BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Masalah
Dengan melihat fenomena yang terjadi diera globalisasi dan pengaruh westeri westerinas nasii khu khusus susny nyaa pad padaa bidang bidang fiqih fiqih muamal muamalat, at, dimana dimana orang orang sekaran sekarangg kura kurang ng memp memper erhat hatik ikan an akan akan perat peratur uran an-pe -pera ratu tura rann yang terte tertera ra pada pada fiqih fiqih muam muamala alat, t, sehi sehing ngga ga terk terkad adan angg meni menimb mbul ulka kann kejan kejangg ggal alan an,, sepe sepert rtii cont contoh oh berhutang dengan menggunakan jaminan, banyak terjadi kesalah pahaman , terkadang orang menganggap barang jaminan itu telah menjadi miliknya, padahal tidak demikian. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna telah meletakkan kaedah-kaedah dasar dan aturan dalam semua sisi kehidupan manusia baik dalam ibadah dan juga mu’amalah (hubungan ( hubungan antar makhluk. !eti !etiap ap oran orangg mesti mesti butu butuhh beri berint ntera eraks ksii deng dengan an lain lainny nyaa untu untukk salin salingg menutupi kebutuhan dan saling tolong menolong diantara mereka. "arena itulah sangat perlu sekali kita mengetahui aturan islam dalam seluruh sisi kehidupan kita sehari-hari, diantaranya yang bersifat interaksi social dengan sesama manusia, khususnya berkenaan dengan berpindahnya harta dari satu tangan ketangan yang lain lainny nya. a. #u #utan tangg piut piutan angg terk terkad adan angg tida tidakk dapa dapatt dihi dihind ndar ari, i, pada padaha hall bany banyak ak bermunculan fenomena ketidakpercayaan diantara manusia, khususnya di$aman kiwari ini. !ehingga orang terdesak untuk meminta jaminan benda atau barang berharga dalam meminjamkan hartanya.
1
1.2. Rumusan Masalah
%. &pa pen penger gertia tiann rahn rahn (gadai (gadai dalam dalam ilmu ilmu fiqih fiqih ' . )agaimana )agaimana pendap pendapat at para para ulama ulama fiqih fiqih tentang tentang gadai gadai ' *. )agaim )agaimana ana proses proses pen penerap erapan an +ahn +ahn'' 1.3. Tu Tujuan juan
%. ntuk mengetahui mengetahui peng pengertian ertian rahn (gadai (gadai dalam ilmu fiqih. . ntuk ntuk mengetah mengetahui ui pendapa pendapatt pe penda ndapat pat yang yang telah telah diutarak diutarakan an oleh para ahli fiqih mengenai gadai *. ntuk mengetahui mengetahui proses penerapan penerapan +ahn yan yangg benar' benar'
BAB II PEMBAHAAN
2
2.1. Pengert!an Rahn
!ecara etimologi, rahn atau gadai berasal dari kata ats-tsubutu yang berarti tetap dan ad-dawamu yang berarti terus menerus. !ehingga air yang diam tidak mengalir dikatakan sebagai maun rahin . Dan +ahn dalam istilah positif Indonesia disebut dengan barang jaminan,sedangkan dalam islam rahn merupakan sarana saling tolong menolong bagi ummat islam 2.2. Dasar Hukum
lama lama fiqih fiqih mengem mengemuka ukakan kan bah bahwa wa akad akad rahn dibolehkan dalam islam berdasarkan &l-ur’an dan sunnah +asulullah !&/ dalam &l-uran &l-"ariem disebutkan0 < S2: 7 N O 9 P 7 QR < M < O 9 P 7 A 9 T 2L 7 U V W V >[7 \ 1 7 XY M 7 ?2 7@ S 5 S 7 K 77 Q 9 4 <] 2 C 7 Q 9 8 7: 7 \ ` 7 2 334 45 6 78 9 : 7 ; < 4 7= 7>33? 7 7@ A 2 L 7 >Y NC2>] 7 E9:^ <_ < E: 7 ; < Y 7 B 9 4 7 5 8E E9XB < 4 B 7 P 2 Jika kamu dalam dalam perjalanan perjalanan (dan bermuamal bermuamalah ah tidak secara tunai) tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang)..”.(QS l-!a"arah ayat #$%)
&yat ini secara eksplisit menyebutkan barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang. Dalam dunia finansial, barang tanggungan biasa dikenal sebagai objek gadai atau jaminan (kolateral dalam dunia perbankan. !elain itu, istilah ar-+ahnu juga disebut dalam salah satu hadis nabawi.
pabila ada ternak digadaikan, punggungnya boleh dinaiki (oleh orang yang menerima gadai) karena ia telah mengeluarkan biaya (menjaga)nya& 'epada orang yang naik ia harus mengeluarkan biaya perawatannya”, ( Jamaah kecuali *uslim dan +asai, +asai, !ukhari no. #%#, kitab ar-ahn).
3
ari isyah ra berkata bahwa asulullah S/ membeli makanan dari seorang yahudi dengan cara menggadaikan baju besinya.(. !ukhari dan *uslim) 2.3 A"l!kas! Aka# Rahn Dalam Lem$aga %euangan &ar!ah
Dalam implementasi akad rahn di lembaga keuangan syariah ada dua jenis, yaitu akad rahn dijadikan produk turunan berupa agungan atas pembiayaan, dan kedua akad rahn sebagai produk utama, dalam bentuk gadai. a. Aka# Rahn se$aga! Pr'#uk Turunan ()am!nan Pem$!a&aan*
#arta yang diagunkan disebut al-marh0n (yang diagunkan. #arta agunan l-murta urtah hin pada saat itu itu haru haruss dise disera raht hter erim imak akan an oleh leh ar-r1hin kepada al-m
dilangsungkan akad rahn tersebut. Dengan serah terima itu, agunan akan berada di bawah kekuasaan al-murtahin. ika harta agunan itu termasuk harta yang bisa dipindah-pindah seperti dan barang elektronik, perhiasan, dan semisalnya, maka serah terimanya adalah dengan melepaskan barang agunan tersebut kepada penerima agunan (al-murtahin. )isa juga yang diserahterimakan adalah sesuatu dari harta itu, yang menandakan berpindahnya kekuasaan atas harta itu ke tangan al-murtahin,
jika harta tersebut merupakan barang tak bergerak, seperti rumah,
tanah dan lain-lain. #arta agunan itu haruslah harta yang secara syar2i boleh dan sah dijual. "arenanya tidak boleh mengagunkan khamr, patung, babi, dan sebagainya. #arta hasil curian dan gasab juga tidak boleh dijadikan agunan. )egitu pula harta yang bukan atau belum menjadi milik ar-r1hin karena +asul saw. telah melarang untuk menjual sesuatu yang bukan atau belum menjadi milik kita. Dalam akad jual-beli kredit, barang yang dibeli dengan kredit tersebut tidak boleh dijadikan agunan. etapi, yang harus dijadikan agunan adalah barang lain, selain barang yang dibeli ( al-mab3 tadi. ar-rah ahn n (agunan meru &kad ar-r merupa paka kann tawts3" bi ad-dayn , yaitu aitu agar agar almurtahin percaya
untuk memberikan utang (pinjaman atau bermuamalah secara
tida tidakk tuna tunaii deng dengan an ar-r1hin. entu saja itu dilakukan pada saat akad utang (pinjaman atau muamalah kredit. ika utang sudah diberikan dan muamalah kredit sudah dilakukan, baru dilakukan ar-rahn, maka tidak lagi memenuhi makna
4
tawts3"
itu. Dengan demikian, ar-rahn dalam kondisi ini secara syar2i tidak ada
maknanya lagi. ada ada masa masa ahili ahiliah, ah, jika ar-r1hin tidak bisa membayar utang (pinjaman atau harga harga barang barang yang yang dikred dikredit it pad padaa waktun waktunya, ya, maka maka barang barang agu agunan nan langsu langsung ng menjadi menjadi milik al-murtahin. valu praktik praktik ahiliah itu dibatalkan dibatalkan oleh Islam. +asul saw. bersabda0
< K 7| 9 < 7 } 9 ?2 A < [< \ ; < ? < \ 5 8E 1 7 x7 ;2 6 9 K 77 : 7 ; < B < 7x7 ; < 8 7 ; < 7[7 7 F9 G28 5E ;2 Y 2z2 >{ 7 A gunan itu tidak boleh dihalangi dari pemiliknya yang telah telah mengagunkannya. 4a berhak atas kelebihan (man5aat)-nya dan wajib menanggung kerugian (penyusutan)-nya.
(#+ as-!yafii, al-
)aihaqi, al-#akim, Ibn #ibban dan ad-Daraquthni al-murtahin n boleh menjual barang "arena itu, syariat Islam menetapkan, al-murtahi
agunan dan mengambil haknya (utang atau harga kredit yang belum dibayar oleh ar-r1hin
dari hasil penjualan tersebut. valu kelebihannya harus dikembalikan
kepada pemiliknya, yakni ar-r1hin. !ebaliknya, jika masih kurang, kekurangan itu menjadi menjadi kewajiban kewajiban ar-r1hin. #anya saja, Imam al-~ha$ali, menegaskan bahwa al-murtahin untuk menjual tersebut harus dikembalikan kepada hakim, atau hak al-murtahin
i$in ar-r1hin, tidak serta-merta boleh langsung menjualnya, begitu ar-r1hin gagal membayar utang pada saat jatuh temponya. &tas dasar ini, muamalah kredit motor, mobil, rumah, barang elektronik, dsb saat ini•yang jika pembeli (debitor tidak bisa melunasinya, lalu motor, mobil, rumah atau barang itu diambil begitu saja oleh pemberi kredit (biasanya perusahaan pembiayaan, bank atau yang lain, jelas menyalahi syariah. €uamalah yang demikian adalah batil, karenanya tidak boleh dilakukan. Peman+aatan
al-marhun 'leh al-Murtahin
!etela !etelahh serah serah terima terima,, agu agunan nan berada berada di bawah bawah kek kekuas uasaan aan al-murtahin. amun, itu bukan berarti al-murtahin boleh memanfaatkan harta agunan itu. !ebab, agunan hanyalah tawts3", sedangkan manfaatnya, sesuai dengan hadis di atas, tetap menjadi hak pemiliknya, yakni ar-r1hin. "arena itu, ar-r1hin berhak memanfa memanfaatk atkan an tanah tanah yang yang dia agu agunka nkan‚ n‚ ia juga juga berhak berhak menye menyewaka wakann barang barang agunan, misal menyewakan rumah atau kendaraan yang dia agunkan, baik kepada oran orangg lain lain atau atau kepa kepada da al-murtahin, tentu tentu den dengan gan catatan catatan tidak tidak mengur mengurang angii manf manfaat aat bara barang ng yang yang diag diagun unka kann (al-marhun. Ia juga juga bole bolehh meng menghi hiba bahk hkan an
5
manfaat barang itu, atau mengi$inkan orang lain untuk memanfaatkannya, baik orang tersebut adalah al-murtahin (yang mendapatkan agunan maupun bukan. #any #anyaa saja, saja, pema pemanf nfaat aatan an bara barang ng oleh oleh al-murtahin tersebut tersebut huku hukumny mnyaa berbeda dengan orang lain. ika akad ar-rahn itu untuk utang dalam bentuk al"ardh,
yaitu utang yang harus dibayar dengan jenis dan sifat yang sama, bukan
nilainy nilainya. a. €isalny €isalnya, a, pinjam pinjaman an uan uangg sebesar sebesar ƒ„ juta juta rupiah rupiah,, atau atau beras beras % ton (dengan jeni enis terte rtentu, atau kain ain * mete eter (dengan jeni enis terte rtentu. engembaliannya harus sama, yaitu ƒ„ juta rupiah, atau % ton beras dan * meter kain dengan jenis yang sama.… Dalam kasus utang jenis "ardh ini, al-murtahin tidak tidak boleh boleh mamanf mamanfaatk aatkan an barang barang agu agunan nan sediki sedikitpu tpun, n, karena karena itu merupa merupakan kan tambahan manfaat atas "ardh. ambahan ambahan itu termasuk te rmasuk riba dan hukumnya haram. ika ar-rahn itu untuk akad utang dalam bentuk dayn, yaitu utang barang yang tidak mempunyai padanan dan tidak bisa dicarikan padanannya, seperti hewan hewan,, kay kayu baka bakar, r, prop propert ertii dan dan bara barang ng sejen sejenis is yang ang hany hanyaa bisa bisa dihi dihitu tung ng berdasarkan nilainya,† maka al-murtahin boleh memanfaatkan barang agunan itu dengan i$in dari ar-r1hin. !ebab, manfaat barang agunan itu tetap menjadi milik ar-r1hin.
idak terdapat nash yang melarang hal itu karena tidak ada nash yang
mengecualikan al-murtahin dari kebolehan itu. "etent "etentuan uan di atas berlak berlaku, u, jika jika pemanfa pemanfaata atann barang barang agu agunan nan itu tidak tidak disertai disertai deng dengan an kompensasi. kompensasi. amun, jika disertai disertai kompensasi kompensasi,, seperti ar-r1hin -murta rtahin boleh menyewa ewakan agunan itu kepada al-murtahin, maka al-mu -"ardh maupun dayn. "arena dia meman emanfa faat atkkanny annyaa baik baik dalam alam akad akad al-"a
memanfaatkannya bukan karena statusnya sebagai agunan al-"ardhu tetapi karena dia meny enyewan ewanyya dari dari ar-rahin. Deng Dengan an keten ketentu tuan an,, sewan sewanya ya terse tersebu butt tida tidak k ar-r1hin in kepa dihadi dihadiahk ahkan an oleh oleh ar-r1h kepada da al-murtahin. amun, jika sewanya tersebut
diha dihadi diah ahka kan, n, maka maka stat status usny nyaa sama sama deng dengan an pema pemanf nfaa aata tann tanp tanpaa dise disert rtai ai kompen kompensasi sasi,, sehingg sehinggaa tetap tetap tidak tidak boleh boleh dalam dalam kasus kasus al-"ardh, dan sebaliknya boleh dalam kasus day. $. Aka# Rahn se$aga! Pr'#uk Utama (,a#a! &ar!ah*.
"onsep "onsep operasional operasional pegadaian syariah mengacu mengacu pada sistem administrasi administrasi modern yaitu a$as rasionalitas, efisiensi dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam.
6
2.- R!s!k' %erusakan Marhun
)ila marhun hilang di bawah pengawasan murtahin, maka murtahin tidak wajib wajib mengga mengganti ntiny nya, a, kecual kecualii bila bila rusak rusak atau hilang hilangny nyaa itu karena karena kelala kelalaian ian mutahin atau karena disia-siakan, umpamanya murtahin bermain-main dengan api, lalu terbakar barang gadaian itu, atau gudang tak dikunci, lalu barang-barang itu hilang dicuri orang. okoknya murtahin diwajibkan memelihara sebagaimana layaknya, maka bila tidak demikian, ketika ada cacat atau kerusakan apalagi hilang, menjadi tanggung jawab murtahin. €enurut €enurut hanafi, hanafi, bahwa murtahin murtahin yan yangg memegang memegang marhun marhun menanggun menanggungg risiko kerusakan marhun atau kehilangan marhun, bila marhun itu rusak atau hilang, baik karena kelalaian (disia-siakan maupun tidak. erbedaan erbedaan duan pendapat pendapat tersebut tersebut ialah menurut #anafi bahwa murtahin murtahin harus menanggung menanggung risiko kerusakan atau kehilangan kehilangan marhun yan yangg dipegangny dipegangnya, a, baik marhun hilang karena disia-siakan maupun dengan sendirinya, sedangkan menu menuru rutt !yafi !yafi’iy ’iyah ah bahw bahwaa murta murtahi hinn mena menang nggu gung ng risik risikoo kehi kehila lang ngan an atau atau keru kerusak sakan an marh marhun un,, bila bila marh marhun un itu itu rusa rusakk atau atau hila hilang ng kare karena na disi disia-s a-sia iaka kann murtahin.
2. Unsur/unsur #alam Rahn
Dalam praktek rahn menurut menurut jumhur ulama’ ada ada terdapat terdapat beberapa beberapa unsur yaitu0 %. &r-+ahin ‡aitu orang orang yang yang mengga menggadai daikan kan barang barang atau atau meminja meminjam m uan uangg den dengan gan jaminan barang . &l-€urtahin ‡aitu itu oran orangg yang ang mene meneri rima ma bara barang ng yang ang diga digada daik ikan an atau atau yang ang meminjamkan uangnya. *. &l-€arhun ˆ &r-+ahn ‡aitu ‡aitu barang yang digadaikan atau dipinjamkan ‰. &l-€arhun bihi
7
‡aitu ‡aitu uang dipinjamkan lantaran lantara n ada barang yang digadaikan. ƒ. &l-Š&qdu ‡aitu ‡aitu akad atau kesepaktan untuk melakukan transaksi rahn !edangkan ulama ma$haf hanafi berpendapat lain bahwa rukun rahn itu hanya han ya ijab (perny (pernyataa ataann meyerah meyerahkan kan barang barang sebaga sebagaii ang anggun gunan an oleh oleh pemilik pemilik barang dan kabul (pernyataan kesediaan memberi utang dan menerima barang angg anggun unan an terseb tersebut ut. . Disam Disampin pingg itu, itu, menu menuru rutt mere mereka ka,, untu untukk sempu sempurn rnaa dan dan mengikatya akad rahn ini, maka di perlukan al-qabd (penguasaan barang oleh kridor.&dapaun kedua orang yang melakukan akad, harta yang dijadikan agunan, dan utang, menurut ulama mashaf hanafi termaksuk syarat-syarat rahn bukan rukunnya. 2.0. &arat/s&arat Rahn
!eda !edang ngka kann seca secara ra umum umum yang ang term termas asuk uk ruku rukunn rahn rahn adal adalah ah halhal-ha hall berikut 0 1. A#an&a La+a yaitu yaitu perny pernyataa ataann adany adanyaa perjanj perjanjian ian gad gadai. ai. vafa$ vafa$ dap dapat at saja dilaku dilakukan kan secara secara tertuli tertuliss maupun maupun lisan, lisan, yang yang pen pentin tingg di dalamn dalamnya ya terkan terkandun dungg maksud maksud adanya perjanjian gadai diantara para pihak. 2. A#an&a "em$er! #an "ener!ma ga#a!.
emb emberi eri dan dan pene penerim rimaa gada gadaii haru harusl slah ah oran orangg yang yang berak berakal al dan dan bali baligg sehingga dapat dianggap cakap untuk melakukan suatu perbuatan hukum sesuai dengan ketentuan syari’at Islam.
3. A#an&a $arang &ang #!ga#a!kan. #!ga#a!k an.
)arang yang digadaikan harus ada pada saat dilakukan perjanjian gadai dan barang itu adalah milik si pemberi gadai, barang gadaian itu kemudian berada dibawah pengasaan penerima gadai. -. A#an&a utang hutang.
8
#uta #u tang ng yang terja terjadi di haru harusl slah ah bers bersifa ifatt teta tetap, p, tida tidakk beru beruba bahh deng dengan an tambahan bunga atau mengandung unsur riba. 2.. Man+aat Barang ,a#a!
ara ulama fiqhi sepakat menyatakan bahwa segala biaya yang dibutuhkan untuk pemeliharaan barang gadai tersebut menjadi tanggung jawab pemiliknya, yaitu debitor hal ini sejalan dengan sabda rasulullah !&/ yang mengatakan‹Œ.. pemilik gadai berhak atas segala hasil barang gadai dan ia juga bertanggung jawab atas segala biaya barang gadai tersebut.
( #+. #+. &sy-sy sy-syafi afi’i ’i dan dan adad-
Daruqutni. lama fiqhi juga sepakat bahwa barang yang dijadikan gadai itu tidak boleh di biarkan begitu saja, tanpa menghasilkan sama sekali, karena tindakan tersebut termaksuk tindakan meyiayiakan harta yang dilarang +asulullah !&/ (#+. (#+. &t-i t-irm rmid id$i $i. . &kan kan teta tetapi pi bole boleka kahh piha pihakk peme pemega gang ng baran barangg jamina jaminann memanfa memanfaatk atkan an barang barang jamina jaminann tesebut tesebut00 sekali sekalipun pun mendap mendapat at i$in i$in dari dari pemilik pemilik barang jaminan' Dalam persoalan ini terjadi perbedaan pendapat ulama. umhur ulama fiqhi, selain ulama ma$hab hambali, berpendapat bahwa pemegang gadai tidak boleh memanfaatkan barang itu bukan miliknya secara penuh. #ak pemegang barang gadai terhadap barang itu hayalah sebagai s ebagai jaminan piutang yang ia berikan, dan apabila debitor tidak mampu melunasi utangnya, barulah ia bisa menjual barang itu, alasan jumhur ulama mengatakan seperti itu dikare dikarenak nakan an +asulu +asulullah llah !&/ !&/ )ersabd )ersabdaa yang yang artiny artinyaa 0 6barang jaminan tidak boleh boleh disemb disembuyi uyikan kan dari dari pemili pemilikny knya, a, karen karena a hasil hasil dari dari baran barang g jamina jaminan n dan tanggung jawabnya” (
#+. al-hakim, al-baihaki, dan ibnu #ibban dari &bu
#urairah. BAB III PENUTUP
9
3.1. %es!m"ulan
Dari apa yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa awal berdirinya berdirinya +ahn (~adai syariah adalah fatwa €I tanggal %… Desember „„* mengenai bunga bank. atwa ini memperkuat terbitnya o. %„ tahun %ŽŽ„ yang menerangkan bahwa misi yang diemban oleh pegadaian syariah adalah untuk mencegah praktik riba, dan misi ini tidak berubah hingga diterbitkannya o. %„* tahun „„„ yang dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha erum pegadaian hingga sekarang. !edangkan ~adai syariah memiliki tugas pokok yaitu memberikan pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan. vembaga "euangan ~adai !yariah mempunyai fungsi sosial yang sangat besar. "arena pada umumnya, orang-orang yang datang ke tempat ini adalah mereka yang secara ekonomi sangat kekurangan. &dapun pengertian dari rahn (gadai syariah adalah suatu barang yang dijadikan penguat keperca kep ercaya yaan an dalam dalam hutang hutang piutan piutangg atau atau yang yang lebih lebih pop popule ulerr den dengan gan sebuta sebutann gadai. gad ai.den dengan gan catatan catatan barang barang yang yang digada digadaika ikann harus harus barang barangny nyaa sendir sendirii buk bukan an barang ghasab atau pinjaman. +ahn berlandaskan pada &l-ur’an, #adits, dan atwa Dewan !yariah asional o. ƒˆD!-€IˆIIIˆ„„ tanggal … uni „„.
3.2. %r!t!k #an saran
"eterb "eterbata atasan san pen penuli uliss tentun tentunya ya tidak tidak bisa bisa dipung dipungkir kirii dalam dalam pen penuli ulisan san makalah ini, maka dari itu penulis membuka dengan tangan terbuka atas kritik dan saran dari dosen pengampu ataupun pembaca. "ritik dan saran yang bersifat konstrukti konstruktiff akan menjadikan menjadikan penu penulis lis menjadi menjadi lebih untuk kedepannya kedepannya karena tolok ukur dari kesempurnaan makalah ini adalah dari pembaca pada umumnya dan dosen pengampu mata kuliah perbankan syariah s yariah pada kususnya. DA4TAR PUTA%A
%. Drs. Drs. D. !iro !iroju judd ddin in &r &r ( 7nsiklopedi ukum 4slam) Ichtiar )aru an #oeo, akarta. „„„
10
. €si €si !uhe !uherd rdii #end #endii #. Drs Drs , 8i"h *uamallah , +aja~rafindo ersada 0 jakarta „„. *. €& "ari "arim m #elm #elmi. i. Dr Dr, 8i"h muamallah , +aja~rafindo ersada „„ 0 akarta „„ ‰. I’ Do Doi +ahman & , Syariat ukum 4slam, +aja~rafindo ersada 0 akarta %ŽŽ… ƒ. &l- ura urann &l-ka &l-karim rim,, ! &i-) &i-)aqa aqarah rah 0 †* †* …. &syatir &syatiri, i, !ayyi !ayyidd &hm &hmad ad Ibnu Ibnu mar, mar, lya"utu nna5isa 8i *ad9habi 4bnu 4dris, €aktabah &lhidayah, !urabaya. . &lga &lga$i $i,, €uham €uhamma madd Ibnu Ibnu asim asim , 8athu l-Qarib l-mujib, &l-#aramain, halaman * †. &syafi’i, &syafi’i, Imam aqi aqiyy yyudin udin abi )akrin )akrin Ibnu muham muhammad mad alhusaini alhusaini alhusni alhusni addimisyaqi , , 'i5ayatu l- hyar , !yirkah €aktabah &hmad Ibnu !a’id Ibnu abhan waauladuhu, !urabaya, ji$ I, hlm …*. Ž. !yafi afi’i +ahmad , 8i"h *uamalah, rof. Dr. #.€&, c ustaka !etia, )andung, „„% %„. "itab &l iqh &l €uyassarah, ismul €u’amalah, rof. D+ &bdullah &bdullah bin €uhammad &l hoyaar, rof. D+. &bdullah bin €uhammad &l €uthliq dan D+. €uhammad bin Ibrohim &lumusa, cetakan pertama tahun %‰ƒ#, €adar &l /athoni vinasyr, +iyadh, "!& hal. %%ƒ %%. &bhaats #ai’at "ibaar &l lama )il €amlakah &l &rabiyah &rabiyah &l &l !u’udiyah, disusun oleh &l &maanah &l ‘&mah vihai’at "ibar &l lama. etakan pertama tahun %‰# %. "itab audhih audhih &l &l &hkam €in )ulugh )ulugh &l €aram, !yeikh &bdull &bdullah ah &l )assaam cetakan kelima tahun %‰*, €aktabah &l &sadi, &sadi, €akkah, "!& %*. €ughni, €ughni, Ibnu udamah udamah tahqiq tahqiq D+. &bdullah &bdullah bin &bdulmuhs &bdulmuhsin in <urki <urki dan &b &bdul dulfata fatahh €uhamm €uhammad ad &l #ulwu, #ulwu, cetakan cetakan ked kedua ua tahun tahun %‰% %‰%#, #, penerbit hajar, "airo, €esir. €esir. %‰. &l €ajmu’ €ajmu’ !yarhul !yarhul €uhad$ €uhad$ab, ab, imam imam awawi awawi den dengan gan pen penye yempu mpurna rnaan an €uhammad ajieb &l €uthi’I, cetakan tahun %‰%Ž#, Dar Ihyaa &l rats &l ‘&rabi, )eirut. %ƒ. &bdu &bdull €uhsin €uhsin !ulaiman, “#aajul €usykilah €usykilah al-Iqtisshaadiyah al-Iqtisshaadiyah fil Islam‹, Islam‹, erj. erj. &nshari mar !itanggal, )andung 0 &l-€a’arif, %ކƒ. %…. +achma +achmadi di sman, sman, spek : spek ukum ;erbankan 4slam di 4ndonesia, )andung 0 itra &ditya )akti, „„ %. €uhammad €uhammad irdaus, irdaus, dkk, *engatasi *asalah dengan ;egadaian Syariah , akarta0 +enaisan, „„ƒ %†. +ahmad +ahmad !yafei, "onsep ~adai (al-rahn (al-rahn Dalam iqh Islam0 &ntara &ntara ilai !osi !osial al dan dan ila ilaii "o "ome mers rsia ial l,, Dala Dalam m “ro “robl blem emat atik ikaa #u #uku kum m Isla Islam m "ontemporer III‹, akarta0 vembaga !tudi Islam Is lam dan "emasyarakatan, %ŽŽƒ. %Ž. &hmad +odoni +odoni dan &b &bdul dul hamid, hamid,
11