Penis yang belum di sikumsisi terdiri dari corpu,gland penis,sulcus coronal gland penis, dan preputium Physiologic phimosi hasil dari adhesi lapisanlapisan epitel antara preputium baian dalam penis dengan gland penis Adhesi ini secara spontan akan hilang pada saat ereksi ada retraksi preputium secara intermiten,jadi seiring dengan bertambah nya usia phimosis fisiologis akan hilang diikuti dengan penambahan usia. Higienitas yang buruk pada daerah sekitar penis dan episode blanitis atau balonhostitis
patofisiologi
Balloning prepusium mengembang saat berkemih karena desakan pancaran urine yang tidak diimbangi besarnya lubang di ujung prepusium. Bila fimosis menghambat kelancaran berkemih maka sisa-sisa urin mudah terjebak di dalam prepusium. Adanya kandungan glukosa pada urine menjadi pusat bagi pertumbuhan bakteri. Karena itu, komplikasi yang paling sering dialami akibat fimosis adalah infeksi saluran kemih (ISK).
Diagnosa
Jika preputium tidak dapat atau hanya sebagian yang dapat di retraksi,atau menjadi cincin konstriksi saat di tarik ke belakang melewati gland penis,harus di duga adanya disproporsi antara lebar kulit preputium dan dan diameter gland penis.
komplikasi 1.Akumulasi sekret dan smegma di bawah preputium yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya terbentuk jaringan parut. 2.Pada kasus yang berat dapat menimbulkan retensi urin. 3.Penarikan preputium secara paksa dapat berakibat kontriksi dengan rasa nyeri dan pembengkakan glans penis yang disebut parafimosis 4.Pembengkakan/radang pada ujung kemaluan yang disebut ballonitis. 5.Timbul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian menimbulkan kerusakan pada ginjal.
Penatalaksanaan 1.Full Phimosis Sirkumsisi 2.Relative Phimosis Sirkumsisi bisa ditunda hingga usia yangdiharapkan
Penatalaksanaan
Phimosis et causa Balanitis/Posthitis
–Indikasi utama untuk langsung dilakukan sirkumsisi –Sebelum di sirkumsisi berikan antibiotik sebagaiprofilaksis mengurangi peradangan
Phimosis et causa balanitis xerotica obliterans
–dapat diberikan salep dexamethasone 0,1% yangdioleskan 3 atau 4 kali sehari –diharapkan setelah 6 minggu preputium dapatdiretraksi spontan.
Tidak dianjurkan melakukan retraksi yang dipaksakan