal
pada
keluarga,
maka
kemungkinan terkena penyakit ini lebih besar, khususnya jika terkena kanker pada usia muda. =aktor gaya hidup :rang yang merokok, atau menjalani pola makan yang tinggi lemak dan sedikit buah6buahan dan sayuran memiliki tingkat risiko yang lebih besar terkena kanker colorectal serta kebiasaan sering menahan tinja-de"ekasi yang sering. 8 >sia di atas &0 Kanker colorectal biasa terjadi pada mereka yang berusia lebih tua. Lebih dari 10 persen orang yang menderita penyakit ini didiagnosis setelah usia &0 tahun ke atas.
C.
Patofsiologi Karsinogenesis dan onkogenesis merupakan nama lain dari
perkembangan kanker. 3roses perubahan sel normal menjadi sel kanker disebut trans"ormasi maligna (?gnataicius et al, 200;. Karsinogen adalah substansi yang mengakibatkan perubahan pada struktur dan "ungsi sel menjadi sel yang bersi"at otonom dan maligna.@ras"ormasi maligna diduga mempunyai sedikitnya tiga tahapan
proses selular
yaitu
inisiasi,
promosi,
dan
progresi
('asaanthappa, 200A )melt7er 'are, 2002, yaitu a. ?nisiasi (Carcinogen 3ada tahap ini terjadi perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas.3erubahan ini disebabkan oleh status karsinogen berupa bahan kimia, irus, radiasi atau sinar matahari yang berperan sebagai inisiator dan bereaksi dengan B yang
menyebabkan
perbaikan
B
B.3erubahan
pecah ini
dan
mengalami
mungkin
hambatan
dipulihkan
melalui
mekanisme perbaikan B atau dapat mengakibatkan mutasi selular permanen.Mutasi ini biasanya tidak signi/kan bagi sel6sel sampai terjadi karsinogenesis tahap kedua. b. 3romosi (Cocarcinogen 3emajanan berulang terhadap agen menyebabkan ekspresi in"ormasi abnormal. 3ada tahap ini suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. @ahap promosi merupakan
3
hasil interaksi antara "aktor kedua dengan sel yang terinisiasi pada tahap sebelumnya. =aktor kedua sebagai agen penyebabnya disebut complete carcinogen karena melengkapi tahap inisiasi dengan tahap promosi. gen promosi bekerja dengan mengubah in"ormasi
genetik
dalam
sel,
meningkatkan
sintesis
B,
meningkatkan salinan pasangan gen dan merubah pola komunikasi antarsel. 3ada masa antara inisiasi dan promosi merupakan kunci konsep dalam pencegahan kanker, karena bila pada tahap ini dilakukan
pencegahan
pemaparan
karsinogen
ulang
seperti
makanan berlemak, obesitas, rokok, dan alkohol akan dapat menurunkan risiko terbentuknya "ormasi neoplastik. c. 3rogresi (Complete Carcinogen ) 3ada tahapan ini merupakan tahap akhir dari terbentuknya sel kanker atau karsinogenesis.)el6sel yang mengalami perubahan bentuk selama inisiasi dan
promosi
kini melakukan perilaku
maligna.)el6sel ini sekarang menampakkan suatu kecenderungan untuk menginasi jaringan yang berdekatan (bermetastasis. 3enyebab kanker pada saluran cerna bagian bawah tidak diketahui secara pasti.3olip dan ulserasi colitis kronis dapat berubah menjadi ganas tetapi dianggap bukan sebagai penyebab langsung.sam empedu dapat berperan sebagai karsinogen yang mungkin berada di kolon. Cipotesa penyebab yang lain adalah meningkatnya penggunaan lemak yang bisa menyebabkan kanker kolorektal. iet rendah
serat
dan
kaya
karbohidrat
re/ned
mengakibatkan
perubahan pada 5ora "eses dan perubahan degradasi garam6garam empedu atau hasil pemecahan protein dan lemak, dimana sebagian dari 7at67at ini bersi"at karsinogenik. iet rendah serat juga menyebabkan pemekatan 7at yang berpotensi karsinogenik dalam "eses yang berolume lebih kecil. )elain itu masa transisi "eses meningkat, akibat kontak 7at yang berpotensi karsinogenik dengan mukosa usus bertambah lama. Kelebihan lemak diyakini mengubah karsinogen.
steroid
menjadi
Menurut
mengubah
senyawa
!"ysicians
yang
Committee
5ora
bakteri
mempunyai #or
dan si"at
$esponsible
%edicine, bakteri juga memiliki peranan dalam timbulnya kanker usus. 'akteri dapat mengubah asam empedu, yang dikeluarkan oleh tubuh untuk membantu pencernaan lemak, menjadi suatu senyawa6senyawa yang dapat memicu kanker.)enyawa6senyawa
4
tersebut disebut sebagai asam empedu sekunder.sam empedu secara normal dikeluarkan oleh tubuh untuk mencerna lemak. )emakin banyak lemak yang dikonsumsi, maka asam empedu yang dikeluarkan oleh tubuh akan semakin banyak pula. :leh karena itu, tidak mengherankan jika beberapa bahan makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging merah, serta daging dan makanan olahan lain yang berkadar lemak tinggi seperti keju, dapat meningkatkan risiko kanker usus. Konsumsi alkohol juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus seperti halnya makanan yang kaya akan gula, menurut &orld Cancer $esearc" 'und. 3atologi
Kebanyakan
kanker
usus
besar
berawal
dari
pertumbuhan sel yang tidak ganas atau disebut adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat.3ada stadium awal, polip dapat diangkat dengan mudah. @etapi, seringkali pada stadium awal adenoma tidak menampakkan gejala apapun sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relati" lama dan pada kondisi tertentu berpotensi menjadi kanker yang dapat terjadi pada semua bagian dari usus besar (aey, 200; 99&. imulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam struktur sekitarnya. )el kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain (paling sering ke hati. Kanker kolorektal dapat menyebar melalui beberapa cara yaitu secara in/ltrati" langsung ke struktur yang berdekatan, seperti ke dalam kandung kemihA melalui pembuluh lim"e ke kelenjar lim"e perikolon dan mesokolonA melalui aliran darah, biasanya ke hati karena kolon mengalirakan
darah
ke
sistem
portalA
penyebaran
secara
transperitonealA penyebaran ke luka jahitan, insisi abdomen atau lokasi drain. 3ertumbuhan kanker menghasilkan e"ek sekunder, meliputi penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada
dinding
usus serta
perdarahan.
3enetrasi kanker
dapat
menyebabkan per"orasi dan abses, serta timbulnya metastase pada jaringan lain (+ale, 2000. 3ada keluarga tertentu yang memiliki kecenderungan terhadap kanker,
diduga
bahwa
satu
atau
lebih
gen
kanker
sudah
5
bermutasidalam
genom yang diwarisi. 3ertumbuhan kanker akan
meningkat pada usia lebih dari && tahun. 'anyak kanker terjadi diusia tua seperti kanker prostat, kanker kolon, dan leukemia. 3eningkatan masa
hidup
memungkinkan
memanjangnya
paparan
terhadap
karsinogen dan terakumulasinya berbagai perubahan genetik serta penurunan berbagai "ungsi tubuh ('asaanthappa, 200.Menurut 3. eyle (200&, perkembangan karsinoma kolorektal dibagi atas 9 "ase. =ase pertama ialah "ase karsinogen yang bersi"at rangsangan, proses ini berjalan lama sampai puluhan tahun.=ase kedua adalah "ase pertumbuhan
tumor
tetapi
belum
menimbulkan
keluhan
(asimptomatis yang berlangsung bertahun6tahun juga.Kemudian "ase ketiga dengan timbulnya keluhan dan gejala yang nyata.
D. Klasifkasi Metode pentahapan yang dapat
digunakan
secara luas adalah
klasi/kasi uke('runner )uddarth, 2002 Keteranagan:
@
B
M
)tage 0
@is
B0
M0
)tage ?
@#
B0
M0
@2
B0
M0
@9
B0
M0
@*
B0
M0
ny @
B#
M0
ny @
B2, B9
M0
ny @
ny B
M#
)tage ??
)tage ???
)tage ?D
ukes
Kelas A : Tumor dibatasi pada mukosa dan submukosa Kelas B : Penetrasi melalui dinding usus
'
$
D
Kelas C : invasi kedalam sistem limfe ang mengalir regional Kelas D : metastase regional tahap lan!ut dan penebaran ang luas
@BMstaging digunakan berdasarkan perjalanan penyakit kanker melalui tiga parameter yaitu tumor sie(@ atau ukuran tumor, lymp" node (B atau kelenjar getah bening regional dan absence o# metastasis(M atau penyebaran jauh (:tto, 2009. a @ (@umor 3rimer ukuran, luas dan kedalaman @E tumor primer tidak dapat dikaji @0 tidak ada bukti tumor primer @is karsinoma in6situ
6
@#, @2, @9, @*
dari @# sampai @* tumor primer semakin besar dan
semakin jauh in/ltrasi di jaringan dan alat yang berdekatan. b B (Metastasis Bodus luas, dan lokasi kelenjar getah bening regional yang terkena BE kelenjar getah bening regional tidak dapat dikaji B0 tidak ada metastasis kelenjar getah bening regional B#,B2,B9 menunjukkan banyaknya kelenjar getah bening yang terlibat, dan ada atau tidaknya in/ltrasi di alat dan struktur yang berdekatan. c M (Metastasis tidak ada atau ada penyebaran jauh penyakit ME penyakit jauh tidak dapat dikaji M0 tidak ada penyebaran jauh dari penyakit M# penyebaran penyakit jauh 3ada perkembangan selanjutnya, "e American *oint Committee on Cancer (A*CC)memperkenalkan N% staging system, yang menempatkan kanker menjadi satu dalam * stadium ()tadium ?6?D (nderson, 200;. #. )tadium 0 3ada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rectum, yaitu pada mukosa saja.isebut juga carcinoma in situ+ 2. )tadium ? 3ada stadium ?, kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. isebut juga Du,es A rectal cancer+ 9. )tadium ?? 3ada stadium ??, kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak menyebar ke lim"onodi.isebut juga Du,es B rectal cancer . *. )tadium ??? 3ada stadium ???, kanker telah menyebar ke lim"onodi terdekat, tapi tidak menyebar kebagian tubuh lainnya.isebut juga Du,es C rectal cancer . &. )tadium ?D 3ada stadium ?D, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau oarium. isebut juga Du,es D rectal cancer
"
E.
Gambaran Klinis Kebanyakan orang asimtomatis dalam jangka waktu lama
dan mencari bantuan kesehatan hanya bila mereka menemukan perubahan
pada
kebiasaan
de"ekasi
atau
perdarahan
rectal
('runner )uddarth, 2002. +ejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan "ungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. +ejala yang paling menonjol adalah('runner )uddarth, 2002 # 3erubahan kebiasaan de"ekasi 2 3asase darah dalam "eses adalah gejala paling umum kedua 9 +ejala anemi tanpa diketahui penyebabnya * noreksia & 3enurunan berat badan tanpa alasan ; Keletihan Mual dan muntah6muntah 8 >sus besar terasa tidak kososng seluruhnya setelah '' 1 =eses menjadi lebih sempit (seperti pita #0
3erut sering terasa kembung atau keram perut
##
+ejala yang dihubungkan dengan lesi rectal adalah eakuasi
"eses yang tidak lengkap setelah de"ekasi, konstipasi dan diare bergantian (umumnya konstipasi, serta "eses berdarah. 3ertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat mengenai radiks sara", pembuluh lim"e, atau ena menimbulkan gejala gejala pada tungkai atau perineum, hemoroid, nyeri pinggang bagian bawah, keinginan de"ekasi, atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat tekanan pada alat6alat tersebut. )emua karsinoma kolorektal dapat menyebabkan ulserasi, perdarahan, obstruksi bila membesar atau inasi menembus dinding usus
dan
kelenjar6kelenjar
regional.Kadang6kadang
bisa
terjadi
per"orasi dan menimbulkan abses dalam peritoneum.Keluhan dan gejala sangat tergantung dari besarnya tumor.
#
@umor pada !ecti dan kolon asendens dapat tumbuh sampai besar sebelum menimbulkan tanda6tanda obstruksi karena lumennya lebih besar daripada kolon desendens dan juga karena dindingnya lebih mudah melebar.3erdarahan biasanya sedikit atau tersamar. 'ila karsinoma !ecti menembus ke daerah ileum akan terjadi obstruksi usus halus dengan pelebaran bagian proksimal dan timbul nausea atau omitus. Carus dibedakan dengan karsinoma pada kolon desendens yang lebih cepat menimbulkan obstruksi sehingga terjadi obstipasi. 3ertimbangan gerontologi, insiden karsinoma kolon dan rectum meningkat sesuai usia. Kanker ini biasanya ganas pada lansia, gejala sering tersembunyi yaitu keletihan hampir selalu ada akibat anemia de/siensi besi primer, nyeri abdomen, obstruksi, tenesmus, dan perdarahan rectal.
F. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang dan Pemeriksaan Fisik >ntuk menegakkan diagnosa yang tepat diperlukan ()udjatmiko, 20#0 # namnesis yang teliti, meliputi a 3erubahan pola-kebiasaan de"ekasi baik berupa diare
maupun
konstipasi (change o" bowel habit b =rekuensi, konsistensi tinja c 3erdarahan per anus d @enesmus e Byeri perut kolik, menetap " 3enurunan berat badan g =aktor predisposisi •
!iwayat kanker dalam keluarga
•
!iwayat polip usus
•
!iwayat kolitis ulserosa
•
!iwayat kanker pada organ lain (payudara-oarium
•
>retero6sigmoidostomi
•
Kebiasaan makan (tinggi lemak rendah serat
$
2 3emeriksaan /sik dengan perhatian pada a )tatus gi7i b nemia c 'enjolan-massa di abdomen d Byeri tekan e 3embesaran kelenjar lim"e " 3embesaran hati-limpa g $olok rectum (rectal toucher ditemukan darah dan lendir, tonus s/ngter ani keras-lembek, mukosa kasar, kaku biasanya dapat digeser, ampula rectum kolaps-kembung terisi "eses atau tumor yang dapat teraba atau tidak. 9 3emeriksaan iagnostik-3enunjang a. 3emeriksaan laboratorium a @est darah samar terkadang kanker atau polip mengeluarkan darah, dan =:'@ dapat mendeteksi jumlah darah yang sangat sedikit dalam kotoran. Karena tes ini hanya mendeteksi darah, tes6tes lain dibutuhkan untuk menemukan sumber darah tersebut. Kondisi jinak (seperti hemoroid juga bisa menyebabkan darah dalam kototran. b Carcino embryonic antigen (C-A) pada eksisi tumor komplet kadar $F yang meningkat harus kembali ke normal dalam *8 jam, peningkatan $F pada tanggal selanjutnya menunjukan kekambuhan b. Digital rectal examination (D$-) apat digunakan sebagai pemeriksaan skrining awal.Kurang lebih &G karsinoma rektum dapat dipalpasi pada pemeriksaan rectal. 3emeriksaan digital akan mengenali tumor yang terletak sekitar #0 cm dari rektum, tumor akan teraba keras dan menggaung. c. 3emeriksaan radiologis 3emeriksaan yang dianjurkan sebagai pemeriksaan rutin sebelum dilakukan pemeriksaan lain. 3ada pemeriksaan ini akan tampak flling de#ect biasanya sepanjang &6;cm berbentuk anular atau apple core. inding usus tampak rigid dan gambaran mukosa rusak. a =oto Kolorektal dengan barium enema dan kontras ganda b >ltra )onogra/ identi/kasi metastase dan menilai reseklabilitas
10
c ?ntra enous pyelograply (?D3 menilai in/ltrate ke system urinary d @horaks "oto menilai adanya metastase paru d. Fndoskopi dan biopsy a 3rotoskopi deteksi kelainan 86#0 cm dari anus (polip rekti, hemorrhoid, karsinoma rectum b )igmoidoskopi mencapai 2062& cm dari anus, untuk diagnistik dan kauterisasi. c Kolonoskopi dapat mencapai sakrum. e. >ltrasonogra/ >raian tentang prosedur diagostik dijelaskan lebih lanjut dalam "okus pengkajian keperawatan.
11
G. Penatalaksanaan 'erbagai jenis terapi tersedia untuk pasien kanker rektal.'eberapa adalah terapi standar dan beberapa lagi masih diuji dalam penelitian klinis. @iga terapi standar untuk kanker rektal yang sering digunakan antara lain #. 3embedahan 3embedahan merupakan terapi yang paling la7im digunakan terutama untuk stadium ? dan ?? kanker rektal, bahkan pada pasien suspek dalam stadium ??? juga dilakukan pembedahan.Meskipun begitu, karena kemajuan ilmu dalam metode penentuan stadium kanker,
banyak
pasien
kanker
rektal
dilakukan presurgical
treatment dengan radiasi dan kemoterapi.3enggunaan kemoterapi sebelum pembedahan dikenal sebagai neoadju.ant c"emot"erapy , dan
pada
kanker
rektal, neoadju.ant c"emot"erapy digunakan
terutama pada stadium ?? dan ???.3ada pasien lainnya yang hanya dilakukan pembedahan, meskipun sebagian besar jaringan kanker sudah diangkat saat operasi, beberapa pasien masih membutuhkan kemoterapi atau radiasi setelah pembedahan untuk membunuh sel kanker yang tertinggal (nderson, 200;. @ipe pembedahan tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. 3rosedur pembedahan pilihan adalah sebagai berikut (oughty
serta
reanastomosis
lanjut
dari
kolostomi
(memungkinkan dekompresi usus awal dan persiapan usus sebelum reseksi d Kolostomi permanen atau ileostomi (untuk menyembuhkan lesi obstruksi yang tidak dapat direseksi 'erkenaan
dengan teknik
perbaikan
melalui
pembedahan,
kolostomi dilakukan pada kurang dari sepertiga pasien kanker
12
kolorektal.Kolostomi adalah pembuatan lubang (stoma pada kolon secara bedah.)toma ini dapat ber"ungsi sebagai diersi sementara atau permanen.?ni memungkinkan drainase atau eakuasi ini kolon keluar tubuh.Konsistensi drainase dihubungkan dengan penempatan kolostomi, yang ditentukan oleh lokasi tumor dan luasnya inasi jaringan sekitar ('runner )uddarth, 2002. 3rosedur pelaksanaan reseksi dan kolostomi ('runner )uddarth, 2002 *ahitan oeritoneum
+olostomi
Tumor rektum
1% sebelum pembedahan
2% &elama pembedahan' sigmoid diangkat dan dibuatkan kolostomi% (sus distal telah didiseksi bebas pada titik diba)ah peritoneum pelvis ba)ah' ang d!ahit diatas u!ung tertututp dari sigmoid distal dan rektum
+olostomi
.rein perineal
3% Reseksi perineal men-akup pengangkatan re-tum dan porsi bebas dari sigmoid ba)ah' drein perineal diinsersi%
,uka perineal ang sembuh
4% /asil akhir setelah penembuhan dengan kolostomi permanen%
b. !adiasi )ebagai mana telah disebutkan, untuk banyak kasus stadium ?? dan ??? lanjut, radiasi dapat menyusutkan ukuran tumor sebelum dilakukan pembedahan. 3eran lain radioterapi adalah sebagai sebagai terapi tambahan untuk pembedahan pada kasus tumor lokal yang sudah diangkat melaui pembedahan, dan untuk penanganan kasus metastasis jauh tertentu. @erutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi, radiasi yang digunakan setelah pembedahan menunjukkan
13
telah menurunkan risiko kekambuhan lokal di pelis sebesar *;G dan angka kematian sebesar 21G. 3ada penanganan metastasis jauh, radiasi telah berguna mengurangi e"ek lokal dari metastasis tersebut, misalnya pada otak.!adioterapi umumnya digunakan sebagai terapi paliati" pada pasien yang memiliki tumor lokal yang unresectable(Mansjoer, 2000+ c. Kemoterapi Adju.ant c"emot"erapy (menangani pasien yang tidak terbukti memiliki penyakit
residual
tapi
beresiko
tinggi
mengalami
kekambuhan,
dipertimbangkan pada pasien dimana tumornya menembus sangat dalam atau tumor lokal yang bergerombol ()tadium ?? lanjut dan )tadium ???.@erapi standarnya ialah dengan 5uorouracil, (&6=> dikombinasikan dengan leucoorin dalam jangka waktu enam sampai dua belas bulan.&6 => merupakan anti metabolit dan leucoorin memperbaiki respon.gen lainnya,
leamisole
(meningkatkan
sistem
imun,
dapat
menjadi
substitusi bagi leucoorin.3rotokol ini menurunkan angka kekambuhan kira6kira #&G dan menurunkan angka kematian kira6kira sebesar #0G (Mansjoer, 2000.
H.
Komplikasi 3ertumbuhan tumor dapat menyebabkan obstruksi usus parsial
atau
lengkap.3ertumbuhan
dan
ulserasi
juga
dapat
menyerang pembuluh darah sekitar rectum yang menyebabkan hemoragi.3er"orasi dapat terjadi dan mengakibatkan pembentukan abses.3eritonitis dan atau sepsis dapat menimbulkan syok ('runner )uddarth, 2002.
.
K!"#EP DA#A$ A#%HA" KEPE$A&A'A"
# 3FB+KB 3ada pengkajian dilakukan wawancara dan pemeriksaan /sik untuk
memperoleh in"ormasi
digunakan
sebagai
dasar
dan
untuk
data yang nantinya akan membuat
rencana
asuhan
keperawatan klien. ata =okus ata subjekti"
Klien mengatakan mengalami berak darah
Klien mengeluh nyeri pada perut
14
Klien mengaku sering mengonsumsi daging, makanan berlemak dan tidak suka mengonsumsi makanan berserat dan sayuran
Klien mengeluh ada perubahan pola de"ekasi (konstipasi
Klien mengeluh mual muntah
Klien mengeluh na"su makannya menurun
Klien mengeluh berat badannya turun tanpa sebab
Klien mengeluh keletihan
Klien mengeluh merasa sensasi seperti belum selesai '' (masih ingin tapi sudah tidak bisa keluar dan perubahan diameter serta ukuran kotoran ("eses menjadi lebih sempit. ata objekti"
Klien tampak pucat
Klien tampak meringis
Klien tampak lemas
'ising usus dapat menurun (H9%-menit
@eraba masa di rektum Klien tampak kurus
3engkajian
menggunakan
##
3ola
=ungsional
+ordondan
pemeriksaan /sik. dapun hal6hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kanker rektum mulai dari sebelum masuk rumah sakit sampai dengan saat sudah dirawat di rumah sakit adalah sebagai berikut #. 3ersepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan a eskripsi pasien tentang status kesehatan secara umum dan perubahan status kesehatan dalam kurun waktu tertentu riwayat kesehatan diambil untuk mendapatkan in"ormasi tentang perasaan lelah, adanya nyeri abdomen atau rectal dan karakternya (lokasi, "rekuensi, durasi berhubungan dengan makan atau de"ekasi. b !iwayat sakit pasien sebelumnya apakah pasien pernah mengalami penyakit usus in5amasi kronis atau polip kororektal, operasi dan riwayat dirawat di rumah sakit sebelumnya. c ktiitas yang dilakukan pasien dalam pencegahan penyakit. d :bat6obatan dan itamin yang diminum sekarang dan persepsi pasien terhadap pengobatan dan perawatan yang dijalani. e lergi makanan atau obat6obatan.
15
" 3ersepsi pasien terhadap penyebab sakit saat ini dan upaya yang dilakukan
serta
apakah
upaya
tersebut
telah
dapat
membantu
mengatasi permasalahan pasien. g 3enggunaan alkohol, tembakau dan obat6obatan. h !iwayat penyakit keluarga apakah salah satu keluarga ada yang menderita penyakit kolorektal. i ikaji
pula
pengetahuan
pasien
tentang
penyakit
termasuk
penatalaksanaannya.
2. Butrisi6Metabolik %a,an a Kaji tipe intake makanan sehari6hari (pada waktu pasien belum masuk rumah sakit, meliputi jenis makanan yang dikonsumsi, "rekuensi, porsi makanan yang habis dikonsumsi, waktu makan dan snack. b Ba"su makan saat ini apakah mengalami penurunan atau tidak. 3ada beberapa kasus dapat ditemukan pasien mengalami penurunan na"su makan. c dakah perubahan pada sensasi kecap. d ?ntake makanan terakhir yang dikonsumsi sebelum masuk rumah sakit. e 3embatasan diet atau tipe makanan yang diresepkan di rumah sakit. " 3orsi makanan yang habis dikonsumsi di rumah sakit. g Kesulitan dalam mengunyah atau menelan makanan. h Kehilangan '' yang terjadi saat ini. i da atau tidaknya penggunaan alat bantu nutrisi seperti B+@ j 3enggunaan suplemen, atau itamin tertentu. k Mual atau muntah (berapa kali muntah. Bote pengkajian riwayat makanan yang sering dimakan oleh pa sien sangat penting untuk dikaji terkait dengan kanker rectum yang dialami oleh pasien, pengkajian ditekankan pada kebiasaan pasien dalam mengonsumsi lemak dan makanan kurang serat dan riwayat adanya penurunan berat badan yang tanpa alas an. %inum a Kaji intake minum sehari6hari.
16
b dakah rasa haus yang berlebih. c Minuman yang telah dikonsumsi, jumlahnya berapa ml atau gelas. d Kaji jumlah cairan melalui ?D yang telah masuk sehingga diketahui cairan masuk pada pasien.
9. Fliminasi BAB a. =rekuensi '' perhari, konsistensi "eses, warna "eses, ada tidaknya darah atau lendir. b. '' pasien yang terakhir. c. danya konstipasi atau tidak. d. danya penggunaan alat bantu ekskratory seperti kolostomi. e. danya penggunaan laksati" atau tidak. ".
danya perubahan pada de"ekasi.
BA/ a. =rekuensi 'K, warna, jernih-tidak, ada darah-tidak, jumlah urine (ml b. Byeri saat berkemih c. 3enggunaan kateter d. 3enggunaan obat diuretik *. ktiitas6latihan Kemampuan 3erawatan iri 0 Makan-Minum Mandi @oileting 'erpakaian Mobilisasi 'erpindah mbulasi !om 0 Mandiri 9 ibantu orang lain dan alat # lat bantu
#
2
9
*
* @ergantung total
2 ibantu orang lain Cal6hal yang perlu dikaji lainnya a 3ersepsi respon terhadap aktiitas seperti pusing, lemah. b ktiitas pada waktu luang dan rekreasi
&. ?stirahat dan @idur a Kebiasaan tidur (berapa jam b Kebiasaan tidur siang c 3erubahan tidur yang terjadi
1"
d 3erasaan setelah bangun tidur e 3ermasalahan tidur yang dialami seperti kesulitan tertidur kembali setelah bangun, insomnia. " 3enggunaan obat tidur g !itual khusus sebelum tidur h Kondisi lingkungan seperti kebisingan, kondisi tempat tidur atau hospitalisasi yang mempengaruhi tidur pasien.
;. Kogniti"63erseptual a )tatus
pendengaran
seperti
gangguan
pendengaran,
ataupun
penggunaan alat bantu dengar. b )tatus penglihatan seperti gangguan penglihatan dan penggunaan kaca mata. c 3engecap dan pembau. d )ensasi perabaan seperti masalah dengan sensasi perabaan seperti baal atau kesemutan. e Byeri yang meliputi 3I!)@ (pencetus, kualitas nyeri, lokasi, skala dan waktu
munculnya
nyeri.
3asien
biasanya
akan
mengeluhkan
mengalami nyeri pada abdomen dan tenesmus. " =ungsi kognisi dalam memori istilah, ingatan jangka pendek, ingatan jangka panjang g !iwayat setiap perubahan dalam
leel kesadaran atau
periode
kebingungan h Komunikasi
yang
meliputi
bahasa
utama,
bahasa
lain,
tingkatpendidikan, kemampuan membaca dan menulis i erajat kemampuan memecahkan masalah, dan derajat kemampuan pengambilan keputusan. j 3erasaan berputar, riwayat pingsan, kejang atau sakit kepala. k Kemampuan memahami dan manajemen nyeri yang dilakukan.
. 3ersepsi diri dan Konsep diri a 3erasaan pasien berhubungan dengan keadaan-penyakitnyaharga diri, ideal, identitas, gambaran diri. b eskripsi pasien tentang diri sendiri. c danya ketakutan, kecemasan dan depresi atau merasa kehilangan kontrol.
1#
d 3engalaman yang berhubungan dengan perasaan keputusasaan.
8. 3eran dan Cubungan a 'entuk struktur keluarga b $ara hidup seperti sendirian, dengan keluarga c 3eran dalam keluarga (pemberi perawatan di rumah, pencari na"kah d 3ersepsi dari e"ek masalah kesehatan saat ini atau situasi saat ini terhadap peran. e Kepuasan-ketidakpuasan terhadap peran " Kecukupan keuangan untuk memenuhi kebutuhan saat ini g Kecukupan dukungan atau hubungan keluarga untuk memenuhi kebutuhan saat ini h 3ekerjaan dan status pekerjaan i Masalah keluarga berhubungan dengan perawatan j Komunikasi antar anggota keluarga.
1. )eksual dan !eproduksi a
#0.Koping6)tres a 3erubahan, masalah saat ini, kejadian yang menyebabkan stress. b Krisis saat ini misalhnya hospitalisasi, sakit. c Leel stress saat ini. d 3enggunaan obat atau alkohol untuk koping. e Metode koping yang digunakan. " 3enggunaan koping tersebut untuk mengatasi masalah. g Kehilangan atau perubahan besar yang dialami di masa lalu. h :rang terdekat dengan pasien.
##.Bilai dan Kepercayaan a gama yang dianut.
1$
b ktiitas sembahyang pasien. c 3antangan agama atau keyakinan tertentu. d 3ermintaan kunjungan rohaniwan. e Kepercayaan
spiritual
yang
berhubungan
dengan
pengambilan
keputusan dan praktek kesehatan. " Kepercayaan kultural yang berhubungan dengan kesehatan dan nilai. g 3ersepsi terhadap kepuasan hidup.
)elain ## 3ola =ungsional +ordon, pemeriksaan /sik yang perlu dikaji pada pasien dengan kanker rectum antara lain #.
Kulit, !ambut dan Kuku ?nspeksi warna kulit, kondisi kuku, warna kuku, kebersihan kulit kepala, kaji warna rambut, kebersihan kulit, turgor, oedem.
2.
Kepala dan Leher Inspe,si bentuk kepala. !alpasi nyeri tekan, distensi ena jugularis, ada-tidak benjolan pada kepala.
9.
Mata dan @elinga a Mata Inspe,si0 bentuk bola mata, pergerakan bola mata, ptosis ada-tidak, nistagmus
ada-tidak,
re5eks
cahaya
pada
kedua
mata,
sklera-konjungtia. !alpasi0 nyeri tekan bola mata, benjolan pada mata. b @elinga Inspe,si0 bentuk daun telinga, kebersihan liang telinga, ada-tidaknya lesi pada telinga, bengkak atau peradangan pada mastoid ada-tidak, adanya serumen atau tidak, adanya otitis media atau tidak. !alpasi0 nyeri tekan ada-tidak. *.
)istem 3erna"asan Inspe,si0 bentuk dada, saat inspirasi apakah ada bagian yang tertinggal, ada tidaknya retraksi otot bantu pernapasan, pernapasan cuping hidung, !! J %-menit, apakah ada batuk.
20
!alpasi0taktil "remitus pada kedua lapang paru, kondisi kulit dinding dada, nyeri tekan, massa, pembengkakan atau benjolan, kesimetrisan ekspansi !er,usi0pada daerah yang terdapat udara terdengar hipersonor dan pada daerah yang terdapat cairan terdengar suara pekak. Aus,ultasi0suara napas apakah esikuler atau ronchi. (3ada umumnya, area paru yang terdapat in/ltratnya akan terdengar ronchi. &.
)istem Kardioaskular Byeri dada
a
3alpitasi
$!@
@idak
a
H 9 dtk
@idak 9 dtk
Inspe,si0 kaji letak ictus cordis (letak ictus cordis normal berada pada ?$) & pada linea medio claiculas kiri selebar # cm. !alpasi0 denyut jantung teraba-tidak, C! J %-menit, irama dan kedalaman denyut jantung. !er,usi0pergeseran letak jantung. Aus,ultasi0'unyi jantung )# )2, ada gallop atau tidak, adanya murmur atau tidak ada. (pada umumnya, pasien mengalami nyeri dada dan dapat diikuti dengan peningkatan tanda6tanda ital. )elain itu, nilai analisa gas darah juga mungkin abnormal yang dapat ditandai dengan gejala sesak na"as, $!@ 9 detik. ;.
3ayudara 3ria dan 4anita Inspe,si0bentuk payudara, apakah adanya luka atau tidak, warna kulit disekitar payudara. !alpasi0apakah ada nyeri tekan atau tidak, apakah teraba massa
atau
tidak. .
)istem +astrointestinal Inspe,si0
bentuk
abdomen,
asites
ada-tidak
ada,
mukosa
(lembab-kering-stomatitis. !alpasi0 nyeri tekan ada-tidak ada, ada-tidak teraba benjolan. !er,usi0 terdengar suara timpani pada lambung (regio kiri atas dan pekak pada regio yang lain. Aus,ultasi0peristaltik ... %-mnt 8.
)istem >rinarius 3enggunaan alat bantu- kateter, adanya nyeri tekan kandung kencing, gangguan eliminasi urin (anuria-oliguria-retensi-inkontinensia-nokturia
21
Lain6lain !alpasinyeri tekan, ada tidaknya benjolan, ada tidaknya distensi. !er,usi0terdengar suara timpani pada pelis. 1.
)istem !eproduksi 4anita-3ria Inspe,si kaji kondisi alat kelamin, kebersihan, ada peradangan atau benjolan.
#0.
)istem )ara" +$) (Fye, Derbal, Motorik +erakan inolunter ada-tidak ada tremor pada lidah, tangan.
##.
)istem Muskuloskeletal Cal6hal yang perlu dikaji kemampuan pergerakan sendi (bebas-terbatas, ada tidaknya de"ormitas, kekakuan, nyeri sendi-otot, sianosis atau edema pada ektremitas, akral.
#2.
)istem ?mun Cal6hal
yang
perlu
dikaji
perdarahan
gusi,
perdarahan
lama,
pembengkakan keletihan-kelemahan. 3ada umumnya, dapat ditemukan pasien mengalami keletihan dan kelemahan akibat penurunan suplai oksigen ke jaringan peri"er. #9.
)istem Fndokrin Cal6hal yang perlu dikaji kadar glukosa.
2 ?+B:) KF3F!4@B
a. b. c. d.
Byeri kronis Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh iare Konstipasi
9 ?B@F!DFB)? KF3F!4@B
Diagnosa Kepera(atan/ )asala* Kolaborasi
$en+ana kepera(atan 'ujuan dan Kriteria Hasil
nter,ensi
22
"-eri Kronis berhubungan dengan ketidakmampuan /sik6psikososial kronis (metastase kanker, injuri neurologis, artritis
) Kelelahan @akut untuk injuri ulang : tropi otot +angguan akti/tas noreksia 3erubahan pola tidur !espon simpatis (suhu dingin, perubahan posisi tubuh , hipersensiti", perubahan berat badan
Diagnosa Kepera(atan/ )asala* Kolaborasi
B:$ "C 3ain Manajemen $om"ort leel Monitor kepuasan 3ain control pasien terhadap 3ain leel manajemen nyeri )etelah dilakukan @ingkatkan istirahat tindakan keperawatan dan tidur yang adekuat selama . nyeri kronis Kelola anti pasien berkurang dengan analgetik ........... kriteria hasil
'ujuan dan Kriteria Hasil Ketidakseimbangan "!C a Butritional nutrisi kurang dari status kebutu*an tubu* 'erhubungan dengan deNuacy o" Ketidakmampuan untuk nutrient memasukkan atau mencerna b Butritional nutrisi oleh karena "aktor )tatus "ood biologis, psikologis atau and =luid ekonomi. ?ntake ) c 4eight $ontrol )etelah dilakukan Byeri abdomen tindakan Muntah keperawatan Kejang perut selama.nutrisi !asa penuh tiba6tiba setelah kurang teratasi makan dengan indikator : lbumin serum iare !ontok rambut yang berlebih 3re albumin Kurang na"su makan serum 'ising usus berlebih Cematokrit Konjungtia pucat Cemoglobin enyut nadi lemah iron @otal binding capacity
nter,ensi Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gi7i untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien akinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor adanya penurunan '' dan gula darah Monitor lingkungan selama makan
23
Diagnosa Kepera(atan/ )asala* Kolaborasi Diare berhubungan dengan psikologis stress dan cemas tinggi )ituasional e"ek dari medikasi, kontaminasi, penyalah gunaan laksati", penyalah gunaan alkohol, radiasi, toksin, makanan per B+@ =isiologis proses in"eksi, in5amasi, iritasi, malabsorbsi, parasit ) Byeri perut >rgensi Kejang perut : Lebih dari 9 % '' perhari 'ising usus hiperakti"
dipertahankan. tur posisi semi "owler atau "owler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik..... njurkan banyak minum 3ertahankan terapi ?D line $atat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan caitas oal
$en+ana kepera(atan 'ujuan dan Kriteria Hasil B:$ 'owl Flimination =luid 'alance Cidration Flectrolit and cid 'ase 'alance )etelah dilakukan tindakan keperawatan selama . diare pasien teratasi dengan kriteria hasil @idak ada diare =eses tidak ada darah dan mukus Byeri perut tidak ada 3ola '' normal Flektrolit normal sam basa normal Cidrasi baik (membran mukosa lembab, tidak panas, ital sign normal, hematokrit dan urin output dalam batas normaL
nter,ensi "C iare Management Kelola pemeriksaan kultur sensitiitas "eses Faluasi pengobatan yang bere"ek samping gastrointestinal Faluasi jenis intake makanan Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi jarkan pada keluarga penggunaan obat anti diare ?nstruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat warna, olume, "rekuensi dan konsistensi "eses jarkan pada pasien tehnik pengurangan stress jika perlu Kolaburasi jika tanda dan gejala diare menetap Monitor hasil Lab (elektrolit dan leukosit Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi
24
Diagnosa Kepera(atan/ )asala* $en+ana kepera(atan Kolaborasi 'ujuan dan Kriteria nter,ensi Hasil B:$ Konstipasi berhubungan dengan "C =ungsikelemahan otot Manajemen konstipasi o 'owl Flimination ?denti/kasi "aktor6 abdominal, ktiitas /sik tidak Cidration "aktor yang mencukupi )etelah dilakukan menyebabkan 3erilaku de"ekasi tidak teratur o tindakan konstipasi 3erubahan lingkungan o keperawatan selama tanda6tanda Monitor . konstipasi pasien @oileting tidak adekuat posisi o ruptur teratasi dengan de"ekasi, priasi bowel-peritonitis kriteria hasil 3sikologis depresi, stress emosi, o
25
DAF'A$ P%#'AKA
merican $ancer )ociety. 200;. Cancer 'acts and 'igures 1223. tlanta merican $ancer )ociety ?nc. nderson. 200;. A !atient4s 5uide to $ectal Cancer . M nderson $ancer $enter. >niersity o" @e%as. 'asaanthappa, '.@. 2009. %edical 6urgical Nursing. Bew elhi )Mosby Flseier. oenges at al. 2000.$encana Asu"an /eperawatan, Fd.9. ?. )udjatmiko. 20#2. /olon$e,tum dan Anus+ Laboratorium ?lmu 'edah, =akultas Kedokteran >niersitas irlangga. >niersity ?:4. 2008. Nursing :utcomes Classifcation (N:C) . =ourth Fdition. Mosby Flseier.
26
2"